7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
1/41
Pendekatan dan Metodologi
51 PENDEKATA
Dalam pekerjaan Penyusunan RDTR Kecamatan Tobadak Kabupaten
Mamuju Tengah, secara teknis juga menggunakan model input proses
outputguna memperoleh a time line performance yang optimal dan bisa
dipertanggungjaabkan! "ntuk memperoleh input tersebut, langkah yang
dipergunakan adalah dengan menggunakan teknik identi#kasi,
in$entarisasi, aancara, dan sejumlah sur$ei serta pengumpulandata%in&ormasi! 'edangkan pemenuhan proses dengan analisis model
keruangan%spatial approach, super imposed, strategic planning%'()T,
participatory approach, dan analisis studi literatur lainnya serta analisa
berdsarkan perturan menteri mengenai penyusunan RDTR dan arahan
Kerangka *cuan Kerja dari +appeda Kabupaten Mamuju Tengah untuk
dilakukan untuk menghasilkan output akhir berupa program aksi
pengembangan kaasan perkotaan ini!
Dalam menentukan cara pelaksanaan teknis diperlukan sebuah kerangka
pikir yang utuh%komprehensi& yang dapat menyerap dan mengakomodasi
tuntutan kerangka acuan kerja K*K- atau kerangka pikir diperlukan guna
mencapai maksud dan tujuan dari penugasan konsultan! Kerangka
pendekatan Penyusunan RDTR PPK Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten
Mamuju Tengah dapat dilihat pada berikut!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
2/41
Gambar 3.1 :Kerangka PendekatanDATADATA RENCANARENCANA
ANALISISANALISIS
Perumusan Fungsi,Peran, Tujuan Penataan
Ruang KawasanPerencanaan
- Analisis tujuan penataan ruang wilayah perencanaan;- Analisis kemampuan tumbuh dan berkembangnya wilayah
perencanaan;- Analisa kedudukan wilayah perencanaan dengan wilayah
belakang;
- Analisis pengaruh kebijakan sektoral dan regional
Data Regional (Makro)Data Regional (Makro)
- Kebijaksanaan Tata Ruang- Kebijaksanaan ektoral dan Reginal
Tujuan Pembangunan Kabupaten!RP"P# dan RTR$ Kab% #ateng&
Penyusunan R'TR
Fungsi dan Peran Kawasan Perencanaan
Tujuan Penataan Ruang Kawasan
Perencanaan
Rencana Pola Ruang
- (ona )indung; dan- (ona *udidaya
Rencana "aringan Prasarana
- Rencana Pengembangan "aringan Pergerakan;- Rencana Pengembangan "aringan +nergi;- Rencana Pengembangan "aringan Telekomunikasi;- Rencana Pengembangan "aringan Air #inum;- Rencana Pengembangan "aringan 'rainase;- Rencana Pengembangan "aringan Air )imbah;- Rencana Pengembangan Prasarana )ainnya; dan
Penetapan ub Kawasan yang 'iprioritaskan
Penanganannya
Program Pemanaatan Ruang
- Perwujudan Rencana Pola Ruang;- Perwujudan Rencana "aringan Prasarana;
Data Lokal (Mikro)Data Lokal (Mikro)
Analisis Kemampuan Pembiayaan
Pembangunan Kawasan
Analisis Perekonomian Kawasan
Analisis Kependudukan
Kondisi Keuangan 'aerah Komponen
Kelembagaan
Kondisi osial Kependudukan
Kondisi +konomi
Kondisi Fisik 'asar !topograi,eolo i dan hidrolo i&
Kondisi Penggunaan )ahan- Kawasan lin dung . kawasan
budidayaKawasan terbangun tidak
Kondisi arana Prasarana- arana prasarana kawasan
. "aringan prasarana utilitas
- Kondis i osial Kependudukan- Kondisi +konomi $ilayah
Kondisi Fisik 'asar
Alternati Pengembangan/- trategi Pengembangan- Prioritas Pengembangan
- Konsep Pengembangan
Analisis /- Keterkaitan antar
0ona dankegiatan
- Ana li siskarekteristikkegiatan
- 1ntensi tasPemanaatanRuang;
- K'*;- K)*;- Ket inggian
*angunan;- Koeisien 'asar
2ijau- empadan
Tinggi *angunan
- "arak Antar *gn
Analisis 'aya 'ukung dan 'aya Tampung Fisik
R'TR dan Peraturan (onasi
Analisis *entuk dan trukturRuang Kawasan
- Analisis Kondisi arana dan Prasarana
- Analisis pergerakan
Penyusunan Peraturan Zonasi
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan )ahan
Klasiikasi 1T* !13di10inkan, T3 Terbatas, *3*ersyarat&;
Ketentuan 1ntensitas Pemanaatan Ruang
!K'* #aksimum, K)* #aksimum, Ketinggian
*angunan, K'2 #inimal &; Ketentuan Tata *angunan !4* #inimal,
Tinggi *angunan #aksimal, "arak *ebas *angunan,Tampilan *angunan&;
Ketentuan Prasarana dan arana #inimal
!parkir, diabel, jalur pedestrian, jalur speda,pedestrian dll%&;
Ketentuan Pelaksanaan !Ketentuan 5ariasipemanaatan, insenti dan disinsenti&%
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
3/41
52 METODOLOGI
'ecara umum metodologi ini dimaksudkan sebagai acuan dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pekerjaan! Dengan adanya
acuan ini diharapkan seluruh aspek pekerjaan dapat dilakukan dengan
sebaik.baiknya secara lebih e#sien dan e&ekti&!
'ecara garis besar, pekerjaan ini, akan dibagi ke dalam tahap kegiatan
utama sebagai berikut /
0! Mempersiapkan rencana kegiatan termasuk menetapkan jadual
pelaksanaan pekerjaan dan jadal kerja personil!
1! Mempersiapkan personil%tenaga ahli yang akan digunakan! Persiapan
ini digunakan untuk memahami tujuan akhir pekerjaan dan
menentukan langkah langkah atau program kerja yang akandilakukan!
2! Melakukan koordinasi baik teknis maupun non teknis dengan Pengguna
3asa maupun pihak lainnya jika dianggap perlu!
4! Menyiapkan rencana pelaksanaan penyusunan RDTR beserta bahan,
modul, dan narasumber yang dibutuhkan5
6! Melakukan koordinasi dan sosialisasi RDTR kepada Pemerintah Daerah5
7! Melakukan pengumpulan data dan in&ormasi5
8! Melakukan analisis data dan in&ormasi5
9! Merumuskan konsep RDTR kaasan perencanaan5
:! Menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang RDTR kaasan
perencanaan5
0;!Melakukan penjaringan aspirasi, pembahasan lintas sektor, dan
konsultasi publik melalui pelaksanaan
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
4/41
Gambar 3.2. Metodolog Pelak!anaan Peker"aan
TA#$N 2%15 &'lan (
1 2 ) 3 * ) 5
LAPO+ANPENDA#$L$AN LAPO+AN ANTA+A LAPO+AN AK#I+
TAHAPPERSIAPAN
Penyiapanpersonil danperalatan
Penyiapanmetodologi,
program kerja, danjadual kerja
Kooordinasidengan Tim Teknis
dan InstansiTerkait
PersiapanSosialisasi RDTR(bahan, modul,
dan narasumber)
Analisis Konsep Peraturan Zonasi:- Keterkaitan antar ona dan kegiatan!- Karekteristik kegiatan!- Intensitas peman"aatan ruang!- Koe"isien dasar bangunan!- Koe"isien lantai bangunan!
- Ketinggian bangunan!- Koe"isien dasar hijau!- Sempadan bangunan- #arak bebas antar bangunan
TAHAPINVENTARISASI DATA
& INFORMASI
Penentuan $ingkup%ilayah Peren&anaan
Analisis Penyusunan RDTR:
- Tujuan penataan ruang!- Kemampuan tumbuh dan berkembang- Kedudukan ka'asan peren&anaan!- Pengaruh kebijakan sektoral dan
regional!- entuk dan struktur ka'asan
peren&anaan!- Kondisi Sarana dan prasarana!- Pergerakan!- Sistem tilitas!- Identi"ikasi persoalan dan kebutuhan
pengembangan!- *isik dasar!- *isik binaan!
+lternati" pengembangan!
TAHAPANAISIS DATA DAN INFORMASI
Koordinasi danSosialisasi RDTR
Pengumpulan Data danIn"ormasi
- KebijakanPembangunan!
- Sosial Kependudukan!- konomi %ilayah!- *isik Dasar!- Penggunaan $ahan!- Sarana dan Prasarana!- #aringan Prasarana
dan tilitas
- Keuangan Daerah .
Komponen
Kelembagaan
FGD danorks!o"
Pen#e$"urnaan RDTR dan PeraturanZonasi
Peraturan Daera! tentang RDTR%a&asan Peren'anaan
%onse" Peraturan Zonasi
Ketentuan Kegiatan dan
Penggunaan )ahan
Ketentuan 1ntensitas Pemanaatan
Ruang
Ketentuan Tata *angunan
Ketentuan Prasarana dan arana
#inimal
Ketentuan Pelaksanaan
Pen#usunan RDTR
Fungsi dan Peran kawasan
Tujuan Penataan Ruang
Rencana Pola Ruang
- (on a ) ind un g; da n- (ona *udidaya
Rencana "aringan Prasarana
Penetapan ub kawasan yang
'iprioritaskan Penanganannya
Program Pemanaatan Ruang
TAHAPPEN!"S"NAN REN#ANA
TAHAPPER"M"SAN
Perumusan Fungsi,Peran, Tujuan
Penataan RuangKawasan Perencanaan
AlternatiPengembangan/
- trateg iPengembangan
- Prior itas
Pengembangan
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
5/41
"ntuk mencapai tujuan yang diiginkan dalam kerangka acuan kerja, maka perlu
dibuat suatu sistematika tahapan dari kegiatan pekerjaan =ambar 0!
Penyusunan RDTR PPK Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah
yang sesuai dengan pola pemikiran dan pendekatan yang akan di gunakan,
adapun metode pelaksanaan dari pekerjaan penyusunan ini terdiri dari beberapa
tahapan yang meliputi /
A. Per!a,an
>angkah pertama yang akan dilakukan dari kegiatan Penyusunan RDTR PPK
Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah antara lain meliputi /
0! Penyiapan Personil dan Peralatan5
1! Penyiapan metodologi, program kerja, dan jadual kerja52! Kooordinasi dengan Tim Teknis dan ?nstansi Terkait5 dan
4! Persiapan 'osialisasi RDTR @ PA bahan, modul, dan narasumber-!
&. Koordna!- o!al!a!- In/entar!a! Data ) In0orma!
Pada kegiatan ini dilakukan /
0! Kordinasi dan 'osialisasi
Pada kegiatan ini melakukan koordinasi dan sosialisasi RDTR kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju Tengah melalui +appeda Kabupaten
Mamuju Tengah! Pada kegiatan sosialisasi dilakukan penyiapkan rencana
pelaksanaan penyusunan RDTR beserta bahan, modul, dan narasumber yang
dibutuhkan5
1! ?n$entarisasi data dan ?n&ormasi
"ntuk kepentingan analisa dan e$aluasi dalam kegiatan Penyusunan RDTR
Tobadak Kabupaten Mamuju Tengahsecara garis besar dapat dikelompokan
menjadi beberapa kelompok data%in&ormasi yang dapat memberikan
gambaran mengenai /
a! Kebijaksanaan tata ruang RTR( Basional, RTR( Pro$insi 'ulbar, dan RTR(
Kab! Mamuju Tengah-5
b! Kebijakan sektoral dan regional RP3P dan RP3M Kab! Mamuju Tengah-5
c! Kondisi sosial, budaya dan kependudukan5
d! Kondisi perekonomian5
e! Kondisi penggunaan lahan5&! Kondisi #sik dasar dan lingkungan5
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
6/41
g! Kondisi sarana, prasarana dan utilitas5
h! Kondisi keuangan daerah dan kelembagaan5
Dalam tahapan ini dilakukan sur$ey % pengumpulan data % in&ormasi yang
dibutuhkan sebagai masukan bagi tahapan e$aluasi dan analisis! 'ecara
umum data % in&ormasi yang akan dikumpulkan terdiri dari data yang bersi&at
regional makro- dan data lokal mikro-! Data.data tersebut meliputi /
a! Data +egonal Makro, yakni data.data, meliputi /
0- Kebijaksanaan yang terkait dengan ilayah perencanaan, baik yang
menyangkut kebijaksanaan tata ruang maupun kebijaksanaan sektoral!
Termasuk di dalamnya adalah RTR( Basional, RTR( Propinsi 'ulbar, dan
RTR( Kab! Mamuju Tengah5
1- Kondisi sosial.kependudukan, meliputi jumlah dan perkembanganpenduduk, struktur penduduk, serta aspek sosial budaya!
2- Kondisi ekonomi, meliputi struktur dan perkembangan ekonomi kota
secara sektoral, produksi tiap sektor kegiatan ekonomi, struktur
ketenagakerjaan, pola aliran barang dan jasa dalam proses koleksi dan
distribusi, serta perkembangan in$estasi!
4- Kondis #sik dasar dan potensi sumberdaya alam, meliputi topogra# dan
kemiringan tanah, geologi, hidrologi, $egetasi, klimatologi, potensi
sumber daya alam!
6- Kondisi #sik binaan, meliputi penggunaan lahan, sarana % &asilitas
perkotaan dan prasarana utama!
b. Data Lokal Mkro- akn mel,'t :
0- ingkungan, meliputi 5 intensitas bangunan KD+,
K>+, KDC-, bentuk bangunan, arsitektur bangunan, peman&aatanbangunan, bangunan khusus, ajah lingkungan, daya tarik lingkungan,
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
7/41
node, landmark, dll-, garis sempadan bangunan, sungai, danau, pantai,
'"TT-!
7- Prasarana dan "tilitas umum /
a- 3aringan Transportasi /
3aringan / 3alan Raya, rencana Rel Kereta *pi, 3alur Pelayaran
sungai, danau, laut-!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
8/41
0- *nalisis kemampuan tumbuh dan berkembangnya Kaasan, antara lain
menilai/
Potensi ilayah dan permasalahannya, sehingga terdapat gambaran
hubungan atau ketergantungan kaasan dengan ilayah sekitarnya! Pengaruh potensi dan permasalahan pengembangan sektor.sektor
kegiatan di kaasan dan gambaran hubungan atau ketergantungan
antara sektor!
1- *nalisis kedudukan kaasan dalam perimbangan dengan daerah
hinterland%ilayah belakangnya, antara lain menilai /
Kedudukan kaasan yang direncanakan terhadap pusat.pusat
pertumbuhan ilayah kecamatannya!
Perkembangan sektor.sektor kegiatan kota dan pengaruhnya terhadap
pusat.pusat pertumbuhan lainnya, sekarang dan masa depan!
2- *nalisis pengaruh kebijaksanaan regional, antara lain menilai /
Pengaruh kebijaksanaan terhadap perkembangan sektor.sektor
kegiatan di ilayahnya!
Pengaruh kebijaksanaan terhadap perkembangan sektor.sektor
kegiatan di pusat.pusat ilayah khususnya terhadap kaasan yang
direncanakan!
*nalisis untuk melihat kedudukan Kota Kecamatan Tobadak dalam sistem
perilayahan nasional, sistem tata ruang pulau, sistem perilayahan
pro$insi, dan kota.kota lainnya! *nalisis ini dinyatakan lengkap jika minimal
memiliki /
*rahan kebijakan RTR(B, RTR(P, dan kebijaksanaan sektoral5
'istem perkotaan regional yang berpengaruh5
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
9/41
dan sebagainya! Dengan menghitung proyeksi jumlah penduduk di masa
yang akan datang akan diketahui/
=ambaran jumlah penduduk di masa yang akan datang! Kebutuhan terhadap &asilitas dan pelayanan umum!
+esar akti#tas%kegiatan kaasan perkotaan! Rencana distribusi penduduk untuk masing.masing blok.blok yang
direncanakan!
Model yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam memperkirakan
keadaan penduduk pada masa datang ialah/
a Metode b'nga berganda- dengan rumus matematis/
Pt8' E Pt 0 F R - "
Pt8' E 3umlah penduduk didaerah yang diselidiki pada
tahun tF"!
Pt E 3umlah penduduk didaerah yang diselidiki pada tahun
t!
R E Tingkat prosentase- pertambahan penduduk rata.rata
setiap tahun diperoleh dari data masa lalu-!
" E 'elisih antara data tahun yang ada dengan data tahun
yang diselidiki!
b Metode anal!a regre! lner dengan r'm'!:
Pt E a F bG
Pt E 3umlah penduduk daerah yang diselidiki pada tahun t!
G E Bilai yang diambil dari $ariabel bebas!
a, b E Konstanta!
Bilai a dan b dapat dicari dengan metode selisih kuadrat
minimum, yaitu/
P G2 . G GP
a E
B G2 . G -2
B GP . G P
b E
B G2 . G -2
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
10/41
Keterangan/ B E 3umlah tahun data pengamatan, sehingga
untuk kepentingan proyeksi rumus matematis regresi linier
menjadi Pt F " E a F bGt!
6 Metode Polnomal dengan r'm'!:
Pt8O E PtF b)-, dimana/
Pt8O E 3umlah penduduk tahun tF)-!
Pt E 3umlah penduduk tahun dasar!
b)- E Rata.rata pertambahan penduduk tiap tahun pada
masa lampau sampai sekarang!
2 Anal!! 9'ng! +'ang
*nalisis
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
11/41
*nalisis kebutuhan interkoneksi dan intrakoneksi jaringan, berdasarkan
sistem pembentukan struktur ruang yang telah direncanakan, dan
hasil analisis point a- dan b- diatas!
Dalam usaha untuk dapat merencanakan suatu jaringan rencana
transportasi beberapa metoda pendekatan perlu ditentukan dalam studi
sistem jaringan transportasi, antara lain/
Trip Generation (Production/Attraction).
'etiap pengembangan suatu kaasan akan mengakibatkan suatu
bangkitan lalu.lintas dari kaasan tersebut! Tingkat bangkitan lalu.
lintas tersebut ditantukan oleh beberapa &aktor seperti kondisi jenis
kegiatan yang dikembangkan, kondisi sosial ekonomi ilayah, luas
ilayah kegiatan, intensitas kegiatan dan populasi penduduknya!
Trip Distribution.
Metoda trip distribution berguna untuk memperkirakan besarnya
distribusi pergerakan yang dihasilkan oleh trip generation sehingga
perencanaan kapasitas prasarana jalan yang dilakukan secara
optimal!
Modal Split (Pemilihan Modal Pergerakan).Tahapan ini bertujuan untuk menjabarkan setiap pergerakan dalam
bentuk dalam pemilihan modal atau kendaraan untuk pergerakannya
seperti kita ketahui baha pergerakan memerlukan modal atau
sarana kendaraan untuk bergerak bus, minibus, mobil pribadi,
motor, becak, dsb-! +erdasarkan asumsi.asumsi dan standar.
standar tertentu, pemilihan modal pergerakan untuk kaasan
perencanaan dapat diperhitungkan!
Trip Assigment (Pemilihan Rute).
'etelah mengetahui jenis kendaraan beserta persentasenya- yang
akan digunakan oleh seluruh pergerakan yang ada, perlu juga
diketahui rute.rute mana yang akan dipilih oleh masing.masing
pergerakan tersebut! Dengan diketahuinya rute.rute pergerakan
tersebut maka dapat diperkirakan besarnya beban pergerakan yang
akan terjadi pada tiap.tiap ruas dalam jaringan jalan yang ada!
* Anal!! Per'nt'kan &lok
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
12/41
*nalisis peruntukan blok membagi kaasan dalam bentuk atau ukuran,
&ungsi serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam, yang
dituangkan dalam blok.blok peruntukan lahan, sehingga mudah dalam
alokasi in$estasi, pengendalian, dan pengaasan
a Krtera Pengat'ran &lok
Menggambarkan ukuran, &ungsi serta karakter kegiatan manusia
dan atau kegiatan alam5
'etiap blok memiliki kesamaan &ungsi dan karakteristik yang akan
dibentuk5
Memiliki homogenitas peman&aatan ruang dan kesamaan
karakteristik serta
kemungkinan pengembangannya unit lingkungan-5
Kebutuhan pemilahan dan strategi pengembangannya5
'ecara #sik / mengikuti mor&ologi blok, pola%pattern dan ukuran
blok, kemudahan implementasi dan prioritas strategi5
Pertimbangan lingkungan / keseimbangan dengan daya dukung
lingkungan, dan perujudan sistem ekologi5
Tercipta peningkatan kualitas lingkungan kegiatan yang aman,
nyaman, sehat dan menarik, serta beraasan ekologis ruang
terbuka dan tata hijau-5
b $k'ran blok dan !'b blok :
"kuran terkecil 0;; M G 0;; M5 dibatasi oleh dua jalan lokal atau
lingkungan!
"kuran sedang 1;; M G 0;; M5 dibatasi oleh dua jalan lokal!
"kuran besar 6;; M G 1;; M5 dibatasi oleh dua jalan kolektor!
"kuran sub blok, minimal 6; M G 6; M5 dibatasi oleh dua jalan
lingkungan%setapak!
5 Anal!! Per'nt'kan La7an
*nalisa Peruntukan >ahan bertujuan mengatur distribusi dan ukuran
kegiatan manusia dan atau kegiatan alam, yang dituangkan dalam blok
dan sub blok peruntukan lahan sehingga tercipta ruang yang produkti&
dan berkelanjutan!
Komponen *nalisis Peruntukan >ahan /
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
13/41
*nalisa Perumahan
*nalisa ?ndustri
*nalisa Perdagangan dan 3asa
*nalisa Pariisata
*nalisa Perikanan dan Kelautan
*nalisa Pusat Pemerintahan
*nalisa Pusat Pendidikan dan Penelitian
*nalisa
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
14/41
No.
9a!lta!
'mla7Pend'd'k
Pend'k'ngorang
L'a!Mnm'm
m2
0; Taman dan Tempat Rekreasi 49;;;; 2;;;;
00 =edung )R 'eni 49;;;; 2;;;01 Kompleks )R 06;;;;; 8;;;;02 Taman Kota, Tempat Rekreasi,
Cutan Kota 06;;;;; 6;;;;
&. PENDIDIKAN0 Taman Kanak.kanak 86; 6;;1 'ekolah Dasar 06;; 2;;;2 '>TP 06;;; 4;;;4 '>T* 2;;;; 49;;6 Perpustkaan 2;;;; 6;;7 *kademi 49;;;; 6;;;8 Perpustakaan 49;;;; 0;;;9 Museum 49;;;; 2;;;: Perguruan Tinggi 06;;;;; 1;;;;
0; Perpustakaan 06;;;;; 1;;;
4 Ke!e7atan0 Pos Kesehatan 2;;; 1;;1 Puskesmas 2;;;; 6;;2 Rumah 'akit 2;;;; 2;;;4 *potik 2;;;; 4;;6 >aboratorium Kesehatan 2;;;; 2;;
7 Puskesmas Kecamatan%+alaiPengobatan 1;;;;; 14;;
8 Rumah 'akit Pembantu Tipe J 49;;;; 0;;;;9 Rumah 'akit (ilayah Tipe + 06;;;;; 46;;;: Rumah 'akit =aat Darurat 06;;;;; 2;;;;
D Ibada70 Musholla 2;;; 2;;1 Mesjid Tk! Kelurahan 2;;;; 1;;;2 Tempat ?badah >ainnya 7;;;; 1;;;4 Mesjid Kecamatan 1;;;;; 6;;;
6 Tempat ?badah >ainnya 1;;;;; 1;;;7 Mesjid Tk 'ub (ilayah 49;;;; 01;;;8 Mesjid (ilayah 06;;;;; 1;;;;9 Tempat ?badah >ainnya 06;;;;; 6;;;
E 9a!lta! o!al0 +alai (arga 2;;; 2;;1 =edung 'erbaguna 2;;;; 6;;2 +alai Rakyat%gedung serba guna 01;;;; 1;;;4 =edung 3umpa +akti%'erbaguna 49;;;; 0;;;;6 =edung Pertemuan "mum 06;;;;; 6;;;
7 =edung 'eni Tradisional 6;;;8 +alai (arga 2;;; 2;;
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
15/41
No.
9a!lta!
'mla7Pend'd'k
Pend'k'ngorang
L'a!Mnm'm
m2
9 =edung 'erbaguna 2;;;; 6;;
: +alai Rakyat%gedung serba guna 01;;;; 1;;;
9 #b'ran0 +ioskop 2;;;; 1;;;1 +ioskop atau Theater 49;;;; 2;;;2 =edung Ciburan%Rekreasi 06;;;;; 7;;;4 +ioskop 06;;;;; 4;;;6 =edung Kesenian 06;;;;; 0;;;;
G Pemernta7an0 Pos Kemanan1 Kantor Kelurahan 2;;;; 0;;;2 Kantor Pelayanan "mum 2;;;; 86;4 Pos Tramtib 2;;;; 2;;6 Pemadam Kebakaran 2;;;; 2;;7 Kantor Pos 2;;;; 2;;8 Kantor Kecamatan 1;;;;; 286;9 Kantor Pelayanan "mum 1;;;;; 41;;: K)R*M?>%K)'KT* 1;;;;; 1;;;
0; K"*%+P.4%+alai Bikah 1;;;;; 78;00 Pemadam Kebakaran 1;;;;; 016;01 Kantor Pos%Telkom 1;;;;; 16;;02 Kantor Pemerintahan 06;;;;; 16;;;
04 Kantor Pos (ilayah 06;;;;; 7;;;06 Kantor K)(?>K) 06;;;;; 4;;;07 Kantor K)D?M 06;;;;; 26;;08 Kantor Telepon (ilayah 06;;;;; 86;;09 Kantor P>B (ilayah 06;;;;; 6;;;0: Kantor PD*M 06;;;;; 6;;;1; Kantor Pengadilan *gama 06;;;;; 2;;;10 Kantor Maril Kebakaran 06;;;;; 2;;;
# Komer!al0 (arung 16; 0;;
1 Tempat Perbelanjaan 7;;; 2;;;2 Pasar >ingkungan 2;;;; 0;;;;4 Pasar%pertokoan 7;;;; 0;;;;6 Pusat Perbelanjaan%Pasar 49;;;; 27;;;7 Pusat Perbelanjaan "tama,
Pasar, Pertokoan 06;;;;; 96;;;8 'erba *da dept! 'tore-, +ank.
bank,9 Perusahaan 'asta dan jasa
lainnya!
I 9a!lta! o!al Lan0 Panti 'osial 7;;;; 6;;
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
16/41
No.
9a!lta!
'mla7Pend'd'k
Pend'k'ngorang
L'a!Mnm'm
m2
1 Panti >atihan Kerja 1;;;;; 0;;;
9a!lta! Lan0 =ardu >istrik 2;;; 4;;1 Telepon "mum 2;;; 4;;2 'ampah 2;;; 4;;4 Pangkalan%Parkir "mum * 7;;; 4;;6 Pangkalan%Parkir "mum + 7;;;; 1;;;7 Depo Kebersihan 1;;;;; 1;;8 =ardu >istrik 1;;;;; 6;;9 Terminal Transit 49;;;; 9;;;: Parkir "mum J 49;;;; 026;;
= Anal!! Kaa!an Mtga! &en6ana
+ertujuan meniliti dan mengkaji sumber bencana, lingkup atau luasan
dampak, dan kebutuhan pengendalian bencana, agar tercipta lingkungan
permukiman yang aman, nyaman, dan produkti&!
Komponen *nalisis /
'umber dan Macam +encana
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
17/41
? Anal!! $tlta! $m'm
*nalisis pengembangan jaringan utilitas sesuai dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan, termasuk sistem makronya! Meneliti kemungkinan
dimensi, lokasi, peman&aatan ruang jalan sebagai jalur distribusi, dengan
mempertimbangkan topogra#, $olume, debit, lokasi%lingkungan
perencanaan, tingkat pelayanan, dsb!
Komponen *nalisis /
*ir Minum
Drainase
*ir >imbah
Persampahan
Kelistrikan
Telekomunikasi
=as
Model.model analisis perencanaan utilitas umum
Ar &er!7
4ara Pelaanan
Teknologi sistem penyediaan air bersih dapat dilakukan atas 1 cara
pelayanan/
Penyedian air bersih dengan sistem perpipaan
Merupakan sistem yang menggunakan jaringan distribusi dan
sambungan rumah yang dilengkapi dengan meteran air dan hidran
umum!sumber air baku diperoleh dari sungai, aduk, air tanah dalam,
mata air!yang diperoleh menjadi air minum!
Penyediaan air bersih dengan system non perpipaan
+erupa sumur gali, sumur pompa, sumur pompa tangan, terminal air,
bak penampungan air hujan dan sebagainya!
Pengembangan !tem
Pengaturan cara pelayanan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
?ndonesia Bo!07 Tahun 1;;6 tentang pengembangan 'istem Penyediaan
*ir Minum 'P*M- bertujuan untuk /
a- Terujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau5
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
18/41
b-Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan
penyedia jasa pelayanan 5 dan
c-Tercapainya peningkatan e#siensi dan cakupan pelayanan air minum!
4ak',an Pelaanan
Jp E Pd 0;;
L P
Jp E cakupan pelayanan -
Pd E estimasi penduduk yang dilayani jia-
Lp E total penduduk pada suatu kaasan jia-
Keb't'7an Ar
a Keb't'7an Ar Dome!tk
Nd E Pd Np
0;;;
Nd E Kebutuhan *ir mO%hari-
Pd E Penduduk yang dilayani jia-
Np E *lokasi *ir per Kapita liter%jia%hari-
E 7; 06; liter%jia%hari!
bKeb't'7an Ar Non Dome!tk Nnd E L +i Ni atau L *i Ni
Nnd E Kebutuhan *ir mO%hari-
+i E "nit +angunan
Ni E *lokasi *ir per "nit +angunan mO%unit%hari- atau per
"nit luas mO%ha%hari-
*i E >uas Kaasan!
6 Total Keb't'7an Ar
+ata @ +ata
Nr E L Nd F L Nn F *lokasi
Kehilangan *ir 1;-
Mak!m'm #aran
N Maks E Nr #nd
#nd E &aktor maksimum 0, 0 0, 06-
Mak!m'm am P'n6ak
N jam puncak E Nr &p
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
19/41
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
20/41
M">*?
'tudi%rencana yang ada*ir bersih
Persampahan
*ir limbah
Drainase
Kondisi ksisting'istem on site
'istem o site
Karakteristik ilayah
Rencana Tata Ruang (ilayah Kota KecamatKebutuhan 'anitasi
'istem sanitasi
Rencana Tata Ruang (ilayah Kab Mamuju Tengah /
Rencana Pola Ruang
Rencana jaringan lahan
Rencana kepadatan
Kondisi sosial ekonomi
R?(
*lternati& Pengembangan 'istem Prasarana 'anitasi*ir bersih
Persampahan
*ir limbah
Drainase
$aluasi *lternati&
Kualitas Pelayanan
#siensiKesinambungan
Koordinasi ?nstansi
PD*M
Dinas Kebersihan
Dinas P"
Rencana Pengembangan 'istem Prasarana 'anitasi
*ir bersihPersampahan
*ir limbah
Drainase
Anal!a Keb't'7an Dameter P,a
Pipa Jabang
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
21/41
C& E 0;, 777 N0, 96 >
J0, 96 D4, 96
C& E Kehilangan tekanan m-
N E Debit *ir mO%detik-
J E Koe#sien kekasaran pipa
0;; 02;-
D E Diameter pipa m-
> E Panjang pipa m-
h& E L k Q
1g
h& E kehilangan tekanan minor M-
k E koe#sien
E kecepatan air m%detik-
= E percepatan gra#tasi m%detikQ-
Pipa Melingkar
"ntuk analisa pipa melingkar digunakan program
software- ULoopU atau UEpa-NetU!
Per!am,a7an
4ara Pelaanan
Teknologi sistem penanganan sampah dapat dilakukan dengan 1 cara,
yaitu /
Penanganan secara onsite misalnya dengan menimbun sampah pada
lubang sampah yang telah penuh pada halaman rumah!
Penanganan secara o site dengan mengumpulkan sampah dan
mengangkut serta membuangnya menuju tempat pembuangan akhir
tpa- sampah!
&ekti#tas pengelolaan sampah dilakukan dengan melakukan prinsip 2 R
yaitu /
Peman&aatan kembali%daur ulang recycling- sampah, misalnya / daur
ulang sampah kertas, plastic, logam, kayu dan sebagainya,
meman&aatkan sampah organik menjadi pupuk kompos!
Pengurangan $olume sampah reduce-, misalnya / membuat kemasanyang ringan atau mudah diuraikan biodegradable-!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
22/41
)R=*B?'*'?
'*MP*C
PM+?*V**BPB=*T"R*B
TKB?' )PR*'?)B*>PR*B 'RT* M*'V*R*K*T
Membuang%memusnahkan sampah re&use-!dengan sanitary land#ll,
incinerator!
!tem Pengelolaan am,a7
*da 6 komponen%subsistem pengelolaan sampah yang sangat menunjang
keberhasilan, yaitu /
'ubsistem organisasi
'ubsistem pembiayaan
'ubsistem pengaturan
'ubsistem teknis operasional
'ubsistem peran serta masyarakat
Kelima komponen%subsistem akan saling mempengaruhi keberhasilan
pengelolaan sampah sebagaimana pada gambar berikut!
Gambar 3.*.
!tem Pengelolaan Per!am,a7
9aktor 0aktor Pengar'7 Pengembangan !tem
+eberapa &aktor yang mempengaruhi perkembangan sistem adalah/
Rencana tata ruang dan pengembangannya
Kepadatan dan penyebaran penduduk
Karakteristik lingkungan #sik, budaya dan sosial ekonomi
Kebiasaan masyarakat
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
23/41
Karakteristik sampah
?klim dan musim
lokasi pembuangan akhir
Peraturan.peraturan%aspek legal nasional dan daerah setempat
+iaya pengelolaan
4ak',an Pelaanan
Jp E Pd 0;;
L P
Jp E cakupan pelayanan -
Pd E estimasi penduduk yang dilayani jia-
LP E total penduduk pada suatu kaasan jia-
Tmb'lan am,a7
Timbulan 'ampah Domestik
sd E Pd Tsd &r%0;;;
sd E olume timbulan sampah mO%hari-
Pd E Penduduk yang dilayani jia-
Tsd ETimbulan sampah perkapita liter%jia%hari-
E 0, 6 1, 6 liter%jia%hari
&r E
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
24/41
DE Density sampah kg%mO-
P E Pengurangan $olume sampah setelah pemadatan
d E Ketinggian sampah padat m-
BE Rencana usia TP* tahun-!
Ar Lmba7
4ara Pelaanan
Teknologi sistem pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan 1 cara
penanganan, yaitu/
'istem pembuangan air limbah setempat, misalnya / cubluk, cubluk
modi#kasi, septic tenk untuk perseorangan%rumah tangga!
'istem pembuangan air limbah terpusat dilakukan secara kolekti&
melalui jaringan pengumpul dan diolah serta dibuang secara terpusat
?P*>-!
Pengembangan !tem
Pengaturan cara pelayanan berdasarkan pertimbangan.pertinbangan,
sebagai berikut/
*danya kecenderungan menurunnya luasan kapling perumahan yang
dibangun pada saat ini dan masa mendatang!
Pelayanan minimal sistem pembuangan air limbah berupa unit
pengolahan kotoran manusia%tinja dilakukan dengan menggunakan
sistem setempat, agar tidak mencemari air tanah dangkal!
'istem pembuangan air limbah terpusat diperuntukkan bagi kaasan
padat penduduk dengan memperhatikan kondisi daya dukung lahan
serta mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat!
Pemilihan lokasi instalasi pengolahan air limbah harus memperhatikan
aspek teknis, lingkungan, sosial budaya masyarakat setempat, serta
dilengkapi dengan Iona penyangga!
>okasi pembuangan akhir hasil pengolahan air limbah yang berbentuk
cairan ajib memperhatikan &actor.&aktor pengamanan, pengaliran
sumber air baku dan daerah terbuka!
Da!ar(da!ar Pertmbangan Peml7an Teknolog
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
25/41
Dalam pemilihan teknologi penanganan air limbah, diperlukan
pertimbangan terhadap &actor.&aktor sebagai berikut /
Kepadatan penduduk
Penyediaan air bersih Porositas tanah
Kedalaman air tanah
Topogra#
Kemampuan membangun
Kondisi sosial ekonomi masyarakat
&dang +e!a,an
> E B N
1 D?
> E panjang saluran meter-B E jumlah pemakai jia-N E debit air limbah liter%orang%hari-D E dalam saluran meter-? E kecepatan in#ltasi rencana liter%mQ%hari-
Drana!e
!tem Drana!e
'istem drainase biasanya direncanakan dengan meman&aatkan alur.alur
alamiah yang ada, sehingga pola aliran mengarah kearah sungai.sungai
induk yang ada!
+erdasarkan Pola pengalirannya sistem drainase dapat dibedakan /
Pola gra$itasi / saluran tersier, saluran sekunder, saluran primer, badan
air penerima! Pola pemompaan / 'aluran tersier, saluran sekunder, saluran primer,
kolam penampung F 'tasiun pompa , badan air penerima!
+erdasarkan luas cotchment yang dilayani, sistem drainase dapat
dibedakan /
'istem Makro Drainase / berkaitan penanggulangan banjir sungai, anak
sungai!
'istem Mikro Drainase / berkaitan penanggulangan banjir, genangan
pada subcatchment area!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
26/41
Ka,a!ta! Ekonom! al'ran
+entuk saluran disesuaikan dengan daya dukung tanah, kapasitas
optimal dan kemudahan pemeliharaan! Kapasitas saluran ditentukan
dengan mempertimbangkan tata guna lahan cathcment area saluran
karena perbedaan resiko ekonomis dari ilayah yang dilayani, seperti
contoh pada tabel berikut!
Tabel 3.2.4onto7 Ka,a!ta! B &erda!arkan Inten!ta! #'"an
Ta7'n
Per7t'ngan Debt al'ran
N E 1, 889 J * ?
N E Debit air liter%detik-
J E Koe#sien pengaliranE ;, 2 ;, :
* E >uas daerah pengaliran Ca-
? E ?ntensitas hujan mm%jam-
Per7t'ngan Ke6e,atan Alran
NO
Tata g'na la7an
Ka,a!ta! Cberda!arkan
nten!ta! 7'"anta7'n
0! Kompleks Perumahan N.1
1! Kota sedang%kecil N.2
2!Kota besar daerahkomersial, industri-
N.4
4! (ilayah ?ndustriMenengah
N.6
6! (ilayah ?ndustri +erat N.7
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
27/41
E in R ' W
E Kecepatan aliran m%detik-
n E Koe#sien kekasaran
R E Radius hidrolis mQ%m-
' E 'lope saluran!
1% Anal!! Am,lo, +'ang
Terciptanya ruang yang akomodati& terhadap berbagai jenis kegiatan
yang direncanakan, dalam meujudkan keserasian dan keasrian
lingkungan, dengan menetapkan intensitas peman&aatan lahan didalam
kaasan image arsitektur, selubung bangunan, KD+, K>+, KDC, KDBC-
Komponen *nalisis /
Koe!en Da!ar &ang'nan KD&
Perhitungan intensitas ruang ditentukan sebagai berikut/
Perhitungan luas lantai adalah jumlah luas lantai yang
diperhitungkan sampai batas dinding terluar!
>uas lantai ruangan beratap yang mempunyai dinding lebih dari
0,1;m dihitung 0;;!
>uas lantai beratap yang bersi&at terbuka atau mempunyai dinding
tidak lebih dari 0,1;m, dihitung 6; selama tidak melebihi 0;
dari luas denah yang diperhitungkan sesuai dengan KD+ yang
ditetapkan
)$erstek atap yang melebih 0,6;m maka luas mendatar
kelebihannya dianggap sebagai lantai denah!
Teras tidak beratap yang mempunyai dinding tidak lebih dari
0!1;m di atas lantai teras, tidak diperhitungkan!
"ntuk perhitungan luas lantai di baah tanah diperhitungkan
seperti luas lantai di atas tanah dengan batasan Koe#sien Tapak
+esmen yang telah ditetapkan!
>uas ruang baah tanah besmen- meleati batas.batas area
perencanaan atau berada di baah prasarana kota atau di baah
ruang terbuka publik ditentukan lebih lanjut dengan surat
keputusan bupati!
>uas lantai bangunan untuk parkir tidak diperhitungkan dalam
perhitungan K>+ asal tidak melebihi dari 6; K>+ yang telahditetapkan! 3ika melebihi, maka diperhitungkan 6; terhadap K>+!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
28/41
+angunan Khusus untuk parkir yang bukan merupakan bangunan
pelengkap, luas lantainya diperbolehkan mencapai 1;; dari K>+
yang ditetapkan dan perletakannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku!
Peningkatan intensitas ruang untuk sebuah area perencanaan
harus melalui surat keputusan (alikota!
Ketnggan &ang'nan
Ketinggian bangunan dalam petunjuk opersional ini adalah jumlah
lantai penuh suatu bangunan dihitung dari lantai dasar sampai
dengan lantai tertinggi! 'edangkan yang dimaksud dengan tinggi
bangunan adalah jarak dari lantai dasar sampai dengan puncak atapbangunan yang dinyatakan dalam meter! Ketinggian lantai dasar
suatu bangunan diperkenankan mencapai 0!1m di atas tinggi rata.
rata tanah atau jalan di sekitarnya! 3ika pada sebuah area
perencanaan terdapat kemiringan yang curam atau perbedaan tinggi
yang besar, maka tinggi maksimal lantai dasar ditetapkan
berdasarkan jalan masuk utama ke persil, dengan memperhatikan
keserasian lingkungan! *pabila sebuah persil berada dibaah titik
ketinggian bebas banjir, maka tinggi lantai dasar ditetapkan setinggi
0!1m dari titik ketinggian bebas banjir yang telah ditetapkan!
Perhitungan ketinggian sebuah bangunan ditentukan sebagai berikut/
Ketinggian ruang pada lantai dasar disesuaikan dengan &ungsi dan
bentuk arsitektural bangunannya!
3arak $ertikal lantai bangunan ke lantai berikutnya maksimal 6m
disesuaikan dengan &ungsi bangunannya kecuali bangunan
ibadah, industri, gedung olah raga, bangunan monumental, dan
bangunan gedung serba guna-
>antai mesanin dihitung dalam ketentuan intensitas ruang!
Penggunaan rongga atap diperhitungkan dalam ketentuan
intensitas ruang!
Penambahan lantai atau tingkat suatu bangunan harus
mendapatkan persetujuan bupati!
Gar! em,adan alan dan &ang'nan !erta arak &eba!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
29/41
=aris 'empadan +angunan yang selanjutnya disebut ='+ adalah
garis yang tidak boleh dilampaui oleh denah bangunan ke arah ='3
yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang (ilayah Kabupaten
Mamuju Tengah RTR(Kab-! =aris 'empadan 3alan yang selanjutnya
disebut ='3 adalah garis rencana jalan yang ditetapkan dalam
rencana yang sama! Ketentuan mengenai ='+ dan ='3 adalah
sebagai berikut/
Ruang terbuka diantara ='3 dan ='+ harus digunakan sebagai
unsur penghijauan atau daerah resapan air hujan dan atau utilitas
umum dan atau jalur pejalan kaki!
"ntuk kaasan pusat kota, ruang tersebut dapat diman&aatkan
sebagai &asilitas penunjang seperti kedai tempat makan%minum,pos keamanan berupa bangunan sementara! *tau bisa juga
sebagai tempat parkir dengan tetap menyediakan jalur pejalan
minimal 6; dari keseluruhan ruang terbuka tersebut!
Penggunaan.penggunaan tersebut harus memenuhi ketentuan dan
standar yang berlaku tanpa mengurangi persyaratan unsur
penghijuan dan atau daerah resapan air hujan!
Perhitungan ='+ menggunakan rumus untuk Rumija yang lebih besar
dari 9m sama dengan ;!6 kali lebar Rumija ditambah 0m! "ntuk
Rumija yang kurang dari 9m, ='+ sama dengan ;!6 kali lebar Rumija!
'elain harus memenuhi persyaratan untuk ='+ dan ='3, tata letak
bangunan harus memenuhi ketentuan tentang jarak bebas, atau
laIim dikenal dengan ='+ samping dan belakang! Ketentuan
mengenai jarak bebas ini ditentukan oleh jenis peruntukan tanah dan
ketinggian bangunan baik untuk bangunan di atas tanah maupun di
baah tanah atau besmen! Ketentuan mengenai jarak bebas adalah
sebagai berikut/
Pada bangunan renggang, jarak bebas samping maupun belakang
ditetapkan 4m pada lantai dasar, dan pada setiap penambahan
lantai, jarak bebas di atasnya ditambah ;!6m dari jarak bebas
lantai dibaahnya sampai mencapai jarak bebas terjauh 06m!
Ketentuan ini berlaku untuk bangunan selain bangunan rumah
tinggal dan bangunan industri!
Pada bangunan industri dan gudang renggang, ditetapkan jarakbebasnya adalah 6m pada lantai dasar, dan setiap penambahan
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
30/41
lantai, jarak bebas di atasnya ditambah ;!6m dari jarak bebas
lantai dibaahnya!
3arak bebas bangunan renggang pada kaasan cagar budaya atau
kaasan khusus diatur dalam ketentuan mengenai cagar budaya
atau kaasan khusus!
"ntuk bangunan berderet%rapat, jarak bebas diperkenankan tidak
ada sampai dengan lantai ke delapan, setelah lantai ke delapan,
maka untuk lantai selanjutnya ditambah ;!6m dari jarak bebas
lantai dibaahnya! Ketentuan ini tidak berlaku untuk bangunan
rumah tinggal!
Koe!en Da!ar #"a'
Koe#sien Dasar Cijau yang selanjutnya disebut KDC adalah angka
prosentase berdasarkan perbandingan jumlah lahan terbuka untuk
penanaman tanaman dan atau peresapan air terhadap luas
tanah%daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang!
Ketentuan umum mengenai KDC adalah sebagai berikut/
Koe#sien dasar hijau KDC- ditetapkan sesuai dengan peruntukkan
dalam rencana tata ruang ilayah yang telah ditetapkan! KDC
minimal 0; pada daerah sangat padat%padat! KDC ditetapkanmeningkat setara dengan naiknya ketinggian bangunan dan
berkurangnya kepadatan ilayah!
"ntuk perhitungan KDC secara umum, digunakan rumus/ 0;; .
KD+ F 1;KD+-
Ruang Terbuka Cijau yang termasuk dalam KDC sebanyak mungkin
diperuntukkan bagi penghijauan%penanaman di atas tanah!
Dengan demikian area parkir dengan lantai perkerasan masih
tergolong RTC sejauh ditanami pohon peneduh yang ditanam di
atas tanah, tidak di dalam adah%container kedap air!
KDC tersendiri dapat ditetapkan untuk tiap.tiap klas bangunan
dalam kaasan.kaasan bangunan, dimana terdapat beberapa
klas bangunan dan kaasan campuran!
D. Anal!! Kelembagaan dan Peran Ma!arakat
*nalisis kelembagaan dan peran serta masyarakat, dengan mengkaji struktur
kelembagaan yang ada, &ungsi dan peran lembaga, meknisme peran
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
31/41
masyarakat, termasuk media serta jaringan untuk keterlibatan masyarakat
dalam proses perencanaan, peman&aatan, dan pengendalian serta
pengaasan! Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat dapat dilakukan
secara perseorangan atau dalam bentuk kelompok organisasi
kemasyarakatan%>'M, organisasi keahlian%pro&esi, dll-!
*dapun prinsip.prinsip yang harus dipertimbangkan adalah lihat gambar
berikut-/
a- +erdasarkan kesepakatan dan hasil kerjasama antar stakesholder5
b- 'esuai dengan aspirasi publik5
c- Kejelasan tanggung jaab 5
*danya sistem monitoring, e$aluasi dan pelaporan yang transparan dan
terbuka bagi publik5 Terbuka kemungkinan untuk mengajukan keberatan dan gugatan5
Kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam proses pembangunan!
Gambar 3.5.
Pro!e! Keterlbatan Pelak' Pembang'nan dalam Pen'!'nan
+en6ana
E. Per'm'!an Kon!e, dan trateg Pengembangan Kaa!an
Peren6anaan
Didasarkan pada hasil analisis serta identi#kasi potensi permasalahan
pengembangan kaasan perkotaan, dalam tahap ini lebih lanjut dirumuskan
konsep dan strategi pengembangan tata ruang kaasan di masa yang akan
datang! Di dalamnya tercakup, perumusan /
0!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
32/41
1! Tujuan Penataan Ruang Kaasan Perencanaan
2! 'trategi Pengembangan Tata Ruang Kaasan Perencanaan
4! Prioritas Pengembangan 'ub Kaasan Perencanaan
9. Pen'!'nan +en6ana Tekn! +'ang +DT+
Didasarkan pada konsep dan strategi yang telah dirumuskan, maka lebih lanjut
dapat dirumuskan RDTR Kaasan Perencanaan di Kota Makssar yang meliputi/
1. T'"'an Penataan &P Kaa!an Peren6anaan
Tujuan penataan +(P merupakan nilai dan%atau kualitas terukur yang akan
dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam
RTR( dan merupakan alasan disusunnya RDTR tersebut, serta apabila
diperlukan dapat dilengkapi konsep pencapaian!
2. +en6ana Pola +'ang
Rencana pola ruang dalam RDTR merupakan rencana distribusi subIona
peruntukan yang antara lain meliputi hutan lindung, Iona yang memberikan
perlindungan terhadap Iona di baahnya, Iona perlindungan setempat,
perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, industri, dan RTBC, ke dalam
blok.blok! Rencana pola ruang dimuat dalam peta yang juga ber&ungsi sebagai
Ioning map bagi peraturan Ionasi!
Rencana pola ruang RDTR terdiri atas/
a- Iona lindung yang meliputi/
0- Iona hutan lindung5
1- Iona yang memberikan perlindungan terhadap Iona di baahnya yang
meliputi
2- Iona bergambut dan Iona resapan air5
4- Iona perlindungan setempat yang meliputi sempadan pantai,
sempadan sungai,
6- Iona sekitar danau atau aduk, dan Iona sekitar mata air5
7- Iona RTC kota yang antara lain meliputi taman RT, taman R(, taman
kota dan pemakaman5
8- Iona suaka alam dan cagar budaya5
9- Iona raan bencana alam yang antara lain meliputi Iona raan tanah
longsor,
:- Iona raan gelombang pasang, dan Iona raan banjir5 dan0;- Iona lindung lainnya!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
33/41
b- Aona budi daya yang meliputi/
0- Iona perumahan, yang dapat dirinci ke dalam perumahan dengan
kepadatan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah
bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke dalam rumah susun, rumah
kopel, rumah deret, rumah tunggal, rumah taman, dan sebagainya-5
Iona perumahan juga dapat dirinci berdasarkan kekhususan jenis
perumahan, seperti perumahan tradisional, rumah sederhana%sangat
sederhana, rumah sosial, dan rumah singgah5
1- Iona perdagangan dan jasa, yang meliputi perdagangan jasa deret dan
perdagangan jasa tunggal bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke
dalam lokasi PK>, pasar tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan,
dan sebagainya-5
2- Iona perkantoran, yang meliputi perkantoran pemerintah dan
perkantoran sasta5
4- Iona sarana pelayanan umum, yang antara lain meliputi sarana
pelayanan umum pendidikan, sarana pelayanan umum transportasi,
sarana pelayanan umum kesehatan, sarana pelayanan umum olahraga,
sarana pelayanan umum sosial budaya, dan sarana pelayanan umum
peribadatan5
6- Iona industri, yang meliputi industri kimia dasar, industri mesin danlogam dasar, industri kecil, dan aneka industri5
7- Iona khusus, yang berada di kaasan perkotaan dan tidak termasuk ke
dalam Iona sebagaimana dimaksud pada angka 0 sampai dengan
angka 6 yang antara lain meliputi Iona untuk keperluan pertahanan dan
keamanan, Iona ?nstalasi Pengolahan *ir >imbah ?P*>-, Iona Tempat
Pemrosesan *khir TP*-, dan Iona khusus lainnya5
8- Iona lainnya, yang tidak selalu berada di kaasan perkotaan yang
antara lain meliputi Iona pertanian, Iona pertambangan, dan Iona
pariisata5 dan
9- Iona campuran, yaitu Iona budidaya dengan beberapa peruntukan
&ungsi dan%atau bersi&at terpadu, seperti perumahan dan
perdagangan%jasa, perumahan, perdagangan%jasa dan perkantoran!
3. +en6ana arngan Pra!aranaF
a- Rencana Pengembangan 3aringan Pergerakan
Rencana pengembangan jaringan pergerakan merupakan seluruh jaringanprimer dan jaringan sekunder pada +(P yang meliputi jalan arteri, jalan
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
34/41
kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan, dan jaringan jalan lainnya yang
belum termuat dalam RTR(Kab Mamuju Tengah, yang terdiri atas/
0- 3aringan jalan arteri primer dan arteri sekunder5
1- 3aringan jalan kolektor primer dan kolektor sekunder5
2- 3aringan jalan lokal primer dan lokal sekunder5
4- 3aringan jalan lingkungan primer dan lingkungan sekunder5 dan
6- 3aringan jalan lainnya
b- Rencana Pengembangan 3aringan nergi%Kelistrikan
Rencana pengembangan jaringan energi%kelistrikan merupakan penjabaran
dari jaringan distribusi dan pengembangannya berdasarkan prakiraan
kebutuhan energi%kelistrikan di +(P yang termuat dalam RDTR Kota
Kecamatan Tobadak, yang terdiri atas/0- 3aringan subtransmisi yang ber&ungsi untuk menyalurkan daya listrik
dari sumber daya besar pembangkit- menuju jaringan distribusi primer
gardu induk- yang terletak di +(P5
1- 3aringan distribusi primer jaringan '"T"T, '"TT, dan '"TT- yang
ber&ungsi untuk menyalurkan daya listrik dari jaringan subtransmisi
menuju jaringan distribusi sekunder5
2- 3aringan distribusi sekunder yang ber&ungsi untuk menyalurkan atau
menghubungkan daya listrik tegangan rendah ke konsumen, yang
dilengkapi dengan in&rastruktur pendukung berupa gardu distribusi
yang ber&ungsi untuk menurunkan tegangan primer 1; k$- menjadi
tegangan sekunder 11; $ %29; $-!
c- Rencana Pengembangan 3aringan Telekomunikasi
Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas/
0- rencana pengembangan in&rastruktur dasar telekomunikasi yang berupa
penetapan lokasi pusat automatisasi sambungan telepon51- rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon kabel yang berupa
penetapan lokasi stasiun telepon otomat, rumah kabel, dan kotak
pembagi5
2- rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel yang
berupa penetapan lokasi menara telekomunikasi termasuk menara +ase
Transcei$er 'tation +T'-5
4- rencana pengembangan sistem tele$isi kabel termasuk penetapan
lokasi stasiuntransmisi5
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
35/41
6- rencana penyediaan jaringan serat optik5 dan
7- rencana peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi!
d- Rencana Pengembangan 3aringan *ir Minum
Rencana pengembangan jaringan air minum berupa rencana kebutuhan dan
sistem penyediaan air minum, yang terdiri atas/
0- sistem penyediaan air minum ilayah kota yang mencakup sistem
jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan5
1- bangunan pengambil air baku5
2- pipa transmisi air baku dan instalasi produksi5
4- pipa unit distribusi hingga persil5
6- bangunan penunjang dan bangunan pelengkap5 dan
7- bak penampung!
e- Rencana Pengembangan 3aringan Drainase
Rencana pengembangan jaringan drainase terdiri atas/
0- sistem jaringan drainase yang ber&ungsi untuk mencegah genangan5
dan
1- rencana kebutuhan sistem jaringan drainase yang meliputi rencana
jaringan primer, sekunder, tersier, dan lingkungan di +(P5
&- Rencana Pengembangan 3aringan *ir >imbah3aringan air limbah meliputi sistem pembuangan air limbah setempat
onsite- dan%atau terpusat osite-!
'istem pembuangan air limbah setempat, terdiri atas/
0- bak septik septic tank-5 dan
1- instalasi pengolahan lumpur tinja ?P>T-!
g- Rencana Pengembangan Prasarana >aiinya
Penyediaan prasarana lainnya direncanakan sesuai kebutuhan
pengembangan +(P, misalnya +(P yang berada pada kaasan raan
bencana ajib menyediakan jalur e$akuasi bencana yang meliputi jalur
e$akuasi dan tempat e$akuasi sementara yang terintegrasi baik untuk skala
kabupaten%kota, kaasan, maupun lingkungan!
3alur e$akuasi bencana dapat meman&aatkan jaringan prasarana dan sarana
yang sudah ada!
*. Peneta,an 'b &P ang D,rorta!kan Penangananna
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
36/41
Penetapan 'ub +(P yang diprioritaskan penanganannya merupakan upaya
dalam rangka operasionalisasi rencana tata ruang yang diujudkan ke dalam
rencana penanganan 'ub +(P yang diprioritaskan!
Penetapan 'ub +(P yang diprioritaskan penanganannya bertujuan untuk
mengembangkan, melestarikan, melindungi, memperbaiki,
mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan, dan%atau melaksanakan
re$italisasi di kaasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki prioritas
tinggi dibandingkan 'ub +(P lainnya!
'ub +(P yang diprioritaskan penanganannya merupakan lokasi pelaksanaan
salah satu program prioritas dari RDTR!
5. Ketent'an Peman0aatan +'ang
Ketentuan peman&aatan ruang dalam RDTR merupakan upaya meujudkan
RDTR dalam bentuk program pengembangan +(P dalam jangka aktu
perencanaan 6 lima- tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan
sebagaimana diatur dalam pedoman ini!
Program dalam ketentuan peman&aatan ruang meliputi/
a- program perujudan rencana pola ruang di +(P yang meliputi/
Perujudan Iona lindung pada +(P termasuk didalam pemenuhan
kebutuhan RTC5 dan
Perujudan Iona budi daya pada +(P
b- program perujudan rencana jaringan prasarana di +(P yang meliputi/
perujudan pusat pelayanan kegiatan di +(P5 dan
perujudan sistem jaringan prasarana untuk +(P
c- program perujudan penetapan 'ub +(P yang diprioritaskan
penanganannya yang terdiri atas/
perbaikan prasarana, sarana, dan blok%kaasan5
pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok%kaasan5
pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok%kaasan5 dan%atau
pelestarian%pelindungan blok%kaasan!
d- program perujudan ketahanan terhadap perubahan iklim, dapat sebagai
kelompok
program tersendiri atau menjadi bagian dari kelompok program lainnya,
disesuaikan berdasarkan kebutuhannya!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
37/41
G. Pen'!'nan Perat'ran ona!
Peraturan Ionasi memuat materi ajib yang meliputi ketentuan kegiatan dan
penggunaan lahan, ketentuan intensitas peman&aatan ruang, ketentuan tata
bangunan, ketentuan prasarana dan sarana minimal, ketentuan pelaksanaan,
dan materi pilihan yang terdiri atas ketentuan tambahan, ketentuan khusus,
standar teknis, dan ketentuan pengaturan Ionasi!
Materi ajib adalah materi yang harus dimuat dalam peraturan Ionasi!
'edangkan materi pilihan adalah materi yang perlu dimuat sesuai dengan
kebutuhan daerah masing.masing!
1. Ketent'an Kegatan dan Pengg'naan La7an
Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan adalah ketentuan yang berisikegiatan dan penggunaan lahan yang diperbolehkan, kegiatan dan
penggunaan lahan yang bersyarat secara terbatas, kegiatan dan penggunaan
lahan yang bersyarat tertentu, dan kegiatan dan penggunaan lahan yang
tidak diperbolehkan pada suatu Iona!
Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan dirumuskan berdasarkan
ketentuan maupun standar yang terkait dengan peman&aatan ruang,
ketentuan dalam peraturan bangunan setempat, dan ketentuan khusus bagi
unsur bangunan atau komponen yang dikembangkan!
Ketentuan teknis Ionasi terdiri atas/
0- Klasi#kasi ? E peman&aatan diperbolehkan%diiIinkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasi#kasi ? memiliki
si&at sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan! Pemerintah
kabupaten%kota tidak dapat melakukan peninjauan atau pembahasan atau
tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk
dalam klasi#kasi ?!
1- Klasi#kasi T E peman&aatan bersyarat secara terbatas
Peman&aatan bersyarat secara terbatas bermakna baha kegiatan dan
penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut/
pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan aktu
beroperasinya suatu kegiatan di dalam subIona maupun pembatasan
jangka aktu peman&aatan lahan untuk kegiatan tertentu yang
diusulkan5
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
38/41
pembatasan intensitas ruang, baik KD+, K>+, KDC, jarak bebas, maupun
ketinggian bangunan! Pembatasan ini dilakukan dengan menurunkan
nilai maksimal dan meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang dalam
peraturan Ionasi5
pembatasan jumlah peman&aatan, jika peman&aatan yang diusulkan telah
ada mampu melayani kebutuhan, dan belum memerlukan tambahan,
maka peman&aatan tersebut tidak boleh diiIinkan atau diiIinkan terbatas
dengan pertimbangan.pertimbangan khusus! Jontoh/ dalam sebuah Iona
perumahan yang berdasarkan standar teknis telah cukup jumlah &asilitas
peribadatannya, maka akti$itas rumah ibadah termasuk dalam klasi#kasi
T!
2- Klasi#kasi + E peman&aatan bersyarat tertentu
Peman&aatan bersyarat tertentu bermakna baha untuk mendapatkan iIin
atas suatu kegiatan atau penggunaan lahan diperlukan persyaratan.
persyaratan tertentu yang dapat berupa persyaratan umum dan
persyaratan khusus! Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat
peman&aatan ruang tersebut memiliki dampak yang besar bagi lingkungan
sekitarnya!
4- Klasi#kasi G E peman&aatan yang tidak diperbolehkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasi#kasi G memiliki
si&at tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat
menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya!
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasi#kasi G tidak
boleh diiIinkan pada Iona yang bersangkutan!
2. Ketent'an Inten!ta! Peman0aatan +'ang
Ketentuan intensitas peman&aatan ruang adalah ketentuan mengenai besaranpembangunan yang diperbolehkan pada suatu Iona yang meliputi/
0- KD+ Maksimum5
KD+ maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat pengisian
atau peresapan air, kapasitas drainase, dan jenis penggunaan lahan!
1- K>+ Maksimum5
K>+ maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan harga lahan,
ketersediaan dan tingkat pelayanan prasarana jalan-, dampak atau
kebutuhan terhadap prasarana tambahan, serta ekonomi dan pembiayaan!
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
39/41
2- Ketinggian +angunan Maksimum5 dan
4- KDC Minimal!
KDC minimal digunakan untuk meujudkan RTC dan diberlakukan secara
umum pada suatu Iona! KDC minimal ditetapkan dengan
mempertimbangkan tingkat pengisian atau peresapan air dan kapasitas
drainase!
+eberapa ketentuan lain dapat ditambahkan dalam intensitas peman&aatan
ruang, antara lain meliputi/
0- Koe#sien Tapak +asement KT+- Maksimum5
KT+ maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan KDC minimal!
1- Koe#sien (ilayah Terbangun K(T- Maksimum5
2- Kepadatan +angunan atau "nit Maksimum5 dan
Kepadatan bangunan atau unit maksimum ditetapkan dengan
mempertimbangkan
&aktor kesehatan ketersediaan air bersih, sanitasi, sampah, cahaya
matahari, aliran
udara, dan ruang antar bangunan-, &aktor sosial ruang terbuka pri$at,
pri$asi, serta
perlindungan dan jarak tempuh terhadap &asilitas lingkungan-, &aktor teknisresiko
kebakaran dan keterbatasan lahan untuk bangunan atau rumah-, dan &aktor
ekonomi
biaya lahan, ketersediaan, dan ongkos penyediaan pelayanan dasar-!
4- Kepadatan Penduduk Maksimal!
3. Ketent'an Tata &ang'nan
Ketentuan tata bangunan adalah ketentuan yang mengatur bentuk, besaran,peletakan, dan tampilan bangunan pada suatu Iona!
Komponen ketentuan tata bangunan minimal terdiri atas/
0- ='+ minimal yang ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan,
resiko kebakaran, kesehatan, kenyamanan, dan estetika5
1- tinggi bangunan maksimum atau minimal yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan keselamatan, resiko kebakaran, teknologi, estetika,
dan parasarana5
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
40/41
2- jarak bebas antarbangunan minimal yang harus memenuhi ketentuan
tentang jarak bebas yang ditentukan oleh jenis peruntukan dan ketinggian
bangunan5 dan
4- tampilan bangunan yang ditetapkan dengan mempertimbangkan arna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, muka bangunan, gaya
bangunan, keindahan bangunan, serta keserasian bangunan dengan
lingkungan sekitarnya!
*. Ketent'an Pra!arana dan arana Mnmal
Ketentuan prasarana dan sarana minimal ber&ungsi sebagai kelengkapan
dasar #sik lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan yang nyaman
melalui penyediaan prasarana dan sarana yang sesuai agar Iona ber&ungsi
secara optimal!
Prasarana yang diatur dalam peraturan Ionasi dapat berupa prasarana parkir,
aksesibilitas untuk di&abel, jalur pedestrian, jalur sepeda, bongkar muat,
dimensi jaringan jalan, kelengkapan jalan, dan kelengkapan prasarana lainnya
yang diperlukan!
Ketentuan prasarana dan sarana minimal ditetapkan sesuai dengan ketentuan
mengenai prasarana dan sarana yang diterbitkan oleh instansi yang
berenang!
5. Ketent'an Pelak!anaan
Ketentuan pelaksanaan terdiri atas/
0- ketentuan $ariansi peman&aatan ruang yang merupakan ketentuan yang
memberikan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu
dengan tetap mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam
peraturan Ionasi! Cal ini dimaksudkan untuk menampung dinamika
peman&aatan ruang mikro dan sebagai dasar antara lain transfer of
development rights (!"#dan air right developmentyang dapat diatur lebih
lanjut dalam RT+>!
1- ketentuan pemberian insenti& dan disinsenti& yang merupakan ketentuan
yang memberikan insenti& bagi kegiatan peman&aatan ruang yang sejalan
dengan rencana tata ruang dan memberikan dampak positi& bagi
masyarakat, serta yang memberikan disinsenti& bagi kegiatan peman&aatan
ruang yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang dan memberikandampak negati& bagi masyarakat! ?nsenti& dapat berbentuk kemudahan
7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH
41/41
periIinan, keringanan pajak, kompensasi, imbalan, subsidi prasarana,
pengalihan hak membangun, dan ketentuan teknis lainnya! 'edangkan
disinsenti& dapat berbentuk antara lain pengetatan persyaratan, pengenaan
pajak dan retribusi yang tinggi, pengenaan denda, pembatasan penyediaan
prasarana dan sarana, atau keajiban untuk penyediaan prasarana dan
sarana kaasan!
2- ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan tidak sesuai
dengan peraturan Ionasi!
Ketentuan ini berlaku untuk peman&aatan ruang yang iIinnya diterbitkan
sebelum penetapan RDTR%peraturan Ionasi, dan dapat dibuktikan baha
iIin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang benar!