Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota Sawahlunto F.1. U M U M F.1. U M U M Dalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencana akan melakukan beberapa pendekatan agar dapat tercapai Maksud dan Tujuan dari Perencanaan.. Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut : Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK) Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan pembangunan seperti : a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. b. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kepmen PU No. 441/KPTS/1998) c. Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Umum dan Lingkungan (Kepmen PU No. 468/KPTS/1998) d. Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan (Kepmen PU No 10 /KPTS/2000) e. Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara f. SK. Menpraswil No. IK. 02.05.Mn/135 tanggal 19 Pebruari 2003. F.2. Pendekatan dan Metodologi F.2. Pendekatan dan Metodologi A. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah : 1. Pengumpulan data, yang terdiri dari : a. Studi literatur baik aspek teknis-substansial maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
F.1. U M U MF.1. U M U M
Dalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencana akan melakukan
beberapa pendekatan agar dapat tercapai Maksud dan Tujuan dari Perencanaan..
Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun kebijakan dan
peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis,
pelaksanaan pembangunan seperti :
a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
b. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kepmen PU No.
441/KPTS/1998)
c. Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Umum dan
Lingkungan (Kepmen PU No. 468/KPTS/1998)
d. Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan (Kepmen PU No 10 /KPTS/2000)
e. Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
f. SK. Menpraswil No. IK. 02.05.Mn/135 tanggal 19 Pebruari 2003.
F.2. Pendekatan dan MetodologiF.2. Pendekatan dan Metodologi
A. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah :
1. Pengumpulan data, yang terdiri dari :
a. Studi literatur baik aspek teknis-substansial maupun kebijakan dan
peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
teknis, pelaksanaan pembangunan, dan pengawasan pembangunan
Gedung Pemerintah
b. Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk pengukuran dan
penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah.
2. Membuat analisis-analisis yang meliputi :
a. Analisis pengelolaan, yang meliputi kajian tentang :
• Peraturan-peraturan Pemerintah tentang Bangunan Perniagaan atau
Perdagangan dan lain lainnya.
• Evaluasi terhadap mekanisme yang berhubungan dengan bangunan
sekitarnya (jika ada).
b. Analisis kebijakan pemerintah, yang meliputi kajian tentang
kebijakan-kebijakan baik berskala normal maupun regional, seperti :
• Kebijakan Tata Ruang
• Kebijakan Standard Bangunan
• Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota
• Kebijakan Inventarisasi Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan
c. Analisis potensi dan kendala yang meliputi :
• Sumber daya alam & infrastruktur
• Sumber daya manusia
• Sosial dan budaya
d. Analisis permasalahan yang meliputi kajian permasalahan secara
umum, lokal dan regional
3. Strategi Pengembangan
Dari analisis diatas di susun strategi pengembangan agar dapat dicapai
sasaran dan studi untuk pembangunan.
4. Membuat Perumusan Pedoman Pembangunan
Pedoman ini berguna untuk mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan
untuk membangun Gedung Pasar, mulai dari persyaratan, perijinan, pihak-
pihak terkait yang harus dihubungi dan lain-lain.
5. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pihak-pihak terkait baik tingkat
Propinsi dan Kotamadya, serta pihak-pihak yang berkompeten dalam proses
pembangunan Pasar Kota Sawahlunto
6. Melakukan pembahasan dengan Pemko Sawahlunto, maupun Dinas Terkait
dan bersama dengan para stakeholders khususnya Satuan kerja dan
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Pemerintah Daerah setempat dalam rangka merumuskan Perencanaan dan
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Air Bersih
Penerangan
Drainase
- Mobilitas orang dan barang
INTENSITAS
a. Peruntukan
b. Luas Lahanc. KDBd. KLBe. GSBf. Tinggi Bangunang. Jumlah Blok
:
:
:
::::::
PAM- Sumur dalam sebagai Alternatif lain apabila
sumber PAM tidak memenuhi
- Sumber Penerangan dari Jaringan Listrik PLN- Genset sebagai cadangan
- Saluran pembuanga Air kotor, Bekas dan Air Hujan
- Air kotor dari kloset (WC), Urinoir dan Air Bekas dialirkan ke Sistem Pengolah Limbah (STP)
- Sirkulasi Vertikal melalui Tangga- Instalasi Pemadam Kebakaran ;- Didalam Bangunan : Hydrant, Fire Alarm- Diluar Bangunan : HP (Hydrant pilar)- Tempat Pembuangan sampah : menggunakan
bak sampah- Sumur resapan Sumur resapan adalah system
resapan buatan yang dapat menampung air hujan, baik dari permukaan tanah maupun dari air hujan yang disalurkan melalui atap bangunan, dapat berbentuk sumur, kolam dengan resapan, saluran resapan dan sejenisnya. Sumur resapoan merupakan salah satu upaya untuk melestarikan air tanah dangkal serta mengurangi debit banjir/genangan.
PERATURAN
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto± 1500 M280 %Maksimal 2 5 M2Maksimal 2 Lantai( Dalam Rencana )
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota Sawahlunto
DIAGRAM ORANISASI RUANG
PENGELOLA
GUDANG
RUANG IKLAN
PARKIR
R. POMPAR. GENSET
OPEN SPACE
ME
GROUND TANK
PERKANTORAN / BANK
S H A F T
PLUMBING
SAMPAH
AIR BERSIH
HYDANTSTPOPEN SPACE
WORK SHOP & FOOD COURTPERTOKOAN
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
AKSES JALAN MASUKAKSES JALAN MASUKPencapaian dari Dua sisi bangunan,Pencapaian dari Dua sisi bangunan, Baik untuk Kawasan Jl. Ahmad YaniBaik untuk Kawasan Jl. Ahmad Yani maupun Jl. Kampung Telengmaupun Jl. Kampung Teleng
PERKANTORANPERKANTORANPerkantoran Pemerintah : KANTORPerkantoran Pemerintah : KANTOR PENDATAN DAERAH dan BPDPENDATAN DAERAH dan BPD
TERMINAL KOTATERMINAL KOTATitik tangkap dan orientasi kearahTitik tangkap dan orientasi kearah terminal menjadikan lokasiterminal menjadikan lokasi perencanaan lebih mengutamkanperencanaan lebih mengutamkan fasadefasade
PONTENSIAL SITEPONTENSIAL SITELokasi yang majemuk danLokasi yang majemuk dan diharapkan sebagai panutan untukdiharapkan sebagai panutan untuk pengembangan kawasan Jl. Ahmadpengembangan kawasan Jl. Ahmad Yani nantinya dengan pencapaianYani nantinya dengan pencapaian 2 sisi lokasi perencanaan dapat2 sisi lokasi perencanaan dapat menghidupkan kawasan Jl.menghidupkan kawasan Jl. Kampong TelengKampong Teleng
Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi Mengacu pada bangunanMengacu pada bangunan sekitarnyasekitarnya
Pencapaian Utama : Jl. Ahmad Yani
Pencapaian Alternatif : Jl. Kampung Teleng
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Analisa TapakAnalisa TapakA. Sirkulasi dan Pencapaian
Untuk sirkulasi dan pencapaian sebaiknya di perlukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Sebaiknya pejalan kaki dan kendaraan tidak mengganggu kelancaran lalu
lintas di luar tapak khususnya pada area masukl ke tapak (main entrance)
2. Sirkulasi dalam tapak sebaiknya di buat langsung mengarah ke main
entrance bangunan guna memudahkan dalam titik tangkap pintu
utamanya.
3. Pencapaian dapat dibuat Dua arah dari Arah Jl. Ahmad Yani dan satunya
lagi di Jl. Kampung Teleng
B. Sirkulasi dalam Tapak
1. Sirkulasi kendaraan
• Pola sirkulasi kendaraan harus jelas agar dapat menunjang
kelancaran tapak
• Kemudahan dalam pencapaian ke tujuan
• Tidak terjadi cross dengan sirkulasi manusia
• Pola Sirkulasi yang direkomendasikan pada bentuk ruang yang ada
• Lintasan sirkulasi udara secara optimal membentuk sistim cross ventilasi dengan baik
• Lintasan udara yang tidak direkomendasikan
• Akan terjadi ketidak efektifan penghawaan dalam ruang
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Sirkulasi KendaraanSirkulasi KendaraanSirkulasi kendaraan mengutamakan jalur pedestarian di dalam tapak, memiliki
bentuk sederhana, dan memberikan kemudahan pencapaian ke seluruh daerah
tapaK
KLIMATOLOGIKLIMATOLOGI- Vegetasi lebih
direkomendasikan
sebagai vegetasi
pengarah dan pelindung
Pengaturan vegetasi
tengah lokasi sesuai
dengan pola sirkulasi
dengan zonanya
- Vegetasi lebih
direkomendasikan
sebagai pengarah,
pelindung dan penyerap
udara panas,
pemasangan lebih rapat
Pengaruh arah lintasan matahari dan arah angin menjadikan sisi bangunan yang
terkena langsung harus diantisipasi dengan beberapa alternative antara lain :
- Pintu atau jendela bukaan dinding yang tidak terlalu lebar, tetapi
cukup untuk angina dan sinar matahari
- Pengaturan vegetasi sebagai elemen penyerap
- Bentuk/Letak bangunan yang menyudut terhadap arah lintasan
langsung
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Pola Tata Ruang LuarPola Tata Ruang LuarPola tata ruang luar yang di inginkan adalah pola ruang yang mengarah pada
estetika, sehingga pola ruang luar yang terjadi dapat di manfaatkan untuk :
• Pengarah sirkulasi
• Sudut tangkap bangunan
• Pelindung dan peneduh
• Pendukung penampilan bangunan
Tata ruang luar memiliki peranan penting dalam menciptakan ruang kota untuk
menghidupkan interaksi sosial dan titik orientasi lingkungan masyarakat setempat .
• kriteria dalam penataan ruang luar meliputi :
• ruang terbuka sebagai ruang penerima
• Ruang terbuka sebagai pengikat beberapa kegiatan yang ada
• Ruang terbuka privacy
Unsur-unsur pembentuk ruang luar meliputi :
• Unsur bidang alas dengan sifat lunak, akan di buat berupa
taman..
• Unsur bidang alas yang sifatnya keras, untuk jalan kendaraan
dan pejalan kaki.
• Unsur pendukung ruang luar, seperti lampu taman, plaza
• Unsur bidang penghijauan, berupa pohon dengan jenis
sebagai tanaman peneduh, hiasan, dinding pembatas dan
sebagai pengarah.serta pelindung
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
KOMPOSISI MASA DANKOMPOSISI MASA DAN ZONINGZONING
Pola Linier pada Konsep Penataan masa Bangunan, Agar mudah dikenal dan Jelas.
Pola tersebut dibuat sedinamis mungkin dikarenakan Tuntutan kondisi lahan dan
Lingkungan.
PARKIR MENYUDUT SERONG
PARKIR TEGAK LURUS
Kebutuhan dan bentukKebutuhan dan bentuk parkirparkir
Kebutuhan lahan parkir di sesuaikan dengan Persentase Toko..
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Rencana bentuk parkir
Bentuk parkir yang di rencanakan adalah dengan melihat sirkulasi dalam dan arah
jalan masuk dan keluar. Bentuk parkir yang ingin di tetapkan adalah model parkir
tegak lurus, dan model parkir menyudut serong., karena dengan menggunakan
model ini ruang sirkulasi parkir lebih mudah dan efisien.
Lahan parkir yang di sediakan di atur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
ketenangan dan kenyamanan penghuni.
PROPOSAL KONSEP
PERENCANAAN
Konsep desain ini meliputi tinjauan perencanaan struktur tahan gempa, denah
konfirgurasi bangunan, data material, pembebanan, struktur atas dan bawah,sistem
pelaksanaan dan pelaksanaan dan dasar dasar perhitungan.
KRITERIA DASARKRITERIA DASAR PERANCANGAN PERANCANGAN
Beberapa kiteria yang perlu diperhatikan untuk perancangan struktur antara lain :
1. MATERIAL STRUKTUR
Setiap material struktur mempunyai karakteristik tersendiri, sehinnga suatu jenis
bahan bangunan tidak dapat dipergunakan pada semua jenis bangunan.
2. KONFIGURASI BANGUNAN
Meliputi dua macam Konfigurasi bangunan :
Konfigurasi denah bangunan diusahakan mempunyai bentuk yang kompak serta
simetris agar mempunyai kekakuan yang sama terhadap pengaruh torsi. Pada
struktur pada bagian – bagian yang menonjol dan tidak simetris peslu adanya dilatasi
gempa (seismic joint) untuk memisahkan bagian struktur yang menonjol dengan
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
struktur utamanya. Dilatasi tersebut harus mempunyai jarak yang cukup agar bagian
– bagian struktur yang dipisahkan tidak saling berbenturan saat terjadinya gempa.
Konfigurasi vertikal struktur, perlui dihindari adanya perubahan bentuk yang tidak
menerus, jika konfigurasi dalam arah vertikal tidak menerus, suatu gerak/getaran
yang besar akan terjadi pada tempat – tempat tertentu pada struktur. Dalam hal ini
diperlukan analisis dinamik.
3. KEKAKUAN DAN KEKUATAN
Perlu dihindari adanya perubahan kekakuan dan kekuatan yang drastic.
4. SISTEM RANGKA STRUKTUR
Terdapat dua Macam Siitem, yakni :
Rangka penahanan Momen, rangka ini banyak digunakan, berupa
kontruksi beton bertulang yang terdiri dari elemen – elemen balok dan kolom
Rangka dengan diagfragma Vertikal, dipergunakan jika kekuatan dan
kekakuan dar suatu rangka struktural tidak mencukupi untuk mendukung
beban – beban yang bekerja. Untuk itu perlu dipasang dinding dinding geser
(Shear Wall) yang dapat berfungsi sebagai core Walls
5. MODEL KERUNTUHAN STRUKTUR
Perencanaan struktur didaerah gempa menggunakan desain kapasitas terlebih
dahulu harus ditentukan elemen – elemen Kritisnya, sedemikian rupa sehingga
mekanisme keruntuhannya dapat memancarkan energi sebesar – besarnya.
Mekanisme tersebut diusahakan agar sendi – sendi plastis tebentuk pada balok
terlebih dahulu dan bukanyapada kolom.hal tersebut dengan pertimbangan
bahwa bahaya ketidak stabilan efek perpindahan jauh lebih kecil dibanding
mekanisme Plastis pada kolom pada kolom dan juga kolom lebih sulit diperbaiki
dari pada balok sehingga harus dilindungi dengan tingkat keamanan yang lebih
tinggi. Sehingga konsep sebaiknya diteapkan adalah kolom lebih kuat dari pada
balok (Stong Column Weak Bean)
6. KONSEP PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR
Pemilihan sistem struktur bawah (Sub Structure) dan struktur atas (Upper
Structure) mempunyai hubungan yang erat dengan sistem fungsional gedung.
Desain struktural akan mempengaruhi desain gedung secara keseluruhan.
Dalam proses Desain struktur perlu kiranya dicari kedekatan antara
strukturdengan masalah – masalah seperti Arsitektural, efesiensi, serviceability,
kemudahan pelaksanaan dan juga biaya yang diperlukan.
A. STRUTUR BAWAH (SUB STRCTURE)
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Pemilihan jenis struktur bawah (Sub Structure) yakni pondasi harus
mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
• Keadaan tanah pondasi meliputi jenis tanah, daya dukung tanah
kedalam lapisan tanah keras dan sebagainya.
• Batasan – Batasan akibat strutur diatasnya. Meliputi kondisi beban
(besar beban, arah beban dan penyebaran beban) dan sifat dinamis
bangunan diatasnya (statis tertentu, tak tentu dan kekakuannya, dan
lain – lain.
• Batasan – Batasan keadaan lingkungan disekitarnya. Meliputi kondisi
lokasi proyek, yaitu pondasi tidak boleh mengganggu ataupun
membahayakan bangunan dan lingkungan yang telah ada sebelumnya.
• Biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan pemilihan pondasi juga
memperhitungkan besar biaya yang telah direncanakan untuk pondasi
serta batas waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan.
PONDASI TIANG PANCANG
Pondasi Tiang Pancang biasanya merupakan tiang beton pracetak.
Bentuk dari pondasi dapat berbentuk lingkaran bujur sangkar, segi enam
beraturan atau segi delapan beraturan. Dari cara pemancangannya,
pondasi tiang dapat dikelompokan dalam dua cara :
a. Tiang yang pemancangnya dengan cara mendesak tanah:
tiang pancang, Sheet Pile
b. Tiang yang penempatanya dengan cara disediakan ruang
sebelumnya didalam tanah, kemudian baru dipasang bored pile.
Untuk menentukan daya dukung satu pile ada 3 macam cara, yaitu :
a. Mengunakan soil propeties
b. Menggunakan hasil sondir
c.Menggunakan rumus dynamicpile driving
PONDASI TAPAK SETEMPAT/MENERUS
Pondasi Tapak Setempat/Menerus biasanya digunakan sesuai untuk
lapisan tanah keras yang tidak terlalu dalam, pada pemakaian pondasi
setempat ini masih tetap diperlukan adanya pondasi menerus yang
berfungsi, untuk tumpuan mencor balok sloof. pemilihan jenis pondasi dan
perencanaannya akan dilakukan berdasarkan laporan hasil Penyelidikan
tanah, sebagai alternatif penggunaan jenis pondasi yang akan digunakan
adalah :
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
1. Pondasi Tiang Pancang
2. Pondasi Tapak Setempat/Menerus
B. STUKTUR ATAS (UPPER STRUCTURE)
Faktor – Faktor yang dapat menentukan dalam pemilihan sistem struktur atas
adalah sebagai berikut :
Aspek arsitektur
Berkait dengan denah dan bentuk struktur yang dipilih, ditinjau dari segi
arsitektural.
Aspek fungsional
Berkait dgn pengunaan ruang. Biasanya hal tersebut akan mempengaruhi
pengunaan benteng elemen struktur yang digunakan.
Aspek kekuatan dan stabilitas struktur
Berkait dengan kemampuan struktur dalam menerima beban yang
bekerja,baik beban vertikal, maupun beban lateral yang disebabkan oleh
gempa serta kestabilan struktur dalam kedua arah tersebut.
Aspek ekonomi dan kemudahan pelaksanaan
Pada suatu gedung dapat digunakan lebih dari satu sistem struktur. Oleh
sebab itu faktor ekonomi dan kemudahan pelaksanaan pengerjaan
merupakan faktor yang mempengaruhi sitem struktur yang dipilih
Faktor kemampuaan struktur dalam mengakomodasi sistem pelayanan
gedung Pemilihan sistem struktur harus mempertimbangkan kemampuan
struktur dalam mengakomodasi sistem pelayanan yang ada, yaitu
menyangkut pekerjaan elektirikal dan mekanikal.
Terdapat beberapa jenis struktur atas, antara lain :
Struktur Baja (STEEL STRUCTURE)
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Struktur Baja sangat tepat digunakan pada bangunan bertingkat tinggi,
karena material baja mempunyai kekuatan serta daktilitas yang tinggi apabila
dibandingkan dengan material struktur lainnya. Di beberapa negara, struktur
baja tidak banyak dipergunakanuntuk struktur bangunan tingkat rendah dan
menengah, karena di tinjau dari segi biaya, pengunaan material baja untuk
bangunan ini dipandan tidak ekonomis.
Struktur Komposit (COMPOSITE STRUCTURE)
Struktur komposit merupakan Struktur gabungan yang terdiri dari dua jenis
material atau lebih. Pada umumnya Struktur komposit yang sering digunakan
adalah kombinasi antara baja struktural dengan beton bertulang. Srtuktur
komposit banyak digunakan untuk bangunan menengah sampai tinggi.
Struktur Kayu (WOODEN STRUCTURE)
Struktur Kayu merupakan sistem dengan ketahanan yang cukup baik
terhadap pengaruh gempa, dan mempunyai harga yang ekonomis,
kelemahan dari struktur kayu ini adalah tidak tahan terhadap kebakaran dan
struktur kayu ini digunakan pada struktur bangunan tingkat rendah.
Struktur beton bertulang Cor ditempat (CAST IN SITU REINFORSE CONCRETE
STRUCTURE)
Struktur beton ini banyak digunakan untuk struktur bangunan tingkat
menengah sampai tinggi.struktur ini banyak digunakan apabila dibanding
dengan yang lain karena Struktur beton lebih monolith apabila dibandingkan
dengan struktur baja maupun komposit. Dalam perencanaan beton bertulang
tahan gempa kiranya perlu diperhatikan adanya detail tulangan yang baik dan
benar.
Pemilihan struktur bangunan atas (Upper Structure) ditentukan oleh bahan
struktur utama bangunan/bahan Konstruksi. Bahan konstruksi utama yang
direncanakan pada Perencanaan Teknis Pembangunan gedung Pasar
adalah Konstruksi beton.
STRUKTUR RANGKA ATAP
Struktur Kayu
Struktur Kayu merupakan sistem dengan ketahanan yang cukup baik
terhadap pengaruh gempa, dan mempunyai harga yang ekonomis,
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
kelemahan dari struktur kayu ini adalah tidak tahan terhadap kebakaran dan
struktur kayu ini digunakan pada struktur bangunan tingkat rendah
Struktur beton bertulang Cor ditempat
Struktur beton ini banyak digunakan untuk struktur bangunan tingkat
menengah sampai tinggi.struktur ini banyak digunakan apabila dibanding
dengan yang lain karena Struktur beton lebih monolith apabila dibandingkan
dengan struktur baja maupun komposit. Dalam perencanaan beton bertulang
tahan gempa kiranya perlu diperhatikan adanya detail tulangan yang baik dan
benar.
Struktur Alumunium
Struktur Alumunium merupakan sistem dengan ketahanan kelembaban yang
cukup baik, kerugian dari struktur Alumunium ini adalah kurang mampu
mendukung beban yang besar.
Pemilihan struktur rangka atap yang direncanakan pada Perencanaan Teknis
Pembangunan gedung Balai Besar Pengembangan Latihan Ketransmigrasian
adalah dari beton dengan pertimbangan sistem dengan ketahanan yang
cukup baik terhadap pengaruh gempa. dan untuk pelaksanaan konsruksi
lebih ceapat.
SISTEM PELAKSANAAN STRUKTUR
Sistem Pelaksanaan Konvensional
Sistem pelaksanaan Konvensional ini sesuai untuk bangunan dengan bentuk
tidak typikal dan dalam jumlah lantai sedikit, kelemahan dari pelaksanaan
Konvensional ini adalah pelaksanaan pembangunannya relatif llebih lama.
Sistem Pelaksanaan Precast/prefab
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Sistem pelaksanaan Precast/prefab ini sesuai untuk bangunan dengan
bentuk typikal dan dalam jumlah lantai banyak, pelaksanaan
pembangunannya lebih cepat.
Untuk mencapai efisien sistem struktur baik dari segi biaya dan waktu, maka
pelaksanaan sistem konstruksi pada Perencanaan Teknis Pembangunan
Gedung Pasar Kota sawahlunto digunakan sistem pricast/prefab yang
dikombinasikan dengan sistem konvensional.
ANALISIS STRUKTUR
Analisis struktur bangunan Gedung Pasar mengunakan Program /Software
bantu SAP 2000 untuk mengetahui gaya – gaya dalam yang bekerja pada
elemen struktur (balok – kolom – pelat lantai – tangga - pondasi – atap) yang
kemudian digunakan sebagai input dasar pendimensian struktur. Dari hasil
analisis ini dapat diketahui bagaimana prilaku struktur setelah mendapat gaya –
gaya luar yang bekerja pada bangunan.
Analisis dilakukan dengan permodelan struktur secara 3 dimensi, agar dapat
mendekati bentuk struktur yang ada.
Kombinasi pembebanan yang digunakan dalam pendekatan analisa ini adalah :
kombinasi pembebanan tetap
pada kombinasi pembebanan tetap ini, beban yang harus diperhitungkan
bekerja pada struktur adalah :
U = 1,2D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
kombinasi pembebanan sementara
pada kombinasi pembebanan sementara ini, beban yang harus
diperhitungkan bekerja pada struktur adalah :
U = 1,2D + 0,5. L + 1,1. Ex + 1,1.0 ,3. Ey
U = 1,2D + 05. L + 1,1.0 .3. Ex + 1,1. Ey
D = Beben mati
L = Beban hidup
W = Beban angin
E = Beban gempa
BAHAN KONSTRUKSI DATA DATA MATERIAL
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Adapun spesifikasi bahan bahan / material yang digunakan dalam perencana
struktur gedung ini adalah sebagai berikut :
.1 Beton Struktural
- Semua adukan beton diperoleh dengan menggunakan mix design sesuai
dengan Peraturan Beton Indonesia 1971.
- Kekuatan karakteristikk beton adalah K300 untuk itu diharuskan memakai
PC yang dapat menghasilkan mutu beton sesuai diatas.
- Tegangan rencana analisis kekuatan batas penampang, baik untuk
beban sementara, harus sesuai dengan dengan Peraturan Beton
Indonesia 1971.
- Parameter rangka dan susut harus diperhitungkan menurut Peraturan
Beton Indonesia 1971.
.2 Baja Tulangan
- Semua baja tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum
dalam peraturan Beton Indonesia 1971 dan SII No. 0136-84.
PEMBEBANAN
Kesalahan dalam menganalisis bahan merupakan salah satu penyebab utama
kegagalan struktur. Mengigat hal tersebut. Maka sebelum melakukan analisis
dan desain struktur, perlu adanya gambar yang jelas melngenai prilaku dan
besar beban yang akan bekerja pada struktur beserta karakteristiknya.
Beban – beban yang bekerja pada struktur bangunan gedung, dapat berupa
kombinasi dari beberapa kasus kasus pembebanan (LOAD CASE) yang terjadi
secara bersamaan. Untuk memastikan bahwa suatu struktur bangunan gedung
dapat bertahan selama umur rencananya (50 Tahun), maka pada proses dari
perancangan struktur. Kombinasi pembebanan yang ditinjau pada perencana
struktur menurut tata cara perencanaan struktur beton bertulang untuk
bangunan gedung, standar SNI – 2002.
Berdasarkan peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIG th. 1983):
Berat jenis beberapa Material kontruksi :
Baja = 7850 Kg/m³
Beton = 2200 Kg/m³
Batu belah = 1500 Kg/m³
Beton bertulang = (2400 – 2500) Kg/m³
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
Kayu = 1000 Kg/m³
Pasir kering = 1600 Kg/m³
Pasir basah = 1800 Kg/m³
Pasir kerikil = 1850 Kg/m³
Tanah = (1700- 2000) Kg/m³
Berat beberapa komponen bangunan :
Atap genting, usuk dan reng = 50 Kg²
Plafon dan pengantung = 20 Kg²
Atap seng gelomban = 10 Kg²
Adukan/ Spesi = 21 Kg²
Penutup lantai/ubin persenti tebal = 24 Kg²
Pasangan batu bata setengah lantai = 250 Kg²
Pasangan batako barlubang = 200 Kg²
Aspal per cm tebal = 15 Kg²
Besar dan macam bahan yang bekerja pada struktur sangat tergantung dari
jenis struktur
Dasar acuan bagi perhitungan struktur adalah :
JENIS BEBAN
Beban Mati (Dead Load) : DL
Adalah beban yang bekerja karena gravitasi yang bekerja tetap pada
posisinya secara terus menerus dengan arah kebumi tempat struktur
didirikan. Yang termasuk beban Mati adalah berat struktur sendiri dan
juga semua benda yang tetap posisinya selama struktur berdiri
Beban beban (Live Load) : L
Adalah beban yang bekerja akibatAkibat penghuniaan/Pengunaan
suatu gedung dan barang barang yang dapat berpindah, Mesin dan
peralatan lain yang dapat digantikan selama umur gedung
Beban Gempa beban (Eart Quake Load) :EL
Adalah beban akibat gempa yang digambarkan sebagai gaya horizontal
yang besarnya dipengaruhi oleh beban hidup beban mati yang telah
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota
Sawahlunto
direduksi, Koefesien Gempa, Waktu getar, foktor keutamaan struktur
dan faktor jenis struktur
Beban Angin (Wind Load) :WL
Beban angin diatur dalam peraturan Pembebanan Indonesia untuk
gedung 1983 pasal 4.4.2 pada gedung tertutup dengan tinggi > 16
Meter dapat diberikan kebebanan atas pengaruh Angin
FAKTOR BEBAN
Berdasarkan SKSNI T – 15 1991 – 03 dikatakan bahwa beban yang
bekerja pada struktur harus dikalikan faktor beban :
Beban hidup : 1,6
Beban Mati : 1,2
Beban gempa : 1,05
Kombinasi pembebanan yang harus ditinjau
Kombinasi beban tetap : 1,2 (DL) + 1,6, (LL)
Kombinasi beban sementara : 1,05,(DL+LLr +EL) dimana
; LLr = LL3
PERENCANAAN GEDUNG TAHAN GEMPA
Pada saat bangunan bergerak karna pengaruh gempa, maka akan timbul gaya
gaya pada struktur bangunan gedung karena adanya kecendrungan dari masa
bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan. Gaya gaya yang timbul
ini disebut gaya inersia. Besar gaya Inersia. Besar gaya Inersia (gaya gempa)
yang bekerja pada struktur bangunan, tergantung pada beberapa faktor. Selain
masa bangunan yang merupakan faktor yang paling utama yang paling
mempengaruhi besar gempa adalah kekakuan dari struktur, dan tentu saja
besarnya getaran atau percepatan gempa itu sendiri.
Beban Gempa Rencana
Berdasarkan Tata cara Perencanaan Ketahan gempa untuk bangunan