LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OPTIMALISASI PELAYANAN FISIOTERAPI PADA PASIEN SPONDYLOSIS
LUMBAL MELALUI SOSIALISASI DI RUMAH SAKIT DAERAH (RSD)
KONAWE SELATAN
Oleh :
Dewi Masita, S.Ft JABATAN : FISIOTERAPI AHLI PERTAMA
NDH : 007
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN LIX TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“OPTIMALISASI PELAYANAN FISIOTERAPI PADA PASIEN
SPONDYLOSIS LUMBAL MELALUI SOSIALISASI DI BLUD RUMAH
SAKIT KONAWE SELATAN”
Oleh :
DEWI MASITA, S.Ft
JABATAN : FISIOTERAPI AHLI PERTAMA
NDH : 007
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 16 Juni 2020
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
COACH,
Ir. Hj. IKAH ATIKAH, MP.
NIP. 19640507 199203 2 008
MENTOR,
MARDAN, SKM., M.Si
NIP. 19831027 200903 1 004
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“OPTIMALISASI PELAYANAN FISIOTERAPI PADA PASIEN
SPONDYLOSIS LUMBAL DI BLUD RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN”
Oleh :
DEWI MASITA, S.Ft
JABATAN : FISIOTERAPI AHLI PERTAMA
NDH. 007
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, 11 Maret 2020
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Angkatan LIX Tahun 2020
Kendari, 16 Juni 2020
PENGUJI,
Drs. H. ABD. RAJAB R. SILONDAE, M.Si
NIP. 19621229 198903 1 014
COACH,
Ir. Hj. IKAH ATIKAH, MP.
NIP. 19640507 199203 2 008
MENTOR,
…MARDAN, SKM., M.Si
NIP. 19831027 200903 1 004
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si
NIP. 19620407 198103 2 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pegawai Negeri Sipil di BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan, masalah
kegiatan dengan inti (core) belum optimalnya pelayanan Fisioterapi pasien Spondylosis Lumbal
di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan.
Penulisan rancangan aktualisasi sebagai syarat untuk melakukan aktualisasi nilai-nilai
dasar Profesi Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan Dasar golongan III pada BLUD Rumah
Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan aktualisasi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Ir. Hj. Ikah Atikah, MP selaku Couch/Pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan perhatiannya kepada penulis;
2. Bapak Mardan, SKM, M.Si selaku mentor yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan,
dan perhatiannya kepada penulis;
3. Bapak/ Ibu Pemateri dan Widyaiswara yang telah banyak membimbing dan mengarahkan
penulis;
4. Seluruh Panitia penyelenggara Latsar golongan III angkatan LIX tahun 2020 yang telah
banyak mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk melatih penulis;
5. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar golongan III angkatan LIX tahun 2020 di Kabupaten
Konawe Selatan yang telah banyak memberikan support dan menjadi tempat berdiskusi yang
produktif.
Dengan terselesainya rancangan aktualisasi ini, penulis dapat mengaktualisasi seluruh
nilai-nilai yang terkandung pada Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan
Anti Korupsi ditempat tugas serta di lingkungan masyarakat. Penulis menyadari bahwa di dalam
penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari sempurna, oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Akhirnya penulis berharap semoga rancangan ini dapat dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi serta seluruh pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN…..…............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL.................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan Umum dan Khusus ........................................................ 3
C. Manfaat....................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi........................................... 4
Kendari,16 Maret 2020
Penulis
Dewi Masita
NIP. 19891218 201903 2 017
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Profil Organisasi .................................................................. 5
2. Struktur Organisasi.............................................................. 10
3. Visi Misi dan Nilai Organisasi.............................................. 11
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi................................... 11
B.
Nilai-nilai dasar ASN
1. Akuntabilitas ……………….................................................. 13
C.
2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4.
Nasionalisme ....................................................................... Etika Publik ……………………………………………………. Komitmen Mutu ……………………………………………….. Anti Korupsi ……………………………………………………. Kedudukan dan Peran ASN
Whole of Government ………………………………………… Manajemen ASN ……………………………………………… Pelayanan Publik ……………………………………………… Penetapan Isu dan Dampaknya ……………………………..
14 15 16 16
18 18 18 20
BAB III REALISASI AKTUALISASI
A. Unit Kerja ………………………................................................... 22
B. Isu Yang Diangkat....................................................................... 22
C. D.
Gagasan Pemecahan Isu............................................................ Tujuan Gagasan Pemecahan Isu …………………………………
22 22
BAB IV PENUTUPAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 39
B. Saran........................................................................................... 39
LAMPIRAN………………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Kualifikasi Tenaga BLUD RS Konsel….…………………..………
Akuntabilitas…………...……………………………………………
Nasionalisme…………………………………………………………
Etika Publik……….………………………………………………….
Komitmen Mutu….………………………………………………….
Anti Korupsi..........................................................................……
Parameter isu dengan USG……………………………………….
Penetapan Isu dengan USG……………………………………….
6
7
8
9
10
10
13
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Rumah Sakit………..........………………
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem kesehatan. Rumah sakit
menyediakan pelayanan kuratif secara komprehensif, pelayanan gawat darurat, dan
berfungsi sebagai pusat rujukan. Rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan sesuai harapan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa. Dalam
Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Pasal 1 ayat 3
menyatakan bahwa Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, kemudian Pasal 32 huruf e
menyatakan memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi. Dari Undang-undang disebutkan bahwa dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan dan hak pasien tersebut rumah sakit dalam hal ini pelayanan
fisioterapi tidak hanya pada kuratif saja tetapi upaya pencegahan untuk mengefesiensikan
waktu dan efektif penyembuhan pasien agar terhindar dari kerugian fisik dan materi.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Salah satu tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah tenaga fisioterapist. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (physics,
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, dan komunikasi.
Dengan adanya penggalangan dukungan dari Direktur RSD Konawe selatan, Tim
Promosi Kesehatan (PKRS), dan Staikholder di harapkan memberikan dampak baik bagi
rumah sakit terkhusus untuk poli fisioterapi dalam beberapa kegiatan yang akan di
lakukan. Penggalangan dukungan ini di maksudkan agar mendapat arahan yang positif
bagi fisioterapist untuk melakukan langkah-langkah upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang efisien dan efektif.
Selain itu dengan memberikan sosialisasi bagi pasien dan keluarga pasien tentang
edukasi pasien spodnylosis lumbal sehingga pasien yang di rawat jalan maupun rawat
inap di bangsal-bangsal dapat mengetahui penyebab spndylosis dan latihan yang dapat di
lakukan di rumah sehingga pasien dapat mencegah terjadinya nyeri berat saat melakukan
aktifitas. Diharapkan dengan penjelasan yang di berikan dengan bahasa yang sederhana
maka mereka mampu mengerti dan memahaminya sehingga bermanfaat bagi pasien dan
keluarga.
Kemudian pemberian leaflet kepada pasien dan keluarga pasien sebagai langkah untuk
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien dalam pelayanan promotif,
preventif dan rehabilitatif. Pasien saat di rumah dapat mengikuti langkah langkah latihan
di rumah dan keluarga pasien dapat membantu saat melakukan kegitatan tersebut.
Dalam layanan konsultasi bagi keluarga pasien spodylosis lumbal adalah dengan
layanan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada keluarga pasien dalam
membantu upaya rehabilitasi di rumah. Dalam hal ini seperti ketika pasien ingin
mengangkat barang, dalam beraktifitas yang di anjurkan oleh fisioterapi dan posisi aman
pasien saat beraktifitas.
Prefalensi penyakit spondylosis lumbal tahun 2019, estimasi jumlah penyakit
spondylosis lumbal di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 43
orang.
Diharapkan dengan adanya standar pelayanan fisioterapi ini maka, terselenggaranya
pelayanan fisioterapi yang bermutu, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga
dapat memberikan kontribusi untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal berorientasi kepada keselamatan pasien/klien dan kepuasan masyarakat. Maka
dengan ini penulis membuat aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelayanan
Fisioterapi Pada Pasien Spondylosis Lumbal Melalui Sosialisasi di RSD Kab.
Konawe Selatan”
B. TUJUAN
a. Umum
1) Teraktulasisasinya nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta kedudukan dan fungsi ASN dalam
Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government dalam setiap
kegiatan penyelesaian isu terkait, di lingkungan BLUD Rumah Sakit Konawe
Selatan.
b. Khusus
1) Terlaksana nya upaya optimalisasi pada pelayanan fisioterapi untuk pasien
Spondylosis lumbal melalui kegiatan seperti memberikan latihan-latihan
penguatan core stability untuk lumbal, edukasi berupa leaflet dan sosialisasi
kepada keluarga pasien.
C. MANFAAT
a. Manfaat Untuk Penulis
Manfaat dari perancangan aktualisasi ini yaitu :
1) Memahami cara pengidentifikasian, penyusunan, dan penetapan untuk isu-isu
yang ada di RSD Kab. Konawe Selatan
2) Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA di RSD Kab. Konawe Selatan
3) Mampu bekerja dengan berprinsip pada Manajemen ASN dan Pelayanan Publik
pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Manfaat Bagi Organisasi
1) Meningkatkan mutu pelayanan fisioterapi menjadi lebih efektif dan berkualitas
2) Mendukung dan mewujudkan visi misi RSD Kab. Konawe Selatan
D. RUANG LINGKUP KEGIATAN AKTUALISASI
Adapun ruang lingkup yang telah ditentukan untuk pelaksanaan aktualisasi ini adalah
RSD Kab. Konawe Selatan. Pelaksanaan berlangsung dari tanggal 24 Februari sampai 21
April 2020, sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Menggalang dukungan ke direktur, Tim PKRS, dan Steikholder.
2. Membuat Layanan Konsultasi kepada keluarga pasien
3. Memberikan sosialisasi untuk keluarga dan pasien
4. Pembuatan leaflet tentang Spondylosis lumbal
5. Memberikan layanan ke pasien Spodylosis lumbal
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. DESKRIPSI ORGANISASI
Program pelayanan rumah sakit adalah peningkatan mutu pelayanan melalui
peningkatan dan pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit, peningkatan efisiensi
pembiayaan, peningkatan jumlah dan mutu serta peningkatan sistem informasi rumah
sakit menuju kemandirian rumah sakit dengan berorientasi pada ekonomi dan sosial.
Organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit pada dasarnya adalah
organisasi jasa pelayanan umum. Oleh karenanya rumah sakit dan organisasi pelayanan
kesehatan lainnya sebagai pelayan masyarakat perlu memiliki karakter mutu pelayanan
prima yang sesuai dengan harapan pasien, selain diharapkan memberikan pelayanan
medis yang bermutu. Hal tersebut seharusnya disadari oleh para manajer kedokteran dan
kesehatan di segala lapisan dan kedudukan termasuk tenaga medis, paramedis perawatan,
paramedis non perawatan, dan tenaga administrasi yang ada di Rumah Sakit.
Untuk menjawab tantangan diatas, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah
Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada
tahun 2006 adalah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan dengan klasifikasi
Rumah Sakit Umum Tipe D berdasarkan Standar operasional Rumah Sakit dan
Rekomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan. BLUD Rumah Sakit Daerah
(RSD) Konawe Selatan adalah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan dengan
klasifikasi Rumah Sakitberdasarkan Keputusan Bupati Konawe Selatan Nomor 445/846
tahun 2016 tanggal 01 Juni 2016 dengan Penetapan Status Kelas C BLUD Daerah (RSD)
Rumah Sakit Konawe Selatan.
Dalam aktifitasnya, BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan berusaha
untuk selalu menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai salah satu penyelenggara
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Konawe Selatan.
Dengan demikian, BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan akan
senantiasa berupaya melaksanakan fungsinya semaksimal mungkin dengan terus berusaha
mengadakan perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana serta kinerja petugasnya.
Gambar 2.1 Bangunan RSD Kab.Konawe Selatan
1. SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN BLUD RUMAH SAKIT
DAERAH (RSD) KONAWE SELATAN
BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan terletak di ibu kota
Kabupaten Konawe Selatan tepatnya di Kelurahan Andoolo, Kecamatan
Andoolo yang mempunyai luas lahan 50.000 m² dan luas bangunan 3.250 m
BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan mulai dibangun pada tahun
2003 dan diresmikan pada tahun 2006 adalah milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Konawe Selatan dengan klasifikasi Rumah Sakit Umum Type D
berdasarkan Standar Operasional Rumah Sakit dan Rekomendasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Konawe Selatan Nomor 445/673 tahun
2013 tanggal 27 Desember 2013, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2014 telah menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan adalah milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Konawe Selatan dengan klasifikasi Rumah Sakitberdasarkan
Keputusan Bupati Konawe Selatan Nomor 445/846 tahun 2016 tanggal 01 Juni
2016 dengan Penetapan Status Kelas C BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD)
Konawe Selatan.
Berdasarkan Keputusan Bupati Konawe Selatan nomor :64 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan.
Gambar 2.2 Peta RSD Kab.Konawe Selatan
2. VISI, MISI, MOTTO,TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN NILAI-NILAI
DASAR
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD)
Konawe Selatan mempunyai Visi dan Misi :
a. Visi
Rumah Sakit Prima Bagi Masyarakat RS Konawe Selatan
b. Misi
- Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Semua Unit/Unsur Pelayanan
Secara Cepat dan Tepat Melalui Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Medis Serta Penunjang Medis.
- Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sesuai Dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan, Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
- Menyelenggarakan Manajemen Rumah Sakit Dengan Kaidah Bisnis
Yang Sehat, Terbuka, Efisien, Akuntabel Guna Menigkatkan Derajat
Kesehatan Masyarakat Umum Serta Kesejahteraan Karyawan.
c. Motto
Keselamatan, Kesembuhan, dan Kesehatan Pasien Merupakan Kebahagian
Kami
d. Tugas Pokok
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan.Sejalan dengan tuntutan kulitas pelayanan
BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan sangat berperan penting
dalam meningktkan derajat kesehatan masyarakan Konawe Selatan Pada
umumnya selain itu BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatanmerupakan institusi kesehatan dibawah Departemen Kesehatan RI
yang turut berperan aktif dalam mensukseskan program peningkatan derajat
kesehatan masyarakat indonesia dalam pemenuhan kebutuhan dasar secara
substansial dengan memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan yang
prima.
e. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka BLUD Rumah Sakit
Daerah (RSD) Konawe Selatan yang bertanggung jawab dalam pelayanan
kesehatan yang berfungsi :
- Menyelenggarakan pelayanan medik;
- Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;
- Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
- Menyelenggarakan pelayanan rujukan;
- Menyelenggarakan pendidikan dan latihan;
- Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, dan
- Menyelenggarakan administrasi/ketatausahaan dan keuangan.
f. Nilai-Nilai Dasar
- Empati terhadap pasien
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk itu
setiap pegawai BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan
dalam menangani pasien harus bertekad bahwa: “keselamatan,
kesembuhan dan kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami”.
- Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka
serta membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai suatu
partisipasi untuk perbaikan.Selain itu perlu adanya transparansi yaitu
diketahuinya oleh banyak pihak (yang berkepentingan) mengenai
perumusan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
- Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berwenang meminta pertanggung jawaban.
- Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-
sendiri apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling
menghormati serta saling menghargai. Dengan azas kekeluargaan juga
diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa berprilaku santun, rendah
hati, serta memberikan kesejukan bagi orang lain.
- Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada
hal yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik
dari kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini.
- Berjiwa Entrepreneur
Semua unsur-unsur pimpinan BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD)
Konawe Selatan harus berjiwa entrepreneurs yaitu rela mengotori
tangan, tahu memberikan pendelegasian, tapi sering turun langsung
kebawah.
3. Kegiatan Rumah Sakit
Kegiatan pokok BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan adalah
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dalam upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta melaksanakan upaya rujukan. Selain kegiatan pokok, BLUD Rumah Sakit
Daerah (RSD) Konawe Selatan juga melaksanakan kegiatan penunjang.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatan mempunyai beberapa jenis pelayanan, yaitu :
a. Pokok
1) Rawat Jalan meliputi :
Poliklinik Umum
Poliklinik Gigi
Poliklinik Spesialis Anak
Poliklinik Spesialis Obgyn
Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
Poliklinik Spesialis Bedah
Poliklinik Spesialis THT
Poliklinik Gizi Klinik
Poliklinik Rehab Medik
2) Rawat Inap
Rawat Inap VIP
Rawat Inap Kelas I, II, III
Rawat Inap ICU
3) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4) Kegiatan Kamar Operasi
b. Penunjang
1) Instalasi Laboratorium
2) Instalasi Farmasi
3) Instalasi Gizi
4) Instalasi Radiologi
5) Ambulance
c. Pelayanan Rujukan
BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan menerima
rujukan dari puskesmas yang ada di Kabupaten Konawe Selatan dan
sekitarnya. Dan merujuk ke RSU Propinsi dan RSU Regional lainnya
untuk kasus-kasus yang belum bisa ditangani.
4. Sarana Dan Prasarana
BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan memiliki Sarana Gedung
meliputi :
No Jenis Bangunan Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
Ruang Direktur
Ruang Sekretariat
Ruang Kepala Seksi
Ruang Pelayanan Askes
Ruang Pelayanan Kartu
Ruang Poliklinik umum
Ruang Poliklinik Gigi
1 unit
4 unit
9 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
RuangPoliklinik Spesialis
Ruang Rawat Inap Kelas
Ruang Rawat Inap Anak
Ruang Rawat Inap Umum
Gedung Perawatan Kelas III
Gedung Perawatan VIP
R.Rawat Inap KIA
Ruang UGD
Ruang Jaga Dokter
Ruang Jaga Perawat
Ruang Jaga Bidan
Ruang Apotek
Ruang Instalasi Gizi
Ruang Laboratorium
Gedung UTDRS
7 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 Unit
Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan, BLUD Rumah Sakit
Daerah (RSD) Konawe Selatan dilengkapi dengan 6 unit mobil
ambulance, 1 buah mobil direktur, 4buah mobil operasional dokter
spesialis.
5. Ketenagaan
Jumlah tenaga kerja yang ada di BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatan pada tahun 2019 sebanyak 276 orang ( 77 ASN, 199 Non ASN ). Secara
terperinci tenagayangadadiBLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
SelatanTahun2019 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
DATA PEGAWAI BLUD RUMAH SAKIT (RSD) KONAWE SELATAN
TAHUN 2019
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS HONOR/
KONTRAK JUMLAH
I Tenaga Medis
1 Dokter Umum 2 4 6
2 Dokter Spesialis Bedah 2 0 2
3 Doktyer Spesialis Penyakit Dalam 1 0 1
4 Dokter Spesialis Kes. Anak 1 1 2
5 Dokter Spesialis Obgyn 1 1 2
6 Dokter Spesialis THT 2 0 2
7 Dokter Spesialis Anastesi 0 2 2
8 Dokter Gigi 3 0 3
9 Dokter Spesialis Rehab Medik 1 0 1
10 Dokter Spesialis Patologi Klinik 0 1 1
11 Dokter Spesialis Gizi Klinik 1 0 1
12 Dokter Spesialis Radiologi 0 1 1
Sub Total 14 10 24
II Tenaga Keperawatan
1 NERS 4 23 27
2 Sarjan Keperawatan 8 4 12
3 Akper/ D3 Keperawatan 7 58 65
4 Perawat Kesehatan (SPK/SPR) 4 0 4
5 Akbid/ D3 Kebidanan 5 24 29
6 S1 Kebidanan 0 1 1
7 Perawat Anastesi 1 0 1
Sub Total 29 110 139
III Tenaga Kefarmasian
1 Apoteker 2 4 6
2 SI farmasi 1 2 3
3 D3 Farmasi 4 7 11
Sub total 7 13 20
IV Tenaga Kesehatan Masyarakat
1 S2 2 0 2
2 S1 Kesehatan Masyarakat 9 14 23
3 D3 Sanitarian 0 0 0
4 Tenaga Kesehatan Masyarakat Lainnya 0 0 0
Sub Total 11 14 25
V Tenaga Gizi PNS HONOR/
KONTRAK Jumlah
1 S1 Gizi 0 2 2
2 D3 Gizi 2 2 4
3 Tenaga Kesehatan Lainnya 0 0 0
Sub Total 2 4 6
VI Tenaga Keteknisian Medis
1 Radiografer 2 1 3
2 Perawat Gigi 1 2 3
3 Tekhnik Elektro Medis 0 0 0
4 Analis Kesehatan 4 9 13
5 Fisioterapi 2 0 2
5 Perekam Medis 0 0 0
Sub Total 9 12 21
VIII Sarjana Muda/ Sarjana Non
Kesehatan
1 S1 Komputer/ S1 Lainnya 3 0 3
2 D1 Komputer 0 1 1
3 D3 Komputer 0 1 1
Sub Total 3 2 5
IX SLTA/SLTP/SD
1 SMA 2 34 36
2 SMK 0 0 0
Sub Total 2 34 37
Jumlah Total 77 199 276
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Lampiran Peraturan Bupati
Konawe Selatan nomor 64 Tahun 2019tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit Daerah (RSD)
Konawe Selatan.
Gambar 2.3 Struktur Organisasi RSD. Konawe Selatan
Susunan pejabat pengelola sesuai struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Bupati
Konawe Selatan tentang tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatan sebagai berikut:
NO JABATAN NAMA
1 DIREKTUR (PIMPINAN BLUD) : dr. Boni Lambang Pramana, M.Kes
2 KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI
UMUM DAN KEUANGAN : Mardan, SKM, M.Si
3 KEPALA BIDANG KEPERAWATAN : Hasriyanti, SKM, M.Kes
4 KEPALA BIDANG PENUNJANG
(Pejabat Keuangan BLUD) : Alimin P, SKM
5 KEPALA BIDANG PELAYANAN : drg.Hj. Ulfiandani Sultriyani Imran
6
KEPALA SUB BAGIAN
ADMINISTRASI UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
: Iwan Setiawan, SKM
7 KEPALA SUB BAGIAN
PERENCANAAN DAN PELAPORAN : Aras Faisal, A.Md.AK
8 KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
(Pejabat Teknis BLUD) : Nur Inaya, SKM, M.Kes
9 KEPALA SEKSI MUTU DAN ETIKA
KEPERAWATAN : Alviyanti, S.Kep
10 KEPALA SEKSI BIMBINGAN
ASUHAN KEPERAWATAN : Astuti Widyasningrum, S.Kep.Ns
11 KEPALA SEKSI PENUNJANG
SARANA PRASARANA DAN ALKES : Yusraruddin, AMG
12 KEPALA SEKSI PENUNJANG MUTU
DAN AKREDITASI RUMAH SAKIT : Anty Bona, SKM
13 KEPALA SEKSI PELAYANAN
PENUNJANG MEDIS : St. Haeriyah Dachlan, SKM
Pelaksana Dewan Pengawas
NO JABATAN NAMA
1 Kepala Dinas Kesehatan Kab. Konawe
Selatan
: dr. H. Maharayu Alex, M.Kes
C. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN
1. Empati terhadap pasien
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk itu setiap
pegawai BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan dalam menangani pasien
harus bertekad bahwa: “keselamatan, kesembuhan dan kepuasan pasien adalah
kebahagiaan kami”.
2. Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka serta
membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai suatu partisipasi untuk
perbaikan.Selain itu perlu adanya transparansi yaitu diketahuinya oleh banyak pihak
(yang berkepentingan) mengenai perumusan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
3. Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berwenang
meminta pertanggung jawaban.
4. Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-sendiri
apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling menghormati serta
saling menghargai. Dengan azas kekeluargaan juga diharapkan agar dalam berinteraksi
senantiasa berprilaku santun, rendah hati, serta memberikan kesejukan bagi orang lain.
5. Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada hal yang
tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari
besok harus lebih baik dari hari ini.
6. Berjiwa Entrepreneur
Semua unsur-unsur pimpinan BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatan harus berjiwa entrepreneurs yaitu rela mengotori tangan, tahu memberikan
pendelegasian, tapi sering turun langsung kebawah.
1) Tugas dan Fungsi Poli Fisioterapi
a. Poli Fisioterapi dipimpin oleh Kepala ruangan fisioterapi
b. Kepala ruangan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan fisioterapi
pada BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
c. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud diatas
adapun uraian tugas fisioterapi adalah sebagai berikut :
i. Memberikan masukan untuk penyususnan rencana program kerja
tahunan unit fisioterapi dalam pengembangan fungsi pelayanan unit
fisioterapi
ii. Melaksanakan pelayanan fisioterapi secara paripurna dan
berkesinambungan dengan melakukan proses fisioterapi secara
lengkap (melakukan assessment, mendiagnosa, merencanakan,
melaksanakan tindakan, mengevaluasi hasil tindakan,
mendokumentasikan tindakan) kepada klien / masyarakat yang
dipercayakan untuk ditanganinya
iii. Merujuk klien ke dokter yang mengirim atau profesi lainnya
iv. Memanfaatkan Iptek, ketrampilan dan fasilitas fisioterapi seefektif
dan seefisien mungkin demi pelayanan klien
v. Melakukan peningkatan mutu kinerja secara berkesinambungan
vi. Mengikuti KIE ( Komunikasi Informasi Edukasi)
vii. Saling menginformasikan hal-hal baru yang di dapat yang berkaitan
dengan kemajuan pelayanan unit fisioterapi
viii. Memberikan informasi, motivasi, bimbingan, dan penyuluhan demi
tujuan pelayanan fisioterapi kepada klien, keluarga dan masyarakat
ix. Memahami dan mentaati peraturan yang berlaku di RS
x. Membuka diri untuk menerima control, koreksi, pengarahan,
bimbingan dan pembinaan dari teman sejawat, pejabat di atasnya
yang berwajib.
Dalam melakukan tugas pokok dan uraian tugas sebagaimana yang dimaksud
diatas, kepala fisioterapi dibantu oleh pelaksana dan jabatan fungsional lainnya.
D. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
A. Akuntabilitas
Tabel 2.4
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugas secara tuntas
dan dengan hasil terbaik serta mampu
mempertanggungjawabkan
2. Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses yang dilakukan
3. Kejelasan Target Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan dengan melalui identifikasi
program atas kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang
bertanggung jawab, kapan akan dilaksanakan, dan biaya
yang dibutuhkan
4. Netral Menunjukkan sikap netralitas PNS dari kepentingan
tertentu
5. Orientasi Publik Mengutamakan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan
6. Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan ketidak
jujuran
7. Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi
8. Konsisten Melakukan tindakan yang telah disepakati dan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu
9. Partisipatif Ikut terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya
B. Nasionalisme
Tabel 2.5
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama
2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat
martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara
tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan
perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksanakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggung jawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku
dan budaya
5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong
royongan
2) Mendahulukan kewajiban dari pada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya
C. Etika Publik
Tabel 2.6
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan
pelayanan
2) Tidak membebani masyarakat
3) Menjalankan tugas sesuai dengan hati nurani yang bersih
2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain
3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugas
dan fungsinya
3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4. Sopan 1) Membiasakan/membudayakan senyum, sapa, santun dan
ramah dalam memberikan pelayanan
2) Saling menghargai dan berkomunikasi yang baik
3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
5. Transparansi 1) Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan
6. Bersikap Hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
2) Mengindahkan nasihat orang lain
3) Membantu/meringankan setiap urusan orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesame
manusia
7. Bertanggung
jawab terhadap
Barang Milik
Negara
1) Menggunakan barang milik Negara sesuai
peruntukannya
2) Tidak menjual barang milik Negara
3) Memelihara dan tidak merusak barang milk Negara
8. Tidak
Diskriminatif dan
Adil
1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membeda-bedakan ras, suku dan agama dalam
memberikan pelayanan
3) Berperilaku adil/professional dalam menjalankantugas
D. Komitmen Mutu
Tabel 2.5
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mencapai target
3) Berhasil guna
2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
3. Inovatif Berpikir kreatif dan inivatif
4. Orientasi Mutu 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) Bekerja cepat, tepat dan ramah
3) Melayani dengan hati
4) Melindungi dan mengayomi
5) Melakukan perbaikan berkelanjutan
E. Anti Korupsi
Tabel 2.8
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengadaan
2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengawasan proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan inventarisasi asset milik Negara
2. Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusakkan atau
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan
instansi
2) Bersedia memberikan keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian
Negara yang sedang dilakukan penanganan
yang berwajib
3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk
melancarkan urusan
2) Tidak memberikan hadian/imbalan berupa
apapun pada petugas/pejabat yang telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku
5. Tanggung
Jawab
1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
menguntungkan diri sendiri/orang lain dan
korporasi, dan dapat merugikan keuangan
Negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas
pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya
6. Kerja Keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja
sesuai aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumberdaya untuk
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya
setelah melakukan upaya maksimal
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokoknya,
menggunakan dan memelihara aset Negara
8. Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan
dengan hukum dan dapat merugikan Negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan
fakta
9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi
haknya.
4. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
a. Whole Of Government
WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintah dan keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Terdapat beberapa cara pendekatan WOG
yang dapat dilakukan baik dari penataan institusi formal dan informal.
b. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang
maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional yang memiliki nilai dasar etika profesi, bebas dari intervensi politik. Bersih
dari praktek KKN. Berdasarkan UU no. 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara ASN
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
E. Identifikasi Isu dan Analis Dampaknya
I. Permasalahan terkait tugas dan fungsi Fisioterapi Ahli Pertama yang di temukan di
BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan yang dapat dijadikan isu, antara lain sebagai
berikut :
1. Belum adanya penanganan fisioterapi pada pasien post partum
2. Belum optimalnya pelayanan Fisioterapi pada Poli Geriatri
3. Pbelum Optimalnya elayanan fisioterapi pada pasien Spondylosis lumbal
4. Belum adanya penggunaan formulir Assesment fisioterapi sesuai PMK No. 65
tahun 2015
Paramater Penetapan Isu dijelaskan melalui tabel 1.6 berikut ini :
Tabel 2.9 Parameter Isu dengan USG
Skor PARAMETER
Urgency Seriousness Growth
1 Isu tidak mendesak untuk
segera diselesaikan
Isu tidak begitu serius
untuk dibahas karena tidak
berdampak ke hal yang
lain
Isu lamban
berkembang
2 Isu Kurang Mendesak
Untuk segera diselesaikan
Isu kurang serius untuk
segera dibahas karena
tidak kurang berdampak
ke hal yang lain
Isu kurang
cepat
berkembang
3 Isu cukup Mendesak untuk
segera diselesaikan
Isu cukup serius untuk
segera dibahas karrena
akan berdampak ke hal
yang lain
Isu cukup cepat
berkembang.
Segera dicegah
4 Isu mendesak untuk segera
diselesaikan
Isu serius untuk segera
dibahas karena akan
berdampak ke hal yang
lain
Isu cepat
berkembang
untuk segera
dicegah
5 Isu sangat mendesak untuk
segera diselesaikan
Isu sangat serius untuk
segera dibahas karena
akan berdampak ke hal
yang lain
Isu sangat cepat
berkembang
untuk segera
dicegah
Penetapan Masalah Prioritas Isu dijelaskan melalui tabel. 1.8. berikut ini:
Tabel 2.10. Penetapan Isu dengan USG
No. Permasalahan U S G Total
1 Belum adanya penanganan fisioterapi pada pasien
post partum
3 3 2 8
2 Belum optimalnya pelayanan Fisioterapi pada Poli
Geriatri
2 2 2 6
3 Belum Optimalnya pelayanan fisioterapi pada pasien
Spondylosis lumbal
4 4 3 11
4 Belum adanya penggunaan formulir Assesment
fisioterapi sesuai PMK No. 65 tahun 2015
1 3 2 6
II. Dampak Jika Isu tidak diselesaikan
Belum optimalnya penanganan Spondylosis Lumbal di Rumah Sakit Daerah
(RSD) Konawe Selatan disebabkan tidak adanya sosialisasi penanganan yang tepat
dari petugas kesehatan khususnya Fisioterapis. Rendah nya dukungan keluarga untuk
memotivasi kesembuhan pasien, rendah pengetahuan pasien terhadap kondisinya,
dan tingkat kepatuhan pasien terhadap langkah langkah edukasi latihan fisik yang
membuat penanganan Spondylosis Lumbal menjadikan kondisi nya tidak lebih baik
. Kekeliruan dalam penanganan pertama dapat mengakibatkan lamanya
penyembuhan dan cedera yang berulang. Hal ini sangat menganggu aktivitas sehari-
hari terutama berjalan. Pengetahuan yang tepat dapat dilakukan sendiri dirumah
terlebih lagi penghematan biaya pengobatan dan waktu penyembuhan. Dengan
adanya ini diharapkan dapat menjadi media dalam pembelajaran penanganan
Spondylosis Lumbal dilingkup BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan khususnya dan
masyarakat luas.
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, terdapat faktor yang menjadi
kendala. Faktor kendala yang dimaksud adalah padatnya aktivitas, mobilitas RSD Kab.
Konawe Selatan dan dalam masa pandemi covid 19 dalam menjalankan fungsi utama
memberikan pelayanan medik yang paripurna kepada pasien.
Dalam masa pandemi covid 19 kegiatan aktualisasi terutama sosialisasi sedikit
terhambat karena tidak dapat mengumpulkan massa dan setiap kegiatan yang dilakukan
wajib menggunakan protokoler covid 19. dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Upaya Antisipasi yang Dilksanakan Dalam Menghadapi Kendala
No Kegiatan/Tahap Kegiatan Kendala yang ditemui Upaya Antispasi
1 2 3 4
1 Menggalang dukungan ke
direktur, Tim PKRS, dan
Steikholder.
;
- Melakukan konsultasi
dengan direktur rumah
sakit.
- Melakukan konsultasi
kepada Tim PKRS dan
Steikholder.
- Membuat Laporan hasil
penggalangan dukungan
dari direktur rumah sakit,
Tim PKRS dan steikholder.
Dalam kegiatan ini
kendala yang di temui
adalah menjadwalkan
pertemuan dengan
direktur, tim PKRS dan
steikholder pada saat di
mulai jadwal habituasi
pandemi covid 19
melanda indonesia yang
mulai di tetapkan nya
protokol covid 19. RSD
Konawe selatan sebagai
rumah sakit Rujukan
Covid 19 banyak
mempersiapkan
kebutuhan sarana dan
prasarana serta tim
isolasi covid 19.
Upaya antisipasi yang
dilakukan adalah
ketika menggalang
dukungan dengan
tetap mematuhi
protokol covid 19
seperti menjaga jarak,
menggunakan masker,
dan selalu mecuci
tangan. Kemudian
mengatur jadwal
dengan direktur, tim
PKRS dan Steikholder
agar kegiatan tetap
berjalan.
2 Membuat Layanan Konsultasi
kepada keluarga pasien.
- Konsultasi dengan
direktur rumah sakit
tentang rencana
pelayanan ke keluarga
pasien
- Membuat konsep
Pelayanan kepada
keluarga pasien
- Melakukan pelayanan
konsultasi kepada
keluarga pasien
Kendala yang di temui
dalam kegiatan ini
adalah menjadwal kan
pertemuan dengan
direktur rumah sakit.
Dalam sela-sela
kesibukan direktur,
direktur rumah sakit
senantiasa
memberikan waktu ,
tempat dan saran yang
tepat dalam
memperlancar
kegiatan ini walaupun
dalam kondisi
pandemi covid 19.
3 Memberikan sosialisasi untuk
keluarga dan pasien.
- Konsultasi dengan
direktur rumah sakit dan
tim PKRS
- Membuat undangan
untuk keluarga pasien
- Membuat Materi
sosialisasi yang menarik
- Pelaksanaan Sosialisasi
(melakukan Sesi Tanya
Jawab)
- Membuat dokumentasi
hasil sosialiasi
Kendala nya adalah sulit
mengumpulkan pasien
dan keluarga.
Dikarenakan kondisi
pandemi mengharuskan
pasien untuk menjaga
jarak.
Pada saat kegiatan,
undangan yang di
berikan kepada pasien
yaitu menggunakan
pengumuman yang
tertempel seminggu
sebelum kegiatan
terlaksana.
4 Pembuatan leaflet tentang
Spondylosis lumbal
- Konsultasi kepada ketua
tim PKRS tentang
pembuatan leaflet
- Mencari materi leaflet
Referensi Tentang
Spodylosis lumbal
- Mendesign leaflet
- Meminta persetujuan
kepada Tim PKRS tentang
isi dari materi Leaflet
- Mencetak Leaflet dan
mendistribusikan kepada
pasien
Dalam kegiatan ini tidak
terjadi kendala yang
berarti. Kegiatan berjalan
dengan lancar.
Pada saat pembagian
leaflet penulis wajib
mengikuti protokoler
covid 19 yaitu sebelum
kontak dengan pasien
mencuci tangan,
menggunakan masker
dan tetap menjaga
jarak.
5 Memberikan layanan ke pasien
Spodylosis lumbal
- Konsultasi dengan dokter
DPJP
- Penyusunan pelayanan
fisioterapi
- Persiapan Pelayanan
fisioterapi
- Pelaksanaan pelayanan
fisioterapi
Kurang nya pasien yang
berkunjung ke fisioterapi
mengakibatkan kegiatan
sedikit terkendala dalam
pelaksanaan pelayanan
fisioterapi
Pada saat pelayanan
pasien, penulis wajib
mengikuti protokoler
covid 19 yaitu sebelum
kontak dengan pasien
mencuci tangan,
menggunakan masker
dan tetap menjaga
jarak.
B. Hasil Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diselenggarakan untuk
membentuk Calon Pegawai Negei Sipil (CPNS) yang professional yaitu PNS yang
karaktersnya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat. Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diatur dalam Undang-
Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Menurut UU ASN (UU No. 5 Tahun 2014) pasal 63, 64, dan 65 Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab
dan memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Apabila Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus pendidikan dan pelatihan, Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tersebut akan diberhentikan. Adapun masa percobaan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah selama 1 (satu) tahun dengan pelatihan dasar selama 51
hari kerja dengan pembagian waktu 21 hari kerja untuk pelatihan dasar on campus dan 30
hari kerja untuk pelatihan dasar off campus.
Selama masa pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil on campus, penulis
mendapatkan materi nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi atau
yang biasa disingkat ANEKA. Keterkaitan mata pelatihan “Nilai Dasar PNS (ANEKA)” dengan
realisasi aktualisasi Optimalisasi Pelayanan Fisioterapi pada Pasien Spondylosis Lumbal
melalui Sosisalisasi di BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan adalah sebagai
berikut :
1. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Dari Hasil realisasi rancangan aktualisasi diperoleh capaian sebagaimana
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
No
Uraian
Kegiatan/
Tahap
Kegiatan
Output Nilai_Nilai Dasar Waktu
Pelaksanaan
Keterangan/
Evidence
1 2 3 4 5 6
1 Menggalang dukungan ke direktur, Tim PKRS, dan Steikholder.
- Tahap Kegiatan
1
Melakukan
konsultasi
dengan
direktur rumah
sakit.
- Adanya
arahan
direktur
dan
disetujuin
ya
kegiatan
Akuntabilitas :
- kejujuran,
bertanggung jawab
Nasionalisme :
- Sikap menghormati
antara pimpinan dan
bawahan di unit kerja
Etika Publik :
16 maret
2020
Terlaksana
yang akan
di lakukan.
- Hasil
Dokument
asi arahan
dari
Direktur
Rumah
Sakit
- sopan santun saat
melakukan
komunikasi dengan
pimpinan
Komitmen Mutu :
- koordinasi sebagai
komitmen terhadap
pelayanan efisien
Anti Korupsi :
- Jujur, mandiri dalam
melakukan kegiatan
kegiatan
penggalangan
- Tahap Kegiatan
2
Melakukan
konsultasi
kepada Tim
PKRS dan
Steikholder.
1. Adanya
arahan tim
PKRS
untuk
persetujua
n kegiatan
2. dokument
asi hasil
arahan
dari tim
PKRS dan
Steikholde
r
Akuntabilitas :
- kejujuran,
bertanggung jawab
Nasionalisme :
- sikap menghormati
antara pimpinan dan
bawahan di unit kerja
Etika Publik :
- berkomunikasi
dengan sopan dan
santun
Komitmen mutu :
- Responsif, koordinasi
sebagai komitmen
terhadap pelayanan
efisien
Anti korupsi :
16 maret
2020
Terlaksana
- Jujur, mandiri dalam
melakukan kegiatan
tersebut
- Tahap Kegiatan
3
Membuat
Laporan hasil
penggalangan
dukungan dari
direktur rumah
sakit, Tim
PKRS dan
steikholder.
Laporan
Hasil
Penggal
an
dukung
an dari
direktur
rumah
sakit,
tim
PKRS,
dan
Steikhol
der.
Akuntabilitas :
- konsisten dan
tanggungjawab
pada kegiatan dari
awal hingga akhir
Nasionalisme :
- -Menghormati
keputusan,
menggunakan
kaidah bahasa yang
baik dan benar
Etika Publik :
- Sopan santun
Komitmen Mutu :
- - Inovatif dan
Berorientasi mutu
berorientasi terhadap
mutu dalam pembuatan
laporan
Anti korupsi :
- menulis laporan
dengan jujur, tidak ada
manipulasi data
19 april
2020
Terlaksana
2 Membuat Layanan Konsultasi kepada keluarga pasien.
- Tahap Kegiatan
1
Konsultasi
dengan
Adanya
arahan dan
persetujuan
Akuntabilitas :
- jujur, bertanggung
jawab, transparan
Nasionalisme :
20 maret
2020
Terlaksana
direktur rumah
sakit tentang
rencana
pelayanan ke
keluarga
pasien
dari direktur
rumah sakit
- Menerapkan
musyawarah dengan
atasan
Etika Publik :
- mengedepankan sopan
santun, hormat kepada
atasan
Komitmen
Komitmen Mutu :
- inovasi,
mengeluarkan ide
kreatif yang
berorientasi pada
mutu.
Anti Korupsi :
- mandiri dalam
kegiatan
- Tahap Kegiatan
2
Membuat
konsep
Pelayanan
kepada
keluarga
pasien
Alur
Pelayanan
konsultasi
kepada
keluarga
pasien
Akuntabilitas :
- konsisten dan
tanggungjawab pada
kegiatan dari awal
hingga akhir
Nasionalisme :
- menggunakan kaidah
bahasa yang baik dan
benar
Etika Publik :
-
Komitmen Mutu :
- berorientasi terhadap
mutu dalam
pembuatan alur
. 21 maret
2020
Terlaksana
Anti Korupsi :
- menulis dengan jujur,
tidak ada manipulasi
data
- Tahap Kegiatan
3
Melakukan
pelayanan
konsultasi
kepada keluarga
pasien
Terlaks
ananya
pelayan
an
kepada
keluara
pasien
Akuntabilitas :
- Tanggung jawab
dalam melayani
konsultasi kepada
keluarga pasien
Nasionalisme :
- menggunakan bahas
persatuan bahasa
indonesia
Etika Publik :
- melayani dengan
sopan dan santun
Komitmen Mutu :
- Efisien melayani
keluarga pasien dengan
penuh tanggung jawab
Anti Korupsi :
- Tanggung jawab, dan
peduli dalam melayani
keluarga pasien
23- 16
april 2020
Terlaksana
3 Memberikan sosialisasi untuk keluarga dan pasien.
- Tahap Kegiatan
1
Konsultasi
dengan
direktur rumah
sakit dan tim
PKRS
Adanya
arahan dan
persetujuan
dari direktur
rumah sakit
Akuntabilitas :
- jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
23 maret
2020
Terlaksana
- Menerapkan
musyawarah dengan
atasan
Etika Publik :
- mengedepankan sopan
santun, hormat kepada
atasan
Komitmen Mutu :
- inovasi, mengeluarkan
ide kreatif yang
berorientasi pada mutu
WOG :
- berkonsultasi dengan
tim PKRS
- Tahap Kegiatan
2
Membuat
undangan
untuk keluarga
pasien
Adanya
Undangan
Sosialisasi
berupa
pengumuman
waktu dan
tanggal
sosialiasasi di
lakukan
Akuntabilitas :
- Tanggung jawab,
integristas dalam
membuat undangan
sosialisasi
Nasionalisme :
- Undangan dibuat
dengan
mempertimbangkan
waktu sejawat yang
akan di uandang sebagai
wujud toleransi waktu
Etika Publik :
- Tulus dalam membuat
undangan
Komitmen Mutu :
- Undangan yang
24 maret
2020
Terlaksana
dibuat
menggunakan
undangan dalam
bentuk
pengumuman
sebagai bentuk
keprofesionalan
kerja
Anti Korupsi :
- menggunakan papan
pengumuman yang di
tempel di depan
pendaftaran pasien
- Tahap Kegiatan
3 Membuat
Materi
sosialisasi yang
menarik
Tersedia nya
materi
sosialisasi
Akuntabilitas : jujur,
tanggungjawab
Nasionalisme :
menggunakan kaidah
bahasa yang baik dan
benar
Komitmen Mutu :
inovasi, berorientasi
pada mutu
25 maret -
27 maret
2020
Terlaksana
- Tahap kegiatan
4
Pelaksanaan
Sosialisasi
(melakukan
Sesi Tanya
Jawab)
Antikorupsi
Menyiapkan materi
secara mandiri dan
tanggung jawab
Nasionalisme
Materi yang telah
disetujui akan di
sampaikan dengan
2 april 2020
dan 8 april
2020
Terlaksana
penuh amanah dan
jujur
Pelayanan Publik
Sosialisasi di lakukan
dengan
mengutamakan
keprofesionalan
Anti korupsi
Kemudian dengan
penuh tanggung
jawab dan berani saya
membuat daftar hadir
untuk ditandatangani
oleh keluarga pasien
Akuntabilitas
Dan
menginformasikan
kegiatan sosialisasi
secara sopan dan
santun serta
melakukan Tanya
jawab dan akan saya
laporkan kepada
pimpinan sebagai
bukti pertanggung
jawaban.
Etika Publik
Sosialisasi yang
disampaikan dengan
jujur, akurat, dan
santun kepada pasien
dan keluarga dapat di
pahami.
- Tahap Kegiatan
5
Membuat
dokumentasi
hasil sosialiasi
Adanya
laporan
dan foto
sosialis
asi
Akuntabilitas : jujur,
tanggungjawab
Nasionalisme :
menggunakan kaidah
bahasa yang baik dan
benar
Komitmen Mutu :
inovasi, berorientasi
pada mutu
10 april
2020
Terlaksana
4 Pembuatan leaflet tentang Spondylosis lumbal
- Tahap Kegiatan
1
Konsultasi
kepada ketua
tim PKRS
tentang
pembuatan
leaflet
Adanya
arahan dari
ketua tim
PKRS
Akuntabilitas : jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
Menerapkan
musyawarah dengan
atasan
Etika Publik :
mengedepankan
sopan santun, hormat
kepada atasan
Komitmen Mutu :
inovasi,
mengeluarkan ide
kreatif yang
berorientasi pada
mutu
23 maret
2020
Terlaksana
WOG : berkonsultasi
dengan tim PKRS
- Tahap Kegiatan
2
Mencari
materi leaflet
Referensi
Tentang
Spodylosis
lumbal
Isi materi
leaflet
Akuntabilitas :
Tanggung jawab
dalam menyediakan
materi leaflet
Nasionalisme : dalam
menyediakan materi
leaflet tepat waktu
Etika Publik :
menyiapkan materi
leaflet dengan penuh
kesungguhan hati
Komitmen Mutu :
Efisien Menyiapkan
materi leaflet dengan
penuh tanggung
jawab
Anti Korupsi :
Tanggung jawab, dan
peduli dalam
menyediakan materi
leaflet
24 maret
2020
Terlaksana
- Tahap Kegiatan
3
Mendesign
leaflet
Adanya
design
leaflet
Akuntabilitas : jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Komitmen Mutu :
inovasi, mengeluarkan
ide kreatif yang
berorientasi pada mutu
WOG : berkonsultasi
dengan tim PKRS
24 maret
2020
Terlaksana
- Tahap kegiatan
4
Meminta
persetujuan
kepada direktu
dan Tim PKRS
tentang isi dari
materi Leaflet
Persetuj
uan isi
leaflet
dan
design
dari
direktur
dan
ketua
Tim
PKRS
Akuntabilitas : jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
Menerapkan musyawarah
dengan atasan
Etika Publik :
mengedepankan sopan
santun, hormat kepada
atasan
Komitmen Mutu :
inovasi, mengeluarkan
ide kreatif yang
berorientasi pada mutu
30 maret
2020
Terlaksana
- Tahap Kegiatan
5
Mencetak
Leaflet dan
mendistribusika
n ke pasien
Adanya
leaflet
Akuntabilitas : jujur,
tanggungjawab
• Nasionalisme :
menggunakan kaidah
bahasa yang baik dan
benar
• Komitmen Mutu :
inovasi, berorientasi pada
mutu
1 maret –
16 maret
2020
Terlaksana
/
Foto dan
leaflet
5 Memberikan layanan ke pasien Spodylosis lumbal
- Tahap Kegiatan
1
Konsultasi
dengan dokter
DPJP
Persetujuan
dari dokter
DPJP
Akuntabilitas : jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
Menerapkan musyawarah
dengan atasan
Etika Publik :
mengedepankan sopan
18 maret
2020
Terlaksana
santun, hormat kepada
atasan
Komitmen Mutu :
inovasi, mengeluarkan
ide kreatif yang
berorientasi pada mutu
WOG : berkonsultasi
dengan dengan dokter
DPJP
- Tahap Kegiatan
2
Penyusunan
pelayanan
fisioterapi
Alur
Pelayanan
Pasien
Spondylosis
Lumbal
Akuntabilitas :
konsisten dan
tanggungjawab pada
kegiatan dari awal
hingga akhir
Nasionalisme :
menggunakan kaidah
bahasa yang baik dan
benar
Komitmen Mutu :
berorientasi terhadap
mutu dalam
pembuatan laporan
Anti Korupsi : menulis
laporan dengan jujur,
tidak ada manipulasi
data
19 maret
2020
Terlaksana
- Tahap Kegiatan
3
Persiapan
Pelayanan
fisioterapi
Form
fisiotera
pi dan
Alat
interven
si
Akuntabilitas :
bertanggung jawab dan
jujur
Nasionalisme : melayani
dengan adil dan
profesionalisme
19 maret –
18 april
2020
Terlaksana
Fisioter
api
Komitmen mutu :
menerapkan efisiensi
dan inovasi pada
intervensi fisioterapi
- Tahap Kegiatan
4
Pelaksanaan
pelayanan
fisioterapi
Terlaks
ana nya
pelayan
an
Fisioter
api
Akuntabilitas :
bertanggung jawab dan
jujur
Nasionalisme : melayani
dengan adil dan
profesionalisme
Komitmen mutu :
menerapkan efisiensi dan
inovasi pada intervensi
fisioterapi
19 maret –
18 april
2020
Terlaksana
2. Hasil Aktualisasi
Selama pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan sescara keseluruhan sesuai
jadwal pelaksanaan mulai tanggal 13 maret 2020 sampai dengan tanggal 18 april
2020 Hasil pelaksanaan aktualisasi dimaksud, sebagaimana disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 3.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
Judul Kegiatan No. 1 Menggalang dukungan ke direktur, Tim PKRS, dan
Steikholder.
Tanggal
Pelaksanaan
Kegiatan
16 maret – 19 maret 2020
Output :
1. Terlaksananya Konsultasi kepada Pimpinan guna mendapatkan persetujuan
(Foto, Surat Notulen Konsultasi Direktur)
2. Tercatatnya arahan dan persetujuan ketua Tim PKRS
3. Laporan Hasil Penggalangan Dukungan
Daftar lampiran/ bukti kegiatan/ Evidence :
1. Foto Kegiatan
2. Hasil Notulen Direktur, tim PKRS dan Steikholder
3. Laporan Hasil Penggalangan Dukungan
Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan konsultasi (Whole Of
Government) kepada direktur RSD Konawe Selatan, Tim PKRS, dan Steikholder
untuk menggalang dukungan agar kegiatan aktualisasi berjalan dengan lancar. dalam
proses kegiatan berjalan dengan lancar, penulis menggunakan bahasa persatuan
bahasa Indonesia (Nasionalisme). (Pelayanan Publik) kegiatan ini dilakukan 16
maret – 19 maret 2020 dengan mengutamakan keprofesionalan. Dalam kegiatan ini
penulis juga berkoordinasi tentang tiap proses kegiatan yang di lakukan (Anti
Korupsi).
Keterkaitan Nilai-
Nilai Dasar dalam
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan direktur
rumah sakit.
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Telah berkonsultasi kepada direktur RSD Konawe
Selatan dengan penuh tanggung jawab sehingga
mendapat dukungan dengan baik.
Nasionalisme
Kemudian penulis berkonsultasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia dengan benar sehingga mudah
dipahami pimpinan dalam memberikan dukungan.
Etika Publik
Dalam berkonsultasi penulis telah manyampaikan
rencana seluruh kegiatan Aktulasasi dengan kata-kata
yang sopan dan santun sehingga mendapat dukungan
direktur RSD Konawe Selatan
Komitmen Mutu
Penulis telah konsultasi dengan atasan untuk
meningkatkan efisiensi dan mutu proses pelayanan
fisioterapi dengan pelayanan kepada pasien geriatri
khusus nya pasien dengan keluhan Spondylosis lumbal
untuk lebih terfokus kepada pelayanan pasien dan
keluarga.
Anti Korupsi
Penulis telah berkonsultasi dan menyampaikan kepada
pimpinan dengan jujur tentang kegiatan Aktulasasi
yang akan di lakukan.
Tahap Kegiatan 2: Melakukan konsultasi kepada Tim PKRS
dan Steikholter
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas
Penulis mencatat dengan jelas atas masukan yang telah
diberikan oleh ketua tim PKRS dan steikholder
sehingga mendapat persetujuan dan mendapat
dukungan penuh dengan baik.
Nasionalisme
Penulis menerima masukan atau saran yang telah
diberikan ketika berkonsultasi meminta persetujuan
sebagai wujud penghormatan kepada ketua tim PKRS
dan Steikholder, sehingga pelaksanaan kegiatan
aktualisasi terlaksana dengan baik,
Etika Publik
Dengan cermat penulis mencatat semua masukan dan
arahan dari pimpinan sehingga tidak ada yang salah
atau tidak tercatat.
Komitmen Mutu
Semua saran dan masukan dari ketua Tim PKRS dan
setikholder, penulis telah mencatat secara sistematis
sehingga rencana aktualisasi berjalan efektif dan efisien.
Anti Korupsi
Penulis telah mencatat saran dan masukan yang telah
diberikan oleh Ketua Tim PKRS dan steikholder dengan
jujur pada saat meminta persetujuan
Tahap kegiatan 3 ; Membuat Laporan hasil penggalangan
dukungan dari direktur rumah sakit, Tim PKRS dan
steikholder.
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas
Dengan penuh tanggung jawab membuat laporan
penggalangan dukungan dari direktur RSD Konawe
Selatan , Tim PKRS dan Steikholder yang berisikan saran
dan kritik untuk seluruh kegiatan aktualisasi.
Nasionalisme
Penulis telah membuat laporan penggalangan
dukungan dari direktur rumah sakit, tim PKRS, dan
Steikholder dengan penulisan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sehingga lapporan ini
mengikuti aidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Dalam laporan penggalangan dukungan ini isi dari
laporan yakni lebih mengedepankan sikap taat dan
menjunjung norma sopan santun.
Komitmen Mutu
Laporan penggalangan dukungan ini sangat
bermanfaat karena subtansinya ditulis dengan efisien
dan berorientasi pada mutu
Anti Korupsi
Laporan penggalangan dukungan ini yang telah dibuat,
telah ditandatangani asli dan di stempel sah sehingga
memuncul kegiatan yang transparan.
Manfaat kegiatan
terhadap pencapaian
visi, misi dan tugas
organisasi
Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan
menjalankan Misi RSD Konawe Selatan yaitu -
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya
Manusia (SDM) Sesuai Dengan Kebutuhan Pelayanan
Kesehatan, Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
Ketika melaksanakan kegiatan aktualisasi dalam bentuk
inovasi dan kreatifitas yang relevan dengan Tugas dan
Fungsi saya selaku FIsioterapist, maka secara langsung
telah mendukung peningkatan kinerja tugas dan fungsi
RSD Konawe Selatan.
Kontribusi terhadap
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Ketika saya konsultasi dan bersifat dan sopan kepada
pimpinan, Tim PKRS dan seteikholder maka penulis telah
mendukung dan menjalankan Nilai-nilai Organisasi yakni
“Keterbukaan dan Transparansi”.
Judul Kegiatan No. 2 Membuat Layanan Konsultasi kepada keluarga pasien
Tanggal
Pelaksanaan
Kegiatan
20 maret 2020 – 16 april 2020
Output :
1. Konsultasi dengan direktur rumah sakit tentang rencana pelayanan ke
keluarga pasien
2. tersedianya Alur Pelayanan konsultasi kepada keluarga pasien
3. terlaksana kegiatan pelayanan konsultasi pada keluarga pasien
Daftar lampiran/ bukti kegiatan/ Evidence :
1. Foto Kegiatan
2. Hasil Notulen Direktur
3. Document alur pelayanan konsultasi
Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan konsultasi (Whole Of
Government) dengan direktur RSD Konawe Selatan untuk melakukan pelayanan
konsultasi dengan keluarga pasien. (Pelayanan Publik) pelayanan fisioterapi
dilakukan dari tanggal 20 maret 2020 – 16 april 2020 dengan mengutamakan
keprofesionalan. (Akuntabilitas) Kemudian dengan penuh tanggung jawab,
professional dan (Antikorupsi) peduli kepada pelayanan yang akan di berikan
kepada keluarga pasien. (Whole Of Government) Selanjutnya dengan
menggunakan komunikasi yang baik (Komitmen Mutu) Kemudian penulis
melakukan penyusunan dan persiapan pelayanan konsultasi kepada keluarga
pasien dengan penuh rasa tanggung jawab kepada pasien. (Etika Publik) Sehingga
penulis mampu mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan dan kinerja
kepada public, serta menghargai komunikasi konsultasi, dan kerjasama antara
fisioterapi, pasien dan keluarga pasien. (Whole Of Government)
Keterkaitan Nilai-
Nilai Dasar dalam
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 : Konsultasi dengan direktur rumah sakit
tentang rencana pelayanan ke keluarga pasien Keterkaitan
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Telah berkonsultasi kepada direktur RSD Konawe
Selatan dengan penuh tanggung jawab sehingga
mendapat dukungan dengan baik.
Nasionalisme
Kemudian penulis berkonsultasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia dengan benar sehingga mudah
dipahami pimpinan dalam konsultasi dengan direktur
rumah sakit tentang rencana pelayanan ke keluarga
pasien.
Etika Publik
Dalam berkonsultasi penulis telah manyampaikan
rencana pelayanan ke keluarga pasien dengan kata-
kata yang sopan dan santun sehingga mendapat
dukungan direktur RSD Konawe Selatan
Komitmen Mutu
Penulis telah konsultasi dengan atasan untuk
meningkatkan efisiensi dan mutu proses pelayanan
fisioterapi dengan pelayanan kepada pasien geriatri
khusus nya pasien dengan keluhan Spondylosis lumbal
untuk lebih terfokus kepada pelayanan pasien dan
keluarga.
Anti Korupsi
Penulis telah berkonsultasi dan menyampaikan kepada
pimpinan dengan jujur tentang kegiatan Layanan
Konsultasi kepada keluarga pasien.
Tahap Kegiatan 2: Membuat konsep Pelayanan kepada
keluarga pasien
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Nilai dasar akuntabilitas dalam Membuat konsep
Pelayanan kepada keluarga pasien adalah tanggung
jawab dan menunjukkan sikap dan perilaku yang
konsisten mengikuti SOP dan Alur pelayanan Fisoterapi.
Nasionalisme
Dalam Membuat konsep Pelayanan kepada keluarga
pasien menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa
indonesia dan mudah di pahami.
Etika Publik
Nilai dasar etika publik yang di aktulisasikan pada tahap
kegiatan ini adalah menjalan kan tugas secara
profesional dan membuat keputusan berdasarkan
prinsip keahlian dalam artian penyusunan konsep
pelayanan fisioterapi kepada keluarga pasien mengacu
pada PMK 65 tahun 2015.
Komitmen Mutu
Tahap kegiatan ini nilai dasar komitmen mutu yang
diaktulisasikan adalah efektivitas, efisiensi, inovasi dan
mutu.
Anti Korupsi
Dengan penyusunan pelayanan fisioterapi, nilai dasar
anti korupsi yaitu kemandirian, kejujuran, kepedulian
dan disiplin.
Tahap kegiatan 3 : Melakukan pelayanan konsultasi kepada
keluarga pasien
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas
Nilai dasar akuntabilitas dalam kegiatan pelayanan
konsultasi kepada keluarga pasien adalah rasa tanggung
jawab dalam melayani keluarga pasien dan dapat di
pahami oleh pasien dan keluarga pasien.
Nasionalisme
Nilai nasionalisme dalam tahap kegiatan ini adalah
penulis dalam melayani pasien dan keluarga pasien
menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia
yang dapat di pahami.
Etika Publik
Nilai Etika Publik yang dapat di terapkan dalam tahap
kegiatan ini adalah menjalan kan tugas secara
profesional.
Komitmen Mutu
Kegiatan melayani pasien dan keluarga pasien yang
diberikan kepada keluarga pasien dilakukan untuk
menjaga mutu dan inovasi.
Anti Korupsi
Pelaksanaan dalam melayani pasien dan keluarga pasien
dilakukan dengan disiplin dan kejujuran.
Manfaat kegiatan
terhadap pencapaian
visi, misi dan tugas
organisasi
Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Membuat Layanan Konsultasi kepada keluarga pasien
Pada RSD Konawe Selatan dilakukan dengan profesional
dan penuh tanggung jawab sesuai dengan visi RSD
Konawe Selatan yaitu Rumah Sakit Prima Bagi
Masyarakat dan misi yaitu di capai adalah
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Semua
Unit/Unsur Pelayanan Secara Cepat dan Tepat Melalui
Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Medis Serta Penunjang Medis.
Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
Membuat Layanan Konsultasi kepada keluarga pasien
Pada RSD Konawe Selatan bermanfaat terhadap tugas
RSD Konawe Selatan yaitu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dengan upaya pencegahan dan
pemulihan.
Kontribusi terhadap
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Dalam melakukan kegiatan Membuat Layanan Konsultasi
kepada keluarga pasien nilai-nilai organisasi yang termuat
adalah Empati terhadap pasien, keterbukaan dan
akuntabilitas. Empati dimaksudkan yaitu memahami dan
ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Keterbukaan
diharapkan pemberian informasi berupa materi kepada
pasien secara terbuka. Serta akuntabilitas diharapkan
memberikan pertanggung jawaban terhadap solusi
meringankan keluhan pasien spondylosis lumbal, apalagi
dalam masa pandemi covid 19 pasien lebih banyak diberikan
edukasi untuk melakukan terapi dirumah guna mengurangi
penyebaran virus covid 19.
Judul Kegiatan No. 3 Memberikan sosialisasi untuk keluarga dan pasien
Tanggal
Pelaksanaan
Kegiatan
23 maret– 10 april 2020
Output :
1. Adanya arahan dari direktur dan tim PKRS tentang pelaksanaan
Sosialisasi
2. Tersedianya undangan sosialisasi
3. membuat materi dengan beberapa jurnal
Daftar lampiran/ bukti kegiatan/ Evidence :
1. Foto Kegiatan
2. Hasil Notulen Direktur
3. Hasil Notulen Tim PKRS
4. Undangan untuk pasien
5. Dokumentasi hasil sosialisasi
Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan konsultasi (Whole Of
Government) dengan direktur tentang pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Kemudian
selanjutnya berkoordinasi dengan Tim PKRS tentang sosialisasi yang akan di
sampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang edukasi pasien Spondylosis
Lumbal. (Antikorupsi) kemudian penulis menyiapkan materi dengan mandiri dan
penuh tanggung jawab untuk di sampaikan. (Pelayanan Publik) sosialisasi dilakukan
dari tanggal 23 maret– 10 april 2020dengan mengutamakan keprofesionalan
(Antikorupsi) dan dengan rasa peduli dan berani (Akuntabilitas) serta penuh dengan
tanggung jawab, professional dan secara mandiri penulis menyampaikan materi
tentang edukasi pasien Spondylosis Lumbal kepada pasien dan keluarga pasien untuk
melanjutkan perawatan yang benar di rumah. (Etika Publik) diharapkan sosialisasi
yang disampaikan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat dan santun kepada pasien
dan keluarga dapat di pahami.
Keterkaitan Nilai-
Nilai Dasar dalam
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 : Konsultasi dengan direktur rumah sakit
dan tim PKRS
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas dari kegiatan ini dapat diwujudkan
dari rasa tanggung jawab penuh atas pikiran, perkataan,
perbuatan emosi, cara kerja, keputusan dan sikap di
tempat kerja dalam berkonsultasi dengan direktur RSD
Konawe Selatan dan Tim PKRS.
Nasionalisme
Nilai Nasionalisme dari kegiatan ini dapat di wujudkan
dari penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar
saat berkonsultasi dengan direktur tentang akan
diadakan nya sosialisasi yang berkaitan dengan
spondylosis lumbal.
Etika Publik
Nilai Etika Publik dari kegiatan ini dapat di wujudkan
yaitu hormat, sopan santun dan taat saat melakukan
konsultasi dengan direktur RSD dan Tim PKRS.
Komitmen Mutu
Nilai Komitmen mutu dapat diterapkan dari tahap
kegiatan ini adalah sikap penuh tanggung jawab kepada
direktur dan tim PKRS dalam kegiatan yang akan di
lakukan yaitu sosialisasi.
Anti Korupsi
Dalam tahap kegiatan konsultasi dengan direktur dan
Tim PKRS yaitu nilai yang dapat seperti sikap disiplin
berani dan adil. Disiplin dalam jadwal pertemuan
konsultasi, berani mengutarakan pendapat dan
meminta saran dan adil dalam menentukan saran atau
pendapat yang diterima.
Tahap Kegiatan 2: Membuat undangan untuk keluarga
pasien
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Dalam tahap kegiatan ini nilai akuntabilitas yang di
terapkan adalah tanggung jawab dengan menunjukkan
sikap dan perilaku yang konsisten dalam membuat
undangan yang berisi waktu dan materi sosialisasi yang
akan di bawakan.
Nasionalisme
Dalam tahap kegiatan ini nilai dasar nasionalisme yang
di terapkan adalah dalam membuat undangan penulis
menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia
sebagai rasa bangga akan kekayaan bahasa di indonesia.
Etika Publik
Etika publik yang di terapkan dalam nilai dasar ini adalah
memberikan informasi secara benar kepada masyakat
terkhusus dalam tahap kegiatan ini yaitu membuat
undangan untuk keluarga pasien
Komitmen Mutu
Tahap kegiatan ini pemahaman konsep mengenai
efektivitas, efisiensi, dan inovasi di lakukan dalam
pembuatan undangan keluarga pasien agar pasien
dapat memahami dan mengingat kegiatan yang
terjadwal dalam undangan tersebut.
Anti Korupsi
Pembuatan undangan sosialisasi ini di lakukan dengan
penuh kemandirian dan kedisiplinan. Dalam hal ini
penulis membuat sendiri undangan dan disiplin waktu
menyalurkan undangan tersebut.
Tahap kegiatan 3 : Membuat Materi sosialisasi yang menarik
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas
Nilai dasar akuntabilitas dalam kegiatan membuat
materi sosialisasi adalah rasa tanggung jawab dalam
mencari materi yang layak dan dapat di pahami oleh
pasien dan keluarga pasien.
Nasionalisme
Nilai nasionalisme dalam tahap kegiatan ini adalah
penulis dalam memasukkan materi menggunakan
bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia yang dapat dia
pahami oleh semua peserta sosialisasi.
Etika Publik
Nilai Etika Publik yang dapat di terapkan dalam tahap
kegiatan ini adalah menjalan kan tugas secara
profesional dengan memasukkan materi yang sesuai
dengan jurnal yang referensi dari materi Spondylosis
Lumbal.
Komitmen Mutu
Kegiatan membuat materi sosialisasi dilakukan untuk
menjaga mutu dan inovasi. Materi yang di tuangkan
memuat mutu yang berkualitas dan inovasi materi agar
peserta antusias saat di lakukannya sosialisasi.
Anti Korupsi
Pelaksanaan dalam pembuat materi dilakukan dengan
disiplin dan kejujuran.
Tahap kegiatan 4 : Pelaksanaan Sosialisasi (melakukan Sesi
Tanya Jawab)
Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Nilai akuntabilitas dari kegiatan ini dapat di wujudkan
dari rasa tanggung jawab dalam melaksanakan
sosialisasi sesuai jadwal yang ditentukan serta
menyampaikan hal-hal berkaitan Spondilosis lumbal,
latihan-latihan dan pencegahan gerakan yang dapat
memperberat kondisi pasien.
Nasionalisme
Nilai nasionalisme dari kegiatan ini yaitu penulis dalam
melakukan sosialisasi menggunakan bahasa persatuan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, bersikap
mendengarkan dan menanggapi apabila ada pertanyaan
dari pasien dan keluarga pasien.
Etika Publik
Nilai etika publik yang bisa diterapkan pada kegiatan ini
adalah melakukan komunikasi pada kegiatan sosialisasi
dengan baik dan terarah, sopan dalam menanggapi
pertanyaan dari peserta sosialisasi
Komitmen Mutu
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan agar dapat menjaga
mutu dari kualitas pelayanan khusus nya fisioterapi
yaitu dengan bertambahnya pengetahuan yang dapat
diterapkan oleh pasien dan keluarga pasien di rumah.
Anti Korupsi
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan disiplin yaitu
dapat tepat waktu sesuai waktu yang ditetapkan dengan
kondisi yang sederhana
Tahap Kegiatan 5 : Membuat dokumentasi hasil sosialiasi
Keterkaitan nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang terwujud dalam tahap kegiatan
ini adalah tanggung jawab dalam membuat
dokumentasi. Hasil aktualisasi di rangkum dalam
dokumentasi sosialisasi
Nasionalisme
Nasionalisme dalam tahap kegiatan ini adalah dalam
hasil dokumentasi perwujudan dari sila kelima yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Peran
yang teruwujud dari tahap kegiatan adalah proses
fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber
daya yang diperlukan.
Etika Publik
Dalam nilai dasar Etika Publik terwujud dalam tahap
kegiatan ini adalah mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerja kepada publik.
Komitmen mutu
Tahap kegiatan ini sebagai wujud efisiensi, efektivitas,
inovasi dan mutu dalam menghasilkan kumpulan
dokumentasi dari hasil keigatan sosisalisasi.
Anti Korupsi
Pelaksanaan dokumentasi ini di buat dengan mandiri
dan disiplin yang di maksudnya penulis tidak banyak
bergantung kepada orang lain untuk menyelesaikan
dokumentasi serta disiplin dalam penyelesaian
dokumentasi hasil sosial.
Manfaat kegiatan
terhadap pencapaian
visi, misi dan tugas
organisasi
Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Sosialisasi tentang edukasi pasien Spodnylosis lumbal
pada RSD Konawe Selatan dilakukan dengan profesional
dan penuh tanggung jawab sesuai dengan visi RSD
Konawe Selatan yaitu Rumah Sakit Prima Bagi
Masyarakat dan misi yaitu di capai adalah
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber
Daya Manusia (SDM) Sesuai Dengan Kebutuhan
Pelayanan Kesehatan, Kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
Sosialisasi kepada pasien dan keluarga dengan
dilaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu
dengan upaya peningkatan serta pencegahan.
Kontribusi terhadap
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi ini, penulis telah
menjalankan nilai-nilai organisasi yaitu Empati
terhadap pasien. Memahami dan ikut merasakan masalah
yang dihadapi pasien.
Judul Kegiatan No. 4 Pembuatan leaflet tentang Spondylosis lumbal
Tanggal
Pelaksanaan
21 maret -16 april 2020
Kegiatan
Output :
1. Hasil diskusi dengan Ketua Tim PKRS
2. Adanya materi isi leaflet
3. Design di dalam leaflet
4. Persetujuan dari direktur dan Tim PKRS
5. Adanya leaflet dan didistribusikan ke pasien
Daftar lampiran/ bukti kegiatan/ Evidence :
1. Foto Kegiatan
2. Leaflet
3. hasil Notulen dengan tim PKRS dan Direktur RSD Konawe Selatan
Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan konsultasi (Whole Of
Government) dengan Tim PKRS tentang materi pembuatan leaflet dengan judul
edukasi pasien Spondylosis Lumbal. (Pelayanan Publik) kegiatan ini dilakukan 21
maret -16 april 2020 dengan mengutamakan keprofesionalan (Akuntabilitas)
Kemudian dengan penuh tanggung jawab dan professional penulis menyiapkan materi
untuk pembuatan leaflet. (Akuntabilitas) kemudian secara professional dan dengan
penuh tanggung jawab direktur menyetujui leaflet yang telah di buat untuk selanjutnya
di bagikan kepada pasien dan keluarga pasien. (Nasionalisme) dan dengan penuh
tanggung jawab, (Antikorupsi) mandiri, dan peduli. Penulis mencetak leaflet yang
disetujui untuk kemudian penulis membagikannya kepada pasien dan keluarga pasien.
Dan dengan penuh tanggung jawab, dan mandiri penulis meletakannya di atas meja
Medical Record untuk setiap pengunjung yang datang agar bisa mengambil dan
membacanya untuk mengetahui bagaimana edukasi tentang penyakit Spondylosis
Lumbal.
Keterkaitan Nilai-
Nilai Dasar dalam
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 : Konsultasi kepada ketua tim PKRS
tentang pembuatan leaflet
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Dalam nilai dasar akuntabilitas pelaksanaan tahap
kegiatan konsultasi kepada ketua tim pkrs tentang
pembuatan leaflet adalah wujud dari rasa tanggung
jawab penulis untuk meminta saran dan dukungan
dalam kegiatan ini.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam tahap kegiatan ini adalah dalam
komunikasi menggunakan bahasa persatuan yaitu
bahasa indonesia.
Etika Publik
Etika publik yang terwujud dalam tahap kegiatan ini
yaitu berkonsultasi dengan sikap hormat, sopan dan
tanpa tekanan. Dengan bertukar fikiran dan menerima
saran dari tim PKRS tentang pembuatan leaflet.
Komitmen Mutu
Tahap kegiatan ini sebagai wujud dari komitmen mutu
yang tercermin dalam tindakan seperti efektivitas,
efisiensi dan inovasi. Efektif dalam hal menyelesaikan
leaflet sesuai dengan target, efisen karena leaflet yang
di konsultasi kan berdaya guna tanpa menimbulkan
keborosan. Kemudian menggabungkan Inovasi penulis
dengan tim PKRS.
Anti Korupsi
Pelaksanaan konsultasi dengan tim PKRS dilakukan
dengan kejujuran sebagai nilai dasar untuk
menegakkan integritas.
Tahap Kegiatan 2 : Mencari materi leaflet Referensi Tentang
Spodylosis lumbal
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Dalam nilai dasar akuntabilitas pelaksanaan tahap
kegiatan mencari materi leaflet referensi tentang
Spodnylosis lumbal adalah wujud rasa tanggung jawab
dan transparansi dalam tahap kegiatan ini.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam tahap kegiatan ini adalah terwujud
dalam sila kedua yaitu “kemanusiaan yang adil dan
beradab” penulis sebagai aparatur sipil negara dengan
mencari materi leaflet yang sesuai dengan fungsi yaitu
memajukankesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Etika Publik
Etika publik yang tergambar dalam tahap kegiatan ini
adalah berdasarkan dgn UU ASN, kode etik dan kode
perilaku melaksanakan tugas dengan cermat dan
disiplin.
Komitmen Mutu
Kemudian dalam tahap kegiatan ini terwujud dengan
komitmen mutu yang efektif dan efisien. Efektif seperti
tingkat tercapainya target untuk mendapatkan materi
leaflet tercapai. Sedangkan efisien dalam kegiatan ini
adalah tidak menyimpan dari prosedur dan mekanisme
yang keluar dari alur.
Anti Korupsi
Mencari materi leaflet sesuai dengan referensi
dilakukan dengan penuh kemandirian yang dimiliki
memungkinkan untuk mengoptimalkan daya fikir dan
disiplin sehingga tidak terjerumus dalam kemalasan.
Tahap Kegiatan 3 : Mendesign leaflet
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Dengan penuh tanggung jawab dan sikap profesional
penulis mendesign leaflet agar dapat nanti nya di
distribusikan dengan baik.
Nasionalisme
Nasionalisme diaktualisasikan pada tahap kegiatan ini
adalah memasukkan identitas RSD Konawe Selatan
dalam design leaflet.
Etika Publik
Nilai-nilai etika publik yang diaktulasasikan dalam tahap
kegiatan ini adalah cermat dan jujur. Cermat
memasukkan materi dalam design leaflet dan jujur
dalam mengerjakan design leaflet spodnylosis lumbal.
Komitmen Mutu
Kemudian dalam tahap kegiatan ini komitmen mutu
yang dihasilkan adalah efektif dan efisien dalam
mendesign leaflet. Efektif karena leaflet yang di design
memuat rangkuman tentang spondylosis lumbal yang
mutu dan kuantitas yang dapat mudah di pahami oleh
pasien dan keluarga. Serta efisien dalam penggunakan
prosedur pembuatan design.
Anti Korupsi
Dalam tahap kegiatan ini sikap anti korupsi dilakukan
dengan rasa displin dan kemandirian. Kemandirian yang
dimaksud adalah mengoptimalkan daya fikir guna
mendesign secara efektif. Disiplin dalam mengerjakan
design tepat waktu.
Tahap Kegiatan 4 : Meminta persetujuan kepada direktur
dan Tim PKRS tentang isi dari materi Leaflet
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Dalam kegiatan meminta persetujuan kepada tim PKRS
tentang isi dari materi leaflet yaitu nilai dasar
akuntabilitas vertikal. akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi
dalam hal ini tim PKRS (Promosi kesehatan Rumah Sakit)
sebagai kontrol demokratis dalam setiap kegiatan
edukasi promosi kesehatan rumah sakit.
Nasionalisme
Nasionalisme yang diaktualisasikan dalam kegiatan ini
adalah menggunakan bahasa indonesia yang menjadi
alat pemersatu dan karakter bangsa.
Etika Publik
Nilai –nilai etika publik yang diaktualisasikan dalam
tahap kegiatan ini adalah bersikap hormat dan sopan
santun pada saat meminta persetujuan kepada tim
PKRS.
Komitmen Mutu
Komitmen mutu dalam meminta persetujuan dari tim
PKRS dengan memperlihatkan hasil design leaflet dan isi
leaflet yang inovasi dan mutu yang sebagai hasil dari
capaian kerja.
Anti Korupsi
Dalam tahap kegiatan ini nilai anti korupsi yang di
aktulisasikan yaitu disiplin, jujur dan sederhana. Disiplin
dalam pertemuan dengan tim PKRS, jujur dalam
menjelaskan isi leaflet dan sederhana saat melakukan
pertemuan.
Tahap Kegiatan 5 : Mencetak Leaflet dan mendistribusikan
ke pasien
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Sebagai seorang fisioterapist mampu menjadi sumber
informasi yang sesuai dengan profesi nya, sehingga
leaflet yang di distribukan ke pada pasien dan keluarga
pasien bisa dipercaya.
Nasionalisme
Informasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga
dalam leaflet menggunakan bahasa yang baik dan
mudah dimengerti.
Etika Publik
Sebagai fisioterapist bisa menjaga perilaku dihadapan
pasien dan keluarga pasien saat mendistribusikan
leaflet.
Komitmen Mutu
Dengan di distribusikan nya leaflet kepada pasien dan
keluarga diharapkan pasien lebih memahami dalam
latihan –latihan di rumah pada pasien spondylosis
lumbal.
Anti Korupsi
Informasi yang dimasukkan dalam leaflet adlaah informasi
yang up to date dan dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat kegiatan
terhadap pencapaian
visi, misi dan tugas
organisasi
Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Pembuatan leaflet tentang spondylosis lumbal Pada RSD
Konawe Selatan dilakukan dengan profesional dan
penuh tanggung jawab sesuai dengan visi RSD Konawe
Selatan yaitu Rumah Sakit Prima Bagi Masyarakat dan
misi yaitu di capai adalah - Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Di Semua Unit/Unsur Pelayanan
Secara Cepat dan Tepat Melalui Peningkatan dan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Medis Serta
Penunjang Medis.
Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
Pembuatan leaflet tentang spondylosis lumbal Pada RSD
Konawe Selatan bermanfaat terhadap tugas RSD Konawe
Selatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dengan upaya pencegahan dan pemulihan.
Kontribusi terhadap
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Dalam melakukan kegiatan pembuatan leaflet tentang
Spondylosis lumbal nilai-nilai organisasi yang termuat
adalah Empati terhadap pasien, keterbukaan dan
akuntabilitas. Empati dimaksudkan yaitu memahami dan
ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Keterbukaan
diharapkan pemberian informasi berupa leaflet kepada
pasien secara terbuka. Serta akuntabilitas diharapkan
memberikan pertanggung jawaban terhadap solusi
meringankan keluhan pasien spondylosis lumbal, apalagi
dalam masa pandemi covid 19 pasien lebih banyak diberikan
edukasi untuk melakukan terapi dirumah guna mengurangi
penyebaran virus covid 19.
Judul Kegiatan No. 5 Memberikan layanan ke pasien Spodylosis lumbal
Tanggal
Pelaksanaan
Kegiatan
16 maret 2020 – 18 april 2020
Output :
1. Adanya keigatan konsultasi dengan dokter DPJP
2. Adanya alur dan form pelayanan fisioterapi
3. Adanya pelayanan yang dilakukan oleh fisioterapi
Daftar lampiran/ bukti kegiatan/ Evidence :
1. Foto kegiatan
2. Hasil notulen dengan dokter DPJP
3. Alur Pelayanan
4. Form Pelayanan Fisioterapi
Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan konsultasi (Whole Of
Government) dengan dokter DPJP untuk melakukan pelayanan fisioterapi bagi
pasien Spondylosis Lumbal. (Pelayanan Publik) pelayanan fisioterapi dilakukan
dari tanggal 16 maret 2020 – 18 april 2020 dengan mengutamakan keprofesionalan.
(Akuntabilitas) Kemudian dengan penuh tanggung jawab, professional dan
(Antikorupsi) peduli kepada pelayanan yang akan di berikan kepada pasien. (Whole
Of Government) Selanjutnya dengan menggunakan komunikasi yang baik
(Komitmen Mutu) Kemudian penulis melakukan penyusunan dan persiapan
pelayanan fisioterapi dengan penuh rasa tanggung jawab kepada pasien. (Etika
Publik) Sehingga penulis mampu mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan dan
kinerja kepada public, serta menghargai komunikasi konsultasi, dan kerjasama antara
fisioterapi, pasien dan keluarga pasien. (Whole Of Government)
Keterkaitan Nilai-
Nilai Dasar dalam
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 : Konsultasi dengan dokter DPJP
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Dalam tahap kegiatan konsultasi dengan dokter DPJP
atau dokter spesialis Rehabilitasi Medik, nilai dasar
akuntabilitas yang terkandung adalah rasa tanggung
jawab dan kepercayaan. Terciptanya komunikasi yang
baik dengan dokter DPJP dan menghasilkan diskusi
tentang pelayanan pasien spondilosis lumbal yang
tepat.
Nasionalisme
Tahap kegiatan konsultasi dengan dokter DPJP, penulis
menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa
indonesia. Sehingga konsultasi atau diskusi berjalan
dengan lancar.
Etika Publik
Pada saat berkonsultasi dengan dokter DPJP, penulis
mengedepan kan nilai dasar etika publik yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
Dengan komunikasi, konsultasi dan kerjasama yang baik
diharapkan dalam pelayanan kepada pasien spondylosis
lumbal lebih baik lagi.
Komitmen Mutu
Dengan berkonsultasi dengan dokter DPJP nilai dasar
komintmen mutu yaitu efisien, efektif dan inovatif
untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Anti Korupsi
Dengan rasa disiplin tahap kegiatan konsultasi dengan
dokter DPJP terlaksana, karena penulis dan dokter DPJP
melaksanakan konsultasi tepat waktu dan tidak
mengganggu waktu pelayanan pasien.
Tahap kegiatan 2 ; Penyusunan pelayanan fisioterapi
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Nilai dasar akuntabilitas dalam penyusunan pelayanan
fisioterapi adalah tanggung jawab dan menunjukkan
sikap dan perilaku yang konsisten mengikuti SOP dan
Alur pelayanan Fisoterapi.
Nasionalisme
Dalam penyusunan pelayanan fisioterapi menggunakan
bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia dan mudah di
pahami.
Etika Publik
Nilai dasar etika publik yang di aktulisasikan pada tahap
kegiatan ini adalah menjalan kan tugas secara
profesional dan membuat keputusan berdasarkan
prinsip keahlian dalam artian penyusunan pelayanan
fisioterapi mengacu pada PMK 65 tahun 2015.
Komitmen Mutu
Tahap kegiatan ini nilai dasar komitmen mutu yang
diaktulisasikan adalah efektivitas, efisiensi, inovasi dan
mutu.
Anti Korupsi
Dengan penyusunan pelayanan fisioterapi, nilai dasar
anti korupsi yaitu kemandirian, kejujuran, kepedulian
dan disiplin.
Tahap kegiatan 3 ; Persiapan Pelayanan fisioterapi
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Nilai dasar akuntabilitas dalam tahap kegiatan
persiapan pelayanan fisioterapi yaitu bertanggung
jawab dan menunjukkan sikap dan perilaku yang
konsisten dan dapat diandalkan.
Nasionalisme
Tahap kegiatan persiapan pelayanan fisioterapi, nilai
dasar nasionalisme yang ter aktualisasi adalah kondisi
aman, damai dan tentram.
Etika Publik
Etika publik yang tertuang dalam tahap kegiatan ini
adalah menjalan kan tugas secara profesional dan
memeliharan dan menjunjung tingi standar etika.
Komitmen Mutu
Tahap kegiatan ini nilai dasar komitmen mutu yang
diaktulisasikan adalah efektivitas, efisiensi, inovasi dan
mutu.
Anti Korupsi
Dalam nilai dasar anti korupsi di kegiatan ini adalah
kemandirian dan kerja keras.
Tahap kegiatan 4 ; Pelaksanaan pelayanan fisioterapi
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas;
Dengan penuh tanggung jawab dan professional
pelayanan di berikan kepada pasien
Nasionalisme
Dalam melakukan pelaksanaan pelayanan fisioterapi
pada pasien spondylosis lumbal, fisioterapist
menggunakan bahasa yang dpat dimengerti dan
dipahami pasien agar interuksi pada saat di terapi tidak
rancu atau miskomunikasi.
Etika Publik
Pada saat pelaksanaan pelayanan fisioteapi kepada
pasien, dilakukan dengan profesionalitas dan
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja
kepada publik
Komitmen Mutu
Nilai dasar komitmen mutu dalam melakukan
penyusunan dan persiapan pelayanan fisioterapi
dengan penuh tanggung jawab kepada pasien.
Anti Korupsi
Nilai dasar anti korupsi pada tahap kegiatan ini adalah
peduli terhadap pelayanan yang berikan kepada pasien
Manfaat kegiatan
terhadap pencapaian
visi, misi dan tugas
organisasi
Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Kegiatan Memberikan layanan ke pasien Spodylosis
lumbal di RSD Konawe Selatan dilakukan dengan
profesional dan penuh tanggung jawab sesuai dengan
visi RSD Konawe Selatan yaitu Rumah Sakit Prima Bagi
Masyarakat dan misi yaitu di capai adalah
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Semua
Unit/Unsur Pelayanan Secara Cepat dan Tepat Melalui
Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Medis Serta Penunjang Medis
Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:
Kegiatan Memberikan layanan ke pasien Spodylosis
lumbal bermanfaat dalam tugas organisasi seperti BLUD
Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan sangat
berperan penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakan Konawe Selatan. Selain itu BLUD
Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan turut
berperan aktif dalam mensukseskan program
peningkatan derajat kesehatan masyarakat indonesia
dalam pemenuhan kebutuhan dasar secara substansial
dengan memberikan perlindungan dan pelayanan
kesehatan yang prima.
Kontribusi terhadap
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Dalam melakukan kegiatan memberikan layanan
kepasien Spondylosis lumbal nilai-nilai organisasi yang
termuat adalah Empati terhadap pasien, Memahami
dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien.
Kemudian Azas Kekeluargaan, dalam hal ini sebagai
fisioterapist yang berjasama dengan dokter Rehabilitasi
medik diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa
berprilaku santun, rendah hati, serta memberikan
kesejukan bagi orang lain.
C. Analisis Dampak
Tabel 3.4 Analisis Dampak
No. Kegiatan Analisis Dampak
1. Menggalang dukungan ke direktur,
Tim PKRS, dan Steikholder. 1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika konsultasi dan meminta
persetujuan/dukungan terhadap
stakeholder terkait tidak dilakukan dan
tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA, maka
akan ditemui banyak kendala dalam
pelaksanaan proyek aktualisasi. Sama
halnya jika terdapat masalah, mentor
belum tentu akan membantu
penyelesaiannya karena tidak ada
konsultasi awal mengenai kegiatan yang
akan dilakukan dalam proyek aktualisasi
ini;
2) Dampak terhadap organisasi
Jika konsultasi dan meminta dukungan
terhadap stakeholder terkait tidak
dilakukan dan tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, maka tidak ada dukungan penuh
atas pelaksanaan proyek aktualisasi ini. Hal
tersebut akan berdampak kepada penulis
tidak mendapatkan arahan dan bimbingan
yang dibutuhkan, serta kegiatan yang
direncanakan belum tentu dinilai efektif
karena tidak adanya konsultasi;
3) Dampak terhadap masyarakat
Konsultasi dan meminta dukungan
terhadap stakeholder terkait atas
pelaksanaan proyek aktualisasi yang
dilakukan tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, akhirnya akan sangat berpengaruh
terhadap hasil aktualisasi yaitu tidak
adanya perubahan yang dirasakan pada
penerima pelayanan.
2. Membuat Layanan Konsultasi
kepada keluarga pasien
1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika layanan konsultasi kepada keluarga
pasien tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA,
maka akan terjadi kendala pada proses
pelayanan kepada keluarga pasien.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika layanan konsultasi kepada keluarga
pasien tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA,
maka terjadi kendala dalam efisiensi
pelayanan kepada pasien.
3) Dampak terhadap masyarakat
Jika layanan konsultasi kepada keluarga
pasien tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA,
maka berimbas kepada kepatuhan pasien
tntang langkah langkah latihan di rumah
untuk pasien Spondylosis Lumbal.
3. Memberikan sosialisasi untuk
keluarga dan pasien
1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika memberikan sosialisasi untuk keluarga
dan pasien tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, maka akan terjadi kendala pada
proses melaksanakan kegiatan sosialisasi
yaitu tidak tepat waktu pelaksanannya.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika memberikan sosialisasi untuk keluarga
dan pasien tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, maka akan berimbas kepada
pelayanan pasien yang tidak efektif dan
efisien.
3) Dampak terhadap masyarakat
Jika memberikan sosialisasi untuk keluarga
dan pasien tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, maka informasi kepada pasien dan
keluarga tidak tersampaikan.
4. Pembuatan leaflet tentang
Spondylosis lumbal
1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika pembuatan leaflet Edukasi Spondylosis
Lumbal tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, maka akan terjadi kendala pada
proses percetakannya sehingga tidak dapat
digunakan dengan tepat waktu.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika pembuatan leaflet Edukasi Spondylosis
Lumbal tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, maka kegiatan leaflet tidak akan
selesai tepat waktu sehingga dapat
menghambat kegiatan edukasi.
3) Dampak terhadap masyarakat
Jika pembuatan leaflet Edukasi Spondylosis
Lumbal tidak berdasarkan nilai-nilai
ANEKA, maka materi yang tidak kunjung
selesai tepat waktu akan berimbas pada
pelayanan kesehatan yang akan diterima
masyarakat menjadi tidak optimal.
5. Memberikan layanan ke pasien
Spodylosis lumbal
1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika Layanan ke pasien Spondylosis Lumbal
tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA, maka
berimbas kepada proses pelayanan yang
tidak tepat waktu dan efisien.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika Layanan ke pasien Spondylosis Lumbal
tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA, maka
berimbas kepada kegiatan dalam
organisasi terhambat.
3) Dampak terhadap masyarakat
Jika Layanan ke pasien Spondylosis Lumbal
tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA, maka
mengakibatkan lamanya penyembuhan
dan cedera yang berulang.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Aktualisasi CPNS golongan III Angkatan LIX ini dilaksanakan di unit kerja
BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan. Pelaksanaan aktualisasi
berlangsung dari tanggal 13 Maret 2020 – 18 April 2020 Adapun kegiatan dan tahapan
kegiatan yang telah dilaksanakan adalah yaitu :
1. Menggalang dukungan ke direktur, tim PKRS, dan Steikholder.
Dalam penggalangan dukungan ke direktur, tim PKRS, dan Steikholder bertujuan
untuk memperkenalkan kegiatan , meminta arahan saran dan kritik yang di berikan
oleh pemimpin kepada penulis agar kegiatan brjalan dengan lancer.
2. Membuat Layanan Konsultasi kepada keluarga pasien.
Dalam kegiatan ini layanan konsultasi kepada keluarga pasien dimaksudkan untuk
memudahkan pasien pada saat di rumah. Pasien melakukan edukasi yang di berikan,
agar dapat di jalankan oleh pasien dan keluarga pasien medukung akan kesembuhan
pasien dengan menemani saat latihan di rumah, mengingatkan pasien untuk latihan
dan gerakan-gerakan yang memperberat pasien.
3. Memberikan Sosialisasi untuk keluarga dan pasien
Dalam kegiatan ini bertujuan afar pasien dan kelaurga pasien dapat memahami
bagaimana mengetahui tentang penyakit Spondylosis Lumbal dan bagaimana
merawat pasien Spondylodid Lumbal agar dapat memberikan penangan di rumah
secara tepat.
4. Pembuatan leaflet tentang Spondylosis Lumbal
Pembuatan leaflet bertujuan untuk memberikan informasi tambahan bagi pasien
tentang informasi mengenai Spondylosis Lumbal
5. Memberikan layanan ke pasien Spondylosis Lumbal
Dengan mbmerikan pelayanan fisioterapi kepada pasien Spondylosis Lumbal
diharapkan dapat membantu proses penyembuhan secara bertahap jika di berikan
penanganan secara tepat dan benar.
Pelaksanaan aktualisasi ini bertujuan untuk menginternalisasikan Nilai-nilai dasar
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Dalam diri Calon Pegawai Negeri Sipil. Sehingga dalam menjalankan tugas
di unit kerja, CPNS mampu menjadi peayanan public yang professional, berintegritas,
dan tidak diskriminatif.
B. Saran
1. Bagi Blud Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan
Diharapkan agar dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama masa
habituasi dan tetap konsisten menjalankan kegiatan tersebut.
2. Bagi Peserta Latsar
Diharapkan agar bisa menerapkan Nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan yang telah dibuat sehingga pasien akan mendapatkan pelayanan prima.
LAMPIRAN KEGIATAN 1 (Menggalang dukungan ke direktur, Tim PKRS, dan
Steikholder.)
1. Foto Kegiatan
2. Hasil Notulen Direktur, tim PKRS dan Steikholder
3. Laporan Hasil Penggalangan Dukungan
Dokumentasi Tahap Kegiatan 1
Bersama Direktur BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatan dan Kabag AUK
Dokumentasi Tahap 2
Bersama Tim PKRS
Bersama Kepala Seksi Penunjang Medik
Bersama Kepala Bidang Penunjang
Dokumentasi Kegiatan Tahap 3
Membuat Laporan hsail Penggalangan Dukungan
LAMPIRAN KEGIATAN 2 (Membuat Layanan Konsultasi kepada keluarga pasien)
A. Foto Kegiatan
B.Hasil Notulen Direktur
C.Document alur pelayanan konsultasi
Dokumentasi Kegiatan Tahap 1
Konsultasi dengan direktur
Dokumentasi Kegiatan Tahap 2
Membuat Alur Pelayanan
Dokumentasi Kegiatan Tahap 3
Memberikan Pelayanan pada Keluarga Pasien
LAMPIRAN KEGIATAN 3 (Memberikan sosialisasi untuk keluarga dan pasien)
1.Foto Kegiatan
2.Hasil Notulen Direktur
Dokumentasi Kegiatan Tahap 1
berkonsultasi kepada direktur rumah sakit
Dokumentasi Kegiatan Tahap 2
Membuat undangan kepada pasien dan keluarga
pasien
Dokumentasi Kegiatan Tahap 3
Dokumentasi tahap kegiatan 4
Sosialisasi Tanggal 4 April 2020
Sosialisasi Tanggal 8 April 2020
LAMPIRAN KEGIATAN 4 (Pembuatan leaflet tentang Spondylosis lumbal)
Foto Kegiatan
Dokumentasi tahap kegiatan 1
Berkonsultasi dengan tim PKRS
Dokumentasi tahap kegiatan 2
Materi untuk leaflet spondylosis lumbal
Dokumentasi tahap kegiatan 3
Menggunakan design yang menarik dan sederhana
Dokumentasi Tahap Kegiatan 4
Meminta persetujuan kepada direktur dan tim PKRS
Dokumentasi Tahap Kegiatan 5
Mencetak dan mendistribusikan leaflet kepada pasien
dan keluarga pasien
LAMPIRAN KEGIATAN 5 (Memberikan layanan ke pasien Spodylosis lumbal)
Dokumentasi Tahap Kegiatan 1
1. Foto kegiatan
2. Hasil notulen dengan dokter DPJP
3. Alur Pelayanan
4. Form Pelayanan Fisioterapi
Berkonsultasi dengan DPJP (Dokter Penanggung Jawab
Pasien) atau dokter spesialis Rehabilitasi Medik
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2
Alur Pelayanan Fisioterapi
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3
Mempersiapkan alat ukur evaluasi nyeri pasien, IRR, dan
alat tulis
Dokumentasi Tahap Kegiatan 4
tindakan kepada pasien Spondylosis Lumbal
RANCANGAN AKTUALISASI
NamaPeserta Dewi Masita, S.Ft
Tugas/Jabatan(sesuaiformasi) Fisioterapi Ahli Pertama
1. PROFIL LEMBAGA
A Nama Satuan
Kerja
BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
B Visi Organisasi Menuju Konawe Selatan Sejahtera, Unggul dan Amanah
berbasis Pedesaan tahun 2021
C Misi Organisasasi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan disemua unit/unsur
pelayanan secara cepat dan tepat melalui peningkatan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta
penunjang medik
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia sesuai kebutuhan pelaynan kesehatan,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Menyelenggarakan manajement rumah sakit sesuai
dengan kaidah bisnis yang sehat, terbuka, efisien dan
akuntabel guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan kesejahteraan karyawan D
Nilai-nilai
Organisasi
Pelayanan yang proaktif, cepat, tepat, ramah dan memberikan
solusi terbaik bagi pasien
E
Struktur
Organisasi pada
SatuanKerja
(Lampirandalambentukbagan)
F Tugas Satuan
Kerja
1. Tugas Pokok Rumah Sakit :
a. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna;
b. Melaksanakan Upaya kesehatan secara berdayaguna
dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan ( kuratif ) dan pemulihan
(rehabilitative) yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
penyakit;
c. Melaksanakan upaya pelayanan rujukan sebagai pusat
pelayanan rujukan tingkat lanjutan kabupaten. G Tugas Unit/Atasan
Langsung/Mentor
Fungsi Rumah Sakit
a. Menyelenggarkan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan minimal rumah sakit.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai
kebutuhan medis dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan rujukan.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan
dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintah daerah, dan menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi dibidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
H
Rincian Tugas dan
Fungsi dan
atauTugas
Tambahan, dan
atauKegiatan
Inisiatif Sendiri
dengan
Persetujuan
Atasan
Tugas dan Fungsi:
1. Memelihara gerak dan fungsi pada ibu hamil (pre natal)
2. Memelihara gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan
dan perkembangan anak secara komprehensif
3. Memberikan asistensi kepada klien untuk
meningkatkan gerak dan fungsi dalam keterampilan
olahraga
4. Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat muskuloskeletal kasus sedang.
5. Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat sistem alat kognitif intra - inter personal kasus
sedang.
6. Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada
usia lanjut kasus ringan.
7. Melatih mengembangkan potensi gerak dan fungsi
untuk penggunaan ortose
8. Melakukan pemeriksaan elektrodiagnosis selain
strength duration curve
9. Asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok kasus
kardiopulmonal setiap 10 orang
10. Melakukan uji coba peralatan fisioterapi
11. Melakukan supervisi ruang fisioterapi pelayanan dasar
tiap semester.
12. Memimpin satuan unit kerja di bidang pelayanan
fisioterapi.
2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF SOLUSI
NO URAIAN TUGAS
(sesuai point1.H)
PERMASALAHAN
SOLUSI
1 Memelihara gerak dan fungsi
pada ibu hamil (pre natal) dan
post natal
Belum adanya penanganan
fisioterapi pada pasien post
partum
1. Melakukan
senam nifas
2. Memberikan
edukasi latihan
untuk dirumah 2 Tindakan terapi pada problem
gerak dan fungsi pada usia
lanjut kasus ringan.
Belum optimalnya
pelayanan Fisioterapi pada
Poli Geriatri
1. Melakukan
Mobilisasi pada
pasien geriatri
2. Melakukan
edukasi pada satu
program
pemerintah yaitu
GERMAS
3 Tindakan terapi pada problem
gerak dan fungsi di tingkat
muskuloskeletal kasus sedang.
Kurangnya pengembangan
pelayanan fisioterapi pada
pasien Spondylosis lumbal
1. Sosialisasi secara
individu kepada
pasien dan
keluarga
2. Pembuatan
leaflet edukasi
pada pasien
spondylosis
lumbal
3. Pelayanan
fisioterapi pada
pasien
spondylosis
lumbal
4 Melakukan pemeriksaan
elektrodiagnosis selain strength
duration curve
Belum adanya penggunaan
formulir Assesment
fisioterpai sesuai PMK No.
65 tahun 2015
1. Mengkaji form
integrasi BRM
rumah sakit
2. Mensosialisasikan
formulir
assessment
fisioterapi pada
teman sejawat
fisioterapi
3. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS
NO
KEGIATAN YANG
AKAN DILAKUKAN
NILAI DASAR
YANG AKAN DIAKTUALISASIKAN DALAM
KEGIATAN:
**AKUNTABILITAS, NASIONALISME, ETIKA
PUBLIK, KOMITMEN MUTU, ANTIKORUPSI
1
Menggalang dukungan ke
direktur, Tim PKRS, dan
Steikholder.
Dalam melakukan kegiatan konsultasi dengan mentor dan
direktur, penulis menggunakan cara senyum, sapa, santun
dan ramah, berkomunikasi yang baik dan menghargai
serta mengindahkan nasihat yang di berikan (Etika Publik
: Sopan dan bersikap hormat) hal ini penulis lakukan
untuk membangun rasa persaudaraan antar sesama umat
manusia dan tidak memaksakan kehendak (Nasionalisme
: persatuan dan kerakyatan) dalam berkoordinasi dengan
Direktur, tim PKRS, Steikholder penulis membawa
proposal rancangan aktualisasi penulis agar menjadi dasar
perencanan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan dengan melalui identifikasi program atas kebijakan
yang perlu dilakukan, kapan akan dilaksanakan, dan biaya
yang dibutuhkan (Akuntabilitas : Kejelasan target).
2
Membuat Layanan Konsultasi
kepada keluarga pasien
Dalam membuat layanan konsultasi kepada
keluarga pasien penulis selalu berdoa kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala agar diberi kemudahan dalam
beraktivitas pada saat melakukan semua kegiatan
(Nasionalisme: Ketuhanan). Langkah pertama penulis
adalah berkonsultasi dengan direktur dan tim PKRS,
dalam hal ini penulis mengkonsultasikan bagaimana
layanan konsultasi kepada kelaurga pasien (Komitmen
mutu: Inovatif), setelah berkonsultasi penulis membuat
konsep berupa alur pelayanan dan prosesnya (Etika
publik: Tulus) kemudian penulis membuat materi
edukasi yang akan di berikan kepada keluarga
pasien(Komitmen mutu: Inovatif).
3
Memberikan sosialisasi untuk
keluarga dan pasien
Dalam melakukan sosialisasi penulis selalu
meminta penyertaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
agar semua yang penulis lakukakan bisa memberikan
manfaat kepada orang banyak (Nasionalisme:
Ketuhanan), di kegiatan ini penulis menyiapkan materi
yang penulis peroleh dari beberapa referensi sehingga
informasi ini adalah benar dan dan tidak menyesatkan
serta dapat dipertanggung jawabkan (Etika publik:
Transparansi) sebelum melakukan kegiatan sosialisasi
penulis mengundang keluarga dan pasien (Etika Publik:
Sopan, tidak diskriminatif dan adil) kemudian saat
melakukan Sosialisasi kepada pasien dan keluarga,
penulis menggunakan cara yang sopan santun tanpa
melihat agama,suku dan ras pasien (Etika publik:
sopan,tidak diskriminatif dan adil) pemberian
Sosialisasi ini akan terus menerus penulis lakukan
(Akuntabilitas: Konsisten) agar petugas, pasien/
keluarga pasien, dan pengunjung nyaman dan puas
dengan pelayanan yang ada di BLUD Rumah Sakit
Konawe Selatan khususnya di Poli Fisioterapi
(Komitmen mutu: Orientasi mutu).
4
Pembuatan leaflet tentang
Spondylosis lumbal
Dalam melakukan Pembuatan Leaflet penulis
selalu berkonsultasi dan meminta arahan kepada direktur
dan tim PKRS (Akuntabilitas), di kegiatan ini penulis
menyiapkan materi yang penulis peroleh dari beberapa
referensi sehingga informasi ini adalah benar dan dan
tidak menyesatkan serta dapat dipertanggung jawabkan
(Etika publik: Transparansi)
5
layanan ke pasien Spodylosis
lumbal
Dalam kegiatan penulis selalu meminta penyertaan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar semua yang
penulis lakukakan bisa memberikan manfaat kepada
orang banyak (Nasionalisme: Ketuhanan), dalam
memulai pelayananan fisioterapi penulis selalu
menyiapkan alat dan bahan exercise agar kebutuhan
latihan pasien terpenuhi (Komitmen Mutu) di akhir
kegiatan fisioterapi selalu mendokumentasikan
pelayanan fisioterapi agar evaluasi atau modifikasi untuk
latihan ke pada pasien ter ukur (Komitmen Mutu)
Menyetujui: Mentor
Ir. Hj. Ikah Atikah, MP
NIP. 19640507 199203 2 008
Kendari, 11 Maret 2020
Peserta Diklat
Dewi Masita, S.Ft
NIP. 19891218 201903 2 017
Formulir1.B
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Nama Peserta : Dewi Masita, S.Ft
Unit Kerja : BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
Waktu : 16 Maret- 18 April 2020
NO Kegiatan Bulan Maret
Bulan April
16 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1
Menggalang dukungan
ke direktur, Tim PKRS,
dan Steikholder.
2
Membuat Layanan
Konsultasi kepada
keluarga pasien
3
Memberikan sosialisasi
untuk keluarga dan
pasien
4 Pembuatan leaflet
tentang Spondylosis
lumbal
5 layanan ke pasien
Spodylosis lumbal
Formulir1.C
Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
(KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN )
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan
Keterkaitan
substansi mata
pelatihan
Konstribusi
terhadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1.
Menggalang
dukungan ke
direktur, Tim
PKRS, dan
Steikholder.
1. Melakukan konsultasi dengan direktur rumah sakit.
1. Adanya arahan direktur dan disetujuinya kegiatan yang akan di lakukan.
2. Hasil Dokumentasi arahan dari Direktur Rumah Sakit
Keterkaitan Nilai
Dasar :
Akuntabilitas : kejujuran, bertanggung jawab
Nasionalisme : sikap menghormati antara pimpinan dan bawahan di unit kerja
Etika Publik : sopan santun saat melakukan komunikasi dengan pimpinan
Komitmen Mutu : koordinasi
Dalam
menggalang
dukungan
kegiatan ini
adalah sebagai
perwujudan visi
dan misi dari
BLUD RS
Konsel : visi :
Rumah Sakit
prima bagi
masyarakat
misi:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan disemua unit/unsur pelayanan secara cepat
Terkait dengan
Nilai Organisasi
: Pelayanan
yang proaktif,
cepat, tepat,
ramah dan
memberikan
solusi terbaik
bagi pasien
sebagai komitmen terhadap pelayanan efisien
Anti Korupsi : mandiri dalam melakukan kegiatan kegiatan penggalangan
dan tepat melalui peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta penunjang medis
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Menyelenggarakan manajement rumah sakit sesuai dengan kaidah bisnis
2. Melakukan konsultasi kepada
Tim PKRS dan Steikholter
1. Adanya arahan tim
PKRS untuk
persetujuan kegiatan
2. dokumentasi hasil
arahan dari tim PKRS
dan Steikholder
Keterkaitan Nilai
Dasar :
Akuntabilitas : kejujuran, bertanggung jawab
Nasionalisme : sikap menghormati antara pimpinan dan bawahan di unit kerja
Etika Publik : berkomunikasi dengan sopan dan santun
Komitmen Mutu : koordinasi sebagai komitmen
terhadap pelayanan efisien Anti Korupsi :
mandiri dalam
melakukan
kegiatan
tersebut
yang sehat, terbuka, efisien dan akuntabel guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan karyawan.
3. Membuat Laporan hasil penggalangan dukungan dari direktur rumah sakit, Tim PKRS dan steikholder.
1.
Laporan Hasil
Penggalan dukungan
dari direktur rumah
sakit, tim PKRS, dan
Steikholder.
Keterkaitan Nilai
Dasar :
Akuntabilitas : konsisten dan tanggungjawab pada kegiatan dari awal hingga akhir
Nasionalisme : menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar
Komitmen Mutu : berorientasi terhadap mutu dalam pembuatan laporan
Anti Korupsi : menulis laporan dengan jujur, tidak ada manipulasi data
2.
Membuat
Layanan
Konsultasi
kepada keluarga
pasien
1. Konsultasi dengan direktur rumah sakit tentang rencana pelayanan ke keluarga pasien
Adanya arahan dan
persetujuan dari
direktur rumah sakit
Keterkaitan Nilai
Dasar :
Akuntabilitas : jujur, bertanggungjawab, transparan
Nasionalisme : Menerapkan musyawarah dengan atasan
Etika Publik : mengedepankan sopan santun, hormat kepada atasan
Komitmen Mutu : inovasi, mengeluarkan ide kreatif yang berorientasi pada mutu
Anti Korupsi :
mandiri dalam
kegiatan
Dalam
melakukan
layanan
konsultasi
kepada keluarga
kegiatan ini
adalah sebagai
perwujudan visi
dan misi dari
BLUD RS
Konsel : visi :
Rumah Sakit
prima bagi
masyarakat
misi:
1.
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
disemua
untuk/unsur
pelayanan
secara cepat dan
tepat melalui
peningkatan dan
pemeliharaan
sarana dan
prasarana serta
penunjang
medis
2.Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
Melakukan
Layanan
konsultasi yang
baik maka nilai
organisasi yang
di lakukan
adalah
Pelayanan yang
proaktif, cepat,
tepat, ramah dan
memberikan
solusi terbaik
bagi pasien
2. Membuat konsep Pelayanan kepada keluarga pasien
Alur Pelayanan
konsultasi kepada
keluarga pasien
Keterkaitan Nilai
Dasar :
Akuntabilitas : konsisten dan tanggungjawab pada kegiatan
dari awal hingga akhir
Nasionalisme : menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar
Komitmen Mutu : berorientasi terhadap mutu dalam pembuatan laporan Anti Korupsi :
menulis laporan
dengan jujur,
tidak ada
manipulasi data
sumber daya
manusia sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan,
kemajuan ilmu
pengetahuan
dan teknologi.
3.Menyelenggar
akan
manajement
rumah sakit
sesuai dengan
kaidah bisnis
yang sehat,
terbuka, efisien
dan akuntabel
guna
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat dan
kesejahteraan
masyarakat dan
kesejahteraan
karyawan.
3. Menyiapkan materi yang diberikan kepada keluarga pasien
Adanya materi edukasi berupa brosur
Keterkaitan Nilai Dasar :
Akuntabilitas :
Tanggung
jawab dalam
menyediakan
materi brosur
Nasionalisme : dalam menyediakan materi brosur tepat waktu
Etika Publik :
menyiapkan
materi brosur
dengan penuh
kesungguhan
hati
Komitmen Mutu : Efisien Menyiapkan materi sosialisasi dengan penuh tanggung jawab
Anti Korupsi :
Tanggung jawab,
dan peduli dalam
menyediakan materi
brosur
3. Memberikan
sosialisasi untuk
keluarga dan
pasien
1. Konsultasi dengan direktur rumah sakit dan tim PKRS
Adanya arahan dan
persetujuan dari
direktur rumah sakit
Akuntabilitas :
jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
Menerapkan
musyawarah dengan
atasan
Etika Publik :
mengedepankan
sopan santun,
hormat kepada
atasan
Komitmen Mutu :
inovasi,
mengeluarkan ide
kreatif yang berorientasi pada
mutu
Dalam
melakukan
sosialisasi
kegiatan ini
adalah sebagai
perwujudan visi
dan misi dari
BLUD RS
Konsel : visi :
Rumah Sakit
prima bagi
masyarakat
misi:
1.Meningkatkan
kualitas
pelayanan
disemua unti/unsur
pelayanan
Melakukan
sosialisasi yang
baik maka nilai
organisasi yang
di lakukan
adalah
Pelayanan yang
proaktif, cepat,
tepat, ramah dan
memberikan
solusi terbaik
bagi pasien
WOG :
berkonsultasi
dengan tim PKRS
secara cepat dan
tepat melalui
peningkatan dan
pemeliharaan
sarana dan
prasarana serta
penunjang
medis
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.Menyelenggar
akan
manajement
rumah sakit
sesuai dengan
kaidah bisnis
yang sehat,
terbuka, efisien
dan akuntabel
2. Membuat undangan untuk keluarga pasien
Adanya Undangan
Sosialisasi
Keterkaitan nilai
dasar:
Akuntabilitas :
Tanggung
jawab,
integristas
dalam membuat
undangan
sosialisasi
Nasionalisme :
Undangan
dibuat dengan
mempertimbang
kan waktu
sejawat yang
akan di uandang sebagai wujud
toleransi waktu.
Etika Publik :
Tulus dalam
membuat
undangan
Komitmen
Mutu :
Undangan yang
dibuat
menggunakan
undangan dalam
bentuk
pengumuman
sebagai bentuk
keprofesionalan
kerja
Anti Korupsi
menggunakan
papan
pengumuman
yang di tempel
di depan
pendaftaran
pasien
guna
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat dan
kesejahteraan
masyarakat dan
kesejahteraan
karyawan.
3. Membuat Materi sosialisasi yang menarik
Tersedia nya materi
sosialisasi Akuntabilitas :
jujur,
tanggungjawab
Nasionalisme :
menggunakan
kaidah bahasa
yang baik dan
benar
Komitmen
Mutu : inovasi,
berorientasi
pada mutu
4. Pelaksanaan Sosialisasi (melakukan Sesi Tanya Jawab)
Adanya laporan dan
foto sosialisasi Akuntabilitas :
jujur,
tanggungjawab
Nasionalisme :
menggunakan
kaidah bahasa
yang baik dan
benar
Komitmen
Mutu : inovasi,
berorientasi
pada mutu
5. Membuat Laporan Sosialiasi
Adanya laporan dan
foto sosialisasi Akuntabilitas :
jujur,
tanggungjawab
Nasionalisme :
menggunakan
kaidah bahasa
yang baik dan
benar
Komitmen
Mutu : inovasi,
berorientasi
pada mutu
4. Pembuatan
leaflet tentang
Spondylosis
lumbal
1. Konsultasi kepada ketua tim PKRS tentang pembuatan leaflet
Adanya arahan dari
ketua tim PKRS
Akuntabilitas :
jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
Menerapkan
musyawarah dengan
atasan
Etika Publik :
mengedepankan
sopan santun,
Dalam
melakukan
pembuatan
leaflet kegiatan
ini adalah
sebagai
perwujudan visi
dan misi dari
BLUD RS
Konsel : visi :
Rumah Sakit
Melakukan
pembuatan yang
baik maka nilai
organisasi yang
di lakukan
adalah
Pelayanan yang
proaktif, cepat,
tepat, ramah dan
memberikan
hormat kepada
atasan
Komitmen Mutu :
inovasi,
mengeluarkan ide
kreatif yang
berorientasi pada
mutu
WOG :
berkonsultasi
dengan tim PKRS
prima bagi
masyarakat
misi:
1.Meningkatkan
kualitas
pelayanan
disemua
unti/unsur
pelayanan
secara cepat dan
tepat melalui
peningkatan dan
pemeliharaan
sarana dan
prasarana serta
penunjang
medis
2.
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
sumber daya
manusia sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan,
kemajuan ilmu
pengetahuan
dan teknologi.
3.
Menyelenggara
kan manajement
rumah sakit
solusi terbaik
bagi pasien
2. Mencari materi leaflet Referensi Tentang Spodylosis lumbal
Isi materi leaflet Keterkaitan Nilai
Dasar :
Akuntabilitas :
Tanggung
jawab dalam
menyediakan
materi leaflet
Nasionalisme : dalam menyediakan materi leaflet tepat waktu
Etika Publik :
menyiapkan
materi leaflet
dengan penuh
kesungguhan
hati
Komitmen Mutu : Efisien Menyiapkan materi leaflet
dengan penuh tanggung jawab
Anti Korupsi :
Tanggung jawab,
dan peduli dalam
menyediakan materi
leaflet
sesuai dengan
kaidah bisnis
yang sehat,
terbuka, efisien
dan akuntabel
guna
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat dan
kesejahteraan
masyarakat dan
kesejahteraan
karyawan.
3. Mendesign leaflet Adanya design leaflet Akuntabilitas :
jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Komitmen Mutu :
inovasi,
mengeluarkan ide
kreatif yang
berorientasi pada
mutu
WOG :
berkonsultasi
dengan tim PKRS
4. Meminta persetujuan kepada direktur rumah sakit dan Tim PKRS tentang isi dari materi Leaflet
Persetujuan isi leaflet
dan design dari ketua
Tim PKRS
Akuntabilitas :
jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
Menerapkan
musyawarah dengan
atasan
Etika Publik :
mengedepankan
sopan santun,
hormat kepada
atasan
Komitmen Mutu :
inovasi,
mengeluarkan ide
kreatif yang
berorientasi pada
mutu
WOG :
berkonsultasi
dengan tim PKRS
5. Mencetak Leaflet dan mendistribusikan ke pasien
Adanya leaflet • Akuntabilitas :
jujur,
tanggungjawab
• Nasionalisme :
menggunakan
kaidah bahasa yang
baik dan benar
• Komitmen
Mutu : inovasi,
berorientasi pada
mutu
5.
Memberikan
layanan ke
pasien
Spodylosis
lumbal
1. Konsultasi dengan dokter DPJP
Persetujuan dari
dokter DPJP
Akuntabilitas :
jujur,
bertanggungjawab,
transparan
Nasionalisme :
Menerapkan
musyawarah dengan
atasan
Etika Publik :
mengedepankan
sopan santun,
hormat kepada
atasan
Dalam
melakukan
sosialisasi
kegiatan ini
adalah sebagai
perwujudan visi
dan misi dari
BLUD RS
Konsel : visi :
Rumah Sakit
prima bagi
masyarakat
misi:
Melakukan
pelayanan
fisioterapi yang
baik maka nilai
organisasi yang
di lakukan
adalah disiplin,
unggul,
akuntabel,
nasionalisme,
loyal, optimal,
leadership, adil,
dan transparan
Komitmen Mutu :
inovasi,
mengeluarkan ide
kreatif yang
berorientasi pada
mutu
WOG :
berkonsultasi
dengan dengan
dokter DPJP
1.Meningkatkan
kualitas
pelayanan
disemua
unti/unsur
pelayanan
secara cepat dan
tepat melalui
peningkatan dan
pemeliharaan
sarana dan
prasarana serta
penunjang
medis
2.Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
sumber daya
manusia sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan,
kemajuan ilmu
pengetahuan
dan teknologi.
Menyelenggara
kan manajement
rumah sakit
sesuai dengan
kaidah bisnis
yang sehat,
terbuka, efisien
dan akuntabel
2. Penyusunan pelayanan fisioterapi
Alur Pelayanan
Pasien Spondylosis
Lumbal
Keterkaitan Nilai
Dasar :
Akuntabilitas : konsisten dan tanggungjawab pada kegiatan dari awal hingga akhir
Nasionalisme : menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar
Komitmen Mutu : berorientasi terhadap mutu dalam pembuatan laporan
Anti Korupsi : menulis laporan dengan jujur,
Menyetujui
Mentor
tidak ada manipulasi data
guna
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat dan
kesejahteraan
masyarakat dan
kesejahteraan
karyawan.
3. Persiapan Pelayanan fisioterapi
Form fisioterapi dan
Alat intervensi
Fisioterapi
Akuntabilitas :
bertanggung jawab
dan jujur
Nasionalisme :
melayani dengan
adil dan
profesionalisme
Komitmen mutu :
menerapkan
efisiensi dan inovasi
pada intervensi
fisioterapi
4. Pelaksanaan pelayanan fisioterapi
Terlaksana nya
pelayanan Fisioterapi
Akuntabilitas :
bertanggung jawab
dan jujur
Nasionalisme :
melayani dengan
adil dan
profesionalisme
Komitmen mutu :
menerapkan
efisiensi dan inovasi
pada intervensi
fisioterapi
MARDAN, SKM., M.Si
NIP. 19831027 200903 1 004
Kendari,11 Maret 2020
Peserta
DEWI MASITA, S.Ft
NIP. 19891218 201903 2 017
PanduanAktualisasiLatsarCPNS BPSDM Pov. Sultra2019
Formulir 2
STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan
Nama Peserta
: Dewi Masita, S.Ft
Satuan Kerja
: BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatan
Tempat Aktualisasi
: BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe
Selatan
No
Tanggal/Waktu
Catatan Bimbingan
Hasil capaian/output
Paraf Mentor
1.
Memperbaiki Alur
pelayanan Keluarga Pasien
Memperbaiki rancangan
sesuai arahan dari
mentor
2.
Menyetujui Form RM
Fisioterapi
Melanjutkan
menggunakan Form RM
fisioterapi
3. Mengarahkan untuk
melakukan Sosialisasi
Mengatur Jadwal
Sosialisasi
4.
Mengarahkan untuk
mencetak dan
mendistribusikan leaflet
Mencetak Leaflet
PanduanAktualisasiLatsarCPNS BPSDM Pov. Sultra2019
Formulir 3
STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan
Nama Peserta
: Dewi Masita, S.Ft
Satuan Kerja
: BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan
TempatAktualisasi
: BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Konawe Selatan
No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan
Hasil
capaian/output
MediaKomunikasi
(Telpon/SMS/Email/Dl)
1. Dalam pembuatan
Laporan Aktualisasi
coach mengarahkan
untuk mengikuti format
sistematika penulisan
yang telah diberikan
Penulis mengikuti
arahan dan menulis
laporan sesuai
sistematika
penulisan
aktualisasi
Via Whatapp
PanduanAktualisasiLatsarCPNS BPSDM Pov. Sultra2019
Formulir4
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
(dibuatperkegiatan)
JudulKegiatanno…..
TanggalPelaksanaan Kegiatan
DaftarLampiran Bukti Kegiatan/Evidence
1. 2. 3. Dst...
UraianKegiatan yangdilaksanakan: (diisidengandeskripsitentang)
1. Uraiankegiatan yangmemuatnilaidasaryangmelandasi 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakandan buktifisikkegiatan/evidence 3. Deskripsiproses dankualitasprodukkegiatan 4. Manfaatkegiatanterhadappencapaianvisi, misidantugasorganisasi 5. Analisisdampak(terhadapsatuankerja, INSTANSI
danmasyarakat)jikaaktualisasitidakberdasarkanNDS
Kendari........Oktober2020 Peserta (.......................................) NIP................................... Catatan: setiaplembaruntuk1kegiatandan disertaibuktifisikkegiatansebagailampiranLaporanAktualisasidalamSeminarAktualisasi.
PanduanAktualisasiLatsarCPNS BPSDM Pov. Sultra2019
Formulir5
RENCANA AKSIAKTUALISASI NILAIDASAR
No. Kegiatan/Tahapan
Kegiatan Nilai-Nilai
Dasar TeknikAktualisasi
1 2 3 4
1.
2.
3.
dst
Menyetujui
Mentor/AtasanLangsung
(.........................................) NIP........................................
Cibinong, 17 September2020
Peserta
(..........................................) NIP....................................
PanduanAktualisasiLatsarCPNS BPSDM Pov. Sultra2019
Mengetahui
Coach
(.........................................) NIP..................................
(.........................................)
NIP..................................