i
MENINGKATKAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM
KELAS 1 DAN 2 SDN 002 BONTANG SELATAN
Oleh :
UMUL BAITI
NDH : 36
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA
ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2019
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon PNS Angkatan VI Tahun 2019 :
Nama : Umul Baiti, S. Pd
NDH : 36
NIP : 19910119 201903 2 017
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam Ahli Pertama
Instansi : SD Negeri 002 Bontang Selatan
Judul Aktualisasi : Meningkatkan Implementasi Nilai-Nilai Agama Islam Kelas 1 Dan 2 SDN
002 Bontang Selatan.
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar laporan Hasil aktualisasi pada hari selasa,
tanggal 26 November 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.
Mentor, Coach,
Mantalena Samosir, S. Pd. Ellyana, S.ST
NIP. 19620327 198507 2 001 NIP.19820125 200604 2 003
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil Aktualisasi Peserta
Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan VI :
Nama : Umul Baiti, S. Pd
NDH : 36
NIP : 19910119 201903 2 017
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam Ahli Pertama
Instansi : SD Negeri 002 Bontang Selatan
Judul Aktualisasi : Meningkatkan Implementasi Nilai-Nilai Agama Islam Kelas 1 Dan 2 SD
Negeri 002 Bontang Selatan
TELAH DISEMINARKAN dalam Laporan Hasil Aktualisasi pada hari Selasa, tanggal 26
November 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Penguji, Coach,
Muhammad Abdi Rahman,S.Sos.,M.Si Ellyana, S.ST
NIP. 19820512 201101 1 014 NIP.19820125 200604 2 003
iv
KARTU KONSULTASI COACH
Nama : Umul Baiti, S. Pd
NDH : 36
NIP : 19910119 201903 2 017
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam Ahli Pertama
Instansi : SDN 002 Bontang Selatan
Coach : Ellyana, S. ST.
No. Tanggal Uraian
Konsultasi Media Tanda Tangan
1 3 Oktober 2019 Penjelasan mengenai
rancangan aktualisasi Tatap muka
2 5 Oktober 2019
Menyampaikan isu
dan gagasan pemecah
isu
Tatap muka
3 7 Oktober 2019 Konsultasi bab IV Tatap muka
4 8 Oktober 2019 Konsultasi dan
pemantapan Tatap muka
5 24 November 2019
Konsultasi mengenai
laporan kegiatan
aktualisasi dan
habituasi
Via WA
6 25 November 2019
Konsultasi mengenai
laporan kegiatan
aktualisasi dan
habituasi
Tatap muka
7
8
v
KARTU KONSULTASI MENTOR
Nama : Umul Baiti, S. Pd
NDH : 36
NIP : 19910119 201903 2 017
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam Ahli Pertama
Instansi : SDN 002 Bontang Selatan
Coach : Mantalena Samosir, S.Pd
No. Tanggal Uraian
Konsultasi Media Tanda Tangan
1 4 Oktober 2019
Konsultasi mengenai
isu yang akan
diangkat
Tatap muka
2 7 Oktober 2019
Penyampaian
rancangan kegiatan
aktualisasi
Tatap muka
3 14 Oktober 2019 Rapat koordinasi
pelaksanan kegiatan Tatap muka
4 23 November 2019 Pemantapan laporan
dan hasil kegiatan Tatap Muka
7
8
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................................ii.
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
LEMBAR KONSULTASI COACH............................................................................................. iv
LEMBAR KONSULTASI MENTOR.......................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR................................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …..............................................................................................................1
B. Tujuan aktualisasi …..........................................................................................................3
C. Ruang lingkup....................................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil SD Negeri 002 Bontang Selata................................................................. ………...5
B. Visi,Misi dan Tujuan Organisasi…………………………………...…………………….6
C. Struktur organisasi………………………………………………………………………..7
D. Tugas pokok dan fungsi…………………………………………………………………..8
BAB III LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara…………………………………………………….……….13
B. Nilai Dasar Aneka………………...…………………………………………..………...14
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI……………………………...…….…………18
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu..................................................................................................................22
vii
B. Prioritas isu.......................................................................……………............................22
C. Judul Kegiatan………......................................................................................................24
D. Pendekatan kegiatan aktualisasi.................................................. .....................................24
E. Rancangan Aktualisasi .....................................................................................................26
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Kegiatan Imtaq Mingguan...……………...………………………………………….....30
B. Membiasakan BAH dalam pembalajaran agama Islam di kelas…………………….….33
C. Gerakan One Week One Surah ……………………………………………………….....36
D. Membuat Poster Tentang Nilai-Nilai Keagamaan ………………………………….......40
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...44
B. Saran ………………………………………………………………………………….....45
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………...……………………………………46
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Siswa ……………….………………………………………………………10
Tabel 4.1 Prioritas Isu………………………………………………………………………....23
Tabel 4.2 Rancangan kegiatan aktualisasi………………………………………..…………...26
Tabel 4.3 Jadwal pelaksanaan aktualisasi……………………………………………………...29
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Guru Konsultasi dengan Kepala Sekolah SDN 002 Bontang Selatan……………...31
Gambar 5.2 Koordinasi dengan dewan guru SDN 002 Bontang Selatan………………………31
Gambar 5.3 Mempersiapkan kelas untuk kegiatan Imtaq Mingguan …………………………..32
Gambar 5.4 Muroja’ah Al Qur’an ………………………………………………………………33
Gambar 5.5 Shirah nabawiyah (kisah keteladanan para nabi…………………………………....33
Gambar 5.6 Guru menyusun Materi BAH ( Bacaan Amaliyah Harian ) ………………………..34
Gambar 5.7 Materi BAH kelas 1 dan 2 ………………………………………………………….34
Gambar 5.8 Sosialisasi materi BAH kepada siswa-siswi. ………………………………………35
Gambar 5.9 Pelaksanaan kegiatan pembiasaan BAH ( Bacaan Amailiyah Harian )…………....36
Gambar 5.10 Rapat dengan Waka Kurikulum dan KKG PAI SDN 002 BS …………………....37
Gambar 5.11 Konsultasi dengan kepala sekolah SDN 002 Bontang Selatan……………………37
Gambar 5.12 Daftar nama-nama surah muraja’ah anak kelas 1 dan 2 ………………………….38
Gambar 5.13 Pembuatan kartu monitoring hafalan siswa ………………………………………38
Gambar 5.14 Kartu monitoring hafalan siswa…………………………………………………...39
Gambar 5.17 Guru membimbing siswa melaksanakan kegiatan one week one surah……………39
Gambar 5.16 Guru melakukan monitoring hafalan siswa ………………………………………40
Gambar 5.17 Konsultasi dengan kepala sekolah ………………………………………………..40
Gambar 5.18 Desain poster nilai-nalai keagamaan ……………………………………………..41
Gambar 5. 19 Poster nilai-nilai keagamaan……………………………………………………...42
Gambar 5.20 Guru memasang poster nilai-nilai keagamaan di SDN 002 BS …………………..42
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillaah saya panjatkan atas segala rahmat dan karunia Nya, sehingga laporan
hasil aktualisasi nilai-nilai dasar Apararatur Sipil Negara (ASN) dalam pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil golongan III angkatan VI dapat tersusun dengan baik.
Laporan hasil aktualisasi ini di tulis untuk memenuhi rangkaian prosedur pendidikan dan
pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III angkatan VI. Kelancaran penyusunan
laporan Hasil aktualisasi ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai pihak. Rangkaian
ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat :
1. Ibu Mantalena Samosir, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri 002 Bontang Selatan dan
mentor yang telah memberikan saran dan dukungan terkait laporan aktualisasi.
2. Ibu Ellyana, SST. Selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan saran terkait
penyusunan laporan hasil aktualisasi.
3. Guru dan staf SD Negeri 002 Bontang Selatan yang telah memberikan dukungan dan
informasi dalam menunjang penyusunan laporan hasil aktualisasi.
4. Penyelenggara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III angkatan VI
tahun 2019 di Pusat Pelatihan Dan Pengembengan Dan kajian Desentralisasi Dan
Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Samarinda yang telah Banyak
memberikan Bantuan selama kami pelatihan.
5. Rekan-rekan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III angkatan VI
Tahun 2019, yang telah memberikan saran,ide,dan Dukungan selama penyusunan hasil
aktualisasi.
6. Keluarga tercinta, terkhusus Ibu dan Bapak di Ponorogo, suami dan anak-anak yang
senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan semangat dalam menyelesaikan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III angkatan VI tahun 2019.
Dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi ini tidak sedikit hambatan yang di hadapi
penulis,namun berkat kesabaran,kerja keras,dan pertolongan dari Allah S.w.t
Akhirnya laporan ini dapat diselesaikan.penulis sadar bahwa laporan hasil aktualisasi ini masih
memiliki banyak kekurangan,dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis memohon masukan
kritik dan saran dari pembaca.
Sekian dan terima kasih.
Samarinda,
Umul Baiti, S,Pd
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 menjelaskan tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN mempunyai fungsi untuk melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan, memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Secara filosofis, pendidikan merupakan hak yang sangat
mendasar bagi manusia. Sebagai hak bagi manusia, pendidikan berfungsi
untuk mengembangkan dan menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa atau
negara. Dalam konteks ini, pendidikan berfungsi untuk pembebasan
(kemerdekaan) manusia dari kebodohan, ketertinggalan dan eksploitasi.
Dengan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan, mutu, dan martabat
kehidupan suatu bangsa. Konsep inilah yang kemudian melahirkan konsep
pendidikan untuk semua.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita dan mewujudkan tujuan
Bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Guru sebagai
seorang Aparatur Sipil Negara harus memiliki integritas, profesional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
ASN dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar
tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
2
Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA. Kelima nilai
dasar tersebut berperan penting dalam menuntun ASN menjadi pelayan
masyarakat yang profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa
dan bernegara.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini,
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Latsar Gol. III mengatur tentang penyelenggaraan
pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan dan di tempat kerja. Sehingga, memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri
dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
Penanaman nilai – nilai di atas tidak terputus hanya pada mata
rantai pengetahuan saja. Namun implementasi dari nilai – nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (ASN) diaktualisasikan dalam kegiatan implementasi sesuai
Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi).
Penanaman nilai-nilai keagamaan seharusnya memang dilakukan
sejak anak usia dini, oleh sebab itu faktor keluarga dan sekolah di sini
mempunyai peranan yang sangat penting. Pendidikan nilai-nilai keagamaan
merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya dan jika
hal itu telah tertanam serta terpatri dalam setiap insan sejak dini, hal ini
merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak bangsa untuk menjalani
jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk mengembangkan nilai-nilai agama
pada diri anak, diperlukan berbagai macam metode dan pendekatan. Salah
satunya yaitu melaksanakan kegiatan keagamaan di sekolah contohnya
kegiatan berdoa setiap pagi sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai,
kegiatan sholat dhuha berjamaah di hari jum’at bagi kelas tinggi,, kegiatan
hafalan surat –surat pendek dan doa-doa sehari dan sebagainya.
SDN 002 Bontang Selatan memiliki visi terwujudnya warga
sekolah yang berimtaq, cerdas berkarakter,terampil dan berwawasan
lingkungan. Untuk mewujudkan visi tersebut di perlukan sumber daya
3
manusia yang mumpuni, serta di dukung dengan kegiatan-kegiatan yang
menunjang visi & misi sekolah.
Berdasarkan saran dan masukan dari kepala sekolah selaku
mentor kami serta hasil observasi yang di lakukan oleh penulis selama
bekerja kurang lebih 5 bulan maka kami menemukan beberapa isu atau
masalah yang perlu di tangani yaitu : 1. Rendahnya minat baca siswa di
Perpustakaan, 2. Kurangnya implementasi nilai-nilai keagamaan siswa kelas
1 dan 2 di SD Negeri 002 Bontang Selatan, 3. Kurangnya variasi media
pembelajaran di kelas, 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam mejaga
kebersihan kelas.
Dari keempat isu atau masalah di atas, isu yang paling krusial dan
perlu dicari pemecahan masalahnya saat ini adalah isu atau masalah terkait,
Kurangnya implementasi nilai-nilai keagamaan siswa kelas 1 dan 2 di SDN
002 Bontang Selatan. Isu atau permasalahan tersebut menjadi prioritas untuk
diatasi karena siswa-siswi masih belum terbiasa untuk mengimplementasikan
nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, terutama bacaan amaliyah
harian.
Berdasarkan isu atau permasalahan di atas, maka inovasi yang
akan penulis lakukan melalui kegiatan aktualisasi adalah meningkatkan
implementasi nilai-nilai agama Islam kelas 1 dan 2 SD Negeri 002
Bontang Selatan.
B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari aktualisasi ini yaitu:
1. Tujuan umum aktualisasi adalah membekali ASN agar mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta mengamalkan Whole Of
Government, Pelayanan Publik dan peran Manajemen ASN dalam
menjalankan tugas negara ketika melakukan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Tujuan khusus aktualisasi adalah membekali siswa terkait dengan nilai-
nilai agama Islam yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan
4
sehari-hari sehingga terwujud siswa-siswi yang berkarakter religius dan
sosial yang baik.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil meningkatkan pemahaman dan
mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
a) Membiasakan warga sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Terciptanya susasana lingkungan yang Islami di lingkungan sekolah.
c) Meminimalisir adanya perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai keagamaan dari warga sekolah.
3. Bagi Masyarakat dengan adanya implementasi nilai-nilai keagamaan
yang dilakukan sejak usia dini, diharapkan anak mempunyai
kepribadian yang Islami, karakter dan moral yang baik serta
mempunyai prinsip-prinsip Islami yang kuat untuk menghadapi
tuntutan hidup dengan cara yang matang dan bertanggung jawab.
D. Ruang lingkup
Kegiatan ini di batasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar
profesi pegawai negeri sipil (PNS) yaitu akuntabilitas,nasionalisme,etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi yang di laksanakan di SD Negeri
002 Bontang Selatan.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil SD Negeri 002 Bontang Selatan
Identitas Sekolah :
1. Nama Sekolah : SD Negeri 002 Bontang Selatan
2. NPSN : 30404547
3. Bentuk Pendidikan : SD
4. Status kepemilikan : Pemerintah Daerah
5. SK Pendirian Sekolah : Nomor 7 Tahun 2010
6. Tanggal SK Pendirian : 2010-03-03
7. Status Akreditasi : A
8. Alamat : Jl. A. Yani, No. 10 Rt.2
9. Kelurahan : Tanjung Laut
10. Kecamatan : Bontang Selatan
11. Kota : Bontang
12. Provinsi : Kalimantan Timur
13. Kode pos : 75321
14. Nama Kepala Sekolah : Mantalena Samosir, S.Pd
15. Nip : 19620327 198507 2 001
16. Email : [email protected]
6
B. Visi dan Misi
1. Visi SD Negeri 002 Bontang Selatan
Terwujudnya Warga Sekolah yang berimtaq, cerdas berkarakter,
terampil, dan berwawasan lingkungan.
2. Misi SD Negeri 002 Bontang Selatan
a. Meningkatkan kualitas ibadah sesuai dengan keyakinan masing-
masing.
b. Menghasilkan SDM yang cerdas berkarakter melalui pembelajaran
inovatif.
c. Berbasis IPTEK dan penanaman nilai-nilai berbudi luhur.
d. Meningkatkan SDM yang terampil sesuai dengan potensi masing-
masing.
e. Membiasakan pola hidup bersih, sehat, dan peduli lingkungan.
C. Tujuan Sekolah
1. Semua warga sekolah dapat meningkatkan mental spiritual dalam
perilaku, berakhlak mulia serta menjalankan ibadah sesuai
kepercayaannya.
2. Siswa mampu meraih prestasi di bidang akademik dan non akademik
serta berkarakter.
3. Unggul dalam kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakulikuler dalam
tingkat kota, propinsi, nasional, dan Internasional.
4. Membiasakan warga sekolah selalu hidup bersih, sehat, disiplin, dan
cinta lingkungan.
Nilai-Nilai Organisasi : Juara, Aktif, Global, dan Optimis ( JAGO )
7
D. Struktur Organisasi
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
Kepala Sekolah
Mantalena Samosir, S. Pd
WAKIL KEPALA SEKOLAH
Hj. Siti Rahmatiah, S. Pd
TATA USAHA
Marsini
PELAKSANA TEKNIS
URUSAN KURIKULUM
Heni Nur'aeni, S. Pd. Ing NIP. 19700930 200604 2 005
URUSAN KESISWAAN
Herman, S. Pd NIP. 19850507 200904 1 002
URUSAN HUMAS
Tiormin Silalahi, S. Pd NIP. 19631112 198409 2 002
URUSAN BENDAHARA
Yani Astutik, M. Pd NIP. 19830110 200904 2 001 URUSAN SARANA PRASARANA
Ardyansyah, S. Pd NIP. 19770827 200903 1 002
URUSAN PERPUSTAKAAN
Faridah Meriyanti NIP. -
URUSAN UKS
Argita Mei Jaya NIP. -
URUSAN PENJAGA SEK/ PESURUH
Subagiono NIP. 19650829 201406 1 002 URUSAN KEBERSIHAN SEKOLAH
Sari Kartini NIP. -
URUSAN WAKAR
Darham NIP. -
URUSAN SATPAM
Surianto Husein NIP. -
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
WALI KELAS 1A WALI KELAS 4C
Kamariah, S. Pd Djumariah, S. Pd
WALI KELAS 1B WALI KELAS 5A
Entin Wartini, S. Pd Heni Nur'aeni, S. Pd. Ing
WALI KELAS 1C WALI KELAS 5B
Darmin, S. Pd Yani Astutik, M. Pd
WALI KELAS 1D WALI KELAS 5C
Erna Rita Hotma U.Siregar, S. Pd
Widia Wahyuli, S. Pd
WALI KELAS 2A WALI KELAS 6A
Hj. Indana, S. Pd Hj. Siti Rahmatiah, S. Pd
WALI KELAS 2B WALI KELAS 6B
Hj. Rusmawati, S. Pd Hj. Masitah, S. Pd
WALI KELAS 2C WALI KELAS 6C
Sunarso, S. Ag Herman, S. Pd
WALI KELAS 3A GURU PJOK
Misbah Sari Dewana, S. Pd Ardyansyah, S. Pd
WALI KELAS 3B GURU PJOK
Beti Nur Khasanah, S. Pd Ella Puspita Sari, S. Pd
WALI KELAS 3C GURU PAI
Nur Asfalina, S. Pd Hj. Iswatun, S. Ag. M. Pd
WALI KELAS 3D GURU PAI
Berliana Siagian, A. Md Siti Komariyah, S. Pd. I
WALI KELAS 4A GURU PAI
Tiormin Silalahi, S. Pd Umul Baiti, S. Pd
WALI KELAS 4B GURU A.KRISTEN
Nursere Sianturi, S. Pd Ludia Sombo Rangan, S. Pd.
K
8
Job Deskripsi
1. Kepala Sekolah
a. Sebagai Edukator
• Membimbing Guru
• Membimbing Karyawan
• Membimbing Siswa
• Membimbing Staf
b. Sebagai Manager
• Menyusun program
• Menyusun personal dalam organisasi sekolah
• Menggerakkan staf, guru, dan karyawan
• Mengoptimalkan sumber daya sekolah
c. Sebagai Supervisor
• Menyusun program supervisi
• Melaksanakan program supervisi
• Menggunakan hasil supervisi
d. Sebagai Leader
• Memiliki kepribadian yang kuat
• Memahami kondisi anak buah yang baik
• Memiliki visi dan memahami misi sekolah
• Memiliki kemampuan mengambil keputusan
• Memiliki kemampuan berkomunikasi
e. Sebagai Inovator
• Kemampuan mencari dan menemukan gagasan baru untuk
pembaharuan sekolah
• Kemampuan melakukan pembaharuan di sekolah
f. Sebagai Motivator
• Kemampuan mengatur lingkungan kerja (Fisik)
• Kemampuan mengatur suasana kerja (Non-fisik)
9
• Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.
2. Guru
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM,
meliputi:
a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan
umum, dan ujian akhir
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f) Mengisi daftar nilai anak didik
g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan),
kepada guru lain dalam proses pembelajaran
h) Membuat alat pelajaran/alat peraga
i) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
j) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
k) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
l) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
3. Guru Agama / Pendidikan agama Islam
Bertanggung jawab kepada kepala sekolah untuk melaksanakan pembelajaran
Pendidikan Agama / Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti.
4. Guru PJOK
Bertanggung jawab kepada kepala Sekolah melaksanakan pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
5. Penjaga Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Kebersihan Sekolah.
b) Keamanan Sekolah.
c) Pemeliharaan aset sekolah.
d) Ketertiban Sekolah.
6. Operator Sekolah
10
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Penertiban dokumen sekolah
b) Pengarsipan dokumen
c) Pembuatan laporan-laporan sekolah
7. Tenaga Perpustakaan
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Meningkatkan minat baca peserta didik.
b) Memperlancar pemanfaatan buku oleh peserta didik.
c) Membantu Kepala sekolah di bidang umum sekolah.
Tabel 1.2 Jumlah Siswa
No Nama Rombel Jumlah siswa
1 Kelas 1 120
2 Kelas 2 96
3 Kelas 3 106
4 Kelas 4 90
5 Kelas 5 85
6 Kelas 6 87
Jumlah 584
E. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Nama : Umul Baiti, S. Pd
NIP : 19910119 201903 2 017
Unit Kerja : SD Negeri 002 Bontang Selatan
Jabatan : Guru Agama Islam Ahli Pertama
a. Tugas Umum
Rincian kegiatan tugas jabatan guru dimuat pada Permenpan RB No 16
tahun 2009 pasal 13 ayat 1, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
11
5. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.
b. Tugas Khusus Sebagai Guru Pendidikan Agama Islam
1. Menyiapkan perangkat mengajar semester: Analisa program Satuan
Acara Pembelajaran dan kisi-kisi berikut perangkat evaluasi.
2. Melaksanakan administrasi siswa (daftar nilai, daftar hadir, dan daftar
kemajuan siswa).
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar: 24 jam pelajaran.
4. Menyiapkan pelajaran: bahan dan alat, ruangan, pembagian tugas.
5. Melaksanakan KBM, pengawasan, proses dan penilaian hasil.
6. Bertanggung jawab terhadap inventaris alat yang berhubungan dengan
kegiatan keagamaan.
7. Mengembangkan alat bantu kegiatan belajar mengajar.
c. Tugas lainnya :
Dapat diserahi tugas sebagai Wali Kelas, Guru Ekstra, Operator Sekolah,
dan Tugas tambahan lainnya yang relevan.
12
Guru sebagai suatu profesi, dituntut untuk mengembangkan
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
karena itu guru mempunyai tugas dan fungsi yang di atur oleh Undang-
Undang. Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam tugas
guru yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain
yang terkandung dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepada
13
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada hakikatnya terkait dengan
pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah
laku PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya
dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk mempertahankan negara dari
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang
berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar
juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada negara dan bangsa.
2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis
(trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan pengaruh pada pencapaian
tujuan nasional. Analisa perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali
peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis
sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat memahami modal insani
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu
kritikal, dan dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil keputusan yang
terbaik dalam tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada semua
komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan
syarat-syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari
warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan
bela negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
14
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi
warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik
memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara
kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik,
senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja
keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu
dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
B. Nilai Dasar ANEKA
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan
kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata
tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada
15
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
16
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
17
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi
yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
18
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target
dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi
secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung
yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek
KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
19
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hokum.
b. Profesionalitas.
c. Proporsionalitas.
d. Keterpaduan.
e. Delegasi.
f. Netralitas.
g. Akuntabilitas.
h. Efektif dan efisien.
i. Keterbukaan.
j. Non diskriminatif.
k. Persatuan.
l. Kesetaraan.
m. Keadilan.
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan
daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
20
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
21
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
• Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
• Dialog atau pertukaran informasi;
• Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
• Joint working, atau kolaborasi sementara;
• Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
• Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
• Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
• Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;
merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
22
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Penanaman nilai-nilai keagamaan seharusnya memang dilakukan sejak anak
usia dini, oleh sebab itu faktor keluarga dan sekolah di sini mempunyai peranan yang
sangat penting. Pendidikan nilai-nilai keagamaan merupakan pondasi yang kokoh dan
sangat penting keberadaannya dan jika hal itu telah tertanam serta terpatri dalam setiap
insan sejak dini, hal ini merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak bangsa untuk
menjalani jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk mengembangkan nilai-nilai agama pada
diri anak, diperlukan berbagai macam metode dan pendekatan. Salah satunya yaitu
melaksanakan kegiatan keagamaan di sekolah contohnya kegiatan berdoa setiap pagi
sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai, kegiatan sholat dhuha berjamaah di hari
jum’at bagi kelas tinggi, kegiatan hafalan surat –surat pendek dan doa-doa sehari-hari dan
sebagainya.
SDN 002 Bontang Selatan memiliki visi terwujudnya warga sekolah yang
berimtaq, cerdas berkarakter,terampil dan berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan
visi tersebut di perlukan sumber daya manusia yang mumpuni, serta di dukung dengan
kegiatan-kegiatan yang menunjang visi & misi sekolah.
Berdasarkan saran dan masukan dari kepala sekolah selaku mentor kami serta hasil
observasi yang di lakukan oleh penulis selama bekerja kurang lebih 5 bulan maka kami
menemukan beberapa isu atau masalah yang perlu di tangani yaitu :
a. Rendahnya minat baca siswa di Perpustakaan.
b. Kurangnya implementasi nilai-nilai keagamaan siswa kelas 1 dan 2 di SDN 002
Bontang Selatan.
c. Kurangnya variasi media pembelajaran di kelas.
d. Kurangnya kesadaran siswa dalam mejaga kebersihan kelas.
B. Prioritas Isu atau Masalah
Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-
lain. Untuk itu, dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang mendesak. Dalam
menentukan prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,
23
Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan
prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga
komponen dalam metode USG.
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalahmasalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah
lain yang berdiri sendiri.
c. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.
Tabel 4.1 Prioritas Isu Menggunakan USG
No Identifikasi Isu U S G Total
1 Rendahnya minat baca siswa di Perpustakaan. 5 5 2 12
2
Kurangnya implementasi nilai-nilai keagamaan
siswa kelas 1 dan 2 di SDN 002 Bontang
Selatan
5 5 4 14
3 Kurangnya variasi media pembelajaran di kelas. 5 4 3 12
4 Kurangnya kesadaran siswa dalam mejaga
kebersihan kelas. 3 4 4 11
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 =
kecil, 1 = sangat kecil)
Berdasarkan analisis isu atau masalah dari tabel di atas dapat dilihat isu
terpilih yaitu, ” Kurangnya implementasi nilai-nilai keagamaan siswa kelas 1 dan 2
di SDN 002 Bontang Selatan.” Isu atau masalah tersebut harus segera diselesaikan
agar siswa-siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan
24
sehari-hari sehingga terwujud siswa-siswi yang berkarakter religius dan social yang
baik kepada sesamanya.
C. Judul Kegiatan
Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan, maka judul rancangan
aktualisasi dan kegiatan yang dirancang dalam rangka memecahkan masalah yaitu
“Meningkatkan implementasi nilai-nilai agama Islam kelas 1 dan 2 SD Negeri 002
Bontang Selatan”. Adapun kegiatan yang dirancang terdiri dari lima kegiatan yaitu :
1. Kegitan Imtaq mingguan pada hari Jum’at untuk kelas 1 dan 2 SDN 002 Bontang
Selatan
1. Membiasakan BAH ( Bacaan Amaliyah Harian ) dalam PBM Agama Islam di kelas.
2. Mengajarkan kegiatan agama melalui gerakan One Week One Surah/hadits (Hafalan
Satu Minggu Satu Surat)
3. Membuat kartu monitoring hafalan siswa kelas 1 dan 2 SDN 002 Bontang Selatan.
4. Membuat poster tentang motivasi implementasi nilai-nilai keagamaan.
D. Pendekatan Kegiatan Aktualisasi
Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode pendekatan :
1. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi tentang meningkatkan implementasi nilai-
nilai agama islam di SDN 002 Bontang Selatan penulis sebagai ASN menjalankan
fungsi dan tugasnya yaitu sebagai Pelaksana kebijakan publik. Dengan menjalankan
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah penuh tanggung jawab dan professional
maka penulis sudah menjalankan amanat pembukaan UUD 45 yaitu pada alenia ke 4
mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Pelayanan Publik
Dalam kegiatan aktualisasi peningkatan Implementasi nilai-nilai agama islam si SD
Negeri 002 Bontang Selatan penulis berpedoman pada prinsip pelayanan publik yaitu:
Memperhatikan kebutuhan sekolah (Responsif).
3. World of government
Dalam kegiatan aktualisasi penulis bekerjasama dengan rekan sejawat untuk
menentukan kegiatan apa yang sesuai untuk peningkatan implementasi nilai-nilai
agama islam di SD Negeri 002 Bontang Selatan Selanjutnya berkoordinasi dengan
25
wakil bidang kurikulum, dan tidak lupa untuk menyampaikan laporan rancangan
aktualisai ini kepada kepala sekolah SD Negeri 002 Bontang Selatan.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi organisasi :
Mendukung tugas guru dalam mewujudkan visi SD Negeri 002 Bontang Selatan yaitu
“Membantu terwujudnya warga sekolah yang berimtaq,cerdas,berkarakter,terampil
dan berwawasan lingkungan’’. Serta Misi SD Negeri 002 Bontang Selatan yaitu
‘’meningkatkan kualitas ibadah sesuai keyakinan masing ’’
Penguatan nilai-nilai organisasi :
Peningkatan implementasi nilai-nilai agama islam di SD Negeri 002 Bontang Selatan
merupakan bentuk peran aktif penulis dalam memberikan solusi terhadap
permasalahan kurangnya penerapan nilai-nilai agama islam pada diri siswa .Hal
tersebut sesuai dengan salah satu nilai-nilai organisasi yaitu Aktif.
26
Tabel 4.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1 2 3 4 5
1. Kegiatan imtaq
mingguan pada hari
jum’at untuk siswa
kelas 1 dan 2
a. Muroja’ah al qur’an
b. Shirah nabawiyah
(menceritakan kisah
keteladanan nabi)
a. Dokumentasi
kegiatan
b. Jadwal shirah
nabawi
• Akuntabilitas
guru PAI bertanggungjawab
atas terlaksananya kegiatan imtaq
• Nasionalisme
Musyawarah dengan guru kelas 1 dan 2.
Pengamalan Pancasila sila ke 4.
• Etika publik
Memberikan reward kepada peserta didik
teladan
• Komitmen mutu
Menyusun materi imtaq jum’at dengan cermat
dan teliti.
• Anti korupsi
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
2.
Membiasakan BAH
(Bacaan Amaliyah
Harian) dalam
pembelajaran Agama
Islam di kelas
a. Menyusun materi BAH
(Bacaan Amaliyah Harian)
b. Konsultasi dengan Kepala
Sekolah/ Guru agama di
kelas tinggi
c. Melaksanakan BAH
(Bacaan Amaliyah Harian)
15 menit sebelum
pembelajaran PAI di mulai
a. Materi BAH
(Bacaan Amaliyah
Harian)
b. Hasil konsultasi
dengan kepala
sekolah/
Dokumentasi
c. Dokumentasi
pelaksanaan BAH
(Bacaan Amaliyah
Harian)
• Akuntabilitas
• Adanya kesesuaian materi yang di susun
dengan apa yang di sampaikan
• Nasionalisme
Memberikan kesempatan berpendapat kepada
guru PAI yang lain.
• Etika publik
Tidak memotong pembicaraan saat konsultasi
dengan mentor.
27
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1 2 3 4 5
• Komitmen mutu
Mengajarkan Bacaan Amaliyah Harian kepada
anak dengan baik dan benar sesuai dengan
kaidah ilmu Tajwid.
• Anti korupsi
Memulai kegiatan BAH tepat 15 menit
sebelum pelajaran di mulai.
3. Mengajarkan
kegiatan agama
melalui gerakan One
Week One
Surah/hadits (Hafalan
Satu Minggu Satu
Surat)
a. Membuat list surat/hadits
yang akan dihafalkan
b. Membimbing siswa
melaksanakan hafalan
c. Membuat kartu monitoring
Hafalan siswa
a. Adanya list
nama
surat/hadits yang
akan dihafal
siswa
b. Siswa
melakukan
hafalan 1 surat /
hadits dalam
waktu seminggu
dengan
bimbingan guru
saat jam
pelajaran
Pendidikan
Agama Islam
c. Kartu hafalan
siswa (KHS)
• Akuntabilitas
Diwujudkan dengan adanya kejelasan surat-
surat/hadits-hadits yang akan dihafal siswa.
• Nasionalisme
Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah S.W.T
(sila ke 1).
• Komitmen mutu
Berinovasi dengan membuat kartu monitoring
• Etika publik
Membimbing siswa dengan ramah dan mudah
tersenyum.
• Anti korupsi
Tidak mengurangi/menambah jumlah ayat
dalam surah yang di ajarkan.
28
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1 2 3 4 5
4.. Membuat poster
tentang motivasi
implementasi nilai-
nilai keagamaan
a. Meminta izin kepada
kepala sekolah untuk
membuat poster
b. Menentukan tempat
pemasangan poster
c. Menghias dan memberi
tulisan ajakan untuk
mengimplementasikan
nilai-nilai keagamaan
dalam kehidupan sehari-
hari
a. Izin dari kepala
sekolah untuk
membuat poster
b. Di area SD
Negeri 002
Bontang Selatan
c. Memasang
poster berisi
ajakan untuk
mengimplementa
sikan nilai-nilai
keagamaan
minimal 7 poster
• Akuntabilitas
Mumbuat poster sekaligus memasangnya
sebagai bentuk pertanggung jawaban
• Nasionalisme
Menanamkan nilai-nilai agama lewat sebuah
poster sila pertama.
• Etika publik
Meminta izin kepada kepala sekolah untuk
memasang poster.
• Komitmen mutu
Membuat poster yang berisi tentang motivasi
untuk berbuat baik, minimal 7 poster
• Anti korupsi
Menggunakan bahan-bahan yang sesuai
dengan kebutuhan dalam pembuatan poster
29
E. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SDN 002 BS pada bulan Oktober 2019 sampai dengan bulan November 2019. Kegiatan-
kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 4.3 Jadwal pelaksanaan aktualisasi
No Kegiatan
Bulan / Minggu ke-
Bukti Kegiatan Oktober 2019 November 2019
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Kegitan Imtaq mingguan pada hari Jum’at untuk kelas 1 dan 2 SDN 002 BS.
Data List Kegiatan, dan Foto
2. Membiasakan BAH (Bacaan Amaliyah Harian ) dalam PBM Agama Islam di kelas.
Jadwal Kegiatan foto / video
3. Mengajarkan kegiatan agama melalui gerakan One Week One Surah (Hafalan Satu Minggu Satu Surat)
Daftar surat hafalan,kartu ,
Foto/Video
4. Membuat kartu monitoring hafalan siswa kelas 1 dan 2 SDN 002 Bontang Selatan.
Kartu monitoring,video
pelaksanaan monitoring
5. Membuat poster tentang motivasi implementasi nilai-nilai keagamaan.
Foto poster,serta video
pemasangan poster
30
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Nilai-nilai dasar ASN yang di peroleh ketika menjalani masa habituasi telah di
laksanakan dalam kegiatan off campus yakni terhitung mulai tanggal 11 Oktober
sampai dengan 23 November 2019. Mengangkat sebuah isu yaitu meningkatkan
implementasi nilai-nilai keagamaan siswa kelas 1 dan 2 di SDN 002 Bontang Selatan
yang terdiri dari 4 kegiatan dengan tahapan, bukti dan hasil/output dari kegiatan-
kegiatan aktualisasi tersebut di uraikan sebagai berikut :
A. Kegiatan Imtaq Mingguan
Kegiatan ini di lakukan di SDN 002 Bontang selatan setiap hari jum’at untuk
kelas 1 dan 2 . Kegiatan imtaq ini bertujuan untuk membuat suasana baru pembelajaran
PAI. Di awali dengan kegiatan muroja’ah al-Qur’an yaitu mengulang hafalan surah-
surah pendek secara bersama-sama dari kelas 1 dan 2 dan di lanjutkan dengan kegiatan
shirah nabawiyah (kisah keteladanan para nabi). Kegiatan ini di buat semenarik
mungkin agar anak tidak bosan dengan kegiatan di kelas.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah berkonsultasi dan berkoordinasi
dengan kepala sekolah yang telah dilakukan pada hari senin tanggal 14 Oktober 2019 di
ruang kepala sekolah. Sebelum memasuki ruangan guru mengetuk pintu dan meminta
izin kepada kepala sekolah. Saat berkomunikasi dengan kepala sekolah,guru
menggunakan Bahasa yang santun dan berpakaian yang sopan yang mencerminkan
nilai Etika Publik. Output yang dihasilkan adalah saran dari kepala sekolah tentang
pelaksanaan kegiatan Imtaq jum’at yaitu izin menggabungkan kelas 1dan 2 dalam satu
ruangan kelas.
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak menggunakan Bahasa yang
santun dan sopan maka tidak timbulnya kepercayaan dari kepala sekolah kepada guru
sehingga guru tidak mendapat saran yang baik dari kepala sekolah.
31
Gambar 5.1 Guru konsultasi dengan Kepala Sekolah SDN 002 Bontang Selatan
Tahapan kedua yaitu guru bermusyawarah dengan guru kelas 1 dan 2 serta
teman sesama guru PAI mengenai kegiatan imtaq jum’at, tahap sosialisasi dan
Musyawarah ini berlangsung pada tanggal 16 Oktober 2019 pukul 11.00-12.00 di ruang
guru SDN 002 Bontang Selatan, hasil/output nya mendapatkan izin penggabungan siswa
kelas 1 dan 2 dalam satu ruangan kelas yaitu pada tiap hari jum’at di setiap minggunya.
Tahapan kegiatan ini wujud dari penerapan nilai Akuntabilitas
Analisis dampak nilai ANEKA : jika guru tidak bermusyawarah dengan
dewan guru maka akan terjadi miss komunikasi dan kurangnya sosialisasi.
Gambar 5.2 Koordinasi dengan dewan guru SDN 002 Bontang Selatan
Tahapan ketiga yaitu menyiapkan ruangan untuk kegiatan imtaq. guru
menyiapkan sendiri semua perlengkapan dan membersihkan ruangan kelas agar
pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar. Menata bangku, menyapu lantai,
mempersiapkan peralatan serta perlengkapan kegiatan agar kegiatan imtaq terlaksana
dengan /baik. output nya yaitu tersedianya ruangan yang nyaman untuk anak saat
32
kegiatan imtaq jum’at berlangsung. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan imtaq
yaitu menyiapkan tempat serta peralatan untuk kegiatan sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas.
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika guru tidak menyiapkan ruangan dan
perlengkapan untuk kegiatan imtaq maka proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan implementasi nilai-nilai keagamaan tidak dapat terlaksana.
Gambar 5.3 Mempersiapkan kelas untuk kegiatan Imtaq Mingguan.
Tahapan keempat pelaksanaan kegiatan imtaq jum’at yakni dilaksanakan
pada tanggal 18 dan 25 Oktober 2019, 1, 8, dan 22 November 2019 pada pukul 13.30-
14.00 WITA. Di awali dengan kegiatan berdoa bersama, lalu muroja’ah Al Qur’an di
lanjutkan dengan Shirah Nabawiyah. Dalam kegiatan ini guru memilih secara bergiliran
salah satu anak untuk memimpin berdoa tanpa membeda-bedakan. Lalu mengajak anak-
anak untuk mengulang hafalan surah pendek dilanjutkan dengan kegiatan menonton
Shirah Nabawiyah ( kisah keteladanan para nabi ). Di akhir kegiatan guru menjelaskan
secara singkat kisah keteladan yang sudah di tayangkan dan memberi beberapa pertanyaan
kepada siswa mengenai video yang sudah ditayangkan. Guru memberikan reward kepada
siswa yang bisa menjawab. Output dari tahapan ini anak mengikuti kegiatan dengan
penuh semangat dan antusias. Pelaksanaan kegiatan ini wujud dari nilai Nasionalisme
(pengamalan sila pertama dan kelima) Etika publik (reward) komitmen mutu (
inovasi ).
Analisis dampak dari nilai ANEKA : jika guru tidak melakukan inovasi
dengan kegiatan menonton video, dan tidak memberikan reward untuk siswa yang
berprestasi siswa akan jenuh dan tidak semangat dalam mengikuti kegiatan.
33
Gambar 5.4 Muroja’ah Al Qur’an
Gambar 5.5 Shirah nabawiyah (kisah keteladanan para nabi
B. Membiasakan BAH (Bacaan Amaliyah Harian) dalam pembalajaran agama
Islam di kelas
Membiasakan Bacaan Amaliyah Harian (BAH) bertujuan untuk mendorong
anak hafal dan mampu mengamalkan bacaan-bacaan amaliyah dalam kehidupan
sehari-hari. Pembiasaan sejak dini kepada anak lebih mudah di terima dan terkenang
sepanjang hayat.
Tahapan pertama dalam kegiatan ini adalah menyusun materi BAH ( Bacaan
Amaliyah Harian ) dan mencetak materi tersebut . Guru menyusun list surah , Doa-doa
harian dan bacaan hadits sehari-hari yang akan di hafal oleh siswa sebagai bentuk
tanggung jawab terhadap materi yang akan di sampaikan. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 19 Oktober 2019 di ruang guru SDN 002 Bontang Selatan. Output dari
kegiatan ini yaitu tersusunya materi BAH yang akan di hafalkan oleh siswa kelas 1 dan
2 SDN 002 Bontang Selatan. Guru menyusun materi BAH sebagai bentuk tanggung
jawab Akuntabilitas dan kejelasan Teks bacaan amaliyah harian yang di susun
merupakan wujud sikap Komitmen mutu.
34
Analisis dampak dari Nilai ANEKA : jika guru tidak menyusun Materi
BAH maka anak-anak akan kesulitan dalam menghafal Bacaan Amaliyah Harian
(BAH) .
Gambar 5.6 Guru menyusun Materi BAH ( Bacaan Amaliyah Harian )
Gambar 5.7 Materi BAH kelas 1 dan 2.
Tahapan kedua sosialisasi kegiatan dan materi BAH ( Bacaan Amaliyah
Harian) kepada siswa kelas 1 dan 2 SDN 002 Bontang Selatan. Kegiatan dilaksanakan
pada tanggal 21 Oktober 2019. Guru memberikan lembaran Materi BAH lalu
35
menjelaskan kegiatan dan materi kepada siswa dengan Bahasa yang sopan dan santun
sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Output dari tahapan ini yaitu anak mengerti
tentang kegiatan membiasakan bacaan amaliyah dan materinya.
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika guru tidak menjelaskan materi
menggunakan bahasa yang sopan dan santun maka siswa tidak akan mendengarkan
materi yang disampaikan.
Gambar 5.8 Sosialisasi materi BAH kepada siswa-siswi.
Tahapan ketiga guru melaksanakan kegiatan pembiasaan bacaan amaliyah
harian 15 menit sebelum pelajaran PAI di mulai yakni di laksanakan pada tanggal 21
oktober sampai 21 November 2019 Mulai dari kelas 1 A-D dan kelas 2 A-D. guru
melaksanakan kegiatan seseuai dengan jadwal Materi PAI di masing-masing kelas.
Guru disiplin dalam pembelajaran merupakan wujud dari nilai Anti Korupsi. Guru
mengajarkan Siswa menghafal bacaan amaliyah harian lalu menerapkanya dalam
kehidupan sehari-hari merupakan wujud dari nilai Nasionalisme ( pengamalan
Pancasila sila pertama ). Output dari kegiatan ini yaitu anak hafal Bacaan amaliyah
harian lalu menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis dampak Nilai ANEKA : jika guru tidak disiplin terhadap jadwal
pembiasaan BAH (Bacaan Amaliyah Harian) maka akan mengganggu jadwal
pembelajaran PAI.
36
Gambar 5.10 Pelaksanaan kegiatan pembiasaan BAH ( Bacaan Amailiyah Harian )
C. Gerakan One Week One Surah
Gerakan one week one surah bertujuan agar anak-anak lebih mudah dalam
menghafal surah-surah pendek dalam Al – Quran. Dengan gerakan ini anak akan
termotivasi dalam menghafal. Manfaat bagi peserta didik yaitu melatih dan
menanamkan dalam jiwa nilai-nilai yang baik sesuai dengan Al- Qur’an.
Tahapan pertama yaitu konsultasi dengan Guru PAI yang lain dan Waka
kurikulum SDN 002 Bontang Selatan mengenai kegiatan one week one surah. Lalu
meminta persetujuan dari kepala sekolah.Tahapan ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 16 Oktober 2019 pukul 11.00-12.00 Wita di Ruang Guru SDN 002 Bontang
Selatan. Dalam melakukan konsultasi guru bersikap sopan dan santun serta
menghargai pendapat orang lain merupakan wujud dari nilai Etika Publik dan
Nasionalisme (pengamalan Pancasila sila ke empat). Output dari tahapan ini yaitu
memperoleh persetujuan dari kepala sekolah dan dewan guru SDN 002 Bontang
Selatan.
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika guru tidak menggunakan Bahasa yang
sopan dan santun saat menyampaikan rancangan kegiatan maka tidak akan timbul
sikap respect dari dewan guru dan kepala sekolah terkait apa yang di sampaikan.
37
Gambar 5.11 Rapat dengan Waka Kurikulum dan KKG PAI SDN 002 BS.
Gambar 5.12 Konsultasi dengan kepala sekolah SDN 002 Bontang Selatan.
Tahapan kedua yaitu membuat daftar nama-nama surah yang akan dihafalkan
siswa kelas 1 dan 2. Tahapan ini di laksanakan pada tanggal 19 Oktober 2019 di ruang
guru SDN 002 Bontang Selatan . Daftar nama-nama surah yang di susun disesuaikan
dengan kemampuan siswa kelas 1 dan 2 Agar tepat guna dan dapat mencapai hasil
sesuai dengan target. Sikap guru mencerminkan nilai Komitmen Mutu (Efektif).
Output dari tahapan ini yaitu daftar nama-nama surah yang akan dihafalkan siswa
kelas 1dan 2.
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika guru tidak menyusun daftar nama surah
sesuai kemampuan anak kelas 1 dan 2 maka tidak akan efektif kegiatan gerakan one
week one surah.
38
Gambar 5.13 Daftar nama-nama surah muraja’ah anak kelas 1 dan 2
Tahapan ketiga guru membuat kartu monitoring hafalan (KMH) siswa serta
mencetak kartu monitoring. Kartu ini dibuat untuk mengontrol kegiatan gerakan one
week one surah serta pembiasaan BAH (bacaan amaliyah harian ). Kegiatan di
laksanakan pada tanggal 19 Oktober 2019 di ruang guru SDN 002 Bontang Selatan.
Pembuatan kartu ini adalah salah satu bentuk inovasi yaitu wujud dari nilai Komitmen
mutu. Hasil/ output dari tahapan ini yaitu terwujudnya kartu monitoring hafalan .
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika guru tidak berinovasi membuat kartu
monitoring hafalan maka tidak ada alat yang bisa untuk mengukur tercapainya target
kegiatan gerakan one week one surah dan Pembiasaan Bacaan Amaliyah Harian siswa.
Gambar 5.15 Pembuatan kartu monitoring hafalan siswa.
39
Gambar 5.16 Kartu monitoring hafalan siswa.
Tahapan keempat membimbing siswa melakukan hafalan surah. Dilaksanakan
pada tiap 10 Menit pembelajaran PAI yakni di laksanakan pada tanggal 21, 22, 23, 24 ,
28, 29, 30, 31 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 4, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 18, 20, 21
November 2019. Disesuaikan dengan jadwal pembelajaran PAI kelas 1 A-D Dan kelas
2 A-C . Guru menyarankan anak-anak untuk membawa juz amma setiap pembelajaran
PAI berlangsung. mengawali kegiatan dengan muroja’ah bersama-sama lalu
dilanjutkan dengan tambahan satu surah dalam setiap minggunya. Guru bertanggung
jawab melaksanakan kegitan one week one surah merupakan wujud dari Nilai
Akuntabilitas. Output dari tahapan ini yaitu siswa terbiasa menghafal surah pendek
dan berguna dalam kehidupanya sehari-hari terutama dalam meningkatkan ibadah
amaliyah karna surah pendek termasuk dalam bacaan sholat.
Analisis dampak nilai ANEKA : jika guru tidak bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan maka anak-anak akan kesulitan menghafal dan kegiatan one
week one surah tidak akan terlaksana.
Gambar 5.17 Guru membimbing siswa melaksanakan kegiatan one week one surah.
40
Tahapan kelima yaitu mengontrol hafalan siswa . tahapan ini dilaksanakan
pada akhir pembelajaran yaitu 5 menit sebelum pembelajaran berakhir. Guru
memanggil nama siswa sesuai urutan absen lalu siswa menghafalkan surah atau bacaan
amaliyah harian yang sudah dihafalkan. Guru memasukkan nilai ke dalam kartu
monitoring hafalan siswa tanpa memandang status social disesuaikan dengan hasil
hafalan masing-masing siswa. Sikap yang di wujudkan guru mencerminkan nilai Anti
korupsi. Output dari kegiatan ini yaitu terkontrolnya hafalan anak yang di wujudkan
dari pengisian kartu monitoring hafalan Siswa.
Analisis Dampak nilai ANEKA : Jika guru tidak melakukan penilaian yang
sesuai dengan kemampuan siswa maka akan ada siswa yg dirugikan dalam penilaian
monitoring hafalan.
Gambar 5.18 Guru melakukan monitoring hafalan siswa
D. Membuat Poster Tentang Nilai-Nilai Keagamaan
Tahapan- tahapan kegiatan pembuatan poster yaitu :
a. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan dewan guru terkait pembuatan
poster nilai-nilai keagamaan.
Gambar 5.19 Konsultasi dengan kepala sekolah terkait pembuatan poster nilai-nilai
kegamaan
41
b. Membuat desain poster.
Gambar 5.20 Desain poster nilai-nalai keagamaan
42
c. Mencetak desain poster.
Gambar 5. 20 Poster nilai-nilai keagamaan.
d. Memasang poster di tempat-tempat yang strategis.
Gambar 5.21 Guru memasang poster nilai-nilai keagamaan di SDN 002 BS
Tahapan-tahapan pembuatan poster ini di laksanakan pada tanggal 18-23 November
2019 di SDN 002 Bontang Selatan.
a. Hasil kegiatan
Poster tentang nilai-nilai keagamaan di SDN 002 Bontang selatan yang bertujuan
untuk memotivasi siswa dalam menjalankann nilai-nilai agama islam dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Nilai-Nilai ANEKA dalam setiap tahapan pembuatan poster
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab yaitu menyiapkan desain, mencetak serta memasang poster di
sekolah.
Kejelasan yaitu menghadap kepala sekolah lalu musyawarah dengan dewan
guru terkait pembuatan poster sehingga tidak terjadi kesalahfahaman.
43
2. Nasionalisme
Menanamkan nilai-nilai keagamaan lewat sebuah poster ( pengamalan
Pancasila sila pertama ).
Musyawarah dengan dewan guru merupakan wujud dari ( pengamalan
Pancasila sila keempat ).
3. Etika publik
Kearifan dalam berkomunikasi serta dalam membuat desain menggunakan
Bahasa yang sopan yang menunjukkan nilai- nilai keagamaan
4. Komitmen mutu
Membuat poster yang berisi tentang motivasi untuk berbuat baik minimal 7
poster. Di desain seefektif mungkin sehingga tepat guna.
5. Anti korupsi
Menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan
Analisis dampak nilai ANEKA :
1. Jika guru tidak bertanggung jawab atas pembuatan desain dan pemasangan
poster tentang nilai-nilai keagamaan maka upaya untuk meningkatkan
implementasi nilai-nilai agama di sekolah gagal.
2. Jika guru tidak melakukan musyawarah dengan dewan guru dan kepala
sekolah maka akan menimbulkan kesalahfahaman.
3. Jika guru tidak menggunakan Bahasa yang sopan dalam penyusunan poster
maka poster tersebut tidak bias di terima oleh seluruh warga sekolah.
4. Jika guru tidak membuat desain seefektif mungkin maka nilai-nilai yang akan
di sampaikan susah untuk di fahami siswa.
5. Jika bahan-bahan yang digunakan tidak sesuai maka kualitas poster tidak
bagus dan tidak tahan lama.
44
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai dasar ASN dilaksanakan dalam rentang
waktu 11 Oktober sampai dengan 23 November 2019. Peserta LATSAR mengankat isu
berdasarkan permasalahanyang ditemukan di unit kerja yaitu, Kurangnya implementasi
nilai-nilai keagamaan siswa kelas 1 dan 2 di SDN 002 Bontang Selatan. Sebagai upaya
untuk menyelesaikan isu dan permasalahan tersebut, peserta diklat mengimplementasikan
melalui kegiatan proses aktualisasi yaitu :
Meningkatkan Implemntasi nilai-nilai Agama Islam kelas 1 dan 2 SDN 002 Bontang
Selatan. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan imtaq mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at.
2. Membiasakan BAH (Bacaan Amaliyah Harian) dalam pembalajaran agama Islam di
kelas.
3. Gerakan one week one surah.
4. Membuat poster tentang nilai-nilai keagamaan
Seluruh kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh peserta sangat sesuai dengan visi dan
misi SDN 002 Bontang Selatan yaitu :
a. Visi SD Negeri 002 Bontang Selatan
Terwujudnya Warga Sekolah yang berimtaq, cerdas berkarakter, terampil, dan
berwawasan lingkungan.
b. Misi SD Negeri 002 Bontang Selatan
1. Meningkatkan kualitas ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
2. Menghasilkan SDM yang cerdas berkarakter melalui pembelajaran inovatif.
3. Berbasis IPTEK dan penanaman nilai-nilai berbudi luhur.
4. Meningkatkan SDM yang terampil sesuai dengan potensi masing-masing.
5. Membiasakan pola hidup bersih, sehat, dan peduli lingkungan.
Melalui pengaktualisasian nilai-nlai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi ( ANEKA ) akan mampu meningkatkan kinerja peserta
LATSAR dalam menjalankan tugas dan fungsi di Instansi tempat bekerja sebagai
seorang guru yang professional dan memiliki integritas dalam mewujudkan pelayanan
pendidikan berkualitas khususnya di SDN 002 Bontang Selatan.
45
B. Saran
Setelah melakukan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam lima nilai-nilai dasar ASN
yaitu nilai dasar ANEKA di SDN 002 Bontang Selatan peserta LATSAR
merekomendasikan sebagai berikut :
1. Bagi peserta
Peserta LATSAR mengharapkan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai dasar
ANEKA dapat terlaksan secara berkelanjutan pada aktivitas kerja sehari-hari dan
menularkannya pada rekan kerja.
2. Guru
Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendakanya seorang guru secara total dan
loyalitas yang tinggi melaksanakan tugas-tugasnya dengan memegang prinsip nilai-
nilai ANEKA sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai.
3. Sekolah
Sekolah Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan terhadap guru dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu peserta didik,
pendidik, serta kualitas pelayanan pendidikan
4. Orang tua peserta didik
Orang tua peserta didik hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengawasi serta
membimbing anaknya ketika berada di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar
tempat tinggal, baik dalam belajar anak maupun dalam aspek sosial anak, sehingga
terjalin kerjasama yang harmonis antara orang tua dan sekolah dalam membangun
karakter dan peningkatan prestasi peserta didik.
5. Komite Sekolah dan Masyarakat
Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan baik secara
sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi sekolah.
46
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Msodul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I II dan III
: Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Permen PAN RB No 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya : MenPAN RB