Lean Startup CultureSAMUEL HENRY – I2TY SEMINAR & WORKSHOP
JOGJAKARTA, 23 OCTOBER 2014
“Startup success can be engineered by following the process,
which means it can be learned, which means it can be taught.”
- Eric Ries
Metode Lean Startup
Lean Startup memberikan cara pendekatan ilmiah untuk
menciptakan dan mengelola startup serta cara mendapatkan
produk yang diinginkan ke tangan pelanggan dengan lebih cepat.
Metode Lean Startup mengajarkan Anda:
Cara menjalankan startup
Cara untuk mengarahkan ke tahap berikut atau ketika berbalik (pivot)
Kapan harus bertahan
Dan menumbuhkan bisnis dengan percepatan maksimum.
Ini adalah pendekatan dengan prinsip tertentu untuk pengembangan produk baru.
Konsep utama dari Lean Startup
1. “Getting out of the building” (GOOTB) yaitu berbicara langsung dengan
orang sesungguhnya, calon pelanggan potensial untuk mengetahui
dengan detail masalah penting yang dihadapi mereka dimana mereka
ingin membayar untuk solusi tersebut. Berbeda dengan model lama
dimana anda duduk dikantor, bermimpi sukses dan membuat
produk/layanan yang anda asumsikan akan dibeli orang. Pertanyaan
penting bukan hanya: “Bisakah kita buat?” tetapi “Perlukah kita buat?”
2. Melakukan test awal di pasar ( secepat mungkin, dengan menggunakan
“Minimum Viable Product”), untuk memvalidasi apakah produk atau
layanan tersebut menyelesaikan masalah yang dihadapi dimana
pelanggan mereka ingin membayar untuk solusi itu.
3. Fokus ke pembelajaran secepat mungkin dan membuat penyesuaian kecil (atau pivot) ketika produk atau model bisnis perusahaan tidak
berhasil.
Konsep utama dari Lean Startup
4. Menggunakan desain iteratif dan siklus perbaikan (Build-Measure-Learn loop), sama dengan model Plan-Do-Study-Adjust, untuk terus menerus memperbaiki dengan data, customer feedback, dan kekuatan analisis.
5. Menerapkan model “menghargai orang” dalam berbagai cara, termasuk tidak menyalahkan individu untuk masalah sistem dan memastikan para developer tidak menyia-nyiakan waktunya selama beberapa lama membuat produk yang tidak diinginkan orang atau tidak ada pembelinya.
6. Melakukan analisis akar penyebab dari masalah, termasuk metode “5 Tingkat Jawaban Mengapa", bila terjadi masalah.
7. Memperbarui perangkat lunak dalam batch kecil, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membawa fitur baru untuk perangkat lunak atau website, sekaligus mengurangi resiko yang terlibat.
Lean Culture #1Tujuan Dasar Yang Jelas
Startups perlu bertanya dan mengerti akan: “Apa tujuan kita
sebenarnya?”
Pertanyaan utama bukan: “Bisakah kita membuatnya?”
Produk pertama adalah: “Apakah produk ini harus dibuat?” dan
juga “Bisakah kita membangun bisnis yang berkelanjutan di bidang
ini?”
Lean Culture #2Menyukai Proses Bertahap
Lean adalah sebuah sistem manajemen yang terdiri dari sistem
sosial dan juga sistem teknis.
Lean Culture #3Menjadi Problem Solver
"Menyembunyikan masalah adalah situasi yang paling anti-lean"
Sebuah startup "perlu menemukan masalah dengan cepat
sehingga bisa menyelesaikannya, membuat semua orang menjadi ahli penemu masalah.
Pelaku Startup perlu melihat masalah dan memecahkan masalah
dengan memiliki orang yang terlibat dalam melakukan eksperimen
terkait dengan masalah tersebut.
Lean Culture #4Menjadi Supporter Tim
Pelaku Startup harus menerapkan model "membuatnya mudah
untuk melakukan setiap pekerjaan dengan cara yang benar" dan
mendukung orang-orang dalam melakukan perbaikan.
Perusahaan harus bertanya, "Bagaimana kita meningkatkan kerja
dan mengembangkan potensi dari tim kita?"
Lean Culture #5Menerima & Belajar dari Kegagalan
"Semua pekerja perlu diberikan izin untuk gagal dan demikian pula
kemampuan untuk berhasil."
Contoh kasus: kesuksesan Toyota menghindari kegagalan besar adalah dengan memiliki banyak kegagalan kecil, merangkul
berbagai kegagalan kecil sebagai kesempatan belajar.
Kesimpulan
Peluang kesuksesan sebuah startup diperbesar dengan penerapan
metodology Lean dari awal
Membangun budaya lean startup dari awal jauh lebih gampang daripada mengubah budaya yang sudah berjalan ketika
perusahaan sudah mulai stabil
Metodologi Lean dan budaya Lean dapat dibangun dan diukur
secara bertahap dan konsisten untuk memperkecil kegagalan di
masa depan
Dasar pengukuran utama dari metode Lean adalah pembelajaran
yang divalidasi
Praktek
Sesi I
Tulis jawaban jujur dan lengkap untuk semua pertanyaan yang
diberikan pada form praktek workshop
Jawaban bisa dilakukan perorangan atau secara berkelompok
(berbarengan antar tim)
Sesi II
Tiap tim startup bergantian mempresentasikan jawaban dan akan
dikomentari oleh mentor
Akan dilakukan penilaian oleh tim mentor. Yang terbaik adalah yang
menerapkan proses Lean Startup terbanyak dalam aktivitasnya
Kertas jawaban dikumpul dan diserahkan kepada panitia kembali
Penutup
1. Mulai dari tim internal (terutama Founder dan Co-Founder)
2. Belajar untuk transparan dan berkomunikasi dengan baik
3. Gunakan pendekatan fasilitator, bukan model otoritas
4. Pilih anggota tim yang tepat
5. Jadikan semangat belajar dan menyukai eksperimen
6. Bangun budaya startup anda sejak dini