112
LAMPIRAN A GUIDELINE, NASKAH, TRANSKRIP, DAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Tabel Guideline Siniar Lebih Dekat Episode Lima dan Enam
Siniar Lebih Dekat Episode 5
Kelangkaan Air Bersih
Riset Narasumber Segmen Pertanyaan
Perubahan iklim membawa
lebih banyak air menguap ke
udara. Hal ini berpengaruh
pada keseimbangan neraca
air (LIPI, 2019, para. 4). Heru Santoso
LIPI
Segmen 1
Persentase air
bersih di
Indonesia
Berdasarkan hasil
survei pada 2019 yang
menyebutkan Pulau
Jawa mengalami krisis
air dengan persentase
luas wilayah krisis
mencapai 9,6% pada
2045, apakah
persentase tersebut
hingga kini tidak
berubah?
Kebutuhan air kian
meningkat dengan
pertumbuhan penduduk.
Daerah resapan air semakin
menghilang (LIPI, 2019,
para. 4).
Bagaimana kondisi air
bersih saat ini
khususnya di Pulau
Jawa?
113
2040: Pulau Jawa akan
kehilangan hampir seluruh
mata air.
Dampak: 150 juta penduduk
sulit air bersih bahkan untuk
makan dan minum.
Defisit air bersih akan
meningkat hingga 2070.
Proporsi luas wilayah krisis
air di Indonesia:
4) Tahun 2000: 6,0%
5) Tahun 2045: 9,6%
(LIPI, 2019, para. 1).
Heru Santoso
LIPI
Segmen 1
Persentase air
bersih di
Indonesia
Berdasarkan artikel
LIPI pada 2007 silam
menyebutkan 13 sungai
tercemar bakteri E-coli
termasuk 70% air
tanahnya, sebenarnya
patikel apa saja selain
bakteri tersebut yang
memengaruhi
penurunan kualitas air
bersih?
Kira-kira
perbandingannya 10
tahun lalu dengan saat
ini, satu orang manusia
di pulau Jawa bisa
dapat berapa liter air
bersih untuk
kebutuhannya?
Kepadatan pulau Jawa 1.171
jiwa per km persegi.
Rata-rata kepadatan nasional
141 jiwa per km persegi.
Artinya, kepadatan penduduk
pulau Jawa 8,3 kali lipat dari
nasional (Tirto.id, 2021,
para.3).
Segmen 2
Akankah
Indonesia
bertahan dan
menyadari
pentingnya
ketersediaan air
bersih?
Bagaimana neraca air
bisa terganggu oleh
kepadatan penduduk?
Menurut Kananto dkk (1998)
Kebutuhan air di pulau Jawa
dan Madura:
6) 1995: 59982.14 juta
m3/thn
Sekiranya pada 2045
atau 2070 Indonesia
akan benar-benar
mengalami langka air,
tindakan seperti apa
114
7) 2000: 59972.29 juta
m3/thn
8) 2005: 60340.40 juta
m3/thn
9) 2010: 60827.76 juta
m3/thn
10) 2015: 59573.29 juta
m3/thn
11) 2020: 60295.45 juta
m3/thn
(Rusdiana, 2001, p.51)
Heru Santoso
LIPI
Segmen 2
Akankah
Indonesia
bertahan dan
menyadari
pentingnya
ketersediaan air
bersih?
yang dapat dilakukan
untuk dapat
menghemat dan
mengakses air bersih?
Bagaimana tingkat
kesadaran masyarakat
saat ini akan
pentingnya air bersih?
Sampai tahun 2015, pulau
Jawa masih dalam kondisi
surplus air dilihat dari
volume air tahunan meski
sejak 1995 cenderung
menurun.
Saat ini, dilihat dari neraca
air bulanan, beberapa tempat
di pulau Jawa banyak
mengalami defisit air karena
distribusi hujan bulanan
tidak merata sepanjang
tahun. Hal ini disebabkan
peningkatan kepadatan
penduduk dan pembangunan
(Rusdiana, 2001, p.52)
Bagaimana dengan
kondisi pulau-pulau
lainnya di luar jawa?
115
Hasil penelitian
menunjukkan 69% dari
seluruh aktivitas manusia
menyebabkan pencemaran
air.
Hal ini dapat dilihat dari
adanya bakteri Coliform
fecal (FC) dan Esherichia
coli (EC) pada air tanah. Hal
ini salah satunya dapat
menjadi indikasi cemaran
akibat tinja manusia.
Cemaran ini juga dapat
disebabkan oleh aktivitas
domestik maupun industri
(Kuswanto, dkk., 2013,
p.248).
Priyaji
Agung
Motion for
Nature
Segmen 3
Gaya hidup
(Penyebab dan
penyelamat)
Kriteria air bersih itu
seperti apa?
Air berasal dari meteor yang
menabrak bumi bernama
Carbonaceous Chondrite
yang kaya H2O dan karbon.
Hal ini memberikan sumber
air di bumi. Namun jumlah
air terbatas. Air tawar dan
bersih memiliki presentasi di
bumi 2,5%. Sedangkan air
laut 97,5% (Dokumenter
Diam dan Dengarkan, 2020).
Dari hasil penelitian
kakak, bagaimana
kondisi air bersih di
pulau Jawa ini?
116
Produksi satu celana jeans
membutuhkan 6.500 liter air.
Produksi kaos katun
membutuhkan 2.700 liter air.
Kebutuhan manusia per
tahun akan air hanya 600
liter air.
70% persoalan air datang
dari limbah domestik (rumah
tangga). Limbah ini dapat
berasal dari salah satu
contohnya ialah limbah gaya
hidup berpakaian dan gaya
hidup deterjen.
Senyawa Sodium Lauryl
Sulfate (S.L.S) terdapat
dalam produk pembersih dan
kecantikan. Senyawa ini
akan menghasilkan busa
dimana masyarakat selalu
percaya semakin banyak
busa maka semakin bersih.
Senyawa ini nyatanya tidak
mudah terurai apabila masuk
ke dalam air sungai, selokan,
dan lainnya (Dokumenter
Diam dan Dengarkan, 2020).
Priyaji
Agung
Motion for
Nature
Priyaji
Agung
Motion for
Nature
Segmen 3
Gaya hidup
(Penyebab dan
penyelamat)
Segmen 3
Gaya hidup
(Penyebab dan
penyelamat)
Zat-zat apa saja atau
limbah apa saja yang
terdapat di beberapa
sumber air yang
menjadi penyebab
pencemaran air di
pulau Jawa ini?
Gaya hidup seperti apa
yang ada di masyarakat
yang sekiranya dapat
memengaruhi dalam
hal negatif terhadap
krisis air bersih?
Upaya apa yang
sekiranya mampu
dilakukan dan memiliki
peluang cukup tinggi
untuk menanggulangi
krisis air bersih?
Gaya hidup ramah
lingkungan:
Di beberapa daerah
pedesaan masih lekat
117
1990: Upcycle
(memanfaatkan kembali
barang-barang bekas)
Tahun 70an: Muncul
kosmetik fair trade dan
ramah lingkungan
(Dokumenter Diam dan
Dengarkan, 2020).
akan tradisi, misalnya
di salah satu kawasan
hutan adat di
Gunungkidul, mereka
masih menggunakan
konsep mitologi untuk
menjaga sumber mata
air dan hutan. Berkaca
pada kebiasaan tersebut
yang nyatanya mampu
melestarikan air bersih,
sekiranya konsep
seperti apa bagi
masyarakat perkotaan
terkait gaya hidup yang
mampu menjaga
sustainibilitas dalam
pengelolaan air bersih
dan kelestarian
lingkungan?
Siniar Lebih Dekat Episode 6
Kearifan Lokal Kawasan Hutan Adat Wonosadi
Riset Narasumber Segmen Pertanyaan
1960: Kawasan Hutan Adat
Wonosadi mengalami
kerusakan akibat penjarahan
liar.
Hal ini menyebabkan banjir
krakal dan longor saat
musim hujan. Beberapa
sumber mata air pun mati.
118
Penjarahan ini hanya
menyisakan empat buah
pohon.
1966: Mulai dilakukan
reforestasi (Nurhadi, dkk.,
2012, p.230)
Masyarakat
dan
Pengelola
Kawasan
Hutan Adat
Wonosadi
Masyarakat
dan
Pengelola
Kawasan
Hutan Adat
Wonosadi
Segmen 1
Perjalanan,
sejarah, dan
tradisi di Hutan
Adat Wonosadi
Segmen 1
Perjalanan,
sejarah, dan
tradisi di Hutan
Adat Wonosadi
Bagaimana sejarah
yang terjadi hingga
muncul tradisi pada
kawasan Hutan Adat
Wonosadi ini?
Bagaimana bisa
kawasan ini mengalami
penjarahan pada 1965 ?
Hutan Adat Wonosadi
merupakan hutan suakan
margasatwa yang terletak 40
km sebelah utara
pegunungan seribu atau di
bawah lembah Gunung
Gambar, Desa Beji,
Kecamatan Ngawen,
Kabupaten Gunungkidul,
Yogyakarta.
Hutan ini membentang di sisi
utara Padukuhan Duren dan
Sidorejo seluas 75 hektar
yang terdiri dari 25 hektar
zona inti (hutan lindung) dan
50 hektar zona penyangga
(produksi).
Tanah di kawasan Wonosadi
memiliki warna merah
kehitaman. Kawasan ini
berada pada ketinggian
kurang lebih 200-800 meter
119
di atas permukaan laut
(Hutan Adat Wonosadi, p.5).
Masyarakat
dan
Pengelola
Kawasan
Hutan Adat
Wonosadi
Segmen 1
Perjalanan,
sejarah, dan
tradisi di Hutan
Adat Wonosadi
Hutan Adat Wonosadi
mendapat predikat zamrud
Gunungkidul karena
kepedulian masyarakat lokal
terhadap kelestarian hutan
dan kuatnya kearifan lokal
(Hutan Adat Wonosadi, p.6).
Sumber air tidak pernah
surut menjadi sarana
masyarakat dalam
mengembangkan
pertaniannya. Hutan
penyangga menjadi tonggak
ekonomi masyarakt yang
ditanami mahoni, jati, dan
akasia (Hutan Adat
Wonosadi, p.7).
Bagaimana perjuangan
masyarakat melakukan
penghijauan kembali
pasca penjarahan?
Terdapat empat kelompok
penjaga hutan yang terlibat
mengelola hutan. Kelompok
tersebut adalah Jagawana,
Ngudi Lestari (penjaga
kelestarian hutan), Kehati
(pengembang
keanekaragaman tanaman
hayati), Pokdarwis
(kelompok sadar wisata)
(Hutan Adat Wonosadi, p.7).
Segmen 2
Keberlangsungan
tradisi
memerangi isu
air bersih
Tradisi apa saja yang
dilakukan untuk
menjaga sumber mata
air?
Bagaimana proses
pengelolaan air bersih
di Desa Beji ini?
120
Kawasan Hutan Adat
Wonosadi memiiki tiga
sumber mata air yaitu Zona
Mata Air Kepuh, Zona Mata
Air Blembem, dan Zona
Mata Air Kalas
(Susilo&Sancayaningsih,
2017).
Bagaimana siklus air
yang terjalin di sumber
mata air ini? (darimana
berasal, dialirkan untuk
apa, hingga berujung
dimana?)
Masyarakat Desa Beji masih
mengayomi konsep
kesadaran mitologi Sangkan
Paraning Dumadi.
Beberapa prinsip yang
diayomi oleh masyarakat:
Sopo sing maringi urip:
Hidup manusia merupakan
Sumber mata air ini
mampu mengaliri
berapa rumah?
Seberapa deras air
sumber mata air ini
mengalir (debit air)?
121
pemberian Tuhan Yang
Maha Esa.
Sopo sing ngurip-urip: Siapa
yang memelihara kita adalah
orang tua kita, maka
haruslah kita menghargai
jasa mereka (leluhur).
Sopo sing nguripi: Sumber
penghidupan kita adalah Ibu
Periwi, haruslah kita
mencintai tanah tumpah
darah dan memelihara
sebaik-baiknya.
Sambekalaning urip:
Mengeri arti dan tujuan
hidup. Jangan sampai
tergoda mencuri dan
merusak lingkungan untuk
memperkaya diri.
Kepercayaan-kepercayaan
spiritualitas seperti inilah
yang menjadikan masyarakat
taat mempertahankan
keseimbangannya dengan
alam (Nurhadi, dkk., 2012,
p.233).
Masyarakat
dan
Pengelola
Kawasan
Hutan Adat
Wonosadi
Segmen 2
Keberlangsungan
tradisi
memerangi isu
air bersih
Adakah beberapa
tindakan menyimpang
yang sempat dilakukan
baik oleh masyarakat
desa atau wisatawan
yang mengganggu
keberadaan sumber
mata air?
Di sekitar sumber mata air,
tertanam beberapa vegetasi
tumbuhan yang dapat
menjaga kelestariannya. Hal
Segmen 3
Keanekaragaman
dan harapan
warga Wonosadi.
Tumbuhan apa saja
yang sekiranya
membantu sumber
mata air tetap lestari
dan seperti apa rincian
122
tersebut dapat terbagi
menjadi:
b) Keanekaragaman
growthform seedling
12) Saga Pohon
13) Cembirit
14) Kayu Gegah
c) Keanekaragaman
growthform rumput
15) Rumput Bambu
16) Sentro
17) Rumput Darah
d) Keanekaragaman
semak dan bambu
18) Landep
19) Melati Hutan
Jenis-jenis ini paling banyak
tumbuh di Zona Mata Air
Kalas.
Volume infiltrasi
(penyerapan air tanah)
tertinggi berada di Zona
Mata Air Kepuh dengan
volume 98,7% dan rata-rata
waktu tercepat 2,9 m3/detik
(Susilo, 2017).
Masyarakat
dan
Pengelola
Kawasan
Hutan Adat
Wonosadi
Segmen 3
Keanekaragaman
dan harapan
warga Wonosadi.
dari fungsi tumbuhan
tersebut?
Penanaman pohon
biasanya dilakukan
berapa kali dalam satu
tahun?
Apakah 10 tahun lagi,
keberadaan air bersih
ini akan tetap ajeg dan
bertahan seperti ini
menurut Anda?
Berdasarkan berita
yang saya temukan,
Pulau Jawa kini
memasukkin fase
langka air bersih,
bagaimana tanggapan
Anda selaku
masyarakat Desa Beji
yang dapat dikatakan
tidak pernah
kekurangan air bersih?
Sekiranya Desa Beji
turut terdampak krisis
tersebut, apa yang
sekiranya akan
dilakukan Anda
sebagai masyarakat
adat desa ini?
Sekiranya menurut
Anda, nilai-nilai apa
123
dari tradisi di Desa Beji
yang dapat diterapkan
oleh masyarakat
khususnya masyarakat
perkotaan agar semakin
ingat akan pentingnya
menjaga sumber air
dan kelestarian
lingkungan?
124
Naskah Konsep Animasi
Episode Durasi Konten yang Dilihat Orang Pertama
Deadline Teks dan Logo
Backsound
Hutan (1 dan 2)
15 detik
(Logo Kompas.com x Lebih Dekat)
Hutan yang berkesan lebat, lalu perlahan terbakar dan roboh karena ditebang. Lalu zoom out dan visual keluar dari mata salah seorang warga adat (khasnya ikat kepala) (Eksklusif di Spotify)
23 April 2021
Logo Kompas dan Lebih Dekat. Ep.1 / Ep. 2
Judul: Ep. 1: “Hutan sudah berteriak, kamu dengar?”
Ep. 2: “ Menjaga, bukan Menguasai!”
Keterangan Spotify: Eksklusif di Logo spotify Kompas.com Podcast
Muncul hutan lebat. (Suara natural sound hutan dan kicau burung)
Perlahan terbakar. (Suara teriakan hewan)
Terbakar sepenuhnya (Suara kebakaran hutan)
125
Tanah (3 dan 4)
15 detik
(Logo Kompas.com x Lebih Dekat)
Warga adat menginjak tanah yang subur, lalu perlahan tanaman menjadi layu, dan muncul sampah plastik. Warga adat hanya digambarkan melalui kaki tanpa alas dan mengenakan celana hitam (seperti yang digunakan orang kampung Naga)
(Eksklusif di Spotify)
30 April 2021
Logo Kompas dan Lebih Dekat. Ep.3 / Ep. 4
Judul: Ep. 3: “Tanah hampir kehilangan nyawa
Ep. 4: “Hidup dengan Alam Bukan di Alam
Keterangan Spotify: Eksklusif di Logo spotify Kompas.com Podcast
Suara langkah kaki di tanah subur.
Suara kaki menginjak sesuatu yang keras
Suara layu tanaman.
126
Air (5 dan 6)
15 detik
(Logo Kompas.com x Lebih Dekat)
Warga adat menadah air dengan tangan dari sumber mata air kayu, lalu tiba tiba airnya kering. Warga adat digambarkan dengan tangan yang mengenakan aksesoris Jawa.
(Eksklusif di Spotify)
7 Mei 2021
Logo Kompas dan Lebih Dekat. Ep.5 / Ep. 6
Judul: Ep. 5: “Air (TIDAK) Abadi!”
Ep. 6: “Titipan Leluhur yang Dijarah”
Keterangan Spotify: Eksklusif di Logo spotify Kompas.com Podcast
Suara aliran air tenang tapi deras
Suara air semakin melambat dan menipis
Suara gemuruh petir untuk mengakhiri
NASKAH KASAR EPISODE LIMA: AIR (TIDAK) ABADI [Tanpa Kutipan]
i. Pengantar
HADIAH DARI ALAM SEMESTA UNTUK
MANUSIA// HADIAH YANG SANGAT
LANGKA/ BERUPA/ KEHIDUPAN//
KITA SERINGKALI TIDAK SADAR/
BAHWA BUMI ADALAH TEMPAT PALING
SEMPURNA UNTUK DITINGGALI
MANUSIA//
OKSIGEN/ KARBONDIOKSIDA/
ATMOSFER / DAN AIR/ MENJADI SUMBER
KEHIDUPAN UTAMA/ BAGI
KEBERLANGSUNGAN HIDUP SEGALA
MAKHLUK //
EMPAT HAL YANG KITA PIKIR AKAN
DAN SELALU ADA/ NYATANYA
MEMILIKI KAPASITASNYA MASING-
Bagian pengantar.
Pengingat kembali
unsur-unsur yang
menjadikan bumi
sebagai planet layak
huni oleh manusia.
Sumber: IDN Times
Pengenalan singkat
permasalahan yang akan
dibahas yaitu kapasitas
air bersih di bumi.
127
MASING// DALAM HAL INI/ AIR MENJADI
SALAH SATUNYA//
TIDAK SEMUA PLANET DALAM TATA
SURYA MEMILIKI SUMBER AIR//
LEMBAGA ANTARIKSA AMERIKA
SERIKAT/ NASA/ MENEMUKAN
TERDAPAT SUMBER AIR DI PLANET
MARS YANG MUDAH DIAKSES// DALAM
JURNAL MILIK AMERICAN ASSOCIATION
FOR ADVANCEMENT OF SCIENCE/
SUMBER AIR ITU TERLETAK DI BAGIAN
UTARA DAN SELATAN PLANET MARS//
NAMUN/ PENELITI BELUM BISA
MEMASTIKAN KANDUNGAN DALAM
SUMBER AIR TERSEBUT//
LALU BAGAIMANA DENGAN AIR DI
BUMI?//
ii. Segmen I
AIR YANG SEHARI HARI KITA GUNAKAN/
UNTUK MINUM/ UNTUK MANDI/
MENCUCI PAKAIAN/ MENCUCI PIRING/
TRANSPORTASI/ SUMBER ENERGI/
REKREASI/ DAN LAINNYA/ MEMILIKI
SIKLUS UNTUK MEMPERTAHANKAN
KEBERADAANNYA//
AIR YANG DIPERCAYA BERASAL DARI
LUAR PLANET INI/ DARI METEOR DAN
ASTEROID YANG MENABRAK BUMI/
MASIH DIPERDEBATKAN ASAL
MUASALNYA// SEBUAH STUDI OLEH
JURNAL SCIENCE MENYATAKAN /
KEMUNGKINAN BUMI SUDAH TERLAHIR
DALAM KEADAAN BASAH/ ATAU AIR
SEJAK AWAL SUDAH ADA DI PLANET
INI// NAMUN/ AIR TIDAK SELALU ADA
UNTUK DIMINUM//
Bentuk perluasan
kondisi air di planet
lain. Hal ini untuk
mendukung pernyataan
bahwa bumi adalah
planet paling layak
huni dilihat dari aspek
keberadaan air.
Sumber: NASA
Kesimpulan
permasalahan
yang dibahas.
Penjelasan awal mula
keberadaan air untuk
menekankan keadaan
air di bumi.
Sumber: Kompas.com
128
PERSENTASE AIR TAWAR DAN AIR
BERSIH DI BUMI HANYA SEKITAR 2,5
PERSEN/ DIBANDINGKAN DENGAN AIR
LAUT YANG MEMILIKI PERSENTASE 97,5
PERSEN// HAL INI MENANDAKAN/
KEBERADAAN AIR BERSIH SANGATLAH
TERBATAS//
SEPERTI SEBUAH RANTAI MAKANAN
YANG BERSIKLUS/ AIR PUN MEMILIKI
SIKLUSNYA SENDIRI// PROSES INI
TERBAGI MENJADI EMPAT BAGIAN//
EVAPORASI ATAU PENGUAPAN AIR
YANG ADA DI LAUT/RAWA/SUNGAI//
TRANSPIRASI/ PENGUAPAN AIR DARI
TUMBUHAN// KONDENSASI/ PERUBAHAN
UAP AIR MENJADI PARTIKEL ES// DAN
PRESIPITASI/ ATAU PROSES HUJAN// AIR
YANG TURUN SEBAGAI HUJAN
KEMUDIAN AKAN DISERAP OLEH
TANAH/ MENJADI AIR TANAH/ DAN
SEBAGIAN LAINNYA AKAN MENGALIR
MENUJU LAUT//
AIR YANG TERSERAP MENJADI AIR
TANAH ITULAH YANG DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI SUMBER AIR
BERSIH// DAUR AIR INI SEBAIKNYA
DILESTARIKAN OLEH MANUSIA/
DENGAN TIDAK MELAKUKAN
PENEBANGAN HUTAN/ PENUTUPAN
TANAH DENGAN BETON DAN ASPAL/
SERTA PEMBANGUNAN GEDUNG
GEDUNG YANG MENGIKIS DAERAH
PERESAPAN AIR//
SAAT KAMU BANGUN TIDUR / SETELAH
BERLARI// KAMU MEMBUTUHKAN AIR
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
CAIRAN TUBUH// TAPI COBA KAMU
BAYANGKAN/ BAGAIMANA KELAK/ AIR
MENJADI HAL LANGKA/ YANG TIDAK
MUDAH LAGI KAMU DAPATKAN//
LEMBAGA RISET ILMU PENGETAHUAN/
LIPI/ MENYEBUTKAN HASIL SURVEINYA/
PULAU JAWA MENGALAMI KRISIS AIR
Penjelasan terjadinya
siklus air. Hal ini
untuk memaparkan
bagaimana cara air
mempertahankan
keberadaannya.
Sumber: Dokumenter
Diam dan Dengarkan.
Unsur What.
Menjelaskan apa yang
terjadi dengan
keberadaan air bersih
di Indonesia.
Sumber: LIPI.
Penjelasan terjadinya
siklus air. Hal ini
untuk memaparkan
bagaimana cara air
mempertahankan
keberadaannya.
Sumber: Dokumenter
Diam dan Dengarkan.
Penjelasan kuantitas
air di bumi untuk
menjawab kondisi air
di bumi.
Sumber: Dokumenter
Diam dan Dengarkan.
129
BERSIH HINGGA 9,6 PERSEN PADA 2045//
PADA 2040/ PULAU JAWA DIPREDIKSI
AKAN KEHILANGAN HAMPIR SELURUH
MATA AIR// HAL INI BERDAMPAK PADA
KEHIDUPAN 150 JUTA PENDUDUK/ YANG
AKAN KESULITAN AIR BERSIH/ BAHKAN
UNTUK MAKAN DAN MINUM//
PENURUNAN AIR BERSIH INI AKAN
MENINGKAT HINGGA 2070// HAL
TERSEBUT DIUNGKAPKAN OLEH PRIYAJI
AGUNG/ SALAH SATU PENELITI YANG
TERGABUNG DI PUSAT KAJIAN WISATA
LINGKUNGAN DAN INDUSTRI/ DAN
PERWAKILAN DARI MOTION FOR
NATURE//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
MEMANGNYA SEPERTI APA/ KONDISI
AIR BERSIH SAAT INI DI PULAU JAWA?//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
TIGA BELAS SUNGAI TERCEMAR
BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN
COLIFORM FECAL/ PADA AIR TANAH//
HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN 69
PERSEN AKTIVITAS MANUSIA/
MENYEBABKAN PENCEMARAN AIR//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
TAPI PENASARAN TIDAK/ SEPERTI APA
KONDISI SUNGAI-SUNGAI YANG ADA DI
INDONESIA?//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
iii. Segmen II
*GLEG GLEG GLEG (SUARA MINUM)*/
AHHHH/ RASANYA SEGAR SEKALI YA/
MEMINUM AIR DI TENGAH TERIKNYA
MATAHARI//
*SRAAASHH*/ HUAHH/
MENYENANGKAN KETIKA MANDI
SEHABIS BERAKTIVITAS//
Pemaparan hal-hal
yang menjadi
indikator pendorong
kualitas buruk air
bersih.
Sumber: Narasumber
Priyaji Agung
Gimik transisi
antar segmen.
130
DALAM SATU TETES AIR/ ADA BERAGAM
KEGUNAAN// BAYANGKAN/ HAMPIR
SELURUH AKTIVITAS KITA
MEMBUTUHKAN AIR//
HAMPIR SEKITAR 70 PERSEN TUBUH
KITA TERDIRI DARI AIR// KITA/ MAMPU
BERTAHAN HINGGA TIGA MINGGU
TANPA MAKAN// NAMUN/ TANPA
MINUM/ KITA HANYA BISA BERTAHAN
EMPAT HINGGA TUJUH HARI// ITUPUN
TERGANTUNG SITUASINYA//
KEBUTUHAN AKAN AIR YANG
MENINGKAT/ DIIKUTI PULA DENGAN
PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG KIAN
NAIK// DI PULAU JAWA MISALNYA/
KEPADATAN PENDUDUK SAAT INI
MENCAPAI 1.171 JIWA PER KILO METER
PERSEGI// HAL INI 8,3 KALI LIPAT DARI
RATA-RATA KEPADATAN NASIONAL//
DILIHAT DARI NERACA AIR BULANAN/
BEBERAPA TEMPAT DI PULAU JAWA
MENGALAMI PENURUNAN AIR// HAL INI
DISEBABKAN OLEH DISTRIBUSI HUJAN
BULANAN YANG TIDAK MERATA DI
SEPANJANG TAHUN// KOK BISA?//
JAWABANNYA ADALAH PENINGKATAN
KEPADATAN PENDUDUK//
PENINGKATAN KEPADATAN PENDUDUK
DAN PEMBANGUNAN MERENGGUT
DAERAH RESAPAN AIR// HERU SANTOSO/
SEORANG PENELITI YANG KINI
MERUPAKAN KEPALA BIRO ORGANISASI
DAN SUMBER DAYA MANUSIA/ LIPI/
MENEGASKAN HAL TERSEBUT//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
JIKA SEPERTI YANG DIPREDIKSI/ PADA
2070 INDONESIA BENAR-BENAR AKAN
MENGALAMI LANGKA AIR/ BUKAN
TIDAK MUNGIN KITA TIDAK MEMILIKI
Penjelasan
pentingnya air bagi
tubuh manusia.
Sumber:
Kompas.com
Bagian How.
Menjelaskan
bagaimana problem
krisis air terjadi.
Sumber: BBC, Jurnal
milik Rusdiana.
Pemaparan narasumber
terkait upaya yang dapat
dilakukan untuk
menanggulangi krisis air.
Sumber: Heru Santoso
131
TINDAKAN UNTUK MENGHEMAT AIR
BERSIH//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
MANUSIA ADALAH MANUSIA// PEOPLE
BEING PEOPLE//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
APAKAH KAMU SALAH SATUNYA??//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
iv. Segmen III
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI/
MANUSIA MEMILIKI BERAGAM GAYA
HIDUP// DALAM BERPAKAIAN
MISALNYA// APAKAH KAMU TAU/
UNTUK MEMPRODUKSI SATU POTONG
CELANA JINS/ DIPERLUKAN 1800 GALON
AIR/ ATAU SETARA DENGAN 6.800 LITER
AIR// HANYA/ UNTUK/ SATU/ POTONG/
CELANA//
BUKAN HANYA CELANA JEANS/ SEMUA
JENIS PAKAIAN MEMBUTUHKAN AIR
DALAM PROSES PRODUKSINYA// DALAM
PROSES PEWARNAAN/ AIR BERGUNA
SEBAGAI PELARUT// ITULAH MENGAPA/
DUNIA INDUSTRI SANGAT
BERPENGARUH TERHADAP MASALAH
AIR//
KALAU UNTUK PRODUKSI PAKAIAN
SAJA/ SUDAH HABIS BERLITER LITER
UNTUK SATU POTONG/ LALU UNTUK
KEBUTUHAN MANUSIA/ BUTUH BERAPA
LITER AIR?// NO/ NO/ TIDAK SEBANYAK
YANG KAMU KIRA// TUBUH MANUSIA
HANYA BUTUH 600 LITER AIR/ PER
TAHUNNYA//
70 PERSEN MASALAH AIR DATANG DARI
LIMBAH DOMESTIK/ ATAU RUMAH
TANGGA// PENYUMBANG UTAMANYA
BERASAL DARI DETERJEN// HAYOOO/
Penjelasan kebiasaan
masyarakat menghadapi
sebuah krisis.
Sumber: Heru Santoso
Bagian Amplify.
Penjelasan perluasan
informasi terkait pengaruh
sektor industri dan rumah
tangga dengan kondisi air.
Sumber: Dokumenter
Diam dan Dengarkan.
132
SIAPA YANG DULU PERCAYA/ KALAU
SEMAKIN BANYAK BUSA YANG
DIHASILKAN DARI SEBUAH DETERJEN/
AKAN SEMAKIN BERSIH HASILNYA?//
BUSA BERASAL DARI ZAT KIMIA FOSFAT
DALAM DETERJEN// SENYAWA INI AKAN
BEREAKSI DENGAN LAPISAN MINYAK/
DAN LEMAK/ SEHINGGA MUDAH
DIHILANGKAN// ADAPULA SENYAWA
LAINNYA/ YANG TERDAPAT DALAM
PRODUK KECANTIKAN KITA/ SODIUM
LAURYL SULFATE/ SLS// SENYAWA-
SENYAWA INI SEJATINYA TIDAK MUDAH
TERURAI/ APABILA MASUK KE DALAM
AIR SUNGAI DAN SELOKAN// PRIYAJI
AGUNG/MENYEBUTKAN KANDUNGAN
LAIN YANG TERDAPAT DALAM
DETERJEN//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
HAL-HAL YANG SETIAP HARI KITA
SIRAM / YANG PERLAHAN MASUK
MELALUI PIPA / MENUJU SELOKAN ATAU
SUNGAI/ YANG LUPUT DARI PEMIKIRAN
KITA / YANG TERNYATA/ MEMBAWA
SEJUTA DAMPAK BURUK/ HANYA
DALAM SETETES AIR// HADIAH YANG
PALING BERHARGA DARI SEMESTA/
KITA GUNAKAN SECARA PERCUMA/
LEWAT TETES TETES BUSA//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
MERUPAKAN PILIHAN MANUSIA/
TENTANG BAGAIMANA NASIB
KEBERLANJUTAN KEHIDUPAN//
BELAJAR MENCINTAI ALAM/ DAN
SEGALA ISINYA/ SUDAH DITANAMKAN
SEDARI KITA KECIL/ SUDAH TERTULIS/
PADA BUKU BUKU PELAJARAN
SEKOLAH DASAR// TAPI PRAKTIKNYA/
TERTANAM PADA HATI TIAP-TIAP UMAT
MANUSIA//
Pemaparan bahaya
senyawa kimia dalam
deterjen.
Sumber: Priyaji Agung.
Pengingat terkait
pelestarian sumber
daya alam sudah
diajarkan sejak dulu
dan praktiknya
bergantung pada
pilihan manusia.
133
DI KEHIDUPAN PEDESAAN/ BUKAN HAL
ASING BAGI MEREKA
MEMPERTAHANKAN MITOS MITOS
YANG ADA/ KEPERCAYAAN
KEPERCAYAAN YANG ADA/ DAN
TRADISI YANG ADA// KEBIASAAN
KEBIASAAN SEPERTI ITU/ YANG
MEMBENTUK POLA HIDUP PELESTARIAN
ALAM BAGI MASYARAKAT SEKITAR/
HINGGA TERCIPTA SEBUAH POLA YANG
KONTINU//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
DI MASYARAKAT KOTA/ BUKAN
BERARTI KITA HARUS MEMBUAT MITOS
KITA SENDIRI// POLA HIDUP RAMAH
LINGKUNGAN/ SUDAH MULAI SERING
DITERAPKAN/ BAGI MEREKA YANG
PEDULI PADA ALAM//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
v. Penutup
YANG SUDAH DAN TELAH KITA
LAKUKAN/ TIDAK DAPAT KITA PUTAR
ULANG// YANG DAPAT DILAKUKAN/
HANYALAH BERJALAN MENCARI CARA
LAIN// MERAWAT KEHIDUPAN/
MERAWAT APA YANG SEMESTA BERI
KEPADA KITA//
SOLUSI SOLUSI YANG MUNCUL/
MEMBUTUHKAN BANYAK
PERTIMBANGAN// PERTIMBANGAN
HARGA YANG LEBIH MAHAL/ NIAT DAN
KEMALASAN/ SEMUA BUTUH
DIPERJUANGKAN// APA YANG
DITAWARKAN INDUSTRI/ MELALUI
PRODUK PRODUK RAMAH
LINGKUNGAN/ BUKAN MENJADI SOLUSI
UTAMA// HAL UTAMA/ YANG
MENDUKUNG TERGERAKNYA POLA
HIDUP RAMAH LINGKUNGAN/ BERASAL
DARI DALAM DIRI KITA SENDIRI// YAITU/
DIMULAI DARI PEMIKIRAN KITA//
Kata-kata pemanis
sebagai transisi
menuju penutup.
Pengingat banyaknya
alternatif pelestarian
alam, tetapi semua
dimulai dari diri
sendiri.
134
SELALU ADA CARA UNTUK KITA
MENCINTAI SEMESTA/ LEWAT CARA
CARA SEDERHANA/ YANG DEKAT
DENGAN KITA//
NASKAH KASAR EPISODE ENAM: TITIPAN LELUHUR YANG DIJARAH
[Tanpa Kutipan]
i. Pengantar
AKU BERLARI//
SEMAKIN DALAM//
DAN KEMUDIAN BERHENTI//
BERJALAN PERLAHAN//
SAMBIL MENYEKA KERINGAT YANG
MENETES DARI DAHIKU//
MENGHIRUP UDARA SEGAR//
MENIKMATI KICAUAN BURUNG YANG
MENYAPA//
MEMEJAMKAN MATA//
MERASAKAN SEMILIR ANGIN PADA
WAJAHKU//
DAN KEMUDIAN AKU TERBANGUN//
AKU SELALU TERBANGUN DENGAN
PEMANDANGAN GEDUNG-GEDUNG
PENCAKAR LANGIT//
MIMPI DAN REALITA SELALU
BERBENTURAN KERAS//
SEMILIR ANGIN SEGAR DALAM
MIMPIKU/ BERUBAH MENJADI
SEMILIR ANGIN AIR CONDITIONER/
YANG KUPASANG SEJAK SEMALAM//
SIBUKNYA HIRUK PIKUK KOTA TELAH
MENYAPAKU//
DAN PADA AKHIRNYA/ AKU
MERINDUKAN SUASANA DAMAI
KEHIDUPAN DESA//
Punchline (Kata-
kata pemanis untuk
menutup)
Pembuka. Penulis
menggambarkan aktivitas
yang dilakukan di alam
dalam mimpi. Hal ini
sebagai perbandingan
dengan aktivitas di kota.
Perbandingan
aktivitas pagi hari di
kota dan suasananya.
Menggambarkan
kerinduan terhadap
kehidupan di desa.
135
HARMONISASI YANG INDAH ANTARA
ALAM DAN MANUSIA//
BISING NOTIFIKASI PESAN SINGKAT
SEJAK PAGI HARI/ KEPULAN HITAM
ASAP KENDARAAN/ KERUH AIR DI
SETIAP SUNGAI DAN SELOKAN//
PEKAT // MEMBUAT SESAK BUMI INI//
KEMANA KEASRIAN ITU PERGI??//
ii. Segmen I
TIDAK ADA YANG LEBIH
MENYENANGKAN DARI CERITA
BERLIBUR KE RUMAH NENEK//
JANGAN BOHONG// SAAT KELAS
MENGARANG DI SEKOLAH DASAR/
KAMU PASTI PERNAH MENDENGAR
ATAU BAHKAN MENGARANG CERITA
INI//
SAAT LIBURAN/ AKU DAN KEDUA
ORANG TUA KU PERGI KE RUMAH
NENEK DI DESA// SESAMPAINYA DI
RUMAH NENEK/ AKU DISAMBUT
HANGAT OLEHNYA DAN DIBERI TEH
HANGAT SERTA KUKIS
KESUKAANKU// SELAMA LIBURAN/
AKU BERMAIN DENGAN TEMAN-
TEMAN/ KE SAWAH/ MANDI DI
SUNGAI/ DAN JUGA MEMETIK BUAH
KESUKAANKU DI KEBUN//
CERITAKU/ 14 TAHUN YANG LALU//
HINGGA SEKARANG//
RASANYA MASIH SAMA// MASIH
SAMA SENANGNYA UNTUK PERGI KE
PEDESAAN YANG MASIH HIJAU//
DAN INILAH/ PERJALANANKU
MENJAJAKI DESA BEJI/ DI
YOGYAKARTA//
Aktivitas dan
kondisi di kota.
Tanda dimulainya
perjalanan
Gimik transisi.
Penggambaran
senangnya berkunjung
ke pedesaan.
Dimulainya
perjalanan
menuju Desa
Beji.
136
MUT/ BENSINNYA AMAN?//
AMAN/ UDAH DI IISI TADI//
E-TOLL?//
UDAH JUGA//
EH TAPI MUT JALANANNYA MUTER
MUTER GITU/ KAMU BISA KAN YA
NYETIRNYA?//
BISAAA//
BENTAR BENTAR PAKE HAND
SANITIZER DULU GAIS// EH YO
MASKER JANGAN LUPA//
OH IYA BENER/ TADI GUE TAROH
MANA YA?//
YEUU//
OHH INI/ HEHEHHEE//
DAH YA BERANGKAT NI//
SIAP KAPTEN!//
ADA YANG ISTIMEWA DARI CERITA DI
DESA BEJI// ITULAH MENGAPA KAMI
PERGI KE SANA//
AKU MEMBUKA KACA JENDELA
MOBIL YANG TELAH KAMI KENDARAI
HAMPIR DELAPAN JAM PERJALANAN/
DARI TASIKMALAYA MENUJU DESA
BEJI//
LIHAT// UDARANYA MASIH SEJUK/
HAMPARAN POHON MEMBUAT
RINDANG JALAN YANG KAMI
TEMPUH// PUKUL 10.00 PAGI/ JALANAN
MENUJU DESA BEJI TAMPAK INDAH
DENGAN SIRAMAN CAHAYA
MATAHARI//
TIDAK ADA YANG SEMPURNA DI
DUNIA INI// DESA BEJI DAN HUTAN
WONOSADI MENYIMPAN KISAHNYA
TERSENDIRI//
SEMUANYA DIMULAI 56 TAHUN YANG
LALU/ SAAT MANUSIA MERENGGUT
NYAWA DARI DESA INI// KETIKA
HUTAN MASIH HIJAU/ DAN HIDUP
HARMONIS BERDAMPINGAN DENGAN
MASYARAKAT// SEGALA SUMBER
Gimik bersiap
untuk perjalanan
menuju Desa Beji.
Disesuaikan
dengan kondisi asli
saat penulis dan
tim melakukan
perjalanan.
Gambaran
perjalanan menuju
Desa Beji.
Bagian What.
Pemaparan
mengenai sejarah
yang terjadi di
Kawasan Hutan
Adat Wonosadi,
Desa Beji.
Sumber: Ibu Sri
137
DAYA MENYOKONG KEHIDUPAN
MEREKA/ TERMASUK AIR BERSIH//
KEHIDUPAN SANGAT
MENENANGKAN//
TAPI KEMUDIAN/ DATANGLAH
PENJARAHAN//
1965/ KAWASAN HUTAN WONOSADI DI
DESA BEJI/ KEHILANGAN HAMPIR
SELURUH POHONNYA//
PENGGUNDULAN PUN TERJADI/
HINGGA MENYISAKAN EMPAT
BATANG POHON// KEHIDUPAN
FAUNANYA PUN TERGANGGU/
BANYAK DARI BINATANG DI HUTAN
TERSEBUT MENDATANGI RUMAH
WARGA// BANJIR KRAKAL DAN
LONGSOR PUN TERJADI SAAT MUSIM
HUJAN// SUMBER MATA AIR MATI//
ALAM MEMBERIKAN
PERINGATANNYA//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
HUTAN ADAT WONOSADI//
MERUPAKAN HUTAN SUAKA
MARGASATWA YANG TERLETAK 40
KILOMETER/ SEBELAH UTARA
PEGUNUNGAN SERIBU/ ATAU DI
BAWAH LEMBAH GUNUNG GAMBAR//
HUTAN INI TERMASUK DALAM
DAERAH DESA BEJI/ KECAMATAN
NGAWEN/ KABUPATEN
GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA//
KAWASAN INI MEMBENTANG/ DI SISI
UTARA PADUKUHAN DUREN/ DAN
SIDOREJO SELUAS 75 HEKTAR YANG
BERUPA ZONA INTI ATAU HUTAN
LINDUNG/ DAN 50 HEKTAR ZONA
PENYANGGA ATAU PRODUKSI//
TANAHNYA PUN MEMILIKI WARNA
MERAH KEHITAMAN// KAWASAN INI
BERADA PADA KETINGGIAN KURANG
Bagian What.
Pemaparan
mengenai sejarah
yang terjadi di
Kawasan Hutan
Adat Wonosadi,
Desa Beji.
Sumber: Ibu Sri
Pemaparan kondisi
geografis Kawasan
Hutan Adat
Wonosadi, Desa Beji.
Sumber: Buku Hutan
Adat Wonosadi milik
Ibu Sri.
138
LEBIH 200 HINGGA 800 METER/ DI
ATAS PERMUKAAN LAUT//
DALAM SEJARAHNYA/ KAWASAN
HUTAN ADAT WONOSADI
MENYIMPAN JEJAK MITOLOGI YANG
KUAT//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
DENGAN AMANAT LELUHUR UNTUK
MELESTARIKAN HUTAN/ 1966/
MASYARAKAT DESA SEPAKAT
MELAKUKAN PENYELAMATAN
TERHADAP HUTAN WONOSADI//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
iii. Segmen II
AKU MENYERUPUT TEH HANGAT
YANG DISAJIKAN BU SRI/ KETIKA
KAMI BARU SAJA TIBA BEBERAPA
MENIT YANG LALU DI DESA BEJI// IBU
SRI ADALAH KETUA ORGANISASI
NGUDI LESTARI/ KELOMPOK PENJAGA
HUTAN WONOSADI/ YANG
RUMAHNYA KAMI SINGGAHI//
OH YA/ AKU BELUM BILANG KALAU
UDAH SAMPAI YA?//
OKE/ SELAMAT DATANG DI KAWASAN
HUTAN ADAT WONOSADI/ DESA BEJI//
HUTAN ADAT YANG MENDAPAT
PREDIKAT ZAMRUD GUNUNGKIDUL/
KARENA KEPEDULIAN MASYARAKAT
LOKAL/ TERHADAP KELESTARIAN
HUTAN/ DAN KUATNYA KEARIFAN
LOKAL//
KEARIFAN MASYARAKAT LOKAL/
TIDAK BISA LEPAS DARI KONSEP
MITOLOGI/ ATAU MITOS// PERNAH
DENGER LAH YA TENTANG MITOS//
KALAU AKU WAKTU KECIL SERING
DITAKUT-TAKUTIN MAMAKU PAKE
MITOS// KALO MAKAN HARUS ABIS/
Gimik transisi ke
segmen dua.
Pengenalan
narasumber utama Ibu
Sri.
Bagian Amplify.
Pemparan konsep
mitologi yang
dilakukan di Desa
Beji.
Sumber: Ibu Sri
139
NANTI NASINYA NANGIS// KATANYA
HAHAHA// TAPI KALAU DI WONOSADI/
KONSEP MITOS INILAH YANG
MEMBUAT MEREKA TAAT
MELESTARIKAN ALAM//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
SETIAP TEMPAT PUNYA CERITA/
SETIAP DESA PUNYA MITOLOGI DAN
TRADISINYA SENDIRI// JADI JANGAN
HERAN/ MITOS MITOS SEPERTI INI
SELALU ADA DI DESA DESA
LAINNYA//
MASYARAKAT DESA BEJI/ TIDAK
PERNAH KEKURANGAN SUMBER AIR
BERSIH// SUMBER MATA AIR YANG
ADA DI HUTAN WONOSADI DIJADIKAN
SARANA MASYARAKAT DALAM
MENGEMBANGKAN PERTANIANNYA//
DALAM PENJAGAANNYA/ SEJUMLAH
KELOMPOK PENJAGA HUTAN
BERTANGGUNG JAWAB DENGAN
PENGELOLAAN HUTAN// ADA
KELOMPOK JAGAWANA/ NGUDI
LESTARI/ KEHATI/ DAN POKDARWIS//
EH TAPI AKU BELUM CERITAIN YA/
GIMANA TAMPAK HUTAN WONOSADI
?//
MEMASUKKI KAWASAN HUTAN
LINDUNG INI/ AKU DITEMANI OLEH
BANYAKNYA BONGKAHAN BATU
RAKSASA DI SISI KIRIKU// KATANYA
SIH/ BERDASARKAN PENELITIAN/
BATU BATU INI BERASAL DARI
GUNUNG BERAPI // DI SISI KANAN/
BERJEJER RUMAH RUMAH WARGA
SEKITAR//
KALAU KAMU KESINI/ SEBAIKNYA
PERSIAPKAN KAKIMU SEBAIK
MUNGKIN // KARENA KAMU AKAN
DISAMBUT OLEH 385 ANAK TANGGA
MENUJU HUTAN// DI SEKELILING
Penegasan bahwa
konsep mitologi
selalu dimiliki di
beberapa daerah
lainnya.
Penggambaran situasi
di Kawasan Hutan
Adat Wonosadi, Desa
Beji.
Penjelasan singkat
terkait pengelolan
sumber mata air dan
kelompok penjaga
hutan.
140
ANAK TANGGA/ TERDAPAT BANYAK
SEKALI TUMBUHAN BAMBU//
HUTAN INI MEMILIKI TIGA SUMBER
MATA AIR// MATA AIR KEPUH/ MATA
AIR BLEMBEM/ DAN MATA AIR
KALAS//
KETIGANYA DIJAGA DENGAN
SANGAT BAIK OLEH MASYARAKAT
SEKITAR//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
KAMI MENELUSURI HUTAN
WONOSADI DITEMANI OLEH MBAH
SARIYO/ PEMANDU KAMI// MBAH
SARIYO JUGA BERCERITA / SUMBER
MATA AIR KEPUH DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MEMENUHI 77 KELUARGA//
SUMBER MATA AIR BLEMBEM
SEBAGIAN DI TAMPUNG DI BAK DAN
SEBAGIAN DIALIRKAN KE SAWAH //
SEDANGKAN SUMBER MATA AIR
KALAS DAPAT MEMENUHI 55
KELUARGA// MEMANGNYA AIR ITU
DIALIRKAN MELALUI APA?
(PERNYATAAN NARASUMBER)
SANGKAN PARANING DUMADI/
MERUPAKAN SALAH SATU KONSEP
YANG DIPERCAYA MASYARAKAT
DALAM HIDUP BERDAMPINGAN
DENGAN HUTAN WONOSADI//
MASYARAKAT SEKITAR
MEMBAGINYA KE DALAM BEBERAPA
PRINSIP//
SOPO SING MARINGI URIP// ITU
BERARTI HIDUP MANUSIA
MERUPAKAN PEMBERIAN TUHAN
YANG MAHA ESA//
SOPO SING NGURIP-URIP// SIAPA YANG
MEMELIHARA KITA ADALAH ORANG
TUA KITA/ MAKA HARUSLAH KITA
MENGHARGAI JASA MEREKA/
Pemaparan kegunaan
sumber mata air dan
pengalirannya.
Sumber: Mbah Sariyo
Pemaparan konsep
dan prinsip
masyarakat lokal
Desa Beji dalam
pemeliharaan alam.
Sumber: Ibu Sri.
141
MEREKA YANG DIMAKSUD ADALAH
PARA LELUHUR//
SOPO SING NGURIPI// SUMBER
PENGHIDUPAN KITA ADALAH IBU
PERTIWI/ HARUSLAH KITA
MENCINTAI TANAH TUMPAH DARAH/
DAN MEMELIHARA SEBAIK-
BAIKNYA//
SAMBEKALANING URIP// MENGERTI
ARTI DAN TUJUAN HIDUP// JANGAN
SAMPAI TERGODA MENCURI DAN
MERUSAK LINGKUNGAN UNTUK
MEMPERKAYA DIRI SENDIRI//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
TAPI/ COBA BAYANGKAN/
BAGAIMANA JIKA ADA YANG
MELANGGAR HAL HAL TERSEBUT?
(PERNYATAAN NARASUMBER)
iv. Segmen III
KAMI TERUS MENELUSURI HUTAN/
SEMBARI MENEPUK NEPUK KAKI
KAMI YANG SEPERTINYA DIGEMARI
NYAMUK//
DI SINI ADA TUMBUHAN APA SAJA
MBAH YANG TUMBUH?//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
KEBERADAAN SUMBER AIR YANG
MENGHIDUPI MASYARAKAT SEKITAR/
DALAM PENGELOLAANYA TIDAK
MELALUI PROSES PENYULINGAN//
PROSES PENYULINGAN DILAKUKAN
SECARA ALAMIAH/ DARI PROSES
PENGENDAPAN OLEH TANAH DAN
BANTUAN TUMBUHAN YANG ADA//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
SINAR MATAHARI YANG TERIK/
TIDAK TERASA TERIK SIANG INI//
Gimik transisi ke
segmen tiga.
Penjelasan singkat
pengenai proses
alamiah daur air
yang terjadi di
Desa Beji.
Sumber: Ibu Sri.
142
CUACA PANAS YANG BIASANYA AKU
RASAKAN DI KOTA/ TERGANTIKAN
DENGAN SUASANA SEJUK DAN
RINDANG DARI PEPOHONAN YANG
MEMENUHI HUTAN INI//
SETELAH PUAS MENGELILINGI
HUTAN/ KAMI MEMUTUSKAN
BERJALAN KEMBALI KE ARAH RUMAH
BU SRI//
KONON KATANYA/ SUMBER
KEBAHAGIAAN DATANG DARI DUNIA
DI SEKELILINGMU//HAL YANG PALING
SINGKAT SEKALIPUN// KEDAMAIAN
DAN KEHARMONISAN INI/
SETIDAKNYA SELINTAS MENJADI
KEBAHAGIAAN TERSENDIRI BAGI
KAMI//
AKU MEMBAYANGKAN/ APA YANG
AKAN TERJADI/ KETIKA PERUBAHAN
IKLIM MEREBUT SEGALANYA?//
APAKAH 10 TAHUN LAGI/ SUMBER
MATA AIR DI SINI AKAN TETAP AJEG?//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
KEADAAN DI SINI BERBEDA DENGAN
KONDISI DI KOTA/ TERUTAMA PULAU
JAWA/ YANG BERDASARKAN BERITA
KINI MENGALAMI KELANGKAAN AIR
BERSIH//
(PERNYATAAN NARASUMBER)
LALU BAGAIMANA JIKA DAERAH INI
TETAP TERDAMPAK?
(PERNYATAAN NARASUMBER)
TAK SELAMANYA ALAM BISA
MEMBERIKAN SEMUA HAL YANG
KITA BUTUHKAN// KRISIS DAN
TRAGEDI BISA TERJADI KAPAN SAJA/
APALAGI KETIKA KITA TIDAK MAMPU
HIDUP BERDAMPINGAN
DENGANNYA//
Gimik kembali
dari perjalanan di
Hutan Adat
Wonosadi.
Bayangan kondisi
ke depan dari
Hutan Adat
Wonosadi.
Sumber: Ibu Sri
dan Mbah Sariyo.
Upaya masyarakat
apabila terkena
dampak krisis air
bersih.
Sumber: Mbah Sariyo
143
v. Penutup
SEMBURAT MERAH SAGA MENYAPA
KAMI KETIKA KAMI SEDANG
MENGEMAS SELURUH BARANG// YA/
INI SAATNYA UNTUK PULANG
KEMBALI// INI SAATNYA UNTUK
MEMBAWA SELURUH KISAH YANG
TERTAMPUNG DI DESA BEJI/ UNTUK DI
DENGAR MASUK KE TELINGA-
TELINGA MANUSIA LAIN//
PERJALANAN MENCARI KISAH TIDAK
SELALU MUDAH/ TAPI PELAJARAN
YANG DIDAPAT SELALU BERMAKNA//
BERUNTUNGNYA AKU DAN KEDUA
REKANKU/ BISA MERASAKAN
LANGSUNG/ SEBERAPA BESAR
ENERGI KEHARMONISAN ALAM DAN
MANUSIA MELALUI PERJALANAN
DESA BEJI//
MENJAGA MATA AIR/ MENJAGA
KEHIDUPAN// KITA TIDAK PERNAH
TAHU KAPAN KITA AKAN BENAR
BENAR MERASAKAN LANGKANYA
AIR BERSIH// SATU YANG PASTI/
KEHIDUPAN INI BERAWAL DARI DIRI//
MARI BERKEMAS/ BERANGKAT/
BERPETUALANG MENCARI KISAH//
SEMAKIN KITA MENCARI BANYAK
HAL/ SEMAKIN BANYAK PERUBAHAN
YANG BISA KITA UPAYAKAN//
NASKAH SINIAR LEBIH DEKAT EPISODE 0
“TITIK AWAL: PODCAST LEBIH DEKAT”
ISU GLOBAL : -
ANGLE : PERKENALAN
PENYIAR : MUTIARA BERTHA, OCTAVIANI, YOHANA INDAH
DURASI : 1 MENIT
NARASUMBER : -
No Durasi Item Narasi Keterangan Detail Audio
Opening KENAKAN PENYUARA
TELINGA MU//
Suara bisikan Suara host
aja.
Gimik transisi
dan kata-kata
pemanis penutup.
Pengingat pentingnya
memulai dari diri
sendiri untuk sebuah
perubahan.
Ajakan penutup untuk semakin
mencari banyak wawasan dan
pengalaman agar dapat membuat
perubahan.
144
TELISIK LEBIH
DEKAT//
Sound effect
kayak
bioskop yg
vibes nya
kayak ‘all
around you’
Narasi
awal
KAMU TAHU APA
YANG AKU
PIKIRKAN?//
COBA DENGAR
SUARA-SUARA INI//
KEBAKARAN HUTAN//
PENCEMARAN AIR//
TANAH TANDUS//
KITA HIDUP/ DI BUMI
YANG SEPERTI INI//
HOW DID THIS
WORLD GET SO
BROKEN?//
Deep calm
voice
Suara host
aja
Suara
kebakaran
hutan
Suara
mencuci
baju/piring
Suara tanah
tandus
Mulai suara
backsound
menuju
transisi
Pengenalan INI ADALAH
PODCAST LEBIH
DEKAT// KITA MULAI
MELIHAT LEBIH
DALAM/ SUARA
SUARA TENTANG
ALAM/ CERITA
TENTANG
PERUBAHAN IKLIM/
DAN TRADISI
MASYARAKAT//
Sekilas
pengenalan.
145
Isi (BACA BERITA)
PADA 2019/ TAHUN
TERPANAS/ DALAM
LIMA TAHUN
TERAKHIR//
PENCATATAN IKLIM
DAN CUACA SUDAH
DIMULAI SEJAK 1850//
KARBON DIOKSIDA
MENCAPAI REKOR
TERTINGGI/ 37
MILIAR TON
ADANYA/ PADA 2018//
IKLIM TELAH
BERUBAH SECARA
SIGNIFIKAN/ DALAM
BEBERAPA ABAD
YANG LALU//
(BARU MASUK
NARASI ISI)
HUTAN//
TANAH//
AIR//
GABUNGAN
HARMONISASI YANG
INDAH ANTARA
ALAM DAN
MANUSIA//
SEMUA ITU ADALAH
ANUGERAH//
DAN KEMUDIAN/
PERADABAN
DATANG// INDUSTRI/
GAS RUMAH KACA/
LIMBAH RUMAH
TANGGA//
SEBAGIAN MANUSIA
TELAH SADAR
PENTINGNYA
MERAWAT ALAM//
MUNCULNYA
BACA
DENGAN
GAYA
NEWS
ANCHOR
SUARA
GAYA
NARATOR
(KEK VO
RAYA
WKWKKW)
Suara
denger
berita di
radio/TV
Suara efek
matiin
radio/TV
Backsound
ada
instrument
tradisional
Backsound
rada serius
tegang
146
ALTERNATIF RAMAH
LINGKUNGAN/
KAMPANYE
LINGKUNGAN/ DAN
LAINNYA//
TETAPI/ MANUSIA
ADALAH MANUSIA//
DAERAH DAERAH
HIJAU SUDAH
TERGANTIKAN
DENGAN GEDUNG-
GEDUNG TINGGI//
PENGGUNAAN
PESTISIDA PADA
PERTANIAN// DAN
YANG PALING
SERING// DEKAT DAN
LEKAT/
PENGGUNAAN
PRODUK RUMAH
TANGGA YANG
MENCEMARI AIR//
MASIH INGATKAH
RASANYA/ HIDUP
BERDAMPINGAN
DENGAN ALAM YANG
MASIH ASRI?//
Closing MARI
BERPETUALANG/
MELIHAT LEBIH
DEKAT//
Sound effect
selesai
NASKAH LENGKAP SINIAR LEBIH DEKAT EPISODE 5
AIR (TIDAK) ABADI
ISU GLOBAL : AIR BERSIH
ANGLE : KRISIS AIR BERSIH
PENYIAR : YOHANA INDAH
DURASI : 30 MENIT
147
No Durasi Item Narasi Keterangan Detail Audio
2’45’’ Pengantar
(NATURAL SOUND)
HADIAH DARI ALAM SEMESTA
UNTUK MANUSIA// HADIAH
YANG SANGAT LANGKA/
BERUPA/ KEHIDUPAN//
KITA SERINGKALI TIDAK
SADAR/ BAHWA BUMI ADALAH
TEMPAT PALING SEMPURNA
UNTUK DITINGGALI
MANUSIA//
OKSIGEN/ KARBONDIOKSIDA/
ATMOSFER / DAN AIR/
MENJADI SUMBER KEHIDUPAN
UTAMA/ BAGI
KEBERLANGSUNGAN HIDUP
SEGALA MAKHLUK //
EMPAT HAL YANG KITA PIKIR
AKAN DAN SELALU ADA/
NYATANYA MEMILIKI
KAPASITASNYA MASING-
MASING// DALAM HAL INI/ AIR
MENJADI SALAH SATUNYA//
TIDAK SEMUA PLANET DALAM
TATA SURYA MEMILIKI
SUMBER AIR//
Insert suara deras
air terjun (100%)
Insert suara tetes
air (suara masukkin
es batu ke air)
(100%)
Insert suara aliran
air tenang (100%)
Insert suara kicau
burung (100%)
148
LEMBAGA ANTARIKSA
AMERIKA SERIKAT/ NASA/
MENEMUKAN TERDAPAT
SUMBER AIR DI PLANET MARS
YANG MUDAH DIAKSES//
DALAM JURNAL MILIK
AMERICAN ASSOCIATION FOR
ADVANCEMENT OF SCIENCE/
SUMBER AIR ITU TERLETAK DI
BAGIAN UTARA DAN SELATAN
PLANET MARS// NAMUN/
PENELITI BELUM BISA
MEMASTIKAN KANDUNGAN
DALAM SUMBER AIR
TERSEBUT//
LALU BAGAIMANA DENGAN
AIR DI BUMI?//
15’’ Bumper in Insert Audio
Bumper (100%)
8’ Segmen 1
Keberadaan dan
persentase air
bersih
AIR YANG SEHARI HARI KITA
GUNAKAN/ UNTUK MINUM/
UNTUK MANDI/ MENCUCI
PAKAIAN/ MENCUCI PIRING/
TRANSPORTASI/ SUMBER
ENERGI/ REKREASI/ DAN
LAINNYA/ MEMILIKI SIKLUS
UNTUK MEMPERTAHANKAN
KEBERADAANNYA//
AIR YANG DIPERCAYA
BERASAL DARI LUAR PLANET
INI/ DARI METEOR DAN
ASTEROID YANG MENABRAK
BUMI/ MASIH DIPERDEBATKAN
ASAL MUASALNYA// SEBUAH
STUDI OLEH JURNAL SCIENCE
MENYATAKAN /
KEMUNGKINAN BUMI SUDAH
TERLAHIR DALAM KEADAAN
BASAH/ ATAU AIR SEJAK
AWAL SUDAH ADA DI PLANET
INI// NAMUN/ AIR TIDAK
SELALU ADA UNTUK
DIMINUM//
PERSENTASE AIR TAWAR DAN
AIR BERSIH DI BUMI HANYA
SEKITAR 2,5 PERSEN/
DIBANDINGKAN DENGAN AIR
LAUT YANG MEMILIKI
149
PERSENTASE 97,5 PERSEN//
HAL INI MENANDAKAN/
KEBERADAAN AIR BERSIH
SANGATLAH TERBATAS//
SEPERTI SEBUAH RANTAI
MAKANAN YANG BERSIKLUS/
AIR PUN MEMILIKI SIKLUSNYA
SENDIRI// PROSES INI TERBAGI
MENJADI EMPAT BAGIAN//
EVAPORASI ATAU PENGUAPAN
AIR YANG ADA DI
LAUT/RAWA/SUNGAI//
TRANSPIRASI/ PENGUAPAN AIR
DARI TUMBUHAN//
KONDENSASI/ PERUBAHAN
UAP AIR MENJADI PARTIKEL
ES// DAN PRESIPITASI/ ATAU
PROSES HUJAN// AIR YANG
TURUN SEBAGAI HUJAN
KEMUDIAN AKAN DISERAP
OLEH TANAH/ MENJADI AIR
TANAH/ DAN SEBAGIAN
LAINNYA AKAN MENGALIR
MENUJU LAUT//
AIR YANG TERSERAP MENJADI
AIR TANAH ITULAH YANG
DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
SUMBER AIR BERSIH// DAUR
AIR INI SEBAIKNYA
DILESTARIKAN OLEH
MANUSIA/ DENGAN TIDAK
MELAKUKAN PENEBANGAN
HUTAN/ PENUTUPAN TANAH
DENGAN BETON DAN ASPAL/
SERTA PEMBANGUNAN
GEDUNG GEDUNG YANG
MENGIKIS DAERAH
PERESAPAN AIR//
SAAT KAMU BANGUN TIDUR
(HOAAM NGUAP)/ SETELAH
BERLARI (HHHH HHHH
NGOS NGOSAN)/ KAMU
MEMBUTUHKAN AIR UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN
CAIRAN TUBUH// TAPI COBA
KAMU BAYANGKAN/
BAGAIMANA KELAK/ AIR
MENJADI HAL LANGKA/ YANG
TIDAK MUDAH LAGI KAMU
DAPATKAN//
150
LEMBAGA RISET ILMU
PENGETAHUAN/ LIPI/
MENYEBUTKAN HASIL
SURVEINYA/ PULAU JAWA
MENGALAMI KRISIS AIR
BERSIH HINGGA 9,6 PERSEN
PADA 2045// PADA 2040/ PULAU
JAWA DIPREDIKSI AKAN
KEHILANGAN HAMPIR
SELURUH MATA AIR// HAL INI
BERDAMPAK PADA
KEHIDUPAN 150 JUTA
PENDUDUK/ YANG AKAN
KESULITAN AIR BERSIH/
BAHKAN UNTUK MAKAN DAN
MINUM// PENURUNAN AIR
BERSIH INI AKAN MENINGKAT
HINGGA 2070// HAL TERSEBUT
DIUNGKAPKAN OLEH PRIYAJI
AGUNG/ SALAH SATU PENELITI
YANG TERGABUNG DI PUSAT
KAJIAN WISATA LINGKUNGAN
DAN INDUSTRI/ DAN
PERWAKILAN DARI MOTION
FOR NATURE//
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 1:
Ya, berarti penelitian yang
dipublikasikan oleh LIPI itu adalah
penelitian terbaru begitu dan potret
secara umum di Indonesia hampir
sama begitu kondisinya. Jadi,
memang krisis air di Indonesia itu
menjadi salah satu fenomena yang
cukup mengkhawatirkan terutama
untuk kita generasi-generasi yang
akan hidup di kemudian hari, jadi
beberapa data memang agak berbeda
ya karena itu penelitiannya juga
berbeda misalnya salah satunya
adalah data dari beberapa peneliti
yang tergabung dalam kerja sama
antara beberapa universitas di
Indonesia, kemudian di Thailand dan
juga di Belanda itu menyebutkan
bahwa krisis air di Indonesia itu
sudah mendekati titik yang sangat
mengkhawatirkan. Mengapa
demikian? Karena 75% sungai di
seluruh wilayah di Indonesia tidak
hanya di Jawa itu sudah mengalami
151
kondisi yang memprihatinkan.
Artinya, airnya tidak layak konsumsi
dan juga beban untuk pencemaran itu
sudah sangat tinggi begitu. Lebih
spesifiknya lagi kalau kita bicara di
DKI ada 13 aliran sungai yang itu
bersumber dari Sungai Citarum
semuanya sudah tercemar dan tidak
layak untuk konsumsi begitu.
MEMANGNYA SEPERTI APA/
KONDISI AIR BERSIH SAAT INI
DI PULAU JAWA?//
(PERNYATAAN PRIYAJI
(PERTANYAAN 8):
Bagaimana kondisi air bersih saat ini
khususnya di Pulau Jawa?)
Memang kondisi air itu semakin
memburuk begitu. Jumlah air di
muka bumi itu sama sebenarnya.
Tetapi, lama kelamaan, kualitasnya
yang berkurang. Kita kan mengenal
sistem daur hidrologi begitu ya. Air
di laut menguap, terkondensasi,
turun menjadi hujan, tetapi beberapa
penelitian menyebutkan, satu siklus
itu butuh waktu 60 tahun begitu.
Nah, saat ini kondisinya bagaimana?
Nah, saya di sini mendapatkan data
juga, ini masih dari kementrian
PUPR ya, jadi kalau di Jawa
misalnya kalau kita ambil contoh di
pulau Jawa, pada tahun 2010
ketersediaan air adalah 1.365 m3/
kapita (orang) yang layak di
konsumsi baik untuk mandi dan
dikonsumsi dan sebagainya. 2015
menurun menjadi 1.288 m3/kapita
per tahun. 2020 turun lagi 1.227
m3/kapita (orang) per tahun. Dan
pada tahun 2035 nanti diprediksi air
yang bisa digunakan oleh setiap
orang di pulau Jawa itu 1.118. Ada
yang menyebutkan 2070 nanti, air
yang bisa dikonsumsi atau yang bisa
digunakan itu kurang dari 1.000.
Sehingga nanti ada beberapa buku
yang menyebutkan konflik terbesar
di dunia bukan lagi masalah perang
terkait perbatasan, wilayah laut,
tidak. Tetapi, perang untuk merebut
152
air gitu. Karena air menjadi
kebutuhan pra primer gitu ya. Semua
perlu air.
TIGA BELAS SUNGAI
TERCEMAR BAKTERI
ESCHERICHIA COLI DAN
COLIFORM FECAL/ PADA AIR
TANAH// HASIL PENELITIAN
MENUNJUKKAN 69 PERSEN
AKTIVITAS MANUSIA/
MENYEBABKAN PENCEMARAN
AIR//
PENCEMARAN INI DAPAT
MENYEBABKAN ADANYA
KANDUNGAN (BERDASARKAN
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 6: Berdasarkan
artikel LIPI pada 2007 silam
menyebutkan 13 sungai tercemar
bakteri E-coli termasuk 70% air
tanahnya, sebenarnya partikel apa
saja selain bakteri tersebut yang
memengaruhi penurunan kualitas air
bersih?)
Ya, betul sekali. Bakteri itu menjadi
salah satu parameter di dalam
pengukuran kelayakan air minum
begitu ya. Jadi, bakteri dari aspek
biologis itu dia bisa mengurangi
kelayakan air untuk dikonsumsi
begitu, ada banyak sekali jenis
bakteri. Misalnya ya, kita lihat dari
data yang dipublikasikan dari
kementrian PUPR di sini ada 11
bakteri, yang pertama ada
Salmonella Typhi (penyebab
penyakit tifus), terus kemudian
Salmonella Paratyphi (penyebab
penyakit paratifus), Shigella
(penyebab penyakit disentri),
Entropatogen E-Colli, Yersenia
Entrocolitica, dan kemudian
beberapa di antaranya adalah bakteri-
bakteri yang dia sebenarnya adalah
jamur begitu. Jadi ada mikro
bacterium. Jadi organisme-organisme
mikroskopik ini atau bakteri bakteri
itu umumnya berasal dari kotoran,
baik manusia maupun kotoran
hewan. Tetapi, ada juga yang dia itu
hasil perkembangbiakan dari
153
beberapa jenis limbah. Terutama
limbah-limbah organik. Kan kayak
sekarang limbah-limbah organik di
buang ke sungai, nah itu bisa
menjadi media tumbuh yang baik
untuk bakteri. Ketika terkena air dia
akan menyebar dan beberapa jenis
memiliki toleransi yang tinggi, dia
bisa hidup. Nah, dari segi biologis,
air-air yang mengalami proses itu,
terus kemudian dia tercemar oleh
bakteri tidak layak minum.
TAPI PENASARAN TIDAK/
SEPERTI APA KONDISI SUNGAI-
SUNGAI YANG ADA DI
INDONESIA?//
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 7:
Kalau di pulau Jawa, datanya itu
sangat variatif ya. Tetapi kalau kita
merujuk pada penelitian yang
dilakukan oleh konsorsium penelitian
tadi itu kurang lebih 75% di wilayah
Indonesia dan 90% sungai di Jawa
itu tercemar. Bukan hanya sungai,
tetapi badan-badan air. Jadi ada
sungai, mata air, danau, telaga, itu
90% di Jawa sudah tercemar. Kalau
se-Indonesia itu 75% begitu.
8’ Segmen 2
Nasib Indonesia
Memerangi Krisis
*GLEG GLEG GLEG (SUARA
MINUM)*/ AHHHH/ RASANYA
SEGAR SEKALI YA/ MEMINUM
AIR DI TENGAH TERIKNYA
MATAHARI//
*SRAAASHH*/ HUAHH/
MENYENANGKAN KETIKA
MANDI SEHABIS
BERAKTIVITAS//
Insert suara
ngobrol orang
sambil menyeruput
minuman (100%)
Insert suara minum
air (100%)
Insert suara shower
mandi (100%)
154
DALAM SATU TETES AIR/ ADA
BERAGAM KEGUNAAN//
BAYANGKAN/ HAMPIR
SELURUH AKTIVITAS KITA
MEMBUTUHKAN AIR//
HAMPIR SEKITAR 70 PERSEN
TUBUH KITA TERDIRI DARI
AIR// KITA/ MAMPU BERTAHAN
HINGGA TIGA MINGGU TANPA
MAKAN// NAMUN/ TANPA
MINUM/ KITA HANYA BISA
BERTAHAN EMPAT HINGGA
TUJUH HARI// ITUPUN
TERGANTUNG SITUASINYA//
KEBUTUHAN AKAN AIR YANG
MENINGKAT/ DIIKUTI PULA
DENGAN PERTUMBUHAN
PENDUDUK YANG KIAN NAIK//
DI PULAU JAWA MISALNYA/
KEPADATAN PENDUDUK SAAT
INI MENCAPAI 1.171 JIWA PER
KILO METER PERSEGI// HAL INI
8,3 KALI LIPAT DARI RATA-
RATA KEPADATAN NASIONAL//
DILIHAT DARI NERACA AIR
BULANAN/ BEBERAPA TEMPAT
DI PULAU JAWA MENGALAMI
PENURUNAN AIR// HAL INI
DISEBABKAN OLEH
DISTRIBUSI HUJAN BULANAN
YANG TIDAK MERATA DI
SEPANJANG TAHUN// KOK
BISA?// JAWABANNYA
ADALAH PENINGKATAN
KEPADATAN PENDUDUK//
PENINGKATAN KEPADATAN
PENDUDUK DAN
PEMBANGUNAN MERENGGUT
DAERAH RESAPAN AIR// HERU
SANTOSO/ SEORANG PENELITI
YANG KINI MERUPAKAN
KEPALA BIRO ORGANISASI
DAN SUMBER DAYA MANUSIA/
LIPI/ MENEGASKAN HAL
TERSEBUT//
155
PERNYATAAN HERU SANTOSO
PERTANYAAN 6: BAGAIMANA
NERACA AIR BISA
TERGANGGU OLEH
KEPADATAN PENDUDUK?
Utamanya sih sebenarnya neraca air
lebih banyak dipengaruhi bukan dari
kepadatan penduduknya. Utamanya
ya. Lebih banyak dari iklimnya
sebenarnya ya. Tetapi, kepadatan
penduduk itu adalah bagaimana
penduduk memanfaatkan lahannya.
Nah, lahannya dipakai buat apa?
Kalau seandainya dipakai buat untuk
sekarang untuk perkotaan, daerah ini
menyebabkan resapan air ke dalam
tanah kan menjadi berkurang seperti
itu, sehingga air cepat sekali berlalu,
masuk ke dalam gorong-gorong,
masuk terus diteruskan ke sungai
terus ke laut. Jadi, cepat dia
menghilang gitu. Itu yang
menyebabkan kemudian kita
mengalami kondisi yang pada saat
musim hujan kebanjiran, tapi pada
saat musim kering kita kekurangan
air seperti itu.
JIKA SEPERTI YANG
DIPREDIKSI/ PADA 2070
INDONESIA BENAR-BENAR
AKAN MENGALAMI LANGKA
AIR/ BUKAN TIDAK MUNGIN
KITA TIDAK MEMILIKI
TINDAKAN UNTUK
MENGHEMAT AIR BERSIH//
PERNYATAAN HERU SANTOSO
PERTANYAAN 7: Sekiranya pada
2045 atau 2070 Indonesia akan
benar-benar mengalami langka air,
tindakan seperti apa yang dapat
dilakukan untuk dapat menghemat
dan mengakses air bersih?
Air itu sebenarnya ada ya, hanya saja
bagaimana kita. Hanya timingnya,
dalam arti waktunya itu yang
mungkin jadi tidak tepat seperti itu.
Ada saatnya dia airnya jadi banyak
melimpah karena musim hujan, ada
kurang pada saat ini. Sehingga
bagaimana kita mengelola airnya.
Bagaimana kita bisa menahan air
156
yang tadinya banyak pada musim
hujan itu bisa ditampung, ditahan
seperti itu supaya tidak langsung
‘ngglontor’ ke laut. Selain itu, juga
kita harus berhemat air dan
memanfaatkan juga sumber-sumber
air yang sebenarnya itu sudah
tercemar, terlintas seperti itu.
Bagaimana kita dapat melakukan
filter, purifikasi dari air,
memanfaatkan air yang sebenarnya
sudah termasuk air yang sudah
tadinya tidak dimanfaatkan dibuang
tapi bisa dimanfaatkan. Nah, itu
adalah cara-cara supaya kita bisa
memanfaatkan air yang ada seperti
itu. Teknologi juga sih sebenarnya
mainnya
MANUSIA ADALAH MANUSIA//
PEOPLE BEING PEOPLE//
PERNYATAAN HERU SANTOSO:
Bagaimana tingkat kesadaran
masyarakat saat ini akan pentingnya
air bersih?
Masyarakat, karena itu publik ya,
kalau itu milik publik biasanya kalau
barang itu jadi langka baru teriak ya,
seperti itu.
APAKAH KAMU SALAH
SATUNYA??//
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 10:
Memang kita cukup prihatin begitu
ya karena beberapa peneliti
mengatakan bahwa masyarakat
Indonesia itu kesadaran
lingkungannya masih rendah sih
dibandingkan dengan negara-negara
lain. Kita itu selalu tertinggal terkait
dengan lingkungan itu, ya paling
tidak kita di bawah Singapura,
Malaysia, Vietnam, Thailand, kalau
di Asia Tenggara. Biasanya sih
peringkat 6 atau peringkat 5 di Asia
Tenggara.
8’ Segmen 3
Gaya Hidup
Suara senandung
orang (100%)
157
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI/ MANUSIA MEMILIKI
BERAGAM GAYA HIDUP//
DALAM BERPAKAIAN
MISALNYA// APAKAH KAMU
TAU/ UNTUK MEMPRODUKSI
SATU POTONG CELANA JINS/
DIPERLUKAN 1800 GALON AIR/
ATAU SETARA DENGAN 6.800
LITER AIR// HANYA/ UNTUK/
SATU/ POTONG/ CELANA//
BUKAN HANYA CELANA
JEANS/ SEMUA JENIS PAKAIAN
MEMBUTUHKAN AIR DALAM
PROSES PRODUKSINYA//
DALAM PROSES PEWARNAAN/
AIR BERGUNA SEBAGAI
PELARUT// ITULAH MENGAPA/
DUNIA INDUSTRI SANGAT
BERPENGARUH TERHADAP
MASALAH AIR//
KALAU UNTUK PRODUKSI
PAKAIAN SAJA/ SUDAH HABIS
BERLITER LITER UNTUK SATU
POTONG/ LALU UNTUK
KEBUTUHAN MANUSIA/
BUTUH BERAPA LITER AIR?//
NO/ NO/ TIDAK SEBANYAK
YANG KAMU KIRA// TUBUH
MANUSIA HANYA BUTUH 600
LITER AIR/ PER TAHUNNYA//
70 PERSEN MASALAH AIR
DATANG DARI LIMBAH
DOMESTIK/ ATAU RUMAH
TANGGA// PENYUMBANG
UTAMANYA BERASAL DARI
DETERJEN// HAYOOO/ SIAPA
YANG DULU PERCAYA/ KALAU
SEMAKIN BANYAK BUSA
YANG DIHASILKAN DARI
SEBUAH DETERJEN/ AKAN
SEMAKIN BERSIH HASILNYA?//
BUSA BERASAL DARI ZAT
KIMIA FOSFAT DALAM
DETERJEN// SENYAWA INI
AKAN BEREAKSI DENGAN
LAPISAN MINYAK/ DAN
LEMAK/ SEHINGGA MUDAH
DIHILANGKAN// ADAPULA
158
SENYAWA LAINNYA/ YANG
TERDAPAT DALAM PRODUK
KECANTIKAN KITA/ SODIUM
LAURYL SULFATE/ SLS//
SENYAWA-SENYAWA INI
SEJATINYA TIDAK MUDAH
TERURAI/ APABILA MASUK KE
DALAM AIR SUNGAI DAN
SELOKAN// PRIYAJI
AGUNG/MENYEBUTKAN
KANDUNGAN LAIN YANG
TERDAPAT DALAM DETERJEN//
PERNYATAAN PRIYAJI: Zat-zat
apa saja atau limbah apa saja yang
terdapat di beberapa sumber air yang
menjadi penyebab pencemaran air di
pulau Jawa ini?
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 4:
Betul, di dalam deterjen itu klor yang
paling berbahaya. Jadi, klor itu
sangat istilahnya dia adalah zat yang
sangat keras gitu ya. Kalau terkena
organisme mikro seperti bakteri atau
protozoa, alga, struktur yang terdapat
di dalam tubuhnya itu bisa
mengalami kerusakan karena klor
yang terkandung di dalam deterjen.
Jadi deterjen itu klornya lebih tinggi
dibandingkan dengan sabun mandi
begitu. Makanya, sebaiknya deterjen
itu tidak langsung dibuang ke
saluran-saluran air gitu.
HAL-HAL YANG SETIAP HARI
KITA SIRAM / YANG
PERLAHAN MASUK MELALUI
PIPA / MENUJU SELOKAN ATAU
SUNGAI/ YANG LUPUT DARI
PEMIKIRAN KITA / YANG
TERNYATA/ MEMBAWA
SEJUTA DAMPAK BURUK/
HANYA DALAM SETETES AIR//
HADIAH YANG PALING
BERHARGA DARI SEMESTA/
KITA GUNAKAN SECARA
PERCUMA/ LEWAT TETES
TETES BUSA//
159
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 11: Gaya hidup
seperti apa yang ada di masyarakat
yang sekiranya dapat memengaruhi
dalam hal negatif terhadap krisis air
bersih?
Ini pertanyaan yang sangat menarik
ya karena kita sebagai masyarakat
kota. Jadi sebenarnya gaya hidup
seperti apa sih yang bisa
menyebabkan krisis air di kota?
Yang paling utama dan pertama
adalah kita itu sering melakukan
pemborosan air begitu ya. Jadi air
yang biasanya kita gunakan itu hanya
sekali pakai kalau di kota. Untuk
fungsi misalnya cuci tangan atau
kemudian cuci motor, cuci mobil itu
langsung dibuang begitu, artinya
mengalir ke badan-badan air, itu
yang pertama. Yang kedua adalah
kita seringkali mengabaikan nikmat
terbesar yang diberikan Tuhan, apa?
Air hujan begitu. Ada satu fenomena
yang cukup memprihatinkan di
Indonesia. Ketika musim penghujan,
banjir. Ketika musim kemarau,
kekeringan begitu. Nah, itu adalah
kesalahan kita, tidak bisa
memanfaatkan air. Jadi belum ada
suatu sistem yang digunakan untuk
menampung air itu. Jadi air hanya
sekadar untuk turun, hilang, lewat
begitu saja. Jadi ada dua, yang
pertama adalah mereka cenderung
menggunakan air sekali pakai, yang
kedua mereka tidak bisa menampung
air hujan. Itu menurut saya yang bisa
menjadi penyebab krisis air di kota.
MERUPAKAN PILIHAN
MANUSIA/ TENTANG
BAGAIMANA NASIB
KEBERLANJUTAN
KEHIDUPAN// BELAJAR
MENCINTAI ALAM/ DAN
SEGALA ISINYA/ SUDAH
DITANAMKAN SEDARI KITA
KECIL/ SUDAH TERTULIS/
PADA BUKU BUKU PELAJARAN
SEKOLAH DASAR// TAPI
PRAKTIKNYA/ TERTANAM
160
PADA HATI TIAP-TIAP UMAT
MANUSIA//
DI KEHIDUPAN PEDESAAN/
BUKAN HAL ASING BAGI
MEREKA MEMPERTAHANKAN
MITOS MITOS YANG ADA/
KEPERCAYAAN
KEPERCAYAAN YANG ADA/
DAN TRADISI YANG ADA//
KEBIASAAN KEBIASAAN
SEPERTI ITU/ YANG
MEMBENTUK POLA HIDUP
PELESTARIAN ALAM BAGI
MASYARAKAT SEKITAR/
HINGGA TERCIPTA SEBUAH
POLA YANG KONTINU//
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 13:
Jadi, di beberapa wilayah terutama di
wilayah Jawa itu masih ada konsep
mitologi. Jadi bukan dinamisme,
tetapi mereka masih mengkramatkan
beberapa jenis tumbuhan yang hidup
di sumber air itu begitu. Kalau
misalnya nanti kita menebang atau
merusak itu, maka nanti masyarakat
akan mengalami gangguan gitu.
Sebenarnya tidak. Itu salah satu
konsep yang ditanamkan bahwa kita
harus menjaga. Mengapa
menggunakan konsep mitologi,
karena konsep-konsep mitologi itu
dianggap yang paling ditakuti
masyarakat gitu ya. Karena
dampaknya bisa langsung begitu,
kita tebang, oh misalnya kita
gangguan. Sebenarnya lebih jauh
dari itu pesan moral yang
disampaikan dari itu adalah jangan
menebang itu, rawatlah sumber air,
karena kalau misalnya engkau
berhasil merawat, ia akan terus ada
memenuhi kita dan anak cucu kita,
tapi nanti kalau tidak, kita bisa
kekurangan
DI MASYARAKAT KOTA/
BUKAN BERARTI KITA HARUS
MEMBUAT MITOS KITA
SENDIRI// POLA HIDUP RAMAH
LINGKUNGAN/ SUDAH MULAI
161
SERING DITERAPKAN/ BAGI
MEREKA YANG PEDULI PADA
ALAM//
PERNYATAAN PRIYAJI
PERTANYAAN 13: Berkaca pada
kebiasaan tersebut yang nyatanya
mampu melestarikan air bersih,
sekiranya konsep seperti apa bagi
masyarakat perkotaan terkait gaya
hidup yang mampu menjaga
sustainibilitas dalam pengelolaan air
bersih dan kelestarian lingkungan?
Nah kalau di masyarakat kota apakah
bisa seperti itu? Kita memiliki
kondisi masyarakat yang heterogen
begitu ya. Masyarakat kota itu
umumnya lebih, wawasannya itu
jauh lebih luas dengan adanya akses
keterjangkauan informasi dan
seterusnya. Kemudian mereka lebih
tidak percaya dengan hal-hal yang
sifatnya mitologi. Artinya bahwa
masyarakat kota dan masyarakat
desa itu memiliki pendekatan yang
berbeda. Kalau kita ingin melakukan
upaya-upaya edukatif, persuasive
untuk mengkonservasi air. Nah,
bagaimana cara kita mengajak
masyarakat kota untuk bisa
menyelamatkan sumber daya air?
Ada beberapa hal, yang pertama
adalah kita harus menggunakan
kembali air yang kita gunakan,
terutama air yang masih bersih.
Misalnya yang beragama islam, air
untuk wudhu itu kita tampung bisa
untuk menyiram tanaman dan
seterusnya. Terus kemudian, air yang
digunakan untuk mencuci mobil dan
motor, dia bisa kita tampung lebih
dahulu sebelum kita buang, karena
akan merusak kualitas air begitu.
Yang ketiga, kita menanam lebih
banyak tanaman. Jadi, tanaman itu
salah satu organisme yang mampu
menyerap air, menyimpan di dalam
pohonnya begitu. Ketika musim
kemarau, dia mengeluarkan air itu
untuk lingkungan di sekitarnya. Itu
yang paling umum. Yang berikutnya
lagi, harapan ke depannya nanti bisa
162
untuk menjadi salah satu upaya daya
ungkit untuk meningkatkan
ketersediaan air di kota adalah
dengan menampung air-air hujan..
Terus kemudian yang keempat
adalah kita harus lebih banyak
membuang sampah, membuang
limbah-limbah kita itu pada tempat
yang telah disediakan. Mengapa
demikian? Karena ketika air itu
terkena limbah, maka kualitasnya
menurun. Dan pada sisi yang
lainnya, limbah itu akan menutupi
terpaan cahaya matahari sehingga
mengurangi air yang terkondensasi
ke atas gitu ya. Semakin banyak
limbah yang terbuang ke permukaan
air, maka semakin buruk kualitas
airnya, dan semakin rendah
kemampuan untuk kondensasi,
evapotranspirasi dan lain sebagainya,
seperti itu.
2’45’’ Penutup YANG SUDAH DAN TELAH
KITA LAKUKAN/ TIDAK DAPAT
KITA PUTAR ULANG// YANG
DAPAT DILAKUKAN/
HANYALAH BERJALAN
MENCARI CARA LAIN//
MERAWAT KEHIDUPAN/
MERAWAT APA YANG
SEMESTA BERI KEPADA KITA//
SOLUSI SOLUSI YANG
MUNCUL/ MEMBUTUHKAN
BANYAK PERTIMBANGAN//
PERTIMBANGAN HARGA YANG
LEBIH MAHAL/ NIAT DAN
KEMALASAN/ SEMUA BUTUH
DIPERJUANGKAN// APA YANG
DITAWARKAN INDUSTRI/
MELALUI PRODUK PRODUK
RAMAH LINGKUNGAN/ BUKAN
MENJADI SOLUSI UTAMA// HAL
UTAMA/ YANG MENDUKUNG
TERGERAKNYA POLA HIDUP
RAMAH LINGKUNGAN/
BERASAL DARI DALAM DIRI
KITA SENDIRI// YAITU/
DIMULAI DARI PEMIKIRAN
KITA//
163
NARASUMBER : HERU SANTOSO (LIPI), PRIYAJI AGUNG (MFN)
NASKAH LENGKAP SINIAR LEBIH DEKAT EPISODE 6
Titipan Leluhur yang Dijarah
ISU GLOBAL : AIR BERSIH
ANGLE : KEARIFAN LOKAL KAWASAN HUTAN ADAT
WONOSADI
PENYIAR : YOHANA INDAH
DURASI : 30 MENIT
NARASUMBER : IBU SRI
No Durasi Item Narasi Keterangan Detail Audio
2’45’’ Pengantar
AKU BERLARI//
SEMAKIN DALAM//
DAN KEMUDIAN BERHENTI//
BERJALAN PERLAHAN//
SAMBIL MENYEKA KERINGAT
YANG MENETES DARI
DAHIKU//
SUARA NGOS
NGOSAN
SUARA LARI
KAKI
SUARA
KICAUAN
BURUNG
SUARA
LANGKAH
KAKI
SUARA
MENGAMBIL
NAPAS
SELALU ADA CARA UNTUK
KITA MENCINTAI SEMESTA/
LEWAT CARA CARA
SEDERHANA/ YANG DEKAT
DENGAN KITA//
15’’ Bumper out
164
MENGHIRUP UDARA SEGAR//
MENIKMATI KICAUAN
BURUNG YANG MENYAPA//
MEMEJAMKAN MATA//
MERASAKAN SEMILIR ANGIN
PADA WAJAHKU//
TRIIIIINNNGGGGG
DAN KEMUDIAN AKU
TERBANGUN//
AKU SELALU TERBANGUN
DENGAN PEMANDANGAN
GEDUNG-GEDUNG
PENCAKAR LANGIT//
MIMPI DAN REALITA SELALU
BERBENTURAN KERAS//
SEMILIR ANGIN SEGAR
DALAM MIMPIKU/ BERUBAH
MENJADI SEMILIR ANGIN AIR
CONDITIONER/ YANG
KUPASANG SEJAK
SEMALAM//
TRINNNNGGG
HALO?/ HA?! UDAH TELAT?/
OKE OKE/ GUE BERANGKAT
SEKARANG//
SUARA
LANGKAH
KAKI
SUARA
KICAUAN
BURUNG
SUARA
SEMILIR
ANGIN
SUARA ALARM
SUARA
BANGUN
TIDUR
SUARA
PERKOTAAN
SUARA AC
SUARA
TELEPON
MASUK
SUARA
PERKOTAAN
SUARA KICAU
BURUNG
165
SIBUKNYA HIRUK PIKUK
KOTA TELAH MENYAPAKU//
DAN PADA AKHIRNYA/ AKU
MERINDUKAN SUASANA
DAMAI KEHIDUPAN DESA//
HARMONISASI YANG INDAH
ANTARA ALAM DAN
MANUSIA//
BISING NOTIFIKASI PESAN
SINGKAT SEJAK PAGI HARI/
KEPULAN HITAM ASAP
KENDARAAN/ KERUH AIR DI
SETIAP SUNGAI DAN
SELOKAN// PEKAT //
MEMBUAT SESAK BUMI INI//
KEMANA KEASRIAN ITU
PERGI??//
15’’ Bumper in
8’ Segmen 1
Perjalanan dan
Sejarah
WOHOOOOOO// TIDAK ADA
YANG LEBIH
MENYENANGKAN DARI
CERITA BERLIBUR KE RUMAH
NENEK// JANGAN BOHONG//
SAAT KELAS MENGARANG DI
SEKOLAH DASAR/ KAMU
PASTI PERNAH MENDENGAR
ATAU BAHKAN MENGARANG
CERITA INI//
SAAT LIBURAN/ AKU DAN
KEDUA ORANG TUA KU
PERGI KE RUMAH NENEK DI
DESA// SESAMPAINYA DI
RUMAH NENEK/ AKU
DISAMBUT HANGAT
OLEHNYA DAN DIBERI TEH
HANGAT SERTA KUKIS
KESUKAANKU// SELAMA
LIBURAN/ AKU BERMAIN
DENGAN TEMAN-TEMAN/ KE
SAWAH/ MANDI DI SUNGAI/
DAN JUGA MEMETIK BUAH
KESUKAANKU DI KEBUN//
CERITAKU/ 14 TAHUN YANG
LALU// HINGGA SEKARANG//
Host excited
Suaranya
host kayak
anak kecil ya
Backsound happy
fairytale
Backsound anak
anak
Transisi
No backsound
166
RASANYA MASIH SAMA//
MASIH SAMA SENANGNYA
UNTUK PERGI KE PEDESAAN
YANG MASIH HIJAU//
DAN INILAH/ PERJALANANKU
MENJAJAKI DESA BEJI/ DI
YOGYAKARTA//
MUT/ BENSINNYA AMAN?//
AMAN/ UDAH DI IISI TADI//
E-TOLL?//
UDAH JUGA//
EH TAPI MUT JALANANNYA
MUTER MUTER GITU/ KAMU
BISA KAN YA NYETIRNYA?//
BISAAA//
BENTAR BENTAR PAKE HAND
SANITIZER DULU GAIS// EH
YO MASKER JANGAN LUPA//
OH IYA BENER/ TADI GUE
TAROH MANA YA?//
YEUU//
OHH INI/ HEHEHHEE//
DAH YA BERANGKAT NI//
SIAP KAPTEN!//
ADA YANG ISTIMEWA DARI
CERITA DI DESA BEJI//
ITULAH MENGAPA KAMI
PERGI KE SANA//
AKU MEMBUKA KACA
JENDELA MOBIL YANG
TELAH KAMI KENDARAI
HAMPIR DELAPAN JAM
PERJALANAN/ DARI
TASIKMALAYA MENUJU
DESA BEJI//
LIHAT// UDARANYA MASIH
SEJUK/ HAMPARAN POHON
Backsound Efraa
Suara siap siap di
mobil
Suara mesin
mobil
Backsound efraa
(50%)
Natural sound
buka kaca dan
suara alam
Suara petani
panen
Backsound serius
tenang fairy tale
167
MEMBUAT RINDANG JALAN
YANG KAMI TEMPUH// PUKUL
10.00 PAGI/ JALANAN MENUJU
DESA BEJI TAMPAK INDAH
DENGAN SIRAMAN CAHAYA
MATAHARI//
TIDAK ADA YANG SEMPURNA
DI DUNIA INI// DESA BEJI DAN
HUTAN WONOSADI
MENYIMPAN KISAHNYA
TERSENDIRI//
SEMUANYA DIMULAI 56
TAHUN YANG LALU/ SAAT
MANUSIA MERENGGUT
NYAWA DARI DESA INI//
KETIKA HUTAN MASIH HIJAU/
DAN HIDUP HARMONIS
BERDAMPINGAN DENGAN
MASYARAKAT// SEGALA
SUMBER DAYA MENYOKONG
KEHIDUPAN MEREKA/
TERMASUK AIR BERSIH//
KEHIDUPAN SANGAT
MENENANGKAN//
TAPI KEMUDIAN/
DATANGLAH PENJARAHAN//
1965/ KAWASAN HUTAN
WONOSADI DI DESA BEJI/
KEHILANGAN HAMPIR
SELURUH POHONNYA//
PENGGUNDULAN PUN
TERJADI/ HINGGA
MENYISAKAN EMPAT
BATANG POHON//
KEHIDUPAN FAUNANYA PUN
TERGANGGU/ BANYAK DARI
BINATANG DI HUTAN
TERSEBUT MENDATANGI
RUMAH WARGA// BANJIR
KRAKAL DAN LONGSOR PUN
TERJADI SAAT MUSIM
HUJAN// SUMBER MATA AIR
MATI// ALAM MEMBERIKAN
PERINGATANNYA//
PERNYATAAN IBU SRI:
Bagaimana bisa kawasan ini
Backsound tegang
serius
Natural sound
Natural sound
Natural sound
168
mengalami penjarahan pada 1965 ?
PERTANYAAN 1
Ya, jadi kondisi waktu tahun 1965
sampai 1966 memang Wonosadi
pernah gundul ya mbak ya. Nah itu
kan ada satu kelompok yang dulu
itu ingin merusak hutan. Nah,
akhirnya benar-benar terjadi. Hutan
di Wonosadi itu gundul tahun
1965-1966 itu. Nah, dari situ mbak,
masyarakat merasa sangat takut
sekali. Karena dengan adanya hutan
jadi gundul itu kan banyak
kejadian-kejadian yang menimpa
warga, terutama kalau dari alam ya
ada banjir, erosi seperti itu. Terus
kemudian karena Hutan Wonosadi
ini hutan adat ya, hutan petilasan,
masyarakat itu takut dengan hukum
adat yang mana pada dahulu itu kan
ada pesan. Pesan-pesan dari tokoh
yang ada di hutan itu, dulu kan ada
pelarian dari kerajaan Majapahit ya,
dari putra Brawijaya ke-5, dari
garwa selir ibu Roro Resmi dengan
membawa dua anak yaitu
Onggoloco dan Gading Mas. Salah
satunya Onggoloco dan ibunya
Roro Resmi itu di Hutan Wonosadi,
itu beliau kan pernah berpesan,
tidak boleh merusak hutan
Wonosadi. Kemudian, dilarang
untuk berbuat asusila di situ.
Dilarang untuk membuang air besar
kecil di situ. Nah, apalagi
menggunakan kayu-kayu yang ada
di hutan Wonosadi. Jadi karena ada
aturan yang dari beliau itu berpesan
ke masyarakat, itu jadi masyarakat
kan sangat takut sekali dan
bagaimana caranya kita bisa
menghijaukan hutan itu lagi. Nah,
dari situlah masyarakat itu bisa
merasakan mbak. Merasakan
bagaimana kalau hutan Wonosadi
itu menjadi gundul, akhirnya
masyarakat juga mengalami
berbagai kejadian-kejadian yang
mungkin kita tidak tahu itu
namanya hukum adat. Nah, hukum
adat itu kan hukum yang tidak
tertulis, hukum yang kita tidak tahu
hukuman itu seperti apa gitu. Nah,
Transisi
169
akhirnya di situ banyak kejadian-
kejadian yang aneh lah mbak.
Karena hutan ini kan memang
hutan yang kami kramatkan. Nah
namanya hutan Wonosadi. Wono
itu alas, Sadi itu berasal dari sandi,
jadi rahasia, jadi hutan yang penuh
dengan rahasia. Jadi pada kecil
saya itu sudah ikut merasakan
mbak. Ikut merasakan bagaimana
keadaan hutan pada jaman dulu itu
memang benar-benar kayak hutan
yang angker yang keramat gitu.
Jadi di situ muncul, muncul kayak
suatu bunyi-bunyi yang aneh, yang
muncul dari dalam hutan. Jadi
tengah malam itu ada suara
gamelan, ada suara hewan-hewan
yang burung aneh, contohnya
seperti itu mbak. Kadang-kadang
ada yang keluar sendiri, binatang
yang mungkin di luar dugaan kita.
Ada ular yang sangat besar, ada
harimau. Nah, ini kejadian waktu
pas gundul. Itu karena kayu
ditebangi to mbak, terus dibawa
turun ke bawah. Nah kayu itu kan
ditumpuk di sini. Dulu belum ada
aspal seperti ini, masih hutan. Jalan
setapak masih tanah. Belum ada
listrik, kan kayak gitu. Jadi,
tumpukan kayu yang berasal dari
hutan itu, dulu kalau malam
ditunggu kayak serigala itu lho.
Malam itu ada suara-suara serigala
yang mengerikan di tengah malam
itu. Nah, keliatannya banyak mbak.
Nunggu kayu yang ditumpuk itu,
yang berasal dari hutan itu. Tapi,
kalau pagi hilang. Gak ada, sama
sekali.
HUTAN ADAT WONOSADI//
MERUPAKAN HUTAN SUAKA
MARGASATWA YANG
TERLETAK 40 KILOMETER/
SEBELAH UTARA
PEGUNUNGAN SERIBU/ ATAU
DI BAWAH LEMBAH GUNUNG
GAMBAR// HUTAN INI
TERMASUK DALAM DAERAH
DESA BEJI/ KECAMATAN
NGAWEN/ KABUPATEN
170
GUNUNGKIDUL
YOGYAKARTA//
KAWASAN INI
MEMBENTANG/ DI SISI
UTARA PADUKUHAN DUREN/
DAN SIDOREJO SELUAS 75
HEKTAR YANG BERUPA
ZONA INTI ATAU HUTAN
LINDUNG/ DAN 50 HEKTAR
ZONA PENYANGGA ATAU
PRODUKSI//
TANAHNYA PUN MEMILIKI
WARNA MERAH
KEHITAMAN// KAWASAN INI
BERADA PADA KETINGGIAN
KURANG LEBIH 200 HINGGA
800 METER/ DI ATAS
PERMUKAAN LAUT//
DALAM SEJARAHNYA/
KAWASAN HUTAN ADAT
WONOSADI MENYIMPAN
JEJAK MITOLOGI YANG
KUAT//
PERNYATAAN IBU SRI/
Bagaimana sejarah yang terjadi
hingga muncul daerah desa beji dan
hutan adat ini? PERTANYAAN 5
Jadi gini, sejarahnya hutan
Wonosadi itu dulu merupakan
petilasan dari garwa selir dan anak
raja Brawijaya ke-5 itu. Nah, di
situ, beliau itu mendirikan
padepokan di lembah di tengah
hutan Wonosadi yang namanya
lembah Nginuman. Jadi, di tengah-
tengah hutan Wonosadi kan ada
suatu lembah yang datar, yang satu
tahun sekali tu melakukan upacara
adat yaitu Sadranan. Nah, disitulah
tempat petilasan beliau gitu. Jadi,
beliau itu juga sosok manusia
seperti kita. Nah, akhirnya beliau
itukan mendirikan sebuah
padepokan yang mana juga
memberi, memberi pendidikan ke
masyarakat sini. Karena
masyarakat itu kan dulu masih
bodoh, belum seperti sekarang ya,
masih bodoh. Jadi, beliau itu
171
memberi ilmu-ilmu tentang
pertanian, seperti itu. Karena apa?
Karena di sini kan masyarakat
mayoritas kan petani mbak. Ya
petani, dan kemudian sebelum
beliau moksa, jadi beliau itu tidak
mati, tapi hilang dengan raganya di
situ, jadi moksa. Kalau dulu, waktu
mau upacara adat Sadranan itu,
kadang-kadang beliau itu
memperlihatkan diri seperti itu,
masih ada di situ gitu. Tapi, tidak
semua orang bisa melihat. Ya
beberapa aja yang mungkinkan ada
orang yang bisa kontak dengan
makhluk yang di luar.
DENGAN AMANAT LELUHUR
UNTUK MELESTARIKAN
HUTAN/ 1966/ MASYARAKAT
DESA SEPAKAT MELAKUKAN
PENYELAMATAN TERHADAP
HUTAN WONOSADI//
PERNYATAAN IBU SRI:
Bagaimana perjuangan masyarakat
melakukan penghijauan kembali
pasca penjarahan? PERTANYAAN
6
Wah, perjuangan itu memang
perjuangan bagi orang-orang yang
ikhlas. Nah ya namanya waktu dari
gundul kan tinggal empat pohon
yang masih hidup, yang sekarang
masih ada di lembah, di titik tengah
Hutan Wonosadi, yang jadi tempat
untuk upacara adat tadi. Ada empat
pohon itu namanya pohon Asem.
Adek-adek belom kesana to? Nanti
kalau ke sana minta ditunjukkan
lembah Nginuman yang sering
digunakan untuk upacara adat
gitu. Itu pohon asem itu udah
ratusan tahun. Jadi, njenengan
kalau begini ini (merentangkan
tangan) paling 7-8 orang baru
nyampe, gandengan gini, melingkar
di itu. Nah, di situ itu namanya
lembah Nginuman tinggal 4 pohon.
Nah akhirnya dengan seluas 25
hektar untuk menghijaukan kembali
kan perjuangan yang sangat keras
172
to mbak ya. Itu akhirnya
masyarakat tidak pantang menyerah
untuk bagaimana Wonosadi ini bisa
hijau kembali. Karena selain kita
memelihara adat, juga kita yang
utama itu untuk menciptakan
sumber air to mbak. Karena hutan
itu kan merupakan sumber
kehidupan. Terutama untuk airnya
itu untuk kehidupan sehari-hari. Itu
pokok untuk masyarakat, selain kita
memelihara adatnya. Itu juga
perjuangannya sangat puanjang
mbak, dari tahun, sekarang itu yang
masih hidup ya mbak, dari beliau-
beliau yang berjuang dari jaman
bapak itu masih dua. Dua itu yang
masih. Tapi ya sudah pikun, sudah
fisiknya sudah tua sekali. Itu yang
ikut tau tanaman apa saja yang dulu
tinggal waktu gundul itu. Itu Pak
Setyanto itu mantan kepala dusun
sini. Kemudian Mbah Sariyo itu
yang bawahnya sedikit. Jadi,
kalau memang saya juga gini
mbak, dulu waktu kecil saya itu
kan saya sering mengikuti
kegiatan almarhum bapak saya ke
hutan itu. Ikut menanam,
biasanya saya ikut mengirim itu
lho mbak, bawain minuman di
waktu bapak ada kegiatan di situ
itu, ngirim minum, makanan
kecil, apa gitu. Jadi, memang untuk
kelompok penjaga ini benar-benar
perjuangan yang sangat keras dan
harus ikhlas. Karena dari tahun
1965 sampai sekarang ini kita
intinya kerja tanpa pamrih. Jadi
yang intinya tadi, tujuan kami
untuk menciptakan hutan bisa hijau
itu bisa menciptakan sumber air
untuk menciptakan kehidupan kita,
yang kedua memelihara adat.
8’ Segmen 2
Keberlangsungan
Tradisi
AKU MENYERUPUT TEH
HANGAT YANG DISAJIKAN
BU SRI/ KETIKA KAMI BARU
Suara menyeruput
teh
173
SAJA TIBA BEBERAPA MENIT
YANG LALU DI DESA BEJI//
IBU SRI ADALAH KETUA
ORGANISASI NGUDI LESTARI/
KELOMPOK PENJAGA HUTAN
WONOSADI/ YANG
RUMAHNYA KAMI
SINGGAHI//
OH YA/ AKU BELUM BILANG
KALAU UDAH SAMPAI YA?//
OKE/ SELAMAT DATANG DI
KAWASAN HUTAN ADAT
WONOSADI/ DESA BEJI//
HUTAN ADAT YANG
MENDAPAT PREDIKAT
ZAMRUD GUNUNGKIDUL/
KARENA KEPEDULIAN
MASYARAKAT LOKAL/
TERHADAP KELESTARIAN
HUTAN/ DAN KUATNYA
KEARIFAN LOKAL//
KEARIFAN MASYARAKAT
LOKAL/ TIDAK BISA LEPAS
DARI KONSEP MITOLOGI/
ATAU MITOS// PERNAH
DENGER LAH YA TENTANG
MITOS// KALAU AKU WAKTU
KECIL SERING DITAKUT-
TAKUTIN MAMAKU PAKE
MITOS// KALO MAKAN HARUS
ABIS/ NANTI NASINYA
NANGIS// KATANYA
HAHAHA// TAPI KALAU DI
WONOSADI/ KONSEP MITOS
INILAH YANG MEMBUAT
MEREKA TAAT
MELESTARIKAN ALAM//
PERNYATAAN BU SRI : Bu,
kalau boleh tau, masyarakat lokal
memang memiliki mitos mitos ya,
dan mitos ini membantu untuk
mereka taat melestarikan
lingkungan, mitos seperti apa yang
membuat masyarakat taat
melestarikan hutan dan sumber
air?) PERTANYAAN 12
Jadi, mitos-mitos itu, seperti gini
mbak. Jadi, di hutan Wonosadi itu,
satu barangsiapa melanggar aturan
Natural soud di
teras rumah
sambil ngobrol
dan minum the
Backsound jawa
dan natural sound
hutan
Natural sound
Suara aliran air
tenang
Natural sound
Suara gedebug
bangun tidur
174
yang intinya akan merusak hutan
Wonosadi beliau itu akan mendapat
hukuman yang kita tidak tahu
datangnya dari mana. Nah itu lah
yang dipegang masyarakat hukum
adat, kita tidak tahu datangnya
seperti apa dan kapan dan
bagaimana, itulah yang dipegang
masyarakat adat. Takut dengan
hukum adata, gitu.
SETIAP TEMPAT PUNYA
CERITA/ SETIAP DESA PUNYA
MITOLOGI DAN TRADISINYA
SENDIRI// JADI JANGAN
HERAN/ MITOS MITOS
SEPERTI INI SELALU ADA DI
DESA DESA LAINNYA//
MASYARAKAT DESA BEJI/
TIDAK PERNAH
KEKURANGAN SUMBER AIR
BERSIH// SUMBER MATA AIR
YANG ADA DI HUTAN
WONOSADI DIJADIKAN
SARANA MASYARAKAT
DALAM MENGEMBANGKAN
PERTANIANNYA//
DALAM PENJAGAANNYA/
SEJUMLAH KELOMPOK
PENJAGA HUTAN
BERTANGGUNG JAWAB
DENGAN PENGELOLAAN
HUTAN// ADA KELOMPOK
JAGAWANA/ NGUDI LESTARI/
KEHATI/ DAN POKDARWIS//
EH TAPI AKU BELUM
CERITAIN YA/ GIMANA
TAMPAK HUTAN WONOSADI
?//
MEMASUKKI KAWASAN
HUTAN LINDUNG INI/ AKU
DITEMANI OLEH
BANYAKNYA BONGKAHAN
BATU RAKSASA DI SISI
KIRIKU// KATANYA SIH/
BERDASARKAN PENELITIAN/
BATU BATU INI BERASAL
DARI GUNUNG BERAPI // DI
Natural sound
hutan
Suara langkah
kaki
Natural sound dan
langkah kaki
Suara mata air
Suara aliran mata
air
175
SISI KANAN/ BERJEJER
RUMAH RUMAH WARGA
SEKITAR//
KALAU KAMU KESINI/
SEBAIKNYA PERSIAPKAN
KAKIMU SEBAIK MUNGKIN //
KARENA KAMU AKAN
DISAMBUT OLEH 385 ANAK
TANGGA MENUJU HUTAN// DI
SEKELILING ANAK TANGGA/
TERDAPAT BANYAK SEKALI
TUMBUHAN BAMBU//
HUTAN INI MEMILIKI TIGA
SUMBER MATA AIR// MATA
AIR KEPUH/ MATA AIR
BLEMBEM/ DAN MATA AIR
KALAS//
KETIGANYA DIJAGA DENGAN
SANGAT BAIK OLEH
MASYARAKAT SEKITAR//
IBU SRI PERTANYAAN 13:
nah sekarang ini kan sudah ada
mata air yang dari Wonosadi itu
diberi bak penampung. Nah,
kemudian disalurkan ke warga
untuk kehidupan sehari-hari
sekarang ini
KAMI MENELUSURI HUTAN
WONOSADI DITEMANI OLEH
MBAH SARIYO/ PEMANDU
KAMI// MBAH SARIYO JUGA
BERCERITA / SUMBER MATA
AIR KEPUH DAPAT
DIGUNAKAN UNTUK
MEMENUHI 77 KELUARGA//
SUMBER MATA AIR
BLEMBEM SEBAGIAN DI
TAMPUNG DI BAK DAN
SEBAGIAN DIALIRKAN KE
SAWAH // SEDANGKAN
SUMBER MATA AIR KALAS
DAPAT MEMENUHI 55
KELUARGA// MEMANGNYA
AIR ITU DIALIRKAN MELALUI
APA?
PERNYATAAN MBAH SARIYO:
Bagaimana siklus air yang terjalin
Natural sound
alam
Backsound jawa
sedikit tegang dan
serius
Transisi
176
di sumber mata air ini? (darimana
berasal, dialirkan untuk apa, hingga
berujung dimana?) , Sumber air
digunakan untuk apa aja?
PERTANYAAN 5
Itu lewat parit-parit itu. Kalau yang
make, yang dipake air minum dan
MCK, itu pake paralon. Dan itu kan
ada bak penampungan, lalu diambil
pake paralon.
Ya, selebihnya dari untuk MCK, ya
itu masuk sawah itu. Jadi, kalau di
sawah itu yang ngatur sudah
masing-masing. Yang penting
rukun, tidak rebutan istilahnya.
Tidak boleh rebutan. Neg, musim
kemarau, kan namanya sulit air itu,
gantian. Jadi kurang lebih, daya
untuk menyiram tanah untuk
tanaman, kurang lebih, Wonosadi
itu masih mencapai 25 hektar,
kalau musim kemarau.
Kalau musim rendeng gini, untuk
persawahan banyak sekali
hektarenya.
SANGKAN PARANING
DUMADI/ MERUPAKAN
SALAH SATU KONSEP YANG
DIPERCAYA MASYARAKAT
DALAM HIDUP
BERDAMPINGAN DENGAN
HUTAN WONOSADI//
MASYARAKAT SEKITAR
MEMBAGINYA KE DALAM
BEBERAPA PRINSIP//
SOPO SING MARINGI URIP//
ITU BERARTI HIDUP
MANUSIA MERUPAKAN
PEMBERIAN TUHAN YANG
MAHA ESA//
SOPO SING NGURIP-URIP//
SIAPA YANG MEMELIHARA
KITA ADALAH ORANG TUA
KITA/ MAKA HARUSLAH KITA
MENGHARGAI JASA MEREKA/
MEREKA YANG DIMAKSUD
ADALAH PARA LELUHUR//
177
SOPO SING NGURIPI// SUMBER
PENGHIDUPAN KITA ADALAH
IBU PERTIWI/ HARUSLAH
KITA MENCINTAI TANAH
TUMPAH DARAH/ DAN
MEMELIHARA SEBAIK-
BAIKNYA//
SAMBEKALANING URIP//
MENGERTI ARTI DAN TUJUAN
HIDUP// JANGAN SAMPAI
TERGODA MENCURI DAN
MERUSAK LINGKUNGAN
UNTUK MEMPERKAYA DIRI
SENDIRI//
IBU SRI: PERTANYAAN 14
Jadi gini, kita hidup selalu ingat
siapa yang memberi hidup. Ya
kami memelihara hutan ini bukan
kami memuja-muja hutan, gunung,
dan sosok makhluk yang ada di situ
kan enggak. Intinya kita itu mari
kita untuk segala sesuatu yang kita
lakukan itu mengingat yang di atas,
seperti itu mbak
TAPI/ COBA BAYANGKAN/
BAGAIMANA JIKA ADA YANG
MELANGGAR HAL HAL
TERSEBUT?
PERNYATAAN BU SRI
PERTANYAAN 13:
Nah itulah intinya sama mbak.
Sangkan paraning dumadi itu kan
kita tidak tahu hukuman apa yang
akan datang. Nah itulah intinya
sama. Basa jawa sing kuno kan
seperti itu. Tapi intinya sama. Kita
tidak tahu datangnya seperti apa
dan kapan dan bagaimana, itulah di
basa jawa itu sangkan paraning
dumadi.
8’ Segmen 3
Keanekaragaman
dan Harapan
KAMI TERUS MENELUSURI
HUTAN/ SEMBARI MENEPUK
NEPUK KAKI KAMI YANG
Natural sound
Suara langkah
kaki
Suara nyamuk
dan tepok nyamuk
178
SEPERTINYA DIGEMARI
NYAMUK//
DI SINI ADA TUMBUHAN APA
SAJA MBAH YANG TUMBUH?//
PERNYATAAN MBAH SARIYO
PERTANYAAN 30: Tumbuhan
apa saja yang sekiranya membantu
sumber mata air tetap lestari?
Banyak tumbuhan, ya ada jabon,
ada otok, ada girang, ada rengas,
yang paling banyak jambu itu. Itu
kadang-kadang kan kalau berbuah,
itu kadang-kadang kan kera pada
suka. Karena rasanya kan kulitnya
manis, tapi isinya besar kan kalau
jambu buta (jambu biji).
MBAH SARIYO PERTANYAAN
36:
Ya yang paling bagus ini,
penyerapan jambon ini menampung
air banyak. Karena ini kalau di
deteksi pakai alat, itu 25 menit baru
keliatan alum. Kan ada alat yang
kertas itu lho, terus kalau ditempel
itu 25 menit baru keliatan alum
(layu). Jadi makanya daya
tampungnya, lha kok (…..) dari
UGM, “Ini mbah ini daya
tampungnya kuat. Kalau yang ga
kuat itu 5 menit aja sudah kelihatan
layu.
KEBERADAAN SUMBER AIR
YANG MENGHIDUPI
MASYARAKAT SEKITAR/
DALAM PENGELOLAANYA
TIDAK MELALUI PROSES
PENYULINGAN// PROSES
PENYULINGAN DILAKUKAN
SECARA ALAMIAH/ DARI
PROSES PENGENDAPAN OLEH
TANAH DAN BANTUAN
TUMBUHAN YANG ADA//
MBAH SARIYO
PERTANYAAN 28:
Sumber-sumbernya dulu malah
kelihatan waktu dulu itu. Kalau
sekarang itu masuk resapan, jadi
Natural sound
hutan
Natural sound
hutan
Natural sound
hutan dan burung
Suara langkah
kaki di bebatuan
Suara duduk
Natural sound
burung dan awan
tenang
Suara air tenang
179
kelihatannya itu ga grujuk-grujuk,
hanya tetes-tetes tapi ngumpul
segitu banyak. Kalau dulu itu kan
terdengar gemerucuk itu.
MBAH SARIYO
PERTANYAAN 29:
itu rata-rata, dulu itu sampai 12 liter
per detik. Waktu dulu. Kalau
sekarang kelihatannya malah kecil.
Namanya masuk resapan, jadi
ketok cilik neng awet.
MBAH SARIYO
PERTANYAAN 35:
maka airnya ga bisa habis karena
daya tampung resapannya masih
kuat mbak.
SINAR MATAHARI YANG
TERIK/ TIDAK TERASA TERIK
SIANG INI// CUACA PANAS
YANG BIASANYA AKU
RASAKAN DI KOTA/
TERGANTIKAN DENGAN
SUASANA SEJUK DAN
RINDANG DARI PEPOHONAN
YANG MEMENUHI HUTAN
INI//
SETELAH PUAS
MENGELILINGI HUTAN/ KAMI
MEMUTUSKAN BERJALAN
KEMBALI KE ARAH RUMAH
BU SRI//
KONON KATANYA/ SUMBER
KEBAHAGIAAN DATANG
DARI DUNIA DI
SEKELILINGMU//HAL YANG
PALING SINGKAT
SEKALIPUN// KEDAMAIAN
DAN KEHARMONISAN INI/
SETIDAKNYA SELINTAS
MENJADI KEBAHAGIAAN
TERSENDIRI BAGI KAMI//
AKU MEMBAYANGKAN/ APA
YANG AKAN TERJADI/
KETIKA PERUBAHAN IKLIM
MEREBUT SEGALANYA?//
APAKAH 10 TAHUN LAGI/
SUMBER MATA AIR DI SINI
AKAN TETAP AJEG?//
Natural sound
burung dan awan
tenang
Natural sound
burung dan awan
tenang
(Kalau sambil
minum, tambahin
suara seruput air)
Natural sound
burung dan awan
tenang
Transisi
(backsound)
180
PERNYATAAN BU SRI: KIRA-
KIRA 10 TAHUN LAGI/
SUMBER MATA AIR TADI
AKAN TETAP AJEG?//
PERTANYAAN 23
Ya untuk kita mungkin memandang
ke depan, mungkin beberapa tahun
ke depan itu mungkin hutan
Wonosadi akan lebih tentang mata
airnya akan lebih bagus lagi.
Karena selalu kan ditambah
tanaman yang bisa menyimpan air
itu.
MBAH SARIYO
PERTANYAAN 40:
Iya, kemungkinan malah tambah.
Karena, masyarakat yang begitu
(….) untuk merusak. Jadi, soyo
rimbun soyo rimbun, daya
tampungnya akeh.
KEADAAN DI SINI BERBEDA
DENGAN KONDISI DI KOTA/
TERUTAMA PULAU JAWA/
YANG BERDASARKAN
BERITA KINI MENGALAMI
KELANGKAAN AIR BERSIH//
PERNYATAAN BU SRI:
Berdasarkan berita yang saya
temukan, Pulau Jawa kini
memasukkin fase langka air bersih,
bagaimana tanggapan Anda selaku
masyarakat Desa Beji yang dapat
dikatakan tidak pernah kekurangan
air bersih? PERTANYAAN 24
Ya, kalau mungkin gini mbak,
kalau di kota itu mungkin krisis air
bersih itu memang ada, mungkin ya
mbak ya, itu mungkin pengaruh
dari sampah, sebagian limbah
kayak gitu. Tapi kalau di
khususnya di daerah kami, di lokasi
sekitar Hutan Wonosadi itu ga
mungkin ada krisis tentang air itu
lho. Karena di situ airnya benar-
benar dari sumber, kemudian
dimasukkan ke dalam bak
penampung gitu kan selalu bersih
mbak.
181
LALU BAGAIMANA JIKA
DAERAH INI TETAP
TERDAMPAK?
MBAH SARIYO PERTANYAAN
42:
Ya, tetap melestarikan hutan ini
supaya jangan sampai punah air
bersih nya. Pokoknya tetap dikelola
supaya hutan ini jangan sampai
punah atau rusak.
TAK SELAMANYA ALAM BISA
MEMBERIKAN SEMUA HAL
YANG KITA BUTUHKAN//
KRISIS DAN TRAGEDI BISA
TERJADI KAPAN SAJA/
APALAGI KETIKA KITA TIDAK
MAMPU HIDUP
BERDAMPINGAN
DENGANNYA//
MBAH SARIYO PERTANYAAN
43:
Ya terutama kalau masyarakat kota
mau mengikuti jejak Wonosadi,
harus ada kesadaran istilahnya
pengen menanam penghijauan-
penghijauan ya jangan ditanami
gedung. Itu harus mengadakan
istilahnya hutan-hutan yang
dikelola. Itu pasti tumbuh,
merasakan hasil itu. Keberhasilan
hutan itu apakah daripada ditanami
gedung, apakah ada manfaatnya
dari hutan, adakah manfaatnya dari
gedung. Memang kalau gedung itu
tempatnya orang mentereng, orang
bisnis. Tapi, hutan itu kan bisa
diturunkan sama anak cucu kita.
Jadi kalau gedung kemungkinan
memang kalau anak sekarang
kepinginnya sekolah sing pinter
dadi insinyur, dadi direktur,
mengusahakan gedung. Ning tidak
cukup, manggorone gedung ademe
soko kipas, ning neg hutan adem e
soko alami, kepenak ning hutan.
2’45’’ Penutup
Backsound efraa
182
SEMBURAT MERAH SAGA
MENYAPA KAMI KETIKA
KAMI SEDANG MENGEMAS
SELURUH BARANG// YA/ INI
SAATNYA UNTUK PULANG
KEMBALI// INI SAATNYA
UNTUK MEMBAWA SELURUH
KISAH YANG TERTAMPUNG
DI DESA BEJI/ UNTUK DI
DENGAR MASUK KE
TELINGA-TELINGA MANUSIA
LAIN//
PERJALANAN MENCARI
KISAH TIDAK SELALU
MUDAH/ TAPI PELAJARAN
YANG DIDAPAT SELALU
BERMAKNA//
BERUNTUNGNYA AKU DAN
KEDUA REKANKU/ BISA
MERASAKAN LANGSUNG/
SEBERAPA BESAR ENERGI
KEHARMONISAN ALAM DAN
MANUSIA MELALUI
PERJALANAN DESA BEJI//
MENJAGA MATA AIR/
MENJAGA KEHIDUPAN// KITA
TIDAK PERNAH TAHU KAPAN
KITA AKAN BENAR BENAR
MERASAKAN LANGKANYA
AIR BERSIH// SATU YANG
PASTI/ KEHIDUPAN INI
BERAWAL DARI DIRI//
MARI BERKEMAS/
BERANGKAT/
BERPETUALANG MENCARI
KISAH// SEMAKIN KITA
MENCARI BANYAK HAL/
SEMAKIN BANYAK
PERUBAHAN YANG BISA
KITA UPAYAKAN//
15’’ Bumper out
183
TRANSKRIP WAWANCARA 1
ISU GLOBAL : AIR BERSIH
EPISODE : LIMA [ AIR (TIDAK) ABADI! ]
NARASUMBER : HERU SANTOSO
Menit TRANSKRIP
00:00 – 05:00 Selamat siang, nama saya Heru Santoso dan di sini di LIPI sebagai kepala biro organisasi dan
SDM LIPI, sebelumnya saya adalah scientist, ya.
PERTANYAAN 1: apakah presentase yang dilakukan penelitian LIPI tidak berubah?
Sebenernya itu hasil dari pemodelan, jadi karena model ya begitu kondisinya. Itu pemodelan
itu hanya proyeksi tahun 2045 kondisinya seperti itu.
PERTANYAAN 2: bagaimana kondisi air bersih saat ini di pulau Jawa?
Kondisi air bersih di pulau Jawa maksudnya gimana ya? Kalau nanya kondisi air bersih, jadi
air bersih itu kan selalu ada ya, dateng seperti itu. Memang kemudian kondisi airnya bersih
itu kan ada kemudian ada di permukaan mestinya kalau di permukaan sudah ada kena
pencemaran dan sebagainya dan itu satu hal yang sudah umum untuk kondisi daerah yang
memang padat penduduk gitu.
PERTANYAAN 3: bakteri memengaruhi kualitas air bersih atau tidak dan bakteri apa saja
yang memengaruhi itu?
Ya kalau dilihat dari, 70% mungkin angka yang dari teman-teman saya yang berikan waktu
itu 70% dan itu banyak sekali utamanya karena kalau dari penduduk yang banyak itu bakteri
E-Coli. Kalau daerah limbah industri itu banyaknya limbah-limbah industri, ada logam berat
dan sebagainya itu yang banyak, segala bentuk-bentuk pencemaran ke ini. Kemudian juga ada
yang karena pertanian, itu juga menyebabkan juga adanya pencemaran dari zat-zat kimia, dari
pupuk, dan sebagainya.
PERTANYAAN 4: kalau limbah rumah tangga, kira-kira zat apa saja yang mencemari air?
Oh yang mencari air ya mbak? Biasanya kita menghitungnya hanya dari ini saja yang masuk
ke dalam air, menyerap ke dalam air, yang sudah terurai di air seperti itu. Ya banyaknya
limbah-limbah yang seperti biasa, limbah rumah tangga itu biasanya kita menyebutnya ya
seperti air buangan dan sebagainya.
PERTANYAAN 5: Kalau untuk perbandingan 10 tahun lalu, kondisi air bersih di pulau Jama
10 tahun lalu seperti apa?
Wah, pertanyaannya harus pegang data ya. Saya tidak pegang data saat ini. Tapi begini, yang
saya sampaikan di dalam berita tersebut itu adalah satu projeksi ke depan bahwa nantinya ke
depan bahwa kita dengan adanya perubahan iklim itu akan menyebabkan kita mengalami
krisis air yang lebih berat daripada kondisi yang sekarang seperti itu. Kondisi sekarang itu
berarti kondisi 10 tahun sampai sekarang ya kondisinya sama lah seperti itu ya. Jadi,
pengaruh utamanya kalau dari sisi meteorologinya, iklimnya, ya karena adanya ee apa,
adanya evaporasi yang kemudian itu yang lebih tinggi karena temperaturnya juga naik
184
sehingga nanti kita menghadapi semacam defisit dari air seperti itu. Karena evaporasinya
lebih banyak, walaupun evaporasi akhirnya turun juga ya seperti itu, tapi jumlah airnya itu
menjadi lebih sedikit yang dapat kita manfaatkan.
PERTANYAAN 6: bagaimana neraca air bisa terganggu karena kepadatan penduduk?
Oleh kepadatan penduduk? Oke. Utamanya sih sebenarnya neraca air lebih banyak
dipengaruhi bukan dari kepadatan penduduknya. Utamanya ya. Lebih banyak dari iklimnya
sebenarnya ya. Tetapi, kepadatan penduduk itu adalah bagaimana penduduk memanfaatkan
lahannya. Nah, lahannya dipakai buat apa? Kalau seandainya dipakai buat untuk sekarang
untuk perkotaan, daerah ini menyebabkan resapan air ke dalam tanah kan menjadi berkurang
seperti itu, sehingga air cepat sekali berlalu, masuk ke dalam gorong-gorong, masuk terus
diteruskan ke sungai terus ke laut. Jadi, cepat dia menghilang gitu. Itu yang menyebabkan
kemudian kita mengalami kondisi yang pada saat musim hujan kebanjiran, tapi pada saat
musim kering kita kekurangan air seperti itu.
05:00 – 10:00 PERTANYAAN 7: Kalau sekiranya 2045 dan 2070 benar-benar mengalami langka air,
tindakan seperti apa untuk menghemat dan memproses air bersih?
Air itu sebenarnya ada ya, hanya saja bagaimana kita. Hanya timingnya, dalam arti waktunya
itu yang mungkin jadi tidak tepat seperti itu. Ada saatnya dia airnya jadi banyak melimpah
karena musim hujan, ada kurang pada saat ini. Sehingga bagaimana kita mengelola airnya.
Bagaimana kita bisa menahan air yang tadinya banyak pada musim hujan itu bisa ditampung,
ditahan seperti itu supaya tidak langsung ‘ngglontor’ ke laut. Selain itu, juga kita harus
berhemat air dan memanfaatkan juga sumber-sumber air yang sebenarnya itu sudah tercemar,
terlintas seperti itu. Bagaimana kita dapat melakukan filter, purifikasi dari air, memanfaatkan
air yang sebenarnya sudah termasuk air yang sudah tadinya tidak dimanfaatkan dibuang tapi
bisa dimanfaatkan. Nah, itu adalah cara-cara supaya kita bisa memanfaatkan air yang ada
seperti itu. Teknologi juga sih sebenarnya mainnya.
PERTANYAAN 8: kalau yang teknologi itu seperti apa, Pak?
Ya, teknologi penjernihan air. Sekarang saja, kalau kita mengatakan kita kekurangan air, Lho
kita kan dikelilingi oleh laut ya. Jadi, dari air laut pun bisa disuling, bisa dimanfaatkan ya
seperti itu. Disalinisasi dan sebagainya.
PERTANYAAN 9:Kalau soal tingkat kesadaran masyarakat nih akan pentingnya air bersih
itu, bagaimana? Maksudnya apakah sudah sadarkah masyarakat akan pentingnya air bersih?
Masyarakat, karena itu publik ya, kalau itu milik publik biasanya kalau barang itu jadi langka
baru teriak ya, seperti itu. Tapi, kalau kesadaran untuk ini biasanya sih, itu biasanya urusan
pemerintah lah menyediakan seperti itu. Urusan untuk memfasilitasi seperti itu. Itu sih hal-hal
yang harusnya diedukasi bagaimana masyarakat bersama-sama menghemat air, pemakaian air
supaya, ya, karena banyak sekali yang ingin memanfaatkan air ya.
PERTANYAAN 10: Lalu bagaimana kondisi pulau-pulau lainnya yang diluar pulau Jawa?
Secara umum kondisi di pulau-pulau lain kalau saya melihat ke depan, apakah ada
kelangkaan air? Ya, ya karena tetap saja kita mengalami yang tadi saya katakan ada evapo
transpirasi yang lebih tinggi daripada sebelumnya sehingga pada saat-saat tertentu kita
mengalami defisit air. Defisit air yang tidak diinginkan. Walaupun, di beberapa titik di
Indonesia, ada yang mengalami curah hujan yang juga meningkat seperti itu. Sehingga
mungkin terjadilah jumlah mungkin banjir dan sebagainya akan lebih tinggi ya seperti itu.
185
Kelebihan air di sisi lainnya. Tapi, secara umum akan mengalami defisit air dalam neraca
airnya.
PERTANYAAN 11: Itu defisit air sesuatu yang normal ya Pak?
Karena itu sesuatu yang sifatnya alam, alami, ya kita akan menghadapi seperti itu. Karena
juga itu dipengaruhi dari laju perubahan iklim yang ada di global ya, bukan hanya di
Indonesia seperti itu kondisinya.
PERTANYAAN 12: Kalau misalkan, kan suka ada gerakan dari LSM gitu ya misalkan
menggunakan deterjen yang ramah lingkungan, itu sebenarnya berpengaruh besar tidak untuk
ketersediaan air bersih sendiri?
Iya, berarti itu kan kita mencoba mengurai dari bahan-bahan yang tadi menjadi sulit terurai
menjadi mudah terurai seperti itu. Yang lebih ramah lingkungan seperti itu.
PERTANYAAN 13: Berarti memang memberikan efek gitu ya?
Memberikan efeknya adalah kalau dari sisi kuantitas itu tidak. Tapi, dari sisi kualitas air yang
tadinya mungkin sulit dimanfaatkan karena mungkin sudah tercemar, sudah bisa mungkin,
mungkin dengan kondisi yang ramah lingkungan berarti lebih banyak yang bisa dimanfaatkan
seperti itu.
PERTANYAAN 14: Air-air yang sudah hitam karena limbah pabrik itu masih bisa dipakai?
Bisa. Tapi, teknologinya jadi mahal.
PERTANYAAN 15: Memang belum diproduksi massal di Indonesia?
Jadi, alat yang mungkin yang canggih untuk memfilter air seperti itu, itu adalah reverse
osmosis ya. Jadi reverse osmosis nya melewati membran, jadi saringannya saringan
membran. Dan ini kan waktu kejadian kondisi waktu terjadi tsunami di Aceh, ada beberapa
negara yang jadi dateng itu kan memberikan, mengenalkan teknologi seperti itu. Karena
kondisi apa? Karena kondisi air bersih di sana benar-benar lagi tidak bagus ya semua fasilitas
kan rusak, sehingga itu diambil dari orang dari tadinya di sungai, banyak sekali mungkin
binatang atau mayat dan sebagainya, tapi itu sudah diproses dari sana itu teknologinya ada.
Hanya kalau itu di install setiap orang make ya, mahal.
10:00 – 15:00 PERTANYAAN 16: Tapi kalau misalkan dari dinas lingkungan hidup sendiri berarti sudah
menerapkan itu misalnya di pabrik pabrik Jakarta?
Lebih memakai cara-cara filtering yang biasa konvensional, dengan pengendapan kemudian
di filter, dan sebagainya. Jadi atau kalau limbah-limbah tadi kan nyebut limbah domestik ya
rumah tangga dan sebagainya atau rumah industri ya memakai instalasi apa namanya
pengendalian air limbah seperti itu, instalasi-instalasi yang sudah dibuat. Hanya karena
bebannya makin besar ya kebutuhannya juga makin besar, karena kan dia hanya ada berapa
jumlah ton yang bisa dia proses seperti itu.
PERTANYAAN 17: Ke depannya sudah ada perencanaan untuk investasi alat tersebut tidak
pak?
Saya kira itu sudah suatu hal yang banyak dipakai ya. Jadi, di tempat-tempat tertentu, hanya
saja kan titik-titik ya ngambilnya, tidak bisa, baiknya titik-titik sebelum masuk ke sungai
yang besar seperti itu. Karena nanti kalau kita ke sungai kan makin nyebar limbahnya seperti
186
itu. Jadi biasanya instalasi penggalian untuk air limbah itu sebelum masuk ke air sungai yang
besar. Baiknya sih dari pabrik sebelum buang airnya, sebelum masuk ke sungai sudah ada
instalasinya seperti itu kontrol yang paling bagus. Tapi, berarti investasi pabriknya harus mau
ya investasi di situ.
PERTANYAAN 18: Kira-kira limbah industri apa yang paling banyak menyumbang
pencemaran air?
Banyak ya, hampir semua ya seperti itu pencemaran-pencemaran air. Kalau untuk yang
limbah domestik ya pencemarannya nanti jadi bakteri dan sebagainya ya. Waste dari manusia
dan sebagainya, kotoran dan sebagainya. Kemudian juga dari deterjen juga iya seperti itu kan
ada beberapa. Nah, hal-hal yang lain kalau tergantung jenis industrinya. Macem-macemnya,
kalau dulu tuh tekstil yang paling banyak juga memberikan pencemaran ya, limbah seperti
itu. Nah tergantung dia pemanfaatannya, apakah dia memakai logam berat atau tidak gitu
dengan cat dan pewarna dan sebagainya. Ada mungkin yang sudah ramah lingkungan, ada
juga yang belum seperti itu.
TRANSKRIP WAWANCARA 2
ISU GLOBAL : AIR BERSIH
EPISODE : LIMA [ AIR (TIDAK) ABADI! ]
NARASUMBER : PRIYAJI AGUNG
MENIT TRANSKRIP
00:00 – 05:33 Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada siang hari yang cukup cerah ini. Nama saya
adalah Priyaji Agung Pamudi, saat ini saya bekerja sebagai seorang peneliti di Pusat Kajian
Wisata Lingkungan dan Industri …… yang bergerak di bidang MIGAS produk kimia untuk
MIGAS dan saya juga terdaftar sebagai mahasiswa S3 di sekolah tinggi ilmu lingkungan
Universitas Indonesia.
PERTANYAAN 1:
Ya, berarti penelitian yang dipublikasikan oleh LIPI itu adalah penelitian terbaru begitu dan
potret secara umum di Indonesia hampir sama begitu kondisinya. Jadi, memang krisis air di
Indonesia itu menjadi salah satu fenomena yang cukup mengkhawatirkan terutama untuk kita
generasi-generasi yang akan hidup di kemudian hari, jadi beberapa data memang agak berbeda
ya karena itu penelitiannya juga berbeda misalnya salah satunya adalah data dari beberapa
peneliti yang tergabung dalam kerja sama antara beberapa universitas di Indonesia, kemudian
di Thailand dan juga di Belanda itu menyebutkan bahwa krisis air di Indonesia itu sudah
mendekati titik yang sangat mengkhawatirkan. Mengapa demikian? Karena 75% sungai di
seluruh wilayah di Indonesia tidak hanya di Jawa itu sudah mengalami kondisi yang
memprihatinkan. Artinya, airnya tidak layak konsumsi dan juga beban untuk pencemaran itu
sudah sangat tinggi begitu. Lebih spesifiknya lagi kalau kita bicara di DKI ada 13 aliran sungai
yang itu bersumber dari Sungai Citarum semuanya sudah tercemar dan tidak layak untuk
konsumsi begitu.
PERTANYAAN 2:
Ya, jadi tercemarnya itu ada beberapa indikator. Yang pertama ada indikator kimia. Jadi,
sungai-sungai di Indonesia itu menghadapi masalah yang cukup memprihatinkan karena
kurangnya komitmen perusahaan-perusahaan untuk membuat limbah, terutama perusahaan
yang bisa dikatakan industri rumah tangga ya seperti laundry, terus kemudian pabrik tempe,
187
pabrik tahu, terus kemudian industri tekstil kecil. Itu mereka membuang limbahnya tidak
dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) tetapi dia membuang ke badan-badan air.
Nah, badan-badan air itu lama kelamaan dia akan menampung beban-beban pencemaran itu.
Terus kemudian dari parameter biologis, kita sering melihat ya, beberapa wilayah di Indonesia
itu masyarakatnya masih belum memiliki infrastruktur untuk mandi, cuci, dan kakus. Mereka
beberapa melakukan itu di badan-badan air terutama selokan saluran seperti sungai kecil itu.
Pada akhirnya bakteri-bakteri yang terakumulasi di dalam kotoran itu akan terus menyebar dan
berkembang biak di saluran-saluran air. Sehingga secara kimia dia tidak layak, secara biologis
tidak layak. Nah, secara fisik, beberapa sungai di Indonesia itu mengalami pendangkalan. Jadi,
pendangkalan itu diakibatkan oleh sedimentasi misalnya karena pengelolaan pertanian di hulu.
Misalnya kita ambil di Bogor ya, dia ditanami tanaman-tanaman yang musiman seperti sawit,
kubis, dan seterusnya. Ketika dicabut kan sementara tidak ada tanaman. Menunggu musim
tanam berikutnya. Nah itu ketika tanah tergerus gitu, mengalir sedimentasi, permukaannya
rendah, kemudian cahaya matahari tinggi, maka suhu di permukaan air itu lebih tinggi dan
hewan-hewan yang seharusnya hidup di situ tidak bisa lagi hidup. Secara kimia sudah tidak
layak, biologi tidak layak, fisika juga tidak layak begitu kurang lebih.
PERTANYAAN 3:
Di dalam limbah cair itu yang paling berbahaya itu logam ya. Kita tahu bahwa timbal, terus
kemudian beberapa unsur arsen, terus kemudian silika, dan seterusnya itu menjadi yang paling
banyak. Tetapi, kalau kita melihat potret di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan itu yang
paling banyak adalah logam, logam berat ya. Berbeda dengan daerah-daerah pertambangan.
Kalau di daerah pertambangan itu logam berat juga tetapi konsentrasinya lebih tinggi begitu.
Jadi aktivitas-aktivitas rumah tangga yang dia menghasilkan limbah terutama untuk kaleng-
kaleng makanan ya biasanya, ya kan sering kan menjumpai kaleng-kaleng makanan dibuang ke
badan-badan air. Dalam kurun waktu yang lama, dia terpapar perbedaan suhu antara siang dan
malam. Terus kemudian juga perbedaan tekanan dan lain sebagainya, zat-zat yang terkandung
di dalamnya itu bisa lama-kelamaan tergerus gitu ya. Terbawa aliran sungai, terakumulasi dan
lain sebagainya.
PERTANYAAN 4:
Betul, di dalam deterjen itu klor yang paling berbahaya. Jadi, klor itu sangat istilahnya dia
adalah zat yang sangat keras gitu ya. Kalau terkena organisme mikro seperti bakteri atau
protozoa, alga, struktur yang terdapat di dalam tubuhnya itu bisa mengalami kerusakan karena
klor yang terkandung di dalam deterjen. Jadi deterjen itu klornya lebih tinggi dibandingkan
dengan sabun mandi begitu. Makanya, sebaiknya deterjen itu tidak langsung dibuang ke
saluran-saluran air gitu.
05:33 – 10:08
PERTANYAAN 5:
Seharusnya, kalau misalkan kita tinggal di perumahan ya, perumahan modern, ada yang
namanya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Nah, di situ dibedakan misalnya air limbah
dari cuci-cucian, baik itu cuci peralatan dapur maupun juga cuci pakaian. Di situ juga ada air
limbah untuk ya misalnya di situ air mandi dan lain sebagainya, jadi ada beberapa instalasi
yang spesifik begitu kemudian di situ ada treatmentnya. Nah, treatment-treatment yang
dilakukan tuh sangat beragam, tergantung si pengembang kalau di perumahan. Misalnya ada
treatment kimia, dia menambahkan beberapa zat kimia untuk menurunkan kandungan logam
beratnya dan juga klornya itu. Terus juga kemudian dari fisik. Dari fisik itu ada beberapa
seperti baling-baling begitu, dia digerakkan, diproses, sehingga nanti akan terpisah itu, air yang
188
jernih sama air yang mengandung logam. Karena air yang mengandung logam itu umumnya
berat jenisnya dia lebih berat, sehingga dia tertinggal, mengendap jadi lumpur dan yang
terakhir treatmentnya adalah treatment biologis, diberikan mikroba atau beberapa jenis
tanaman yang dia bisa mendegradasi dari unsur-unsur itu begitu. Kalau di perumahan biasa
atau perkampungan itu sangat sulit begitu kalau kita berbicara perkotaan. Mengapa? Karena
lahannya sangat sempit, kita tidak bisa membuat instalasi pengolahan air limbah itu, kecuali
difasilitasi oleh pemerintah setempat. Misalnya, satu kawasan RT atau RW membuat IPAL
begitu. Tapi lagi-lagi kita terbentur masalah ruang begitu kan. Itu lahannya siapa yang mau
dibuat gitu kalau di pedesaan masih memungkinkan begitu. Kita membuat saluran IPAL begitu
terus kemudian di situ setelah airnya diendapkan terus kemudian layak, baru dialirkan ke
saluran sungai begitu.
PERTANYAAN 6:
Ya, betul sekali. Bakteri itu menjadi salah satu parameter di dalam pengukuran kelayakan air
minum begitu ya. Jadi, bakteri dari aspek biologis itu dia bisa mengurangi kelayakan air untuk
dikonsumsi begitu, ada banyak sekali jenis bakteri. Misalnya ya, kita lihat dari data yang
dipublikasikan dari kementrian PUPR di sini ada 11 bakteri, yang pertama ada Salmonella
Typhi (penyebab penyakit tifus), terus kemudian Salmonella Paratyphi (penyebab penyakit
paratifus), Shigella (penyebab penyakit disentri), Entropatogen E-Colli, Yersenia Entrocolitica,
dan kemudian beberapa di antaranya adalah bakteri-bakteri yang dia sebenarnya adalah jamur
begitu. Jadi ada mikro bacterium. Jadi organisme-organisme mikroskopik ini atau bakteri
bakteri itu umumnya berasal dari kotoran, baik manusia maupun kotoran hewan. Tetapi, ada
juga yang dia itu hasil perkembangbiakan dari beberapa jenis limbah. Terutama limbah-limbah
organik. Kan kayak sekarang limbah-limbah organik di buang ke sungai, nah itu bisa menjadi
media tumbuh yang baik untuk bakteri. Ketika terkena air dia akan menyebar dan beberapa
jenis memiliki toleransi yang tinggi, dia bisa hidup. Nah, dari segi biologis, air-air yang
mengalami proses itu, terus kemudian dia tercemar oleh bakteri tidak layak minum. Ada baku
mutunya. Nanti teman-teman bisa melihat di baku mutu lingkungan hidup itu dikeluarkan oleh
dinas lingkungan hidup dan juga kementrian lingkungan hidup, ada batasnya itu. Misalnya
kalau bakteri Eschericia Coli antara 2000 sampai 6000 dan seterusnya. Kalau misalnya
melebihi itu dan dikonsumsi, itu memberikan dampak yang cukup buruk, misalnya gangguan
pada fungsi metabolisme, umumnya adalah pencernaan begitu. Tetapi, juga bisa penyakit kulit
dan lain sebagainya begitu.
PERTANYAAN 7:
Kalau di pulau Jawa, datanya itu sangat variatif ya. Tetapi kalau kita merujuk pada penelitian
yang dilakukan oleh konsorsium penelitian tadi itu kurang lebih 75% di wilayah Indonesia dan
90% sungai di Jawa itu tercemar. Bukan hanya sungai, tetapi badan-badan air. Jadi ada sungai,
mata air, danau, telaga, itu 90% di Jawa sudah tercemar. Kalau se-Indonesia itu 75% begitu.
10:08 – 16:51 PERTANYAAN 8:
Ya, itu pertanyaan yang sangat menarik dari teman-teman semuanya, bahwa memang kondisi
air itu semakin memburuk begitu. Jumlah air di muka bumi itu sama sebenarnya. Tetapi, lama
kelamaan, kualitasnya yang berkurang. Kita kan mengenal sistem daur hidrologi begitu ya. Air
di laut menguap, terkondensasi, turun menjadi hujan, tetapi beberapa penelitian menyebutkan,
satu siklus itu butuh waktu 60 tahun begitu. Nah, saat ini kondisinya bagaimana? Data yang
dari BBC itu benar disampaikan demikian, tetapi lama kelamaan air itu akan semakin sedikit
yang dapat dikonsumsi. Nah, saya di sini mendapatkan data juga, ini masih dari kementrian
PUPR ya, jadi kalau di Jawa misalnya kalau kita ambil contoh di pulau Jawa, pada tahun 2010
ketersediaan air adalah 1.365 m3/ kapita (orang) yang layak di konsumsi baik untuk mandi dan
189
dikonsumsi dan sebagainya. 2015 menurun menjadi 1.288 m3/kapita per tahun. 2020 turun lagi
1.227 m3/kapita (orang) per tahun. Dan pada tahun 2035 nanti diprediksi air yang bisa
digunakan oleh setiap orang di pulau Jawa itu 1.118. Ada yang menyebutkan 2070 nanti, air
yang bisa dikonsumsi atau yang bisa digunakan itu kurang dari 1.000. Sehingga nanti ada
beberapa buku yang menyebutkan konflik terbesar di dunia bukan lagi masalah perang terkait
perbatasan, wilayah laut, tidak. Tetapi, perang untuk merebut air gitu. Karena air menjadi
kebutuhan pra primer gitu ya. Semua perlu air.
PERTANYAAN 9:
Sebenarnya upaya itu sudah dilakukan ya. Sudah banyak sekali yang dilakukan baik oleh
pemerintah baik itu pusat dan daerah, perusahaan-perusahaan swasta, NGO, LSM, maupun
juga masyarakat umum. Salah satu juga yang paling sering, paling umum, dan paling mudah
kita jumpai adalah reboisasi. Karena memang vegetasi itu menjadi salah satu komponen
terpenting untuk mempurifikasi air. Contoh-contoh yang lainnya adalah pembuatan embung.
Kalau misalnya kita ke wilayah Sumatra dan Kalimantan, sering kita menjumpai embung. Jadi,
embung itu adalah suatu permukaan tanah yang dikeruk dengan luasan tertentu ya berada di
wilayah yang lebih rendah airnya tertampung di situ. Itu juga salah satu upaya untuk
menangkap air begitu dan memanfaatkannya untuk banyak sekali, beragam. Terus kemudian,
hal lain yang sering juga kita jumpai terutama bagi masyarakat kota, untuk memanfaatkan air
adalah dengan namanya apa ya saya bisa sebut untuk recycle dan reuse water begitu. Jadi air
dari cuci motor atau cuci piring nanti dialirkan ke rumah tertentu untuk menyiram tanaman dan
lain sebagainya. Baru-baru ini, ada salah satu komunitas, dia masyarakat begitu membentuk
suatu komunitas namanya Komunitas Banyu Bening. Itu basisnya di Jogja. Kalau tidak salah di
Bantul tempatnya. Mereka itu melakukan upaya yang sangat progresif. Menampung air hujan.
Jadi air hujan itu ditampung di suatu wadah, dan hebatnya, dengan elektrolisis, mereka bisa
mengubah pH air itu. Bisa sampai 13 yang basa, yang asam sampe sekitar 5,5 pHnya. Dan air-
air itu digunakan untuk pengobatan dan juga fungsi konsumsi. Sementara, hal-hal lain yang
masih sangat jarang kita jumpai adalah reverse osmosis. Jadi kita masyarakat menggunakan air
dengan cara mengolah air laut begitu. Itu salah satu upaya untuk mengkonservasi air. Baik
yang sifat nya adalah untuk jangka pendek maupun jangka panjang gitu.
PERTANYAAN 10:
Ya ini pertanyaan yang sangat menarik ya, lagi-lagi kita berbicara persepsi. Persepsi seseorang
terhadap air. Memang kita cukup prihatin begitu ya karena beberapa peneliti mengatakan
bahwa masyarakat Indonesia itu kesadaran lingkungannya masih rendah sih dibandingkan
dengan negara-negara lain. Kita itu selalu tertinggal terkait dengan lingkungan itu, ya paling
tidak kita di bawah Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, kalau di Asia Tenggara. Biasanya
sih peringkat 6 atau peringkat 5 di Asia Tenggara. Terkait dengan air, kita memang sangat
spesifik ya karena berbicara persepsi jadi bisa saja nanti persepsinya masyarakat secara umum
berapa, persepsinya siswa dan mahasiswa itu berapa. Tetapi kalau misalnya saya melakukan
penelitian di wilayah Malang kurang lebih tahun 2017 sampai 2018, persepsi masyarakat di
wilayah Wajak itu 87%. Dia sadar bahwa mereka perlu mengkonservasi air. Setelah ditelusuri
melalui penelitian itu, mengapa persepsinya tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
rerata nasional gitu ya, mengapa bisa seperti itu? Ternyata mereka itu di satu desa, namanya
Desa Dadapan memiliki satu mata air namanya sumber air Dandang. Nah, sumber air Dandang
ini 79% digunakan untuk mengaliri sawah. Ketika sekitar tahun 2013 dilakukan penebangan,
debit airnya menurun saat itu. Kemudian masyarakat merasa lahan-lahan pertaniannya itu
kurang teraliri air. Dan produksi panennya menurun, menurun cukup drastis dan akhirnya
mereka merenung begitu ya dengan kelompok-kelompok tani yang ada di sana apa sih yang
menjadi penyebab ini. Ditemukanlah karena kurangnya supply air. Karena sumber airnya
menipis debitnya. Dilihat dan ternyata dilakukan penebangan. Nah, dengan adanya peristiwa
190
itu, kesadaran mereka meningkat dan sekarang ini sudah dilakukan upaya-upaya untuk
dilakukan reboisasi di wilayah desa itu.
16:51 – 23:20 PERTANYAAN 11:
Ini pertanyaan yang sangat menarik ya karena kita sebagai masyarakat kota. Jadi sebenarnya
gaya hidup seperti apa sih yang bisa menyebabkan krisis air di kota? Yang paling utama dan
pertama adalah kita itu sering melakukan pemborosan air begitu ya. Jadi air yang biasanya kita
gunakan itu hanya sekali pakai kalau di kota. Untuk fungsi misalnya cuci tangan atau kemudian
cuci motor, cuci mobil itu langsung dibuang begitu, artinya mengalir ke badan-badan air, itu
yang pertama. Yang kedua adalah kita seringkali mengabaikan nikmat terbesar yang diberikan
Tuhan, apa? Air hujan begitu. Ada satu fenomena yang cukup memprihatinkan di Indonesia.
Ketika musim penghujan, banjir. Ketika musim kemarau, kekeringan begitu. Nah, itu adalah
kesalahan kita, tidak bisa memanfaatkan air. Jadi belum ada suatu sistem yang digunakan untuk
menampung air itu. Jadi air hanya sekadar untuk turun, hilang, lewat begitu saja. Jadi ada dua,
yang pertama adalah mereka cenderung menggunakan air sekali pakai, yang kedua mereka
tidak bisa menampung air hujan. Itu menurut saya yang bisa menjadi penyebab krisis air di
kota.
PERTANYAAN 12:
Kondisi air bersih di luar pulau Jawa relatif lebih baik ya. Karena kalau data beberapa
penelitian tadi, 75% sungainya tercemar. Jadi misalkan kita ambil contoh di Kalimantan dan di
Papua, di sana masih banyak hutan, hutan tropis yang terjaga, vegetasinya rapat tutupannya, air
bisa terkonservasi dan juga terfiltrasi dengan baik. Sehingga kita jarang sekali mendengar info
bahwa oh masyarakat di sana mengalami gangguan pencernaan terkait dengan air, gangguan
penyakit kulit terkait dengan air itu jarang sekali. Jadi, secara umum, di luar Jawa itu kondisi
airnya lebih baik, terutama di luar kawasan tambang ya. Kalau kita bicara di luar Jawa tapi
yang ada tambangnya, itu sangat buruk, terutama di wilayah Kalimantan dan Sumatera yang
ada tambang batu bara dan tambang lainnya itu.
PERTANYAAN 13:
Ya itu pertanyaan yang sangat menarik ya. Jadi, di beberapa wilayah terutama di wilayah Jawa
itu masih ada konsep mitologi. Jadi bukan dinamisme, tetapi mereka masih mengkramatkan
beberapa jenis tumbuhan yang hidup di sumber air itu begitu. Kalau misalnya nanti kita
menebang atau merusak itu, maka nanti masyarakat akan mengalami gangguan gitu.
Sebenarnya tidak. Itu salah satu konsep yang ditanamkan bahwa kita harus menjaga. Mengapa
menggunakan konsep mitologi, karena konsep-konsep mitologi itu dianggap yang paling
ditakuti masyarakat gitu ya. Karena dampaknya bisa langsung begitu, kita tebang, oh misalnya
kita gangguan. Sebenarnya lebih jauh dari itu pesan moral yang disampaikan dari itu adalah
jangan menebang itu, rawatlah sumber air, karena kalau misalnya engkau berhasil merawat, ia
akan terus ada memenuhi kita dan anak cucu kita, tapi nanti kalau tidak, kita bisa kekurangan.
Nah kalau di masyarakat kota apakah bisa seperti itu? Kita memiliki kondisi masyarakat yang
heterogen begitu ya. Masyarakat kota itu umumnya lebih, wawasannya itu jauh lebih luas
dengan adanya akses keterjangkauan informasi dan seterusnya. Kemudian mereka lebih tidak
percaya dengan hal-hal yang sifatnya mitologi. Artinya bahwa masyarakat kota dan masyarakat
desa itu memiliki pendekatan yang berbeda. Kalau kita ingin melakukan upaya-upaya edukatif,
persuasive untuk mengkonservasi air. Nah, bagaimana cara kita mengajak masyarakat kota
untuk bisa menyelamatkan sumber daya air? Ada beberapa hal, yang pertama adalah kita harus
menggunakan kembali air yang kita gunakan, terutama air yang masih bersih. Misalnya yang
beragama islam, air untuk wudhu itu kita tampung bisa untuk menyiram tanaman dan
seterusnya. Terus kemudian, air yang digunakan untuk mencuci mobil dan motor, dia bisa kita
tampung lebih dahulu sebelum kita buang, karena akan merusak kualitas air begitu. Yang
191
ketiga, kita menanam lebih banyak tanaman. Jadi, tanaman itu salah satu organisme yang
mampu menyerap air, menyimpan di dalam pohonnya begitu. Ketika musim kemarau, dia
mengeluarkan air itu untuk lingkungan di sekitarnya. Itu yang paling umum. Yang berikutnya
lagi, harapan ke depannya nanti bisa untuk menjadi salah satu upaya daya ungkit untuk
meningkatkan ketersediaan air di kota adalah dengan menampung air-air hujan.Misalnya salah
satu gedung di kementrian ISDM itu sudah membangun instalasi untuk penampungan air
hujan. Kapasitasnya kalau tidak salah, terakhir saya mendengar info Januari kemarin sudah
3.000 m3 gitu. Itu bagus sekali karena air itu digunakan untuk satu gedung gitu ya. Terus
kemudian yang keempat adalah kita harus lebih banyak membuang sampah, membuang
limbah-limbah kita itu pada tempat yang telah disediakan. Mengapa demikian? Karena ketika
air itu terkena limbah, maka kualitasnya menurun. Dan pada sisi yang lainnya, limbah itu akan
menutupi terpaan cahaya matahari sehingga mengurangi air yang terkondensasi ke atas gitu ya.
Semakin banyak limbah yang terbuang ke permukaan air, maka semakin buruk kualitas airnya,
dan semakin rendah kemampuan untuk kondensasi, evapotranspirasi dan lain sebagainya,
seperti itu.
23:20 – 25:24 PERTANYAAN 14:
Kalau sosialisasi itu ya masih belum banyak ya. Saya tidak bisa mengatakan tidak pernah sama
sekali karena saya tidak menjangkau semua. Mungkin ada yang melakukan. Tetapi, memang
untuk melakukan itu butuh komitmen yang tinggi. Yang pertama adalah kita harus
menyediakan ruang dulu gitu ya untuk menampung itu. Terus kemudian yang kedua adalah
kita harus memiliki teknologi. Walaupun sederhana untuk mengelola air itu. Yang ketiga pasti
ada konsekuensi biaya yang dikeluarkan. Jadi, persoalan-persoalan lingkungan terutama krisis
air itu memerlukan sebuah komitmen yang cukup berat. Dan sifatnya itu dampaknya adalah
dampak tidak langsung, jadi ada delay waktunya antara sebab dan akibat itu ada delay
waktunya. Nah, delay waktunya itu masyarakat yang masih acuh, karena menganggap bahwa
oh ini tidak akan terjadi apa-apa gitu, jadi kita harus mengedukasi bagaimana mengatasi delay
timenya ini gitu.
PERTANYAAN 15:
Iya, teknologi sesederhana apapun itu belum bisa serta merta digunakan. Karena terkait dengan
persepsi-persepsi individu. Persepsi itu konsekuensinya terhadap perilaku mereka, sikap
mereka dan juga kemauan begitu. Sehingga perlu ada kebijakan dari pemerintah begitu ya.
Karena kalau masyarakat Indones ia itu secara umum ya kalau tidak dipaksa itu sulit
melakukan sesuatu. Secara umum begitu, jadi perlu ada tekanan gitu dari kebijakan
pemerintah.
TRANSKRIP WAWANCARA 3
ISU GLOBAL : AIR BERSIH
EPISODE : ENAM [ TITIPAN LELUHUR YANG DIJARAH ]
NARASUMBER : IBU SRI
192
MENIT TRANSKRIP
00:00 –
05:24
PERTANYAAN 1:
Ya, jadi kondisi waktu tahun 1965 sampai 1966 memang Wonosadi pernah gundul ya mbak ya.
Nah itu kan ada satu kelompok yang dulu itu ingin merusak hutan. Nah, akhirnya benar-benar
terjadi. Hutan di Wonosadi itu gundul tahun 1965-1966 itu. Nah, dari situ mbak, masyarakat
merasa sangat takut sekali. Karena dengan adanya hutan jadi gundul itu kan banyak kejadian-
kejadian yang menimpa warga, terutama kalau dari alam ya ada banjir, erosi seperti itu. Terus
kemudian karena Hutan Wonosadi ini hutan adat ya, hutan petilasan, masyarakat itu takut
dengan hukum adat yang mana pada dahulu itu kan ada pesan. Pesan-pesan dari tokoh yang ada
di hutan itu, dulu kan ada pelarian dari kerajaan Majapahit ya, dari putra Brawijaya ke-5, dari
garwa selir ibu Roro Resmi dengan membawa dua anak yaitu Onggoloco dan Gading Mas. Salah
satunya Onggoloco dan ibunya Roro Resmi itu di Hutan Wonosadi, itu beliau kan pernah
berpesan, tidak boleh merusak hutan Wonosadi. Kemudian, dilarang untuk berbuat asusila di
situ. Dilarang untuk membuang air besar kecil di situ. Nah, apalagi menggunakan kayu-kayu
yang ada di hutan Wonosadi. Jadi karena ada aturan yang dari beliau itu berpesan ke masyarakat,
itu jadi masyarakat kan sangat takut sekali dan bagaimana caranya kita bisa menghijaukan hutan
itu lagi. Nah, dari situlah masyarakat itu bisa merasakan mbak. Merasakan bagaimana kalau
hutan Wonosadi itu menjadi gundul, akhirnya masyarakat juga mengalami berbagai kejadian-
kejadian yang mungkin kita tidak tahu itu namanya hukum adat. Nah, hukum adat itu kan hukum
yang tidak tertulis, hukum yang kita tidak tahu hukuman itu seperti apa gitu. Nah, akhirnya di
situ banyak kejadian-kejadian yang aneh lah mbak. Karena hutan ini kan memang hutan yang
kami kramatkan. Nah namanya hutan Wonosadi. Wono itu alas, Sadi itu berasal dari sandi, jadi
rahasia, jadi hutan yang penuh dengan rahasia. Jadi pada kecil saya itu sudah ikut merasakan
mbak. Ikut merasakan bagaimana keadaan hutan pada jaman dulu itu memang benar-benar kayak
hutan yang angker yang keramat gitu. Jadi di situ muncul, muncul kayak suatu bunyi-bunyi yang
aneh, yang muncul dari dalam hutan. Jadi tengah malam itu ada suara gamelan, ada suara hewan-
hewan yang burung aneh, contohnya seperti itu mbak. Kadang-kadang ada yang keluar sendiri,
binatang yang mungkin di luar dugaan kita. Ada ular yang sangat besar, ada harimau. Nah, ini
kejadian waktu pas gundul. Itu karena kayu ditebangi to mbak, terus dibawa turun ke bawah.
Nah kayu itu kan ditumpuk di sini. Dulu belum ada aspal seperti ini, masih hutan. Jalan setapak
masih tanah. Belum ada listrik, kan kayak gitu. Jadi, tumpukan kayu yang berasal dari hutan itu,
dulu kalau malam ditunggu kayak serigala itu lho. Malam itu ada suara-suara serigala yang
mengerikan di tengah malam itu. Nah, keliatannya banyak mbak. Nunggu kayu yang ditumpuk
itu, yang berasal dari hutan itu. Tapi, kalau pagi hilang. Gak ada, sama sekali. Ya, saat gundul
itu, saat kayunya ditebang diusung ke bawah itu. Nah, akhirnya kan dari situ ada sebuah tokoh,
yaitu almarhum bapak saya, Bapak Sudiyo dengan bekerja sama dengan pemerintah desa, untuk
bagaimana kita bisa menghijaukan hutan Wonosadi kembali. Nah, akhirnya membentuklah suatu
penjaga hutan. Yang sekarang ini saya lanjutkan itu, namanya penjaga hutan Ngudi Lestari gitu
ya, itu Jagawana itulah yang sekarang intinya masih ada dan masih menjaga tentang kelestarian
keamanan. Ya, jadi gini generasi ginilah mbak, dari turun temurun itu.
05:24 –
12:02
PERTANYAAN 2:
Penjaga hutan itu sebenarnya banyak mbak. Karena kan terdiri dari dua dusun. Duren sini dan
duren sebelah Sidorejo. Nah, karena hutan ini berada di dua dusun itu, makanya kami libatkan
orang-orang dari dua dusun, yaitu dusun Duren dan Dusun Sidorejo. Itu sejumlah sekarang 25
orang. Yang tugasnya, satu juga mengamankan tentang hutan dan melestarikan tanaman, hewan
yang ada di situ dan menjaganya, seperti itu.
PERTANYAAN 3: kalau kelompok penjarahan itu, kelompok apa ya?
193
Jadi dulu itukan ada kelompok komunis itu lho mbak. Itu dulu kan tahun 1965-1966 itu kan
gencar-gencarnya. Jadi di sini kan juga ada yang ikut kelompok itu. Itulah, kayak perang kecil di
situ.
PERTANYAAN 4: kalau sejarahnya namanya Desa Beji itu bagaimana?
Kalau saya ya mbak, saya itu kan di hutannya. Kalau di desa itu kan kelurahan, nanti tuh ada
sendiri. Ada sendiri yang nanti bisa mensejarahkan terjadinya Ngawen dan Desa Beji, itu nanti
ada pak Slamet.
PERTANYAAN 5:kalau sejarahnya hutan Wonosadi?
Jadi gini, sejarahnya hutan Wonosadi itu dulu merupakan petilasan dari garwa selir dan anak raja
Brawijaya ke-5 itu. Nah, di situ, beliau itu mendirikan padepokan di lembah di tengah hutan
Wonosadi yang namanya lembah Nginuman. Jadi, di tengah-tengah hutan Wonosadi kan ada
suatu lembah yang datar, yang satu tahun sekali tu melakukan upacara adat yaitu Sadranan. Nah,
disitulah tempat petilasan beliau gitu. Jadi, beliau itu juga sosok manusia seperti kita. Nah,
akhirnya beliau itukan mendirikan sebuah padepokan yang mana juga memberi, memberi
pendidikan ke masyarakat sini. Karena masyarakat itu kan dulu masih bodoh, belum seperti
sekarang ya, masih bodoh. Jadi, beliau itu memberi ilmu-ilmu tentang pertanian, seperti itu.
Karena apa? Karena di sini kan masyarakat mayoritas kan petani mbak. Ya petani, dan kemudian
sebelum beliau moksa, jadi beliau itu tidak mati, tapi hilang dengan raganya di situ, jadi moksa.
Kalau dulu, waktu mau upacara adat Sadranan itu, kadang-kadang beliau itu memperlihatkan diri
seperti itu, masih ada di situ gitu. Tapi, tidak semua orang bisa melihat. Ya beberapa aja yang
mungkinkan ada orang yang bisa kontak dengan makhluk yang di luar.
PERTANYAAN 6: perjuangan ketika reboisasi?
Wah, perjuangan itu memang perjuangan bagi orang-orang yang ikhlas. Nah ya namanya waktu
dari gundul kan tinggal empat pohon yang masih hidup, yang sekarang masih ada di lembah, di
titik tengah Hutan Wonosadi, yang jadi tempat untuk upacara adat tadi. Ada empat pohon itu
namanya pohon Asem. Adek-adek belom kesana to? Nanti kalau ke sana minta ditunjukkan
lembah Nginuman yang sering digunakan untuk upacara adat gitu. Itu pohon asem itu udah
ratusan tahun. Jadi, njenengan kalau begini ini (merentangkan tangan) paling 7-8 orang baru
nyampe, gandengan gini, melingkar di itu. Nah, di situ itu namanya lembah Nginuman tinggal 4
pohon. Nah akhirnya dengan seluas 25 hektar untuk menghijaukan kembali kan perjuangan yang
sangat keras to mbak ya. Itu akhirnya masyarakat tidak pantang menyerah untuk bagaimana
Wonosadi ini bisa hijau kembali. Karena selain kita memelihara adat, juga kita yang utama itu
untuk menciptakan sumber air to mbak. Karena hutan itu kan merupakan sumber kehidupan.
Terutama untuk airnya itu untuk kehidupan sehari-hari. Itu pokok untuk masyarakat, selain kita
memelihara adatnya. Itu juga perjuangannya sangat puanjang mbak, dari tahun, sekarang itu
yang masih hidup ya mbak, dari beliau-beliau yang berjuang dari jaman bapak itu masih dua.
Dua itu yang masih. Tapi ya sudah pikun, sudah fisiknya sudah tua sekali. Itu yang ikut tau
tanaman apa saja yang dulu tinggal waktu gundul itu. Itu Pak Setyanto itu mantan kepala dusun
sini. Kemudian Mbah Sariyo itu yang bawahnya sedikit. Jadi, kalau memang saya juga gini
mbak, dulu waktu kecil saya itu kan saya sering mengikuti kegiatan almarhum bapak saya ke
hutan itu. Ikut menanam, biasanya saya ikut mengirim itu lho mbak, bawain minuman di waktu
bapak ada kegiatan di situ itu, ngirim minum, makanan kecil, apa gitu. Jadi, memang untuk
kelompok penjaga ini benar-benar perjuangan yang sangat keras dan harus ikhlas. Karena dari
tahun 1965 sampai sekarang ini kita intinya kerja tanpa pamrih. Jadi yang intinya tadi, tujuan
kami untuk menciptakan hutan bisa hijau itu bisa menciptakan sumber air untuk menciptakan
kehidupan kita, yang kedua memelihara adat.
194
12:02 –
15:24
PERTANYAAN 7: Prosesnya yang dilakukan apa saja?
Jadi gini mbak, karena dulu itu kan kami belum tau kita kerja sama dengan dinas-dinas mana
gitu yang bisa membantu tanaman-tanaman itu. Kita mencari tanaman sendiri mbak. Mencari
tanaman sendiri misalnya kayak beringin, gayam, gitu. Kalau ada tumbuh dimana saja gitu mesti
dia bawa. Dibawa, mau ditanam di sana. Itu awalnya seperti itu. Nah terus kan, lambat laun kan
kita bisa diperhatikan dari dinas. Ada bantuan bibit-bibit.
PERTANYAAN 8: Kalau untuk menciptakan sumber air, itu tanaman apa saja yang ditanam?
Kebanyakan beringin mbak. Beringin.
PERTANYAAN 9: Kalau dulu 1965, berarti mata air juga mati?
Kecil, kecil sekali iya. Pernah kering mbak.
PERTANYAAN 10: Tapi mata air digunakan untuk kehidupan masyarakat?
Iya, karena dulu kan belum punya sumur seperti sekarang. Tiap rumah ada sumur, nah sekarang
ini kan sudah ada mata air yang dari Wonosadi itu diberi bak penampung. Nah, kemudian
disalurkan ke warga untuk kehidupan sehari-hari sekarang ini.
PERTANYAAN 11: Kalau saat kering itu bagaimana?
Kering itu kan, di dusun duren itu kan ada dua sendang. Sendang Karangtengah dan Sendang
Kalindek (Kali dhuwur) ini. Itu mandinya masih gentian mbak. Belum kayak sekarang ada
kamar mandi, belum punya. Mandinya di sumur umum kayak gitu.
PERTANYAAN 12: Kalau masyarakat lokal kan memang memegang mitos untuk menjaga
kearifan alam, mitos apa aja sih bu yang ada di sini?
Jadi, mitos-mitos itu, seperti gini mbak. Jadi, di hutan Wonosadi itu, satu barangsiapa melanggar
aturan yang intinya akan merusak hutan Wonosadi beliau itu akan mendapat hukuman yang kita
tidak tahu datangnya dari mana. Nah itu lah yang dipegang masyarakat hukum adat, kita tidak
tahu datangnya seperti apa dan kapan dan bagaimana, itulah yang dipegang masyarakat adat.
Takut dengan hukum adata, gitu.
PERTANYAAN 13: Kalau aku lihat di internet itu ada yang namanya konsep sangkan paraning
dumadi, itu bagaimana?
Nah itulah intinya sama mbak. Sangkan paraning dumadi itu kan kita tidak tahu hukuman apa
yang akan datang. Nah itulah intinya sama. Basa jawa sing kuno kan seperti itu. Tapi intinya
sama. Kita tidak tahu datangnya seperti apa dan kapan dan bagaimana, itulah di basa jawa itu
sangkan paraning dumadi.
15:24 –
20:36
PERTANYAAN 14: Sopo sing maringi urip, bisa dijelaskan bu apa arti prinsip tersebut?
Jadi gini, kita hidup selalu ingat siapa yang memberi hidup. Ya kami memelihara hutan ini bukan
kami memuja-muja hutan, gunung, dan sosok makhluk yang ada di situ kan enggak. Intinya kita
itu mari kita untuk segala sesuatu yang kita lakukan itu mengingat yang di atas, seperti itu mbak,
PERTANYAAN 15: Kemudian kan ada empat prinsip ya bu, bisa dijelaskan satu per satu?
195
Intinya hampir sama ya. Sopo sing maringi urip, kita harus ingat kita hidup itu dari mana, siapa
yang menciptakan, dan kita itu harus selalu ingat, bagaimana kita menjalani hidup. Nah, intinya
kita kan namanya orang tidak boleh sombong. Tidak boleh kayak angkara murka itu lho mbak,
seperti itu. Kita harus ingat yang maha kuasa.
PERTANYAAN 16: Tadi kan ada beberapa tindakan yang menyimpang ya bu, di luar 1965,
kira-kira tindakan seperti apa?
Jadi gini, untuk tindakan selain ada hukum adat nanti kita tidak tahu datangnya kapan gitu ya
mbak ya, jadi hukuman yang secara kita alami yang kita lihat. Jadi gini, kita bekerja sama
dengan pemerintah desa, bagi yang mencuri dan merusak hutan Wonosadi, kita kana da patrol
tuh ya mbak, namanya penjaga hutan itu selalu jaga di situ, kalau ada yang merumput kan kita
tangkap. Kita tangkap, kita laporkan ke pemerintah desa. Nah, nanti pemerintah desa yang
mengarahkan atau memberi hukuman apa, dan gitu. Jadi, tugas kami menjaga kalau ada orang
yang itu menangkap seperti itu dan melaporkan.
PERTANYAAN 17: Ada yang berbuat yang aneh-aneh tidak di mata airnya itu misal kan buang
sampah?
Ya, gini lho mbak, sekarang itu kan memang jadi untuk perkembangan sekarang ini, itu kita
masih baru mau taraf menata. Menata bagaimana wisata yang masuk ke Hutan Wonosadi ini biar
tahu kalau hutan itu hutan adat, kita tidak boleh sepertinya membuang sampah sembarangan,
terus buang air besar di sekitar situ, itu kan memang larangan besar di situ. Jadi memang baru
menata. Jadi dengan menjaga sampah biar ga berserakan itu kan memang kami sudah
membersihkan bak sampah bak sampah yang ada di pos-pos itu mbak. Tapi kadang-kadang
banyak orang ya masih. Tugasnya penjaga itu kapan kita bersihkan bareng-bareng gitu.
PERTANYAAN 18: Kalau membersihkan bareng-bareng itu kira-kira berapa bulan sekali?
Kalau dulu seminggu itu ada yang piket kalau sebelum pandemi ya mbak ya, itu kan memang
dari penjaga itu ada yang piket. Seminggu itu ada 2 orang atau 3 orang untuk membersihkan
sampah sepanjang jalan sampai atas.
PERTANYAAN 19: Kalau misalkan orang-orang yang diberi hukuman di desa itu, kira-kira
hukumannya apa saja bu?
Mungkinkan belum ada kejadian yang ini to mbak, yang udah parah gitu kan ya. Mungkin kita
ingatkan dulu, terus kita suruh apel gitu mbak. Jadi diberi pengarahan-pengarahan dulu gitu,
belum ada yang sampe kayak fatal gitu.
PERTANYAAN 20: Kalau di sini kan pohonnya alami gitu kan ya, ada gak sih kegiatan
penanaman pohon?
Ada mbak. Jadi, memang selain dari kesadaran masyarakat, penjaga itu, ada acara-acara yang
mungkin mereka itu peduli tentang alam. Sepertinya mau menanam tanaman yang kira-kira bisa
menciptakan mata air, menambah sumber air, kayak gitu. Itu sering mbak kayak gitu. Nah,
apalagi di sini kan ada hewan-hewan yang memerlukan makanan. Nah, di situlah, dari
lingkungan hidup juga kita diimbau untuk menanam tanaman buah, yang ada di Wonosadi,
tujuannya untuk memberikan makanan hewan yang ada di hutan Wonosadi biar tidak merusak
tanaman warga.
20: 36 –
25:00
PERTANYAAN 21: Kira-kira kalau rutinnya itu kapan bu?
196
Kalau penanaman itu ya kalau ya di Wonosadi kan sudah lebat sekali ya mbak dengan pohon-
pohon, itu memang kurang lebih ya satu tahun itu 3 kali kita tergantung musim kalau menanam
di sini. Kalau pas musim hujan itu ya kita tanam. Tapi kalau untuk musim kemarau, jarang mbak
kita menanam. Karena juga ga mungkin hidupkan kita mau menanam seluas itu juga tidak
mungkin. Jadi di waktu musim penghujan itu, setahun itu kita ada 3 kali, minimal 3 kali itu mesti
ada penambahan tanaman di hutan.
PERTANYAAN 22: Terus sumber mata airnya sekarang masih besar ya?
Ya. Kalau sumber air itu walaupun musim kemarau panjang, masih bisa digunakan oleh
masyarakat begitu.
PERTANYAAN 23: Berarti kira-kira 10 tahun ke depan apakah masih tetap sama?
Ya untuk kita mungkin memandang ke depan, mungkin beberapa tahun ke depan itu mungkin
hutan Wonosadi akan lebih tentang mata airnya akan lebih bagus lagi. Karena selalu kan
ditambah tanaman yang bisa menyimpan air itu.
PERTANYAAN 24: Di beberapa berita itu pulau Jawa sedang menghadapi krisis air bersih,
bagaimana tanggapan ibu? Apakah berpengaruh ke desa Beji ini?
Ya, kalau mungkin gini mbak, kalau di kota itu mungkin krisis air bersih itu memang ada,
mungkin ya mbak ya, itu mungkin pengaruh dari sampah, sebagian limbah kayak gitu. Tapi
kalau di khususnya di daerah kami, di lokasi sekitar Hutan Wonosadi itu ga mungkin ada krisis
tentang air itu lho. Karena di situ airnya benar-benar dari sumber, kemudian dimasukkan ke
dalam bak penampung gitu kan selalu bersih mbak.
PERTANYAAN 25: Seandainya benar-benar terdampak, kira-kira apa yang akan dilakukan
masyarakat?
Seandainya terdampak itu ya, gini mbak, selain kami juga sekarang ini perkembangannya ada
dari pemerintah itu ada sumur bor. Nah, ada bantuan dari sumur bor, sumur itu tujuannya untuk
pertanian. Jadi di sawah itu ada sumur bor, tiap dusun itu dari pemerintah itu. Jadi, mungkin
untuk antisipasi air yang berada di hutan itu akan kecil dan sebagainya kan masyarakat sudah ada
cadangan dari pemerintah itu.
PERTANYAAN 26: Kalau di sawah itu pupuknya pakai alami atau buatan?
Kalau di sawah itu kalau pupuk dasar itu pupuk kandang. Kemudian yang untuk pupuk
tambahannya itu dari pabrik, urea itu.
PERTANYAAN 27: Kira-kira nilai-nilai apa saja yang ada di desa Beji yang sekiranya mau ibu
sampaikan ke masyarakat kota dan bisa diterapkan?
Jadi gini, kami yang dari masyarakat yang ada di dusun untuk menghimbau untuk masyarakat
yang ada di perkotaan, umumnya marilah kita jaga hutan atau kita menjaga alam agar dalam
kehidupan kita itu selalu sehat dan kita mempunyai mata air yang bersih yang terhindar dari
bahan kimia karena sehat itu kan mahal harganya. Selain untuk menciptakan udara yang sejuk,
kan di kota sudah susah untuk napas aja kan mbak karena polusi udara, banyak kendaraan. Kalau
di dusun seperti ini kan masih bisa merasakan udaranya, lain lah, sejuk, masih ada pohon-
pohonan kayak gitu.
197
TRANSKRIP WAWANCARA 4
ISU GLOBAL : AIR BERSIH
EPISODE : ENAM [ TITIPAN LELUHUR YANG DIJARAH ]
NARASUMBER : IBU SRI (WAWANCARA KEDUA)
MENIT TRANSKRIP
00:00 – 05:00
PERTANYAAN 1: Aku pernah baca jurnal judulnya ‘Wilayah Konservasi Mata Air di
Kawasan Hutan Wonosadi’. Kenapa bisa jadi wilayah konservasi?
Jadi gini, untuk Wonosadi itu kan dijadikan wilayah konservasi baik tumbuhan, air, dan
hewannya. Karena semua yang ada di hutan Wonosadi, semua dilindungi mbak. Nah,
apalagi sampai diambil atau ditebang kayak gitu, itu memang larangan dari kami bagi
aturan yang ada di hutan adat Wonosadi. Jadi, kita kan dilarang untuk mengambil atau
menebang baik tumbuhan ataupun hewannya, seperti itu.
PERTANYAAN 2: Untuk mata airnya sendiri, apa yang menjadikan mata air Wonosadi
itu istimewa?
Jadi gini, Wonosadi itu kan mata airnya benar-benar mata air yang murni. Walaupun
musim kemarau, tetap masih ada. Jadi airnya itu memang jernih sekali. Ada cerita dari
nenek moyang itu, katanya airnya itu bisa dijadikan, misalnya untuk membasuh muka itu
bisa awet muda, seperti itu. Kemudian kejernihannya pernah diteliti dari mana itu,
katanya kejernihannya itu setara dengan aqua, hampir sama gitu.
PERTANYAAN 3: Kalau di sini pengelolaanya tidak ada penyulingan ya? Memang asli
?
Iya asli, tidak ada penyulingan. Jadi tetap cuma dari sumber air, ada bak penampung,
kemudian disalurkan, seperti itu.
PERTANYAAN 4: Kan memang warga juga memakai deterjen dan zat-zat kimia gitu,
kira-kira air yang bekas deterjen itu dialirkan kemana?
Jadi masyarakat sendiri sudah sadar ya mbak, karena kalau misalnya deterjen kan
merupakan limbah juga ya. Bagi tumbuhan dan apa itu kan gak bagus kalau untuk
mengaliri pertanian. Jadi masyarakat kebanyakan sudah membuat got walaupun secara
sederhana sekali, itu sudah dialirkan di saluran air got-got itu untuk ke kali.
PERTANYAAN 5: Kali apa bu?
Kali, sungai. Sungai kecil-kecil itu lho mbak, kalau misalnya saya kan di belakang itu
ada sungai yang ngalir langsung ke sungai yang besar di sana.
PERTANYAAN 6: Berarti tidak kembali ke tanah?
Enggak. Ngalir, dialirkan.
198
PERTANYAAN 7: Tadi menanam pohon apa saja bu?
Tadi itu dari mereka-mereka yang peduli tentang alam. Pecinta alam segunung kidul. Itu
mereka ingin menyumbangkan biar Wonosadi ini lebih besar lagi untuk tentang sumber
airnya. Jadi ada pohon gayam, beringin, kemudian yang buah itu ada sirsak, jambu,
nogosari, nah seperti itu.
PERTANYAAN 8: Pohon-pohon itu memang berkhasiat untuk sumber air gitu ya?
Iya, jadi pohon-pohon itu kan banyak menyimpan air.
PERTANYAAN 9: Kemudian saat 1966, yang penghijauan itu yang ditanam pertama
kali beringin ya?
Iya, beringin.
PERTANYAAN 10: Itu kenapa memilih beringin?
Karena beringin itu mempunyai daya serap untuk menyimpan air. Itu paling besar itu
mbak.
PERTANYAAN 11: Saat dulu memutuskan beringin, apakah sudah ada pengetahuan
khusus?
Belum, cuman secara, karena kami orang-orang dulu kan ga punya ilmu yang kayak
sekarang. Gak tau kalau beringin itu, taunya memang di sendang-sendang itu di sini
kebanyakan tumbuh beringin to mbak. Dari situlah nenek-nenek moyang kita itu di
setiap sendang itu harus ditanami beringin.
PERTANYAAN 12: Berarti dari pengalaman ya?
Iya betul.
TRANSKRIP WAWANCARA 5
ISU GLOBAL : AIR BERSIH
EPISODE : ENAM [ TITIPAN LELUHUR YANG DIJARAH ]
NARASUMBER : MBAH SARIYO
MENIT TRANSKRIP
00:00-05:00
Keterangan:
(…): Gak
kedengeran
…. : Jawa atau
nama istilah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh, perkenalkan saya sebagai pengelola
hutan adat Wonosadi, nama Pak Sariyo. Mulai mendirikan keselamatan hutan Wonosadi,
saya berkerja mulai tahun 65, sampai sekarang. Sampai sekarang, saya berumur 72 tahun
masih dipercayakan sebagai pengelola hutan adat Wonosadi yang manakala masih
dilindungi dari pemerintah pusat kabupaten Gunung Kidul maupun pusat kehutanan
Jakarta, atau kementerian Jakarta. Yang sampai sekarang masih dilindungi, saya sebagai
pengelola hutan adat. Namun, gak begitu kuat atur sendiri. Make teman sejumlah
personilnya 25 orang. Jadi hutan ini tetap dilestarikan sampai sekarang, oleh saya masih
muda sampai setua begini. Masih dipercayakan.
199
Mengapa hutan adat Wonosakti masih dipercayakan kepada kami?
Saya sebagai terutama. Hutan ini berdekatan dengan rumah saya, dan kakak saya dulu
masih mengelola yang namanya Almarhum Pak Sutiyo. Itu sebagai sesepuh pengelola
hutan adat Wonosakti. Namun, sekarang karena sudah usia, dan sakit meninggal kurang
lebih di tahun 2016.
PERTANYAAN 1: Tahun 1965, berarti pada saat penjarahan itu ya Pak?
Iya. Di waktu dulu itu kan masih ada penjarahan. Jadi hutan ini mengalami gundul,
sebatang pun gak ada batangnya, karena sudah dijarah orang-orang yang tidak
bertanggungjawab karena, ter, anu, kepepet orang miskin mau makan gak ada. Karena
dulu itu ada serangan hama tikus, jadi terpaksa jarah kayu hutan Wonosadi. Namun,
begitu diatur dari pemerintah desa maupun dari teman-teman, hingga hijau sampai
sekarang.
Dan ini sudah mengalami, menerima penghargaan dari menteri. Tahun 77 itu, menteri
dari menteri Hasrull Harahab, menteri hutannya. Lalu 2009, itu dari menteri KS Kaban,
yang pernah singgah disini. Dua-duanya menteri pernah singgah disini karena hutan ini
selain hutan adat, itukan namanya adat kan kalau orang Jawa itu kulino Jadi disinggahi
dari Kerajaan mangkunegara yang namanya Onggolojo, didampingi sama ibunya, Roro
resmi dan adeknya Gading Mas, itu yang tinggal di Gunung Gambar. Jadi, ketiganya ini
sudah termasuk menjadi tokoh atau orang-orang yang dipercaya itu orang sakti, atau
orang yang bener. Bisa mengarungi hutan sampai sekarang ini, masih dilestarikan.
Nah, sampai sekarang ini, masyarakat itu masih melaksanakan budaya adat yang
ditinggalkan di waktu itu. Memberi wasiat, seandainya nanti saya sudah tidak ada,
mohon dilestarikan hutan ini dan dikarungi, seandainya sudah panen setahun sekali itu
disadrani. Yang masuk sadranan disini, namanya sadranan itu hanya makan minum.
Maka disini ada, di tempat petilasan, diatas di lembah itu, ada tempat yang untuk makan
dan minum. Semua anak cucu maksudnya disitu, setelah mohon pada Yang Kuasa, lalu
bekal itu di makan bebarengan sama anak cucunya di lembah Nginuman. Lembah
Nginuman itu tempat makan dan minum, bukan tempat apa-apa. Namun disitu dianggap
petilasan waktu saktinya dia itu moksa di situ. Jadi gak ada kuburane, tapi moksa nya di
situ setelah meninggalkan pesan pada demang-demang dulu.
PERTANYAAN 2: Disini yang ada pohon asem itu yah?
Iyah, la demang-demang dulu itu, karena istilahnya waktu itu kan namanya belum ada
orang sekolah. Jadi belum ada orang berpengalaman bercocok tanam, nanam hanya
semaunya sendiri. Itu setelah dikasih pelajaran, Eyang Onggoloco, carane nandur pari,
nandur telo, dan lain-lainnya itu bisa dilestarikan sampai sekarang sampai sekarang.
PERTANYAAN 3: Sumber mata air disini ada berapa?
Sumber mata air disini ada tiga tempat. Satu, sumber mata air Kalas. Dua, sumber mata
air Blembem
05:00-10:00 Ketiga, mata air Kepuh. Itu sekarang masih dilestarikan dan dimanfaatkan, terutama
untuk air minum. Kelebihannya untuk MCK dan untuk persawahan di ladang-ladang
pertanian.
PERTANYAAN 4: Pengelolaannya itu bagaimana ya?
Pengelolaannya itu, karena dulu pengelolaaannya masih manual, jadi belum diatur
pemerintah. Semua ya, semaunya sendiri. Namun sekarang, setelah diambil dari
pemerintah untuk air minum, itu pengelolaan untuk air minum itu istilahnya masih
dilestarikan. Istilahnya ada andilan, ada risan, itu yang pake air minum. Kalau yang di
sawah itu memang belum ada yang atur istilahnya.
200
PERTANYAAN 5: Kalau ada tiga, kalau Blembem itu dialirkan kemana?
Itu lewat parit-parit itu. Kalau yang make, yang dipake air minum dan MCK, itu pake
paralon. Dan itu kan ada bak penampungan, lalu diambil pake paralon.
PERTANYAAN 6: Ada pembagian gitu gak, Pak? Yang ini untuk sawah?
Ya, selebihnya dari untuk MCK, ya itu masuk sawah itu. Jadi, kalau di sawah itu yang
ngatur sudah masing-masing. Yang penting rukun, tidak rebutan istilahnya. Tidak boleh
rebutan. Neg, musim kemarau, kan namanya sulit air itu, gantian. Jadi kurang lebih, daya
untuk menyiram tanah untuk tanaman, kurang lebih, Wonosadi itu masih mencapai 25
hektar, kalau musim kemarau.
Kalau musim rendeng gini, untuk persawahan banyak sekali hektarenya.
PERTANYAAN 7: Jadi kemarau pun gak ada kering ya?
Gak selama-lamanya, tidak pernah hutan Wonosakti kekeringan. Walaupun kaum kecil,
itu masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, kaitannya air. Terus kaitannya dengan
kayu-kayuan di Wonosadi, memang, Wonosadi ini sudah dikeramatkan. Kayu itu tidak
boleh dimanfaatkan buat bangunan masyarakat. Mengapa? Kok bisa begitu? Karena dulu
itu sudah ada, istilahnya, mitos. Angger-angger, sopo toh seng nganggo kayu Wonosadi,
yen ora nggugu untuk keamanane waktu dulu.
Mesti kobong, neg ora kobong rubuh. Itu sudah menjadi, istilahnya, pepali. Yang ngasih
pepali siapa? Dulu ne ya Onggoloco itu. Pokok e alase tak lestarikno ben subur, kalau
dibikin bangunan.
Kalau dibikin areng, bikin kayu bakar, itu gak masalah. Namun, karena masyarakat itu
sudah me-, istilahnya, taat atau aturan-aturan yang dikata eyang Onggolojo, kayu pun
sampai sekarang itu tidak dimanfaatkan untuk masyarakat, masih diliarkan. Apalagi ada
ketentuan menteri, namanya konservasi. Kalau konservasi itu, hutan itu kalau kayunya
sampai tumbang, pun tidak diperbolehkan diambil, hanya diliarkan. Sampai lapuk disitu
gak apa-apa, malah menyuburkan tanah-tanah atau membesarkan kayu kanan kiri yang
masih hidup.
PERTANYAAN 8: Kalau mitos yang di sumber mata air itu, ada?
Kalau mitos yang di sumber mata air itu, ada. Namanya Pok Blembem, itu mitosnya.
Seandainya, orang lain yang dari sini, kalau yang dari Jakarta, dari Bali, dari luar negeri
malih sulasewi dulu ada yang pernah kesini. Katanya itu untuk, istilahnya, menambah,
istilahnya, awet muda. Siapa yang mau minum di situ, air mentah langsung, secara
langsung, itu katanya awet muda dan neg gampangane wong Jowo ngarani kalau cantik
yo awet kecantikane.
Kalau laku itu namane, nasib, itu yang menjodohkan Yang Kuasa, tidak boleh dilanggar
kalau itu. Kalau hanya awet muda, terutama itu teman-teman dulu, itu sudah, istilahnya,
di tes dari air minum dari Kementerian Kesehatan. Itu katanya ndak ada apa-apanya, air
ini tetep bisa di minum walaupun mentah. Tidak ada kuman yang membahayakan, tidak
ada. Itu yang air disini.
Lalu, pernah mendapat bantuan karena sudah gak, bertahun-tahun gak pernah saat, itu
bantuan dari satu nama. Dulu itu ada persatuan, yayasan satu nama yang memberikan
bantuan pada hutan adat Wonosadi, karena kepengennya udah jadi hutan beneran, di
kasih bantuan itu. Bak-bak air minum itu.
PERTANYAAN 9: Bak air minum apa ya?
201
Ya, yang seperti ini. Ini kan air bak, itu dari yayasan satu nama dulu itu. Kalau gazebo-
gazebo tempat beristirahatan ini, karena saya itu sebagai pengelola tetap menjaga.
10:00-20:00 Itu kadang-kadang yo anak-anak yang dari jauh kepengen mengambil gambar, kepengen
syuting, kepengen merekam apanya, kepengen penelitian. Saya ini kan membawa alat
kan kasian kalau gak dikasih berteduh, sepertinya gazebo-gazebo ini. Maka, gazebo ini
saya rancang waktu bikin bak dulu. Tuh sudah saya kasih besi, nantinya supaya bisa
dimanfaatkan air minum bawahnya, atasnya gazebo untuk beristirahatan. Yang penting
tetep, jangan sampai dikotori dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
PERTANYAAN 10: Tadi kan ada tradisi sadranan, kalau untuk tradisi di mata
airnya itu ada gak?
Itu tradisi dari mata air tuh, kadang-kadang kita kan punya saudara yang beragama
Hindu. Jadi, setahun itu ada tiga kali, yang singgah disini itu, Nyepi, terus Wonokerti,
terus pengambilan air suci. Kalau Wonokerti itu, dibawah itu, itu buat anu, nampung
pengunjung-pengunjung dah dikasih hiburan dan sesaji masih dihidupi lantaran itu, kalau
Wonokerti. Itu rame sekali.
Namun, kita ya tidak boleh meninggalkan karena kita kan itu hanya sama umat, tapi
beda percayaan. Dadi tidak memisah-misahkan, tidak bisa wong Hindu, wong Islam,
tidak. Bersama-sama, kerja sama, gak, gak begitu dipisah-pisahkan, yang penting gotong
royong, kono kepingin ngeuri-uri sebagai agama islam, ya silahkan. Yang penting,
kaum Islam kalau dicampur sama kaum Hindu, janne unggal misah. Namun, yang
namanya kepercayaan kan tidak boleh dicampur.
PERTANYAAN 11: Ada tidak pak kegiatan, atau tindakan masyarakat yang
menyimpang?
Ya, kadang-kadang, namanya anak, ya. Kalau yang menyimpang dari aturan alas
Wonosadi itu, janne , wonosadi, wonoalas jadi luwih dadi ada alas yang istilahnya ana
keluwihane. Seandainya, ada anak-anak, istilahnya anak sekarang yo, kenakalan remaja
toh. Itu jadi sebenarnya tidak boleh. Namun, karena anak gak begitu tau, kadang-kadang
ada anak yang mlimpekke, pacaran, kadang-kadang buat senonoh disini. Namun, saya
setua, saya segini sudah menemui tiga kali, anu mitosnya.
Itu anak itu sampai gak bisa lepas. Berbuat asusila disini sampai gak bisa lepas. Dulunya
ada orang tua yang yo sebegitu itu, sampai di rumah sakit. Yo, namung karno yo ,ya saya
sebagai pengelola ya sering mengingatkan. Namun karena anak namanya, merasa keburu
napsu. Jadi paksa nekat, apa daya istilahnya wong jenenge wes witing tresno jalaran
saka bergaul, ngantek lali, istilahe lali pitung.
Aku seneng kono seneng, namanya kenakalan remaja. Jadi kita itu, mau terus-terusan,
mau ngawasi, yo gak bisa karena yo namanya, Dulu, saya kerja sebagai dinas pu, kek
sekarang masi di (…) kan, istilahnya (…) arak ngawasi banget-banget yo, ora, ora biso.
Karena mengapa, karena ya berat untuk ngabdi negara, berat punya tanggung jawab.
Kalau mengelola disini doang, ya penghasilan apa? Kadang-kadang istilahnya ada yang,
istilahnya, kepengen mengetahui sejarah, kadang-kadang mengetahui cerita, kadang
kadang suruh ngantarin, ya itu cuma rezeki saya hanya seiklasnya dulu. Kalau sekarang
kan diatur istilahnya, sebagian untuk pengurus-pengurus yang sebagai teman saya,
sebagian untuk jerih payah sendiri. Jadi, ya gak apa-apa, yang penting jangan sampai ada
gejolak dari pihak lain. Namanya punya tanggung jawab sendiri ini kan, gak bisa
dicampur. Istilahnya, saya mengawasi hutan Wonosakti, mengamankan Wonosadi.
Kalau yang bawah inu taman, itu kan penyangga Wonosadi. Kalau ada yang kepengen
mengetahui, kan yo wes ngerti kembang-kembang, lingu-lingu, neg (..) dodol.
202
Karno ini bulan, bulan-bulan yang telah dilampui ini namanya ada Covid, jadi memang
disini agak sepi. Biasanya rame kalau musim liburan. Karno yo disini menganut aturan
pemerintah, maka yo setitik iting lah. Kalau banyak-banyak yang berkunjung, kalau
udah si hore harus pulang. Sekarangkan namanya baru ada bencana, Covid-19. Tidak
selalu berdekatan gaulnya, tidak boleh istilahnya ngak cuci tangan. Ini maka disiapi alat-
alat yo istilahnya untuk cuci tangan,pake masker itukan ada peringatan. Namun, karena
sudah mereda, kemungkinan, ini kemungkinan bakal di buka lagi.
PERTANYAAN 12: Kapan pak?
Yo kemungkinan kalau dari pemerintah sudah mengijinkan dibuka, namun kareno yo
masyarakat itu masih ketakutan, yo kebetulan kalo saya nggak selalu ngawasi kalau
sampe di sini yo terserah. Itu yo banyak anak-anak yang istilahnya ga pakai masker,
pokoknya berdekatan. Neg lingguh yo dempet-dempetan, yaitu namun saya kan
istilahnya orang gur samben, neg digaji tetep yo tekan, yo gur samben, kadang-kadang
gitu ya.
PERTANYAAN 13: Kalau sumber air ini ketiganya bisa mengaliri berapa rumah
sih pak?
Kalau yang di sumber Kepuh, itu kurang lebih 70 KK. Kalau ini (Blembem), sebagian
itu ke sawah, yang ditampung di sini (Blembem). Itu kan ada pipa besi, itu masuk ke
sini. Itu diambil lagi. Itu kan ada tampungan satu lagi, dari paralon paralon itu. Kalau
yang sumber Kalas, itu kurang lebihnya 55KK. Karena sudah dibantu sebagian sumur
Bor. Jadi ga begitu, istilahnya sudah mencukupi lah.
PERTANYAAN 14: Yang paling deras itu yang mana?
Yang paling, di sana yang bikin aku, waktu satu nama itu, jadi ini ada kalen, terus keluar
sumber dari pecahan batu. Lalu saya beri kotak, cor. Lalu saya bikin penampungan. Ini
terus di atas ini sampai sana ini jadi seperti kalen ini biasa, kembali seperti semula.
Namun, airnya sudah saya tampung. Jadi kurang lebih 55KK itu. Jadi termasuk ya air
bersih. Namun tidak mengambil dari kalen. Sejujurnya ini dari sumber-sumber semua.
Jadi tidak langsung dari kalen. Jadi kelebihannya dari sumber itu masuk kalen, jadi
kelebihannya itu yang dinamakan kalen. Itu hanya bikin, kalau misalnya bikin nanam
sayuran, ya ke sawah, kalau yang ini kan khusus untuk air minum. Jadi, kemerucuk itu
yo nggak disuling, tapi, kan ditampung di bak, lalu kemudian airnya kan kalo reget itu
kotoran-kotoran mengendap di bawah. Ya kadang-kadang berapa bulan sekali dikuras.
Yang nguras ya yang memerlukan. Jadi ngga siapa-siapa, yang memerlukan yang
nguras.
PERTANYAAN 15: Berarti memang ga ada penyulingan ya?
Ya ga ada penyulingan. Penyulingannya manual. Jadi yang ngalir itu memang dibikin
pengambilannya itu atas, ini yang datarane buat nampung, jadikan endapannya tu di sini,
terus airnya nyembul di sini terus keluar lagi.
PERTANYAAN 16: Memang tidak ada pencemaran gitu ya pak?
Ya, namanya hutan mestinya ada pencemaran. Kalau pencemaran limbah dari kota ya
gak ada. Tapi, limbah dari sampah. Sampah-sampah makanya itu kan otomatis
pencemarannya masuk ke sumber itu. Lha mau dibuang kemana wong namanya hutan.
Jadi, hutan ini sudah dibikin dua grup dan tiga grup pertanian itu yang milik pertanian
masyarakat itu namanya hutan Raya. Terus yang hutan iti namanya konservasi. Terus
yang di bawah ini namanya Kehati. Kehati itu, keanekaragaman hayati. Yang tanaman di
sini belum ada, ditambahi tanaman.
20:00 – 25:27 PERTANYAAN 17: Kira-kira penanaman itu kapan dilakukan?
203
Kalau proyeknya dulu itu tiga tahun sampai pengelolaannya itu saya sendiri sebagai
ketua itu 5 tahun. Terus setelah 5 tahun itu dianggap sudah hidup. Namun yo terbayang,
neg wes di hutan iku wes urip karono itu. Berhubung di atasnya itu masih rimbun, jadi
tanaman-tanaman itu hidupnya kurang subur. Makanya di situ itu ada Gayam, ada
Belimbing, pokoknya dulu itu 33 jenis tanaman yang ditanam. Di bawa wewangonan,
hidupnya kurang sempurna, wong duwene alas.
PERTANYAAN 18: Kalau yang habis penggundulan hutan yang tahun 1965 itu
kemudian penghijauannya itu bagaimana ya pak?
1966 sampai sekarang itu dulunya yang mempunyai ide itu almarhum Mas Sudiyo itu,
bapakne Bu Sri itu waktu dulu itu kan guru SD. Terus prihatin “Aduh kalo alas koyo
ngene, ki ngisor-ngisor iso dadi hutan gundul,”. Bener. Waktu itu gundul, di bawah,
tempate Bu Sri itu jadi hutan batu. Jadi batune gede-gede kethut banyu. Lha setelah itu
mikir Mas Sutiyo bekerja sama dengan pemerintah desa. Pemerintah desa waktu itu
masih (syedi(?)). Tahun 65 itu ga ada lurah (…..) terus bikin program, program
Wonosadi dengan dukungan dulu itu, pemerintah desa menyokong 300 bibit kelapa yang
ditanam di Wonosadi. Setelah itu, ora dadi-dadi. Terus ngide, masyarakat nggarap, saben
wong siji 10 meter, dhawane 100 meter, ning kanthi catetan tandurono manding. Itu
setelah ditanami Manding Lamtoro itu hidup. Setelah beberapa tahun, Manding Lamtoro
besar, kok harep manfaate Manding nggo opo? Tebang. Tebang terus diamkan 3 tahun.
Setelah 3 tahun itu tumbuh dengan sendirinya. Jadi tumbuh dengan sendirinya, makanya
di deket sini tumbuhan alam. Tidak penanaman. Setelah itu, sudah jadi. Kementrian
agama, Pak Hasrul Harahab itu dari pihak dinasnya sudah melaporkan bahwa Wonosadi
sudah hijau kembali. Setelah hijau kembali, menterinya datang ke sini. Maka waktu itu
memberi kenangan. Kayu itu kayu jati. Itu istilahnya kenanangan dari mereka jadi sama
pengeras suara dulu. Masih sekarang. Dan istilahnya surat keputusan bahwa Wonosadi
sudah dijadikan tempat, boleh kembali menjadi tempat konservasi. Nah itu dahulu, tahun
2009, AS Kaban itu datang ke sini menyatakan, neg gur dadike hutan konservasi, ora
kepenak. Kewan-kewan e dikon makan opo. Sing ngisor 5 hektare itu gawekno hutan
Kehati, keanekaragaman hayati. Ya itu ditanami bunga, dan lainnya itu, 33 jenis. Jadi
yang 5 hektare Kehati, yang 20 hektar konservasi. Itu jadi pendiriannya dua menteri
sudah melaksanakan semua. Konservasinya hidup, terus di bawahnya ini juga hidup, tapi
hidup hidupan. Itu kan istilahnya kalau kayak gitu namanya Kepel, katanya besok kalau
udah buah.
PERTANYAAN 19: Udah hijau kembali itu tahun berapa?
Pokoke tahun 1966 itu udah mulai kelihatan hijau, namun kan masih diubah-ubah.
Kadang-kadang tumbuhannya kan Lamtoro tok sama kelapa. Sekarang itu sudah dirubah
lagi. Setelah itu, (..) dinyatak setelah hasil (…) itu wes lestarikno wae ijokno. Wes rasah
kakean tanduran tetek bengek, pokoke tumbuh dengan sendirinya nanti ga ditanami.
PERTANYAAN 20 : Kenapa waktu itu ditanamnya kelapa?
Rencananya pemerintah desa kan dulu itu tanaman kelapa itu tanaman unggulan.
Katanya kalau besok seandainya anak cucu bisa memetik buahnya kan bagus. Namun,
gak berhasil. Ada yang tumbuh tapi nggak begitu banyak buah. Mengapa kok gak bisa
berbuah banyak? Karena di sini kan banyak kera ekor panjang. Angger bluluk dientekke,
angger bluluk dientekke. Munyuk. Maka saya sering, itu diwawancarai dari wartawan,
katanya Mbah Sariyo menceritakan Wonosadi tuh banyak kera ekor panjang. Betul.
Makanya masyarakat petani itu kadang-kadang ada yang menyalakan petasan itu, untuk
menakut-nakuti kera.
25:27 – 29:56 PERTANYAAN 21: Berarti yang tadi juga untuk monyet?
Iya, lha wong saya juga bikin kok. Neg ora dikeke … ya otomatis kan ….
204
PERTANYAAN 22 : Dinyalainnya itu tiap kapan pak?
Ya kadang-kadang musiman datangnya ini. Kadang-kadang jam 10 sampai jam 1.
Kadang-kadang kalau sore jam 3 sampai jam 4. Kalau sore lagi sudah ga mau.
PERTANYAAN 23: Ada hewan apa aja pak?
Di sini, Wonosadi tuh banyak hewan-hewan. Macan gombang ada, kera ekor panjang
ada, terus landak ada, kijang ada. Kijang itu lho. Sanca, banyak ular di sini, berdiam di
sini. Maka, di sini itu dari penelitian UGM, mau nyari kodok. Itu sampe mahasiswa nyari
kodok, beberapa minggu di sini gak ketemu. Mengapa? Karena kalau ada kodok pasti
ditelan oleh sanca. Jadi gak bisa ketemu. Nah, ini setelah saya dipercaya sebagai ketua
kehati, kan saya kepingin, saya pada professor Suhardi, dosen UGM dulu, “Pak, kalau di
sini itu kalau ditanami aren bisa tumbuh gak?”. “Coba aja pak, nanti saya bawakan,”.
Dan kemudian dibawakan 50 batang. Ternyata di sini hidup beneran. Namun setelah ini,
ngisore arek diapake? Setelah tau sejarahnya, neg aren ki jarene seko dhuwur sek gek
agek medun-medun. Neg nganthek anak putuku wis do menangis aku wes ra ngerti
jeritane. Namanya kan bertahun-tahun. Wong iki tanaman tahun 2011. Sampe sekarang
belum kelihatan tinggi. Yo istilahnya kalah karo dhuwuri. Ya jadi tanaman-tanaman
istilahnya masih … . Nah di sini yang dimaksud dari agama hindu itu kan di situ ada bak.
Bak minum yang bikin dulu saya waktu masih gagah nyambut gawe, dipercaya
pemerintah bikin bak tu. Yang dimaksud pengambilan air suci, pengambilan air minum
langsung diminum ada.
PERTANYAAN 24: Ada kayak larangan tertentu ga? Misalkan saat datang bulan tidak
boleh ke sana?
Oh, kalau begitu yo hati-hati sendiri. Namanya anak-anak perempuan kan istilahnya
bawa roh. Kalau dinamakan roh jahat ga boleh ya, ya istilahnya kotoran. Itu kadang-
kadang kalau pengambilan air suci gak boleh.
PERTANYAAN 25: Selain itu apalagi pak yang tidak diperbolehkan?
Ya biasa-biasa saja. Namun, kalau anak yang belum tau, di sini kan namanya hutan yang
dianggap sakral, itu membuang kotorang tidak boleh sembarangan di sini. Istilahnya
kencing, buang kotoran yang besar. Itu gak boleh dulu. Wong namanya kera ekor
panjang aja di sini tuh kalau mengeluarkan kotoran keluar hutan Wonosadi, gak mau di
sini. Pasti keluar. Walaupun kita berjalan sehari mengelilingi Wonosadi tuh gak bakal
nemu kotoran-kotoran hewan. Ya kalau yang ga ada mitosnya, siapa yang ngasih tau neg
ra oleh ngising neng kono munyuk. Nah ini kan kadang-kadang, namanya kepengen tau
kan itu, ngasih makanan kera pake ini jadi buat rebutan.
Ha itu yang namanya Pok Blembem. Itu pembikinannya saya tahun 1974.
PERTANYAAN 26: Dan dikuras setiapa berapa ini pak?
Ya, kadang-kadang tergantung pemakai. Pemakainya pengen bersih yo 3 bulan sekali, 4
bulan sekali. Kadang-kadang ada kesibukan ke sawah yo setahun sekali. Namanya yo
gur kerelaan, ga ada hari tertentu untuk istilahnya merawat.
29:56 – 36:10 PERTANYAAN 27: Tapi tahun 65 itu sempat kering pak mata air?
Gak. Enggak pernah. 1965 kering hanya lokasinya saja, kalau airnya mah kelihatan.
PERTANYAAN 28: Kecil atau?
Sumber-sumbernya dulu malah kelihatan waktu dulu itu. Kalau sekarang itu masuk
resapan, jadi kelihatannya itu ga grujuk-grujuk, hanya tetes-tetes tapi ngumpul segitu
banyak. Kalau dulu itu kan terdengar gemerucuk itu.
205
PERTANYAAN 29: Itu kira-kira debit airnya berapa?
Waktu dulu waktu masih ditimbang, saya membawa dari dinas kesehatan untuk ngecek
pHnya, itu rata-rata, dulu itu sampai 12 liter per detik. Waktu dulu. Kalau sekarang
kelihatannya malah kecil. Namanya masuk resapan, jadi ketok cilik neng awet.
PERTANYAAN 30: Kalau di sini, tumbuhan apa saja pak yang ada di mata air?
Kalau tumbuhan itu banyak sekali mbak. Namanya, istilahnya namanya tradisi sini to,
namanya tradisi lokal, kalau tradisional, kadang-kadang yo yang mengartikan itu baru
UGM sendiri. Banyak tumbuhan, ya ada jabon, ada otok, ada girang, ada rengas, yang
paling banyak jambu itu. Itu kadang-kadang kan kalau berbuah, itu kadang-kadang kan
kera pada suka. Karena rasanya kan kulitnya manis, tapi isinya besar kan kalau jambu
buta (jambu biji). Jadi istilahnya gede isine, rasanya yo, kadang-kadang legi aja.
Kadang-kadang manusia aja kalau kepepet pengen ngemet-emet yo nglebes jambu ga
masalah (kalo manusia pen makan kepepet ya makan jambu ga masalah)
Nah itu, istilahnya yang mendirikan dari agama hindu, untuk istilahnya kalau
kelihatannya itu untuk memuja siapa yang dihendaki itu datangnya di situ. Makanya
kalau dari agama hindu …. ya dari agama islam. Kalau agama hindu di tempat-tempat
sakral kayak gini, kalau agama islam kan di masjid. Jadi bedanya itu. Kalau saya sebagai
pengelola ya silakan, kan kamu sendiri-sendiri, permohonanmu sendiri-sendiri. Tidak
ada yang maksa, tidak ada yang menghendaki, tapi hanya minat sendiri-sendiri. Kalau
agama islam itu sadranan bukannya menguri-uri yang nglenggahi, tapi mohon pada yang
maha kuasa, katanya untuk makan dan minum di sini. Jadi istilahnya gak nguri-uri mbah
Onggoloco, tidak. Hanya merasa bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, hanya
berdomisili di sini, makan bersama-sama anak cucu di sini, kalau agama islam kan gak
menguri-uri mbah Onggoloco. Mbah Onggoloco dulu kan umat biasa. Setidaknya dia
anak ratu, kalau kita anak manusia biasa. Jadi bedaannya itu. Lha mengapa Mbah
Onggoloco sampe ke sini, kan waktu itu abad 16, itu 1600 an, itu kan agama islam baru
masuk ke Indonesia. Itu terus … di sekitar Demak, Bintoro. Nah, di situ kan banyak-
banyak petilasan wali-wali sama sunan-sunan itu mendirikan. Sampai ada sunan
kalijaga, sunan boning, sunan ampel, sunan giri bikin masjid. (…….) orang sakti katanya
bikin masjid tiangnya itu hanya (….)
(SKIP)
PERTANYAAN 31: Pipa terpanjang itu berapa meter pak yang mengaliri?
Kalau dulu itu, panjangnya yang 3 dim itu 5km, dulu. Rencananya itu supaya
menjangkau seluruh Beji. Namun, setelah dilaksanakan itu banyak kendala.
PERTANYAAN 32: Apa aja?
Kendalanya itu begini. Kan daya tampung air itu kurang lebih dulu itu dua bak, yang di
sana itu hanya 25 kubik. Terus ini (Blembem) hanya 20 kubik. Hanya 45 kubik. 45 kubik
itu kalau dibagi masyarakat Beji itu 3.000, mestinya kan gak nyampe. Jadi, bikin rebutan
malahan. Bikin rebutan, terus petugasnya nyerah. Aku wis raiso timbange dimusuhi
masyarakat. Wes do gunakno, sing penting do rukun begitu.
PERTANYAAN 33: Kalau sekarang bagaimana pak?
Kalau sekarang ya silakan. Namanya kan sudah air itu gak begitu larang, ya pokoknya
dimanfaatkan. Sing nganggo yo nganggo o, sing ra nganggo yo ojo meri, ya begitu
akhirnya. Kan rata-rata sekarang ada bantuan sumur bor itu mbak. Jadi sumur bor itu kan
namanya bantuan dari perseorangan aja, pak Sumanto orang sini tapi dari domisili
Jakarta, di sana udah mampu, terus bantu-bantu masyarakat Beji yang ditinggalkan itu
sumur bor kurang lebih sudah bikin 15 tempat.
206
(SKIP)
36:10 – 40:00 PERTANYAAN 34: Daya tampungnya masih sama ya berarti?
Iya. Kalau daya tampungnya cuma ini. Kan gak ada tambahan ya. Wong soale kalau
bikin itu dananya kan banyak mbak. Wong ini aja, ini kan dalam nya itu 3/2 meter
kedalamannya. Terus daya tampungnya kalau 4 x 2 meter kurang lebihnya itu 20 kubik.
Itu istilahnya penangkapan. Penangkapan terus tak alirke ke penyaringan. Itu kan ada
penyaringan bak kecil, penyaringan lalu tumpah lagi ke penampungan. Penampungan
lagi kalau di sana tadi ada dua. Kalau sini kebak, dibuka ada kerannya dulu, kebak
tampung kono. Kono kebak, kene tutup, penuh baru dibagi. Dibagi ora iso roto, jadi
rebutan.
Nah ini pondasi dulu, rencananya ingin bikin bak lagi. Rencananya, namun gak berhasil,
dananya gak ada. Lalu pondasi ini saya serahkan dari pihak pengelola untuk dibikin
plataran istilahnya Wonokerti, kan di situ bisa buat istirahat.
(SKIP)
PERTANYAAN 35: Di sini berarti daerah resapannya masih kuat ya?
Iya, maka airnya ga bisa habis karena daya tampung resapannya masih kuat mbak.
PERTANYAAN 36: Tanaman apa saja pak yang menyokong daerah resapan ini?
Ya yang paling bagus ini, penyerapan jambon ini menampung air banyak. Karena ini
kalau di deteksi pakai alat, itu 25 menit baru keliatan alum. Kan ada alat yang kertas itu
lho, terus kalau ditempel itu 25 menit baru keliatan alum (layu). Jadi makanya daya
tampungnya, lha kok (…..) dari UGM, “Ini mbah ini daya tampungnya kuat. Kalau yang
ga kuat itu 5 menit aja sudah kelihatan layu.
PERTANYAAN 37: Berarti di sekitar sini juga banyak sumur ya?
Iya. Rata-rata itu masyarakat duren itu perseorangan punya sumur galian. Sumur gali
setelah Wonosadi ini jadi, rata-rata masyarakat itu bikin 7 meter, 8 meter masih buat
nampung banyu itu gak bisa habis. Pokoknya gak bisa habis.
PERTANYAAN 38: Berarti selain dari mata air, sumber airnya dari sumur?
Iya, he euh. Jadi kekurangannya kan kadang-kadang hanya untuk MCK itu, cuci mandi
kakus. Jadi istilahnya pake air minum yo bikin dari sini yo bisa, bikin dari sumur sendiri
yo bisa.
PERTANYAAN 39: Kalau yang sering meneliti di sini, yang tentang mata air itu
meneliti apa aja?
Kaitannya dengan kehutanan mbak. Dari kehutanan UGM itu setiap tahun itu pasti
penelitiannya di sini.
(SKIP)
42:21 PERTANYAAN 40: Kalau menurut bapak ni, 10 tahun lagi gitu, sumber mata air ada
dan ajeg?
Iya, kemungkinan malah tambah. Karena, masyarakat yang begitu (….) untuk merusak.
Jadi, soyo rimbun soyo rimbun, daya tampungnya akeh.
PERTANYAAN 41: Kalau sekarang di berita-berita, pulau Jawa lagi mengalami krisis
air bersih, tanggapan bapak bagaimana?
207
Kalau di Gunung Kidul sendiri, kalau air bersih saya tuh gak merasa kekurangan. Karena
di Gunung Kidul itu yang dinamakan larang banyu, itu karena sudah dibantu pemerintah,
mulai dari usaha pribadi, itu banyak sekali pompa-pompa yang dipasang.
PERTANYAAN 42: Tapi semisalnya daerah ini terkena dampak, kira-kira masyarakat
akan melakukan apa?
Ya, tetap melestarikan hutan ini supaya jangan sampai punah air bersih nya. Pokoknya
tetap dikelola supaya hutan ini jangan sampai punah atau rusak.
PERTANYAAN 43: Kira-kira nilai dari Wonosadi yang bisa dilestarikan utk masyarakat
kota?
Ya terutama kalau masyarakat kota mau mengikuti jejak Wonosadi, harus ada kesadaran
istilahnya pengen menanam penghijauan-penghijauan ya jangan ditanami gedung. Itu
harus mengadakan istilahnya hutan-hutan yang dikelola. Itu pasti tumbuh, merasakan
hasil itu. Keberhasilan hutan itu apakah daripada ditanami gedung, apakah ada
manfaatnya dari hutan, adakah manfaatnya dari gedung. Memang kalau gedung itu
tempatnya orang mentereng, orang bisnis. Tapi, hutan itu kan bisa diturunkan sama anak
cucu kita. Jadi kalau gedung kemungkinan memang kalau anak sekarang kepinginnya
sekolah sing pinter dadi insinyur, dadi direktur, mengusahakan gedung. Ning tidak
cukup, manggorone gedung ademe soko kipas, ning neg hutan adem e soko alami,
kepenak ning hutan.
(SKIP)
Batu itu gumpalan-gumpalan dari gunung berapi dulunya.
Ada 385 trak.
COPYWRITING LEBIH DEKAT EP. 5
1. SPOTIFY
Judul: [LEBIH DEKAT #5] Air (TIDAK) Abadi!
Coba beri tahu aku, apa arti dari satu tetes air?
Jawabanku adalah kehidupan. Berjuta dinamika dalam satu tetes air.
Tranportasi, industri, kegiatan rumah tangga, hingga tubuh kita sendiri.
Hampir seluruh seluk beluk kehidupan kita memerlukan air.
Air yang kita anggap akan dan selalu ada, apakah benar akan selamanya
ada?
In association with Universitas Multimedia Nusantara
Producer : Yohana Indah
Illustrator : Emily Wiputri
Animator : Ni in
Bumper : Tareq Aqram
Script and Narrator : Yohana Indah
Editor : Yohana Indah
Assistant Editor : Mohamad Farhan Badru
208
Interviewees : Priyaji Agung (Peneliti Pusat Kajian Wisata
Lingkungan dan Industri dan Perwakilan Motion
For Nature) and Heru Santoso (Kepala Biro
Organisasi dan Sumber Daya Manusia LIPI)
Audio Credit : https://linktr.ee/lebihdekat
2. INSTAGRAM
[LEBIH DEKAT #5] Air (TIDAK) Abadi!
Coba beri tahu aku, apa arti dari satu tetes air?
Jawabanku adalah kehidupan. Berjuta dinamika dalam satu tetes air.
Tranportasi, industri, kegiatan rumah tangga, hingga tubuh kita sendiri.
Hampir seluruh seluk beluk kehidupan kita memerlukan air.
Air yang kita anggap akan dan selalu ada, apakah benar akan selamanya
ada?
#LebihDekat dengan kami malam ini, pukul 19.00 hanya di Spotify
Kompas.com.
In association with Universitas Multimedia Nusantara
Animator : Ni in
Audio Credit : https://linktr.ee/lebihdekat
#LebihDekatPodcast #Podcastbercerita #Kisahlingkungan #Environmental
#Airbersih #Watercrisis #Indonesia
COPYWRITING LEBIH DEKAT EP.6
1. SPOTIFY
Judul: [LEBIH DEKAT #6] Titipan Leluhur yang Dijarah
Pernahkah kamu bertanya, apa yang bisa alam ajarkan kepada manusia? Itu
adalah kontrol diri. Ego, keserakahan, dan ambisi menenggelamkan manusia
pada kehancuran.
Sementara alam memberikan penopang kehidupan, manusia sibuk
menebang pundi-pundi rupiah.
Ketika semuanya habis dan gundul, kira-kira kehidupan kita bisa ditopang
dengan apalagi? Bagaimana caramu memulihkan alam itu kembali?
In association with Universitas Multimedia Nusantara
Producer : Yohana Indah
Illustrator : Emily Wiputri
Animator : Ni in
209
Bumper : Tareq Aqram
Script and Narrator : Yohana Indah
Editor : Yohana Indah
Assistant Editor : Mohamad Farhan Badru
Interviewees : Sri (Ketua Pengelola Kawasan Hutan Adat
Wonosadi) and Sariyo (Pengelola Kawasan Hutan Adat Wonosadi)
Audio Credit : https://linktr.ee/lebihdekat
2. INSTAGRAM
[LEBIH DEKAT #6] Titipan Leluhur yang Dijarah
Pernahkah kamu bertanya, apa yang bisa alam ajarkan kepada manusia? Itu
adalah kontrol diri. Ego, keserakahan, dan ambisi menenggelamkan manusia
pada kehancuran.
Sementara alam memberikan penopang kehidupan, manusia sibuk
menebang pundi-pundi rupiah.
Ketika semuanya habis dan gundul, kira-kira kehidupan kita bisa ditopang
dengan apalagi? Bagaimana caramu memulihkan alam itu kembali?
Bersamaku, kita #LebihDekat mendengar kisah ‘Titipan Leluhur yang
Dijarah’. Malam ini pukul 19.00 hanya di Spotify Kompas.com.
In association with Universitas Multimedia Nusantara
Animator : Ni in
Audio Credit : https://linktr.ee/lebihdekat
#LebihDekatPodcast #Podcastbercerita #Kisahlingkungan #Hutanindonesia
#Airbersih #HutanAdatWonosadi
210
Laporan Realisasi Anggaran
Kegiatan : News Gathering (Survei – Februari)
LAPORAN KEUANGAN LEBIH DEKAT
FEBRUARI
No Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
1 18 Februari 2021 Bayar bumper 50.000 (-) 50.000
2 19 Februari 2021 Iuran Mutiara 1.300.000 1.250.000
3 19 Februari 2021 Iuran Yohana 1.300.000 2.550.000
4 19 Februari 2021 Isi E-toll 500.000 2.050.000
5 19 Februari 2021 Konsumsi driver 19.800 2.030.200
6 19 Februari 2021 Konsumsi sewa alat 27.000 2.003.200
7 19 Februari 2021 Grab UMN Kimia Farma 45.000 1.958.200
8 19 Februari 2021 Bayar SWAB antigen driver 250.000 1.708.200
9 19 Februari 2021 Iuran Octa 1.300.000 3.008.200
10 20 Februari 2021 Bensin menuju Cimahi 130.000 2.878.200
11 20 Februari 2021
Makan siang driver (Nasi
padang) 20.000 2.858.200
12 21 Februari 2021 DP driver 200.000 2.658.200
13 21 Februari 2021 Pemandu Cireundeu 150.000 2.508.200
14 21 Februari 2021 DP ilustrator 175.000 2.333.200
15 21 Februari 2021 Pemandu Kampung Naga 150.000 2.183.200
16 21 Februari 2021 Bensin menuju Jogja 150.000 2.033.200
18 21 Februari 2021
Makan malam bersama
(angkringan) 75.000 1.958.200
19 22 Februari 2021 Makan malam bersama (pecel) 51.000 1.907.200
20 22 Februari 2021 Isi bensin di Jogja 208.500 1.698.700
21 23 Februari 2021 Uang terima kasih Wonosadi 50.000 1.648.700
22 23 Februari 2021 Makan siang bersama (ketupat) 40.000 1.608.700
23 23 Februari 2021 Uang masuk air terjun 60.000 1.548.700
24 23 Februari 2021 Bensin di Magelang 100.000 1.448.700
25 24 Februari 2021 Bensin di Cikampek 280.000 1.168.700
26 24 Februari 2021 Pelunasan Driver 1.300.000
211
Laporan Realisasi Anggaran
Kegiatan : News Gathering (Belanja Suara – Maret)
LAPORAN KEUANGAN LEBIH DEKAT
MARET
No Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
1 3 Maret 2021 Iuran 1 juta Yoyo 800.000 800.000
2 20 Maret 2021 Iuran 1 juta Octa 1.000.000 1.800.000
3 20 Maret 2021 Iuran pelunasan visual 58.000 1.858.000
4 20 Maret 2021 Iuran pelunasan kekurangan survei 44.000 1.902.000
5 20 Maret 2021 Bensin full tank 500.000 1.402.000
6 20 Maret 2021 E-toll 300.000 1.102.000
7 21 Maret 2021 Iuran 1 juta Yoyo 200.000 1.302.000
8 21 Maret 2021 Iuran peluasan visual 58.000 1.360.000
9 21 Maret 2021 Pemandu Cireundeu 150.000 1.210.000
10 21 Maret 2021 Parkir Cireundeu 20.000 1.190.000
11 21 Maret 2021 Iuran pelunasan kekurangan survei 44.000 1.234.000
12 22 Maret 2021 Laundry apart 49.500 1.184.500
13 22 Maret 2021 Parkir apart 56.000 1.128.500
14 22 Maret 2021 Parkir Ayam SPG 5.000 1.123.500
15 23 Maret 2021 Mandi di Kampung Naga 6.000 1.117.500
16 23 Maret 2021 Parkir Nasgor di Kampung Naga 5.000 1.112.500
17 23 Maret 2021 Guide Kampung Naga 350.000 762.000
18 23 Maret 2021 Teh manis di perjalanan 8.000 754.000
19 24 Maret 2021 Isi Bensin menuju Jogja 250.000 504.000
20 24 Maret 2021 Parkir rumah sakit 3.000 501.000
21 24 Maret 2021 Hotel Jogja 114.048 386.952
22 24 Maret 2021 Sumbangan tukang becak 20.000 366.952
23 25 Maret 2021 Parkir Hartono 5.000 361.952
24 26 Maret 2021 Bensin ke Pantai 100.000 261.952
25 26 Maret 2021 Tiket masuk pantai 40.000 221.952
26 26 Maret 2021 Tiker pantai 20.000 201.952
27 26 Maret 2021 Kamar mandi Octi 2.000 199.952
212
28 27 Maret 2021 Bensin menuju Beji 100.000 99.952
29 27 Maret 2021 Iuran Muti 1.000.000 1.099.952
30 27 Maret 2021 Kebersihan dan retribusi 125.000 974.952
31 27 Maret 2021 Uang makan Bu Sri 135.000 839.952
32 27 Maret 2021 300.404 539.548
33 28 Maret 2021 Keperluan abang Ogah 100.000 439.548
34 28 Maret 2021 Uang penginapan Bu Sri 100.000 339.548
35 28 Maret 2021 Guide si Abah 70.000 269.548
36 29 Maret 2021 Bensin Perjalanan Pulang 269.548 269.548
213
LAMPIRAN B GALERI FOTO
KEGIATAN : NEWS PREPARATION
Riset Data terkait ketersediaan air bersih di Indonesia
217
KEGIATAN : NEWS GATHERING
Proses Belanja Suara di Kampung Adat Cireundeu
Proses Belanja Suara di Kampung Naga
221
LAMPIRAN C SURAT, TERM OF REFERENCES, DAN TURNITIN
Surat Pengantar untuk Padukuhan Dusun Duren, Desa Beji