2647
783
178
2297
1697 60
217
897
1,13
7 1,30
885
1,08
527
3 388
2910
511
237 52
188
3716
651
211
8 17 885 43 27
371
2535
351 92 45 46 6
113
3311
779
280
898
094
1,08
420
0 318
47 88 97 65 5913
131
134
4520
847 4 7 42 40 47
375
Aceh
Sum
utSu
mba
rRi
auJa
mbi
Sum
sel
Beng
kulu
Lam
pung
Babe
lKe
pri
DKI J
akar
taJa
bar
Jate
ng DIY
Jatim
Bant
en Bali
NTB NTT
Kalb
arKa
lteng
Kalse
lKa
ltim
Kalta
raSu
lut
Sulte
ngSu
lsel
Sultr
aGo
ront
alo
Sulb
arM
aluk
uM
alut
Papb
arPa
pua
Kasus HIV Apr - Jun 2020 ODHA Mulai ART Apr - Jun 2020
Kasus HIV Apr - Jun 2020 = 7.993 orang
ODHA Mulai ART Apr-Jun 2020 = 6.624 orang
821,
134
215 42
699
314
4223
512
8 465
2,54
1 2,95
92,
940
263
3,24
171
4 909
117 26
4 382
86 163 45
466
308
145
578
58 49 1621
914
418
41,
280
6989
713
4 270
156
185
2428
581
300
2,06
32,
045
2,18
826
82,
948
480 78
613
4 242
280
152
176 36
761
251
143
549
114
20 13 108
118
146
1,03
2
Aceh
Sum
utSu
mba
rRi
auJa
mbi
Sum
sel
Beng
kulu
Lam
pung
Babe
lKe
pri
DKI J
akar
taJa
bar
Jate
ng DIY
Jatim
Bant
en Bali
NTB NTT
Kalb
arKa
lteng
Kalse
lKa
ltim
Kalta
raSu
lut
Sulte
ngSu
lsel
Sultr
aGo
ront
alo
Sulb
arM
aluk
uM
alut
Papb
arPa
pua
Kasus HIV Jan - Jun 2020 ODHA Mulai ART Jan - Jun 2020
NOTA DINASNomor : PM.02.02/III/ 10191 /2020
Yth : Menteri Kesehatan RIDari : Direktur Jenderal P2PHal : Laporan Perkembangan HIV AIDS & Penyakit Infeksi Menular Seksual
(PIMS) Triwulan II Tahun 2020Tanggal : 12 Agustus 2020
Bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan HIV AIDS & PIMS di Indonesia Triwulan II Tahun 2020. Beberapa hal yang dapat laporkan sebagai berikut : Jumlah penemuan kasus HIV berdasarkan provinsi periode April - Juni (TW II) 2020
sebanyak 7.993 orang dan pengobatan ARV sebesar 6.624 orang.
Jumlah penemuan kasus HIV berdasarkan provinsi periode Jan-Juni 2020 sebanyak 21.220 orang dan pengobatan ARV sebesar 17.085 orang.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKITJalan H.R Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950Telepon (021) 4247608 (Hunting) Faksimile (021) 4207807 GERMAS
Jumlah kasus HIV periode April-Juni 2020 sebagian besar pada kelompok umur 25-49 tahun (70%). Kelompok risiko dari kasus HIV yang dilaporkan 21,3% merupakan homoseksual atau hubungan seks laki-laki dengan laki-laki (LSL dan Waria).
1.7%
0.8% 2.5%
14.9%
70.0%
10.2%
≤4
5-14
15-19
20-24
25-49
≥50
0.5%17.0%
21.3%
9.3%
51.9%
Penasun Heteroseksual Homoseksual
Lain-lain Tidak Diketahui
Jumlah kumulatif penemuan kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2020 sebanyak 398.784 orang, sedangkan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dari sampai dengan Juni 2020 sebanyak 125.587 orang dimana jumlah kasusnya relatif stabil setiap tahun.
34,257
21,591 21,031 21,511
29,03732,711 30,935
41,250
48,300 46,65950,282
21,22026,054
7,437 8,32911,238 12,214
8,754 9,215 10,146 10,488 10,1907,036
4,486
s.d 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jan - Jun 2020
Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS
Kaskade penemuan kasus dan pengobatan HIV s.d Juni 2020 adalah sebagai berikut: Jumlah perkiraan ODHA tahun 2020 sebanyak 543.100 orang. Jumlah ODHA ditemukan sebanyak 398.784 orang. Jumlah ODHA ditemukan dan masih hidup sebanyak 344.525 orang. Jumlah ODHA mulai pengobatan sebanyak 205.945 orang. Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan sebanyak 135.403 orang. Jumlah ODHA yang dites VL sebanyak 23.223 orang. Jumlah ODHA dengan VL tersupresi sebanyak 20.829 orang.
Kumulatif Kasus HIV = 398.784 orangKumulatif Kasus AIDS = 125.587 orang
543,100
398,784344,525
205,945
135,403
23,223 20,829
-
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
Estimasi ODHA
ODHA Ditemukan
ODHA Ditemukan dan Masih
Hidup
ODHA Mulai ART
ODHA On ART
ODHA Dites VL
ODHA dengan VL Tersupresi
Capaian
Target
Jumlah kasus HIV yang ditemukan dan dilaporkan baru mencapai 62,3% dari jumlah kasus HIV yang diperkirakan. ODHA belum semua mendapatkan terapi ARV dan hanya 39% yang rutin menerima pengobatan ARV dari yang ditemukan dan masih hidup. Angka gagal follow up (putus obat) masih cukup tinggi (22%).
Layanan HIV AIDS & PIMS yang melaporkan pada Januari-Juni 2020 terdiri dari:- 7.974 layanan Tes HIV yang melapor.- 1.455 layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) yang aktif melakukan
pengobatan ARV sampai dengan Juni 2020, terdiri dari: 1.194 layanan rujukan (dari 1.353 layanan PDP yang sudah diaktivasi) dan 261 layanan satelit.
- 4.410 layanan PIMS dari 5.735 layanan PIMS yang pernah melapor.- 64 layanan PTRM dari 92 layanan PTRM yang sudah diaktivasi.- 69 layanan alat suntik steril- 23 layanan memiliki mesin VL konvensional (ABBOTT) dan 66 layanan memiliki mesin
VL Gen Xpert
Demikian laporan kami, mohon arahan lebih lanjut dari Bapak Menteri, atas perkenan dan arahan Bapak, kami ucapkan terima kasih.
dr. Achmad Yurianto
63%
3.8%25%
90% 81%
73%
1,30
81,
137
1,08
589
747
738
837
127
321
721
118
817
816
611
210
597 97 85 85 83 60 52 51 43 37 37 29 27 26 22 17 16 8 8
Jate
ngJa
bar
Jatim
DKI J
akar
taSu
mut Bali
Papu
aBa
nten
Kepr
iSu
lsel
Kalti
mRi
auSu
lut
Kalb
arN
TTSu
mse
lLa
mpu
ng DIY
Mal
uku
Sum
bar
Babe
lKa
lsel
Sulte
ngM
alut
Kalte
ngKa
ltara
NTB
Papb
arAc
ehJa
mbi
Goro
ntal
oBe
ngku
luSu
ltra
Sulb
ar
Kasus HIV Apr - Jun 2020
Kasus HIV April - Juni 2020 = 7.993 orang
1,08
498
080
879
237
535
331
820
820
013
413
111
711
397 94 92 88 65 59 51 47 47 47 46 45 45 42 40 33 31 25 7 6 4
Jatim
Jate
ngJa
bar
DKI J
akar
taPa
pua
Sum
ut Bali
Sulse
lBa
nten
Sulu
tKa
ltim
Kepr
iLa
mpu
ngKa
lbar DIY
Riau NTT
Kalte
ngKa
lsel
Sum
bar
NTB
Sultr
aPa
pbar
Sum
sel
Jam
biSu
lteng
Mal
uku
Mal
utBa
bel
Kalta
raAc
ehSu
lbar
Beng
kulu
Goro
ntal
o
ODHA Mulai ART Apr - Jun 2020
ODHA Mulai ART Apr-Jun 2020 = 6.624 orang
132,
417
85,1
8469
,703
60,5
2830
,988
23,3
3022
,125
17,8
5814
,324
13,8
00
Jate
ngJa
bar
Jatim DK
IBa
nten
Sum
utSu
lsel
Bali
Riau
Sum
sel
Lam
pung
Kalb
arKa
ltim
Papu
aSu
mba
rKe
pri
DIY
NTB
Sulte
ngN
ADBa
bel
NTT
Sulu
tM
aluk
uKa
lsel
Kalte
ngBe
ngku
luGo
ront
alo
Kalta
raSu
ltra
Papb
arJa
mbi
Sulb
arM
alut
Tes HIV April - Juni 2020
LAPORANPERKEMBANGAN HIV AIDS DAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL (PIMS)
TRIWULAN II TAHUN 2020
A. SITUASI HIV AIDS & PIMS TRIWULAN II (APRIL - JUNI) TAHUN 2020
1. Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV Periode April – Juni 2020a. Jumlah penemuan kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 7.993 orang dari 591.874
orang yang dites HIV, dan sebanyak 6.624 orang mendapat pengobatan HIV.
Tes HIV April - Juni 2020 = 591.874 orang10
,283
9,32
89,
069
8,76
28,
680
7,90
67,
327
6,82
76,
769
5,10
94,
831
4,77
14,
153
3,91
73,
730
3,07
03,
022
2,95
92,
542
1,94
71,
769
1,75
11,
690
1,40
5
36
1 1 3 1
55
44
1916
10 8 6 4 4 3 3 3 2 2 2
Jatim Jateng DKI Jakarta
Jabar DIY Kepri Kaltara Riau Kaltim Lampung Banten Sulbar Sumsel Sulsel Sulteng
Terdeteksi Tidak Terdeteksi
Bayi dites EID = 196;Bayi terdeteksi HIV = 15
67.6%32.4%
Laki-laki Perempuan
1.7%
0.8% 2.5%
14.9%
70.0%
10.2%
≤4
5-14
15-19
20-24
25-49
≥50
b. Penemuan kasus HIV pada bayi <18 bulan periode April – Juni 2020 sebesar 15 dari 196 bayi yang dites HIV menggunakan PCR DNA (EID).
c. Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (14,9%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (10,2%). Berdasarkan jenis kelamin, persentase penemuan kasus HIV pada laki-laki sebesar 67,6% dan perempuan sebesar 32,4% dengan rasio laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
329
298
208
175
157
147
127
113
112
79 74 68 60 48 47 39 37 35 31 22 20 18 16 17 14 12 12 11 12 6 6 4 2 0
Jate
ngPa
pbar
Bali
Sum
utJa
bar
Sulse
lKa
lsel
NTT
Jatim
Kepr
iSu
lut
Kalti
mRi
auDK
I Jak
arta
Sum
sel
Bant
enKa
lbar
Sum
bar
DIY
Kalta
raPa
pua
Lam
pung
Sultr
aM
alut
Kalte
ngJa
mbi
Sulte
ngBe
ngku
luM
aluk
uAc
ehBa
bel
NTB
Sulb
arGo
ront
alo
Kasus AIDS Apr-Jun 2020
Kasus AIDS April - Juni 2020 = 2.356 orang
0.5%17.0%
21.3%
9.3%
51.9%
Penasun Heteroseksual Homoseksual
Lain-lain Tidak Diketahui
2.3%
20.0%
1.2%
0.5%
0.4%19.5%
14.5%
0.7%
WPS LSL Waria
Penasun WBP Bumil
Pasien TB Pasien IMS
d. Persentase kasus HIV ditemukan berdasarkan transmisi masing-masing secara homoseksual 21,3%; heteroseksual 17%; dan penggunaan jarum suntik 0,5%. Persentasi kasus HIV dilaporkan pada kelompok populasi WPS 2,3%; LSL 20%; waria 1,2%; Penasun 0,5%; WBP 0,4%; ibu hamil 19,5%; pasien TB 14,5%; dan pasien IMS 0,7%.
2. Pemeriksaan Viral Load Periode April – Juni 2020a. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 6 bulan ART sebanyak 205 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 190 orang (93%)b. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 12 bulan ART sebanyak 243 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 218 orang (90%)c. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah >12 bulan ART sebanyak 519 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 454 orang (87%)
3. Penemuan Kasus AIDS Periode April – Juni 2020a. Jumlah penemuan kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 2.356 orang. Lima
provinsi dengan jumlah kasus AIDS dilaporkan terbesar berturut-turut adalah Jawa Tengah, Papua Barat, Bali, Sumatera Utara, dan Jawa Barat.
0.1% 1.1% 1.0% 3.3%
30.9%
33.9%
19.0%
8.4%
2.3%
0.0% <1
1-4
5-14
15-19
20-29
30-39
40-49
50-59
>=60
tidak melaporkan umur
57.0%
13.6%
22.9%
2.0% 1.7% 0.2% 1.0% 1.6%
Heterosex
IDU
Homosex
Perinatal
Bisex
Tranfusi
Lain-lain
Tak diketahui
b. Kelompok umur 30-39 tahun merupakan kelompok dengan persentase AIDS tertinggi (33,9%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (30,9%) dan kelompok umur 40-49 tahun (19,0%).
c. Faktor risiko tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (57%), homoseksual (22,9%), penasun (13,6%), perinatal (2,0%), biseksual (1,7%) dan tranfusi (0,2%).
d. Terjadi peningkatan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dibandingkan triwulan I (Januari – Maret) tahun 2020 (2.130 orang menjadi 2.356 orang).
4. Penemuan Kasus PIMS Periode April – Juni 2020a. Jumlah seluruh kasus PIMS dengan penegakan diagnosa berdasarkan
pendekatan sindrom berjumlah 5.945 kasus, sedangkan berdasarkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium berjumlah 8.198 kasus.
b. Jumlah kasus PIMS terbesar berdasarkan kelompok risiko secara berurutan adalah pasangan risti (2.651); LSL (2.391); wanita pekerja seks (1.514); pelanggan PS (941); Waria (227); pria pekerja seks (22); dan penasun (9).
5
15 220829
838
2,197
2,3085,387
IDU
PPS
Waria
WPS
Pelanggan PS
LSL
Pasangan Risti
Lain-lain
c. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan sindrome yang dilaporkan yaitu duh tubuh vagina 3.764 kasus, duh tubuh uretra 1.511 kasus, ulkus genital 208 kasus, bubo inguinal 8 kasus, penyakit radang panggul 90 kasus, pembengkakan skrotum 14 kasus, tumbuhan genital/ vegetasi 264 kasus, konjungtivitis neonatorum 1 kasus, dan duh tubuh anus 85 kasus.
d. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan pemeriksaan laboratorium yang dilaporkan yaitu sifilis dini 2.188 kasus, sifilis lanjut 788 kasus, gonore 1.033 kasus, urethritis gonore 992 kasus, urethritis non-GO 1.023 kasus, servisitis proctitis 1.879 kasus, LGV 6 kasus, trikomoniasis 179 kasus, dan herpes genital 110 kasus.
1 Duh tubuh vagina 3.7642 Duh tubuh uretra 1.5113 Ulkus genital 2084 Bubo inguinal 85 Penyakit radang panggul 906 Pembengkakan skrotum 147 Tumbuhan genital/vegetasi 2648 Konjungtivitis neonatorum 19 Duh Tubuh Anus 85
Total 5.94510 Sifilis Dini 2.18811 Sifilis Lanjut 78812 Gonore 1.03313 Urethritis Gonore 99214 Urethritis non-GO 1.02315 Servisitis Proctitis 1.87916 LGV 617 Trikomoniasis 17918 Herpes Genital 110
Total 8.198
No. PENDEKATAN DIAGNOSA April - Juni 2020
DIAGNOSA SINDROM/ KLINIS
DIAGNOSA LABORATORIUM
e. Rasio ulkus genital antara laki-laki dan perempuan adalah 4:3.
3,24
12,
959
2,94
02,
541
1,28
01,
134
909
714
578
465
454
426
382
314
308
264
263
235
219
215
184
163
145
144
128
117
99 86 82 66 58 49 42 16
Jatim
Jaba
rJa
teng
DKI J
akar
taPa
pua
Sum
ut Bali
Bant
enSu
lsel
Kepr
iKa
ltim
Riau
Kalb
arSu
mse
lSu
lut
NTT DI
YLa
mpu
ngM
aluk
uSu
mba
rPa
pbar
Kalse
lSu
lteng
Mal
utBa
bel
NTB
Jam
biKa
lteng
Aceh
Kalta
raSu
ltra
Goro
ntal
oBe
ngku
luSu
lbar
Kasus HIV Jan - Jun 2020
Kasus HIV Januari - Juni 2020 = 21.220 orang
328,
863
252,
868
233,
313
190,
361
91,0
4768
,218
58,9
0842
,802
42,7
0041
,448
40,4
2231
,478
28,6
6528
,360
28,0
4222
,931
22,8
9421
,638
17,8
9914
,858
14,1
9013
,108
12,5
5512
,245
10,1
669,
147
8,79
28,
408
8,24
38,
063
7,96
87,
455
5,39
24,
267
Jate
ngJa
bar
Jatim
DKI J
akar
taBa
nten
Sulse
lSu
mut Bali
Sum
sel
Papu
aRi
auLa
mpu
ngSu
mba
rKa
ltim
Kalb
arN
TBKe
pri
DIY
Sulte
ngAc
ehKa
lsel
Babe
lM
aluk
uN
TTSu
lut
Kalte
ngGo
ront
alo
Jam
biBe
ngku
luPa
pbar
Kalta
raSu
ltra
Mal
utSu
lbar
Tes HIV Jan - Jun 2020
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Periode April – Juni 2020a. Jumlah ibu hamil berkunjung pertama kali ke ANC sebanyak 109.385 orang.b. Jumlah ibu hamil di periksa HIV sebanyak 382.695 orang.c. Jumlah ibu hamil HIV positif sebanyak 1.555 orang.d. Jumlah ibu hamil HIV positif mendapat ART sebanyak 324 orang.e. Jumlah ibu hamil diperiksa sifilis sebanyak 96.746 orang.f. Jumlah ibu hamil yang positif sifilis sebanyak 741 orang.g. Jumlah ibu hamil sifilis yang diobati sebanyak 275 orang.h. Jumlah bayi dari ibu odha mendapat profilaksis ARV sebanyak 126 bayi.i. Jumlah bayi dari ibu ODHA diperiksa diagnostik dini HIV sebanyak 196 bayi.j. Jumlah bayi HIV positif sebanyak 15 bayi.
B. SITUASI HIV AIDS & PIMS PERIODE JANUARI – JUNI TAHUN 2020Laporan periode Januari – Juni 2020 akan berbeda dengan Januari – Maret 2020 yang dijumlah dengan April – Juni 2020. Hal ini dikarenakan masih adanya layanan yang melapor Januari – Maret 2020 di periode April – Juni 2020 (layanan yang terlambat melapor).
1. Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV Periode Januari – Juni 2020a. Jumlah penemuan kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 21.220 orang dari
1.737.714 orang yang dites HIV, dan sebanyak 17.085 orang mendapat pengobatan HIV.
Tes HIV Januari - Juni 2020 = 1.737.714 orang
66.7%
33.3%
Laki-laki Perempuan
4 6 8 2 4 2 4 3 1
97
7769
53
2720 16 14 11 10 10 7 6 6 5 5 4 3 3 1 1
Jatim
Jabar
Jateng
DKI Jaka
rta
Banten
Kepri
Papua DIY
Kaltim
Kaltara
Papbar
Malut
Sumsel
Lampung
Sumbar
Riau
Sulte
ngSu
lsel
Sulbar
Kalbar
Sultr
a
Terdeteksi Tidak Terdeteksi
Bayi dites EID = 479;Bayi terdeteksi HIV = 34
2,94
82,
188
2,06
32,
045
1,03
289
778
654
948
036
730
028
528
027
026
825
124
218
517
615
615
214
614
313
413
411
811
410
881 69 61 24 20 13
Jatim
Jate
ngDK
I Jak
arta
Jaba
rPa
pua
Sum
ut Bali
Sulse
lBa
nten
Kalti
mKe
pri
Lam
pung
Kalb
arRi
au DIY
Sulu
tN
TTSu
mse
lKa
lsel
Jam
biKa
lteng
Papb
arSu
lteng
Sum
bar
NTB
Mal
utSu
ltra
Mal
uku
Babe
lAc
ehKa
ltara
Beng
kulu
Goro
ntal
oSu
lbar
ODHA Mulai ART Jan - Jun 2020
ODHA Mulai ART Januari - Juni 2020 = 17.085 orang
1.5%
0.9% 2.5%14.5%
70.7%
9.8%
≤4 5-14 15-19
20-24 25-49 ≥50
b. Penemuan kasus HIV pada bayi <18 bulan periode Jan – Juni 2020 sebesar 34 dari 479 bayi yang dites HIV menggunakan PCR DNA (EID).
c. Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70,7%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (14,5%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (9,8%). Berdasarkan jenis kelamin, persentase penemuan kasus HIV pada laki-laki sebesar 66,7% dan perempuan sebesar 33,3% dengan rasio laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
0.5%17.5%
20.6%
8.7%
52.7%
Penasun Heteroseksual Homoseksual
Lain-lain Tidak Diketahui
841
657
318
298
229
190
179
175
155
147
127
116
108
93 88 88 85 83 73 58 57 46 38 38 38 30 26 25 25 23 16 14 2 -
Jate
ngJa
bar
Bali
Papb
arJa
timKe
pri
Sulu
tSu
mut DK
ISu
lsel
Kalse
lN
TTKa
ltim
Sum
bar
Riau
Sum
sel
Jam
biBa
nten
Sulte
ngKa
lbar
Lam
pung DI
YN
ADKa
ltara
Mal
utPa
pua
Beng
kulu
Sultr
aM
aluk
uKa
lteng
Babe
lN
TBSu
lbar
Goro
ntal
o
Kasus AIDS Jan-Jun 2020
3.1%
19.4%
1.2%
0.5%
0.8%19.7%
14.4%
0.7%
WPS LSL Waria
Penasun WBP Bumil
Pasien TB Pasien IMS
d. Persentase HIV ditemukan berdasarkan transmisi masing-masing secara homoseksual 20,6%; heteroseksual 17,5%; dan penggunaan jarum suntik 0,5%. Persentasi kasus HIV dilaporkan pada kelompok populasi WPS 3,1%; LSL 19,4%; waria 1,2%; Penasun 0,%; WBP 0,8%; ibu hamil 19,7%; pasien TB 14,4%; dan pasien IMS 0,7%.
2. Pemeriksaan Viral Load Periode Januari – Juni 2020a. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 6 bulan ART sebanyak 753 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 704 orang (93%)b. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 12 bulan ART sebanyak 1.050 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 947 orang (90%)c. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah >12 bulan ART sebanyak 3.191 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 2.868 orang (90%)
3. Penemuan Kasus AIDS Periode Januari – Juni 2020a. Jumlah penemuan kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 4.486 orang. Lima
provinsi dengan jumlah kasus AIDS dilaporkan terbesar berturut-turut adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Papua Barat, dan Jawa Timur.
Kasus AIDS Januari-Juni 2020 = 4.486 orang
b. Kelompok umur 30-39 tahun merupakan kelompok dengan persentase AIDS tertinggi (34,2%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (27,8%) dan kelompok umur 40-49 tahun (20,9%).
0.1% 1.0% 1.5% 2.3%
27.8%
34.2%
20.9%
8.8%
2.9%
0.5% <1
1-4
5-14
15-19
20-29
30-39
40-49
50-59
>=60
tidak melaporkan umur
c. Faktor risiko tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (63,1%), homoseksual (21,8%), Penasun (7,8%), perinatal (2,5%), biseksual (2,0%) dan tranfusi (0,2%).
63.1%7.8%
21.8%
2.5% 2.0% 0.2% 1.0% 1.6%
Heterosex
IDU
Homosex
Perinatal
Bisex
Tranfusi
Lain-lain
Tak diketahui
d. Terjadi peningkatan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dibandingkan triwulan I (Januari – Maret) tahun 2020 (2.130 orang menjadi 2.356 orang).
4. Penemuan Kasus PIMS Periode Januari – Juni 2020a. Jumlah seluruh kasus PIMS dengan penegakan diagnosa berdasarkan
pendekatan sindrom berjumlah 18.487 kasus, sedangkan berdasarkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium berjumlah 28.269 kasus.
b. Jumlah kasus PIMS terbesar berdasarkan kelompok risiko secara berurutan adalah pasangan risti (2.651); LSL (2.391); wanita pekerja seks (1.514); pelanggan PS (941); Waria (227); pria pekerja seks (22); dan penasun (9).
17
555402,543
5,319
6,249
7,68417,474
IDU
PPS
Waria
Pelanggan PS
WPS
LSL
Pasangan Risti
Lain-lain
c. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan sindrome yang dilaporkan yaitu duh tubuh vagina 12.853 kasus, duh tubuh uretra 3.702 kasus, ulkus genital 598 kasus, bubo inguinal 19 kasus, penyakit radang panggul 274 kasus, pembengkakan skrotum 58 kasus, tumbuhan genital/ vegetasi 757 kasus, konjungtivitis neonatorum 2 kasus, dan duh tubuh anus 224 kasus.
d. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan pemeriksaan laboratorium yang dilaporkan yaitu sifilis dini 6.180 kasus, sifilis lanjut 2.362 kasus, gonore 3.774 kasus, urethritis gonore 3.023 kasus, urethritis non-GO 3.057 kasus, servisitis proctitis 8.269 kasus, LGV 85 kasus, trikomoniasis 915 kasus, dan herpes genital 604 kasus.
1 Duh tubuh vagina 12.8532 Duh tubuh uretra 3.7023 Ulkus genital 5984 Bubo inguinal 195 Penyakit radang panggul 2746 Pembengkakan skrotum 587 Tumbuhan genital/vegetasi 7578 Konjungtivitis neonatorum 29 Duh Tubuh Anus 224
Total 18.48710 Sifilis Dini 6.18011 Sifilis Lanjut 2.36212 Gonore 3.77413 Urethritis Gonore 3.02314 Urethritis non-GO 3.05715 Servisitis Proctitis 8.26916 LGV 8517 Trikomoniasis 91518 Herpes Genital 604
Total 28.269
No. PENDEKATAN DIAGNOSA Januari-Juni 2020
DIAGNOSA SINDROM/ KLINIS
DIAGNOSA LABORATORIUM
e. Rasio ulkus genital antara laki-laki dan perempuan adalah 4:3.
8597,195 6,048
10,362 9,793
21,59121,03121,511
29,03732,71130,935
41,250
48,30046,65950,282
21,220
s.d. 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019
Jumlah Kasus HIV
Kumulatif Kasus HIV s.d. Juni 2020 = 398.784 orang
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Periode Januari – Juni 2020a. Jumlah ibu hamil berkunjung pertama kali ke ANC sebanyak 308.233 orang.b. Jumlah ibu hamil di periksa HIV sebanyak 1.068.328 orang.c. Jumlah ibu hamil HIV positif sebanyak 4.190 orang.d. Jumlah ibu hamil HIV positif mendapat ART sebanyak 843 orang.e. Jumlah ibu hamil diperiksa sifilis sebanyak 282.362 orang.f. Jumlah ibu hamil yang positif sifilis sebanyak 2.453 orang.g. Jumlah ibu hamil sifilis yang diobati sebanyak 940 orang.h. Jumlah bayi dari ibu odha mendapat profilaksis ARV sebanyak 249 bayi.i. Jumlah bayi dari ibu ODHA diperiksa diagnostik dini HIV sebanyak 479 bayi.j. Jumlah bayi HIV positif sebanyak 34 bayi.
C. SITUASI HIV AIDS DAN PIMS TAHUN 1987 SAMPAI DENGAN JUNI 2020
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan Juni 2020, HIV AIDS telah dilaporkan oleh 484 (94,2%) kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat penambahan 0 kabupaten/kota yang melapor dibandingkan triwulan I tahun 2020.
1. Penemuan Kasus HIV s.d Juni 2020a. Jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2020
mengalami kenaikan tiap tahunnya. Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2020 sebanyak 398.784 (73% dari target 90% estimasi ODHA tahun 2020 sebesar 543.100).
2.2%
1.0% 3.3%15.7%
70.7%
7.0%
≤4
5-14
15-19
20-24
25-49
≥50
62%38%
Laki-laki Perempuan
4.4%
31.2%
17.0%15.3%
32.1%
Penasun Heteroseksual Homoseksual Lain-lain Tidak Diketahui
b. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70,7 %), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15,7%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (7,0%). (data tersedia sejak tahun 2010). Persentase kasus HIV pada laki-laki sebesar 62% dan perempuan sebesar 38% dengan rasio laki-laki dan perempuan adalah 13:8. (data tersedia sejak tahun 2008)
c. Persentase HIV ditemukan berdasarkan transmisi masing-masing secara heteroseksual 31,2%; homoseksual 17,0%; dan penggunaan jarum suntik 4,4%. (data tersedia sejak tahun 2010)
68,1
1960
,417
43,1
7437
,662
36,2
6222
,427
20,4
8710
,951
10,6
0610
,254
8,19
58,
138
6,59
35,
925
5,84
65,
391
5,20
74,
462
4,23
33,
828
3,82
62,
803
2,01
71,
929
1,72
11,
659
1,19
01,
129
1,12
795
185
083
132
824
6
DKI J
akar
taJa
timJa
bar
Papu
aJa
teng Ba
liSu
mut
Sulse
lBa
nten
Kepr
iKa
lbar
Kalti
m DIY
Riau
Papb
arN
TTSu
lut
Mal
uku
Sum
sel
Lam
pung
Sum
bar
Kalse
lN
TBJa
mbi
Sulte
ngBa
bel
Mal
utKa
lteng
Sultr
aBe
ngku
luKa
ltara
Aceh
Goro
ntal
oSu
lbar
Kasus HIV s.d. Juni 2020
Kasus HIV s.d. Juni 2020 = 398.784 orang
d. Lima provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (68.119), diikuti Jawa Timur (60.417), Jawa Barat (43.174), Papua (37.662), dan Jawa Tengah (36.262).
2. Pengobatan HIV s,d Juni 2020a. Kaskade orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan ARV sebagai
berikut: Jumlah kumulatif ODHA yang masuk perawatan sebanyak 386.801 orang. Jumlah kumulatif ODHA meninggal sebelum pengobatan sebanyak 10.941 orang. Jumlah kumulatif ODHA yang pernah mendapatkan pengobatan 293.776 orang. Jumlah kumulatif ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan ARV s.d
bulan Juni 2020 sebanyak 135.403 orang (46% dari 293.776). Jumlah kumulatif ODHA meninggal setelah pengobatan sebanyak 43.318
orang (15% dari 293.776). Jumlah kumulatif ODHA menghentikan pengobatan sebanyak 6.372 orang
(2% dari 293.776).. Jumlah kumulatif ODHA yang tidak hadir atau gagal follow up (putus obat)
sebanyak 60.744 orang (22% dari 293.776). Jumlah kumulatif ODHA yang rujuk keluar sebanyak 44.513 (15% dari
293.776).b. Jumlah kumulatif ODHA yang menggunakan rejimen lini 1 sebanyak 131.384
orang (97%) dan rejimen lini 2 sebanyak 4.019 orang (3%).
3. Pemeriksaan Viral Load s.d Juni 2020a. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 6 bulan ART sebanyak 2.535 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 2.276 orang (90%)b. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 12 bulan ART sebanyak 4.926 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 4.430 orang (90%)c. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah >12 bulan ART sebanyak 15.762 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 14.123 orang (90%)
543,100
398,784344,525
205,945135,403
23,223 20,829
-
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
Estimasi
ODHA
ODHA Ditemuka
n
ODHA Ditemuka
n dan M
asih
Hidup ODHA Mulai
ART
ODHA On ART
ODHA Dites V
L
ODHA dengan VL T
ersupresi
25%
3.8%
4. Kaskade Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV s.d Juni 2020
Keterangan: ODHA Ditemukan dan Masih Hidup = ODHA Ditemukan – ODHA MeninggaL Sebelum ART – ODHA Meninggal
Setelah ART ODHA Mulai ART = ODHA Pernah Mulai ART – ODHA Meninggal Setelah ART – ODHA Rujuk Keluar Setelah ART
5. Penemuan Kasus AIDS s.d Juni 2020a. Jumlah AIDS yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2020 relatif
stabil setiap tahunnya. Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Juni 2020 sebanyak 125.587 orang.
5,3953,716
4,872 5,3596,712 7,437
8,329
11,23812,214
8,754 9,21510,14610,48810,190
7,036
4,486
sd 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019
Jumlah Kasus AIDS
Kumulatif Kasus AIDS s.d. Juni 2020 = 125.587
25%Capaian
Target
73% 81%
90%
63%
59%
33%
8%
Laki-laki Perempuan Tidak Melaporkan Jenis Kelamin
b. Kelompok umur 20-29 tahun merupakan kelompok dengan persentase tertinggi (31,9%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (31,2%), 40-49 tahun (14,1%), 50-59 tahun (5,4%), dan 15-19 tahun (3,2%).
0.5% 1.7% 1.2% 3.2%
31.9%
31.2%
14.1%
5.4%1.6%
9.1%
<1
1-4
5-14
15-19
20-29
30-39
40-49
50-59
>=60
tidak melaporkan umur
c. Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 59% dan perempuan 33%. Sementara itu 8% tidak melaporkan jenis kelamin.
233446
300446465504754909
2,631
3,110
3,140
3,6015,898
6,20410,407
16,376
18,178
20,043
32,518
TurisPramugara/i/pilotManajer/eksekutifTenaga profesional medisPelautNarapidanaSeniman/artis/aktor/pengrajinTenaga profesional non medisAnggota ABRI/POLRISupirPegawai Negeri SipilAnak sekolah/mahasiswaPenjaja sexBuruh kasarPetani/peternak/nelayanLain-lainWiraswasta/usaha sendiriIbu rumah tanggaTenaga non profesional (karyawan)Tidak diketahui
d. Jumlah AIDS tertinggi menurut pekerjaan/status adalah tenaga non profesional (karyawan) (20.043), Ibu rumah tangga (18.178), wiraswasta/usaha sendiri (16.376), petani/peternak/nelayan (6.204), dan buruh kasar (5.898).
e. Lima provinsi dengan jumlah AIDS terbanyak adalah Papua (23.629), Jawa Timur (21.016), Jawa Tengah (12.565), DKI Jakarta (10.672), dan Bali (8.548).
23,6
2921
,016
12,5
6510
,672
8,54
87,
719
4,24
03,
563
3,23
02,
866
2,55
82,
309
2,20
42,
174
2,10
32,
039
1,88
31,
583
1,41
01,
092
888
861
835
799
736
643
638
584
563
537
510
348
215
27
Papu
a
Jaw
a Ti
mur
Jaw
a Te
ngah
DKI J
akar
ta
Bali
Jaw
a Ba
rat
Sum
ater
a U
tara
Sula
wes
i Sel
atan
Bant
en
Kalim
anta
n Ba
rat
Riau
Sum
ater
a Ba
rat
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Kepu
laua
n Ri
au
Sula
wes
i Uta
ra
Papu
a Ba
rat
Kalim
anta
n Ti
mur
DI Y
ogya
kart
a
Sum
ater
a Se
lata
n
Lam
pung
Sula
wes
i Ten
gah
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Jam
bi
Mal
uku
Mal
uku
Uta
ra
Kalim
anta
n U
tara
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Nan
ggro
e Ac
eh D
arus
sala
m
Kepu
laua
n Ba
ngka
Bel
itung
Kalim
anta
n Se
lata
n
Beng
kulu
Kalim
anta
n Te
ngah
Goro
ntal
o
Sula
wes
i Bar
at
Kumulatif Kasus AIDS s.d. Juni 2020
Kumulatif Kasus AIDS s.d. Juni 2020 = 125.587 orang
f. Faktor risiko penularan terbanyak melalui hubungan seksual berisiko heteroseksual (70,1%), penggunaan alat suntik tidak steril (8,0%), diikuti homoseksual (7,8%), dan penularan melalui perinatal (2,9%).
70.1%
8.0%
7.8% 2.9%
0.9%
0.3%0.4% 9.7%
Heterosex
IDU
Homosex
Perinatal
Bisex
Tranfusi
lain-lain
tak diketahui
g. Angka kematian (CFR) AIDS mengalami penurunan dari 0,59% pada tahun 2019 menjadi 0,31% pada Juni 2020.
21.3
8%
5.48
%
7.30
%
8.35
%
13.2
1%
13.0
0%
11.3
4%
8.47
%
6.94
%
6.12
%
5.23
%
4.14
%
4.36
%
2.67
%
1.58
%
1.07
%
1.08
%
1.09
%
1.03
%
0.59
%
0.31
%
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
6. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Tahun 2017 s.d Juni 2020a. Kaskade ibu hamil yang mendapatkan ARV
Periode Bumil Dites HIV
Bumil HIV Positif
Bumil Masuk Perawatan
HIV dan ART
Bumil Mulai ART
TOTAL 6.602.049 19.576 7.764 6.1512017 1.357.255 3.873 1.972 1.5362018 1.805.993 5.074 2.366 1.8182019 2.370.473 6.439 2.374 1.954
Jan – Jun 2020 1.068.328 4.190 1.052 843
b. Kaskade Bayi Lahir Hidup dari Ibu HIV
Periode
Bayi yang lahir hidup dari bumil
ODHA
Bayi yang lahir
hidup dari Bumil ODHA
mendapat profilaksis
ARV
Bayi yang lahir hidup dari Bumil
ODHA mendapat
Pemantauan EID
Bayi HIV Tidak
Terdeteksi
Bayi HIV Terdeteksi
Bayi HIV Positif yang
mendapat ART
TOTAL 2.383 2.113 1.729 1.572 157 5652017 785 702 N.A N.A N.A 1792018 651 548 N.A N.A N.A 1512019 691 614 1.250 1.127 123 169
Jan–Jun 2020 256 249 479 445 34 66
c. Kaskade Sifilis Ibu Hamil
Periode Bumil Dites Sifilis
Bumil Sifilis Positif
Bumil Sifilis Diobati
TOTAL 1.007.336 13.255 6.2002017 87.418 2.784 7582018 214.179 3.081 1.5932019 423.377 4.937 2.909
Jan – Jun 2020 282.362 2.453 940
D. LAYANAN1. Pada periode Januari – Juni 2020, layanan HIV AIDS yang aktif melaporkan data
layanannya, sebagai berikut: 7.974 layanan Tes HIV 1.455 layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) yang aktif
melakukan pengobatan ARV sampai dengan Juni 2020, terdiri dari: 1.194 layanan rujukan dan 261 layanan satelit
4.410 layanan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) 64 layanan program terapi rumatan metadon (PTRM) yang aktif melakukan
pemberian metadon 69 layanan alat suntik steril, dan 23 layanan memiliki mesin VL konvensional (ABBOTT) dan 66 layanan memiliki
mesin VL Gen Xpert.
2. Kecukupan Stok ARVKecukupan stok ARV Nasional (Pusat dan Provinsi):3TC(150) : 8,8 bulan ZDV(100) : 35 bulanABC(300) : 4,9 bulan TDF(300)/FTC(200) : 4,3 bulanEFV(200) : 7,9 bulan ZDV(300)/3TC(150) : 2,2 bulanEFV(600) : 4,3 bulan TDF(300)/3TC(150)/EFV(600): 1,7 bulanLPV(200)/r(50) : 6,8 bulan ZDV(60)/3TC(30)/NVP(50) : 2,2 bulanNVP(200) : 11,9 bulan RPV(25) : 34,3 bulanTDF(300) : 2,1 bulan LPV(100)/r(25) : 10 bulan
Pengadaan APBN 2020 sudah terealisasi dan berproses distribusinya. Pengadaan Global Fund 2020 sesuai LoHP sudah terealisasi , dan untuk
tambahan TLD 100.000 botol dan DTG 50.000 botol, sudah tiba di Indonesia, dan sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan TLD sejumlah 50.000 botol dan DTG 25.000 botol.
Tambahan TLD sejumlah 300.000 botol dan DTG sejumlah 100.000 botol baru akan datang Oktober 2020. Obat ini akan didistribusikan untuk 6 Provinsi di Pulau Jawa dan Bali, yaitu :1. Jawa Barat2. Jawa Timur3. Jawa Tengah4. Banten5. DI Yogyakarta6. Bali
3. Ketersediaan Logistik non ARV Berikut ketersediaan stok logistik non ARV yang berada di tingkat pusat dan provinsi:
JENIS LOGISTIK SATUAN STOK PUSAT
STOK PROVINSI
Benzatin Penicilin 2,4 juta IU vial 0 20.688Fluconazol 150mg kapsul 1.538.650 43.440Alat Suntik Tuberculin / steril buah 858.600 76.900Pyrimethamine 25mg kapsul 0 38.300Azithromicyn 1000mg+ Cefixime 400mg paket 424.100 38.540Kondom buah 3.128.000 106.712Lubricant buah 0 0Alcohol Swab (BD Swab) buah 687.300 56.101Rapid test HIV 1 test 5.426.775 2.718.731Rapid test HIV 2 test 123.250 97.250Rapid test HIV 3 test 202.424 138.210DBS Collection kit 260 324Viral Load Genexpert test 100 394Micafungin/micamin 50mg vial 2.871 100Isoniazid 300mg / INH tablet 1.572.200 91.595Vitamin B6 25mg/ Piridoksin tablet 3.659.500 426.610Amphotericin B vial 924 350Cotrimoxazole 480mg tablet 0 208.400Cotrimoxazole 960 mg tablet 1.105.200 503.598RPR Sifilis tes 0 438.900Rapid Tes Sifilis tes 2.816.025 528.450Cryptococcus tes 4.900 0CD4 Mobile Pima tes 0 2.385CD4 Control tes 0 45
E. ANALISIS CAPAIAN 1. Jumlah tes HIV pada populasi kunci triwulan II tahun 2020 lebih rendah jika
dibandingkan dengan triwulan I, sehingga jumlah penemuan kasus HIV juga secara signifikan lebih rendah.
2. Berdasarkan jumlah ODHA yang mulai pengobatan ARV (17.085 orang) dan jumlah ODHA ditemukan (21.220 orang), maka dapat diasumsikan bahwa capaian pengobatan dini (Test And Treat) sebesar 81%.
3. Jumlah ODHA yang mulai ART pada triwulan II tahun 2020 sebesar 17.085 orang, sedangkan penambahan jumlah ODHA yang masih menerima pengobatan ARV (on ART) sampai dengan triwulan II tahun 2020 sebesar 7.790 orang. Hal ini dapat terjadi karena masih terdapat ODHA meninggal dan putus obat ARV (LFU) yang masih cukup tinggi.
4. Jumlah layanan perawatan, dukungan, dan, pengobatan ARV masih jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah layanan tes HIV, sehingga dapat menghambat akses pengobatan bagi ODHA.
5. Jumlah fasilitas dan kelengkapan alat dan bahan serta pembiayaan pemeriksaan viralload masih sangat terbatas.
6. Fasyankes yang melaporkan PIMS masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah fasyankes yang melaporkan Tes HIV.
7. Kasus PIMS pada populasi kunci dan pasangan risiko tinggi masih cukup tinggi, namun belum semua mendapatkan tata laksana yang adekuat .
8. Skrining HIV dan Sifilis belum dilakukan pada semua ibu hamil, dan belum semua mendapatkan pengobatan bagi ibu hamil yang hasilnya positif.
F. REKOMENDASI1. Mendorong Pelaksanaan SPM secara terintegrasi tidak terlepas antara indikator-
indikator terkait lainnya (Indikator untuk Ibu Hamil, Indikator TB dll) sebagai tolak ukur perlindungan masyarakat terhadap ancaman HIV.
2. Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan test and treat.
3. Melakukan perluasan layanan komperehensif mampu tes dan pengobatan HIV dan PIMS.
4. Penguatan layanan komperehensif dan berkesinambungan HIV dan PIMS dalam rangka pencapaian indikator, monitoring ODHA dalam pengobatan, dan ODHA putus obat.
5. Menjamin pemenuhan logistik (ARV, Non ARV, maupun bahan habis pakai) melalui dana APBN, APBD, dan sumber lain yang tidak mengikat sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Layanan PDP diharapkan dapat mengatur jadwal pemeriksaan viral load bagi ODHA yang telah memenuhi syarat.
Demikian laporan kami, mohon arahan lebih lanjut dari Bapak Menteri.Atas perkenan dan arahan dari Bapak Menteri, kami ucapkan terima kasih.
Direktur Jenderal P2P,
dr. Achmad YuriantoNIP.196203112014101001