Contoh kasusManajemen Agribisnis
Pertemuan IX
Ir. Susy Edwina, M.Si.
STRATEGI, KELEMBAGAAN, dan KEMITRAAN
STRATEGI PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KEMITRAAN AGRIBISNIS
HORTIKULTURA DI BALI
I. Peran Komoditas Hortikultura
Masalah:efisiensi,
produktivitas, kualitas
solusi :Membangun
kelembagaan kemitraan
Manajemenmutu yang
andal
pertumbuhanpermintaan elastis thd
pendapatan
II. Keragaan Kelembagaan Kemitraan
A. Contoh Kasus Pola Kelembagaan Kemitraan Agribisnis Hortikultura:
1. Komoditas Stroberi
2. Komoditas Manggis
3. Komoditas Sayuran
4. Pola Kemitraan dlm Menyediakan Modal
1. Komoditas Stroberi Pola Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA)
PD BaliKewajiban:
a.Pasca panen
b.Pengangkutan
Hak:
a.Penggunaan fasilitas
b. Imbalan jasa pasca panen
PT. BJKKewajiban:
a.Pengadaan saprodi
b.Budidaya
c. Pemasaran
Aturan main
a. Pola kemitraan kompleks dan berjenjang
b. Resiko dihadapi semua pelaku
c. PT BJK pihak yang memiliki bargaining power lebih besar
d. PT BJK bermitra dgn universitas (mutu)
e. Peran pemerintah sebatas fasilitator
2. Komoditas Manggis
kelompok tani – STA – (supplier, supermarket, hotel/restoran), dengan aturan:
a.STA membeli manggis petani mitra;
b.Harga pembelian sesuai harga pasar,
c.Petani boleh menjual langsung ke STA
d.Pembayaran tunai.
e.Harga manggis diatas harga impas (layak)
KEMITRAAN Komoditas Manggis
Petani
STA
Supplier (supermarket, hotel
Restoran)
Perjanjian Kontrak Manggis
STAKewajiban:
a.Perysaratan kualitas
b.STA tidak mampu
Client bebas membeli dari supplier lain;
SUPPLIERKewajiban
a.Pembinaan petani;
b.Mencarikan bibit
c. Membayar tepat
d.Pertemuan 3 bulanan.
Posisi tawar STA masih lemah
a. Jumlah permintaan supermarket sedikit (kurang efisien dalam pengangkutan)
b. Pembayaran dgn cara ditangguhkan,
c. STA membayar petani kontan
d. Aturan main termasuk rapuh utk kemitraan,
e. tidak ada instrumen yang mempererat agar interdependency menjadi lebih kuat.
3. Komoditas Sayuran
Pola lebih beragam:
a. perusahaan inti-rakyat (PIR),
b. pola kemitraan antara STA dengan petani dan supermarket,
c. pola kemitraan perdagangan umum
Perjanjian Kontrak Sayuran
PD BALIKewajiban:
a.Lahan 0,25 ha/KK
b.Saprodi
c. Bimbingan teknis
d.Pemasaran
PENGGARAPKewajiban
a.Budidaya
b.Mematuhi jadwal
c. Menyerahkan semua hasil panen
4. Penyediaan Modal (PETANI-LPD)
Tujuan:
a.Pembangunan ekonomi melalui tabungan serta penyaluran modal
b.Membantu petani yang kesulitan modal,
c.Kesempatan berusaha
d.Meningkatkan daya beli dan peredaran uang di desa.
Kegiatan LPD
• Simpanan (tabungan, deposito)
• Kredit produktif (pertanian, industri kecil,
• Usaha pengerahan dana desa;
• Penyertaan modal usaha lainnya;
• Menerima pinjaman lembaga keuangan.
Aturan main
a. Cadangan modal 60%;
b. Dana pembangunan desa 20%;
c. Jasa produksi/biaya operasional 10%;
d. Dana pembinaan, pengawasan dan perlindungan 5%; dan
e. Dana sosial 5%
B. Kendala dalam Membangun Kelembagaan Kemitraan
1. SDM petani dan aparat (KCD/BPP/PPL) yang masih kurang dalam teknik budidaya
2. teknologi panen serta penanganan pasca panen masih lemah
3. teknologi informasi masih lemah
4. Biaya investasi relatif mahal,
5. Jaminan pemasaran
6. Harga yang berfluktuasi
Next…
7. pembayaran relatif lambat8. Persaingan yang tidak sehat antar petani
produsen dalam menjual hasil9. kelembagaan ditingkat petani lemah10. Perusahaan avalis dalam kemitraan terbatas11. Komitmen belum optimal12. Kelembagaan ekonomi masyarakat bersifat
infoirmal
Upaya mengatasi kendala:
a. manajemen yang bersifat transparan
b. komitmen yang tinggi
c. Penanganan pasca panen dan pemasaran yang memadai
d. pendampingan dan pembinaan
e. Konsolidasi kelembagaan kelompok tani
III. STRATEGI PENGEMBANGAN
A. Potensi Pengembangan Kelembagaan Kemitraan Agribisnis
1. Potensi kultural dan sosial
2. Potensi regional
3. Potensi struktural
1. Potensi kultural dan sosial
a. hukum adat yang melekat
b. kelembagaan yang tumbuh dan mengakar
2. Potensi regional
memiliki resources endowment dengan
berbagai potensi sumberdaya alam yang
dijuluki sebagai Pulau Dewata, yang mampu
menarik wisatawan baik manca negara
maupun domestik.
3. Potensi struktural
Peraturan kelembagaan struktural yang dipadukan dengan lembaga adat
akan menjadi semakin solid dalam pembangun kelembagaan kemitraan.
B. Penyempurnaan Model Kemitraan Agribisnis
1. Pembentukan Asosiasi Petani Hortikultura (APH)
2. Pemberdayaan Pelayanan Informasi Pasar (PIP)
3. Mengefektifkan Peran PPL dan Dinas Lain Terkait
Next…..
3. Mengefektifkan Jaringan Komunikasi Vertikal antara Para Pelaku Agribisnis
4. Pembenahan infrastruktur STA
5. Pemberdayaan lembaga pembiayaan