7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 1/38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi sekarang begitu cepat seiring dengan waktu untuk
membantu mempermudah kegiatan manusia. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh
berbagai institusi dari seluruh penjuru dunia untuk menemukan teknologi baru. Penemuan
baru tersebut sebagai modal awal untuk menciptakan teknologi yang lebih mutakhir dan
efisien dari teknologi sebelumnya. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menciptakan
teknologi baru, salah satunya adalah mesin router kayu berbasis CNC. Dunia permesinan
memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, di satu
sisi sebagai produsen teknologi baru yang ada dan disisi lain sebagai konsumen yang
membutuhkan teknologi dalam proses produksi.
Semakin modern teknologi yang ada saat ini tidak di imbangi dengan ketelitian
maupun kejujuran dari pelaku kecurangan ekonomi, sehingga hanya karena rupiah mereka
dapat mengesampingkan keunggulan kualitas dan lebih memprioritaskan kuantitas, yang
berbanding terbalik dengan prinsip seorang desainer atau nsinyur terdahulu yang lebihmemperhatikan keselamatan konsumen dengan menghasilkan kualitas yang baik di banding
kuantitas yang banyak namun merugikan konsumen. Sebagai salah satu yang melatar!
belakangi permasalahan ini penulis ingin melakukan analisa perhitungan kekuatan meja
mesin stainless steel hexagonal mesin router kayu erasis !N!. "leh karena itu
dibutuhkan acuan standar untuk mengetahui kekuatan suatu struktur desain material agar
perancang dan pembuat memiliki patokan dasar dalam merancang atau membuat meja mesin
router kayu berbasis CNC dari bahan stainless steel he#agonal agar dapat mengetahui
kekuatan rangka mesin router kayu berbasis CNC tersebut.
Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan suatu struktur desain material adalah
dengan mencari tahu kekuatan material yang digunakan yaitu stainless steel he#agonal
dengan menggunakan uji bending, uji tekan dan uji kekerasan.
Pengujian bending, tekanan dan kekerasan sangatlah cocok untuk digunakan sebagai
dasar pengujian untuk mancari tahu kekuatan meja mesin router kayu berbasis CNC .
1
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 2/38
Pengujian bending kita dapat menentukan mutu suatu material secara $isual dan selain itu
dapat digunakan untuk mengukur kekuatan material akibat pembebanan dan kekenyalan hasil
sambungan las baik di weld metal maupun %&' dari material stainless steel persegi empat,
sedangkan pengujian tekan kita dapat mengetahui tekanan maksimum yang dapat diterima
meja stainless steel he#agonal tersebut, serta pengujian kekerasan dapat kita ketahui
ketahanan material terhadap deformasi dan merupakan ukuran ketahanan logam terhadap
deformasi plastik atau deformasi permanen, juga sebagai ukuran kemudahan dan kuantitas
khusus yang menunjukkan sesuatu mengenai kekuatan dan perlakuan panas dari material .
"leh karena itu dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengambil judul " Analisa
Perhitungan #ekuatan $tainless $teel Persegi Empat Untuk %esin &outer Berasis
!N! '.
1.( Batasan %asalah
(ntuk mengetahui masalah yang ada, penulis memberikan suatu batasan! batasan
mengenai pengetahuan dasar tentang pengujian bending, tekanan dan kekerasan, pengetahuan
bahan yang akan di uji, prosedur pengujian bahan dengan metode uji bending, tekan dan
kekerasan untuk mengetahui kekuatan meja stainless steel he#agonal. &pabila terjadi
kekuarangan dalam batasan masalah maupun dalam pembuatan proposal skripsi ini, mohon
ditambahkan.
1.) &umusan %asalah
Dalam menganalisa perhitungan kekuatan stainless steel persegi empat, dengan
menggunakan pengujian bending, tekan dan kekerasan dapat meliputi beberapa masalah
antara lain )
* &pa itu pengujian bending, tekan dan kekerasan +
Bagaiman mencari mutu secara $isual serta pembebanan dan kekenyalan dari meja
stainless steel he#agonal dengan uji bending +
- Bagaimana mencari tekanan maksimum yang dapat diterima meja stainless steel
he#agonal dengan menggunakan uji tekan +
Bagaimana mencari ketahanan material terhadap deformasi dan juga kekuatan dan
perlakuan panas dari stainless steel he#agonal dengan uji kekerasan +
/ 0etode penelitian yang dilakukan +
2
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 3/38
1.* +ujuan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kekuatan meja stainless steel he#agonal mesin
router kayu berbasisi CNC dengan uji bending, uji kekerasan dan uji tekan.
1., %an-aat
* (ntuk mengetahui kekuatan bahan yang di uji.
(ntuk mendapatkan data uji yang kongkrit dari material stainless steel persegi empat
yang di uji dengan pengujian bending, tekan dan kekerasan.
- (ntuk menganalisa kekuatan yang ada pada material meja mesin router.
Sebagai tambahan pengetahuan dari bahan uji.
1. %eto/e Penelitian
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk penulisan laporan ini menggunakan
beberapa metode, yaitu)
*. "bser$asi 1Pengamatan2
Dalam memperoleh data yang diperlukan, penulis melihat secara langsung
mengenai meja stainlees steel he#agonal mesin router kayu berbasis CNC.
. nter$iew 13awancara2
0etode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan orang!orang berkompeten dalam bidang ini
-. 0etode Pustaka
Penulis mengumpulkan bahan untuk laporan ini yang bersumber dari beberapa
buku yang dijadikan sebagai pedoman atau bacaan dalam menyusun landasan
teori.
1.0 $istematika $kripsi
Proposal skripsi yang disusun memiliki sistematika sebagai berikut )
B&B * P4ND&%(5(&N
3
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 4/38
Bagian pendahuluan ini berisi halaman judul latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode, sistematika skripsi pengantar, daftar isi, daftar
lampiran.
B&B D&S&6 74"6
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tentang pengertian teori pendukung
dari uji bending, uji tekan dan uji kekerasan secara umum, serta beberapa pengetahuan untuk
menunjang pengujian.
B&B 047"D"5"8 P4N457&N
Pada bab ini berisi alur kegiatan dan alur diagram penelitian yang digunakan
oleh penulis untuk melakukan analisa.
B&B 9 &N&5S& D&N P40B&%&S&N
Pada bab ini di jelaskan mengenai perhitungan! perhitungan mengenai uji tarik
serta analisis terhadap perhitungan tersebut.
B&B 9 :4S0P(5&N D&N S&6&N
Pada bab ini akan di uraikan tentang kesimpulan dan saran dari apa yang telah
penulis uraikan dalam bab! bab sebelumnya.
4
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 5/38
BAB II
DA$A& +E&I
(.1 %esin &outer #ayu Berasis !N!
Gambar 2.1 Mesin Router Kayu Berbasis CNC
0esin router CNC 1computeri;ed numerical control2 adalah suatu alat yang dapat
berfungsi untuk mengerjakan pekerjaan router yang berbasis bahan lunak seperti kayu ,
tipleks , acrylic , plastic , mdf 1 bubuk kayu olahan 2. 0esin ini dapat digunakan untuk
mengukir kayu, membuat kaligrafi, lukisan grafis, handycraft<sou$enir!sou$enir.
Dalampengoperasian mesin CNC router sebelum kita menjalankan mesin,yang
pertama adalah kita siapkan dahulu desainnya.:emudian kita gambar di computer<laptop
dengan software corel draw atau C&D<C&0 -D1tiga dimensi2 seperti 6hino, &utoC&D atau
&utodesk, 9car$e, Simli C&0, B0P to CNC, 0aster C&0 dll
5
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 6/38
(.1.1 #euntungan menggunakan mesin router !N! 2
*. Pengefisienan waktu kerja
. %asil yang kita peroleh dari mesin ini lebih memuaskan serta lebih rapi dibanding kita
mengerjakan dengan tangan.
-. 0enghasilkan pola yang sejenis apabila diperintahkan untuk memproduksi secara
massal.
Dalam suatu mesin CNC tersebut akan terdiri dari beberapa unit yaitu input unit,computing ot mathematics unit, memory unit, control unit, and output unit dan yang lainnya.
(nit!unit tersebut seluruhnya termasuk kedalam sistem kontrol dari mesin.&dapun yang
merealisasikan seluruh perintahnya adalah bagian mesin perkakas 1machines tools2.Dengan
demikian, suatu mesin CNC pada dasarnya hanya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian
CNC sistem dan mesin perkakas.
(.1.( Bagian3aian mesin !N!
&.(nit :ontrol berupa panel pengontrolan yang berisi tombol!tombol perintah untuk
menjelaskan kontrol gerakan mesin dan berbagai fungsi lainnya yang menggunakan
instruksi oleh sistem kontrol elektronika.
B.:epala 7etap berupa roda!roda gigi transmisi penukar putaran yang akanmemutar poros
spindel
C.Poros utama 1spindel2 berupa tempat kedudukan pencekam untuk berdirinya benda
kerja.4retan utama 1appron2 akan bergerak sepanjang meja sambilmembawa eretan
lintang
D.1cross slide2 dan eretan atas 1upper cross slide2 dan dudukan pahat.
4.4retan 0elintang yang menggerakan pahat arah melintang.
=.4retan 0emanjang yang menggerakan pahat arah $ertikal.
8.:epala 5epas, sejajar kepala tetap untuk membantu pergerakan spindel dalam
memegang
(.1.) Penjelasan tentang komponen /ari mesin !N!.
6
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 7/38
>antungnya dalam sistem CNC adalah komputer yang membawa< memuat semua
perhitungan dan rangkaian logik 1logical link!ups2. 0engingat sistem CNC sebagai alat
penghubung antara oprator dengan mesin perkakas, maka akan terdapat dua interface yang
berfungsi sebagai penghubung untuk operator dan mesin.
a2 nterface untuk oprator. Dalam komponen ini terdiri dari panel kendali 1control panel2
dan berbagai penghubung untuk alat pemuat data seperti punche tape reader dan
perforator, unti tipe magnitic, dan untuk penggerak disket dan printer.
b2 nterface untuk mesin perkakas. nterfacce ini adalah interface yang berhubungan
dengan sistem pengendalian, terdiri dari interface untuk pengendali sumbu 1&#is
Control2 dan sumber tenaga 1Power suplly2.
(.1.* Panel 4 panel pengen/ali mesin !N!2
a2 Display adalah komponen dari kontrol unit yang berguna untuk melihat kondisi aktual
pada saat beroprasi. Display ini biasanya berbentuk monitor.
b2 Pengendali untuk pengoperasian mesin. :omponen ini terdiri dari tombol!tombol
yang berfungsi untuk menggerakan mesin perkakas.
c2 Control untuk pemuatan program secara manual. :omponen ini digunakan untuk
pemuatan data atau program secara manual dan pembetulan 1corecting2. :omponen
ini dikenal dengan nama keyboard.
d2 :omponen pemindah fungsi mode. :omponen ini berfungsi sebagai pengubah fungsi
1operating modes2 seperti mode manual, edit, eksekusi dan otomatis
(.( %eja %esin &outer #ayu
7
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 8/38
Gambar 2.2 Meja Mesin Router Kayu CNC
0eja mesin router berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas,eretan, penyangga
diam 1 steadyrest 2, tempat benda kerja dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu
perouteran. Bentuk ala ini bermacam!macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau
kedua sisinya mempunyai ketinggiana tertentu. Dalam penggunaanya meja mesin router kayu
haruslah mempunyai standar pembuatan yang mumpuni untuk menopang beban yang di
topangnya. (ntuk menganalisa kekuatan pada meja mesin router tersebut kita dapat
melakukan pengujian terhadap material meja mesin router tersebut, penulis dalam hal ini
memilih material stainless steel he#agonal. Dalam menganalisan kekuatan meja mesin router
tersebut penulis terfokus dengan pengujian bending, kekerasan dan tekan, karena pengujian
tersebut dibilang dapat memberikan hasil analisa yang memadai.
(.) Uji Ben/ing
8
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 9/38
Pengujian ini merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang diletakkan
terhadap specimen dan bahan, baik bahan yang akan digunakan pada kontraksi atau
komponen yang akan menerima pembebanan terhadap suatu bahan pada satu titik tengah dari
bahan yang ditahan diatas dua tumpuan. Pengujian lentur 1bending2 pada umumnya dilakukan
dengan dua metode berikut )
a. three point bending
Pada three point bending , spesimen atau benda dikenai beban pada satu titik yaitu tepat
pada bagian tengah batang 1? 52. Pada metode ini material harus tepat berada di ? 5, agar
mendapatkan momen maksimum karena saat mecari σ dibutuhkan momen maksimum
tersebut.
b. four point bending
Pada four point bending , benda kerja dikenai beban pada dua titik, yaitu pada @5 dan
A5. Pembebanan menggunakan four point benidng lebih baik dari pada menggunakan 7hree
poin bening ini dikarenakan adanya rentang pada spesimen yang menyebabkan tegangan
geser . lustrasi pengujian dapat dilihat di gambar berikut )
Gambar 2.3 Ilustrasi Uji Bending
(.).( #ekuatan Ben/ing
9
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 10/38
Pada perhitungan kekuatan bending ini, digunakan persamaan )
σ = 3 FL
4bd2 .
!1"
Dimana )
σ 7egangan bending 10Pa2
# Beban < $oad 1N2
5 Panjang Span < %u&&ort s&an1mm2
b 5ebar< 'idt( 1mm2
d 7ebal < )e&t( 1mm2
Sedangkan untuk mencari modulus elastisitas bending mengunakan rumus )
E=32bh
3
δ DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD1,2
Dimana )
* 0odulus 4lastisitas Bending 10Pa2
# Beban < $oad 1N2
5 Panjang Span < %u&&ort s&an1mm2 b 5ebar< 'idt( 1mm2
d 7ebal < )e&t( 1mm2
E Defleksi 1mm2
>ika modulus elastisitas dan tegangan telah diketahui maka regangan dapat di cari dengan
hukum %ooke σ =ε .E , menjadi
ε= σ
E ..
1-2
(ntuk momen bending dapat dicari tahu dengan persamaan
m= F . L .
12
10
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 11/38
Dimana )
0 0omen Bending 1 kg.mm2
= Beban 1N2
5 Panjang bahan 1mm2
(.* Uji #ekerasan
Pada umumnya, kekerasan menyatakan ketahanan terhadap deformasi dan merupakan
ukuran ketahanan logam terhadap deformasi plastik atau deformasi permanen 1Dieter, *FGH2.
(ntuk para insinyur perancang, kekerasan sering diartikan sebagai ukuran kemudahan dan
kuantitas khusus yang menunjukkan sesuatu mengenai kekuatan dan perlakuan panas dari
suatu logam.7erdapat tiga jenis ukuran kekerasan, tergantung pada cara melakukan pengujian,
yaitu) 1*2 :ekerasan goresan 1 s+rat+( (ardness2I 12 :ekerasan lekukan 1indentation
(ardness2I 1-2 :ekerasan pantulan 1rebound 2. Untuk logam, hanya kekerasan lekukan yang
banyak diguanakan dalam kaitannya dengan bidang rekayasa. 7erdapat berbagai macam
uji kekerasan lekukan, antara lain) (ji kekerasan Brinell, 9ickers, 6ockwell, :noop, dan lain
sebagainya.
,abel 2.1 ,e-ni- Uji Ke-erasan
11
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 12/38
Gambar 2. /erbandingan dari bebera&a s-ala -e-erasan.
Gambar 2. 0ubungan nantara -e-erasan dan tari- -e-uatan untu- baja -uningan
danbesi +or. )ata diambil dari$ogam 0andboo- /ro&erti dan %ele-si Irons danBaja 4ol
12
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 13/38
. 1 edisi 5 B. bardes ! *ditor " Masyara-at 6meri-a untu- $ogam 1578 && 39 dan 91 . :
dan $ogam0andboo- /ro&erties dan%ele-si Non;errous /aduandan $ogam Murni 4ol . 2
5edisi 0. Ba-er ! Managing*ditor " Masyara-at 6meri-a untu- $ogam 1575 (al .
327. <
(.*.1 Uji #ekerasan Brinell
0etode uji kekerasan yang diajukan oleh >.&. Brinell pada tahun *F ini merupakan
uji kekerasan lekukan yang pertama kali banyak digunakan serta disusun pembakuannya
1Dieter, *FGH2. (ji ini berupa pembentukan lekukan pada permukaan logam memakai bola
baja yang dikeraskan yang ditekan dengan beban tertentu. Beban diterapkan selama waktu
tertentu, biasanya - detik, dan diameter lekukan diukur dengan mikroskop atau kaca
pembesar berskala, setelah beban dihilangkan. Permukaan yang akan dibuat lekukan harus
relatif halus, rata dan bersih dari debu atau kerak .
&ngka kekerasan brinell 1B%N2 dinyatakan sebagai beban P dibagi luas permukaan
lekukan. Pada prakteknya, luas ini dihitung dari pengukuran mikroskopik panjang diameter
jejak. B%N dapat ditentukan dari persamaan berikut)
B%N
D2−d
2
D−√ ¿¿
(πD
2)¿
P
¿
...1/2
Dimana
P beban yang digunakan 1kg2
D diameter bola baja 1mm2d diameter lekukan 1mm2
t kedalaman jejak, mm
Dari gambar .*-, Dapat dilihat bahwa dDsinJ. Dengan memasukkan harga ini ke
dalam persamaan 1*2 akan dihasilkan bentuk persamaan kekerasan brinell yang lain, yaitu)
B%N
P
(π
2) D2(1−cos∅) ....
....................1K2
13
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 14/38
D
Φ Φ
θ
d
P
Gambar 2.= /arameter>&arameter dasar
&ada &engujian Brinell !)ieter 1587"
>ejak penekanan yang relatif besar pada uji kekerasan brinell memberikan
keuntungan dalam membagikan secara pukul rata ketidak seragaman lokal. Selain itu, uji
brinell tidak begitu dipengaruhi oleh goresan dan kekasaran permukaan dibandingkan uji
kekerasan yang lain. Sebaliknya, jejak penekanan yang besar ukurannya, dapat menghalangi
pemakaian uji ini untuk benda uji yang kecil atau tipis, atau pada bagian yang kritis terhadap
tegangan sehingga lekukan yang terjadi dapat menyebabkan kegagalan 1 ;ailure2.
(.*.( Uji #ekerasan 5i6kers
Pada dasarnya metode pengujian kekerasan 9ickers hampir sama dengan Brinells
hanya identornya saja yang berbeda.
a b c
Gambar 2.9 ,i&e>ti&e le-u-an &iramid intan !a" le-u-an yang sem&urna !b" le-u-an
bantal jarum !+" le-u-an berbetu- tong !)ieter 1587"
5ekukan yang benar yang dibuat oleh penekan piramida intan harus berbentuk bujur
sangkar 1gambar -a2. 5ekukan bantal jarum 1gambar -b2 adalah akibat terjadinya
penurunan logam di sekitar permukaan piramida yang datar. :eadaan demikian terjadi
pada logam!logam yang dilunakkan dan mengakibatkan pengukuran panjang diagonalyang berlebihan. 5ekukan berbentuk tong 1gambar -c2 akibat penimbunan ke atas logam!
14
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 15/38
logam di sekitar permukaan penekan tedapat pada logam!logam yang mengalami proses
pengerjaan dingin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada metode pengujian kekerasan 9ickers
adalah sebagai berikut )
*. Spesimen harus memenuhi persyaratan)
Permukaan harus rata dan %alus
Dapat ditumpu dengan baik dan permukaan horisontal
. dentor yang digunakan adalah pyramid intan yang beralas bujur sangkar dengan
sudut puncak antara dua sisi yang berhadapan adalah *-Ko .
-. Pada dasarnya semua beban bisa digunakan, kecuali untuk pelat yang tipis harus
digunakan beban yang ringan.
. Pada pelaksanaannya, pengujian kekerasan ini dilakukan dengan menekan identor
pada permukaan specimen selama * L - detik.
/. Nilai kekerasan pengujian ini dinyatakan dalam satuan DP% 14i+-ers )iamond
/yramid 0ardness2 yang dihitung berdasarkan diagonal identasi dengan persamaan
sebagai berikut )
2
∅/¿
¿¿¿
2 P sin ¿
DPH =¿
...1H2
Dimana,
P beban yang diterapkan, kg
∅ sudut antara intan yang berlawanan 1360
5 panjang diagonal rata!rata, mm
Persamaan ini didapatkan dari %asil tapak tekan pengujian $ickers yang
ditunjukkan pada gambar .H)
15
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 16/38
Gambar 2.7 0asil ,a&a- ,e-an /engujian 4i+-ers
(.*.) Uji #ekerasan &o6k7ell
Pengujian rockwell mirip dengan pengujian brinell, yakni angka kekerasan yang
diperoleh merupakan fungsi derajat indentasi. Beban dan indentor yang digunakan
ber$ariasi tergantung pada kondisi pengujian. Berbeda dengan pengujian brinell, indentor
dan beban yang digunakan lebih kecil sehingga menghasilkan indentasi yang lebih kecil
dan lebih halus. Banyak digunakan di industri karena prosedurnya lebih cepat 1Da$is,
7ro#ell, dan 3iskocil, *F//2.
ndentor atau Mpenetrator dapat berupa bola baja atau kerucut intan dengan ujung
yang agak membulat 1biasa disebut Mbrale2. Diameter bola baja umumnya *<*K inchi,
tetapi terdapat juga indentor dengan diameter lebih besar, yaitu *<G, *<, atau *< inchi
untuk bahan!bahan yang lunak. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan
beban minor * kg, dan kemudian beban mayor diaplikasikan. Beban mayor biasanya K
atau * kg untuk indentor bola baja dan */ kg untuk indentor brale. 0esikpun
demikian, dapat digunakan beban dan indentor sesuai kondisi pengujian.
:arena pada pengujian rockwell, angka kekerasan yang ditunjukkan merupakan
kombinasi antara beban dan indentor yang dipakai, maka perlu diberikan awalan huruf
pada angka kekerasan yang menunjukkan kombinasi beban dan penumbuk tertentu untuk
skala beban yang digunakan.
Dial pada mesin terdiri atas warna merah dan hitam yang didesain untuk
mengakomodir pengujian skala B dan C yang seringkali dipakai. Skala kekerasan B
digunakan untuk pengujian dengan kekerasan medium seperti baja karbon rendah dan
baja karbon medium dalam kondisi telah dianil 1dilunakkan2. Range kekerasannya dari
L*. Bila indentor bola baja dipakai untuk menguji bahan yang kekerasannya melebihi
16
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 17/38
B *, indentor dapat terdefomasi dan berubah bentuk. Selain itu, karena bentuknya, bola
baja tidak sesensitif brale untuk membedakan kekerasan bahan!bahan yang keras. 7etapi
jika indentor bola baja dipakai untuk menguji bahan yang lebih lunak dari B , dapat
mengakibatkan pemegang indentor mengenai benda uji, sehingga hasil pengujian tidak
benar dan pemegang indentor dapat rusak.
Simbol skala danhurufawalan
ndentor Beban penekanan 1kg2 3arna dial
B
C
:elompok *)Bola baja *<*K LinchiBrale
**/
0erah%itam
&
D
4
=
8
%
:
:elompok )
BraleBrale
Bola baja *<G Linchi
Bola baja *<*K Linchi
Bola baja *<*K Linchi
Bola baja *<G Linchi
Bola baja *<G Linchi
K**K
*/K
*/
%itam%itam0erah0erah0erah0erah0erah
5
0
P
6
S
9
:elompok -)
Bola baja *< Linchi
Bola baja *< !inchi
Bola baja *< Linchi
Bola baja *< LinchiBola baja *< Linchi
Bola baja *< Linchi
K**/K
**/
0erah0erah0erah
0erah0erah0erah
17
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 18/38
,abel 2.2 %-ala -e-erasan Ro+-?ell dan (uru; a?alannya !)a@is ,roAell dan
'is-o+il 15=="
,abel 2.3 Nilai a&ro-simasi -e-erasan eui@alen dan -e-uatan tari- ultimat untu- baja
,abel 2. %-ala Ke-erasan Ro+-?ell
18
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 19/38
,abel 2.= %-ala Ke-erasan Ro+-?ell )ang-al
(.*.* Uji #ekerasan %eyer
0eyer mengajukan definisi kekrasan yang lebih rasonal disbanding yang di jukan
oleh Brinell, yang berdasarkan luas proyeksi jejak, bukan luas permukannya. 7ekanan rata!rata antara luas penumbuk 1indenter2 dan lekukan adalah sama dengan beban dibagi luas luas
proyeksi tekukan.
Pm= P
πr2 ....!8"
0eyer mengemukakan bahwa tekanan rata!rata ini, dapat diambil sebagai ukuran
kekerasan, yang dinamakan -e-erasan Meyer.
KekerasanMeyer=4 P
πd2 .!5"
Seperti kekerasan Brinell, kekersan 0eyer mempunyai satuan kg< mm2
. :ekerasan
0eyer kurang peka terhadap beban yang diterapkan disbanding kekerasn Brinell. (ntuk
bahan!bahan yang mengalami pengerjaan dingin, kekerasan 0eyer pada dasarnya tetap dan
tidak tergantung pada beban, sedangkan :ekerasan Brinell akan mengecil bila beban
bertambah besar. (ntuk logam yng dilunakan, kekerasan 0eyer bertambah secara kontinyu
sejalan dengan pertambahan bebn, karena lekukan yang terjadi mengakibatkan pengerasan
regang. Sedangkan untuk kekersan Brinell, mula mula naik sejalan dengan kenaikan beban,
dan kemudian turun untuk beban yang lebih tinggi lagi. :ekerasan 0eyer merupakan cara
pengukuran yang lebih mendasar dalam hal pengukurn kekerasan lekukanI namun jarang
digunakan untuk pengukurn kekerasan.
19
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 20/38
0eyer mengajukan suatu hubungan empiris antara beban dan ukuran lekukan.
%ubungan tersebut bisanya dinamakan (o-um Meyer.
P=k dn 1*2
Dimana
P beban yang diterapkan, kg
D diameter lekukan, mm
nO konstanta bahan yang kaitannya dengan pengerasan regang
d konstanta bhn yang menyatakan ketahan bahan terhadap penembusan 1penetration2
Parameter nO dalah kemingurungan garis lurus yang diperoleh bila log P dipetakan
terhadap log ddan - adalah nili / pada d *. 5ogam!logam yag dilunakan secara sempurna
mempunyai nilai nD sekitar ,/, sedangkan nD untuk logam!logam yang mengalami pengerasan
regang sempurna kira!kira . Parameter ini secara kasar dikaitkan dengan koefisien pengeraasan egang pada persamaan eksponensial untuk kur$a regangan sejati!regangan sejati.
4ksponen pada hukum 0eyer kira!kira sama dengan koefisien pengerasan regang di tambah
.
7erdapat batas bawah dari beban, di mana untuk beban di bawah batas tersebut,
hukum 0eyer tidak dipenuhi. >ika beban terlalu kecil, maka deformasi disekitar lekukan
bukan plastic secra keseluruhan, sehigga persamaan 12 tidak dipenuhi. Beban tersebut
tergantung pada kekerasan logam. (ntuk bola berdiameter * mm, beban untuk tembaga
yang mempunyai B%N * harus lebih dari / kg, dan untuk baja yang mempunyai B%N
, bebannya harus lebh dari */ kg. (ntuk bola dengan diameter yang berbeda!beda, beban kritis berbanding lurus terhadap kuadrat diameternya.
(.*., Huungan antara kekerasan /an kur8a aliran
7abor mengajukan sutu metode yang dapat digunakan untuk meetukan daerah plsatik
kur$a tegangan sejati!regangan sejat dari pengukuran kekerasan lekukan. 0etode
berdasarkan pada kenyataan terdapatnya keserupaan bentuk antra bentuk kur$a aliran dan
kur$a kekerasan yang diperoleh dari pengujian 0eyer pada sejumlah benda uji terhadap
bersarnya tegangan kenaikan regangan plastic. Pada dasarnya metode ini bersifat empiri,karena distribusi tegangan yang komlesk pada lekukan kekersan menghalangi terbentuknya
hubungan yang jelas dengan dstribusi tegangan pada uji tarik atau uji tekan. &kan tetapi
metode tersebut telah memperlihatkan kecocokan pada berbagai logam, dank arena itu
sebaiknya mendapatkan perhtin ebagai usha memeperoleh data aliran, apabila situasi tidak
memungkinkan dilakukannya pengukuran sifat!sifat tarik. 7egangan sejati 1 tegangan aliran
diperoleh dari persamaan , dimanaσ o dapat duanggap sebagai tegangan aliran pada nilai
regangan sejati. Dari kuliah mengenai deformasi pada lekukan, 7aboe mengemukakan bahwa
regangan sejati sebanding dengan perbandingan d<D dan dapat dinyatakan sebagai
20
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 21/38
ε=0.2 d
D ..1**2
>adi jika kekerasan 0eyer diukur pada kedaan sedemikian rupa hingga d<d ber$riasidari nilai terkecil untuk plastisitas sempurna hingga nilai d<D terbesar dan engn menggunkan
persamaan serta , maka diperole kemungkinan setidak!tidaknya untuk mendekti kur$a aliran
tarik. 8ambar memperlihatkan kecocokan yang diperoleh 7aylor anatara kur$ aliran dan
kur$a antara kekerasan dengan d<D untuk baja lunak dan tembaga yang dilunakan.
:ekuatan luluh offset , dapat ditentukn dengan ketelitian yng baik dari
pengukuran kekerasan 9ickers, sesuai dengan hubungan
σ o= DPH
3(01)n
' −2
.
1*2
Dimana
σ o kekuatan luluh offset .,
kg
mm2
DP% angka kekerasan 9ickers
n' =n+2 eksponen dalam hokum 0eyer
(.*. Uji kekerasan mikro
Penumbuk :noop adalah intan kasar yang dibentuk menjadi piramida sedemikian
hingga dihasilkan lekukan bentuk intan dengan perbandingan diagonal panjang dan pendek
dalam perbandingan H)*. &ngka kekerasan :noop 1:%N2 adalah beban dibagi luas proyeksi
lekukan yang tidak akan kembali ke bentuk semula.
KHN = P
A p=
P
L2
C ..
1*-2
Dimana
P beban yang diterapkan, kg A p luas proyeksi lekukan yang tidak pulih ke bentuk semula, mm
2
5 panjang diagonal yang lebih panjang
C kosntanta untuk setiap penumbuk 1ditentukan oleh pabrik pembuat2
:euntunngan uji dengan penumbuk ini antara lain lekukan yang lebih rapat dibanding
lekukan 9ickers. Selain itu bahwa untuk diagonal yang panjang, luas dan kedalaman :noop
21
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 22/38
kira!kira hanya */ dari luas lekukan 9ickers untuk lapisan tipis, atau apabila mengukur
kekererasan bahan getas, di man kecenderungan terjadinya patah sebanding dengan $olume
bahan!bahan yang ditegangkan.
(.*.0 Huungan antara kekerasan /an kekuatan tarik
:edua kekuatan tarik dan kekerasan adalah indikator ketahanan logam untuk plastic
deformasi. &kibatnya, mereka kurang proporsional , seperti yang ditunjukkan pada 8ambar
./, untuk kekuatan tarik sebagai fungsi dari %B untuk besi cor , baja , dan kuningan . Sama
hubungan proporsionalitas tidak berlaku untuk semua logam , seperti ditunjukan 8ambar ./.
Sebagai aturan praktis untuk sebagian besar baja , %B dan kekuatan tarik yang terkait
dirumuskan
7S10pa2 -,/ Q %B1*2
7S1psi2 / Q %B1*/2
(., Uji +ekan
(j i tekan ada lah cara untu k m enge tahui sifat mekanik suatu bahan . D alam hal ini adalah kuat tekan bahan. :ekua tan teka n mater ial ada lah gaya per satua n lua s yang dapa t me nahan kom presi dan ketika batas kuat tekan tercapai mak a b aha n akan terdefor ma si atau menga lam i p erub ahan bentuk. Pada umumnya kekuatan tekan lebih tinggi dari kekuatan tarik sehingga
perencanaan cukup mempergunakan kekuatan tarik. 7etapi kalau suatu komponen hanya
menerima beban tekan saja dan dirancang berdasarkan kekuatan tarik saja, kadang kadang
perhitungan menghasilkan dimensi yang berlebihan. >adi dalam hal tersebut pengujian tekan
masih diperlukan.
Pada pengujian tekan, apabila ada eksentrisitas, ia akan bertambah besar ketika
deformasi berlangsung, maka perlu suatu cara agar tidak terjadi eksentrisitas, jadi hanya
bekerja beban aksial saja. (ji tekan dilakukan dengan memberikan beban tekan kepada
spesimen yang merupakan silinder dengan diameter konstan. (ntuk material ulet, sangat sulit
memperoleh kur$a tegangan!regangan dari pengujian ini karena material ulet tidak akan
patah bila ditekan.
:ebanyakan material ulet mempunyai kekuatan tekan yang sama dengan kekuatan
tariknya. 0aterial yang mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang sama disebut
sebagai e$en material. (mumnya material getas mempunyai kekuatan tarik dan
kekuatan tekan yang berbeda sehingga tergolong dalam jenis une$en material. >adi untuk
material getas, uji tekan sangat diperlukan untuk mendapatkan kur$a tegangan! regangan
yang lengkap. Contoh bentuk akhir uji tekan untuk material getas dan ulet ditunjukkan pada
gambar .K.
22
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 23/38
Gambar 2.8 %&esimen uji te-an setela( &ata( !a" baja ulet !b" besi +or getas
Gambar 2.5 /engujian te-an disaran-an ole( 6%,M
Gambar 2.1E /elat te-an -ronis
23
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 24/38
Gambar 2.11 /engujian te-an mema-ai batang uji tamba(an
(.,.1 #ekuatan +ekan
:ekuatan tekan adalah kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban
yang akan mengurangi ukurannya. :ekuatan tekan dapat diukur dengan memasukkannya ke
dalam kur$a tegangan!regangan dari data yang didapatkan dari mesin uji. Beberapa bahan
akan patah pada batas tekan, beberapa mengalami deformasi yang tidak dapat dikembalikan.
Deformasi tertentu dapat dianggap sebagai batas kekuatan tekan, meski belum patah,
terutama pada bahan yang tidak dapat kembali ke kondisi semula 1irre$ersible2. Pengetahuan
mengenai kekuatan tekan merupakan kunci dalam mendesain sebuah struktur. :ekuatan
tekan dapat diukur dengan mesin uji uni$ersal.R* Pengujian kekuatan tekan, seperti halnya
pengujian kekuatan tarik, dipengaruhi oleh kondisi pengujian 1penyiapan spesimen, kondisi
kelembaban dan temperatur ruang uji, dan sebagainya2.
Gambar 2.12 Ilustrasi benda yang dite-an yang mengalami gaya &ada -edua
ujungnya
24
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 25/38
Gambar 2.13 Kur@a tegangan>regangan dalam uji te-an suatu s&e+imen
(.,.( +egangan /an &egangan
>ika beban statis atau perubahan relatif lambat dengan waktu dan diterapkan secara
seragam lebih penampang atau permukaan anggota, perilaku mekanik dapat dipastikan
dengan tes tegangan!regangan sederhana I ini yang paling sering dilakukan untuk logam pada
suhu kamar . &da tiga cara utama di mana beban mungkin diterapkan ) yaitu , ketegangan ,
kompresi, dan geser 1 &ngka .- a , b , c 2 . dalam rekayasa berlatih banyak beban yang
torsional bukan geser murni I jenis pembebanan diilustrasikan pada 8ambar .-d .
Salah satu tes tegangan!regangan yang paling umum mekanik dilakukan di tension.
&kan memperlihatkan, tes ketegangan dapat digunakan untuk memastikan beberapa sifat
mekanik bahan yang penting dalam desain. Sebuah spesimen cacat, biasanya untuk fraktur,
dengan beban tarik secara bertahap meningkatkan yang diterapkan uniaksial sepanjang
sumbu panjang dari spesimen. Sebuah spesimen tarik standar ditunjukkan pada 8ambar ..
Biasanya, penampang melingkar, tapi spesimen persegi panjang juga digunakan. ni
TDogboneT konfigurasi spesimen dipilih sehingga, selama pengujian, deformasi hanyaterbatas pada wilayah pusat sempit 1yang memiliki penampang seragam sepanjang
panjangnya2, dan, juga, untuk mengurangi kemungkinan fraktur di ujung spesimen. Diameter
standar sekitar *,G mm 1,/.2, Sedangkan berkurang Bagian panjang harus setidaknya empat
kali diameter iniI K mm 1in.2 &dalah umum. panjang 8auge digunakan dalam perhitungan
daktilitas, seperti yang dibahas dalam Bagian K.KI nilai standar / mm 1, in.2. spesimen
dipasang oleh ujung!ujungnya ke dalam memegang grip dari aparat pengujian 18ambar ./2.
0esin uji tarik adalah dirancang untuk memanjang spesimen dengan laju yang konstan, dan
untuk terus!menerus dan bersamaan mengukur beban diterapkan seketika 1dengan sel beban2
25
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 26/38
dan dihasilkan elongations 1menggunakan e#tensometer2 .Sebuah tes tegangan!regangan
biasanya memakan waktu beberapa menit untuk melakukan dan merusakI yaitu, tes spesimen
secara permanen cacat dan biasanya retak.
Gambar 2.1 ! 6" %-ema ilustrasi bagaimana beban tari- mem&rodu-si &er&anjangan dan
linear &ositi; -etegangan. Garis &utus>&utus me?a-ili bentu- sebelum de;ormasi : garis
&adat setela( de;ormasi. ! B " %-ema ilustrasi bagaimana beban te-an meng(asil-an
-ontra-si dan linear negati; -etegangan. ! C " %-ema re&resentasi regangan geser mana .g
tan ug! ) "%-ema &er?a-ilan dari torsional de;ormasi ! yaitu sudut t?ist " di&rodu-si ole(
tera&an torsi ,.
"utput dari uji tarik seperti dicatat 1 biasanya pada komputer 2 sebagai beban atau
memaksa lawan elongasi . karakteristik beban ! deformasi ini bergantung pada ukuran
spesimen . Sebagai contoh , akan membutuhkan dua kali beban untuk menghasilkan yang
sama elongasi jika luas penampang spesimen dua kali lipat . (ntuk meminimalkan ini faktor
geometri , beban dan elongasi yang dinormalisasi untuk parameter masing!masing stres
teknik dan rekayasa ketegangan . stres rekayasa didefinisikan oleh hubungan
σ = F
Ao !19"
26
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 27/38
Gambar 2.1= Konse& %tres dan Regangan
Gambar 2.19 %-ema re&resentasi dari &eralatan yang diguna-an untu- mela-u-an tari- tes
tegangan>regangan . s&esimen adala( memanjang dengan judul bab bergera- : load +ell dan
eAtensometer u-uran masing>masing besarnya beban yang ditera&-an dan &emanjangan.
di mana = adalah beban seketika diterapkan tegak lurus terhadap spesimen lintas bagian ,
dalam satuan newton 1 N 2 atau kekuatan pound , dan 6 adalah cross sectional asli daerah
sebelum beban apapun yang diterapkan 1 m atau dalam in2 .(nit rekayasa tekanan 1 disebut
selanjutnya hanya sebagai tekanan 2 yang megapascal , 0Pa 1 S 2 1 di mana * 0pa 106
N < m2
2 , Dan pound gaya per inci persegi , psi 1 &dat &S 2 . 6ekayasa regangan
didefinisikan menurut
ϵ =
! −oo =
"
o 1*H2
di mana adalah panjang aslinya sebelum beban apapun diterapkan, dan sesaat panjangnya.
:adang!kadang kuantitas dilambangkan sebagai dan deformasi elongasi atau perubahan
panjang di beberapa instan, sebagai referensi dengan panjang aslinya. 6ekayasa strain
1selanjutnya disebut hanya strain2 adalah unitless, tetapi meter per meter atau inci per inci
sering digunakanI nilai regangan jelas independen dari sistem unit. :adang!kadang regangan
juga dinyatakan sebagai persentase, di yang nilai regangan dikalikan dengan *.
27
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 28/38
Perilaku +egangan /an &egangan
7ingkat dimana struktur deformasi atau regangan tergantung pada besarnya
tegangan yang diberikan. (ntuk kebanyakan logam yang ditekankan dalam ketegangan dan
pada tingkat relatif rendah, tegangan dan regangan yang sebanding dengan satu sama lain
dihubungkan melelui persamaan
σ = Eϵ ...
1*G2
%al ini dikenal sebagai hukum %ooke , dan konstanta proporsionalitas 4 1 8Pa atau
psi
2 adalah modulus elastisitas , atau modulus Uoung . (ntuk logam yang paling khas besarnyamodulus ini berkisar antara / 8Pa 1psi 2 , untuk magnesium , dan H 8Pa 1 psi 2 , untuk
tungsten . 0odulus nilai elastisitas selama beberapa logam pada suhu kamar disajikan pada
7abel .K.
,abel 2.9 Kamar > %u(u elastis dan %(ear Modulus dan Rasio /oisson
untu- Berbagai $ogam /aduan
28
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 29/38
Gambar 2.17 %-ema tegangan>regangan diagram menunju--an linear
de;ormasi elastis untu- bong-ar muat si-lus .
Deformasi pada hasil keregangan dan ketegangan yang proporsional disebut
deformasi elastis I bidang stres 1 ordinat 2 $s regangan 1 absis 2 menghasilkan hubungan linear
,seperti yang ditunjukkan pada 8ambar .-- . :emiringan segmen linier ini sesuai dengan
modulus elastisitas 4. modulus ini mungkin dianggap sebagai kekakuan , atau material iniketahanan terhadap deformasi elastis . Semakin besar modulus , yang kaku materi , atau
semakin kecil regangan elastis yang dihasilkan dari penerapan stres yang diberikan . 0odulus
itu merupakan parameter desain penting yang digunakan untuk menghitung defleksi elastis .
deformasi elastis adalah tidak tetap , yang berarti bahwa ketika diterapkan beban dilepaskan ,
potongan kembali ke bentuk aslinya . Seperti ditunjukkan dalam plot tegangan!regangan
1 8ambar .G 2 , penerapan beban sesuai dengan bergerak dari asal dan sepanjang garis lurus
. Setelah rilis beban , garis dilalui di seberang arah, kembali ke asal . &da beberapa bahan
1misalnya , abu!abu besi cor , beton , dan banyak polimer 2 untuk yang sebagian elastis ini
dari kur$a tegangan!regangan tidak linear 1 8ambar .F 2 I oleh karena itu, tidak mungkin
untuk menentukan modulus elastisitas seperti dijelaskan di atas . (ntuk nonlinear ini tingkah
laku, baik bersinggungan atau modulus sekan biasanya digunakan . modulus tangen diambil
sebagai kemiringan kur$a tegangan!regangan pada tingkat tertentu stress , sementara
modulus sekan merupakan kemiringan garis potong yang diambil dari asal ke beberapa
diberikan titik kur$a . Penentuan modulus ini diilustrasikan dalam 8ambar .F.
Gambar 2.18 %-ema tegangan>regangan diagram menunju--an non > linear &erila-u elastis
dan bagaimana garis &otong dan modulus tangen ditentu-an .
29
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 30/38
BAB III
%E+DL9I PENELI+IAN
).1 DIA9&A% ALI&
30
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 31/38
Gambar
3.1
)iagram
6lir
).(
:aktu
/an
+empat
Penelitian
3aktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil */<*K. 7empat dilaksanakannya
penelitian adalah di 5aboratorium 7eknik 0esin pada Departemen 7eknik 0esin =akultas
7eknik (ni$ersitas Pamulang.
).) Bahan /an Alat Penelitian
).).1 Bahan
*. 0eja mesin router kayu CNC
31
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 32/38
Dalam proses pengujian ini, digunakan meja mesin router kayu CNC yang
terbuat dari material Stainless Steel %e#agonal. Bisa dilihat pada gambar -.
Gambar 3.2 %tainless steel (eAagonal
).).( Alat
&dapun alat penelitian untuk pelaksanaan penelitin ini adalah
*. 0esin (ji Bending
0esin uji bending dapat lihat pada gambar .
Gambar 2. Mesin uji bending
. 0esin (ji :ekerasan
&dapun untuk mesin uji kekerasan penenlitian menggunakan mesin uji kekerasan
Brinell, 9ickers, 0eyer, 6ockwell, dan 0ikro 1:noop2. Uang bisa dilihat berturut!
turut pada gambar 1-./2, 1-.K2, 1-.H2, 1-.G2, 1-.F2
32
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 33/38
Gambar 3.= Mesin uji -e-erasan Brinell
Gambar 3.9 Mesin uji -e-erasan 4i+-ers
Gambar 3.7 Mesin uji -e-erasan Meyer
33
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 34/38
Gambar 3.8 Mesin uji -e-erasan Ro+-?ell
Gambar 3.5 Mesin uji -e-erasan Mi-ro !Knoo&"
-. 0esin (ji 7ekan
34
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 35/38
Gambar 3.1E Mesin uji ,e-an
).* %eto/e Penelitian
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk penulisan laporan ini menggunakan
beberapa metode, yaitu)
. "bser$asi 1Pengamatan2
Dalam memperoleh data yang diperlukan, penulis melihat secara langsung
mengenai meja stainlees steel he#agonal mesin router kayu berbasis CNC.
/. nter$iew 13awancara2
0etode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan orang!orang berkompeten dalam bidang ini, yang selaku ini dalah
dosen pembimbing penulis yaitu Bapak %. Perkasa; $+.%+ dan Bapak :usdi
Prijono; $+.
K. 0etode Pustaka
Penulis mengumpulkan bahan untuk laporan ini yang bersumber dari beberapa
buku yang dijadikan sebagai pedoman atau bacaan dalam menyusun landasan
teori.
35
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 36/38
DA<+A& PU$+A#A
6%M 0andboo- 4ol. 8 Me+(ani+al ,esting and *@aluation 6%M International Materials
/ar- F0 2EEE.
Boyer 0. *. !*ditor" 6tlas o; %tress%train Cur@es 2nd edition6%M International
Materials /ar- F0 2EE2.
36
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 37/38
C(andler 0.!*ditor" 0ardness ,esting 2nd edition 6%M International Materials /ar-
F0 2EEE.
Courtney ,. 0. Me+(ani+al Be(a@ior o; Materials 2nd edition M+Gra?>0ill 0ig(er
*du+ation Burr Ridge I$ 2EEE.
)a@is H. R. !*ditor" ,ensile ,esting 2nd edition 6%M International Materials /ar- F0
2EE.
)ieter G. *. Me+(ani+al Metallurgy 3rd edition M+Gra?>0ill Boo- Com&any Ne? or-
1589.
)o?ling N. *. Me+(ani+al Be(a@ior o; Materials 2nd edition /renti+e 0all /,R
/aramus NH 1558.
G. #. Kinney ,e-ni-si;at dan a&li-asi /lasti- (al . 2E2 .(a- +i&taJ15=7 ole(Ho(n 'iley
%ons Ne? or- .)i+eta- ulang iLin Ho(n 'iley %ons In+
0. '. 0ayden'. G. Mo;;att and H. 'ul;; ,(e %tru+ture and/ro&erties o; Materials 4ol. III
Me+(ani+al Be(a@ior &. 2. Co&yrig(t J 159= by Ho(n 'iley %ons Ne? or-. Re&rinted by
&ermission o; Ho(n 'iley %ons In+.
M+Clinto+- #. 6. and 6. %. 6rgon Me+(ani+al Be(a@ior o; Materials 6ddison>'esley
/ublis(ing Co. Reading M6 1599. Re&rinted by CB$% /ublis(ers Marietta F0 1553.
Metals 0andboo- /ro&erties and %ele+tion Irons and %teels 4ol. 1 5t( edition B. Bardes
!*ditor" 6meri+an %o+iety ;or Metals 1578 &&. 39 and 91: and Metals 0andboo-
/ro&erties and %ele+tion Non;errous 6lloys and /ure Metals 4ol. 2 5t( edition 0. Ba-er
!Managing *ditor" 6meri+an %o+iety ;or Metals 1575 &. 327.
Meyers M. 6. and K. K. C(a?la Me+(ani+al Be(a@ior o; Materials /renti+e 0all /,R
/aramus NH 1555.
,imos(en-o %. 153E %trengt( o; Materials. ). 46N NF%,R6N) CFM/6N In+ Ne? or-
15E.
37
7/24/2019 Hardoyo Adi Saputra
http://slidepdf.com/reader/full/hardoyo-adi-saputra 38/38
(tt&belajarmetalurgi.blogs&ot.+om2E11E2&enda(uluan>dalam>
-e(idu&anse(ari(ari.(tml!)ia-ses tgl 1E>E2>2E19 &u-ul 2322"