JANUAR PRIBADI
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN
BALITBANG - KEMENDIKBUD
FAKTOR-FAKTOR NON AKADEMISYANG MEMPENGARUHI HASIL UN:Analisis HLM pada UNBK SMK Bahasa Indonesia
• Tujuan artikel ini adalah hendak mengetahuivariabel-variabel non akademis yang mempengaruhi hasil UN, dalam hal ini adalah UNBK SMK mata pelajaran Bahasa Indonesia.
• Hierarchical linier model (HLM) adalah regresilinier dengan kondisi yang khusus, kondisi khusus tersebut adalah variabel-variabel terobservasinya mengelompok dalam konteks-konteks yang umum dikenal (Bickel, 2007)
• Alat ukur Booklet UNBK, Kuesioner UNBK, daftarIPM, daftar APBN Pendidikan
Model fit Kuesioner SiswaCMIN= 2042.59 (df= 299),TLI= 0.82,CFI= 0.83,RMSEA= 0.06,SRMR= 0.07
Model fit Kualitas SekolahTLI= 1.00,CFI= 1.00,RMSEA= 0.00,SRMR= 0.00
Variabel Level Siswa
Nama Variabel Label Deskripsi Item
Level 1: Siswa
BIN Hasil UN Bahasa Indonesia SMK Skala logit dari hasil UN Bahasa Indo
nesia SMK.
Paket paralel UNBK.
GENDER Gender Jenis kelamin siswa
(0= Perempuan, 1= Laki-laki)
Data jenis kelamin pada data UNBK.
STS Status Sekolah Status sekolah siswa
(0= negeri, 1= swasta)
Data status sekolah pada data UNBK.
ORTU Keterlibatan Orang Tua Persepsi siswa terhadap keterlibatan
orang tua dalam proses belajarnya.
Orang tua membantu saya dalam tugas-tugas sekolah/latihan soal.
Orang tua mengingatkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
Orang tua saya menanyakan apa yang saya pelajari di sekolah.
Orang tua saya memeriksa hasil PR saya.
Saya mendiskusikan hal-hal yang saya baca dengan orang tua.
Orang tua ingin tahu apa yang saya lakukan sepulang sekolah.
Orang tua menanyakan kejadian-kejadian di sekolah.
MAIN Waktu bermain Seberapa sering siswa menghabiskan
waktu untuk bermain/bersantai.
Bermain tablet, gadget, komputer.
Menonton TV.
Berkumpul dengan teman di luar jam sekolah.
PREF Preferensi sekolah Ketertarikan siswa terhadap sekolah
mereka sendiri (school engagement).
Saya bersemangat berangkat sekolah.
Saya bangga terhadap sekolah saya.
Saat liburan, saya ingin cepat-cepat kembali bersekolah.
Saya membela bila ada yang menjelekkan sekolah saya.
NGTF Perilaku negatif Persepsi siswa terhadap perilaku neg
atif yang terjadi di lingkungan sekola
h.
Keterlambatan siswa masuk kelas.
Kenakalan siswa (misal membolos/berkelahi/mencuri/membawa senjata tajam).
Perbuatan mencontek.
Intimidasi atau saling mengejek di antara siswa (bullying, pemalakan).
Pemakaian obat terlarang ( narkoba, alkohol, dll).
Menggunakan kunci jawaban yang diperoleh untuk menjawab soal ujian.
Ketidakhadiran/keterlambatan guru masuk kelas.
Perlakuan yang tidak adil terhadap siswa.
FLTS Fasilitas sekolah Seberapa sering siswa menggunakan
fasilitas sekolah
Perpustakaan.
Laboratorium Bahasa.
Laboratorium IPA.
Variabel Level Kota/Kab
Level 2: Kota/kab.
KUAL Kualitas Sekolah Rata-rata kualitas sekolah di
kota/kab.
Jumlah rata-rata siswa di kelas.
Nilai kategori akreditasi sekolah.
Jumlah ruang laboratorium komputer.
IPM Indeks Pembangunan
Manusia
Diukur berdasar umur
panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, dan standar
hidup layak. (BPS, 2014).
Daftar Indeks Pembangunan Manusia kota/kabupaten di Indonesia.
APBDP APBD Pendidikan Besaran anggaran pendidikan
dari APBD kota/kabupaten
Daftar APBD Pendidikan kota/kabupaten di Indonesia.
Deskripsi Data
Min Mak Rerata SD
Level Siswa
UNBK SMK bin -1.79 4.07 1.21 0.79
Keterlibatan Orang Tua 7 21 14.43 3.03
Waktu Bermain 3 9 6.09 1.62
Preferensi Sekolah 4 12 10.61 1.40
Perilaku Negatif 18 36 27.48 4.76
Fasilitas Sekolah 3 9 4.57 1.29
Level Kota/Kabupaten
Kualitas Sekolah 5 9.50 7.74 0.80
IPM 60.71 83.78 70.69 5.91
APBD Pendidikan (Milyar) 72.72 1960.28 760.43 383.44
N siswa= 1,683siswa L= 743 siswa Negeri= 804siswa P= 940 siswa Swasta= 879
N kota/kab.= 125
Model Hipotesis
Variables SD S Df p
INTERCEPT1 (0) 0.38 0.15 124 .00
Level 1 (2) 0.71 0.50
Hasil HLM
Kriterium Level Kota/Kabupaten
UNBK KUAL IPM APBNP
Variabel Efek Koef. SE Coeff. SE Coeff. SE Coeff.S
E
Kriterium
UNBK Random 1.43*** 0.05 0.17*** 0.05 0.02*** 0.01 ns -
Level Siswa
GENDER Fixed -0.30*** 0.03 ns - ns - ns -
STS Fixed -0.32*** 0.05 ns - ns - ns -
ORTU - ns - ns - ns - ns -
MAIN - ns - ns - ns - ns -
PREF Fixed -0.04*** 0.01 0.03** 0.02 ns - ns -
NGTF - ns - ns - ns - ns -
FLTS - ns - ns - ns - ns -
ns= nonsignificant***) p< .01, **) p< .05
Model Final
Model ini menjelaskan 32.6% dari total varian nilai UNBK
Poin-poin Pembahasan
Level Siswa:• Siswa perempuan mempunyai hasil yang lebih tinggi
dibanding siswa laki-laki.• Jenis sekolah (negeri/ swasta) memberi pengaruh pada
prestasi siswa.• Ketertarikan bersekolah (school engagement) ternyata
berhubungan negatif dengan prestasi siswa di UNBK
Level Kota/Kabupaten:• Kualitas sekolah berkontribusi positif terhadap hasil
UNBK.• Kualitas sekolah berhubungan positif dengan
ketertarikan siswa untuk bersekolah.• IPM berkontribusi positif terhadap prestasi siswa di
UNBK.• APBD Pendidikan tidak berdampak secara langsung
terhadap hasil UNBK.
Implikasi Kebijakan• Diperlukannya kebijakan di tingkat sekolah yang
mengkondisikan siswa laki-laki berada padalingkungan yang relatif lebih kompetitif dengantuntutan studi yang lebih tinggi untuk mengurangigap gender pada UNBK.
• Perlunya set kebijakan di level kementerian danlevel dinas yang (1) bisa memeratakan sebarankemampuan guru sekolah negeri dan swasta serta(2) mampu meningkatkan daya saing sekolahswasta.
• Diperlukannya formulasi kebijakan yang membuatUN menjadi tantangan yang menarik lagi bagisiswa SMK, karena siswa-siswa yang tertarik untukbersekolah kurang tertantang dengan UNBK.
Implikasi Kebijakan
• Pentingnya investasi pemerintah pusat daerahpada peningkatan kualitas sekolah, karena(1) berkontribusi positif terhadap meningkatnyanilai UNBK, (2) mempromosikan tamat sekolahpada siswa SMK.
• Pentingnya investasi kebijakan untukmeningkatkan IPM di level tingkat daerah, karenaterbukti secara empiris bahwa IPM turut meningkatkan prestasi siswa SMK dalam UNBK.