KEBUTUHAN ELIMINASI BY:
QUROTUL A’YUN,S.,Kep.,Ns.
DEPARTEMENT KEBUTUHAN DASAR MANUSIA SMK KEPERAWATAN ROUDLOTUL HIKMAH
Struktur Mikroskopik NefronStruktur Mikroskopik Nefron
Field, Pollock, Harris, The Renal System, 2001
Korteks
Medulla
Struktur Mikroskopik NefronStruktur Mikroskopik NefronStruktur Mikroskopik NefronStruktur Mikroskopik Nefron
Field, Pollock, Harris, The Renal System, 2001
Korteks
Medulla
Korteks
Medulla
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa metabolisme tubuh, dapat berupa urine atau feses macam :– Eliminasi uri– Eliminasi alvi
Eliminasi Urine
Proses Pembentukan Urine
Filtrasi Di glomerulus 120 ml plasma, kecuali protein
Reabsorbsi
– Di tubulus– Yang diabsorbsi : air, glukosa, NaCl, asam amino, vit
C– Yang tidak diabsorbsi : kreatinin, sulfat
Sekresi Di tubulus dan duktus kolegentes
Karakteristik Urine1. Jumlah
– Dewasa : 1-2 cc/kg bb/jam– Anak2 : 0,5-1 cc/kg bb/jam• Kurang : intake kurang, gagal ginjal• Lebih : DM, diuretik, intake lebih
Warna
• Normal: kuning transparan• Abnormal:– Kuning pekat (intake kurang)– Berkabut (infeksi)– Orange gelap (obat)– Merah coklat (darah)
Bau
• Normal : amoniak, tajam
• Abnormal:– Berbau manis buah
(DM, kelaparan)– Menyengat
(bakteri/pyuria)
Komposisi
• 96 % air• 4 % solut organik (urea, amoniak, kreatinin,
asam urat)• Anorganik (Na, Cl, K, sulfat, Mg, pH)
Faktor Yang Mempengaruhi
• Tumbuh kembang– Kontrol miksi berkembang sesuai
pertumbuhan lansia, terjadi inkontinensia dan infeksi
• Sosial budaya– Larangan bak di sembarang tempat
• Psikologis– Privasi kurang– Pengaruh emosi (takut, tensi meningkat)
• Aktifitas– Meningkatkan kekuatan otot bladder
dan meningkatkan kontrol spingter sehingga meningkatkan kualitas kontrol bak
Lanjutan....................
• Cairan dan diet– Dapat meningkatkan urine output:
• Intake cairan• Alkohol, kopi, teh, cola• Makanan yang banyak mengandung air• Makanan & minuman menyebabkan urine berwarna
• Penyakit– DM– Ateroskerosis– CRF– BPH – Dehidrasi
• Cystoscopy• Anastesi spinal• Pembedahan organ yang berdekatan dengan saluran kemih
• Obat
– Obat-obatan yg menyebabkan retensi urine :• Anti depresant• Anti pakinson• Anti hipertensi diuretik
Gangguan Perkemihan• Polyuri / diuresis
Produksi urine yang berlebihan ± 2500 ml/hari– Etiologi
• Intake belebihan• Konsumsi kafein dan alkohol• DM• Ketidakseimbangan hormon (defisiensi hormon adh)• GGK
– Gejala : polidipsi, dehidrasi
• Oliguri/ anuriaOliguri : produksi urine berkurang, 100-500 ml/hariAnuri : produksi urine < 100 ml/hari– Etiologi• Intake kurang• Penyakit ginjal• Luka bakar• Shock
• Retensi– Penumpukan urine di kandung kemih
kemampuan u/ mengosongkan secara sempurna menimbulkan rasa tidak nyaman dan ketegangan di sympisis pubis
– EtiologiObstruksi uretra
Trauma bedah
Efek obat
Gangguan psikologis
Gangguan persarafan di vesika urinaria– Gejala
• Distensi kandung kemih dan tidak ada pengeluaran urine
• Ada tekanan, nyeri dan merasa ingin bak• Bisa mencapai 2000-3000 cc
• Infeksi saluran kemihLebih sering dialami oleh wanita
karena letak uretra yg dekat dgn anus dan ukurannya lebih pendek dibanding pria
– Etiologi• Kateter• Termometer rektal• Kebersihan perianal yg kurang baik
– Gejala• Nyeri• Panas• Mual muntah• Perdarahan• Urine berwarna keruh• Lemah ingin bak
• Inkontinensia– Bukan merupakan penyakit tapi merupakan suatu
gejala diamana keluarnya urine tiak bisa dikontrol dan dapat menyebabkan kerusakan integritas urine
Macam• Inkontinentia total
Bak yg tidak dapat diprediksikan dan terus menerus
– Etiologi• Injuri spingter uretra eksternal/injuri otot
perianal• Fistula bladder/vagina• Penyakit neurologik kongenital
• Inkontinentia stresKeluarnya urine ± 50 cc– Etiologi
• Peningkatkan tekanan intra abdominal (batuk, bersin, tertawa)
• Gangguan relaksasi otot pelvis (persalinan, lansia)
• Inkontinentia urge– Keingingan bak yg tiba2 dan tidak bisa
menghentikan aliran urine ketika memulainya
– Etiologi : kontraksi detrusor yg tidak terkontrol akibat penyakit bladder (neurologik, tumor, cystisis, lansia)
• Inkontinentia fungsional– Tidak dapat memprediksi airan urine– Etiologi
• Gangguan mental• Faktor lingkungan
• Inkontinentia reflek– Bak yg tidak diprediksikan tetapi tidak
disadari ketika volume bladder penuh
Eneuresis/ngompol– Bak yg tidak terkontrol dan
sering terjadi pada anak-anakMacam– Nokturnal eneuresis– Diurnal eneureais
Etiologi– Keturunan– Perkembangan yg terlambat– Sibling revalry– Trauma emosi selama toilet
training– Alergi makanan
Cystisis
• Peradangan pd bladder akut dan meningkatnya frekuensi bak tanpa diawali dgn peningkatan intake cairan
Nokturia & frekuensi• Nokturia : peningkatan frekuensi bak pada
malam hari tanpa adanya peningkatan intake cairan
• Frekuensi : meningkatnya frekuensi bak yang sering terjadi karena intake cairan yg meningkat
Urgensi
– Keinginan untuk segera bak, terjadi saat bladder ada atau tidak terdapat urine
– Etiologi• Psikologis• Infeksi uretra• Sfingter buruk