Adalah adalah alat atau instrument yang digunakan untuk menarik kepala bayi saat persalinan.
Forceps memiliki sejarah yang panjang. Mulai dengan penemuan Albucasis pada tahun 1112, yang lengkungannya mempunyai gigi, sehingga hanya dipakai untuk janin yang telah mati. Selanjutnya Chamberlein pada abad ke-17 menemukan forceps yang hanya mempunyai lengkungan kepala saja. Lengkungan pelvis Levret kemudian disempurnakan menjadi forsep Naegle
1. Daun forcep. Bagian yang dipakai untuk mencengkam kepala janin. Umumnya memiliki dua lengkungan
2. Tangkai forcep (shank) Bagian antara daun dan kunci cunam.
Terdiri dari dua macam : tangkai terbuka, tangkai tertutup.
Terdiri dari : Kunci Inggris : kedua tangkai forcep
disilangkan dan dikunci dengan cara kait mengkait (interlocking) misalnya forcep/cunam Naegle.
Kunci Prancis : tangkai forcep dipersilangkan kemudian disekrup.
Kunci Jerman : bentuk kunci forcep yang merupakan kombinasi antara bentuk kunci Perancis dan kunci Inggris, misalnya Simpson.
Kunci Nowergia : bentuk kunci cunam yang dapat diluncurkan (sliding lock) misalnya cunam Kjelland
Adalah bagian yang dipakai memegang pada waktu ekstraksi
Tipe Simpson. Bentuk forcep ini mempunyai tangkai yang terbuka, sehingga lengkungan kepala lebih mendatar dan lebih besar. Bentuk forcep ini baik untuk kepala janin yang sudah mengalami moulase.
Tipe Elliot. Bentuk forcep ini mempunyai tangkai tertutup, sehingga lengkungan kepala lebih bundar dan lebih sempit. Forcep jenis ini baik untk kepala yang bundar dan belum mengalami moulase.
Tipe khusus. Ada bentuk khusus forcep, misalnya : cunam Piper yang dipakai untuk melahirkan kepala janin pada letak sungsang.
Fungsi forcep yang sampai sekarang masih berlaku ialah :
1). ekstraktor, 2). Rotator 3). Ekstraktor dan rotator bersama-
sama.
Cunam tinggi (high forceps). Ekstraksi forceps dimana kepala masih di atas pintu atas panggul (floating head). Ekstraksi cunam tinggi dapat menimbulkan trauma yang berat untuk ibu maupun janinnya oleh karena itu, cara ini sudah tidak dipakai lagi dan diganti dengan seksio caesaria.
Cunam tengah (mid forceps). Pada ekstraksi cunam tengah, fungsi
cunam adalah ekstraksi dan rotasi, karena harus mengikuti gerakan putaran paksi dalam. Sekarang ekstraksi cunam tengah sudah jarang dipakai lagi dan diganti dengan ekstraksi vakum atau section caesaria.
Cunam rendah (low forcep = outlet forceps). Ekstraksi cunam dimana kepala sudah mencapai pintu bawah panggul dan sutura sagitalis sudah dalam antero-posterior. Sampai sekarang pemasangan cunam jenis ini paling sering dipakai.
Indikasi ibu : - eklampsia,pre-eklampsia -Rupture uteri -Ibu denga penyakit jantung, paru-paru Indikasi janin : - gawat janinIndikasi waktu : - kala II memanjang
Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada disproporsi sefalopelvik)
Pembukaan serviks lengkap Kepala janin sudah engagement Kepala janin dapat dipegang oleh
forceps Janin hidup Ketuban sudah pecah/dipecah
Persiapan untuk ibu Posisi tidur litotomi Rambut vulva dicukur Kandung kemih dan rectum dikosongkan Desinfeksi vulva Infuse bila diperlukan Kain penutup pembedahan Narkosis bila diperlukan Gunting episiotomy Alat-alat untuk menjahit robekan jalan lahir Uterotonika
Alat-alat pertolongan persalinan Alat penghisap lender Oksigen Alat-alat untuk resisutasi bayi
Mencuci tangan Handscoon steril Baju operasi steril
Ditinjau dari posisi daun forcep terhadap kepala janin dan panggul ibu pada waktu cunam tersebut dipasang, maka pemasangan cunam dibagi:
- Pemasangan sefalik (pemasangan biparietal, melintang terhadap kepala), ialah pemasangan cunam di mana sumbu panjang cunam sesuai diameter mento-oksipitalis kepala janin, sehingga daun cunam terpasang secara
Pemasangan pelvic (melintang terhadap panggul), ialah pemasangan cunam dimana sumbu panjang sesuai dengan sumbu panggul.
Penolong membayangkan bagaimana cunam akan dipasang
Pemasangan daun cunam pada kepala janin
Mengunci sendok cunam Menilai hasil pemasangan daun cunam Ekstraksi cunam percobaan Ekstraksi cunam definitive Membuka dan melepaskan sendok
cunam
Kesalahan menentukan denominator kepala
Adanya lingkaran konstriksi Adanya disproporsi sefalopelvik yang
tidak ditemukan sebelumnya
Ibu Perdarahan : akibat atonia uteri
atau trauma jalan lahir Trauma jalan lahir Trauma pada jaringan lunak Mulai robekan vagina sampai rupture
uteri Trauma pada tulang-tulang - simfisiolosis - fraktur os koksigis dan lain-lain Infeksi pasca persalinan
Luka pada kulit kepala Cedera m.sterno-kleido-mastoideus Paralisis nervus VII Fraktur tulang tengkorak Perdarahan intrakranial