DIALEKTIKA TAFSIR MEDIA SOSIAL
(Studi Penafsiran Nadirsyah Hosen dalam Buku Tafsir
Al-Qur’an di Media Sosial)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Agama
Oleh :
Mutmaynaturihza
NIM: 14530018
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
i
DIALEKTIKA TAFSIR MEDIA SOSIAL
(Studi Penafsiran Nadirsyah Hosen dalam Buku Tafsir
Al-Qur’an di Media Sosial)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Agama
Oleh :
Mutmaynaturihza
NIM: 14530018
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
v
MOTTO
Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal
yang tidak baik merupakan suatu keharusan,
sebagaimana seseorang mensucikan tutur
katanya
dari ungkapan buruk.
(Imam Syafi’i)
vi
PERSEMBAHAN
بسم هللا الرحمن الرحيم
Karya tulis sederhana ini kupersembahkan kepada:
Ayah Ibuku “Tadiyono & Suni’ah”
Si Mbah Abdul Wachid Rasyid dan Ibu Siti Aisyah
Adikku Muhammad Nur Ichsanuddin,
Terima kasih atas segenap doa dan restunya
yang selalu menyertai langkahku
untuk menggapai asa
Kepada Almamaterku tercinta
yang telah melimpahkan banyak ilmu pengetahuan dan
pengalaman baru,
Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/
1987 dan 0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif ……….. tidak dilambangkan ا
Ba‘ B Be ب
Ta' T Te ت
S\a s\ es titik atas ث
Jim J Je ج
H}a‘ h{ ha titik bawah ح
Kha' Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Z\al z\ zet titik atas ذ
Ra‘ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
S}ad s} es titik di bawah ص
D{ad d{ de titik di bawah ض
T}a'> t} te titik di bawah ط
viii
Z}a' z} zet titik di bawah ظ
Ain ‘ koma terbalik (di atas)‘ ع
Gain G Ge غ
Fa‘ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Waw W W و
Ha’ H Ha ه
Hamzah ’ apostrof ء
Ya' Y Ye ي
II. Konsonan rangkap karena tasydi>d ditulis rangkap
قدينمتع ditulis muta‘aqqidi>n
ةعد ditulis ‘iddah
III. Ta>’ Marbu>tah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h:
ix
ditulis hibah هبة
ditulis jizyah جزية
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat, dan sebagainya,
kecuali dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
ditulis ni‘matulla>h اهللنعمة
ditulis zaka>t al-fit}ri الفطرزكاة
IV. Vokal pendek
___ __ fathah ditulis a contoh ضرب ditulis d}araba
__ ___ kasrah ditulis i contoh فهم ditulis fahima
__ __ _ dammah ditulis u contoh كتب ditulis kutiba
V. Vokal panjang
1. fathah + alif
جاهلية ditulis
a> (garis di atas)
ja>hiliyyah
2. fathah + alif maqs}u>r
ditulis يسعىa> (garis di atas)
yas‘a>
3. kasrah + ya’ mati
مجيدditulis
i> (garis di atas)
maji>d
x
4. dammah + waw mati
ditulis فروضu> (garis di atas)
furu>d{
VI. Vokal rangkap
1. fathah + ya>’ mati
ditulis بينكمai
bainakum
2. fathah + wawu mati
ditulis قولau
qaul
VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof:
ditulis a’antum أأنتم
ditulis u‘iddat تعدأ
شكرمتإلن ditulis la’in syakartum
VIII. Kata sandang Alif + La>m
1. Bila diikuti huruf qamariyyah, ditulis al-
ditulis al-Qur’a>n القرآن
ditulis al-Qiya>s القياس
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyyah
xi
ditulis al-Syams الشمش
’>ditulis al-Sama السماء
IX. Huruf besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD)
X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut
penulisannya.
الفروضذوى ditulis z|awi> al-furu>d{
السنةاهل ditulis ahl al-sunnah
xii
ABSTRAK
Keberagaman agama dalam media sosial bukan merupakan isu yang asing.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna media sosial yang berasal dari
kalangan umat beragama, khususnya agama Islam di Indonesia. Media sosial
adalah salah satu alat untuk menunjukkan ekpresi umat beragama termasuk
ekspresi terhadap kitab suci Alquran dan tafsir Alquran. Saat ini, pengguna media
sosial banyak menulis kajian tafsir Alquran dalam akun media sosialnya.
Nadirsyah Hosen adalah salah satu pengguna media sosial yang aktif menulis
tafsir Alquran dalam akun Facebooknya. Misalnya, Nadirsyah menulis penafsiran
QS al-Hujurat ayat 11 dan QS. Al-Maidah ayat 51. Banyak komentar yang
menanggapi tulisan Nadirsyah, mulai dari dukungan hingga kritikan yang juga
membahas penafsiran Alquran. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk
mengkaji penafsiran Alquran yang ditulis oleh Nadirsyah di akun media
sosialnya. Dan juga perlu untuk mengetahui dinamika para komentator yang aktif
menanggapi tulisan Nadirsyah.
Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan penafsiran yang ditulis oleh
Nadirsyah Hosen dalam akun Facebooknya dan mengemukakan tentang latar
belakang komentar. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif
kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui dokumentasi yakni mencari data-
data di media sosial khususnya Facebook. Selanjutnya penulis mendeskripsikan
hasil penelitian kemudian mengambil kesimpulan dari penelusuran data tersebut.
Dari hasil penelitian ini dapatlah diketahui bahwa Nadirsyah Hosen menulis
tafsir Alquran di akun Facebooknya terbagi menjadi dua macam, yakni memiliki
konteks mikro dan konteks makro. Konteks mikro berarti Nadirsyah menulis tafsir
disebabkan oleh adanya wacana yang berkembang pada saat itu yakni muncul
pada saat pilkada Gubernur DKI Jakarta. Selanjutnya tulisan tersebut
mendapatkan komentar dari para audien yang kemudian terbagi dalam dua
kategori yaitu audien yang memiliki latar personal dan anonimitas. Audien yang
memiliki latar belakang personal terbagi menjadi lagi dalam dua kategori yaitu
audien pro, kontra dan memiliki latar personal audien; dan audien pro, kontra di
ruang terbuka. Kategorisasi terhadap audien tersebut dapat mempengaruhi konten
komentar terhadap tulisan Nadirsyah.
Kata kunci : Tafsir Media Sosial, Dialektika, Audiens
xiii
KATA PENGANTAR
نٱللبسم ٱلرحيمٱلرحم
Alhamdulillāh al-Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
menganugerahkan limpahan rahmat, hidayah, taufiq dan inayah-Nya kepada
seluruh hamba tanpa terkecuali. Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasul pembawa kitab suci yang mulia, Muhammad SAW.
Sehingga dengan risalah tersebut manusia dapat menapaki kehidupan dengan
cahaya kebenaran dan dengannya pula dilimpahkan kebaikan-kebaikan.
Sekali lagi alhamdulillāh berkat rahmat dan pertolongan-Nya pula
penyusunan dan penulisan skripsi ini terselesaikan, meskipun penulis menyadari
bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
memohon maaf dan sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran-saran
perbaikan untuk kebaikan kedepannya.
Tentunya dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, untuk itu peneliti haturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ayahanda Tadiyono, ibunda Suni’ah, Si Mbah Abdul Wahid, Mbah Is yang
telah berjuang penuh kesabaran dan kerja keras mendidik penulis dan tak
pernah alpa mengirim do’a demi kesuksesan dan keberhasilan putrinya.
Adikku Muhammad Nur Ichsanuddin, adik yang paling sabar mengahadapi
kakaknya. Dan untuk seluruh keluarga besar di Tangerang, Demak, Sragen
dan Nganjuk yang ikut serta mengirim do’a dan semangat untuk penulis.
xiv
2. Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menimba ilmu dan pengalaman di UIN Sunan Kalijaga dengan beasiswa
penuh.
3. Prof. Dr. H. Yudian Wahyudi, Ph. D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Bapak Dr. Alim Roswantoro, S. Ag, M. Ag selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.
5. Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, S. Ag, M. Ag selaku Ketua Prodi Ilmu al-
Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga.
6. Bapak Ali Imron, S.Th.I M. S.I. selaku pembimbing Akademik penulis dari
semester awal hingga penulis menyelesaikan proses belajar di jurusan Ilmu
al-Qur’an dan Tafsir.
7. Bapak Ahmad Rafiq, Ph.D. selaku Pembimbing Skripsi penulis yang telah
meluangkan waktu untuk membaca, mengoreksi dan membimbing penulis.
Terimakasih banyak atas bimbingan serta motivasi yang telah Bapak berikan.
8. Ibu Nyai Hj. Khusnul Khotimah Warson, selaku Pengasuh Pondok Pesantren
al-Munawwir Komplek Q beserta Gus Nang sekalian, Ning Aina sekalian
yang telah menyediakan tempat tinggal untuk menimba ilmu selama di
Yogyakarta. Terimakasih telah memberikan nasehat, bimbingan, wejangan¸
doa dan ilmu yang tidak bisa didapatkan di kampus.
xv
9. Seluruh dosen jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir khususnya, dan semua dosen
Fakultas Ushuluddin yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Dan tak lupa kepada segenap Staf Tata Usaha, karyawan
Fakultas Ushuluddin, Staf perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, terimakasih
atas bantuannya, sehingga penulis berhasil hingga selesai dalam menempuh
Studi di UIN Sunan Kalijaga.
10. Keluarga besar SDN Tempel, MI Al-Huda Bogo, SDN Cipondoh 08, Mts Al-
Huda Bogo, MAN Nganjuk, PP. Tarbiyatul Qur’an dan PP al-Munawwir
Komplek Q Krapyak Yogyakarta, Khususnya kepada para guru dan asatidz.
Terimakasih untuk ilmu, kebersamaan serta pelajaran hidupnya.
11. Teman-teman Komplek Q, Q2A, Q8 dan Q6E, Dek Badi’atus Sholichah,
Mbak Ma’latud Darojah, Mbak Ahda Syamila Maulida, Mbak Nur Hidayatul
Aula. Dan sahabat seperjuangan mengejar sidang Elminahussaniyyatul Ula,
yang dengan baik hati mengantarkan penulis ke Bandung bertemu Pak
Nadirsyah., Ikfi Nuril Khoiriza, Siti Husnul Fauziyah, Ayu Ismatul Maula,
Citra Yama Shinta, Listriyah, Nur Khasanah, Zakiyatul Amanah, Terimakasih
telah membersamai dalam keadaan suka maupun duka.
12. Teman-teman anggota Tsamratul Muna, Elmi, Ana, Oni, Axel, Izzati,
Maryam, Dewi, Ozi, A’yun, Titich, Nazil, Fifi dan anggota lainnya yang telah
mengajarkan makna hidup anti sepaneng dengan memadukan sholawat
dengan alat.
xvi
13. Keluarga besar jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir angkatan 2014, khususnya
kepada Neng Yolan Nur Rohmah, Ning Zahiqatul Mafsadah, Aulia Farih
Ridwan, Heni Arestia, Listriyah, Arina Manasikana, Misbah Hudri, Inayatul
Mas’adah, Fastabiqul Ilmi, Riska Nurul Faizah, Diana Fitri, Ulfah
Kholiliana, Mabrur Barizi Dan senior Ilmu Alquran dan Tafsir, Mbak Siti
Fatimah Fajrin, Mas Ipung, Mas Fadhli Lukman terimakasih untuk ilmu yang
ditularkan serta kebersamaan yang dilalui bersama.
14. Teman-teman KKN seperjuangan, Fatiha, Arifina, Putri, Rizki, Sugiyarti,
Nuril Huda, Mas Hakim, Aswar dan Hanif. Bapak Dukuh beserta keluarga
besar Giligan, Rejoso, Jogonalan, Klaten yang selalu bersedia membantu
semasa KKN. Terimakasih untuk kebersamaan 50 hari. Semoga kekeluargaan
yang terjalin selalu abadi.
15. Keluarga Besar Bidikmisi angkatan 2014 khususnya kepada ketua angkatan
Anas beserta jajarannya, Faroha, Neni, Kurnia, Alfin, Azizah, yang sudah
mengajarkan pengalaman hidup yang luar biasa serta mengajarkan
kebersamaan dan perjuangan meraih asa.
16. Popeye Transit Bantul, Perpustakaan Bank Indonesia, Perpustakaan Kota
Yogyakarta, dan Taman Sari yang telah menyediakan tempat sekaligus sarana
dan prasarana bagi penulis untuk menyelesaikan tugas ini.
17. Kepada semua pihak yang turut membantu, baik secara langsung maupun
tidak langsung hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah membalas
dengan kebaikan yang berlipat.
xvii
Semoga semua jasa yang dilakukan menjadi amal saleh dan mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik maupun saran yang membangun sangat
dibutuhkan penulis untuk kebaikan ke depannya, dan skripsi ini mudah-mudahan
membawa manfaat dan berkah, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.
Yogyakarta, 23 Agustus 2018
Penulis
Mutmaynaturihza
14530018
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ............................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................ 8
D. Telaah Pustaka ............................................................................................ 8
E. Metode Penelitian ....................................................................................... 14
F. Sistematika Pembahasan ............................................................................. 16
xix
BAB II : DIALEKTIKA PENAFSIRAN AL-QURAN PADA MASA MODERN
A. Wacana ....................................................................................................... 18
B. Unsur-Unsur Wacana .......................................................................... 21
C. Analisis Wacana................................................................................... 23
D. Analisis Wacana Kritis ........................................................................ 25
E. Media Sosial ......................................................................................... 29
F. Khalayak / Audien Dalam Media Sosial .............................................. 35
G. Penafsiran Alquran ............................................................................... 40
H. Tafsir Di Media Sosial ......................................................................... 46
BAB III : PENAFSIRAN NADIRSYAH HOSEN DI MEDSOS
A. Konteks Mikro ........................................................................................ 51
1. Tafsir Kata Awliya dan Asba>bun Nuzul dalam
QS al-Maidah [5] : 51 ....................................................................... 51
2. Bagaimana Memahami Kisah Umar bin Khaththab dan Abu Musa
Al-Asy’asri? ...................................................................................... 63
3. Logika Dan Illat Hukum .................................................................. 72
4. Bagaimana Memahami Alquran ? ................................................... 82
5. Tafsir Otak-Atik Angka .................................................................. 88
6. Apa Sikap Kita Terhadap Mereka Yang Melecehkan Ayat Allah ? 96
7. Anda Pernah Mem-Bully Orang Lain? ........................................... 104
xx
8. Tafsir An-Nisa (4): 138-139 Bukan Mengenai Pilkada ................ 114
9. Tafsir al-Mumtahanah : “Larangan Bermuwalatul Kuffar” ........... 121
B. Konteks Makro .................................................................................... 130
1. Berasyik Masyuk Dengan Alquran ................................................. 130
2. Musyawarah Nabi .................................................................... 135
C. Nadirsyah Hosen dan Audiensnya ....................................................... 139
1. Audiens, Respon dan Latar Personal .............................................. 139
a. Pro, Kontra dan Latar Personal Audien ................................. 139
b. Pro, Kontra di Ruang Terbuka ............................................ 152
2. Audien, Respon dan Anonimitas ................................................... 158
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 163
B. Saran-Saran ........................................................................................... 165
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. xxix
CURICULUM VITAE
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Status Nadirsyah Hosen di Facebook yang berjudul Tafsir al-Nisa:
138-139 bukan menganai Pilkada ............................................. 6
Gambar 1.2 : Komentar kontra dari audien terhadap status Nadirsyah tentang Tafsir
al-Nisa ayat 138-139 .................................................................... 6
Gambar 2.1 : Artikel Nadirsyah Hosen di laman nadirhosen.net ..................... 55
Gambar 2.2 : Status Nadirsyah Hosen di Facebook tentang memilih
pemimpin non-Muslim ................................................................ 57
Gambar 2.3: Komentar kontra dari audien terhadap status Nadir tentang penafsiran
QS al-Maidah ayat 51 ................................................................... 59
Gambar 2.4 : Komentar kontra dari audien terhadap status Nadir tentang penafsiran
QS al-Maidah ayat 51 ................................................................... 60
Gambar 2.5 : Komentar netral dari audien terhadap status Nadir tentang penafsiran
QS al-Maidah ayat 51, .................................................................... 61
Gambar 2.6 : Komentar kontra dari audien terhadap status Nadir tentang penafsiran
QS al-Maidah ayat 51 ..................................................................... 61
Gambar 2.7 : Gambar 2.6 : Komentar pro dari audien terhadap status Nadir tentang
penafsiran QS al-Maidah ayat 51 .................................................... 62
Gambar 2.8 : Kisah Umar bin Khaththab dan Abu Musa al-Asyari ..................... 63
Gambar 2.9 : Komentar audien terhadap status Nadirsyah tentang Tafsir al-Nisa:
138-139 bukan mengenai Pilkada ..................................................... 64
Gambar 2.10:Komentar dari Erizal bin Katab terhadap status Nadirsyah yang
membahas tentang kisah Umar bin Khaththab dan Abu Musa al-
Asy’ari ............................................................................................ 65
xxii
Gambar 2.11 : komentar pro dari audien terhadap status Nadir tentang Kisah Umar
bin Khaththab dan Abu Musa al-Asyari ........................................ 69
Gambar 2. 12: komentar netral dari audien terhadap status Nadir tentang Kisah
Umar bin Khaththab dan Abu Musa al-Asyari .............................. 70
Gambar 2.13 : komentar kontra dari audien terhadap status Nadir tentang Kisah
Umar bin Khaththab dan Abu Musa al-Asyari .............................. 71
Gambar 2.14 : Status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Logika dan
Illat Hukum ................................................................................... 72
Gambar 2.15 :Komentar audien terhadap status Nadirsyah tentang Tafsir al-Nisa:
138-139 bukan mengenai Pilkada .................................................. 74
Gambar 2.16 : komentar pro dari audien terhadap status Nadir tentang Logika dan
Illat Hukum ................................................................................... 80
Gambar 2.17 : Status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Bagaimana Memahami
Alquran ? ........................................................................................ 82
Gambar 2.18 :Komentar pro terhadap status Nadirsyah Hosen tentang ‘Bagaimana
Memahami Alquran ?’.................................................................... 85
Gambar 2.19 :Komentar netral terhadap status Nadirsyah Hosen tentang
‘Bagaimana Memahami Alquran ?’ ............................................... 86
Gambar 2.20 : Status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Tafsir Otak
Atik Angka ..................................................................................... 87
Gambar 2.21 : Status Facebook Audien tentang Tafsir Otak Atik Angka ........... 92
Gambar 2.22 : komentar pro dari terhadap status Nadirsyah tentang Tafsir Otak Atik
Angka ............................................................................................. 93
Gambar 2.23 : komentar pro dari terhadap status Nadirsyah tentang Tafsir Otak Atik
Angka ............................................................................................. 93
Gambar 2.24 : komentar netral dari terhadap status Nadirsyah tentang Tafsir Otak
Atik Angka ................................................................................... 94
xxiii
Gambar 2.25 :Status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Sikap Kita Terhadap
Mereka Yang Melecehkan Ayat Allah ........................................ 95
Gambar 2.26 : Suasana Aksi Bela Islam.............................................................. 97
Gambar 2.27 : komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Sikap Kita Terhadap Mereka Yang Melecehkan Ayat
Allah ........................................................................................... 100
Gambar 2.28 : komentar pro dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah Hosen
tentang Sikap Kita Terhadap Mereka Yang
Melecehkan Ayat Allah ............................................................. 101
Gambar 2.29 : Status Facebook Nadirsyah Hosen tentang bully-an terhadap
orang lain ..................................................................................... 102
Gambar 2.30 : Status A. Mustofa Bisri di Twitter ............................................. 105
Gambar 2.31: komentar dari audien di Twitter yang mengandung –bully-an .... 107
Gambar 2.32 : komentar dari audien terhadap status Nadirsyah Hosen tentang bully-
an terhadap orang lain .................................................................. 109
Gambar 2.33 : komentar netral audien terhadap status Nadirsyah Hosen tentang
bully-an terhadap orang lain ........................................................ 110
Gambar 2.34 : status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Tafsir An-Nisa (4): 138-
139 Bukan Mengenai Pilkada ............................................................
112
Gambar 2.35 : komentar pro dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah Hosen
tentang Tafsir An-Nisa (4): 138-139 Bukan Mengenai Pilkada .. 115
Gambar 2.36 : komentar netral dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Tafsir An-Nisa (4): 138-139 Bukan
Mengenai Pilkada ......................................................................... 115
xxiv
Gambar 2.37 : komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Tafsir An-Nisa (4): 138-139 Bukan
Mengenai Pilkada ........................................................................ 116
Gambar 2.38 : komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Tafsir An-Nisa (4): 138-139 Bukan
Mengenai Pilkada ........................................................................ 117
Gambar 2.39 : status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Tafsir al-Mumtahanah :
‚Larangan Bermuwalatul Kuffar‛ ................................................ 118
Gambar 2.40 : komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Tafsir al-Mumtahanah : ‚Larangan Bermuwalatul
Kuffar‛ .......................................................................................... 122
Gambar 2.41 : komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Tafsir al-Mumtahanah : ‚Larangan Bermuwalatul
Kuffar‛ .......................................................................................... 123
Gambar 2.42 : komentar pro dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah Hosen
tentang Tafsir al-Mumtahanah :
‚Larangan Bermuwalatul Kuffar‛ ............................................... 124
Gambar 2.43 : komentar kontra dari audien terhadap komentar dari Alfa George
Harahap ........................................................................................ 125
Gambar 2.44 : komentar kontra dari audien terhadap komentar dari Yulius .... 126
Gambar 2.45 : komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Tafsir al-Mumtahanah : ‚Larangan Bermuwalatul
Kuffar‛ .......................................................................................... 126
Gambar 2.46 : Status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Berasyik Masyuk dengan
Alquran ......................................................................................... 129
Gambar 2.47 : komentar pro dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah Hosen
tentang Berasyik Masyuk dengan Alquran .................................. 130
Gambar 2.48 : komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Berasyik Masyuk dengan Alquran ....................... 131
xxv
Gambar 2.49 : komentar pro dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah Hosen
tentang Berasyik Masyuk dengan Alquran .................................. 131
Gambar 2.50 : Status Facebook Nadirsyah Hosen tentang Musyawarah Nabi .. 132
Gambar 2.51 : komentar pro dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah Hosen
tentang Musyawarah Nabi ........................................................... 135
Gambar 2.52 :komentar netral dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen tentang Musyawarah Nabi ................................................ 135
Gambar 2.53 :komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen ........................................................................................... 138
Gambar 2.54 :komentar kontra dari audien terhadap status Facebook Nadirsyah
Hosen ........................................................................................... 139
Gambar 2. 55 : linimasa akun Facebook Alfitri ............................................... 143
Gambar 2. 56 : Profil akun Facebook Abie Abie .............................................. 144
Gambar 2. 57: Profil akun Facebook Irkham Fahmi ......................................... 147
Gambar 2.58 : Profil Akun Facebook Daarulmancom ....................................... 155
Gambar 2.59: Profil Akun Facebook Zainal Bsa ................................................. 155
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberagaman agama dalam media sosial bukan merupakan isu yang
asing. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna media sosial yang
berasal dari kalangan umat beragama, khususnya agama Islam di
Indonesia. Media sosial juga merupakan salah satu alat untuk
menunjukkan ekpresi umat beragama termasuk ekspresi terhadap kitab
suci Alquran dan tafsir Alquran. 1
Kajian terhadap penafsiran Alquran saat ini tidak hanya dilakukan
dalam suatu majlis yang dihadiri oleh masyarakat dan dipimpin oleh
seorang narasumber atau guru. Akan tetapi juga ikut merambah dalam
media baru seperti televisi, radio dan lain sebagainya. Media sosial juga
termasuk dalam media baru sebagai alat untuk mewadahi kajian
penafsiran Alquran. Di antara media sosial yang sering digunakan adalah
Facebook, Youtube, Instagram. Sehingga para ulama yang ahli dalam
bidang tafsir tidak perlu menyampaikan materi penafsirannya melalui
majlis ilmu akan tetapi bisa langsung mengupdate ilmunya melalui media
sosial.
Saat ini ada banyak pemilik akun media sosial yang juga berperan
untuk melakukan penafsiran terhadap Alquran yang kemudian diunggah
1 Eva F. Nisa, ‚Creative and Lucrative Da’wa : The Visual Culture of Instagram
amongst Female Muslim Youth in Indonesia‛, Asiascape : Digital Asia. Vol. 5,2018, hlm 2.
2
dalam akunnya tersebut. Di mana para aktivis media sosial tersebut
memiliki metode tersendiri untuk menafsirkan Alquran. Sehingga
penafsiran Alquran di media sosial terbagi kedalam beberapa ragam.
Fadhli lukman mengkategorikan ragam bentuk tafsir dalam sosial media
kedalam tiga bentuk yaitu kecenderungan tekstual, kecenderungan
kontekstual dan tafsir ‘ilmi.2
Di antara penafsir Alquran yang bergelut di dunia media sosial adalah
Salman Harun. Harun menulis karya tafsirnya dalam media sosial yakni
Facebook. Dalam menulis karya tafsirnya, Harun tidak banyak mengutip
dari kitab tafsir terdahulu. Praktek penafsirannya pun sangat singkat dan
mengandalkan tambahan keterangan dengan penafsiran ayat yang sedang
ditafsirkan dengan ayat lainnya. 3
Selain Salman Harun, salah satu pengguna media sosial yang aktif
menulis tafsir Alquran di akunnya adalah Nadirsyah Hosen. Hosen
menulis tafsir Alquran tidak bisa terlepas dari ekpresi keagamaannya
sebagai seorang muslim. Seorang Muslim yang meresahkan pergulatan
wacana yang sedang ramai diperbincangkan dalam negara Indonesia.
Wacana yang diresahkan oleh Nadirsyah Hosen kebanyakan berkaitan
dengan isu politik seperti pemilihan kepala daerah, isu tentang hubungan
2 Fadhli Lukman, ‚ Tafsir Sosial Media di Indonesia‛, Nun, Vol. 2, No.2, 2016, hlm
119.
3 Wildan Imaduddin Muhammad, ‚Facebook sebagai media baru tafsir Al-Quran di
Indonesia (Studi Atas Penafsiran Al-Quran Salman Harun)‛, Maghza, Vol.2 No. 2 Juli -
Desember 2017, hlm 110.
3
terhadap sesama manusia dan lain sebagainya. Disamping itu penafsiran
beliau melalui media sosial adalah sebagai sarana untuk meluruskan
pandangan-pandangan masyarakat yang sering menafsirkan Alquran
hanya bersumber dari terjemahan saja.
Misalnya dalam QS al-Maidah ayat 51 terdapat kata awliya’. Banyak
di antara umat muslim yang mengartikan sebagai pemimpin. Akan tetapi
dalam banyak kitab tafsir tidak semuanya berarti pemimpin, melainkan
berarti teman setia. Ayat ini menjadi ramai diperbincangkan sebab saat
itu sedang terjadi pemilihan pilkada di Jakarta. Dengan melihat ayat
tersebut sebagian orang beranggapan bahwa tidak diperbolehkan memilih
pemimpin yang kafir atau non muslim.
Saat ini, tulisan Nadirsyah Hosen dalam media sosial sudah
dibukukan dengan judul Tafsir Al-Qur’an di Medsos : . Buku tersebut
berisi tentang penjelasan Nadirsyah Hosen terhadap metode penafsiran
Alquran. Tapi artikel ini tidak akan fokus pada buku tersebut. Melainkan
membahas lebih tentang status Hosen di media sosial yakni Facebook,
Twitter dan Website nya.
Penulis memilih fokus penelitian di status Nadirsyah Hosen karena
dua hal. Pertama, media sosial merupakan platform yang selalu
mengalami perkembangan setiap waktu. Kedua, isu yang terdapat di
media sosial lebih hidup karena mendapat respon dari berbagai pihak
selain itu juga terjadi dialektika antara komentar satu dengan yang
lainnya.
4
Sebagaimana, tulisan Nadirsyah Hosen yang berisi tentang respon
beliau terhadap penafsiran kata awliya’ dalam QS Al-Maidah ayat 51
yang muncul saat peristiwa pemilihan Gubernur DKI Jakarta . Hosen
menjelaskan penafsiran tersebut menggunakan rujukan kitab-kitab
terdahulu dan menemukan kata awliya’ memiliki makna teman setia.
Selain Nadirsyah Hosen ada juga tokoh lain yang memiliki perbedaan
pendapat dengan Hosen, Ketua Umum FPI menafsirkan kata awliya’
dengan makna pemimpin.
Walhasil penelitian ini ingin melihat lebih jauh bagaimana
kontekstasi wacana tafsir di media sosial, utamanya di facebook.
Kemudian penulis juga ingin mengetahui lebih jauh tentang respon dari
masyarakat pengguna media sosial terhadap penafsiran yang ditulis di
media sosial serta posisi Nadirsyah Hosen dalam menafsirkan Alquran di
media sosial.
Penafsiran Alquran yang menjadi pokok pembahasan oleh Nadirsyah
Hosen di media sosial mengalamai dialektika dengan penafsiran Alquran
yang lain. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan penafsiran dan
pemahaman yang disampaikan oleh beberapa subjek pemilik akun media
sosial. Sehingga terjadi proses saling saut menyaut antara penafsiran
Alquran di media sosial yang kemudian terjadi dialektika antara
penafsiran satu dengan yang lainnya.
Contoh penafsiran Nadirsyah Hosen dalam media sosial seperti
ketika beliau menafsirkan surah Al-An’a>m ayat 107 – 108 :
5
Artinya : ‚Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak
mempersekutukan-Nya. Dan, Kami tidak menjadikan engkau pengawas
bagi mereka; dan engkau sekali-kali bukanlah pemelihara bagi mereka.
Dan, janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah
selain Allah, maka akibatnya mereka akan memaki Allah dengan
melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah kami perindah bagi
setiap umat amal mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali,
lalu Dia beri tahukan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.‛4
Lebih lanjut lagi penafsiran Alquran yang sedang ramai dibicarakan
di media sosial adalah tentang al-Maidah ayat 51 yang muncul saat
menjelang pilkada DKI Jakarta. Ketika itu banyak sekali bermunculan
tafsir Alquran dari berbagai kalangan sehingga terjadi dialektika dalam
media sosial. Misalnya dalam akun Facebooknya, Nadir membahas
mengenai penafsiran QS al-Nisa ayat 138-139
4 Nadirsyah Hosen, Tafsir Al-Quran Di Medsos : Mengkaji Makna Dan Rahasia Ayat
Suci Pada Era Media Sosial (Yogyakarta : Bentang Pustaka, 2017) hlm 62-63
6
Gambar 1.1
Status Nadirsyah Hosen di
Facebook yang berjudul Tafsir al-
Nisa: 138-139 bukan menganai
Pilkada
Gambar 1.2
Komentar audien terhadap status
Nadirsyah tentang Tafsir al-Nisa
ayat 138-139
Gambar 1 diatas merupakan tulisan Nadir dalam akun facebooknya yang
membahas tentang penafsiran QS al-Nisa ayat 138 – 139, tulisan tersebut
menuai banyak komentar di antaranya adalah komentar yang terdapat
pada Gambar 2, dari akun yang bernama Fathur Rosy, di mana ia
mengungkapkan penafsiran yang berbeda dengan Nadir.
7
Nadirsyah Hosen adalah dosen yang ahli di bidang hukum, selain
aktif mengajar, Nadir juga menyempatkan waktunya untuk menulis tafsir
di akun sosial medianya. Tafsir yang ditulis Nadir di antaranya
merupakan bentuk respon terhadap wacana yang berkembang ketika itu.
sehingga muncul para akun yang juga ikut andil dalam menafsirkan
Alquran sehingga terjadi dialektika tafsir dalam media sosial. Oleh karena
itu hal ini menjadi kasus yang menarik bagi penulis untuk dikaji lebih
lanjut, disamping itu juga akan ditelusuri mengenai latar belakang pemilik
akun tersebut. Sehingga penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini
dalam penelitian tugas akhir.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari paparan latar belakang di atas, agar pembahasan tidak
meluas, maka beberapa pertanyaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana konteks wacana yang sedang berkembang dari penafsiran
Nadirsyah Hosen di Media Sosial?
2. Bagaimana konteks audien dari penafsiran Nadirsyah Hosen di Media
Sosial ?
3. Bagaimana dialektika tafsir media sosial Nadirsyah Hosen dengan
penafsiran disekitarnya?
8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki
beberapa tujuan, di antaranya:
1. Untuk mengetahui konteks wacana yang sedang berkembang dari
penafsiran Nadirsyah Hosen di media sosial
2. Untuk mengetahui konteks audien dari penafsiran Nadirsyah Hosen
di Media Sosial
3. Untuk mengetahui dialektika tafsir media sosial Nadirsyah Hosen
dengan penafsiran disekitarnya
Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan literatur tentang dinamika tafsir kontemporer
yang sedang merambah pada dunia media sosial dan mengetahui
dialektika antar tafsir media sosial.
D. Telaah Pustaka
Penelitian tentang Tafsir media sosial ini masih sangat langka dan
sedikit sekali literatur yang penulis temukan untuk menunjang penelitian
ini. namun ada juga beberapa penelitian yang senada dengan tema ini.
Penelitian pertama dilakukan oleh Fadhli Lukman dalam jurnal
yang berjudul ‚Tafsir Sosrial Media di Indonesia ‚ dalam tulisannya ia
mengkaji tentang watak dan karakterisitik tafsir media sosial yang fokus
pada Facebook. Dari penelusurannya terhadap tafsir Alquran yang ditulis
oleh beberapa akun facebook, kemudian ia membagi pada tiga
9
karakteristik tafsir media sosial di Indonesia terbagi kedalam tiga
kecenderungan yaitu kecenderungan tekstual, kecenderungan kontekstual
dan tafsir ‘ilmi> .
Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Eva F. Nisa
dengan artikelnya yang berjudul Creative and Lucrative Da’wa : The
Visual Culture of Instagram amongst Female Muslim Youth in Indonesia.
Tulisan ini berisi tentang penggunaan Instagram oleh pemuda Muslim
Indonesia , di mana mereka menggunakan media ini guna menyampaikan
pesan-pesan agama yang diunggah di Instagram baik berupa gambar
ataupun teks. Dalam Artikel tersebut juga dijelaskan bahwa instagram
baru-baru ini telah menjadi platform utama bagi para remaja muslim
wanita Indonesia untuk mendidik satu sama lain untuk menjadi muslim
yang saleh. Melalui Instagram ,ereka dapat mengunggah pesan-pesan
agama melalui tulisan dan gambar sehingga mereka dapat menunjukkan
identitasnya. Kreativitas dan semangat mereka terhadap penyebaran ilmu
keagamaan ini membawa pengaruh terhadap media sosial yakni pada
dakwah secara halus dan membawa keuntungan melalui bisnis.5
Penelitian selanjutnya juga ditulis oleh Charles Hirschkind dengan
judul Experiments In Devotion Online : The Youtube Khut}ba. Penelitian
tersebut mengeksplorasi tentang video khutbah Jumat yang diunggah
dalam youtube. Di mana khutbah Jumat tersebut direkam kemudian
5 Eva F. Nisa, ‚Creative and Lucrative Da’wa : The Visual Culture of Instagram
amongst Female Muslim Youth in Indonesia‛, Asiascape : Digital Asia. Vol. 5,2018, hlm 2.
10
diunggah di youtube. Selanjutnya penelitian ini juga membahas tentang
komentar yang ditinggalkan oleh orang lain, baikkritik maupun saran
terhadap video tersebut. Disamping itu penelitian ini juga membahas
tentang bentuk kesalehan sosial yang merambah pada bentuk baru yakni
internet. 6
Selanjutnya adalah jurnal yang berjudul Online Piety and Its
Discontent : Revisiting Islamic Anxieties On Indonesian Social Media,
yang ditulis oleh Fatimah Husein dan Martin Slama. Penelitian ini
membahas tentang kesalehan sosial yang dilakukan oleh setiap pemeluk
agama yang dalam hal ini adalah agama Islam. Di mana mereka
mengunggah bentuk kesalehan atau ibadah yang mereka lakukan di media
sosial. Tujuannya adalah agar mereka mendapat pujian dari orang lain.
Serta relevansinya dalam menggunakan media sosial untuk tujuan
keagamaan. Jurnal ini juga membahas tentang bentuk kesalehan sosial
dalam membaca Alquran secara online yang dilakukan oleh beberapa
kelompok yang dikenal dengan ODOJ (One Day One Juz), sedekah yang
memanfaatkan media sosial dan segala permasalahan tentang riya’
(pamer). 7
Penelitian dengan judul Social Media And The Birth Of An Islamic
Social Movement : ODOJ (One Day One Juz) In Contemporary Indonesia
6 Charles Hirschkind, ‚Experiments In Devotion Online : The Youtube Khut}ba‛,
Cambridge University Press 2012.
7 Fatimah Husein & Martin Slama,‛ Online Piety and Its Discontent : Revisiting
Islamic Anxieties On Indonesian Social Media‛. Indonesia And The Malay World, Vol.46,
No.134, 2018.
11
yang ditulis oleh Eva F. Nisa. Dalam penelitiannya, Eva membahas
tentang dakwah islam yang dilakukan melalui media sosial, yakni dengan
adanya kegiatan yang dilakukan oleh aktivis muslim. Khususnya pada
penggunaan media sosial dalam dakwah oleh ODOJ (One Day One Juz)
yang berusaha mendorong umat Islam untuk menghidupkan kembali
semangat membaca Alquran melalui aplikasi seluler. Media yang
digunakan adalah WhatsApp, dan ODOJ telah bergantung pada teknologi,
serta ia mampu merekrut lebih dari 140.000 pengikut di Indonesia dan
luar negeri. Oleh karena itu penelitian ini berusaha untuk menyelidiki
kunci dari ODOJ dan sejauh mana ia telah dimobilisasi sentimen religius
di kalangan umat Islam dari beragam afiliasi.8
Selanjutnya penelitian yang membahas tema yang sama yakni
ditulis oleh Martin Slama dengan judul Practising Islam Through Social
Media In Indonesia. Artikel yang menjelaskan tentang ketergantungan
umat Islam dalam beberapa dekade terakhir terhadap media sosial. Pada
waktu tertentu, praktik media tidak dapat dibedakan dengan praktik
keagamaan dan yang paling penting adalah umat Islam sering melihat
aktivitas online mereka sebagai bagian dari upaya saleh mereka untuk
meningkatkan religiusitas mereka. Terutama, media sosial merupakan hal
yang sering diikuti dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadi proses
8 Eva F. Nisa, ‚Social Media And The Birth Of An Islamic Social Movement : ODOJ
(One Day One Juz) In Contemporary Indonesia‛, Indoensia And The Malay World, Vol.46, No.
134, 2018.
12
keberagamaan dalam media sosial, di mana perkembangan dalam agama
juga turut diperbaharui dalam media sosial. 9
Penelitian yang dilakukan oleh Wildan Imaddudin Muhammad
dengan judul Facebook sebagai media baru tafsir Al-Quran di Indonesia
(Studi Atas Penafsiran Al-Qur’an Salman Harun), penelitian ini
menjelaskan tentang penafsiran dan metode yang digunakan oleh Salman
Harun melalui media sosial facebook yang dimilikinya. Disamping itu
Wildan juga menjelaskan tentang konteks Indonesia terhadap produk
tafsir Salman Harun.
Penelitian selanjutnya yaitu skripsi yang ditulis oleh Hardianti
dengan judul Dampak Penggunaan Facebook dalam Pembentukan Akhlak
Generasi Muda di Sekolah MA (Madrasah Aliyah) Pompanua Kec.
Ajangale Kab. Bone. Dalam skripsinya tersebut Hardianti menggunakan
pendekatan sosiologi, psikologi dan teologi sehingga didapatkan hasil
bahwa dampak penggunaan faecbook bagi siswa MA Pompanua memiliki
dampak positif dan negatif. Dampak positif dari penggunaan facebook
selain sebagai alat komunikasi juga sebagai sarana diskusi dan menambah
ilmu pengetahuan. Sedangkan untuk dampak negatif dari penggunaan
facebook lebih mungkin terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak
9 Martin Slama, ‚Practising Islam Through Social Media In Indonesia‛. Indonesia And
The Malay World, Vol. 46, No. 134 , 2018
13
orangtua seperti lupa waktu, kurangnya hubungan sosial, pornografi dan
beberapa perilaku menyimpang lainnya. 10
Penelitian tentang media sosial selanjutnya dilakukan oleh Errika
Dwi Setya Watie dengan judul Komunikasi dan Media Sosial
(Communications and Social Media) . Errika menjelaskan tentang
penggunaa media sosial yang sedang ramai saat ini, di mana kehadiran
dunia virtual membuka kesempatan tiap pihak yang terlibat untuk
mengeksistensikan dirinya lebih luas. Komunikasi dalam media sosial
menjadi lebih kompleks karena dua level komuniksi melebur menjadi
satu. Komunikasi interpersonal melebur dengan komunikasi massa.
Sehingga apa yang bersifat pribadi bisa menjadi konsumsi publik . oleh
karena itu kehadiran media sosial perlu diperhatikan lagi bukan untuk
menghentikan perkembangannya akan tetapi untuk memaksimalkan
penggunaannya.11
Selanjutnya adalah jurnal yang ditulis oleh Adrika Fithrotul Aini
dengan judul Ayat – Ayat Al-Qur’an dalam Bingkai Media : Studi Atas
Penafsiran Ayat- Ayat Al-Qur’an dalam Koran Harian Bangsa. Dalam
jurnal tersebut dijelaskan mengenai penafsiran – penafsiran ayat Al-Quran
yang terdapat dalam Koran Harian Bangsa rubrik Tafsir Al-Quran Aktual.
10Hardianti , Dampak Penggunaan Facebook dalam Pembentukan Akhlak Generasi
Muda di Sekolah MA (Madrasah Aliyah) Pompanua Kec. Ajangale Kab. Bone. Skripsi. Fakultas
Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar. 2016
11
Errika Dwi Setya Watie, ‚Komunikasi dan Media Sosial (Communications and
Social Media) ‚ The Messenger, Vol III, Nomor 1, Juli 2011
14
Disamping itu juga dibahas mengenai nilai-nilai dan bentuk media dalam
menyampaikan pesan Al-Quran. Tujuannya adalah untuk
menginformasikan ajaran-ajaran agama dan mengkontekstualisasikan
penafsiran dengan isu-isu yang ada di mana isi tulisan dalam rubrik
tersebut berorientasi pada sosio-religius.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau
dengan cara kuantifikasi.12
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif sehingga data yang dikumpulkan berupa
kata-kata , gambar yang berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, foto, video, dokumen resmi dan lainnya.
2. Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak
yaitu pewawancara (interviewer ) yang mengajukan pertanyaan dan
12
M. Djunaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif ( Yogyakarta : Ar Ruzz Media,
2012) hlm 25
15
terwawancara (interviewee).13
Wawancara juga berarti tanya jawab
yang dilakukan secara langsung untuk memperoleh keterangan dan
informasi. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan
wawancara mendalam terhadap narasumber. Sedangkan dari
jenisnya, digunakan wawancara tidak terstruktur artinya penulis
mengajukan pertanyaan secara bebas akan tetapi menggunakan
pedoman wawancara yang memuat pokok-pokok yang diteliti.
Target yang ingin dicapai dari teknik wawancara ini adalah
untuk mendapatkan data yang akurat, jujur, kredibel dan dapat
dipertanggungjawabkan. Pengajuan pertanyaan dilakukan secara
fleksibel dan tidak terlalu formal.
b. Observasi
Teknik observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara peneliti turun ke
lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat,
pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan
perasaan. Akan tetapi tidak semua perlu diamati oleh peneliti,
hanya hal-hal yang berkaitan atau yang sangat relevan dengan data
yang dibutuhkan. 14
13
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung : Remaja Rosdakarya,
1993) hlm 183
14
M. Djunaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif hlm 165
16
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui bahan-
bahan tertulis yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang
menjadi objek penelitian, baik berupa prosedur, peraturan-
peraturan, gambar, laporan hasil pekerjaan serta foto ataupun
dokumen elektronik. 15
3. Analisis Data
Analisis data akan dilakukan dengan cara menyeleksi dan
memisahkan data primer dan data sekunder kemudian
diklasifikasikan berdasarkan pembahasan pokok maupun sub-
pembahasan. Kemudian, hasil klasifikasi tersebut dianalisis dengan
teknik penulisan deskriptif dan memberikan penafsiran serta
kesimpulan terhadap hasil analisis.
F. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini terdiri dari empat bab . Bab pertama berisi
Pendahuluan, pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah
penelitianyang mengungkapkan ketertarikan peneliti dalam mengangkat
tema yang sedang diteliti. Kemudian dicantumkan juga rumusan masalah
beserta tujuan dan kegunaan penelitian. Selanjutnya adalah telaah
15
Anis Fuad dan Kandung Sapto Nugroho, Panduan Praktis Penelitian Kualitatif (
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014) hlm 61
17
pustaka, metode penelitian dan yang terakhir adalah sistematika
pembahasan.
Bab II, penulis akan menjelaskan tentang wacana tafsir di media
sosial. Dalam bab ini akan penulis jelaskan tentang wacana serta unsur-
unsurnya, disamping itu penulis juga akan membahas tentang analisis
wacana kritis. Kemudian akan penulis bahas tentang audien targetik dan
non targetik. Dan yang terakhir penulis akan membahas tentang teks dan
oralitas.
Bab III, berisi pembahasan yakni konteks wacana tafsir Alquran di
media sosial. Disini penulis akan menelusuri konteks wacana pada ayat
yang dibahas dalam buku Tafsir Alquran di Medsos oleh Nadirsyah Hosen
melalui akun sosial medianya serta akan dibahas juga dialektika tafsir
dalam media sosial tersebut beserta audien yang aktif dalam penafsiran
beliau di media sosial.
Bab IV berisi penutup, yang terdiri dari kesimpulan dari bab II hingga
bab III yang meliputi tentang hasil analisa penulis terkait dialektika tafsir
media sosial Nadirsyah Hosen. Selanjutnya, bab ini juga berisi saran-saran
guna perbaikan peneliti selanjutnya.
163
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang penulis lakukan terhadap dialektika tafsir di
media sosial dan juga penafsiran Nadirsyah Hosen dalam media
sosialnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang secara
umum merupakan jawaban dari beberapa rumusan masalah yang telah
dipaparkan pada bab pendahuluan. Adapun kesimpulannya adalah
sebagai berikut,
Pertama, terkait dengan penafsiran Alquran yang ditulis oleh
Nadirsyah Hosen di akun Facebooknya memiliki dua konteks wacana
yakni wacana mikro dan makro. Konteks wacana mikro berisi tentang
status penafsiran Alquran oleh Nadirsyah Hosen yang memiliki konteks
wacana secara jelas dan dapat ditelusuri sedangkan konteks wacana
makro adalah status tulisan Nadirsyah Hosen yang tidak dapat ditelusuri
konteks wacananya. Setelah ditelusuri, penulis berkesimpulan bahwa
konteks wacana yang saat itu sedang berkembang adalah berkaitan
dengan politik dan pemilihan Gubernur DKI Jakarta, yang kemudian
menimbulkan permasalahan yang dikaitkan dengan ayat Alquran.
Nadirsyah menulis tanggapan terhadap ayat Alquran tersebut, kemudian
dijelaskan mengenai penafsirannya dengan mencantumkan asba>b al-
nuzu>l dan penafsiran dari kitab tafsir klasik dan kontemporer.
164
Kedua, terdapat banyak audien yang menulis komentar terhadap
status Nadirsyah Hosen. Isi komentar yang tercantum sangat beragam,
mulai dari mendukung, mengkritik, dan juga ada yang menulis komentar
dengan kata-kata yang tidak baik. Oleh karena itu penulis,
menglasifikasikan para audien menjadi dua bagian yakni yang
identitasnya jelas dan identitasnya tidak jelas atau anonymous.
Sedangkan untuk identitas yang jelas, penulis membagi menjadi dua
klasifikasi yakni yang bisa menjelaskan latar beakang komentar dan yang
tidak bisa menjelaskannya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni dari latar belakang keilmuan serta sikap politik yang diikutinya.
Informasi tersebut didapatkan dari akun Facebook audien yang kemudian
ditelusuri linimasanya, di anataranya mereka memiliki latar belakang
NU, PKS, dan HTI. Namun ada juga audien yang tidak bisa ditelusuri
mengenai data diri atau profil beliau baik pendidikan maupun
keilmuannya.
Ketiga, berkaitan dengan dialektika tafsir media sosial Nadirsyah
Hosen dengan penafsiran di sekitarnya yakni pada bagian komentar
terjadi beragam pemahaman dalam memahami ayat Alquran, ada yang
menggunakan paham tekstualis dan juga kontekstualis. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor latar belakang keilmuan dari para komentator
yang berbeda-beda yang menimbulkan banyak makna dan pemahaman.
Di antara mereka juga ada yang menggunakan sumber kitab lain yang
tidak digunakan oleh Nadirsyah Hosen.
165
B. SARAN-SARAN
Setelah melalui proses analisis dan pembahasan mengenai penafsiran
Nadirsyah Hosen di media sosial, penulis menyimpulkan bahwa kajian
terhadap tafsir di media sosial tergolong baru. Oleh karena itu sangat
perlu untuk dikembangkan, karena melihat era modern saat ini, segala
sesuatu harus terlihat praktis dan efisien sehingga bentuk penafsiran
terhadap Alquran akan lebih diminati oleh pengguna media sosial.
Namun perlu akan adanya kajian terhadap penafsiran Alquran yang
sudah semakin menyebar di media sosial.
Misalnya penafsiran Alquran di media sosial oleh Nadirsyah Hosen,
di mana Nadirsyah sangat aktif menulis kajian terhadap Alquran di
Facebook dan situs web nya. Namun penulis tidak mengkaji seluruh
penafsirannya sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya melakukan
penelitian terhadap tulisan Nadirsyah yang lainnya. Sehingga akan
tambah berkembang khazanah keilmuan kita terhadap penafsiran Alquran
di media sosial.
xxix
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Jurnal :
Aini, Adrika Fithrotul. ‚Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam Bingkai Media : Studi Atas Penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dalam Koran Harian Bangsa‛, Farabi, Vol 12,
No. 1, 2015.
Arifan, Fadh Ahmad. Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia, Jurnal Studi
Sosial, Th. 6, No. 2. Nopember 2014 .
Budiasa ,Meistra. Mediatisasi Aksi Massa Islam 2 Desember 2016 . Profetik Jurnal
Komunikasi, Vol.10 No. 01 April 2017.
Has, Muhammad Hasdin. Metodologi Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Zuhaily, Al-
Munzir Vol.7, No. 2, November 2014.
Husein, Fatimah & Martin Slama,‛ Online Piety and Its Discontent : Revisiting Islamic Anxieties On Indonesian Social Media‛. Indonesia And The Malay
World, Vol.46, No.134. 2018.
Imran, Hasyim Ali. Pola Penggunaan Media Komunikasi Pattern Of Media Communication Usage, Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol. 17 No. 1
Januari-Juni 2013.
Jonkennedi. Gerakan Hizbut Tahrir dan Realitas Politik Islam Kontemporer di Indonesia, Komunika Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol.6, No. 1 Januari-
Juni 2012.
Karman. Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini (Researches On Media Uses And Its Development), Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol.
17 No. 1 .Januari-Juni 2013.
Lukman, Fadhli. ‚ Tafsir Sosial Media di Indonesia‛, Nun, Vol.2, No.2. 2016.
Malau, Ruth Mei Ulina. Khalayak Media Baru . The Messenger , Vol. II, No.2 Edisi
Januari 2011
Muhammad, Wildan Imaduddin. ‚Facebook sebagai media baru tafsir Al-Quran di
Indonesia (Studi Atas Penafsiran Al-Quran Salman Harun)‛. Maghza. Vol.2,
No.2 Juli - Desember 2017
Nisa, Eva F. ‚Social Media And The Birth Of An Islamic Social Movement : ODOJ (One Day One Juz) In Contemporary Indonesia‛, Indoensia And The Malay
World, Vol.46, No. 134, 2018.
xxx
Nisa, Eva F. ‚Creative and Lucrative Da’wa : The Visual Culture of Instagram
amongst Female Muslim Youth in Indonesia‛. Asiascape : Digital Asia. Vol. 5,
2018.
Watie, Errika Dwi Setya. ‚Komunikasi dan Media Sosial (Communications and
Social Media) ‚ The Messenger, Vol III, Nomor 1, Juli 2011
Sholikin, Ahmad, Gerakan Politik Islam di Indonesia Pasca Aksi Bela Islam Jilid I,II,III . madani Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan, Vol. 10 No. 1 2018.
Slama, Martin, ‚Practising Islam Through Social Media In Indonesia‛. Indonesia
And The Malay World, Vol. 46, No. 134 2018..
Subagyo, P. Ari. Pragmatik Kritis : Paduan Pragmatik Dengan Analisis Wacana Kritis , Linguistik Indonesia, Tahun ke-28, No. 2, Agustus 2010 .
Syaefudin, Machfud. Reinterpretasi Gerakan Dakwah Front Pembela Islam (FPI) , Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 34, No.2, Juli-Desember 2014 262-263.
Watie, Errika Dwi Setya. Komunikasi dan Media Sosial (Communications and Social Media), The Messenger, Vol.III, No.1 Edisi Juli 2011
Wijana, I Dewa Putu. Analisis Wacana Pragmatik:Kajian Teori dan Analisis. Surakarta : Yuma Pustaka. 2011.
Sumber dari Buku :
Aliah, Yoce. Analisis Wacana Kritis Dalam Multiperspektif . Bandung : Refika
Aditama. 2014.
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisi Teks Media . Yogyakarta : LkiS.
2001.
Fuad, Anis dan Kandung Sapto Nugroho. Panduan Praktis Penelitian Kualitatif .
Yogyakarta : Graha Ilmu. 2014.
Ghony, M. Djunaidi. Metode Penelitian Kualitatif . Yogyakarta : Ar Ruzz Media.
2012.
Gorke, Andreas dan Johanna Pink, Tafsi>r and Islamic Intellectual History Exploring
the Boundaries of a Genre . New York : Oxford University Press. 2014.
Halim, Abd. Wajah Al-Quran Di Era Digital . Yogyakarta : Sulur Pustaka. 2018.
Hirschkind, Charles, ‚Experiments In Devotion Online : The Youtube Khut}ba‛, Cambridge University Press 2012.
xxxi
Hosen, Nadirsyah. Tafsir Al-Quran Di Medsos : Mengkaji Makna Dan Rahasia Ayat Suci Pada Era Media Sosial . Yogyakarta : Bentang Pustaka. 2017.
Khalaf , Abdul Wahab , Ilmu Ushul Fiqh, terj. Masdar Helmy. Bandung : Gema
Risalah Press. 1996.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung : Remaja Rosdakarya,
1993.
Mulkhan, Abdul Munir. Wacana Tafsir Multimetodologi dan Disiplin, dalam Spiritualitas Alquran dalam Membangun Kearifan Umat .Yogyakarta : UII
Press. 1999.
Mulyana, Kajian Wacana, Teori, Metode, dan Apikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana .Yogyakarta : Tiara Wacana. 2005.
Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi . Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2016 .
Roy,Muhammad, Ushul Fiqih Madzhab Aristoteles : Pelacakan Logika Aristoteles dalam Qiyas Ushul Fiqih .Yogyakarta : Safiria Insania Press. 2004.
Asy-Syirbasi, Ahmad, Sejarah Tafsir Qur’an . Pustaka Firdaus.
Wolfgang. Iser, The Act of Reading A Theory of Aesthetic Response . London : The
Johns Hopkins University Press. 1987.
Sumber dari internet
‚Pidato di Kepulauan Seribu dan hari-hari hingga Ahok menjadi tersangka‛, dalam
www.bbc.com
Felix Siauw, Hizbut Tahrir Bagiku, dalam felixsiauw.com.
Fitriadi, ‚ Penjelasan Habib Rizieq soal Kata ‘Aulia’ dalam Surat Al Maidah 51‛
dalam bangka.tribunnews.com,
‚Pidato di Kepulauan Seribu dan hari-hari hingga Ahok menjadi tersangka‛, dalam
www.bbc.com.
Makna Surat Al Baqarah 212 DENGAN Aksi Damai 212, Khatib: Kebetulan atau Ketentuan? Dalam Tribunnews.com.
Mufiz, Abul. Publik Baru Tahu Sikap Nusron, Kiai NU Malah Sudah Lama Tersakiti, dalam www.bangsaonline.com,
xxxii
Mutiah Nabilla, Aksi Damai 4 November: Kajian Gerakan Sosial dalam Perspektif SosiologiI, dalam researchgate.net.
Nadirsyah Hosen, ‚Tafsir ‚Awliya‛- Benarkah QS Al-Ma’idah:51 Melarang kita
Memilih non-Muslim sebagai Pemimpin ?‛, dalam nadirhosen.net .
Niken Purnamasari dan Fajar Pratama, ‚ Kisah Pidato di Pulau Seribu yang Bawa
Ahok ke Cipinang‛ dalam news.detik.com.
Akun Youtube Rasil TV ash-Shiddieqy , TM. Hasbi. Falsafah Hukum Islam . Jakarta
: Bulan Bintang.1993.
Sahlan Ake, ‚ Ini Penjelasan Rizieq Mengenai Makna Aulia di Al Maidah 51‛ dalam
www.teropongsenayan.com.
‛Siapakah Buni Yani?‛ dalam www.rappler.com.
Aksi Damai 4/11, Aksi Bela Islam ½, dalam www.myrepro.wordpress.com,
\ Inilah Deretan Ulama Yang Di-bully Terkait Kasus Ahok, dalam politik.rmol.co.
Lima Hal Yang Perlu Diketahui Soal Demonstrasi ‘Tangkap Ahok’ 4 November, dalam www.bbc.com.
Hardianti .Dampak Penggunaan Facebook dalam Pembentukan Akhlak Generasi
Muda di Sekolah MA (Madrasah Aliyah) Pompanua Kec. Ajangale Kab. Bone.
Skripsi. Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar.
2016.
Hidayat, Nasrul. Konsep Wasatiyah Dalam Tafsir Al-Sya’rawi, Tesis, UIN Alauddin Makassar. 2016.
CURRICULUM VITAE
Nama : Mutmaynaturihza
TTL : Demak, 30 Nopember 1996
Alamat Asal : Jl. K.H. Hasyim Asy’ari RT/RW 04/001 Kec. Cipondoh
Kota Tangerang, Prov. Banten
Alamat di Yogyakarta : Jl. K.H. Ali Maksum Tromol Pos 5, PP Almunawwir
Komplek Q Krapyak Yogyakarta 50022
No. Hp : 081215406760
Orangtua
Ayah : Tadiyono
Ibu : Suni’ah
Alamat : Jl. K.H. Hasyim Asy’ari RT/RW 04/001 Kec. Cipondoh
Kota Tangerang, Prov. Banten
Riwayat Pendidikan
SD : SDN Cipondoh 08 Tangerang Banten
SMP : MTs Al-Huda Bogo Nganjuk
SMA : MAN Nganjuk
Pengalaman Organisasi
- Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) Al-Munawwir ( 2017-Sekarang)
- ASSAFFA (Association of Scholarship Students Of Ministry Of Natinal
Education Affair) (2014 - sekarang)
- Madrasah Salafiyah III (2015-2018)