DIALEKTIKA TAFSIR MEDIA SOSIAL (Studi Penafsiran Nadirsyah Hosen dalam Buku Tafsir Al-Qur’an di Media Sosial) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama Oleh : Mutmaynaturihza NIM: 14530018 PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018
51
Embed
DIALEKTIKA TAFSIR MEDIA SOSIAL (Studi Penafsiran ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DIALEKTIKA TAFSIR MEDIA SOSIAL
(Studi Penafsiran Nadirsyah Hosen dalam Buku Tafsir
Al-Qur’an di Media Sosial)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Agama
Oleh :
Mutmaynaturihza
NIM: 14530018
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
i
DIALEKTIKA TAFSIR MEDIA SOSIAL
(Studi Penafsiran Nadirsyah Hosen dalam Buku Tafsir
Al-Qur’an di Media Sosial)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Agama
Oleh :
Mutmaynaturihza
NIM: 14530018
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
v
MOTTO
Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal
yang tidak baik merupakan suatu keharusan,
sebagaimana seseorang mensucikan tutur
katanya
dari ungkapan buruk.
(Imam Syafi’i)
vi
PERSEMBAHAN
بسم هللا الرحمن الرحيم
Karya tulis sederhana ini kupersembahkan kepada:
Ayah Ibuku “Tadiyono & Suni’ah”
Si Mbah Abdul Wachid Rasyid dan Ibu Siti Aisyah
Adikku Muhammad Nur Ichsanuddin,
Terima kasih atas segenap doa dan restunya
yang selalu menyertai langkahku
untuk menggapai asa
Kepada Almamaterku tercinta
yang telah melimpahkan banyak ilmu pengetahuan dan
pengalaman baru,
Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/
1987 dan 0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif ……….. tidak dilambangkan ا
Ba‘ B Be ب
Ta' T Te ت
S\a s\ es titik atas ث
Jim J Je ج
H}a‘ h{ ha titik bawah ح
Kha' Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Z\al z\ zet titik atas ذ
Ra‘ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
S}ad s} es titik di bawah ص
D{ad d{ de titik di bawah ض
T}a'> t} te titik di bawah ط
viii
Z}a' z} zet titik di bawah ظ
Ain ‘ koma terbalik (di atas)‘ ع
Gain G Ge غ
Fa‘ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Waw W W و
Ha’ H Ha ه
Hamzah ’ apostrof ء
Ya' Y Ye ي
II. Konsonan rangkap karena tasydi>d ditulis rangkap
قدينمتع ditulis muta‘aqqidi>n
ةعد ditulis ‘iddah
III. Ta>’ Marbu>tah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h:
ix
ditulis hibah هبة
ditulis jizyah جزية
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat, dan sebagainya,
kecuali dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
ditulis ni‘matulla>h اهللنعمة
ditulis zaka>t al-fit}ri الفطرزكاة
IV. Vokal pendek
___ __ fathah ditulis a contoh ضرب ditulis d}araba
__ ___ kasrah ditulis i contoh فهم ditulis fahima
__ __ _ dammah ditulis u contoh كتب ditulis kutiba
V. Vokal panjang
1. fathah + alif
جاهلية ditulis
a> (garis di atas)
ja>hiliyyah
2. fathah + alif maqs}u>r
ditulis يسعىa> (garis di atas)
yas‘a>
3. kasrah + ya’ mati
مجيدditulis
i> (garis di atas)
maji>d
x
4. dammah + waw mati
ditulis فروضu> (garis di atas)
furu>d{
VI. Vokal rangkap
1. fathah + ya>’ mati
ditulis بينكمai
bainakum
2. fathah + wawu mati
ditulis قولau
qaul
VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof:
ditulis a’antum أأنتم
ditulis u‘iddat تعدأ
شكرمتإلن ditulis la’in syakartum
VIII. Kata sandang Alif + La>m
1. Bila diikuti huruf qamariyyah, ditulis al-
ditulis al-Qur’a>n القرآن
ditulis al-Qiya>s القياس
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyyah
xi
ditulis al-Syams الشمش
’>ditulis al-Sama السماء
IX. Huruf besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD)
X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut
penulisannya.
الفروضذوى ditulis z|awi> al-furu>d{
السنةاهل ditulis ahl al-sunnah
xii
ABSTRAK
Keberagaman agama dalam media sosial bukan merupakan isu yang asing.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna media sosial yang berasal dari
kalangan umat beragama, khususnya agama Islam di Indonesia. Media sosial
adalah salah satu alat untuk menunjukkan ekpresi umat beragama termasuk
ekspresi terhadap kitab suci Alquran dan tafsir Alquran. Saat ini, pengguna media
sosial banyak menulis kajian tafsir Alquran dalam akun media sosialnya.
Nadirsyah Hosen adalah salah satu pengguna media sosial yang aktif menulis
tafsir Alquran dalam akun Facebooknya. Misalnya, Nadirsyah menulis penafsiran
QS al-Hujurat ayat 11 dan QS. Al-Maidah ayat 51. Banyak komentar yang
menanggapi tulisan Nadirsyah, mulai dari dukungan hingga kritikan yang juga
membahas penafsiran Alquran. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk
mengkaji penafsiran Alquran yang ditulis oleh Nadirsyah di akun media
sosialnya. Dan juga perlu untuk mengetahui dinamika para komentator yang aktif
menanggapi tulisan Nadirsyah.
Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan penafsiran yang ditulis oleh
Nadirsyah Hosen dalam akun Facebooknya dan mengemukakan tentang latar
belakang komentar. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif
kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui dokumentasi yakni mencari data-
data di media sosial khususnya Facebook. Selanjutnya penulis mendeskripsikan
hasil penelitian kemudian mengambil kesimpulan dari penelusuran data tersebut.
Dari hasil penelitian ini dapatlah diketahui bahwa Nadirsyah Hosen menulis
tafsir Alquran di akun Facebooknya terbagi menjadi dua macam, yakni memiliki
konteks mikro dan konteks makro. Konteks mikro berarti Nadirsyah menulis tafsir
disebabkan oleh adanya wacana yang berkembang pada saat itu yakni muncul
pada saat pilkada Gubernur DKI Jakarta. Selanjutnya tulisan tersebut
mendapatkan komentar dari para audien yang kemudian terbagi dalam dua
kategori yaitu audien yang memiliki latar personal dan anonimitas. Audien yang
memiliki latar belakang personal terbagi menjadi lagi dalam dua kategori yaitu
audien pro, kontra dan memiliki latar personal audien; dan audien pro, kontra di
ruang terbuka. Kategorisasi terhadap audien tersebut dapat mempengaruhi konten
komentar terhadap tulisan Nadirsyah.
Kata kunci : Tafsir Media Sosial, Dialektika, Audiens
xiii
KATA PENGANTAR
نٱللبسم ٱلرحيمٱلرحم
Alhamdulillāh al-Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
menganugerahkan limpahan rahmat, hidayah, taufiq dan inayah-Nya kepada
seluruh hamba tanpa terkecuali. Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasul pembawa kitab suci yang mulia, Muhammad SAW.
Sehingga dengan risalah tersebut manusia dapat menapaki kehidupan dengan
cahaya kebenaran dan dengannya pula dilimpahkan kebaikan-kebaikan.
Sekali lagi alhamdulillāh berkat rahmat dan pertolongan-Nya pula
penyusunan dan penulisan skripsi ini terselesaikan, meskipun penulis menyadari
bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
memohon maaf dan sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran-saran
perbaikan untuk kebaikan kedepannya.
Tentunya dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, untuk itu peneliti haturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ayahanda Tadiyono, ibunda Suni’ah, Si Mbah Abdul Wahid, Mbah Is yang
telah berjuang penuh kesabaran dan kerja keras mendidik penulis dan tak
pernah alpa mengirim do’a demi kesuksesan dan keberhasilan putrinya.
Adikku Muhammad Nur Ichsanuddin, adik yang paling sabar mengahadapi
kakaknya. Dan untuk seluruh keluarga besar di Tangerang, Demak, Sragen
dan Nganjuk yang ikut serta mengirim do’a dan semangat untuk penulis.
xiv
2. Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menimba ilmu dan pengalaman di UIN Sunan Kalijaga dengan beasiswa
penuh.
3. Prof. Dr. H. Yudian Wahyudi, Ph. D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Bapak Dr. Alim Roswantoro, S. Ag, M. Ag selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.
5. Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, S. Ag, M. Ag selaku Ketua Prodi Ilmu al-
Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga.
6. Bapak Ali Imron, S.Th.I M. S.I. selaku pembimbing Akademik penulis dari
semester awal hingga penulis menyelesaikan proses belajar di jurusan Ilmu
al-Qur’an dan Tafsir.
7. Bapak Ahmad Rafiq, Ph.D. selaku Pembimbing Skripsi penulis yang telah
meluangkan waktu untuk membaca, mengoreksi dan membimbing penulis.
Terimakasih banyak atas bimbingan serta motivasi yang telah Bapak berikan.
8. Ibu Nyai Hj. Khusnul Khotimah Warson, selaku Pengasuh Pondok Pesantren
al-Munawwir Komplek Q beserta Gus Nang sekalian, Ning Aina sekalian
yang telah menyediakan tempat tinggal untuk menimba ilmu selama di
Yogyakarta. Terimakasih telah memberikan nasehat, bimbingan, wejangan¸
doa dan ilmu yang tidak bisa didapatkan di kampus.
xv
9. Seluruh dosen jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir khususnya, dan semua dosen
Fakultas Ushuluddin yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Dan tak lupa kepada segenap Staf Tata Usaha, karyawan
Fakultas Ushuluddin, Staf perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, terimakasih
atas bantuannya, sehingga penulis berhasil hingga selesai dalam menempuh
Studi di UIN Sunan Kalijaga.
10. Keluarga besar SDN Tempel, MI Al-Huda Bogo, SDN Cipondoh 08, Mts Al-
Huda Bogo, MAN Nganjuk, PP. Tarbiyatul Qur’an dan PP al-Munawwir
Komplek Q Krapyak Yogyakarta, Khususnya kepada para guru dan asatidz.
Terimakasih untuk ilmu, kebersamaan serta pelajaran hidupnya.
11. Teman-teman Komplek Q, Q2A, Q8 dan Q6E, Dek Badi’atus Sholichah,
Mbak Ma’latud Darojah, Mbak Ahda Syamila Maulida, Mbak Nur Hidayatul
Aula. Dan sahabat seperjuangan mengejar sidang Elminahussaniyyatul Ula,
yang dengan baik hati mengantarkan penulis ke Bandung bertemu Pak
pustaka, metode penelitian dan yang terakhir adalah sistematika
pembahasan.
Bab II, penulis akan menjelaskan tentang wacana tafsir di media
sosial. Dalam bab ini akan penulis jelaskan tentang wacana serta unsur-
unsurnya, disamping itu penulis juga akan membahas tentang analisis
wacana kritis. Kemudian akan penulis bahas tentang audien targetik dan
non targetik. Dan yang terakhir penulis akan membahas tentang teks dan
oralitas.
Bab III, berisi pembahasan yakni konteks wacana tafsir Alquran di
media sosial. Disini penulis akan menelusuri konteks wacana pada ayat
yang dibahas dalam buku Tafsir Alquran di Medsos oleh Nadirsyah Hosen
melalui akun sosial medianya serta akan dibahas juga dialektika tafsir
dalam media sosial tersebut beserta audien yang aktif dalam penafsiran
beliau di media sosial.
Bab IV berisi penutup, yang terdiri dari kesimpulan dari bab II hingga
bab III yang meliputi tentang hasil analisa penulis terkait dialektika tafsir
media sosial Nadirsyah Hosen. Selanjutnya, bab ini juga berisi saran-saran
guna perbaikan peneliti selanjutnya.
163
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang penulis lakukan terhadap dialektika tafsir di
media sosial dan juga penafsiran Nadirsyah Hosen dalam media
sosialnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang secara
umum merupakan jawaban dari beberapa rumusan masalah yang telah
dipaparkan pada bab pendahuluan. Adapun kesimpulannya adalah
sebagai berikut,
Pertama, terkait dengan penafsiran Alquran yang ditulis oleh
Nadirsyah Hosen di akun Facebooknya memiliki dua konteks wacana
yakni wacana mikro dan makro. Konteks wacana mikro berisi tentang
status penafsiran Alquran oleh Nadirsyah Hosen yang memiliki konteks
wacana secara jelas dan dapat ditelusuri sedangkan konteks wacana
makro adalah status tulisan Nadirsyah Hosen yang tidak dapat ditelusuri
konteks wacananya. Setelah ditelusuri, penulis berkesimpulan bahwa
konteks wacana yang saat itu sedang berkembang adalah berkaitan
dengan politik dan pemilihan Gubernur DKI Jakarta, yang kemudian
menimbulkan permasalahan yang dikaitkan dengan ayat Alquran.
Nadirsyah menulis tanggapan terhadap ayat Alquran tersebut, kemudian
dijelaskan mengenai penafsirannya dengan mencantumkan asba>b al-
nuzu>l dan penafsiran dari kitab tafsir klasik dan kontemporer.
164
Kedua, terdapat banyak audien yang menulis komentar terhadap
status Nadirsyah Hosen. Isi komentar yang tercantum sangat beragam,
mulai dari mendukung, mengkritik, dan juga ada yang menulis komentar
dengan kata-kata yang tidak baik. Oleh karena itu penulis,
menglasifikasikan para audien menjadi dua bagian yakni yang
identitasnya jelas dan identitasnya tidak jelas atau anonymous.
Sedangkan untuk identitas yang jelas, penulis membagi menjadi dua
klasifikasi yakni yang bisa menjelaskan latar beakang komentar dan yang
tidak bisa menjelaskannya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni dari latar belakang keilmuan serta sikap politik yang diikutinya.
Informasi tersebut didapatkan dari akun Facebook audien yang kemudian
ditelusuri linimasanya, di anataranya mereka memiliki latar belakang
NU, PKS, dan HTI. Namun ada juga audien yang tidak bisa ditelusuri
mengenai data diri atau profil beliau baik pendidikan maupun
keilmuannya.
Ketiga, berkaitan dengan dialektika tafsir media sosial Nadirsyah
Hosen dengan penafsiran di sekitarnya yakni pada bagian komentar
terjadi beragam pemahaman dalam memahami ayat Alquran, ada yang
menggunakan paham tekstualis dan juga kontekstualis. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor latar belakang keilmuan dari para komentator
yang berbeda-beda yang menimbulkan banyak makna dan pemahaman.
Di antara mereka juga ada yang menggunakan sumber kitab lain yang
tidak digunakan oleh Nadirsyah Hosen.
165
B. SARAN-SARAN
Setelah melalui proses analisis dan pembahasan mengenai penafsiran
Nadirsyah Hosen di media sosial, penulis menyimpulkan bahwa kajian
terhadap tafsir di media sosial tergolong baru. Oleh karena itu sangat
perlu untuk dikembangkan, karena melihat era modern saat ini, segala
sesuatu harus terlihat praktis dan efisien sehingga bentuk penafsiran
terhadap Alquran akan lebih diminati oleh pengguna media sosial.
Namun perlu akan adanya kajian terhadap penafsiran Alquran yang
sudah semakin menyebar di media sosial.
Misalnya penafsiran Alquran di media sosial oleh Nadirsyah Hosen,
di mana Nadirsyah sangat aktif menulis kajian terhadap Alquran di
Facebook dan situs web nya. Namun penulis tidak mengkaji seluruh
penafsirannya sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya melakukan
penelitian terhadap tulisan Nadirsyah yang lainnya. Sehingga akan
tambah berkembang khazanah keilmuan kita terhadap penafsiran Alquran
di media sosial.
xxix
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Jurnal :
Aini, Adrika Fithrotul. ‚Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam Bingkai Media : Studi Atas Penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dalam Koran Harian Bangsa‛, Farabi, Vol 12,
No. 1, 2015.
Arifan, Fadh Ahmad. Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia, Jurnal Studi
Sosial, Th. 6, No. 2. Nopember 2014 .
Budiasa ,Meistra. Mediatisasi Aksi Massa Islam 2 Desember 2016 . Profetik Jurnal
Komunikasi, Vol.10 No. 01 April 2017.
Has, Muhammad Hasdin. Metodologi Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Zuhaily, Al-
Munzir Vol.7, No. 2, November 2014.
Husein, Fatimah & Martin Slama,‛ Online Piety and Its Discontent : Revisiting Islamic Anxieties On Indonesian Social Media‛. Indonesia And The Malay
World, Vol.46, No.134. 2018.
Imran, Hasyim Ali. Pola Penggunaan Media Komunikasi Pattern Of Media Communication Usage, Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol. 17 No. 1
Januari-Juni 2013.
Jonkennedi. Gerakan Hizbut Tahrir dan Realitas Politik Islam Kontemporer di Indonesia, Komunika Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol.6, No. 1 Januari-
Juni 2012.
Karman. Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini (Researches On Media Uses And Its Development), Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol.
17 No. 1 .Januari-Juni 2013.
Lukman, Fadhli. ‚ Tafsir Sosial Media di Indonesia‛, Nun, Vol.2, No.2. 2016.
Malau, Ruth Mei Ulina. Khalayak Media Baru . The Messenger , Vol. II, No.2 Edisi
Januari 2011
Muhammad, Wildan Imaduddin. ‚Facebook sebagai media baru tafsir Al-Quran di
Indonesia (Studi Atas Penafsiran Al-Quran Salman Harun)‛. Maghza. Vol.2,
No.2 Juli - Desember 2017
Nisa, Eva F. ‚Social Media And The Birth Of An Islamic Social Movement : ODOJ (One Day One Juz) In Contemporary Indonesia‛, Indoensia And The Malay
World, Vol.46, No. 134, 2018.
xxx
Nisa, Eva F. ‚Creative and Lucrative Da’wa : The Visual Culture of Instagram
amongst Female Muslim Youth in Indonesia‛. Asiascape : Digital Asia. Vol. 5,
2018.
Watie, Errika Dwi Setya. ‚Komunikasi dan Media Sosial (Communications and
Social Media) ‚ The Messenger, Vol III, Nomor 1, Juli 2011
Sholikin, Ahmad, Gerakan Politik Islam di Indonesia Pasca Aksi Bela Islam Jilid I,II,III . madani Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan, Vol. 10 No. 1 2018.
Slama, Martin, ‚Practising Islam Through Social Media In Indonesia‛. Indonesia
And The Malay World, Vol. 46, No. 134 2018..
Subagyo, P. Ari. Pragmatik Kritis : Paduan Pragmatik Dengan Analisis Wacana Kritis , Linguistik Indonesia, Tahun ke-28, No. 2, Agustus 2010 .
Syaefudin, Machfud. Reinterpretasi Gerakan Dakwah Front Pembela Islam (FPI) , Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 34, No.2, Juli-Desember 2014 262-263.
Watie, Errika Dwi Setya. Komunikasi dan Media Sosial (Communications and Social Media), The Messenger, Vol.III, No.1 Edisi Juli 2011
Wijana, I Dewa Putu. Analisis Wacana Pragmatik:Kajian Teori dan Analisis. Surakarta : Yuma Pustaka. 2011.
Sumber dari Buku :
Aliah, Yoce. Analisis Wacana Kritis Dalam Multiperspektif . Bandung : Refika