YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI

SUWUK KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Penyusunan Skripsi Program

Strata-1

Disusun oleh :

Nama : Dian Puji Subekti

N.I.M : 201218086

PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA

JURUSAN KEPARIWISATAAN

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

BANDUNG

2016

Page 2: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

PENGESAHAN PEMBIMBING

Bandung, … Agustus 2016 Bandung, … Agustus 2016

Pembimbing II Pembimbing I

Odang Permana S, S.E., M.E. Dr. Haryadi Darmawan, MM.

NIP. - NIP. 19711225 195803 1 001

Bandung, … Agustus 2016

Menyetujui :

Kepala Bagian Administrasi Akademik

Dan Kemahasiswaan

Drs. Alexander Reyaan, MM.

NIP. 19630915 198603 1 001

Page 3: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

Bandung, … Agustus 2016

Mengesahkan

KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

PELAKSANA TUGAS

Dr. Anang Sutono, MM. Par., CHE

19650911 199203 1 001

Page 4: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Dian Puji Subekti

Tempat/Tanggal lahir : Kebumen, 30 Maret 1994

NIM : 201218086

Jurusan : Kepariwisataan

Program Studi : Studi Destinasi Pariwisata

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi yang saya buat ini merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya

sendiri;

2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan

pihak lain kecuali arahan dari Tim Pembimbing;

3. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka;

4. Surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

saya peroleh karena karya tulis ini, dan sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di perguruan tinggi ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya;

5. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

Dian Puji Subekti

NIM: 201218086

Page 5: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan

rahmat dan karunia-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Skripsi dengan judul DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI

PANTAI SUWUK KABUPATEN KEBUMEN sebagai persyaratan dalam

mengikuti seminar Skripsi program strata-1 Program Studi Detinasi Pariwisata,

Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih serta

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM.Par., selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung;

2. Bapak Drs. Alexander Reyaan, MM., selaku Kepala bagian Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung;

3. Ibu Dr. Beta Budisetyorini, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Kepariwisataan;

4. Ibu Dra. Yanthi Adriani, M.Si., selaku Ketua Prodi Studi Destinasi Pariwisata;

5. Bapak Dr. Haryadi Darmawan, MM., selaku Pembimbing I;

6. Bapak Odang Permana S, S.E., M.E. selaku Pembimbing II;

7. Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen atas izin yang telah diberikan untuk

melakukan penelitian ini;

8. Orang Tua yang selalu mendoakan dan memberi bantuan serta dukungan dalam

segala hal;

9. Sahabat yang selalu mendoakan dan memberikan semangat;

Page 6: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

10. Rekan-rekan SDP 2012 atas segala kerjasamanya;

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari

semua pihak. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Bandung, Agustus 2016

Penyusun,

Dian Puji Subekti

Page 7: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

ABSTRAK

Kawasan Pantai Suwuk merupakan daerah tujuan wisata di Kabupaten

Kebumen yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Pantai Suwuk merupakan

pantai yang baru dikembangkan, namun pantai ini sudah mampu mendatangkan

jumlah wisatawan dengan jumlah yang besar dibandingkan dengan daya tarik

wisata lain yang ada di Kabupaten Kebumen yaitu dengan jumlah sebesar 454.633

pada Tahun 2015. Skripsi ini mengungkapkan informasi mengenai dampak

kegiatan pariwisata terhadap perekonomian masyrakat di sekitar Pantai Suwuk,

Kabupaten Kebumen, khususnya dampak terhadap income generation dan

employment generation. Dalam mengestimasi dampak ekonomi pariwisata di

Kawasan Pantai Suwuk, peneliti menggunakan rumus dari Keynesian multiplier

untuk menghitung income multiplier dan rumus dari vanhove untuk menghitung

employment multiplier. Setelah data dimasukkan ke kedua rumus tersebut, maka

akan diketahui besaran income multiplier dan employment multiplier. Hasil

penelitian mengungkapkan bahwa total pengeluaran wisatawan yang datang ke

Pantai Suwuk adalah sebesar Rp. 49.140.500,-. Sedangkan melalui analisis yang

telah dilakukan diperoleh nilai Keynesian income multiplier sebesar 2,52, nilai

ratio income multiplier type 1 sebesar 1,13, dan nilai ratio income multiplier type

2 sebesar 1,33. Sedangkan untuk employment multiplier diperoleh nilai multiplier

sebesar 0,00014 yang artinya setiap pengeluaran wisatawan sebesar Rp.

1.000.000,- mampu menciptakan lapangan kerja untuk 1,5 orang.

Kata Kunci : Dampak Ekonomi Pariwisata, Income Generation, Employment

Generation, Keynesian Multiplier, Total Pengeluaran Wisatawan, Income

Multiplier, Employment Multiplier.

Page 8: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

ABSTRACT

Suwuk beach is a tourism destination in Kebumen which has the potential to

be developed. Suwuk beach is a newly developed, but this beach has been able to

bring the number of tourists with a large number compared to other tourist

attraction in Kebumen, namely in the amount of 454 633 in the year 2015. This

study reveals information on the impact of tourism activities on the economy of

the community around Suwuk Beach, Kebumen, especially the impact on income

generation and employment generation. In estimating the economic impact of

tourism in Suwuk Beach, researchers used the formula of the Keynesian multiplier

to calculate income multiplier and vanhove’s formulas for calculating the

employment multiplier. Once the data is entered into the second formula, it will

note the amount of income and employment multiplier that will be used to

determine how big the economic impact of tourism activities on the Suwuk Beach

to local communities. The results of the study revealed that total expenditure by

tourists who come to the Suwuk Beach is Rp. 49.1405 million, -. Meanwhile,

through the analysis that has been done obtained the value of Keynesian income

multiplier is 2.52, the value of type 1 ratio income multiplier is 1.13, and the value

of type 2 ratio income multiplier is 1.33. As for the employment multiplier values

obtained by 0.00014, which means each tourist spending of Rp. 1.000.000, - able

to create jobs for 1.5 people.

Keywords: Economic Impact of Tourism, Income Generation, Employment

Generation, Keynesian Multiplier, Total of the Tourist Spending, Income

Multiplier, Employment Multiplier.

Page 9: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan dan Pembatasan masalah ............................................................... 6

C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................... 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Paparan Konseptual Tentang Variaebel Penelitian ....................................... 10

1. Dampak .................................................................................................... 10

2. Dampak Ekonomi Pariwisata .................................................................. 13

a. Income generation ............................................................................... 13

b. Employment Generation ..................................................................... 16

2. Analisis Dampak Ekonomi ..................................................................... 20

a. Multiplier Effect ................................................................................. 20

b. Tourist Spending ................................................................................ 23

4. Penelitian Empiris ................................................................................... 25

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 26

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian .................................................................................. 27

B. Objek Penelitian .......................................................................................... 27

C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 28

D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 32

Page 10: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 32

2. Alat Pengumpulan Data ......................................................................... 34

3. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 34

4. Matriks Operasionalisasi Variabel ......................................................... 38

E. Teknik Analaisis Data ................................................................................. 41

F. Jadwal Penelitian ......................................................................................... 43

BAB IV. PEMBAHASAN .................................................................................................. 44

A. Hasil Data Penelitian ................................................................................... 44

1. Lokasi Pantai Suwuk ............................................................................. 44

2. Pengembangan Pantai Suwuk................................................................ 45

3. Fasilitas .................................................................................................. 46

4. Jumlah Kunjungan Wisatawan .............................................................. 47

5. Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan ........................................................ 47

B. Pembahasan ................................................................................................. 49

1. Income Generation ................................................................................ 49

a. Direct Income Generation ............................................................... 50

b. Indirect Income Generation ............................................................ 53

c. Induced Income Generation ............................................................ 55

d. Analisis Income Multiplier .............................................................. 56

2. Employment Generation ....................................................................... 62

a. Employment Generation .................................................................. 62

b. Analisis Employment Multiplier ...................................................... 63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 66

A. Kesimpulan ................................................................................................... 66

B. Saran ............................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 26

5.1 Cemilan Khas Pantai Suwuk .................................................................. 70

5.2 Contoh Pengemasan yang Baik .............................................................. 70

5.3 Kondisi Aktual Pantai Suwuk ................................................................ 70

5.4 Tempat Makan Seafood di Jimbaran Bali .............................................. 70

5.5 Kondisi Aktual Pantai Suwuk Tanpa Kursi Pantai ................................ 71

5.6 Contoh Pantai dengan Kursi Pantainya .................................................. 72

Page 12: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

DAFTAR TABEL

2.1 Dampak Positif dan Negatif Sektor Pariwisata .................................... 12

2.2 Matriks Konsep Income Generation Sebagai Tema Dari Sub-Fokus

Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata ................................................... 15

2.3 Matriks Konsep Employment Generation Sebagai Tema Dari

Sub-Fokus Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata ................................. 19

2.4 Penelitian Empiris Sebelumnya ............................................................. 25

3.1 Uji Validitas Wisatawan ........................................................................ 35

3.2 Uji Validitas Pelaku Usaha .................................................................... 35

3.3 Uji Validitas Tenaga Kerja..................................................................... 36

3.4 Uji Reliabilitas Wisatawan ..................................................................... 37

3.5 Uji Reliabilitas Pelaku Usaha................................................................. 37

3.6 Uji Reliabilitas Tenaga Kerja ................................................................. 38

3.7 Matriks Operasionalisasi variable .......................................................... 39

3.8 Jadwal Penelitian ................................................................................... 43

4.1 Fasilitas yang Terdapat di Pantai Suwuk ............................................... 46

4.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Pantai Suwuk Tahun 2011-2015 ..... 47

4.3 Total Pengeluaran Wisatawan ................................................................ 48

4.4 Pengeluaran Wisatawan ......................................................................... 50

4.5 Jumlah Unit Usaha di Pantai Suwuk ...................................................... 51

Page 13: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

4.6 Proporsi Terhadap Penerimaan Total ..................................................... 52

4.7 Total Pendapatan Pelaku Usaha ............................................................. 53

4.8 Proporsi Terhadap Penerimaan Total ..................................................... 54

4.9 Total Pendapatan Tenaga Kerja Lokal ................................................... 54

4.10 Total Pengeluaran Tenaga Kerja .......................................................... 55

4.11 Nilai Multiplier dari Arus Uang di Pantai Suwuk ................................ 58

4.12 Penelitian Sebelumnya Mengenai Income Multiplier .......................... 60

4.13 Data Jumlah Karyawan yang Bekerja di Pantai Suwuk Baik Langsung

Maupun Tidak Langsung .................................................................... 62

4.14 Penelitian Terdahulu Tentang Employment Multiplier ........................ 64

5.1 Income Multiplier ................................................................................... 68

Page 14: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengeluaran Wisatawan Per Kali Kunjungan .................................. 76

2. Pendapatan dan Pengeluaran Pelaku Usaha ..................................... 89

3. Pendapatan dan Pengeluaran Tenaga Kerja ..................................... 91

4. Kuesioner wisatawan........................................................................ 94

5. Kuesioner Pelaku Usaha .................................................................. 95

6. Kuesioner Tenaga Kerja ................................................................... 96

7. Tabel Penentuan Jumlah Sampel Isaac dan Michael dengan Taraf

Kesalahan 5%, 10% dan 15% .......................................................... 97

8. Dokumentasi .................................................................................... 98

9. Turnitin ........................................................................................... 100

10. Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian .............................. 105

Page 15: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan semua kegiatan dalam masyarakat yang

berhubungan dengan wisatawan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan

bahwa dengan adanya wisatawan yang datang membuat aktivitas Masyarakat,

swasta dan pemerintah di suatu daerah tujuan wisata menjadi bertambah.

Pemerintah memiliki peranan dalam mengatur kedatangan dan kepulangan

wisatawan. Swasta memiliki peran untuk menyediakan hotel, restoran, tempat

karaoke, dan lain-lain. Sedangkan, masyarakat memiliki peran untuk menjadi

penunjuk jalan dan menyediakan souvenir. (Soekadijo, 1997:8)

Pariwisata adalah sebuah sektor dengan perkembangan paling cepat di

dunia dan pada Tahun 1999 sektor pariwisata ini sudah mampu menarik

kunjungan wisatawan sebanyak 657 juta kunjungan dengan penerimaan

pendapatan sebanyak US $455 Milyar di seluruh dunia. Pada Tahun 2010

diperkirakan kunjungan wisatawan antar negara mampu meningkat 937 juta

orang apabila kondisi tersebut tetap stabil (WTO, 2000). Menurut (BPS,

2015) sektor pariwisata merupakan penghasil devisa nomor empat setelah oil

and gas (32.633), coal (24.501), crude palm oil (15.839), dan selanjutnya

tourism ( 10.054). Menurut UU No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

yang tercantum dalam Bab II Pasal 4, tujuan dari Kepariwisataan adalah

untuk:

1. .Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Page 16: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

3. Mengurangi kemiskinan

4. Mengurangi jumlah pengangguran

5. Melestarikan lingkungan alam dan budaya

6. Memajukan kebudayaan

7. Mengangkat citra bangsa

8. Memupuk rasa cinta tanah air

9. Memperkukuh jati diri dan kesatuaan bangsa

10. Mempererat persahabatan antarbangsa

Jawa Tengah adalah Provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata

yang layak di kembangkan. Hal ini terbukti dari data yang disampaikan oleh

Kementerian Pariwisata bahwa jumlah kunjungan Wisatawan Nusantara

terbanyak ke-3 pada Tahun 2013 adalah Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah

Wisatawan Nusantara sebanyak 7,55 juta setelah Jawa Timur dan Jawa Barat.

Dari data tersebut terbukti bahwa Destinasi Wisata yang terdapat di Provinsi

Jawa Tengah sangat di minati oleh Wisatawan Nusantara, baik destinasi

wisata alam, buatan maupun budayanya. Provinsi Jawa Tengah memiliki 29

kabupaten dan 6 kota yang masing-masing memiliki karakteristik yang

berbeda-beda dalam sektor pariwisata. Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah adalah Kabupaten Kebumen.

Kebumen adalah sebuah kabupaten yang terletak disebelah selatan dari

Provinsi jawa Tengah. Kabupaten Kebumen ini berbatasan langsung dengan

Samudera Hindia di sebelah selatan, di sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purworejo di bagian timur dan Kabupaten

Banjarnegara di sebelah utara. Menurut RIPPARPROV Jawa Tengah pasal

Page 17: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

10(1), Kebumen masuk dalam KPPP Provinsi Jawa Tengah. Perlu diketahui

bahwa salah satu syarat agar suatu kabupaten/kota bisa masuk KPPP adalah

daerah tersebut harus mempunyai sumber daya sektor pariwisata yang

potensial sebagai sebuah daya tarik wisata dan sudah memiliki citra yang baik

yang dikenal di skala regional. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa

Kebumen memiliki daya tarik dan citra pariwisata yang setidaknya sudah

dikenal di tingkat regional. Kebumen memiliki daya tarik wisata baik daya

tarik wisata alam,buatan maupun budaya. Terdapat setidaknya 16 daya tarik

wisata alam di kabupaten ini baik itu wisata pantai maupun wisata goa.

Kebumen memang dikenal dengan wisata pantainya karena daerah ini

memang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Terdapat kurang

lebih 11 pantai di Kebumen yaitu Pantai Ayah, Pantai Menganti, Pantai

Karangbolong, Pantai Petanahan, Pantai Lebupurwo, Pantai Pecaron, Pantai

Pasir, Pantai Karang Agung, Pantai Karangbata, Pantai Logending dan Pantai

Suwuk. Dari sekian banyak pantai di Kabupaten Kebumen tersebut, terdapat

salah satu pantai yang memang sangat diminati wisatawan lokal, pantai

tersebut yaitu Pantai Suwuk. Pantai Suwuk adalah sebuah pantai di Dusun

Suwuk, Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Pantai

ini mulai dibangun sejak Tahun 2011 yaitu 5 tahun lalu oleh Disparbud

Kabupaten Kebumen bekerjasama dengan stakeholder terkait. Karena

dibangun mulai tahun 2011, pantai ini masih tergolong baru dikenal oleh

wisatawan khususnya wisatawan dari sekitar Kebumen.

Page 18: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

Menurut Data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kebumen, diantara pantai-pantai tersebut pantai yang paling banyak

dikunjungi wisatawan pada Tahun 2015 adalah Pantai Suwuk dengan jumlah

pengunjung 454.633 orang, disusul dengan Pantai Logending sebanyak

123.115 orang, Pantai Petanahan dengan jumlah pengunjung sebanyak 81.996

orang dan Pantai Karangbolong dengan jumlah pengunjung sebanyak 24.104

orang. Selain itu, data dari Dinas Pariwisata menunjukan bahwa pada Tahun

2014 saja Pantai Suwuk sudah mampu menerima pendapatan sebesar

Rp.1,422,519,925,- yang kemudian disusul oleh Pantai Logending dengan

pendapatan sebesar Rp.593,877,875,- . Selain itu, dengan adanya peningkatan

tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk, mendorong

masyarakat lokal untuk terlibat dalam kegiatan wisata.

Pada kondisi masyarakat sebelum adanya kegiatan wisata di Pantai

Suwuk (dalam arti belum dikelola secara intensif), masyarakat sekitar

kawasan, 70% masih bekerja sebagai petani dan nelayan (data monografi

Desa Tambakmulyo). Adanya kegiatan wisata di Pantai Suwuk diharapkan

mampu memberikan dampak khususnya bagi masyarakat setempat seperti

meningkatnya pendapatan, dan meningkatnya kesempatan kerja. Peningkatan

pendapatan dan lapangan kerja tersebut tercipta karena adanya keterlibatan

masyarakat dengan cara berdagang, menyewakan penginapan, serta

menyediakan makanan dan minuman. Tidak dipungkiri bahwa keberadaan

Sektor Pariwisata lambat laun akan memberikan dampak ekonomi yang

posistif terhadap masyarakat di sekitar lokasi wisata. Hal ini telah dijelaskan

oleh konsep berikut yang menyebutkan bahwa sektor pariwisata mampu

Page 19: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

memberikan dampak ekonomi, antara lain: Dampak ekonomi dari sektor

pariwisata menurut (cohen 1984 dalam Pitana dan gayatri, 2005: 110), yaitu

dampak terhadap tingkat penerimaan devisa sebuah negara, dampak terhadap

pendapatan masyarakat, dampak terhadap kesempatan kerja, dampak terhadap

harga-harga, dampak terhadap distribusi keuntungan, dampak terhadap

kepemilikan dan kontrol, dampak terhadap pembangunan pada umumnya,

dan dampak terhadap pendapatan pemerintah. Selain itu, menurut

(Vanhove,2005:169) dampak ekonomi dari sektor pariwisata dapat

diklasifikasikan menjadi 7 kelompok, yaitu:

1. Income generation

2. Employment generation

3. Tax revenue generation

4. Balance of payment effects

5. Improvement of the economic structure of a region

6. Encouragement of entrepreneurial activity

7. Economic disadvantages

Dari potensi yang terdapat di Pantai Suwuk, diharapkan adanya sektor

pariwisata di Pantai Suwuk juga berdampak pada ekonomi masyarakat lokal

seperti halnya berdampak pada income generation dan employment

generation yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh

masyarakat di sekitar Pantai Suwuk. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut terhadap dampak ekonomi sektor pariwisata

di Pantai Suwuk, mengingat potensi yang dimiliki oleh kawasan ini

mengandung nilai jual sehingga dapat meningkatkan kondisi perekonomian

masyarakat.

Page 20: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah

1. Rumusan Masalah:

Dari latar belakang yang telah disampaikan, dapat ditarik rumusan masalah

sebagai berikut: diharapkan keberadaan Pantai Suwuk sebagai kawasan

wisata mampu mendatangkan dampak ekonomi terhadap income dan

employment generation. Pengunjung yang datang ke Pantai Suwuk akan

membelanjakan uang yang dibawanya untuk makan, minum, membeli

cenderamata, penyewaan perahu, dan lain sebagainya. Semua pengeluaran

wisatawan tersebut menimbulkan dampak di berbagai bidang kehidupan

masyarakat, salah satunya yaitu berdampak terhadap ekonomi lokal di

sekitar Pantai Suwuk.

2. Pembatasan Masalah:

Agar Penelitian ini menjadi lebih terarah, terfokus dan tidak meluas maka

penulis membatasi penelitian ini untuk masyarakat Dusun Suwuk, Desa

Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Selain itu,

penelitian ini akan dibatasi menjadi 2 sub variabel yaitu income generation

dan employment generation. Hal ini didukung oleh teori dari Vanhove

(2015:199) yang menjelaskan bahwa “Employment generation together

with income generation, the most important benefit of tourism

development”. Selain itu, indikator yang akan diteliti meliputi beberapa

kategori pengeluaran wisatawan, penghasilan dan pengeluaran pelaku

usaha dan penghasilan dan pengeluaran tenaga kerja.

Page 21: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

C. Pertanyaan Penelitian

1. Pertanyaan Penelitian :

a. Berapakah besaran income generation yang dihasilkan oleh Sektor

Pariwisata di Pantai Suwuk, kabupaten Kebumen?

b. Berapakah besaran employment generation yang dihasilkan oleh

Sektor Pariwisata di Pantai Suwuk, kabupaten Kebumen?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian:

a. Mengidentifikasi besaran income generation yang dihasilkan oleh

Sektor Pariwisata di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen.

b. Mengidentifikasi besaran employment generation yang dihasilkan

oleh Sektor Pariwisata di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen.

2. Kegunaan Penelitian:

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan jawaban dari

permasalahn yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

a. Masukan kepada pihak yang terkait dalam menetapkan

kebijaksanaan guna peningkatan dampak perekonomian di sekitar

kawasan.

b. Bahan informasi tentang dampak ekonomi sektor pariwisata di

Pantai Suwuk dan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian

selanjutnya.

Page 22: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

E. Sistematika Penulisan

BAB 1. PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah yang mendasari

pentingnya diadakan penelitian di Pantai Suwuk, Rumusan dan

pembatasan masalah, Pertanyaan penelitian, Tujuan dan kegunaan

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori – teori yang mendeskripsikan pengertian, jenis dan

indikator-indikator dari dampak ekonomi pariwisata, income generation

dan employment generation.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang rancangan penelitian, objek penelitian,

populasi dan sampel, metode pengumpulan data, matriks operasional

variable, teknik analisis data dan jadwal penelitian.

BAB IV. PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian tentang data hasil penelitian dan pembahasan yang

meliputi income generation, employment generation income multiplier,

dan employment multiplier.

Page 23: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan pada BAB

selanjutnya dan saran yang disampaikan kepada pihak terkait dalam

meningkatkan dampak ekonomi pariwisata di Pantai Suwuk.

Page 24: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Paparan Konseptual Tentang Variabel Penelitian

1. Dampak

Secara lebih sederhana, dampak dapat diartikan sebagai akibat atau

pengaruh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak diartikan

sebagai pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik negatif maupun

positif.

2. Dampak Ekonomi Pariwisata

Dampak ekonomi pariwisata dapat dibagi menjadi dua yaitu dampak

ekonomi positif dan dampak ekonomi negatif. Menurut (UNEP:2002),

dampak positif ekonomi yang ditimbulkan dari adanya sektor pariwisata

adalah

a. Penerimaan devisa sebuah negara

b. Ikut berkontribusi dalam pendapatan pemerintah

c. Pembentukan tenaga kerja dan peluang bisnis

Sedangkan yang termasuk dampak ekonomi negatif yang ditimbulkan

sektor pariwisata menurut (UNEP:2002) adalah timbulnya kebocoran,

kebocoran ekspor, kebocoran impor, dan dampak negatif lainnya seperti

peningkatan harga, peningkatan biaya infrastruktur, ketergantungan

ekonomi masyarakat setempat pada sektor pariwisata, dan pekerjaan yang

memiliki karakter musiman.

Page 25: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

Selain dari pendapat tersebut, pendapat lain juga disampaikan oleh

Vanhove(2005:169) yaitu sektor pariwisata berdampak pada :

a. Income generation

b. Employment generation

c. Tax revenue generation

d. Balance of payment effects

e. Improvement of the economic structure of a region

f. Encouragement of entrepreneurial activity

g. Economic disadvantages

Pendapat lain disampaikan oleh goeldner dan Ritchie (2006:399) bahwa

dampak-dampak dari kegiatan pariwisata adalah: “Fenomena utama yang

dijelaskan berbagai pengganda,adanya keseimbangan pembayaran,

investasi, pertimbangan pajak, tenaga kerja, pembentukan dampak

ekonomi, pengeluaran perjalanan, ketergantungan pada pariwisata, harga

dan relaticity pendapatan yang terkait dengan membeli pengalaman

perjalanan dan optimasi."

Dari konsep-konsep diatas dapat disimpulkan bahwa dampak ekonomi

yang ditimbulkan dari sektor pariwisata dapat berupa dampak positif

maupun dampak negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 2.1

Page 26: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

Dampak Positif dan Negatif Sektor Pariwisata

Dampak Positif Dampak Negatif

Pengeluaraan saat perjalanan Kebocoran

Penerimaan devisa sebuah negara Kebocoran ekspor, kebocoran

impor

Berkontribusi dalam pendapatan

pemerintah

Biaya Infrastruktur

Pembentukan tenaga kerja Peningkatan harga

Pembentukan pendapatan Ketergantungan ekonomi dari

masyarakat lokal

Keseimbangan neraca pembayaran Pekerjaan yang hanya bersifat

musiman

Peningkatan struktur ekonomi suatu

daerah

Nilai pengganda

Pertimbangan pajak

Sumber: (UNEP:2002), (Vanhove:2005:169), (Goeldner & Ritchie,

2006:399)

Penelitian ini memiliki batasan dalam membahas dampak ekonomi sektor

pariwisata terhadap income generation dan employment generation,

sehingga pada sub-sub berikutnya akan dijelaskan mengenai konsep dari

dampak-dampak tersebut.

Page 27: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

27

a. Income Generation

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dengan adanya sektor

pariwisata disuatu daerah akan mampu menghasilkan dampak

ekonomi terhadap daerah tersebut. Dampak ekonomi akan lebih cepat

dirasakan oleh masyarakat lokal. Pernyataan ini juga dijelaskan oleh

Vanhove(2005:175) yang menyatakan bahwa “Pendapatan yang tinggi

dari adanya sektor pariwisata dapat memicu kenaikan harga berbagai

barang dan jasa di kawasan wisata."

Menurut Wan Chai (2009:219), pendapatan yang diperoleh dari

kegiatan pariwisata sebagai berikut:

“Dalam industri pariwisata, sebagian besar pendapatan berasal

dari upah dan gaji yang diterima oleh orang-orang yang secara langsung

atau tidak langsung terlibat dalam industri ".

Menurut Sharpley (2006:103) Income generation dapat diperoleh

melalui kegiatan pariwisata sebagai berikut:

“Perjalanan dan pariwisata adalah sumber penting pendapatan

pemerintah, sedangkan pengeluaran pariwisata langsung (yaitu

penerimaan wisata simulasi pengeluaran lanjut (maka pendapatan untuk

bisnis lokal) melalui efek multiplier "

Selain penjelasan tersebut, UNWTO (2014:24) juga menjelaskan

bahwa Pembentukan pendapatan akan diperoleh dalam jumlah yang

lebih besar, jika :

Page 28: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

28

1) Daerah tujuan wisata menghasilkan jumlah wisatawan yang besar

2) Wisatawan cenderung tinggal lebih lama

3) Terdapat banyak kesempatan bagi wisatawan untuk

membelanjakan uangnya.

Wisatawan yang datang berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata dan

mengeluarkan uangnya untuk kegiatan wisata merupakan sumber

pendapatan dan sekaligus berfungsi sebagai alat pemerataan

pendapatan. Hal ini diperjelas oleh Archer (1976:115) yang

mendefinisikan bahwa pembentukan pendapatan dipengaruhi oleh 3

jenis pengeluaran wisatawan, yakni:

1) Pengeluaran Langsung Dalam kepariwisataan pengeluaran awal

menciptakan pendapatan langsung ke pelaku bisnis perhotelan ,

stasiun layanan , dan industri wisata lainnya.

2) Pengeluaran Tidak Langsung merupakan pembayaran gaji dan

upah kepada karyawan lokal, dan perusahaan wisata mengisi saham

mereka.

3) Pengeluaran Induksi, sebagai upah dan gaji dalam kenaikan

ekonomi, konsumsi juga meningkat dan ini memberikan dorongan

tambahan untuk kegiatan ekonomi.

Sedangkan menurut Mathieson & Wall (1982:65), pendapatan yang

berasal dari pengeluaran wisatawan juga dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 29: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

29

1) Pengeluaran Langsung

Pengeluaran langsung pada sektor pariwisata dapat dilakukan

melalui pengeluaran yang dilakukan oleh wisatawan terhadap

barang dan jasa, hotel, rumah makan, kios, dan fasilitas lainnya

yang menhasilkan barang yang akan diekspor atau di investasikan

di sektor pariwisata.

2) Pengeluaran Tidak Langsung

Pengeluaran tidak langsung meliputi transaksi bisnis dari adanya

pengeluaran langsung seperti pembelian bahan baku yang

dilakukan oleh pemilik toko dari supplier lokal dan supplier lokal

yang telah membeli barangnya dari memborong.

3) Pengeluaran Induksi

Pengeluaran induksi merupakan meningkatnya pengeluaran

pembeli dari adanya penghasilan tambahan yang diciptakan dari

pengeluaran langsung.

Tabel 2.2

Matriks Konsep Income Generation Sebagai Tema Dari Sub-Fokus

Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata

Pengarang Konsep Income generation Indikator

Archer

(1976:115)

Archer mendefinisikan

bahwa pembentukan

pendapatan dipengaruhi

oleh 3 jenis pengeluaran

wisatawan, yakni:

Pengeluaran Langsung ,

Pengeluaran Tidak

Langsung, Pengeluaran

- Pendapatan langsung

dari pengeluaran

wisatawan

- Pendapatan tidak

langsung dari

pengeluaran wisatawan

- Pendapatan induksi dari

pengeluaran wisatawan

Page 30: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

30

Induksi

Mathieson &

Wall (1982:65)

Mathieson & Wall

berpendapat bahwa

pendapatan yang berasal

dari pengeluaran wisatawan

juga dapat dianalisa sebagai

berikut: Pengeluaran

Langsung , Pengeluaran

Tidak Langsung

Pengeluaran Induksi.

- - Pendapatan langsung dari

pengeluaran wisatawan

- - Pendapatan tidak

langsung dari pengeluaran

wisatawan

- - Pendapatan induksi dari

pengeluaran wisatawan

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016 diadaptasi dari Mathieson & Wall

(1982:65) dan Archer (1976:115).

Dari pemaparan konsep Income Generation diatas, peneliti memutuskan

untuk menggunakan indikator dari konsep Mathieson & Wall (1982:76)

karena sesuai dengan keadaan di lapangan dan dapat diaplikasikan kepada

Daerah Tujuan Wisata yang masih relatif kecil. Indikator-indikator

tersebut yakni:

1) Pendapatan langsung dari pengeluaran wisatawan

2) Pendapatan tidak langsung dari pengeluaran wisatawan

3) Pendapatan induksi dari pengeluaran wisatawan

Indikator- indikator ini digunakan karena karena didukung oleh pendapat

Wan Chai(2009:91) yang menyatakan bahwa “ Jumlah Pendapatan akan

meningkat pesat apabila pengeluaran wisatawan di daerah tujuan wisata

juga meningkat “.

b. Employment generation

Sektor pariwisata mampu menyumbang lapangan pekerjaan bagi

negara-negara yang sudah mampu mengembangkannya. Hal ini

Page 31: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

31

dijelaskan dalam Utama (2011:8) bahwa UNWTO telah mencatat

bahwa 7% lapangan kerja yang tercipta adalah hasil kontribusi sektor

pariwisata. Sektor Pariwisata mampu menciptakan lapangan kerja, baik

lapangan pekerjaan yang memerlukan keterampilan maupun lapangan

pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan.

Lapangan kerja yang dihasilkan bagi masyarakat lokal, dapat berupa

pekerjaan langsung, tidak langsung maupun lapangan kerja tambahan.

Hal ini diperjelas oleh pendapat (Mathieson & Wall,1982:76) yang

mengelompokkan 3 jenis lapangan kerja berdasarkan pada jenis

pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja sebagai berikut:

1) Lapangan kerja langsung adalah jenis pekerjaan yang

menghasilkan pendapatan dari adanya pengeluaran yang dilakukan

oleh wisatawan pada saat melakukan perjalanan wisata, contohnya:

pengeluaran wisatawan di hotel, restoran, perusahaan perjalanan,

dan klub malam.

2) Lapangan kerja tidak langsung adalah jenis pekerjaan yang masih

memiliki keterkaitan dengan industri pariwisata namun menerima

pendapatan secara tidak langsung dari adanya pengeluaran

wisatawan, contohnya: dokter yang melayani karyawan hotel dan

wisatawan, pedagang, petugas stasiun bahan bakar.

3) Lapangan kerja lanjutan merupakan pekerjaan tambahan dalam

sektor pariwisata yang dilakukan oleh masyarakat lokal.

Page 32: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

32

Selain itu juga dijelaskan oleh UNWTO(2014:25) bahwa pariwisata

mampu membuka lapangan kerja langsung dan lapangan kerja tidak

langsung seperti berikut: Dampak industri pariwisata terhadap

Employment generation terdiri dari:

1) Lapangan kerja langsung di industri pariwisata (karyawan berada

dalam kontak langsung dengan wisatawan dan memenuhi

permintaan wisatawan)

2) Lapangan Kerja Tidak Langsung di sektor penyediaan input untuk

industri pariwisata (yaitu seperti perusahaan konstruksi yang

membangun dan memelihara fasilitas wisata serta infrastruktur

yang diperlukan, berbagai produsen kerajinan, agen pemasaran,

jasa akuntansi, yang lebih atau kurang tergantung pada perusahaan

yang menyediakan lapangan kerja langsung untuk pendapatan

mereka).

Page 33: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

33

Tabel 2.3

Matriks Konsep Employment Generation Sebagai Tema Dari Sub-

Fokus Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata

Pengarang Konsep Employment

Generation Indikator

Mathieson & Wall

(1982:76)

Employment generation

dikelompokkan menjadi 3

berdasarkan pada jenis

pendapatan yang diterima oleh

pekerja sebagai berikut:

Lapangan kerja langsung,

Lapangan kerja tidak

langsung, Lapangan kerja

induced.

- Lapangan kerja

langsung

- Lapangan kerja

tidak langsung-

- Lapangan kerja

lanjutan.

UNWTO(2014:25) Dampak industri pariwisata

terhadap Employment

generation terdiri dari:

Lapangan kerja langsung di

industri pariwisata dan

Lapangan kerja tidak langsung

di sektor penyediaan input

untuk industri pariwisata.

- Lapangan kerja

langsung

- Lapangan kerja

tidak langsung

Sumber: Olahan Peneliti, 2016 diadaptasi dari Mathieson & Wall

(1982:76) dan UNWTO (2014:25).

Dari pemaparan konsep Employment Generation diatas, peneliti

memutuskan untuk menggunakan indikator dari UNWTO (2014:25)

karena konsep tersebut lebih terbaharukan sehingga lebih aktual untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi sekarang ini.

Indikator-indikator tersebut yakni:

1) Lapangan kerja langsung

Page 34: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

34

2) Lapangan kerja tidak langsung

Indikator- indikator ini digunakan karena terdapat pendapat yang

mendukung teori diatas yaitu pendapat dari Canada Government Revenue

Attributable to Tourism (dalam Utama, 2011:8) sebagai berikut:

“Ukuran yang dipakai untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang terserap

secara langsung di sektor pariwisata termasuk juga besarnya tenaga kerja

yang terserap secara tidak langsung baik didalam maupun di luar sektor

pariwisata sebagai akibat keberadaan kegiatan pariwisata”. Untuk

mendapatkan data jumlah tenaga kerja langsung dan tidak langsung di

Pantai Suwuk maka akan digunakan studi dokumentasi. Menurut Sugiyono

(2009:329), studi dokumentasi digunakan untuk mempelajari suatu

dokumen untuk mendapatkan suatu informasi atau data yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti. Data yang dihasilkan dari studi dokumentasi

ini adalah data sekunder.

3. Analisis Dampak Ekonomi

a. Multiplier Effect

Konsep Multiplier Menurut Cooper et al. (1998:73), konsep multiplier

didasarkan pada penjualan perusahaan yang membutuhkan pembelian

dari perusahaan lain di dalam perekonomian lokal, seperti sektor

industri ekonomi yang saling bergantung satu sama lain. Sedangkan

menurut Glasson (1990:41), multiplier effect adalah sebuah kegiatan

yang mampu memicu munculnya kegiatan lain. Analisis dampak

Page 35: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

35

ekonomi wisata menelusuri aliran uang dari pengeluaran wisatawan

menurut (Cooper et al. 1998:104) :

1) Unit usaha dan pemangku kepentingan usaha yang berperan

sebagai pihak yang menerima adanya pengeluaran wisatawan.

2) Unit usaha lainnya yang berperan sebai pihak pemasok barang

dan jasa kepada usaha-usaha pariwisata.

3) Tenaga kerja yang berperan sebagai pihak yang menerima

pendapatan pada saat mereka bekerja pada sektor pariwisata dan

industri penunjangnya. Dampak secara langsung meliputi

perubahan belanja wisatawan karena adanya perubahan produksi.

Misalnya, hotel-hotel akan langsung menghasilkan kenaikan

penjualan di sektor perhotelan karena adanya peningkatan jumlah

kunjungan.

Nilai pengganda dalam ekonomi adalah nilai yang menunjukan adanya

stimulasi pengeluaran lebih lanjut karena adanya pengeluaran dari

wisatawan, sehingga pada akhirnya meningkatkan aktivitas ekonomi di

tingkat lokal.

Nilai pengganda dari adanya pengeluaran wisatawan dapat dihitung

dengan formula sebagai (META, 2001);

1) Keynesian Income Multiplier adalah nilai yang diciptakan dari

adanya penambahan atau pengurangan pengeluaran yang

digandakan untuk mengetahui adanya penambahan atau

pengurangan untuk pendapatan lokal. Untuk merefleksikan seluruh

Page 36: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

36

dampak dari adanya penambahan pengeluaran, Keynesian adalah

metode yang paling baik.

2) Ratio Income multiplier yaitu nilai yang didapat dari adanya

penambahan dan pengurangan pendapatan langsung dari ekonomi

lokal yang telah digandakan untuk mendapatkan hasil peningkatan

atau penurunan total pendapatan lokal.

Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk dari multiplier (Cooper et al.

1998):

1) Sales Multiplier yang mengukur jumlah tambahan penghasilan

bisnis ekonomi sebagai hasil dari peningkatan pengeluaran

wisatawan. Konsep ini sama dengan output multiplier.

2) Output Multiplier yang mengukur jumlah output pendapatan

ekonomi sebagai hasil dari peningkatan pengeluaran wisatawan.

Perbedaan mendasar antara kedua multiplier ini bahwa output

multiplier terlibat dengan perubahan- perubahan aktual dalam

tingkat

3) Produksi dan tidak dengan jumlah dan nilai dari penjualan.

4) Income Multiplier dimana mengukur tambahan pendapatan (upah

dan gaji, sewa, bunga dan keuntungan) dari ekonomi sebagai hasil

peningkatan pengeluaran wisatawan.

5) Employment Multiplier dimana mengukur salah satu dari total

jumlah pendapatan pekerjaan berdasarkan dari unit pengeluaran

wisatawan atau pekerjaan itu sendiri.

Page 37: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

37

6) Government Revenue Multiplier yang mengukur dampak dari

pendapatan pemerintah dari berbagai sumber yang dihubungkan

dengan peningkatan pengeluaran wisatawan.

b. Tourist Spending

Menurut Stynes (1999:1) analisis dampak ekonomi melacak arus

pengeluaran dan aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan beberapa

kebijakan atau tindakan. Untuk menghitung dampak ekonomi dari suatu

sektor pariwisata harus diawali dengan melakukan perkiraan terhadap

pengeluaran wisatawan, pengeluaran wisatawan ini dapat diukur dengan

menggunakan survey wisatawan.

Menurut Stynes (1999:1) dalam memperkirakan pengeluaran wisatawan

harus memperhatikan faktor sebagai berikut:

1) Data kunjungan wisatawan

Jumlah total pengeluaran wisatawan adalah dengan memperkirakan

perkalian rata-rata pengeluaran setiap wisatawan dikalikan dengan

jumlah wisatawan, maka seseorang tidak bisa memperkirakan

jumlah total pengeluaran wisatawan tanpa melihat dahulu seberapa

banyak wisatawan yang berkunjung.

2) Daerah Studi

Memisahkan pengeluaran dalam suatu wilayah lokal sangat penting

jika pengunjung melakukan perjalanan panjang dan tidak hanya

mengeluarkan uangnya di daerah tujuan wisata tersebut. Apabila

Page 38: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

38

tidak dilakukan pemisahan maka pengeluaran wisatawan tersebut

tidak akan memberikan dampak kepada masyarakat lokal.

3) Jenis Pengeluaran yang tercakup

Terdapat 3 jenis pengeluaran yang menghasilkan dampak ekonomi,

yaitu pengeluaran perjalanan oleh wisatawan, pembelian barang

tahan lama oleh wisatawan, dan rumah tangga di daerah tersebut

serta pengeluaran pemerintah atau organisasi.

4) Kategori Pengeluaran

Kategori-kategori pengeluaran mempunyai fungsi untuk

mengidentifikasi jenis-jenis pengeluaran yang relevan yang harus

dilaporkan. Untuk pengeluaran perjalanan, direkomendasikan

rincian kategori minimum sebagai berikut:

a) Penginapan, antara lain: perkemahan, motel/hotel

b) Makanan dan minuman

c) Transportasi dapat dibagi antara bahan bakar minyak untuk

mobil, bus atau motor, biaya otomotif,dll.

d) Biaya masuk dan pendaftaran pada rekreasi dan hiburan

e) Souvenir dan pembelian ritel lainnya

Page 39: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

39

B. Penelitian Empiris Sebelumnya

Tabel 2.4

Penelitian Empiris Sebelumnya

Pengarang Judul Kesimpulan

Nova Belinda

(2013)

Analisis multiplier effect

dari Adanya

Pemanfaatan Wisata

Alam Tanjung Mutiara

di Danau Singkarak,

Kabupaten Tanah Datar

Alat pengumpulan data yang

digunakan adalah

menggunakan kuesioner

yang ditujukan kepada

wisatawan, pelaku usaha dan

tenaga kerja yang bekerja di

unit usaha. Nilai Keynesian

Income Multiplier adalah

sebesar 1,14 yang berarti

bahwa peningkatan

pengeluaran wisatawan

sebesar Rp.100.000,-. akan

berdampak pada

peningkatan pendapatan

masyarakat lokal sebesar

Rp. 114.000,-.

Achadiat

Dritasto

(2013)

Analisis Dampak

Ekonomi Wisata Bahari

Terhadap Pendapatan

Masyarakat di Pulau

Tidung.

Alat pengumpulan data yang

digunakan adalah

menggunakan kuesioner

yang ditujukan kepada

wisatawan, pelaku usaha dan

tenaga kerja yang bekerja di

unit usaha. Nilai Keynesian

Income Multiplier sebesar

1,28.

Dampak ekonomi yang

terjadi dikatakan cukup

besar dikarenakan nilai

Keynesian Income

Multiplier yang diperoleh

>1 (META:2001).

Ekayani &

Yasmin

(2014)

Natural Tourism at

Gunung Halimun Salak

National Park : A

solution for ecological

an economic interest

Nilai keynesian income

multiplier yaitu 2,97 berarti

bahwa setiap peningkatan

Rp1.000,00 penerimaan unit

usaha akan meningkatkan

pendapatan pemilik usaha

dan tenaga kerja sebesar

Rp1.860,000,-.

Sumber: Penelitian Sebelumnya

Page 40: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

40

C. Kerangka Pemikiran

Dalam memperkirakan adanya dampak ekonomi yang ditimbulkan

oleh adanya sektor pariwisata di Pantai suwuk, Kabupaten Kebumen,

peneliti melakukan pendekatan melalui konsep dampak pariwisata yang

menjabarkan mengenai kategori dampak yang dihasilkan oleh kegiatan

pariwisata, serta metode analisis dampak ekonomi yang diterapkan untuk

menganalisis dampak kegiatan pariwisata terhadap income dan

employment generation. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Gambar 2.1

KERANGKA PEMIKIRAN

Sumber: Vanhove (2005:169)

Employment generation Income generation

Dampak Ekonomi

Pariwisata di Pantai

Suwuk Kebumen

Peningkatan Jumlah

Wisatawan & Peningkatan

Pengeluaran Wisatawan

Page 41: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu mengungkapkan kontribusi variabel

dampak ekonomi sektor pariwisata yang dinyatakan dalam angka serta

menjelaskannya dengan membandingkan teori-teori yang telah ada dan

menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan variable penelitian.

Tujuan dari metode deskriptif kuantitatif ini adalah membuat uraian yang

deskriptif mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang diteliti, penelitian

ini juga menekankan analisisnya pada data angka yang diolah menggunakan

metode statistika (Watson, 2002:7).

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan informasi tentang

dampak ekonomi sektor pariwisata yang terdapat di Pantai Suwuk Kabupaten

Kebumen, yang meliputi dampak berupa income generation dan employment

generation.

B. Objek Penelitian

Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu “Dampak Ekonomi Sektor

Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen”, penelitian ini mengandung

satu variabel yaitu dampak ekonomi pariwisata, yang didalamnya terdapat dua

sub-variabel yaitu income generation dan employment generation. Menurut

Sugiyono (2009:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

Page 42: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

42

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Lokasi penelitian

berada di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam suatu penelitian adalah kumpulan individu atau objek yang

mempunyai sifat umum. Arikunto (2010:137), Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:80), populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tententu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini

adalah wisatawan domestik yang berkunjung ke Pantai Suwuk, Kabupaten

Kebumen dengan jumlah 454.633 orang dan Masyarakat. Dalam hal ini,

peneliti membatasi masyarakat hanya sebatas pelaku usaha yang membuka

usahanya di Pantai suwuk yaitu berjumlah 53 pelaku usaha dengan berbagai

jenis unit usaha yaitu pemilik kios 37 orang, pemilik penyewaan perahu 7

orang, pemilik penginapan 1 orang, pemilik restoran 2 orang, penjual

souvenir 4 orang, pemilik penyewaan kuda tunggang 2 orang. Selain itu,

tenaga kerja yang bekerja di Unit Usaha tersebut sebanyak 32 orang

dikarenakan setiap unit usaha tidak selalu memiliki tenaga kerja.

2. Sampel

Arikunto (2010:174) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:81), sampel

Page 43: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

43

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.

a. Dalam penelitian ini, dalam menghitung sampel dari jumlah wisatawan,

peneliti menggunakan metode atau teknik penggunaan sampel jenis Non-

probability sampling . Jenis sampel ini adalah jenis sampel yang tidak

memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel dan ditentukan oleh kebutuhan peneliti

untuk menjawab permasalahan penelitian. Peneliti menggunakan

accidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dan orang tersebut dipandang cocok sebagai sumber data

(Sugiyono, 2005:97). Jumlah sampel yang akan digunakan peneliti

dihitung menggunnakan Rumus Issac dan Michael:

S= 𝜆².𝑁.𝑃.𝑄

𝑑2(𝑁−1)+ 𝜆².𝑃𝑄

Keterangan:

S = Banyaknya sampel

N = Banyaknya populasi

ג2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%

d = 0,05

P = Q = 0,5

Apabila rumus penghitungan sampel tersebut diterapkan untuk populasi

wisatawan domestik yang berkunjung ke Pantai Suwuk, maka

berdasarkan jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk adalah

454.633 orang, maka berdasarkan tabel sampel Isaac dan Michael jumlah

Page 44: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

44

sampel untuk wisatawan domestik adalah 348 orang dengan taraf

kesalahan 5%.

b. Dalam penelitian ini, dalam menghitung sampel dari jumlah pelaku

usaha, peneliti menggunakan teknik/metode pengambilan sampel jenis

Non-probability sampling yaitu sampel yang tidak memberikan peluang

atau kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel dan ditentukan oleh kebutuhan peneliti dalam

menjawab permasalahan penelitian. Peneliti menggunakan Purposive

sampling yaitu Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono

(2009:85) yaitu : ”purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan mempertimbangkan kriteria tertentu”. Pemilihan sampel pelaku

usaha ditentukan dengan kriteria tertentu berdasarkan keterwakilan

jenis usahanya. Kriteria tersebut adalah pemilik kios, pemilik rumah

makan, penyewaan kapal, pemilik penginapan, penjual souvenir,

pemilik penyewaan kuda tunggang.

Jumlah sampel yang akan digunakan peneliti dihitung menggunnakan

Rumus Issac dan Michael:

S= 𝜆².𝑁.𝑃.𝑄

𝑑2(𝑁−1)+ 𝜆².𝑃𝑄

Keterangan :

S = Banyaknya sampel

N = banyaknya populasi

ג2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%

d = 0,05

P = Q = 0,5

Page 45: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

45

Dikarenakan jumlah pelaku usaha di Pantai Suwuk berjumlah 53 pelaku

usaha, maka berdasarkan tabel sampel Issac dan Michael, jumlah

sampelnya adalah 44 pelaku usaha dengan taraf kesalahan 5% yaitu

pemilik kios 30 orang, pemilik penyewaan perahu 7 orang, pemilik

penginapan 1 orang, pemilik restoran 2 orang, penjual souvenir 2 orang,

pemilik penyewaan kuda tunggang 2 orang.

c. Dalam penelitian ini, dalam menghitung sampel dari jumlah tenaga kerja

yang bekerja di unit usaha yang terdapat di Pantai Suwuk, peneliti

menggunakan teknik/metode pengambilan sampel jenis Non-probability

sampling yaitu sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan

yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

dan ditentukan oleh kebutuhan peneliti dalam menjawab permasalahan

penelitian. Peneliti menggunakan Purposive sampling yaitu Pengertian

purposive sampling menurut Sugiyono (2009:85) yaitu :

”purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

mempertimbangkan kriteria tertentu”. Pemilihan sampel tenaga kerja

ditentukan dengan kriteria tertentu berdasarkan keterwakilan jenis usaha

tempat mereka bekerja. Jumlah sampel yang akan digunakan peneliti

dihitung menggunnakan Rumus Issac dan Michael:

Page 46: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

46

S= 𝜆².𝑁.𝑃.𝑄

𝑑2(𝑁−1)+ 𝜆².𝑃𝑄

Keterangan :

S = Banyaknya sampel

N = Banyaknya populasi

ג2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%

d = 0,05

P = Q = 0,5

Dikarenakan jumlah tenaga kerja yang bekerja di unit usaha sebanyak

32 orang, maka berdasarkan table sampel Issac dan Michael, jumlah

sampelnya adalah 28 orang dengan taraf kesalahan 5%. Kategori dari

tenaga kerja ini adalah 15 bekerja di Kios, 2 orang bekerja di

Penyewaan Perahu, 4 orang bekerja di penginapan, 7 orang bekerja di

Rumah makan.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data terdiri dari:

a. Kuesioner

Kuesioner menurut Sugiyono (2009:199) yaitu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu dengan pasti apa yang

Page 47: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

47

bisa diharapkan dari responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. Kuesioner berisi pertanyaan/pernyataan yang tertutup atau terbuka

dan dapat diberikan kepada responden secara langsung. Pertanyaan-

pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner ini adalah pertanyaan tentang

pengeluaran wisatawan yang berupa pengeluaran untuk penginapan,

makanan dan minuman, transportasi, biaya masuk dan pendaftaran pada

rekreasi dan hiburan, souvenir dan pembelian ritel lainnya. Selain itu,

pertanyaan lainnya yaitu seputar pendapatan pelaku usaha per bulan,

pengeluaran pelaku usaha per bulan dan pengeluaran tenaga kerja yang

berada di unit usaha tersebut.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukkan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa

buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam

pekerjaan sosial dan dokumen lainnya. Studi dokumentasi dilakukan

sebagai landasan penelitian lapangan dan pengumpulan data sekunder.

Data sekunder yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

tentang jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Suwuk dan jumlah pekerja

di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen, jumlah tenaga kerja langsung di

Pantai Suwuk ( khusus untuk masyarakat Dusun Suwuk) dan jumlah

tenaga kerja tidak langsung di Pantai Suwuk (khusus masyarakat Dusun

Suwuk).

2. Alat Pengumpulan Data

Page 48: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

48

Alat pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner

tersebut akan berawal dari matriks operasionalisasi variabel (MOV) dengan

melakukan studi kepustakaan terlebih dahulu, agar MOV tersebut dapat

bermuara pada landasan teoritis penelitian.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas Alat Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2010:211) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.

Suatu instrument dinyatakan valid apabila instrument yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sedangkan instrumen dinyatakan tidak

valid apabila instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

rendah. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah menghitung

korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total,

memakai rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh

pearson. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:

rxy = 𝒏 ∑ 𝒙𝒚 − (∑ 𝟐𝒙 )(∑ 𝟐𝒚 )

√{𝒏 ∑ 𝟐−(∑ 𝒙)𝒙 }√{∑ 𝟐𝒚 −(∑ 𝒚)}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi (r -hitung)

∑ 𝑥 = Skor variabel independen

∑ 𝑦 = Skor variabel dependen ∑ 𝑥𝑦 = Hasil kali skor butir dengan skor total

𝑛 = Jumlah responden

Page 49: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

49

Kaidah keputusannya adalah jika r hitung > r tabel maka pertanyaan

tersebut dikatakan valid begitupun sebaliknya. Item instrumen dianggap

valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga membandingkannya dengan r

tabel. Berikut ini adalah tabel uji validitas kuesioner di Pantai Suwuk

Kabupaten Kebumen:

Tabel 3.1

Uji Validitas Kuesioner Wisatawan

Korelasi Pearson t hitung t tabel rtabel ket

0,5052 10,8880 1,9668 0,1052 Valid

0,7367 20,2632 1,9668 0,1052 Valid

0,4081 8,3156 1,9668 0,1052 Valid

0,4903 10,4638 1,9668 0,1052 Valid

0,5734 13,0178 1,9668 0,1052 Valid

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dari 5 pertanyaan

kuesioner untuk wisatawan adalah valid, karena semua nilai r korelasi

lebih besar dibanding nilai r tabel.

Tabel 3.2

Uji Validitas Kuesioner Pelaku Usaha

Korelasi

Pearson

t hitung t tabel rtabel ket

0,9777 30,1416 2,0181 0,2973 Valid

0,9244 15,7024 2,0181 0,2973 Valid

0,8007 8,6626 2,0181 0,2973 Valid

Page 50: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

50

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dari 3 pertanyaan

kuesioner untuk pelaku Usaha adalah valid, karena semua nilai r korelasi

lebih besar dibanding nilai r tabel.

Tabel 3.3

Uji Validitas Kuesioner Tenaga Kerja

Korelasi

Pearson

t hitung t tabel rtabel ket

0,5986 3,8106 2,0555 0,3739 Valid

0,5398 3,2694 2,0555 0,3739 Valid

0,8805 9,4690 2,0555 0,3739 Valid

0,6228 4,0590 2,0555 0,3739 Valid

0,7062 5,0862 2,0555 0,3739 Valid

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dari 5 pertanyaan

kuesioner untuk tenaga kerja adalah valid, karena semua nilai r korelasi

lebih besar dibanding nilai r tabel.

b. Reliabilitas Alat Pengumpulan data

Cronbach’s Alpha merupakan sebuah ukuran kehandalan yang memiliki

nilai berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010:92). Penjabaran Uji

reliabilitas dengan rumus cronbach alpha adalah sebagai berikut:

Page 51: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

51

Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,6 maka dapat dikatakan

instrumen tersebut reliabel (Malhotra, 2004:28). Berikut ini adalah uji

reabilitas kuesioner penelitian ini:

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas instrumen wisatawan

Nilai Cronbach Alpha untuk kuesioner Wisatawan adalah (0.630) > 0.6,

dengan demikian maka butir pertanyaan dianggap handal mengukur

instrumen yang disebarkan kepada wisatawan.

Tabel 3.5

Uji Reliablitas instrumen pelaku Usaha

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.940 3

Nilai Cronbach Alpha untuk Kuesioner Pelaku Usaha adalah (0.940) >

0.6. Dengan demikian maka butir pertanyaan dianggap handal mengukur

instrumen.

Cronbach's

Alpha N of Items

.630 5

Page 52: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

52

Tabel 3.6

Uji Reliabilitas instrumen pelaku Usaha

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.775 5

Nilai Cronbach Alpha instrumen untuk tenaga kerja adalah (0.775) > 0.6.

Dengan demikian maka butir pentanyaan dianggap handal mengukur

instrumen yang disebarkan kepada tenaga kerja.

4. Matriks Operasionalisasi variabel

Variabel-variabel penelitian harus didefinisikan sehingga memudahkan

peneliti dalam proses pengumpulan data yang dibutuhkan melalui suatu

matriks operasionalisasi variabel, sehingga peneliti dapat membangun

instrumen berdasarkan indikator-indikator yang pada akhirnya bermuara pada

landasan teoritis. Berikut ini adalah matriks operasionalisasi variabel yang

disusun peneliti:

Page 53: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

39

Tabel 3.7

Matriks Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub-variabel Dimensi Indikator Skala Data Alat

Kumpul

Data

Sumber

Data

Dampak

Ekonomi

Pariwisata

Income

Generation

Tourist Spending Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori Penginapan Rasio Kuesioner Primer

Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori makanan

dan minuman

Rasio Kuesioner Primer

Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori Transportasi Rasio Kuesioner Primer

Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori biaya masuk

dan Pendaftaran pada wahana hiburan yang tersedia

Rasio Kuesioner Primer

Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori Souvenir

dan lain-lain (parkir,toilet)

Rasio Kuesioner Primer

Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan Rasio Kuesioner Primer

Page 54: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

40

Number of Tourist Total Kunjungan Wisatawan Domestik Rasio Studi

Dokumentasi

Sekunder

Income Multiplier Pendapatan Langsung Pelaku Usaha Berdasarkan

Pengeluaran Wisatawan

Rasio Kuesioner Primer

Pendapatan Tidak Langsung Berdasarkan

Pengeluaran Pelaku Usaha ( upah karyawan,

pembelian bahan baku kepada supplier)

Rasio Kuesioner Primer

Pendapatan Lanjutan Berdasarkan Pengeluaran yang

Dilakukan oleh Tenaga kerja (pangan harian,biaya

sekolah anak, transportasi, retribusi/pajak, biaya

listrik)

Rasio Kuesioner Primer

Employment

Multiplier

Jumlah Tenaga Kerja Langsung di Pantai Suwuk

kabupaten Kebumen

Rasio Studi

Dokumentasi

Sekunder

Page 55: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

41

Employment

Generation

Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung di Usaha-

Usaha Pendukung Pariwisata

Rasio Studi

Dokumentasi

Sekunder

Sumber: Jurnal Stynes (1997) “Tourism Economic Impact”, UNWTO (2014) “Measuring Employment in the Tourism

Industries” dan buku Mathieson & Wall (1982) “Tourism : Economic, Physical and Social Impact

Page 56: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

42

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis dampak berganda (multiplier effect)

1. Analisis Efek berganda atau Multiplier effect

Informasi yang akan ditelusuri sangat terkait dengan hasil analisa yang

diharapkan. Analisa dampak akan dilakukan untuk menghitung Income

multiplier dan employment multiplier adalah menggunakan analisis efek

berganda atau analisis multiplier effect, sebagai berikut:

a. Income multiplier

Nilai pengganda dari adanya pengeluaran wisatawan dapat dihitung

dengan formula sebagai berikut (META, 2001);

1) Keynesian Income Multiplier adalah nilai yang diciptakan

dari adanya penambahan atau pengurangan pengeluaran yang

digandakan untuk mengetahui adanya penambahan atau

pengurangan untuk pendapatan lokal. Untuk merefleksikan seluruh

dampak dari adanya penambahan pengeluaran, Keynesian adalah

metode yang paling baik.

2) Ratio Income multiplier yaitu nilai yang didapat dari

adanya penambahan dan pengurangan pendapatan langsung dari

ekonomi lokal yang telah digandakan untuk mendapatkan hasil

peningkatan atau penurunan total pendapatan lokal.

Page 57: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

43

Keynesian Income Multiplier dan Ratio Income multiplier dapat

diproyeksikan dengan rumus sebagai berikut:

Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈

𝐸

Ratio Income Multiplier Tipe 1 : 𝐷+𝑁

𝐷

Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈

𝐷

Dimana :

D = Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E

N = Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E

U = Pendapatan yang diperoleh secara induced dari E

E = Pengeluaran pengunjung

b. Employment multiplier

Dalam menganalisis pembentukan lapangan kerja akan digunakan

analisis multiplier (Vanhove, 2005:203) dengan rumus sebagai berikut:

Ek= 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡

𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

Dimana:

Ek = Employment Multiplier

Direct = Lapangan kerja langsung yang ditimbulkan

sektor pariwisata

Indirect = Lapangan kerja yang tidak langsung ditimbulkan

sektor pariwisata

Expenditure = Jumlah uang yang dikeluarkan oleh wisatawan

Page 58: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

44

2. Average of Tourist Spending

Dalam menghitung rata-rata pengeluaran wisatawan, digunakan rumus AC

= TC/Q atau Average of Tourist Spending = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛

F. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2

Jadwal penelitian

Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Penyusunan

Usulan

Penelitian

Penyusunan

Desain

Penelitian

Penyusunan

Instrumen

Pengambilan

Data

Pengolahan

Data

Analisis data

Laporan

Hasil

Penelitian

Presentasi

Hasil

Penelitian

Page 59: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

45

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB IV ini akan memaparkan data hasil penelitian serta menganalisis

data mengenai income generation dan employment generation dari adanya

kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk. Data hasil penelitian yang dipaparkan di

BAB IV ini berasal dari data primer yang didapatkan dari kuesioner yang

disebarkan kepada wisatawan,pelaku usaha dan tenaga kerja. Selain itu, terdapat

juga data sekunder yang berasal dari instansi yang terkait.

A. HASIL DATA PENELITIAN

1. Lokasi Pantai Suwuk

Pantai Suwuk merupakan kawasan wisata yang terletak di Kabupaten

Kebumen sebelah selatan, tepatnya di Dusun Suwuk, Desa Tambakmulyo,

Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Lebih tepatnya, Pantai Suwuk

terletak 22 km sebelah selatan Gombong, 35 km sebelah barat daya

Karanganyar dan 50 km dari Kota Kebumen. Keistimewaan Pantai Suwuk ini

dikarenakan oleh letaknya yang berdekatan dengan pegunungan

Karangbolong dan sungai Telomoyo yang merupakan sungai terbesar di

Kabupaten Kebumen. Bibir pantai di Pantai Suwuk ini tergolong cukup

curam dengan kemiringan 35 derajat.

2. Pengembangan Pantai Suwuk

Page 60: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

46

Awal mulanya, Pantai suwuk ini masih berupa pantai yang dikelilingi

oleh semak belukar dan gundukan-gundukan pasir yang dikelilingi oleh

tanaman-tanaman khas pantai. Jalan untuk menuju Pantai Suwuk ini juga

masih tanah berpasir dan berbatu sehingga menyusahkan kendaraan yang

akan melewati jalan tersebut. Namun, dengan dibangunnya Pantai Suwuk

menjadi salah satu kawasan wisata, diperbaiki pula akses jalan menuju Pantai

Suwuk tersebut. Jalan yang dulunya hanya berpasir dan berbatu, kini sudah

beraspal dan memudahkan wisatawan untuk membawa kendaraanya menuju

Pantai Suwuk. Pantai Suwuk mulai dibangun oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Kebumen pada pertengahan tahun 2011 dengan luas area

keseluruhan yaitu 20 ha. Sebelumnya, Pantai Suwuk belum terjamah

pembangunan sama sekali, walaupun sebenarnya pantai ini mulai dikenal

wisatawan lokal sejak tahun 2000. Sebelum adanya pembangunan seperti

sekarang ini, Pantai Suwuk masih sangat sepi pengunjung, berbeda dengan

objek wisata lain yang memang sudah dibangun oleh Pemerintah Daerah.

Semenjak dibangun tahun 2011 sampai saat ini, Pemerintah Daerah selalu

berupaya untuk membangun Pantai Suwuk menjadi lebih baik. Hal ini terlihat

dengan dibangunnya gerbang pintu masuk, area parkir yang luas dan

berpaving, kios-kios pedagang yang dibangun secara permanen, penempatan

toilet, mushola dan tempat parkir yang sudah dibangun dengan cukup rapi.

Bahkan, sebagai tambahan, kini sudah tersedia eks Pesawat Garuda Boeing

737 yang memang diletakkan persis di tengah-tangah lokasi dan dibawahnya

dibuat kolah renang yang semakin memperindah Pantai Suwuk. Wisatawan

selain dapat berenang, mereka juga dapat memasuki pesawat untuk menonton

Page 61: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

47

film edukasi yang disediakan hanya dengan membayar Rp.10.000,- saja.

Wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk akan dikenakan tarif tiket masuk

Rp. 3.500/orang untuk dewasa dan Rp. 2.500,- untuk anak-anak. Sedangkan

untuk wisatawan yang membawa sepeda motor akan dikenakan tarif

Rp.9.000,-/motor. Harga tersebut tidak berubah baik hari biasa maupun hari

libur.

3. Fasilitas

Kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk tidak terlepas dari fasilitas-fasilitas

yang menunjang kegiatan pariwisata tersebut. Pantai Suwuk pun memiliki

fasilitas-fasilitas wisata berupa rumah makan dan hotel/penginapan. Berikut

adalah tabel mengenai jumlah rumah makan dan hotel/penginapan di Pantai

Suwuk:

Tabel 4.1

Fasilitas di Pantai Suwuk

No fasilitas Jumlah

1. Rumah makan 2

2. Hotel atau Penginapan 1

Sumber: Hasil Olahan Peneliti

Jumlah rumah makan yang terbatas tersebut mampu memenuhi kebutuhan

wisatawan dikarenakan banyak tersedia juga kios makanan yang menjual

makanan khas Pantai Suwuk. Selain itu, penginapan yang baru berjumlah 1

unit tersebut memang masih tergolong baru dan mampu menjadi fasilitas

pendukung kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk.

4. Jumlah Kunjungan Wisatawan

Page 62: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

48

Dengan adanya kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk, mampu mendatangkan

wisatawan yang lumayan besar dibanding daya Tarik wisata lainnya di

Kabupaten Kebumen. Data jumlah wisatawan lebih jelas dapat dilihat dalam

table berikut ini:

Tabel 4.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Pantai Suwuk tahun 2011-2015

TAHUN WISATAWAN

NUSANTARA MANCANEGARA JUMLAH

2011 142,359 0 142,359

2012 209,671 0 209,671

2013 227,350 0 227,350

2014 340,637 0 340,637

2015 454,633 0 454,633

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan di Pantai

Suwuk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan yang terlihat

paling banyak yaitu dari tahun 2014-2015 yaitu mengalami peningkatan

sebanyak 113.996 wisatawan. Sedangkan peningkatan wisatawan yang paling

kecil terdapat pada tahun 2012-2013 yaitu hanya berjumlah 17.679

wisatawan.

5. Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan

Untuk mendapatkan rata-rata pengeluaran wisatawan, peneliti menggunakan

teknik penyebaran kuesioner kepada wisatawan yang mengunjungi Pantai

Suwuk. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara

mengingat mayoritas wisatawan yang mengunjungi Pantai Suwuk adalah

Page 63: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

49

wisatawan nusantara. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada 348

responden yang tersebar di Pantai Suwuk. Hasil penyebaran kuesioner adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Total Pengeluaran Wisatawan

Biaya Jumlah Pengeluaran

(Rp)

Presentase(%)

Penginapan 2.100.000 4.27

Makan Minum 22.745.500 46.20

Transportasi 14.668.000 29.80

Tiket Masuk

&Pendaftaran di

Hiburan yang tersedia

4.650.500 9.46

Souvenir,parkir &

Toilet

4.748.000 9.66

Jumlah 49.140.500 100.00

Sumber: Hasil Olahan Peneliti

Dalam Tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase pengeluaran wisatawan

paling besar yaitu untuk keperluan makan dan minum yaitu sebesar 46,20%.

Sedangkan presentase pengeluaran wisatawan paling kecil yaitu untuk

keperluan penginapan sebesar 4,27%. Hal ini mengingat bahwa mayoritas

wisatawan yang berkunjung ke Pantai Suwuk hanya berwisata dalam jangka

wangktu 1 hari setiap sekali kunjungan.

Selain itu, dalam menghitung rata-rata pengeluaran wisatawan, peneliti

menggunakan perhitungan AC = TC/Q. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Average of Tourist Spending = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛

=49.140.500

348

Page 64: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

50

= Rp. 141.208,-

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengeluaran wisatawan untuk satu

kali kunjungan yaitu Rp. 141.208,- untuk setiap kali kunjungan.

B. Pembahasan

1. Income Generation

Analisis Income generation akan dihitung menggunakan rumus keynesian

income multiplier yang disampaikan oleh (META:2001) untuk mendapatkan

besarnya multiplier effect dari adanya pengeluaran wisatawan di Pantai

Suwuk. Rumus keynesian multiplier ini akan mencari masing-masing

pembentuk pendapatan langsung, pembentuk pendapatan tidak langsung, dan

pembentuk pendapatan tambahan sehingga nilai dari multiplier effect dapat

diketahui. Berikut adalah rumus menghitung income multiplier:

Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈

𝐸

Ratio Income Multiplier Tipe I : 𝐷+𝑁

𝐷

Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈

𝐷

Dimana :

D = Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E

N = Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E

U = Pendapatan yang diperoleh secara induced dari E

E = Pengeluaran pengunjung

Page 65: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

51

a. Direct Income Generation

Menurut Mathieson & Wall (1982:65), Direct Income generation adalah

pengeluaran yang dilakukan oleh pengunjung pada barang dan pelayanan

dalam penginapan, restoran, toko, fasilitas wisata lainnya yang

memproduksi barang wisata yang akan diekspor atau investasi dalam

pariwisata.

Ketika wisatawan mengeluarkan uangnya di Pantai Suwuk untuk

melakukan permintaan baik produk maupun jasa, maka akan menghasilkan

pendapatan bagi masyarakat lokal yang bekerja di Pantai Suwuk.

Pengeluaran wisatawan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

dibagi menjadi 5 kategori yaitu penginapan, makan minum, transportasi,

tiket masuk dan pendaftaran di hiburan yang tersedia, souvenir, parkir dan

toilet. Proporsi pengeluaran pengunjung Pantai Suwuk dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.3

Total Pengeluaran Wisatawan

D

e

n

g

a

n

a

Biaya Jumlah Pengeluaran

(Rp)

Presentase(%)

Penginapan 2.100.000 4.27

Makan Minum 22.745.500 46.20

Transportasi 14.668.000 29.80

Tiket Masuk &Pendaftaran

di Hiburan yang tersedia

4.650.500 9.46

Souvenir,parkir & Toilet 4.748.000 9.66

Jumlah 49.140.500 100.00

Page 66: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

52

danya perputaran uang di kawasan Pantai Suwuk, membuka peluang

kepada masyarakat lokal untuk membuka usaha. Meskipun usaha yang

tercipta adalah usaha informal, berskala kecil dan biasanya hanya ramai

pada akhir pecan dan musim liburan namun usaha yang dibuka oleh

masyarakat sekitar sudah mampu memenuhi kebutuhan wisatawan. Unit

Usaha yang tercipta di Kawasan Pantai Suwuk meliputi kios, penyewaan

perahu, penginapan, restoran/rumah makan, souvenir dan penyewaan kuda

tunggang. Sebaran Unit Usaha dapat dilihat dalam table berikut ini:

Table 4.5

Jumlah Unit Usaha di Pantai Suwuk

Unit Usaha Jumlah

Kios 37

Penginapan 1

Rumah makan 2

Souvenir 4

Penyewaan Kuda Tunggang 2

Penyewaan Perahu 7

Sumber: Hasil olahan peneliti

Unit usaha yang terdapat di lokasi wisata adalah penerima dampak

langsung dari adanya kegiatan wisata di Pantai Suwuk. Kebanyakan unit

usaha yang terdapat di Pantai Suwuk adalah jenis UKM(usaha kecil dan

menengah) apabila dilihat dari cirinya yaitu berdiri sekitar 5 tahunan,

dikelola oleh penduduk asli Dusun Suwuk, secara umum pendapatan dari

pemilik unit usaha yang berkisar antara 500.000-3.000.000/bulan.

Page 67: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

53

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan tentunya akan meningkatkan

aktivitas ekonomi yang dipicu oleh adanya pengeluaran wisatawan

sehingga aliran uang hasil transaksi pun semakin tinggi. Bagi pemilik

usaha, pendapatan dari unit usaha akan digunakan kembali untuk

menjalankan unit usahanya seperti halnya untuk pembelian bahan baku

yang berada di sekitar Pantai Suwuk (lokal). Penyediaan bahan baku

tersebut akan terkait dengan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh pemilik

usaha untuk membelinya. Selain untuk pembelian bahan baku,

pengeluaran utama yang dilakukan oleh pemilik unit usaha yaitu untuk

memberikan upah karyawan. Keuntungan yang diterima oleh pemilik unit

usaha adalah pendapatan total dikurangi pengeluaran total. Hal ini dapat

dilihat dalam table berikut ini:

Tabel 4.6

Proporsi Terhadap Penerimaan Total

Komponen Proporsi terhadap penerimaan

total (%)

keterangan

Pendapatan pemilik 66.2 Lokal

Upah tenaga kerja 5.94 Lokal

Pembelian bahan baku 27.80 Lokal

Sumber: Hasil olahan peneliti

Kisaran jumlah pendapatan yang diterima pelaku usaha secara lebih rinci

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 68: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

54

Tabel 4.7

Total Pendapatan Pelaku Usaha

Unit usaha Total pendapatan pemilik/bulan (Rp)

Kios 44.100.000

Penginapan 11.600.000

Rumah makan 6.600.000

Souvenir 2.900.000

Penyewaan kuda

tunggang

4.170.000

Penyewaan Perahu 16.450.000

Sumber: hasil olahan peneliti

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan yang paling besar

adalah Rp.44.100.000,- yaitu pendapatan dari pemilik kios dengan sampel

sejumlah 30 orang.

b. Indirect Income Generation

Indirect income generation menurut Archer (1976:115) merupakan

pengeluaran yang disebabkan oleh adanya pembayaran gaji dan upah

kepada karyawan lokal atau perusahaan wisata untuk mengisi saham

mereka.

Dampak ekonomi tidak langsung dapat dilihat dari proporsi upah

karyawan & pembelian bahan baku terhadap pendapatan pelaku usaha.

Lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut ini:

Page 69: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

55

Tabel 4.8

Proporsi Terhadap Penerimaan Total

Komponen Proporsi terhadap penerimaan

total (%)

keterangan

Pendapatan pemilik 66.2 Lokal

Upah tenaga kerja 5.94 Lokal

Pembelian bahan baku 27.80 Lokal

Sumber:Hasil olahan peneliti

Upah tenaga kerja memiliki presentase paling kecil yaitu sebanyak 5,94 %

dan pembelian bahan baku sebesar 27,8 %. Pembentuk pendapatan tidak

langsung dapat dihitung melalui pendapatan yang diperoleh tenaga kerja

lokal. Rata-rata pendapatan tenaga kerja perbulan dapat dilihat dalam tabel

berikut ini:

Tabel 4.9

Total Pendapatan Tenaga Kerja Lokal

Unit usaha Total pendapatan tenaga kerja lokal

(Rp/bulan)

Kios 3.600.000

Penyewaan Perahu 800.000

Rumah makan 5.000.000

Penginapan 3.150.000

Sumber: hasil olahan peneliti

Jumlah pendapatan yang paling tinggi adalah penjaga penginapan sebesar

Rp.3.150.000,- dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 4 orang. Hal ini

dapat disumpulkan bahwa rata-rata pendapatan penjaga penginapan adalah

sebesar Rp. 787.500,-/orang/bulan. Total pendapatan paling kecil adalah

Page 70: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

56

penjaga kios sebesar Rp.3.600.000,- dengan jumlah karyawan sebanyak

15 orang. Apabila dilihat dari rata-ratanya maka pendapatan karyawan di

Unit usaha kios adalah Rp.240.000,-/orang/bulan. Pendapatan tenaga kerja

di Kios memiliki pendapatan yang paling kecil dikarenakan hari kerjanya

hanya 2 kali perminggu.

c. Induced Income Generation

Menurut Mathieson & Wall (1982:65), Induced Income Generation

merupakan peningkatan pengeluaran konsumen hasil dari pendapatan

tambahan pribadi yang dihasilkan dari pengeluaran langsung.

Dalam hal ini, pembentuk pendapatan lanjutan diperoleh berdasarkan

pengeluaran yang dikeluarkan oleh tenaga kerja lokal yang berada di

Pantai Suwuk. Jenis pengeluaran yang dikeluarkan tenaga kerja lokal

antara lain digunakan untuk biaya makan sehari-hari, biaya sekolah anak,

biaya listrik, biaya transportasi lokal dan biaya pajak/retribusi. Rata-rata

pengeluaran tenaga kerja lebih jelasnya dapat dilihat dari table berikut ini:

Tabel 4.10

Total Pengeluaran Tenaga Kerja

Jenis Pengeluaran Jumlah(Rp)

Pangan Harian 18.850.000

Biaya sekolah anak 250.000

Listrik 3.500.000

Transportasi Lokal 881.000

Pajak/retribusi 0

Page 71: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

57

Jumlah 23.481.000

Sumber: hasil olahan peneliti

Dilihat dari rata-rata pengeluaran tenaga kerja lokal untuk biaya pangan

harian sebesar Rp.18.850.000,-, mereka mengaku bahwa pendapatan yang

mereka peroleh dari bekerja di unit usaha yang terdapat di Pantai Suwuk

memang hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari. Untuk biaya

kehidupan lainnya biasanya mereka masih mengandalkan pendapatan

suami yang bekerja di luar Pantai Suwuk untuk menambah penghasilan

mereka.

d. Analisis Income Multiplier

Nilai Pengganda Pendapatan dari pengeluaran wisatawan yang terjadi di

kawasan Pantai Suwuk dapat diukur dengan menggunakan nilai efek

pengganda atau multiplier effect dari aliran uang yang terjadi. Terdapat

dua nilai pengganda berdasarkan META (2001) dalam mengukur income

multiplier di tingkat lokal, yaitu: (1) Keynesian Local Income Multiplier

yang menunjukkan seberapa besar pengeluaran wisatawan berdampak

pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal dan (2) Ratio Income

Multiplier yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang

dirasakan dari pengeluaran wisatawan yang berdampak langsung pada

keseluruhan ekonomi lokal. Untuk lebih jelasnya analisis Income

Multiplier dapat dilihat dibawah ini:

1) Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈

𝐸

D = total pendapatan pelaku usaha

Page 72: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

58

N = total pendapatan tenaga kerja

U= total pengeluaran tenaga kerja untuk pangan harian

E = total pengeluaran wisatawan

Jika dimasukkan rumus maka hasilnya sebagai berikut:

Keynesian Income Multiplier : 𝐷+𝑁+𝑈

𝐸

=(92.820.000+12.550.000+18.850.000)/ 49.140.500

= (124.220.000)/49.140.500

=2,52

2) Ratio Income Multiplier Tipe 1 : 𝐷+𝑁

𝐷

D = total pendapatan pelaku usaha

N = total pendapatan tenaga kerja

Jika dimasukkan rumus maka hasilnya sebagai berikut:

Ratio Income Multiplier Tipe 1 : 𝐷+𝑁

𝐷

= (92.820.000+12.550.000)/ 92.820.000

= (105.370.000)/92.820.000

=1,13

3) Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈

𝐷

D = total pendapatan pelaku usaha

N = total pendapatan tenaga kerja

U = total pengeluaran tenaga kerja untuk pangan harian

Page 73: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

59

Jika dimasukkan rumus maka hasilnya sebagai berikut:

Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈

𝐷

=(92.820.000+12.550.000+18.850.000)/

92.820.000

=(124.220.000)/92.820.000

= 1,33

Tabel 4.11

Nilai Multiplier dari Arus Uang di Pantai Suwuk

Kriteria Nilai Multiplier

Keynesian Local Income Multiplier 2,52

Ratio Income Multiplier Type I 1,13

Ratio Income Multiplier Type II 1,33

Sumber: Hasil olahan peneliti

Dari tabel diatas, menunjukkan nilai Keynesian Local Income Multiplier di

kawasan wisata Pantai Suwuk sebesar 2,52 yang artinya setiap

pengeluaran wisatawan sebesar Rp.100.000,- akan berdampak pada

pendapatan masyarakat lokal sebesar Rp.252.000,-. Dari tabel di atas

dapat dilihat juga bahwa nilai Ratio Income Multiplier Tipe I di kawasan

Pantai Suwuk sebesar 1.13, artinya Rp. 100.000,- setiap pendapatan unit

usaha dari adanya pengeluaran wisatawan akan mengakibatkan pendapatan

sebesar Rp. 113.000,- pada total pendapatan masyarakat yang meliputi

dampak langsung dan tidak langsung (berupa pendapatan pemilik unit

usaha dan tenaga kerja lokal). Sedangkan nilai Ratio Income Multiplier

Page 74: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

60

Tipe II di Pantai Suwuk sebesar 1.33, artinya setiap Rp.100.000,- dari

pengeluaran wisatawan akan mengakibatkan pendapatan sebesar Rp.

133.000,- pada total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak

langsung, tidak langsung, dan induced (berupa pendapatan pemilik unit

usaha, pendapatan tenaga kerja lokal, dan pengeluarannya untuk konsumsi

di tingkat lokal). Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Pantai Suwuk

memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat dikarenakan nilai

multipliernya lebih dari 1. Hal ini juga diterangkan oleh META (2001)

yang menjelaskan bahwa apabila nilai keynesian income multiplier > 1,

maka aktivitas wisata di kawasan tersebut memiliki nilai dampak ekonomi

yang besar bagi masyarakat lokal. Selain itu dalam META (2001),

menyatakan juga bahwa Multiplier keynesian merupakan pengganda

terbaik yang menggambarkan dampak keseluruhan dari peningkatan

pengeluaran wisatawan pada perekonomian lokal. Income multiplier secara

umum mengukur tambahan pendapatan (gaji, upah, sewa, bunga dan

keuntungan) dalam perekonomian sebagai hasil dari peningkatan

pengeluaran wisatawan. Aktivitas wisata di Pantai Suwuk tidak dapat

dipandang sebelah mata karena kegiatan ini turut berkontribusi pada

kesejahteraan masyarakat lokal yang ditunjukkan oleh nilai income

multiplier. Oleh karena itu peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam

pembangunan sarana dan prasarana wisata yang dapat meningkatkan

dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat lokal.

Page 75: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

61

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Achadiat

Dritasto di Pulau Tidung dan penelitian yang dilakukan oleh Nova Belinda

di Taman Wisata Alam Tanjung Mutiara, Danau Singkarak. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.12

Penelitian Sebelumnya Mengenai Income Multiplier

No. Judul Penelitian Rumus Hasil

1. Analisis Multiplier Effect

Pemanfaatan Wisata Alam

Tanjung Mutiara di Danau

Singkarak Kabupaten Tanah

Datar.

Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈

𝐸

Ratio Income Multiplier Tipe I : 𝐷+𝑁

𝐷

Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈

𝐷

a.Keynesian Income

Multiplier = 1,14

b.Ratio Income

Multiplier 1 = 1,19

c.Ratio Income

Multiplier Tipe 2 =

1,36

2. Analisis Dampak Ekonomi

Wisata Bahari Terhadap

Pendapatan masyarakat di

Pulau Tidung.

Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈

𝐸

Ratio Income Multiplier Tipe I : 𝐷+𝑁

𝐷

Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈

𝐷

a.Keynesian Income

Multiplier = 1,28

b.Ratio Income

Multiplier 1 = 1,35

c.Ratio Income

Multiplier Tipe 2 =

1,59

Sumber: Penelitian sebelumnya

Dari penelitian diatas menjelaskan bahwa :

a. Penelitian yang dilakukan di Kawasan Wisata Alam Tanjung Mutiara oleh

Nova Belinda memiliki nilai Keynesian Local Income Multiplier sebesar

Page 76: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

62

1.14, Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 1.19, nilai Ratio Income

Multiplier Tipe II di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak

sebesar 1.36. Dari nilai multiplier tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan

pariwisata di Kawasan Wisata Alam Tanjung Mutiara memberikan

dampak yang besar karena nilainya >1 sesuai yang disampaikan

META(2001). Nilai multiplier tersebut diperoleh dari kuesioner yang telah

disebarkan kepada sampel 310 orang wisatawan, 30 unit usaha yang dibagi

kedalam beberapa kategori yaitu 4 unit untuk rumah makan, 9 unit untuk

pedagang asongan, 13 unit untuk kios, 3 unit untuk penyewaan alat, dan 1

unit untuk penginapan. Selain itu beberapa unit usaha tersebut tidak

semuanya memiliki tenaga kerja. Untuk usaha rumah makan, umumnya

memiliki tenaga kerja sebanyak 4 – 6 orang, untuk usaha kios umumnya

memiliki tenaga kerja sebanyak 1 – 3 orang namun pada unit usaha kios

hanya sebagian yang memiliki tenaga kerja, untuk usaha penyewaan alat

sebagian memiliki tenaga kerja sebanyak 1 – 2 orang, dan untuk usaha

penginapan memiliki tenaga kerja sebanyak 6 orang.

b. Penelitian yang dilakukan di Pulau Tidung oleh Achadiat Dritasto memiliki

nilai Keynesian Local Income Multiplier yaitu 1,28, nilai ratio income

multiplier tipe I yaitu 1,35, nilai ratio income multiplier Tipe II sebesar

1,59. Dari nilai multiplier tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan pariwisata

di Kawasan Wisata Alam Tanjung Mutiara memberikan dampak yang

besar karena nilainya >1 sesuai yang disampaikan META(2001). Nilai

multiplier tersebut diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan kepada

99 sampel wisatawan, sampel 27 unit usaha yang masing-masing

Page 77: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

63

responden mewakili jenis usahanya dan tenaga kerja lokal sebanyak 29

orang.

Kedua penelitian sebelumnya sejalan dengan penelitian ini baik

berdasarkan kategori responden yang dijadikan sampel maupun nilai

multiplier yang semuanya >1 yang membuktikan adanya dampak ekonomi

yang besar dari adanya kegiatan wisata bagi masyarakat lokal.

2. Employment generation

a. Analisis Employment Generation

Dalam menganalisis pembentukan lapangan kerja akan digunakan

analisis multiplier (Vanhove, 2005:203) dengan rumus sebagai berikut:

Ek = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡

𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

Maksud dari rumus diatas adalah penjumlahan dari jumlah karyawan yang

bekerja langsung (berinteraksi langsung) dengan wisatawan dan karyawan

yang secara tidak langsung berinteraksi dengan karyawan dibanding

dengan pengeluaran wisatawan di Pantai Suwuk. Berikut adalah tabel

jumlah karyawan yang terdapat di Pantai Suwuk:

Tabel 4.13

Data Jumlah Karyawan yang bekerja di Pantai Suwuk baik

langsung maupun tidak langsung

No Divisi Jumlah Karyawan

Direct Employment

Page 78: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

64

1. Ticketing 15

2. Staff Arena pesawat terbang dan

kolam renang

4

3. kios 17

4. Rumah Makan 8

5. Penginapan 4

Total 48

Indirect Employment

1. Staff Kantor 6

2. Penjaga Kebersihan 5

3. Parkir 10

4. keamanan 4

5. Pemberi makan Hewan 3

Total 28

Sumber: Hasil olahan peneliti

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah karyawan yang

berinteraksi langsung dengan wisatawan berjumlah 48 orang dan

karyawan yang tidak berinteraksi langsung dengan wisatawan

berjumlah 28 orang. Sedangkan untuk data total pengeluaran

wisatawan yaitu berjumlah Rp.49.140.500,-. Biaya ini didapatkan

selama wisatawan berwisata di Pantai Suwuk.

b. Analisis Employment Multiplier

Berikut penghitungan Employment Multiplier berdasarkan rumus:

Ek = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡

𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

Page 79: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

65

= (48+28)/ 49.140.500

= 0,0000015

Melalui hasil analisis diatas didapatkan bahwa setiap pengeluaran

wisatawan sebesar Rp.1,- mampu menyerap tenaga kerja sebesar

0,0000015 tenaga kerja di Pantai Suwuk, baik pekerja yang langsung

berinteraksi dengan wisatawan maupun pekerja yang tidak berinteraksi

langsung dengan wisatawan. Sehingga apabila pengeluaran wisatawan

sebesar Rp. 1.000.000,- per sekali kunjungan di Pantai Suwuk akan

mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 orang atau bila dibulatkan

menjadi 1 orang.

Penelitian tentang Employment multiplier ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Abraham Diredja di Kampung Gajah Wonderland

Kabupaten bandung Barat, Jawa Barat.. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Penelitian Terdahulu tentang Employent Multiplier

No. Judul Penelitian Rumus Hasil

1. Dampak Ekonomi Ek= Ek=

Page 80: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

66

dari Keberadaan

Kampung Gajah

Wonderland

Kabupaten bandung

Barat, Jawa Barat

𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡

𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

0,00014

Sumber: Penelitian sebelumnya

Melalui hasil analisis diatas didapatkan bahwa setiap pengeluaran

wisatawan sebesar Rp.1,- mampu menciptakan lapangan kerja sebesar

0,00014 tenaga kerja di Kampung Gajah Wonderland, baik pekerja

langsung maupun pekerja tidak langsung. Sehingga apabila pengeluaran

wisatawan sebesar Rp. 1.000.000,- per sekali kunjungan di Kampung

Gajah Wonderland akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 14

tenaga kerja. Hasil tersebut diperoleh dari 225 tenaga kerja langsung

dan 171 tenaga kerja tidak langsung. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya tersebut baik berdasarkan kategori tenaga kerja

langsung dan tidak langsung maupun jumlah lapangan kerja yang

tercipta untuk lebih dari 1 orang. Hal ini membuktikan bahwa adanya

kegiatan wisata memberikan dampak terhadap pembentukan lapangan

kerja di sebuah kawasan wisata.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 81: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

67

A. KESIMPULAN

Berikut adalah kesimpulan dari uraian hasil pembahasan pada BAB

sebelumnya:

1. Pantai Suwuk adalah Pantai yang paling baru dibuka oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Keebumen. Walaupun pantai

ini baru dibuka tahun 2011, namun Pantai Suwuk mampu menarik

kunjungan wisatawan nusantara yangtertinggi diantara kawasan

wisata lainnya, yaitu 454.633 orang pada tahun 2015. Masyarakat di

sekitar Pantai Suwuk khususnya di Dusuk Suwuk, mendapatkan

pendapatan dari sektor pariwisata yang dihasilkan oleh pengeluaran

wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Suwuk. Pengeluaran

tersebut telah dibagi menjadi 5 kategori yaitu Penginapan, makan

minum, transportasi, pembelian tiket dan pendaftaran di hiburan

yang tersedia, biaya souvenir, parkir dan toilet yang dilakukan oleh

wisatawan di dalam kawasan Pantai Suwuk. Dengan menggunakan

teknik penyebaran kuesioner kepada 348 wisatawan yang tersebar di

daya tarik wisata yang ada di Pantai Suwuk, peneliti menentukan rata-

rata pengeluaran wisatawan dengan menggunakan rumus AC = TC/Q.

Hasil dari rumus tersebut adalah rata-rata pengeluaran wisatawan di

dalam kawasan Pantai suwuk berjumlah Rp. 141.208,-.

Page 82: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

68

2. Dalam mengukur besaran income generation dan employment

generation yang dihasilkan oleh sektor pariwisata di Pantai Suwuk,

perlu diketahui pula income multiplier dan employment multiplier

yang dihasilkan oleh sektor pariwisata. Sektor pariwisata

menghasilkan income multiplier dan employment multiplier sebagai

efek pengganda dari terjadinya peningkatan akhir di sektor pariwisata

terhadap perekonomian secara keseluruhan. Income multiplier yang

dihasilkan oleh sektor pariwisata berasal dari income direct effect

(pendapatan langsung) dan income indirect effect (pendapatan tidak

langsung). Selanjutnya, employment multiplier yang dihasilkan oleh

sektor pariwisata berasal dari employment direct effect (lapangan

pekerjaan langsung) dan employment indirect effect (lapangan

pekerjaan tidak langsung). Berikut ini adalah hasil dari Income

Multiplier dan Employment Multiplier yang telah dianalisis di BAB

sebelumnya:

a. Income Multiplier

Tabel 5.1

Page 83: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

69

Income Multiplier

Kriteria

Nilai Multiplier

Keynesian Local Income Multiplier 2,52

Ratio Income Multiplier Type I 1,13

Ratio Income Multiplier Type II 1,33

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:

1) Nilai Keynesian Local Income Multiplier di kawasan wisata Pantai

Suwuk sebesar 2,52 yang artinya peningkatan pengeluaran wisatawan

sebesar Rp.100.000,- akan berdampak pada peningkatan pendapatan

masyarakat lokal sebesar Rp.252.000,-.

2) Nilai Ratio Income Multiplier Tipe I di kawasan Pantai Suwuk sebesar

1.13, artinya peningkatan Rp. 100.000,- dari pengeluaran wisatawan

akan mengakibatkan peningkatan pendapatan unit usaha sebesar Rp.

113.000,- pada total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak

langsung dan tidak langsung (berupa pendapatan pemilik unit usaha

dan tenaga kerja lokal).

3) Nilai Ratio Income Multiplier Tipe II di Pantai Suwuk sebesar 1.33,

artinya peningkatan Rp.100.000,- dari pengeluaran wisatawan akan

mengakibatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp. 133. 000,- pada

total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak langsung, tidak

langsung, dan induced.

Page 84: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

70

b. Employment Multiplier

Ek = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡

𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

= (48+28)/ 49.140.500

= 0,0000015

Melalui hasil analisis diatas didapatkan bahwa setiap pengeluaran

wisatawan sebesar Rp.1,- memberikan pendapatan bagi

0,0000015 tenaga kerja di Pantai Suwuk, baik pekerja yang

langsung berinteraksi dengan wisatawan maupun pekerja yang

tidak berinteraksi langsung dengan wisatawan. Sehingga apabila

pengeluaran wisatawan sebesar Rp. 1000.000,- per sekali

kunjungan di Pantai Suwuk akan mampu menciptakan lapangan

kerja sebesar 1,5 tenaga kerja atau bila dibulatkan menjadi 1

tenaga kerja.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas dapat dilihat bahwa nilai income dan employment

multiplier sudah memenuhi kriteria yang disampaikan oleh META(2001)

untuk melihat adanya dampak kegiatan pariwisata di Pantai

Suwuk.Namun, nilai income multiplier terendah adalah nilai income

multiplier type 1, yang artinya bahwa pendapatan dari unit usaha sebagai

akibat dari adanya pengeluaran wisatawan masih belum maksimal.Oleh

karena itu sebaiknya pemerintah mampu mendorong masyarakat sekitar

Page 85: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

71

untuk lebih kreatif memanfaatkan peluang yang ada guna mendapatkan

pendapatan yang lebih tinggi dari adanya pengeluaran wisatawan. Hal

yang bisa dilakukan contohnya:

1. Pemilik usaha kios makanan diberikan arahan untuk lebih kreatif

dalam mengolah makanan khas Pantai Suwuk agar lebih menarik

melalui pengemasan makanan yang mampu menarik minat

wisatawan untuk membelinya. Cara pengemasan yang baik adalah

sebagai berikut:

Gambar 5.1 Rempeyek undur-undur Gambar 5.2 contoh pengemasan Dengan memberikan kemasan yang menarik seperti contoh diatas,

maka dapat menaikkan nilai jual dari harga rempeyek undur-undur

yang harganya murah, dengan harga yang lebih mahal. Dengan harga

yang lebih mahal tersebut, pendapatan pemilik kios makanan juga

akan meningkat.

2. Pemerintah sebaiknya memberikan dukungan kepada pelaku usaha

untuk membuka pusat makanan khususnya seafood di pinggir pantai

Page 86: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

72

pada saat-saat high season, dan lain-lain seperti halnya pusat olahan

seafood yang terdapat di Jimbaran, Bali.

Gambar 5.3 Kondisi Pantai Suwuk Gambar 5.4 Seafood Jimbaran

Dengan memanfaatkan lokasi sekitar pantai tersebut, diharapkan

dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkun jung ke Pantai

Suwuk dan diharapkan juga wisatawan akan mengeluarkan uangnya

lebih banyak di Pantai Suwuk.

3. Pemerintah dapat memberikan bantuan berupa kursi pantai kepada

masyarakat lokal yang membutuhkan. Kursi pantai ini nantinya

dapat disewakan kepada wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk

untuk membuat kegiatan sight seeing wisatawan di Pantai Suwuk

menjadi lebih nyaman. Dengan menyewakan kursi pantai tersebut,

maka masyarakat akan mendapatkan pendapatan tambahan.

Page 87: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

73

Gambar 5.5 Kondisi Pantai Suwuk Gambar 5.6 Penambahan Kursi Pantai

DAFTAR PUSTAKA

Page 88: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

74

A.Mathieson & G.Wall. 1982. Tourism: Economic, Physical and Social Impact.

New York: Longman Scientific and Technical.

Archer, B. H. 1976. The Uses and Abuses Multipliers. New York: Praeger.

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).

Jakarta : Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik (BPS), diakses dari http://www.bps.go.id/, diakses pada

tanggal 12 Februari pada jam 20.20 WIB.

Cooper et al. 1998. Tourism Principles and Paractices. England : Longman.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen. 2015. Statistika

Kepariwisataan Kabupaten Kebumen. Kebumen: Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kebumen.

Dritasto, Achadiat.(2013).Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari terhadap

Pendapatan Masyarakat di Pulau Tidung. Institut Teknologi Nasional:Tidak

Diterbitkan.

Glasson, John.1990. Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan Paul Sitohang.

Jakarta : LPFE – UI.

Goeldner, C.R & Ritchie J.R.B. 2000. Tourism (Principles, Practices,

Philosophies). Canada: John Wiley and Sons.

Hair, J.F., et al. (2010). Multivariate data analysis. (7th edition). New Jersey :

Pearson Education Inc.

I Gede Pitana & Putu G Gayatri. 2015. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : CV

Andi Offset.

Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research - An Applied Orientation. New Jersey

: Pearson education Inc.

N. Vanhove. 2005. The Economics of Tourism Destionations. Oxford:

Butterworth-Heinemann.

Nova,Belinda.(2013). Analisis Dampak Berganda Pemanfaatan Taman Wisata

Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Skripsi pada FEM IPB: Tidak

Diterbitkan.

Republik Indonesia, 2009 Undang-undang Kepariwisataan, Jakarta: Sekretariat

Negara.

Sharpley,Richard. 2006. Travel and Tourism. SAGE Publications: London.

Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Page 89: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

75

Stynes, D.J. 1997. Economic Impact of Tourism. Michigan: Tourism Research

Laboratory.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:

Alfabeta.

.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:

Alfabeta.

[UNEP] United Nation Environment Programme-International Environmental

Technology Centre. 2002. Tourism in the Green Economy. Boston:

Butterworth-Heinemann.

UNWTO. 2014. Measuring Employment in the Tourism Industries. UNWTO:

Spain.

Wan Chai. 2009. Introduction to Tourism. Hongkong: Wu Chung House.

Page 90: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

76

LAMPIRAN

Page 91: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

77

KEMENTERIAN PARIWISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

JALAN DR. SETIABUDHI 186 BANDUNG 40141

TELP. (022) 2011456 – FAX. (022) 2012097

Kuisioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI yang berjudul Dampak Ekonomi Sektor

Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen yang dilakukan oleh saya Dian Puji

Subekti (201218086). Saya mohon partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi

kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat memberikan data yang objektif.

Inforamasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak untuk

dipublikasikan. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Nama Responden : ....................................................

Hari/Tanggal : ....................................................

No HP/Telp. : ....................................................

Alamat : ....................................................

1. Berapa biaya yang anda keluarkan selama berada didalam kawasan wisata

Pantai Suwuk?

a. Penginapan Rp..........................................

b. Makan & Minum Rp..........................................

c.Transportasi Rp..........................................

d. Tiket masuk & Pendaftaran

di hiburan yang tersedia Rp..........................................

e. Souvenir dan Lain-lain (parkir, toilet) Rp..........................................

Page 92: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

78

KEMENTERIAN PARIWISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

JALAN DR. SETIABUDHI 186 BANDUNG 40141

TELP. (022) 2011456 – FAX. (022) 2012097

Kuisioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI yang berjudul Dampak Ekonomi Sektor

Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen yang dilakukan oleh saya Dian Puji

Subekti (201218086). Saya mohon partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi

kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat memberikan data yang objektif.

Inforamasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak untuk

dipublikasikan. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Nama Responden : ....................................................

Hari/Tanggal : ....................................................

No HP/Telp. : ....................................................

Jenis Usaha : …………………………………

1. Berapa penghasilan anda saat ini perbulan? Rp. …………………………

2. Dari pendapatan yang anda peroleh, dapatkah anda rincikan pengeluaran untuk

usaha per bulan ?

a. Upah karyawan . Rp....................................................

b. Pembelian bahan baku Rp....................................................

c. Biaya operasional (listrik, air) Rp……………………………………..

d. Retribusi dan pajak Rp………………………………………

e. lain-lain Rp. ……………………………………..

Page 93: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

79

KEMENTERIAN PARIWISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

JALAN DR. SETIABUDHI 186 BANDUNG 40141

TELP. (022) 2011456 – FAX. (022) 2012097

Kuisioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI yang berjudul Dampak Ekonomi Sektor

Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen yang dilakukan oleh saya Dian Puji

Subekti (201218086). Saya mohon partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi

kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat memberikan data yang objektif.

Inforamasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak untuk

dipublikasikan. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Nama Responden : ....................................................

Hari/Tanggal : ....................................................

No HP/Telp. : ....................................................

Alamat : ....................................................

1. Berapa pendapatan anda selama bekerja di Pantai Suwuk? Rp. ……….

2. Dari pendapatan yang anda peroleh, dapatkah anda rincikan pengeluaran

untuk hidup sehari-hari yang anda keluarkan di wilayah ini?

a. Kebutuhan pangan harian : Rp. …………………………………

b. Transportasi lokal : Rp ………………………………….

c. Retribusi / pajak : Rp. …………………………………

d. Biaya Listrik : Rp. …………………………………

e. lain-lain : Rp. …………………………………

Page 94: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

80

A B C D E

0 25.000 15.000 9.000 10.000

0 15.000 15.000 9.000 10.000

0 20.000 7.500 15.000 5.000

0 20.000 7.500 15.000 5.000

0 20.000 7.500 15.000 5.000

0 20.000 7.500 15.000 5.000

0 20.000 7.500 15.000 5.000

0 10.000 15.000 20.000 5.000

0 100.000 150.000 20.000 5.000

0 25.000 20.000 19.000 5.000

0 20.000 20.000 19.000 5.000

0 20.000 20.000 15.000 5.000

0 50.000 50.000 30.000 10.000

250.000 150.000 100.000 100.000 25.000

0 200.000 50.000 19.000 150.000

0 150.000 50.000 9.000 50.000

0 100.000 20.000 9.000 10.000

0 200.000 50.000 9.000 5.000

0 200.000 50.000 9.000 100.000

0 200.000 50.000 9.000 5.000

0 150.000 50.000 9.000 50.000

0 100.000 50.000 9.000 15.000

0 100.000 50.000 9.000 5.000

0 150.000 20.000 9.000 12.000

0 300.000 200.000 50.000 20.000

0 200.000 15.000 50.000 5.000

0 100.000 20.000 9.000 2.000

0 100.000 50.000 9.000 50.000

0 100.000 50.000 9.000 50.000

0 50.000 50.000 19.000 5.000

0 200.000 50.000 19.000 20.000

0 100.000 50.000 9.000 50.000

150.000 200.000 200.000 9.000 50.000

0 200.000 50.000 9.000 50.000

0 100.000 20.000 9.000 50.000

0 150.000 50.000 30.000 5.000

0 150.000 20.000 9.000 50.000

150.000 20.000 15.000 9.000 100.000

350.000 45.000 15.000 9.000 100.000

0 50.000 50.000 20.000 5.000

0 20.000 100.000 50.000 10.000

0 50.000 15.000 9.000 100.000

Pengeluaran Wisatawan Per kali Kunjungan

Page 95: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

81

150.000 20.000 20.000 9.000 10.000

0 30.000 15.000 9.000 100.000

0 8.000 10.000 5.000 2.000

0 20.000 10.000 5.000 2.000

0 10.000 20.000 9.000 50.000

0 50.000 30.000 15.000 20.000

0 50.000 50.000 19.000 5.000

0 50.000 10.000 9.000 2.000

0 50.000 50.000 5.000 10.000

0 200.000 50.000 19.000 100.000

0 100.000 20.000 9.000 50.000

0 50.000 20.000 25.000 30.000

0 250.000 50.000 19.000 50.000

0 100.000 20.000 7.000 5.000

0 45.000 40.000 5.000 15.000

0 50.000 20.000 9.000 50.000

0 45.000 100.000 15.000 7.000

0 45.000 100.000 15.000 7.000

0 150.000 50.000 9.000 10.000

0 45.000 100.000 15.000 7.000

0 50.000 8.000 10.000 10.000

0 50.000 20.000 7.000 9.000

0 50.000 20.000 9.000 10.000

0 200.000 50.000 9.000 50.000

0 100.000 50.000 9.000 15.000

0 100.000 50.000 9.000 5.000

0 45.000 100.000 15.000 6.000

0 150.000 50.000 9.000 7.000

0 50.000 40.000 35.000 15.000

0 50.000 50.000 19.000 20.000

0 50.000 8.000 10.000 10.000

0 100.000 50.000 9.000 7.000

0 200.000 50.000 19.000 8.000

0 100.000 8.000 9.000 10.000

0 45.000 100.000 15.000 9.000

0 100.000 50.000 19.000 15.000

0 200.000 50.000 9.000 7.000

0 100.000 50.000 9.000 9.000

0 50.000 8.000 9.000 13.000

0 100.000 15.000 9.000 7.000

0 100.000 20.000 9.000 10.000

0 100.000 20.000 9.000 9.000

0 150.000 20.000 19.000 10.000

Page 96: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

82

0 100.000 20.000 9.000 9.000

0 100.000 50.000 9.000 5.000

0 100.000 20.000 7.000 3.000

0 200.000 20.000 9.000 20.000

0 50.000 50.000 9.000 5.000

0 200.000 100.000 15.000 57.000

0 50.000 15.000 10.000 2.000

0 100.000 50.000 10.000 27.000

0 110.000 50.000 20.000 7.000

0 40.000 20.000 10.000 20.000

0 50.000 40.000 26.000 7.000

0 50.000 100.000 10.000 5.000

0 200.000 50.000 26.000 5.000

0 35.000 20.000 26.000 25.000

0 25.000 20.000 15.000 5.000

0 30.000 15.000 9.000 25.000

0 112.000 30.000 10.000 7.000

0 150.000 50.000 26.000 9.000

0 100.000 40.000 10.000 17.000

0 250.000 50.000 9.000 10.000

0 50.000 100.000 9.000 7.000

0 150.000 200.000 19.000 10.000

0 85.000 100.000 20.000 2.000

0 65.000 150.000 26.000 52.000

0 40.000 100.000 9.000 15.000

0 70.000 200.000 20.000 5.000

0 35.000 200.000 26.000 12.000

0 200.000 100.000 25.000 25.000

0 14.000 25.000 9.000 2.000

0 50.000 700.000 30.000 5.000

0 20.000 20.000 10.000 2.000

0 200.000 70.000 9.000 6.000

0 50.000 700.000 30.000 5.000

0 100.000 285.000 9.000 2.000

0 14.000 25.000 9.000 2.000

0 60.000 50.000 10.000 11.000

0 30.000 20.000 10.000 20.000

0 20.000 20.000 9.000 10.000

0 30.000 25.000 10.000 20.000

0 20.000 15.000 9.000 2.000

0 50.000 150.000 9.000 25.000

0 90.000 50.000 15.000 7.000

0 5.000 10.000 10.000 4.000

Page 97: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

83

0 200.000 50.000 6.000 10.000

0 100.000 50.000 50.000 10.000

0 200.000 65.000 26.000 17.000

0 30.000 15.000 20.000 10.000

0 200.000 65.000 26.000 17.000

0 100.000 200.000 50.000 10.000

0 100.000 200.000 50.000 10.000

0 25.000 15.000 10.000 2.000

0 5.000 50.000 5.000 25.000

0 20.000 30.000 4.000 25.000

0 20.000 35.000 4.000 25.000

0 30.000 15.000 10.000 10.000

0 100.000 285.000 9.000 2.000

0 15.000 50.000 3.500 25.000

0 50.000 50.000 25.000 10.000

0 15.000 50.000 3.500 25.000

0 100.000 50.000 26.000 2.000

0 200.000 50.000 19.000 2.000

0 10.000 50.000 3.500 2.000

0 10.000 30.000 3.500 2.000

0 5.000 350.000 3.500 2.000

0 5.000 350.000 5.000 2.000

0 25.000 10.000 3.500 6.000

0 20.000 15.000 3.500 2.000

0 25.000 10.000 9.000 4.000

0 20.000 15.000 30.000 10.000

0 20.000 10.000 9.000 2.000

0 20.000 15.000 20.000 15.000

0 150.000 50.000 20.000 5.000

0 20.000 15.000 20.000 12.000

0 100.000 30.000 50.000 20.000

0 20.000 15.000 20.000 10.000

0 93.000 20.000 30.000 15.000

0 150.000 20.000 100.000 20.000

0 15.000 10.000 3.500 4.000

0 28.000 15.000 25.000 5.000

0 20.000 10.000 3.500 10.000

0 30.000 8.000 3.500 5.000

0 20.000 10.000 5.000 2.000

0 20.000 10.000 5.000 2.000

0 7.000 6.500 3.000 1.000

0 7.000 6.500 3.500 1.000

0 150.000 20.000 25.000 5.000

Page 98: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

84

200.000 50.000 200.000 23.000 100.000

0 30.000 10.000 9.000 2.000

0 30.000 10.000 9.000 10.000

0 25.000 15.000 9.000 2.000

150.000 15.000 50.000 2.000 2.000

0 20.000 20.000 2.000 25.000

0 50.000 20.000 10.000 10.000

0 50.000 50.000 10.000 5.000

0 7.000 15.000 3.500 1.000

0 100.000 50.000 25.000 15.000

0 100.000 20.000 30.000 15.000

0 100.000 20.000 10.000 15.000

0 30.000 15.000 9.000 20.000

0 50.000 7.000 3.500 2.000

0 7.500 7.000 3.500 2.000

0 10.000 7.000 9.000 7.000

0 44.000 7.000 9.000 2.000

0 5.000 7.000 3.000 2.000

0 12.000 7.000 9.000 2.000

0 35.000 7.000 9.000 7.000

0 25.000 7.000 19.000 12.000

0 100.000 200.000 30.000 25.000

0 25.000 7.000 20.000 2.000

0 100.000 15.000 19.000 5.000

0 25.000 15.000 20.000 20.000

0 50.000 15.000 20.000 5.000

0 50.000 15.000 9.000 5.000

0 30.000 15.000 9.000 5.000

0 40.000 15.000 9.000 5.000

0 30.000 15.000 9.000 3.000

0 25.000 25.000 3.000 3.000

0 50.000 15.000 9.000 5.000

0 50.000 7.000 9.000 2.000

0 40.000 20.000 9.000 7.000

0 15.000 7.000 9.000 2.000

0 35.000 20.000 10.000 11.000

0 100.000 100.000 20.000 10.000

0 20.000 20.000 9.000 4.000

0 30.000 7.000 9.000 2.000

0 20.000 15.000 9.000 5.000

0 25.000 7.000 9.000 6.000

0 20.000 7.000 9.000 12.000

0 60.000 7.000 8.000 4.000

Page 99: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

85

0 100.000 100.000 20.000 10.000

0 20.000 10.000 9.000 2.000

0 15.000 7.000 9.000 20.000

0 10.000 7.000 3.500 2.000

0 150.000 50.000 26.000 10.000

0 20.000 20.000 10.000 2.000

0 24.000 15.000 10.000 7.000

0 25.000 7.000 3.500 10.000

0 100.000 100.000 20.000 10.000

0 30.000 10.000 9.000 2.000

0 20.000 10.000 15.000 20.000

0 15.000 10.000 9.000 10.000

0 40.000 10.000 9.000 2.000

0 20.000 7.000 9.000 2.000

0 10.000 7.000 9.000 2.000

0 100.000 100.000 20.000 10.000

0 20.000 10.000 9.000 7.000

0 75.000 50.000 3.000 2.000

0 200.000 25.000 45.000 20.000

0 200.000 50.000 9.000 10.000

0 20.000 10.000 20.000 10.000

0 100.000 50.000 12.000 10.000

0 35.000 20.000 10.000 15.000

0 50.000 10.000 9.000 9.000

0 15.000 10.000 9.000 4.000

0 20.000 10.000 3.500 15.000

0 60.000 7.000 9.000 52.000

250.000 300.000 100.000 25.000 50.000

0 20.000 20.000 10.000 4.000

0 15.000 7.000 3.500 2.000

0 20.000 20.000 9.000 5.000

0 18.000 7.500 9.000 7.000

0 80.000 200.000 25.000 15.000

0 100.000 50.000 26.000 10.000

0 70.000 25.000 9.000 10.000

0 100.000 20.000 26.000 20.000

0 30.000 20.000 9.000 10.000

0 50.000 20.000 10.000 20.000

0 15.000 20.000 9.000 2.000

0 120.000 20.000 5.000 50.000

300.000 10.000 15.000 30.000 5.000

0 50.000 50.000 30.000 30.000

0 15.000 7.000 5.000 4.000

Page 100: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

86

0 25.000 7.000 5.000 10.000

0 25.000 10.000 5.000 2.000

0 30.000 7.500 5.000 4.000

0 20.000 80.000 5.000 4.000

0 30.000 60.000 9.000 2.000

0 20.000 20.000 9.000 5.000

0 70.000 20.000 10.000 10.000

0 50.000 20.000 25.000 10.000

0 50.000 20.000 9.000 5.000

0 35.000 10.000 5.000 6.000

0 50.000 7.000 5.000 35.000

0 27.000 7.000 9.000 2.000

0 50.000 7.000 5.000 4.000

0 70.000 10.000 5.000 2.000

0 60.000 7.000 9.000 4.000

0 100.000 35.000 18.000 20.000

0 50.000 10.000 5.000 3.000

0 100.000 50.000 9.000 2.000

0 28.000 7.000 5.000 4.000

0 33.000 7.000 5.000 2.000

0 65.000 20.000 10.000 5.000

0 50.000 30.000 10.000 10.000

0 60.000 30.000 10.000 10.000

0 52.000 7.000 5.000 4.000

0 50.000 15.000 26.000 10.000

150.000 100.000 200.000 30.000 50.000

0 15.000 10.000 9.000 2.000

0 35.000 7.000 9.000 2.000

0 35.000 10.000 9.000 11.000

0 52.000 10.000 9.000 2.000

0 45.000 8.000 9.000 6.000

0 40.000 20.000 9.000 5.000

0 25.000 7.000 5.000 6.000

0 55.000 7.000 5.000 4.000

0 15.000 7.000 5.000 55.000

0 20.000 7.000 5.000 4.000

0 100.000 50.000 26.000 10.000

0 50.000 20.000 9.000 7.000

0 50.000 7.500 5.000 2.000

0 35.000 8.000 5.000 4.000

0 65.000 7.500 9.000 4.000

0 71.000 8.000 5.000 2.000

0 43.000 7.500 19.000 11.000

Page 101: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

87

0 37.000 10.000 9.000 7.000

0 83.000 7.500 5.000 4.000

0 51.000 7.000 9.000 6.000

0 75.000 7.000 5.000 4.000

0 44.000 7.000 5.000 8.000

0 50.000 10.000 4.500 5.000

0 100.000 7.500 5.000 4.000

0 68.000 7.000 5.000 2.000

0 25.000 7.000 9.000 2.000

0 50.000 10.000 5.000 4.000

0 15.000 7.000 5.000 2.000

0 50.000 200.000 10.000 5.000

0 50.000 15.000 9.000 5.000

0 50.000 7.000 10.000 5.000

0 30.000 20.000 9.000 5.000

0 30.000 20.000 9.000 5.000

0 30.000 10.000 5.000 15.000

0 40.000 20.000 14.000 2.000

0 50.000 20.000 5.000 30.000

0 20.000 20.000 9.000 5.000

0 50.000 15.000 20.000 4.000

0 30.000 7.500 9.000 2.000

0 30.000 7.500 9.000 2.000

0 65.000 30.000 10.000 5.000

0 65.000 25.000 15.000 10.000

0 50.000 15.000 9.000 5.000

0 75.000 15.000 10.000 5.000

0 45.000 25.000 15.000 7.000

0 50.000 15.000 9.000 20.000

0 50.000 25.000 45.000 10.000

0 43.000 15.000 9.000 15.000

0 80.000 50.000 26.000 50.000

0 125.000 100.000 18.000 9.000

0 50.000 30.000 9.000 50.000

0 36.000 15.000 9.000 10.000

0 85.000 90.000 26.000 50.000

0 45.000 30.000 9.000 25.000

0 38.000 15.000 9.000 15.000

0 150.000 50.000 30.000 20.000

0 40.000 15.000 18.000 5.000

0 55.000 15.000 9.000 2.000

0 25.000 15.000 9.000 10.000

0 49.000 20.000 9.000 12.000

Page 102: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

88

Keterangan:

A : Penginapan E : Souvenir dan lain-lain

B : Makan Minum

C : Transportasi

D : Tiket masuk dan Pendaftaran Hiburan

0 65.000 15.000 10.000 10.000

0 60.000 15.000 9.000 5.000

0 90.000 70.000 26.000 12.000

0 65.000 20.000 9.000 7.000

0 85.000 15.000 9.000 5.000

Page 103: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

89

A B

B1 B2

5000000 800000 3000000

1000000 240000 1500000

500000 0 1000000

600000 0 500000

1000000 0 700000

1500000 200000 1000000

2000000 0 2000000

1000000 200000 1000000

2000000 200000 6000000

500000 200000 400000

1000000 0 900000

2000000 0 650000

1000000 0 2000000

1000000 500000 1000000

2000000 240000 7000000

1000000 240000 1500000

500000 0 1000000

1000000 0 3000000

1000000 200000 2000000

1500000 200000 4000000

1500000 200000 3000000

1000000 0 1000000

500000 0 500000

2000000 240000 1000000

1000000 0 1000000

1000000 240000 1000000

2000000 700000 500000

3000000 200000 800000

4000000 240000 2000000

1000000 0 1500000

3000000 500000 1125000

2100000 0 1575000

2350000 0 1350000

1800000 0 675000

2500000 300000 1350000

3200000 0 1800000

1500000 0 900000

15750000 6400000 3000000

19500000 4000000 15000000

Pendapatan dan Pengeluaran Pelaku Usaha

Page 104: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

90

14250000 2400000 10000000

3375000 0 3000000

2775000 0 2300000

2700000 0 780000

1725000 0 950000

Page 105: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

91

A B

B1 B2 B3 B4 B5

400.000 700.000 100.000 150.000 0 25.000

200.000 600.000 75.000 120.000 0 35.000

240.000 750.000 0 120.000 0 0

240.000 600.000 0 80.000 0 0

200.000 750.000 200.000 200.000 0 50.000

400.000 700.000 150.000 125.000 0 35.000

200.000 600.000 0 75.000 0 0

240.000 700.000 150.000 150.000 0 35.000

200.000 750.000 280.000 140.000 0 0

200.000 550.000 0 120.000 0 70.000

240.000 600.000 150.000 200.000 0 50.000

240.000 700.000 200.000 100.000 0 48.000

200.000 750.000 150.000 115.000 0 36.000

200.000 750.000 150.000 75.000 0 40.000

200.000 500.000 0 95.000 0 0

300.000 550.000 0 120.000 0 0

500.000 750.000 350.000 150.000 0 55.000

700.000 700.000 0 50.000 0 0

800.000 750.000 280.000 100.000 0 50.000

750.000 600.000 350.000 150.000 0 40.000

900.000 500.000 400.000 125.000 0 40.000

800.000 750.000 300.000 100.000 0 60.000

600.000 750.000 200.000 200.000 0 50.000

650.000 800.000 400.000 150.000 0 35.000

700.000 550.000 150.000 150.000 0 57.000

700.000 700.000 0 90.000 0 0

750.000 650.000 0 100.000 0 0

800.000 800.000 250.000 150.000 0 70.000

Pendapatan dan Pengeluaran Tenaga kerja

Page 106: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

92

DOKUMENTASI

Page 107: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

93

Page 108: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

94

Page 109: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

95

Page 110: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

96

Page 111: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

97

Page 112: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

98

Page 113: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

99

Page 114: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

100

Page 115: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

101

Page 116: DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI …

102

BIODATA

Nama : Dian Puji Subekti

NIM : 201218086

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 30 Maret 1994

Agama : Islam

Alamat : Jalan Diponegoro No.33,

Petanahan,

Kebumen, Jawa Tengah

Nama Orang Tua : Alm. Sujiono

No.Hp : 087822916895

Email : [email protected]

Pendidikan

1999 – 2005 : SDN 2 Karanggadung

2005 – 2008 : SMPN 1 Petanahan

2008 – 2011 : SMAN 1 Klirong

2012 – 2016 : Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung


Related Documents