MODUL IV
Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya
Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur
Akuntansi biaya tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi
yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip yang dipelajari dalam
akuntansi keuangan. Akuntansi biaya berkaitan dengan pencatatan dan
pengukuran elemen biaya saat sumber daya yang berhubungan mengalir melalui
proses produksi. Aliran biaya paralel dengan aliran sumber daya dan
diilustrasikan di Gambar 4.1. Semua biaya manufaktur, tanpa mempedulikan
perilaku biaya tetap maupun variabel, mengalir melalui perkiraan barang dalam
proses dan persediaan barang jadi.
Untuk mengilustrasikan aliran biaya dalam perusahaan manufaktur,
asumsikan New Hope Manufacturing Company memulai tahun fiskal baru dengan
posisi finansial seperti yang diperlihatkan di neraca di Tampilan 4.1.
Selama Januari, New Hope menyelesaikan akun-akun yang dijurnal secara
garis besar seperti yang ditunjukkan di halaman 103. Akun pendapatan dan
beban tidak ditutup di akhir Januari, karena dalam praktiknva prosedur tutup
periode resmi hanya dilakukan pada akhir tahun.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 1
Pelaporan Hasil Operasi
Hasil operasi dari perusahaan manufaktur dilaporkan dalam laporan keuangan
konvensional, sama seperti jenis bisnis lainnya. Laporan keuangan tersebut
mengikhtisarkan operasi suatu periode dan menunjukkan posisi finansial pada
akhir periode.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 2
Laporan Laba Rugi
Tampilan 4-2 menunjukkan Laporan Laba Rugi untu New Hope Manufacturing
Company untuk bulan Januari, berdasarkan transaksi yang ada dihalaman 102:
Dalam laporan laba rugi, harga pokok penjualan ditampilkan sebagai satu
angka. Meskipun praktik ini diikuti untuk laporan yang dipublikasikan, tambahan
informasi diperlukan untuk kebutuhan internal. Dengan demikian, skedul
pendukung untuk harga pokok penjualan biasanya dibuat, seperti yang
diilustrasikan untuk New Hope di Tampilan 4-3.
Neraca
Neraca melengkapi laporan laba rugi. Salah satu laporan saja merupakan
gambaran finansial yang tidak lengkap atas status dan kemajuan suatu
perusahaan. Neraca di Tampilan 4-4 menunjukkan posisi finansial New Hope
Manufacturing Company pada akhir bulan Januari.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 3
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 4
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 5
Sistem Biaya
Bagian sebelumnya menyajikan pandangan menyeluruh atas aliran biaya.
Bagian selanjutnya dari bab ini membahas pemurnian dalam akuntansi untuk
aliran biaya dengan membedakan berbagai sistem-sistem biaya dan metode-
metode akumulasi biaya.
Biaya yang dialokasikan ke unit produksi bisa berupa biaya aktual atau
biaya standar. Dalam sistem biaya aktual atau sistem biaya historis,
informasi biaya dikumpulkan pada saat biaya terjadi, tetapi penyajian hasilnya
ditunda sampai semua operasi produksi untuk periode akuntansi tersebut telah
selesai dilakukan atau, dalam bisnis jasa, semua jasa untuk periode tersebut
telah diserahkan. Dalam system biaya standar, produk-produk, operasi-
operasi, dan proses-proses dihitung biayanya berdasarkan jumlah yang telah
ditentukan sebelumnya dari sumber daya yang akan digunakan dan harga yang
telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya tersebut. Biaya aktual juga
dicatat, dan varians atau selisih antara biaya aktual dengan biaya standar
dikumpulkan di perkiraan yang terpisah. penyajian di bab ini dan bab-bab
selanjutnya adalah dalam konteks sistem biaya yang mengukur biaya terutama
jumlah aktualnya.
Sebagaimana dinyatakan dalam Bab 2, alokasi biaya ke unit produksi bisa
saja memasukkan seluruh biaya manufaktur (disebut perhitungan biaya
penyerapan penuh atau full absorption costing) atau hanya biaya manufaktur
variable saja ( disebut perhitungan biaya langsung atau direct costing atau
variable costing). Penyajian dalam bab ini dan bab-bab selanjutnya
mengasumsikan perhitungan biaya penyerapan penuh (full absorption costing).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 6
Akumulasi Biaya
Sistem biaya yang telah disebutkan sebelumnya dapat digunakan dengan
perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job order costing), dengan
perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing), atau dengan metode
akumulasi biaya lainnya. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan
perhitungan biaya berdasarkan proses akan diperkenalkan secara singkat di
bab ini. Sampai sejauh ini, tidak ada pembahasan dalam buku teks ini yang
spesifik untuk satu metode akumulasi tertentu. Semua ilustrasi bersifat umum;
misalnya, ayat-ayat jurnal yang diilustrasikan di bab ini untuk New Hope
Company adalah konsisten baik dengan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan, maupun dengan perhitungan biaya berdasarkan proses.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya
berdasarkan proses (process costing) adalah dua metode akumulasi biaya
yang paling banyak digunakan, dan keduanya memiliki beberapa aspek yang
sama. Meskipun objek biaya final dari kedua metode ini adalah unit produksi,
kedua metode berbeda secara mendasar dalam pendekatannya atas
penelusuran biaya. Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya
ditelusuri ke batch, lot, atau kontrak individual. Dalam perhitungan biaya
berdasarkan proses, biaya ditelusuri ke suatu departemen, operasi, atau
subdivisi lain dalam suatu pabrik. Metode ketiga, backflush costing, berbeda
secara signifikan dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 7
biaya berdasarkan proses; dan akan diperkenalkan secara singkat di bab ini
dan didiskusikan secara terinci di Bab 10.
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan fob order costing), biaya
diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan pelanggan. Metode ini,
didiskusikan secara rinci di Bab 5, dan digunakan apabila produk vang
diproduksi dalam suatu departemen atau cost center bersifat heterogen. Dalam
perhitungan biaya berdasarkan pesanan job order
costing) akan lebih praktis mengidentifikasikan secara fisik setiap pesanan
yang diproduksi dan membebankan setiap pesanan dengan paling tidak
beberapa elemen biayanya. Catatan terinci yang menunjukkan biaya untuk
setiap pesanan merupakan perkiraan
buku besar pembantu yang menunjang perkiraan buku besar umum barang
dalam proses.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk
pekerjaan berdasarkan pesanan di pabrik, bengkel, dan tempat reparasi;
pekerjaan konstruksi dan percetakan, dan pekerjaan di bidang jasa seperti
firma medis, hukum, arsitek, akuntansi dan konsultasi.
Sistem Perhitungan Maya Berdasarkan Proses
Perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing)
mengakumulasikan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan
departemen. Departemen bisa saja ada dalam perhitungan biaya berdasarkan
pesanan atau perhitungan biaya berdasarkan proses, tetapi perbedaan penting
bahwa departemen merupakan fokus dari penelusuran biaya dalam
perhitungan biaya berdasarkan proses; dalam perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, pesanan, batch, atau lot merupakan fokus dari
penelusuran biaya. Perhitungan biaya berdasarkan proses, yang akan
didiskusikan secara rinci di Bab 6, digunakan bila semua unit yang dikerjakan
dalam suatu departemen atau area kerja lain bersifat homogen, atau bila tidak
ada kebutuhan untuk membedakan antar unit, atau apabila tidak praktis untuk
membedakan antar-unit. Perhitungan biaya berdasarkan proses
mengakumulasikan semua biaya operasi suatu proses untuk suatu periode
waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit produk yang
telah melewati proses selama periode tersebut; hasilnya adalah biaya per
unit. Jika produk dari suatu proses menjadi bahan baku dari proses
berikutnya, maka biaya per unit dihitung untuk setiap proses.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 8
Perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) dapat
diterapkan untuk industri seperti penggilingan gandum, pabrik minuman,
pabrik kimia, dan pabrik tekstil, di mana sejumlah besat dari satu jenis produk
atau beberapa jenis produk diproduksi. Metode ini juga dapat diterapkan untuk
operasi perakitan atau pengujian yang melibatkan sejumlah besar dari item-
item kecil yang serupa seperti peralatan listrik, suku cadang peralatan
elektronik, atau peralatan rumah rumah tangga.
Aspek-aspek Umum dalam Job Order Costing dan Process Costing
Meskipun diskusi buku teks mengenai perhitungan biaya berdasarkan pesanan
dan perhitungan biaya berdasarkan proses menekankan pada aktivitas
manufaktur, baik perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan
biaya berdasarkan proses juga digunakan oleh organisasi jasa. Misalnya,
bengkel reparasi mobil menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan
untuk mengakumulasikan biaya yang berhubungan dengan pekerjaan yang
dilakukan untuk setup mobil. perhitungan biaya berdasarkan proses dapat
digunakan oleh perusahaan penerbangan untuk mengakumulasikan biaya per
mil penumpang, atau oleh rumah sakit untuk mengakumulasikan biaya per hari
pasien.
Baik dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun dalam
perhitungan biaya berdasarkan proses, perhatian yang cukup besar diberikan
terhadap perhitungan terinci atas biaya barang dalam proses. Dalam
perhitungan biaya berdasarkan pesanan, perkiraan buVu besar umum barang
dalam proses ditunjang oleh perkiraan buku besar pembantu biaya pesanan, di
mana catatan terpisah menunjukkan rincian biaya dari setiap pesanan yang
ada dalam proses produksi.
Metode Campuran
Dalam beberapa perusahaan manufaktur, unit-unit berbeda memiliki biaya
bahan baku langsung yang berbeda secara signifikan, tetapi semua unit
inelewati proses produksi yang identik dalam jumlah besar. Dalam kasus ini,
biaya bahan baku langsung diakumulasikan menggunakan perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, dan biaya konversi diakumulasikan menggunakan
perhitungan biaya berdasarkan proses.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 9
Salah satu contoh adalah operasi perakitan sederhana di mana lampu
lapis kuningan yang tidak mahal dan lampu kuningan murni yang mahal dirakit
dalam jumlah besar. Pekerjaan tenaga kerja yang identik dilakukan atas semua
unit dan pemasangan instalasi listrik dan tombol yang identik (bahan baku
langsung) dikerjakan atas semua unit. Tudung lampu dari bahan yang mahal
dipasang ke lampu dan kuningan murni, dan tudung lampu dan plastik atau
bahan yang, murah dipasang ke lampu yang berlapis kuningan. Perbedaan
biaya untuk badan lampu dan tudung lampu cukup signifikan, sedangkan biaya
lainnya identik untuk semua unit. Solusi yang dapat dilakukan adalah untuk
menelusuri biaya bahan baku langsung ke batch atau lot tertentu menggunakan
akumulasi biaya berdasarkan pesanan (job order cost accumulation) untuk
bahan baku langsung, dan menggunakan akumulasi biaya berdasarkan proses
(proses cost accumulation) untuk biaya tenaga kerja langsung dan overhead.
Backflush Costing
Dalam tahun-tahun terakhir ini, beberapa fasilitas manufaktur dan bagian dari
fasilitas manufaktur telah meningkatkan kecepatan pemrosesannya sedemikian
rupa sehingga rata-rata waktu dari penerimaan bahan baku sampai produksi
dari barang jadi telah berkurang dari yang tadinya membutuhkan beberapa
minggu atau bulan, menjadi tinggal beberapa jam. Tidak mengejutkan, apabila
perkembangan ini mempertanyakan kegunaan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan Uob order costing) atau perhitungan biaya berdasarkan proses
(process costing), karena penelusuran terinci atas biaya barang dalam proses
yang diharuskan oleh kedua metode tersebut. Sebelum catatan akuntansi untuk
barang dalam proses dapat dimasukkan ke dalam sistem, unit sudah selesai
dan, dalam beberapa kasus, sudah dijual.
Backflush costing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
mengakumulasi biaya manufaktur di suatu pabrik atau bagian dari suatu pabrik
di mana kecepatan pemrosesan sangat cepat, seperti dalam sistem just-in-time
yang sudah matang. Backflush costing dapat dilakukan karena sistem tersebut
melompati beberapa ayat jurnal akuntansi rutin yang diperlukan dalam
perkiraan buku besar pembantu untuk akumulasi biaya berdasarkan pesanan
(job order cost accumulation) dan akumulasi biaya berdasarkan proses
(process cost accufaulativa), sehungga menghemat waktu pemrosesan data
secara signifikan. Ketika waktu maupun insentif tidak mencukupi untuk
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 10
menelusuri biaya barang dalam proses secara terinci, backflush costing
menyediakan metode untuk akumulasi biaya dengan cara bekerja dari
belakang menggunakan informasi akuntansi yang tersedia setelah produksi
selesai; yaitu, pada, akhir dari setiap periode akuntansi.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 11
1. Harga Pokok Penjualan. Singleton manufacturing mengeluarkan biaya
manufaktur sebesar $110.000 di bulan Juli. Persediaan adalah sebagai berikut
(dalam ribuan) :
30 Juni 31 JuliBarang jadi $150 $ 60Barang dalam proses $ 80 $ 90
Diminta : Hitung harga pokok penjualan untuk bulan Juli.
2. Harga Pokok Penjualan. Simpson Company telah mengumpulkan
informasi berikut mengenai operasinya di bulan Mei (dalam ribuan) :
Barang dalam proses, saldo awal $250Barang baku langsung yang digunakan 90Barang jadi, saldo akhir 270Tenaga kerja langsung 60Barang dalam proses, saldo akhir 210Overhead pabrik 80Barang jadi, saldo awal 340
Diminta : Hitung harga pokok penjualan untuk bulan Mei
3. Harga Pokok Produksi; Harga Pokok Penjualan. Valleydale Company
mengeluarkan biaya berikut selama bulan berjalan; tenaga kerja langsung,
$120.000; overhead pabrik, $108.000; dan pembelian bahan baku langsung,
$160.000. Biaya persediaan dihitung sebagai berikut:
Saldo awal Saldo AkhirBarang jadi $27.000 $26.000Barang dalam proses 61.500 57.500Bahan baku langsung 37.500 43.500
Diminta:1. Hitung harga pokok produksi2. Hitung harga pokok produksi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Suparno, SE.,MM.
AKUNTANSI BIAYA 12