UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA
SUBAG PROGRAM DI DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
LAPORAN PLMP
Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mata Kuliah PLMP Manajemen Pendidikan
Oleh :
LUTFI KOTONIM. 17171 / 2010
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI
PADA SUBAG PROGRAM DI DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
Oleh:
LUTFINIM. 17171/2010
Pembimbing Seminar:
Prof. Dr. Rusdinal M.Pd. ………..……………NIP. 19630320 1988031 002
Sulastri S.Pd. M.Pd. ……………………..NIP. 19811001 2008122 004
Disetujui oleh,
Koordinator PLMP, Pembimbing,
Dra. Anisah, M.Pd Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.PdNIP. 19630614 198903 2 001 NIP. 19540209 1982111 001
Ketua Jurusan
D r . AHMAD SABANDI, M.Pd NIP. 19641205 198903 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang ini dengan
baik dan lancar. Shalawat beserta salam juga penulis
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, sosok Nabi yang sikap
dan tingkah lakunya dapat kita jadikan teladan untuk
hidup didunia ini.
Penyusunan laporan magang ini bertujuan sebagai
bukti dan tanggung jawab penulis selama mengikuti Praktek
Lapangan Managemen Pendidikan di Bagian Sub-Program
khususnya, dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
pada umumnya. Selain itu laporan ini juga dibuat sebagai
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Paktek
Lapangan Management Jurusan Administrasi Pendidikan,
Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri padang.
ii
Alhamdulillah, Laporan PLMP ini terlaksana atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. Ahmad Sabandi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan
Administrasi Pendidikan
2. Ibu Dra. Anisah, M.Pd. dan Ibu Sulastri M.Pd. selaku
dosen yang dipercaya pihak Jurusan sebagai Koordinator
PLMP dan Sekretaris PLMP Jurusan Administrasi
Pendidikan.
3. Bapak Prof Dr. Sufyarma Marsyidin, M.Pd. selaku dosen
pembimbing PLMP
4. Seluruh Dosen Administrasi Pendidikan yang telah
memberikan bekal ilmu yang berharga.
5. Bapak Drs. Syamsul Rizal, MM. Selaku Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
6. Bapak Ratmil, S.Sos. M.Pd. selaku Kepala Subag Program
iii
7. Seluruh Karyawan/i di Subag Program khususnya, dan Di
Dinas Pendidikan Provinsi Suamatera Barat umumnya.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Administrasi pendidikan,
Together We Get Better
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelasaikan serangkaian kegiatan PLMP.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam
penulisan laporan PLMP ini. Kritik dan saran yang
membangun penulis harapkan untuk evaluasi dan
pemyempurnaan laporan. Semoga laporan ini bermanfaat dan
berguna untuk kita semua, terutama bagi penulis sendiri.
Amin.
Padang, November 2013
iv
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................ii
DAFTAR ISI.............................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................1
A. Latar Belakang..................................1B. Tujuan Penulisan................................3C. Manfaat Penulisan...............................3
BAB II TINJAUAN LEMBAGA TEMPAT PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN........................................................4
A. Deskripsi Geografis.............................4B. Deskripsi Tugas Masing-masing Bidang pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat................4
1. Kepala Dinas.................................42. Sekretariat..................................53. BidangPendidikan Dasar.......................64. BidangPendidikan Menengah....................85. Bidang PAUD dan PK-PLK.......................86. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal....97. Kelompok Jabatan Fungsional.................108. Personil dan Struktur Organisasi............10
BAB III KEGIATAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN...................................12
A. Orientasi Lingkungan Kerja.....................12
v
B. Kegiatan Rutin.................................13C. Kegiatan Partisipasi...........................13
BAB IV ANALISIS KASUS..................................14
A. Gambaran Kasus.................................14B. Penyebab Kasus.................................17
1. Faktor Intrinsik (dari pegawai).............172. Faktor Ekstrinsik (Pimpinan)................17
C. Alternatif Penyelesaikan Kasus.................19D. Penyelesaian Kasus.............................20
1. Faktor pendukung............................252. Faktor penghambat...........................25
BAB V PENUTUP..........................................26
A. Kesimpulan.....................................26B. Saran..........................................27
DAFTAR PUSTAKA.........................................28
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
merupakan Satuan Kerja Pegawai Daerahtingkat provinsi
yang ada di Sumatera Barat. Seperti organisasi
lainnya, Dinas Pendidikan memiliki tujuan yang dicapai
melalui pembagian pekerjaan yang jelas.Untuk mencapai
tujuannya dengan baik, setiap organisasi memerlukan
koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi
bekerja menurut standar prosedur dan tidak menganggu
bagian lainnya. Sebuah organisasi harus memiliki
sumberdaya manusia atau pegawai yang baik agar tujuan
dapat dicapai dengan efektif dan efesien.
Sumberdaya yang paling penting bagi suatu
organisasi adalah karyawan yang memberikan kerja,
bakat, kreatifitas, dan semangat kerjanya untuk
organisasi. Sistem Manajemen Mutu sebuah organisasi
1
2
yang baik tidak efektif jika karyawan tidak memiliki
motivasi yang tinggi, maka tidak akan ada progres yang
cepat dan kualitas kinerja pegawai pun akan rendah.
Untuk itu perlu menjaga loyalitas dari karyawan, dan
kunci utamanya adalah adanya motivasi yang tinggi
dalam diri karyawan..
Berdasarkan pengamatan penulis di Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada saat
pelaksanaan PL Manajemen, dari tanggal 17 Juni sampai
tanggal 23 Juni 2013, masih ada sebagian karyawan yang
kurang memiliki motivasi yang tinggi. Kurangnya
motivasi pegawai dapat dilihat pada saat jam kerja
berlangsung. Pada saat jam kerja, masih ada pegawai
yang meninggalkan ruangan dalam waktu yang cukup lama,
padahal tidak ada keperluan yang mendesak. Hal ini
dapat dicontohkan kepada salah satu pegawai yang
penulis amati. Pada saat pimpinan ada tugas dinas
3
keluar kota, masih ada pegawai yang keluar
meninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor pada saat
jam pulang. Hal tersebut juga dilakukan pegawai pada
saat pimpinan tidak ada ditempat kerja.
Kurangnya motivasi pegawai juga dapat dilihat
fenomena berikut ini :
1. Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan
pekerjaannya kepada pegawai honorer yang terlewat
batas.
2. Adanya pegawai yang belum melaksanakan tugas dengan
jujur.
3. Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada
karyawan lain yang belum mengetahui subtansi dari
tugas tersebut.
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis berminat
untuk mencari solusi dan mengangkat kasus ini dengan
judul : “Upaya Peningkatan Motivasi Kerja Pegawai Pada Subag
Program Di Dinas Pendidikan Provisinsi Sumatera Barat.”
4
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kasus ini adalah untuk :
1. Memberikan gambaran tentang motivasi kerja pegawai
subag program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Barat
2. Mendeskripsikan faktor - faktor penyebab kurang
tingginya motivasi kerja pegawai pada Subag Program
di Dinas Pendidikan Sumatera Barat.
3. Mendeskripsikan alternatif penyelesaian untuk
meningkatkan motivasi kerja pegawai pada Subag
Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
4. Mencari solusi terbaik untuk meningkatkan Motivasi
kerja pada Subag Program di Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat.
C. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan laporan ini berguna bagi berbagai
pihak yang terkait. Adapun manfaat dari penulisan ini
adalah sebagai :
5
1. Sebagai masukan bagi Pimpinan di Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan
pengawasan dan motivasi pegawai.
2. Sebagai masukan dan evaluasi bagi pegawai di Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk
meningkatkan motivasi kerja.
3. Sebagai alternatif dan solusi bagi pembaca atas
pengalaman praktis penulis dalam usaha peningkatan
motivasi kerja.
BAB II
TINJAUAN LEMBAGA TEMPAT PRAKTEK
LAPANGAN MANAJEMEN
A. Deskripsi Geografis
Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 52 Padang yang
bersebelahan dengan Kantor Pengadilan Tinggi Sumatera
Barat dan berhadapan dengan Kantor TASPEN Provinsi
Sumatera Barat.
B. Deskripsi Tugas Masing-masing Bidang pada DinasPendidikan Provinsi Sumatera Barat
Rincian Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan
Sumatera Barat diatur dalam peraturan Gubernur
Sumatera Barat No. 41 Tahun 2012. Dinas pendidikan
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah
dalam bidang pendidikan.Berikut ini fungsi dari Dinas
Pendidikan Sumatera Barat adalah :
1. Kepala Dinas
Adapun tugas dari kepala dinas adalah :
6
7
a. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas;
b. menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis dinas
sesuai dengan kebijakan umum pemerintahan daerah;
c. menyelenggarakan perumusan dan penetapan
pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan;
d. menyelenggarakan tugas kedinasan lain sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan
kepegawaian.
8
Ada 3 Subag (Sub Bagian) dalam Sekretariat
yaitu :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan dibidang umum dan
kepegawaian meliputi: pengelolaan administrasi
kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan
tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan dilingkungan dinas.
b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan dibidang keuangan meliputi:
pengelolaan keuangan, verifikasi , pembukuan dan
akuntansi dilingkungan Dinas.
9
c. Sub Bagian Program, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan di bidang program meliputi :
koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan dilingkungan dinas.
3. BidangPendidikan Dasar
Adapun tugas bidang pendidikan dasar adalah
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum dan
kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta
Sarana dan Prasarana.
Bidang Pendidikan dasar terdiri dari Seksi :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum dan
kesiswaan meliputi: Sosialisasi dan pelaksanaan
10
standar nasional pendidikan ditingkat provinsi;
kordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan lintas kab/kota untuk tingkat
pendidikan dasar; penyelenggaraan dan pengelolaan
satuan pendidikan atau program studi bertaraf
internasional pada jenjang pendidikan dasar;
pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan
bertaraf internasional;
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi:
Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional
dan program pendidikan antar kab/kota;
Perencanaan strategis pendidikan dasar sesuai
perencanaan strategis pendidikan nasional;
Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional
11
pendidikan ditingkat provinsi; Koordinasi atas
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan,
c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang sarana dan
prasarana meliputi : koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan operasional dan program pendidikan
antar kab/kota, perencanaan strategis pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar sesuai
perencanaan strategis pendidikan nasional, serta
pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan
prasarana pendidikan.
4. BidangPendidikan Menengah
Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
12
pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum ,
tenaga pendidik dan kependidikan serta sarana dan
prasarana.
Bidang Pendidikan Menengahterdiri dari Seksi :
a. Seksi Kurikulum, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang kurikulum
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan peleksanaan dibidang Tenaga
pendidik dan Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan
prasarana sebagaimana lampiran peraturan
gubernur.
13
5. Bidang PAUD dan PK-PLK
Bidang PAUD dan PK-PLK mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang kurikulum, Tenaga
Pendidik dan Kependidikan serta sarana dan
prasarana.
Bidang PAUD dan PK-PLK terdiri dari Seksi :
a. Seksi Kurikulum, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang kurikulum
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang tenaga
Pendidik dan Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang sarana dan
prasarana.
14
6. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
Bidang pendidikan Non Formal dan Informal
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang Pendidikan dan Keaksaraan, Pendidikan
Masyarakat/ Kelembagaan serta Pendidikan Kesetaraan.
Bidang pendidkan Non Formal dan Informal
terdiri atas Seksi :
a. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
pendidikan dan keaksaraan yang meliputi:
koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional
dan program pendidikan antar kab/kota,perencanaan
strategis pendidikan non formal sesuai dengan
perencanaan pendidikan nasional,serta pelaksanaan
evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan
pada pendidikan non formal skala provinsi.
15
b. Seksi Kursus dan Kelembagaan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pendidikan
Masyarakat/Kelembagaan, sesuai urusan yang
menjadi kewenangan seksi Pendidikan
Masyarakat/Kelembagaan.
c. Seksi Pendidikan Masyarakat, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang pendidikan
kesetaraan.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan.Berdasarkan
Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 41 Tahun 2012
pasal 7, Secara khusus Sub Bagian program mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan
16
tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan dibidang program meliputi : koordinasi
perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
lingkungan dinas.
8. Personil dan Struktur Organisasi
Struktur organisasi Subag Program, sejak adanya
perubahan SOTK, Subag Program tidak memiliki
struktur organisasi karena sekarang hanya merupakan
merupakan Sub Bagian dari sekretariat. Walaupun
demikian Subag Program memiliki uraian tugas yaitu
sebagai berikut :
a. Kepala Subag Program mempunyai tugas :
Melaksanakan penyusunan program kerja Subag
Program; Melaksanakan koordinasi penyusunan
perencanaan dan program dinas meliputi semua
Bidang di Dinas; Melaksanakan bahan perencanaan
umum, bidang-bidang perencanaan umum semua
bidang.
17
b. Menghimpun data Kinerja SKPD; menghimpun bahan
dan dokumen perencanaan, program atau kegiatan
seksi sarana di Bidang Dikmen; Tugas tambahan
lainnya dari pimpinan.
c. Menindak lajunti temuan, menghimpun dan menyusun
konsep PK/RKT; Mengkoordinir penyusunan Konsep
LPPD 2012; Menghimpun bahan dokumen perencanaan,
proram atau kegiatan UPTD BLPT.
d. Menghimpun dan penyusunan konsep LAKIP 2012;
Menghimpun bahan dan dokumen perencanaan /
program / kegiatan seksi Tendik Bidang Dikmen;
Menyusun laporan bulanan APBN dan Triwulan APBN,
Tugas tambahan lainnya dari pimpinan
e. Menghimpun dan menyusun usul DPA Penganggaran;
menghimpun bahan dan dokumen perencanaan /
program / kegiatan pada sekretariat; menyusun
laporan bulanan APBN dan Triwulan APBN; Tugas
tambahan lainnya dari pimpinan.
18
f. Menyiapkan bahan presentasi Kepala Dinas, tugas
tambahan lainnya dari pimpinan.
g. Menghimpun dan menyusun DPA Perubahan; menyusun
bahan dan dokumen perencanaan / program /
kegiatan bidang PNFI.
BAB III
KEGIATAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK
LAPANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Orientasi Lingkungan Kerja
Praktek Lapangan Manajemen Pendidikan (PLMP)
dimulai pada tanggal 17 Juni sampai 23 Agustus 2013.
Pada saat hari pertama kerja penulis dengan teman
mahasiswa PLMP lainnya bertemu dengan Bapak Yunasril,
SH. MM. Selaku Kepala Subag Umum dan pegawaian.
Setelah berdiskusi dan perkenalan singkat, kami semua
ditempat ke beberapa Bidang dengan pembagian yang
merata. Penulis dan rekan Aditya Julivan Pratama
ditempatkan di Subag Program Dinas Pendidikan Sumatera
Barat.
Pada hari pertama PLMP penulis dikenalkan dengan
Ibu Rosneli, salah seorang karyawan di Subag Program.
Penulis dikenalkan dengan semua karyawan di Subag
Program dan pekerjaan yang bisa dilakukan.
19
20
Alhamdulillah, penulis disambut dengan baik oleh semua
karyawan. Seiring berjalannya waktu, suasana kerja
yang akrab dan kondusif telah penulis rasakan di Subag
Program Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
B. Kegiatan Rutin
Selama kegiatan PLMP berlangsung, penulis
membantu pekerjaan rutin yang biasa dilakukan oleh
pegawai Subag program. Adapun kegiatan yang penulis
lakukan adalah :
1. Memverifikasi dan menginput data-data yang berkaitan
dengan seluruh kegiatan Subag Program
2. Memverifikari seluruh surat perjalan dinas pegawai
dinas pendidikan
3. Menghadiri semua rapat yang berhubungan Subag
Program Dinas Pendidikan
21
4. Ikur serta menjadi kepanitian semua acara yang
diadakan Subag Progam Dinas Pendidikan
C. Kegiatan Partisipasi
Selain melakukan tugas rutin, penulis juga
mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan yang dilakukan
pegawai. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
dilakukan satu kali dalam satu bulan, sekali dalam
seminggu atau kegiatan yang tidak terduga. Kegiatan
tersebut diantaranya adalah :
1. Mengikutikegiatan keolahragaan senam kesehatan
setiap rabu pagi
2. Mengikuti acara ceramah agama.
3. Ikut serta dalam kegiatan syukuran yang diadakan
pegawai.
BAB IV
ANALISIS KASUS
A. Gambaran Kasus
Sumber daya yang paling penting bagi suatu
organisasi adalah orang yang memberikan kerja, bakat,
kreatifitas, dan semangat kerjanya untuk tujuan
organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan yang dicita-citakan, perlu adanya kinerja dan
kerjasama yang baik antar sesama anggota
organisasi.Untuk menjaga semangat kerja tersebut
diperlukan adanya motivasi yang tinggi dalam diri
masing-masing anggota. Manajemen mutu yang baik tidak
efektif bilapegawai tidak termotivasi dan tidak
bekerja dengan sepenuh hati, maka organisasi akan
berjalan lamban dan tidak ada produktivitas kinerja
yang tinggi. (Hendro, 2011 : 351)
Berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti
Praktek Lapangan Mahasiswa Pendidikan pada Subag
22
23
Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat,
masih ada sebagian pegawai yang belum memiliki
motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
Kurangnya motivasi pegawai Subag Program dapat
dilihat dari fenomena berikut :
1. Masih ada pegawai yang meninggalkan jam kerja dalam
waktu yang cukup lama, padahal tidak ada keperluan
pribadi yang mendadak, apalagi pada saat pimpinan
tidak ada ditempat kerja.
2. Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan
pekerjaannya kepada pegawai honorer yang terlewat
batas.
3. Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada
karyawan lain yang belum mengetahui subtansi dari
tugas tersebut, terutama tugas teknis yang berkaitan
langsung dengan pendidikan.
4. Kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat
jam kerja berlangsung. Pada saat jam kerja, masih
24
ada pegawai yang meninggalkan ruangan dalam waktu
yang cukup lama, padahal tidak ada keperluan yang
mendesak. Hal ini dapat dicontohkan kepada salah
satu pegawai yang penulis amati. Pada saat pimpinan
ada tugas dinas keluar kota, masih ada pegawai yang
keluar meninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor
pada saat jam pulang. Hal tersebut juga dilakukan
pegawai pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja.
Selain contoh diatas, kurangnya motivasi pegawai
dapat dilihat pada saat pekerjaan sedang berlangsung.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, masih ada
pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawai
honorer yang terlewat batas. Pekerjaan tersebut
diberikan kepada pegawai honerer tanpa adanya
pembagian kerja yang jelas, bahkan ada beberapa
pekerjaan yang dilakukan sendiri oleh pegawai honorer
tanpa adanya bantuan dari pegawai yang bersangkutan.
25
Kurangnya motivasi pegawai juga dapat dilihat
dengan adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya
kepada karyawan lain yang belum mengetahui substansi
dari tugas tersebut, terutama tugas teknis yang
berkaitan langsung dengan pendidikan. Hal ini dapat
penulis contohkan pada saat adanya monitoring dan
evaluasi sekolah berpotensi, dimana dalam monitoring
dan evaluasi tersebut bertujuan untuk menilai sekolah
yang bersangkutan apakah sekolah tersebut telah sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan.
Pada saat melakukan monitoring dan evaluasi
kebeberapa sekolah yang ada di Sumatera Barat, penulis
menyaksikan sendiri masih ada pegawai yang belum
mengerti tentang instrument penilaian dari monitoring
tersebut, padahal monitoring tersebut berguna untuk
bahan laporan dan aspirasi dari sekolah yang
bersangkutan. Selain itu, juga ditemukan adanya
pegawai yang mendelagasikan monitoring kepada pegawai
26
lain, padahal pegawai yang ditunjuk juga tidak
memahami instrument penilaian dari monitoring dan
evaluasi sekolah tersebut, parahnya lagi pimpinan juga
ikut mendelegasikan pekerjaan itu kepegawai lain,
sehingga bawahan tidak segan melakukan hal yang sama.
Berdasarkan fenomena yang disebutkan diatas maka
penulis berkesimpulan bahwa masih ada sebagian pegawai
Subag Program yang belum memiliki motivasi tinggi
dalam bekerja. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu
saja, untuk itu perlu diupayakan perbaikan dan
peningkatan motivasi kerja untuk pegawai Subag Program
di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat agar
dapat melaksanakan tugas dengan jujur, amanah dan
bertanggung jawab.
B. Penyebab Kasus
Berdasarkan pengamatan langsung dan analisa
penulis, ada beberapa faktor yang menyebabkan
27
kurangnya motivasi pegawai. Penulis membaginya dalam 2
faktor :
1. Faktor Intrinsik (dari pegawai)
a. Kurangnya kesadaran pegawai akan arti penting
keberadaan dan kinerja dari pegawai itu sendiri.
b. Kurang adanya rasa tanggung jawab pegawai
terhadap pekerjaan.
c. Kurang adanya kerjasama yang positif dalam
pembagian kerja antar sesama pegawai.
d. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang substansi
pekerjaan tertentu.
2. Faktor Ekstrinsik (Pimpinan)
a. Kurangnya dari pemimpin.
Pengawasan penting dilakukan untuk memastikian
apakah pekerjaan yang dilaksanakan dengan efektif
dan efesien. Pimpinan belum sepenuhnya mengawasi
bagaimana kerja yang dilakukan oleh pegawai.
Sehingga hal ini sehingga mempengaruhi motivasi
28
dan kinerja pegawai pengawasan untuk melakukan
pekerjaan dengan baik.
b. Kurangnya ketegasan pemimpin
Sempurnanya tujuan suatu organisasi tidak
terlepas dari pengaruh dan gaya kepemimpinan
seorang pemimpin. Hal ini termasuk ketegasan
pemimpin dalam menyikapi perilaku pegawai yang
melalaikan suatu pekerjaan. Berdasarkan
pengamatan penulis motivasi pegawai juga
dipengaruhi kurangnya ketegasan pemimpin dalam
menegur bawahan, sehingga pegawai tidak maksimal
dalam bekerja.Peningkatan motivasi kerja pegawai
juga dipengaruhi oleh sosok pemimpin yang harus
diteladani. Berdasarkan pengamatan penulis adanya
unsur kesengajaan dari pemimpin yang sengaja
melalaikan tugas yang diberikan kepadanya,
terutama masalah teknis yang berkaitan langsung
dengan pendidikan. Sehingga karyawanpun tidak
29
segan mengikuti tindakan yang dicontohkan oleh
pemimpin.
C. Alternatif Penyelesaikan Kasus
Berdasarkan penyebab kasus di atas, maka
alternatif penyelesaian yang dapat penulis berikan
adalah sebagai:
1. Meningkatkan kesadaran pegawai akan arti pentingnya
keberadaan mereka melalui pembinaan dan pengarahan.
30
2. Melakukan evaluasi pada kinerja masing-masing
karyawan, dan memperbaiki kesalahan yang selama ini
terjadi.
3. Meningkatkan kesadaran pegawai akan mulianya tujuan
pendidikan Republik Indonesia melalui pembinaan oleh
ahli dan pakar pendidikan yang mempunyai sosok
keteladanan.
4. Memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan tugas
tertentu terutama yang berkaitan dengan substansi
tugas yang diberikan dengan mendatangkan Pakar
pendidikan.
5. Pimpinan meningkatkan fungsi manajemen (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling) dalam
melaksanakan tugas yang telah diamanahkan.
6. Meningkatkan kompetisi kerja dengan memberikan
penghargaan kepada karyawan yang bekerja dengan
baik.
31
7. Meningkatkan ketegasan pimpinan dalam pembagian
tugas dan memberikan sanksi sesuai dengan kesalahan
yang dilakukan oleh pegawai.
8. Mencari solusi dengan berkonsultasi dengan Pakar
Pendidikan.
9. Dalam hal peningkatan motivasi yang berhubungan
dengan substansi dari suatu pekerjaan. Dinas
Pendidikan Sumatera Barat sebaiknya bekerjasama
dengan lembaga pendidikan yang mengetahui seluk-
beluk majemen pendidikan. Lembaga Pendidikan yang
direkomendasikan adalah Universitas Negeri Padang,
melalui Jurusan Administrasi Pendidikan
D. Penyelesaian Kasus
Berdasarkan alternatif- alternatif penyelesaian
kasus yang dikemukaan di atas, penulis menyimpulkan
bahwa semua alternatif baik digunakan untuk
meningkatkan motivasi kerja pegawai Subag Program.
Namun agar penyelesaian kasus ini optimal dilakukan
32
harus ada penyelsaian kasus yang bertahap, terarah dan
kontinue. Alternatif paling utama untuk dilakukan
yaitu : Memberikan contoh keteladanan kepemimpinan
seorang pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja
pegawai.
Menurut Robbine yang dikutip dari Hasiabuan
(2009:219) “motivasi adalah suatu kerelaan untuk
berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan
organisasi yang telah dipengaruhi oleh kemampuan usaha
untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.
Selanjutnya menurut Mangkunegara dikutip dari Novita
(2007:47) “ motivasi adalah kondisi yang berpengaruh,
membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku
yang berhubungan dengan lingkungan kerja”.
Pimpinan di Subag Program harus berusaha
menumbuhkan motivasi kerja pegawai dan mampu
menciptakan kondisi-kondisi yang menyenangkan bagi
pegawai serta memberikan kemungkinan bagi para pegawai
33
untuk memmenuhi kebutuhannya. Banyak keuntungan yang
bisa diperoleh jika pimpinan mampu menumbuhkan
moitivasi kerja pegawai. Hal itu akan mempermudah
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan
Untuk mencapai tujuan dengan baik, pimpinan di
Subag Program diharapkan bisa menjaga motivasi
karyawannya, karena motivasi memiliki peran penting
karena dengan adanya motivasi dalam diri pegawai akan
berpengaruh terhadap hasil kerja. Seorang pemimpin
harus berwibawa dalam melaksanakan tugasnya, karena
apa yang dilakukan oleh pimpinan akan dicontoh oleh
bawahannya. Dengan memberikan contoh yang baik,
pegawai diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai
dengan kecakapan dan kemampuan yang dimilikinya.
Pemberian motivasi kepada karyawan akan berhasil
jika dilakukan oleh orang yang dekat dengan yang
bersangkutan, hal yang dapat mendukung adanya motivasi
kerja seorang pagawai yaitu adanya contoh keteladanan
34
yang diberikan oleh pimpinan. Untuk itu Pimpinan Subag
Program sebaiknya menjadi orang pertama yang wajib
melakukannya karena pimpinan merupakan sosok yang
dijadikan sebagai pembimbing, pengarah, dan membina
karyawan.
Menurut Wahjosumidjo (2002) ada 2 faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor intrinsik
dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu kebijaksanaan
yang telah ditetapkan persyaratan kerja yang perlu
dipenuhi oleh para bawahan, tersedianya sarana dan
bawahan, tersedianya sarana dan prasarana yang
mendukung pelaksanaan pekerjaan dan kepemimpinan
terhadap bawahan. Sedangakan faktor ekstrinsik yaitu
kemampuan kerja, semangat, tanggung jawab, rasa
kebersamaan dalam kehidupan kelompok dan prestasi
serta produktivitas.
35
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memilki
kecakapan dan kelebihan, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas tertentu untuk pencapaian suatu tujuan
tertentu (Kartini Kartono, 1994) Dengan kelebihan yang
dimilikinya, pimpinan Subag Program dapat mempengaruhi
bawahan agar bekerja lebih baik. Menjadi pemimpin
adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalani
dengan baik, kelak Allah akan meminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya itu.
Pimpinan Subag Program diharapkan menyadari,
merenungi, bermusahabah, introspeksi diri menghadapi
keterpurukan moral. Dengan tafakur renungan tersebut
diharapkan memperoleh jalan ke arah perbaikan prbadi
yang lebih baik. Dengan perubahan yang signifikan dan
contoh keteladanan yang diberikan oleh pimpinan,
motivasi kerja pegawai di Subag Program secara
bertahap akan semakin baik, karena pegawai akan segan
36
dan memperbaiki diri dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.
Menurut Prof. Dr. H. Veithzal (2013 : 3)
Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan
tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang
untuk memberikan manfaat individu dan organisasi,
sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan
faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan organisasi, termasuk
memotivasi karyawan.
Kita semua tentu sepakat bahwa kita berkeinginan
mempunyai pemimpin yang bekerja setulus hati,
menjunjung tinggi integritas, adil dan bertanggung
jawab. Betapa bangganya jika kita memiliki pemimpin
yang setiap kedatangannya selalu dinanti, dan
didambakan karena kualitas kepemimpinannya. Hal yang
disebutkan diatas juga ditemukan pada sosok Pimpinan
37
Subag Program, dan terciptanya kepemimpinan yang
berkualitas dan berhias contoh keteladanan.
Dalam mengarahkan bawahannya kearah yang lebih
baik, pimpinan di Subag Program diharapkan dapat
mempersuasi bawahannya dengan baik. Kualitas dan
keteladanan seorang pemimpin dapat dilihat sejauh mana
ucapannya yang baik didengar, selalu dituri
perintahnya, karena semua itu diyakini dan dirasakan
akan membawa kepada perubahan. Pemimpin teladan akan
membuat sebuah kemajuan buat semua orang, meningkatkan
kesejahterahan dan bekerja dengan jujur, amanah dan
bertanggung jawab.
Pimpinan di Subag Proram harus tegas. Tegas bukan
berarti beliau selalu tampil formal, dan disegani
bukan berarti beliau ditakuti. Tetapi beliau
memberikan contoh bagaimana menjadi manusia yang baik
berakhlak mulia.Kepemimpinan yang penuh ketealadan
yang dilakukan pimpinan Subag Program harus jujur,
38
Berani berkata yang benar adalah benar, dan yang salah
adalah salah. Jika sifat ini berhasil
diimplementasikan setiap pemimpin maka, pemimpin
tersebut akan dipercayai oleh semua orang.
Selain itu Pimpinan Subag Program juga harus
fathanah (cerdas dan berpengetahuan) sehingga mampu
membantu pegawai jika mengalami kendala dalam
pekerjaan. Pinpinan juga harus Amanah (dapat
dipercaya)Tabligh (menyampaikan)Berkomunikasi dan
komunikatif dengan bawahannya dan semua orang. Dengan
demikian suasana kerja yang akrab dan kondusif akan
tercipta, dan membantu meningkatkan motivasi pegaai
dalam bekerja.
Kepemimpinan yang jujur, amanah, adil, tegas dan
bertanggung jawab adalah kunci utama dari permasalahan
motivasi pegawai. Hal ini sangat penting karena salah
satu penyebab kasusnya adalah kurangnya keteladan
seorang pemimpin. Pepatah Minang tersohor mengatakan,
39
“jan sampai tungkek mambaok rabah”artinya : jangan sampai
pemimpin yang membuat suatu daerah/organisasi menjadi
hancur.
Hal ini bukan berarti Pimpinan (Kepala Subag
program) orang yang tidak pandai memimpin atau orang
yang tidak pantas memimpin, bukan itu. Pengalaman yang
penulis dapatkan justru ada sisi baik yang ditonjolkan
oleh Kepala Subag Program. Namun dalam memberikan
teguran perlu dilakukan dengan tegas, sesuai dengan
kecil/besarnya kesalahan pegawai.Motivasi selalu ada
dalam diri seseorang dan akan menjadi sumber energi
yang kuat untuk mencapai kesuksesan organisasi. Ada
pegawai yang konsisten memperbaiki diri dan ada juga
yang tidak.
Dengan contoh keteladanan yang diberikan
pimpinan, pegawai akan terpacu untuk memperbaiki
kualitas kerja sehingga terciptanya energi baru dan
energi tersebut akan tertular ke karyawan lain. Hal
40
inilah yang membuat faktor keteladanan begitu penting
dalam menciptakan kinerja yang efektif dan efesien.
Dari penyelesaian kasus yang penulis pilih di
atas, ditemui beberapa faktor pendukung dan faktor
penghambat yaitu sebagai berikut:
1. Faktor pendukung
a. Adanya suasana kerja akrab dan kondusif di Subag
Program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Barat.
b. Adanya keinginan sebagian pegawai dalam
meningkatkan tanggung jawab akan penyelesaian
tugas dengan baik lagi dalam bekerja
2. Faktor penghambat
Kesibukan Pimpinan yang mengharuskan pimpinan
keluar kota dan meninggalkan ruang kerja, sehingga
tidak sepenuhnya dapat menganalisa kondisi dan
semangat kerja pegawai secara menyeluruh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan keseluruhan hasil Praktek
Lapangan Manajemen Pendidikan tentang Upaya
peningkatan motivasi pegawai pada Subag program di
dinas pendidikan provinsi sumatera barat,yang telah
dijelaskan diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa :
1. Masih ada sebagian pegawai yang belum memiliki
motivasi yang tinggi dalam bekerja pada Subag
program di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
2. Penyebab rendahnya motivasi pegawai disebabkan
karena kurangnya kerjasama yang positif dalam
pembagian kerja antar sesama pegawai, kurangnya
kesadaran pegawai dalam menjalankan tugas, kurangnya
pengawasan kerja oleh pimpinan serta kurang tegasnya
pimpinan dalam memberikan sanksi kepada pegawai yang
sengaja melalaikan pekerjaan.
41
42
3. Solusi untuk mengatasi rendahnya motivasi pegawai
dapat dilakukan oleh pimpinan dengan memberikan
contoh keteladanan dalam bekerja dan memberikan
reward untuk pegawai yang bekerja dengan baik.
B. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan
diantaranya :
1. Diharapkan kepada Kasubag Program agar dapat lebih
meningkatkan ketegasan dan memberikan keteladanan
yang positif dalam memimpin pegawai.
2. Diharapkan hendaknya Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat sebagai pimpinan utama
melakukan pengawasan secara tegas dan bertanggung
jawab.
3. Kepada seluruh pegawai diharapkan dapat menjaga
semangat dan kualitas kerjanya agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Asri
Mahasatya.
Arikunto, Suharsimi.1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. PT. Rineka Putra: Jakarta.
Astuti, Desma Widya. 2013. Motivasi berprestasi guru profesional di
SMK Negeri 2 kota sawah lunto. SKRIPSI tidak diterbitkan.
FIP-UNP
Hamdi N, Syaiful. 2012. Suhaimi Pendidik Para Teladan. Cet 1.
Hal. 28. Syirkah Publishing : Bogor
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Cet 1. Hal. 351.
Erlangga : Jakarta
Manulang. M .1981. Manajemen Personalia. Jakarta. Ghalia
Indonesia
Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Cet 2. Bumi
Aksara : Jakarta
Novita, Jumi. 2007. Iklim Organisasi dan Hubungan Dengan
Motivasi Kerja (BKKBN). Skripsi tidak diterbitkan. FIP-UNP.
43
44
Pergub Sumbar No. 41 Tahun 2012 Tentang Rincian Tugas Pokok,
Fungsi, dan tata kerja Dinas Pendidikan Sumbar
Rivai, Veithzal dkk. 2013. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam
Organisasi. Cet 1. PT. Rajagrafindo Persada : Depok
Robbin, Stephen P.2002. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontrocersi,
Aplikasi, jilid 1 . Edisi Bahasa Inbdionesia
Sastrohadiwiryo, Siswanto.2002. Manajemen Tenaga Kerja.
Jakarta : Bumi Aksara
Siagian, Sondang P.2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas kerja,
Jakarta Rineka Cipta
UU. No. 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Nasional Pendidikan
Winanrdi2011. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta
: Raja Granfindo
Zuyetti. 2007. Dampak Motivasi Keja dan Pola Komunikasi Terhadap
Iklim Kerjasama Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang. Tesis tidak
diterbitkan. PPs-UNP