Buerger deseaseSulaiman nulhakim
0910211136
definisiBuerger’s disease (thromboangitis obliterans /
TAO) adalah penyakit pembuluh darah non-aterosklerotik yang ditandai dengan tidak adanya atau hanya sedikit ateroma, dengan inflamasi vaskuler segmental, adanya fenomena vasooklusif, dan keterlibatan dari arteriola dan venula dari ekstremitas atas dan bawah.
Penyakit ini biasanya mengenai arteri kecil dan sedang
EtiologiBelum diketahui secara pastiKemungkinan diakibatkan karena :- Rokok- autoimunitas
epidemiologiPaling sering pada laki-laki perokok berumur
20 – 40 tahun
patogenetisDiduga akibat autoimun yang mengakibatkan
tidak berfungsinya pembuluh darah dan penyempitan pembuluh darah
Manifestasi klinisBiasanya mengenai ekstremitas, jarang pada
bagian sistemikYaitu tanda2 iskemia pada bagian distal
ekstremitas seperti :- nyeri,paling sering pada saat istirahat- Nyeri bertambah parah jika dipicu dingin- Tanda2 sianosis- Nekrosis jaringan jika sudah parah- Biasanya bilateral Bilateral- Obtruksi tulang bagian distal- Tidak ada tanda2 aterosklerosis
Kriteria diagnosis1. Adanya tanda insufisiensi arteri2. Umumnya pria dewasa muda3. Perokok berat4. Adanya gangren yang sukar sembuh5. Riwayat tromboflebitis yang berpindah6. Tidak ada tanda arterosklerosis di tempat
lain7. Yang terkena biasanya ekstremitas bawah8. Diagnosis pasti dengan patologi anatomi
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan Penunjang1. Foto Rontgen anggota gerak untuk melihat:a. tanda-tanda osteoporosis tulang-tulangb. tanda-tanda kalsifikasi arteri.2. Arteriografi. Ciri khas dari gambaran arteriografi pada tromboangitis
obliterans yaitu bersifat segmental, artinya sumbatan terdapat pada beberapa tempat, tapi segmen di antara tempat yang tersumbat itu normal. Pada kasus lanjut biasanya terjadi kolateralisasi.
Pada angiografii tersebut ditemukan gambaran “corkscrew” dari arteri dan gambaran iskemia
3. Pemeriksaan Doppler dapat membantu mengetahui kecepatan aliran darah dalam pembuluh.
4. Pada pemeriksaan histopatologis, lesi dini memperlihatkan oklusi pembuluh darah oleh trombus yang mengandung PMN dan mikroabses; penebalan dinding pembuluh darah secara difus.
1. Tindakan untuk menghentikan progresivitas penyakit, antara lain pasien mutlak harus berhenti merokok.
2. Tindakan untuk menimbulkan vasodilatasi:- mencegah vasokontriksi dengan menjaga suhu. Suhu paling
baik ialah suhu kamar dan dianjurkan tinggal di daerah iklim panas.
- Diberikan obat vasodilator3. Cara memperbaiki sirkulasi ialah dengan oscillating bed dan
letak kaki 20 – 30 cm di bawah permukaan jantung (bila edema kaki diletakkan setinggi jantung).
4. Terapi bedah untuk penderita buerger meliputi debridement konservatif jaringan nekrotik atau gangrenosa , amputasi konservatif dengan perlindungan panjang maksimum bagi jari atau ekstremitas
5. Indikasi amputasi ialah terdapatnya gangren yang luas atau infeksi yang tak dapat diatasi, rasa nyeri yang tak dapat diatasi dengan obat-obatan atau tindakan operatif lainnya; dan pada arteriografi tidak menunjukkan kolateralisasi.
6. Pencegahan dan pengobatan terhadap ulserasi/gangren dengan cara:
a. mencegah trauma/infeksi, penting untuk memelihara kebersihan kaki
B. antibiotik
7. Simpatektomi lumbal dilakukan dengan cara mengangkat paling sedikit 3 buah ganglion simpatik, yaitu Th12, L1 dan L2. Dengan ini efek vasokonstriksi akan dihilangkan dan pembuluh darah yang masih elastis akan melebar sehingga kaki atau tangan dirasakan lebih hangat.
prognosisJika sudah terjadi gangren burukPada pasien perokok lebih buruk dari pasien
tidak merokok
PENYAKIT OKLUSI PEMBULUH ARTERI AKUT
definisi oklusi akut pada pembuluh darah
etiologiPada dasarnya disebabkan penutupan lumen
arteri oleh trombus/emboli. Lebih sering pada percabangan
Lokasi oklusi yang khas adalah pada percabangan pembuluh arteri besar, mis: ekstremias bawah pada perabangan A. illiaca, A. femoralis, dan A. poplitea.
Manifestasi klinisTergantung lokasi dan keparahan oklusi dan
derajat kompensasiSemakin perifer, prognosis semakin baikKeluahn tergantung pada beratnya hipoksia
seperti sakit hebat tiba-tiba, kulit dingin dan pucat, bercak-bercak sianotik, parestesia, gangguan sensitibilitas dan terbatasnya gerakan.
Dalam keadaan parah bisa menimbulkan komplikasi seperti gangguan sirkulasi, syok dan gangren.
Pemeriksaan dan diagnosisPetunjuk obyektif untuk dianosis adalah
hilangnya pulsasi di sebelah distal oklusi.Pada osilografi, amplitudo aliran melemah
sekali bahkan sampai menghilang
terapiPada oklusi akut yang belum lebih dari 7-10
hari adalah trombolisis seperti streptokinase,urokinase.
Terapi dengan trombolisis digunakan untuk mencairkan bekuan darah (clot) semakin baru bekuan tersebut, semakin efektif
Bedah :terapi bedah digunakan untuk membebaskan lumen dari trombus dan mengembalikan aliran darah
Konservatif :Meletakkan ekstremitas yang sakit pada
posisi yang lebih rendahMembungkus dengan kapasMemberikan analgesikPenanganan syok (kondisional).
prognosisTergantung letak emboli, lama oklusi,
perluasan oklusi, kesanggupan berkompensasi, penyakit dasar, umur, serta kondisi jantung dan pembuluh darah