Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Lokasi, Subjek dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika XIX-1 yang berlokasi di Jl.
Taman Pramuka No. 163 Bandung, pada semester genap tahun pelajaran
2014/2015. Pemilihan lokasi penelitian di sekolah tersebut karena sekolah SMA
Kartika XX-1 Bandung belum menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction.
Menurut Ningrum (2010, hlm. 375) “subjek penelitian adalah sumberdata
atau informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian”. Subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Kartika XIX-1 Bandung tahun
pelajaran 2014-2015 yang terdiri dari 4 kelas. Adapun karakteristik dari kelas
tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Karakteristik Siswa Kelas XI IIS Kartika XIX-1 Bandung
No Kelas Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Nilai Rata-
Rata
Siswa belum mencapai
KKM
1 XI IIS 1 92 62 80 40%
2 XI IIS 2 80 35 72 75%
3 XI IIS 3 89 60 78 47%
4 XI IIS 4 82 40 74 74%
Sumber : Dokumen Guru Geografi
Berdasarkan tabel tersebut, maka yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini adalah kelas XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IIS 4 sebagai kelas
kontrol, yang diambil secara purposive sampling, merupakan teknik yang
digunakan untuk menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang telah
dibuat dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2011, hlm.
124) “Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu”.
B. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011, hlm. 3).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
26
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian kuasi eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan
untuk mencari pengaruh suatu treatment tertentu yang diberikan dalam kondisi
yang dikendalikan. Penelitian kuasi eksperimen merupakan bagian dari metode
kuantitatif yang memiliki ciri khas yaitu adanya kelompok kontrol dari suatu
yang diteliti (Sugiyono, 2008, hlm 72).
Suatu penelitian kuasi eksperimen pada prinsipnya merupakan metode
sistematis untuk membangun suatu hubungan sebab akibat. Penelitian kuasi
eksperimen bertujuan untuk mengatur situasi dimana pengaruh variabel terhadap
variabel terikat dapat diidentifikasi.
Beberapa karakteristik dalam penelitian kuasi eksperimen, yaitu adanya
tindakan perlakuan pada variabel yang dilakukan secara terencana oleh peneliti,
adanya kelompok kontrol yang dilakukan oleh peneliti untuk mengontrol variabel
pada kelompok eksperimen dan adanya tindakan observasi yang dilakukan oleh
peneliti selama proses eksperimen berlangsung.
Dalam bidang pendidikan, penelitian kuasi eksperimen cocok dilakukan
karena metode pengajaran yang lebih tepat di setting secara alami dan dapat
dibandingkan dalam keadaan yang tidak bias. Selain itu, penelitian penelitian
dasar yang bertujuan untuk menurunkan prinsip teoritis kedalam ilmu terapan
sesuai dengan permasalahan di sekolah (Sukardi, 2003, hlm. 180-182).
Desain penelitian merupakan suatu semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Bentuk penelitian ini berupa adanya
pretest dan posttest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk
mengetahui pemahaman konsep siswa.
Kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) dan kelompok kontrol tidak menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction. sedangkan desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain Nonequivalent Control Group Design.
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
27
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono, 2008, hlm. 79)
Keterangan :
O1 : pretest pada kemlompok eksperimen
O2 : posttest pada kemlompok eksperimen
O3 : pretest pada kelompok kontrol
O4 : posttest pada kelompokm kontrol
X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Instruction
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan, agar tidak
terjadi kesalah pahaman dalam penelitian ini.
a. Problem Based Instruction merupakan suatu model pembelajaran yang
menekankan konsep-konsep dan informasi yang dijabarkan dari disiplin-
disiplin akademik (Suprijono, 2009, hlm. 71).
Adapun langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Instruction terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Orientasi siswa kepada masalah
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
b. Kelompok eksperimen adalah suatu kelompok yang dikenakan perlakuan
berupa model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Kelompok
eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 2 dengan jumlah 35
Orang, di SMA Kartika XIX 1 Bandung
c. Kelompok control adalah suatu kelompok yang tidak menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
d. Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian
seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk
yang lebih difahami, mampu memberikan interpretasi, dan mampu
mengaplikasikannya. Bloom (dalam Novianti 2013, hlm. 25). Pemahaman
konsep tersebut dijabarkan menjadi tiga aspek pemahaman, yaitu kemampuan
translasi, interpretasi dan ekstrapolasi konsep-konsep pada materi pokok
Lingkungan Hidup.
28
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61) variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelejari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat yaitu
variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas.
Tabel 3.3
Variabel Penelitian
Variabel bebas (X) Variabel terikat (Y)
Model Problem Based Instruction
1. Orientasi siswa kepada masalah
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Pemahaman konsep
1. Translasi
2. Interpretasi
3. Ekstrapolasi
Sumber : Sugiyono (2011, hlm. 61)
E. Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes ini dilakuka untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep
peserta didik yang digunakan untk mengukur pengetahuan awal dan
ketercapaian hasil belajar setelah dilakukan treatment, tes disusun berdasarkan
pada indikator standar kompetensi dan kompetensi inti yang hendak dicapai
juga berdasar pada indikator pemahaman konsep Taksonomi Bloom.
Aspek pemahaman terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pemahaman
translasi, interpretasi dan ekstrapolasi. Tes pemahaman konsep ini
dilaksanakan sebanayak dua kali, yaitu sebelum melakukan treatment (pre
test) dan setelah melakukan treatment (post-test).
Tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal
dengan lima pilihan jawaban (A,B,C,D dan E) yang sebelumnya telah diuji
cobakan terlebih dahulu agar diperoleh soal yang layak untuk digunakan.
29
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun pengujian soal ini dilakukan di kelas XI IIS 3. Instrument ini
mencakup ranah kognitif pada aspek aspek translasi, aspek interpretasi.
Sedangkan tugas digunakan untuk aspek ekstrapolasi. Soal-soal yang
digunakan pada pre test dan post test merupakan soal yang sama, hal ini
dimaksudkan agar tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrument terhadap
perubahan pengetahuan dan pemahaman yang terjadi.
2. Tugas
Tugas merupakan salah satu instrument yang digunakan untuk mengukur
pemahaman konsep pada aspek ekstrapolasi, yang berupa tugas membuat
poster tentang pencemaran lingkungan hidup.
3. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan pada saat mengamati bagaimana proses
pembelajaran di kelas, terdapat daftar ceklis keterlaksanaan proses
pembelajaran selama pembelajaran dengan model pembelajaran ini
berlangsung sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Observer
memberikan tanda ceklis pada kolom “ya” atau “tidak” jika kriteria yang
dimaksud dalam daftar cek dilakukan oleh guru. Lembar observasi yang telah
disusun tidak diuji cobakan, tetapi dikoordinasikan kepada observer agar tidak
terjadi kesalahpahaman terhadap isi dari lembar observasi tersebut.
F. Validasi Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah instrumen.
“Validitas item dari suatu tes adalah, ketetapan mengukur yang dimiliki oleh
sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu
totalitas), dalam mengkur apa yang seharusnya diukur lewat butir item
tersebut” (Sudijono, 2012, hlm. 182). Validitas soal di uji dengan
menggunakan rumus korelasi Point Biserial, diperleh dengan menggunakan
rumus :
𝑟𝑝𝑏𝑖 =𝑀𝑝 − 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 𝑝
𝑞
30
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
Rpbi = Koefesien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan
korelasi antara variabel I dengan Variable II, yang dalam hal ini
dianggap sebagai Koefisien Validitas Item
Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butuir
item yang bersangkutan telah dijawab betul
Mt = Skor rata-rata dari skor total
SDt = Deviasi standar dari skor total
p = Proposi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya
q = Proposi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji validitasmya.
(Sudijono, 2012, hlm. 185)
Untuk menentukan valid atau tidaknya suatu soal, rpbi harus dibandingkan
dengan rtabel. Apabila hasil rpbi < rtabel , maka soal tersebut tidak valid.
Sedangkan jika rpbi > rtabel , maka soal tersebut dinyatakan valid. Interpretasi
nilai rpbi digunakan db sebesar (N-nr), yaitu 20-2=18. Derajat kebebasan itu lalu
dikonsultasikan kepada nilai “r” product moment, pada taraf signifikansi 5% dan
taraf signifikansi 1%. Hasilnya sebagai berikut : rtabel atau rt pada taraf 5% =
0,444 dan rtabel atau rt pada taraf 1% = 0,561. (Sudijono, 2012, hlm. 190).
2. Daya pembeda
Daya pembeda suatu butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut
untuk membedakan peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi dengan
peserta didik yang mempunyai kemampuan rendah. Daya pembeda ditentukan
oleh angka indeks diskriminasi (D). Persamaan untuk mengetahui besar daya
pembeda adalah
Keterangan :
D = Discriminatory power (angka indeks dieskriminasi item)
BA = Banyaknya testee kelompok atas (the higher group) yang dapat
menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan
JA = Jumlah testee yang termasuk dalam kelompok atas
BB = Banyaknya testee kelompok bawah (the lower group) yang dapat
menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan
JB = Jumlah testee yang termasuk dalam kelompok kelompok bawah
D= BA
JA
−BB
31
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudijono, 2012, hlm. 390)
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Sumber : Sudijono (2012, hlm. 389)
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal dapat dinyatakan sebagai butir item yang baik
apabila butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah atau dengan
kata lain tingkat kesukaran soal tersebut sedang atau cukup (Sudijono, 2012, hlm.
370). Rumus untuk menentukan besar tingkat kesukaran soal adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
P = Propotion = proposi = proposa = difficulty index = angka indeks
kesukaran item
= Banyaknaya testee yang dapat menjawan dengan betul terhadap
butir item yang bersangkutan
N = Jumlah testee yang mengikuti tes
(Sudijono, 2012, hlm. 372)
Tabel 3.5
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran
Keterangan
Indeks Daya Pembeda Keterangan Keterangan
≤ 0,20 Jelek Butir item memiliki daya
pembeda lemah
0,20 - 0,40 Sedang/Cukup Butir item memiliki daya
pembeda cukup
0,40 - 0,70 Baik Butir item memiliki daya
pembeda yang baik
0,70 - 1,00 Baik Sekali Butir item memiliki daya
pembeda sangat baik
Negatif Jelek Butir item memiliki daya
pembeda jelek sekali
P =
N
32
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
≤ 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
≥ 0,70 Mudah
Sumber: Sudijono (2012, hlm. 372)
4. Reliabilitas
Realiabilitas adalah suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Tes dipercaya
jika memberikan hasil yang tetap apabila di teskan berkali kali. Indeks reliabilitas
soal diperoleh dengan menggunakan rumus product moment, yaitu :
Keterangan :
N = Jumlah subyek (sample/testee)
X = Skor-skor tes pada separoh belahan pertama (Gasal)
Y = Skor-skor hasil tes pada separoh belahan kedua (Genap)
∑x’y’ = Product of the moment = jumlah dari hasil perkalian silang
antara frekuensi sel pada peta korelasi, dengan x dan y
(Sudijono, 2012, hlm. 216)
Jika data telah diperoleh , koefisien reliabilitas butir soal dicari dengan
rumus Spearman-Brown, yaitu :
Keterangan :
r11 = Kofesien realibilitas tes secara keseluruhan
= Koefesien korelasi product moment antara separoh (1/2) tes
(belahan I) dengan separoh (1/2) tes (bilangan II) dari tes tersebut
1 & 2 = Bilangan Konstan
(Sudijono, 2012, hlm. 217)
Tabel 3. 6
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Keterangan
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0,200 – 0,400 Rendah
rxy = N XY -( X) ( Y)
{ N X2 - X )2 {N Y2 - Y )
2
r11 =2 𝑟 11
22
1 + r 1122
33
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,400 – 0,600 Cukup
0,600 – 0,800 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
Sumber : Sudijono (2012, hlm. 224)
G. Hasil Uji Coba Instrumen Tes
Adapun hasil uji validitas soal, tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal
dan reliabilitas soal disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji Coba Instrumen Tes
No.
Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran
Daya
Pembeda
Status
Soal
Reliabilitas
Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket Diterima Nilai Ket
1 6.08 Valid 0,54 Sedang 0,36 Sedang Diterima
0,34
Rendah
2 7.89 Valid 0,77 Mudah 0,23 Sedang Diterima
3 1.44 Valid 0,37 Sedang 0,28 Sedang Diterima
4 3.91 Valid 0,51 Sedang 0,28 Sedang Diterima
5 3.98 Valid 0,45 Sedang 0,6 Baik Diterima
6 7.17 Valid 0,71 Mudah 0,2 Sedang Diterima
7 7.31 Valid 0,68 Mudah 0,43 Baik Diterima
8 6.01 Valid 0,68 Mudah 0,43 Baik Diterima
9 5.94 Valid 0,6 Sedang 0,35 Sedang Diterima
10 7.02 Valid 0,71 Mudah 0,26 Sedang Diterima
Sumber : Hasil Penelitian 2015
1). Hasil Uji Validitas Soal
Berdasarkan hasil uji coba, dari 10 soal yang diuji cobakan, semua butir
soal dinyatakan valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 sehingga layak
digunakan sebagai instrument test.
2). Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil uji indeks kesukaran soal, dari 10 soal yang yang diuji
cobakan termasuk kedalam kategori soal sedang, dan mudah. Terdapat lima soal
dengan indeks sedang yaitu terdapat pada nomor 1,3,4,5 dan 9. Sedangkan sisanya
yaitu lima soal dengan indeks mudah yaitu terdapat pada nomor 2,6,7,8 dan 10.
3). Hasil Daya Pembeda Soal
Berdasarkan hasil uji indeks daya pembeda, dari 10 soal yang diuji cobakan
terdapat tiga soal yang termasuk kedalam kategori daya pembeda yang baik,
34
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu nomor 5, 7 dan 8. Sedangkan sisanya, tujuh soal termasuk kedalam
kategori daya pembeda sedang, yaitu terdapat pada nomor 1,2,3,4,6,9, dan 10.
4). Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil item soal benar dengan belah Genap-Gasal maka
diperoleh hasilnya sebagai berikut :
rxy = N XY -( X) ( Y)
{ N X2 - X )2 {N Y2 - Y )
2
rxy = 35 (380) - (113) . (115)
√{ 35 39 - 113)2 {35 446 - 115)
2
rxy = 13300 - 12995
√{13650 - 12759 {15610 - 13225
rxy = 3 5
√ 881 2384
rxy = 305
21 1185
rxy = 305
1449,54
rxy = 0,21
Hasil korelasi skor belahan gasal genap (rxy) menggunakan korelasi
product moment menunjukan koefisien 0.21 Koefisien korelasi tersebut
merupakan realibilitas sebagian tes, untuk mengetahui realibilitas seluruh tes
maka dihitung dengan rumus Spearman-Brown :
r11 = 2 11
22
1 + r 1122
r11 = 2 21
1 + 21
r11 = 42
1 21
35
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r11 = 34
Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien
realibilitas setengah menjadi realibilitas penuh diperoleh angka menunjukan
realibilitas dengan katagori rendah.
H. Analisis Data Hasil Tes
1. Penskoran
Penskoran untuk bentuk test pilihan ganda adalah dengan
menggunakan metode rights only, yaitu jawaban yang benar diberi skor satu
dan jawaban salah atau soal tidak dijawab diberi skor nol. Skor tiap siswa
ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang bnear dengan
menggunakan rumus :
S = R
Keterangan :
S = skor yang diperoleh
R = jawaban siswa yang benar
(Arikunto, 2009, hlm. 172)
2. Uji X2
(Chi Square)
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui hasil pengukuran yang berupa
skor kemampuan yang diperoleh dari pre test dan post test akan berdistribusi
normal atau tidak. Dalam uji normalitas, penulis menggunakan rumus X2
(Chi
Square). X2
digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan frekuensi yang di
observasi Oi (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data) dengan frekuensi yang
diharapkan Ei. Analisis frekuensi digunakan untuk melihat perbedaan dua
variabel atau lebih dan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang
lainnya.
Langkah –langkah pengukuran dengan menggunakan X2
(Chi Square)
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan rentang skor, yaitu skor terbesar dikurangi skor terkecil, dihitung
dengan persamaan dasarnya ditujukan pada rumus :
𝑅 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
36
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudjana, 1986, hlm. 89)
2. Menentukan banyanknya kelas interval, dihitung dengan persamaan dasarnya :
Keterangan :
K = banyaknya kelas interval
1 = bilangan tetap
3,3 = bilangan tetap
Log = logaritma
n = jumlah siswa uji coba
(Sudjana, 1986, hlm. 46)
3. Menentukan panjang kelas interval, dapat dihitung dengan persamaan
dasarnya ditunjukkan pada rumus :
Keterangan :
P = panjang kelas
r = rentang skor
k = banyaknya kelas
(Sudjana, 1986, hlm. 46)
4. Memasukkan data skor ke dalam tabel distribusi frekuensi, seperti pada contoh
berikut :
No Interval Fi Xi xi2
fi.xi
fi.xi2
Keterangan :
fi = frekuensi skor yang sesuai untuk tanda xi
xi =frekuensi skor yang diperoleh siswa uji coba
(Sudjana, 1986, hlm. 94)
5. Menghitung rata-rata skor, dengan persamaannya :
Keterangan :
X = data pengamatan (nilai tes)
𝐾 = 1 + 3 3log n
P = 𝑟
𝑘
𝑋 = 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑓𝑖
37
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑fi = total frekuensi skor yang sesuai untuk tanda xi
Xi = skor yang diperoleh siswa uji coba
(Sudjana, 1986, hlm. 66)
6. Menghitung standar deviasi, dengan persamaan :
Keterangan :
n = jumlah siswa uji coba
S2
= standar deviasi sampel
∑fi = total frekuensi skor yang sesuai untuk tanda xi
xi = skor yang diperoleh siswa uji coba
1 = bilangan tetap
(Sudjana, 1986, hlm. 93)
7. Membuat daftar distribusi frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan,
seperti pada contoh tabel berikut :
Skor Batas
Kelas
Z F
[z]
Luas
kelas Interval
Ei Oi Oi –ei (Oi-Ei)2
X2
Keterangan :
Bk = batas kelas
Z = transformasi normal standar dari batas kelas
I = luas tiap kelas interval
x2
= chi square
Oi = frekuensi yang diobservasi
Ei = frekuensi yang diharapkan
8. Menghitung X2, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
x2
= Chi square
f0 = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
S2 =√n fi 𝒙𝒊𝟐− fi 𝒙𝒊 𝟐
n n − 1
𝑋2 = 𝑓0 − 𝑓ℎ
2
𝑓ℎ
38
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudjana, 1986, hlm. 272)
9. Menentukan derajat kebebasan (dk), dapat dihitung dengan persamaan
dasarnya ditunjukkan dengan rumus :
Keterangan :
K = banyakny kelas interval
3 = bilangan tetap
(Sudjana, 1986, hlm. 270)
10. Menentukan nilai X2 tabel dari chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05)
11. Memebandingkan harga X2
hitung dengan X2
tabel
Untuk menentukan kriteria uji normalitas (X2) menggunakan ketentuan sebagai
berikut
1) Jika X2
hitung < X2
tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
2) Jika X2
hitung > X2
tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi normal
3. Uji F
Setelah mengetahui bahwa kedua sampel berdistribusi normal, maka
langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogentiasnya. Untuk mencari nilai
homogenitas pada kedua sampel, penulis menggunakan uji F, dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
4. Menghitung harga varian pada kelompok eksperimen dan kelompok control
5. Menghitung varian terbesar (S2b) dan varian terkecil (S
2k)
6. Mensubsidikan S2b dan S
2k pada persamaan :
Keterangan :
Fhitung = nilai yang dicari
S2b = varian terbesar
S2k = varian terkecil
(Sudjana, 1986, hlm. 66)
7. Menentukan derajat kebebasan dengan persamaan, dk = N-1
8. Menentukan nilai F tabel pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05)
Dk = K-3
𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =S2b
𝑆2𝑘
39
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Membandingkan harga F hitung dengan F
tabel
Untuk menentukan kriteria uji homogenitas (F) menggunakan ketentuan sebagai
berikut
a. Jika F hitung < F
tabel, maka data tersebut homogen
b. Jika F hitung > F
tabel, maka data tersebut tidak homogen
4. Uji t
Setelah semua data penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis
untuk menjawab hipotesis. Setelah data berdistribusi normal dan homogeny, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan uji t yang
dikemukakan oleh Gosset. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian
hipotesis ini adalah sebagai berikut :
1. Melihat harga mean pada kedua kelompok
2. Melihat harga varian pada kedua kelompok
3. Menghitung jumlah subyek pada kedua kelompok
4. Menghitung F
hitung, dapat dihitung dengan persamaan dasarnya sebagai
berikut:
Keterangan :
x1 = rata-rata skor kelas eksperimen
x2 = rata-rata skor kelas kontrol
s12
= varians kelompok eksperimen
s22 = varians kelompok kontrol
n12 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n22 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol.
(Sudjana, 1986, hlm. 233)
5. Menentukan derajat kebebasan dengan persamaan, dk = N1+N2-2
6. Menentukan nilai t dari tabel sebagai t tabel pada (α = 0,05)
7. Membandingkan harga t hitung dengan t
tabel
Untuk menentukan kriteria uji hipotesis (t) menggunakan ketentuan sebagai
berikut:
a. Jika Jika t hitung < t
tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
b. Jika t hitung > ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
𝑡 = 𝑥1−𝑥2
𝑠 ²
𝑛 −
𝑠 ²
𝑛
40
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Perhitungan Gain
Apabila telah diperoleh skor pre-test dan post-test, maka harus dihitung
selisih antara skor pre-test dan post-test untuk mengetahui nilai gain. Rumus
yang digunakan untuk menghitung nilai gain adalah :
Ketarangan :
G = gain
T1 = skor pre-test
T2 = skor post-test
Setelah nilai gain diperoleh, maka dilakukan perhitungan skor gain
ternormalisasi yaitu perbandingan antara skor gain yang diperoleh peserta didik
dengan skor gain maksimal yang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk
menghitung skor gain ternormalisasi adalah :
Keterangan :
<g> = gain normal
T1 = skor pre-test
T2 = skor post-test
Is = skor ideal
Setelah memperoleh nilai gain ternormalisasi untuk masing-masing data
peserta didik, maka dihitung nilai rata-rata gain ternormalisasi. Berikut tabel
interpretasi dari nilai gain ternormalisasi :
Tabel 3.8
Interpretrasi Skor Rata-Rata Gain Ternormalisasi
Nilai Kriteria
0,71-1,00 Tinggi
0,31-0, 70 Sedang
0,00-0,30 Rendah
(Hake, 1998)
I. Parameter Penilaian Pemahaman Konsep
Setelah penelitian dilaksanakan, maka dilakukan pengolahan data terhadap
tes dan tugas yang diberikan kepada peserta didik pada kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Pengolahan data tes dan tugas setelah pembelajaran bertujuan
untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep peserta didik. Adapun
pengolahan data pemahaman konsep setelah pembelajaran dilakukan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol yaitu dengan rumus :
𝐺 = 𝑇2 − 𝑇1
< 𝑔 > = 𝑇2 − 𝑇1
𝐼𝑠 − 𝑇1
41
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
J. Bagan Alur
penelitian
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasar pada studi pustaka dan studi empiris
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan merumuskan masalah yang terkait
dengan studi empiris pada proses pembelajaran. Landasan konseptual penelitian
Rumusan Masalah
Landasan Konseptual
Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian Uji Validasi
Soal
Proses Pembelajaran dan Pengumpulan
Data di SMA Kartika XIX-1 Bandung
Pemahaman Konsep Pencemaran
Lingkungan Hidup Sebelum Pembelajaran Pretest
Problem Based Instruction
Pemahaman Konsep Pencemaran
Lingkungan Hidup setelah Pembelajaran Postest
Instruction
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Nilai setelah pembelajaran = 𝑡𝑒𝑠+𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠+𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖
3
Studi Pustaka dan Empiris
42
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, yakni merujuk pada
kurikulum yang digunakan oleh sekolah tempat penelitian berlangsung.
SMA Kartika XIX-1 Bandung menggunakan kurikulum 2013. Kemudian
membuat perangkat pembelajaran yang disesuikan dengan kurikulum yang
digunakan. Setelah perangkat pembelajaran dan instrument dibuat, selanjutnya
dilakukan uji validasi terhadap instrument yang akan digunakan dalam proses
penelitian.
Adapun uji validasi soal dilakukan masih di sekolah yang sama, namun di
kelas yang tidak digunakan untuk penelitian. Pelaksanan proses pembelajaran
selama penelitian disesuaikan dengan RPP, bahan ajar, instrumen dan lembar
observasi yang telah dibuat sebelumnya. Pada proses pembelajaran yang
dilakukan ketika penelitian bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep
peserta didik sebelum dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
Susi Susilawati, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu