ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KUALA TUNGKAL
SKRIPSI
KHUZAIPAH
TB. 150 980
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KUALA TUNGKAL
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
KHUZAIPAH
TB. 150 980
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
MOTTO
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَىْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَهُ إِنَّ رَبَّكَ هُىَ أَعْلَمُ بِمَهْ ضَلَّ عَهْ سَبِيلِهِ وَهُىَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيهَ
[٥٢١]النحل:
Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. Qs. An
Nahl : 125 (Departemen Agama , 2011, hal.102).
PERSEMBAHAN
Untaian rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah
SWT, dan shalawat teriring salam tercurahkan untuk baginda Rasulullah Nabi
Muhammad SAW, kepadanya hamba selalu menghaturkan do’a dan kepadanya
pula hamba menteladani uswatun hasanah yang mulia.
Skripsi ini saya persembahkan kepada ayahanda tercinta Jahrani dan ibunda
tercinta Nurjannah Yang tiada pernah hentinya selalu memberikan ku semangat,
do’a, dorongan, nasehat, kesabaran dan kasih sayang, serta pengorbanan yang tak
tergantikan
yang telah diberikan kepadaku.
Kepada adikku , Fitriani dan Rudhatul Fitri dan keluargaku Abdul Lathif.
Terimakasih atas segala bantuan, do’a dan juga dukungan yang selalu
diberikan kepadaku. Kepada teman-teman seangkatan Biologi A 2015,
serta sahabat Debby Faraditha, Difia Arisandy, Desi Septiana Sari, Hanum
Anggraeni, Effriyana Utama Sari, Kintan Praditasari, Sania Maisara.
Terimakasih atas bantuannya selama ini.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan skripsi ini. Selanjutnya Shalawat beriring salam senantiasa
terlimpahkan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang dengan ilmu
pengetahuan.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat akademik guna
memperoleh gelar sarjana pada program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyelesaian skripsi ini telah banyak melibatkab pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA sebagai Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberkan kesempatan dan kewenangan
kepada saya untuk menulis skripsi dengan penuh tanggung jawab.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang senantiasa memberi
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Reny Safita, S.Pt., M.Pd sebagai Ketua Jurusan Tadris Biologi dan
Bapak Fery Kurniawan, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Tadris Biologi
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
4. Ibu Badariah, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Bapak Fery
Kurniawan, M.Si sebagai dosen pembimbing II yang dengan ikhlas dan
Ridha meluangkan waktu, tenaga, memberikan ilmu, arahan, bimbingan,
motivasi, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Tadris Biologi atas ilmu dan
pendidikan yang telah Bapak dan Ibu berikan.
6. Bapak kepala sekolah MAN 1 dan MAN 2 kuala Tungkal yang telah
memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di
lapangan.
7. Ibu Guru mata pelajaran Biologi MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal yang
telah membantu penulis dalam memperoleh data.
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
sehingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
ABSTRAK
Nama : Khuzaipah
Jurusan : Tadris Biologi
Judul : Analisis Standar Proses Pembelajaran Biologi di
Madrasah Aliyah Negeri Kuala Tungkal
Analisis Standar Proses Pembelajaran merupakan proses pembelajaran
yang berlangsung, meliputi proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
penilaian pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri Kuala Tungkal. Jenis
penelitian ini adalah penelitian Mixed Methods Reserach. Setting penelitian
ini dilaksanakan di MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal. Adapun subyek
dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Biologi, siswa kelas X MAN
1 dan MAN 2 Kuala Tungkal. Jenis dan sumber data menggunakan data
primer dan skunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan
data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa proses
pembelajaran di MAN 1 Kuala Tungkal dalam perencanaan pembelajaran
(RPP) pada pertemuan I nilai rata-rata 94,12 % kriteria sangat baik,
pertemuan II 88,23 % kriteria sangat baik, dan pertemuan III 82,35 % kriteria
baik. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan I 92,35 % kriteria sangat baik,
pertemuan II 84,61 % kriteria sangat baik dan pertemuan III 88,46 % kriteria
sangat baik. Dan untuk MAN 2 Kuala Tungkal perencanaan pembelajaran
(RPP) pertemuan I 82,35 % kriteria baik, pertemuan II 94,12 % kriteria
sangat baik dan Pertemuan III 94,12 % kriteria sangat baik. Pelaksanaan
pembelajaran pertemuan I 80,76 % kriteria baik, pertemuan II 88,40 %
kriteria sangat baik dan pertemuan III 92,30 % kriteria sangat baik. Dan untuk
penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru di MAN 1 dan MAN 2
Kuala Tungkal sudah baik karena ada penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Proses pembelajaran biologi di MAN 1 dan MAN 2 Kuala
Tungkal kelas X MIA sudah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) yang ada. Semua itu dapat dilihat dari hasil rata-rata penilaian RPP,
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran guru MAN 1 dikelas X MIA
memiliki kriteria sangat baik. Sedangkan rata-rata penilaian RPP,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran guru MAN 2 dikelas X MIA
memiliki kriteri sangat baik. Peneliti selanjutnya diharapkan membuat
perencanaan yang matang terlebih dahulu sebelum melaksanakan peneitian.
Kata Kunci : proses pembelajaran, Biologi
ABSTRACT
Name : Khuzaipah
Department : Tadris Biology
Title : Analysis of Biology Learning Process Standards at Kuala
Tungkal Madrasah Aliyah Negeri
Standard Analysis of Learning Process is a learning process that takes
place, including the learning planning process, the implementation of the
learning process, and the assessment of learning. The purpose of this study
was to determine learning planning, implementation of learning, and learning
assessment at Kuala Tungkal State Islamic School. This type of research is a
Mixed Methods Research method. The setting of this study was carried out in
MAN 1 and MAN 2 Kuala Tungkal. The subjects in this study were Biology
subject teachers, class X MAN 1 and MAN 2 Kuala Tungkal. Data types and
sources use primary and secondary data. The technique of collecting data uses
observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques carried
out data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The technique
of checking the validity of the data is done by triangulation. The results
showed that the learning process in MAN 1 Kuala Tungkal in learning
planning (RPP) at the first meeting had an average score of 94.12%, the
criteria were very good, the second meeting 88.23% the criteria were very
good, and the meeting III 82.35% criteria well. The implementation of
learning meeting I 92.35% criteria is very good, meeting II 84.61% criteria
very good and meeting III 88.46% criteria very good. And for MAN 2 Kuala
Tungkal learning planning (RPP) I meeting 82.35% criteria good, meeting II
94.12% criteria very good and Meeting III 94.12% criteria very good. The
implementation of the first meeting learning was 80.76%, the criteria were
good, the second meeting was 88.40%, the criteria were very good and the
third meeting was 92.30%, the criteria were very good. And the assessment of
learning carried out by teachers in MAN 1 and MAN 2 Kuala Tungkal is
good because there is an assessment of attitudes, knowledge, and skills. The
biology learning process in MAN 1 and MAN 2 Kuala Tungkal in class X
MIA is in accordance with the existing National Education Standards (SNP).
All of that can be seen from the results of the average assessment of RPP, the
implementation and assessment of teacher learning MAN 1 in class X MIA
has very good criteria. While the average assessment of RPP, implementation,
and assessment of MAN 2 teacher learning in class X MIA has very good
criteria. The next researcher is expected to make careful planning before
carrying out the research.
Keywords: learning process, Biology
DAFTAR ISI
Isi Judul Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... ii
NOTA DINAS ...................................................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN...............................................................................................
.vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ x
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................5
C. Batasan Masalah ................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah................................................................................ 5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori ..................................................................................... 7
B. Studi Relevan ........................................................................................ 14
C. Kerangka Fikir ...................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................................ 21
B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................... 21
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 23
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 25
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 26
G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 27
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ..................................................................................... 29
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ........................................................ 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 49
B. Saran ..................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 20
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tngkal ................... 32
Gambar 4.2 Struktur Organisasi MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tngkal ................... 33
Gambar 4.3 Hasil Penilaian Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Man 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ................................................... 44
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Studi Relevan ........................................................................................ 16
Tabel 3.1 Daftar Guru Sebagai Informan ............................................................. 23
Tabel 3.2 Pengumpulan Data Penelitian .............................................................. 24
Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan ........................................................................... 25
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian .................................................................................. 27
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ................. 34
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ................. 35
Tabel 4.3 Daftar Nama Guru Biologi MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ........ 36
Tabel 4.4 Daftar Nama Guru Biologi MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ......... 36
Tabel 4.5 Jumlah Siswa MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ............................. 37
Tabel 4.6 Jumlah Siswa MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ............................. 37
Tabel 4.7 Analisis Perencanaan Pembelajaran ..................................................... 38
Tabel 4.8 Analisis Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1: Proses Belajar Mengajar di MAN 1 Kuala Tungkal ........................ 53
Lampiran 2 : Kisi-kisi Pedoman Wawancara........................................................ 60
Lampiran 3 : Pedoman Observasi Guru ................................................................ 63
Lampiran 4 : Pedoman Observasi Siswa ............................................................... 64
Lampiran 5 : Penilaian Perencanaan Pembelajaran MAN 1 Kuala Tungkal ........ 65
Lampiran 6 : Penilaian Perencanaan Pembelajaran MAN 2 Kuala Tungkal ........ 71
Lampiran 7 : Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran MAN 1 Kuala Tungkal ........ 77
Lampiran 8 : Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran MAN 2 Kuala Tungkal ........ 83
Lampiran 9 : Format RPP MAN 1 Kuala Tungkal ............................................... 89
Lampiran 10 : Format RRP MAN 2 Kuala Tungkal ............................................. 95
Lampiran 11 : Surat Perintah Penelitian/Riset ...................................................... 103
Lampiran 12 : Salinan Permendikbud RI No.22 dan 23 Tahun 2016 ................... 105
Lampiran 13 : Kartu Bimbingan Skripsi Tugas Akhir .......................................... 132
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dasar pendidikan adalah suatu yang sangat fundamental dalam
pendidikan. Karena dengan sadar itu akan menetukkan corak dan isi
pendidikan. Dasar pendidikan nasional Indonesia, mengacu pada UU Nomor
22 Tahun 2016 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dengan demikian, setiap satuan pendidikan yang
diselenggarakan wajib berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945 (Hafid,
Ahiri dan Haq, 2014, hal. 86).
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwat dalam
kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar
sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.
Dalam pembelajaran terjadi interaksi anatar komponen guru, materi
pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara komponen-komponen tersebut
melibatkan sarana dan prasarana seperti metode, media, dan penataan
lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang
memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya
(Hamalik, 2014, hal. 3).
Dari komponen pembelajaran, guru dan siswa adalah komponen yang
paling vital yang memberi pengaruh dalam pembelajaran. Hubungan guru
dengan siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat
menentukan. Bagaimana pun baiknya bahan pengajaran yang diberikan, serta
metode yang digunakan, namun jika hubungan guru dan siswa tidak
harmonis, maka dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan.
Sehingga guru tidak hanya bertugas untuk menyelesaikan materi pelajaran
tetapi harus mengutamakan sikap dan kualitas. Jadi peranan seorang guru
sangat penting dalam proses pembelajaran (Sardiman, 2010, hal. 146).
Dalam pembelajaran, guru sebagai pendidik berinteraksi dengan
peserta didik yang mempunyai potensi beragam. Untuk itu, pembelajaran
hendaknya lebih diarahkan pada proses belajar kreatif dengan menggunakan
proses berpikir divergen (proses berpikir ke macam-macam arah dan
menghasilkan banyak alternatif penyelesaian) maupun proses berpikir
konvergen (proses berpikir mencari jawaban tunggal yang paling tepat).
Dalam konteks ini guru lebih banyak berperan sebagai fasilisator dari pada
pengarah yang menetukan segala-segalanya bagi peserta didik. Sebagai
fasilisator guru lebih banyak mendorong peserta didik (motivator) untuk
mengembangkan inisiatif dalam menjajagi tugas-tugas baru (Uno, 2009, hal.
26).
Pembelajaran biologi yaitu pembelajaran yang menekankan pada
pemberian pengalaman secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu
untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi
keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis,
menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan
keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan
data dan mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan
memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau
memecahkan masalah sehari-hari.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru
yang mengampu mata pelajaran biologi di MAN 1 dan MAN 2 kuala tungkal,
di dapati hasil bahwa keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi pembelajaran serta karakteristik siswa yang berbeda menjadi
hambatan atau permasalahan sehingga nilai yang diperoleh siswa masih
berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan
pada mata pelajaran biologi yaitu 70. Hal ini terlihat pada hasil ulangan
harian terakhir siswa kelas X MIA MAN 1 terdiri dari 23 orang siswa dengan
persentase ketuntasan 45,6 % sedangkan MAN 2 terdiri dari 15 orang siswa
dengan persentase 47,2 %. Rendahnya hasil belajar siswa ini dapat
disebabkan oleh beberapa aspek yaitu siswa sebagai peserta didik, guru
sebagai pendidik, serta sarana dan prasarana. Oleh karena itu perlu adanya
penguatan proses pembelajaran yang dilakukan melalui pendekatan saintifik,
yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu mengamati,
menanya, mencoba atau mengumpulkan data, mengasosiasi atau menalar, dan
mengkomunikasikan (5 M).
Tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah untuk (1)
mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar
mengajar (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional,
sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mangamati,
menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka
kerja yang logis dan terencana. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
meliputi identitas sekolah, identitas Mata Pelajaran/tema, kelas/semester,
materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran membuat fakta kosep
prinsip dan prosedur relevan, metode pembelajaran, media pembelajaran,
sumber belajaran, langkah-langkah pembelajaran mulai dari pendahuluan,
inti, dan penutup, dan penilaian hasil pembelajaran (Permendikbud, No. 22.
Tahun 2016).
Ketidaksesuaian antara perencanaan yang telah disiapkan guru
dengan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian hasil belajar yang dilakukan
guru belum optimal menjadi penyebab rendahnya pencapaian hasil belajar
siswa dan faktor lainnya adalah masih seringnya penerapan sistem
pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered ) yang diarahkan
pada pembelajaran. Guru lebih cenderung bertujuan menyelesaikan materi
sesuai dengan tujuan kurikulum dibandingkan penguasaan konsep siswa dan
kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa. Pelaksanaan praktikum sering
terkendala, penggunaan fasilitas laboratorium belum maksimal serta
keterbatasan sarana menyebabkan pelaksanaan praktikum belum sesuai
dengan kompetensi yang hendak dicapai.
Dari segi perencanaan, guru telah membuat perencanaan pembelajaran
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan standar
yang telah di tetapkan. Namun, pada pelaksanaan pembelajaran terkadang
langkah-langkah oleh guru tidak sesuai dengan yang ada di RPP. Cohnya
seperti guru hanya menuliskan judul materi pelajaran tanpa menjelaskan
tujuan pembelajaran sehingga langkah-langkah dalam pelaksanaan
pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan RPP. Dalam pelaksanaan
pembelajaran Biologi guru kurang menguasai keterampilan dasar yang harus
dimiliki seorang pengajar, terutama keterampilan yang menguatkan tentang
sebuah materi kepada siswa dan keterampilan mengelola kelas. Dari segi
evaluasi yang dilakukan oleh guru belum mencakup semua aspek Penilaian
Kinerja Guru (IPKG) tentang perencanaan pembelajaran. Guru cenderung
lebih memfokuskan dalam penilaian kognitif. Dari segi sarana dan prasarana
yaitu, kurang variatifnya media pembelajaran yang tersedia serta tidak adanya
buku teks Biologi yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
Dari uraian diatas perlu dianalisis penyebab masalah-masalah yang
terjadi pada proses pembelajaran Biologi. Masalah yang akan dianalisis
penyebabnya terkait dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, penilaian pembelajaran serta untuk mengetahui permasalahan
pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Negeri Kuala Tungkal.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis mencona mengangkat
permasalahan tersebut dalam judul “ANALISIS PROSES
PEMBELAJARAN BIOLOGI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI
KUALA TUNGKAL”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dikemukakan, dapat diidentifikasi
permasalahan yang akan diteliti dakam penulisan ini, yaitu :
1. Hasil belajar siswa mata pelajaran biologi masih rendah.
2. Kurangnya penggunaan laboratorium biologi untuk praktikum.
3. Pembelajaran tidak sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
4. Sumber Belajar hanya terbatas pada LKS saja.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebarnya ruang lingkup
penelitian ini dan agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka
penulis membatasi pokok masalahnya sebagai berikut :
1. Penelitian ini pada guru biologi di MAN 1 dan MAN 2 Kuala
Tungkal.
2. Subyek penelitian ini adalah di kelas X MIA MAN 1 dan MAN 2
Kuala Tungkal.
3. Penelitian ini terfokus pada proses pembelajaran pada perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian.
4. Kendala yang dialami oleh guru mata pelajaran biologi dalam
pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka masalah yang
akan diteliti adalah :
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Biologi di MAN 1 dan
MAN 2 Kuala Tungkal ?
2. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran Biologi di MAN dan
MAN 2 Kuala Tungkal ?
3. Bagaimana penilaian dalam pembelajaran Biologi di MAN dan
MAN 2 Kuala Tungkal ?
4. Kendala apa saja yang dialami guru mata pelajaran biologi dalam
pembelajaran di MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal ?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka tujuan penulisa
adalah :
a. Untuk mengetahui perencanaa pembelajaran Biologi kelas X
MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran Biologi
kelas X MAN 1 dan MAN 2 Kuala.
c. Untuk mengetahui penilaian dalam pembelajaran Biologi di
MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal.
d. Untuk mengetahui Kendala yang dialami oleh guru mata
pelajaran biologi dalam pembelajaran di MAN 1 dan MAN 2
kuala Tungkal.
2. Kegunaan Penelitian
Dari permasalahan di atas, maka kegunaan penulisan adalah :
a. Untuk khazanah ilmu pengetahuan penulis dalam dunia
pendidikan pada umumnya pendidikan biologi. dan secara
psikologi memberikan ruang kesadaran tentang arti penting
sebuah pengelolaan pengajaran dalam proses pembelajaran.
b. Untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas pembelajaran.
c. Bagi guru dapat memberikan masukan dalam melaksanakan
proses belajar di sekolah pada umumnya.
d. Bagi sekolah dapat memberikan masukan yang baik untuk
sekolah sebagai mutu pembelajaran.
e. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya pada persoalan
yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Analisis
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa seperti
karangan, perbuatan, dan sebagainya, untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia , 2005, hal. 37). Yang dimaksud analisis dalam hal ini adalah
penelitian dan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung, meliputi
proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran
penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan.
2. Pengertian Proses Pembelajaran
a. Proses
Proses adalah serangkaian kegiatan mulai dari menetukkan
sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan
(Handayaningrat, 1990, hal. 20). Proses adalah suatu rangkaian yang
berlangsung secara terus menerus (siagian, 1994, hal 114). Dari
pendapat yang di kemukakan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa proses adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah secara sederhana dapat diartikan sebagai
sebuah usaha memengaruhi emosi, intelektual dan spiritual seseorang
agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran
akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas dan
kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman
belajar. Pada prinsipnya pembelajaran tidak sama dengan pengajaran.
Pembelajaran menekankan pada aktivitas peserta didik, sedangkan
pengajaran menekankan pada aktivitas pendidikan. Jadi pembelajaran
dapat diartikan sebagai kegiatan membelajarkan siswa yang dinilai dari
perubahan perilaku dan meningkatnya pengetahuan dan pengalaman
pada diri siswa (Fathurrohman, 2012, hal. 6-8).
Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat
kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam
proses pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak
bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin ineraksi yang
saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal
(Rustaman, 2001, hal. 461).
perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan
keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan,
suasana, dan sebagainya) dan apa yang dilakukan (intensifikasi,
eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya).
Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat
terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang (Syaefudin Sa’ud,
2014, hal. 3-4). Karena pada hakikatnya bila suatu kegiatan direncanakan
terlebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan
lebih berhasil (Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, 2013,
hal. 22).
Pelaksanaan adalah proses berlangsungnya belajar mengajar
dikelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah interaksi
guru dengan murid dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada
siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran (Suryosubroto, 2013, hal.
29).
Penilaian merupakan bagian yang integral dalam proses mengajar.
Tiap pelajaran yang diberikan oleh guru hendaknya merupakan kebulatan
yang mempunyai tujuan khusus yang jelas bahan pelajarannya, proses,
mengajar-belajar, maupun penilaiannya. Bahkan ada kemungkinan satu
jam pelajaran merupakan rangkaian satuan-satuan kecil yang mengandung
semua unsur-unsur itu secara lengkap. Dengan demikian segera akan
diperoleh keterangan sehingga sampai manakah keberhasilan guru
mengajar tiap satuan atau tujuan khusus (Nasution, 2005, hal. 38).
Proses belajar merupakan tahapan perubahan perilaku kognitif,
afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didik. Perubahan
perilaku tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih
maju dari pada keadaan sebelumnya. Proses belajar dapat dilakukan
dengan melakukan pembelajaran, karena pembelajaran merupakan
serangkaian kegiatan yang dirancang terlebih dahulu untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada peserta didik. Dalam hal ini proses
pembelajaran merupakan interaksi yang harus dilakukan antara pendidikan
dan peserta didik dalam ruang dan waktu tertentu untuk mencapai standar
kompetensi yang diinginkan (Fatkhurrohman, 2012, hal. 28).
Peraturan Menteri Pendidikan mengenai Standar Nasional
Pendidikan No. 103 Tahun 2014 dan Cakupannya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, peraturan memiliki pengertian petunjuk yang dibuat
untuk mengatur (Bahasa, 2005, hal. 76). Dari pengertian tersebut dapat
dipahami bahwa Permendiknas No. 19 Tahun 2005 mengatur tentang
delapan standar nasional pendidikan baik yang ada di sekolah atau
madrasah. Kebijakan ini dikeluarkan dalam rangka pembaruan Sistem
Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.
20 Tahun 2003. Delapan standar nasional yang tercantum dalam undang-
undang No. 19 Tahun 2005 adalah :
a. Standar isi
b. Standar Proses
c. Standar Kompetensi lulusan
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
e. Standar sarana dan prasarana
f. Standar pengelolaan
g. Standar pembiayaan
h. Standar penilaian pendidikan
Namun dalam penelitian ini hanya akan meneliti mengenai standar
proses, yaitu standar yang mencakup perencanaan proses pembelajaran
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien dan penilaian
pembelajaran. Standar proses meliputi
1) Perencanaan adalah proses menetapkan tujuan dan menyusun
metode, atau dengan kata lain cara mencapai tujuan. Proses
perencanaan merupakan proses intelektual seseorang dalam
menetukan arah, sekalian menetukan keputusan untuk
diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kegiatan dengan
memperhatikan peluang, dan berorientasi pada masa depan
(Hamalik, 2013, hal. 213). Perencanaan proses pembelajaran
disini meliputi :
a) Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada
suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu,
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh
setiap satuan pendidikan (Mulayasa, 2007, hal. 183).
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar
isi dan stndar kelulusan (Mulyasa, 2007, hal. 183).
2) Pelaksanaan adalah proses berlangsungnya belajar mengajar
dikelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah
interaksi guru dengan murid dalam rangka menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran
(Suryosubroto, 2013, hal. 29).
3) Penilaian hasil belajar dilakukan untuk melihat sejauh mana
kompetensi yang dicapai oleh peserta didik setelah proses
pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui keefektifan
proses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh pendidik.
Penilaian disini dapat dilakukan oleh pendidik dengan
mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan
kepada peserta didik. Tes formatif adalah penilaian yang
digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan
tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
daya serap peserta didik terhadap pokok bahasan tersebut
(Djamarah, 2015, hal. 106).
a. Fungsi Standar Proses
Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) sebagai
standar minimal yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai
pengendalian proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil
dan proses pembelajaran (Sanjaya, 2006, hal. 5). Tujuan tersebut.
Secara khusus standar proses ini berfungsi :
1) Bagi guru, sebagai pedoman dalam membuat perencanaan
program pembelajaran, baik program untuk periode tertentu
maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman
untuk implementasi program dalam kegiatan nyata di lapangan
(Sanjaya, 2006, hal. 6).
2) Bagi Kepala Sekolah, sebagai barometer atau alat pengukur
keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
Kepala Sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol
apakah kegiatan-kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan
itu berpijak pada standar proses yang telah ditentukan atau tidak
(Sanjaya, 2006, hal. 6).
3) Bagi para Pengawas/supervisor, sebagai pedoman, patokan
dalam, dalam menetapkan bagaimana yang perlu disempurnakan
dan diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran. Melalui pemahaman yang baik terhadap standar
proses ini para pengawas dapat memberikan masukan dan
bimbingan kepada guru untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran (Sanjaya, 2006, hal. 7).
4) Bagi Dewan atau Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan,
dalam :
a) Menyusun program dan memberikan bantuan
khususnya yang berhubungan dengan penyediaan
sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah atau
guru untuk pengelolaan proses pembelajaran yang
sesuai dengan standar minimal.
b) Memberikan sarana dan ide-ide kepada kepala sekolah
khususnya guru dalam pengelolaan pembelajaran yang
sesuai dengan standar minimal, sehingga proses yang
baik akan dapat dicapai.
c) Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses
pembelajaran khususnya yang dilakukan oleh para guru
(Sanjaya, 2006, hal. 7).
b. Urgensi Standar Proses
Pendidikan di Indonesia sangat bersifat tekstual. Selain itu,
gejala umum terkait pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses
pembelajaran di kelas. Standar proses sangat penting untuk
meningkatkan proses pembelajaran agar peserta didik bisa
mengembangkan kreatifitas maupun kemampuan berfikirnya
(Sanjaya, 2006, hal. 1).
3. Mata Pelajaran Biologi
a. Sejarah Biologi
Kata biologi dari bahasa Yunani, yaitu bios “hidup” dan
logos “ilmu”. Jadi biologi adalah cabang sains yang khusus
mempelajari tentang seluk beluk kehidupan atau mahluk hidup.
Biologi sebagai ilmu pengetahuan sangat membantu manusia.
Misalnya untuk mengenal lingkungannya. Mengenal mahluk hidup
yang ada di lingkungan . biologi juga sangat membantu manusia
memecahkan permasalahan hidup yang dihadapinya (Soetarmi, 2010.
Hal. 4).
b. Ruang Lingkup Biologi
Biologi bios “hidup” dan logos “ilmu” adalah ilmu yang
mencangkup kajian tentang makhluk hidup, dan interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup memiliki
karakteristik dasar, yaitu tersusun atas sel, mengalami pertumbuhan,
dan perkembangan, bernafas, melakukan metabolism, merespon
rangsang, dan beradaptasi terhadap lingkungan. Cabang biologi dapat
dipilih berdasarkan kriteria, yaitu diantaranya berdasarkan tingkat
organisasi kehidupan, aspek kehidupan, kelompok organisme atau
kaitannya dengan ilmu lain. Ekologi, Embriologi, Genetika,
Taksonomi, Fisiologi, Morfologi, Anatomi, Ornitologi, Mikrobiologi,
Biokimia, Sitologi, Histologi, Zoologi, Botani, Biogeografi,
Bakteriologi, Entomologi, Parasitologi.
c. Fokus Kajian Biologi
Biologi merupakan cabang dari sains yang tumbuh dan
berkembang dengan berbagai observasi dan eksperimen. Hal itu dapat
terjadi karena mempelajari biologi berarti mempelajari tentang
struktur dan fungsi alat-alat tubuh manusia dan alam dengan segala
keingintahuannya. Mempelajari hal-hal tersebut dilakukan di sekitar
lingkungan menjadi komponen-komponen yang berkaitan dengan
sistem akan ikut dipelajari sebagai penunjang agar keseluruhan dapat
berlangsung (Nuryani, 2003, hal. 14).
B. Studi Relevan
Untuk mendukung keakuratan penelitian ini, maka peneliti merujuk
pada beberapa peneliti. Penelitian pertama adalah Nanda, dkk (2014) dengan
judul “Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi
Berkarakter Kelas XI dan XII SMAN Untuk Standarisasi RPP di Kota
Sawahlunto”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui standarisasi
rencana pelajaran yang telah di buat oleh guru Biologi kelas XI nilai sekolah
tinggi dan XII di kota Sawahlunto berdasarkan aturan dalam IPKG-1.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifyang menggunakan teknik total
sampling. Hasil menyelesaikan rencana pelajaran SMA di kota Sawahlunto
untuk nilai XI di komponen ini adalah 48,83%, dan di kelas XII di komponen
ini adalah 66,82%. Setelah itu hasil dari rencana pelajaran SMA untuk kelas
XI adalah 66,92% dengan standar kriteria cukup, di kelas XII adalah 71,72%
dengan standar kriteria cukup. Hasilnya dapat disimpulkan jika rencana
Biologis pelajaran sekolah tinggi senior di kelas XI dan XII di Sawahlunto
standarisasi kota cukup.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian Suharno (2014) yaitu
“Pelaksanaan Pembelajaran Kreatif Mata Pelajaran Biologi Kelas X MIA di
SMAN Gondang”. Penelitian ini bertujuan, menjelaskan pelaksanaan
pembelajaran kreatif mata pelajaran biologi kelas X MIA di SMAN Gondang,
agar dapat memenuhi tuntunan kurikulum. Hasilnya pembelajaran kreatif
mata pelajaran biologi yang mengacu pada kurikulum kelas X MIA belum
berjalan sesuai dengan konsep saintifik.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian Hasanah, dkk (2014) dengan
judul “Analisis Pelaksanaan Evaluasi Pembeljaran Biologi Kelas X Semester
Ganap 2013/2014 di SMAN Kota Blitar”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan evaluasi pembelajaran biologi kelas X di SMAN 1,2
dan 4 Kota Blitar dan kendala yang diperoleh dengan menggunakan teknik
wawancara dengan guru, angket pada siswa, dan dokumen berupa foto dan
RPP lengkap dengan instrumen penilaian, soal dan tugas siswa. Hasil
penelitian ini menujukkan bahwa pelaksanaan evaluasi pembelajaran di
SMAN 1 Kota Blitar sudah sesuai kurikulum , anum untuk penilaian
portofolio dan proyek belum ada instrumennya. Pelaksanaan evaluasi
pembelajaran yang sudah dilakukan di SMAN 2 Kota Blitar sudah sesuai
dengan kurikulum adanya penilaian sikap dengan observasi, penilaian tes
praktik dan tes tulis, namun untuk penilain yang sudah dilakukan belum
dilengkapi dengan instrumen penilaian. Penilaian pembelajaran di SMAN 4
Kota Blitar sudah dilakukan sesuai kurikulum, penilaian sikap dengan
observasi penilaian tes tulis, portofolio, tes praktik dan proyek. Namun untuk
penilaian portofolio da proyek belum ada instrumennya. Kendala yang
dihadapi guru dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum
adalah pelaksanaan penilaian sikap di SMAN 1 dan SMAN 2 karena
keterbatasan waktu dan di SMAN 4 karena jumlah siswa cukup banyak dalam
satu kelas yaitu 40 siswa. Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah guru
diharapkan melengkapi instrumen penilaian yang belum ada.
Penelitian terakhir adalah penelitian Setiowati (2015) dengan judul
“Analisis Standar Proses Pembelajaran Biologi Kelas XII BCS (Bilingual Class
System) Sains MAN 2 Kudus”. Penelitian membahas bagaimana proses
pembelajaran biologi materi pokok bioteknologi kelas BCS (Bilingual Class System)
Sains MAN 2 Kudus dan apakah proses pembelajaran biologi materi pokok
bioteknologi kelas BCS (Bilingual Class System) Sains MAN 2 Kudus sudah sesuai
dengan SNP (Standar Nasional Pendidikan), karena pelaksanaan proses
pembelajaran sangatlah penting untuk mendukung kualitas pendidikan. Penelitian ini
dilakukan melalui studi langsung/studi lapangan yang dilaksanakan di kelas BCS
(Bilingual Class System) MAN 2 Kudus dengan cara observasi, wawancara,
dokumentasi, mempelajari, dan menganalisis. Data yang terkumpul semuanya
dianalisis dengan analisis deskriptis yang terdiri dari reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Tabel 2.1 Studi Relevan
No Nama Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1. Nanda
(2014)
Analisis
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Biologi
Berkarakter
Kelas XI dan
XII SMAN
Untuk
Standarisasi
RPP di Kota
Sawahlunto
Hasil
penelitian ini
adalah
rencana
pelajaran
SMA untuk
kelas XI
adalah
66,92%
dengan
standar cukup
kriteria, di
sisi lain di
kelas XII
adalah
71,72%
dengan
standar
kriteria
cukup.
Penelitian ini
meneliti
tentang
pelaksanaan
dalam
pembelajaran
Penelitian ini
untuk
mengetahui
standarisasi
rencana
pelajaran
telah di buat
oleh guru
biologi kelas
XI nilai
sekolah
tinggi dan di
Kota
Sawahlunto
berdasarkan
aturan
IPKG-1.
2. Suharno
(2014)
Pelaksanaan
Pembelajaran
Kreatif Mata
Pelajaran
Biologi
Kelas X MIA
di SMAN
Gondang.
Hasil dari
penelitian ini
adalah
pembelajaran
kreatif mata
pelajaran
biologi yang
mengacu
Penelitian ini
meneliti
tentang
pelaksanaan
dalam
pembelajaran
Penelitian ini
menjelaskan
pelaksanaan
pembelajaran
kreatif mata
pelajaran
Biologi kelas
X MIA di
pada
kurikulum,
kelas X MIA
belum
berjalan
sesuai dengan
konsep
saintifik.
SMAN
Gondang,
agar dapat
memenuhi
tuntunan
kurikulum.
3. Hasanah
(2014)
Analisis
Pelaksanaan
Evaluasi
Pembelajaran
Biologi
Kelas X
Semester
Genap
2013/2014 di
SMAN Kota
Blitar.
Hasil dari
penelitian ini
adalah
pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
di SMAN 1
Kota Blitar
sudah sesuai
kurikulum,
yaitu
penilaian
sikap dengan
observasi,
penilaian tes
praktek
dengan tes
tulis,
portofolio,
dan proyek.
Namun untuk
penilaian
portofolio dan
Penelitian ini
meneliti
tentang
pelaksanaan
dalam
pembelajaran
Penelitian ini
untuk
mengetahui
pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
Biologi kelas
X di SMAN
1,2 dan 4
Kota Blitar
dan kendala
yang
dihadapi
guru dalam
pelaksanaan
evaluasi.
proyek belum
ada
instrumennya.
4. Setiowati
(2015)
Analisis
Standar Proses
Pembelajaran
Biologi Kelas
XII BCS
(Bilingual
Class System)
Sains MAN 2
Kudus
hasil dari
penelitian ini
adalah data
dan
pembahasan
yang diperoleh
dalam
penelitian Dari
segi
perencanaan
sudah berjalan
dengan bagus
sesuai yang
ada dalam
Permendikbud
No.103 Tahun
2014.
Penelitian ini
meneliti
tentang
pelaksanaan
dalam
pembelajaran
Penelitian ini
untuk
mengetahui
Pelaksanaan
proses
pembelajaran
menggunakan
metode
ceramah,
tanya jawab,
diskusi
presentasi
dengan
dukungan
sarana
prasaranan
untuk
menunjang
proses
pendidikan
dan
pembelajaran.
Pengawasan
proses
pembelajaran
dilakukan
oleh kepala
madrasah baik
secara
langsung
maupun
melalui
rekaman
CCTV yang
dipasang di
setiap ruang
pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Peneliti melakukan penelitian pada standar proses dimana guru
melakukan perencanaan dan pelaksanaan. Dapat dilihat dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru yang akan diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari kebenaran akan sesuatu
masalah yang kontroversi di kalangan masyarakat, opini atau mitos yang
tersebar tentang bagaimana proses pembelajaran di MAN 1 dan MAN 2
Kuala Tungkal apakah sudah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan di
Negara kita saat ini, sehingga MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal dikenal
sebagai MAN plus yang bisa mengantarkan peserta didiknya memiliki
pengetahuan yang luas di bidang umum dan maju dalam bidang keagamaan.
Guru
Pelaksanaan
pembelajaran Silabus
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Proses pembelajaran
Perencanaan proses
pembelajaran
Prasarana Sarana Siswa
Pemerintah menetapkan
sistem pendidikan pada
8 standar
1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga
kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian pendidik
Standar Proses
Ouput
Terjadi peningkatan
proses pembelajaran
keterangan :
= Proses keseluruhan
dalam pembelajaran
= Bagian yang diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Mixed Methods Reserach (
Creswell, John. And Vicki, 2009, hlm. 311) adalah metode ini memberikan
asumsi bahwa dalam menunjukkan arah atau memberikan petunjuk tentang
cara pengumpulan dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Mixed
methods research berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta
memadukan antara data kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian kualitatif menekankan analisis proses dari proses berpikir
asecara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antarfenomena
yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif
bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi,
menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah
(grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari
fenomena yang dihadapi (Gunawan, 2015, hal. 80).
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menumbuhkan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui (Samsu, 2017, hal. 125).
Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Metode
deskriptif ini dipilih untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran
Biologi kelas X di MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 dan 2
Kuala Tungkal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai
bulan april 2019.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang, tempat data untuk
variabel penelitian melekat, dan posisi subjek penelitian sebagai
permasalahan. Subjek penelitian ini yang dominan adalah guru. Namun
untuk memperoleh data yang akurat maka diperlukan juga adanya
pendiskusian dengan subjek yang lain seperti siswa dan kepala sekolah
(Samsu, 2017, hal 92).
C. Jenis dan Sumber Data
Pada umumnya, jenis data yang digunakan dalam pneleitian adalah
berupa data primer dan data sekunder.
1. Sumber data primer
Sumber data primer yaitu data yang langsung dan segera diperoleh
dari data oleh peneliti untuk tujuan khusus penelitian . dengan kata lain,
data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama,
baik melalui observasi maupun wawancara kepada responden dan
informan (Samsu, 2017, hal. 94-95). Dalam penelitian ini yang termasuk
sumber data primer yaitu:
a. Bapak Muswadi, M.Pd, selaku kepala sekolah MAN 1 Kuala
Tungkal.
b. Bapak Restudiyanto, S.Pd, selaku kepala sekolah MAN 2 Kuala
Tungkal.
c. Ibu Dini Maidika, S.Pd, selaku guru pengampu mata pelajaran
biologi kelas X MAN 1 Kuala Tungkal.
d. Ibu Sari Wahidah, S.Pt, selaku guru pengampu mata pelajaran
biologi kelas X MAN 2 Kuala Tungkal.
e. Peserta didik kelas X MAN 1 Kuala Tungkal.
f. Peserta didik kelas X MAN 2 Kuala Tungkal.
g. Dokumen yang berupa RPP MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu
dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar penelitian sendiri,
walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli
(Samsu, 2017, hal. 95). Adapun yang termasuk dalam sumber data
sekunder dalam penelitian ini adalah:
a. Gambaran umum sekolah MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal.
b. Data tentang pembelajaran mata pelajaran Biologi pada kelas X
MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal.
c. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.
Berikut daftar guru Biologi sebagai informan di Madrasah
Aliyah Negeri 1 dan 2 Kuala Tungkal.
Tabel 3.1 Daftar Guru Sebagai Informan
Nama Kelas Jumlah Siswa
Guru MAN 1 X MIA 35 siswa
Guru MAN 2 X MIA 21 siswa
(Dokumen MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2019/2020)
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara (Sugiyono, 2011, hal. 308). Peneliti menggunakan
triangulasi teknik yang berarti penelitian menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data. Peneliti menggunakan
observasi partisipasi pasif, wawancara dan dokumentasi. Yaitu :
1. Observasi/pengamatan
Peneliti menggunakan metode partisipasi pasif, yaitu peneliti
datang ke tempat kegiatan pembelajaran yang akan diamati, tetapi
tidak ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Metode ini digunakan
dengan cara mengulas dan mencatat secara sistematis kejadian atau
fenomena yang sedang diteliti. Dengan observasi peneliti akan lebih
mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial dan
peneliti akan memperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh,
peneliti juga dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden
sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih
komprehensif.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya-jawab dalam penelitian
yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih
bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi
atau keterangan-keterangan (Narbuko dan Achmadi, 2012, hal 83).
Wawancara bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan
fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode wawancara
terstruktur, yaitu peneliti telah menyiapkan instrument penelitian
terlebih dahulu berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.
Rangkuman jenis data, teknik dan instrument pengumpulan
data penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.2 Pengumpulan Data Penelitian
No Jenis Data Teknik
Pengumpulan Data
Instrment Penilaian
Data
1. Perencanaan
Pembelajaran
Penilaian Rencana
Perencanaan
Pembelajaran/RPP
Lembar Penilaian RPP
Wawancara Panduan Wawancara
2. Pelaksanaan
Pembelajaran
Observasi Catatan Lapangan
Lembar Observasi
Wawancara Panduan Wawancara
3. Evaluasi Pembelajaran Dokumentasi Catatan Lapangan
3. Dokumentasi
Dokumen adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel-
variabel. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data
berupa catatan-catatn dan dokumen lain yang ada hubungannya dengan
masalah penelitian (Samsu, 2017, hal. 99). Dokumentasi ini
dimaksudkan adalah semua data yang tertulis, metode dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
dokumen-dokumen MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal. Dokumen-
dokumen yang dimaksud di sini bisa berbentuk gambar, tulisan, dan
foto tentang sejarah atau profil madrasah, biografi, dan lain-lain.
Penilaian guru menggunakan rumus sebagai berikut.
Nilai PKG (100) = Nilai PKG x100
Nilai PKG tertinggi
Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan
Nilai Kriteria
84-100 Sangat Baik
68-83 Baik
52-67 Cukup
36-51 Kurang Baik
20-35 Tidak Baik
(Ridwan, 2006, hal. 39)
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahp interpretasi data yang diperoleh dari
penelitian di lapangan. Nalisis data merupakan upaya atau langkah untuk
menggambarkan secara naratif, deskriptif atau tabulasi terhadap data yang
diperoleh. Penyimpulan atau penjelasan dari analisis data yang dilakukan
melahirkan kesimpulan penelitian (Samsu, 2017, hal. 103). Aktivitas dalam
analisis data kualitatif ada 3 yaitu, tahap reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan. Kegiatan ini dilakukan peneliti secara seksama untuk
mendapatkan data yang benar-benar akurat.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data
kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil. Redukasi tidak perlu diartikan sebagai kualitifikasi data.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data
kualitatif. Penyajian data adalah bentuk kegiatan ketika sekumpulan
informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya
penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks
naratif (berbentuk catatan lapangan).
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis
data kualitatif . penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat
digunakan untuk mengambil tindakan.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data
dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data yang
dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Trianggulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
(Sugiyono, 2011, hal. 327).
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik observasi
pasif, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara
serempak. Hal ini untuk menguji keabsahan data yang diperoleh dilapangan
mengenai Analisis Standar Proses Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah
Negeri Kuala Tungkal.
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Historis / Sejarah Sekolah
MAN 1 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada
awalnya berdiri tahun 1979 bernama MAN Kuala Tungkal yang
merupakan peleburan dari PGA Negeri 6 Tahun yang beralamat di Jalan
Palembang Kuala Tungkal. Dari awal berdiri hingga saat ini MAN 1 Kuala
Tungkal telah beberapa kali mengalami pergantian Kepala Madrasah yaitu
sebagai berikut :
a. Drs. A. Rifa’i Majid Tahun 1979 s/d 1985
b. Drs. Rahmat Nasution Tahun 1985 s/d 1990
c. Drs. H. Abdul Khalik. HS Tahun 1990 s/d 1994
d. Drs. H. Mohammad Said Tahun 1994 s/d 2000
e. Drs. H. M. Khairuddin, M.Pd.I Tahun 2000 s/d 2004
f. Drs. H. Bakthiar, S.Pd Tahun 2004 s/d 2009
g. Drs. H. Syarkawi, M.Pd Tahun 2009 s/d 2015
h. Muswadi, S.Ag, M.Pd.I Tahun 2015 s/d sekarang
Sedangkan MAN 2 Kuala Tungkal merupakan pecahan dari MAN
1 Kuala Tungkal. MAN 2 Kuala Tungkal didirikan pada tanggal 20 Juni
2008. Dari awal berdiri hingga saat ini MAN 1 Kuala Tungkal telah
beberapa kali mengalami pergantian Kepala Madrasah yaitu sebagai
berikut :
a. Drs. H. Bakthiar, S.Pd Tahun 2008 s/d 2015
b. Drs. Sunarto, S.Pd Tahun 2015 s/d 2017
c. Restudiyanto, S.Pd Tahun 2017 s/d sekarang
(Dokumen MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
2. Geografis
Secara geografis, MAN 1 Kuala Tungkal terletak di daerah
pemukiman penduduk. Sekolah ini terletak di dekat jalan kota sehingga
dekat dengan keramaian. Posisi Latitute : 103.467865 Longitude : -
0.818454. Jl. Syarif Hidayatullah No. 44 Kelurahan Tungkal II Kecamatan
Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Sedangkan MAN 2 Kuala Tungkal terletak di daerah pemukiman
penduduk. Sekolah ini terletak sedikit jauh dari jalan kota, namun karena
letaknya jauh dari jalan kota sehingga jauh dari keramaian. Sebelah Barat :
Jl. Beringin Raya, Sebelah Timur : pemukiman penduduk, Sebelah Utara :
pemukiman penduduk dan perkebunan, Sebelah Selatan : Jl. Arrahman.
(Dokumen MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
3. Identitas Sekolah
a. MAN 1 Kuala Tungkal
Nama Sekolah : MAN 1 Kuala Tungkal
NPSN : 10501990
Provinsi : Jambi
Otonomi Daerah : Tanjung Jabung Barat
Kecamatan : Tungkal Ilir
Desa/ Kelurahan : Tungkal Dua
Jalan : Syarif Hidayatullah No. 44 RT.13
Kode pos : 36514
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi : B
Penerbit SK di tandatangani oleh : Kemenag RI
Tahun Berdiri : 1979
Lokasi Sekolah : Kelurahan Tungkal II
b. MAN 2 Kuala Tungkal
Nama Sekolah : MAN 2 Kuala Tungkal
NPSN : 10507193
Provinsi : Jambi
Otonomi Daerah : Tanjung Jabung Barat
Kecamatan : Tungkal Ilir
Desa/ Kelurahan : Patunas
Jalan : Beringin Raya
Kode pos : 36557
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi : B
Penerbit SK di tandatangani oleh : Kemenag RI
Tahun Berdiri : 2008
Lokasi Sekolah : Kelurahan Patunas
(Dokumen MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
KEPALA MADRASAH
Muswadi, S.Ag, M.Pd.I
BENDAHARAWAN
Rahmat, S.Ag
WAKIL KESISWAAN
Hidayat Samin, S.Pd WAKA AKADEMIK
H. Heri Pasudi, M.Pd
PEMBINA PRAMUKA
Zel Fahmi, S.Ag
Dela Yuliyanti, S.Pd
PEMBINA OSIS
Dra Maimunah
Kamaruddin, S.Pd.I
WAKIL HUMAS
Siti Zubaidah, S.Pd.I
KEPALA TATA USAHA
Masjuda
PEMBINA PMR
Nurwahidah, S.Pd
Nurheni, S.Pd
MAJELIS GURU
SISWA
4. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI MAN 1 KUALA TUNGKAL
TAHUN 2019/2020
(Dokumen MAN 1 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 1 Kuala Tungkal
KEPALA MADRASAH
Restudiyanto, S.Pd
BENDAHARAWAN
Said Muhammad Zein
WAKIL KESISWAAN
Drs. Sunarto, S.Pd WAKA AKADEMIK
Drs. Muhammad Munir
PEMBINA PRAMUKA
M. Iwan, S.Pd.I
Vera Hertina, S.Pd
PEMBINA OSIS
Hijrah Saputra, S.Pd.I
Suarni, S.Pd
WAKIL HUMAS
Jamilah, S.Ag
KEPALA TATA USAHA
Masjuda
PEMBINA PMR
Eka Anggriana, S.Pd
Halil Husai, S.Pd.I
MAJELIS GURU
SISWA
STRUKTUR ORGANISASI MAN 2 KUALA TUNGKAL
TAHUN 2019/2020
(Dokumen MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
Gambar 4.2 Struktur Organisasi MAN 2 Kuala Tungkal
5. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung lancarnya proses belajar mengajar harus didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai. Adapun sarana dan prasarana yang
terdapat di MAN 1 Kuala Tungkal dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana MAN 1 Kuala Tungkal
No Fasilitas Sekolah Jumlah
1 Ruang Kelas 18
2 Ruang Guru 1
3 Ruang TU 1
4 Ruang Kepsek 1
5 Lapangan Upacara 1
6 Ruang BK 1
7 Ruang UKS 1
8 Ruang OSIS 1
9 Lab IPA 1
10 Lab Komputer 1
11 Lab Bahasa 1
12 Perpustakaan 1
13 Sarana Olahraga 1
14 Tempat Ibadah 1
15 Ruang Kesenian 1
16 LCD Proyektor 1
17 WC Guru 2
18 WC Siswa 2
19 Kantin 4
20 Area Parkir 1
(Dokumen MAN 1 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
Untuk mendukung lancarnya proses belajar mengajar harus didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai. Adapun sarana dan prasarana yang
terdapat di MAN 2 Kuala Tungkal dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MAN 2 Kuala Tungkal
No Fasilitas Sekolah Jumlah
1 Ruang Kelas 9
2 Ruang Guru 1
3 Ruang TU 1
4 Ruang Kepsek 1
5 Lapangan Upacara 1
6 Ruang BK 1
7 Ruang UKS 1
8 Ruang OSIS 1
9 Lab IPA 1
10 Lab Komputer 1
11 Lab Bahasa -
12 Perpustakaan 1
13 Sarana Olahraga 1
14 Tempat Ibadah 1
15 Ruang Kesenian 1
16 LCD Proyektor 1
17 WC Guru 2
18 WC Siswa 3
19 Kantin 4
20 Area Parkir 1
(Dokumen MAN 1 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
6. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Majelis guru di MAN 1 Kuala Tungkal adalah 47 orang, terbagi
menurut bidang studi masing-masing. Guru memiliki tanggung jawab atas
kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga dapat
meningkatkan sumber daya manusia yang berpotensi bagi pembangunan,
karena keberhasilan proses belajar mengajar terletak pada peran da tugas
guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Tabel 4.3 Daftar Nama Guru Biologi MAN 1 Kuala Tungkal
Nama Guru Kelas yang diampu
Hidayat Samin, S.Pd.I
Dini Maidika, S.Pd
XI MIA (1,2) XII MIA (1,2)
X MIA (1,2)
(Dokumen MAN 1 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
Majelis guru di MAN 2 Kuala Tungkal adalah 34 orang, terbagi
menurut bidang studi masing-masing. Guru memiliki tanggung jawab atas
kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga dapat
meningkatkan sumber daya manusia yang berpotensi bagi pembangunan,
karena keberhasilan proses belajar mengajar terletak pada peran da tugas
guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Tabel 4.4 Daftar Nama Guru Biologi MAN 2 Kuala Tungkal
Nama Guru Kelas yang diampu
Sari Wahidah, S.Pt X MIA, XI MIA, XII MIA
(Dokumen MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
b. Keadaan Siswa
Komponen yang paling penting dalam proses pembelajaran adalah
dengan adanya keadaan siswa. Siswa merupakan unsur yang esensial
pendidikan yang harus ada dalam pengajaran ada guru tidak ada siswa
tentunya kegiatan pembelajaran siswa tidak terlaksana, adapun jumlah
siswa yang ada di MAN 1 Kuala Tungkal adalah 534 siswa.
Tabel 4.5 Jumlah Siswa MAN 1 Kuala Tungkal
Tahun Ajaran Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
2019/2020 234 Siswa 300 Siswi
(Dokumen MAN 1 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
Komponen yang paling penting dalam proses pembelajaran adalah
dengan adanya keadaan siswa. Siswa merupakan unsur yang esensial
pendidikan yang harus ada dalam pengajaran ada guru tidak ada siswa
tentunya kegiatan pembelajaran siswa tidak terlaksana, adapun jumlah
siswa yang ada di MAN 2 Kuala Tungkal adalah 213 siswa.
Tabel 4.6 Jumlah Siswa MAN 2 Kuala Tungkal
Tahun Ajaran Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
2019/2020 99 Siswa 114 Siswi
(Dokumen MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2018/2019)
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
1. Analisis Perencanaan Pembelajaran
Tabel 4.7 Analisis Perencanaan Pembelajaran
Penilaian RPP Guru MAN 1 kelas X MIA pertemuan I adalah 94,12
% atau berada pada kriteria sangat baik. Ditemukan satu poin yang tidak
sesuai antara rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaannya pada
saat mengajar, yaitu komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar,
poin yang tidak ada pada butir kesesuaian dengan tujuan pembelajaran. Hal
tersebut mengidentifikasi bahwa skor terendah yaitu skor 3 berada pada
komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar.
Penilaian RPP Guru MAN 1 kelas X MIA pertemuan II adalah 88,23
% atau berada pada kriteria sangat baik. Ditemukan dua poin yang tidak
sesuai antara rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaannya pada
saat mengajar, yaitu komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar,
poin yang tidak ada pada butir keruntunan dan sistematika materi.
Selanjutnya pada komponen metode pembelajaran, poin yang tidak ada pada
butir kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran. Hal tersebut
mengidentifikasi bahwa skor terendah yaitu skor 2 berada pada komponen
pemilihan dan pengorganisasian materi ajar dan metode pembelajaran.
Penilaian RPP Guru MAN 1 kelas X MIA pertemuan III adalah 82,35
% atau berada pada kriteria baik. Ditemukan tiga poin yang tidak sesuai
Sekolah Aspek Yang
Dinilai
Jumlah Skor Nilai
Rata-
Rata
Kriteria
MAN 1
Perencanaan
Pertemuan I 16 94,12 % Sangat Baik
II 15 88,23 % Sangat Baik
III 14 82,35 % Baik
MAN 2
Perencanaan Pertemuan I 14 82,35 % Baik
II 16 92,12 % Sangat Baik
III 16 94,12 % Sangat Baik
antara rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaannya pada saat
mengajar, yaitu komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, poin
yang tidak ada pada butir keruntunan dan sistematika materi. Pada komponen
metode pembelajaran, poin yang tidak ada pada butir kesesuaian alokasi
waktu dengan tahapan pembelajaran. Selanjutnya pada komponen penilaian
hasil belajar, poin yang tidak ada pada butir kejelasan prosedur penilaian. Hal
tersebut mengidentifikasi bahwa skor terendah yaitu skor 2 berada pada
komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, dan metode
pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
Penilaian RPP Guru MAN 2 kelas X MIA pertemuan I adalah 82,35
% atau berada pada kriteria baik. Ditemukan tiga poin yang tidak sesuai
antara rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaannya pada saat
mengajar, yaitu komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, poin
yang tidak ada pada butir keruntunan dan sistematika materi. Pada komponen
metode pembelajaran, poin yang tidak ada pada butir kesesuaian alokasi
waktu dengan tahapan pembelajaran. Selanjutnya pada komponen penilaian
hasil belajar, poin yang tidak ada pada butir kejelasan prosedur penilaian.
Hal tersebut mengidentifikasi bahwa skor terendah yaitu skor 2 berada pada
komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, dan metode
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.
Penilaian RPP Guru MAN 2 kelas X MIA pertemuan II adalah 94,35
% atau berada pada kriteria sangat baik. Ditemukan satu poin yang tidak
sesuai antara rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaannya pada
saat mengajar, yaitu Pada komponen metode pembelajaran, poin yang tidak
ada pada butir kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran. Hal
tersebut mengidentifikasi bahwa skor terendah yaitu skor 2 berada pada
komponen metode pembelajaran.
Penilaian RPP Guru MAN 2 kelas X MIA pertemuan III adalah 94, 12
% atau berada pada kriteria sangat baik. Ditemukan satu poin yang tidak
sesuai antara rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaannya pada
saat mengajar, yaitu komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar,
poin yang tidak ada pada butir keruntunan dan sistematika materi. Hal
tersebut mengidentifikasi bahwa skor terendah yaitu skor 3 berada pada
komponen pemilihan dan pengorganisasian materi ajar.
2. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 4.8 Analisis Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah Aspek Yang
Dinilai
Jumlah Skor Nilai
Rata-
Rata
Kriteria
MAN 1 Pelaksanaan Pertemuan I 24 92,30 % Sangat Baik
II 16 84,61 % Sangat Baik
III 16 88,46 % Sangat Baik
MAN 2 Pelaksanaan Pertemuan I 21 80,76 % Baik
II 23 88,40 % Sangat Baik
III 24 92,30 % Sangat Baik
Proses pembelajaran kelas X MIA MAN 1 pertemuan I adalah 92,30
% atau berada pada kriteria sangat baik. Pada aspek membuka pembelajaran,
poin yang tidak ada yaitu menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan. Selanjutnya aspek penutup, poin yang tidak ada yaitu
melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.
Proses pembelajaran kelas X MIA MAN 1 pertemuan II adalah 84,61
% atau berada pada kriteria sangat baik. Pada aspek kegiatan inti
pembelajaran, poin yang tidak ada yaitu mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan. Pada aspek pendekatan/strategi pembelajaran,
poin yang tidak ada yaitu melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif (Nurturanst Effect) dan melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Selanjutnya
pada aspek penilaian proses dan hasil belajar, poin yang tidak ada yaitu
memantau kemajuan belajar.
Proses pembelajaran kelas X MIA MAN 1 pertemuan III adalah 88,46
% atau berada pada kriteria sangat baik. Pada aspek Membuka Pembelajaran,
poin yang tidak ada yaitu melakukan kegiatan apersepsi. Pada aspek
Pendekatan/strategi Pembelajaran, poin yang tidak ada yaitu melakukan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Selanjutnya
pada aspek penilaian proses dan hasil belajar, poin yang tidak ada yaitu
memantau kemajuan belajar.
Proses pembelajaran kelas X MIA MAN 2 pertemuan I adalah 80,76
% atau berada pada kriteria baik. Pada aspek membuka pembelajaran, poin
yang tidak ada yaitu menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan. Pada aspek kegiatan ini pembelajaran, poin yang tidak ada
yaitu mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Pada aspek
pendekatan/strategi pembelajaran, poin yang tidak ada yaitu melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Pada aspek
penilaian proses dan hasil belajar, poin yang tidak ada yaitu memantau
kemajuan belajar. Selanjutnya pada aspek penutup, poin yang tidak ada yaitu
melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.
Proses pembelajaran kelas X MIA MAN 2 pertemuan II adalah 88,46
% atau berada pada kriteria sangat baik. Pada aspek membuka pembelajaran,
poin yang tidak ada yaitu menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan. Pada aspek pendekatan/strategi pembelajaran, poin yang
tidak ada yaitu melakukan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan. Selanjutnya pada aspek Penutup, poin yang tidak ada yaitu
melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau
tugas sebagai bagian remedi/pengayaan.
Proses pembelajaran kelas X MIA MAN 2 pertemuan III adalah 92,30
% atau berada pada kriteria sangat baik. Pada aspek Membuka Pembelajaran,
poin yang tidak ada yaitu melakukan kegiatan apersepsi. Selanjutnya pada
aspek pendekatan/strategi pembelajaran, poin yang tidak ada yaitu
melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif (Nurturanst Effect).
3. Analisis Penilaian Pembelajaran
Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi di MAN 1
dan MAN 2 Kuala Tungkal. Kurikulum yang diterapkan di MAN 1 dan MAN
2 Kuala Tungkal adalah Kurikulum 2013 (K13). Pelaksanaan penilaian
pembelajaran yang dilakukan di MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal adalah
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan
oleh guru MAN 1 dan MAN 2, berupa penilaian karakter yang diinginkan
dalam pembelajaran aktif/tidaknya dan bisa bekerjasama dalam kelompok.
Penilaian sikap dilakukan dengan mengobservasi sikap dan aktifitas setiap
siswa selama pembelajaran berlangsung.
Penilaian pengetahuan dilakukan oleh guru MAN 1 berupa, penilaian
tes tulis dan tugas serta disertai remedi untuk siswa mencapai KKM.
Penilaian guru MAN 2 berupa, penilaian dalam proses pembelajaran pada
waktu apersepsi dan dalam latihan/ulangan harian. Penilaian pengetahuan
dilakukan dengan mengobservasi dari aktifitas siswa pada proses
pembelajaran.
Penilaian keterampilan dilakukan oleh guru MAN 1 dan MAN 2
dengan mengobservasi kinerja siswa selama praktikum dengan disertai tes
menggunakan alat saat praktikum dan saat observasi dilapangan di
lingkungan sekitar sekolah.
4. Kendala dalam Pembelajaran Biologi
Kendala yang terlihat dalam hasil penelitian yaitu pelaksanaan
pembelajaran biologi yang tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Hal ini menjadi masalah dalam pembelajaran karena
ketidaksesuaian antara RPP dengan pelaksanaan akan membuat proses
pembelajaran tidak dapat mencapai kompetensi dasar yang hendak dicapai.
Kendala dari segi guru MAN 1 Kuala Tungkal berdasarkan
wawancara bahwa yang dihadapi guru terdapat dalam pelaksanaan
pembelajaran dimana guru mata pelajaran biologi sedikit kesulitan untuk
menentukkan model pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kriteria
siswa dan keadaan kelas serta saran prasarana. Sedangkan kendala dari segi
guru MAN 2 Kuala Tungkal sedikit kesulitan pada saat proses pembelajaran
yang mana ada beberapa siswa yang kurang cepat dalam menangkap materi
pelajaran. Sehingga mengharuskan guru tersebut mengulang kembali
penjelasan yang sudah dijelaskan dan membutuhkan kesabaran ekstra dalam
menghadapi siswa yang kurang cepat dalam menangkap materi pelajaran.
Kendala dari segi siswa MAN Kuala Tungkal berdasarkan observasi
bahwa adanya siswa yang kurang antusias dalam belajar, siswa kurang
termotivasi dengan metode dan media yang digunakan. Motivasi merupakan
keinginan atau dorongan untuk belajar. Menurut Sardiman (2010: 40),
motivasi meliputi mengetahui apa yang akan dipelajari dan mengapa hal
tersebut harus dipelajari. Selanjutnya konsentrasi siswa dalam mengikuti
pelajaran juga mempengaruhi keberhasilan belajar. Konsentrasi merupakan
kegiatan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar.
Siswa yang dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran akan memahami
materi yang diajarkan dengan baik.
Dari segi sarana dan prasarana sekolah. Pada proses pembelajaran,
bahan ajar yang digunakan siswa hanya dari LKS. Seharusnya siswa memiliki
buku teks sendiri karena buku teks merupakan salah satu buku pegangan yang
harus dimiliki siswa. Namun pada realitanya siswa hanya memiliki LKS. Hal
ini disebabkan karena buku paket yang mengacu pada kurikulum 2013 di
perpustakaan belum tersedia. Jadi siswa hanya belajar dengan menggunakan
LKS saja. Hal ini juga ditemukan dalam pelaksanaan praktikum, kebersihan
ruang laboratorium yang kurang terjaga sehingga siswa harus melakukan
praktikum diruangan kelas dan sedikit menyulitkan siswa dikarenakan harus
membawa alat praktikum dari ruangan laboratorium ke ruang kelas. Menurut
Rohani (2004: 156-157) faktor fasilitas merupakan penghambat dalam
pengelolaan kelas. Faktor tersebut meliputi jumlah peserta didik dalam kelas,
besar ruangan kelas, dan ketersediaan alat.
C. Pembahasan
Hasil penelitian penilaian perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3 hasil penilaian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal
Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahapan serangkaian
peristiwa yang sangat kompleks, dimana dalam proses pembelajaran
terdapat banyak faktor yang saling menunjang dan mempengaruhi. Selain
guru, salah satu faktor utama dalam pembelajaran, yaitu siswa.
Berdasarkan Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran memang
seharusnya mengacu pada perencanaan yang telah dibuat guru. Sehingga
pada saat pelaksanaan pembelajaran guru mampu mengembangkan
potensi-potensi peserta didik secara optimal.
Dalam proses pembelajaran guru mata pelajaran khususnya biologi
harus membawa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai bahan
acuan dalam proses pembalajaran sehingga dapat terlaksana proses
pembelajaran yang diinginkan. Namun dari hasil observasi peneliti di
05
10152025
Pe
rte
mu
an I II III
Pe
rte
mu
an I II III
Pe
rte
mu
an I II III
Pe
rte
mu
an I II III
Perencanaan Pelaksanaan Perencanaan Pelaksanaan
MAN 1 MAN 2
Hasil Penilaian Perencanaan dan Pelaksanaan
SKOR NILAI RATA-RATA
MAN 1 dan Man 2 Kuala Tungkal bahwa guru mata pelajaran biologi
pada saat melakukan proses pembelajaran tidak membawa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sehingga menyebabkan pelaksanaan
pembelajaran tidak sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Ada beberapa poin dalam dalam langkah-langkah perencanaan
yang tidak terlaksana dalam proses pembelajaran seperti pada saat
kegiatan pelaksanaan pembelajaran, guru tidak menyampaikan apersepsi
dan juga untuk penggunaan media pembelajaran. Prinsip-prinsip
penggunaan media guru hanya menggunakan media papan tulis. Pada
waktu pelaksanan, guru tidak membuat judul pelajaran di papan tulis.
Media pembelajaran atau alat bantu memiliki peranan penting dalam
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Sudjana (2008:
99) mengatakan bahwa unsur alat merupakan unsur yang tidak bisa
dipisahkan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik
untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam
pencapaian tujuan tersebut, peranan alat bantu atau media pembelajaran
memegang peranan penting sebab dengan adanya media pembelajaran ini
materi dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2016 yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup, bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Namun kenyataan dilapangan yang peneliti
temukan bahwa di MAN Kuala Tungkal hanya beberapa siswa yang
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dari pada guru. Sementara
itu siswa kurang memperhatikan pelajaran, merasa bosan dalam mengikuti
pelajaran, siswa kurang termotivasi dengan metode dan media yang
diberikan disebabkan karena metode ceramah dan tanya jawab dan media
papan tulis yang digunakan, secara general belum sepenuhnya dapat
memudahkan pemahaman siswa serta setiap tahapan dalam proses
pembelajaran belum diberi alokasi secara proporsional.
Sementara itu terdapat kendala dalam pembelajaran yaitu Kendala
dari segi guru MAN 1 Kuala Tungkal berdasarkan wawancara bahwa yang
dihadapi guru terdapat dalam pelaksanaan pembelajaran dimana guru mata
pelajaran biologi sedikit kesulitan untuk menentukkan model pembelajaran
yang harus disesuaikan dengan kriteria siswa dan keadaan kelas serta saran
prasarana. Sedangkan kendala dari segi guru MAN 2 Kuala Tungkal
sedikit kesulitan pada saat proses pembelajaran yang mana ada beberapa
siswa yang kurang cepat dalam menangkap materi pelajaran. Sehingga
mengharuskan guru tersebut mengulang kembali penjelasan yang sudah
dijelaskan dan membutuhkan kesabaran ekstra dalam menghadapi siswa
yang kurang cepat dalam menangkap materi pelajaran.
Kendala dari segi siswa MAN Kuala Tungkal berdasarkan
observasi bahwa adanya siswa yang kurang antusias dalam belajar, siswa
kurang termotivasi dengan metode dan media yang digunakan secara
general belum sepenuhnya dapat memudahkan pemahaman siswa.
Motivasi merupakan keinginan atau dorongan untuk belajar. Menurut
Sardiman (2010: 40), motivasi meliputi mengetahui apa yang akan
dipelajari dan mengapa hal tersebut harus dipelajari. Selanjutnya
konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran juga mempengaruhi
keberhasilan belajar. Konsentrasi merupakan kegiatan memusatkan
segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Siswa yang dapat
berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran akan memahami materi yang
diajarkan dengan baik.
Dari segi sarana dan prasarana sekolah. Pada proses pembelajaran,
bahan ajar yang digunakan siswa hanya dari LKS. Seharusnya siswa
memiliki buku teks sendiri karena buku teks merupakan salah satu buku
pegangan yang harus dimiliki siswa. Namun pada realitanya siswa hanya
memiliki LKS. Hal ini disebabkan karena buku paket yang mengacu pada
kurikulum 2013 di perpustakaan belum tersedia. Jadi siswa hanya belajar
dengan menggunakan LKS saja. Hal ini juga ditemukan dalam
pelaksanaan praktikum, kebersihan ruang laboratorium yang kurang
terjaga sehingga siswa harus melakukan praktikum diruangan kelas dan
sedikit menyulitkan siswa dikarenakan harus membawa alat praktikum
dari ruangan laboratorium ke ruang kelas. Menurut Rohani (2004: 156-
157) faktor fasilitas merupakan penghambat dalam pengelolaan kelas.
Faktor tersebut meliputi jumlah peserta didik dalam kelas, besar ruangan
kelas, dan ketersediaan alat.
Sarana pendidikan tersebut terlibat langsung dalam proses
pembelajaran sehingga berfungsi sebagai alat yang dapat memperlancar
serta mempermudah penangkapan pengertian dalam proses interaksi antara
guru dan siswa. Dalam keadaan tertentu fungsi sarana pendidikan sangat
menetukan dalam proses pembelajaran. Jika sangat dibutuhkan tidak ada,
maka proses pembelajaran tidak bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan
dan tujuan yang telah ditetapkan akan sulit dicapai. Adanya sarana
pendidikan yang lengkap tentu akan memudahkan guru dalam
menyampikan pesan pembelajaran yang dimaksud kepada siswanya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
1. Perencanaan pembelajaran dari segi format sudah sesuai dengan aspek-
aspek penilaian dalam IPKG dengan nilai rata-rata penilaian RPP guru
MAN 1 dikelas X MIA dengan kriteria sangat baik. Sedangkan
penilaian RPP guru MAN 2 dikelas X MIA dengan kriteri sangat baik.
2. Pelaksanaan pembelajaran secara umum sudah sesuai dengan aspek
penilaian IPKG dengan nilai rata-rata pelaksanaan pembelajaran guru
MAN 1 dikelas X MIA dengan kriteria sangat baik. Sedangkan
penilaian pelaksanaan pembelajaran guru MAN 2 dikelas X MIA
dengan sangat baik.
3. Penilaian pembelajaran yang dilakukan di MAN 1 dan MAN 2 dari
asepk kognitif di ambil dari nilai ulangan harian, tugas, dan remedi.
Penilaian apektif dan psikomotor dinilai dari sikap serta keterampilan
siswa selama proses pembelajaran.
4. Kendala yang dialami guru mata pelajaran biologi dalam
pembelajaran untuk MAN 1 terdapat dari segi guru dan ketersediaan
sarana dan prasarana yaitu pada saat menentukan model dalam
pembelajaran, sedangkan untuk MAN 2 terdapat dari segi guru, dan
siswa yaitu pada saat proses pembelajaran ada beberapa siswa yang
kurang cepat menangkap materi pelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Dalam keterbatasan waktu peneliti hanya meneliti perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan.
2. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut tentang proses
pembelajaran biologi dan untuk sekolah umum seperti sekolah
menengah pertama (SMP) atau sekolah menengah atas (SMA).
DAFTAR PUSTAKA
Bahasa, T. P. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Creswell, John, W. and Vicki, L. Plano Clark. 2009. Designing and Conduction.
Mixed Methods Research. London : Sage Publications.
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia . (2005).
Jakarta: Balai Pustaka.
Dokumen MAN 1 dan MAN 2 Kuala Tungkal Tahun 2019/2020
Djamarah, Syaiful Bahri (2015). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fatkhurrahman, Muhammad dan Sulistyorini (2012). Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Teras.
Gunawan, imam. (2015). metode penelitian kualitatif teori & praktik. jakarta:
bumi aksara.
Hamzah, B, Uno. (2014). Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran. jakarta: PT
Bumi Aksara.
Mulyasa. (2007). kurikulum tingkat satuan pendidikan. bandung : PT Remaja Rodakarya.
Mulyasa. (2010). implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan kemandirian guru
dan kepala sekolah. bandung : Bumi Aksara.
Nuryani, Y. Rustaman. (2003). Strategi Pembelajaran Biologi . Jakarta: FMIPA
UPI.
Samsu. (2017). Metode Penelitian Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuatitaif,
Mixed Methods, serta Reseach & Development. Jambi : Pustaka Jambi.
Narbuko Cholid dan Achmadi Abu. (2012). Metodelogi Penelitian. Jakarta : Bumi
Aksara.
Nasution. (2013). Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (2005). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Sa'ud, Syaefudin dan Makmun, Syamsuddin. (2014). Perencanaan Pendidikan. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
Hafid, Anwar dkk. (2014). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Soetarmi, Siti dan Nawangsari Sugiri. (2010). Biologi Edisis ke Lima. Bogor:
Erlangga.
Sugiyono. (2016). metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitaif, kualitatif,
dan R&D. bandung: alfabeta.
Sugiyono. (2011). metode penelitian kombinasi (mixed methods). bandung : alfabeta.
Suryosubroto. (2013). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rieka Cipta.
Undang-undang RI Sistem Pendidikan Nasional. (2003). jakarta: sinar grafika.
PROSES PEMBELAJARAN DI MAN 1 KUALA TUNGKAL
PROSES PEMBELAJARAN DI MAN 2 KUALA TUNGKAL
KEADAAN GEDUNG SEKOLAH MAN 1 KUALA TUNGKAL
KEADAAN GEDUNG SEKOLAH MAN 2 KUALA TUNGKAL
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
Guru Mata Pelajaran Biologi
Identitas Instrumen
Nama :
NIP :
Umur :
Kelas yang diampu :
Sekolah :
No Jenis data Pertanyaan
1 Perencanaan
pembelajaran
1. Apakah Bapak/Ibu sudah mengembangkan silabus yang
memuat komponen : (1) identitas mata pelajaran, (2)
identitas sekolah/madrasah, (3) kompetensi inti, (4)
kompetensi dasar, (5) materi pokok, (6) kegiatan
pembelajaran, (7) penilaian, (8) alokasi waktu, (9) sumber
belajar.?
2. Apakah Bapak/Ibu sudah mengalokasikan waktu dan
beban belajar sesuai ketentuan : (1) durasi 1 jam
pembelajaran, (2) beban belajar per minggu, (3) beban
belajar per semester, (4) beban belajar pertahun pelajaran?
3. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam membuat RPP ?
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki kendala dalam pembuatan
RPP ? jika “iya” kendala apa yang Bapak/Ibu alami dalam
pembuatan RPP ?
2 Pelaksanaan
pembelajaran
1. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan pengelolaan kelas
yang baik dengan : (1) keteladanan dalam sikap spiritual,
(2) keteladanan dalam sikap sosial, (3) pengaturan
tempat, (4) pengaturan suara, (5) penggunaan kata-kata
santun, lugas dan mudah dimengerti, (6) kemampuan
belajar siswa, (7) ketertiban kelas, (8) penguatan dan
umpan balik, (9) keaktifan siswa, (10) berpakaian sopan,
bersih, dan rapi, (11) menjelaskan silabus mata pelajaran
pada tiap awal semester, (12) ketepatan penggunaaan
waktu.?
2. Apakah Bapak/Ibu memulai pembelajaran dengan 5
langkah pendahuluan berikut : (1) menyiapkan siswa
secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran, (2)
memberikan motivasi belajar siswa, (3) mengajukan
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengam materi yang akan dipelajarai, (4) menjelaskan
tujuan pembelajaran, (5) menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.?
3. Apakah siswa menggunakan buku teks pelajaran dalam
proses pemebelajaran, dan biasanya menggunakan buku
teks apa ?
4. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan proses pembelajaran
dengan jumlah siswa per rombongan belajar maksimum
36 orang. ?
5. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
mata pelajaran ?
6. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
mata pelajaran ?
7. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
mata pelajaran ?
8. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
mata pelajaran ?
9. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan sumber belajar
yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata
pelajaran ?
10. Apakah Bapak/Ibu mengakhiri pembelajaran dengan
langkah-langkah penutup meliputi : (1) mengevaluasi
seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, (2)
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembe;ajaran, (3) melakukan kegiatan tindak lanjut, (4)
menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya.?
11. Kendala apa yang Bapak/Ibu hadapi dalam melaksanakan
pembelajaran ?
3 Penilaian 1. Bagaimana penilaian yang Bapak/Ibu terapkan di dalam
pembelajaran Biologi di Kelas ?
2. Apakah Bapak/Ibu mengadakan remedial dan pengayaan ?
jika “tidak/belum” apa kendalanya ?
3. Bagaimana penilaian yang Bapak/Ibu lakukan untuk
menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa ?
Jambi, Februari 2019
Mengetahui,
Validator
Ridwan, S.Psi., M.Psi Psikolog
NIP : 19731016 200701 1 017
LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU
Nama Guru :
Hari/Tanggal :
NO Observasi Iya Tidak
1 Guru membawa RPP atau silabus ke dalam kelas
2 Guru berpenampilan menarik
3 Guru memastikan siswa siap untuk mengikuti pembelajaran
4 Guru membawa buku paket di dalam kelas
5 Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti
proses pembelajaran dengan baik
6 Guru mengkondisikan siswa untuk siap dalam mengikuti
proses pembelajaran
7 Guru menjelaskan materi dengan baik
8 Guru mengaitkan materi pelajaran dengan realita kehidupan
9 Guru mengutamakan keterlibatan siswa dalam pemanfaatan
media gambar
10 Guru menggunakan media pembelajaran
11 Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
12 Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan kembali
materi yang telah dijelaskan
13 Guru bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman/kesimpulan dari pelajaran yang telah dilakukan
Jambi, Februari 2019
Mengetahui,
Validator
Ridwan, S.Psi., M.Psi Psikolog
NIP : 19731016 200701 1 017
LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA
Nama Siswa :
Kelas :
Hari/Tanggal :
NO Observasi Iya Tidak
1 Siswa masuk kelas tepat waktu
2 Siswa menyiapkan perlengkapan belajar
3 Siswa tidak melakukan kegiatan lain yang akan
mengganggu kegiatan belajar
4 Siswa membuat rangkuman materi yang telah diajarkan
dirumah
5 Siswa melakukan diskusi kelompok sampai batas yang
ditentukan
6 Keberanian siswa maju ke depan kelas menjelaskan
kembali yang telah dijelaskan guru biologi
7 Siswa menanggapi tanya jawab dalam berdiskusi
8 Keberanian siswa untuk bertanya
9 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar
10 Siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru
11 Siswa dapat mengetahui lebih jelas dari materi yang
disampaikan oleh guru
12 Siswa dapat memberikan pengetahuannya kepada teman
sebelahnya ketika kurang paham
13 Siswa mampu meningkatkan motivasi semangat belajar
14 Siswa mampu mendapatkan nilai yang baik dari latihan
yang diberikan oleh guru
Jambi, Februari 2019
Mengetahui,
Validator
Ridwan, S.Psi., M.Psi Psikolog
NIP : 19731016 200701 1 017
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Khuzaipah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Jambi, 24 Desember 1997
Pekerjaan : -
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 0877-8259-2800
Pengalaman-pengalaman
Pendidikan Formal :
1. SDN 143/V Adijaya Tebing Tinggi Tamat 2009
2. MTs Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Tamat 2012
3. MAN 2 Kuala Tungkal Tamat 2015
Pengalaman Organisasi :
1. Sebagai anggota KSR UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Divisi Sumber Daya Manusia dan Pelatihan (SDM dan DIKLAT)
angkatan 004
Motto Hidup
“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu)
kesehatan dan waktu luang”.
Jambi, 21 Mei 2019
Khuzaipah
TB. 150 980