LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN
ANALISIS KELAYAKAN KOLAM RENANG FIK UNY BERDASARKAN
STANDAR KOLAM RENANG SEHAT
Disusun oleh :
Muhammad Anand Ardhiansyah 10317244003
Prasetyo Anggun Pribadi 10317244021
Pendidikan Biologi Internasional
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolam renang merupakan salah satu wahana olahraga yang banyak
diminati masyarakat. Karena wahana ini memberikan manfaat baik dari
segi fisik maupun psikologis. Hampir semua elemen masyarakat
menggunakan wahana ini. Dari anak-anak sampai orang dewasa
menggunakan wahana ini sebagai tempat untuk olahraga maupun rekreasi.
Tidak sedikit pengguna kolam renang mengalami kecelakaan.
Kecelakaan ini diakibatkan oleh faktor kesehatan pengguna maupun faktor
luar yakni kelayakan kolam renang apakah kolam renang tersebut sudah
memenuhi standar atau belum. Namun pada kenyataannya banyak sekali
kolam renang yang tidak memenuhi syarat. Baik dari konstruksi
bangunannya maupun dari segi kualitas air yang digunakan pada kolam
renang.
Salah satu kolam renang yang paling ramai dikunjungi di kota
Yogyakarta adalah kolam renang FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis kelayakan kolam renang
FIK UNY berdasarkan standar kolam renang sehat. Aspek-aspek yang
disoroti dalam penelitian ini adalah aspek kualitas air dan konstruksi
bangunan kolam renang
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah Kolam renang FIK UNY sudah memenuhi standar kolam
renang sehat menurut undang-undang dan standar konstruksi kolam
renang?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kolam
renang FIK Universitas Negeri Yogyakarta sudah memenuhi syarat kolam
renang sehat berdasarkan kualitas air dan konstruksi bangunannya.
D. Manfaat
1. Bagi pengelola kolam renang FIK UNY
Memberi Informasi mengenai status kolam renang FIK UNY yang
dapat digunakan sebagai dasar menentukan kebijakan terkait
pengelolaan kolam renang FIK
2. Bagi pengguna kolam renang FIK UNY
Memberikan Informasi kepada pengguna mengenai kelayakan
kolam renang FIK UNY
3. Bagi mahasiswa FIK UNY
Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa FIK UNY yang tertarik
mengangkat topik dalam makalah ini sebagai tugas akhir
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi
dengan air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 475/KPTS/1991 kolam
renang dapat dibagi menjadi beberapa tipe yang diantaranya adalah
1. Kolam renang tipe A
kolam renang tipe Aadalah kolam renang yang dapat digunakan untuk
menyelenggarakan perlombaan-perlombaan tingkat nasional.
2. Kolam renang tipe B
Kolam renang tipe B adalah kolam renang yang digunakan untuk
mengadakan pemanasan atau latihan sebelum perlombaan pada tingkat
nasional, atau untuk mengadakan perlombaan pada tingkat daerah (Daerah
Tingkat II).
3. Kolam renang tipe C
Kolam renang tipe C adalah kolam renang yang digunakan untuk kegiatan
renang bagi pemula atau kolam renang untuk anak-anak.
4. Kolam renang loncat indah
Kolam renang loncat indah adalah kolam renang yng digunakan untuk
kegiatan latihan atau perlombaan pada tingkat nasional atau tingkat daerah
(Daerah Tingkat II).
Masing-masing tipe kolam renang di atas memiliki ketentuan-
ketentuan konstruksi yang harus dipenuhi untuk memenuhi kriteria kolam
renang sehat. Tipe dan ukuran kolam renang harus memenuhi ketentuan
barikut:
1. Kolam renang tipe A harus mempunyai tipe, ukuran panjang, lebar,
dan kedalaman seperti pada gambar di bawah ini
2. Kolam renang tipe B harus mempunyai tipe, ukuran panjang, lebar,
dan kedalaman seperti pada gambar di bawah ini
3. Kolam renang tipe C pemula harus mempunyai tipe, ukuran panjang,
lebar, dan kedalaman seperti pada gambar di bawah ini
4. Kolam renang tipe C untuk anak-anak harus mempunyai tipe, ukuran
panjang, lebar, dan kedalaman seperti pada gambar di bawah ini
Selain dari segi konstruksi bangunannya, kolam renang sehat harus
memiliki beberapa syarat lain seperti kondisi air kolam yang bersih dan sehat
untuk kolam renang. Berdasarkan Permenkes 416 tahun 1990 Air kolam
renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olah raga
renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. Air yang memenuhi
syarat kesehatan telah diatur pula dalam Permenkes yang sama yaitu air dilihat
dari 4 aspek, yaitu aspek fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktif.
Berikut ini persyaratan air kolam renang sehat perdasarkan
Permenkes No 416 tahun 1990.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif kualitatif. Dimana
peneliti akan memberikan gambaran subyek penelitian dan
membandingkannya dengan standar yang berlaku yang mengacu pada
sumber-sumber referensi yang sesuai.
B. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 27 Mei 2013.
Penelitian ini dilakukan di kolam renang Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta.
C. Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Sumber Air
2. Pengelolaan Kolam
3. Bangunan
4. Sanitasi
D. Instrument
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Daftar pertanyaan (Terlampir)
2. Kamera digital
E. Prosedur
Prosedur penelitian ini adalah
1. Membuat surat izin observasi
2. Membuat daftar pertanyaan dan lembar observasi
3. Melakukan survey awal
4. Mengambil data dengan metode observasi (Bangunan, Sanitasi,
sumber air, pengelolaan kolam)
5. Melakukan wawancara
6. Mencatat hasil wawancara dan observasi
7. Melakukan pengambilan dokumentasi
8. Melakukan analisis data hasil observasi
9. Menyimpulkan hasil observasi berdasarkan undang-undang dan
standar yang berlaku
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kolam renang FIK Universitas Negeri Yogyakarta memiliki 4 kolam.
Yaitu kolam renang untuk anak-anak berjumlah 2 kolam. Selanjutnya yaitu kolam
untuk orang dewasa berjumlah 1 kolam. Dan kolam yang terakhir adalah kolam
yang digunakan untuk terjun indah yang memiliki ketinggian 7 meter. Sesuai
dengan variable-variabel yang telah ditetapkan pada metode penelitian. Maka
variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sumber air, pengelolaan
kolam, bangunan, dan sanitasi. Dari keempat variabel ini akan terlihat apakah
kolam renang FIK UNY memiliki kategori layak apabila dibandingkan dengan
standar kolam renang yang sudah ditetapkan oleh undang-undang.
A. Sumber Air
Variabel pertama yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah variabel
sumber air. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data mengenai sumber
air yang digunakan pada kolam renang FIK Universitas Negeri Yogyakarta adalah
dengan mengguakan daftar pertanyaan yang nantinya akan digunakan sebagai
bagan untuk wawancara terhadap pengelolaan kolam renang.
Gambar 1. Sumber air beserta mesin penyedot air tanah
Sumber air yang digunakan kolam renang FIK Universitas Negeri
Yogyakarta adalah air tanah. Air tanah ini diambil langsung dari sumur di
kawasan kolam renang. Air tanah ini diambil dengan menggunakan mesin
penyedot air. Setiap kolam memiliki kran air yang tersendiri. Hal ini dilakukan
guna untuk mempermudah pengelolaan kolam renang.
Gambar 2. Kran air untuk kolam pemula
Apabila dilihat dari sumbernya yaitu air tanah dalam, maka dapat
diprediksi bahwa sumber air untuk kolam renang FIK UNY sudah layak. Apalagi
hanya digunakan untuk mandi atau berenang, meskipun kami tidak melakukan tes
skala labolatorium, namun berdasarkan referensi disebutkan bahwa air tanah
dalam bahkan aman untuk diminum, karena masuk dalam air kelas A atau B.
Selain dari air tanah tersebut, tidak sumber air utama lainnya, hanya dikarenakan
musim hujan banyak air hujan yang masuk ke dalam kolam, namun air hujan
tersebut bukanlah sumber air utama.
B. Pengelolaan kolam
Pengelolaan kolam merupakan hal yang utama dalam terciptanya kolam
renang yang sehat. Dibutuhkan teknik dan keahlian khusus dalam melakukan
pengelolaan kolam renang. Tujuan dari pengelolaan kolam diantaranya adalah
untuk menjaga agar kondisi air tetap baik dan bersih, serta menghindarkan dari
vektor-vektor pembawa penyakit. Pengelolaan air yang digunakan pada kolam
renang FIK UNY adalah system sirkulasi layaknya aquarium. Maksud dari sistem
sirkulasi adalah bahwa air yang sudah digunakan pada kolam-kolam tidak lantas
dibuang, namun diputar kembali, dimana air yang akan berputar dalam sebuah
siklus.
Keunggulan dari sistem sirkulasi ini adalah keefektifan penggunaan air
dan kepraktisan pengelolaan. Efektif karena air yang digunakan tidak terlalu
banyak sehingga kerja mesin pompa air lebih ringan, dan praktis dalam
pengelolaan karena petugas tidak perlu melakukan pengurasan secara berkala,
karena air yang telah melewati siklus akan kembali menjadi air yang layak untuk
masuk kolam renang. Siklus sirkulasi air pada kolam renang FIK UNY
digambarkan pada diagram berikut ini
Gambar 3. Siklus sirkulasi kolam renang FIK UNY
Sumber air yang berasal dari air tanah akan dihisap menggunakan pompa
air kemudian akan dialirkan pada setiap kolam. Setiap kolam memiliki kran
tersendiri. Kran ini untuk mengatur aliran air dari sumber air kolam sehingga
pihak pengelola dapat mengatur banyaknya air yang akan masuk pada setiap
kolam. Untuk menjaga air tidak membludak maka diperlukan lubang untuk
membuang air ini. Output air dari kolam-kolam akan masuk kedalam mesin
khusus. Mesin ini berfungsi untuk megalirkan lagi air yang dibuang oleh kolam.
Fungsi lain dari mesin ini yaitu melihat kualitas air dari setiap kolam. Didalam
mesin ini terdapat proses aerasi yang membuat kualitas air kembali baik untuk
dialirkan kembali ke kolam, apabila kondisi air sudah baik maka indikator yang
terdapat pada mesin akan menunjukan angka tertentu. Begitu pula apabila kondisi
air masih buruk, mesin akan menunjukan indikator tertentu. Setiap kolam
memiliki satu mesin seperti gambar yang ada dibawah ini, sehingga kerja mesin
menjadi lebih ringan karena terbagi-bagi sesuai jenis kolam.
Gambar 4. Mesin pengatur air kolam
Gambar 5. Skala yang menunjukan kualitas air kolam
Air yang telah dikirim ke mesin ini selanjutnya akan dikirim lagi ke kolam
sehingga air akan mengalir terus menerus dalam sebuah siklus. Sistem ini adalah
sistem yang digunakan oleh sebagian besar kolam moderen, sehingga apabila
dilihat dari pengelolaan kolam renang dengan sistem sirkulasi ini, maka kolam
renang FIK UNY dapat dikatakan layak sebagai kolam renang yang sehat.
C. Sanitasi
Sanitasi merupakan faktor yang sangat penting pula dalam penentuan
kolam renang yang sehat. Sanitasi yang baik bahkan menjadi salah satu indikator
utamanya. Tujuan pengelolaan sanitasi tentu saja untuk menjaga agar para
pengguna kolam renang terlindung kesehatannya. Untuk menjaga kebersihan air
kolam renang itu sendiri, pihak pengelola kolam renang Fakultas Ilmu
Keolahragaan Univerisitas Negeri Yogyakarta menggunakan senyawa kimia
kaporit. Jenis kaporit yang digunakan oleh pihak pengelola adalah Chlorine
TCCA 90%.
Pemberian kaporit pada setiap kolam renang berbeda porsinya berdasarkan
daya tampung air pada setiap kolam. Kolam yang besar tentu memiliki dosis
pemberian kaporit yang lebih banyak pula. Dosis yang diberikan pada setiap
kolam renang ditunjukkan pada table berikut ini :
Pemberian kaporit pada kolam utama sebesar 10 kg. Pada dua kolam
renang anak diberi 1 kg kaporit pada setiap kolam. Sedangkan pada kolam loncat
indah yang kedalamannya sampai 7 meter diberi kaporit sebesar 4 kg. Pemberian
kaporit dilakukan setiap hari sekali. Pemberian kaporit dilakukan pada malam hari
setelah kolam renang sepi dan tidak ada pengunjung yang menggunakan kolam
renang lagi, biasanya pemberian kaporit dilakukan antara pukul 20.00-20.30 WIB.
Pemberian kaporit dilakukan dengan cara ditabur secara langsung pada kolam
karena bentuk kaporit yang digunakan berupa serbuk kasar, maka akan secara
otomatis larut dalam air. Kaporit tipe Chlorin TCCA 90% tidak memberikan
dampak yang cukup berarti bagi tubuh manusia apabila dosis yang digunakan
sesuai, namun kaporit tersebut memiliki kemampuan merusak lantai kolam
(keramik) yang tinggi. Sehingga usia dari lantai kolam di kolam renang FIK UNY
tergolong pendek.
Sedangkan untuk membersihkan lantai kolam, pengelola menggunakan
teknik manual yaitu dengan menggunakan sikat panjang dan secara langsung
digunakan untuk menggosok lantai kolam. Kotoran yang terangkat dari lantai
kolam akan terbawa dalam siklus air dan akan dibersihkan selama air melewati
mesin sirkulasi. Berdasarakan hasil wawancara tidak didapati adanya keluhan dari
konsumen mengenai gangguan kulit yang akut, hanya beberapa konsumen
mengeluhkan air yang terlalu pedih dimata. Apabila hal itu terjadi maka pengelola
akan mengurangi dosis kaporit, karena pedihnya mata diakibatkan jumlah kaporit
yang terlalu banyak. Dalam pemberian kaporit memang tidak selalu sama
dosisnya, tergantung dari kekeruhan air. Berdasarkan dosis pemberian kaporit dan
dari hasil wawancara mengenai tidak adanya gangguan kulit pada para pengguna,
maka kolam renang FIK UNY dapat dikatakan layak sebagai kolam renang yang
sehat.
Untuk aspek selanjutnya yaitu aspek kualitas air akan dilihat kualitas
airnya berdasarkan sifat fisiknya. Menurut peraturan menteri nomor :
416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal 3 September 1990. Ada tiga aspek yang
perlu diperhatikan untuk melihat kualitas air berdasarkan sifat fisik yaitu bau,
benda terapung, dan kejernihan. Ketiga aspek tersebut dapat dilihat dengan mata
telanjang oleh manusia.
Tabel dibawah ini adalah table hasil pengamatan kualitas air berdasarkan
sifat fisiknya
Keterangan :
+ : ditemukan
- : tidak ditemukan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kualitas air berdasarkan sifat fisik.
Pada kolam renang FIK Universitas Negeri Yogyakarta tidak ditemui bau, benda
terapung, dan airnya jernih. Maka dari itu bisa dikatakan air pada kolam renang
FIK UNY memenuhi syarat berdasarkan sifat fisik menurut peraturan menteri
nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal 3 September 1990. Untuk bau, yang
tercium adalah bau kaporit, dan hal itu merupakan suatu kewajaran, bau disini
adalah bau lain yang mengindikasikan bahwa air tercemar oleh senyawa tertentu
seperti bau amis, bau menyengat, dll.
D. Konstruksi Bangunan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum telah ditentukan
ketentuan-ketentuan bangunan untuk jenis-jenis kolam renang tertentu. Untuk
kolam utama, struktur bangunan harus memiliki level kedalaman yang berbeda
sehingga membentuk U. Kolam renang FIK UNY telah memenuhi kriteria
tersebut. Ketika dilakukan observasi kolam utama sedang dalam perbaikan,
sehingga sangat terlihat bentuk kolam yang menyerupai huruf U. Lantai kolam
terbuat dari keramik. Dengan bentuk kolam yang semakin dalam pada bagian
tengah memungkinkan perenang dapat meluncur dengan aman. Kolam utama di
desain untuk kegiatan perlombaan renang jarak pendek atau estafet. Kedalaman di
tepi biasanya berkisar 1,5 meter, sedangkan di bagian tengah sedalam 3 meter.
Sedangkan untuk kolam yang diperuntukkan untuk terjun, harus pula
terdapat beberapa titik terjun dengan ketinggian berbeda. Pada kolam renang FIK
UNY untuk kedalaman kolam terjun sudah memenuhi syarat yaitu 7 meter, namun
beberapa titik terjun tidak berfungsi, sehingga dengan kondisi seperti ini maka
kolam terjun kolam renang FIK UNY belum memenuhi syarat untuk kolam terjun
yang baik.
Untuk kolam renang anak-anak, berdasarkan peraturan undang-
undang pekerjaan umum, kolam renang untuk anak-anak harus berjenjang level
kedalamannya, dimulai dari yang paling dangkal, semakin dalam dengan bentuk
seperti tangga. Kedalaman maksimal hanya 1 meter. Namun pada kolam anak di
kolam renang FIK UNY tidak terdapat tangga yang membedakan kedalaman
kolam, hanya ada beberapa level kedalaman yang kurang standar, hal ini
dikhawatirkan akan membahayakan anak-anak yang tidak mendapatkan
pengawasan dari orang tuanya. Dengan keadaan seperti ini maka kolam anak FIK
UNY belum dapat dikatakan layak sebagai kolam renang yang sehat. Untuk lantai
kolam, semuanya telah terbuat dari keramik, sehingga sudah standar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa kolan renang FIK UNY dilihat dari aspek sumber air,
pengelolaan kolam, dan sanitasi dapat dikatakan layak sebagai kolam
renang sehat, namun apabila dilihat dari konstruksi bangunan, maka kolam
renang FIK UNY dikatakan belum layak sebagai kolam renang sehat
karena beberapa kolam tidak memenuhi syarat kelayakan.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan pada peneliti selanjutnya adalah
1. Dalam pengambilan data lebih difokuskan pada hal-hal yang memang
menjadi variabel penelitian, sehingga data yang didapatkan sudah
fokus.
2. Diupayakan dilakukan pengujian kualitas air secara kimia, karena
analisis secara fisik kurang mampu menjadi acuan standar dalam
penentuan air yang aman digunakan untuk kolam renang.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 475/KPTS/1991 Tentang Syarat
Konstruksi Bangunan Kolam Renang.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/MENKES/PER
/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990 Tentang Syarat-syarat Dan
Pengawasan Kualitas Air.
LAMPIRAN 1
DAFTAR PERTANYAAN
1. Darimanakah sumber air kolam renang FIK UNY?
2. Bagaimanakah pengelolaan air kolam renang FIK UNY?
3. Sudah berapa lama mesin penghisap air digunakan?
4. Perawatan apa sajakah yang dilakukan untuk merawat mesin penghisap
air?
5. Ada berapakah jumlah kolam di kolam renang FIK UNY?
6. Bagaimanakah cara membersihkan kolam yang kotor?
7. Apakah setiap kolam diberi kaporit?
8. Apakah pemberian kadar kaporit berbeda di setiap kolamnya?
9. Apakah pemberian kaporit memberikan efek samping terhadap pengguna
kolam renang?
10. Apakah pemberian kaporit memberikan efek samping terhadap bangunan
fisik kolam renang?