Analisis data pemantauan
Pendahuluan• Kegiatanan tambang terbuka menghasilkan volume batuan yang
banyak dan diikuti dengan relaksasi tegangan dari massa batuan. Besarnya relaksasi tegangan yang akan terjadi dipengaruhi olehgeometri seluruh pit termasuk kemiringan lereng, kedalaman total dan kualitas massa batuan..
• Lereng tambang terbuka mengalami berbagai macam gerakan danmenghasilkan regangan . Regangan yang terjadi merupakan responterhadap kegiatan penggalian. Besarnya regangan merupakanfungsi dari geometri lereng dan kualitas massa batuan.
• Kondisi geoteknik ini termasuk jenis batuan, keadaan bidangdoiskontinyu dan besarnya tekanan air dalam lereng. Besarnyaregangan juga dipenagruhi oleh kegiatan peledakan. regangan juga dipenagruhi oleh kegiatan peledakan.
• kinerja kestabilan lereng tambang terbuka dipengaruhi olehrelaksasi tegangan karena batuan mengalami dilatasi dan kekuatanmassa batuan berkurang menghasilkan perpindahan pada lereng.
• Besarnya perpindahan yang terjadi umumnya diukur denganmenggunakan alat ukur jarak elektornik (electronic distance measuring ) dan survey-monitoring prisms.
Pemantauan dengan GPS• Gambar 1 menunjukkan sistem
pengukuran kontinyumenggunkan GPS. Sensor (antena) dipasang pada titikpengukuran yang menerima data yang pancarkan dari satelit GPS.
• Kabel alat menghubungkan• Kabel alat menghubungkansensor ke komputer yang beradadi daerah pemantauan. Komputerini mengendalikan seluruh sistem, dan mengumpulkan danmerekam data dari sensor melaluikabel.
Perpindahan
• Pengeplotan Perpindahan versus waktu dapat digunakan untukmenentukan jika pergerakan regresiveatau progressive. (Zavodni, 2001).
• Bergantung pada jenis ketidakstabilan, kecepatan perpindahan dankecepatan perpindahan dankecenderungannya dapat digunakanterkait dengan mekasnismeketidakstabilan
Prosedur prediksi dan model longsor
• Pemantauan Perpindahanumumnya dilakukan untukmengkonfimasi keselamatanlereng dengan mendeteksi tanda-tanda longsor.
• Metode penilaian konvensionalkestabilan lereng didasarkanpada kesetimbangan gaya. pada kesetimbangan gaya.
• Hanya sedikit metode untukmenilai kestabilan lereng yang didasarkan pada pemantauanperpindahan.
• Oleh karena itu penting untukmengembangkan metode yang dapat mengintepretasi danmengevaluasi hasil pemantauanperpindahan
Metode analisis
• Metode kecepatan• Metode strain criteria• Metode inverse velocity
Penilaian kinerja kestabilan lereng tambang tebruka secara tradisional didasarkanpada pertimbangan kecepatan pergerakan permukaan.
Kegiatan pada tambang memantau perpindahan dan menghitung kecepatanperpindahan untuk mengevaluasi kestabilan lereng.
Metode kecepatan regangan
Nilai batas kecepatan perpindahan
Strain criteria method• Pendekatan kriteria regangan digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja
kestabilan dari lereng tambang. Pendekatan kriteria regangan didasarkanpada korelasi nilai regangan aktual dari data pemantauan prisma untukmelihat kinerja kestbailan lereng.
• Nilai regangan prediksi dari model tegangan – deformasi dapatdibandingkan untuk menentukan menilai kinerja kestabilan lereng yang diinginkanDengan pendekatan ini regangan lereng (e) didefinisikan sebagai berikut:• Dengan pendekatan ini regangan lereng (e) didefinisikan sebagai berikut:
Dimana Dx adalah deformasi maksimum lereng , H tinggi total lerengdan regangan dinyatakan dengn nilai percent
Empirical strain criteria
Inverse velocity method• Metode ini ini pada awalnya dikembangkan oleh Teruki Fukzone dari
National Research Institue for earth science Disater Prevention dari Jepangpada tahun 1985.
• Prediksi waktu terjadinya longsor dibuat dengan pemikiran bahwamenjelang terjadinya longsor akan terjadi peningkatan kecepatanpergerakan lereng dan kemudian menghitung nilai kebalikan darikecepatan tersebut sehingga diperoleh suatu nilai kebalikan (inverse) darikecepatan tersebut yang akan semakin mendekati nol.kecepatan tersebut yang akan semakin mendekati nol.
• Dengan melihat menurunnya nilai kebalikan tersebut maka menunjukkanbahwa suatu saat akan berhenti mendekati nol yang berarti menunjukkanbahwa kecepatan gerak semakin besar yang pada akhirnya longsor berartinilai kebalikan adalah nol.
• Jika grafik hubungan antara nilai kebalikan kecepatan ini di plotkan versurdengan waktu maka pada saat nilai menyentuh sumbu horizontal yang menyatakan waktu berarti menunjukkan waktu terjadinya longsor.
Cara menentukan waktu longsor
• Membuat grafik hubuganperpindahan versus waktu
• Hitung nilai inverse • Hitung nilai inverse kecepatan (1 / kecepatan) dari masing-masingkecepatan
• Plotkan nilai inverse kecepatan terhadapwaktu
lanjutan
Untuk memprediksiwaktu terjadinya longsormaka tarik garis darigrafik inverse / reciprocal grafik inverse / reciprocal kecepatan terhadapwaktu sampaimenyentuh sumbuwaktu