ANALISIS AMSTERDAMSE SCHOOL DALAM BANGUNAN
HET SCHEEPVAARTHUIS
Rany Anjany Subachrum, R. Achmad Sunjayadi
Sastra Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,
Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Abstrak
Artikel ini menganalisis salah satu aliran arsitektural, yaitu Amsterdamse School dan realisasi seniman dalam merepresentasikan ekspresinya tentang pelayaran yang ideal di bangunan Het Scheepvaarthuis di Amsterdam. Penulisan dalam artikel ini menggunakan metode eksposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri utama aliran arsitektural Amsterdamse School ditemukan dalam bangunan Het Scheepvaarthuis. Selain itu, ekspresi arsitek tentang pelayaran di masa keemasan Belanda, yaitu di masa VOC memainkan peranan penting dalam desain eksterior maupun interior bangunan Het Scheepvaarthuis.
Kata kunci: Arsitektur; Het Scheepvaarthuis; ekspresionisme; Amsterdamse School; VOC
Abstract
This article analyses one of the architectural style which is called Amsterdamse School in Het Scheepvaarthuis (The Shipping House) in Amsterdam and the expressions of the architect in represent the idea of shipping on The Shipping House building. This article used exposition method. The purpose of this article to show the main characteristics of the Amsterdamse School are founded in The Shipping House Amsterdam. In addition, Dutch Shipping history also related with Dutch Golden Age, in that period the glorious past of the East India Company (VOC) play a big role in exterior and interior design in The Shipping House.
Keywords : Architecture; Het Scheepvaarthuis; expressionism: Amsterdamse School; VOC
Pendahuluan
Sebagai negara yang dikelilingi perairan, Belanda menjelma menjadi ahli di bidang
pelayaran. Pelayaran tersebut menghantarkan Belanda memasuki perdagangan rempah-
rempah interkontinental hingga terbentuklah VOC atau Vereenigde Oost Indische
Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur) pada tahun 1602. Masa keemasan di
bidang pelayaran dan VOC sangat membekas bagi masyarakat Belanda, baik yang lahir di
1
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
masa kejayaan VOC, maupun sesudahnya. Hal tersebut menjadi inspirasi bagi seniman
Belanda untuk membangun sebuah kantor perusahaan perkapalan terbesar di Amsterdam,
yaitu Het Scheepvaarthuis (The Shipping House) di bawah gerakan arsitektural Amsterdamse
School yang bercirikan ekspresionis. Masa keemasan VOC dianggap mewakili ekspresi
seniman untuk merepresentasikan bangunan kantor perusahaan perkapalan terbesar di
Amsterdam tersebut.
Het Scheepvaarthuis merupakan contoh bangunan paling tua1 serta contoh hasil karya
kolektif pertama dari aliran Amsterdamse School (Groenendijk, 2004:43). Disebut kolektif
karena dalam merancang bangunan Het Scheepvaarthuis terdapat kerjasama dari beberapa
arsitek, antara lain, Johan Melchior van der Mey (1878-1949)2 sebagai arsitek utama,
bekerjasama dengan Pieter Lodewijk Kramer (1881-1961)3 dan Michel de Klerk (1884-
1923)4. Ketiga arsitek ini merupakan pelopor aliran Amsterdamse School. Sebagai bangunan
pertama yang bergaya Amsterdamse School, Het Scheepvaarthuis memiliki ciri-ciri esensial
Amsterdamse School yang masih murni. Oleh karena itu penulis tertarik membahas bangunan
tersebut untuk dikaji lebih dalam. Bangunan ini masih digunakan sampai sekarang, namun
terjadi perubahan fungsi. Fungsi awal sebagai kantor besar dari enam perusahaan perkapalan
di Amsterdam lalu berubah menjadi sebuah hotel. Perusahaan perkapalan tersebut adalah
KNSM (Koninklijke Nederlandsche Stoomboot Maatschappij), KWIM (Koninklijke West-
Indische Maildienst), NRM (Nieuwe Rijnvaart Maatschappij), SMN (Stoomvaart
Maatschapij Nederland), KPM ( Koninklijke Paketvaart Maatschappij ) dan JCJL (Java-
China-Japan Lijn).5
Rumusan Masalah
1 Contoh tertua dari bangunan bergaya Amsterdamse School ialah blok perumahan Joh. Vermeerplein/Gabriël Metsustraat rancangan M. de Klerk yang dibangun pada 1911-1912 dan Het Scheepvaarthuis rancangan van der Mey yang dibangun pada 1911-1916. Kedua bangunan ini sama-sama mulai dibangun pada tahun 1911, lihat Van Zudewijn, H.J.F De Roy. Amsterdamse Boukunst 1815-1940 ( Amsterdam: Becht 1984), hal 151
2 www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=3297, diakses pada 21 Agustus, 08:32.
3 www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=674, diakses pada 21 Agustus, 08:34.
4 www.britannica.com/EBchecked/topic/1356748/Michel-de-Klerk, diakses pada 21 Agustus 2013, 08:38.
5 http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html,diakses pada 1 Juli 2013,12:00.
2
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
1. Apa dan bagaimana ciri-ciri Amsterdamse School yang terdapat dalam bangunan
Het Scheepvaarthuis?
2. Apa makna dari ornamen – ornamen yang terdapat pada Het Scheepvaarthuis?
Tujuan Penulisan
Penulisan artikel ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengenal dan memahami ciri-
ciri Amsterdamse School yang terdapat dalam Het Scheepvaarthuis, serta makna yang tersirat
dari ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan tersebut.
Metode Penulisan
Metode penulisan dalam artikel ini ialah metode eksposisi. Penulis memberikan
informasi mengenai pengertian aliran Amsterdamse School, kemudian menjabarkan
karakteristik Amsterdamse School pada bangunan Het Scheepvaarthuis serta menjabarkan
makna ornamen-ornamen yang terdapat dalam bangunan.
Aliran Amsterdamse School
Amsterdamse School merupakan gerakan arsitektural yang muncul diantara tahun
1910 sampai 1930 dan berasal dari Amsterdam. Aliran Amsterdamse School muncul pada
saat situasi perekonomian Amsterdam sedang baik dan mengakibatkan populasi penduduk
bertambah. Oleh karena itu bangunan Amsterdamse School pada umumnya diperuntukkan
sebagai hunian dan bangunan pelayanan masyarakat, seperti tempat berniaga, kantor, sekolah
3
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
dan lain-lain. Sejak industrialisasi6 sampai saat ini, kota tumbuh menjadi lebih padat dan
masyarakat hidup di situasi yang tidak begitu sehat. Sebagai akibatnya, arsitek tidak hanya
sekedar merancang bangunan, tetapi juga membangun penataan kota untuk mengimbangi
kenaikan jumlah penduduk. Selain itu, seniman juga menggunakan material baru, seperti
baja, kaca, dan benda-benda lapis baja dalam arsitektur yang dipercaya dapat mengatasi
masalah kebersihan yang timbul akibat ledakan penduduk.7
Kata “school” dalam konteks ini bermakna kumpulan atau kelompok. Seperti sebuah
ungkapan yang mengatakan bahwa, “for every architect there is a style” (Anonim). Pencetus
dari aliran ini antara lain Michel de Klerk (1884-1923), Pieter Lodewijk Kramer (1881-1961)
dan Johan Melchior van der Mey (1878-1949). Awal dari tercetusnya aliran ini ialah karena
adanya keinginan individual arsitek yang lebih mementingkan bentuk dan keindahan daripada
fungsi dari suatu bangunan. Penggolongan suatu bangunan ke dalam gaya Amsterdamse
School berdasarkan fantasi dari arsitek yang tidak terkekang, baik dalam perlakuan terhadap
permukaan maupun penggunaan ruang.8 Meskipun “Amsterdam” menjadi label dari aliran
ini, namun aliran ini tidak hanya berada di Amsterdam. Bangunan bergaya Amsterdamse
School terdapat pula di Den Haag seperti bangunan De Bijenkorf. Namun hal ini tidak
menunjukkan bahwa Amsterdamse School menjadi tren pada saat itu mengingat
Amsterdamse School bukanlah aliran yang bertahan lama.
Amsterdamse School sebagai aliran dalam arsitektur memiliki ciri ekspresionis
dengan variasi bentuk bangunan yang besar. Gaya ekspresionis sendiri secara umum sulit
untuk digolongkan. Dalam Modern Architecture, Oxford University of Arts series (2002) Ian
Boyd Whyte memberikan definisi atas ekpresionisme sebagai berikut “the movement has
usually been defined in terms of what it is not (rationalist, functionalist, and so on) rather
than what it is” (gerakan yang biasanya didefinisikan dalam istilah dari apa-apa saja yang
bukan (rasionalis, fungsionalis, dan selanjutnya) daripada mendefinisikan apa-apa saja itu
yang merupakan ekspresionisme) (Colquhoun, 2002: 86). Ekspresionisme lahir dari ledakan
6 Industrialisasi di Eropa dimulai sejak 1850 oleh Inggris, namun di Belanda industrialisasi baru dimulai pada tahun 1850. Logistics and the industrial revolution in Limburg, www.eulogisticshub.com/blog/2011/06/logistics-and-the-industrial-revolution-in-limburg/ , diakses pada 18 Agustus 2013, 19:16.
7 Petzke, Ingo. Format PDF. An Introduction to Expressionisme. Hal 4. www.Academia.edu/1467406/An_Introduction_to_Expressionism, diakses pada 12 Juli 2013, 11:19.
8 Amsterdamse School 1915-1940. www.kunstbus.nl/kumst/amsterdamse-school.html, diakses 4 Desember 2012, 13:40.
4
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
perubahan sosial yang menyebabkan rasa takut dan cemas sehingga menimbulkan kepedulian
dalam benak para seniman. Seniman mematahkan tradisi masa lalu dan semua realitasnya,
baik lewat desain yang biasanya mengambil bentuk ekstrim dari abstrak murni maupun lewat
penggunaan material baru dengan teknik yang baru pula. Mereka mengikuti visi terdalam dan
ketakutan serta impian mereka dengan cara mengekspresikannya.9
Tema yang dihasilkan aliran ekspresionisme biasanya mendapat inspirasi oleh
fenomena alam. Alam dianggap masih murni dan hebat karena belum dipengaruhi oleh
kebudayaan. Pemakaian material seperti kayu, batu bata, kaca yang padat dan berwarna, dan
material dekoratif menjadi unsur yang penting. Seniman ekspresionis kerap bereksperimen
dengan bentuk seperti gua, kristal, cangkang, bebatuan, dan bentuk-bentuk mineral karena
dipengaruhi juga oleh seni Mesir primitif (Brand et al, 2004:14). Dalam arsitektur,
ekspresionisme lebih berarti daripada fungsionalisme, artinya aspek estetika lebih ditekankan
daripada aspek fungsional.
Di Belanda, ekspresionisme pada arsitektur direpresentasikan dalam Amsterdamse
School. Kritikus dan sejarawan dalam menanggapi Amsterdamse School menyatakan bahwa
aliran ini dideskripsikan sebagai kelompok yang cenderung radikal dalam memilih bentuk
pada bangunannya, yang lainnya mengagumi keahlian arsitek Amsterdamse School dalam
penggunaan batu bata yang dibentuk oleh tangan, kelenturan dalam bentuk bangunan,
penggunaan pahatan dan ornamen organik serta pemisahan warna dalam material yang
beragam. Bangunan Amsterdam School kebanyakan menunjukkan kelenturan dalam
bentuknya dan didekorasi dengan ornamen pahatan dan keanekaragaman warna sebagai
akibat dari pemakaian materi bangunan yang beragam (Brand et al, 2004 :15).
Ciri – ciri Amsterdamse School dalam Het Scheepvaarthuis
Gaya Amsterdamse School secara visual dikarakteristikkan dengan bangunan yang
ekspresif dan plastis (lentur) dengan banyak variasi di irama dan volume.10 Arsitek
Amsterdamse School menaruh lapisan di sekitar konstruksi dan lapisan ini seringkali
bentuknya sangat plastis. Plastisitas semacam ini dicapai lewat detail yang tidak fungsional
sama sekali bagi bangunan, selanjutnya batu bata digunakan untuk menegaskan kesan plastis
(Brand et al, 2004: 12). 9 Petzke, Ingo. Format PDF. An Introduction to Expressionisme. hal 8. www.Academia.edu/1467406/An_Introduction_to_Expressionism, diakses pada 12 Juli 2013, 11:19.
10 Penggunaan istilah irama dan volume dalam arsitektur dimaknai sebagai irama garis dan volume bentuk bangunan.
5
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Gambar 1. Tampak depan Het Scheepvaarthuis. Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
Secara umum bangunan bergaya Amsterdamse School memiliki potensi dekoratif dari
material bangunan. Tembok batu bata yang menonjol dimanfaatkan secara menyeluruh.
Material bangunan yang dipilih dalam aliran ini ialah batu bata, yang digunakan baik untuk
elemen dekoratif maupun pahatan. Bangunannya seringkali terwujud dalam bentuk
membulat, lentur dan ekspresif, dengan menara-menara, puncak menara yang penuh ornamen
serta jendela dan pintu yang dekoratif. Tujuan dari gerakan arsitektural ini ialah untuk
menciptakan pengalaman arsitektural menyeluruh, sehingga perancang dapat memusatkan
perhatiannya baik pada interior maupun eksterior bangunan.11 Setiap detail digunakan untuk
mengekspresikan gaya: bingkai, pintu, juga interior, kaca patri, barang-barang besi yang
ditempa dan lain-lain. Bangunannya sendiri mengesankan karena bentuk rancangan yang
masif, dan kecenderungan penggunaan menara pada sudut. Penggunaan banyak menara
dalam bangunan Het Scheepvaarthuis dapat dilihat pada Gambar 1.
11 Amsterdamse School: Behind the Brick Façade. www.iamsterdam.com/en GB/experience/about.amsterdam/architecture/amsterdam-school, diakses pada 15 Desember 2012, 15:05.
6
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Gambar 2. Sisi samping dari Het Scheepvaarthuis.
Sumber: www.amsterdamsebinnenstad.nl/binnenstad/190/scheepvaarthuis.html, diakses pada 15
Desember 2012, 15:18.
Garis horizontal merupakan ciri yang paling banyak ditemukan dalam bangunan-
bangunan bergaya Amsterdamse School (Van Zudewijn, 1984:151). Di samping itu,
kecenderungan menggunakan batu bata juga merupakan ciri utama dari Amsterdamse
School. Dekorasi dari gaya ini juga menarik perhatian lewat hiasan tembok batu bata, kaca
patri, barang tempaan dan karya seni patung ukiran dari batu alam atau kayu. Ciri ini juga
ditemukan di Het Scheepvaarthuis.
Gambar 3. Hiasan patung Gambar 4. Ornamen pada kaca patri Gambar 5. Hiasan pada tembok batu bata
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
7
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Selain ciri-ciri Amsterdamse School yang sudah disebutkan sebelumnya, ciri penting
lain dari gaya Amsterdamse School yang juga ditemukan di Het Scheepvaarthuis ialah
penggunaan ornamen yang megah atau meriah.
Gambar 6. Ornamen berupa hiasan patung pada sudut bangunan, tembok, dan jendela.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada1 Desember 2012, 12:00
Karakteristik utama dari pekerjaan pertukangan (mansory) Amsterdamse School ialah
pengerjaan tembok batu bata yang terkadang dibuat lebih rumit dari selazimnya. Terkadang
mereka menggabungkan beberapa tipe yang berbeda dari tembok batu bata, sehingga tercapai
efek spesial yang menyeluruh. Mereka juga sering kali menggunakan format dan warna batu
bata yang berbeda. Variasi dari batu bata ini dapat terlihat di Het Scheepvaarthuis karya J.M.
van der Mey (1878-1949) yang menggunakan lebih dari dua ratus macam batu bata, yang
bentuk dan warnanya bervariasi. Keseluruhan bentuk dan format batu diciptakan secara
khusus oleh arsitek. Disamping itu arsitek memperindah tembok batu bata pada gevel12
dengan batu alam, beton, atap genting, dan batu ubin.13
12 Gevel dalam kamus Van Dale adalah bagian atau sisi depan dari suatu bangunan ,Van Dale Pocketwoordenboek Nederlands als Tweede Taal (NT2) (Utrecht- Antwerpen: Van Dale Lexicografie, 2003)
13 Amsterdamse School 1915-1940. www.kunstbus.nl/kumst/amsterdamse-school.html, diakses 4 Desember 2012, 13:40.
8
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Gambar 7. Pemakaian variasi bentuk dan warna batu bata pada dinding Het Scheepvaarthuis.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
Gambar 8.Hiasan berupa patung dan ukiran pada gevel.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, Diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
Bangunan Amsterdamse School seringkali menerapkan pekerjaan tempa, antara lain
untuk dekorasi jeruji pagar, besi jendela, dan penutup berjeruji diatas portal tangga. Sebagai
reaksi terhadap besi cor atau tuangan, yang semua aliran dapat menirunya, seniman mencari
metode baru untuk menempa besi dan membentuk yang cocok dengan paham bangunan yang
baru. Karakter yang lentur dari material pada garis jendela yang melengkung diputuskan
cocok untuk mencirikan gaya ini.14
14 Amsterdamse School 1915-1940. www.kunstbus.nl/kumst/amsterdamse-school.html, diakses 4 Desember 2012, 13:40.
9
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Gambar 9. Pekerjaan tempa pada dekorasi jeruji pagar yang berbentuk plastis.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
Rancangan bangunan Het Scheepvaarthuis termasuk rumit karena diperlukan keahlian
khusus dalam pembuatannya. Rancangan yang rumit ini dapat divisualisasikan dengan baik
karena van Der Mey (1878-1949) bekerja sama dengan beberapa arsitek dan seniman yang
ahli di bidang masing-masing, antara lain Michel de Klerk (1884-1923) yang bertanggung
jawab atas interior dan mebel, Pieter Lodewijk Kramer (1881-1961) yang ahli dalam
pekerjaan tempa besi, Willem Bogtman (1882-1955)15 bertanggung jawab dalam hiasan kaca
patri serta Hendrik van den Eijnde (1869-1939)16 Hildo Krop (1884-1970)17 dan Willem
Brouwer (1877-1933)18 yang ketiganya bertanggung jawab atas seni patung. Ditambah lagi
dengan modal pembuatan bangunan yang tinggi, yaitu satu juta gulden.19 Oleh karena itu
bangunan ini lebih kompleks dibandingkan dengan bangunan Amsterdamse School lainnya.
Makna dari Ornamen – Ornamen pada Het Scheepvaarthuis
15 www.encyclo.nl/begrip/Willem%20Bogtman, diakses pada 21 Agustus, 08:52.
16 www.vvnk.nl/kunstenaars_fabrieken.php?keuze=42, diakses pada 21 Agustus 2013, 09:00.
17 nl.dbpedia.org/page/Hildo_Krop, diakses pada 21 Agustus 2013, 09:13.
18 www.kunstbus.nl/design/willem+coenraad+brouwer.html, diakses pada 21 Agustus 2013, 09:18.
19 J.M van der Mey en het Scheepvaarthuis. www.nai.nl/collectie/bekijk_de_collectie/item/_pid/kolom2-1/_rp_kolom2-1_elementId/1_1303877,diakses pada 15 Januari 2013, 19:52.
10
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Het Scheepvaarthuis dibangun sebagai sebuah gedung kantor yang menggabungkan
enam perusahaan perkapalan di Amsterdam. Oleh karena itu di dalamnya terdapat ornamen-
ornamen yang berhubungan dengan bidang perkapalan dan kelautan. Ornamen – ornamen
tersebut menarik dan setiap ornamen tersebut memiliki makna tersendiri yang berkaitan
dengan pelayaran yang telah dilakukan oleh Belanda pada masa kejayaannya (VOC20).
Ornamen-ornamen tersebut dapat dilihat pada seni patung batu, seni ukiran, serta ornamen
pada kaca patri.
Patung tokoh-tokoh penting terletak di sisi bagian luar dari Het Scheepvaarthuis,
contohnya adalah Willem IJ. Bontekoe (1587-1657)21, seorang kapten kapal yang terkenal
lewat jurnal perjalanannya ke Hindia Belanda dan Jan Pieterszoon Coen (1586-1629)22 yang
merupakan seorang Gubernur Jenderal VOC dan juga pendiri kota Batavia (1621).23 Patung
tokoh-tokoh penting tersebut merupakan simbol dari pelayaran dan masa kejayaan Belanda.
Gambar 10. Patung W. IJ. Bontekoe dan J.P Coen.
Sumber:www.maritiemdigitaal.nl, diakses pada 15 Januari 2013, 19:55.
Selain tokoh-tokoh yang berperan dalam pelayaran Belanda dan VOC, terdapat pula
tokoh-tokoh mitologi yang dipercaya menguasai lautan. Patung-patung tokoh mitologi
tersebut dimaksudkan agar diberi keberuntungan dalam pelayaran dan lautan dapat
20 VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) adalah kongsi dagang Belanda terbesar di dunia pada abad-17 dan 18.
21 de.cyclopedia.net/wiki/Willem-Ysbrandtsz-Bontekoe. Diakses pada 13 Agustus 2013, 15:30
22 www.yourdictionary.com/jan-pieterszoon-coen#biography, diakses pada 13 Agustus 2013, 15:43.
23 www.vocsite.nl/geschiedenis/personalia/coen.html, diakses pada 21 Agustus 2013, 09:33.11
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
bersahabat, seperti tokoh Neptunus yang merupakan dewa penguasa lautan serta Fortuna
yang merupakan pemberi keberuntungan.
Gambar 11. Patung Neptunus dan Fortuna.
Sumber: adambeeldenva1900.blogspot.com, diakses pada 15 Januari 2013, 19:58.
Seni pahat atau ukiran memainkan peranan penting dalam menghadirkan dan
menunjukkan fungsi dari bangunan-bangunan Amsterdamse School. Simbol merefleksikan
keseluruhan bangunan. Pahatan yang satu belum tentu penting, namun keseluruhan pahatan
sebagai kesatuan bersama-sama menunjukkan makna simbolik dari keseluruhan bangunan.
Pahatan-pahatan tersebut menunjukkan fungsi luar dan dalam bangunan Amsterdamse
School. Kebanyakan pahatan menyimbolkan sesuatu yang merupakan petunjuk dalam sejarah
bangunan tersebut (Brand et al, 2004: 56). Tidak mengherankan jika banyaknya keragaman
dari penggunaan material dan gaya yang berbeda terdapat dalam Amsterdamse School, seperti
penggunaan batu bata di satu sisi, namun mereka juga menggunakan batu alam serta kayu.
Begitu juga pada Het Scheepvaarthuis, keragaman juga terlihat dari penggunaan simbol-
simbol tertentu untuk menunjukkan sejarah pelayaran dan kelautan. Simbol-simbol tersebut
diambil dari beberapa kebudayaan yang berbeda, meskipun diaplikasikan dalam satu
bangunan.
Pemakaian simbol dari berbagai kebudayaan yang berbeda dapat dilihat lewat patung-
patung yang berada di depan pintu Het Scheepvaarthuis. Patung-patung yang meskipun
berasal dari kebudayaan yang berbeda namun sama-sama mewakili lautan, yakni patung yang
mewakili Laut Mediterania, yaitu pemain seruling dari Libya dan Hercules yang membuka
12
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Pegunungan Atlas24, patung Samudera Atlantik yang diasosiasikan dengan bangsa Viking25,
Samudera Pasifik yang diasosiasikan dengan tabib-tabib Cina, dan Samudera Hindia yang
dianggap sebagai pembawa kekayaan dalam mitos Timur.26
Gambar 12. Patung penunjuk samudera yang berada di depan pintu masuk.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00.
Di bagian luar dari Het Scheepvaarthuis selain terdapat patung-patung, juga terdapat
ukiran yang menggambarkan keadaan lautan. Antara lain ukiran ombak, kapal-kapal, bahkan
organisme yang menghuni lautan seperti ikan.
Gambar 13. Ukiran pada bagian luar Het Scheepvaarthuis.
24 Atlas merupakan dewa astronomi dan navigasi dalam mitologi Yunani. Yunani sendiri terletak di wilayah Eropa Mediterania, karena dikelilingi Laut Mediterania, baik laut Ionian di sebelah timur dan laut Aegean di sebelah barat. www.theoi.com/Titan/TitanAtlas.html, diakses pada 25 Juli 2013, 13:09.
25 Bangsa Viking melakukan pelayaran menjelajahi negara-negara di Samudera Atlantik. Teknik perkapalan dan navigasi bangsa Viking terkenal sangat baik, mereka mampu menyeberangi Atlantik Utara dan mempu menguasai navigasi di perairan dangkal, seperti sungai-sungai di Eropa. Vikings, www.newworldencyclopedia.org/entry/Vikings, diakses pada 25 Juli 2013, 13:37.
26 Het Scheepvaarthuis. Het Decoratieprogramma aan de Buitenkant. http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
13
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Sumber :http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00.
Sementara di dalam bangunan terdapat pula ornamen pada kaca patri, seperti gambar
di bawah ini:
Gambar 14. Ornamen Neptunus pada kaca patri.
Sumber : http://spqa-am.blogspot.com/2012/04/het-interieur-van-het-scheepvaarthuis.html, diakses 1
Desember, 12:12.
Ornamen pada kaca patri ini menggambarkan Neptunus dengan bola dunia, yang
bagian baratnya menggambarkan West Indische Compagnie (WIC), sementara bagian
timurnya menggambarkan VOC. Neptunus sebagai dewa air dan laut pada mitologi Romawi
berkuasa atas semua samudera. Sementara di dunia nyata, perdagangan di samudera dikuasai
oleh West Indische Compagnie di bagian barat dan VOC di sebelah timur.
14
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Gambar 15. Ornamen pada kaca patri.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/04/het-interieur-van-het-scheepvaarthuis.html, diakses 1
Desember, 12:12
Sementara pada Gambar 15, ornamen pada kaca patri menggambarkan peta dunia
pada abad ke 17, tidak hanya benua– benua yang terlihat tetapi juga rute pelayaran penting,
kapal – kapal dan ikan paus.
SIMPULAN
Amsterdamse School merupakan aliran arsitektural yang muncul di tahun 1912-1940
dengan pencetus antara lain Michel de Klerk (1884-1923), Pieter Lodewijk Kramer (1881-
1961) dan Johan Melchior van der Mey (1878-1949). Bangunan bergaya Amsterdamse
School yang pertama ialah Het Scheepvaarthuis yang dirancang oleh J.M. van der Mey dan
berdiri sejak tahun 1916. Sebagai contoh awal dari aliran Amsterdamse School, ciri-ciri
Amsterdamse School dengan kental terlihat dalam Het Scheepvaarthuis. Ciri-ciri tersebut
antara lain, penggunaan material batu bata yang menonjol, bentuk rancangan yang masif,
hiasan pada gevel, pekerjaan tempa yang rumit, serta ornamen mewah pada patung batu,
ukiran, dan kaca patri.
Pada ornamen-ornamennya tersimpan makna tersendiri berkaitan dengan fungsi
bangunan yang ditujukan sebagai kantor perusahaan perkapalan. Patung-patung batu dipahat
dari figur tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam dunia pelayaran dan perkapalan
Belanda dan juga dari tokoh-tokoh mitos yang dianggap menguasai lautan. Sementara
ornamen dalam bentuk relief pada dinding bangunan menggambarkan keadaan lautan dan
15
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
perkapalan. Kaca patri juga memiliki ornamen yang menggambarkan pelayaran di masa
keemasan (abad ke 17), lewat peta dunia dan jalur pelayaran penting. Ornamen-ornamen
tersebut masih dipertahankan sampai sekarang walaupun fungsi bangunan berubah menjadi
sebuah hotel.
Secara keseluruhan, Het Scheepvaarthuis merupakan sebuah bangunan yang
mengagumkan, simbol sejarah pelayaran Belanda yang kaya, dan hingga saat ini dianggap
sebagai salah satu contoh bangunan Amsterdamse School yang paling memesona dan
merepresentasikan ekspresi arsitek. Jika dapat diuraikan dalam beberapa kata, Het
Scheepvaarthuis adalah sebuah selebrasi kejayaan dari lautan dan sebuah tribut bagi sejarah
pelayaran di Belanda.
Daftar Referensi
A. Buku
Colquhoun, Alan. 2002. Modern Architecture. Oxford: Oxford University Press.
Groenendijk, Paul. 2004. De Nederlandse Architectuur in een Notendop. Amsterdam: Prometheus.
Hageman, Mariëlle. 2004. De Nederlandse Architectuur 1000-2005. Bussum: THOTH.
Van Zudewijn, H.J.F De Roy. 1984. Amsterdamse Boukunst 1815-1940. Amsterdam: Becht.
Verburg, Marja. 2003. Van Dale Pocketwoordenboek Nederlands als Tweede Taal (N2). Utrecht-Antwerpen: Van Dale Lexicografie.
B. Artikel dari internet
Petzke, Ingo. An Introduction to Expressionisme. Format PDF. Diakses dari www. Academia.edu/1467406/An_Introduction_to_Expressionism pada12 Juli 2013, 11:19.
16
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Brand, Lara, et al. (2004) Amsterdamse School Garden. Diakses dari http://www.laroz-tuinontwerp.com/ pada 18 Juli 2013, 11:40.
adambeeldenva1900.blogspot.com/2012/08/hildo-krop-uitbreiding
scheepvaarthuis.html?m=1. Diakses pada 15 Januari 2013, 19:58.
www.amsterdamsebinnenstad.nl/binnenstad/190/scheepvaarthuis.html. Diakses pada 15
Desember 2012, 15:18.
www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=3297. Diakses pada 21 Agustus,
08:32.
www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=674. Diakses pada 21 Agustus,
08:34.
www.britannica.com/EBchecked/topic/1356748/Michel-de-Klerk. Diakses pada 21 Agustus
2013, 08:38.
de.cyclopedia.net/wiki/Willem-Ysbrandtsz.-Bontekoe. Diakses pada 13 Agustus 2013, 15:30
www.encyclo.nl/begrip/Willem%20Bogtman. Diakses pada 21 Agustus, 08:52.
www.eulogisticshub.com/blog/2011/06/logistics-and-the-industrial-revolution-in-limburg/.
Diakses pada 18 Agustus 2013, 19:16.
www.iamsterdam.com/en-GB/experience/about.amsterdam/architecture/amsterdam-school.
Diakses pada 15 Desember 2012, 15:05.
kbbi.web.id. Diakses pada 19 Agustus 2013, 20:21.
www.kunstbus.nl/kunst/amsterdamse-school.html. Diakses 4 Desember 2012, 13:40
www.kunstbus.nl/design/willem+coenraad+brouwer.html. Diakses pada 21 Agustus 2013,
17
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
09:18.
www.maritiemdigitaal.nl. Diakses pada 15 Januari 2013, 19:55.
www.nai.nl/collectie/bekijk_de_collectie/item/_pid/kolom2-1/_rp_kolom2-. Diakses pada 15
Januari 2013, 19:52.
nl.dbpedia.org/page/Hildo_Krop. Diakses pada 21 Agustus 2013, 09:13.
www.newworldencyclopedia.org/entry/Vikings. Diakses pada 25 Juli 2013, 13:09.
http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html. Diakses 1 Desember 2012, 12:00.
http://spqa-am.blogspot.com/2012/04/het-interieur-van-het-scheepvaarthuis.html. Diakses 1 Desember, 12:12.
www.theoi.com/Titan/TitanAtlas.html. Diakses pada 25 Juli 2013, 13:37.
www.yourdictionary.com/jan-pieterszoon-coen#biography. Diakses pada 13 Agustus 2013,
15:43.
www.vocsite.nl/geschiedenis/personalia/coen.html. Diakses pada 21 Agustus 2013, 09:33.
www.vvnk.nl/kunstenaars_fabrieken.php?keuze=42. Diakses pada 21 Agustus 2013, 09:00.
Lampiran
18
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Ciri-ciri Umum Bangunan Amsterdamse School
Bentuk
Bentuk bangunan ditentukan lewat konstruksi dan material, antara lain;
a. Bentuk-bentuk organikb. Bentuk geometrikc. Parabola d. Trapesiume. Semi lingkaranf. Elipsg. Bujur sangkarh. Segitigaa. Berbentuk tiga dimensi b. Rancangan dekoratif dan plastisc. Lapisan yang saling tindihd. Terdapat pahatane. 3 Dimensional
Bentuk bangunan berhubungan dengan sejarah dan kegunaan serta fungsi bangunan, biasanya dicerminkan lewat pola dan pahatan pada gedung.
Material
Batu bata:- Di tembok- Di pola- Dalam pahatan- Dalam tulisan
Batuan alam yang padat:- Di kolom- Dalam pahatan- Dalam detail yang dekoratif- Pada interior
Kayu:- Di bingkai jendela dan pintu- Pada gerbang- Pada interior- Dalam detail yang dekoratif
Kaca:- Di jendela- Pintu
Besi :- Di pagar- Jalan- Furnitur, dan- Di detil
Arah Horizontal - Batu bata- Keseluruhan jendela- Pola-pola
Vertikal- Jendela-jendela yang terpisah- Bagian bangunan
Diagonal- Pola batu bata - Bingkai Jendela- Posisi dan dekorasi pada pintu- Arah dari lapisan yang membentuk seperti tangga(menanjak)
Gambaran keseluruhan:
19
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
Motif Disain bangunan berkaitan dengan disiplin lain dari kesatuan antara jalanan sekitar dengan bangunanBangunan dianggap sebagai organisme hidup, para arsitek mencari bentuk bangunan dari alamArsitek tertarik dengan seni primitif, simbol dari beberapa bangsa digunakan sebagai dekorasi dan pola-polaGaya bangunan dari kebudayaan lain tercermin dalam rancangan Pengaruh dari luat:- sosialisme. Memanfaatkan hunian- Berlage, sebagai sumber inspirasi- ekspresionisme - Neo klasisme
(Brand, 2004: 130-132)
20
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
21
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
22
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
23
Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013