ANALISIS AMSTERDAMSE SCHOOL DALAM BANGUNAN HET SCHEEPVAARTHUIS Rany Anjany Subachrum, R. Achmad Sunjayadi Sastra Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia [email protected]Abstrak Artikel ini menganalisis salah satu aliran arsitektural, yaitu Amsterdamse School dan realisasi seniman dalam merepresentasikan ekspresinya tentang pelayaran yang ideal di bangunan Het Scheepvaarthuis di Amsterdam. Penulisan dalam artikel ini menggunakan metode eksposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri utama aliran arsitektural Amsterdamse School ditemukan dalam bangunan Het Scheepvaarthuis. Selain itu, ekspresi arsitek tentang pelayaran di masa keemasan Belanda, yaitu di masa VOC memainkan peranan penting dalam desain eksterior maupun interior bangunan Het Scheepvaarthuis. Kata kunci: Arsitektur; Het Scheepvaarthuis; ekspresionisme; Amsterdamse School; VOC Abstract This article analyses one of the architectural style which is called Amsterdamse School in Het Scheepvaarthuis (The Shipping House) in Amsterdam and the expressions of the architect in represent the idea of shipping on The Shipping House building. This article used exposition method. The purpose of this article to show the main characteristics of the Amsterdamse School are founded in The Shipping House Amsterdam. In addition, Dutch Shipping history also related with Dutch Golden Age, in that period the glorious past of the East India Company (VOC) play a big role in exterior and interior design in The Shipping House. Keywords : Architecture; Het Scheepvaarthuis; expressionism: Amsterdamse School; VOC Pendahuluan Sebagai negara yang dikelilingi perairan, Belanda menjelma menjadi ahli di bidang pelayaran. Pelayaran tersebut menghantarkan Belanda memasuki perdagangan rempah- rempah interkontinental hingga terbentuklah VOC atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur) pada tahun 1602. Masa keemasan di bidang pelayaran dan VOC sangat membekas bagi masyarakat Belanda, baik yang lahir di 1 Analisis Amsterdamse ..., Rany Anjany Subachrum, FIB UI, 2013
23
Embed
ANALISIS AMSTERDAMSE SCHOOL DALAM BANGUNAN HET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20352213-MK-Rany Anjany Subachrum.pdfHet Scheepvaarthuis merupakan contoh bangunan paling tua1 serta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS AMSTERDAMSE SCHOOL DALAM BANGUNAN
HET SCHEEPVAARTHUIS
Rany Anjany Subachrum, R. Achmad Sunjayadi
Sastra Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,
Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Artikel ini menganalisis salah satu aliran arsitektural, yaitu Amsterdamse School dan realisasi seniman dalam merepresentasikan ekspresinya tentang pelayaran yang ideal di bangunan Het Scheepvaarthuis di Amsterdam. Penulisan dalam artikel ini menggunakan metode eksposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri utama aliran arsitektural Amsterdamse School ditemukan dalam bangunan Het Scheepvaarthuis. Selain itu, ekspresi arsitek tentang pelayaran di masa keemasan Belanda, yaitu di masa VOC memainkan peranan penting dalam desain eksterior maupun interior bangunan Het Scheepvaarthuis.
Kata kunci: Arsitektur; Het Scheepvaarthuis; ekspresionisme; Amsterdamse School; VOC
Abstract
This article analyses one of the architectural style which is called Amsterdamse School in Het Scheepvaarthuis (The Shipping House) in Amsterdam and the expressions of the architect in represent the idea of shipping on The Shipping House building. This article used exposition method. The purpose of this article to show the main characteristics of the Amsterdamse School are founded in The Shipping House Amsterdam. In addition, Dutch Shipping history also related with Dutch Golden Age, in that period the glorious past of the East India Company (VOC) play a big role in exterior and interior design in The Shipping House.
Keywords : Architecture; Het Scheepvaarthuis; expressionism: Amsterdamse School; VOC
Pendahuluan
Sebagai negara yang dikelilingi perairan, Belanda menjelma menjadi ahli di bidang
pelayaran. Pelayaran tersebut menghantarkan Belanda memasuki perdagangan rempah-
rempah interkontinental hingga terbentuklah VOC atau Vereenigde Oost Indische
Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur) pada tahun 1602. Masa keemasan di
bidang pelayaran dan VOC sangat membekas bagi masyarakat Belanda, baik yang lahir di
1 Contoh tertua dari bangunan bergaya Amsterdamse School ialah blok perumahan Joh. Vermeerplein/Gabriël Metsustraat rancangan M. de Klerk yang dibangun pada 1911-1912 dan Het Scheepvaarthuis rancangan van der Mey yang dibangun pada 1911-1916. Kedua bangunan ini sama-sama mulai dibangun pada tahun 1911, lihat Van Zudewijn, H.J.F De Roy. Amsterdamse Boukunst 1815-1940 ( Amsterdam: Becht 1984), hal 151
2 www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=3297, diakses pada 21 Agustus, 08:32.
3 www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=674, diakses pada 21 Agustus, 08:34.
4 www.britannica.com/EBchecked/topic/1356748/Michel-de-Klerk, diakses pada 21 Agustus 2013, 08:38.
5 http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html,diakses pada 1 Juli 2013,12:00.
dan lain-lain. Sejak industrialisasi6 sampai saat ini, kota tumbuh menjadi lebih padat dan
masyarakat hidup di situasi yang tidak begitu sehat. Sebagai akibatnya, arsitek tidak hanya
sekedar merancang bangunan, tetapi juga membangun penataan kota untuk mengimbangi
kenaikan jumlah penduduk. Selain itu, seniman juga menggunakan material baru, seperti
baja, kaca, dan benda-benda lapis baja dalam arsitektur yang dipercaya dapat mengatasi
masalah kebersihan yang timbul akibat ledakan penduduk.7
Kata “school” dalam konteks ini bermakna kumpulan atau kelompok. Seperti sebuah
ungkapan yang mengatakan bahwa, “for every architect there is a style” (Anonim). Pencetus
dari aliran ini antara lain Michel de Klerk (1884-1923), Pieter Lodewijk Kramer (1881-1961)
dan Johan Melchior van der Mey (1878-1949). Awal dari tercetusnya aliran ini ialah karena
adanya keinginan individual arsitek yang lebih mementingkan bentuk dan keindahan daripada
fungsi dari suatu bangunan. Penggolongan suatu bangunan ke dalam gaya Amsterdamse
School berdasarkan fantasi dari arsitek yang tidak terkekang, baik dalam perlakuan terhadap
permukaan maupun penggunaan ruang.8 Meskipun “Amsterdam” menjadi label dari aliran
ini, namun aliran ini tidak hanya berada di Amsterdam. Bangunan bergaya Amsterdamse
School terdapat pula di Den Haag seperti bangunan De Bijenkorf. Namun hal ini tidak
menunjukkan bahwa Amsterdamse School menjadi tren pada saat itu mengingat
Amsterdamse School bukanlah aliran yang bertahan lama.
Amsterdamse School sebagai aliran dalam arsitektur memiliki ciri ekspresionis
dengan variasi bentuk bangunan yang besar. Gaya ekspresionis sendiri secara umum sulit
untuk digolongkan. Dalam Modern Architecture, Oxford University of Arts series (2002) Ian
Boyd Whyte memberikan definisi atas ekpresionisme sebagai berikut “the movement has
usually been defined in terms of what it is not (rationalist, functionalist, and so on) rather
than what it is” (gerakan yang biasanya didefinisikan dalam istilah dari apa-apa saja yang
bukan (rasionalis, fungsionalis, dan selanjutnya) daripada mendefinisikan apa-apa saja itu
yang merupakan ekspresionisme) (Colquhoun, 2002: 86). Ekspresionisme lahir dari ledakan
6 Industrialisasi di Eropa dimulai sejak 1850 oleh Inggris, namun di Belanda industrialisasi baru dimulai pada tahun 1850. Logistics and the industrial revolution in Limburg, www.eulogisticshub.com/blog/2011/06/logistics-and-the-industrial-revolution-in-limburg/ , diakses pada 18 Agustus 2013, 19:16.
7 Petzke, Ingo. Format PDF. An Introduction to Expressionisme. Hal 4. www.Academia.edu/1467406/An_Introduction_to_Expressionism, diakses pada 12 Juli 2013, 11:19.
8 Amsterdamse School 1915-1940. www.kunstbus.nl/kumst/amsterdamse-school.html, diakses 4 Desember 2012, 13:40.
perubahan sosial yang menyebabkan rasa takut dan cemas sehingga menimbulkan kepedulian
dalam benak para seniman. Seniman mematahkan tradisi masa lalu dan semua realitasnya,
baik lewat desain yang biasanya mengambil bentuk ekstrim dari abstrak murni maupun lewat
penggunaan material baru dengan teknik yang baru pula. Mereka mengikuti visi terdalam dan
ketakutan serta impian mereka dengan cara mengekspresikannya.9
Tema yang dihasilkan aliran ekspresionisme biasanya mendapat inspirasi oleh
fenomena alam. Alam dianggap masih murni dan hebat karena belum dipengaruhi oleh
kebudayaan. Pemakaian material seperti kayu, batu bata, kaca yang padat dan berwarna, dan
material dekoratif menjadi unsur yang penting. Seniman ekspresionis kerap bereksperimen
dengan bentuk seperti gua, kristal, cangkang, bebatuan, dan bentuk-bentuk mineral karena
dipengaruhi juga oleh seni Mesir primitif (Brand et al, 2004:14). Dalam arsitektur,
ekspresionisme lebih berarti daripada fungsionalisme, artinya aspek estetika lebih ditekankan
daripada aspek fungsional.
Di Belanda, ekspresionisme pada arsitektur direpresentasikan dalam Amsterdamse
School. Kritikus dan sejarawan dalam menanggapi Amsterdamse School menyatakan bahwa
aliran ini dideskripsikan sebagai kelompok yang cenderung radikal dalam memilih bentuk
pada bangunannya, yang lainnya mengagumi keahlian arsitek Amsterdamse School dalam
penggunaan batu bata yang dibentuk oleh tangan, kelenturan dalam bentuk bangunan,
penggunaan pahatan dan ornamen organik serta pemisahan warna dalam material yang
beragam. Bangunan Amsterdam School kebanyakan menunjukkan kelenturan dalam
bentuknya dan didekorasi dengan ornamen pahatan dan keanekaragaman warna sebagai
akibat dari pemakaian materi bangunan yang beragam (Brand et al, 2004 :15).
Ciri – ciri Amsterdamse School dalam Het Scheepvaarthuis
Gaya Amsterdamse School secara visual dikarakteristikkan dengan bangunan yang
ekspresif dan plastis (lentur) dengan banyak variasi di irama dan volume.10 Arsitek
Amsterdamse School menaruh lapisan di sekitar konstruksi dan lapisan ini seringkali
bentuknya sangat plastis. Plastisitas semacam ini dicapai lewat detail yang tidak fungsional
sama sekali bagi bangunan, selanjutnya batu bata digunakan untuk menegaskan kesan plastis
(Brand et al, 2004: 12). 9 Petzke, Ingo. Format PDF. An Introduction to Expressionisme. hal 8. www.Academia.edu/1467406/An_Introduction_to_Expressionism, diakses pada 12 Juli 2013, 11:19.
10 Penggunaan istilah irama dan volume dalam arsitektur dimaknai sebagai irama garis dan volume bentuk bangunan.
Gambar 1. Tampak depan Het Scheepvaarthuis. Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
Secara umum bangunan bergaya Amsterdamse School memiliki potensi dekoratif dari
material bangunan. Tembok batu bata yang menonjol dimanfaatkan secara menyeluruh.
Material bangunan yang dipilih dalam aliran ini ialah batu bata, yang digunakan baik untuk
elemen dekoratif maupun pahatan. Bangunannya seringkali terwujud dalam bentuk
membulat, lentur dan ekspresif, dengan menara-menara, puncak menara yang penuh ornamen
serta jendela dan pintu yang dekoratif. Tujuan dari gerakan arsitektural ini ialah untuk
menciptakan pengalaman arsitektural menyeluruh, sehingga perancang dapat memusatkan
perhatiannya baik pada interior maupun eksterior bangunan.11 Setiap detail digunakan untuk
mengekspresikan gaya: bingkai, pintu, juga interior, kaca patri, barang-barang besi yang
ditempa dan lain-lain. Bangunannya sendiri mengesankan karena bentuk rancangan yang
masif, dan kecenderungan penggunaan menara pada sudut. Penggunaan banyak menara
dalam bangunan Het Scheepvaarthuis dapat dilihat pada Gambar 1.
11 Amsterdamse School: Behind the Brick Façade. www.iamsterdam.com/en GB/experience/about.amsterdam/architecture/amsterdam-school, diakses pada 15 Desember 2012, 15:05.
Selain ciri-ciri Amsterdamse School yang sudah disebutkan sebelumnya, ciri penting
lain dari gaya Amsterdamse School yang juga ditemukan di Het Scheepvaarthuis ialah
penggunaan ornamen yang megah atau meriah.
Gambar 6. Ornamen berupa hiasan patung pada sudut bangunan, tembok, dan jendela.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada1 Desember 2012, 12:00
Karakteristik utama dari pekerjaan pertukangan (mansory) Amsterdamse School ialah
pengerjaan tembok batu bata yang terkadang dibuat lebih rumit dari selazimnya. Terkadang
mereka menggabungkan beberapa tipe yang berbeda dari tembok batu bata, sehingga tercapai
efek spesial yang menyeluruh. Mereka juga sering kali menggunakan format dan warna batu
bata yang berbeda. Variasi dari batu bata ini dapat terlihat di Het Scheepvaarthuis karya J.M.
van der Mey (1878-1949) yang menggunakan lebih dari dua ratus macam batu bata, yang
bentuk dan warnanya bervariasi. Keseluruhan bentuk dan format batu diciptakan secara
khusus oleh arsitek. Disamping itu arsitek memperindah tembok batu bata pada gevel12
dengan batu alam, beton, atap genting, dan batu ubin.13
12 Gevel dalam kamus Van Dale adalah bagian atau sisi depan dari suatu bangunan ,Van Dale Pocketwoordenboek Nederlands als Tweede Taal (NT2) (Utrecht- Antwerpen: Van Dale Lexicografie, 2003)
13 Amsterdamse School 1915-1940. www.kunstbus.nl/kumst/amsterdamse-school.html, diakses 4 Desember 2012, 13:40.
Gambar 9. Pekerjaan tempa pada dekorasi jeruji pagar yang berbentuk plastis.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
Rancangan bangunan Het Scheepvaarthuis termasuk rumit karena diperlukan keahlian
khusus dalam pembuatannya. Rancangan yang rumit ini dapat divisualisasikan dengan baik
karena van Der Mey (1878-1949) bekerja sama dengan beberapa arsitek dan seniman yang
ahli di bidang masing-masing, antara lain Michel de Klerk (1884-1923) yang bertanggung
jawab atas interior dan mebel, Pieter Lodewijk Kramer (1881-1961) yang ahli dalam
pekerjaan tempa besi, Willem Bogtman (1882-1955)15 bertanggung jawab dalam hiasan kaca
patri serta Hendrik van den Eijnde (1869-1939)16 Hildo Krop (1884-1970)17 dan Willem
Brouwer (1877-1933)18 yang ketiganya bertanggung jawab atas seni patung. Ditambah lagi
dengan modal pembuatan bangunan yang tinggi, yaitu satu juta gulden.19 Oleh karena itu
bangunan ini lebih kompleks dibandingkan dengan bangunan Amsterdamse School lainnya.
Makna dari Ornamen – Ornamen pada Het Scheepvaarthuis
15 www.encyclo.nl/begrip/Willem%20Bogtman, diakses pada 21 Agustus, 08:52.
16 www.vvnk.nl/kunstenaars_fabrieken.php?keuze=42, diakses pada 21 Agustus 2013, 09:00.
17 nl.dbpedia.org/page/Hildo_Krop, diakses pada 21 Agustus 2013, 09:13.
18 www.kunstbus.nl/design/willem+coenraad+brouwer.html, diakses pada 21 Agustus 2013, 09:18.
19 J.M van der Mey en het Scheepvaarthuis. www.nai.nl/collectie/bekijk_de_collectie/item/_pid/kolom2-1/_rp_kolom2-1_elementId/1_1303877,diakses pada 15 Januari 2013, 19:52.
Pegunungan Atlas24, patung Samudera Atlantik yang diasosiasikan dengan bangsa Viking25,
Samudera Pasifik yang diasosiasikan dengan tabib-tabib Cina, dan Samudera Hindia yang
dianggap sebagai pembawa kekayaan dalam mitos Timur.26
Gambar 12. Patung penunjuk samudera yang berada di depan pintu masuk.
Sumber: http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00.
Di bagian luar dari Het Scheepvaarthuis selain terdapat patung-patung, juga terdapat
ukiran yang menggambarkan keadaan lautan. Antara lain ukiran ombak, kapal-kapal, bahkan
organisme yang menghuni lautan seperti ikan.
Gambar 13. Ukiran pada bagian luar Het Scheepvaarthuis.
24 Atlas merupakan dewa astronomi dan navigasi dalam mitologi Yunani. Yunani sendiri terletak di wilayah Eropa Mediterania, karena dikelilingi Laut Mediterania, baik laut Ionian di sebelah timur dan laut Aegean di sebelah barat. www.theoi.com/Titan/TitanAtlas.html, diakses pada 25 Juli 2013, 13:09.
25 Bangsa Viking melakukan pelayaran menjelajahi negara-negara di Samudera Atlantik. Teknik perkapalan dan navigasi bangsa Viking terkenal sangat baik, mereka mampu menyeberangi Atlantik Utara dan mempu menguasai navigasi di perairan dangkal, seperti sungai-sungai di Eropa. Vikings, www.newworldencyclopedia.org/entry/Vikings, diakses pada 25 Juli 2013, 13:37.
26 Het Scheepvaarthuis. Het Decoratieprogramma aan de Buitenkant. http://spqa-am.blogspot.com/2012/03/het-scheepvaarthuis-het.html, diakses pada 1 Desember 2012, 12:00
perkapalan. Kaca patri juga memiliki ornamen yang menggambarkan pelayaran di masa
keemasan (abad ke 17), lewat peta dunia dan jalur pelayaran penting. Ornamen-ornamen
tersebut masih dipertahankan sampai sekarang walaupun fungsi bangunan berubah menjadi
sebuah hotel.
Secara keseluruhan, Het Scheepvaarthuis merupakan sebuah bangunan yang
mengagumkan, simbol sejarah pelayaran Belanda yang kaya, dan hingga saat ini dianggap
sebagai salah satu contoh bangunan Amsterdamse School yang paling memesona dan
merepresentasikan ekspresi arsitek. Jika dapat diuraikan dalam beberapa kata, Het
Scheepvaarthuis adalah sebuah selebrasi kejayaan dari lautan dan sebuah tribut bagi sejarah
pelayaran di Belanda.
Daftar Referensi
A. Buku
Colquhoun, Alan. 2002. Modern Architecture. Oxford: Oxford University Press.
Groenendijk, Paul. 2004. De Nederlandse Architectuur in een Notendop. Amsterdam: Prometheus.
Hageman, Mariëlle. 2004. De Nederlandse Architectuur 1000-2005. Bussum: THOTH.
Van Zudewijn, H.J.F De Roy. 1984. Amsterdamse Boukunst 1815-1940. Amsterdam: Becht.
Verburg, Marja. 2003. Van Dale Pocketwoordenboek Nederlands als Tweede Taal (N2). Utrecht-Antwerpen: Van Dale Lexicografie.
B. Artikel dari internet
Petzke, Ingo. An Introduction to Expressionisme. Format PDF. Diakses dari www. Academia.edu/1467406/An_Introduction_to_Expressionism pada12 Juli 2013, 11:19.
Bentuk bangunan ditentukan lewat konstruksi dan material, antara lain;
a. Bentuk-bentuk organikb. Bentuk geometrikc. Parabola d. Trapesiume. Semi lingkaranf. Elipsg. Bujur sangkarh. Segitigaa. Berbentuk tiga dimensi b. Rancangan dekoratif dan plastisc. Lapisan yang saling tindihd. Terdapat pahatane. 3 Dimensional
Bentuk bangunan berhubungan dengan sejarah dan kegunaan serta fungsi bangunan, biasanya dicerminkan lewat pola dan pahatan pada gedung.
Material
Batu bata:- Di tembok- Di pola- Dalam pahatan- Dalam tulisan
Batuan alam yang padat:- Di kolom- Dalam pahatan- Dalam detail yang dekoratif- Pada interior
Kayu:- Di bingkai jendela dan pintu- Pada gerbang- Pada interior- Dalam detail yang dekoratif
Kaca:- Di jendela- Pintu
Besi :- Di pagar- Jalan- Furnitur, dan- Di detil
Arah Horizontal - Batu bata- Keseluruhan jendela- Pola-pola
Vertikal- Jendela-jendela yang terpisah- Bagian bangunan
Diagonal- Pola batu bata - Bingkai Jendela- Posisi dan dekorasi pada pintu- Arah dari lapisan yang membentuk seperti tangga(menanjak)
Motif Disain bangunan berkaitan dengan disiplin lain dari kesatuan antara jalanan sekitar dengan bangunanBangunan dianggap sebagai organisme hidup, para arsitek mencari bentuk bangunan dari alamArsitek tertarik dengan seni primitif, simbol dari beberapa bangsa digunakan sebagai dekorasi dan pola-polaGaya bangunan dari kebudayaan lain tercermin dalam rancangan Pengaruh dari luat:- sosialisme. Memanfaatkan hunian- Berlage, sebagai sumber inspirasi- ekspresionisme - Neo klasisme