Top Banner
KURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh Kelompok 5 D. Paulus Manik 0713023009 Heru Agung Saputra 1013023046 Agustina Simanjuntak 1013023065 Annisa Sholeha 1013023030 Frida Octavia P. 1013023040 Sinta Mutiara Akmal 1013023058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
30

Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Feb 06, 2018

Download

Documents

dangdien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

KURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN

PENYANGGA DAN HIDROLISIS

(Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2)

Oleh

Kelompok 5

D. Paulus Manik 0713023009

Heru Agung Saputra 1013023046

Agustina Simanjuntak 1013023065

Annisa Sholeha 1013023030

Frida Octavia P. 1013023040

Sinta Mutiara Akmal 1013023058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2012

Page 2:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam – basa, metode pengukuran, dan terapannya

Kompetensi Dasar

4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam – basa untuk

menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis

Indikator

1. Mengidentifikasi kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl

(asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)

2. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NaOH pada titrasi

HCl oleh NaOH

3. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 24 ml 0,1 M NaOH pada

titrasi HCl oleh NaOH

4. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NaOH pada

titrasi HCl oleh NaOH

5. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NaOH pada

titrasi HCl oleh NaOH

6. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perubahan harga

pH titrasi 25 ml 0,1 M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)

7. Mengidentifikasi kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl

(asam kuat) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)

8. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NH3 pada titrasi HCl

oleh NH3

9. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 10 ml 0,1 M NH3 pada titrasi

HCl oleh NH3

10. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NH3 pada titrasi

HCl oleh NH3

1

Page 3:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

11. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NH3 pada titrasi

HCl oleh NH3

12. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perubahan harga

pH titrasi 25 ml 0,1 M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)

Kegiatan Pendahuluan

GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN DENGAN MENGUCAPKAN SALAM

GURU MEMERIKSA KEHADIRAN SISWA

Guru : “Bagaimana kabarnya anak-anak, pada sehat semua kan?”

Murid : “Sehat, Pak”

Guru : “Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari materi apa?”

Siswa : “Hari ini kita akan mempelajari kurva titrasi asam – basa, Pak”

Guru : “Ya, pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang kurva

perubahan harga pH pada titrasi asam – basa”

Siswa : “Pak, apa yang akan kita dapatkan setelah mempelajari kurva titrasi asam

– basa?”

Guru : “Ya, pertanyaan yang bagus. Jadi, dengan mempelajari kurva titrasi asam

– basa kita dapat menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis”

(Semua siswa hanya diam)

Kegiatan Pembelajaran

Guru : “Ok, langsung saja kita mulai pembelajaran pada hari ini. Jadi titrasi

asam – basa secara umum ada empat macam. Coba siapa yang berani untuk

menyebutkannya?”

Siswa : “Saya, Pak”

2

Page 4:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Guru : “Ya, Nak. Silahkan”

Siswa : “Secara umum titrasi asam - basa ada empat macam, yaitu:

1). titrasi dari asam kuat oleh basa kuat,

2). titrasi asam kuat oleh basa lemah,

3). titrasi asam lemah oleh basa kuat, dan

4). titrasi asam lemah oleh basa lemah

Guru : “Terimakasih. Walapun secara teori ada empat macam, namun tidak

semua bisa dilakukan dalam percobaan. Misalnya, titrasi asam lemah oleh basa

lemah tidak mudah untuk dilakukan. Keempat macam titrasi ini secara umum

termasuk jenis titrasi alkalimetri atau asidimetri. Pada alkalimetri zat yang

menjadi larutan standar adalah basa sedangkan asidimetri adalah asam. Nah, dari

titrasi asam – basa dapat digambarkan kurva perubahan harga pH terhadap

penambahan volume titran.

Sekarang coba kalian perhatikan kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1

M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat) berikut!”

(Semua siswa mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl

(asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat))

Guru : “Informasi apa yang kalian dapatkan dari kurva tersebut?”

3

Page 5:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Siswa : “Pak, titik setara atau titik ekivalen tercapai pada pH 7, larutan bersifat

netral. Di bawah titik setara, pH < 7 larutan bersifat asam, sedangkan di atas titik

setara pH > 7 larutan bersifat basa”

Guru : “Ok, terimakasih. Sekarang coba kalian hitung pH titrasi 25 ml 0,1 M

HCl oleh 0,1 M NaOH pada titik sebelum penambahan NaOH!”

Siswa : “Caranya, Pak?”

Guru : “Sebelum penambahan NaOH berarti kita hanya berurusan dengan HCl”

Siswa : “Ow… Ya, Pak, kami mengerti. (Siswa mulai menghitung)

25 ml 0,1 M HCl

HCl → H+ + Cl-

[H+] = [HCl] = 0,1 M

pH = -log 0,1 = 1

Jadi, pH sebelum penambahan NaOH adalah 1, Pak”

Guru : “pH 1 artinya apa?”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Apakah dalam larutan ada [OH-]?”

Siswa : “Tidak ada, Pak”

Guru : “Ada yang menjawab lain?”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Apakah kalian masih ingat pada pembelajaran asam – basa bahwa

meskipun dalam larutan asam tetap terdapat [OH-] meskipun sangat kecil sekali?”

Siswa : “Iya, Pak. Tapi agak lupa”

Guru : “Jadi begini anak-anak, pada titik sebelum penambahan NaOH berarti itu

hanyalah larutan 25 ml 0,1 M HCl. Meskipun tidak ditambahkan NaOH tetap

4

Page 6:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

dalam larutan ada OH- karena dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan air.

Berikut susunan [H+] dan [OH-] dalam kesetimbangan air

Ada yang tau kenapa [H+] dan [OH-] bernilai sama, yaitu 10-7?”

Siswa : “Itu karena Kw air 10-14, Pak”

Guru : “Ok, bagus sekali. Kalau misalkan di dalam air murni ditambahkan HCl

sedemikian sehingga volumenya menjadi 25 ml dan [HCl] 0,1 M bagaimana

susunan kesetimbangan air?”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “ Jadi, [H+] dan [OH-] dalam larutan 25 ml 0,1 M HCl adalah

Dengan demikian meskipun dalam larutan asam, masih terdapat [OH-] walaupun

sangat kecil sekali”

Siswa : “Ya”

Guru : “Coba kalian lihat apakah pH pada titik ini sesuai dengan kurva

perubahan harga pH titrasi 25 ml 0,1 M HCl oleh 0,1 M NaOH?”

Siswa : “Ya, Pak. Sesuai. Pada saat sebelum penambahan NaOH atau saat

volume NaOH yang ditambahkan pada HCl 0,00 ml pH larutan menunjukkan 1”

Guru : “Coba sekarang hitung pH larutan setelah penambahan 24 ml 0,1 M

NaOH!”

Siswa : “(Siswa mulai menghitung)

Jumlah total mol H+ yang perlu dititrasi ialah

mol H+ = 25 ml × 0,1 M = 2,5 mmol

5

Page 7:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Jumlah mol OH- yang ada dalam 24 ml 0,1 M NaOH ialah

mol OH- = 24 ml × 0,1 M = 2,4 mmol

Dalam reaksi penetralan, titik ini dapat dicari melalui

Sebanyak 1 mmol H+ berada dalam 49 ml larutan (25 ml larutan asam ditambah

24 ml larutan basa)

¿

pH = -log [H+] = -log 2,04 × 10-3 = 2,69

Guru : “Jadi, bagaimana pH larutan setelah penambahan 24 ml NaOH?”

Siswa : “pH larutan naik, Pak, dari 1 menjadi 2,69”

Guru : “Artinya apa?”

(Semua siswa diam)

Guru : “Bagaimana dengan [H+] setelah penambahan 24 ml 0,1 M NaOH?”

Siswa : “Berkurang, Pak”

Guru : “Ya, benar. Jadi setelah penambahan 24 ml 0,1 M NaOH, [H+] dari

larutan itu berkurang. Ada yang tau mengapa bisa berkurang?”

(Semua siswa diam)

Guru : “Dalam suatu reaksi asam – basa, reaksi apa yang terjadi?”

Siswa : “Penetralan”

Guru : “Ya, [H+] berkurang karena dalam rangka mempertahankan Kw akibat

penambahan OH- yang terdapat pada larutan karena penambahan NaOH

[H+] dan [OH-] dalam kesetimbangan air

6

Page 8:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

[H+] dan [OH-] dalam larutan 25 ml 0,1 M HCl sebelum penambahan NaOH

[H+] dan [OH-] dalam larutan 25 ml 0,1 M HCl setelah penambahan 24 ml 0,1 M

NaOH

Hal ini terjadi karena nilai Kw akan selalu tetap selama suhu tetap”

Siswa :”Ooo…”

Guru : “Coba kalian lihat apakah pH pada titik ini sesuai dengan kurva

perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl oleh 0,1 M NaOH?”

Siswa : “Ya, Pak, setelah ditarik garis lurus keatas pada saat penambahan 24 ml

NaOH terhadap HCl pH menunjukkan sekitar 2,69”

Guru : “Coba sekarang kalian hitung pH setelah penambahan 25 ml NaOH!”

Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)

mol HCl = 25 ml × 0,1 M = 2,5 mmol

mol NaOH yang ditambahkan = 25 ml × 0,1 M = 2,5 mmol

Keduanya habis bereaksi sehingga kesetimbangan air tidak terganggu

7

Page 9:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

[H+] = [OH-] = 10-7

pH = -log 10-7 = 7

Guru : “Ok, sekarang Bapak ingin bertanya, mengapa pada titik setara pH

larutan 7, bersifat netral?”

Siswa : “Karena pada titik setara, jumlah mol asam sama dengan jumlah mol

basa atau [H+] = [OH-] = 10-7”

Guru : “Tepat sekali. Selain itu, dalam larutan, Na+ dan Cl- tidak menghidrolisis”

Siswa : “Apa itu hidrolisis, Pak?”

Guru : “Garam hidrolisis adalah garam yang memecah air, ini akan dipelajari

nanti pada bab tersendiri, di materi ini hanya akan dikenalkan saja”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Sekarang coba kalian hitung pH larutan setelah penambahan 26 ml 0,1

M NaOH !”

Siswa : “(Mereka mulai menghitung)

¿

pOH = -log [OH-] = -log 1,96 × 10-3 = 2,71

pH = 14 – 2,71 = 11,29

Guru : “Bagaimana pH-nya?”

Siswa : “Meningkat, Pak. Menjadi 11,29”

Guru : “Penambahan 26 ml NaOH ini mengakibatkan kondisi yang berbalik.

Kini dalam larutan OH- lebih banyak dari H+ sehingga susunan kesetimbangan air

dalam larutan bagaimana?”

8

Page 10:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Siswa :

Guru : “Baiklah anak-anak, sampi disini ada yang ingin ditanyakan?”

Siswa : “Tidak, Pak”

Guru : “Kalau tidak ada yang bertanya, siapa yang berani menyimpulkan dari

pembahasan mengenai kurva perubahan harga pH pada titrasi HCl (asam kuat)

oleh NaOH (basa kuat)?”

(Semua siswa diam)

Guru : “Pada titrasi asam kuat oleh basa kuat, bahwa pH berubah lambat sampai

dekat tercapainya titik setara. Pada titik setara, pH meningkat sangat tajam hanya

dengan penambahan 0,1 ml basa. setelah titik setara, sekali lagi, pH berubah amat

lambat jika NaOH terus ditambahkan”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Coba sekarang perhatikan kurva kalian! Coba perhatikan titik-titik

sebelum titik setara! dan hubungkan dengan perhitungan yang kita lakukan tadi”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Di bawah titik setara (sudah penambahan NaOH) pH < 7 karena dalam

larutan [H+] lebih besar dari [OH-]. Lalu bagaimana tepat pada titik setara?”

Siswa : “Pada kondisi ini [H+] dan [OH-] sama, yaitu 10-7”

Guru : “Ya, benar. Kalau kondisi diatas titik setara?”

Siswa : “[OH-] lebih besar dari [H+]”

Guru : “Jadi apa kesimpulannya?”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Berhubungan dengan pH”

9

Page 11:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Siswa : “Pak, kesimpulannya adalah pada titrasi asam kuat oleh basa kuat,

perubahan pH larutan hanya ditentukan oleh bertambahnya [OH-] akibat

penambahan NaOH yang mengganggu kesetimbangan air dalam larutan asam

kuat”

Guru : “Ok, terimakasih banyak. Dari penjelasan mengenai titrasi asam kuat

oleh basa kuat ada yang kurang jelas?”

Siswa : “Sudah jelas, Pak”

Guru : “Berhubung sudah jelas semua, mari kita melanjutkan pembelajaran

mengenai kurva titrasi asam kuat oleh basa lemah”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Pada dasarnya semua kegiatan titrasi adalah sama yaitu mengalirkan

tetes demi tetes titran terhadap titrat hingga dicapai titik akhir titrasi, namun yang

membedakan adalah hal-hal yang terjadi pada saat penetesan titran menunjukkan

volume tertentu”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Baiklah anak-anak kita lanjutkan pada pembahasan kurva perubahan

harga pH pada titrasi asam kuat oleh basa lemah. Coba sekarang kalian perhatikan

kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M

NH3 (basa lemah) berikut ini!

10

Page 12:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

(Semua siswa mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl

(asam kuat) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah))

Guru : “Apa yang kalian dapatkan dari pengamatan kalian?”

Siswa : “Pak, titrasi asam kuat oleh basa lemah pada titik ekuivalennya dicapai

pada pH sekitar 5,15, bersifat asam”

Guru : “Ok, apakah kalian tahu kenapa pada titrasi tersebut titik ekuivalen

dicapai pada pH tersebut?”

(Semua siswa diam)

Guru : “Coba sekarang kalian tuliskan persamaan reaksi titrasi dari 25 ml 0,1M

HCl oleh 0,1 M NH3 (Kb = 10-5)”

Siswa : “HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O”

Guru : “Baiklah, coba sekarang kalian hitung pH larutan sebelum penambahan

NH3!”

Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)

[HCl] = 0,1 M

HCl → H+ + Cl-

[H+] = [HCl] = 0,1 M

pH = -log 10-1 = 1

Guru : “ berapa pH yang kalian dapatkan?”

Siswa : “ 1, Pak”

Guru : “Ya, sekarang kalian hitung lagi pH saat penambahan 10 ml NH3?”

Siswa : “Caranya, pak?”

Guru : “Sama saja seperti pada titrasi asam kuat oleh basa kuat”

11

Page 13:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Siswa : “Oh, ya Pak kami mengerti (Siswa mulai menghitung)

Jumlah mol total HCl adalah 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol

Jumlah mol NH3 yang ditambahkan 0,01 L × 0,1 M = 1,0 × 10-3 mol

Volume total larutan = 25 ml (volume HCl(aq) + 10 ml (volume NH3(aq))= 35

ml = 0,035 L

mol HCl yang tersisia 1,5 × 10-3 mol

[HCl] = 1,5×10−3mol0,035 L

= 4,29 × 10-2 M

HCl → H+ + Cl-

[H+] = [HCl] = 4,29 × 10-2 M

pH = -log 4,29 × 10-2 = 1,37

Guru : “Berapa pH yang kalian dapatkan?”

Siswa : “1,37, Pak”

Guru : “Bagaimana dibanding dengan pH awal sebelum penambahan?”

Siswa : “Naik, Pak”

Guru : “Kenapa bisa begitu?”

Siswa : “Karena dalam larutan [H+] berkurang pak sehingga pH lebih besar dari

mula-mula”

Guru : “Iya benar. Jadi dalam larutan, bertambahnya OH- akibat penambahan

NH3 mengganggu susunan kesetimbangan air dalam larutan HCl.

12

Page 14:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Susunan kesetimbangan air pada larutan 25 ml 0,1 M HCl

Kalau susunan kesetimbangan air pada larutan HCl setelah ditambah 10 ml 0,1 M

NH3 bagaimana?”

Siswa :

Guru : “Coba sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 25 ml

NH3”

Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)

mol HCl = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol

mol NH3 = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol

Pak, bagaimana ini, semua asam dan basa habis bereaksi? Berarti larutan bersifat

netral dong?”

Guru : “Semua habis bereaksi ya? Netral? OK, coba dari grafik kalian tarik garis

ke atas pada penambahan 25 ml NH3, lalu tentukan berapa pH-nya!”

(Semua siswa melakukan instruksi guru)

Siswa : “pH-nya 5,15, ternyata pada penambahan 25 ml NH3 tercapai titik

ekivalen”

Guru : “pH 5,15 artinya apa?”

13

Page 15:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Siswa : “Bersifat asam, Pak”

Guru : “Apakah larutan bersifat netral sesuai dengan asumsi kalian tadi?”

Siswa : “Tidak, Pak”

Guru : “Lalu bagaimana hal ini bisa dijelaskan sedangkan tadi kalian

menghitung mol asam dan mol basa keduanya habis bereaksi?”

(Semua siswa tampaknya bingung)

Guru : “Inilah anak-anak yang dinamakan garam hidrolisis seperti yang kalian

tanyakan pada pembahasan kurva perubahan harga pH pada titrasi HCl (asam

kuat) oleh NaOH (basa kuat). Meskipun keduanya habis bereaksi, namun larutan

bersifat asam”

Siswa : “Pak, kok bisa bersifat asam, memang apa yang terjadi dalam larutan

tersebut?”

Guru : “Hal itu akan kalian dapatkan nanti pada bab garam hidrolisis”

(Siswa hanya diam)

Guru : “Sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 26 ml NH3”

Siswa : (Mulai menghitung)

mol HCl = 2,5 × 10-3

mol NH3 yang ditambahkan = 0,026 × 0,1 = 2,6 × 10-3 mol

Kb NH3 1,8 × 10-5

¿

pOH = -log 5,94×10−6 = 5,226

14

Page 16:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

pH = 8,774

Guru : “Berapa pH yang kalian dapatkan?”

Siswa : 8,774, Pak”

Guru : “Coba dari grafik kalian tarik garis ke atas pada penambahan 26 ml NH3,

lalu tentukan berapa pH-nya!”

(Semua siswa melakukan instruksi guru)

Siswa : “pH-nya sekitar 7,6”

Guru : “Apakah sesuai dengan perhitungan yang kalian kerjakan?”

Siswa : “Tidak, Pak”

Guru : “Pada titik inilah anak-anak dinamakan larutan penyangga dan

bagaimana hal ini dapat dijelaskan akan kalian dapatkan pada bab larutan

penyangga”

(Siswa hanya diam)

Guru : “Dari penjelasan-penjelasan tadi ada yang ingin ditanyakan?”

(Siswa diam)

Guru : “Baiklah jika tidak ada yang ditanyakan, adakah yang berani untuk

menyimpulkan mengenai pembahasan kita yaitu kurva titrasi asam kuat oleh basa

lemah?”

Siswa : “Pak …”

Guru : “Ya, silahkan Nak”

Siswa : “Pada kurva titrasi asam kuat oleh basa lemah pH mula-mula 1. Setelah

penambahan 10 ml basa lemah pH larutan naik menjadi 1,37. Setelah penambahan

25 ml basa lemah pH menjadi sekitar 5,15 dan pada titik inilah merupakan titik

ekuivalen, larutan merupakan garam hidrolisis. Kemudian, pada penambahan 26

15

Page 17:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

ml basa lemah pH naik menjadi 7,6 pada titik ini larutan sebagai larutan

penyangga”

Guru : “Terima kasih, bagus sekali kesimpulannya. Berhubung waktu

pembelajaran sudah habis maka akan kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya”

Indikator

13. Mengidentifikasi kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M

CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)

14. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NaOH pada titrasi

CH3COOH oleh NaOH

15. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 10 ml 0,1 M CH3COOH pada

titrasi CH3COOH oleh NaOH

16. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NaOH pada

titrasi CH3COOH oleh NaOH

17. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NaOH pada

titrasi CH3COOH oleh NaOH

18. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perunahan harga

pH titrasi 25 ml 0,1 M CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)

19. Mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M CH3COOH

(asam lemah) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)

20. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NH3 pada titrasi

CH3COOH oleh NH3

21. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 10 ml 0,1 M NH3 pada titrasi

CH3COOH oleh NH3

22. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NH3 pada titrasi

CH3COOH oleh NH3

23. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NH3 pada titrasi

CH3COOH oleh NH3

24. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perubahan harga

pH titrasi 25 ml 0,1 M CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)

16

Page 18:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Kegiatan Pendahuluan

GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN DENGAN MENGUCAPKAN SALAM

GURU MEMERIKSA KEHADIRAN SISWA

Guru : “Bagaimana kabarnya anak-anak, pada sehat semua kan?”

Murid : “Sehat, Pak”

Guru : “Pada pertemuan kali ini kita akan lanjutkan pembelajaran kita pada

pertemuan sebelumnya. Berikutnya adalah kurva titrasi asam lemah oleh basa

kuat”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Coba sekarang kalian perhatikan kurva perubahan harga pH pada titrasi

25 ml 0,1 M CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat) berikut ini!

(Semua siswa mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M

CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat))

17

Page 19:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Guru : “Apa yang kalian dapatkan dari pengamatan kalian?”

Siswa : “Pak, titrasi asam lemah oleh basa kuat pada titik ekuivalennya dicapai

pada pH sekitar 8,73, bersifat basa”

Guru : “Ok, apakah kalian tahu kenapa pada titrasi tersebut titk ekuivalen

dicapai pada pH tersebut?”

(Semua siswa diam)

Guru : “Coba sekarang kalian tuliskan persamaan reaksi titrasi dari 25 ml 0,1M

CH3COOH (Ka = 10-5) oleh 0,1M NaOH”

Siswa : “CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O”

Guru : “Baiklah, coba sekarang kalian hitung pH larutan sebelum penambahan

NaOH”

Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)

[CH3COOH] = 0,1 M

CH3COOH ↔ H+ + CH3COO-

[H+] = √Ka. [CH 3COOH ]=√10−5×0,1=10−3 M

pH = -log 10-3 = 3

Guru : “ berapa pH yang kalian dapatkan?”

Siswa : “ 3, Pak”

Guru : “Ya, sekarang kalian hitung lagi pH saat penambahan 10 ml NH3?”

Siswa : “(Siswa mulai menghitung)

Jumlah mol total CH3COOH adalah 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol

Jumlah mol NaOH yang ditambahkan 0,01 L × 0,1 M = 1,0 × 10-3 mol

18

Page 20:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Volume total larutan = 25 ml (volume CH3COOH(aq)) + 10 ml (volume

NaOH(aq)) = 35 ml

Pak, kasusnya sama seperti pada penambahan 26 ml 0,1 M NH3 terhadap 25 ml

0,1 M HCl. Namun disini yang tersisa asam lemah dengan garamnya”

Guru : “Dari kurva coba kalian tarik garis ke atas pada penambahan 10 ml

NaOH terhadap CH3COOH kemudian tentukan pH-nya!”

(Siswa melakukan instruksi guru)

Guru : “Berapa pH yang kalian dapatkan?”

Siswa : “4,82, bersifat asam”

Guru : “Ya, hampir sama dengan kasus yang tadi. Pada titik ini larutan juga

merupakan larutan penyangga”

(Siswa hanya diam)

Guru : “Coba sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 25 ml

NaOH”

Siswa : “(Siswa mulai menghitung)

mol CH3COOH = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol

mol NaOH = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol

19

Page 21:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Pak, kalau yang ini kasusnya sama seperti pada penambahan 25 ml 0,1 M NH3

terhadap 25 ml 0,1 M HCl. Semua habis bereaksi, yang tersisa hanya garamnya”

Guru : “Dari kurva, coba kalian tarik garis ke atas pada penambahan 25 ml

NaOH, lalu tentukan berapa pH-nya!”

(Semua siswa melakukan instruksi guru)

Siswa : “pH-nya 8,85 , Pak”

Guru : “Sama seperti kasus yang tadi, pada titik ini larutan merupakan garam

hidrolisis”

(Semua siswa hanya diam)

Guru : “Sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 26 ml NaOH!”

Siswa : (Mulai menghitung)

mol CH3COOH = 2,5 × 10-3

mol NaOH yang ditambahkan = 0,026 × 0,1 = 2,6 × 10-3 mol

Kalau yang tersisa mol basa kuat Pak, bagaimana menghitung pH-nya?”

Guru : “Dihitung saja [OH-] dengan cara seperti pada larutan basa kuat”

Siswa : “Oh ya, Pak. Kami mengerti,

mol NaOH = 1,0 × 10-4 mol

[NaOH] = 10−4mol0,051ml

=1,96×10−3

NaOH → Na+ + OH-

[OH-] = [NaOH] = 1,96×10−3

20

Page 22:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

pOH = -log 1,96 × 10-3 = 2,7

pH = 14 – 2,7 = 11,29

pH-nya 11,29 Pak”

Guru : “Ya, terimakasih. Dari penjelasan-penjelasan tadi ada yang ingin

ditanyakan?”

(Siswa hanya diam)

Guru : “Baiklah jika tidak ada yang ditanyakan, adakah yang berani untuk

menyimpulkan mengenai pembahasan kita yaitu kurva titrasi asam lemah oleh

basa kuat?”

Siswa : “Pak…”

Guru : “Ya, silahkan Nak”

Siswa : “Pada kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat pH mula-mula 1. Setelah

penambahan 10 ml basa kuat pH larutan naik menjadi 4,82. Setelah penambahan

25 ml basa kuat pH menjadi sekitar 8,85 dan pada titik inilah merupakan titik

ekuivalen, larutan merupakan garam hidrolisis. Kemuadian, pada penambahan 26

ml basa kuat pH naik menjadi 11,29 pada titik ini larutan sebagai larutan

penyangga”

Guru : “Oke, dari pembelajaran tentang tentang kurva perubahan harga pH pada

titrasi asam – basa ini siapa yang berani menarik kesimpulan secara keseluruhan?”

Siswa : “Saya, Pak”

Guru : “Ya, Nak silahkan”

Siswa : “Pak, pada kurva perubahan harga pH pada titrasi asam kuat oleh basa

kuat larutan tidak menunjukkan garam hidrolisis maupun penyangga pada titik-

titik penambahan volume tertentu basa kuat”

Guru : “Ya, benar sekali. Kalau pada kurva perubahan harga pH pada titrasi

asam kuat oleh basa lemah bagaimana?”

21

Page 23:    Web viewKURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2) Oleh. Kelompok 5. D. Paulus

Siswa : “Larutan merupakan garam hidrolisis pada titik ekivalen, dan merupakan

larutan penyangga pada titik di atas titik ekivalen sampai batas tertentu”

Guru : “Kalau pada kurva perubahan harga pH pada titrasi asam lemah oleh basa

kuat bagaimana?”

Siswa : “Larutan merupakan garam hidrolisis pada titik ekivalen, dan merupakan

larutan penyangga pada titik di bawah titik ekivalen sampai batas tertentu”

Guru : “Ok, terima kasih. Berhubung waktu pembelajaran sudah habis, Bapak

rasa pembelajaran kali ini cukup. Semoga apa yang kita pelajari dapat bermanfaat

di kemudian hari. Amiin”

Kegiatan Penutup

GURU MEMBERIKAN EVALUASI BELAJAR SESUAI DENGAN MATERI

GURU MENGUCAPKAN SALAM LALU MENINGGALKAN KELAS

22