BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Okoli Margaret Nnenna dalam jurnalnya yang berjudul “The Use Accounting Information as an Aid to Management in Decision Making ” (2012: 61) mengemukakan bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan pengambilan keputusan dalam organisasi, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan dan efesiensi managerial. Menurut Rommey dan Steinbart (2009: 6) “accounting information system is a system that collects, records, stores, and prosecess data to produce information for decision makers”. Pendapat tersebut menyatakan pada pengumpulan, pencatatan, penyimpanan dan pengolahan data yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah informasi dalam membantu pengambilan keputusan. Menurut Gelinas dan Dull (2008: 14) “the accounting information system is a specialized subsystem of the information system that have a purpose to collect, process, and report information system related to the financial aspect of business event”. Gelinas dan Dull menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi 7
38
Embed
library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Okoli Margaret Nnenna dalam jurnalnya yang
berjudul “The Use Accounting Information as an Aid to
Management in Decision Making” (2012: 61) mengemukakan
bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan
pengambilan keputusan dalam organisasi, dan dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan sistem
informasi akuntansi dalam perusahaan dan efesiensi managerial.
Menurut Rommey dan Steinbart (2009: 6) “accounting
information system is a system that collects, records, stores, and
prosecess data to produce information for decision makers”.
Pendapat tersebut menyatakan pada pengumpulan, pencatatan,
penyimpanan dan pengolahan data yang bertujuan untuk
menghasilkan sebuah informasi dalam membantu pengambilan
keputusan.
Menurut Gelinas dan Dull (2008: 14) “the accounting
information system is a specialized subsystem of the information
system that have a purpose to collect, process, and report
information system related to the financial aspect of business
event”. Gelinas dan Dull menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi merupakan sub-sistem dari sebuah sistem dalam
perusahaan yang berkaitan dengan aspek keuangan. Fungsi utama
dari sistem informasi akuntansi secara garis besar adalah untuk
mengumpulkan, memproses, dan melaporkannya dalam bentuk
data ataupun informasi yang akan digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan.
Menurut Rama dan Jones (2006: 5), SIA merupakan subsistem
dari Management Information System (MIS) yang memberikan
informasi akuntansi dan keuangan seperti memperoleh informasi
lain dari proses rutin atas transaksi akuntansi.
7
8
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pernyataan di atas yaitu
hasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu
dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi karena
sistem informasi akuntansi merupbakan sub-sistem dari sistem
informasi yang memiliki tugas mengumpulkan, mengolah dan
melaporkan informasi yang berkaitan dengan informasi akuntansi
dan keuangan. Hasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk
membantu dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2009: 6), terdapat 6
komponen pada SIA, terdiri dari:
1. Orang yang mengoperasikan sistem dan berbagai fungsi.
2. Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatis, termasuk
mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai
aktivitas organisasi.
3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya
4. Software yang digunakan untuk mengolah data organisasi
5. Instruktur teknologi informasi, termasuk komputer dan
peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan mengirimkan
data serta informasi
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang
mengamankan data pada SIA
2.1.3 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Rama dan Jones (2006: 6), manfaat SIA terdiri dari 5
komponen, yaitu :
1. Producing External Report
Dalam menjalankan proses bisnisnya, perusahaan
menggunakan SIA untuk menghasilkan laporan yang
memenuhi kebutuhan informasi bagi stakeholder.
9
2. Supporting Routine
Manajer membutuhkan SIA untuk mendukung aktivitas
rutin di dalam perusahaan, seperti penerimaan pesanan,
pengiriman barang, menagih pelanggan, dan menerima kas.
Sistem komputer dan beberapa software akuntansi juga
menangani aktivitas rutin.
3. Decision Support
Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan
keputusan non-rutin pada semua tingkat organisasi,
termasuk informasi mengenai produk yang paling banyak
terjual. Informasi ini sangat kritis dalam perencanaan
produk baru, memutuskan produk apa yang harus tetap ada,
dan pemasaran produk ke pelanggan.
4. Planning and Control
Sistem Informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan
dan pengendalian. Contoh, informasi mengenai anggaran
dan biaya disimpan oleh sistem perusahaan, kemudian
laporan yang dihasilkan digunakan untuk membandingkan
anggaran dengan jumlah aktual. Menggunakan scanner
untuk mencatat item yang dibeli dan pendapatan hasil
penjualan memungkinkan user merencanakan dan
mengendalikan secara detail. Sebagai contoh, analisis
pendapatan dan beban dapat diselesaikan pada individual
product level. Data historis dapat ditarik dari database dan
digunakan pada spreadsheet atau program untuk
meramalkan kenaikan dan arus kas.
5. Implementing Internal Control
Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan SI
yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari
kerugian atau pencurian. Selain itu, pengendalian internal
juga dapat memelihara data keuangan. Sangat mungkin
untuk membangun pengendalian ke dalam SIA
komputerisasi untuk membantu mencapai tujuan ini.
Sebagai contoh, SI dapat menggunakan password untuk
10
mencegah orang-orang mengakses entri data dan laporan
yang tidak dibutuhkan dalam jobdesk masing-masing
karyawan.
2.2 Penganggaran
2.2.1 Pengertian Anggaran
Menurut Garrison, Noreen, dan Brewer (2007: 4), “Anggaran
(budget) adalah rencana terperinci tentang pemerolehan dan
penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya
selama suatu periode waktu tertentu”. Anggaran menunjukkan
rencana masa depan yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang
formal.
Menurut Bagranoff, Smikin dan Norman (2010: 19), “A
budget is a financial projection for the future and is thus a valuable
managerial planning aid”. Yang artinya anggaran merupakan
proyeksi keuangan masa depan dan terutama dalam membantu
perencanaan manajerial yang berharga.
Menurut Shim dan Shiegel (2009: 1), “A budget is defined as
the formal expression of plans, goals, and objecives of
management that covers all aspects of operations for a designated
time period.”, yang artinya anggaran didefinisikan sebagai
peryataan formal dari perencanaan, tujuan dan objektivitas dari
manajemen yang melingkupi semua aspek operasi untuk periode
waktu yang telah ditentukan.
Dari pengertian – pengertian yang ada diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana proyeksi keuangan
masa depan yang terperinci dari manajemen untuk jangka waktu
periode yang telah ditentukan.
2.2.2 Fungsi Anggaran
Menurut Nafarin, M (2009: 28-30), Anggaran memiliki tiga
fungsi yaitu:
11
1. Fungsi Perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan harus memperhatikan kaitan
anggaran yang satu dengan yang lain. Aspek lain yang penting dari
perencanaan menggunakan anggaran adalah perencanaan
penggunaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Oleh karena itu,
para penyusun anggaran harus memperhitungkan berbagai
kemungkinan biaya apa saja yang dibutuhkan dan menentukan
kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Jadi salah satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana
pembiayaan dan penggunaan dana seefisien mungkin bagi
perusahaan.
2. Fungsi Pelaksanaan
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan yang artinya
sebelum suatu pekerjaan dijalankan terlebih dahulu harus
mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang. Pekerjaan
disetujui untuk dijalankan apabila terdapat dana yang digunakan
sebagai anggaran, atau kebutuhannya tidak menyimpang dari
anggaran yang disediakan.
3. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian
(controlling). Pengawasan disini berarti mengevaluasi atau menilai
proses bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, dengan cara
membandingkan rencana anggaran dengan realisasi dan melakukan
tindakan perbaikan apabila dirasa perlu atau jika terdapat
penyimpangan yang memungkinkan mengalami kerugian.
Anggaran digunakan sebagai alat menilai. Anggaran yang
tidak sesuai dengan keadaan, akan dilakukan revisi anggaran sesuai
dengan perkembangan keadaan. Selain itu anggaran dijadikan
pegangan oleh manajer yang bertanggungjawab menjalankan
operasi untuk mengadakan penilaian dari hasil yang dicapainya.
2.2.3 Tujuan Penyusunan Anggaran
Menurut Nafarin, M (2009: 19), ada beberapa tujuan dalam
disusunnya anggaran :
12
a) Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih
sumber dan penggunaaan dana.
b) Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan
digunakan.
c) Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis
penggunaan dana sehingga dapat mempermudah pengawasan.
d) Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat
mencapai hasil yang maksimal.
e) Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena
dengan anggaran lebih nyata dan jelas terlihat.
f) Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap
usulan yang berkaitan dengan keuangan.
2.2.4 Manfaat Penyusunan Anggaran
Menurut Nafarin, M (2009: 19-20), ada beberapa manfaat
yang dimiliki anggaran :
a) Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
b) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
pegawai.
c) Dapat memotivasi pegawai.
d) Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
e) Mengindari pemborosan dan pembayran yang kurang perlu.
f) Sumber daya, seperti : tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.
g) Alat pendidikan bagi para manajer.
2.2.5 Tipe Anggaran
Menurut Banks dan Gilliberti (2008: 11), anggaran dapat
dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut ini :
a) Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan merupakan estimasi yang berasal dari
pendapatan sebuah organisasi untuk suatu periode yang spesifik.
Penyusunan anggaran pendapatan membentuk proses awal dari
penganggaran
13
b) Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan anggaran yang mengestimasikan
kegiatan yang akan mempengaruhi keuntungan perusahaan.
c) Anggaran Laporan Keuangan
Anggaran laporan keuangan merupakan laporan laba rugi, laporan
neraca, laporan arus kas yang menunjukkan hasil dan kondisi
keuangan yang diproyeksikan dari sebuah organisasi.
Tipe anggaran pada anggaran pendapatan dan anggaran
operasional berkaitan dengan analisis permasalahan yang terdapat
pada perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Dalam
penyusunan anggaran pendapatan, perusahaan merencanakan
pendapatan berdasarkan proyek yang sedang berjalan. Sedangkan
pada anggaran operasional, pada perusahaan berkaitan dengan
penyusunan anggaran kegiatan operasional untuk suatu event.
2.2.6 Proses Penyusunan Anggaran
Menurut Shim dan Siegel (2009: 9): “A sound budget process