Top Banner
16

Warta GRI 19 Juni 2015

Aug 05, 2016

Download

Documents

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Warta GRI 19 Juni 2015
Page 2: Warta GRI 19 Juni 2015
Page 3: Warta GRI 19 Juni 2015
Page 4: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 4

Surat dari Gembala

CAMPUR TANGAN ALLAH

ALEXANDER Whyte dalam khotbah sulung pentahbisannya pernah mengatakan bahwa “sepanjang

masa Allah telah mempersiapkan seseorang bagi jemaatnya dan jemaat itu bagi seseorang tersebut. Dan tepat pada saat yang ditentukan keduanya dipertemukan-Nya.” Ini merupakan kalimat yang sangat luar biasa bahwa Allah mengutus setiap orang ke dalam dunia untuk turut berperan dalam karya-Nya sesuai kehendak-Nya. Peran itu bisa besar dan bisa juga kecil. Peranan itu bisa saja sesuatu yang akan diketahui oleh seluruh dunia, tetapi bisa juga sesuatu yang hanya akan diketahui oleh beberapa orang saja. Tidak penting diketahui oleh banyak orang atau tidak, tetapi penting siapa yang berperan dan apa perannya tetapi yang lebih penting adalah siapa yang menjadikan orang itu berperan.

Galatia 1:11-17, merupakan penegasan dari Rasul Paulus bahwa injil yang diberitakannya bukanlah injil karangan manusia karena memang ia menerima injil itu murni melalui penyataan Yesus Kristus. Oleh karena itu Paulus tidak berusaha untuk mencari muka terhadap orang banyak. Bukanlah manusia yang dilayaninya tetapi Allah. Itu sebab ia tidak peduli akan apa yang orang katakan atau pikirkan mengenai dia; ia hanya taat kepada Allah. Campur tangan Allah di dalam dirinya membawa Paulus tersadar bahwa dulu sebagai seorang penganut agama Yahudi, ia sangat fanatik dalam menjalankan hukum Taurat, tetapi kini kehidupannya berpusat pada anugerah Allah semata. Segala sesuatu yang diperbuatnya demi kesenangan diri telah dihentikannya secara total; sebaliknya ia menikmati sukacita di dalam menjalani kehidupan yang baru bersama dengan Tuhan dan menghidupi panggilan-Nya. Dulu ia dengan bangga menjadi penganiaya jemaat Allah. Namun kini kebanggaannya bila berita injil tersebar dan melihat umat kokoh dalam iman mereka. Dulu ia adalah seorang yang jauh lebih maju dari banyak teman sebanyanya dalam hal agama dan ia juga sangat rajin memelihara adat-istiadat nenek moyang. Tetapi kini ia tersadar bahwa di dalam waktu Allah yang tak terselami oleh hikmat manusia yang berdosa, ia telah dipilih-Nya sejak dalam kandungan dan dipanggil-Nya karena kasih karunia untuk menjadi seorang rasul. Paulus tahu bahwa ia terpilih untuk suatu tugas yang mulia. Panggilannya bukanlah untuk kemegahan dan kehormatan diri tetapi demi kemuliaan nama-Nya dan memberitakan kabar baik diantara bangsa-bangsa bukan Yahudi. Itu sebab karena panggilannya yang sangat jelas maka ia tidak memerlukan pertimbangan dan persetujuan dari siapa pun. Bukan karena Paulus sombong tetapi karena penjumpaannya dengan Allah sendiri membawanya memahami kuasa panggilan itu dan memimpinnya untuk segera maju bergerak mentaatinya. Dalam bagian ini kita sebagai umat Tuhan dibawa untuk memahami bahwa sebetulnya Tuhan di dalam caranya, mengukir tiap-tiap orang dengan tujuan-Nya yang sempurna. Diketidaktahuan kita akan rencana-Nya seakan membuat kita berpikir bahwa kitalah sang perancang hidup yang bisa menentukan ini dan itu. Namun, dalam kesadaran yang utuh kita tahu bahwa sungguh perjalanan hidup yang kita jalani ada dalam bingkai anugerah Allah. Allah yang telah membentuk kita dalam kandungan ibu, Allah yang sama yang menuntun kita disetiap waktu. Mengukir kita seturut kehendak-Nya. Memilih dan memanggil kita dalam kasih-Nya. Siapakah kita? Kita hanya alat-Nya saja tidak lebih dan tidak kurang. Pdt. Bigman Sirait pernah berkata, “Kelebihan kita tidak mensukseskan rencana Allah dan kebodohan kita tidak akan pernah mengagalkan rencana-Nya karena rencana Allah sempurna pada diri-Nya. Karena itu, melakukan peran kita seturut dengan kehendak-Nya itulah hal yang menyenangkan. Untuk itu, apa pun peran kita mari kita lakukan dengan penuh tanggungjawab dan sungguh-sungguh dengan hati yang mengasihi Dia.

GI. Nikodemus Rindin

Page 5: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA5

Warta Tengah Minggu

Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia

TEMPAT : WISMA BERSAMA, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat

Persekutuan Oikumene - Rabu, 22 Juni 2016, Pkl : 13.00 WIB

Antiokhia Ladies Fellowship - Kamis, 23 Juni 2016, Pkl : 11.00 WIB

Sabtu, 25 Juni 2016, Pkl. 13.00 WIB

Antiokhia Youth Fellowship Sabtu, 25 Juni 2016, Pkl. 16.00 WIB

Pendalaman Alkitab, Jumat, 24 Juni 2016, Pkl. 19.00 WIB

Bukan Aku, Melainkan KristusGI. Nikodemus Rindin

Militansi Wanita Dalam Melayani TuhanPdt. Netsen

MULUTMU HARIMAUMU

GERAKAN PENGABDIANPEMUDA BANGSA

Ibu Juaniva Sidharta

NARASUMBERMODERATOR

SHARING 1SHARING 2KONSUMSI

Pdt. NetsenBp. Liauw JemyIbu SusianiSdri. Marta ButarbutarIbu Greta & Pnt. David Huwae

Kejadian 46:1-34

Page 6: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 6

Mengenal Alkitab

KESELAMATANORANG PILIHAN ALLAH

Pdt. Netsen

HIDUP orang percaya adalah hidup di dalam Kristus. Di dalam Efesus pasal 1:3-15 Paulus berulang kali menggunakan ungkapan kalimat “di dalam Dia” untuk menunjuk pada bagaimana kehidupan orang percaya ada di dalam Kristus. Khusus di dalam ayat

13, Paulus berkata kepada jemaat di Efesus, bahwa di dalam Kristus mereka telah mendengar Injil kesalamatan. Tentang keselamatan yang juga disebut sebagai berkat rohani di dalam sorga (ay. 1) merupakan kasih karunia Allah bagi orang yang kepadanya Dia berkenan. Dalam ketidaklayakkan dan ketidakberdayaan semua manusia, dimana semua manusia telah mati oleh karena dosa. Allah dalam kerelaan dan kedaulautan yang penuh memilih dan menentukan orang yang Dia kasihi untuk menikmati anugerah keselamatan. Keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus Tuhan dalam karya salib adalah satu kali untuk selamanya. Dan keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada orang yang dikasihiNya adalah tetap atau permanen. Dengan kata lain bahwa keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada orang pilihanNya tidak bisa hilang. Sekali selamat tetap selamat. Kalimat atau pernyataan ini tentu sangat menarik untuk dipikirkan dan menantang untuk menunjukkan kualitas hidup keberimanan orang pilihan Allah. Disebut menarik, karena orang pilihan Allah mendapat kepastian akan keselamatan. Tidak ragu dan tidak mengira-ngira. Meskipun ada pemahaman atau pengajaran yang mengajarkan bahwa keselamatan bisa hilang, namun sejatinya Alkitab tidak mengajarkan demikian.

Dan khusunya di dalam Efesus 1:13-14, secara tersirat Paulus menegaskan bahwa Roh Kudus memeteraikan dan menjamin keselamatan orang pilihan Allah. Karya Allah tentang keselamatan bagi orang yang dikasihiNya sungguh sangat sempurna. Allah sendiri yang merencanakan dan menentukan dalam kekekalan, Allah dalam diri Yesus Kristus Tuhan juga yang mengerjakan keselamatan di kayu salib dan Allah sendiri, yaitu Roh Kudus yang mensahkan atau memeteraikan sekaligus yang menjadi penjamin keselamatan. Dengan memperhatikan karya Allah yang agung dan utuh ini maka siapakah manusia sehingga bisa mengguggat keputusan Allah. Siapakah manusia, sehingga bisa membatalkan dan menyempurnakan keselamatan yang di kerjakan oleh Allah yang berkuasa atas seluruh sorga dan bumi. Adalah penghinaan terhadap Allah ketika manusia yang adalah orang berdosa mengganggap dan mengkalim adanya andil diri dalam menerima anugerah keselamatan. Adalah penyangkalan akan kesempurnaan karya Allah ketika menanusia yang adalah orang berdosa mengganggap bahwa keselamatan yang dikaruniakan oleh bisa hilang. Siapakah manusia sehingga ia dapat membantu Allah dalam mewujutkan atau mensukseskan keselamatan bagi manusia berdosa. Allah punya maksud yang Agung bagi orang-orang pilihanNya, yaitu menebus mereka dari murka Allah sehingga mereka menjadik milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. Amin

“Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil

keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang

dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu

penebusan yang menjadikan kita milik Allah,untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Efesus 1:13-14

Page 7: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA7

Pelita

Melalui Amsal 1:8a yang mengatakan “Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu”, selain berupa nasihat yang ditujukan kepada anak untuk mendengar didikan ayah, tetapi tersirat pula pada kalimat ini bahwa ayah memiliki tanggung jawab untuk mendidik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dasar didik dapat berarti pula memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sehingga bagi kita para ayah diingatkan kembali bahwa dalam mendidik anak sebetulnya kita sedang memelihara anak kita dan bukan sedang menyakiti, dalam tugas pemeliharaan tersebut pada dasarnya kita sebagai ayah sedang memberi latihan yang di dalamnya ada unsur pengajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai perbuatan baik/model dan mencerdaskan/memberi penerangan pada pikiran anak kita.

Sebagai orang tua khususnya ayah, kita sering lupa bahwa sebagian besar waktu yang kita pakai digunakan untuk kesibukan bekerja atau berusaha dengan dalih memberi nafkah bagi keluarga tetapi dipihak lain kita sedang mengabaikan tanggung jawab dalam mendidik anak. Dewasa ini jika kita sering mendengar banyak pemberitaan anak yang terjerumus dan tersesat dalam perbuatan tercela di masyarakat, sebetulnya kontribusi kita sebagai ayah cukup besar akibat kita juga yang tidak melakukan pendidikan kepada anak.

Kiranya kita yang sudah diberikan tanggung jawab oleh Allah sebagai ayah perlu melakukan evaluasi diri, apakah selama ini kita sudah memberikan waktu untuk memelihara dengan mendidik dan mengajar anak kita? Sudahkah kita memberi latihan (berupa model) kepada anak kita? Sudahkah kita memberi arahan/tuntunan/pimpinan kepada anak kita? Jika belum, mari pada kesempatan dan momen di “Hari Ayah” ini kita sebagai ayah membulatkan tekad kembali untuk mendidik anak kita, karena jika kita sebagai ayah abai dalam menpendidik, maka Amsal 1:8a ini ketika dibaca oleh anak kita, mungkin anak kita berkata kepada Tuhan “saya tidak pernah mendengar” didikan ayah saya, maka jika ini terjadi sesungguhnya kitalah yang membuat Tuhan tidak dipermuliakan dan Tuhan justru yang akan menuntut balik kesalahan kepada kita sebagai ayah, karena abai dalam tanggung jawab untuk mendidik anak.

TANGGUNG JAWAB AYAHPnt. Aryanto Yudi Prasetio

Page 8: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 8

COFFEE BREAK ADALAH KELOMPOK KECIL YANG MENGGALI KEBENARAN FIRMAN TUHAN

DAN SALING BERBAGI KESAKSIAN

KELAPA GADINGTANAH ABANG, CIDENG

SALEMBA SLIPI

BEKASIKALIBATA

KEMANGGISAN

Bp. Hendry SuryaBp. Saut SimorangkirBp. Slamet WiyonoRaffyn LuttaBp. Adil ParlindunganBp. David SipahutarBp. TP. Malau

:::::::

Pembinaan

PERSIAPAN GSMMinggu, 19 Juni 2016

Pkl 12.00 WIB di Wisma Bersama

LATIHAN CHOIRSetiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di Wisma BersamaBersama: Ibu Rukyah Marpaung

INJIL YANG KONTEKSTUAL DAN FUNGSIONAL

Page 9: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA9

Tokoh Kristen

ALKITAB diturunkan dalam konteks zaman tertentu dimana penulis Alkitab hidup. Karena itu membacanya kitab suci tidak boleh begitu saja terlepas dari konteks first reader-nya. Di sisi lain Alkitab juga memiliki makna yang masih sangat relevan dan terus akan

relevan, baik masa kini ataupun masa depan. Betul ada jeda yang jauh antara konteks penulisan dan kekinian yang tak jarang disalahpahami orang seolah menimbulkan kesenjangan yang memunculkan persoalan. Tapi bukan berarti prinsip kitab suci tidak lagi relevan menjawab kebutuhan uptodate zaman ini. Helmut Thieckle, teolog dan guru besar teologi ini sangat concern menyelidiki dan berusaha ketat menjembatani dan menjawab kesalahpahaman orang terhadap kitab suci dalam kaitannya dengan zaman ini. Selain berusaha untuk menjembatani antara Injil dan konteks modern, Pria kelahiran Barmen sekitar tahun 1980 ini juga berusaha untuk mengarahkan setiap khotbahnya maupun karya tulisannya kepada konteks kekinian. Menurut Thieckle, ada dua bahaya yang dia sinyalir sebagai dua hal yang harus dielakkan. Diantaranya adalah, 1) ada orang yang begitu bersemangat menafsirkan kembali injil itu untuk manusia modern, sehingga mereka praktis tenggelam dalam pemikiran pemikiran hermeneutis. 2) dipihak lain ada orang yang menghindar dari ajaran sesat yang mungkin timbul dan mereka sering berkhotbah dengan kesederhanaan yang dibuat-buat, seolah kita masih hidup di abad-16. hal inilah yang ditakutkan Thieckle. Ia tidak ingin baik itu praktisi teologi atau yang concern dengan teologi modern dan mereka yang melulu menyosialisasikan teolog fosil hany diam dan berada di zona nyaman mereka sendiri, tanpa sediktipun perduli dengan “objek” pelayanan mereka, yaitu jiwa-iwa yang telah diserahkan kepada mereka. Helmut Thieckle, seorang guru besar di universitas Heidelberg pada tahun 1936 ini memiliki tujuan yang sangat mulia untuk mengembalikan dogma-dogma Kristen dari lingkungan dunia atas nan jauh disana, untuk dibawa kembali ke bumi, guna didaratkan tepat di zona kehidupan sosial manusia. Dengan demikian dogma tersebut dapat lebih membumi dan maknanya pun dapat dirasakan dalam tataran sosial. Sebab memberitakan firman bukanlah melulu persoalan donktrin yang muluk-muluk, yang jemaat pun seringkali menjadi pusing dibuatnya. Dua karya unggul dari Thieckle yang berhubungan erat dengan konsolidasi antara dunia modern dan injil adalah, Etika Teologi dan Iman Injili. Adapun tujuan pengajarteologi sistematik disekolah ini adalah untuk mengeluarkan karya Etika Theologis adalah untuk berbicara kepada manusia modern. Thieckle tidak menginginkan ada kesenjangan antara berita kebenaran dengan tataran sosial dunia modern. Menurutnya, berita kebenaran haruslah mampu menjawab kebutuhan dunia modern.

Sedangkan Etika teologi dari Thieckle adalah etika evangelical. Etika model seperti ini bukan mengenai bagaimana harus melakukan sesuatu agar dapat dibenarkan, tetapi mengenai bagaimana manusia yang sudah dibenarkan akan bertingkah laku. Kembali ke persoalan rekonsiliasi antara dunia modern dengn Injil. Dalam buku Iman Injili jilid pertama, secara jelas dikhususkan untuk hubungan teologi dengan bentuk-bentuk pemikiran modern. Menurut buku ini, teologi merupakan usaha untuk menerapkan iman Kristen dalam dunia kontemporer. Karena dunia ini sifatnya sangat dinamis dan berubah-ubah, maka penerapannya pun haruslah demikian. Dengan demikian adalah salah sama sekali untuk menganggap teologi itu tidak terbatas pada waktu dan tak berubah. Tidak ada bentuk berkhotbah atau sistem teologi yang mengandung nilai yang tak terbatas dan secara langsung dapat diterima begitu saja oleh generasi szelanjutnya. Teologi bersifat sangat dinamis dan terus menerus berubah-ubah (progresif). Teologi “dibatasi” oleh konteks dimana teologi tersebut berkembang mengepakkan sayapnya. Artinya siapa pun yang ingin berhubungan dengan teologi, maka teologi yang ditawarkannya haruslah selaras dan sejalan dengan konteks yang ada. Dengan demikian, teologi dapat menjawab tantangan jaman, baik itu berupa konteks maupun fungsi. Tujuan mulia Thieckle patutlah diteruskan. Sebab berita firman bukanlah beriota tentang sesuatu yang ideal saja. Berita firman juga merupakan berita yang diharpakan mampu menjawab kebutuhan umat secara tepat dan tepat. Dengan demikian berita firman hendaknya bersifat kontekstual, fungsional, dan dinamis – selaras dengan konteks sosial yang terus menggeliat dan penuh dinamika itu. Slawi

INJIL YANG KONTEKSTUAL DAN FUNGSIONALHelmut Thielicke

Page 10: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 10

Info Khusus

1. DIRI SENDIRI:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan

2. JEMAAT: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :

3. GEREJA: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, REFORMATA

4. BANGSA DAN NEGARA:a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya

POKOK DOA JEMAATSEGERA !!!

Bergabunglah dengan Gereja Reformasi Indonesiamelalui, sosial media

Anda akan menerima informasi-informasi terkini seputar kegiatan GRI-Antiokhia

Page 11: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA11

Serba-Serbi

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

SENIN, 20 JUNI 2016, Pkl 20.00 WIB

BINCANG2 KELUARGA

Reformata Audio Streaming (RAS)klik: www.reformataradio.comSetiap Selasa

Pkl. 15.00-17.00 WIB

TERIMA KASIHUNTUK PENGANAN

19 JUNI 2016

Pkl. 07.30 WIB : Ibu Riana

Pkl. 10.00 WIB : Ibu Minar

Pkl. 17.00 WIB : Ibu Ellen

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan penganan dapat menghubungi (WB) Ibu Riana; (PP) Ibu Evi+Ibu Angelica

Restu Ge’eYuni Yanti M Sitopu

Ruth Diah LestariJacqueline Junus Jen Seherman

Theresia GaurifaSalma Uli

Polikarpus HarefaNona D. Bulo

Tien Sri Yatin Yusuf Siregar Yudith Latuihamallo

SantiMika Taruli Napitupulu

Juaniva SidhartaValerina Florence

Esther SimanjuntakAnis MubarikRico Hartono

Restu Ge’eYuni Yanti M SitopuRuth Diah LestariJacqueline Junus Jen SehermanTheresia GaurifaSalma UliPolikarpus HarefaNona D. BuloTien Sri Yatin Yusuf Siregar Yudith LatuihamalloSantiMika Taruli NapitupuluJuaniva SidhartaValerina FlorenceEsther SimanjuntakAnis MubarikRico Hartono

Page 12: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 12

1. CD Khotbah - Injil- Kesetiaan Yang Sejati- Kepatuhan Kristiani- Mengatasi Kekuatiran- Hukum Dalam Perspektif Kristiani- Memahami Rencana Allah- Kemuliaan Hidup Kristiani- Awas Pelayan Sesat

2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD):- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam Penyaliban

Khotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita

Khotbah Natal:- Mujizat Natal - Natal Berdarah- Kidung Natal- Misteri Natal

Khotbah Trilogi Kenaikan:- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 1- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 2- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 3

Informasi dan pemesanan CD dan DVD : (021) 392-4229

SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. Bigman Sirait

1. INDOVISION, LIFE Channel 70

Minggu, Pkl. 03.30 & 14.00 WIBTgl. 26 Juni 2016“ROH KUDUSROH KEBENARAN ?”

2. Media Cinema IndonesiaHi TV Channel 303

Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIBTgl. 24 & 25 Juni 2016“KELUARGA KRISTEN,KELUARGA YG MELAYANI”

3. Indovision, LIFE ChannelProgram: Bijaksana Amsal

Selasa, Kamis & SabtuPkl. 13.00 & 21.00 WIB

MingguPkl. 05.00, 23.00 WIB

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

Setiap Senin Pkl 20.00 WIBSetiap Jumat Pkl 05.00 WIBSenin 1 : Bina PasutriSenin 2 : Bina Pendidikan MIKASenin 3 : Bincang2 KeluargaSenin 4 : Pemuda (Binatu)Senin 5 : Cinta Anak

TERSEDIA

Page 13: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA13

Page 14: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 14

Page 15: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA15

Page 16: Warta GRI 19 Juni 2015

19 JUNI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 16

Catatan Khotbah