Edisi 10 Mei 2015 Modul Ibadah : Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori, Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Pendiri dan Ketua Tim Gembala : Pdt. Bigman Sirait Misioner dan Kritis Melayani, Menjawab dan Memenuhi Kebutuhan Umat di Segala Abad Gedung Wisma Bersama, Jl. Salemba Raya No. 24 A-B, Jakarta Pusat Kebaktian Umum : Pk. 07.30 WIB & Pk. 09.30 WIB Kebaktian Remaja : Pk. 09.30 WIB Sekolah Minggu : Pk. 09.30 WIB Balita, TK, Kelas Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA) Pacific Place (SCBD), Ruang Mediterania Lt. P1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan Kebaktian Umum : Pk. 17.00 WIB Sekolah Minggu : Pk. 17.00 WIB
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
MISIBersifat tunggal dan abadi, yaitu : memberitakan injil keselamatan kepada setiap orang di setiap tempat.
VISIBersifat dinamis untuk meletakkan dasar iman Kristen sesuai Teologi yang benar dan konsisiten dalam kehidupan umat Kristiani, agar mampu berperan maksimal sebagai garam dan terang dunia di era informasi, melalui, media cetak, elektronik, audio dan video.
42. Radio Heartline Bali 92.2 Fm Selasa Pk. 21.30 WITA, Sabtu Pk. 20.00 WITA
43. Radio Dian Kasih Jaya 103.4 FM, Lubuklinggau, Sumatra Selatan. Senin, Rabu, Kamis pkl 12.00 WIB
Pelayanan Televisi1. Indovision: Channel 70
Jumat Pk. 19.00 WIB, Sabtu Pk. 00.30 & 13.00 WIB2. Media Cinema Indonesia: Hi Tv Channel 303
Sabtu Pk. 05.00 - 05.30 WIB, Minggu Pk. 05.00 - 05.30 WIB3. Indovision : Life Channel, Program Bijaksana Amsal
Selasa & Minggu Pk. 06.30, 11.55, 17.55, 23.55 WIB4. TV Shine Initiatives Freg 3980 X, SR 29900 MSPS
Minggu Pk. 05.00 & 23.00 WIB
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 2015 1
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 20152
Surat dari Gembala
Tiga DalihBp. Slamet Wiyono
Selama satu jam orang disuguhi dengan “diam”. Kesunyian menjadi warna seluruhnya. Tidak ada musik latar yang memberi kesan kuat.
Hanya sesekali terdengar bunyi jangkrik di kesunyian malam, suara deru motor, atau senandung lagu melayu yang didendangkan tanpa memperhatikan tepatnya nada. Itulah warna keseluruhan film dokumenter ini. “Senyap”, sesuai dengan judulnya.
Bagi penyuka film laga, satu jam menyaksikan film “Senyap” ini niscaya akan membuat anda hampir gila. Tapi itu semua akan berbalik 180 derajat ketika anda mau “menyalibkan” kesukaan itu dan coba masuk menyelami emosi yang muncul dan begitu jelas terbaca di raut muka mereka. Film karya Joshua Oppenheimer ini menceritakan sebuah peristiwa gelap yang pernah terjadi di Indonesia. Pembunuhan yang konon dilakukan dengan atas nama bela negara, dengan jutaan orang menjadi korban. Genosida, begitu Joshua menyebut peristiwa yang terjadi antara tahun 1965-1966 itu. Disorot lebih dekat dari salah satu keluarga yang memperoleh informasi tentang bagaimana anak mereka dibunuh dan siapa yang membunuhnya. Lalu adik bungsu korban bertekad untuk memecah belenggu kesenyapan dan ketakutan yang menyelimuti kehidupan para korban, dan kemudian mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan kakaknya itu satu persatu. Berharap ada seucil kata maaf saja terucap di sana. Tapi tidak satu pun terlontar dari mulut para pelakunya yang beberapa masih punya taji di negeri ini. Kalaupun ada, itu pun sanak-keluarga yang bersuara, karena yang diharapkan memunculkan satu kata itu telah tiada, atau kondisinya tidak memungkinkan sadar mengucapkan.
Tanpa bermaksud masuk terlalu jauh ke dalam polemik benar dan salah terhadap peristiwa yang melekatkan korbannya pada sebuah gerakan yang konon diidentifikasi sebagai tindakan makar G30S. Peristiwa yang diteropong oleh Joshua telah memberi perspektif historia berbeda, dari yang biasa dislentingkan di telinga. Dan diajarkan oleh cerdik pandai para cendikia dan alim-ulama. Film yang berisi wawancara adik korban terhadap pelaku berhasil menangkap alasan dibalik kesadisan para pelaku yang dengan bangganya, penuh semangat heroisme, menceritakan bagaimana mereka memperlakukan para korban.
Beberapa diantaranya seperti, katanya orang
yang mereka bunuh itu anti agama dan tidak bermoral, “istri ku istrimu juga, istri orang juga istriku,” kata salah seorang yang diwawancara. Katanya lagi, orang-orang itu akan melakukan pemberontakan. Dalih bahwa negara merestui juga menjadi dasar bagi mereka untuk ikhlas lagi beringas mengeksekusi. Belum lagi keyakinan iman dan buku suci yang di-eisegese-kan sebagai legitimasi.
Ya, tiga dalih ini: opini masyarakat, restu pembesar, dan legitimasi buku suci sepertinya cukup membuat orang berlaku yang bahkan berlainan sekali dari prinsip asli buku suci itu sendiri. Setidaknya ini yang terungkap di film dokumenter ini, terwakili oleh salah satu pernyataan pelaku yang diwawancara. Ironi ini coba diangkat oleh Joshua, tapi lagi-lagi jawabnya adalah “pokoknya”. Asal keyakinan bahwa tindakan itu benar, cukup sudah, tanpa ada sedikit upaya untuk coba bertanya, apalagi mengkritisinya.
Tanpa bermaksud membanding-bandingkan hal itu dengan peristiwa di buku suci, tiga dalih serupa yang disebutkan itu juga pernah menjadi legitimasi pembunuhan dan penganiayaan terhadap jemat kristen mula. Dengan Saulus (di kemudian hari berganti menjadi Paulus) yang disebutkan pernah menjadi aktor utamanya. Opini masyarakat yang berkembang luas, bahwa pengikut Kristus adalah sekte berbahaya, ditambah keyakinan Paulus bahwa apa yang dilakukannya adalah “DEMI TUHAN”, demi menyelamatkan wibawa ilahi agar tidak ada yang mengangkangi, berhasil memantik militansi untuk beraksi. Apalagi ada restu pembesar, restu sang pemimpin agama, seperti kian mempertebal keyakinan Paulus, bahwa apa yang dilakukannya itu benar adanya. Sampai akhirnya Tuhan Yesus sendiri memberi pencerahan kepadanya. Itu semua dilakukan bukan oleh orang yang tak berpendidikan, tapi oleh seorang cendikia yang dididik langsung oleh guru besar tersohor, Gamaliel. Kalau orang yang berpendidikan seperti Paulus saja, atas nama keyakinan diri yang di teguhkan oleh Tiga Dalih, bisa membuahkan aksi yang tak terlebih dahulu dikritisi, bagaimana dengan aksi-aksi lain yang melibatkan jumlah masa yang besar dan awam belaka. Kiranya Tiga Dalih ini di kemudian hari tidak lagi menjadi alat untuk tindakan anarki. Semoga orang mau rendah hati melirik sejarah, melihat Tiga Dalih ini dan berusaha mengkritisi agar peristiwa-perisitiwa yang tak diingini batal terjadi. Slawi
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 2015 3
WartaTengah Minggu
Kebaktian Tengah Minggu
Gereja Reformasi Indonesia Jemaat Antiokhia
Tempat : Wisma Bersama, Jl. Salemba Raya 24 A-B Jakarta Pusat
Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa
Bina Pasutri - Jumat, 15 Mei 2015 Pkl. 19.00 WIB
Persekutuan Oikumene - Rabu, 13 Mei 2015 Pkl : 12.00 WIB
Soal yang sebenarnya dan bayangan saja. Bagian sebelumnya dijelaskan, untuk sebuah ritual yang maknannya hanya
kiasan atau bayangan saja orang begitu luar biasa mengatur dan mempersiapkannya. Menyucikan atau mentahirkan sarana-sarana yang digunakan dengan darah yang tercurah. Betapa lebih luar biasa lagi, lebih unggul dan utama lagi (9:23) korban yang dicurahkan bagi karya sorgawi yang sebenar-benarnya. Itulah darah Kristus yang tertumpah dalam karya agung penebusanNya. Dialah makna sebenarnya dari sebuah pengorbanan.
Selanjutnya di bagian ini penulis kitab Ibrani seperti m e n e g a s k a n k e m b a l i r i tual pembersihan dosa i tu dengan pen je lasan yang menggunakan logika yang sederhana. Penulis Ibrani menunjukkan posisi yang tegas,dengan sedikit p e n g u l a n g a n M a s i h yang d i lakukan bahwa:
1 ) H u k u m T a u r a t t a k M e n y e l a m a t k a n
Hukum agama Yahudi itu hanyalah gambaran samar saja tentang hal yang baik, yaitu keselamatan Tuhan. Hakikat dari keselamatan itu sendiri tidak ada di sana. Karena itu, betapapun hebat hukum itu, tidak dimaksudkan Allah untuk menyempurnakan orang yang terikat kepada hukum itu dengan segala ritual yang ada (10:1). Tapi hukum itu, seperti juga dijelaskan bagian-bagian lalu, merupakan latar masuk bagi mudahnya orang memahami konsep keselamatan dari Kristus. Ketidaksempurnaan pengorbanan yang dibuat para imam, menjadi “jalan” mudah untuk memahami betapa dibutuhkan pengorbanan yang sempurna, yang dari tuhan sendiri.
2. Hukum Taurat tidak menghapuskan dosa.
Di sinilah penulis Ibrani memberikan semacam log ika pemahaman sederhana kepada pembacanya. Kalau hukum taurat menghapus dosa dan menyempurnakan mereka, seharusnya orang-orang yang sudah dibersihkan dari dosa itu tidak lagi mempunyai perasaan berdosa karena sudah disucikan satu kali untuk selama-lamanya (10:2). Tapi nyatanya orang-orang yang mengikatkan diri pada hukum Taurat itu setiap tahunnya tetap mempersembahkan korban-korban
bagi dosa-dosa mereka. Dengan begitu justeru menunjukkan, member i pen je lasan dan memper i nga t kan kemba l i dosa-dosa mereka (10:3) .
Sebab, memang darah sapi dan kambing jantan itu tidak mungkin menghapuskan dosa. Darah-darah yang ditumpahkan itu sifatnya hanya pendamaian sesaat bagi dosa-dosa umat itu. Untuk menebus manusia, darah atau korban yang sepadan adalah manusia juga yang dikorbankan. Tapi pertanyaannya, adakah manusia yang sempurna, sama sekali tak bercacat cela yang rela menjadi pengganti dosa orang lain? Tidak ada dan kalaupun
ada, orang belum tentu mau menggantikan posisi hukuman orang lain. Hanya seorang yang bebas dari dosa yang dapat mengambil alih hukuman atas dosa-dosa kita (Ibr 2:14-18; 4:15) sehingga dengan demikian memuaskan secara sempurna tuntutan kekudusan Allah (Rom 3:25-26).
Karena itulah Allah merelakan anakNya untuk datang ke bumi, lahir sebagai manusia untuk dijadikan kurban pengganti manusia yang berdosa. Sungguh sebuah pengorbanan yang begitu besar. Tak ada satu yang bisa menandinginya. Slawi
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 2015
Pelita
6
Hidup yang Rohani dan Pemberontakan Anak
Meski kita tertarik pada hal-hal yang bersifat rohani namun belum tentu kita berminat untuk hidup secara rohani. Alasannya
sederhana: Hidup secara rohani mengharuskan kita untuk menanggalkan hidup dari kendali di tangan kita. Salah satu masalah yang kerap muncul di tengah keluarga dewasa ini adalah pemberontakan anak terhadap kehidupan rohani yang dituntut darinya. Kerap kali orang tua bertanya-tanya, mengapakah anak yang tadinya rajin ke gereja dan membaca Firman Tuhan serta giat terlibat dalam kegiatan pelayanan tiba-tiba sekarang tidak lagi menunjukkan minat yang sama.
Sedikitnya ada dua penjelasan tentang fenomena ini.1. Tatkala kecil anak t idak memberontak bukan karena ia sudah menerima tantangan untuk hidup secara rohani. Sesungguhnya ia tidak memberontak sebab pada masa kecil ia belum memunyai pemikiran yang canggih untuk memutuskan apakah ini adalah sesuatu yang ingin atau tidak ingin dilakukannya.2 . Juga, pada masa kec i l anak harus mengikuti kehendak orang tua dan segala jenis pemberontakan pada masa ini tentulah dapat dipadamkan dengan relatif mudah.S e k a r a n g s e c a r a l e b i h m e n d a l a m mar i lah k i ta mel ihat mengapakah anak memberontak terhadap kehidupan rohani.
Pertama, anak memberontak sebab ia tidak siap untuk hidup rohani-sesuai tuntutan Tuhan sebagaimana tertera di dalam Firman-Nya. Usia belia adalah tanah subur untuk tumbuhnya Firman; jadi, sudah seyogianya anak diajak untuk mengenal Tuhan lewat cerita serta mulai mempraktekkan disiplin rohani seperti berdoa dan membaca Firman Tuhan.Memasuki usia remaja dan akhirnya dewasa awal, anak barulah menghadapi lebih banyak tantangan dan godaan. Pada saat itu Firman Tuhan mulailah bertabrakan dengan keinginan-keinginan yang muncul dari dalam daging dan pada titik ini anak harus mengambil keputusan-menuruti kehendak sendiri atau mengikuti kehendak Tuhan.
Cara Penanganan 1. Sebagai orang tua kita harus mendampingi anak dengan kasih dan mengedepankan p e n e r i m a a n , b u k a n p e n g h a k i m a n .2. Kita mengajak anak untuk melanjutkan pergumulan, bukan menghentikan pergumulan. Ajaklah dia untuk terus datang kepada Tuhan kendati kita belum dapat membawa persembahan yang kudus. Berilah pengertian kepadanya bahwa kadang kita datang kepada Tuhan membawa persembahan kudus, namun adakalanya kita datang kepada Tuhan membawa persembahan ampun-mengakui dosa dan memohon pengampunan-Nya. Ingatkan akan janji Tuhan di 1 Yohanes 1: 8-10.
Kedua, anak memberontak sebab ia tidak menerima begitu saja apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan. Pada usia remaja anak pun sudah memiliki kemampuan berpikir yang hampir mencapai bentuk finalnya. Sebagai akibatnya anak mulai mempertanyakan apa yang diketahui dan diterimanya. Makin canggih dan ilmiah corak pemikirannya, makin berat tantangan yang harus dihadapinya untuk menerima bagian dari Firman Tuhan yang sulit dicerna nalar.
Cara Penanganan1. Ajaklah anak untuk terus terlibat dalam dialog yang terbuka. Dengan sabar cobalah jawab pertanyaannya yang memang kadang kala bersifat menantang.2. Sedapatnya, kembalikan dia kepada Firman Tuhan. Dengarkanlah pendapatnya yang di luar Alkitab dan kemudian ajaklah dia untuk melihat Firman Tuhan.3. Terbukalah dengan pemikirannya pula. Mungkin kita pun perlu menerima masukannya.
Ketiga, anak memberontak sebab ia melihat kehidupan kita yang t idak rohani namun menuntutnya untuk hidup rohani. Pada umumnya anak bereaksi keras terhadap kemunafikan. Jadi, bila kita sendiri tidak hidup rohani akan sulit buat kita memintanya untuk hidup rohani. Cara penanganan masalah ini jelas: Kita sendiri harus memperlihatkan upaya untuk hidup rohani (menjadi teladan)
Sumber: PG/Telaga.org
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 2015 7
Pembinaan
Coffee Break adalah kelompok kecil yang menggali kebenaran Firman Tuhan
Minggu, 17 Mei 2015Pkl 12.00 WIB di Wisma BersamaIbu Greta Mulyati
Latihan Choir
Setiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di Wisma BersamaBersama: Ibu Rukyah Marpaung
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 20158
Tokoh Kristen
RIDLEY HEVERGAL FRANCES (1836 – 1879)
Kamu dapat mengatakan bahwa Frances Ridley Havergal tahu bagaimana membawa sekilas sorga ke bumi kepada keluarganya,
gerejanya, dan teman-temannya. Mungkin ini karena Frances begitu sering memikirkan tentang sorga , jernih dan berusaha mendengarkan suara Allah dengan cermat. Tidak ada seorang pun yang tidak menyukai perangainya yang manis, sebab Frances memikirkan orang lain dan tidak hanya diri sendiri.
Tidak ada gadis yang lebih baik dan lebih lembut hatinya dengan suara yang begitu merdu daripada Frances Havergal. Orang-orang senang mendengarkan suaranya yang lembut, jernih dan merdu. Orang tua Frances tahu bahwa dia telah dikaruniai bakat yang luar biasa. Musik memenuhi rumahnya dan Frances senang bernyanyi dan bersenandung bersama ayahnya. Ketika frances sudah cukup besar untuk membaca, dia mengambil pelajaran musik dan dengan gembira berlatih setiap hari. Guru-guru yang mengajar dia bernyanyi dan bermain piano juga sangat terkesan dengan kerja kerasnya selain dengan bakatnya yang luar biasa. Meskipun dia masih sangat muda, Frances seharusnya dapat menjadi penyanyi yang kaya dan ternama, namun dengan bijaksana dia membuat pilihan yang lebih baik.
Frances juga menulis syair dan mulai menyanyikan sajak-sajak yang di karangnya. Wajar bila seorang gadis yang begitu berbakat dan ceria serta disenangi orang seperti Frances menjadi sombong dan hanya memikirkan dirinya sendiri, namun dia tidak seperti itu. Dia tidak membanggakan diri bila orang mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki suara yang merdu, tetapi Frances mempunyai cara yang menawan hati untuk melimpahkan segala kemuliaan kepada Allah. “ Saya hanya menyanyi untuk Yesus”, dia akan berkata dengan lembut.
Frances tahu bahwa dia harus bertanya kepada Allah bagaimana dia harus mempergunakan
bakatnya. Perhatian utamanya adalah bagi orang-orang yang belum mengenal Yesus. Sebelum menyanyi, dia selalu berdoa bagi orang-orang yang mendengarkan. Dia juga orang yang sangat murah hati, karena itulah dia mampu membawa sekilas suasana sorga kepada orang-orang yang ada disekitarnya, bahkan gereja dimana ia berada. Suatu hari dia mendengar bahwa beberapa orang misionaris dari gereja membutuhkan dana untuk melanjutkan tugas pekerjan mereka, dan saat itu juga ia bergegas pulang ke rumah dan mengumpulkan barang berharganya, kemudian mengirimkannya ke gereja. Dia
menulis pada secarik kertas kecil dan dimasukkannya di dalam kotak, bahwa dia akan senang sekali jika barang berharganya dapat dijual dan uangnya diberikan kepada para misionaris.
Frances tidak mementingkan diri sendiri dan selalu mendoakan orang lain, maka mereka pun dapat merasakan kehangatan hati sorgawinya. Dia sering mengirimkan pesan-pesan yang mengandung pengharapan dan syair-syair yang ditulisnya untuk menghibur orang lain. Pada suatu kali, untuk merayakan tahun baru
Frances mengirimkan kartu ucapan kepada semua temannya yang berbunyi “Akan datang tahun yang baru, ya Bapa, tahun ini kiranya kembali menjadi tahun untuk-MU, di bumi atau di sorga. Selamat tahun baru, Hendaknya kamu selalu bahagia”Frances mampu membangkitkan banyak sukacita kemana pun dia pergi. Dia selalu mengatakan kepada orang lain bahwa keputusan terbaik yang pernah diambilnya adalah mengikuti jalan Allah dan bukan menggunakan bakatnya untuk menarik perhatian kepada dirinya sendiri. Kebahagiaan dalam dirinya adalah terus berusaha mengikut Yesus dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dalam hidup ini.
Lahi r tg l 14 Desember 1836 d i Ast ley Worcestershire, Inggris. Meninggal 3 Juni 1879.
Sumber: Kidung Rohani /bw
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 2015
Info Khusus
Pokok Doa JemaatBaptisan dan Sidi
9
1. Diri Sendiri:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan
2. Jemaat: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :
3. Gereja: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, REFORMATA
4. Bangsa dan negara:a. Para pejabat pemerintah agar diberi
hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik,
ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam
pengabdiannya
Dengarkan RAS Radio (Reformata Audio Streaming)
Reformata Online dengan berita terkini setiap hari
Saksikan 500 lebih Video Khotbah di YouTube
Download 800 lebih Audio Khotbah MP3
www.reformata.com/radioAkses via BlackBerry : ketik URL di browser Anda :http://38.96.175.20:5688
www.reformata.comAkses via mobile : m.reformata.com
www.youtube.com/reformatachannel
www.reformata.com/audio
Gereja Reformasi Indonesia akan mengadakan Pelayanan Baptisan & SIDIPada hari / tanggal : Minggu, 31 Mei 2015Bagi Bpk/Ibu yang ingin membaptiskan anak / SIDI dapat menghubungi sekretariat gereja, telepon (021) 392-4229
Ayo Segera!!!Bergabunglah dengan Gereja Reformasi Indonesiamelalui group blackberry,
Merdiani Chandra 4-MayFaris Chandra 5-MayGilda A. Sudarto 5-MayJunedi Sirait 6-MayDaru Suryo Widodo 6-MayNetania Sinurat 6-MaySri Haryati 9-MayMaylans Siwabessy 12-MayRachmat Iskandar 13-MayPantar Purnawan 15-MayFrans S Gultom 15-May
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 10 Mei 2015
Serba-serbi
4. TV Shine Initiatives & Satellite Freq 3980 X, SR 29900 MSPS Minggu Pkl. 05.00, 23.00 WIB
Untuk mendapatkan CD khotbah kebaktian Minggu Silakan hubungi : Bp. Andri W.
TERSEDIA
Informasi dan pemesanan silakan hubungi:
Tabloid Reformata : (021) 392-4229
PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30
Setiap Senin Pkl 20.00 WIBSetiap Jumat Pkl 05.00 WIB
Senin 1 : Bina Iman KristenSenin 2 : Bina Pendidikan MIKASenin 3 : Bincang2 KeluargaSenin 4 : Pemuda (Binatu)Senin 5 : Bina Pasutri
SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI
Pdt. Bigman Sirait
2. Media Cinema Indonesia Hi TV Channel 303 Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB
3. Indovision, LIFE Channel Program: Bijaksana Amsal (Disiarkan Setiap Hari) Senin-Minggu Pkl. 06.30, 11.55 ,17.55, 23.55 WIB
11
1. INDOVISION, LIFE Channel 70 Jumat Pkl. 19.00 WIB Sabtu Pkl. 00.30 & 13.00 WIB Tgl. 15 dan 16 Mei 2015 “Estetika Hidup”
Tgl. 16 Mei 2015“Tuhan Adalah Gembalaku”
Tgl. 17 Mei 2015“Hati yang Terikat Dengan-NYA”
1. CD Khotbah - Injil- Kesetiaan Yang Sejati- Kepatuhan Kristiani- Mengatasi Kekuatiran- Hukum Dalam Perspektif Kristiani- Memahami Rencana Allah- Kemuliaan Hidup Kristiani- Awas Pelayan Sesat2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD) :- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam PenyalibanKhotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita
MISIMIKA memahami bahwa misi tunggal orang percaya adalah memberitakan Injil untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa oleh kuasa salib Kristus dan hidup untuk menjadi murid Yesus Kristus yang beraksi dan bersaksi.
VISIMeningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dari wilayah pedesaan, melalui pendidikan Kristiani dan kesehatan yang seutuhnya.
FILOSOFISatu Misi untuk bersama (gereja / pribadi), memacu semangat pertumbuhan keesaan gereja untuk puji hormat Allah Tritunggal.
MITRA PELAYANAN
YAYASAN MISI KITA BERSAMAPendiri : Pdt. Bigman SiraitRek. Bank Kedoya Baru, a/n Yayasan MIKAPembangunan : 309-300-8720Operasional : 309-300-4589
Sekolah Kristen MakedoniaKec. Ngabang, Kab. Landak, Kalimantan Barat
Prestasi Hingga 2014 (Usia 12 Tahun)Alumni yang sudah mengajar di SKM1. Yeremia, S. Sos (UNTAN 2003)2. Dina yuliana, S. Sos (UNTAN 2004)3. Seven Simamora, S. T. (UNTAN 2005)4. Irmawan, S. Pd, B. Sc (UPH 2006)5. Anselmus Doni, S. Pd, B. Sc ( UPH 2006)6. Dayen, S. Pd. B. Sc (2006)7. Alvius Tinambunan, S. Si (UNTAN 2006)8. Emilia Rosa, S. Si ( UNTAN 2006)9. Hana Grace, S.E (UNTAN 2006)10. Kristin Ariesta, S. Pd (UNTAN 2006)11. Susi Nurlela, S. E (UNTAN 2006)12. Kristianus Yopi, S. E (UNTAN 2006)13. Irwansyah, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)14. Firminus Dodi, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)15. Kandi, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)16. Cornelius Wiwit, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)17. John Wesly, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)18. Natalis Kristianto, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)19. Yudi Kristianus, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)20. Novita Arlinda, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)21. Pedrina Chrisna Winata, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)22. Katrina Eva Yunita, S.Pd, B. Sc (UPH 2007)23. Uliani, S. E (UNTAN 2007)24. Meisakh Nur Anugrah, S. Pd (UNTAN 2007)25. Melkisedek Yohanes Karo, S. E (UNTAN 2007)26. Irene Kharistyani Suyono, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)27. Paruliana Mayasari Hutape, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)28. Ronald Yusuf Suheri, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)29. Yasonta, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)30. Yulius, S. T (UPH Surabaya 2008)31. Trianto, S.E (UNTAN 2008)32. Hariya Oktaviany, S. Pd (UNTAN 2008)33. Renaldi Gultom, S. Pd (UNTAN 2008)34. Noverita, S. Si (UNTAN 2008)35. Debora Nuraini, S. Pd, B. Sc (UPH 2009)36. Ruth Indah Kurniati, S. Farm (UNTAN 2009)37. Elisabeth Puspa Sari Butar-butar (UNTAN 2009)38. Harianus Ugot (UNTAN2009)39. Juki, S. PAK (STTBB 2010)
Prestasi Siswa Tahun 2014/2015Kabupaten: Super Physic UNTAN Juara 1, Olimpiade Fisika Juara 1, Limas UNTAN (Matematika) Juara 1, Limas UNTAN (Matematika) Juara 2, Limas UNTAN (Matematika)Juara 3Pidato Lomba Bulan Bahasa Juara 1, Basket Putri Juara 3Propinsi: Super Physic UNTAN Juara 3, Olimpiade Fisika Juara 1
Tim Voli SMAK SKM & SMAN 1 Sengah Temila
Guru & Siswa/i Mengecat Gedung SKM
Kegiatan Pramuka SKM
GEREJA REFORMASI INDONESIA
Sekretariat GRIHari kerja setiap hari Selasa - Sabtu Pk. 09.00 - 17.00 WIB
KALENDER PELAyANAN RUTIN Pelayanan Tengah Minggu di Wisma Bersama
Setiap Senin & JumatDoa Pagi, Pk. 08.45 WIB
Setiap Rabu PO Karyawan, Pk. 12.00 WIB
Setiap KamisAntiokhia Ladies Fellowship (ALF), Pk. 11.00 WIB
Setiap JumatJumat I : Coffee Break, di masing-masing wilayah , Pk. 19.00 WIB
Jumat II & IV : PA Pengurus dan Jemaat, Pk. 19.00 WIB
Jumat III : Bina Pasutri, Pk. 19.00 WIB
Jumat V : Kebersamaan, Pk. 19.00 WIB
Setiap Sabtu
Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa (GPPB), Pk. 13.00 WIB
Antiokhia Youth Fellowship (AYF), Pk. 16.00 WIB
MISIMemberitakan Injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya.
VISIMenjawab dan memenuhikebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi.
FILOSOFISemua Melayani Semua.
GERAKAN KEBANGUNAN
Komitmen SpiritualBertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi.
Komitmen PersonalSelalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja.
Komitmen KomunalSaling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus.
www.gri.or.id
Sekretariat : Wisma Bersama, lt. 4, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta. Telp. (021) 392 4229, /WA No. 08118888802, email : [email protected] Bank : BCA Cabang Matraman Jakarta, a/n Gereja Reformasi IndonesiaRekening Operasional : 342-323-323-7, Rekening Pembangunan : 342-388-388-6
Misioner dan KritisMelayani, Menjawab dan Memenuhi Kebutuhan Umat di Segala Abad