BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil pertanian yang beraneka ragam memiliki sifat-sifat fisik yang berbeda pula. Sifat fisik yang dimiliki suatu bahan hasil pertanian akan menentukan mutu serta penerimaannya di masyarakat. Salah satu sifat fisik yang menjadi ciri khas suatu bahan adalah warna yang melekat dan merupakan respon yang dihasilkan oleh mata. Respon dari mata ini diakibatkan karena adanya pemantulan, penyerapan atau diteruskannya cahaya oleh benda yang memilki warna. Spektrum optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Otak manusia akan menginterpretasikan warna sebagai panjang gelombang, dengan merah adalah panjang gelombang terpanjang (frekuensi paling rendah) hingga ke ungu dengan panjang gelombang terpendek (frekuensi paling tinggi). Cahaya dengan frekuensi di bawah 400 nm dan di atas 700 nm tidak dapat dilihat manusia. Warna pada bahan pangan hasil pertanian berbeda-beda akan memiliki derajat warna (Hue) yang berbeda pula. Untuk mengetahui derajat warna terutama buah-buahan hasil pertanian (perkebunan) maka perlu dilakukan pengukuran warna menggunakan color reader. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui warna pada bahan hasil pertanian secara kualitatif 2. Untuk mengetahui perbedaan nilai Hue pada masing-masing bahan hasil pertanian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil pertanian yang beraneka ragam memiliki sifat-sifat fisik yang berbeda
pula. Sifat fisik yang dimiliki suatu bahan hasil pertanian akan menentukan mutu
serta penerimaannya di masyarakat. Salah satu sifat fisik yang menjadi ciri khas
suatu bahan adalah warna yang melekat dan merupakan respon yang dihasilkan
oleh mata. Respon dari mata ini diakibatkan karena adanya pemantulan,
penyerapan atau diteruskannya cahaya oleh benda yang memilki warna. Spektrum
optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari
spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi
elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya
tampak atau cahaya saja.
Otak manusia akan menginterpretasikan warna sebagai panjang gelombang,
dengan merah adalah panjang gelombang terpanjang (frekuensi paling rendah)
hingga ke ungu dengan panjang gelombang terpendek (frekuensi paling tinggi).
Cahaya dengan frekuensi di bawah 400 nm dan di atas 700 nm tidak dapat dilihat
manusia. Warna pada bahan pangan hasil pertanian berbeda-beda akan memiliki
derajat warna (Hue) yang berbeda pula. Untuk mengetahui derajat warna terutama
buah-buahan hasil pertanian (perkebunan) maka perlu dilakukan pengukuran
warna menggunakan color reader.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui warna pada bahan hasil pertanian secara kualitatif
2. Untuk mengetahui perbedaan nilai Hue pada masing-masing bahan hasil
pertanian
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Warna Dan Hue
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang
cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460
nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia
berkisar antara 380 - 780 nanometer. Warna merupakan salah satu aspek penting
dalam hal penerimaan konsumen terhadap suatu produk pangan. Warna dalam
bahan pangan dapat menjadi ukuran terhadap mutu, warna juga dapat digunakan
sebagai indikator kesegaran atau kematangan (Winarno, 1992). Winarno (1992),
juga menambahkan bahwa apabila suatu produk pangan memiliki nilai gizi yang
baik, enak dan tekstur yang sangat baik akan tetapi jika memiliki warna yang
tidak sedap dipandang akan memberi kesan bahwa produk pangan tersebut telah
menyimpang.
Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu
warnaatau sudut warna, seperti merah, biru, dan sebagainya. Berdasarkan hue
inilah warna digolongkan menjadi lima bagian yaitu warna primer, sekunder,
warna antara (intermediate), warna tersier dan warna kuarter (Lenggosari, 2008).
Lebih spesifik, hue adalah warna yang dipantulkan atau ditransmisikan oleh suatu
obyek. Contoh adalah warna yang kita sebut merah, kuning, biru, hijau dsb (Pile,
2003). Hue merupakan karakteristik warna berdasar cahaya yang dipantulkan oleh
objek, dalam warna dilihat dari ukurannya mengikuti tingkatan 0 sampai 359.
Sebagai contoh, pada tingkat 0 adalah warna Merah, 60 adalah warna Kuning,
untuk warna Hijau pada tingkatan 120, sedangkan pada 180 adalah warna Cyan.
Untuk tingkat 240 merupakan warna Biru, serta 300 adalah warna Magenta.
2.2 Metode Pengukuran Warna
Pengukuran warna secara objektif penting dilakukan karena pada produk
pangan warna merupakan daya tarik utama sebelum konsumen mengenal dan
menyukai sifat-sifat lainnya. Warna tepung dapat diamati secara kuantitatif
dengan metode Hunter menghasilkan tiga nilai pengukuran yaitu L, a dan b. Nilai
L menunjukkan tingkat kecerahan sampel. Semakin cerah sampel yang diukur
maka nilai L mendekati 100. Sebaliknya semakin kusam (gelap), maka nilai L
mendekati 0. Nilai a merupakan pengukuran warna kromatik campuran merah-
hijau. Nilai b merupakan pengukuran warna kromatik campuran kuning-biru
(Hutching, 1999).
Warna dapat diukur secara modern dengan sebuah alat, yaitu color reader
seri CR – 10. Instrumen ini terdiri atas ujung reseptor (A),sebuah layar dan 4
buah tombol. 3tombol adalah target,lab,Lch yang terletak dibawah layar pada sisi
smaping alat.1 tombol terletak pada sisi atas alat yang berfungsi sebagai tombol
start saat penembakan sampel (de Man,1999). Color reader adalah alat pengukur
warna yang didesain dengan tiga reseptor sehingga mampu membedakan warna
akurat antara terang dan gelap. Pengukuran warna ini menggunakan color reader
dengan seri CR-10, dengan ukuran dan lebar sinar 360g/12.7oz, gampang
digunakan karena hanya menggunakan satu tangan, dan perbedaan warna dalam
bentuk delta (L,a,b), delta (E,a,b) atau delta (L,c,h), dapat beriluminasi 8/d.
Menggunakan stander CIE D65, sumber energi berupa 4 batrai AA atau adapter
AC-A12. Dapat mendeteksi dalam 10 detik dengan temperature operasi 0-
40°C.Ukrannya 59 x 158 x 85 mm. Beratnya 360 gr tanpa batrai.Casing standar
CR-A68, cap pelindung CR-A72 (Maryanto, dkk, 2004).
2.3 Prinsip Alat Pengukur Warna
Prinsip kerja colour reader yaitu pengukuran perbedaan warna yang
dihantarkan melalui pantulan cahaya ke permukaan sampel. Pengukuran warna ini
dilakukan dengan cara meletakkan lampu pada bidang datar permukaan sampel.
Sinar yang akan dipantulkan tidak boleh keluar dari pemukaan bahan. Pengukuran
alat ini dinyatakan dengan nilai kecerahan (L*), kemerahan (a*) dan kekuningan
(b*) (Anggraini, dkk., 2013).Komponen color reader terdiri dari :
1. Reseptor : berfungsi sebagai tempat menempelnya sampel yang akan diuji
warnanya yang akan membaca warna sampel tersebut.
2. Penutup reseptor : berfungsi untuk menutup reseptor setelah digunakan.
3. Tombol on/off : berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan color
reader.
4. Tombol target : tombol ini ditekan saat sampel ditempelkan pada reseptor.
5. Layar hasil : berfungsi sebagai tempat hasil pembacaan warna oleh
reseptor.
6. Tombol sistem L, a, b dan Lch : metode yang dipakai untuk pembacaan
warna yang diingankan.
Cara kerja alat ini adalah ditempelkan pada sampel, yang akan diuji
intensitas warnanya, kemudian tombol pengujian ditekan sampai berbunyi atau
lampu menyala dan akan memunculkannya dalam bentuk angka dan kemudian
diukur pada grafik untuk mengetahui spesifikasi warna.
2.4 Hal yang Mempengaruhi
Pengukuran warna secara objektif penting dilakukan karena padaproduk
pangan warna merupakan daya tarik utama sebelum konsumenmengenal dan
menyukai sifat-sifat lainnya. Berdasarkan Hutching (1999),ada lima sebab yang
dapat menyebabkan suatu bahan makanan berwarna yaitu:
a. Pigmen yang secara alami terdapat pada tanaman dan hewan misalnya
klorofil berwarna hijau, karoten berwarna jingga dan mioglobin
menyebabkan waran merah pada daging.
b. Reaksi karamelisasi yang timbul bila gula dipanaskan membentuk warna
coklat, misalnya warna coklat pada kembang gula karamel atau roti yang
dibakar.
c. Warna gelap yang timbul karena adanya reaksi Malliard, yaitu antara
gugus amino protein dengan gugus karbonil gua pereduksi; misalnya susu
bubuk yang disimpan lama akan berwarna gelap
d. Reaksi antara senyawa organik dengan udara akan menghasilkan warna
hitam, atau coklat gelap (browning). Reaksi oksidasi ini dipercepat oleh
adanya logam atau enzim; misalnya warna gelap permukaan apel atau
kentang yang dipotong.
e. Penambahan zat warna, baik alami maupun sintetik.