PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangLaboratorium merupakan tempat utama dimana ilmu
kimia dikembangkan. Laboratorium juga merupakan suatu tempat dimana
mahasiswa atau praktikan melakukan percobaan. Dalam melaksanakan
pekerjaan dilaboratorium, biasanya para praktikan akan melakukan
perhitungan dan pengukuran. Dalam hal ini, maka praktikan harus
mengenal peralatan-peralatan yang ada di laboratorium agar dapat
melakukan perhitungan dan pengukuran.
Kita harus memperhatikan alat-alat laboratorium yang kita
gunakan, karena alat-alat tersebut memiliki skala yang
berbeda-beda, dan tentu saja memiliiki tingkat ketelitian yang
berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka akan semakin
besar tingkat ketelitiannya. Hal kedua yang harus diperhatikan
adalah bagaimana menggunakan dan cara agar dapat membaca skala itu
itu sendiri. Pengenalan alat sangatlah penting, pengenalan
penggunaan alat-alat tersebut sangat penting agar pekerjaan dalam
laboratorium dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan
alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat,
oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta
bahan harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum
dilaboratorium kimia.
1.2Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.Mengenal beberapa alat laboratorium untuk pengukuran volume
zat cair
2.Membandingkan ketepatan (akurasi) alat ukur volume zat
cair
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengenalan alat laboratorium sangatlah penting untuk praktikan
karena pada mata kuliah Teknologi Benih, Ilmu Penyakit Tumbuhan
Umum, dll, pasti akan ada praktikum yang berhubungan dengan
laboratorium. Setiap melaksanakan praktikum, kita akan menjumpai
alat-alat yang kita gunakan dalam praktikum. Namun, terkadang kita
tidak mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut.
Selain itu, pengenalan alat-alat laboratorium juga penting
dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian.
Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Untuk itu,kita harus
mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan
digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar pemakaian
pada praktikum-praktikum mendatang.
Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengenal beberapa
alat standar dalam laboratorium dan mengetahui nama, fungsi, serta
prinsip kerja dari masing-masing alat yang akan kita gunakan dalam
proses praktikum.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :1.
Mengenal berbagai alat standar dalam Laboratorium Benih.2.
Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakangPengenalan alat merupakan langkah pertama
sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian . Dengan mengenal
alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat
tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang
akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan.Dan
dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat
yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan
atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman
akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat
memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang
maksimal.Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut
untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut
harus dibarengi dengan ketelitian dalam melakukan suatu percobaan
ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang
maksimal.Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara
untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam
menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya pengguna melakukan
sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Sterilisasi
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang
tidak di inginkan.Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita
dapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium.
Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja
pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat laboratorium
mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna
harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat
laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang
berbahaya.Dalam bidang pertanian, penggunaan teknik budidaya
konvensional dalam medium tanah atau pasir seringkali menghadapi
kendala teknis, lingkungan maupun waktu. Sebagai contoh,
perbanyakan tanaman dengan biji memerlukan waktu yang relatif lama
dan seringkali hasilnya tidak seperti tanaman induknya. Kendala
lain adalah gangguan alam baik yang abiotik maupun biotik (hama dan
penyakit). Kebutuhan akan bibit tanaman dalam jumlah besar,
berkualitas, bebas hama dan penyakit serta harus tersedia dalam
waktu singkat seringkali tidak dapat dicapai dengan metode
konvensional bak secara generatif maupun vegetatif. Istilah kultur
jaringan mengacu pada teknik untuk menumbuhkan jasad multiseluler
dalam medium padat maupun medium cair menggunakan jaringan yang
diambil dari jasad tersebut. Teknik ini sekarang telah berkembang
luas sehingga bagian yang tanaman digunakan sebagai bahan awal
perbanyakan tidak hanya berupa jaringan melainkan juga dalam bentuk
sel. Secara umum kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman
dengan menggunakan wadah yang tembus pandang dan dalam kondisi yang
steril serta dalam kondisi yang aseptik. Kondisi aseptik (bebas
mikroorganisme/patogen) merupakan salah satu prasyarat keberhasilan
teknik kultur jaringan. Semua alat-alat yang digunakan dalam teknik
kultur jaringan harus steril dan aseptik.Berdasarkan uraian di atas
maka haruslah dilakukan praktikum pengenalan alat ini sehingga
praktikan dapat mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam
laboratorium kultur jaringan dan cara-cara penggunaan alat
tersebut.
1.2Tujuan dan KegunaanTujuan dari praktikum ini adalah untuk
dapat mengenali dan mengetahui alat alat yang dipakai
dalampraktikum Kultur Jaringan.Kegunaan dari praktikum ini
adalahagarpraktikandapat mengetahui fungsi-fungsi dari alat di
laboratorium kultur jaringan dan tidak salah dalam menggunakan
alat-alattersebut.
PENDAHULUANa.Latar BelakangLaboratorium merupakan wadah atau
tempat riset ilmiah, eksperimen,pengukuran ataupun pelatihan ilmiah
dilakukan. Laboratorium biasanya dibuatuntuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali.Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin
ilmunya, misalnyalaboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biokimia, laboratoriumkomputer, dan laboratorium
bahasa (Balbach, 1996).
Laboratorium berisi berbagai macam alat dan bahan yang
digunakanuntuk keperluan laboratorium. Khususnya pada pembuatan
sediaan atau preparatmikroskopis sangat diperlukan alat dan bahan
yang khusus. Sebelum membuatsediaan mikroskopis sebaiknya kita
terlebih dahulu mengenal alat dan bahan yangtelah disediakan.
Selain mengenal diharuskan juga mengetahui fungsi masing-masing
alat dan fungsi masing-masing bahan. Agar tidak terjadi kesalahan
di lainhari kalau tidak mengenal dan mengetahui fungsi alat dan
bahan maka akanberakibat fatal.
Dengan mengenal alat dan bahan juga dapat melakukan tahapandemi
tahapan demi tahapan dapat berjalan lancar (Balbach, 1996).
Didalam kerja yang dilakukan di laboratorium, seringkali terjadi
kesalahandilaboratorium seperti kesalahan dalampewarnaan sediaan
dan kesalahanskrining serta kesalahan inter-pretasi juga dapat
mengakibatkan hasil positif palsuyang tinggi
Dalam laboratorium terutama di Lembaga-lembaga Penelitian dan
Lab Industri banyak alat yang memiliki kualitas tinggi.Dalam hal
ini kualitas berkaitan dengan kecanggihan dan ketelitian (precison)
alat.Laboratoriummerupakan tempat yang penuh bahaya, sebab
laboratoriumbiasanyaberisi zat-zat kimia yang mudah terbakar,
beracun, serta banyak alat-alat dari kaca yang mudah pecah. Oleh
karena itu, sebelum masuk dan bekerja di laboratorium, bahaya yang
mungkin bisa terjadi harus difahami dengan mempelajari
petunjuk-petunjuk keselamatan kerja, cara mencegah terjadinya
kecelakaan dan pertolongan pertama yang harus diberikan.Pelaksanaan
praktikum melibatkan alat-alat, maka perlu penguasaan tentang
alat-alat praktikum sehingga dapat menunjang kelancaran praktikum
dan meningkatkan kemampuan psikomotorik peserta ajar. Pengetahuan
alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung
kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila
mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang
meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya.
Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat
praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum siswa dilibatkan aktif
dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang menguasai alat
dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga
siswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Laila,
2006). Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat alat yang
digunakan, salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam
laboratorium adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium,
sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang
menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, sehingga suhu dapat
mencapai 1210C. Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai tekanan
15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit. Media biakan yang telah
disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh
mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya. Pemanasan basah
bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan
larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap
pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan
sterilisasi dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak
hanya mematikan mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu
sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang
disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media)
tergantung pada volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat
gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan kering (oven).
Laminar air flow adalah alat yang akan digunakan untuk pengerjaan
mikroba khususnya bakteri, cara penggunaannya ialah dibersihkan
menggunakan alkohol 70 % dan Lampu UVnya dinyalakan selama 30 menit
terlebih dahulu untuk proses sterilisasinya. Setelah laminar air
flow siap digunakan, lampu UV dimatikan, fan dan lampu dihidupkan
(Kusdianti & Any). Laboratorium kimia merupakan laboratorium
yang dirancang khusus untuk meneliti, mengidentifikasi bahkan
memproduksi suatu zat. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam
alat-alat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka.
Dikarenakan luasnya cakupan laboratorium itu sendiri, maka
laboratorium dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pembagian
ilmu saat ini, seperti Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium
Biokimia, Laboratorium Mikrobiologi, dsb.Kemajuan dalam bidang
metodologi telah mengungkap pemahaman sifat-sifat dasar mikrobia
serta aspek-aspek yang berkenaan dengan teknik dan metodologi
penelitian mikroba. Alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk
memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan
mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pada dasarnya setiap
alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penggunaan dan
pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur murni, metode molekuler
dan immunologis memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada
akhirnya berhasil membuat temuan-temuan baru dibidang ilmu
pengetahuan. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam alat-alat
yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka.Praktikum
Organisme tanah merupakan suatu cabang ilmu yang membahas tentang
makhluk-makhluk berukuran renik atau sangat kecil seperti berbagai
macam alga dan mikroba (bakteri, fungi dan kapang). Bakteri adalah
mikroorganisme bersel satu dan berkembang biak dengan membelah
diri. Ukuran bakteri bervariasi baik penampang maupun panjangnya,
tetapi pada umumnya penampang bakteri adalah sekitar 0,7-1,5 m dan
panjangnya sekitar 1-6m. Seperti mikroba lainnya, bakteri memiliki
aktifitas yang cepat (kemampuan untuk berkembangbiak yang cepat).
Pada umumnya bakteri dapat hidup di berbagai medan serta kondisi,
sehingga sangat dimungkinkan menempel di banyak tempat. Dalam
laboratorium, banyak hal yang dikerjakan terkait dengan mikroba
(bakteri, fungi dan kapang), dikarenakan aktifitas mikroba yang
begitu cepat maka dimungkinkan mikroba menempel di setiap alat-alat
laboratorium dan media yang ada. Oleh karena itu, perlu
dilakukannya sterilisasi alat dan media sebelum dan sesudah
penggunaan alat-alat laboratorium dan media pengembangbiakan
mikroba.Sterilisasi alat laboratorium dan media dapat dilakukan
dengan instrument yang memiliki antibakteri atau antimikroba yang
tinggi, mekanisme kerja antimikroba terhadap sel dapat merusak
dinding sel bakteri, mengganggu permeabilitas sel, merusak molekul
protein dan asam nukleat, menghambat aktivitas enzim dan dapat
menghambat sintesa asam nukleat. Sehingga dapat menghentikan
aktivitas mikroba (perkembangbiakan mikroba terhenti). Sterilisasi
peralatan dapat digunakan dengan api dan bahan kimia seperti
methanol, dan sejenisnya. Sterilisisasi juga dapat dilakukan dengan
alat sterilisasi seperti autoklaf. Autoklaf merupakan alat yang
dikhususkan untuk mensterilkan alat, media dan bahan dari mikroba
yang ada, sistem kerja autoklaf adalah memecah membran sel yang ada
dalam mikroba dengan uap panas bertekanan 10-30 lbs/inchi dan
temperature 134oC (maksimum). Berdasarkan penggunaannya, autoklaf
terbagi menjadi 2, yaitu autoklaf kalsik dan autoklaf
modern.Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos =
tujuan) adalahsebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan matatelanjang. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat inidisebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudahterlihat oleh
mata.Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertamadiciptakan,
adalah mikroskop optikal. Dia merupakan alat optik yang terdiri
darisatu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar
dari sebuahbenda yang ditaruh di bidang fokus dari lensa
tersebut.Loupe, loupe yangsederhana dilakukan untuk pemeriksaan
pendahuluan terhadap irisan-irisan yangmasih diliputi paraffin.
b.TujuanMahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi-fungsi alat
dilaboratorium.
1. Mikroskop kamera.Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony
Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan
mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil
gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak.
Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah
200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan
mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).Mikroskop
pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa
okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang
untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang
pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).Bila kita
ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca
pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan.
Benda O yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F
dari lensa objektif, yang membentuk bayangan nyata dan diperbesar
yaitu I. Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1
dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I pada I.Macam-macam
mikroskop, yaitu :a.Mikroskop CahayaMerupakan mikroskop yang
mempunyai bagian bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat
optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang
transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah
mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat
oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan
peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa.b.Mikroskop
PendarMikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing
atau antigen dalam jaringan.c.Mikroskop Medan GelapMikroskop ini
digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang
begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop
majemuk.d.Mikroskop FasekontrasMikroskop ini digunakan untuk
mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan
bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya
terpasang perlengkapan fase kontras.e.Mikroskop ElektronBanyak
komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma
yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop
biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron
(Kamajaya, 1996).d.Mikroskop Elektron PemayaranMikroskop ini
menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan
secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik
yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen
(Winatasasmita, 1986).Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti,
sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas
untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan
berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya,
ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel
sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada
yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain
(Yekti, 1994).Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan :
dinding sel dengan selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan
memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan protoplasma
sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui
pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada
pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista.
Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista
(bergantung pada golongannya) (Suwasono, 1987).Sel sendiri sebagai
dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus)
yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran.
Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel.
Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel
dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan
selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul
lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro
seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun
sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul.Pada
tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada
sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur
kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel
tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel
yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat
hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui
bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan
dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya,1996).Meskipun antara
sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat
persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan
fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel
tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum
endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas,
sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen,
dan dinding sel (Anshory, 1984).Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang
bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang
seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian
pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding
sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan
dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk
melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut
bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang
tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma,
sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal,
tersusun rapat antara satu dan lainnya(Pramesti, 2000).Meskipun
antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat
persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan
fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel
tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum
endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas,
sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen,
dan dinding sel (Suwasono, 1987).
DAFTAR PUSTAKAAnshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact.
Bandung.Kamajaya.1996.Sains Biologi. Ganesa Exact.
Bandung.Pramesti, Hening Tjaturina. 2000.Mikroskop dan Sel
FK.Unlam. Banjarbaru.Purba, M dan kawan-kawan. 1999.Kimia.Erlangga.
Jakarta.Sowasono, Haddy. 1987.Biologi Pertanian. Rajawali Press.
Jakarta.Volk dan Wheeler. 1984.Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima
Jilid I.Erlangga. Jakarta.Winatasasmita, Djamhur. 1986.Fisiologi
Hewan dan Tumbuhan.Universitas Indonesia. Jakarta.Yekti, S.
1994.Biologi Umum. Erlangga.Jakarta.
2. Water destilatorPernahkah kita mendengar sebuah alat yang
dinamakan Water Destilasi? Apa Fungsinya? Bagaimana
Mengoperasikannya ? tulisan ini akan membahas spesifikasi dari alat
Water Destilasi ini, secara rinci dan mudah-mudahan dapat
berguna.1. NAMA ALATAlat ini dinamakan Water Destilasi karena
fungsinya untuk melakukan penyulingan atau istilahnya adalah
destilasi.2. FUNGSI ALATAlat laboratorium yang berfungsi untuk
membuat air yang murni (mendestilasi air mineral agar menjadi air
yang murni) melalui proses penguapan dan pengembunan.3. GAMBAR
ALAT4. KOMPONEN ALAT Tombol ON/OFFBerfungsi untuk menyambung dan
memutuskan arus listrik dari supply ke heater dan lampu indicator
Lampu IndikatorJika alat mendapat supply dari PLN maka lampu
indicator akan menyala HeaterBerfungsi sebagai komponen yang dapat
merubah energi listrik menjadi energi panas5. HAL-HAL DASAR YANG
HARUS DIKETAHUIApabila arus listrik yang besar dialirkan melalui
penampang penghantar dengan 0 yang sangat kecil, maka penghantar
tersebut menjadi panas karena benturan electron yang sangat cepat
dan terpusat pada penampang penghantar kecil, hal ini akan
mengakibatkan panasnya menghantarThermocoupleKomponen ini berfungsi
sebagai sensor panas dan untuk menghentikan pemanasan (mematikan
heater) jika suhu sudah terlalu tinggi dan memulai pemanasan
kembali jika suhu sudah mulai turun.Oleh karena itu thermocouple
biasanya langsung ditempel pada sumber panas. Thermocouple
dianalogikan sebagai suatu saklar Normally Close yang apabila
terkena panas akan menjadi open, energi panas akan menekan
kontaktor sehingga saklar terbuka.Selain Thermocouple tersebut ada
beberapa hal yang juga harus kita ketahui, yaitu : Water destilasi
digunakan untuk menghasilkan atau membuat air yang steril (murni)
melalui proses penguapan dan pengembunan yang mana air steril yang
telah dihasilkan digunakan untuk kegiatan laboratorium dan
penelitian Alat ini menggunakan elemen basah, untuk menjaga agar
alat ini tidak cepat rusak maka sebelum digunakan dan dioperasikan
pastikan bahwa heater sudah terendam dengan air. Untuk menghasilkan
air yang steril (murni) yang baik hendaknya pemakai (user) menutup
tutup tabung agar uap tidak keluar dan sediakan tempat untuk
menampung apabila air steril sudah keluar.
6. PRINSIP KERJAWater destilasi dibuat dengan mengubah energi
listrik menjadi energi panas dengan media elemen pemanas (heater),
setelah air dimasukkan melalui pipa kedalam tabung sampai batas
maksimalnya maka air akan mendidih dan menguap.Uap-uap air tadi
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menempel ditutup alat ini
melainkan di penampungan,dengan memanfatatkan air yang suhunya
masih rendah pada masukkan yang dilewatkan melaui outlet masuk
menuju tempat air menguap kemudian masuk ke penampung air untuk
dididihkan. Cara ini menggunakan prinsip pengembunan karena terjadi
perbedaan suhu didalam pipa kapiler (lebih rendah) dengan dinding
luar pipa kapiler (lebih tinggi) sehingga uap-uap air yang telah
mendidih tadi menempel pada dinding pipa kapiler yang kemudian
ditampung ditempat penampungan,yang kemudian thermocouple berfungsi
untuk menghentikan pemanasan (mematikan heater) jika suhu sudah
terlalu tinggi dan memulai pemanasan kembali jika suhu sudah mulai
turun. Air yang diuapkan adalah partikel-partikel air atau H20 yang
menghasilkan air murni (steril) yang baik.7. CONTOH PENGEMBANGAN
ALATBerikut ini adalah salah satu pesifikasi alat water destilasi
yang sudah banyak beredar di pasaran : Nama Alat :WATER DESTILASI
Merk :KOTTERMAN Buatan :JERMAN Daya :1600 W ARUS :7,3 ADemikianlah
seluk beluk penggunaan Water Destilasi, semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
3. Magnetic stirrerHot plate stirrer dan Stirrer barHot plate
stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot
plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai
1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Magnetic Stirrer Hot Plate Magnetic stirrer hot plate ini
digunakan untuk memanaskan sekaligus mengaduk spesimen didalam
larutan NaCl. Magnetic stirrer hot plate yang digunakan adalah
Wisestir MSH-20D
Fungsi :Untuk memanaskan sekaligus sebagai media agar. Listrik
220 Volt. Panas dan pengaturan kecepatan pengadukan dapat
diatur.Bahan :Metal atau logam.Tombol:-Pengatur on/off
4. Orbital shakerFungsi:Untuk menumbuhkan bakteri atau organisme
lainnyaBahan:Metal, Stainless steelTombol :Tombol urut dari
kiri-pengatur on/off-pengatur temperatur-Set-Press to
set-Load-Fault-Safety thermostat
5. SpektrofotometerFungsi:Untuk menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometernya adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di
absorpsi.Tombol:-Pengatur on/off
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangLaboratorium adalah tempat untuk melakukan
observasi dan penelitian. Untuk melakukan observasi atau penelitian
tersebut tentu dibutuhkan alat - alat khusus. Dalam laboratorium
kimia terdapat berbagai macam bahan dan alat praktikum yang
berbahaya dan merugikan kehidupan manusia apbila digunakan dengan
tidak hati-hati. Selain bahan kimia, penggunaan peralatan juga
penting dalam melakukan praktek di laboratorium kimia. Kesalahan
penggunaan alat dan bahan merupakan salah satu penyebab terjadinya
hal-hal yang kurang mnguntungka atau berbahaya bagi dirinya maupun
orang lain (Lahay, 2004).Banyak hal yang terjadi akibat kesalahan
dalam penggunaan peralatan maupun bahan sehingga dapat menimbulkan
kebakaran, menyebarkan gas beracun atau juga masuknya zat kimia ke
dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian. Akan tetapi banyak
praktikan yang kadang-kadang masih belum menyadari akan bahaya zat
kimia itu dan tidak mengindahkan pesan-pesan dari para
pembimbingnya (Ali, 2005).Selain mengenal nama alat-alat tersebut
kita juga harus mengenal fungsi alat-alat tersebut. Kebanyakan para
praktikan belum mengetahui benar apa fungsi dari alat-alat yang ada
di laboratorium, walaupun mereka telah mengenal bentuk dan
nama-nama alat tersebut. Dalam penggunaan alat dan dalam membaca
skala, jika terjadi kesalahan maka akan mempengaruhi keberhasilan
yang akan kita dalam praktikum kita. Selain itu juga dapat
berrpengaruh terhadap keselamatan praktikan (Ginting, 2010).Dalam
melakukan praktikum di laboratorium, banyak faktor yang harus di
perhatikan oleh praktikan di dalam penggunaan alat-alat di
laboratorium. Salah satunya adalah tingkat sanitasi peralatan di
dalam laboratorium. Kebersihan alat adalah hal yang sangat penting
yang harus di perhatikan oleh praktikan karena kebersihan alat yang
tidak bersih dapat menyebabkan hasil yang di peroleh dalam
praktikum tidak akurat dan juga dapat mengakibatkan kegagalan dalam
praktikum (Ginting, 2010).Melakukan suatu percobaan di
laboratorium, kadang-kadang harus dipilih bahan peralatan yang
cocok, sehingga tidak keliru atau salah pengertian mengenai sifat
bahan peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih,
yaitu dicuci dengan larutan deterjen yang cukup hangat. Bila
memungkinkan perlu dibilas dengan basa atau asam, lalu dibilas
sekali lagi dengan air bersih. Sebelum digunakan, peralatan gelas
tersebut dibilas sekali lagi dengan larutan yang akan digunakan
yang akan di simpan dalam peralatan tersebut. Peralatan gelas
seperti pipet, labu takar dan lain- lain, sangat teliti dan
merupakan produksi kerajian dan teknologi yang berkualitas tinggi.
Namun demikian ketelitian tidak akan berarti bila selama analisa,
penggunaan alat dan prosedur tidak dikakukan dengan cermat dan
tepat (Hala, 2009).Bukan hanya itu saja, di dalam laboratorium
banyak terdapat bahan-bahan beracun berbahaya yang dapat
menyebabkan gangguan ataupun keracunan pada praktikan. Setiap
bahan-bahan beracun itu memiliki ukuran tingkat bahaya bagi tubuh
manusia terutama bahan beracun yang memberikan efek kronis yaitu
NAB (Nilai Ambang Batas) atau TLV (Threshold Limit Value) (Junaidi,
2010).Ada beberapa faktor yang harus di perhatikan oleh para
praktikan di dalam penggunaan alat-alat di laboratorium. Antara
lain adalaha kebersihan, tak dapat di pungkiri bahwa kebersihan
alat adalah hal penting yang harus di perhatikan karena kebersihan
alat tersebut dapat mempermudah kita dalam melakukan praktikum
tanpa harus mencucinya terlebih dahulu.
2.1 Tujuan1.Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang ada di
dalam laboratorium.2.Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat di
laboratorium.3.Untuk mengetahui bagian-bagian dari alat-alat
laboratorium.4.Untuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat
laboratorium secara benar.5.Untuk mengetahui prinsip kerja dari
alat alat laboratorium.
PENUTUP
4.1KesimpulanAdapun kesimpulan dari percobaan pengenalan alat
ini didapat adalah sebagai berikut:1.Praktikan dapat mengenal macam
macam alat dan bahan yang di gunakan dalam laboratorium
biokimia.2.Dapat mengetahui fungsi dan cara kerja alat alat yang di
gunakan di dalam laboratorium biokimia.3.Dapat mengetahui beberapa
bahan dan alat yang berbahaya di laboratorium.4.Kesalahan dalam
penggunaan alat akan mempengaruhi hasil yang di peroleh.5.Sebelum
praktikum alat alat yang digunakan sebaaiknya dalam keadaan
steril.
4.2SaranSelain mengetahui jenis-jenis alat yang ada di dalam
laboratorium makaadapun saran yang dapat kami berikan yaitukita
juga harus mengetahui bagaimana cara merawat alat-alat tersebut
agar tidak mudah terjadinya kerusakanatau pecah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Alimuddin. 2005.Mikrobiologi Dasar Jilid I: Badan enerbit
Universitas Negeri Makassar. Makasar.
Ginting, Tjurmi.2010. Pengenalan Alat (Online) http://
all4chemistry.blogspot.com /2010/02/
pengenalan-alat-laboratorium.html. Di akses pada tanggal 17 April
2012.
Hala, Yusminah, Oslan Jumadi. 2009. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Junaidi, Wawan. 2010. Definisi Sterilisasi.http://w aw an-
junaidi.blogs pot.com /2009/ 07/definisi-sterilisasi.html . Diakses
pada tanggal 17 April 2012.Lahay, Tutje. 2004.Teknik Laboratorium.
Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Spesiesataujenisadalah suatutaksonyang dipakai
dalamtaksonomiuntuk menunjuk pada satu atau beberapa
kelompokindividu(populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi
satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagigen) namun tidak
dapat dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota dalam
suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan
yangfertiltanpa hambatanreproduktif. Dapat terjadi, sejumlah
kelompok dalam suatu spesies tidak saling berkawin karena
hambatangeografisnamun bila dipertemukan dan dikawinkan dapat
menghasilkan keturunan fertil. Dua spesies yang berbeda jika saling
berkawin akan menghadapi masalah hambatan biologis; apabila
menghasilkan keturunan yang sehat, keturunan ini
biasanyasteril/mandul.Spesies, jika disebut dalamnama ilmiah,
disingkat dengansp.(ContohPhalaenopsis sp. berarti
"sejenisPhalaenopsis", jika jamak disingkat denganspp.).Pada
taksonomihewanterdapat satu tingkat takson di bawah
spesies:subspesies(disingkatssp.(namun biasanya tidak ditulis pada
nama ilmiah hewan). Pada taksonomitumbuhan,fungi,
danbakteriterdapat takson lain di bawah
subspesies:varietas,subvarietas, danforma.
Sebuah spesies adalah unit yang paling dasar dari klasifikasi
biologi. Ini adalah ide yang kompleks, tetapi paling sering
didefinisikan sebagai organisme yang bisa kawin dan menghasilkan
keturunan yang subur. Meskipun definisi ini tidak mencakup semua
makhluk hidup di bumi, hal ini berguna untuk hewan yang sering
dipelajari.
Soal.Menguraikan dan mendefinisikan serta menjelaskan tentang
varietas, kultivar, galur, klon, benih unggul bersertifikat,
macam-macam benih, dan peran peuliaan tanaman dalam peningkatan
produksi.Jawab.1.VarietasDefinisi dariVarietas adalah sekelompok
tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk dan
pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakter
atau kombinasi genotype yang dapat membedakan dengan jenis atau
spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang
menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami pertumbuhan.
Secara botani, varietas adalah suatu populasi tanaman dalam satu
spesies yang menunjukkan ciri berbeda yang jelas. Penulisan namanya
dicetak miring (atau digaris bawah jika tulisan tangan) dan
didahului dengan singkatan "var."
Contoh:Oryzasativavar.indica....................................
2.KultivarDalam duniapertanian, kultivar diartikan sebagai
sekelompoktumbuhanyang telah dipilih/diseleksi untuk suatu atau
beberapa ciri tertentu yang khas dan dapat dibedakan secara jelas
dari kelompok lainnya, serta tetap mempertahankan ciri-ciri khas
ini jika diperbanyak dengan cara tertentu, baik
secaraseksualmaupunaseksual. Dalam pembicaraan sehari-hari awam
kerap kali menyebut kultivar sebagaivarietasatauras(ras
lokal,landrace), meskipun sebenarnya masing-masing memiliki
pengertian yang berbeda. Kultivar merupakan produk daripemuliaan
tanaman..........................................3.
GalurDalampertanian,galur(Ing.:lineataustrain[khususpeternakan])
adalah sekelompok individu yang memiliki komposisi genetik yang
serupa sebagai akibatperkawinan
sekerabat.Dalammikrobiologi,galur(Ing.:strain)
adalahkolonimikrobia(atau hasil biakannya) dengan
sifat-sifatfisiologiyang sama sebagai hasil proses isolasi atau
rekayasa lainnya untuk memurnikan sifat itu. Galur juga dipakai
dalamvirologi, namun istilahstrainatautipelebih sering
dipergunakan, umpamanya virusflustrain H1N1.4. KlonKloningyaitu
gen-gen yang direkombinasi dan di kembangkan. Kloning berasal dari
kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon yang artinya
potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Kata ini
digunakan dalam dua pengertian klon sel adalah sekelompok sel yang
identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu sel. klon
gen atau molekuler adalah sekelompok salinan gen yang bersifat
identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel
inang........................................
5. Benih unggul bersertifikatBenih unggul bersertifikat adalah
merupakan benih yang sudah lulus proses sertifikasi yang merupakan
salah satu bentuk jaminan mutu benih. Mutu benih meliputi mutu
genetik, mutu fisik, mutu fisiologis.Ciri-ciri benih bermutu adalah
:a.Varietasnya asli.b.Benih bernas dan
seragam........................................6. Macam-macam benih
antara lain :1.Benih Ilegitim, adalah benih yang tetuanya tidak
diketahui dengan jelas sehingga benih tersebut sulit ditelusuri
informasi genetiknya, dan sering kali disebut sebagai benih
"sapuan". Maksudnya adalah benih tersebut seolah - olah didapat
hanya dengan cara menyapu saja asal mendapatkan benih saja.2.Benih
Legitim, adalah benih yang diketahui dengan jelas induk betina dan
jantannya serta dihasilkan
dari......................................7. Peran pemuliaan
tanaman dalam peningkatan produksi :Benih ataupun bibit, sebagai
produk akhir dari suatu program pemuliaan tanaman, yang pada
umumnyamemiliki karakteristik keunggulan tertentu, mempunyai
peranan yang vital sebagai penentu batas-atasproduktivitas dan
dalam menjamin keberhasilan budidaya tanaman. Sampai saat ini,
upaya perbaikangenetik tanaman di Indonesia masih terbatas melalui
metode pemuliaan tanaman konvensional, seperti
Pernahkah anda mendengar istilah kloning? Mungkin sebagian dari
kita pernah mendengar namun banyak juga dari kita yang belum
mengetahuinya. Bisa saja mungkin karena berita di media massa
tentang kloning yang sangat minim.
Kloning dalambiologi adalah proses menghasilkanindividu-individu
darijenis yang sama (populasi)yangidentik secara genetik. Maksud
dari identik secara genetik adalah memiliki ciri-ciri genetik yang
sama dengan induk aslinya. Jadi misalkan seekor kambing memiliki
tubuh yang sangat gemuk, dan bulu yang lebat. kemudian dikloning,
maka kloningan hewan tersebut pun memiliki ciri-ciri yang sama
seperti tubuh yang sangat gemuk dan bulu yang lebat.
Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi
di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan.
Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNAatau gen,
sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar
ilmu-ilmu hayati.
Pada awalnya kloning dilakukan pada tanaman. Namun ternyata
ilmuan Amerika sekarang sedang mencoba melakukan kloning pada
manusia.Ilmuwan dari California Amerika Serikat (AS), menyatakan
bahwa mereka telah memproduksi dua embrio yang merupakan kloning
dari 2 pria. Mereka mengklaim bahwa ini merupakan langkah maju
pengembangan manfaat sel induk secara ilmiah. Mungkin hal tersebut
sebenarnya sangat melanggar kodrat. namun, bagaimanapun ini hal
wajar bagi negara tersebut. Dimana agama dinomor duakan.
Inilah Beberapa hewan yang berhasil dikloning:
1. Domba Dolly
Terlihat sekilas memang domba ini sama seperti domba lainnya.
Namun ternyata inilah hewan mamalia pertama yang berhasil
dikloning. Ia lahir pada 5 Juli 1996 dan Domba ini meninggal pada
umur 6 tahun. Selain itu juga domba ini juga memiliki enam anak
yaituBonnie; kembar Sally dan Rosie; kembar tiga Lucy, Darcy dan
Cotton.
2. Anjing Kloning Pertama
Anjing pertama kali dikloning oleh pemerintah korea selatan. Tak
tangung-tanggung pemerintah Korsel berhasil mengkloning anjing
tersebut sebanyak tujuh ekor. Korsel mengkloning anjing ini dengan
tujuan ingin memiliki anjing yang sangat peka indra pembaunya.Jika
menggunakan metode reproduksi konvensional. Pengembangbiakan gen
anjing yang memiliki ketrampilan tinggi untuk melacak hanya
berpeluang 30%. Sementara ilmuwan Korsel percaya bahwa dengan
menggunakan teknologi kloning, penurunan ketrampilan dari induk ke
anak hasil kloning berpeluang sebesar 90%.
3. Banteng Kloningan Spanyol
Ilmuwan asal Spanyol mengklaim telah berhasil melakukan kloning
terhadap seekor banteng untuk pertama kalinya di negara
tersebut.Spesialis generika hewan, Vicente Torrent mengatakan, anak
banteng baru lahir yang bernama Got itu merupakan replika yang sama
persis dengan sang induk kloning, seekor spesimen bertanduk dari
jenis banteng untuk matadors.
Torrent mengatakan, timnya yang terdiri dari 17 orang berharap
Got akan memiliki sifat-sifat ganas yang sama dengan pendahulu
genetiknya, yang bernama Vasito, seekor spesimen yang cukup
berharga. - See more at:
http://sainsforhuman.blogspot.com/2013/05/apa-itu-kloning-dan-beberapa-hewan-yang.html#sthash.MOyoAKLo.dpuf
Pernahkah anda mendengar istilah kloning? Mungkin sebagian dari
kita pernah mendengar namun banyak juga dari kita yang belum
mengetahuinya. Bisa saja mungkin karena berita di media massa
tentang kloning yang sangat minim.
Kloning dalambiologi adalah proses menghasilkanindividu-individu
darijenis yang sama (populasi)yangidentik secara genetik. Maksud
dari identik secara genetik adalah memiliki ciri-ciri genetik yang
sama dengan induk aslinya. Jadi misalkan seekor kambing memiliki
tubuh yang sangat gemuk, dan bulu yang lebat. kemudian dikloning,
maka kloningan hewan tersebut pun memiliki ciri-ciri yang sama
seperti tubuh yang sangat gemuk dan bulu yang lebat.
Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi
di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan.
Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNAatau gen,
sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar
ilmu-ilmu hayati.
Pada awalnya kloning dilakukan pada tanaman. Namun ternyata
ilmuan Amerika sekarang sedang mencoba melakukan kloning pada
manusia.Ilmuwan dari California Amerika Serikat (AS), menyatakan
bahwa mereka telah memproduksi dua embrio yang merupakan kloning
dari 2 pria. Mereka mengklaim bahwa ini merupakan langkah maju
pengembangan manfaat sel induk secara ilmiah. Mungkin hal tersebut
sebenarnya sangat melanggar kodrat. namun, bagaimanapun ini hal
wajar bagi negara tersebut. Dimana agama dinomor duakan.
Inilah Beberapa hewan yang berhasil dikloning:
1. Domba Dolly
Terlihat sekilas memang domba ini sama seperti domba lainnya.
Namun ternyata inilah hewan mamalia pertama yang berhasil
dikloning. Ia lahir pada 5 Juli 1996 dan Domba ini meninggal pada
umur 6 tahun. Selain itu juga domba ini juga memiliki enam anak
yaituBonnie; kembar Sally dan Rosie; kembar tiga Lucy, Darcy dan
Cotton.
2. Anjing Kloning Pertama
Anjing pertama kali dikloning oleh pemerintah korea selatan. Tak
tangung-tanggung pemerintah Korsel berhasil mengkloning anjing
tersebut sebanyak tujuh ekor. Korsel mengkloning anjing ini dengan
tujuan ingin memiliki anjing yang sangat peka indra pembaunya.Jika
menggunakan metode reproduksi konvensional. Pengembangbiakan gen
anjing yang memiliki ketrampilan tinggi untuk melacak hanya
berpeluang 30%. Sementara ilmuwan Korsel percaya bahwa dengan
menggunakan teknologi kloning, penurunan ketrampilan dari induk ke
anak hasil kloning berpeluang sebesar 90%.
3. Banteng Kloningan Spanyol
Ilmuwan asal Spanyol mengklaim telah berhasil melakukan kloning
terhadap seekor banteng untuk pertama kalinya di negara
tersebut.Spesialis generika hewan, Vicente Torrent mengatakan, anak
banteng baru lahir yang bernama Got itu merupakan replika yang sama
persis dengan sang induk kloning, seekor spesimen bertanduk dari
jenis banteng untuk matadors.
Torrent mengatakan, timnya yang terdiri dari 17 orang berharap
Got akan memiliki sifat-sifat ganas yang sama dengan pendahulu
genetiknya, yang bernama Vasito, seekor spesimen yang cukup
berharga. - See more at:
http://sainsforhuman.blogspot.com/2013/05/apa-itu-kloning-dan-beberapa-hewan-yang.html#sthash.MOyoAKLo.dpuf
HARA DAN HUBUNGANNYA DENGAN TANAMAN
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut
hara tanaman. Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan
organik, tanamana menggunakan bahan anorganik unruk mendapatkan
energi dan pertumbuhannya.Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan
karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah
air yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan
sinarmatahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme
tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara
menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolsime. Dengan
menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi
hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila
tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan
terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman
yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan
gejala pada suatu orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut
gejala kekahatan.Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium
(K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi
(Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor
(Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si). Unsur Na, Si, dan
Co dianggap bukan unsur hara essensial, tetapi hampir selalu
terdapat dalam tanaman. Misalnya, unsur Na pada tanaman di tanah
garaman yang kadarnya relatif tinggi dan sering melebihi kadar P
(Fosfor). Silikon (Si) pada tanaman padi dianggap penting walaupun
tidak di perlukan dalam proses metabolsime tanaman. Jika tanaman
padi mengandung Si yang cukup, maka tanaman tersebut lebih segar
dan tidak mudah roboh diterpa angin sehingga seakan akan Si
meningkatkan produksi tanaman. Berdasarkan jumlah yang di perlukan
tanaman, Unsur hara di bagi menjadi dua golongan, yakni unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan tanaman dan
terdapat dalam jumlah yang lebih besar, di bandingkan dengan unsur
hara mikro. Davidescu (1988) mengusulkan bahwa batas perbedaan
unsur hara makro dan mikro adalah 0,02 % dan bila kurang disebut
unsur hara mikro. Ada juga unsur hara yang tidak mempunyai fungsi
pada tanaman, tetapi kadarnya cukup tinggi dalam tanaman dan
tanaman yang hidup pada suatu tanah tertentu selalu mengandung
unsur hara tersebut misalnya unsur hara Al (Almunium), Ni (Nikel)
dan Fe (Besi). Berdasarkan sumber penyerapannya, unsur hara di
pilahkan menjadi dua, yakni unsur hara yang di serap dari udara dan
unsur hara yang diserap dari tanah.
Diserap dari Udara Unsur hara yang di serap dari udara adalah C,
O, dan S, yaitu berasal dari CO2,O2,dan SO2, Penyerapan N baik dari
udara maupun dari tanah diasimilasikan dalam proses reduksi dan
aminasi. Nitrogen (N) udara diserap dari N2bebas lewat bakteri
bintil akar dan NH3 di serap lewat stomata tanaman. Diserap dari
tanah Penyerapan unsur hara dilakukan oleh akar tanaman dan diambil
dari kompleks jerapan tanah ataupun dari larutan tanah berupa
kation dan anion. Adapula yang dapat diserap dalam bentuk khelat
yaitu ikatan kation logam dengan senyawa organik. Dewasa ini
kebanyakan unsur hara mikro diberikan lewat daun.
DEFINISI UNSUR HARA ESENSIAL
Beragam unsur dapat ditemukan dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak
berarti bahwa seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tmbuhan untuk
kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur yang ditemukan didalam tubuh
tumbuhan, malah dapat mengganggu metabolisme atau meracuni
tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat seperti
Al, Cd, Ag dan Pb.
Suatu unsure dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika :1.
tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan
biji yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia.2.
unsure tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian
tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.
Misalnya N sebagai penyusun protein, dan Mg sebagai penyusun
klorofil.
Berdasarkan kreteria diatas, maka ada 16 unsur hara esensial
didalam tumbuhan. Sebagian besar unsure hara esensial diperoleh
tumbuhan dari dalam tanah, yakni sebanyak 13 jenis, sedangkan 3
lainya yaitu C, H dan O berasal dari udara atau air.
UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
Unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman terdiri dari unsur
hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan unsur mikro (Zn, Cu, Mn,
Mo, B, Fe, dan Cl). Secara umum semua unsur hara bersumber dari
bebatuan induk tanah/mineral-mineral, kecuali unsur N yang berasal
dari bahan organik. Mineral dalam bebatuan terlarut, unsur hara
terbebas dan tersedia bagi tanaman. Suplai unsur hara dari bahan
mineral untuk tanaman secara alami cukup bagi pertumbuhan tanaman
secara normal, kecuali pada tanah masam seperti pada Oxisols. Tanah
ini memiliki sifat kesuburan rendah terutama tingginya kelarutan
unsur-unsur mikro yang dapat menekan pertumbuhan
tanaman.Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman
ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan
lajunya pertumbuhan, perkembangan da produksi suatu tanaman adalah
tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya
105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur
yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan
siklus hidupnya dengan sempurna. Ke 16 unsur tersebut terdiri dari
9 unsur makro dan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro
inilah yang disebut sebagai unsur -unsur esensial. ada tiga
kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut
sebagai unsur esensial: a. Unsur tersebut diperlukan untuk
menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal. b. Unsur
tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis
tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan
atau disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain. c. Peranan
dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara
langsung dan bukan secara tidak langsung.Tanah merupakan suatu
sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber kehidupan tanaman
yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu), seng (Zn), besi (Fe)
dan mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur hara mikro yang
esensial bagi tanaman karena walaupun diperlukan dalam jumlah
relatif sedikit tetapi sangat besar peranannya dalam metabolisme di
dalam tanaman (Cottenie, 1983, Harmsen, 1977).Pemupukan yang tidak
diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa
unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak
terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih
sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara
makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam
metabolisme sel dan aktivitas enzim.Ketersediaan unsur-unsur
esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH. N pada pH 5.5 -
8.5, P pada pH 5.5 - 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 - 10 sebaliknya
unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah. Hal ini disebabkan
karena pada pH tersebut semua unsur hara esensial baik makro maupun
mikro berbeda dalam keadaan yang siap untuk diserap oleh akar
tanaman sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan produksi
tanaman.
Ketersediaan Unsur Hara Mn di dalam Tanah dan Tanaman serta
Faktor Yang MempengaruhinyaTingkat ketersediaan unsur hara mikro
bagi tanaman sangat tergantung pada pH tanah, proses oksidasi
reduksi, adanya unsur yang berlebihan dan bahan organik
tanah.Reaksi unsur hara mikro di dalam tanah pada setiap jenis
tanah berbeda-beda. Pada tanah yang ber-pH rendah atau bersifat
masam, beberapa unsur mikro lebih banyak tersedia terutama dalam
bentuk kation diantaranya Fe, Mn, Zn dan Cu. Bila pH tanah naik
maka bentuk ion dari kation tersebut berubah menjadi
hidroksida/oksida yang tidak tersedia bagi tanaman. Hal yang perlu
diperhatikan dalam hubungannya dengan tanaman adalah bahwa setiap
jenis tanaman berbeda-beda kebutuhannya akan unsur mikro sehingga
kelebihan sedikit saja akan bersifat racun bagi tanaman.Pada
umumnya proses oksidasi terjadi bila didukung oleh pH yang tinggi
sedangkan pada pH yang rendah/masam akan terjadi reduksi. Mn, Fe,
dan Cu dalam kondisi teroksidasi umumnya kurang larut pada pH yang
biasa dijumpai dalam tanah dibandingkan keadaan tereduksi pada
tanah-tanah yang sangat masam (reduktif).Mangan paling banyak
diserap dalam bentuk ion mangan. Keberadaan unsur mangan biasanya
bersama-sama dengan unsur besi dan unsur besi biasanya terdapat di
air tanah. Air tanah umumnya mempunyai konsentrasi karbon dioksida
yang tinggi hasil penguraian kembali zat-zat organik dalam tanah
oleh aktivitas mikroorganisme, serta mempunyai konsentrasi oksigen
terlarut yang relatif rendah, menyebabkan kondisi anaerobik.
Kondisi ini menyebabkan konsentrasi besi dan mangan bentuk mineral
tidak larut (Fe3+ dan Mn4+) tereduksi menjadi besi dan mangan yang
larut dalam bentuk ion bervalensi dua (Fe2+ dan Mn2+).Meskipun besi
dan mangan pada umumnya terdapat dalam bentuk terlarut bersenyawa
dengan bikarbonat dan sulfat, juga ditemukan kedua unsur tersebut
bersenyawa dengan hidroden sulfida (H2S).
Selain itu besi dan mangan ditemukan pula pada air tanah yang
mengandung asam yang berasal dari humus yang mengalami penguraian
dan dari tanaman atau tumbuhan yang bereaksi dengan unsur besi
untuk membentuk ikatan kompleks organik. konsentrasi mangan pada
umumnya kurang dan 1,0 mg/l.
Pada air permukaan yang belum diolah ditemukan konsentrasi
mangan rata-rata lebih dari 1 mg/l, walaupun demikian dalam keadaan
tertentu unsur mangan dapat timbul dalam konsentrasi besar pada
suatu reservoir/tandon atau sungai pada kedalaman dan saat
tertentu. Hal ini terjadi akibat adanya aktivitas mikroorganisme
dalam menguraikan dan mereduksi bahan organik dan mangan (IV)
menjadi mangan (II) pada kondisi hypolimnion (kondisi adanya cahaya
matahari).
Mangan terdapat dalam bentuk kompleks dengan bikarbonat, mineral
dan organik. Unsur mangan pada air permukaan berupa ion bervalensi
empat dalam bentuk organik kompleks.
Ketersediaan dalam tanah dan kebutuhan normal tanaman akan unsur
mikroUnsur Hara Ketersediaan dalam tanah (ppm) Kebutuhan Normal
Tanaman (ppm)Boron
TembagaBesiManganMolibdeniumSeng (B)
(Cu)(Fe)(Mn)(Mo)(Zn) 0.1 - 5
0.1 - 42.0 - 1501.0 - 1000.05 - 0.51.0 - 20 6 - 18 (monokotil)20
- 60 (dikotil)5 - 2050 - 25020 - 5000.2 - 1.025 - 125
Serapan Mn oleh TanamanMangan diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Mn++ dan Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat
diserap dalam bentuk kompleks khelat. Mn dalam tanaman tidak dapat
bergerak atau beralih tempat dari organ yang satu ke organ lain
yang membutuhkan.
Peranan Unsur hara Mangan (Mn)Mangan merupakan unsur mikro yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Mangan
sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai
koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi
metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk
mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tunbuhan yang mengalami
kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan
mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari
air dalam pemecahannyamenjadi hidrogen dan oksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:a. Diperlukan
oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin
Cb. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada
daun yang tuac. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai
aktifator macam-macam enzimd. Berperan sebagai komponen penting
untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu
pertumbuhan jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang
tinggi dapat mengsubstitusikan Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat
menggantikan fungsi Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti
yang dibuktikan oleh Hewith pada tahun 1948.
Gejala Kekurangan/Defisiensi Unsur Hara MnDefisiensi unsur hara,
atau kata lain kekurangan unsur hara. bisa menyebabkan pertumbuhan
tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi
satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual
yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase,
sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi
sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi
fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan
dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada
tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip
kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih
tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai
kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun
muda, split seed pada tanaman lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif,
seringkali defisiensi satu unsur hara bersamaan dengan kelebihan
unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan
gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit
menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi
karena berbagai macam sebab.Gejala dari defisiensi mangan
memperlihatkan bintik nekrotik pada daun. Mobilitas dari mangan
adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur tumbuhan
sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun
yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya
bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu
sendiir tetap berwarnahijau. Bagian yang menguning tersebut akan
mati dan meninggalkanlubang-lubang berbentuk memanjang. Kekurangan
Mn sering terjadi sebagaiakibat pemupukan Fe berlebihan sehingga
menyebabkan Mn menjadi tidaktersedia.Pada tanaman melon, Gejala
yang dapat terlihat adalah ditandai dengan adanya bintik-bintik
klorosis pada permukaan daun lebih tua yang menghadap tangkai
Sumber dan Jenis Pupuk Yang Mengandung MnMangan terdapat dalam
tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama
pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan
rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer,
terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan
karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah
mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)).
Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 20 sampai 3000 ppm. Bentuk Mn
dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua
maupun valensi empat.
Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi
pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn.Sumber-sumber Mangan
adalah:a. Batuan mineral Pyroluste Mn O2b. Batuan mineral Rhodonite
Mn SiO3c. Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3d. Sisa-sisa tanaman
dan lain-lain bahan organisPemupukan Mn dapat dilakukan melalui
daun dan tanah. Jika melalui daun (Foliar application) dilakukan
dengan menyemprot larutan pupuk ke permukaan bawah daun, namun
dalam aplikasi melalui daun ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu : konsentrasi Mn dalam larutan bahan, lamanya
kontak dengan daun dan temperatur. Jika melalui tanah, dengan
memberikan Mn dalam bentuk MnO2. biasanya pemupukan Mn pada tanah
sebanyak 5-40 kgMn/ha.Jenis pupuk Daun yang mengandung unsur hara
mikro (Mn) yaitu pupuk daun. Jenis-jenis pupuk tersebut antara lain
:1. Pupuk Organik (di pasaran)- hi grow protect, Pupuk Lengkap Cair
yang mengandung unsur hara essensial baik unsur hara makro (N,P, K,
Ca, Mg, S) maupun Mikro (Zn, Fe, Mn, Cu, B, Mo, Cl) yang wajib
dibutuhkan oleh tanaman apapun. BioIntra, MultiTonik, Bayfolan,
dll- Pupuk Super Bionik, merupakan pupuk organik cair alami
berkualitas tinggi dengan hasil ekstrasi berbagai limbah organik
(limbah ternak, limbah tanaman dan limbah alam lainnya) yang
diproses berdasar teknologi berwawasan lingkungan (bioteknologi).
Super Bionik adalah terobosan teknologi unggulan yg ramah
lingkungan untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas.
Mengandng hara makro maupun mikro makro (N, P, K, CA, Mg, S, B, Fe,
Cu, Cl, Mn, Zn, dan Mo) dalam bentuk tersedia (dpt diserap tanaman)
dalam komposisi yamg optimal untuk memcu pertumbuhan vegetatif
maupun generatif. Sehingga aplikasi interval waktu relatif pendek
dan kontinyu dapat mengurangi pemakaian pupk anorgonaik hingga 50%
atau lebih.- Pupuk Majemuk Lengkap Tablet (Pmlt), merupakan pupuk
majemuk yang mengandung hara makro (N,P2O5, K2O, MgO, CaO, S) dan
mikro (Fe, Mn, B, Cu dan Zn) berbentuk tablet dengan formula
spesifik lokasi atas dasar kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.
Selain mengandung hara lengkap, PMLT-Suburin bersifat lepas hara
lambat dengan durasi kurang lebih 12 bulan.- dll
2. Pupuk AnOrganik, contohnya : Gandasil B dan D, dll.
Unsur Mangan dengan Konsentrasi TinggiDalam kondisi aerob mangan
dalam perairan terdapat dalam bentuk MnO2 dan pada dasar perairan
tereduksi menjadi Mn2+ atau dalam air yang kekurangan oksigen (DO
rendah). Oleh karena itu pemakaian air berasal dari dasar suatu
sumber air, sering ditemukan mangan dalam konsentrasi tinggi.Pada
pH agak tinggi dan kondisi aerob terbentuk mangan yang tidak larut
seperti, MnO2, Mn3O4, atau MnCO3 meskipun oksidasi dari Mn2+ itu
berjalan relative lambat. Secara visual dalam air yang banyak
mengandung mangan berwarna kehitam hitaman.Jika konsentrasi besi
dan mangan di dalam air relatif besar, akan memberikan dampak
sebagai berikut :Menimbulkan penyumbatan pada pipa disebabkan
secara langsung oleh deposit (tubercule) yang disebabkan oleh
endapan besi :1. Secara tidak langsung, disebabkan oleh kumpulan
bakteri besi yang hidup di dalam pipa, karena air yang mengandung
besi, disukai oleh bakteri besi.2. Selain itu kumpulan bakteri ini
dapat meninggikan gaya gesek (losses) yang juga berakibat
meningkatnya kebutuhan energi. Selain itu pula apabila bakteri
tersebut mengalami degradasi dapat menyebabkan bau dan rasa tidak
enak pada air.3. Besi dan mangan sendiri dalam konsentrasi yang
lebih besar dan beberapa mg/L, akan memberikan suatu rasa pada air
yang menggambarkan rasa logam, atau rasa obat.
Meninggalkan noda pada bak-bak kamar mandi dan peralatan lainnya
(noda kecoklatan disebabkan oleh besi dan kehitaman oleh mangan).
Pada ion exchanger endapan besi dan mangan yang terbentuk,
seringkali mengakibatkan penyumbatan atau menyelubungi media
pertukaran ion (resin), yang mengakibatkan hilangnya kapasitas
pertukaran ion. Menyebabkan keluhan pada konsumen (seperti kasus
red water) bila endapan besi dan mangan yang terakumulasi di dalam
pipa, tersuspensi kembali disebabkan oleh adanya kenaikan debit
atau kenaikan tekanan di dalam pipa/system distribusi, sehingga
akan terbawa ke konsumen.
Ada beberapa prinsip proses penghilangan besi dan mangan yaitu :
pertukaran ion (ion exchange), proses secara biologis, tetapi yang
umum digunakan pada sistem penyediaan air adalah proses oksidasi
secara kimiawi, yaitu menaikkan tingkat oksidasi oleh suatu
oksidator dengan tujuan merubah bentuk besi dan mangan terlarut
menjadi bentuk besi dan mangan tidak larut (endapan). Proses ini
dilanjutkan dengan pemisahan endapan/suspensi/dispersi yang
terbentuk menggunakan proses sedimentasi dan atau filtrasi. Untuk
meningkatkan efisiensi pemisahan endapan ini, bila perlu
menggunakan proses koagulasi-flokulasi dilanjutkan dengan
sedimentasi dan filtrasi.Besi dan mangan dapat diendapkan sebagai
senyawa dengan karbonat pada air yang mengandung karbonat
(alkalinitas), dengan penambahan kapur atau soda. Pengendapan ini
berlangsung pada kondisi anaerobik. Kelarutan Fe (II) dan Mn(II)
ditentukan oleh konsentrasi total karbonik. Pada kondisi tersebut,
Fe (II) dan Mn (II) karbonat dapat diharapkan mengendap seluruhnya
pada pH > 8 dan 8,5. Pengendapan Fe (II) hidroksida dan Mn (II)
hidroksida pada pH 11. Campuran dua macam endapan tersebut,
terbentuk dalam proses Kapur Soda. Besi dan mangan akan lebih baik
bila diendapkan dengan jalan oksidasi oleh oksidator seperti O2 ;
O3 ; Klor/senyawa klor ; KMnO4, karena kelarutan dari bentuk Fe
(III) trihidroksida dan Mn (IV) dioksida adalah lebih rendah
dibandingkan dengan senyawa Fe (II) dan Mn (II) karbonat. Kecepatan
oksidasi Fe (II) oleh oksigen sangat rendah dalam kondisi nilai pH
rendah. Dalam hal ini pH perlu dinaikkan dengan mengurangi
konsentrasi CO2 atau dengan penambahan alkali (kapur).Kecepatan
oksidasi Mn (II) relatif lambat pada pH < 9, pengaruh
katalisator dari endapan Mn (IV) sangat diperlukan. Morgan
menunjukkan bahwa efek utama dari MnO2 mengadsorpsi Mn (II), dengan
cara demikian memberikan pengaruh dalam penghilangan mangan selama
proses filtrasi. Kemudian Mn (IV) yang mengadsorpsi, melanjutkan
oksidasinya secara perlahan-lahan.
Keberadaan asam humus akan memperlambat oksidasi besi.
Penyerapan atas Fe (II) dan Mn (II) dilaporkan memegang peranan
dalam penghilangan besi dan mangan dari air. Endapan Fe (III)
hidroksida dan Mn (IV) dioksida, keduanya mempunyai kapasitas
adsorpsi (penyerapan) yang tinggi. Penambahan MgO pada air yang
mempunyai pH rendah dapat menaikan kecepatan oksidasi Fe (II) tanpa
menaikan pH yang berarti bagi air yang dihasilkan (air hasil
olahan).
Pembentukan besi (III) dan mangan (IV) dipengaruhi oleh pH, pada
pH antara 6,9 7,2. Reaksi pembentukan Fe (III) dapat terjadi dengan
cepat, sedangkan reaksi pembentukan Mn (IV) akan lambat bila pH
dibawah 9,5. Penggunaan klor sebagai oksidator biasanya untuk
mengolah air dengan kandungan besi (II) dan mangan (II) kurang dari
2 mg/l. Pembentukan Fe (III) dan Mn (IV) tergantung pada pH. Pada
pH 7,5 klor berbentuk 50 % asam hipoklorit (HOCI) dan 50 % ion
hipoklorit (OCI)-. Reaksi oksidasi pada besi (II) lebih cepat
dibanding dengan Mangan (II), batas pH untuk pembentukan mangan
(IV) adalah 5 7 . Pada reaksi terhadap oksidator KMnO4 maka akan
terjadi reaksi sebagai berikut : Mn2+ + 2ClO2 + 2H2O > MnO2 +
2O2 + 2Cl + 4H+
Selain unsur hara makro (N, P, K) unsur lain yang dibutuhkan
tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi
atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro
(Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl).Bila penerapan pemupukan yang tidak
diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa
unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak
terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih
sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara
makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam
metabolisme sel dan aktivitas enzim.Unsur Mangan merupakan unsur
mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu
berperan sebagai koenzim.
Mangan berperan serta sebagai aktivator beberapa enzim
respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis.
Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga
tunbuhan yang mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam
bentuk NH4+. Peranan mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan
pelepasan elektron dari air dalam pemecahannyamenjadi hidrogen dan
oksigen.Sumber Mangan diantaranya ada yang berasal dari pelapukan
batuan, melalui pemupukan, dan pelapukan bahan organik.
SERAPAN HARA
1. HARA DAN MEKANISME PENYERAPANNYAHara merupakan unsur yang
sangat diperlukan oleh tanaman. Hara banyak terdapat dalam air
tanah. Konsentrasi hara dalam air tanah pada (1) Konsentrasi Normal
sekitar 1-5 permil. (2) Jenuh air 0,21-1 permil dengan Po 0,1-0,5
atm. (3) Tanah kering konsentrasi hara dalam air tanah dapat
meningkat dan menyebabkan PO tanah menjadi negatif. Berdasarkan
peranannya, hara dibagi menjadi :A. Hara EsensialHara esensial
sangat diperlukan tanaman untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Hara
ini juga sangat dibutuhkan pada proses biokimia tertentu dan
peranannya tidak dapt digantikan oleh unsur lain. Bila unsur
tersebut tidak ada, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat, dan
akan tumbuh lebih lanjut jika unsur tersebut ditambahkan. Hambatan
pertumbuhan ini memberikan dambak seperti tanda kahat (defisiensi)
yang khas. Unsur yang termasuk hara esensial berjumlah 16 unsur,
dan terletak pada sistem periodik unsur pada garis Argon (Ar) yaitu
garis yang menghubungkan Ar dengan C.B. Hara FungsionalHara
fungsional adalah hara yang apabila ada dalam tanah atau medium
dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman. Misalnya. Unsur Natrium (Na)
dapat menggantikan peran dari unsur Kalium (K). Unsur lain yang
merupakan unsur hara fungsional adalah Kobalt (Co) yang berperan
dalam memperkuat ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan tanaman itu sendiri.C. Hara PotensialHara potensial
adalah unsur hara yang sering ditemukan dalam tubuh tanaman, akan
tetapi belum jelas fungsi dari unsur hara ini.Berdasarkan Jumlah
yang dibutuhkan oleh tanaman, hara dapat dibagi menjadi 2 :A. Unsur
Hara MakroUnsur ini sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah
yang sangat besar. Unsur ini antara lain : N, P, S (anion) dan K,
Ca, Mg (kation).B. Unsur Hara MikroUnsur ini dibutuhkan tanaman
dalam jumlah yang sedikit. Umumnya unsur ini antara lain : B, Cl,
Cu, Fe, Mn, Mo, Zn. Akan tetapi pada tanaman tertentu Co, Se, Si,
Na dibutuhkan juga sebagai unsur hara mikro.Penyerapan unsur hara
pada tanaman bisa melalui daun dan akar. Pada daun biasanya unsur
hara yang dapat diangkut antara lain : CO2, O2, H2O dan sat
terlarut. Dan pada akar unsur hara yang dapat terserap antara lain
: O2, H2O, mineral anorganik dan zat organik terlarut.Mekanisme
penyerapan hara oleh akar, antara lain :A. Aliran Massa (Mass
Flow)Gerakan unsur hara ini mengikuti aliran air keakar secara
pasif. Aliran ini dapat saja terjadi karena adanya transpirasi
daun. Jumlah hara yang mencapai akar melalui proses ini dipengaruhi
oleh :1. Konsentrasi hara yang bersanggungan dalam larutan tanah2.
Laju gerak air ke permukaan akar, atau kaju transpirasiJika
penyerapan hara lebih besar daripada pengisian hara kembali
(resupply) dalam jangka waktu penjang maka akan terbentuk depletion
zone disekitar akar.B. Difusi IonDalam hal ini, gerak unsur hara
disebabkan karena adanya perbedaan gradien konsentrasi (secara
difusi).Beberapa hipotesis penyerapan hara :A. Hipotesis
difusiKelemahan dari Hipotesis ini adalah konsentrasi hara di dalam
sel lebih tinggi dari tanah.B. Hipotesis transpirasiKelemahan dari
Hipotesis ini adalah waktu transpirasi, tumbuhan tetap menyerap
hara.C. Hipotesis akumulasi ion berdasarkan kesetimbanganKelemahan
dari Hipotesis ini adalah keseimbangan yang seseungguhnya tak
pernah terjadi dalam sel.D. Hipotesis pertukaran ionKelemahan
Hipotesis ini adalah masalah yang harus dipecahkan cukup banyak
(gradien konsentrasi dan elektrisitas)E. Hipotesis
elektroforesisHipotesis ini menjelaskan bahwa membran mempunyai
pori yang dibatasi oleh molekul yang bermuatan. Kelemahan dari
Hipotesis ini adalah ukuran dari pori pada membran yang hanya 10
Angstrom.KERAPATAN AKARKerapatan tanah adalah panjang akar per
satuan tanah. Kerapatan akar dapat istilahkan dengan panjang akar
dengan satuan ?m akar cm 3 tanah dengan membagi tanah dimana akar
tersebut tersedia. Kerapatan akar dapat diperoleh dengan cara
pembakuan ketebakan lapisan tanah yang hilang , maka suatu peta
kerapatan akar dapat dipeoleh dengan mencatat panjang akar dalam
tiap-tiap bujur sangkar (Bohm, 1976). Contoh-contoh kerapatan akar
(panjang akar per satuan tanah) adalah pada jagung dan kedelai.
Dalam tanah bagian atas, kerapatan akar meningkat sampai kira-kira
waktu pembungaan dan lebih besar pada jagung dari pada kedelai.
Kerapatan jagung juga semakin menurun dengan kedalaman tidak
tergantung saat pengambikan contohnya, tetapi pada kedelai polanya
lebih rumit. Bentuk penyajian ini menonjolkan sifat dinamika sestem
perakaran suatu tanaman semusim dan penurunanya cukuo tajam seteah
pembungaan. Sebagian akar jelas mati jauh sebelum tanaman dewasa.
Pengaruh tersebut sangat nyata dalam tanah bagian atas yang
menunjukkan bahwa akar-akar cabang yang terbentuk lebih awal, yang
lebih dekat dengan permukaan akar, mati secara berurutan dengan
cara yang dapat disamakan dengan daun-daun dibagian bawah diatas
tanah. Kerapatan perakaran dalam tanah bagian atas adalah terbesar
pada saat masaknya tanamanm yang menunjukkan suatu penurunan
diameter rata-rata akar hidup secara progresif sementara tanaman
menua.3. HUBUNGAN ANTARA SERAPAN HARA DAN KERAPATAN AKARKita telah
mengetahui bahwa hara sangat penting bagi tanaman. Kerapatan akar
pada masing-masing tanaman biasanya berbeda mengenai jenis tanaman
tersebut apakah termasuk tanaman dikotil atau monokotil. Paa
tanaman monokotil, kerapatan tanah sangat besar pada saat tanaman
ini akan berbuah dan akan menurun tingkat kerapatannya bila dilihat
dari segi kedalaman tanah. Hal ini berbeda dengan tanaman dikotil
pada umumnya yang mempunyai kerapatan akar yang semakin tinggi bila
dilihat dari kedalaman tanah. Semakin dalam tanah maka kerapatan
akar taaman dikotil semakin besar.Walaupun tida ada yang mengkaji
secara detail tentang sistem perakaran, Nye dan Foster (1961)
megukur pengambilan p32 dari tempat yang berlainan dalam tanah
untuk tiga tanaman budidaya di ghana. Mereka mandapatkan
pengambilan yang sedikit dari lapisan-lapisan yang dalam, yaitu 16
% dibawah 30 cm untuk juwawut, 7 % dibawah 25 cm untuk jagung dan
11 % dibawah 25 cm untuk gude. Mereka menganggap ini terutama
sebagai akibat dari ketersediaan fosfor yang sangat rendah dalam
tanah bagian bawah. Walaupun demikian, tampak bahwa jagung
mempunyai sistem akar terdangkal dan juwawut terdalam. Gude yang
kedalaman akarnya ditengah-tengah akhitnya akan berakar paling
dalam, karena gude memiliki musim pertumbuhan yang lama dari pada
jagung dan juwawut.. sampai 30 hari setelah penyebaran, tanaman
padi-padian mengambil fosfor terutama dari tanah tidak lebih jauh
dari pada 40 cm kesamping dari batang tanaman. Tetepi pengambilan
selanjutnya tersebar merata kesamping sejauh 60 cm. Gude
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembangkan akar-akarnya
kesamping, pada umur 55 hari masih hanya mengambil 63 % dari
fosfornya dari daerah 25 cm dari batang.Pengamatan tentang peranan
beberapa sifat fisisk tanah Ultisol pada penyebaran akar tanaman
kelapa sawit telah dilakukan di kebun Marihat, PT. Perkebunan
Nusantara IV. Penvebaran akar secara lateral diamati pada 3 (tiga)
arah, yaitu (1) sejajar dengan jalan panen/pasar pikul (K), (2)
memotong jalan panen/pasar pikul (PP) dan (3) memotong tempat
pemupukan pelepah (TP). Pengambilan contoh akar di setiap arah
tersebut, dilakukan pada jarak 50 cm, 100 cm, 150 cm. 200 cm, 300
cm, 350 cm, 400 cm, 450 cm, 500 cm, 550 cm, 600 cm, 650 cm, 700 cm.
750 cm, 800 cm dan 850 cm dari pangkal batang. Penyebaran akar
secara vertikal diamati di setiap arah dan setiap interval jarak
pengamatan lateral dengan kedalaman 0-25 cm, 25-50 cm, 50-75 cm dan
75-100 cm. Pemilahan akar dilakukan terhadap akar primer, sekunder
dan tersier. Sifa-sifat fisik tanah yang diamati meliputi tekstur,
bobot isi (BV), bobot jenis (BJ), permeabilitas, persentase
agregasi dan kemantapan agregat. Pengamataul menunjukkan bahwa di
kedalaman 0-25 cm kerapatan akar berhubungan erat dengan BV, pori
drainase, ruang pori total dan permeabilitas. Di kedalaman 25-50 cm
kerapatan akar berhubungan erat dengan B V, ruang pori total,
persentase agregasi, persentase debu, permeabilitas dan kemantapan
agregat. Di kedalaman 50-75 cm kerapatan akar berhubungan erat
dengan BV. Kemampuan agregat, porositas total dan berat rerata
diameter agregat. Di kedalman 75-100 cm kerapatan akar hanya
berhubungan dengan permeabilitas tanah.
Fungsi Unsur HaraSetiap mahkluk hidup pasti membutuhkan nutrien
sebagai sumber energi pertumbuhan, demikian pula halnya dengan
tanaman. Untuk dapat hidup dan berkebang secara baik setiap harinya
tanaman membutuhkan bahan nutrsi berupa unsur hara yang dapat
dikonsumsi.Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,
tentunya memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Dalam memberikan unsur hara pada tanaman tentunya
sangat penting dijaga keseimbangan dan pengaturan kadar pemberian
unsur hara tersebut, sebab jika kelebihan dalam pemberiannya akan
tidak baik dampaknya, demikian pula halnya jika yang diberikan
tersebut krang dari takaran yang semestinya diberikan.Fungsi,
Kelebihan dan Kekurangan Unsur HaraNitrogenFungsi Penyusun Purin,
Alkohid, Enzym, Zat Pengatur Tumbuh, Klorofil, Membran sel
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan Merupakan bagian
dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri Berfungsi untuk sintesa asam
amino dan protein dalam tanaman Merangsang pertumbuhan vegetatif (
warna hijau ) seperti daunKekurangan Nitrogen Tanaman yang
kekurangan unsur N gejalanya: pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau
kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat
menguning dan mati. Klorosis di daun tua dan semakin parah akan
terjadi juga pada daun mudaPhosporFungsi Penyusun nukleoprotein dan
phospholipid Energi transfer Berfungsi untuk pengangkutan energi
hasil metabolisme dalam tanaman Merangsang pembungaan dan pembuahan
Merangsang pertumbuhan akar Merangsang pembentukan biji Merangsang
pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan selKekurangan
Tanaman yang kekurangan unsur P gejalanya: pembentukan buah/dan
biji berkurang, kerdil, aun berwarna keunguan atau kemerahan (
kurang sehat )Potasium(Unsur yang sangat mobil)Fungsi Untuk enzym
activity Membuka dan menutup stomataKekurangan Menghambat
translokasi karbohidrat dan metabolisme nitrogenSulfur(lebih kurang
mobil dibandingkan dengan Nitrogen, Phosporr dan Potasium)Fungsi
Penyusun Cystine dan asam amino yang lain, biotin, Thiamin dan
Coenzym AKekurangan Menyebabkan klorosis Gagalnya sintesis protein
Akumulasi asam aminoCalciumFungsi Penyusun dinding sel sebagai
calcium pectat / kelenturan dinding sel Nitrogen metabolisme
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi,
enzim dan mineral termasuk air. Meningkatkan daya tahan/kekebalan
tanaman terhadap penyakitKekurangan Tanaman yang kekurangan unsur K
gejalanya: batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau
gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning
dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.MagnesiumFungsi
Molekul klorofil System beberapa enzymKekurangan KlorosisUnsur
BesiFungsi Syntesa protein chloroplast Enzym respirasi seperti
perikosida, katalase, perredoksin, oksidase cytochrome.Kekurangan
Klorosis biasanya pada daerah alkaliManganFungsi Syntesa klorofil
Activasi enzym Ketersediaan zat besiKekurangan Perubahan bentuk
daun (frencling)/ khlorosis atau mati sebagianKelebihan Terjadi
keracunanPRINSIP SERAPAN HARAStrategi pertanian organik yaitu
memindahkan hara secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk
kandang menjadi biomassa tanah yang selanjutnya setelah mengalami
proses mineralisasi akan menjadi hara dalam larutan tanah.
Sedangkan kegunaan pertanian organik adalah meniadakan atau
membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya
kimiawi.Akhir-akhir ini pemerintah telah mensosialisasikan
pertanian organik dan mencanangkan 25 tahun ke depan bahwa sistem
pertanian di Indonesia 50% harus sudah melaksanakan sistem
pertanian organik (wawancara Mentan di TV).Beberapa alasan mengapa
harus menerapkan pertanian organik, karena:1. Ketahanan pangan
mulai menghadapi banyak persoalan.2. Persoalan lingkungan sudah
mulai muncul.Sejak beberapa tahun telah terjadi kenaikan produksi
yang menurun yang berarti terjadi kejenuhan produktivitas
(levelling off). Hal tersebut merupakan suatu petunjuk bahwa
efisiensi pemupukan telah menurun, salah satu sebabnya adalah
kurangnya perawatan dan pelestarian sumber daya tanah sehingga
kesuburannya merosot baik dari segi kimia, fisika maupun biologi
tanah. Pendapat Harwood (1991) yang dikutip oleh Swift dan Woomer
(1993) bahwa Revolusi hijau telah menurunkan kualitas sumberdaya
lahan akibat pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan
dan terus menerus.Mutu tanah pertanian ditentukan antara lain oleh
kandungan bahan organik tanh seperti yang dikategorikan oleh
(Karama, 2001) bahwa tanah dengan kategori buruk jika mengandung
kurang dari 1% bahan organik, kategori kurang mengandung1-2% bahan
organik, kategori sedang mengandung 2-3% bahan organik dan kategori
baik jika mengandung bahan organik 3-5%.Tanah pertanian di
Indonesia dari Barat sampai dengan Timur mempunyai kandungan bahan
organik, pH, KTK, ketersediaan hara N, P, K, Ca, Cu, Zn, S, Mo, dan
Bo rendah sampai sangat rendah. Hasil penelitian 65% luas sawah di
Indonesia kandungan bahan organiknya kurang dari 1% yang berarti
masuk dalam kategori buruk (Karama S., 2001).Peran Bahan
OrganikPada umumnya bahan organik mengandung unsur hara makro N,P
dan K rendah tetapi mengandung unsur hara mikro dalam jumlah cukup
yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Keuntungan yang
diperoleh jika memanfaatkan bahan organik yaitu dapat memperbaiki
kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Bahan organik mampu
mengikat air, memperbanyak ruang udara, mengikat metal berat /
racun, meningkatkan aktivitas dan manfaat mikro serta
makroorganisme, memperbesar Kapasitas Tukar Kation dan meningkatkan
efisiensi penggunaan pupuk anorganik.Kebiasaan para petani padi
sawah dalam menangani jerami padi adalah dengan cara membakarnya,
padahal jerami padi mengandung unsur N,P,K,S,Si,Ca dan Mg (
Sutanto, 2002). Di samping itu keuntungan pemanfaatan jerami padi
dalam budidaya padi organik adalah tersedia langsung di lahan usaha
tani. Hasil penelitian di Cicurug Sukabumi, bahwa pemberian jerami
padi pada tanah sawah selama 6 musim tanam sebanyak 5 ton / ha /
musim dapat menghasilkan sekitar 7 ton gabah kering giling / ha dan
efisiensi pupuk N dan P meningkat (Karama, dkk., 1996). Banyak
sekali bahan organik di lahan sawah, seperti : Azolla, Crotalaria,
Sesbania bahkan gulma pun dapat dijadikan sumber pupuk
organik.Dalam usaha melestarikan produktivitas tanah dengan
mengembalikan sisa panen dan menambah bahan organik tanah merupakan
kebijakan dan tindakan utama. Bahan organik merupakan sumber utama
energi untuk mikroba, oleh karena itu teknologi yang erat kaitannya
dengan penggunaan bahan organik yaitu "Teknologi Pupuk Mikroba"
atau sering disebut sebagai pupuk hayati / biofertilizer.Peran
Mikroba1. Pengomposan oleh bioaktivatorPetani sering mengeluhkan
hasil pertanian organik yang produktivitasnya cenderung rendah dan
lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Masalah ini
sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan bioteknologi berbasis
mikroba yang diambil dari sumber-sumber kekayaan hayati.Tanah
pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per
gram tanah, jadi produktivitas dan daya dukung tanah tergantung
pada aktivitas mikroba tersebut. Tetapi ada mikroba yang
menguntungkan dan ada pula yang merugikan, oleh karena itu mikroba
yang diharapkan adalah yang menguntungkan, berarti mikroba yang
digunakan harus diidentifikasi sampai sejauh mana
peranannya.Mikroba yang menguntungkan bagi pertanian yaitu berperan
dalam menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi
biologis Nitrogen, pelarutan Pospat, merangsang pertumbuhan ,
biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsur hara.Salah satu
masalah yang sering ditemui ketika menerapkan pertanian organik
adalah kandungan bahan organik dan status hara yang rendah. Cara
mengatasinya yaitu dengan memberikan pupuk hijau atau pupuk
kandang. Limbah organik tersebut harus dikomposkan dulu agar
menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman, sedangkan
pengomposan alami memakan waktu yang lama antara 3 sampai 5 bulan
tergantung bahannya.Proses pengomposan dapat dipercepat dengan
menggunakan mikroba penghancur (dekomposer) yang berkemampuan
tinggi. Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses pengomposan
dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu. Mikroba tersebut akan
tetap hidup dan aktif di dalam kompos. Ketika kompos tersebut
diberikan ke tanah, mikroba tersebut akan berperan untuk
mengendalikan organisme patogen penyebab penyakit tanaman.2. Pupuk
Mikroba / Pupuk HayatiPelaksanaan pertanian organik sangat
membatasi bahkan menghindari pemakaian pupuk kimia. Untuk memenuhi
kebutuhan hara tanaman, jangan mengandalkan kompos sebagai sumber
utama nutrisi / unsur hara tanaman, karena kandungan hara kompos
rendah.Kompos matang kandungan haranya 1,7% N; 0,4% P2O5 dan 2,2% K
dengan kata lain untuk memupuk padi yang kebutuhan haranya 200kg
urea / ha, 75kg SP-36 / ha dan 37,5kg Kcl / ha dibutuhkan 22 ton
kompos / ha. Jumlah kompos yang demikian besar ini memerlukan
banyak tenaga kerja dan berimplikasi pada naiknya biaya
produksi.Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat menggunakan
mikroba-mikroba yang menguntungkan yang dapat berperan dalam
penyediaan dan penyerapan hara bagi tanaman.Unsur hara N, P dan K
adalah unsur yang penting bagi tanaman, semuanya melibatkan
aktivitas mikroba. Hara N tersedia banyak di udara, hampir 74%
kandungan udara adalah N, tetapi agar tersedia bagi tanaman maka N
harus ditambat oleh mikroba-mikroba penambat N seperti: Rhizobium,
Azospirillum, Azotobacter dll.Hasil penelitian di Filipina, bahwa
tanaman jagung yang diinokulasi Azospirillum hasilnya meningkat
sampai 48% dan kebutuhan pupuk N berkurang 66% (Cosico dkk., 1991).
Begitu juga penelitian yang dilakukan Nurmayulis (2005)
memperlihatkan bahwa hasil kentang meningkat 20% jika diinokulasi
Azospirillum bersama-sama pemberian pupuk organik yang difermentasi
M-BIO.Mikroba lain yang berperan dalam penyediaan hara adalah
mikroba pelarut Pospat dan Kalium. Tanah pertanian di Indonesia
umumnya mengandung P cukup tinggi (jenuh), namun P ini tidak
tersedia bagi tanaman karena terikat mineral liat tanah. Bila
memberikan mikroba pelarut P ke dalam tanah, maka mikroba tersebut
akan melepaskan ikatan P dari mineral liat sehingga hara P menjadi
tersedia bagi tanaman. Mikroba ini seperti: Pseudomonas, Bacillus,
Aspergillus dll. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P,
umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K (Isroi, 2004).
Hasil penelitian pemberian inokulasi mikroba pelarut P pada padi
sawah ternyata dapat menekan kebutuhan NPK sampai 75% dari dosis
anjuran (Saraswati dkk., 2004).Disamping itu, beberapa mikroba
mampu menghasilkan hormon. Seperti Azotobacter dan Azospirillum
mampu mensintesis substansi yang secara biologis aktif dapat
meningkatkan perkecambahan biji, tegakan dan pertumbuhan tanaman
seperti vitamin B, asam indol asetat, gibberelin dan sitokinin
(Wedhastri S., 2002; Gunarto., 1996). Hormon yang dihasilkan oleh
mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh
lebih cepat atau lebih besar.Hama dan penyakit merupakan salah satu
kendala dalam budidaya pertanian organik. Di alam terdapat mikroba
yang dapat mengendalikan organisme patogen. Organisme patogen akan
merugikan ketika terjadi ketidakseimbangan populasi antara
organisme patogen dengan mikroba pengendalinya. Tugas kita harus
menyeimbangkan populasi kedua jenis organisme itu, hama dan
penyakit tanaman dapat dihindari.Mikroba yang dapat mengendalikan
patogen antara lain: Bacillus thuringiensis, Bauveria bassiana dll.
Aplikasi pupuk hayati / mikroba pada pertanian organik khususnya
pada tanaman padi dapat menyuplai kebutuhan hara tanaman yang
selama ini dipenuhi dari pupuk kimia. Adanya bioteknologi berbasis
mikroba, para petani organik (padi) tidak perlu hawatir dengan
masalah ketersediaan bahan organik, unsur hara, dan serangan hama
serta penyakit tanaman.CARA MASUKNYA HARA KE DALAM TANAMAN
Kedalaman tanah efektif yang dangkal,merupakan karakter inheren
tanah Entisol dari subgroup Lithic. Risiko utama pada tanah-tanah
yang bersolum tipis adalah keterbatasan kemampuan tanah untuk
menyimpan air dan unsur hara, termasuk N dan P . Keterbatasan ini
juga biasanya akan menyebabkan sistem pemupukan yang dilakukan
menjadi tidak efektif .Hal ini akan berimplikasiterhadap
pertumbuhan bibit tanaman,pertumbuhan tanaman dewasa, dan pada
tanaman menghasilkan yang dikembangkan pada areal peertanaman
kelapa sawit yang ada. Banyak metode dapat digunakan untuk
menulusuri pergerakan hara dan proses metabolismenya oleh tanaman ,
antara lain: melalui analisis jaringan tanaman atau dengan melihat
besarnya laju pertumbuhan dan jumlah produksi yang dihasilkan, dan
dihubungkan dengan jumlah pupuk yang diberikan . Namun cara ini
memerlukan waktu yang relatif lama dan tingkat akurasi datnya
relatif rendah. Karena itu diperlukan teknologi lain sebagai acuan
untuk me-nelusuri pergerakan hara dan distribusinya di dalam
tanaman. Peng-gunaan teknik nuklir (melalui isotop) untuk
menditeksi dan menulusuri pergerakan hara dari tanah masuk ke dalam
tanaman . Teknik ini telah banyak dilakukan tetapi masih terbatas
pada tanaman tanaman semusim, dan tidak memperhitungkan pengaruh
pembatas airtanah yang juga menentukan ketersediaan dan pergerakan
hara.Penelitian tahap ketiga ini bertujuan untuk mengevaluasi
efektivitas pemupukan pada tanaman sawit yang telah
menghasilkandengan iplikasi teknik nuklir, baik pada tanah dangkal
maupun pada tanah dalam dengan tingkat ketersediaan air tanah yang
berbeda. Selanjutnya ,menditeksi secara dini mobilitas N dan P yang
diserap oleh tanaman kelapa sawit menghasilkan pada tingkat
ketersediaan air tanah yang bebedaPenelitian dilaksanakan pada
pertanaman kelapa sawit yang telah menghasilkan dari dua regim
tanah yang kontras dengan blok pertanaman yang berbeda.
Kekontrasannya dinilai berdasarkan tanah yang solumnya dangkal dan
dalam. Penelitian dilakukan dengan menggnakan rancangan petak
terpisah, perlakuan air (-05 sampai 10 kPa atau regim basah, dan 20
samapi 200 kPa atau regim kering), ditempatkan sebagai petak utama
dan dosis pupuk (tanpa N dan P; N 1.000 g pohon-1 dan P 500 g
pohon-1; dan N 2.000 g pohon-1 dan P 1.000 g pohon-1) ditempatkan
sebagai anak petak.Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
tanaman kelapa sawit telah m,enghasilkan , berumur 8 tahun pada
masing-masing blok areal pertanaman yang berbeda regim tanahnya
(dangkal dan dalam), dan diseleksi berdasarkan kondisi
pertumbuhannya yang seragam. Urea, SP36, KCl, isotop 15N dan 32P,
pestisida, aqudest dan air, selang air, box sampel bagian tanaman
dan gabus.Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah satu set
alat aplikasi dan pengamanan isotop serta analisisnya, d