Top Banner
BACK MATERI VIRUS
92

virus dan jamur

Nov 30, 2015

Download

Documents

Indri Rahmawati

pengertian virus
ciri ciri virus
klasifikasi virus
pengertian jamur
ciri ciri jamur
klasifikasi jamur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: virus dan jamur

BACK

MATERI

VIRUS

Page 2: virus dan jamur

Fakta ini tengah terjadi

Bukan hanya mimpi …..

Apakah penyebabnya?

lanjut

Page 3: virus dan jamur

BACK

Flu Polio

Gondong Sapigila

Avian Flu Mosaik

ebola

MATERI

Page 4: virus dan jamur

MATERI

Lwoff, Horne dan Tounier ahli taksonomi virus beberapa kriteria penamaan virus

1. Jenis asam nukleat, ARN atau ADN, berantai ganda atau tunggal

2. Ukuran dan morfologi termasuk type simetri kapsid3. Adanya enzim spesifik, terutama polimerase ARN

dan ADN yang penting bagi replikasi genom

Page 5: virus dan jamur

MATERI

Lwoff, Horne dan Tounier ahli taksonomi virus beberapa kriteria penamaan virus

4. Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik5. Cara penyebaran alamiah6. Gejala – gejala yang timbul7. Ada tidaknya selubung8. Banyaknya kapsomer untuk virus ikosohedral atau

diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal.

Page 6: virus dan jamur

MATERI

• Berukuran renik umumnya 0,01-0,1 μ

• Hanya dapat di lihat dengan mikroskop elektron

• Merupakan partikel yang hidup jika berada pada sel hidup

• Merupakan partikel aseluler serta dapat di kristalkan

• Memiliki bentuk bervariasi (bulat, oval, batang, polihidris dan huruf T)

Ciri-ciri Virus

Page 7: virus dan jamur

MATERI

Sifat-sifat virus yang penting antara lain:1. Virus hanya mempunyai 1

macam asam nuklein (RNA atau DNA)

2. Untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nuklein

3. Virus tidak dapat tumbuh atau membelah diri seperti mikrobia lainnya

Ciri-ciri Virus

Page 9: virus dan jamur

MATERI

Morfologi Virus

Page 10: virus dan jamur

MATERI

Peranan Virus

Virus penyebab influenza

Virus penyebab hepatitis

Virus penyebab AIDS

Virus penyebab ebola

Page 11: virus dan jamur

MATERI

Peranan Virus

Virus penyebab cacar Virus penyebab polio

Virus penyebab gondong Virus penyebab herpes

Page 12: virus dan jamur

MATERI

Peranan Virus

Virus penyebab RSV Virus penyebab Sapigila

Virus penyebab rabies Virus penyebab flu burung

Page 13: virus dan jamur

MATERI

Peranan Virus

Virus penyebab TMV Virus penyebab CTV

Virus penyebab Tungro Virus penyebab Mycovirus

Page 14: virus dan jamur

MATERI

Virus yang memberi manfaat misal dalam bidang rekayasa genetika virus dimanfaatkan untuk kloning gen dan terapi gen, juga teknologi vaksinasi seperti;1. OPV (Oral polio Vaccine) atau vaksin polio2. Vaksin rabies3. Vaksin hepatitis4. Vaksin influenza5. Vaksin cacar6. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak)

Page 15: virus dan jamur

MATERI

Tahapan sintesis vaksin yang direkayasa secara genetika

Page 16: virus dan jamur

MATERI

Klasifikasi Virus1. Klasifikasi Virus Berdasarkan

Morfologi2. Klasifikasi Virus Berdasarkan

Fisikokimia3. Virus berdasarkan jenis asam

nukleat (DNA atau RNA)

Page 17: virus dan jamur

MATERI

Sistem Taksonomi Virus Universal1. Order (-virales) Mononegavirales2. Family (-viridae) (Poxviridae, Herpesviridae, Parvoviridae, Paramyxoviridae)4. Subfamily (-virinae) 5. Genus (-virus) 6. Species (-virus)

Page 18: virus dan jamur

MATERI

Secara umum, ada empat bentuk partikel virus utama1.Helical2.Icosahedral3.Varicella (Chickenpox)4.Complex

Page 19: virus dan jamur

MATERI

1. HELICALRNA virus bergulung berbentuk garis spiral selenoid disebabkan pengulangan sub-unit protein.

Page 20: virus dan jamur

MATERI

Kapsid terdiri atas satu jenis capsomer berbadan tegap di sekitar suatu poros pusat untuk membentuk suatu struktur seperti bentuk sekerup yang mungkin punya suatu rongga pusat

Page 21: virus dan jamur

MATERI

2. Icosahedral Adenoviruses Kebanyakan virus binatang. Suatu bidang dua puluh reguler adalah jumlah maksimum suatu kelopak tertutup dari sub-unit tersebut

Page 22: virus dan jamur

MATERI

3. Varicella (Chickenpox)jenis amplop virus, terdapat di dalam suatu selaput sel, yaitu selaput eksternal yang melingkupi suatu sel tuan rumah yang terkena infeksi, atau selaput internal seperti selaput nuklir atau reticulum endoplasmic, begitu mendapatkan lipid, maka virus akan membentuk bilayer yang dikenal dengan sebutan amplop.

Page 23: virus dan jamur

MATERI

Selaput ini adalah protein yang membawa kode genetic dari genom tuan rumah ke genom virus.

Page 24: virus dan jamur

MATERI

4. ComplexVirus ini memiliki suatu kapsid yang tidak berbentuk seperti bentuk sekerup memiliki struktur ekstra seperti jas berekor protein atau suatu dinding sebelah luar yang kompleks

Page 25: virus dan jamur

MATERI

2. Klasifikasi Virus Berdasarkan FisikokimiaAsam

Nukleat

Simetri kapsid

dan amplop

Sensitivitas

terhadap eter

Famili Virus

Diameter partikel

(nm)

Contoh Virus

DNA Icosahedral,tidak

Beramplop

Resisten

Parvovirus

18 – 26 Adeno-associated virus

Papovavirus

45 – 55 Papilloma virus

Adenovirus

70 – 90 Adenovirus

DNA Icosahedral, beramplop

Sensitif Herpesvirus

100 – 150

Virus Herpes simplek, Varicella-zoster,cytomegalovirus,

Page 26: virus dan jamur

MATERI

DNA Kompleks Bervariasi

Poxvirus 230 – 300

Smallpox (variola), vaccinia virus, molluseum contagiosum virus

RNA Icosahedral, tidak beramplop

Resisten

Picornavirus

20 – 30

Enterovirus, rhinovirus

Reovirus 60 – 80

Reovirus, Orbivirus

Page 27: virus dan jamur

MATERI

RNA Icosahedral, beramplop

Sensitif Togavirus 40 – 70 Virus Rubella

RNA Heliks, tidak beramplop

Sensitif Bunyavirus

90 – 100 California Arbovirus, Bunyamwera Arbovirus

Coronavirus

100 Coronavirus

Orthomyxvirus

80 – 120 Virus Influenza A dan B

Paramyxovirus

100 – 200

Parainfluenza

Retrovirus 100 – 200

Animal tumor virus

Rhadbovirus

70 – 170 Virus Rabies

Page 28: virus dan jamur

MATERI

Kelompok virus ARN1. Picornaviridae2. Flaviviridae3. Togaviridae4. Bunyaviridae5. Arenaviridae6. Coronaviridae7. Retroviridae8. Orthomyxontidae9. Paramyxoviridae10. Rhabdoviridae11. Reoviridae

Page 29: virus dan jamur

MATERI

Kelompok virus ARN

1. Parvoviridae2. Papovaviridae3. Adenoviridae4. Herpesviridae5. Poxviridae6. Hepadnaviridae

Page 30: virus dan jamur

MATERI

3. Klasifikasi Virus berdasarkan jenis asam nukleat (DNA atau RNA)

1. Virus RNA a. Famili : Picornaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan RNA komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesis RNA genom. Replikasi di sitoplasma.

Page 31: virus dan jamur

MATERI

· Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, Diameter virion 28-30 nm.

Contoh : virus polio

Page 32: virus dan jamur

MATERI

b. Famili : Calicivirdae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal. · Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas tiga jenis protein utama. Diameter virion 35-45 nm. · Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma.

Contoh : virus Sapporo

Page 33: virus dan jamur

MATERI

C. Famili : Togaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan RNA komplementer, yang bertindak sebagai cetakan RNA genom. · Virion : berselubung, nukleokapsid ikosahedral. Diameter virion 60-70 nm. · Replikasi di sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran sel.

Contoh : virus Chikungunya, virus rubella

Page 34: virus dan jamur

MATERId. Famili : Flaviviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui RNA komplementer yang kemudian bertindak cetakan RNA genom. - Virion : berselubung, simetri nukleokapsid belum jelas. Diameter virion 40-50 nm. · Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran sel.

Contoh : virus demam kuning

Page 35: virus dan jamur

MATERI

e. Famili : Bunyaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari tiga segmen. · Virion : berselubung, nukleokapsid bentuk helik. Diameter virion 90-120 nm. · Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran Golgi.

Contoh : virus ensefalitis California

Page 36: virus dan jamur

MATERI

f. Famili : Arenaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari dua segmen. · Virion : berselubung, nukleokapsid helik, Bentuk virion pleomorfik. Diameter virion rata-rata 110-130 nm. · Replikasi di sitoplasma morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma. Contoh : virus lymphotic

Page 37: virus dan jamur

MATERI

g. Famili : Coronaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, terdiri dari satu segmen. Replikasi RNA genom melalui pembentukan rantai RNA negatif yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi RNA genom. · Virion : berselubung, nukleokapsid helik, Bentuk pleomorfik. Diameter virion 80-160 nm. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran intrasitoplasma.Contoh : coronavirus manusia 229-E dan OC43

Page 38: virus dan jamur

MATERI

TERIMA KASIH

Page 39: virus dan jamur

BACK

MATERI

JAMUR

Page 40: virus dan jamur

BACK

MATERI

yang merugikan seperti ….

Parasit (Ustilago)

Mutual (mikoriza)

Saprofit (Gymnophilus)

Page 41: virus dan jamur

BACK

MATERI

Tetapi ada lagi yang menguntungkan seperti ….

Rhizopus oryzae

Page 42: virus dan jamur

BACK

MATERI

Ada beberapa istilah menyebut jamur,

a) mushroom yaitu jamur menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang dapat dimakan,

b) mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang,

c) khamir yaitu jamur bersel satu.

Page 43: virus dan jamur

BACK

MATERI

mushroom

Page 44: virus dan jamur

BACK

MATERI

mold

Page 45: virus dan jamur

BACK

MATERI

khamir

(Saccharomyces)

Page 46: virus dan jamur

MATERI

•Heterotrof•diding sel spora mengandung kitin (karbohidrat yang mengandung nitrogen)

•tidak berplastid, tidak berfotosintesis, tidak bersifat fagotro

•umumnya memiliki hifa yang berdinding yang dapat berinti banyak (multinukleat) atau berinti tunggal (mononukleat),

•memperoleh nutrein dengan cara absorbsi

Ciri-ciri jamur

Page 47: virus dan jamur

MATERI

Jamur

miselium

Hifafertil

hifa vegetatif.

fungsi

hifa tidakbersepta

Hifa bersepta

bentuk

Page 48: virus dan jamur

MATERIMorfologi Jamur

septumpori

dinding sel

nukleus

nukleus

dinding sel

dinding seltumbuhan

sel tumbuhan

membranhaustorium

hifa fungi

Page 49: virus dan jamur

MATERI

Morfologi Jamur

Page 50: virus dan jamur

MATERI

ReproduksiStrukturpenghasilspora (n)

Miselium (n)

Plasmogami

Tahapandikariotik

(n+n)Kariogami

Tahapandiploid (2n)

MeiosisStruktur penghasilspora (n)

Spora (n)

GerminasiGerminasi(Kcmbah)

REPRODUKSIASEKSUALSpora (n) REPRODUKSI

SEKSUAL

Page 51: virus dan jamur

MATERIReproduksi

Page 52: virus dan jamur

MATERIReproduksi

Page 53: virus dan jamur

MATERIReproduksi

Page 54: virus dan jamur

MATERIReproduksi

Page 55: virus dan jamur

MATERIReproduksi

Page 56: virus dan jamur

MATERIReproduksi seksual

BasidiosporaHifa bermiselia

BasidiosporaHifa -

Hifa +

Miselium dikariotik

Basidiokarp muda

Tudung

Bilah

Basidiokarp(tubuh buah)

Bilah-bilahdengan basidia

Perkembanganbasidia

Sterigma

Basidium

Basidium

Page 57: virus dan jamur

MATERI

Morfologi JamurAskospora

(spora seksual)

Askus(kantung spora)

Askokarp

Hifa yang mendukung sporadi dalam askokarp

Page 58: virus dan jamur

MATERI

Jamur

Acrasiomycetes Myxomycetes

Klasifikasi Jamur

Eumycetes Phycomycetes

Ascomycetes Deuteromycetes

Aspergillus sp.

Basidiomycetes

(jamur tiram)

Page 59: virus dan jamur

MATERI

jamur ndoso alias primitif

Morfologi Jamur

jamur Pilobulus Sp.(mikoriza)

Page 62: virus dan jamur

BACK

MATERI

ALGAE

Page 63: virus dan jamur

BACK

MATERIBentuk-bentuk Ganggang

Soliter (Chlorella)

Uniseluler berkoloni,( Volvox)

Berbentuk benang,(Spirogyra)

Berbentuk lembaran (Ulva)

Page 64: virus dan jamur

MATERI

•tidak memiliki akar, batang dan daun sejati (talus) makanya tidak dapat digolongkan plantae.

•terdapat berbagai plastida yaitu zat warna (pigmen) kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis.

•bersifat autrotof.

Ciri-ciri jamur

Page 65: virus dan jamur

MATERI

1. Fikosianin = warna biru; 2. Xantofil = warna kuning;3. Karoten = warna keemasan;4. Fikosantin = warna pirang;5. Fikoeritrin = warna merah. 6. Klorofil = warna hijauChlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Chrysophyta, Phyrophyta, Euglenophyta.

Page 66: virus dan jamur

MATERI

•aseksual algae bersel tunggal membelah diri •multiseluler dg fragmentasi•berkembang biak dengan menghasilkan spora berupa zoospora dan autospora

•seksual

Reproduksi

KonjugasiSpyrogyr

a

Page 67: virus dan jamur

MATERI

(diatom) Radiolaria

ChrysophytaChrysophyta (ganggang keemasan a) pigmen dominan karoten,

xantofilb) Pigmen lain fukoxantin,

klorofil a dan klorofil c.c) uniseluler soliter

(ochromonas) berkoloni tidak berflagellum, multiseluler (vaucheria).

Page 69: virus dan jamur

MATERI

Chlorophyta

Chlorophytaa) Pigmen dominan khlorofil a

dan bb) santofil, dan karotenc) Sel berinti sejati, satu atau

lebih.d) 2 atau 4 flagela sama panjange) Dinding sel mengandung

selulose.f) Bentuk talus/struktur

vegetatifChlamydomonas sp

Page 70: virus dan jamur

MATERI

(Volvox)

Chlorophyta

(Acetabularia)Ulothrix

Page 71: virus dan jamur

MATERI

Macrocystis pyrifer

a) Bentuk tubuh dan talus alga ini seperti tumbuhan tinggi

b) bersifat multiselularc) Hidup di air laut beberapa

hidup di air taward) melekat pada batu-batuan

dengan alat pelekat hold faste) Ganggang ini juga disebut

rumput laut

Phaeophyceae

Page 72: virus dan jamur

MATERI

Phaeophyceae

Sargassum

Hormosira

Macrocystis

Gelidium

Eucheuma

Gracilaria

Page 73: virus dan jamur

MATERI

a) Sel dinding selulose dan agar atau karagen

b) Pigmen Khlorofil a dan d Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin – karoten

c) Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar khloroplas

d) Talus

Rhodophyta

Eucheuma sp

Page 74: virus dan jamur

MATERI

Phaeophyceae

Palmaria palmata

Corallina

Polysiphonia

Gracillaria

Page 75: virus dan jamur

Menentukan jumlah mikroorganisme

bakteri pada sampel sedikit

ukuran sampel diperbesar..

bakteri pada sampel kekentalan tinggi

sampel ditambah air steril

Page 76: virus dan jamur

Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel air sungai / kali tercemar?

Permasalahannya: air sungai memiliki perkiraan densitas sel yang sangat tinggi misalnya dapat mencapai 108sel/ml.

Page 78: virus dan jamur

Analisa dengan filtrasi membran dan transfer cairannya hanya 1 ml atau lebih maka sebaiknya setelah disaring, ditambahkan air steril secukupnya (+/- 20 ml) untuk menyebarkan sel-sel pada kertas membran

Page 80: virus dan jamur

Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel air mineral?

Air mineral dalam kemasan merk tertentu dibuat sedemikian rupa sehingga sebisa mungkin bebas dari bakteri. Perkiraan jumlah per 500 ml air adalah memperbanyak sel (koloni) untuk dihitung

Page 82: virus dan jamur

Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel air teh dalam botol hasil pasteurisasi?

tidak dapat disaring dengan teknik filtrasi membran dalam volume yang besarvolume 500 ml itu disaring pada beberapa membran filter sehingga membran tidak terlalu mampat oleh zat-zat di dalam teh. Kemudian penjumlahannya tetap dijumlahkan total dari beberapa membran filter tersebut

Page 84: virus dan jamur

Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel jus buah yang mengandung ampas buah hasil pasteurisasi?

teknik pour plate, kekurangannya adalah ukuran sampel yang kecil (1 ml). Namun dapat memperbesar ukuran sampel (misalnya menjadi 5 ml) dan ditambah dengan media pertumbuhan yang konsentrasinya lebih besar (misalnya 2 kali resep) sehingga saat dicampur dengan sampel maka konsentrasi media dapat menjadi 1X.

Page 86: virus dan jamur

“INTINYA ADALAH MELIPATGANDAKAN ATAU MENYEDIKITKAN (MENGENCERKAN) SAMPEL DAN MEMILIH CARA ANALISA YANG PALING TEPAT SUPAYA DIPEROLEH PERHITUNGAN YANG MEMENUHI SYARAT SECARA STATISTIK DEMI KEAKURATAN HASIL ANALISA DAN MEMINIMALISIR KESALAHAN-KESALAHAN”.

Page 87: virus dan jamur

1. Plate count –dengan teknik penanaman spread plate dan pour plate

2. Membrane filtration

Pemilihan metode yang benar tergantung kepada :a) Jenis sampelb) Densitas sel (perkiraan dari analisa

pendahuluan)c) Spesifikasi standar baku / standar lolos uji

Page 88: virus dan jamur

Spread plate: teknik penanaman ini didasarkan pada penyebaran sel pada permukaan agar. Volume sampel yang ditanamkan umumnya 0,1 ml pada cawan dengan diameter +/-9 cm. Jika digunakan volume:<0,1: kemungkinan kesalahannya adalah sel tidak tersebar merata >0,1 ml : volume yang lebih besar otomatis air di permukaan agar lebih banyak sehingga sulit mengering

Page 89: virus dan jamur

Pour Plate : teknik pour plate adalah teknik penanaman dengan cara mencampurkan sampel yang mengandung sel mikroba dengan media pertumbuhan (agar) sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar atau di dalam agar.Volume yang dipakai pada umumnya adalah 1-2 ml pada cawan dengan diameter 9 cm dan dengan penambahan media 5-10 ml.

Page 90: virus dan jamur

Pour Plate : teknik pour plate adalah teknik penanaman dengan cara mencampurkan sampel yang mengandung sel mikroba dengan media pertumbuhan (agar) sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar atau di dalam agar.Volume yang dipakai pada umumnya adalah 1-2 ml pada cawan dengan diameter 9 cm dan dengan penambahan media 5-10 ml.

Teknik penanaman ini lebih tepat untuk jenis sampel yang tidak dapat untuk difiltrasi dan sulit sulit untuk diratakan di permukaan agar seperti jus buah.

Page 91: virus dan jamur

Membrane filtration : Prinsip teknik ini adalah dengan melewatkan sejumlah volume sampel pada saringan dengan diameter pori lebih kecil dari pada sel mikroba. Hal inilah yang menjadi keterbatasan teknik filtrasi membran, dan dapat berpengaruh kepada jenis sampel dan ukuran sampel yang akan dianalisa.

Page 92: virus dan jamur

Beberapa pengaruh tersebut adalah:1. Viskositas / kekentalan sampel 2. Bahan-bahan yang terlarut dalam sampel

Ciri-ciri dari jenis sampel yang seperti ini adalah terdapat bekas pada membran filter setelah dilakukan penyaringan.Setelah difiltrasi maka ditambahkan air steril secukupnya (20 ml) supaya sel tersebar merata pada membran filter.