BACK MATERI VIRUS
BACK
MATERI
VIRUS
Fakta ini tengah terjadi
Bukan hanya mimpi …..
Apakah penyebabnya?
lanjut
BACK
Flu Polio
Gondong Sapigila
Avian Flu Mosaik
ebola
MATERI
MATERI
Lwoff, Horne dan Tounier ahli taksonomi virus beberapa kriteria penamaan virus
1. Jenis asam nukleat, ARN atau ADN, berantai ganda atau tunggal
2. Ukuran dan morfologi termasuk type simetri kapsid3. Adanya enzim spesifik, terutama polimerase ARN
dan ADN yang penting bagi replikasi genom
MATERI
Lwoff, Horne dan Tounier ahli taksonomi virus beberapa kriteria penamaan virus
4. Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik5. Cara penyebaran alamiah6. Gejala – gejala yang timbul7. Ada tidaknya selubung8. Banyaknya kapsomer untuk virus ikosohedral atau
diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal.
MATERI
• Berukuran renik umumnya 0,01-0,1 μ
• Hanya dapat di lihat dengan mikroskop elektron
• Merupakan partikel yang hidup jika berada pada sel hidup
• Merupakan partikel aseluler serta dapat di kristalkan
• Memiliki bentuk bervariasi (bulat, oval, batang, polihidris dan huruf T)
Ciri-ciri Virus
MATERI
Sifat-sifat virus yang penting antara lain:1. Virus hanya mempunyai 1
macam asam nuklein (RNA atau DNA)
2. Untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nuklein
3. Virus tidak dapat tumbuh atau membelah diri seperti mikrobia lainnya
Ciri-ciri Virus
MATERI
Morfologi Virus
MATERI
Peranan Virus
Virus penyebab influenza
Virus penyebab hepatitis
Virus penyebab AIDS
Virus penyebab ebola
MATERI
Peranan Virus
Virus penyebab cacar Virus penyebab polio
Virus penyebab gondong Virus penyebab herpes
MATERI
Peranan Virus
Virus penyebab RSV Virus penyebab Sapigila
Virus penyebab rabies Virus penyebab flu burung
MATERI
Peranan Virus
Virus penyebab TMV Virus penyebab CTV
Virus penyebab Tungro Virus penyebab Mycovirus
MATERI
Virus yang memberi manfaat misal dalam bidang rekayasa genetika virus dimanfaatkan untuk kloning gen dan terapi gen, juga teknologi vaksinasi seperti;1. OPV (Oral polio Vaccine) atau vaksin polio2. Vaksin rabies3. Vaksin hepatitis4. Vaksin influenza5. Vaksin cacar6. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak)
MATERI
Tahapan sintesis vaksin yang direkayasa secara genetika
MATERI
Klasifikasi Virus1. Klasifikasi Virus Berdasarkan
Morfologi2. Klasifikasi Virus Berdasarkan
Fisikokimia3. Virus berdasarkan jenis asam
nukleat (DNA atau RNA)
MATERI
Sistem Taksonomi Virus Universal1. Order (-virales) Mononegavirales2. Family (-viridae) (Poxviridae, Herpesviridae, Parvoviridae, Paramyxoviridae)4. Subfamily (-virinae) 5. Genus (-virus) 6. Species (-virus)
MATERI
Secara umum, ada empat bentuk partikel virus utama1.Helical2.Icosahedral3.Varicella (Chickenpox)4.Complex
MATERI
1. HELICALRNA virus bergulung berbentuk garis spiral selenoid disebabkan pengulangan sub-unit protein.
MATERI
Kapsid terdiri atas satu jenis capsomer berbadan tegap di sekitar suatu poros pusat untuk membentuk suatu struktur seperti bentuk sekerup yang mungkin punya suatu rongga pusat
MATERI
2. Icosahedral Adenoviruses Kebanyakan virus binatang. Suatu bidang dua puluh reguler adalah jumlah maksimum suatu kelopak tertutup dari sub-unit tersebut
MATERI
3. Varicella (Chickenpox)jenis amplop virus, terdapat di dalam suatu selaput sel, yaitu selaput eksternal yang melingkupi suatu sel tuan rumah yang terkena infeksi, atau selaput internal seperti selaput nuklir atau reticulum endoplasmic, begitu mendapatkan lipid, maka virus akan membentuk bilayer yang dikenal dengan sebutan amplop.
MATERI
Selaput ini adalah protein yang membawa kode genetic dari genom tuan rumah ke genom virus.
MATERI
4. ComplexVirus ini memiliki suatu kapsid yang tidak berbentuk seperti bentuk sekerup memiliki struktur ekstra seperti jas berekor protein atau suatu dinding sebelah luar yang kompleks
MATERI
2. Klasifikasi Virus Berdasarkan FisikokimiaAsam
Nukleat
Simetri kapsid
dan amplop
Sensitivitas
terhadap eter
Famili Virus
Diameter partikel
(nm)
Contoh Virus
DNA Icosahedral,tidak
Beramplop
Resisten
Parvovirus
18 – 26 Adeno-associated virus
Papovavirus
45 – 55 Papilloma virus
Adenovirus
70 – 90 Adenovirus
DNA Icosahedral, beramplop
Sensitif Herpesvirus
100 – 150
Virus Herpes simplek, Varicella-zoster,cytomegalovirus,
MATERI
DNA Kompleks Bervariasi
Poxvirus 230 – 300
Smallpox (variola), vaccinia virus, molluseum contagiosum virus
RNA Icosahedral, tidak beramplop
Resisten
Picornavirus
20 – 30
Enterovirus, rhinovirus
Reovirus 60 – 80
Reovirus, Orbivirus
MATERI
RNA Icosahedral, beramplop
Sensitif Togavirus 40 – 70 Virus Rubella
RNA Heliks, tidak beramplop
Sensitif Bunyavirus
90 – 100 California Arbovirus, Bunyamwera Arbovirus
Coronavirus
100 Coronavirus
Orthomyxvirus
80 – 120 Virus Influenza A dan B
Paramyxovirus
100 – 200
Parainfluenza
Retrovirus 100 – 200
Animal tumor virus
Rhadbovirus
70 – 170 Virus Rabies
MATERI
Kelompok virus ARN1. Picornaviridae2. Flaviviridae3. Togaviridae4. Bunyaviridae5. Arenaviridae6. Coronaviridae7. Retroviridae8. Orthomyxontidae9. Paramyxoviridae10. Rhabdoviridae11. Reoviridae
MATERI
Kelompok virus ARN
1. Parvoviridae2. Papovaviridae3. Adenoviridae4. Herpesviridae5. Poxviridae6. Hepadnaviridae
MATERI
3. Klasifikasi Virus berdasarkan jenis asam nukleat (DNA atau RNA)
1. Virus RNA a. Famili : Picornaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan RNA komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesis RNA genom. Replikasi di sitoplasma.
MATERI
· Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, Diameter virion 28-30 nm.
Contoh : virus polio
MATERI
b. Famili : Calicivirdae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal. · Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas tiga jenis protein utama. Diameter virion 35-45 nm. · Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma.
Contoh : virus Sapporo
MATERI
C. Famili : Togaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan RNA komplementer, yang bertindak sebagai cetakan RNA genom. · Virion : berselubung, nukleokapsid ikosahedral. Diameter virion 60-70 nm. · Replikasi di sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran sel.
Contoh : virus Chikungunya, virus rubella
MATERId. Famili : Flaviviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui RNA komplementer yang kemudian bertindak cetakan RNA genom. - Virion : berselubung, simetri nukleokapsid belum jelas. Diameter virion 40-50 nm. · Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran sel.
Contoh : virus demam kuning
MATERI
e. Famili : Bunyaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari tiga segmen. · Virion : berselubung, nukleokapsid bentuk helik. Diameter virion 90-120 nm. · Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran Golgi.
Contoh : virus ensefalitis California
MATERI
f. Famili : Arenaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari dua segmen. · Virion : berselubung, nukleokapsid helik, Bentuk virion pleomorfik. Diameter virion rata-rata 110-130 nm. · Replikasi di sitoplasma morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma. Contoh : virus lymphotic
MATERI
g. Famili : Coronaviridae Sifat penting : · RNA : rantai tunggal, terdiri dari satu segmen. Replikasi RNA genom melalui pembentukan rantai RNA negatif yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi RNA genom. · Virion : berselubung, nukleokapsid helik, Bentuk pleomorfik. Diameter virion 80-160 nm. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran intrasitoplasma.Contoh : coronavirus manusia 229-E dan OC43
MATERI
TERIMA KASIH
BACK
MATERI
JAMUR
BACK
MATERI
yang merugikan seperti ….
Parasit (Ustilago)
Mutual (mikoriza)
Saprofit (Gymnophilus)
BACK
MATERI
Tetapi ada lagi yang menguntungkan seperti ….
Rhizopus oryzae
BACK
MATERI
Ada beberapa istilah menyebut jamur,
a) mushroom yaitu jamur menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang dapat dimakan,
b) mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang,
c) khamir yaitu jamur bersel satu.
BACK
MATERI
mushroom
BACK
MATERI
mold
BACK
MATERI
khamir
(Saccharomyces)
MATERI
•Heterotrof•diding sel spora mengandung kitin (karbohidrat yang mengandung nitrogen)
•tidak berplastid, tidak berfotosintesis, tidak bersifat fagotro
•umumnya memiliki hifa yang berdinding yang dapat berinti banyak (multinukleat) atau berinti tunggal (mononukleat),
•memperoleh nutrein dengan cara absorbsi
Ciri-ciri jamur
MATERI
Jamur
miselium
Hifafertil
hifa vegetatif.
fungsi
hifa tidakbersepta
Hifa bersepta
bentuk
MATERIMorfologi Jamur
septumpori
dinding sel
nukleus
nukleus
dinding sel
dinding seltumbuhan
sel tumbuhan
membranhaustorium
hifa fungi
MATERI
Morfologi Jamur
MATERI
ReproduksiStrukturpenghasilspora (n)
Miselium (n)
Plasmogami
Tahapandikariotik
(n+n)Kariogami
Tahapandiploid (2n)
MeiosisStruktur penghasilspora (n)
Spora (n)
GerminasiGerminasi(Kcmbah)
REPRODUKSIASEKSUALSpora (n) REPRODUKSI
SEKSUAL
MATERIReproduksi
MATERIReproduksi
MATERIReproduksi
MATERIReproduksi
MATERIReproduksi
MATERIReproduksi seksual
BasidiosporaHifa bermiselia
BasidiosporaHifa -
Hifa +
Miselium dikariotik
Basidiokarp muda
Tudung
Bilah
Basidiokarp(tubuh buah)
Bilah-bilahdengan basidia
Perkembanganbasidia
Sterigma
Basidium
Basidium
MATERI
Morfologi JamurAskospora
(spora seksual)
Askus(kantung spora)
Askokarp
Hifa yang mendukung sporadi dalam askokarp
MATERI
Jamur
Acrasiomycetes Myxomycetes
Klasifikasi Jamur
Eumycetes Phycomycetes
Ascomycetes Deuteromycetes
Aspergillus sp.
Basidiomycetes
(jamur tiram)
MATERI
jamur ndoso alias primitif
Morfologi Jamur
jamur Pilobulus Sp.(mikoriza)
MATERI
Jamur Tiram Jamur Kuping Struktur Jamur
Morfologi Jamur
MATERI
Morfologi Jamur
Rhizopus oryzae
Saccharomyces cereviceae Mikoriza
BACK
MATERI
ALGAE
BACK
MATERIBentuk-bentuk Ganggang
Soliter (Chlorella)
Uniseluler berkoloni,( Volvox)
Berbentuk benang,(Spirogyra)
Berbentuk lembaran (Ulva)
MATERI
•tidak memiliki akar, batang dan daun sejati (talus) makanya tidak dapat digolongkan plantae.
•terdapat berbagai plastida yaitu zat warna (pigmen) kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis.
•bersifat autrotof.
Ciri-ciri jamur
MATERI
1. Fikosianin = warna biru; 2. Xantofil = warna kuning;3. Karoten = warna keemasan;4. Fikosantin = warna pirang;5. Fikoeritrin = warna merah. 6. Klorofil = warna hijauChlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Chrysophyta, Phyrophyta, Euglenophyta.
MATERI
•aseksual algae bersel tunggal membelah diri •multiseluler dg fragmentasi•berkembang biak dengan menghasilkan spora berupa zoospora dan autospora
•seksual
Reproduksi
KonjugasiSpyrogyr
a
MATERI
(diatom) Radiolaria
ChrysophytaChrysophyta (ganggang keemasan a) pigmen dominan karoten,
xantofilb) Pigmen lain fukoxantin,
klorofil a dan klorofil c.c) uniseluler soliter
(ochromonas) berkoloni tidak berflagellum, multiseluler (vaucheria).
MATERI
(Ochromonas sp)
Chrysophyta
(Navicula sp)
MATERI
Chlorophyta
Chlorophytaa) Pigmen dominan khlorofil a
dan bb) santofil, dan karotenc) Sel berinti sejati, satu atau
lebih.d) 2 atau 4 flagela sama panjange) Dinding sel mengandung
selulose.f) Bentuk talus/struktur
vegetatifChlamydomonas sp
MATERI
(Volvox)
Chlorophyta
(Acetabularia)Ulothrix
MATERI
Macrocystis pyrifer
a) Bentuk tubuh dan talus alga ini seperti tumbuhan tinggi
b) bersifat multiselularc) Hidup di air laut beberapa
hidup di air taward) melekat pada batu-batuan
dengan alat pelekat hold faste) Ganggang ini juga disebut
rumput laut
Phaeophyceae
MATERI
Phaeophyceae
Sargassum
Hormosira
Macrocystis
Gelidium
Eucheuma
Gracilaria
MATERI
a) Sel dinding selulose dan agar atau karagen
b) Pigmen Khlorofil a dan d Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin – karoten
c) Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar khloroplas
d) Talus
Rhodophyta
Eucheuma sp
MATERI
Phaeophyceae
Palmaria palmata
Corallina
Polysiphonia
Gracillaria
Menentukan jumlah mikroorganisme
bakteri pada sampel sedikit
ukuran sampel diperbesar..
bakteri pada sampel kekentalan tinggi
sampel ditambah air steril
Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel air sungai / kali tercemar?
Permasalahannya: air sungai memiliki perkiraan densitas sel yang sangat tinggi misalnya dapat mencapai 108sel/ml.
Analisa dengan filtrasi membran dan transfer cairannya hanya 1 ml atau lebih maka sebaiknya setelah disaring, ditambahkan air steril secukupnya (+/- 20 ml) untuk menyebarkan sel-sel pada kertas membran
Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel air mineral?
Air mineral dalam kemasan merk tertentu dibuat sedemikian rupa sehingga sebisa mungkin bebas dari bakteri. Perkiraan jumlah per 500 ml air adalah memperbanyak sel (koloni) untuk dihitung
Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel air teh dalam botol hasil pasteurisasi?
tidak dapat disaring dengan teknik filtrasi membran dalam volume yang besarvolume 500 ml itu disaring pada beberapa membran filter sehingga membran tidak terlalu mampat oleh zat-zat di dalam teh. Kemudian penjumlahannya tetap dijumlahkan total dari beberapa membran filter tersebut
Bagaimana menghitung sel mikroba dalam sampel jus buah yang mengandung ampas buah hasil pasteurisasi?
teknik pour plate, kekurangannya adalah ukuran sampel yang kecil (1 ml). Namun dapat memperbesar ukuran sampel (misalnya menjadi 5 ml) dan ditambah dengan media pertumbuhan yang konsentrasinya lebih besar (misalnya 2 kali resep) sehingga saat dicampur dengan sampel maka konsentrasi media dapat menjadi 1X.
“INTINYA ADALAH MELIPATGANDAKAN ATAU MENYEDIKITKAN (MENGENCERKAN) SAMPEL DAN MEMILIH CARA ANALISA YANG PALING TEPAT SUPAYA DIPEROLEH PERHITUNGAN YANG MEMENUHI SYARAT SECARA STATISTIK DEMI KEAKURATAN HASIL ANALISA DAN MEMINIMALISIR KESALAHAN-KESALAHAN”.
1. Plate count –dengan teknik penanaman spread plate dan pour plate
2. Membrane filtration
Pemilihan metode yang benar tergantung kepada :a) Jenis sampelb) Densitas sel (perkiraan dari analisa
pendahuluan)c) Spesifikasi standar baku / standar lolos uji
Spread plate: teknik penanaman ini didasarkan pada penyebaran sel pada permukaan agar. Volume sampel yang ditanamkan umumnya 0,1 ml pada cawan dengan diameter +/-9 cm. Jika digunakan volume:<0,1: kemungkinan kesalahannya adalah sel tidak tersebar merata >0,1 ml : volume yang lebih besar otomatis air di permukaan agar lebih banyak sehingga sulit mengering
Pour Plate : teknik pour plate adalah teknik penanaman dengan cara mencampurkan sampel yang mengandung sel mikroba dengan media pertumbuhan (agar) sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar atau di dalam agar.Volume yang dipakai pada umumnya adalah 1-2 ml pada cawan dengan diameter 9 cm dan dengan penambahan media 5-10 ml.
Pour Plate : teknik pour plate adalah teknik penanaman dengan cara mencampurkan sampel yang mengandung sel mikroba dengan media pertumbuhan (agar) sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar atau di dalam agar.Volume yang dipakai pada umumnya adalah 1-2 ml pada cawan dengan diameter 9 cm dan dengan penambahan media 5-10 ml.
Teknik penanaman ini lebih tepat untuk jenis sampel yang tidak dapat untuk difiltrasi dan sulit sulit untuk diratakan di permukaan agar seperti jus buah.
Membrane filtration : Prinsip teknik ini adalah dengan melewatkan sejumlah volume sampel pada saringan dengan diameter pori lebih kecil dari pada sel mikroba. Hal inilah yang menjadi keterbatasan teknik filtrasi membran, dan dapat berpengaruh kepada jenis sampel dan ukuran sampel yang akan dianalisa.
Beberapa pengaruh tersebut adalah:1. Viskositas / kekentalan sampel 2. Bahan-bahan yang terlarut dalam sampel
Ciri-ciri dari jenis sampel yang seperti ini adalah terdapat bekas pada membran filter setelah dilakukan penyaringan.Setelah difiltrasi maka ditambahkan air steril secukupnya (20 ml) supaya sel tersebar merata pada membran filter.