UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah : Pembelajaran Bio Berbasis Komputer & Internet Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd Disusun oleh: ELI TARLI 14111610108 Semester/Fakultas/Jurusan : VII /TARBIYAH/BIO-A KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Pembelajaran Bio Berbasis Komputer & Internet
Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd
Disusun oleh:
ELI TARLI
14111610108
Semester/Fakultas/Jurusan : VII /TARBIYAH/BIO-A
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
JAWABAN SOAL No. 1 dan 2 !!!
1. Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media
teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat
terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru
dan peserta didik.
a. ADDIE
Model ADDIE adalah salah satu model desain sistem
pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar
sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah
dipelajari. Model ini terdiri dari lima fase atau
tahap utama, yaitu: 1) Analysis/ Analisis; 2) Design/
Desain; 3) Development/ Pengembangan; 4)
Implementation/Implementasi; dan 5)
Evaluation/Evaluasi.
1) Analysis / Analisis
Analisis merupakan langkah pertama dari model
desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah analisis
melalui dua tahap yaitu :
a) Analisis Kinerja
Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui
dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang
dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan
program pembelajaran atau perbaikan manajemen.
Contoh :
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
menyebabkan rendahnya kinerja individu dalam
organisasi atau perusahaan, hal ini diperlukan
solusi berupa penyelenggaraan program
pembelajaran.
Rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau
kebosanan dalam bekerja memerlukan solusi
perbaikan kualitas manajemen. Misalnya pemberian
insentif terhadap prestasi kerja, rotasi dan
promosi, serta penyediaan fasilitas kerja yang
memadai.
b) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah yang
diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan
atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa
untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar.
Hal ini dapat dilakukan apabila program
pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah
pembelajaran yang sedang dihadapi.
Pada saat seorang perancang program
pembelajaran melakukan tahap analisis, ada dua
pertanyaan kunci yang yang harus dicari
jawabannya, yaitu :
1) Apakah tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan, dibutuhkan oleh siswa?
2) Apakah tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan, dapat dicapai oleh siswa?
Jika hasil analisis data yang telah
dikumpulkan mengarah kepada pembelajaran sebagai
solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang
sedang dihadapi, selanjutnya perancang program
pembelajaran melakukan analisis kebutuhan dengan
cara menjawab beberapa pertanyaan lagi.
Pertanyaannya sebagai berikut :
1) Bagaimana karakteristik siswa yang akan
mengikuti program pembelajaran ? (learner
analysis )
2) Pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang
telah dimiliki oleh siswa ? (pre-requisite
skills)
3) Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu
dimiliki oleh siswa ? (task atau goal analysis)
4) Apa indikator atau kriteria yang dapat
digunakan untuk menentukan bahwa siswa telah
mencapai kompetensi yang telah ditentukan
setelah melakukan pembelajaran ? (evaluation
and assessment)
5) Kondisi seperti apa yang diperlukan oleh
siswa agar dapat memperlihatkan kompetensi yang
telah dipelajari ? (setting or condition
analysis)
2) Design / Desain
Desain merupakan langkah kedua dari model desain
sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan:
a) Inti dari langkah analisis krn mempelajari
masalah kemudian menemukan alternatif solusinya
yang berhasil diidentifikasi melalui langkah
analisis kebutuhan.
b) Langkah penting yang perlu dilakukan untuk,
menentukan pengalaman belajar yang perlu dimilki
oleh siswa selama mengikuti aktivitas
pembelajaran.
c) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan,
apakah program pembelajaran dapat mengatasi
masalah kesenjangan kemampuan siswa?
Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan
kemampuan yang dimiliki siswa dengan kemampuan yang
seharusnya dimiliki siswa.
Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan:
a) Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan setelah mengikuti proses
pembelajaran.
b) Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 60%
dari standar kompetensi yang telah digariskan.
Pada saat melakukan langkah ini perlu dibuat
pertanyaan-pertanyaan kunci diantaranya adalah
sebagai berikut :
a) Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus
dimilki oleh siswa setelah menyelesaikan program
pembelajaran ?
b) Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa dalam mengikuti program
pembelajaran ?
c) Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan
oleh siswa agar dapat melakukan unjuk kompetensi –
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - setelah
mengikuti program pembelajaran ?
d) Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat
digunakan dalam mendukung program pembelajaran ?
3) Development / Pengembangan
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam
mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran
ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan
membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar.
Dengan kata lain mencakup kegiatan memilih,
menentukan metode, media serta strategi pembelajaran
yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan
materi atau substansi program.
Dalam melakukan langkah pengembangan, ada dua
tujuan penting yang perlu dicapai. Antara lain
adalah :
a) Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.
b) Memilih media atau kombinasi media terbaik yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Pada saat melakukan langkah pengembangan, seorang
perancang akan membuat pertanyaan-pertanyaan kunci
yang harus dicari jawabannya, Pertanyaan-
pertanyaannya antara lain :
a) Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk
dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran
?
b) Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik ?
c) Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli dan
dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik ?
d) Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam
menyelenggarakan program pembelajaran ?
4) Implementation / Implementasi
Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran
merupakan langkah keempat dari model desain sistem
pembelajaran ADDIE.
Tujuan utama dari langkah ini antara lain :
a) Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau
kompetensi.
b) Menjamin terjadinya pemecahan masalah / solusi
untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang
dihadapi oleh siswa.
c) Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran,
siswa perlu memilki kompetensi – pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap - yang diperlukan.
Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari
jawabannya oleh seorang perancang program
pembelajaran pada saat melakukan langkah
implementasi yaitu sebagai berikut :
a) Metode pembelajaran seperti apa yang paling
efektif utnuk digunakan dalam penyampaian bahan
atau materi pembelajaran ?
b) Upaya atau strategi seperti apa yang dapat
dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa
agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap
penyampaian materi atau substansi pembelajaran
yang disampaikan ?
5) Evaluation / Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model
desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah
sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai
terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap
program pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
beberapa hal, yaitu :
a) Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara
keseluruhan.
b) Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang
merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program
pembelajaran.
c) Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat
adanya peningkatan kompetensi siswa setelah
mengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan penting yang harus
dikemukakan perancang program pembelajaran dalam
melakukan langkah-langkah evaluasi, antara lain :
a) Apakah siswa menyukai program pembelajaran yang
mereka ikuti selama ini ?
b) Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa
dalam mengikuti program pembelajaran ?
c) Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi
atau substansi pembelajaran ?
d) Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang telah
dipelajari ?
e) Seberapa besar kontribusi program pembelajaran
yang dilaksanakan terhadap prestasi belajar
siswa ?
b. ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan
sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut
Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam
langkah kegiatan yaitu:1) Analyze Learners; 2) States
Objectives; 3) Select Methods, Media, and Material; 4)
Utilize Media and materials; 5) Require Learner
Participation; 6) Evaluate and Revise.
Adapun langkah-langkah penerapan model ASSURE
dalam materi :
1) Analyze Learners (Analisis Pelajar)
Menurut Heinich et al (2005) jika sebuah media
pembelajaran akan digunakan secara baik dan
disesuaikan dengan ciri-ciri belajar, isi dari
pelajaran yang akan dibuatkan medianya, media dan
bahan pelajaran itu sendiri. Lebih lanjut Heinich,
2005 menyatakan sukar untuk menganalisis semua
cirri pelajar yang ada, namun ada tiga hal penting
dapat dilakuan untuk mengenal pelajar
sesuai .berdasarkan cirri-ciri umum, keterampilan
awal khusus dan gaya belajar
Periode operasi fomal merupakan tingkat puncak
perkembangan struktur kognitif, anak remaja mampu
berpikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis,
masalah verbal, dan ia dapat menggunakan penalaran
ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain.
Siswa kelas VIII SMP/MTs merupakan tahap operasi
formal dengan kisaran usia 11tahun – dewasa menurut
teori Piaget. Karakteristik anak kelas VIII MTs
adalah senang melakukan belajar dengan melakukan
sesuatu kegaiatan (learning by doing), senang
melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Pada
tahap ini siswa mulai berpikir secara abstrak,
menalar secara logis, menarik kesimpulan dari
informasi yang tersedia dan dapat menerima
pandangan orang lain. Pada tahap ini pula siswa
sudah mampu mengasimilasi (menghubungkan objek
dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan
akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam
pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses
tersebut jika berlangsung terus menerus akan
membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru
menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu secara
bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui
interaksi dengan lingkungannya
Pada usia ini anak sudah mulai mampu berpikir
logis dalam bentuk sederhana, anak sudah menyadari
adanya masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang, dan juga anak sudah mampu mengimajinasikan
sesuatu, meskipun biasanya masih memerlukan bantuan
objek-objek kongkret. Dalam hal ini Keterampilan
berfikir logis dan kritis serta mampu menanggapi
permasalahan atau peristiwa yang ada di lingkungan
sekitar amat diperlukan dalam pengembangan
pembelajaran.
2) States Objectives (Menyatakan Tujuan)
Langkah kedua dari model ASSURE adalah menetapkan
tujuan pembelajaran. Hasil belajar apa yang
diharapkan dapat siswa capai ? Lebih tepatnya,
kemampuan baru apakah yang harus dimiliki siswa
setelah proses pembelajaran. Objectives adalah
sebuah pernyataan tentang apa yang akan dicapai,
bukan bagaimana untuk mencapai. Pernyataan tujuan
harus spesifik. Tujuan pembelajaran hendaknya
mengandung unsur ABCD.
Standar Kompetensi : 4. Memahami kegiatan pelaku
ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan
hubungan antara kelangkaan
sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa
dapat :
Mendeskripsikan arti kebutuhan
Mengidentifikasi penggolongan kebutuhan
Mendeskripsikan alat pemuas kebutuhan/sumber
daya
Mengidentifikasi arti kelangkaan dalam upaya
memenuhi kebutuhan
Mengidentifikasikan hubungan kelangkaan dengan
kebutuhan menusia yang tidak terbatas
Menjelaskan penger tian skala prioritas dan
menyusun skala prioritas kebutuhan manusia pada
umumnya
3) Select Methods, Media, and Materials (Pemilihan
Metode, Media dan Bahan)
Suatu rencana yang sistematik dalam penggunaan
media dan teknologi tentu menuntut agar metode,
media dan materinya dipilih secara sistematis pula.
Proses pemilihannya melibatkan tiga langkah :
a) Memilih Metode
Metode ceramah adalah metode memberikan
uraian atau penjelasan kepada siswa untuk
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Dengan kata lain metode ini adalah
sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
siswa. Metode Tanya jawab dilakukan dalam bentuk
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
siswa, terutama oleh siswa dari guru, tetapi ada
pula dari siswa kepada guru. Hal ini digunakan
untuk memberikan pemahaman (kognitif) siswa untuk
materi yang membutuhkan pemahaman siswa. Metode
diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang
atau lebih yang masing-masing mengajukan
argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Tujuan berdiskusi pada pembelajaran ini yaitu
mendidik siswa untuk berfikir dan memecahkan
masalah secara bersama-sama sebagai bentuk dari
nilai karakter yang ingin diterapkan oleh guru.
Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa kelas
VIII yaitu sudah mampu berpikir logis untuk semua
jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia
dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat
menerima pandangan orang lain. Metode pemberian
tugas merupakan suatu cara mengajar dengan cara
memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru
kepada murid dan adanya pertanggungjawaban
terhadap hasilnya.dalam pembelajaran ini siswa
secara berkelompok ditugaskan untuk observasi
langsung ke lingkungan masyarakat untuk
mendapatkan kompetensi yang relevan. Hal ini
sesuai dengan karakteristik siswa kelas VIII
adalah senang melakukan belajar dengan melakukan
sesuatu kegaiatan (learning by doing) selai itu
guru juga mempunyai tujuan lain selain yaitu
penanaman nilai karakter yang harus di miliki
oleh siswa. Metode simulasi dilakukan dalam
bentuk peserta didik mensimulasikan ataupun
mendemonstrasikan contoh-contoh yang terdapat
dalam materi. Metode simulasi ini sangat baik
untuk memudahkan para siswa menggunakan memori
jangka panjangnya (LTM) dalam memahami suatu
konsep ataupun contoh-contoh kongkret sebuah
materi sehingga dari simulasi tersebut para siswa
bisa mengambil sebuah kesimpulan dari materi yang
ada
b) Memilih Format Media
Pada kegiatan pembelajaran menggunakan model
ASSURE, media yang digunakan berupa:
1) Slide Power Point tentang materi Kebutuhan dan
Alat pemuas kebutuhan, yang berisi :
Poin-poin materi dan penjelasan singkat
Gambar ilustrasi sebagai penjelasan materi
2) Gambar daftar keinginan
3) Lingkungan sekitar
Definisi kebutuhan
Penggolongan kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan (sumber daya)
4) Utilize Media and Materials (Penggunaan Media dan
bahan)
Langkah berikutnya adalah penggunaan media dan
bahan ajar oleh siswa dan guru. Melimpahnya
ketersediaan media dan bergesernya filsafat dari
belajar yang berpusat pada guru ke siswa
meningkatkan kemungkinan siswa akan menggunakan
bahan ajarnya sendiri. Sebelum dimulainya
pembelajaran guru mengkondisikan kelas senyaman
mungkin sehingga siswa akan merasa nyaman dan aman
dalam mengikuti pembelajaran. Langkah kedua yaitu
guru mempersiapkan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran yaitu tampilan materi dalam format
Power Poin dengan menggunakan media LCD. LCD
proyektor dinyalakan dan layar di tempatkan di depan
kelas agar semua siswa bisa melihat dan mengamati
dengan jelas. Tahap selanjutnya adalah dengan
membagikan media gambar “Daftar Keinginan” yang
dibagikan kepada masing-masing siswa. Langkah
selanjutnya yaitu guru menyiapkan bahan ajar yang
sudah dibuat sebelumnya berdasarkan kondisi siswa
dan lingkungan yang ada. Bahan ajar yang disiapkan
sebelumnya antara lain materi pembelajaran, RPP dan
tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
5) Require Learner Participation (Partisipasi Pelajar
di dalam kelas)
Partisipasi berisi kegiatan siswa dalam
pembelajaran di dalam kelas diawali dengan kesiapan
siswa untuk belajar yaitu siswa duduk dengan rapi di
bangku masing-masing, memberikan penghormatan dan
mengucapkan salam kepada guru. Guru mengkondisikan
kelas sampai siswa siap dalam belajar (nyaman). Pada
kegatan awal guru memberikan salam, motivasi,
melakukan apersepsi dengan menanyakan keadaan siswa
serta menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran.
Pada kegiatan inti siswa dan guru melakukan tanya
jawab sehubungan dengan pengertian kebutuhan serta
jenis-jenis kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan yang
dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap afektif dan
kognitif siswa. Selanjutnya siswa mengerjakan
lembaran tugas kelompok dengan mengidentifikasi dan