Top Banner
153

Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

May 01, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Page 2: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Page 3: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Page 4: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Page 5: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

v

v

MOTTO

“LEARN FROM YESTERDAY, LIVE FOR TODAY,

HOPE FOR TOMORROW.

THE IMPORTANT THING IS NOT TO STOP

QUESTIONING”

(ALBERT EINSTEIN)

Page 6: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

vi

vi

ABSTRAK

(A) Fakultas PSikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(B) Januari 2020

(C) Windy Tri Wahyuni

(D) Pengaruh tipe kepribadian big five dan dukungan keluarga terhadap

pengambilan keputusan karir siswa MAN 2 Cianjur

(E) Xv + 137 halaman + lampiran

(F) Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh tipe kepribadian big five

dan dukungan keluarga terhadap pengambilan keputusan karir siswa MAN 2

Cianjur. Pada penelitian ini diharapkan dapat dilihat seberapa pengaruh

masing-masing independent variable (tipe kepribadian big five dan dukungan

keluarga) terhadap dependent variable (pengambilan keputusan karir).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis

regresi berganda pada taraf signifikansi 0.05 atau 5%. Sampel berjumlah 210

siswa MAN 2 Cianjur yang diambil dengan teknik non-probability sampling.

Instrumen pengumpulan data menggunakan Assessment of Career Decision

Making yang dikembangkan oleh Harren (1979), Big Five Inventory yang

dikembangkan oleh Oliver P John (1991), dan Family Support yang

dikemukakan oleh Dolan dkk (2006).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

dari tipe kepribadian big five terhadap pengambilan keputusan karir rasional

dan pengambilan keputusan karir intuitif, dan tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel tipe kepribadian big five dan dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir dependen. Jadi, 2 hipotesis mayor

dalam penelitian ini diterima. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa

extraversion, conscientiousness, dan openness memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pengambilan keputusan karir rasional, extraversion,

agreeableness, dan conscientiousness, memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pengambilan keputusan karir intuitif, dan tidak berpengaruh yang

signifikan terhadap pengambilan keputusan karir dependen.

(G) Bahan Bacaan; 57 ; 17 Buku + 34 Jurnal + 3 Skripsi + 3 Thesis

Page 7: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

vii

vii

ABSTRACT

(A) Faculty of Psychology of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(B) January 2020

(C) Windy Tri Wahyuni

(D) The influence of big five personality type and family support on career

decision making in MAN 2 Cianjur students

(E) Xiii + 116 pages + attachments

(F) This study aims to find the effect of the Big Five personality type and family

support on the career decision making in MAN 2 Cianjur students. In this

study, it is expected to see as much as differences of each independent

variable (big five personality type and family support) has on the dependent

variable (career decision making).

This research is using quantitative approach with multiple regression analysis

methods at a significance level of 0.05 or 5%. A sample of 210 students from

MAN 2 Cianjur were taken using non-probability sampling techniques. Data

collection instruments used the Assessment of Career Decision Making

developed by Harren (1979), Big Five Inventory developed by Oliver P John

(1991), and Family Support proposed by Dolan et al (2006).

The results of this study indicate that there is a significant influence of the big

five personality types on rational career decision making and intuitive career

decision making, and there is no significant effect of the big five personality

type variables and family support on dependent career decision making. So, 2

major hypotheses in this study were accepted. Minor hypothesis test results

indicate that extraversion, conscientiousness, and openness have a significant

influence on rational career decision making, extraversion, agreeableness, and

conscientiousness, have a significant influence on intuitive career decision

making, and do not have a significant effect on dependent career decision

making.

(G) Reading material; 57; 17 Books + 34 Journals + 3 Skripsi + 3 Thesis

Page 8: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

viii

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tipe Kepribadian Big Five

dan Dukungan Keluarga Terhadap Pengambilan Keputusan Karir Siswa

MAN 2 CIANJUR”. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Zahrotun Nihayah

M.Si, beserta jajarannya

2. Dosen pembimbing skripsi, Dr. Achmad Syahid M.Ag. Penulis sangat

berterimakasih dan merasa sangat beruntung dibimbing olehnya. Bimbingan

beliau telah membuka wawasan serta menambah pengetahuan penulis

mengenai banyak hal. Terima kasih atas segala arahan, masukan, kritik serta

koreksi dalam pengerjaan skripsi ini.

3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

banyak memberikan ilmu serta pelajaran berharga kepada peneliti.

4. Keluarga tercinta, khususnya orang tua yang selalu mendukung baik berupa

dukungan moril, materil, mental dan spritiual ataupun memberikan semangat

serta mendo’akan selama penyusunan skripsi.

5. Kepala MAN 2 Cianjur yaitu pak Deden, dan ibu Ria guru MAN 2 Cianjur,

yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Page 9: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ix

ix

6. Seluruh responden penelitian siswa dan siswi MAN 2 Cianjur. Karena

kesediaan dari kalian maka penelitian ini dapat diselesaikan.

7. Sahabat-sahabat tersayang, Nida, Kindy, Indira, Sese, Tisal, Nasya, Dewi,

Liana, Farin, Deisya, Disa, Devan, Tata yang telah berjuang bersama-sama.

Selalu mengingatkan, serta memberikan dukungan pribadi maupun motivasi.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada seluruh sahabat-sahabat lainnya yang

tidak penulis sebutkan namanya satu per satu. Terimakasih untuk semuanya

dan segalanya.

8. Teman seperjuangan Faiz Ramdhani, yang senantiasa mendukung dan

memberi semangat baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk

dukungan semangat. Terimakasih telah berjuang bersama-sama dari awal

perkuliahan hingga akhir perkuliahan serta selalu ada saat kapanpun.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sama-sama saling membantu serta memberikan

semangatnya selama penyusunan skripsi ini, Semoga Allah SWT memberikan

kelancaran kepada kami semua.

10. Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam membantu penyusunan skripsi yang

tidak bisa peneliti sebutkan satu per-satu, terimakasih untuk kebahagiaan dan

semangat yang sudah kalian berikan.

Page 10: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

x

x

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna agar

pada penulisan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya

Jakarta, 13 Januari 2020

Penulis

Page 11: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

xi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..i

LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………………….ii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..iii

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………………..iv

MOTTO…………………………………………………..………………………………v

ABSTRAK ....................................................................................................................vi

ABSTRACT………………………………………………………………………….….vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viiiiii

DAFTAR ISI ................................................................................................................xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiiiiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiviv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................................... 10

1.2.1 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 10

1.2.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 11

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 12

1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 12

1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 12

1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 13

BAB 2 LANDASAN TEORI ....................................................................................... 15

2.1 Pengambilan Keputusan Karir................................................................................ 15

2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan Karir ......................................................... 15

2.1.2 Dimensi Pengambilan Keputusan Karir ......................................................... 17

2.1.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir ................ 18

2.1.4 Pengukuran pengambilan keputusan karir ..................................................... 21

2.2 Kepribadian ........................................................................................................... 22

2.2.1 Definisi Kepribadian ..................................................................................... 22

2.2.2 Dimensi Kepribadian .................................................................................... 23

2.2.3 Pengukuran Kepribadian ............................................................................... 24

3.3 Dukungan Keluarga ............................................................................................... 25

3.3.1 Definisi Dukungan Keluarga ......................................................................... 25

3.3.2 Dimensi Dukungan Keluarga ........................................................................ 26

3.3.3 Pengukuran Dukungan Keluarga ................................................................... 27

3.4 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 27

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................ 38

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 38

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........................................... 38

3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................................... 38

Page 12: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

xii

xii

3.2.2 Definisi Operasional Variabel ....................................................................... 39

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................ 41

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 41

3.4 Uji Validitas Konstruk ........................................................................................... 45

3.4.1Uji Validitas Konstruk Pengambilan Keputusan Karir .................................... 46

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Tipe Kepribadian Big Five ........................................ 51

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Skala Dukungan Keluarga ......................................... 57

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................................. 62

3.6 Prosedur Penelitian Data ........................................................................................ 65

BAB 4 HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 67

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian....................................................................... 67

4.2 Analisis Deskriptif ................................................................................................. 67

4.2.1 Kategorisasi Subjek Variabel Penelitian ........................................................ 68

4.3 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................................. 70

4.3.1 Pengambilan Keputusan Karir Rasional ........................................................ 71

4.3.2 Pengambilan Keputusan Karir Intuitif ........................................................... 78

4.3.3 Pengambilan Keputusan Karir Dependen ...................................................... 86

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ....................................................... 94

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 94

5.2 Diskusi .................................................................................................................. 95

5.3 Saran ................................................................................................................... 102

5.3.1 Saran Teoritis ............................................................................................. 102

5.3.2 Saran Praktis ............................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 104

Page 13: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skoring Skala Pkk, Kepribadian Big Five, Dukungan Keluarga...........41

Tabel 3.2 Blueprint Skala Pengambilan Keputusan Karir.....................................43

Tabel 3.3 Blueprint Skala Kepribadian Big Five...................................................44

Tabel 3.4 Blueprint Skala Dukungan Keluarga....................................................45

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Karir Rasional...............48

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Karir Intuitif..................49

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Karir Dependen.............51

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Extraversion..........................................................52

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Agreeablensess......................................................53

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Conscientiousness...............................................55

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Neuroticism.........................................................56

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Openness.............................................................57

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Dukungan Konkret..............................................58

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Dukungan Emosinal............................................59

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Dukungan Penghargaan......................................61

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Dukungan Saran..................................................62

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif.................................................................................68

Tabel 4.2 Norma Skor Variabel.............................................................................69

Tabel 4.3 Kategorisasi Skor Variabel....................................................................69

Tabel 4.4 R Square Pengambilan Keputusan Karir Rasional................................71

Tabel 4.5 Anova Pengambilan Keputusan Karir Rasional.....................................72

Tabel 4.6 Koefisien Regresi Pengambilan Keputusan Karir Rasional..................73

Tabel 4.7 Proporsi Varians Pengambilan Keputusan Karir Rasional....................77

Tabel 4.8 R Square Pengambilan Keputusan Karir Intuitif...................................79

Tabel 4.9 Anova Pengambilan Keputusan Karir Intuitif.......................................80

Tabel 4.10 Koefisien Regresi Pengambilan Keputusan Karir Intuitif...................81

Tabel 4.11 Proporsi Varians Pengambilan Keputusan Karir Intuitif.....................85

Tabel 4.12 R Square Pengambilan Keputusan Karir Dependen............................86

Tabel 4.13 Anova Pengambilan Keputusan Karir Dependen................................87

Tabel 4.14 Koefisien Regresi Pengambilan Keputusan Karir Dependen..............88

Tabel 4.15 Proporsi Varians Pengambilan Keputusan Karir Dependen................92

Page 14: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

xiv

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir IV terhadap PKK rasional..........................32

Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir IV terhadap PKK intuitif...........................33

Gambar 2.3 Bagan kerangka berpikir IV terhadap PKK dependen.......................34

Page 15: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

xv

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian.........................................................................108

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian.........................................................................109

Lampiran 3 Syntax dan Path Diagram.................................................................117

Lampiran 4 Output Regresi..................................................................................130

Page 16: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Tidak semua remaja dapat dengan mudah mengambil keputusan karir, dan banyak

diantara mereka mengalami keraguan ataupun kebimbangan sebelum mantap pada

suatu jalur karir (Creed, Patton, & Prideaux, 2006). Keraguan tersebut terbilang

sebagai kesulitan – kesulitan yang dihadapi individu ketika memutuskan karir

(Gati, Krausz, & Osipow, 1996). Kesulitan-kesulitan ini dapat menjadikan

individu menyerahkan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada orang lain,

atau menunda dan menghindar dari tugas pengambilan keputusan, yang dapat

mengakibatkan pengambilan keputusannya tidak optimal. Pengambilan keputusan

karir menurut Harren (dalam Taji, 2015) yaitu salah satu proses internal diri atau

psikologis yang dalam setiap keputusan dipengaruhi oleh pengalaman atau

sebagai bentuk antisipasi, yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan

pengembangan kapasitas karirnya.

Remaja harus memikirkan mengenai studi mereka di sekolah menengah atas

selama masa remaja awal dan pertengahan dan studi mereka di perguruan tinggi

selama masa remaja akhir (Bacanli, 2012). Pada tingkat akhir sekolah menengah

atas, mereka juga perlu memutuskan apakah akan melanjutkan pendidikan dengan

Page 17: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2

memasuki perguruan tinggi atau mengakhiri pendidikannya dengan mencari

pekerjaan (Bubic, 2014).

Pada pengambilan keputusan karir menurut Harren (dalam Taji, 2015) ada tiga

tipe yaitu pengambilan keputusan karir rasional, intuitif, dan dependen.

Pengambilan keputusan karir rasional yaitu ditandai dengan individu membuat

beberapa pertimbangan yang logis dan matang. Lalu, pengambilan keputusan

intuitif ditandai dengan penggunaan intuisi dan perasaan. Sedangkan pengambilan

keputusan karir dependen ditandai dengan menyerahkan keputusan pada orang

lain.

Pengambilan keputusan karir bagi siswa SMA mempunyai makna yang sangat

besar, karena menentukan sekali bagaimana alur karirnya di masa yang akan

datang. Pentingnya permasalahan tersebut semakin dirasakan, khususnya ketika

siswa berada pada akhir kelas 12 yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang

perkuliahan, walaupun permasalahan karir itu sendiri sebenarnya merupakan suatu

proses yang sudah ada sebelum seorang siswa menginjak SMA.

Nurfitriyanta (2017) menyatakan bahwa mengambil keputusan merupakan

kegiatan yang akan dialami individu setidaknya sekali dalam siklus kehidupan.

Anak - anak, remaja, hingga orang dewasa, pasti pernah mengambil sebuah

keputusan, mulai dari keputusan yang sederhana hingga keputusan yang rumit.

Pada umumnya, manusia mengambil sebuah keputusan untuk memecahkan suatu

permasalahan dan untuk mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya.

Page 18: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3

Pengambilan keputusan karir merupakan tugas penting yang terjadi pada siswa

sekolah menengah atas. Pada tahapan ini remaja mulai aktif mengeksplorasi minat

dan bakat mereka, serta mengembangkan tujuan yang berkaitan dengan karir dan

aspirasi. Remaja juga diarahkan agar tepat sasaran dalam membuat keputusan

karir. Menurut Santrock (2011) lebih lanjut lagi, “masa remaja bukanlah hal

terbaik yang bisa dilihat sebagai masa pemberontakan dan penyimpangan. Sebuah

visi yang lebih akurat dari masa remaja adalah waktu untuk evaluasi, pengambilan

keputusan, komitmen dan mengukir suatu tempat di dunia”. Hal ini berarti sebagai

seorang remaja atau siswa SMA, seseorang harus sudah bisa memutuskan karir

apa yang akan menjadi pilihan hidupnya.

Menurut Hurlock (2009) masa remaja merupakan masa yang sangat

berhubungan pada penentuan kehidupan di masa depan atau di masa yang akan

datang, karena perilaku dan aktivitas yang dilakukan pada masa remaja menjadi

masa awal dalam mengukir kehidupan yang lebih baik dimasa depan mereka.

Remaja sebagai salah satu fase dalam kehidupan manusia untuk memenuhi

tugasnya dalam memilih karir dan menentukan karir.

Sukardi (1993) menyatakan bahwa pengambilan keputusan karir merupakan

suatu proses dimana seseorang mengadakan suatu seleksi terhadap beberapa

pilihan dalam rencana masa depan. Penjelasan lebih lanjut dikemukakan oleh

Munandir (1996), yang menyatakan bahwa keputusan karir yang dimaksud adalah

keputusan yang diambil secara arif dan teliti serta penuh pertimbangan.

Pengambilan keputusan karir berkaitan dengan membuat pilihan terkait

pendidikan, pelatihan dan pekerjaan (Patton & McMahon, 2014).

Page 19: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4

Pada umumnya, siswa SMA tingkat akhir hingga yang telah menyelesaikan

studi berada dalam kebimbangan, karena setelah lulus mereka akan dihadapkan

dengan tugas masa depan yang lebih tinggi yaitu dunia perkuliahan atau dunia

kerja. Bagi mereka yang sudah memiliki orientasi yang jelas, terkait masa depan

akan lebih mudah untuk menentukan pekerjaannya di masa mendatang.

Wawancara yang dilakukan Nurfitriyanta (2017) di SMAN 54 Jakarta,

menyatakan bahwa kebanyakan dari mereka mengalami kebimbangan,

kecemasan, dan ketakutan dalam menanti masa depannya. Mereka takut gagal

dalam merencanakan hidupnya, karena selalu dipengaruhi oleh kekhawatiran,

ketakutan, kecemasan, dan harapan – harapan yang negatif yang dapat membuat

mereka buntu karena selalu dihantui rasa ketakutan.

Pengambilan keputusan karir bukanlah tugas yang mudah karena hal tersebut

membutuhkan proses yang dinamis, seperti halnya menentukan pekerjaan yang

sesuai dengan kemampuan diri. Memilih karir merupakan satu hal yang dialami

setiap individu karena tidak ada seorang pun yang ingin menjadi pengangguran

setelah menamatkan studinya (Supatmi, 2014).

Pada MAN 2 Cianjur siswa dan siswi selain diberikan materi jurusan IPA dan

IPS juga diberikan materi jurusan keterampilan, berbeda dengan SMA pada

umumnya hanya ada jurusan IPA dan IPS. Jurusan tersebut berupa Teknik

Komputer Jaringan (TKJ), tata boga, dan tata busana. MAN 2 Cianjur juga

memberikan program magang langsung di tempat kerja untuk mengembangkan

keterampilan yang sudah diberikan. Kemudian siswa dan siswi MAN 2 Cianjur

Page 20: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5

juga datang ke universitas untuk diberikan pengetahuan mengenai jurusan di

universitas tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa kelas 12 di

MAN 2 Cianjur, ditemukan bahwa ada beberapa hal yang membuat siswa kelas 12

sulit dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi diantaranya siswa merasa

bingung dalam pengambilan keputusan jurusan studi lanjut. Siswa beberapa kali

mengganti pilihan jurusan studi yang ingin dituju. Ketika ditanya, siswa

menjawab bahwa mereka kurang yakin dengan pilihan mereka dan kurang

percaya diri terhadap kemampuan untuk dapat bersaing dengan pendaftar lain.

Siswa juga bingung dengan pertimbangan karir setelah lulus nanti karena

persaingan dunia kerja juga sangat ketat. Ketika di wawancarai, ada siswa yang

mengaku memilih jurusan tanpa memiliki pengetahuan lebih lanjut terkait jurusan

tersebut. Selain itu, ada juga siswa yang merasa sulit dalam pemilihan jurusan

dikarenakan adanya keraguan atas potensi diri sendiri. Hal ini menunjukkan

kurangnya pemahaman atau orientasi karir siswa dan apabila dibiarkan akan

mengakibatkan kesalahan jurusan dan berdampak pada proses perkuliahan, maka

dari itu perlu adanya keputusan yang baik.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fadilla, Sinring, dan Aryani (2015)

untuk melihat keputusan karir siswa SMA NEGERI 3 Makassar diperoleh hasil

yakni sekitar 70% siswa belum dapat mengambil keputusan karir dan masih

bingung untuk menentukan pilihan jurusan atau program studi yang tepat, serta

memilih bidang pekerjaan yang nantinya akan ditekuni. Penelitian ini juga

dilakukan melalui survei. Dari hasil survei kepada guru BK dan observasi

Page 21: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6

langsung di SMA Negeri 3 Makassar banyak pula siswa yang sering datang

menemui guru Bimbingan dan Konseling untuk mengkonsultasikan atau

menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan masa depan karirnya, baik itu

yang menyangkut jurusan atau program studi apa yang sebaiknya mereka pilih di

perguruan tinggi nanti, maupun jenis pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan

bakat dan kemampuan mereka.

Penelitian Taji (2015) mengenai pengambilan keputusan karir di SMA Negeri

36 Jakarta menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosi

dan gaya kelekatan terhadap pengambilan keputusan karir siswa. Taji

menggunakan dimensi pengambilan keputusan karir menjadi 3 yaitu rasional,

intuitif dan dependen. Pada pengambilan keputusan karir rasional ditemukan

bahwa variabel paling berpengaruh yakni penggunaan emosi. Pada pengambilan

keputusan karir intuitif ditemukan bahwa variabel paling berpengaruh yakni gaya

berperilaku menghindar. Sedangkan pada pengambilan keputusan karir dependen

ditemukan bahwa variabel paling berpengaruh yakni, penilaian emosi diri,

pengaturan emosi dikarenakan individu yang merasa kesulitan dalam pengambilan

keputusan karirnya itu membutuhkan pendapat atau pandangan orang lain dan

gaya kelekatan (Taji, 2015).

Penelitian Pramudi (2015) untuk melihat kemampuan pengambilan keputusan

karir pada siswa kelas XI SMAN 1 Kutasari. Hasil penelitian menyatakan bahwa,

kemampuan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XI SMAN 1 Kutasari

termasuk dalam kategori kurang dengan jumlah presentase 73,40%. Berdasarkan

hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar siswa mengambil keputusan

Page 22: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7

karir sesuai dengan keadaan orang tua dan sesuai dengan minatnya. Hal ini

dibuktikan dengan 70% siswa yang mengambil keputusan karir sesuai dengan

keadaan orang tua dan terdapat 57% siswa yang mengambil keputusan karir sesuai

dengan minatnya. Masih banyak siswa yang belum yakin dengan keputusan

karirnya dan sebagian besar menyatakan ada campur tangan orang lain dalam

pengambilan keputusan karirnya. Hal ini ditunjukkan bahwa terdapat 77% siswa

yang belum dapat memutuskan pilihan.

Pramudi (2015) juga melakukan wawancara terhadap beberapa siswa yang

duduk di bangku kelas XI. Diperoleh informasi bahwa terdapat beberapa siswa

mengalami kesulitan dalam mengambil keptutusan karir. Sebagian siswa merasa

salah jurusan dan kesulitan menyesuaikan diri dengan jurusan pilihannya. Hal

tersebut karena mereka belum matang dalam mengambil keputusannya. Siswa

juga merasa bingung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan belum siap

ketika memasuki dunia kerja.

Secara garis besar pengambilan keputusan karir dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal serta faktor demografi. Faktor internal yang dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan karir adalah efikasi diri dan gender

(Morgan & Ness, 2012), trait kepribadian (Di Fabio, Palazzeschi, Peretz & Gati,

2012) dan kecerdasan emosional (Afzal, Atta & Shujja, 2013). Faktor eksternal

yang mempengaruhi pengambilan keputusan karier adalah perbedaan kultur (Mau,

2000), kelekatan teman sebaya dan orang tua (Nawaz dan Gilani, 2011),

dukungan keluarga (Dolan, Canavan dan Pinkerton 2006), dan pola asuh orang tua

(Onder,Kirdok & Isik, 2010). Sedangkan faktor demografi yang mempengaruhi

Page 23: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8

pengambilan keputusan karir seperti sekolah, keluarga, media, teman sebaya

(Mudhovozi dan Chireshe, 2012). Variabel independen yang akan diteliti adalah

kepribadian dan dukungan keluarga. Oleh karena itu, peneliti akan menjelaskan

kaitan antara kepribadian dan dukungan keluarga terhadap pengambilan

keputusan karir.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir adalah

kepribadian. Kepribadian menurut Pervin, Cervone dan John (2010) merupakan

karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan,

pemikiran dan perilaku. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pejak dan Kosir

(2007) menemukan bahwa kepribadian mempengaruhi kesulitan pengambilan

keputusan karir. Hasil penelitiannya menemukan bahwa individu yang tinggi pada

skor extraversion, conscientiousness, openness dan kestabilan emosi akan lebih

kompeten dan mengalami kesulitan pengambilan keputusan yang lebih sedikit.

Riset serupa yang dilakukan oleh Fabio, Palazzeschi dan Bar on (2012) juga

menunjukkan bahwa kepribadian mempengaruhi pengambilan keputusan karir.

Penelitian Ali dan Shah (2013) menunjukkan individu yang memiliki skor tinggi

pada neuroticism, agreeableness ditemukan berhubungan positif dengan kesulitan

pengambilan keputusan karier pada tingkat yang tinggi.

Selain kepribadian, variabel independen lainnya yang memiliki pengaruh

terhadap pengambilan keputusan karir adalah dukungan keluarga. Menurut

Johnson & Johnson (dalam Widyastuti & Pratiwi, 2013) dukungan sosial berasal

dari orang-orang penting yang dekat (significant others) bagi individu yang

Page 24: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9

membutuhkan bantuan. Penelitian ini lebih menekankan pada dukungan sosial

dari keluarga yang dianggap sebagai orang terpenting dalam kehidupan siswa.

Dukungan keluarga yang tinggi diduga akan meningkatkan kemantapan

seseorang dalam pengambilan keputusan (Widyastuti & Pratiwi, 2013). Keluarga

adalah orang-orang yang memberikan dukungan baik emosi, sosial, ekonomi

kepada individu (Kaur, Kaur, & Venkateashan, 2015).

. Menurut Dolan, Canavan dan Pinkerton (2006), tindakan atau bantuan yang

diberikan kepada anggota keluarga yang membutuhkan dengan harapan dapat

memberikan arahan. Dukungan yang diberikan bersifat hangat dan pelayanan

terbaik. Siswa dengan dukungan keluarga yang tinggi akan mempunyai pikiran

positif terhadap situasi yang sulit dibandingkan dengan siswa yang memiliki

tingkat dukungan rendah. Selain itu disebutkan pula bahwa siswa yang meyakini

bahwa orangtua selalu ada untuk membantu, akan lebih mampu mengatasi

peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres lebih efektif .

Penelitian yang relevan terkait dukungan keluarga terhadap pengambilan

keputusan karir yang dilakukan oleh Metheny dan McWhirter (2013)

menunjukkan adanya signifikansi antara dukungan keluarga dengan pengambilan

keputusan karir. Dukungan keluarga berdampak baik pada pengembangan karir

seseorang remaja. Keluarga memiliki pengaruh yang penting terhadap

pengembangan karir. Keluarga juga menjadi tempat seseorang belajar dan

mendapatkan nilai – nila mengenai peran dan lingkungan kerja. Keluarga juga

menjadi bagian penting dari konteks dimana keputusan karir dibuat dan

diberlakukan.

Page 25: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10

Menurut Dolan et al. (2006) ada empat dimensi yang dikemukakan mengenai

dukungan keluarga, yaitu dukungan konkret, emosional, penghargaan, dan saran.

Siswa yang mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi diduga akan

meningkatkan kemantapan siswa dalam pengambilan keputusan karirnya. Apabila

individu memperoleh dukungan konkret, maka individu akan merasa dirinya

mendapat dukungan fasilitas yang memadai dari keluarga. Apabila dukungan

emosional tinggi, individu akan merasa mendapatkan dorongan yang tinggi dari

anggota keluarganya. Apabila penghargaan untuk individu besar, maka akan

meningkatkan kepercayaan diri. Apabila individu memperoleh dukungan saran

yang banyak, maka individu merasa memperoleh perhatian dan pengetahuan. Hal

tersebut akan mempengaruhi keyakinan akan kemampuan yang dimiliki individu

sehingga menjadi lebih tinggi dan akan mempengaruhi kemantapan dalam

pengambilan karir.

Berdasarkan pemaparan fenomena dan latar belakang, maka penulis

menganggap perlu adanya penelitian terkait hal tersebut. Oleh karena itu, untuk

merealisasikan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul :

“Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five dan Dukungan Keluarga terhadap

pengambilan keputusan karir siswa dan siswi MAN 2 Cianjur".

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya mengenai pengaruh dari variabel prediktor, yaitu

kepribadian dan dukungan keluarga terhadap pengambilan keputusan karir pada

siswa dan siswi MAN. Adapun batasan penelitian dikemukakan sebagai berikut :

Page 26: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11

1. Pengambilan keputusan karir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

proses psikologis yang mengorganisasi sebuah informasi, memperhatikan

berbagai alternatif dan membuat komitmen untuk sebuah tindakan yang

dilakukan. Maksudnya adalah individu melakukan pencarian infromasi dan

memperhatikan berbagai jenis karir dan pekerjaan yang tersedia, setelah itu

individu membuat keputusan dan sebuah komitmen terhadap karir dan

pekerjaan yang telah dipilihnya tersebut. Dalam pengambilan keputusan karir

ada tiga tipe yaitu pengambilan keputusan karir rasional, intuitif, dan

dependen. (Harren, 1979).

2. Tipe kepribadian big five yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kepribadian sebagai deskripsi sistematis dari traits. Dimensi tipe kepribadian

big five ada lima yaitu extraversion, agreeableness, conscientiousness,

neuroticism, dan openness. (Mc. Crae dan Costa, 1987).

3. Dukungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan atau

bantuan yang diterima dari anggota keluarga yang membutuhkan untuk

mendapatkan arahan. Dimensi dukungan keluarga ada empat yaitu dukungan

konkret, emosi, penghargaan, dan saran. (Dolan, Canavan, & Pinkerton,

2006).

4. Populasi penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XII MAN 2 Cianjur

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka perumusan masalah yang

akan disusun sebagai berikut :

Page 27: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan kepribadian dan dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir rasional, intuitif, dan dependen pada

siswa siswi MAN 2 Cianjur?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi – dimensi kepribadian dan

dukungan keluarga terhadap pengambilan keputusan karir rasional, intuitif,

dependen?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh data pengaruh kepribadian dan dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir rasional, intuitif, dan dependen pada

siswa dan siswi MAN 2 Cianjur.

2. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh dimensi – dimensi kepribadian dan

dukungan keluarga terhadap pengambilan keputusan karir rasional, intuitif,

dan dependen pada siswa dan siswi MAN 2 Cianjur.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat teoritis penelitian ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan mengenai faktor – faktor yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan karir siswa dan siswi MAN 2 Cianjur

2. Untuk memberikan kontribusi pengembangan dan pemikiran teori dalam ilmu

Psikologi.

Page 28: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

13

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah :

1. Siswa dapat lebih memahami dan mengetahui dalam mengambil keputusan

mengenai karir masa depan

2. Dapat memberikan wawasan kepada orang tua agar dapat lebih

memperhatikan anak – anaknya dalam menentukan karir pada masa depan.

3. Dapat memberikan wawasan kepada institusi pendidikan agar lebih peduli

terhadap remaja dalam menentukan pilihan karir masa depan dengan

memperhatikan aspek – aspek psikologisnya.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB 1 : Pendahuluan

Bab pendahuluan ini paparan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB 2 : Landasan Teori

Membahas sejumlah teori yang terkait dengan masalah yang diteliti, yaitu teori

tentang pengambilan keputusan karir, teori tipe kepribadian big five dan teori

dukungan keluarga. Selain itu juga dikemukakan kerangka berpikir beserta

pengajuan hipotesis penelitian.

BAB 3 : Metode Penelitian

Meliputi jenis dan pendekatan penelitian, partisipan penelitian, variabel penelitian,

instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik analisis data.

BAB 4 : Hasil Penelitian

Page 29: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

14

Menyajikan gambaran subjek penelitian, deskripsi hasil penelitian dan analisis

hasil penelitian.

BAB 5 : Kesimpulan, Diskusi dan Saran

Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah dan uji hipotesis.

Dalam bab ini juga berisi diskusi dan saran.

Page 30: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

15

BAB 2

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas tentang teori setiap variabel yang akan diteliti, yaitu

pengambilan keputusan karir, kepribadian dan dukungan keluarga. Kemudian

kerangka berpikir penelitian, yang menjelaskan hubungan antara kepribadian dan

dukungan keluarga dengan pengambilan keputusan karir. Didapatkan pula

kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

2.1 Pengambilan Keputusan Karir

2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan Karir

Sebelum membahas pengambilan keputusan karir, peneliti akan menjelaskan

definisi pengambilan keputusan terlebih dahulu. Hal tersebut karena teori

pengambilan keputusan dapat digunakan sebagai landasan dalam memahami

pengambilan keputusan karir (Gati, Landman, Davidovitch, Peretz & Gadassi,

2010). Pengambilan keputusan adalah suatu aktivitas kognitif yang mengarahkan

individu untuk bertindak terhadap pilihan yang tersedia (Sanders, 2008).

Pengambilan keputusan karir adalah proses yang terjadi ketika individu

giat mencari beberapa alternatif karir, membandingkannya dan memilih satu karir

(Osipow, 1999). Menurut Parson (dalam Brown, 2002), pengambilan keputusan

karir adalah proses berpikir pada individu yang mengintegrasikan pengetahuan

mengenai dirinya sendiri dan informasi pekerjaan yang dimiliki untuk mencapai

pada pemilihan pekerjaan. Brown (2002) berpendapat bahwa pengambilan

keputusan karir merupakan sebuah proses yang bukan hanya meliputi pemilihan

Page 31: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

16

karir, melainkan membuat komitmen untuk melakukan tindakan yang diperlukan

untuk menjalankan pilihan tersebut.

Pengambilan keputusan karir mengacu pada proses pembuatan pilihan

karir berdasarkan pengetahuan pribadi seseorang, pengalaman dan informasi

pekerjaan yang dimiliki seseorang (Ngunjiri, 2013). Menurut Harren (dalam Taji,

2015) pengambilan keputusan karir adalah suatu proses psikologi yang

mengorganisasi sebuah informasi, memperhatikan berbagai alternatif dan

membuat komitmen untuk sebuah tindakan yang dilakukan. Maksudnya adalah

individu melakukan pencarian informasi dan memperhatikan berbagai jenis karir

dan pekerjaan yang tersedia, setelah itu individu membuat keputusan dan sebuah

komitmen terhadap karir dan pekerjaan yang telah dipilihnya tersebut.

Harren (dalam Taji, 2015) mengelompokkan pengambilan keputusan karir

menjadi tiga, yaitu pengambilan keputusan karir rasional, intuitif dan dependen.

Pengambilan keputusan karir rasional ditandai dengan individu membuat

beberapa pertimbangan yang logis dan perencanaan yang matang sebelum

membuat keputusan mengenai karirnya. Pengambilan keputusan karir intuitif

ditandai dengan individu mencari informasi dan membuat keputusan karirnya

berdasarkan perasaan dan tidak memperhatikan pertimbangan yang logis.

Pengambilan keputusan karir dependen ditandai dengan individu tidak terlalu

peduli dengan karirnya karena dalam membuat keputusan lebih bergantung

kepada orang lain. Pengambilan keputusan karir yang efektif dilakukan

berdasarkan pemikiran dan pendekatan masalah secara logis serta perencanaan

yang cukup matang (Harren, 1979).

Page 32: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

17

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi pengambilan

keputusan karir menurut Harren (dalam Taji, 2015) yaitu suatu proses psikologis

yang mengorganisasi sebuah informasi, memperhatikan berbagai alternatif dan

membuat komitmen untuk sebuah tindakan keputusan yang dilakukan. Hal

tersebut karena terdapat dimensi dasar yang relevan dengan respon remaja pada

umumnya dalam mengambil sebuah keputusan.

2.1.2 Dimensi Pengambilan Keputusan Karir

Adapun dimensi pengambilan keputusan karir menurut Harren (1979) (dalam

Taji, 2015) adalah sebagai berikut :

1. Rasional

Pengambilan keputusan karir rasional ditandai dengan individu membuat

beberapa pertimbangan yang logis dan perencanaan yang matang sebelum

membuat keputusan mengenai karirnya. Keputusan yang dihasilkan bersifat

objektif, logis dan mendekati kebenaran. Pada pengambilan keputusan ini

terdapat kejelasan masalah, orientasi tujuan, pengetahuan alternatif dan hasil

maksimal. Harren (1979) mengungkapkan bahwa pengambilan keputusan

karir rasional dapat meningkatkan kematangan karir pada individu karena

menggunakan cara yang sistematis dan rasional dalam mengambil keputusan.

2. Intuitif

Pengambilan keputusan karir intuitif ditandai dengan penggunaan intuisi dan

perasaan dalam mengambil keputusan. Pengambilan keputusan berdasarkan

intuisi membutuhkan waktu yang singkat. Pengambilan keputusan ini sulit

Page 33: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

18

diukur kebenarannya karena sifatnya subjektif sehingga beberapa

pertimbangan lainnya tidak diperhatikan.

3. Dependen

Pengambilan keputusan karir dependen ditandai dengan individu menghindari

tugas pengambilan keputusan dan menyerahkan pada orang lain untuk

mengambil keputusan. Pengambilan keputusan karir dependen ini lebih

menekankan pada opini dan pendapat orang lain dalam mengambil keputusan.

Dari pemaparan dapat diketahui dimensi pengambilan keputusan karir

menurut Harren (1979), yaitu pengambilan keputusan karir rasional, intuitif dan

dependen.

2.1.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir

diantaranya faktor internal dan ekstenal. Adapun faktor internal yang

mempenngaruhi pengambilan keputusan karir, yaitu :

1. Kepribadian

Kepribadian memiliki peran yang spesifik dalam proses pengambilan

keputusan karir. Individu dengan emosi yang stabil akan lebih mudah untuk

mengambil keputusan, baik sebelum dan selama proses berlangsung.

Berbanding terbalik antara kesulitan pengambilan keputusan, ciri – ciri

ekstraversi dan emosi neurotisme yang stabil. (Fabio, Palazzechi, & Bar-On,

2012).

Page 34: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

19

2. Evaluasi Diri

Pada variabel yang berpotensi mempengaruhi proses pengambilan keputusan

karir yaitu pentingnya persepsi diri yang difokuskan dalam evaluasi diri. Pada

dasarnya yaitu evaluasi diri yang bersifat positif, dimana pada dasarnya

membangun hubungan yang dirasakan nilai diri, efektif dan keterampilan

individu. (Fabio, Palazzeschi, & Bar-On, 2012).

3. Efikasi Diri

Keyakinan bahwa pengambilan keputusan karir berdampak pada keberhasilan

akademis dan pekerjaan seseorang. Dalam hal ini efikasi diri yang diteliti

yaitu pengambilan keputusan karir efikasi diri (CDMSE) yaitu efikasi diri dan

kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan karir.

CDMSE membuat individu lebih yakin mengenai karirnya (Kelly & Hatcher,

2013).

4. Kecerdasan Emosi

Peningkatan kecerdasan emosi penting untuk mengurangi keraguan dan

kesulitan dalam pengambilan keputusan karir. Kecerdasan emosi muncul baru

– baru ini sebagai potensi untuk membangun adaptasi di lingkungan sosial,

akademik dan karir. Sebuah penelitian menunjukkan adanya intervensi

kecerdasan emosi mendukung kemajuan karir seseorang, pentingnya

kesadaran emosi dan kapasitas untuk mengelola emosi pun penting dalam

pengembangan karir (Fabio & Kenny, 2012).

Page 35: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

20

5. Jenis Kelamin

Dalam pengambilan keputusan karir ada hal yang lain yang mempengaruhi

yaitu jenis kelamin. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai jenis

kelamin terhadap pengambilan keputusan karir dalam efikasi diri. Sebuah

penelitian menunjukkan bawa terdapat perbedaan yang signifikan pada

pengambilan keputusan karir. Ada yang berpendapat bahwa wanita dengan

status sosial rendah tidak dapat mengambil keputusan karir dengan baik,

namun ada pula penelitian yang mengatakan bahwa laki – laki lebih bisa

mengambil keputusan dibandingkan wanita (Jiang, 2014).

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan karir

yaitu:

1. Dukungan Keluarga

Penelitian tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap pengambilan

keputusan karir menunjukkan adanya signifikansi antara dukungan keluarga

dengan pengambilan keputusan karir. Dukungan keluarga berdampak baik

pada pengembangan karir seorang remaja. Keluarga memiliki pengaruh yang

penting terhadap pengembangan karir. Keluarga juga menjadi tempat

seseorang belajar dan mendapatkan nilai – nilai mengenai peran dan

lingkungan kerja (Metheny & McWhirter, 2013)

Dalam penelitian ini peneliti mengambil faktor – faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan karir yaitu kepribadian dan dukungan keluarga.

Page 36: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

21

2.1.4 Pengukuran pengambilan keputusan karir

Adapun skala yang dapat digunakan untuk mengukur pengambilan keputusan

karir adalah sebagai berikut :

1. The Career Decision Profile digunakan untuk mengukur tingkat keputusan

karir seseorang, bagaimana membuat keputusan dan keraguan dalam memilih

karir yang dikembangkan oleh Jones Lawrence dan Lohmann Raychelle

(1998). Terdiri dari 18 item pernyataan. Alat ukur ini terdiri dari 3 dimensi,

yaitu decidedness, comfort dan reasons. Reliabilitas alat tes ukur ini berkisar

0,66 sampai 0,80.

2. General Decision Making Style Questionnaire digunakan untuk mengukur

pengambilan keputusan karir seseorang yang dikembangkan oleh Scoot

Sussane (1995). Terdiri dari 25 item pernyataan. Instrumen ini terdiri dari 5

dimensi, yaitu rational, intuitive, dependent, avoidant dan spontaneous

dengan masing-masing tingkat reliabilitas 0,78, 0,83, 0,82, 0,89 dan 0,81.

3. Career Decision Making Difficulties Questionnaire, adalah skala psikologis

untuk mengukur pengambilan keputusan karir, yang dikembangkan oleh Gati,

Ryzhik & Vertsberger (2013). Terdiri dari 3 pernyataan, 36 pernyataan

mewakili 12 dimensi dan 3 pernyataan lainnya merupakan pernyataan

pembuka. Reliabilitas skala ini berkisar antara 0,70 sampai 0,87.

4. Assessment of Career Decision Making adalah skala psikologi yang digunakan

untuk mengukur pengambilan keputusan karir yang dikembangkan oleh Haren

(1979), terdiri dari 3 dimensi, yaitu rational, intuitive dan dependent. Skala ini

berjumlah 48 item pernyataan dengan masing-masing 16 pada setiap

Page 37: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

22

dimensinya. Reliabilitas pada skala ini adalah berkisar antara 0,76 sampai

0,85.

Dari pemaparan alat ukur di atas, peneliti menggunakan skala Assessment of

Career Decision Making yang dikembangkan oleh Harren (1979) dengan alasan :

1) alat ukur lebih tepat untuk meneliti pengambilan keputusan karir, yang terdiri

dari rasional, intuitif dan dependen, 2) skala ini lebih mudah digunakan dengan

sasaran subjek remaja karena lebih mudah dipahami.

2.2 Kepribadian

2.2.1 Definisi Kepribadian

Menurut Allport (dalam Mischel, et al, 2007) mengatakan bahwa kepribadian

adalah organisasi dinamis dalam individu dari sistem psikofisik yang menentukan

perilaku dan pemikiran karakteristiknya. Lebih detail lagi menurut Allport,

pertama, organisasi dinamis yaitu kepribadian akan terus menerus berkembang

dan akan berubah dari waktu ke waktu. Kedua sistem psikofisik adalah

kepribadian merupakan gabungan dari pikiran dan tubuh individu. Ketiga

determine yaitu mempertegas kembali bahwa kepribadian adalah sesuatu dan

mengerjakan sesuatu bukan sekedar konsep yang menjelaskan tingkah laku orang

tetapi bagian dari individu itu sendiri. Keempat keunikan/kekhasan yaitu

kepribadian pada tiap individu akan berbeda-beda.

Selanjutnya, Pervin, Cervone, dan John (2010) menjelaskan bahwa

kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya

konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku. Sedangkan, menurut Pervin dan

Cervone (2011) kepribadian merupakan kualitas psikologis yang memberikan

Page 38: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

23

kontribusi terhadap ketahanan (enduring) individu dan pola khusus dari perasaan,

pola pikir dan perilaku.

Mc. Crae dan Costa (dalam Nurfitriyanta, 2017) mendefinisikan

kepribadian sebagai deskripsi sistematis dari traits. Mc. Crae dan Costa membagi

kepribadian menjadi lima yaitu neuroticism, extraversion, openness to experience,

agreeableness, dan conscientiousness. Hussain et al (2012) mendefinisikan

kepribadian sebagai keseluruhan karakteristik individu yang memperngaruhi

kognisi dan perilaku dalam kontek yang berbeda-beda.

Dari berbagai definisi di atas peneliti menggunakan pengertian

kepribadian dalam penelitian ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mc.

Crae dan Costa (dalam Nurfitriyanta, 2017) yaitu kepribadian sebagai deskripsi

sistematis dari traits. Mc Crae dan Costa membagi kepribadian menjadi lima yaitu

neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan

conscientiousness.

2.2.2 Dimensi Kepribadian

Mc. Crae dan Costa dikutip dari Pervin & John (2001) membagi kepribadian

menjadi lima tipe, yaitu:

1. Tipe Neuroticism: tipe kepribadian yang ditandai dengan penuh kecemasan,

temperamental, mengasihani diri sendiri, emosional dan rentan terhadap

gangguan yang berhubungan dengan stress.

2. Tipe Extraversion: tipe kepribadian yang ditandai dengan penuh kasih sayang,

ceria, senang berbicara, senang berkumpul dan menyenangkan.

Page 39: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

24

3. Tipe Openness to Experience: tipe kepribadian yang ditandai dengan

imajinatif, kreatif, inovatif, penasaran serta memiliki keingintahuan yang

tinggi.

4. Tipe Agreeableness: tipe kepribadian yang ditandai dengan mudah percaya,

murah hati, pengalah, mudah menerima dan memiliki perilaku yang baik.

5. Tipe Conscientiousness: tipe kepribadian yang ditandai dengan keteraturan,

terkontrol, terorganisasi, ambisius, terfokus pada pencapaian dan memiliki

disiplin diri.

Dari pemaparan diatas dapat diketahui dimensi kepribadian menurut Mc. Crae

dan Costa terdapat 5 dimensi, yaitu neuroticism, extraversion, openness,

agreeableness, dan conscientiousness.

2.2.3 Pengukuran Kepribadian

Dalam beberapa penelitian yang dibaca, penulis menemukan beberapa alat ukur

yang digunakan untuk mengukur kepribadian, yaitu:

1. Big Five Inventory (BFI) dikembangkan oleh Oliver P John (1991). BFI terdiri

dari 44 item mengenai trait kepribadian (masing-masing trait terdiri dari lima

item). Alat ukur ini menggunakan alat ukur likert yang terdiri dalam lima

pilihan jawaban (1 = sangat setuju dan (5 = sangat tidak setuju). Alat ukur ini

memiliki reabilitas sebesar α = .83.

2. IPIP (International Personality Item Pool) terdiri dari 100 item maupun versi

singkat 50 item yang dikembangkan oleh Goldberg (1992).

3. NEO PI-R/FFI atau Neuroticism-Extraversion-Openness Personality

Inventory-Revised/Five Factor Inventory. NEO PI-R lengkap memiliki 240

Page 40: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

25

item dengan pengukuran terperinci. Alat ukur ini dikembangkan oleh Costa &

McCrae (1995).

Dalam penelitian ini, penulis mengukur kepribadian dengan menggunakan alat

ukur Big Five Inventory (BFI) yang dikembangkan oleh John dkk. (1991) yang

mengacu pada teori dari Costa & McCrae (dalam Pervin & Jhon, 2005) yang

dinamakan dengan Big Five Inventory. Big Five Inventory (BFI) terdiri dari 44

item yang mewakili 5 trait kepribadian.

3.3 Dukungan Keluarga

3.3.1 Definisi Dukungan Keluarga

Menurut Taylor (2003) keluarga dapat membantu kebiasaan yang baik bagi

individu, dalam hal ini keluarga adalah awal pertama individu dapat belajar

bagaimana kebiasaan – kebiasaan yang akan menjadi perilaku contoh bagi

individu.

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi individu, keluarga juga

berperan dalam memberi dukungan bagi anggota keluarga karena mempengaruhi

kehidupan seorang individu (Istifarani, 2016). Pola interaksi keluarga yang

optimal akan bermanfaat untuk memahami apa saja faktor yang mempengaruhi

anak-anak dalam perkembangannya, baik secara biologis maupun psikologis

(Guralnick, 2006). Adapun definisi lainnya yaitu dukungan keluarga merupakan

tindakan atau bantuan yang diberikan kepada anggota keluarga yang

membutuhkan untuk mendapatkan arahan. Dukungan yang diberikan bersifat

hangat dan pelayanan terbaik (Dolan, Canavan, & Pinkerton, 2006).

Page 41: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

26

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi dukungan keluarga

menurut Dolan, Canavan & Pinkerton (2006) yaitu dukungan keluarga merupakan

tindakan atau bantuan yang diberikan kepada anggota keluarga yang

membutuhkan untuk mendapatkan arahan.

3.3.2 Dimensi Dukungan Keluarga

Menurut Dolan et al. (2006) ada empat dimensi yang dikemukakan mengenai

dukungan keluarga yaitu:

1. Dukungan konkret

Berkaitan dengan tindakan atau bantuan yang diberikan secara nyata kepada

keluarga ataupun orang lain, dalam hal ini bantuan nyata sangat dibutuhkan

dalam sebuah keluarga.

2. Dukungan emosional

Berupa dukungan dalam bentuk empati dan ada bila dibutuhkan keluarga.

Memberikan dukungan emosional harus berhati – hati karena sedikit sensitif

dan dukungan emosional sangat dibutuhkan.

3. Dukungan penghargaan

Berupa tindakan yang diberikan untuk menilai dan memberi tau mengenai

keluarga dalam hal positif. Saling memberikan bantuan dan penghargaan akan

membangun keluarga yang harmonis.

4. Dukungan saran

Berupa dukungan yang diberikan berupa nasihat ataupun masukan kepada

keluarga ketika dibutuhkan, dalam hal ini saran sangat membantu untuk

meyakinkan pendapat keluarga.

Page 42: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

27

Dari pemaparan dapat diketahui dimensi dukungan keluarga menurut Dolan et

al. (2006) terdapat 4 dimensi, yaitu dukungan konkret, dukungan emosional,

dukungan penghargaan, dan dukungan saran.

3.3.3 Pengukuran Dukungan Keluarga

1. Family supprot dari Russell dan Cutrona’s (1984) Social Provisions Scale

menggunakan tujuh item. Menngevaluasi mengenai dukungan keluarga

memakai lima skala dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).

Reliabilitasnya berkisar 0,79 (Laura, Ferrari, & Solberg, 2007).

2. Family Support yang dikemukakan oleh Dolan et al. (2006) berdasarkan buku

Family Support as Reflective Practice. Ada 4 dimensi yang diukur yaitu

dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan informatif dan dukungan

penghargaan.

Dari pemaparan di atas, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

alat ukur dari Dolan et al., dikarenakan alat ukur ini lebih sesuai digunakan untuk

remaja.

3.4 Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang penelitian maka dapat dibuat tiga kerangka berpikir

bahwa siswa MAN sebagai seorang remaja harus bisa memutuskan karir apa yang

dipilihnya. Maka pengambilan keputusan karir merupakan faktor yang dapat

membuat individu menjadi lebih yakin dalam memutuskan karirnya dimana

terdapat tiga tipe yaitu rasional, intuitif dan dependen serta didukung juga oleh

faktor – faktor lain yaitu kepribadian dan dukungan keluarga yang menjadi

independen variabel dalam penelitian ini.

Page 43: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

28

Faktor internal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan karir

seseorang adalah tipe kepribadian big five. Tipe kepribadian big five yaitu sebagai

deskripsi sistematis dan traits. Masalah yang berasal dari dalam dirinya antara lain

ketidak yakinan individu terhadap kemampuan yang dimiliki untuk mencapai

suatu hasil atau pilihan karir yang diinginkan. Sehingga remaja merasa bingung

ataupun cemas dalam pengambilan keputusan karir. Tipe kepribadian big five

memiliki lima dimensi yaitu extraversion, agreeableness, conscientiousness,

neuroticism, dan openness.

Individu dengan tipe kepribadian extraversion, cenderung memiliki

kepribadian yang ceria, senang berbicara, senang berkumpul, sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan tentang karir. Hal ini juga mempengaruhi pada

pengambilan keputusan karir rasional dirinya, dimana individu memiliki

kemampuan untuk mempersiapkan rencana-rencana karirnya. Dalam pengambilan

keputusan karir intuitif, individu yang lebih terbuka dan senang berkumpul akan

membuat keputusan yang baik dalam keadaan yang cepat menurut intuisi atau

perasaannya sehingga bisa memutuskan karirnya sendiri. Namun individu yang

senang berkumpul, senang berbicara cenderung dalam pengambilan keputusan

karirnya tidak akan bergantung (dependen) terhadap orang lain karena bisa

memutuskan karirnya sendiri dengan menggali informasi yang sudah didapat.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Su Ann Liew (2015) yang

menyatakan bahwa remaja di Malaysia akan mudah mengambil keputusan jika

remaja tersebut memiliki nilai extraversion yang tinggi.

Page 44: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

29

Selain itu agreeableness, individu dengan kepribadian yang mudah

percaya, pengalah belum bisa membuat beberapa pertimbangan yang logis dan

perencanaan yang matang sebelum membuat keputusan mengenai karirnya. Pada

pengambilan keputusan karir intuitif, individu cenderung mengambil keputusan

berdasarkan perasaanya karena individu yang cenderung mudah percaya.

Kemudian individu yang mudah percaya, dan pengalah ketika mengambil

keputusan cenderung akan bergantung (dependen) kepada orang lain.

Selanjutnya tipe kepribadian conscientiousness, individu dengan

keteraturan, terkontrol, terorganisasi dapat membuat beberapa pertimbangan yang

logis dan perencanaan yang matang sebelum membuat keputusan mengenai

karirnya. Dalam pengambilan keputusan karir intuitif, individu cenderung

ambisius, terfokus pada pencapaian dan memiliki disipin diri. Sehingga individu

dapat mengambil keputusan megenai karirnya dengan baik walau dengan hanya

waktu yang singkat. Namun individu yang terkontrol, terorganisasi tidak akan

bergantung (dependen) terhadap orang lain karena bisa memutuskan karirnya.

Kemudian neuroticism, individu cenderung penuh kecemasan,

temperamental tidak dapat membuat perencaan yang matang dan membuat

beberapa pertimbangan yang logis sebelum membuat keputusan mengenai

karirnya. Dalam pengambilan keputusan karir intuitif, individu yang penuh

kecemasan juga belum bisa mengambil suatu keputusan mengenai karirnya

dengan waktu yang singkat.

Selanjutnya openness, individu cenderung imajinatif, kreatif, keterbukaan

cara berpikir, serta keingintahuan yang tinggi akan dapat membuat beberapa

Page 45: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

30

pertimbangan yang logis dan perencanaan yang matang sebelum membuat

keputusan mengenai karirnya. Dalam pengambilan keputusan karir intuitif,

individu dapat mengambil keputusan karinya dengan waktu yang singkat karena

memiliki intuisi yang tinggi dimana individu memiliki keingintahuan yang tinggi.

Namun individu yang cenderung keterbukaan dalam cara berpikir tidak akan

bergantung (dependen) dalam mengambil suatu keputusan mengenai karirnya.

Tidak hanya faktor internal yang dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan karir seseorang tetapi juga ada faktor eksternal seperti dukungan

keluarga yang sangat diperlukan dalam mendukung keputusan karir terutama

remaja. Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh keluarganya

terhadap salah satu anggota keluarganya dalam bentuk apapun. Remaja akan

merasa lebih percaya diri apabila mendapat dukungan dari keluarganya terhadap

setiap keputusan karir yang diputuskan sesuai keinginannya sendiri karena

keluarga adalah orang yang pertama kali menjadi tempat berbagi seseorang.

Dukungan konkret merupakan bagian dari dukungan keluarga berupa

bantuan nyata bisa dalam bentuk finansial ataupun bentuk konret lainnya. Pada

pengambilan keputusan karir (rasional) individu cenderung membutuhkan

dukungan yang nyata dalam perencanaan dan persiapan karirnya, maka

pentingnya dukungan konkret dalam hal ini.

Remaja dalam pengambilan keputusan karir memerlukan dukungan

emosional dari keluarga. Individu yang mendapatkan dukungan emosional

cenderung lebih mantap dalam pengambilan keputusan karir rasional dimana

Page 46: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

31

perencanaan karirnya lebih baik dan penuh percaya diri karena dukungan

emosinal yang didapat.

Setiap pengambilan keputusan karir, remaja juga dipengaruhi dukungan

saran dari keluarganya, dimana saran penting bagi individu yang sedang

mempersiapkan perencanaan karirnya karena bisa mendapatkan

mendiskusikannya dengan keluarga.

Individu juga membutuhkan dukungan penghargaan terhadap setiap

pengambilan keputusan karirnya dimana dalam pengambilan keputusan karir

(rasional) individu mempersiapkan perencanaan karir yang matang yang apabila

didukung oleh penghargaan yang diberikan keluarga maka akan berdampak baik

terhadap individu. Selanjutnya pada pengambilan keputusan karir (intuitif)

individu akan merasakan emosi atau perasaan yang baik ketika mendapat

dukungan penghargaan dari keluarganya sehingga mempengaruhi pengambilan

keputusan karirnya serta invidu cenderung bergantung (dependen) terhadap

keluarganya karena setiap keputusan yang diambil membutuhkan dukungan

penghargaan keluarga agar individu yakin terhadap keputusannya.

Page 47: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

32

Untuk memperjelas bagaimana gambaran kerangka berpikir mengenai

pengaruh tipe kepribadian big five dan dukungan keluarga terhadap pengambilan

keputusan karir rasional, maka dibuat bagan kerangka berpikir pada gambar 2.1

sebagai berikut :

Gambar 2.1 Bagan pengaruh kepribadian dan dukungan keluarga terhadap

pengambilan keputusan karir rasional

Page 48: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

33

Kemudian, gambaran kerangka berpikir mengenai pengaruh tipe kepribadian big

five dan dukungan keluarga terhadap pengambilan keputusan karir intuitif, maka

dibuat bagan kerangka berpikir pada gambar 2.2 sebagai berikut :

Gambar 2.2 Bagan pengaruh kepribadian dan dukungan keluarga terhadap

pengambilan keputusan karir intuitif

Page 49: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

34

Selanjutnya, gambaran kerangka berpikir mengenai pengaruh tipe kepribadian big

five dan dukungan keluarga terhadap pengambilan keputusan karir dependen,

maka dibuat bagan kerangka berpikir pada gambar 2.3 sebagai berikut :

Gambar 2.3 Bagan pengaruh kepribadian dan dukungan keluarga terhadap

pengambilan keputusan karir dependen

2.4 Hipotesis Penelitian

Data penelitian ini diuji dengan analisis statistik, maka hipotesis yang akan diuji

terdiri dari hipotesis mayor dan minor, yaitu:

Hipotesis Mayor:

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five dan dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

Page 50: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

35

H2 : Ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five dan dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H3 : Ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five dan dukungan

keluarga (dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan saran dan dukungan

penghargaan) terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

Hipotesis Minor:

H1 : Ada pengaruh yang signifikan extraversion pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

H2 : Ada pengaruh yang signifikan agreeableness pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

H3 :Ada pengaruh yang signifikan conscientiousness pada variabel tipe

kepribadian big five terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa MAN

siswa.

H4 : Ada pengaruh yang signifikan neuroticism pada variabel tipe kepribadian big

five terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

H5 : Ada pengaruh yang signifikan openness pada variabel tipe kepribadian big

five terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

H6 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan konkret pada dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

H7 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan emosional pada dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

Page 51: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

36

H8 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan penghargaan pada dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

H9 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan saran pada dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir rasional siswa.

H10 : Ada pengaruh yang signifikan extraversion pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H11 : Ada pengaruh yang signifikan agreeableness pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H12 : Ada pengaruh yang signifikan conscientiousness pada variabel tipe

kepribadian big five terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H13 : Ada pengaruh yang signifikan neuroticism pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H14 : Ada pengaruh yang signifikan openness pada variabel tipe kepribadian big

five terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H15 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan konkret pada dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H16 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan emosional pada dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H17 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan penghargaan pada dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

H18 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan saran pada dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir intuitif siswa.

Page 52: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

37

H19 : Ada pengaruh yang signifikan extraversion pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

H20 : Ada pengaruh yang signifikan agreeableness pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

H21 : Ada pengaruh yang signifikan conscientiousness pada variabel tipe

kepribadian big five terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

H22 : Ada pengaruh yang signifikan neuroticism pada variabel tipe kepribadian

big five terhadap pengambilan keputusan karir depdenden siswa.

H23 : Ada pengaruh yang signifikan openness pada variabel tipe kepribadian big

five terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

H24 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan konkret pada dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

H25 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan emosional pada dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

H26 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan penghargaan pada dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

H27 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan saran pada dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir dependen siswa.

Page 53: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

38

BAB 3

METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi MAN 2

Cianjur, dengan jumlah populasi yang berjumlah 320 siswa, yaitu siswa kelas XII

MAN 2 Cianjur. Sampel penelitian berjumlah 210 orang. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling,

dimana dalam memilih sampel penulis tidak memberikan kesempatan yang sama

kepada semua anggota populasi, melainkan berdasarkan ketersediaan sampel atau

pada saat pengumpulan data, dengan menggunakan teknik convenience sampling.

Penelitian ini hanya dapat diikuti oleh siswa dan siswi MAN 2 Cianjur kelas

XII yang akan meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dan akan memasuki

pemilihan karir selanjutnya.

2.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

2.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan karir

terdiri dari: pengambilan keputusan karir rasional/rencana, pengambilan

keputusan karir intuitif, pengambilan keputusan karir intuitif, pengambilan

keputusan karir dependen. Sedangkan variabel independen yaitu neuroticism,

extraversion, openness, agreeablenes, dan conscientiousness, dukungan konkrit,

dukungan emosional, dukungan informatif dan dukungan penghargaan.

Page 54: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

39

2.2.2 Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional masing – masing variabel dalam penelitian ini

adalah:

1. Pengambilan keputusan karir rasional, yaitu pengambilan keputusan karir

yang ditandai dengan individu dalam membuat keputusannya sistematis,

pertimbangan yang logis dan matang atau memahami konsekuensi yang ada,

serta mempersiapkan situasi yang baik sebelum membuat keputusan mengenai

karirnya.

2. Pengambilan keputusan karir intuitif, yaitu pengambilan keputusan karir yang

ditandai dengan individu menggunakan intuisi dan perasaan dalam mengambil

keputusan mengenai karirnya. Individu dengan tipe ini membutuhkan waktu

yang singkat dalam mengambil suatu keputusan mengenai karirnya.

3. Pengambilan keputusan karir dependen, yaitu pengambilan keputusan karir

yang ditandai dengan individu tidak mau bertanggung jawab untuk mengambil

keputusan dan menyerahkan tanggung jawab pada orang lain. Individu dengan

tipe ini sangat dipengaruhi oleh orang lain dan tidak memiliki keyakinan.

4. Extraversion, yaitu individu yang memiliki pribadi penuh dengan energi,

memiliki antusiasme yang tinggi, memiliki kepribadian yang tegas dan mudah

bergaul.

5. Agreeableness, yaitu individu yang memiliki sifat pemaaf, mudah

mempercayai orang lain, perhatian, dan baik pada semua orang dan suka

bekerjasama dengan orang lain.

Page 55: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

40

6. Conscientiousness, yaitu individu yang mengerjakan pekerjaan dengan teliti,

gigih mengerjakan tugas dengan selesai, melakukan sesuatu dengan efisien,

suka membuat perencanaan dan mengikuti perencanaan tersebut.

7. Neuroticism, yaitu individu yang memiliki sikap yang tegas, sering cemas,

dapat mudah murung dan mudah merasa gugup.

8. Openness, yaitu individu yang kreatif, suka menemukan ide-ide baru, ingin

tahu tentang banyak hal, memiliki imajinasi yang aktif dan menjunjung tinggi

nilai artistik dan estetika

9. Dukungan konkret, yaitu berkaitan dengan tindakan atau bantuan yang

diberikan secara nyata kepada anak, dalam hal ini bantuan nyata sangat

dibutuhkan dalam sebuah keluarga.

10. Dukungan emosional, yaitu berupa dukungan dari keluarga dalam bentuk

empati dan ada bila dibutuhkan keluarga. Memberikan dukungan emosional

harus berhati – hati karena sedikit sensitif dan dukungan emosional dangat

dibutuhkan.

11. Dukungan penghargaan, yaitu berupa tindakan yang diberikan dari keluarga

untuk menilai dan memberi tahu mengenai keluarga dalam hal positif. Saling

memberikan bantuan dan penghargaan akan membangun keluarga yang

harmonis.

12. Dukungan saran, yaitu berupa dukungan yang diberikan dari keluarga berupa

nasihat ataupun masukan ketika dibutuhkan.

Page 56: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

41

2.3 Instrumen Pengumpulan Data

2.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuesioner dengan menggunakan skala model Likert. Dalam penelitian ini akan

digunakan 3 skala, yaitu skala pengambilan keputusan karir, skala kepribadian

dan skala dukungan keluarga.

Skala terdiri dari empat kategori jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai

(S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Item-item tersebut terdiri

dari item favorable dan unfavorable. Adapun cara subjek memberikan jawaban

adalah dengan memberikan tanda silang (X) atau ceklis (V) pada salah satu

alternatif jawaban.

Bobot skor nilai untuk skala pengambilan keputusan karir, skala

kepribadian, skala dukungan keluarga adalah sebagai berikut:

Table 3.1

Bobot Skor Skala

Page 57: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

42

Dalam penelitian ini subjek akan diberikan skala yang terdiri dari empat

bagian :

1. Bagian pengantar, meliputi nama peneliti, tujuan dari penelitian, kerahasiaan

jawaban yang diberikan oleh responden dan ucapan terima kasih peneliti

2. Bagian data demografi, berisi tentang data-data subjek seperti inisial, jenis

kelamin dan pekerjaan orang tua.

3. Bagian petunjuk, berisi petunjuk dan cara pengisian kuesioner.

4. Bagian keempat, berisi alat ukur penelitian, yaitu skala pengambilan

keputusan karir, skala tipe kepribadian big five dan skala dukungan keluarga.

1. Skala Pengambilan Keputusan Karir

Dalam penelitian ini, pengukuran pengambilan keputusan karir menggunakan

skala yang dikembangkan oleh Harren (1979) yaitu Assessment of Career

Decision Making. Alat ukur ini dimodifikasi oleh peneliti dengan menerjemahkan

skala aslinya, dan mengambil sebagian item. Dalam skala aslinya terdapat 120

item dengan pembagian 4 jenjang pengambilan keputusan karir mulai dari

bagaimana membuat keputusan, perasaan ketika berada di SMA, apa yang

menjadi keinginan untuk studi selanjutnya dan menjadi apa setelah SMA, namun

peneliti hanya menggunakan 48 item yang terdiri dari 16 item rasional, 16 item

intuitif dan 16 item dependen dikarenakan pertimbangan kesesuaian sampel usia

remaja dan tujuan penelitian. Blue print skala pengambilan keputusan karir

dijelaskan pada tabel 3.2

.

Page 58: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

43

Table 3.2

Blueprint skala pengambilan keputusan karir

2. Tipe Kepribadian Big Five

Tipe kepribadian Big Five diukur dengan menggunakan alat ukur Big Five

Inventory (BFI) yang dikembangkan oleh Oliver P Jhon (1991). Alat ukur ini

mengukur lima dimensi kepribadian Big Five yaitu Extraversion, Agreeableness,

Openness to experience, Neuroticism dan Conscientiousness. Pengukuran

menggunakan tipe skala Likert dengan 5 pilihan jawaban, dari 1= sangat tidak

setuju sampai 5= sangat setuju.

Page 59: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

44

Table 3.3

Blueprint skala Kepribadian Big Five

3. Skala Dukungan Keluarga

Skala Family Support oleh Dolan et al. (2006) berdasarkan buku Family Support

as Reflective Practice. Ada 4 dimensi yang diukur yaitu dukungan konkrit,

dukungan emosional, dukungan informatif dan dukungan penghargaan.

Page 60: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

45

Tabel 3.4

Blueprint skala dukungan keluarga

3.4 Uji Validitas Konstruk

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan CFA (Confimatory Factor Analysis). Dalam CFA peneliti harus

memiliki gambaran yang spesifik mengenai (a) jumlah faktor, (b) variabel yang

mencerminkan suatu faktor dan (c) faktor-faktor yang saling berkolerasi. Adapun

logika dari CFA yaitu:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didifenisikan

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya.

2. Teori setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap subtes

hanya mengukur satu faktor juga.

Page 61: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

46

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan

matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar

(unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Σ -

matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan Σ - S = 0.

4. Pertanyaan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi

square. Jika chi square tidak signifikan p > 0,05, maka hipotesis nihil tersebut

“tidak ditolak”. Artinya, teori unidimensional tersebut dapat diterima bahwa

item maupun subtes instrumen hanya mengukur satu faktor saja.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah signifikan atau tidak

mengukur apa yang hendak diukur, degan menggunakan t-test. Jika hasil t-test

tidak signifikan, maka item tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa

yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop dan sebaliknya.

6. Trakhir, apabila hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab, hal ini tidak sesuai dengan

sifat item, yang bersifat positif (favorable).

7. Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software

LISREL 8.70.

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Pengambilan Keputusan Karir

Pada uji validitas konstruk pengambilan keputusan karir ini, peneliti menguji

apakah item pengambilan keputusan karir yang berjumlah 48 item yang dibagi

menjadi 3 dimensi yaitu pengambilan keputusan karir rasional, intuitif, dan

Page 62: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

47

dependen yang bersifat multidimensional, yaitu mengukur dependent variable

dalam tiga pembagian pengambilan keputusan karir yang ingin diukur, namun

dalam hal ini peneliti tetap menggunakan cara penghitungan dengan

unidimensional dengan cara tiga kali perhitungan. Uji validitas ini bertujuan untuk

mengetahui apakah model yang terbentuk sudah fit dengan persyaratan nilai

RMSEA <0.05 atau memiliki nilai P-value >0.05. Dari model yang sudah fit ini

dapat diperoleh item yang bersifat multidimensional dan item-item yang perlu di

drop sehingga hanya item pilihan saja yang akan digunakan untuk menganalisis.

a. Pengambilan Keputusan Karir Rasional

Hasil CFA yang dilakukan dengan model ini, hasil yang didapat tidaklah fit

dengan Chi Square=408.63 df=104, P-value=0.00000, RMSEA=0.118. Namun

setelah dilakukan modifikasi sebanyak 25 kali terhadap model dengan

membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,

maka diperoleh nilai Chi Square=98.82, df=79, P-value=0.06507,

RMSEA=0.035 yang artinya model ini sudah fit yaitu pengambilan keputusan

karir rasional.

Selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item, sekaligus

menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t

> 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien

muatan faktor untuk item pengukuran pengambilan keputusan karir rasional

disajikan pada tabel 3.5.

Page 63: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

48

Tabel 3.5

Tabel Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Karir Rasional

Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa terdapat 16 item yang

bermuatan positif dan signifikan, yang memiliki nilai t > 1.96 yang berarti tidak

ada item yang di drop.

b. Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

Selanjutnya yaitu pengambilan keputusan karir intuitif, dimana peneliti menguji

apakah item yang berjumlah 16 merupakan variabel yang ingin diukur. Dari hasil

analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata hasilnya tidak fit dengan Chi

Square=689.39, df=104, P-value=0.00000, RMSEA=0.164. Namun, setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 32 kali terhadap model dengan membebaskan

korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh

nilai Chi Square=89.59, df=70, P-value=0.05731, RMSEA=0.037 yang artinya

model ini sudah fit.

Page 64: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

49

Dengan demikian item-item yang ada pada variabel ini hanya mengukur

satu faktor saja, yaitu pengambilan keputusan karir intuitif. Langkah selanjutnya

adalah melihat signifikan atau tidaknya item, dalam mengukur apa yang hendak

diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak.

Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor

dari item.

Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan jika nilai t <

1.96 artinya item tersebut tidak signifikan. Koefisien muatan faktor untuk item

pengukuran pengambilan keputusan karir intuitif disajikan pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Tabel Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa terdapat 11 item yang

bermuatan positif dan signifikan, sementara 5 item memiliki nilai t < 1.96 dan

Page 65: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

50

tidak signifikan sehingga item tersebut harus di-drop. Item nomor 17,18,19,20 dan

30 juga disertai dengan muatan negatif sehingga item tersebut harus di-drop.

c. Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Selanjutnya yaitu pengambilan keputusan karir dependen, dimana peneliti

menguji apakah item yang berjumlah 16 merupakan variabel yang ingin diukur.

Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata hasilnya tidak fit

dengan Chi Square=1303.16, df=104, P-value=0.00000, RMSEA=0.235. Namun,

setelah dilakukan modifikasi sebanyak 55 kali terhadap model dengan

membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,

maka diperoleh nilai Chi Square=63.50, df=49, P-value=0.07978, RMSEA=0.038

yang artinya model ini sudah fit. Dengan demikian item-item yang ada pada

variabel ini hanya mengukur satu faktor saja, yaitu pengambilan keputusan karir

dependen.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item, dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item

pengukuran pengambilan keputusan karir dependen disajikan pada tabel 3.7.

Page 66: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

51

Tabel 3.7

Tabel Muatan Faktor Item Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa terdapat 15 item yang

bermuatan positif dan signifikan, sementara 1 item nomor 35 memiliki nilai t <

1.96 yang berarti item tersebut harus di-drop.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Tipe Kepribadian Big Five

a. Extraversion

Penelitian ini menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

item-item tersebut benar-benar hanya mengukur extraversion. Dari hasil awal

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi Square = 197.61 df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.206. Namun setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 7 kali terhadap model dengan membebaskan

korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian

diperoleh model fit dengan nilai Chi Square = 19.05 df =13 menghasilkan P-

Page 67: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

52

value = 0.12143, RMSEA = 0.047. Artinya model satu faktor (unidimensional)

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

extraversion.

Selanjutnya melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau

tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran

extraversion disajikan pada tabel 3.8.

Tabel 3.8

Tabel Muatan Faktor Item Extraversion

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa terdapat 8 item yang bermuatan

positif dan signifikan, memiliki nilai t > 1.96 yang berarti tidak ada item yang di

drop.

b. Agreeableness

Peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-

item tersebut benar-benar hanya mengukur egreeablesness. Dari hasil awal

Page 68: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

53

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi Square = 293.30 df = 27, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.217. Namun setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 14 kali terhadap model dengan membebaskan

korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian

diperoleh model fit dengan nilai Chi Square = 17.52, df = 13, P-value = 0.17670,

RMSEA = 0.041. Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu agreeablesness.

Peneliti selanjutnya melihat apakah signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu didrop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item

pengukuran agreeableness disajikan pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Tabel Muatan Faktor Item Agreeableness

Dari tabel 3.8 Dapat dilihat bahwa dari koefisien muatan faktor seluruh

item ada yang memiliki 1 nilai negatif, yaitu nomor 22. Berarti item tersebut

Page 69: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

54

harus di drop. Sedangkan 8 item yang lain merupakan item yang valid untuk

mengukur agreeableness.

c. Conscientiousness

Peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-

item tersebut benar-benar hanya mengukur conscientiousness. Dari hasil awal

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi Square = 236.94, df = 27, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.193. Namun

setelah dilakukan modifikasi sebanyak 8 kali terhadap model dengan

membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,

maka kemudian diperoleh model fit dengan dengan Chi Square = 26.49, df = 19,

P-value = 0.11705, RMSEA = 0.043. Artinya model satu faktor (unidimensional)

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

conscientiousness.

Penulis selanjutnya melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur

apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu didrop

atau tidak. Variabel conscientiousness dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item

tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk

item pengukuran conscientiousness disajikan pada tabel 3.8.

Page 70: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

55

Tabel 3.10

Tabel Muatan Faktor Item Conscientiousness

Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui bahwa terdapat 7 item bermuatan

positif dan signifikan, sementara 2 item memiliki nilai t < 1.96 yang berarti item

tersebut harus di-drop.

d. Neuroticism

Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-

item tersebut benar-benar hanya mengukur neuroticism. Dari hasil awal analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square = 167.35 ,df = 20 P-value = 0.00000, RMSEA = 0.188. Namun setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 7 kali terhadap model dengan membebaskan

korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 16.46 df = 13, P-value = 0.22523,

RMSEA=0.036. Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu neuroticism.

Selanjutnya melihat apakah signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu didrop atau

tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan

Page 71: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

56

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran

neuroticism disajikan pada tabel 3.11.

Tabel 3.11

Tabel Muatan Faktor Item Neuroticism

Berdasarkan tabel 3.11 dapat diketahui bahwa terdapat 5 item yang

bermuatan positif dan signifikan, sementara 3 item memiliki nilai t < 1.96 yang

berarti item tersebut harus di-drop.

e. Openness

Peneliti menguji apakah 10 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-

item tersebut benar-benar hanya mengukur openness. Dari hasil awal analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square =

261.15, df = 35, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.176. Namun setelah dilakukan

modifikasi sebanyak 12 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi

kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian

diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square = 32.44, df = 23, P-value =

Page 72: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

57

0.09142,RMSEA = 0.044. Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu openness.

Peneliti selanjutnya melihat apakah signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu didrop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor openness.

Tabel 3.12

Tabel Muatan Faktor Item Openness

Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui bahwa terdapat 9 item yang

bermuatan positif dan signifikan, sementara 1 item nomor memiliki nilai t < 1.96

yang berarti item tersebut harus di-drop.

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Skala Dukungan Keluarga

a. Dukungan Konkret

Peneliti menguji apakah keseluruhan item pada aspek dukungan keluarga yang

berjumlah 6 item benar bersifat unidimensional, yaitu hanya mengukur dukungan

Page 73: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

58

konkret. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor,

ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 46.28 ,df = 9 P-value = 0.00000, RMSEA

= 0.141. Namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 6 kali terhadap model

dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang

dianalisis, maka kemudian diperoleh model fit dengan Chi-Square = 3.84 df = 3,

P-value = 0.27886, RMSEA=0.037. Artinya model satu faktor (unidimensional)

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

dukungan konkret.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item, dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item

pengukuran dukungan konkret disajikan pada tabel 3.13.

Tabel 3.13

Tabel Muatan Faktor Item Dukungan Konkret

Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa terdapat 6 item yang bermuatan

positif dan signifikan, sehingga tidak ada item yang di drop.

Page 74: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

59

b. Dukungan Emosional

Peneliti menguji apakah 6 item benar bersifat unidimensional, artinya hanya

mengukur dukungan emosi. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 145.37 ,df = 9 P-value

= 0.00000, RMSEA = 0.269. Namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 5

kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran

diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian diperoleh model fit dengan

Chi-Square = 5.13 df = 4, P-value = 0.27443, RMSEA=0.037. Artinya model

satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur

satu faktor saja yaitu dukungan emosional.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item, dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item

pengukuran dukungan emosional disajikan pada tabel 3.14.

Tabel 3.14

Tabel Muatan Faktor Item Dukungan Emosional

Page 75: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

60

Pada tabel 3.14 terdapat 6 item yang bermuatan positif dan tidak ada item

yang di drop.

c. Dukungan Penghargaan

Peneliti menguji apakah 6 item benar bersifat unidimensional, artinya hanya

mengukur dukungan penghargaan. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 105.30 ,df = 9

P-value = 0.00000, RMSEA = 0.226. Namun setelah dilakukan modifikasi

sebanyak 2 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan

pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian diperoleh model

fit dengan Chi-Square = 5.87 df = 7, P-value = 0.55515, RMSEA=0.000. Artinya

model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya

mengukur satu faktor saja yaitu dukungan penghargaan.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item, dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item

pengukuran dukungan penghargaan disajikan pada tabel 3.15.

Page 76: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

61

Tabel 3.15

Tabel Muatan Faktor Item Dukungan Penghargaan

Berdasarkan tabel 3.15 dapat diketahui bahwa terdapat 6 item yang bermuatan

positif dan signifikan, sehingga tidak ada item yang di drop.

d. Dukungan Saran

Peneliti menguji apakah 3 item benar bersifat unidimensional, artinya hanya

mengukur dukungan saran. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 14.35, df = 9 P-value =

0.11031, RMSEA = 0.053. Namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali

terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara

item-item yang dianalisis, maka kemudian diperoleh model fit dengan Chi-Square

= 6.30 df = 8, P-value = 0.61349, RMSEA=0.000.

Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu dukungan emosional.Langkah

selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item, dalam mengukur apa

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop

atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

Page 77: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

62

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran dukungan

saran disajikan pada tabel 3.16.

Tabel 3.16

Tabel Muatan Faktor Item Dukungan Saran

Berdasarkan tabel 3.16 dapat diketahui bahwa terdapat 4 item yang bermuatan

positif dan signifikan, sementara 2 item memiliki nilai t < 1.96 yang berarti item

tersebut harus di-drop.

3.5 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi

berganda. Dependen variabel dalam penelitian ini yaitu pengambilan keputusan

karir rasional, pengambilan keputusan karir intuitif dan pengambilan keputusan

karir dependen. Sedangkan independen variabel dalam penelitian ini yaitu

Kepribadian big five (extraversion, agreeableness, conscientiousness,

neuroticism, openness ) dan dukungan keluarga (dukungan keluarga konkret,

emosi, saran dan penghargaan). Metode ini dipilih karena peneliti ingin melihat

pengaruh antara independen variabel dengan dependen variabel. Pengujian

dilakukan tiga kali untuk masing-masing dependen variabel (pengambilan

keputusan karir rasional, pengambilan keputusan karir intuitif, dan pengambilan

keputusan karir dependen).

Page 78: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

63

Adapun persamaan regresi berganda untuk penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y1=a + b1X1 +b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6+ b7X7 + b8X8 + b9X9 + e

Y2=a + b1X1 +b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6+ b7X7 + b8X8 + b9X9 + e

Y3=a + b1X1 +b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6+ b7X7 + b8X8 + b9X9 + e

Keterangan:

Y1 = Pengambilan keputusan karir rasional

Y2 = Pengambilan keputusan karir intuitif

Y3 = Pengambilan keputusan karir dependen

a = Intercept (konstan)

b = Koefisien regresi yang di standardisasikan untuk masing-masing X

X1 = Extraversion

X2 = Agreeablesness

X3 = Conscientiousness

X4 = Neuroticism

X5 = Openness

X6 = Dukungan konkret

X7 = Dukungan emosional

X8 = Dukungan saran

X9 = Dukungan penghargaan

e = Residu

Page 79: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

64

Untuk melihat apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model yang

paling sesuai dengan memiliki eror terkecil pada penelitian ini, maka dibutuhkan

beberapa pengujian dan analisis, yaitu:

1. R2 (koefisien determinasi berganda)

Melalui pengujian multiple regression akan didapatkan nilai R, dalam penelitian

ini adalah pengujian multiple regression efikasi diri, kecerdasan emosi dan

dukungan keluarga terhadap pengambilan keputusan karir. Besarnya pengambilan

keputusan karir ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R2, nilai ini

menunjukkan variasi perubahan dependent variable (Y) yaitu pengambilan

keputusan karir yang disebabkan oleh independent variable (X) yaitu efikasi diri,

kecerdasan emosi dan dukungan keluarga. Dengan hal tersebut dapat digunakan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independent variable (X) terhadap

dependent variable (Y) atau merupakan proporsi varian dari intense yang

dijelaskan. Untuk mendapatkan nilai R2 digunakan rumus sebagai berikut:

R2 = Ssreg

Ssy

2. Uji F

Selanjutnya, setelah R2 diperoleh, maka untuk membuktikan signifikansi regresi

Y (dependent variable) terhadap X (independent variable) dilakukan uji F dengan

rumus:

F = R2 / k

(1-R2) / (N – k – 1 )

Page 80: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

65

Keterangan:

k = Jumlah IV

N = Jumlah Sampel

Dari uji F ini dapat dilihat apakah independent variable(IV) yang diuji

memiliki pengaruh terhadap dependent variable (DV).

3.6 Prosedur Penelitian Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa langkah yang digunakan

dalam prosedur penelitian, yaitu :

1. Sebelum turun ke lapangan, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti

kemudian mengadakan studi pustaka dan melakukan wawancara untuk

melihat masalah tersebut dari sudut pandangan teoritis. Setelah mendapatkan

teori – teori secara lengkap kemudian menyiapkan, membuat dan menyusun

alat ukur yang akan digunakan penelitian ini, yaitu alat ukur pengambilan

keputuan karir menggunakan Assesment of Career Decision Making

(ACDTM), alat ukur Kepribadian menggunakan alat ukur Big Five Inventory

(BFI) dan alat ukur Dukungan Keluarga menggunakan alat ukur dari Dolan et

al.,. Masing – masing alat ukur terdiri dari empat kategori jawaban, yaitu

Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai

(STS). Ketiga alat ukur tersebut merupakan skala baku yang sudah diadaptasi

dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.

2. Membuat surat izin penelitian kepada pihak fakultas psikologi dan membuat

surat izin melakukan penelitian yang ditujukan untuk MAN 2 Cianjur

Page 81: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

66

3. Sebelum peneliti menyebarkan kuesioner, peneliti berkoordinasi dengan pihak

sekolah terkait jumlah siswa dan siswi kelas XII yang terdiri dari 9 kelas yang

dapat menjadi sampel penelitian.

4. Setelah mendapatkan konfirmasi mengenai jumlah siswa dan siswi, peneliti

melakukan pengambilan data dalam waktu satu minggu dengan melakukan

penelusuran pada tiap kelas di sekolah yang menjadi populasi penelitian

5. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti kemudian melakukan

pengelolaan dan pengujian terhadap data yang sudah didapatkan.

Page 82: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

67

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 210 siswa/i, yang terdiri atas siswa/i kelas

XII di MAN 2 Cianjur pada tahun ajaran 2018/2019 yang berjenis kelamin laki-

laki dan perempuan. Selanjutnya dapat diketahui pula bahwa responden laki-laki

berjumlah 52 orang dengan persentase 24,8% dan responden perempuan

berjumlah 158 orang dengan persentase 75,2%. Dalam hal ini responden

perempuan adalah responden terbanyak dalam penelitian ini.

4.2 Analisis Deskriptif

Skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor faktor yang dihitung

untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Penghitungan skor

faktor pada tiap variabel tidak menjumlahkan item-item seperti pada umumnya,

tetapi dihitung dengan menggunakan maximum likelihood, skor ini disebut true

score. Item-item yang dianalisis oleh maximum likelihood adalah item yang

bermuatan positif dan signifikan. Adapun true score yang dihasilkan oleh

maximum likelihood satuannya berbentuk Z-score. Untuk menghilangkan bilangan

negatif dari z-score, semua skor ditransformasi ke skala T yang semuanya positif

dengan menetapkan nilai mean = 50 dan standar deviasi = 10.

Langkah selanjutnya adalah melakukan proses komputasi melalui formula

T-score = 50 + 10.z. Selanjutnya, untuk menjelaskan gambaran umum tentang

deskriptif statistik dari variabel-variabel dalam penelitian ini, indeks yang menjadi

Page 83: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

68

patokan adalah nilai mean, standar deviasi (SD), nilai maksimal dan minimal dari

masing-masing variabel. Nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Analisis Deskriptif

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui deskripsi statistik pada setiap variabel.

Kolom N menjelaskan bahwa sampel pada setiap variabel berjumlah 210. Kolom

minimum dan maximum menjelaskan nilai minimum dan maximum pada setiap

variabel. Dilihat dari kolom minimum diketahui variabel dukungan saran

memiliki nilai terendah dengan 10.50. Sementara itu, berdasarkan kolom

maximum diketahui variabel pengambilan keputusan karir dependen memiliki

nilai tertinggi dengan nilai 86.21.

4.2.1 Kategorisasi Subjek Variabel Penelitian

Peneliti menggunakan informasi analisa deskriptif sebagai acuan untuk

membuat norma kategorisasi dalam penelitian ini yang datanya bukan

Page 84: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

69

menggunakan data mentah (raw score) tetapi merupakan true score yang skalanya

telah dipindah menggunakan rumus t-score yang telah dijelaskan pada bab 3. Nilai

tersebut menjadi batas peneliti untuk menentukan kategorisasi rendah, sedang dan

tinggi

dari masing-masing variabel penelitian. Pedoman interpretasi skor dijelaskan pada

tabel 4.2.

Tabel 4.2

Norma Skor Variabel

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan

rendahnya tiap variabel disajikan pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Kategorisasi Skor Variabel

Page 85: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

70

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa, pada variabel pengambilan

keputusan karir rasional responden dalam penelitian ini cenderung berada dalam

kategori tinggi dengan jumlah 29 orang (13.8%), yang artinya pengambilan

keputusan karir rasional responden cenderung tinggi. Pada variabel pengambilan

keputusan karir intuitif responden cenderung berada pada posisi rendah dengan

jumlah 28 orang (13.3%). Pada variabel pengambilan keputusan karir dependen

responden cenderung berada pada posisi tinggi dengan jumlah 22 orang (10.5%).

Pada variabel extraversion responden cenderung berada dalam posisi tinggi

dengan jumlah 28 orang (13.3%).

Pada agreeableness responden cenderung berada dalam posisi tinggi

dengan jumlah 24 orang (11.4%). Pada variabel conscientiousness responden

cenderung berada dalam posisi tinggi dengan jumlah 27 orang (12.3%). Pada

variabel neuroticism responden cenderung berada dalam posisi rendah dengan

jumlah 22 orang (10.5%). Pada variabel openness responden cenderung berada

dalam posisi tinggi dengan jumlah 33 orang (15.7%).

Pada variabel dukungan konkret responden cenderung berada dalam posisi

tinggi dengan jumlah 42 orang (20.0%). Pada variabel dukungan emosional

responden cenderung berada dalam posisi tinggi dengan jumlah 40 orang (19.0%).

Pada variabel dukungan peghargaan responden cenderung berada pada posisi

tinggi dengan jumlah 33 orang (15.7%). Pada variabel dukungan saran responden

cenderung berada pada posisi tinggi dengan jumlah 25 orang (11.9%).

Page 86: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

71

4.3 Hasil Uji Hipotesis

4.3.1 Pengambilan Keputusan Karir Rasional

a. Penguji R square pengambilan keputusan karir rasional

Peneliti menggunakan teknik analisis regresi dengan software SPSS. Dalam

regresi ini ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R-Square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable, yang kedua apakah keseluruhan independent variable

berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir

melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent

variable.

Pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa

persen (%) varians yang dijelaskan oleh independent variable. Berikut dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Model Summary

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa R-Square sebesar 0,387 atau 38,7%.

Artinya, proporsi varian variabel pengambilan keputusan karir rasional

dijelaskan oleh variabel tipe kepribadian big five (Extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, opennes) dan dukungan keluarga (dukungan

konkret, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan saran)

Page 87: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

72

dalam penelitian ini sebesar 38,7%, sedangkan 61,3% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini.

b. Uji F pengambilan keputusan karir rasional

Langkah kedua peneliti menguji apakah seluruh independen variabel memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan karir rasional. Adapun

hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Anovab

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.)

pada kolom paling kanan adalah p=0.000 dengan nilai p<0.05. Sedangkan

diketahui bahwa syarat terpenuhinya nilai Sig. adalah < 0.05, maka hipotesis nihil

yang menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe

kepribadian big five (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,

openness) dan dukungan keluarga (dukungan konkret, dukungan emosional,

dukungan penghargaan dan dukungan saran) terhadap perilaku pengambilan

keputusan karir rasional”, ditolak. Artinya sebaliknya yaitu “ada pengaruh yang

signifikan dari tipe kepribadian big five (extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, openness) dan dukungan keluarga (dukungan

Page 88: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

73

konkret, dukungan emosional, dukungan penghargaan dan dukungan saran)

terhadap pengambilan keputusan karir rasional”.

c. Pengujian koefisien regresi pengambilan keputusan karir rasional

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masingmasing

independent variable Jika sig <0,05 maka koefisien regresi tersebut

signifikan yang berarti variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pengambilan keputusan karir rasional. Adapun besarnya

koefisien regresi dari masing-masing independent variable terhadap pengambilan

keputusan karir rasional dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Koefisien Regresi Pengambilan Keputusan Rasional

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.10, maka persamaan regresinya

sebagai berikut: (*signifikan) Pengambilan keputusan karir rasional -1.174 +

0.185 (extraversion)* + 0.089 (agreeableness) + 0.220 (conscientiousness)* +

0.128 (neuroticism) + 0.192 (openness)* + 0.117 (dukungan konkret) + -0.122

Page 89: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

74

(dukungan emosional) + 0.130 (dukungan penghargaan) + 0.85 (dukungan saran)

+ e.

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat tiga

variabel yang nilai koefisien regresinya signifikan, yaitu ; (1) extraversion, (2)

conscientiousness, (3) openness. Sementara enam variabel lain tidak signifikan,

penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing independen

variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel extraversion memiliki koefisien regresi sebesar 0.185 dengan nilai

P= 0.004 (<0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari extraversion terhadap

pengambilan keputusan karir rasional ditolak. Hal ini berarti extraversion

memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir rasional. Dengan

arah positif yang artinya semakin tinggi extraversion maka akan semakin

tinggi pengambilan keputusan karir rasional.

2. Variabel agreeableness memiliki koefisien regresi sebesar 0.089 dengan nilai

P= 0.141 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari agreeableness terhadap

pengambilan keputusan karir rasional diterima. Hal ini berarti agreeableness

tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir rasional.

3. Variabel conscientiousness memiliki koefisien regresi sebesar 0.220 dengan

nilai P= 0.001 (<0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari conscientiousness

terhadap pengambilan keputusan karir rasional ditolak. Hal ini berarti

Page 90: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

75

conscientiousness memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir

rasional. Dengan arah positif yang artinya semakin tinggi conscientiousness

maka akan semakin tinggi pengambilan keputusan karir rasional.

4. Variabel neuroticism memiliki koefisien regresi sebesar 0.128 dengan nilai P=

0.052 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari neuroticism terhadap

pengambilan keputusan karir rasional diterima. Hal ini berarti neuroticism

tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir rasional.

5. Variabel openness memiliki koefisien regresi sebesar 0.192 dengan nilai P=

0.003 (<0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari openness terhadap pengambilan

keputusan karir rasional ditolak. Hal ini berarti openness memiliki pengaruh

terhadap pengambilan keputusan karir rasional. Dengan arah positif yang

artinya semakin tinggi openness maka akan semakin tinggi pengambilan

keputusan karir rasional.

6. Variabel dukungan konkret memiliki koefisien regresi sebesar 0.117 dengan

nilai P= 0.119 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan konkret

terhadap pengambilan keputusan karir rasional diterima. Hal ini berarti

dukungan konkret tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan

karir rasional.

7. Variabel dukungan emosional memiliki koefisien regresi sebesar -0.122

dengan nilai P= 0.129 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang

Page 91: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

76

menyatakan tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan

emosional terhadap pengambilan keputusan karir rasional diterima. Hal ini

berarti dukungan emosional tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan

keputusan karir rasional.

8. Variabel dukungan penghargaan memiliki koefisien regresi sebesar 0.130

dengan nilai P= 0.179 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan

penghargaan terhadap pengambilan keputusan karir rasional diterima. Hal ini

berarti dukungan penghargaan tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan

keputusan karir rasional.

9. Variabel dukungan saran memiliki koefisien regresi sebesar 0.85 dengan nilai

P= 0.348 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan saran terhadap

pengambilan keputusan karir rasional diterima. Hal ini berarti dukungan saran

tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir rasional.

d. Pengujian proporsi varians terhadap pengambilan keputusan karir

rasional

Selanjutnya penulis ingin mengetahui proporsi varian sumbangan dari tiap

variabel independen. Untuk itu penulis melakukan analisis regresi berganda secara

stepwise yaitu dengan menambahkan satu variabel independen setiap melakukan

analisis regresi. Dalam hal ini penulis dapat menghitung pertambahan dari R2

(R2change). Penulis juga menguji apakah pertambahan R2 change signifikan atau

tidak. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Page 92: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

77

Tabel 4.7

Kontribusi masing – masing varian

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa :

1. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 11.4% terhadap

varians pengambilan keputusan karir rasional.

2. Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 7,4% terhadap

varians pengambilan keputusan karir rasional.

3. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 10,8% terhadap

varians pengambilan keputusan karir rasional.

4. Variabel neuroticism memberikan sumbangan sebesar 1,7% terhadap varians

pengambilan keputusan karir rasional.

5. Variabel openness memberikan sumbangan sebesar 3,9% terhadap varians

pengambilan keputusan karir rasional.

6. Variabel dukungan konkret memberikan sumbangan sebesar 2.1 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir rasional.

Page 93: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

78

7. Variabel dukungan emosional memberikan sumbangan sebesar 0 %

terhadap varians pengambilan keputusan karir rasional.

8. Variabel dukungan penghargaan memberikan sumbangan sebesar 1,2 %

terhadap varians pengambilan keputusan karir rasaional.

9. Variabel dukungan saran memberikan sumbangan sebesar 0,3 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir rasaional

4.3.2 Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

a. Penguji R square pengambilan keputusan karir intuitif

Peneliti menggunakan teknik analisis regresi dengan software SPSS.

Dalam regresi ini ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R-Square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable, yang kedua apakah keseluruhan independent variable

berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir

melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent

variable.

Pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa

persen (%) varians yang dijelaskan oleh independent variable. Berikut dapat

dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Model Summary

Page 94: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

79

Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa R-Square sebesar 0,193 atau 19,3%.

Artinya, proporsi varian terhadap variabel pengambilan keputusan karir intuitif

dijelaskan oleh variabel tipe kepribadian big five (Extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, opennes) dan dukungan keluarga (dukungan

konkret, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan saran)

dalam penelitian ini sebesar 19,3%, sedangkan 80,7% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini.

b. Uji F pengambilan karir intuitif

Langkah kedua peneliti menguji apakah seluruh independen variabel memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan karir intuitif.

Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Anovab

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada

kolom paling kanan adalah p=0.000 dengan nilai p<0.05. Sedangkan diketahui

bahwa syarat terpenuhinya nilai Sig. adalah < 0.05, maka hipotesis nihil yang

menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big

five (Extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, opennes) dan

dukungan keluarga (dukungan konkret, dukungan emosional, dukungan

Page 95: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

80

penghargaan, dan dukungan saran) terhadap perilaku pengambilan keputusan

karir intuitif”, ditolak. Artinya sebaliknya yaitu “ada pengaruh yang signifikan

dari tipe kepribadian big five (Extraversion, agreeableness, conscientiousness,

neuroticism, opennes) dan dukungan keluarga (dukungan konkret, dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan saran) terhadap pengambilan

keputusan karir intuitif”.

c. Pengujian koefisien regresi pengambilan keputusan karir intuitif

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing

independent variable Jika sig <0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan

yang berarti variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pengambilan keputusan karir intuitif. Adapun besarnya koefisien regresi

dari masing-masing independent variable terhadap pengambilan keputusan karir

intuitif dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Koefisien Regresi Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

Page 96: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

81

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.10, maka persamaan regresinya

sebagai berikut: (*signifikan)

Pengambilan keputusan karir intuitif= 21.730 + 0.189 (extraversion)* + 0.147

(agreeableness)* + 0.156 (conscientiousness)* + -0.066 (neuroticism) + 0.077

(openness) + 0.126 (dukungan konkret) + -0.077 (dukungan emosional) + -0.75

(dukungan penghargaan) + 0.17 (dukungan saran) + e.

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat tiga variabel

yang nilai koefisien regresinya signifikan, yaitu ; (1) extraversion, (2)

agreeableness, (3) conscientousness. Sementara enam variabel lain tidak

signifikan, penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing

independen variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel extraversion memiliki koefisien regresi sebesar 0.189 dengan nilai

P= 0.012 (<0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari extraversion terhadap

Page 97: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

82

pengambilan keputusan karir intuitif ditolak. Hal ini berarti extraversion

memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir rasional. Dengan

arah positif yang artinya semakin tinggi extraversion maka akan semakin

tinggi pengambilan keputusan karir intuitif.

2. Variabel agreeableness memiliki koefisien regresi sebesar 0.147 dengan nilai

P= 0.041 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari agreeableness terhadap

pengambilan keputusan karir intuitif ditolak. Hal ini berarti agreeableness

memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir intuitif. Dengan

arah positif yang artinya semakin tinggi agreeableness maka akan semakin

tinggi pengambilan keputusan karir intuitif.

3. Variabel conscientiousness memiliki koefisien regresi sebesar 0.158 dengan

nilai P= 0.044 (<0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari conscientiousness

terhadap pengambilan keputusan karir intuitif ditolak. Hal ini berarti

conscientiousness memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karir

intuitif. Dengan arah positif yang artinya semakin tinggi conscientiousness

maka akan semakin tinggi pengambilan keputusan karir intuitif.

4. Variabel neuroticism memiliki koefisien regresi sebesar -0.071 dengan nilai

P= 0.360 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari neuroticism terhadap

pengambilan keputusan karir intuitif diterima. Hal ini berarti neuroticism tidak

memiliki pengaruh siginifikan terhadap pengambilan keputusan karir intuitif.

Page 98: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

83

5. Variabel openness memiliki koefisien regresi sebesar 0.075 dengan nilai P=

0.327 (<0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari openness terhadap pengambilan

keputusan karir intuitif diterima. Hal ini berarti openness tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan karir intuitif.

6. Variabel dukungan konkret memiliki koefisien regresi sebesar 0.133 dengan

nilai P= 0.132 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan konkret

terhadap pengambilan keputusan karir intuitif diterima. Hal ini berarti

dukungan konkret tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan karir intuitif.

7. Variabel dukungan emosional memiliki koefisien regresi sebesar -0.007

dengan nilai P= 0.943 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan

emosional terhadap pengambilan keputusan karir intuitif diterima. Hal ini

berarti dukungan emosional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir intuitif.

8. Variabel dukungan penghargaan memiliki koefisien regresi sebesar -0.076

dengan nilai P= 0.503 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan

penghargaan terhadap pengambilan keputusan karir intuitif diterima. Hal ini

berarti dukungan penghargaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir intuitif.

Page 99: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

84

9. Variabel dukungan saran memiliki koefisien regresi sebesar 0.017 dengan nilai

P= 0.870 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan saran terhadap

pengambilan keputusan karir intuitif diterima. Hal ini berarti dukungan saran

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan karir

intuitif.

d. Pengujian Proposi Varians Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

Selanjutnya penulis ingin mengetahui proporsi varian sumbangan dari tiap

variabel independen. Untuk itu penulis melakukan analisis regresi berganda secara

stepwise yaitu dengan menambahkan satu variabel independen setiap melakukan

analisis regresi. Dalam hal ini penulis dapat menghitung pertambahan dari R2

(R2change). Penulis juga menguji apakah pertambahan R2 change signifikan atau

tidak. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11

Kontribusi masing – masing varian

Page 100: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

85

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa:

1. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 10 % terhadap varians

pengambilan keputusan karir intuitif.

2. Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 4,3 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir intuitif.

3. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 3 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir intuitif.

4. Variabel neuroticism memberikan sumbangan sebesar 0,4 % terhadap varians

pengambilan keputusan karir intuitif.

5. Variabel openness memberikan sumbangan sebesar 0,6 % terhadap varians

pengambilan keputusan karir intuitif.

6. Variabel dukungan konkret memberikan sumbangan sebesar 0,7 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir intuitif.

7. Variabel dukungan emosional memberikan sumbangan sebesar 0,1 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir intuitif.

Page 101: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

86

8. Variabel dukungan penghargaan memberikan sumbangan sebesar 0,2 %

terhadap varians pengambilan keputusan karir intuitif.

9. Variabel dukungan saran memberikan sumbangan sebesar 0 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir intuitif.

4.3.3 Pengambilan Keputusan Karir Dependen

a. Penguji R square Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Peneliti menggunakan teknik analisis regresi dengan software SPSS. Dalam

regresi ini ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R-Square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable, yang kedua apakah keseluruhan independent variable

berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir

melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent

variable.

Pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen

(%) varians yang dijelaskan oleh independent variable. Berikut dapat dilihat pada

tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Model Summary

Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa R-Square sebesar 0,044 atau 4,4%.

Artinya, proporsi varian terhadap variabel pengambilan keputusan karir dependen

Page 102: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

87

dijelaskan oleh variabel tipe kepribadian big five (Extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, opennes) dan dukungan keluarga (dukungan

konkret, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan saran)

dalam penelitian ini sebesar 4,4%, sedangkan 95,6% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini.

b. Uji F Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Langkah kedua peneliti menguji apakah seluruh independen variabel memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan karir dependen.

Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Anovab

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.13, dapat dilihat bahwa nilai P (Sig.) pada

kolom paling kanan adalah p=0.419 dengan nilai p>0.05. Sedangkan diketahui

bahwa syarat terpenuhinya nilai Sig. adalah < 0.05, maka hipotesis nihil yang

menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big

five (Extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, opennes) dan

dukungan keluarga (dukungan konkret, dukungan emosional, dukungan

penghargaan, dan dukungan saran) terhadap perilaku pengambilan keputusan karir

dependen”, diterima. Artinya sebaliknya yaitu “tidak ada pengaruh yang

Page 103: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

88

signifikan dari tipe kepribadian big five (Extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, opennes) dan dukungan keluarga (dukungan

konkret, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan saran)

terhadap pengambilan keputusan karir dependen”.

c. Pengujian Koefisien Regresi Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing

independent variable Jika sig <0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan

yang berarti variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pengambilan keputusan karir dependen. Adapun besarnya koefisien

regresi dari masing-masing independent variable terhadap pengambilan keputusan

karir dependen dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14

Koefisien Regresi Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.14, maka persamaan regresinya

sebagai berikut: (*signifikan)

Page 104: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

89

Pengambilan keputusan karir dependen= 45.763 + 0.029 (extraversion) + -0.177

(agreeableness) + 0.070 (conscientiousness) + -0.044 (neuroticism) + 0.118

(openness) + 0.045 (dukungan konkret) + 0.120 (dukungan emosional) + -0.026

(dukungan penghargaan) + 0.003 (dukungan saran) + e.

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat satu

variabel yang nilai koefisien regresinya signifikan, yaitu ; (1) agreeableness.

Sementara delapan variabel lain tidak signifikan, penjelasan dari nilai koefisien

regresi yang diperoleh masing-masing independen variabel adalah sebagai

berikut:

1. Variabel extraversion memiliki koefisien regresi sebesar 0.029 dengan nilai

P= 0.734 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari extraversion terhadap

pengambilan keputusan karir dependen diterima. Hal ini berarti extraversion

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan karir

dependen.

2. Variabel agreeableness memiliki koefisien regresi sebesar -0.177 dengan nilai

P= 0. 029 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak

ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari agreeableness terhadap

pengambilan keputusan karir dependen ditolak. Hal ini berarti agreeableness

memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan karir

dependen. Dengan arah negatif yang artinya semakin rendah agreeableness

maka akan semakin tinggi pengambilan keputusan karir dependen.

Page 105: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

90

3. Variabel conscientiousness memiliki koefisien regresi sebesar 0.073 dengan

nilai P= 0.406 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari conscientiousness

terhadap pengambilan keputusan karir dependen diterima. Hal ini berarti

conscientiousness tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan karir dependen.

4. Variabel neuroticism memiliki koefisien regresi sebesar -0.44 dengan nilai P=

0.960 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari neuroticism terhadap

pengambilan keputusan karir dependen diterima. Hal ini berarti neuroticism

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan karir

dependen.

5. Variabel openness memiliki koefisien regresi sebesar 0.119 dengan nilai P=

0.170 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang siginfikan secara statistik dari openness terhadap pengambilan

keputusan karir dependen diterima. Hal ini berarti openness tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan karir dependen.

6. Variabel dukungan konkret memiliki koefisien regresi sebesar -0.049dengan

nilai P= 0.621 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan konkret

terhadap pengambilan keputusan karir dependen diterima. Hal ini berarti

dukungan konkret tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan karir dependen.

Page 106: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

91

7. Variabel dukungan emosional memiliki koefisien regresi sebesar 0.119 dengan

nilai P= 0.267 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh ang siginfikan secara statistik dari dukungan emosional

terhadap pengambilan keputusan karir dependen diterima. Hal ini berarti

dukungan emosional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir dependen.

8. Variabel dukungan penghargaan memiliki koefisien regresi sebesar -0.028

dengan nilai P= 0.830 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan

penghargaan terhadap pengambilan keputusan karir dependen diterima. Hal ini

berarti dukungan penghargaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir dependen.

9. Variabel dukungan saran memiliki koefisien regresi sebesar 0.003 dengan

nilai P= 0.983 (>0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang siginfikan secara statistik dari dukungan saran

terhadap pengambilan keputusan karir dependen diterima. Hal ini berarti

dukungan saran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan karir dependen.

d. Pengujian Proporsi Varians Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Selanjutnya penulis ingin mengetahui proporsi varian sumbangan dari tiap

variabel independen. Untuk itu penulis melakukan analisis regresi berganda secara

stepwise yaitu dengan menambahkan satu variabel independen setiap melakukan

analisis regresi. Dalam hal ini penulis dapat menghitung pertambahan dari R2

Page 107: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

92

(R2change). Penulis juga menguji apakah pertambahan R2 change signifikan atau

tidak. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15

Kontribusi masing – masing varian

Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa:

1. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 0,2 % terhadap varians

pengambilan keputusan karir dependen.

2. Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 1,2 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir dependen.

3. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 1,2 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir dependen.

4. Variabel neuroticism memberikan sumbangan sebesar 0 % terhadap varians

pengambilan keputusan karir dependen.

5. Variabel openness memberikan sumbangan sebesar 1 % terhadap varians

pengambilan keputusan karir dependen.

Page 108: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

93

6. Variabel dukungan konkret memberikan sumbangan sebesar 0 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir dependen.

7. Variabel dukungan emosional memberikan sumbangan sebesar 0,8 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir dependen.

8. Variabel dukungan penghargaan memberikan sumbangan sebesar 0 %

terhadap varians pengambilan keputusan karir dependen.

9. Variabel dukungan saran memberikan sumbangan sebesar 0 % terhadap

varians pengambilan keputusan karir dependen.

Page 109: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

94

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengukur apakah ada pengaruh dari tipe kepribadian big five

(extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, opennes) dan

dukungan keluarga (dukungan konkret, dukungan emosional, dukungan

penghargaan, dan dukungan saran) terhadap pengambilan keputusan karir

rasional, pengambilan keputusan karir intuitif dan pengambilan keputusan karir

dependen.

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan, didapatkan tiga kesimpulan dalam

penelitian ini. Kesimpulan yang pertama adalah ada pengaruh yang signifikan dari

extraversion, conscientiousness, dan openness terhadap pengambilan keputusan

karir rasional pada siswa/i MAN. Variabel yang paling besar pengaruhnya

terhadap pengambilan keputusan karir rasional adalah conscientiousness.

Kesimpulan yang kedua adalah ada pengaruh yang signifikan dari

extraversion, agreeableness, conscientiousness terhadap pengambilan keputusan

karir intuitif pada siswa/i MAN. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap

pengambilan keputusan karir intuitif adalah extraversion.

Kesimpulan yang ketiga adalah tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe

kepribadian big five (Extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,

opennes) dan dukungan keluarga (dukungan konkret, dukungan emosional,

Page 110: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

95

dukungan penghargaan, dan dukungan saran) terhadap pengambilan keputusan

karir dependen pada siswa/i MAN.

5.2 Diskusi

Adapun diskusi hasil penelitian ini terkait dengan tiga hasil yang diperoleh, yaitu

meliputi pengambilan keputusan karir rasional, pengambilan keputusan karir

intuitif dan pengambilan keputusan karir dependen.

Pada penelitian ini, variabel tipe kepribadian big five berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan karir rasional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fabio, Palazzeschi dan Bar on (2012) yang menunjukkan bahwa

kepribadian mempengaruhi pengambilan keputusan karier, walaupun berbeda

teori tapi mendukung penelitian terhadap siswa dan siswi MAN 2 Cianjur. Dalam

hal ini pendekatan rasional juga membantu seseorang dalam perencanaan

pencapaian tujuan karirnya, dimana adanya perencanaan dan evaluasi yang dapat

dilakukan agar dapat mencapai pengambilan keputusan karir sesuai yang dicapai

(Khan, Riaz, Batool, & Riaz, 2016). Tipe kepribadian big five merupakan variabel

yang tidak berdiri sendiri. Tipe kepribadian big five memiliki beberapa dimensi

yang mengukur kemampuan berbeda. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa

tidak semua dimensi tipe kepribadian big five memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pengambilan keputusan karir rasional.

Berdasarkan nilai koefisien regresi, extraversion. conscientiousness, dan

openness memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengambilan

keputusan karir rasional pada siswa dan siswi MAN 2 Cianjur. Hal ini berarti

Page 111: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

96

bahwa semakin tinggi extraversion, conscientiousness, dan openness maka

semakin tinggi pula kemampuan pengambilan keputusan karir rasional seseorang.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pejak dan Kosir (2007)

menemukan bahwa kepribadian mempengaruhi pengambilan keputusan karir.

Hasil penelitiannya menemukan bahwa individu yang tinggi pada skor

extraversion, conscientiousness, openness dan kestabilan emosi akan lebih

kompeten dalam mengambil suatu keputusan.

Penulis berasumsi bahwa pada pengambilan keputusan karir rasional

dipengaruhi oleh extraversion, karena siswa dan siswi MAN 2 Cianjur memiliki

kepribadian yang ceria, senang berbicara, senang berkumpul, dan lebih terbuka.

Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang karir dan siswa menjadi

lebih yakin terhadap dirinya sendiri. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Chen dan Su Ann Liew (2015) yang meyatakan bahwa remaja di Malaysia akan

mudah mengambil keputusan jika remaja tersebut memiliki nilai extraversion

yang tinggi, walaupun berbeda teori tetapi hasilnya mendukung penelitian di

MAN 2 Cianjur.

Kemudian conscientiousness memiliki pengaruh terhadap pengambilan

keputusan karir rasional, karena siswa dan siswi MAN 2 Cianjur memiliki

kepribadian yang ditandai dengan keteraturan, terkontrol, terorganisasi, ambisius,

terfokus pada pencapaian dan memiliki disiplin diri. Sehingga individu dapat

membuat beberapa pertimbangan yang logis dan perencanaan yang matang

sebelum membuat keputusan mengenai karirnya. Hal ini sejalan dengan penelitian

Jeffe dan cott (Kummerow, 1991) yang berpendapat bahwa conscientiousness

Page 112: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

97

memiliki positif tinggi pada koefisien regresi, dapat di artikan bahwa semakin

tinggi nilai conscientiousness maka semaking tinggi kemampuan dalam

menentukan pengambilan keputusan karir nya. Keputusan yang dihasilkan bersifat

objektif, logis dan mendekati kebenaran. Harren (1979) mengungkapkan bahwa

pengambilan keputusan karir rasional dapat meningkatkan kematangan karir pada

individu karena menggunakan cara yang sistematis dan rasional dalam mengambil

keputusan.

Kemudian openness memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan karir rasional, karena siswa dan siswi MAN 2 Cianjur memiliki

kepribadian yang ditandai dengan kepribadian yang imajinatif, kreatif, inovatif,

keterbukaan cara berpikir serta memiliki keingintahuan yang tinggi. Sehingga

siswa dapat berpikir lebih luas dan mencari lebih banyak informasi mengenai

karirnya sebelum individu tersebut mengambil keputusan mengenai karirnya.

Sedangkan agreeableness tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pengambilan keputusan karir rasional. Penulis mengansumsikan bahwa

siswa dan siswi MAN 2 Cianjur dengan tipe kepribadian agreeableness yang

ditandai dengan kepribadian yang mudah percaya, pengalah belum bisa membuat

beberapa pertimbangan yang logis dan perencanaan yang matang sebelum

membuat keputusan mengenai karirnya.

Kepribadian neuroticism tidak memiliki pengaruh yangs signifikan

terhadap pengambilan keputusan karir rasional. Penulis mengasumsikan bahwa

siswa dan siswi MAN 2 Cianjur dengan tipe kepribadian neuroticism yang

Page 113: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

98

ditandai dengan kepribadian seperti penuh kecemasan, tempramental tidak dapat

membuat beberapa pertimbangan yang logis dan realistis, sehingga tidak dapat

membuat perencanaan yang matang sebelum mengambil keputusan mengenai

karirnya.

Hasil penelitian selanjutnya ditemukan tipe kepribadian big five memiliki

pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pengambilan keputusan karir

intuitif. Tipe kepribadian big five yang berpengaruh positif dan signifikan yaitu

variabel extraversion, agreeableness, dan conscientiousness. Hal ini berarti

semakin tinggi extraversion, agreeableness, dan conscientiousness maka semakin

tinggi pula kemampuan pengambilan keputusan intuitif seseorang.

Dalam penelitian ini extraversion yang mempengaruhi pengambilan

keputusan karir intuitif, yang berarti seseorang yang memiliki kepribadian ceria,

senang berbicara, dan menyenangkan dapat mengambil keputusan dengan cepat

berdasarkan perasaan atau emosinya, sehingga seseorang yang memiliki tipe

kepribadian extraversion yang baik, akan dapat mengaktualisasikan dirinya dalam

pengambilan keputusan karir intuitif.

Kemudian agreeableness memiliki pengaruh terhadap pengambilan

keputusan karir intuitif. Peneliti berasumsi, karena siswa dan siswi MAN 2

Cianjur memiliki kepribadian yang ditandai dengan mudah percaya dan mudah

menerima akan suatu hal. Sehingga individu tersebut membutuhkan waktu yang

singkat dalam megambil suatu keputusan mengenai karirnya, dengan beberapa

pertimbangan lainnya yang tidak diperhatikan.

Page 114: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

99

Kemudian conscientiousness memiliki pengaruh terhadap pengambilan

keputusan karir intuitif, karena siswa dan siswi MAN 2 Cianjur memiliki

kepribadian yang ditandai dengan ambisius terfokus pada pencapaian dan

memiliki disiplin diri. Sehingga individu dapat mengambil keputusan mengenai

karirnya dengan baik walau dengan hanya wakktu yang singkat.

Sedangkan pada dua tipe kepribadian big five lainnya memiliki pengaruh

yang tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan karir intuitif yaitu

neuroticism. Penulis berasumsi bahwa siswa dan siswi MAN 2 Cianjur yang

memiliki kepribadian penuh kecemasan, emosional, serta rentan terhadap

gangguan yang berhubungan dengan stress belum bisa mengambil suatu

keputusan mengenai karirnya dengan waktu yang singkat. Openness juga tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan karir intuitif.

Penulis berasumsi bahwa siswa dan siswi MAN 2 Cianjur yang memiliki

kepribadian penasaran serta keingintahuan yang tinggi juga belum dapat

mengambil suatu keputusan mengenai karirnya dengan cepat dan berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan karirmya.

Adapun tipe kepribadian big five tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir dependen. Peneliti berasumsi bahwa siswa dan siswi

MAN 2 Cianjur dapat membuat keputusan sendiri mengenai karirnya.

Dikarenakan mereka yang memiliki tipe pengambilan keputusan karir dependen

biasanya cenderung dipengaruhi oleh orang lain dan memiliki tingkat kematangan

dalam keputusan yang lambat, sehingga cenderung mudah kehilangan rasa

pemenuhan atau kepuasaan pribadinya (Park & Yang. 2014).

Page 115: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

100

Selanjutnya yaitu variabel dukungan keluarga, dukungan keluarga terbagi

menjadi empat yakni dukungan konkret, dukungan emosonal, dukungan

penghargaan dan dukungan saran. Proses pengambilan keputusan karir secara

garis besar dipengaruhi salah satunya yaitu mencari informasi tentang karir dari

keluarga dan pengalaman diri, karena keluarga lebih dekat dengan kehidupan

sehari-hari (Johnson, 1994).

Hasil penelitian yang dilakukan di MAN 2 Cianjur yaitu tidak ada

pengaruh yang signifikan dari dukungan keluarga terhadap pegambilan keputusan

karir rasional, pengambilan keputusan karir intuitif, dan pengambilan keputusan

karir dependen. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Istifaran. F

(2016) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari dukungan

keluarga terhadap pengambilan keputusan karir. Ini dapat disebabkan karena ada

beberapa faktor pada diri siswa seperti semakin mandirinya siswa dalam

menentukan pilihan karirnya sendiri tanpa memperdulikan pendapat orang tua

maupun anggota keluarga lainnya, pencarian informasi yang berkaitan dengan

karir yang sedang dijalani saat ini merupakan wujud dari kemandirian siswa.

Pada pengangambilan keputusan rasional, peneliti berasumsi bahwa

siswa/i MAN 2 Cianjur merasa belum mendapatkan dukungan dari keluarganya,

baik dari dukungan nyata, dukungan emosional, dukungan penghargaan dan

dukungan saran. Adapun rencana dan persiapan yang telah disusun untuk karirnya

belum mendapat dukungan dari keluarganya, sedangkan banyak hal yang bisa

didapat apabila rencana awal untuk karir itu didukung penuh oleh keluarga.

Dalam pengambilan keputusan karir rasional individu dapat membuat rencana

Page 116: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

101

yang baik, adanya dukungan dari orang terdekat dalam setiap keputusan yang

diambil, dan secara peningkatan kapasitas diri yang memerlukan biaya tambahan

juga bisa didapatkan oleh siswa tersebut.

Selanjutnya tidak ada pengaruh yang signifikan dari dukungan keluarga

terhadap pengambilan keputusan karir intuitif, yang berarti siswa dan siswi MAN

2 Cianjur belum mendapatkan dukungan nyata, dukungan emosional, dukungan

penghargaan, dan dukungan saran. Padahal apabila individu mendapatkan

dukungan dalam bentuk empati, ada bila dibutuhkan serta dukungan yang

diberikan berupa nasehat atau masukan dari anggota keluarga dapat

mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan karir. Individu cenderung

lebih percaya diri, memiliki komitmen terhadap pekerjaan, memiliki perasaan

yang baik tentang karir masa depannya dan dapat mempunyai sifat kepastian

dalam mengambil keputusan (Xing, 2016). Terlebih tipe pengambilan keputusan

karir intuitif berdasarkan emosi atau perasaannya.

Hasil penelitian terakhir yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan dari

dukungan keluarga terhadap pegambilan keputusan karir dependen. Penulis

berasumsi bahwa siswa dan siswi MAN 2 Cianjur cenderung tidak bergantung

kepada keluarga. Karena seseorang dengan pengambilan keputusan karir

dependen cenderung bergantung kepada orang lain. Hal ini mungkin karena

kemandirian yang biasanya dimiliki siswa dan siswi MAN, atau karena kurang

dekatnya antara individu dengan keluarganya dan lebih cenderungnya remaja

lebih dekat dengan teman sebayanya atau guru di sekolah. Penulis juga berasumsi

Page 117: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

102

dengan latar belakang keluarganya sebagai petani atau buruh sehingga anak tidak

mendapat dukungan keluarga.

5.3 Saran

Pada penelitian ini, ada banyak kekurangan terdapat didalamnya. Sehingga

penting untuk diperbaiki pada penelitian selanjutnya. Adapun saran dalam

penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu teoritis dan saran praktis yang semoga

dapat bermanfaat bagi pembaca pada penelitian ini.

5.3.1 Saran Teoritis

1. Dalam penelitian ini alat ukur yang dimodifikasi peneliti masih belum baik,

untuk itu pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih memperhatikan

penggunaan alat ukur.

2. Penelitian ini menggunakan studi pendahuluan untuk melihat apakah

fenomena yang diteliti sesuai dengan yang ada di sekolah tersebut, namun

hanya menggunakan metode wawancara langsung pada para siswa dan siswi.

Sebaiknya pada penelitian berikutnya menggunakan studi pendahuluan dengan

cara lain seperti kuesioner dan FGD (Focus Group Discussion).

5.3.2 Saran Praktis

1. Pada penelitian kali ini ditemukan bahwa extraversion memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap pengambilan keputusan karir rasional dan intuitif,

disarankan bagi pihak sekolah agar mengadakan kegiatan yang dapat membuat

siswa lebih mudah bergaul dan antusias, seperti bimbingan konseling

Page 118: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

103

kelompok yang diisi dengan saling sharing. Sehingga siswa dapat menggali

informasi mengenai karir dengan baik.

2. Kepribadian Conscientiousness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir rasional dan intuitif. Penulis menyarankan agar

siswa didorong untuk lebih teliti dan gigih dalam mengerjakan tugas, serta

membuat perencanaan-perancanaan mengenai karir. Sehingga dapat

mengambil suatu keputusan mengenai karir dengan lebih baik.

Page 119: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

104

DAFTAR PUSTAKA

Afzal, A., Atta, M., & Shujja, S. (2013). Emotional intelligence as predictor of

career decision making among university undergraduates. Journal of

behavioural science, 23 (1), 404-413.

Ali Uzma., Shah Erum. (2013). Career decision difficulty as a predictor of

environmental mastery and self esteem in college students. Social and

behavioral sciences 84 : 1119 – 1123.

Bacanli, F. (2012). An examination of the relationship amongst decision making

strategies and ego identity statuses. Education and Science, 37 (163), 17-

28.

Brown, D. (2002). Career choice and development (4th Ed). John Wiley & Sons,

Inc.

Bubic, A. (2014). Decision making characteristics and decision styles predict

adolescents’s career choice satisfaction. Springer Science and Business.

doi: 10.1007/s12144-014-9226-5

Costa, P.T. Jr., & McCrae, R.R. (1995). Domains and facets: hierarchical

personality assessment using the revised NEO personality inventory.

Journal of Personality Assessment, 64 (1), 21-50.

doi:10.1207/s15327752jpa6401_2.

Creed, Patton, & Prideaux. (2006). Causal relationship between career indecision

and career decision-making selfefficacy: A longitudinal cross-lagged

analysis. Journal of Career Development. 33(1):pp. 47-65

Dolan, P., Canavan, J., & Pinkerton, J. (2006). Family support as a reflective.

practice. London: Jessica Kingsley.

Fabio, A. D., Palazzeschi, L., & Bar-On, R. (2012). The role of personality traits,

core self-evaluation, and emotional intelligence in career decision-making

difficulties. Journal of Employment Counseling.(49),118-129.

Fabio, A. D., & Kenny, M. E. (2011). Promoting emotional intelligence and

career decision making among italian high school students. Journal of

Career Assessment. 19 (1), 21-34.

Fabio, A. D., Palazzeschi, L., Asulin-Peretz, L., & Gati, I. (2012). Career

indecision versus indecisiveness: associations with personality traits and

emotional intelligence. Journal of Career Assessment. 21 (1), 42-56. doi:

10.1177/1069072712454698

Fadilla, F., Sinring, A., & Aryani, F. (2015). Pengembangan model e-career untuk

meningkatkan keputusan karir siswa SMA negeri 3 makassar. Jurnal

Psikologi Pendidikan & Konseling. 1 (2), 170-179.

Page 120: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

105

Gati, I., Krausz, M., & Osipow, S. (1996). A taxonomy of difficulties in career

decision making. Journal of counseling psychology, 43, 510-526. DOI

10.1037/00220167.43.4.510

Gati, I., Landman, S., Davidovitch, S., Asulin-Peretz, L., & Gadassi, R. (2010).

From career decision-making styles to career decision making profiles: A

multidimensional approach. Journal of Vocational Behavior, 76, 277–291.

doi: 10.1016/j.jvb.2009.11.001

Goldberg, L.R. (1992). The development of markers for the Big-Five factor

structure. Psychological Assessment, 4, 26-42. doi:10.1037/1040-

3590.4.1.26

Guralnick, M. J. (2006). Family influences on early development: Integrating the

science of normative development, risk & disability and intervention.

Oxford, UK: Blackwell Publishers.

Gati, I., Ryzhik, T., & Vertsberger, D. (2013). Preparing young veterans for

civilian life: The effects of a workshop on career decision-making

difficulties and self-efficacy. Journal of Vocational Behavior. 83 (2013),

373-385

Harren, A.V. (1976). Tiedeman's approach to career development. Career

Development Review, 25 (7), 895-916.

Harren, A.V. (1979). A model of career decision making for college students.

Journal of Vocational Behavior, 14, 119-133. doi: 10.1037/0022-

0167.37.2.160

Hurlock, Elizabeth. (1991). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Erlangga

Istifarani, F. (2016). Pengaruh dukungan keluarga terhadap pengambilan

keputusan karir siswa kelas x di SMK negeri 1 Depok. E-Journal

Bimbingan dan Konseling Edisi. 4 (5), 1-11.

Jiang, Z. (2014). Emotional intelligence and career decision-making self-efficacy:

national and gender differences. Journal of employment counseling. 5,

112-124.doi: 10.1002/j.2161-1920.2014.00046.x

Johnson, S. B. (1994). Decision style and information gathering adolescent

decision making styles and "fact finding". Paper Presented at the 1994

Australian Association for Research in Education.

Jones, L. K., & Lohmann, R. C. (1998). The Career Decision Profile: Using a

Measure of Career Decision Status in Counseling. Journal of Career

Assessment, 6(2), 209–230. doi:10.1177/106907279800600207

Kaur, H., Kaur, H., & Venkateashan, M. (2015). Factors determining family

support and quality of life of elderly population. International Journal of

Page 121: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

106

Medical Science and Public Health. 4 (8), doi: 1049-1053.

10.5455/ijmsph.2015.21012015220

Kelly, R. R., & Hatcher, T. (2013). Decision-making self-efficacy and barriers in

career decision making among community college students. Community

College Journal of Research and Practice. 37 (2), 103-113. doi:

10.1080/10668926.2011.585114

Khan, E. A., Riaz, M. N., Batool, N., & Riaz, M. A. (2016). Emotional

intelligence as a predictor of decision making styles among university

students. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences. 6 (4),

93-99.

Kummerow, J. M. (1991). New direction in career planning. Palo Arto.

California: CPP Book.

Laura, N., Ferrari, L., & Solberg, V. S. (2007). Career search self-efficacy, family

support, and career indecision with italian youth. Journal of Career

Assessment. 15 (2), 181-193.

Li Shan Chen & Su Ann Liew. (2015) Factors influencing career decision-making

difficulties among graduating students from Malaysian private higher

educational institutions. Journal of career development, 24, 105-138.

Mau, W. C. (2000). Cultural differences in career decision-making styles and self-

efficacy. Journal of vocational behavior, 57 (3), 365-378.

doi:10.1006/jvbe.1999.1745

Metheny, J., & McWhirter, E. H. (2013). Contributions of social status and family

support to college students’ sareer decision self-efficacy and outcome

expectations. Journal of Career Assessment. 21 (3), 378-394. doi:

10.1177/1069072712475164

Mischel, Walter,. Shoda, Yuichi,. & Ayduk, Ozlem. (2008). Introduction to

personality toward an integrative science of the person. USA: John Wiley

& Sons, Inc.

Morgan, T,. & Ness, D. (2012). Career decision making difficulties of first year

studens. Journal of vocational behavior, 43, 218-232.

Mudhovozi,P., & Chireshe, R.(2012). Socio-demographic factors influencing

career decision-making among undergraduate psychology students in

south africa. Journal of vocational behavior 31 (2), 167-176. doi:

10.1080/09718923.2012.11893025

Munandir. (1996). Program bimbingan karier di sekolah. Jakarta: Jalan Pintu

Satu.

Nawaz, S., & Gilani, N. (2011). Relationship of parental and peer attachment

bonds with career decisionmaking self-efficacy among adolescents and

postadolescents. Journal of behavioural sciences, 21 (1), 33-47.

Page 122: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

107

Ngunjiri, F.G. (2013). Decisiveness in career choices among secondary school

students in Kiambu west district Kenya. Thesis. Kenyatta Univeristy

Nurfitriyanta, K. (2017). Pengaruh tipe kepribadian big five dan pola asuh

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir siswa. Skripsi Fakultas

Psikologi: UIN Jakarta

Onder,C.F., Kirdok,O., & Isik,E. (2010). High school student career decision

making pattren across parenting styles and parental attachment level.

Journal of psychology counselling and guidance, 8, 263-280.

Osipow, S. H. (1999). Assessing career indecision. Journal of Vocational

Behavior, 55 (1), 147-154. doi: 10.1006/jvbe.1999.1704

Park, M. H., & Yang, K. S. (2014). The relationship between career decision-

making styles and job seeking self-efficacy of college students in korea.

Journal of Asian Vocational Education and Training, 32-39.

Patton, W., & McMahon, M. (2014). Career development and systems theory:

Connecting theory and practice (3th Ed). Rotterdam : Sense Publishers.

Pecjak, Kosir. (2007). Personality motivation factors and difficulties in career

decision making in secondary school students. Journal of psihologijske

teme, 16 (1), 141-158..

Pervin, L. A., & Cervone, D. (2011). Kepribadian: Teori dan Penelitian. Jakarta:

Salemba Humanika

Pervin, L. A., Cervone, D., & John, O. P. (2010). Psikologi Kepribadian: Teori &

Penelitian. Jakarta: Kencana.

Pervin. & John. (2005). Personality. Theory and research. New York: John Wiley

& Sons Inc

Pramudi, H. (2015). Kemampuan pengambilan keputusan karir siswa kelas XI di

SMA Negeri 1 Kutasaro Purbalingga. Skripsi. Universitas Negeri

Yogyakarta.

Sanders, R.P. (2008). The decision making styles, ways of knowing and learning

strategy prferences of clients at a one stop career center. Thesis.

Oklahoma State University.

Santrock, J. W. (2011). Masa perkembangan anak. Jakarta: Salemba Humanika.

Scott, S. G., & Bruce, R. A. (1995). Decision-Making Style: The Development

and Assessment of a New Measure. Educational and Psychological

Measurement, 55 (5), 818–831. doi:10.1177/0013164495055005017

Sukardi, D.K. (1993). Psikologi Pemilihan Karier. Jakarta: Rineka Cipta.

Supatmi, T. (2014). Pengembangan bahan informasi bimbingan pemilihan karir

untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa

Page 123: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

108

SMK Rumpun jurusan ekonomi. Skripsi. Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Taji, D. S. (2015). Pengaruh kecerdasan emosional dan gaya kelekatan terhadap

pengambilan keputusan karir pada siswa dan siswi SMA negeri 36 jakarta.

Skripsi Fakultas Psikologi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Taylor, S. E. (2003). Health psychology. Los Angeles: University of California.

Widyastuti, R. J., & Pratiwi, T. I. (2013). Pengaruh self efficacy dan dukungan

sosial keluarga terhadap kemantapan pengambilan keputusan karir siswa.

Jurnal BK Unesa. 3 (1), 231 - 238.

Xing, X. (2016). Family influences on career decision making self-efficacy of

secondary vocational students in china. A Dissertation submitted to the

Graduate Faculty of The University of Georgia in Partial Fulfillment of the

Requirements for the Degree.

Page 124: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

109

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian

Page 125: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

110

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian

INFORMED CONSENT

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya adalah mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini sedang melakukan penelitian yang

merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana psikologi. Oleh karena itu, saya

mengharapkan bantuan Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Dalam menjawab

kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah, maka anda bebas menentukan

jawaban yang sesuai dengan diri anda. Setiap jawaban dan data yang diberikan akan

dijamin kerahasiannya dan hanya dipakai untuk penelitian ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 2019

Hormat saya,

Windy Tri Wahyuni

Page 126: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

111

Data Responden

Nama/Inisial :

Jenis kelamin : P/L

Usia :

Jurusan Saat ini :

Pendidikan Ayah :

Pendidikan Ibu :

Pekerjaan orang tua :

Ekskul/Organisasi diikuti :

Petunjuk Pengisian

Pada kuesioner A berisi pernyataan-pernyataan yang tidak ada jawaban benar atau

salah. Baca dan pahami terlebih dahulu pernyataan-pernyataan tersebut, kemudian

berikan tanda checklist (√) pada salah satu dari empat kolom yang anda pilih

disamping kanan pernyataan.

Adapun penjelasan kolom disamping kanan pernyataan sebagai berikut:

SS : Sangat sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya bisa membuat Keputusan yang tepat

Page 127: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

112

Skala 1

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya sangat sistematis ketika akan membuat

keputusan penting.

2 Saya harus mengetahui konsekuensi yang ada

ketika mengambil sebuah keputusan.

3

Saya berpikir jangka panjang sehingga butuh waktu

lama sebelum mengambil keputusan penting.

4 Saya berhati-hati dalam membuat rencana sebelum

melakukan sesuatu yang penting.

5 Sekolah MAN ini nampaknya memenuhi harapan

dan kebutuhan saya dengan cukup baik.

6 Saya tidak takut untuk berbicara di kelas ketika

tidak setuju dengan guru.

7 Saya ingin tahu apakah pendidikan lebih lanjut

bermanfaat bagi saya.

8 Saya belajar bersikap tegas untuk mendapatkan apa

yang diinginkan.

9 Saya cukup yakin dengan apa yang saya inginkan.

10 Kelas lanjutan yang saya pilih terlihat menantang.

11 Saya terlibat dalam kelas yang dapat membantu

mengembangkan karir.

12 Saya perlu mempertimbangkan minat dalam

memilih karir.

13 Saya mencoba memutuskan antara dua atau tiga

kemungkinan karir.

14 Saya telah memutuskan untuk menghadapi beberapa

karir.

15 Saya telah memutuskan di bidang yang akan dituju.

16 Saya siap untuk memilih keterampilan khusus

disalah satu bidang.

17 Pada keputusan penting, saya dapat membuat

keputusan dengan cepat.

18 Dalam membuat keputusan, saya hanya percaya

pada perasaan.

19 Saya memutuskan sesuatu tanpa mengecek dan

mencari informasi terlebih dahulu.

20

Saya biasanya membuat keputusan berdasarkan

bagaimana dampaknya saat ini, bukan berdasarkan

dampak dimasa depan.

Page 128: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

113

21 Saya tidak tahu apa yang diharapkan oleh para guru

di kelas.

22 Saya tidak tahu apa yang keluarga harapkan dari

saya.

23 Saya bmulai merasa menjadi bagian dari

sekolah MAN.

24 Saya puas dengan apa yang saya lakukan di

sekolah.

25 Sangat melegakan telah memutuskan karir saya.

26 Saya tidak tahu jurusan apa yang harus diambil

setelah lulus sekolah.

27 Saya menjadi sangat bersemangat saat

membicarakan segala sesuatu tentang karir.

28 Saya senang dengan karir yang saya pilih.

29 Saya tidak tahu apa yang sebenarnya saya inginkan

dari kehidupan.

30 Saya lebih yakin dengan bidang yang tidak saya

inginkan daripada yang diinginkan.

31

Saya tidak tahu apakah saya memiliki kepribadian

yang tepat untuk pekerjaan yang sedang

dipertimbangkan.

32 Saya belum pasti memutuskan karir apapun.

33

Saya bertanya-tanya bagaimana menyesuaikan diri

dengan siswa lain dalam karir.

34 Saya telah melihat beberapa karier, tapi belum tahu

apa yang sebenarnya saya cari.

35 Ketika smembuat keputusan penting bagi saya

mendapatkan saran dari teman-teman.

36 Saya merasa kesulitan ketika

mengambil keputusan yang penting tanpa mendapat

bantuan.

37

Saya tampaknya membutuhkan banyak dorongan

dan dukungan dari orang lain ketika membuat

keputusan.

38

Saya tidak yakin dengan kemampuan dalam

membuat keputusan, jadi biasanya saya

mengandalkan pendapat lain.

39 Saya merasa teman-teman mendukung dalam

mencapai tujuan.

40

Dorongan dan dukungan yang didapatkan dari para

guru telah membantu saya untuk berusaha

lebih keras dan baik.

Page 129: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

114

41 Saya mendapatkan banyak masukan positif dari

guru.

42 Saya menikmati terlibat dalam kegiatan kelompok

dengan siswa lain.

43 Butuh banyak pertimbangan untuk membuat saya

berubah pikiran tentang karir.

44 Saya perlu menemui guru bimbingan konseling

untuk membantu merencanakan karir.

45 Saya belum cukup pengalaman untuk

pekerjaan dalam karir.

46 Saya berharap orang-orang disatu bidang akan

menerima saya.

47 Saya belum dapat memutuskan karir karena minat

terus berubah.

48 Orang-orang di bidang saya memiliki harapan

tertentu terhadap saya.

Skala 2

“Saya adalah orang yang . . . .”

No Pernyataan Skala

SS S TS STS

1. Aktif berbicara

2. Cenderung mencari kesalahan orang lain

3. Mengerjakan pekerjaan dengan teliti

4. Tertekan, sedih

5. Kreatif, muncul dengan ide-ide baru

6. Pendiam

7. Membantu dan tidak mementingkan diri sendiri

8. Agak ceroboh

9. Rileks, mampu mengatasi stress dengan baik

10. Penasaran tentang banyak hal yang berbeda

11. Penuh dengan energi

12. Memulai pertengkaran dengan orang lain

13. Pekerja yang dapat diandalkan

Page 130: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

115

14. Dapat bersikap tegang

15. Cerdas, seorang pemikir yang mendalam

16. Mempunyai antusiasme tinggi

17. Memiliki sifat pemaaf

18. Cenderung tidak terorganisisr

19. Sering khawatir

20 Memiliki imajinasi aktif

21. Cenderung tenang

22. Umumnya mempercayai orang lain

23. Cenderung malas

24. Stabil secara emosi, tidak mudah kecewa

25. Pandai merancang sesuatu

26. Memiliki kepribadian yang asertif (tegas)

27. Dingin dan penyendiri

28. Tekun menyelesaikan tugas sampai selesai

29. Mudah murung

30. Menjunjung tinggi nilai artistik dan pengalaman

estetik

31 Terkadang pemalu

32. Penuh perhatian dan baik kepada hampir semua

orang

33. Melakukan sesuatu dengan efisien

34. Tetap tenang dalam situasi tegang

35. Lebih menyukai pekerjaan yang bersifat rutin

36. Ramah, supel

37. Terkadang kasar terhadap orang lain

38. Membuat perencanaan dan mengikuti perencanaan

tersebut

39. Mudah merasa gugup

40. Suka membayangkan (imajinasi) dan bermain

dengan ide-ide

41. Memiliki kertertarikan pada seni

Page 131: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

116

42. Suka bekerjasama dengan orang lain

43. Mudah teralihkan (distract)

44. Berpengalaman dalam bidang seni, musik dan

sastra

Skala 3

No Pernyataan SS S TS STS

1 Keluarga saya memberikan uang jajan yang cukup setiap harinya

2 Keluarga selalu memberikan dukungan pada kegiatan yang saya ikuti

3 Saat ada masalah, keluarga selalu ada untuk saya

4 Ketika sedih, keluarga juga merasakan seperti mereka juga mengalaminya

5 Dengan sabar keluarga mendengarkan keluh kesah yang saya ceritakan

6 Keluarga sering memberikan nasihat kepada saya mengenai masa depan

7 Ketika ada masalah, keluarga memberikan saran kepada saya

8 Saya merasa senang saat keluarga menghargai keputusan saya

9 Keluarga memberikan motivasi saat saya membutuhkannya

10 Keluarga menemani pada setiap aktivitas saya

11 Setiap kegiatan yang saya ikuti disekolah, keluarga membiayai segala kebutuhan saya

12 Keluarga memberikan apresiasi terhadap prestasi yang saya capai

13 Keluarga tidak memberikan kritik ketika saya melakukan kesalahan

14 Keluarga saya mengharapkan saya untuk memenuhi kebutuhan dengan uang sendiri

15 Keluarga mengharapkan saya mencari dana bantuan dari orang lain

16 Keluarga memarahi saya ketika saya menceritakan keluh kesah

17 keluarga selalu sibuk sendiri, ketika saya sedang membutuhkan mereka

18 Keluarga adalah orang yang selalu ada ketika saya butuhkan

Page 132: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

117

19 Setiap saya berhasil mencapai tujuan, keluarga saya selalu memberikan pujian

20 Walaupun saya berhasil mencapai tujuan, keluarga tetap membandingkan dengan teman lainnya

21 Keluarga saya membicarakan kelemahan saya pada orang lain

22 Keluarga saya memberikan arahan ketika saya mulai merasa kesulitan

23 Keluarga menolak ketika saya mengeluarkan pendapat

24 Walaupun dalam keadaan terburuk, keluarga tetap memaksa melakukan yang terbaik.

Page 133: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

118

Lampiran 3

Syntax dan Path Diagram CFA

1. Syntax Pengambilan Keputusan Karir Rasional

UJI VALIDITAS KONSTRUK PKKRAS DA NI=16 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 PM SY FI=PKKRAS.COR MO NX=16 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 14 13 TD 4 3 TD 15 14 TD 16 15 TD 11 5 TD 6 4 TD 15 4

TD 11 7 TD 12 10 TD 13 12 TD 12 8 TD 5 3 TD 6 5 TD 11 10 TD

10 4 TD 14 4 TD 13 7 TD 9 4 TD 16 4 TD 16 2 TD 10 6 TD 12 2

TD 7 6 TD 15 9 TD 14 5 LK PKKINTUITIF PD OU SS TV MI AD=OFF

2. Syntax Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

UJI VALIDITAS KONSTRUK PKKINTUITIF DA NI=16 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 PM SY FI=PKKINTUITIF.COR MO NX=16 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 12 11 TD 8 7 TD 6 5 TD 16 10 TD 12 9 TD 2 1 TD 16 9 TD

16 6 TD 4 3 TD 5 2 TD 11 9 TD 12 8 TD 11 1 TD 15 4 TD 9 8 TD

9 7 TD 16 13 TD 12 1 TD 7 1 TD 14 11 TD 15 14 TD 14 4 TD 15

1 TD 3 2 TD 10 8 TD 14 8 TD 8 6 TD 7 6 TD 14 3 TD 16 5 TD 15

10 TD 15 8 TD 4 2 TD 3 1 LK PKKINTUITIF PD OU SS TV MI AD=OFF

3. Syntax Pengambilan Keputusan Karir Dependen

UJI VALIDITAS KONSTRUK PKKDEPENDEN DA NI=16 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 PM SY FI=PKKDEPENDEN.COR MO NX=16 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 3 1 TD 8 2 TD 11 3 TD 16 15 TD 15 13 TD 4 3 TD 2 1 TD

5 3 TD 13 11 TD 10 4 TD 14 13 TD 7 6 TD 14 4 TD 9 3 TD 12 3

TD 9 8 TD 15 2 TD 13 2 TD 15 9 TD 14 9 TD 12 9 TD 3 2 TD 11

5 TD 7 5 TD 13 5 TD 5 2 TD 11 2 TD 5 1 TD 15 4 TD 13 9 TD 10

Page 134: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

119

9 TD 11 8 TD 8 3 TD 8 5 TD 12 8 TD 10 2 TD 14 2 TD 15 8 TD 6

4 TD 4 2 TD 8 4 TD 15 12 TD 16 13 TD 11 1 TD 5 4 TD 16 14 TD

11 4 TD 15 14 TD 8 1 TD 6 3 TD 13 6 TD 13 7 TD 6 1 TD 7 2 TD

4 1 LK PKKDEPENDEN PD OU SS TV MI AD=OFF

4. Syntax Extraversion

UJI VALIDITAS KONSTRUK EXTRAVERSION DA NI=8 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 PM SY FI=EXTRAVERSION.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 4 3 TD 6 3 TD 6 4 TD 8 2 TD 4 1 TD 8 3 TD 7 6 LK EXTRAVERSION PD OU SS TV MI AD=OFF

5. Syntax Agreeablesness

UJI VALIDITAS KONSTRUK AGREEABLESNESS DA NI=9 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 PM SY FI=AGREEABLESNESS.COR MO NX=9 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 9 5 TD 7 2 TD 5 1 TD 7 4 TD 4 2 TD 9 7 TD 7 5 TD 9 2

TD 5 2 TD 2 1 TD 8 7 TD 6 2 TD 6 4 TD 9 3 LK AGREEABLESNESS PD OU SS TV MI AD=OFF

6. Syntax Conscientiousness

UJI VALIDITAS KONSTRUK CONSCIENTIOUSNESS DA NI=9 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 PM SY FI=CONSCIENTIOUSNESS.COR MO NX=9 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 5 2 TD 9 2 TD 9 5 TD 6 1 TD 4 2 TD 5 4 TD 9 4 TD 8 5 LK CONSCIENTIOUSNESS PD OU SS TV MI AD=OFF

7. Syntax Neuroticism

UJI VALIDITAS KONSTRUK NEUROTICISM

Page 135: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

120

DA NI=8 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 PM SY FI=NEUROTICISM.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 5 2 TD 8 4 TD 7 2 TD 7 5 TD 2 1 TD 4 2 TD 6 3 LK NEUROTICISM PD OU SS TV MI AD=OFF

8. Syntax Openness

UJI VALIDITAS KONSTRUK OPENNESS DA NI=10 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI=OPENNESS.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 9 6 TD 4 1 TD 9 8 TD 5 1 TD 8 4 TD 2 1 TD 6 4 TD 10 9

TD 10 6 TD 10 3 TD 9 2 TD 10 1 LK OPENNESS PD OU SS TV MI AD=OFF

9. Syntax Dukungan Konkret

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKKONKRET DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=DUKKONKRET.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 3 2 TD 5 1 TD 6 4 TD 6 5 TD 5 3 TD 6 3 LK DUKKONKRET PD OU SS TV MI AD=OFF

10. Syntax Dukungan Emosional

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKEOMOSIONAL DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=DUKEMOSIONAL.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 5 4 TD 6 5 TD 3 2 TD 2 1 TD 6 2 LK DUKEOMSIONAL PD OU SS TV MI AD=OFF

11. Syntax Dukungan Penghargaan

Page 136: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

121

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKPENGHARGAAN DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=DUKPENGHARGAAN.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 6 5 TD 3 2 LK DUKPENGHARGAAN PD OU SS TV MI AD=OFF

12. Syntax Dukungan Saran

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKSARAN DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=DUKSARAN.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY FR TD 2 1 LK DUKSARAN PD OU SS TV MI AD=OFF

Page 137: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

122

Path Diagram Pengambilan Keputusan Karir Rasional

Page 138: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

123

Path Diagram Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

Page 139: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

124

Path Diagram Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Page 140: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

125

Path Diagram Extraversion

Path Diagram Agreeablesness

Page 141: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

126

Path Diagram Consscientiousness

Page 142: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

127

Path Diagram Neuroticism

Page 143: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

128

Path Diagram Openness

Path Diagram Dukungan Konkret

Page 144: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

129

Path Diagram Dukungan Emosional

Path Diagram Dukungan Penghargaan

Page 145: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

130

Path Diagram Dukungan Saran

Page 146: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

131

Lampiran 4

Output Regresi

Descriptive Statistics

Pengambilan Keputusan Karir Rasional

Model Summary

Page 147: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

132

ANOVAa

Coefficientsa

Page 148: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

133

Model Summary

Pengambilan Keputusan Karir Intuitif

Model Summary

Page 149: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

134

ANOVAa

Coefficientsa

Page 150: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

135

Model Summary

Pengambilan Keputusan Karir Dependen

Model Summary

Page 151: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

136

ANOVAa

Coefficientsa

Page 152: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

137

Model Summary

Page 153: Untitled - Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

138