Page 1
UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI
INFORMASI ADAPTIF UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN
STRATEGIS INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI: STUDI
KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
INDONESIA
KARYA AKHIR
DEDY KURNIAWAN
1206338081
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JULI 2014
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 2
UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI
INFORMASI ADAPTIF UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN
STRATEGIS INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI: STUDI
KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
INDONESIA
KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Informasi
DEDY KURNIAWAN
1206338081
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JULI 2014
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 3
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 4
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 5
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmatnya saya dapat
menyelesaikan Karya Akhir ini yang berjudul Perancangan Infrastruktur
Teknologi Informasi Adaptif untuk Mendukung Kebutuhan Strategis Institusi
Pendidikan Tinggi: Studi Kasus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Penulisan Karya Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mencapai gelar Magister Teknologi Informasi di Universitas Indonesia. Saya
menyadari sangatlah sulit bagi saya menyelesaikan penelitian ini tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Wahyu Catur Wibowo, M.Sc. dan Bapak Gladhi Guarddin, M.Kom.
selaku dosen pembimbing, yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran
untuk mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada saya dalam menyusun
karya akhir ini;
2. Bapak Dr. Achmad Nizar Hidayanto, S.Kom., M.Kom. dan Bapak Bob
Hardian, Ph.D selaku dosen penguji, yang telah menyediakan waktu serta
memberikan masukan kepada saya dalam menyusun karya akhir ini;
3. Seluruh dosen dan karyawan Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Indonesia;
4. Keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan tiada henti;
5. Rekan-rekan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
6. Sejawat MTI 2012 FA, atas kebersamaan kita selama ini; dan
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun
tulisan karya akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak masih dapat diterima dengan senang hati. Semoga hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di masa depan.
Jakarta, 10 Juli 2014
Penulis
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 6
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 7
vi Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Dedy Kurniawan
Progam Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif untuk
Mendukung Kebutuhan Strategis Institusi Pendidikan Tinggi:
Studi Kasus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam institusi pendidikan membantu
pencapaian institusi pendidikan tersebut meraih posisi di kancah internasional.
Penerapan TI yang selaras dengan strategi institusi pendidikan dalam mencapai
posisi tersebut tentunya memerlukan infrastruktur TI yang dapat beradaptasi
terhadap pesatnya perkembangan teknologi. Infrastruktur TI merupakan landasan
bagi seluruh sistem informasi di suatu organisasi untuk mengelola sumber daya
yang menjadi suatu kebutuhan dasar. Dengan demikian diperlukan suatu
rancangan infrastruktur TI yang mampu beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan strategis institusi pendidikan. Perancangan infrastruktur ini
menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework
(TOGAF) dan Virtualisasi sebagai acuan, melalui tahapan TOGAF Architecture
Development Method (ADM). Diharapkan penelitian ini dapat memberikan
perancangan infrastruktur TI yang adaptif sebagai solusi untuk FKUI dalam
mencapai posisi di kancah internasional.
Kata Kunci : infrastruktur, adaptif, virtualisasi, TOGAF, ADM, pendidikan tinggi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 8
vii Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name : Dedy Kurniawan
Study Program: Magister of Information Technology
Title : Designing of Adaptive Information Technology Infrastructure to
Support Strategic Requirements of Higher Education:
Case Studies Faculty of Medicine Universitas
Implementation of Information Technology (IT) in education institutions helps the
educational institution to compete in the international stage. The implementation
of IT is aligned with the strategy of educational institutions in reaching that
position, would require the IT infrastructure that can adapt to the rapid
development of technology and organizational changes. IT infrastructure is the
foundation for information systems in an organization to manage the resources.
Thus requires an IT infrastructure design that is able to adapt to changing strategic
needs of educational institutions. The design of this infrastructure using the
framework of The Open Group Architecture Framework (TOGAF) and
Virtualization as a reference, through the TOGAF Architecture Development
Method phases (ADM). It is expected that this study can provide an adaptive IT
infrastructure design as a solution to become world class medical education.
Keywords : infrastructure, adaptive, virtualization, TOGAF, ADM, higher
education
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 9
viii Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan .................................................................. 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah .......................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................... 7
1.4 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 7
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10
2.1 Infrastruktur TI ....................................................................................... 10
2.2 Infrastruktur TI Adaptif .......................................................................... 11
2.3 Arsitektur Enterprise .............................................................................. 12
2.4 Virtualisasi .............................................................................................. 14
2.5 Kerangka Kerja Perancangan Arsitektur ................................................ 16
2.5.1 Zachman ...................................................................................... 16
2.5.2 Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) ................ 18
2.5.3 Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF) .............. 19
2.5.4 The Open Group Architecture Framework (TOGAF) ................ 21
2.6 Perbandingan Kerangka Kerja Arsitektur lainnya dengan TOGAF ....... 26
2.7 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 32
2.8 Kerangka Berpikir Penelitian ................................................................. 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 41
3.1 Alur Penelitian ........................................................................................ 41
3.2 Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 43
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 10
ix Universitas Indonesia
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 45
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................. 45
3.5 Metode Penarikan Kesimpulan............................................................... 46
BAB IV PROFIL ORGANISASI ....................................................................... 47
4.1 Sejarah .................................................................................................... 47
4.2 Visi, Misi dan Tata Nilai ........................................................................ 48
4.3 Sasaran Strategis ..................................................................................... 49
4.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 49
4.5 Fasilitas ................................................................................................... 50
4.6 Sumber Daya Manusia ........................................................................... 52
4.7 Statistik Mahasiswa ................................................................................ 53
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 55
5.1 Fase Preliminary: Framework and Principles ........................................ 55
5.1.1 Menentukan kerangka kerja dan metodologi .............................. 61
5.1.2 Komitmen manajemen ................................................................ 61
5.2 Fase Requirement Management ............................................................. 61
5.2.1 Architecture vision ...................................................................... 62
5.2.2 Business architecture .................................................................. 63
5.2.3 Information system architecture ................................................. 63
5.2.4 Technology architecture.............................................................. 64
5.2.5 Opportunities and solutions ........................................................ 64
5.3 Fase Architecture Vision ........................................................................ 64
5.3.1 Visi dan misi FKUI ..................................................................... 64
5.3.2 Tujuan bisnis (business goals) .................................................... 65
5.3.3 Sasaran bisnis (business objective) ............................................. 65
5.3.4 Ruang lingkup (scope) ................................................................ 67
5.3.5 Struktur organisasi ...................................................................... 67
5.3.6 Stakeholder .................................................................................. 67
5.4 Fase Business Architecture ..................................................................... 69
5.4.1 Analisis lingkungan bisnis FKUI ................................................ 69
5.4.1.1 Analisis bisnis internal FKUI .......................................... 69
5.4.1.2 Analisis bisnis eksternal FKUI ........................................ 79
5.4.2 Alternatif strategi bisnis .............................................................. 82
5.4.3 Pemetaan critical success factor (CSF) ...................................... 84
5.5 Fase Information System Architecture ................................................... 84
5.5.1 Arsitektur aplikasi ....................................................................... 84
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 11
x Universitas Indonesia
5.5.1.1 Arsitektur aplikasi saat ini ............................................... 84
5.5.1.2 Arsitektur aplikasi yang diharapkan ................................ 92
5.5.2 Arsitektur data ........................................................................... 100
5.5.2.1 Arsitektur data saat ini ................................................... 100
5.5.2.2 Arsitektur data usulan .................................................... 105
5.6 Fase Technology Architecture .............................................................. 109
5.6.1 Kondisi technology architecture saat ini .................................. 110
5.6.1.1 Data center .................................................................... 110
5.6.1.2 Jaringan data .................................................................. 114
5.6.1.3 Keamanan ...................................................................... 115
5.6.1.4 Fasilitas pendukung infrastruktur TIK .......................... 116
5.6.1.5 Disaster recovery .......................................................... 116
5.6.2 Usulan technology architecture ................................................ 116
5.6.2.1 Identifikasi prinsip teknologi ........................................ 116
5.6.2.2 Mengaplikasikan tren teknologi .................................... 118
5.6.2.3 Mendefinisikan platform teknologi ............................... 120
5.7 Fase Opportunity and Solution ............................................................. 126
5.7.1 Pola solusi pengembangan aplikasi ........................................... 126
5.7.2 Pola solusi pengembangan teknologi ........................................ 129
5.7.3 Rancangan arsitektur teknologi informasi ................................ 133
5.7.4 Topologi infrastruktur teknologi informasi ............................... 134
5.7.5 Rancangan teknologi thin client ................................................ 136
5.7.6 Rancangan teknologi cloud computing ..................................... 138
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 143
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 143
6.2 Saran ..................................................................................................... 144
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 146
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 12
xi Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Sebab-Akibat ....................................................................... 3
Gambar 2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi .................................................... 10
Gambar 2.2 Arsitektur Enterprise ........................................................................ 13
Gambar 2.3 Konsep Virtualisasi .......................................................................... 15
Gambar 2.4 Kerangka kerja Zachman versi 3 ...................................................... 17
Gambar 2.5 Federal Enterprise Architecture Framework .................................... 18
Gambar 2.6 Treasury Enterprise Architecture Framework .................................. 20
Gambar 2.7 Architecture Development Cycle ....................................................... 23
Gambar 2.8 Kerangka berpikir Perancangan Enterprise Architecture pada PT.
XYZ Menggunakan TOGAF ADM Berbasiskan Cloud Computing 33
Gambar 2.9 Kerangka berpikir Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi pada
PT. XYZ Menggunakan Kerangka TOGAF dan Virtualisasi ........... 35
Gambar 2.10 Kerangka berpikir Perencanaan Implementasi virtualisasi: Studi
Kasus PT. XYZ ................................................................................. 36
Gambar 2.11 Kerangka berpikir Perancangan Infrastruktur untuk Layanan Self
Service Intranet ................................................................................. 37
Gambar 2.12 Kerangka berpikir penelitian ........................................................... 39
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................ 42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Fakultas ............................................................. 50
Gambar 5.1 Value Chain Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ................. 70
Gambar 5.2 Eksternal Value Chain FKUI ............................................................ 79
Gambar 5.3 Usulan Aplikasi Masa Depan ............................................................ 99
Gambar 5.4 Diagram use case pendidikan .......................................................... 105
Gambar 5.5 Class diagram pendidikan ............................................................... 106
Gambar 5.6 Diagram Use Case Penelitian .......................................................... 106
Gambar 5.7 Class Diagram Penelitian................................................................ 107
Gambar 5.8 Diagram Use Case Pengabdian Masyarakat ................................... 107
Gambar 5.9 Class Diagram Pengabdian Masyarakat ......................................... 108
Gambar 5.10 Diagram Use Case Pendukung Kegiatan Tridarma ...................... 108
Gambar 5.11 Class Diagram Pendukung Kegiatan Tridarma ............................ 109
Gambar 5.12 Topologi Jaringan Server As-Is ..................................................... 111
Gambar 5.13 Arsitektur Fat-Client As-Is ............................................................ 112
Gambar 5.14 Topologi Jaringan FKUI As-Is ...................................................... 114
Gambar 5.15 Katalog layanan bisnis FKUI ........................................................ 126
Gambar 5.16 Rancangan Arsitektur Teknologi Informasi .................................. 134
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 13
xii Universitas Indonesia
Gambar 5.17 Usulan Topologi Infrastruktur Global ........................................... 134
Gambar 5.18 Usulan Topologi Jaringan Virtual ................................................. 136
Gambar 5.19 Usulan Virtual Desktop Infrastructure .......................................... 137
Gambar 5.20 Bare-Metal (Hypervisor) Architecture .......................................... 138
Gambar 5.21 Topologi Jaringan Private Cloud FKUI ........................................ 139
Gambar 5.22 Skema Virtualisasi Server ............................................................. 140
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 14
xiii Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matriks FEAF ....................................................................................... 19
Tabel 2.2 Perbandingan model enterprise architecture ......................................... 26
Tabel 2.3 Perbandingan kerangka kerja enterprise architecture ........................... 28
Tabel 2.4 Perbandingan kerangka kerja arsitektur Zahcman, TOGAF, FEA, dan
Gartner .................................................................................................. 31
Tabel 2.5 Perbandingan kerangka kerja arsitektur Zahcman, TOGAF,
FEA, dan Gartner yang sudah dipilih .................................................... 32
Tabel 2.6 Perbandingan Penelitian ........................................................................ 38
Tabel 4.1 Program Studi di FKUI ......................................................................... 51
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik ........................................................................... 53
Tabel 4.3 Data Tenaga Kependidikan ................................................................... 53
Tabel 4.4 Jumlah Mahasiswa Aktif ....................................................................... 54
Tabel 5.1 Template Prinsip-Prinsip Arsitektur ..................................................... 55
Tabel 5.2 Sasaran strategis menjawab tantangan strategis FKUI 2010-2014 ....... 66
Tabel 5.3 Identifikasi stakeholder needs FKUI..................................................... 68
Tabel 5.4 TOWS Matriks ...................................................................................... 83
Tabel 5.5 Daftar Aplikasi FKUI............................................................................ 84
Tabel 5.6 Portofolio Aplikasi FKUI...................................................................... 90
Tabel 5.7 Matriks McFarlan Aplikasi Eksisting ................................................... 91
Tabel 5.8 Pemetaan CSF dan Pola Solusi Sistem Informasi ................................. 92
Tabel 5.9 Portofolio Aplikasi Masa Depan ........................................................... 95
Tabel 5.10 Matriks McFarlan Aplikasi Masa Depan ............................................ 98
Tabel 5.11 Data Penyelenggaraan Pendidikan .................................................... 100
Tabel 5.12 Data Penelitian .................................................................................. 102
Tabel 5.13 Data Pengabdian Masyarakat ............................................................ 102
Tabel 5.14 Data Administrasi Pendidikan .......................................................... 103
Tabel 5.15 Data Sumber Daya Manusia ............................................................. 103
Tabel 5.16 Data Keuangan .................................................................................. 103
Tabel 5.17 Data Umum, Fasilitas dan Seketariat ................................................ 103
Tabel 5.18 Data Teknologi Informasi ................................................................. 104
Tabel 5.19 Data Hubungan Masyarakat .............................................................. 104
Tabel 5.20 Data Kerjasama dan Pengampuan..................................................... 104
Tabel 5.21 Tema strategis TI untuk menentukan prinsip dasar teknologi .......... 116
Tabel 5.22 Analisis kesenjangan aplikasi saat ini dan masa depan .................... 127
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 15
xiv Universitas Indonesia
Tabel 5.23 Strategi Pengembangan Teknologi ................................................... 129
Tabel 5.24 Analisis Kesenjangan Teknologi ...................................................... 131
Tabel 5.25 Virtual Machine Node ....................................................................... 142
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 16
xv Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Transkrip wawancara dengan Ketua MEU ............................... 149
LAMPIRAN 2 Transkrip wawancara dengan Manajer Pendidikan .................. 153
LAMPIRAN 3 Transkrip wawancara dengan Koordinator SDM ...................... 156
LAMPIRAN 4 Transkrip wawancara dengan Penanggungjawab Perpustakaan 159
LAMPIRAN 5 Hasil Identifikasi Prinsip Bisnis, Concerns, dan Requirements 161
LAMPIRAN 6 Daftar Perangkat Jaringan FKUI ............................................... 164
LAMPIRAN 7 Daftar Perangkat Komputer FKUI ............................................ 167
LAMPIRAN 8 Skema Router FKUI .................................................................. 170
LAMPIRAN 9 Peta Jaringan FKUI ................................................................... 171
LAMPIRAN 10 Peta Jalur Fiber Optik FKUI ................................................... 172
LAMPIRAN 11 SK Rektor tentang kebijakan TI di UI ..................................... 173
LAMPIRAN 12 SK MWA tentang norma pengelolaan TI di UI ...................... 182
LAMPIRAN 13 Analisis SWOT dan CSF ......................................................... 189
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 17
1 Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan,
identifikasi permasalahan, identifikasi akar permasalahan, ruang lingkup
penelitian, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Perguruan tinggi menurut Undang-Undang No.12 tahun 2012 merupakan suatu
organisasi yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat (Tridarma) serta memiliki otonomi untuk
pengelolaan bidang akademik dan non akademik. Seiring dengan perkembangan
teknologi khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi, mendorong
organisasi untuk dapat menyediakan informasi yang bukan hanya cepat tetapi juga
harus akurat untuk membantu proses pengambilan keputusan strategis. Adanya
fenomena tersebut memberi dampak pada semua aspek kehidupan, tidak
terkecuali bagi dunia pendidikan. Perubahan lingkungan karena perkembangan
zaman, disertai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
mengharuskan Perguruan Tinggi (PT) untuk mampu beradaptasi terhadap
perubahan yang terjadi.
Universitas Indonesia (UI) sebagai salah satu PT terkemuka di Indonesia harus
mampu menjawab tantangan perubahan tersebut. Sesuai dengan visi dan misi UI
sebagai universitas riset internasional, maka UI melakukan pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini tertuang dalam surat keputusan
Majelis Wali Amanat UI Nomor 5 Tahun 2007, mengenai arah pengembangan
Universitas Indonesia 2007-2012 dalam sub bab Sistem Manajemen Sarana dan
Prasarana, yakni: “Universitas Indonesia akan mengoptimalkan fungsi peran
sistem teknologi-komunikasi-informasi yang terpadu di semua unit sebagai
pemicu dan sarana proses integrasi Universitas Indonesia.”
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 18
2
Universitas Indonesia
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang merupakan bagian dari
Universitas Indonesia (UI) sebagai perguruan tinggi negeri telah memiliki
infrastruktur Teknologi Informasi (TI) yang dikelola bersama UI dan FKUI secara
mandiri. Namun demikian, untuk mewujudkan proses Tridarma yang berkualitas
demi mencapai visi FKUI, yaitu: “Pada tahun 2014, FKUI menjadi fakultas
kedokteran riset terkemuka di Asia Pasifik dan 80 terbaik di dunia” (FKUI, 2010),
maka FKUI harus memiliki perencanaan infrastruktur TI dalam mendukung
keselarasan penerapan TI terhadap strategi institusi pendidikan tinggi untuk dapat
bersaing dengan institusi pendidikan kedokteran di dunia.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sesuai dengan penjelasan pada sub bab 1.1, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia memiliki visi “pada tahun 2014, FKUI menjadi fakultas kedokteran
riset terkemuka di Asia Pasifik dan 80 terbaik di dunia” (FKUI, 2010). Pada
Rencana Strategis FKUI juga tertulis hal yang sama. Namun data aktual sampai
tahun 2013, FKUI belum sampai 80 terbaik dunia. Daftar peringkat yang menjadi
acuan berdasarkan survei THE-QS (Times Higher Education and Quacquarelli
Symonds) pada website topuniversities.com.
Pemeringkatan menurut versi THE-QS terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi penilaian universitas, antara lain peer review, recruiter review,
fakultas internasional, mahasiswa internasional, perbandingan antara fakultas dan
siswa, serta publikasi ilmiah. Oleh karena itu, FKUI harus memaksimalkan
langkah strategis untuk meminimalisasi kesenjangan tersebut. Gambar 1.1 adalah
identifikasi akar permasalahan terhadap pencapaian visi FKUI.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 19
3
Universitas Indonesia
Ranking FKUI
belum
mencapai 80
besar dunia
Teknologi
informasi
Manajemen dan
Tata Kelola
Akademik dan
penelitianSDM
Sistem informasi kurang
optimal dalam mendukung
penelitian Infrastruktur tidak
memadai untuk mendukung
sistem informasi
Minimnya perencanaan
pengembangan infrastruktur
Infrastruktur yang tidak
dikelola dengan baik
Sasaran strategis belum
sesuai dengan kriteria
penilaian
Kebijakan peraturan
pendidikan kedokteran
selalu berubah
Proses pengajaran kurang
maksimal
Tidak memiliki
IT masterplan
Tidak memiliki project
management
Tidak menggunakan
sistem informasi secara
maksimal
Resistensi terhadap pemakaian
sistem informasi tinggi
Staf kurang
menguasai TI
Staf kurang disiplin
dalam melakukan administrasi
minimnya publikasi ilmiah
Lahan pendidikan tersebar
di beberapa tempat
Gambar 1.1 Diagram Sebab-Akibat
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 20
4
Universitas Indonesia
Berikut ini adalah penjabaran dari masing-masing akar permasalahan:
a. Teknologi informasi
1. Sistem informasi yang kurang optimal dalam mendukung
penelitian
FKUI sudah memiliki website penelitian (mru.fk.ui.ac.id). Namun
demikian, sistem tersebut masih perlu ditingkatkan, antara lain
digital content-nya. Saat ini sistem informasi yang dimiliki hanya
sebatas mencatat penelitian yang sedang berjalan dan sudah
berjalan saja.
2. Minimnya perencanaan pengembangan infrastruktur
FKUI adalah fakultas tertua di Universitas Indonesia, namun
perencanaan infrastruktur teknologi informasinya tidak terencana
dengan baik. Infrastruktur teknologi informasi di FKUI memang
semakin besar dari tahun ke tahun, namun demikian
pengembangan infrastruktur terjadi ketika ada permintaan saja,
bukan merupakan perencanaan yang dibuat secara terstruktur.
3. Lahan pendidikan tersebar di beberapa tempat
Lahan pendidikan FKUI bukan hanya di lingkungan kampus, tetapi
juga menggunakan rumah sakit pendidikan utama dan rumah sakit
jejaring. Namun belum tercakup dalam infrastuktur FKUI untuk
memberikan layanan yang sama terhadap sivitas yang berada di
rumah sakit pendidikan utama dan rumah sakit jejaring.
4. Infrastruktur tidak memadai untuk mendukung sistem informasi
Sistem informasi di FKUI sudah menggunakan aplikasi berbasis
layanan, namun demikian infrastruktur masih memiliki beberapa
kendala seperti koneksi yang lambat, jangkauan wifi yang belum
merata, sering terjadi gangguan, serta kapasitas server yang belum
mampu melayani request besar secara bersamaan.
5. Infrastruktur yang tidak dikelola dengan baik
Sebagai akibat dari infrastruktur yang tidak terencana dengan baik,
maka pengelolaannya pun juga tidak berjalan dengan baik.
Infrastruktur FKUI sebagian masuk ke RSCM sebagai rumah sakit
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 21
5
Universitas Indonesia
pendidikan utama FKUI. Namun karena tidak terencana dengan
baik, infrastruktur tersebut menjadi terlalu rumit dan menyulitkan
dalam pengelolaannya.
b. Manajemen dan tata kelola
1. Sasaran strategis belum sesuai dengan kriteria penilaian
Sasaran strategis yang dibuat FKUI belum sesuai dengan kriteria
penilaian yang dibuat oleh THE-QS world university ranking.
2. Kebijakan peraturan pendidikan kedokteran selalu berubah
Perkembangan dalam dunia kedokteran mendorong terjadinya
perubahan terhadap kebijakan peraturan pendidikan kedokteran.
3. Tidak memiliki IT masterplan
FKUI belum memiliki IT masterplan, SI/TI dibuat secara sendiri-
sendiri sehingga memerlukan usaha lebih untuk
mengintegrasikannya. Sumber daya manusia yang tidak
berkompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi juga
menjadi penyebab belum adanya IT masterplan yang membuat
pengembangan SI/TI di FKUI menjadi terarah.
4. Tidak memiliki project management
FKUI dipandang perlu memiliki project management untuk
menjembatani setiap aktivitas sehingga memudahkan dalam
pengelolaan sumber daya manusia serta pemantauan proses
aktivitas tersebut.
c. Akademik dan penelitian
1. Proses pengajaran kurang maksimal
Pada era informasi seperti sekarang, pengajar seharusnya dapat
memanfaatkan fasilitas e-learning (SCELE) yang sudah difasilitasi
oleh Universitas Indonesia sehingga peserta didik dapat mengakses
materi dan berdiskusi darimana saja dan kapan saja. Namun
demikian, SCELE kurang dimanfaatkan oleh pengajar FKUI.
2. Minimnya publikasi ilmiah
Banyak penelitian yang dilakukan oleh FKUI, baik yang dilakukan
oleh mahasiswa maupun staf pengajar. Namun tidak
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 22
6
Universitas Indonesia
terpublikasikan karena sistem yang ada belum dapat
mengakomodir hal tersebut, maka indeks publikasi ilmiah FKUI
masih rendah.
d. Sumber daya manusia
1. Resistensi terhadap pemakaian sistem informasi tinggi
FKUI memiliki karyawan dengan karakteristik, usia dan
pendidikan yang berbeda-beda. Namun demikian, mereka memiliki
satu kesamaan yaitu terlanjur nyaman dengan sistem yang sudah
berjalan secara turun-temurun sehingga tidak ingin belajar hal
baru. Dengan masuknya sistem informasi akan menjadi beban bagi
mereka, karena harus beradaptasi kembali. Mungkin bagi sebagian
kecil, mereka dapat beradaptasi dengan mudah. Namun demikian,
sebagian besar resisten terhadap pemakaian sistem informasi
dengan berbagai alasan.
2. Staf kurang menguasai TI
Kompetensi seorang staf tidak hanya dilihat dari penguasaan
pekerjaan sehari-hari. Lemahnya pengetahuan staf terhadap
penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai penunjang
pendidikan juga menjadi perhatian.
3. Staf kurang disiplin dalam melakukan administrasi
Belum adanya kesadaran staf terhadap pentingnya administrasi
terkadang membuat staf menunda dalam melakukan administrasi,
hal ini membuat pekerjaan menumpuk dan kemungkinan juga
terlewat untuk diadministrasikan.
Dari identifikasi permasalahan tersebut dipilih satu permasalahan yang menjadi
fokus penelitian ini, yaitu lahan pendidikan yang tersebar di beberapa tempat.
FKUI memang memiliki keterkaitan secara struktural dengan UI, sehingga FKUI
memiliki infrastruktur yang terintegrasi dengan UI. Namun demikian, FKUI
memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan fakultas pada umumnya di UI
antara lain tempat pendidikan FKUI tersebar di beberapa tempat. Untuk itu
diperlukan suatu infrastruktur adaptif yang dapat memberikan layanan yang sama
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 23
7
Universitas Indonesia
kepada sivitas FKUI yang berada di luar lingkungan kampus seperti rumah sakit,
dengan demikian ditarik sebuah Research Question yaitu: “Bagaimana
rancangan infrastruktur teknologi informasi yang adaptif untuk mendukung
kebutuhan strategis FKUI?”
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini akan dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Penelitian difokuskan pada pembuatan rancangan infrastruktur TI yang
adaptif untuk mendukung kebutuhan strategis FKUI.
b. Pembuatan rancangan infrastruktur TI dilakukan dengan menggunakan
kerangka kerja TOGAF ADM sampai dengan fase peluang dan solusi.
c. Dampak dari penggunaan rancangan infrastruktur TI serta pengaruhnya
terhadap keberhasilan penerapannya tidak diobservasi.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Berasarkan uraian latar belakang dan permasalahan yang sudah dijelaskan, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah membuat rancangan infrastruktur TI yang adaptif
untuk mendukung kebutuhan strategis FKUI. Perancangan infrastruktur TI
tersebut diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi manajemen
dalam merancang infrastruktur TI untuk mendukung FKUI menjadi fakultas
kedokteran berkelas dunia.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Bagi organisasi: dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai pedoman
perancangan infrastruktur TI dalam mendukung keberhasilan FKUI
menjadi fakultas kedokteran berkelas dunia.
b. Bagi akademik: yaitu menjadi sumbangan penulisan mengenai
perancangan infrastruktur TI dengan kerangka kerja TOGAF dalam
mendukung keselarasan.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 24
8
Universitas Indonesia
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari 6 bab. Masing-masing bab terdiri
dari beberapa sub bab yang akan menguraikan secara lebih rinci masalah yang
akan dibahas. Sistematika tersebut adalah sebagai berikut :
a) BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang dilakukannya penelitian, kemudian
dijelaskan mengenai identifikasi dan rumusan masalah. Bab ini juga
memberikan pemaparan mengenai ruang lingkup, tujuan dan manfaat,
serta sistematika penulisan yang dipakai pada penelitian ini.
b) BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan pada
penelitian sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang sudah
ditentukan. Selain itu, pada bab ini juga berisi ulasan beberapa penelitian
dengan topik sejenis yang sudah dilakukan sebelumnya serta diakhiri
dengan merumuskan kerangka berpikir penelitian yang digunakan dalam
penelitian.
c) BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai Tahapan Penelitian, Pola Pikir
Penelitian, Metode Pengumpulan data, dan Metode Analisis Data.
d) BAB IV PROFIL ORGANISASI
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran ringkas organisasi
yang dijadikan studi kasus penelitian. Penjelasan tersebut antara lain
sejarah organisasi, struktur organisasi serta aktivitas yang ada pada
organisasi.
e) BAB V Hasil dan Pembahasan
Substansi pada bab ini adalah penjelasan penelitian yang dilakukan,
diawali dengan penjelasan persiapan penelitian serta presentasi data hasil
wawancara dan observasi. Bab ini juga memberikan pemaparan tahapan
demi tahapan perancangan infrastruktur sesuai dengan metodologi yang
digunakan pada penelitian ini.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 25
9
Universitas Indonesia
f) BAB IV PENUTUP
Substansi pada bab ini adalah kesimpulan penelitian serta saran penulis
untuk penelitian selanjutnya.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 26
10 Universitas Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Teori tersebut antara lain teori mengenai infrastruktur TI, TOGAF, dan
SOA. Selain itu, bab ini juga membahas mengenai penelitian dengan topik sejenis
yang sudah dilakukan sebelumnya. Berikut ini adalah penjabaran mengenai hal-
hal tersebut.
2.1 Infrastruktur TI
Secara umum infrastruktur merupakan sebuah istilah yang berkaitan dengan
makna “suatu struktur di bawah struktur”. Dengan demikian, seperti pada Gambar
2.1 definisi infrastruktur mengimplikasikan bahwa terdapat perbedaan lapisan-
lapisan dari struktur yang berada di atasnya, secara kiasan menyediakan layanan
atau dukungan (Robertson & Sribar, 2001).
Gambar 2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi
Sumber: (Robertson & Sribar, 2001)
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 27
11
Universitas Indonesia
Lapisan-lapisan dalam infrastruktur tersebut memiliki karakteristik tertentu, yaitu:
a. Pemakaian yang lebih luas dibandingkan struktur yang ada di atasnya.
b. Lebih permanen atau statis dibandingkan struktur di atasnya.
c. Sering diperhitungkan sebagai layanan pendukung.
d. Terhubung secara fisik dengan struktur di atasnya.
e. Terpisah dari struktur-struktur yang didukungnya dalam hal siklus
hidupnya (plan, build, run, change, exit).
f. Terpisah dari struktur-struktur yang didukungnya dalam hal kepemilikan
dan orang-orang yang mengeksekusi siklus hidupnya.
2.2 Infrastruktur TI Adaptif
Pesatnya perkembangan bisnis mendorong suatu organisasi melakukan perubahan
untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis agar sejalan dengan perkembangan
tersebut. Namun, perubahan teknologi informasi tidak mungkin dilakukan dengan
cepat seperti perubahan kebutuhan bisnis. Dengan demikian, perlu adanya
perancangan infrastruktur yang dapat memfasilitasi perubahan kebutuhan bisnis
dalam jangka waktu yang panjang. Menurut Robertson dan Sribar (2001),
perwujudan dari infrastruktur yang adaptif memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Efficiency, memiliki kemampuan untuk menyediakan komponen-komponen
yang dapat dipergunakan bersama oleh berbagai aplikasi sehingga dapat
dipergunakan kembali pada proses pengembangan aplikasi, dengan demikian
proses pengembangan aplikasi dapat dilakukan dengan lebih cepat.
b. Effectiveness, kemudahan dalam mengintegrasikan seluruh komponen untuk
menciptakan sistem yang tangguh.
c. Agility, perencanaan yang efektif dan proses desain yang memberikan
organisasi kemampuan membangun sebuah aplikasi baru dengan cepat dengan
menggunakan kembali komponen-komponen yang ada atau meningkatan
kapabilitas infrastruktur untuk mendukung kebutuhan baru pada aplikasi yang
lama maupun baru.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 28
12
Universitas Indonesia
Masalah umum yang sering muncul adalah infrastruktur teknologi informasi yang
tidak direncanakan dengan benar dan belum adanya keselarasan antara
perencanaan infrastruktur dengan strategi bisnis serta pengembangan sistem
informasi. Selain itu masalah yang juga sering terjadi adalah perencanaan
infrastruktur teknologi informasi yang bersifat ad-hoc, yaitu perencanaan
dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan aplikasi tanpa adanya
standar yang harus dipenuhi. Infrastruktur yang memiliki kompleksitas tinggi,
tidak terfokus serta biaya operasional dan pemeliharaan yang tinggi, terjadi akibat
ketidakselarasan antara perencanaan infrastruktur dan strategi bisnis perusahaan.
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan mengembangkan infrastruktur
teknologi informasi yang adaptif. Manifestasi dari perancangan infrastruktur
teknologi informasi yang adaptif (Robertson & Sribar, 2001), yaitu:
a. Perencanaan infrastruktur secara komprehensif, mencakup seluruh organisasi
dengan berbagai tingkatan struktur yang ada.
b. Mempertimbangkan kebutuhan infrastruktur di masa yang akan datang dengan
mengakomodasi perubahan dan pertumbuhan.
c. Memaksimalkan penggunaan ulang (reuse) komponen infrastruktur, termasuk
di dalamnya infrastruktur sumber daya manusia.
d. Memilih teknologi yang tepat dengan mempertimbangkan perkembangan
teknologi di masa yang akan datang, penerapan teknologi open standart untuk
menjamin interoperabilitas dan kebebasan dari ketergantungan pada vendor
tertentu. Kemudian, harus dilihat juga keselarasan dengan kebutuhan bisnis,
kesiapan, dan kemampuan organisasi untuk mengaplikasikannya.
e. Menerapkan prosedur baku dalam perencanaan dan pengelolaan infrastruktur.
2.3 Arsitektur Enterprise
Arsitektur enterprise adalah sebuah strategi basis informasi aset, yang
mendefinisikan misi, informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan misi tersebut
dan teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan misi tersebut serta proses
transisi dalam menerapkan teknologi baru dalam menanggapi perubahan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 29
13
Universitas Indonesia
kebutuhan misi. Sebuah arsitektur enterprise, meliputi sebuah dasar arsitektur,
target arsitektur dan urutan rencana (CIO Council, 2001).
Deighton (2012) menyatakan bahwa arsitektur enterprise merupakan sebuah
disiplin yang mendefinisikan dan mengelola model arsitektur, tata kelola dan
inisiatif-inisiatif transisi yang dibutuhkan untuk koordinasi kelompok-kelompok
terpisah menuju tujuan bisnis dan TI secara umum.
Gambar 2.2 merupakan ilustrasi yang diberikan oleh Deighton terkait dengan
arsitektur enterprise. Arsitektur enterprise adalah proses transisi strategi dan visi
bisnis perusahaan menjadi kemampuan berubah secara efektif melalui penciptaan,
mengkomunikasikan, dan memperbaiki kebutuhan kunci, prinsip, serta model
yang memaparkan bagaimana perusahaan di masa yang akan datang dan
memberikan kemungkinan terjadinya evolusi tersebut. Ruang lingkup arsitektur
enterprise mencakup: orang, proses, dan teknologi informasi yang digunakan
perusahaan dan hubungan antara seluruh elemen tersebut serta hubungannya
dengan lingkungan eksternal perusahaan (Deighton, 2012).
Gambar 2.2 Arsitektur Enterprise
Sumber: (Deighton, 2012)
Pendapat lain menyatakan bahwa arsitektur enterprise adalah logika
pengorganisasian bagi proses bisnis dan infrastruktur TI yang menggambarkan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 30
14
Universitas Indonesia
proses integrasi dan standarisasi kebutuhan dari model operasional perusahaan
(Ross, Weill, & Robertson, 2006).
Kesuksesan implementasi arsitektur enterprise akan menciptakan atau
mengembangkan teknologi serta memberi manfaat terhadap bisnis. Manfaat
tersebut antara lain (Ross, Weill, & Robertson, 2006):
a. Mengurangi biaya TI, melalui proses penyatuan, standarisasi dan integrasi
sistem informasi perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi setidaknya dua
jenis biaya TI: (1) Biaya operasional TI; (2) Biaya pemeliharaan aplikasi-
aplikasi.
b. Meningkatkan daya tanggap TI, dalam lingkungan yang telah distandarisasi,
pimpinan TI dan bisnis memiliki lebih sedikit pilihan teknologi, dengan
demikian lebih sedikit waktu yang dibutuhkan dalam membuat keputusan
teknologi atau mengatasi masalah teknis yang tidak terduga.
c. Meningkatkan manajemen risiko, dalam memperbaiki infrastruktur TI,
pemakaian data bersama, dan aplikasi enterprise memberikan dampak
terhadap lingkungan TI yang lebih mudah dikelola. Hal ini memberikan
manfaat terhadap setidaknya tiga risiko yang terkait: (1) Mengurangi risiko
bisnis; (2) Meningkatkan toleransi terhadap bencana; (3) Mengurangi
terjadinya pelanggaran keamanan.
d. Meningkatkan kepuasan manajemen.
e. Peningkatan hasil bisnis strategis, yaitu operasional yang lebih baik,
kedekatan terhadap pelanggan, menjadikan pemimpin produk di pasar serta
kelincahan strategis.
2.4 Virtualisasi
Tantangan bisnis yang harus dihadapi oleh pimpinan TI saat ini antara lain,
pemanfaatan infrastruktur TI yang hemat biaya, daya tanggap dalam mendukung
inisiatif bisnis baru, dan fleksibilitas dalam beradaptasi terhadap perubahan
organisasi. Virtualisasi menjadi pendorong dalam menerapkan iklim TI secara
berkelanjutan dengan keterbatasan anggaran dan persyaratan peraturan yang lebih
ketat. Virtualisasi adalah sebuah inovasi teknologi yang mendasar yang
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 31
15
Universitas Indonesia
memungkinkan pimpinan TI untuk memberikan solusi kreatif terhadap tantangan
bisnis.
Virtualisasi merupakan salah satu konsep penggunaan sumber daya TI yang
memungkinkan suatu organisasi mendapatkan value added bukan hanya dari
perangkat keras komputer beserta media penyimpanan, akan tetapi dari sumber
daya manusia yang diperlukan untuk mengelola sistem komputer tetap berjalan
dengan baik. Gambaran mengenai bagaimana konsep virtualisasi dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Konsep Virtualisasi
Sumber: (VMware, 2006)
Virtualisasi merupakan pendekatan sistemik untuk mengumpulkan dan
menggunakan sumber daya yang dapat dibagi pakai, dengan tujuan pemenuhan
kebutuhan komputasi seperti kekuatan pemrosesan, media penyimpanan, jaringan
komputer dan lainnya dapat digunakan secara fleksibel dan otomatis untuk
memenuhi kebutuhan bisnis terhadap perubahan organisasi (VMware, 2006).
Konsep virtualisasi dapat memenuhi harapan pimpinan TI sebagai faktor kunci
terciptanya transformasi infrastruktur saat ini menjadi infrastruktur yang adaptif.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 32
16
Universitas Indonesia
2.5 Kerangka Kerja Perancangan Arsitektur
Kerangka kerja arsitektur merupakan suatu model komunikasi dalam membangun
sebuah arsitektur enterprise. Namun, tidak hanya arsitektur semata, kerangka
kerja arsitektur merepresentasikan sekumpulan model, prinsip layanan,
pendekatan, standar, konsep desain, komponen, visualisasi serta konfigurasi yang
memberikan panduan pembangunan aspek spesifik dari arsitektur (Schekkerman,
2004). Berikut ini dijelaskan mengenai beberapa kerangka kerja arsitektur yang
umumnya dipergunakan dalam merancang sebuah enterprise architecture, antara
lain: Zachman, FEAF, TEAF dan TOGAF.
2.5.1 Zachman
Pada tahun 1980-an, John Zachman telah terlibat di IBM dalam perencanaan
sistem bisnis, yaitu sebuah metode untuk menganalisis, mendefinisikan, serta
merancang arsitektur organisasi (Zachman J. A., 2008). Kerangka kerja Zachman
adalah sebuah kerangka kerja enterprise architecture yang memberikan cara
formal dan terstruktur dalam melihat dan mendefinisikan suatu enterprise.
Kerangka kerja ini terdiri dari sebuah matriks dua dimensi yang diklasifikasikan
berdasarkan 6 pertanyaan komunikasi (what, where, why, who, dan how) dengan 6
baris sesuai dengan transformasi reifikasi (Zachman J. A., 2008).
Kerangka kerja Zachman merupakan struktur sederhana dan logis dalam
mengklasifikasikan serta mengatur representasi dari suatu perusahaan. Meskipun
tidak ada urutan prioritas pada kolom dari kerangka kerja, urutan dari atas ke
bawah pada baris penting dalam penyelarasan konsep bisnis dan fakta fisik
perusahaan yang sebenarnya. Rincian dari setiap tingkatan adalah fungsi dari
setiap sel (dan bukan baris) seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.4.
Kolom pada kerangka kerja zachman dapat dijelaskan sebagai berikut: masing-
masing perspektif memfokuskan perhatian terhadap pertanyaan mendasar yang
sama, jawaban pertanyaan-pertanyaan dari sudut pandang tersebut menciptakan
representasi deskriptif yang berbeda, yang menerjemahkan dari perspektif yang
lebih tinggi ke yang lebih rendah. Menurut Zachman (2011), faktor tunggal yang
membuat kerangka kerja yang unik adalah bahwa pada setiap elemen kedua
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 33
17
Universitas Indonesia
sumbu matriks secara eksplisit dibedakan dari semua elemen lain pada sumbu
tersebut. Representasi pada setiap sel matriks tidak hanya tingkatan rinci
meningkat, namun sesungguhnya adalah representasi berbeda-beda dalam
konteks, makna, motivasi, serta penggunaan. Karena setiap elemen pada sumbu
secara eksplisit berbeda dari yang lain maka memungkinkan untuk
mendefinisikan dengan tepat apa yang termasuk dalam setiap sel. Representasi
deskriptif arsitektur dibuat secara eksplisit pada persimpangan baris dan kolom.
Gambar 2.4 Kerangka kerja Zachman versi 3
Sumber (Zachman J. P., 2011)
Pada dasarnya ide kerangka kerja Zachman menjelaskan bahwa hal kompleks
yang sama dapat digambarkan untuk tujuan yang berbeda dengan cara yang
berbeda menggunakan berbagai jenis deskripsi. Setiap baris dalam kerangka kerja
Zachman merepresentasikan perspektif tertentu. Sebuah baris atau perspektif yang
lebih tinggi tidak selalu memiliki pemahaman yang lebih komprehensif dari
perspektif yang lebih rendah.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 34
18
Universitas Indonesia
2.5.2 Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)
Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) merupakan sebuah
framework yang diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Federal CIO Council.
Pemanfaatan FEAF diperuntukan untuk pengembangan enterprise architecture
pada Federal Agency atau sistem yang melewati batas multiple inter-agency
(FEAF, 1999). FEAF menyediakan standar untuk mengembangkan serta
mendokumentasikan deskripsi arsitektur menjadi pada area yang menjadi prioritas
utama. Sesuai dengan peruntukannya maka FEAF cocok untuk mendeskripsikan
arsitektur bagi pemerintahan federal. FEAF terbagi menjadi 4 area yaitu bisnis,
data, aplikasi dan teknologi. FEAF juga mengadopsi 3 kolom pertama pada
kerangka kerja Zachman dan metodologi perencanaan enterprise architecture oleh
Spewak.
Gambar 2.5 Federal Enterprise Architecture Framework
Sumber: (FEAF, 1999)
Pada FEAF arsitektur yang ada seperti yang terlihat pada Gambar 2.5
diperuntukan sebagai reference point untuk memfasilitasi koordinasi yang efektif
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 35
19
Universitas Indonesia
dan efisien dari proses bisnis yang umum, interpolasi teknologi, aliran informasi
dan investasi pada Federal Agencies.
FEAF memberikan sebuah struktur untuk pengembangan, pemeliharaan dan
penerapan lingkungan operasional pada top-level serta mendukung penerapan dari
sistem TI. Tabel 2.1 memberikan gambaran matriks 5x3 FEAF dengan tipe-tipe
arsitektur pada sumbu mendatar dan perspektif pada sumbu lainnya. Hubungan
antara produk enterprise architecture terdapat pada sel matriks.
Tabel 2.1 Matriks FEAF
Sumber: (FEAF, 1999)
Berikut ini adalah karakteristik dari FEAF:
a. Merupakan enterprise architecture reference model.
b. Standar yang dipergunakan oleh pemerintah Amerika Serikat.
c. Menampilkan karakteristik yang menyeluruh.
d. Merupakan tool untuk perencanaan dan komunikasi.
e. Memberikan perspektif secara menyeluruh.
2.5.3 Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF)
Pada juli 2000, Departemen Keuangan Amerika Serikat mempublikasikan
Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF). TEAF memberikan (1)
panduan kepada biro keuangan terhadap pembangunan dan evolusi dari arsitektur
sistem informasi; (2) kesatuan konsep, prinsip-prinsip umum, teknologi, dan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 36
20
Universitas Indonesia
standar untuk sistem informasi; (3) sebuah contoh untuk membangun enterprise
architecture (The Open Group, 2002).
TEAF menjelaskan sebuah kerangka kerja arsitektur yang mendukung proses
bisnis keuangan dalam hal produk kerja. Kerangka kerja ini adalah panduan
membangun dan menata kembali proses bisnis untuk beragam lembaga agar
memenuhi persyaratan undang-undang baru dalam lingkungan teknologi yang
berkembang cepat. TEAF menentukan gambaran arsitektur dan serangkaian hal
penting serta mendukung produk kerja untuk menggambarkan pandangan-
pandangan ini. Gambar 2.6 merupakan ilustrasi dari TEAF.
Gambar 2.6 Treasury Enterprise Architecture Framework
Sumber: (Minoli, 2008)
Prinsip-prinsip dalam TEAF meliputi (Minoli, 2008):
a. Kesesuaian dengan hukum yang berlaku, permintaan, dan regulasi yang
diharuskan.
b. Tujuan bisnis harus didefinisikan sebelum membangun solusi TI.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 37
21
Universitas Indonesia
c. Nilai bisnis total adalah tujuan utama yang mempengaruhi keputusan TI.
d. Enterprise Architecture adalah bagian integral dari proses manajemen
investasi.
e. Keputusan arsitektur seharusnya memaksimalkan interoperabilitas dan
pemanfaatan kembali.
f. Standarisasi akan digunakan untuk memenuhi permintaan umum dan
memberikan fungsi umum.
g. Kolaborasi antar organisasi TI keuangan akan memfasilitasi pertukaran
informasi, data dan infrastruktur yang diperlukan oleh unit bisnis.
h. COTS teknologi akan digunakan, dimana appropriate, lebih baik
dibandingkan dengan kostumisasi atau solusi in-house.
i. Infrormasi dan infrastruktur adalah aset vital yang harus dikelola,
dikendalikan dan diamankan.
j. Enterprise Architecture harus konsisten dengan pedoman dan tujuan strategis
departemen.
Aktivitas dalam proses pengembangan enterprise architecture meliputi (1)
mendefinisikan strategi enterprise architecture; (2) mendefinisikan proses
manajemen enterprise architecture; (3) mendefinisikan pendekatan enterprise
architecture; dan (4) membangun repository enterprise architecture. Meskipun
panduan spesifik diberikan mengenai apa yang harus ada pada enterprise
architecture, termasuk strategi, produk kerja, peran, dan tanggung jawab, TEAF
memberikan keleluasan pada setiap biro tanggung jawab untuk memilih
bagaimana, kapan dan mengapa. TEAF memberikan panduan untuk hal-hal
berikut ini: membuat strategi enterprise architecture, mendefinisikan roadmap
untuk pembangunan, mendefinisikan peran dan tanggung jawab setiap orang yang
berpartisipasi, membuat kebijakan untuk manajemen konfigurasi, mengelola
investasi, membuat repository enterprise, dan membuat produk kerja yang
spesifik (Minoli, 2008).
2.5.4 The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
The open group architecture framework (TOGAF) adalah sebuah kerangka kerja
arsitektur. TOGAF menyediakan metode dan perangkat untuk membantu dalam
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 38
22
Universitas Indonesia
penerimaan, produksi, penggunaan, dan perawatan dari sebuah enterprise
architecture (The Open Group, 2011). TOGAF dibuat berdasarkan model proses
yang berulang dan didukung dengan best practices serta aset arsitektur yang telah
ada sebelumnya yang dapat dipergunakan kembali. TOGAF dikembangkan dan
dikelola oleh sebuah organisasi bernama The Open Group yang bekerja di
Architecture Forum.
TOGAF memiliki metode-metode yang digunakan untuk merancang sebuah
arsitektur yang disebut Architecture Development Method (ADM). ADM adalah
sebuah metode umum yang memuat tahapan-tahapan aktivitas yang berjalan
secara bertahap untuk digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur
enterprise. Aktivitas dalam ADM meliputi pembangunan kerangka kerja
arsitektur, membangun isi dan komponen arsitektur, mekanisme migrasi dari
sistem yang sedang berjalan serta tata kelola arsitektur yang akan datang.
Terdapat 3 poin kunci yang dibahas dalam ADM (The Open Group, 2011), yaitu:
a. ADM adalah proses yang iteratif dalam keseluruhan proses antar tahapan,
maupun di dalam tahapan tersebut. Untuk setiap iterasi dari ADM, perlu
menetapkan keputusan baru terhadap ruang lingkup enterprise yang akan
diaplikasikan, tingkat detail arsitektur, batasan waktu yang ditetapkan dan aset
arsitektur yang mempengaruhi.
b. Keputusan yang diperoleh pada poin (a) harus diambil melalui tahap penilaian
terhadap sumber daya dan kompetensi yang dimiliki organisasi serta sesuai
dengan ruang lingkup yang dipilih dalam pembuatan arsitektur.
c. ADM ditujukan sebagai metode generik untuk digunakan pada enterprise
dalam cakupan luas dan tanpa dibatasi secara geografis maupun bidang usaha
tertentu.
ADM terdiri dari tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam membangun arsitektur
enterprise, tahapan-tahapan ADM diperlihatkan pada Gambar 2.7.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 39
23
Universitas Indonesia
Gambar 2.7 Architecture Development Cycle
Sumber: (The Open Group, 2011)
Sebagai komponen inti, TOGAF ADM memberikan serangkaian proses iteratif
mulai dari menyusun arsitektur, transisi, hingga mengelola proses realisasi
arsitektur. Berikut ini adalah penjelasan dari setiap tahap pada Gambar 2.7 di atas
(The Open Group, 2011):
a. Preliminary
Pada tahap ini mencakup aktivitas persiapan untuk mendukung kapabilitas
arsitektur termasuk menyesuaikan TOGAF dan mendefinisikan prinsip-prinsip
arsitektur. Tujuan tahapan ini adalah untuk meyakinkan setiap orang yang
terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini untuk menyukseskan proses
arsitektur.
b. Tahap A : Architecture Vision
Tahapan ini mencakup serangkaian aktivitas sebagai tahapan awal ADM.
Beberapa aktivitas yang ada pada tahap ini antara lain menentukan ruang
lingkup arsitektur, identifikasi pemangku kepentingkan, pembuatan visi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 40
24
Universitas Indonesia
arsitektur dan persertujuan dari organisasi. Tahap ini memiliki 2 tujuan, yaitu
mengembangkan high-level aspirational vision terhadap kapabilitas dan nilai
bisnis, serta mendapatkan persetujuan Statement of Architecture Work yang
mendefinisikan visi arsitektur.
c. Tahap B : Business Architecture
Pada tahap ini dilakukan pengembangan proses bisnis di dalam sebuah
arsitektur dalam mendukung visi arsitektur yang telah dibuat pada tahap A.
Tujuan dari tahap ini adalah menggambarkan proses bisnis yang melibatkan
gambaran arsitektur serta mengidentifikasi kandidat komponen yang
diperlukan untuk membangun architecture roadmap berdasarkan keadaan saat
ini dan target arsitektur.
d. Tahap C : Information Systems Architectures
Tahap ini dilakukan penekanan terhadap aktivitas bagaimana arsitektur sistem
informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem infomasi pada tahap
ini mencakup arsitektur data serta arsitektur aplikasi yang akan digunakan
oleh organisasi.
e. Tahap D : Technology Architecture
Tahap ini dilakukan pembuatan desain arsitektur teknologi yang nantinya akan
direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan penerapan desain sistem informasi.
f. Tahap E : Opportunities and Solutions
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalah mendefinisikan rencana
implementasi dari desain arsitektur dan dihubungkan dengan peluang serta
solusi bisnis yang ada.
g. Tahap F : Migration Planning
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap risiko yang mungkin terjadi
selama masa implementasi desain arsitektur, beserta rencana penanganannya
agar implementasi dapat dijalankan dengan baik. Selain itu, aktivitas lain yang
dilakukan adalah menyusun prioritas implementasi didasarkan pada kebutuhan
bisnis serta jaminan ketersediaan layanan.
h. Tahap G : Implementation Governance
Tahapan ini mencakup aktivitas pembuatan rekomendasi tata kelola teknologi
informasi sebagai hasil implementasi. Dengan tujuan agar tetap menjaga hasil
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 41
25
Universitas Indonesia
implementasi sesuai dengan desain arsitektur dan memenuhi tujuan awal
pengembangan arsitektur.
i. Tahap H : Architecture Change Management
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pengawasan
terhadap perkembangan teknologi dan kondisi bisnis organisasi selama masa
implementasi arsitektur.
j. Requirement Management
Keseluruhan proses yang berjalan sebelumnya harus didasarkan kepada
kebutuhan bisnis organisasi. Tahap ini mencakup proses requirement
management arsitektur yang menjadi baseline keseluruhan tahapan ADM.
ADM melalui tahapan-tahapan tersebut akan menghasilkan 3 jenis keluaran, yaitu
(The Open Group, 2011):
a. Deliverable
Deliverable adalah hasil keseluruhan dari metode yang diterapkan yang secara
rinci telah dievaluasi, disetujui, dan ditandatangani oleh semua pihak yang
terkait. Deliverable memvisualkan keluaran dari seluruh proses yang
didokumentasikan sebagai Architecture Repository yang dijadikan referensi
pada saat proses implementasi arsitektur tersebut.
b. Artifact
Artifact merupakan hasil kerja yang lebih rinci dan menjabarkan arsitektur
berdasarkan sudut pandang tertentu. Artifact diklasifikasikan ke dalam katalog
(daftar obyek), maktriks (relasi antar obyek), dan diagram (gambaran obyek).
Dalam sebuah Deliverable pada suatu arsitektur terdiri atas beberapa artifact.
c. Building Block
Representasi dari building block adalah komponen dari bisnis, teknologi
informasi, atau kemampuan arsitektural yang dapat digabungkan dengan
building block lainnya, dengan demikian dapat menghasilkan arsitektur atau
solusi. Building block yang terkait dengan arsitektur disebut dengan
Architecture Building Block (ABBs). ABBs digunakan dalam menjabarkan
kebutuhan rinci dari kemampuan sistem.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 42
26
Universitas Indonesia
2.6 Perbandingan Kerangka Kerja Arsitektur lainnya dengan TOGAF
Beberapa penelitian tentang perbandingan kerangka kerja arsitektur, antara lain
penelitian yang berjudul A Comparison Enterprise Architecture Implementation
Methodologies (Rouhani, Mahrin, Nikpay, & Nikfard, 2013). Penelitian ini
membahas 5 metodologi penerapan enterprise architecture yaitu; Enteprise
Architecture Planning (EAP), The Open Group Architecture Framework
(TOGAF), Department of Defense Architecture Framework (DODAF), Gartner,
dan Federal Enterprise Architecture yang dibandingkan berdasarkan kerangka
kerja perancangan. Perbandingan kerangka kerja dibuat berdasarkan kriteria
konsep, permodelan dan proses.
Tabel 2.2 Perbandingan model enterprise architecture
Sumber: (Rouhani, Mahrin, Nikpay, & Nikfard, 2013)
EAP TOGAF DODAF Gartner FEA
Concept
Alignment L M M M L
Artifacts M H M M M
Governance M H M M L
Repository M M M M M
Strategy H H H M H
Modeling
Ease to use M L M M M
Easy to learn M L M M M
Traceability M H L L M
Consistency M H L L M
Different Views M M M L M
Complexity L L L L L
Dynamic L L L L L
Process
Requirement L H L L L
Step by step M M M M M
Detailed design M M M M M
Implementation M M M M M
Guidelines M H M L H
Maintenance L M L L M
Continual M H L L L
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 43
27
Universitas Indonesia
Notasi:
H : high consideration or detailed and clear description
M : medium consideration or little description
L : low consideration or high level description
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada metodologi yang menyeluruh
yang mencakup semua permasalahan dalam penerapan enterprise architecture.
Namun demikian, TOGAF memiliki nilai tertinggi dari semua aspek yang
menjadi kriteria perbandingan.
Penelitian lain yang juga membahas mengenai perbandingan kerangka kerja
arsitektur adalah penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2009). Pada penelitian
tersebut dinyatakan bahwa untuk memilih sebuah kerangka kerja enterprise
architecture terdapat kriteria yang berbeda yang dapat dijadikan sebagai acuan,
misalnya (1) Tujuan dari enterprise architecture dengan melihat bagaimana
definisi arsitektur dan pemahamannya, proses arsitektur yang telah ditentukan
sehingga mudah untuk diikuti, dukungan terhadap evolusi arsitektur; (2) Input
untuk aktivitas enterprise architecture seperti pendorong bisnis dan input
teknologi; (3) Output dari aktivitas enterprise architecture seperti model bisnis
dan desain tradisional untuk evolusi dan perubahan.
Kerangka kerja merupakan sebuah bagian penting dalam merancang enterprise
architecture yang seharusnya memiliki kriteria sebagai berikut (Setiawan, 2009):
a. Reasoned
Kerangka kerja yang masuk akal yang dapat memungkinkan pembuatan
arsitektur bersifat deterministik ketika terjadi perubahan konstrain dan tetap
menjaga integritasnya walaupun menghadapi perubahan bisnis dan teknologi
serta demand yang tak terduga.
b. Cohesive
Kerangka kerja yang kohesif memiliki sekumpulan perilaku yang akan
seimbang dalam cara pandang dan lingkupnya.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 44
28
Universitas Indonesia
c. Adaptable
Kerangka kerja harus dapat beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin
sangat sering terjadi dalam organisasi.
d. Vendor-independent
Kerangka kerja harus tidak tergantung kepada vendor tertentu untuk benar-
benar memaksimalkan keuntungan bagi organisasi.
e. Technology-independent
Kerangka kerja harus tidak tergantung kepada teknologi tertentu agar
teknologi mampu dimanfaatkan secara maksimal.
f. Domain-neutral
Domain-neutral adalah atribut penting untuk kerangka kerja agar memiliki
peranan dalam pemeliharaan tujuan organisasi.
g. Scalable
Kerangka kerja harus beroperasi secara efektif pada level departemen, unit
bisnis, pemerintahan dan level korporat tanpa kehilangan fokus dan
kemampuan untuk dapat diaplikasikan.
Dari kriteria tersebut akan bila dipetakan ke dalam beberapa kerangka kerja yang
sudah dibahas di sebelumnya maka hasilnya ditunjukan pada Tabel 2.3 berikut ini.
Tabel 2.3 Perbandingan kerangka kerja enterprise architecture Sumber: (Setiawan, 2009)
Zachman FEAF TOGAF
Definisi arsitektur
dan pemahamannya
Parsial Ya Ya, Pada fase
preliminary
Proses arsitektur
yang rinci
Ya Tidak Ya, ADM
dengan 9 fase
yang rinci
Dukungan terhadap
evolusi arsitektur
Tidak Ya Ya, Ada fase
migration
planning
Standarisasi Tidak Tidak Ya,
Menyediakan
TRM, standards
information
Architecture
Knowledge Base
Tidak Ya Ya
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 45
29
Universitas Indonesia
Zachman FEAF TOGAF
Pendorong bisnis Parsial Ya Ya
Input teknologi Tidak Ya Ya
Model bisnis Ya Ya Ya
Desain transitional Tidak Ya Ya, Hasil fase
migration
planning
Neutrality Ya Tidak Ya
Menyediakan
prinsip arsitektur
Tidak Tidak, Hanya
untuk
karakterisktik
FEAF
Ya
Pada prakteknya kerangka kerja enterprise architecture yang ada, tidak ada yang
sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahkan
penggunaan kerangka kerja enterprise architecture pada masing-masing
enterprise dapat berbeda. Hal ini tergantung dengan karakteristik dari enterprise
itu sendiri, fokus yang ingin dicapai dan lain-lain.
Dari hasil pemetaan kriteria, Setiawan (2009) menarik kesimpulan, bahwa untuk
studi kasus enterprise dimana masih belum terdapat enterprise architecture serta
keperluan untuk pengembangan enterprise architecture yang mudah dan jelas
maka kerangka kerja enterprise architecture yang cocok adalah TOGAF.
Pertimbangan lain seperti yang dinyatakan oleh Sessions (2007) bahwa
metodologi perancangan arsitektur yang diteliti memiliki pendekatan yang
berbeda. Dalam menentukan mana yang paling tepat untuk sebuah organisasi
tidak ada ketentuan yang relatif. Namun demikian, konsep perbandingan kerangka
kerja arsitektur dapat dilakukan dengan melihat 12 kriteria (Sessions, 2007).
Masing-masing kriteria akan diberikan nilai sebagai berikut: (1) Melakukan
dengan sangat buruk (very poor); (2) Melakukan namun masih kurang
(inadequate); (3) Melakukan dan dapat diterima (acceptable); (4) Melakukan
dengan sangat baik (very good).
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 46
30
Universitas Indonesia
Kriteria yang dipakai dalam penelitian yang dilakukan oleh Sessions (2007)
adalah:
a. Taxonomy completeness. Kriteria ini mengacu kepada seberapa baik
metodologi dapat digunakan dalam mengklasifikasi artefak arsitektur yang
beragam.
b. Process completeness. Kriteria ini mengacu bagaimana metodologi
memberikan panduan terhadap tahapan-tahapan dalam pembuatan arsitektur
enterprise.
c. Reference-model guidance. Kriteria ini mengacu kepada tingkat kegunaan
metodologi dalam membangun model acuan yang relevan.
d. Practice guidance. Kriteria ini mengacu kepada bagaimana metodologi
membantu dalam proses asimilasi cara berpikir arsitektur enterprise ke dalam
organisasi dan mengembangkan kultur yang di dalamnya terdapat nilai yang
digunakan.
e. Maturity model. Kriteria ini mengacu kepada bagaimana metodologi
memberikan panduan dalam penilaian efektivitas dan kematangan organisasi
dalam penggunaan arsitektur enterprise.
f. Business focus. Kriteria ini mengacu kepada fokus metodologi dalam
penggunaan teknologi untuk memberikan nilai bisnis yang ditentukan,
misalnya penghematan biaya atau peningkatan pendapatan.
g. Governance guidance. Kriteria ini mengacu bagaimana metodologi membantu
dalam pembuatan dan pemahaman model tata kelola yang efektif untuk
arsitektur enterprise.
h. Partitioning guidance. Kriteria ini mengacu kepada sebaik apa metodologi
dalam memberikan panduan effective autonomous partitions dari sebuah
enterprise. Hal ini merupakan pendekatan penting dalam mengelola
kompleksitas.
i. Prescriptive catalog. Kriteria ini mengacu kepada sebarapa baik metodologi
dapat memberikan panduan dalam pembuatan katalog aset arsitektur yang
dapat digunakan kembali pada aktivitas selanjutnya.
j. Vendor neutrality. Kriteria ini mengacu kepada kecenderungan organisasi
bergantung terhadap vendor tertentu ketika mengadopsi metodologi.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 47
31
Universitas Indonesia
k. Information ability. Kriteria ini mengacu kepada jumlah serta kualitas
informasi yang tersedia untuk metodologi ini.
l. Time to value. Kriteria ini mengacu kepada lamanya waktu yang dibutuhkan
dalam menggunakan metodologi sebelum mulai membangun solusi.
Tabel 2.4 Perbandingan kerangka kerja arsitektur Zahcman, TOGAF, FEA,
dan Gartner
Sumber: (Sessions, 2007)
Kriteria Rating
Zahman TOGAF FEA Gartner
Taxonomy completeness 4 2 2 1
Process completeness 1 4 2 2
Reference-model guidance 1 3 4 1
Practice guidance 1 2 2 4
Maturity model 1 1 3 2
Business focus 1 2 1 4
Governance guidance 1 2 3 3
Partitioning guidance 1 2 4 3
Prescriptive catalog 1 2 4 2
Vendor neutrality 2 4 3 1
Information availability 2 4 2 1
Time to value 1 3 1 4
Pada Tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada metodologi arsitektur enterprise
yang komprehensif. Setiap metodologi memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Sessions (2007) menyatakan bahwa, pendekatan yang dapat
digunakan dalam memilih metodologi yang tepat adalah sebagai berikut:
a. Menghilangkan kriteria yang tidak penting bagi organisasi.
b. Menambahkan kriteria tambahan yang penting menurut organisasi, berikan
nilai untuk setiap metodologi tersebut.
c. Mengubah nilai yang dirasa tidak sesuai.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Sessions (2007) menunjukan bahwa
metodologi TOGAF memiliki keunggulan pada kriteria process completeness,
vendor neutrality, dan information availability. Kemudian pada kriteria time to
value, TOGAF juga menunjukan nilai yang cukup tinggi.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 48
32
Universitas Indonesia
Untuk meyakinkan pemilihan kerangka kerja arsitektur, penulis memilih
perbandingan kerangka kerja arsitektur berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Session (2007) dengan memilih hanya kriteria sesuai dengan kebutuhan
penelitian ini. Kriteria yang dipilih adalah taxonomy completeness, maturity
model, business focus, vendor neutrality, information availability dan time to
value seperti yang tersaji pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Perbandingan kerangka kerja arsitektur Zahcman, TOGAF, FEA,
dan Gartner yang sudah dipilih
Sumber: (Sessions, 2007)
Kriteria Rating
Zahman TOGAF FEA Gartner
Taxonomy completeness 4 2 2 1
Maturity model 1 1 3 2
Business focus 1 2 1 4
Vendor neutrality 2 4 3 1
Information availability 2 4 2 1
Time to value 1 3 1 4
TOTAL SCORE 11 16 12 13
Berdasarkan scoring yang diperoleh dari Tabel 2.5 dan kriteria yang dipilih sesuai
dengan kebutuhan penelitian ini, menunjukan bahwa TOGAF lebih unggul dari
kerangka kerja arsitektur yang lain. Sehingga dengan pertimbangan tersebut
penelitian ini akan menggunakan TOGAF sebagai kerangka kerja arsitektur yang
digunakan.
2.7 Penelitian Terdahulu
Pada subbab ini akan dibahas mengenai beberapa penelitian sebelumnya
mengenai perancangan infrastruktur teknologi informasi yang dijadikan referensi
dalam penelitian ini, antara lain :
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 49
33
Universitas Indonesia
a. Perancangan Enterprise Architecture pada PT. XYZ Menggunakan
TOGAF ADM Berbasiskan Cloud Computing, oleh Yosua Suhandi (2013).
Pada penelitian ini, penulis membuat model rancangan arsitektur yang dapat
digunakan sebagai landasan dan acuan dalam proses implementasi SI/TI
(Suhandi, 2013). Metodologi yang penulis pergunakan dalam penelitian
tersebut beracuan pada 2 model yaitu Enterprise Architecture dan TOGAF
Architecture Development Model. Penulis melakukan analisis serta
perbandingan terhadap kedua model tersebut untuk mendapatkan metodologi
yang tepat untuk perancangan enterprise architecture berbasis cloud
computing pada PT. XYZ.
Kondisi As-Is Perusahaan
Keinginan Manajemen
PT. XYZ
Rencana SI/TI PT. XYZ ke depan
TOGAF ADMEnterprise
architecture
Cloud
Computing
Perancangan enterprise
architecture pada PT. XYZ
Rancangan enterprise
architecture pada PT. XYZ ke depan
Gambar 2.8 Kerangka berpikir Perancangan Enterprise Architecture
pada PT. XYZ Menggunakan TOGAF ADM Berbasiskan Cloud
Computing
Sumber: (Suhandi, 2013)
Pada Gambar 2.8, dapat dilihat bahwa penelitian tersebut menggunakan
kondisi saat ini perusahaan, keinginan manajemen serta rencana SI/TI sebagai
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 50
34
Universitas Indonesia
masukan dalam perancangan enterprise architecture. Penulis juga
menggunakan teori tentang enterprise architecture, TOGAF ADM dan cloud
computing sebagai acuan dalam perancangan arsitektur. Hasil penelitian
tersebut adalah rancangan enterprise architecture untuk PT. XYZ.
b. Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi pada PT. XYZ
Menggunakan Kerangka TOGAF dan Virtualisasi, oleh Alfredo Edo
Hasundungan Manik (2012).
Pada penelitian ini, penulis melakukan perancangan teknologi informasi
menggunakan metodologi TOGAF dengan pendekatan konsep virtualisasi.
Tahap awal penelitian penulis mengumpulkan informasi mengenai model
organisasi, harapan dari stakeholder dan permasalahan yang sendang dihadapi
oleh organisasi. Setelah itu informasi tersebut diproses untuk menghasilkan
prinsip-prinsip arsitektur yang nantinya akan diterapkan serta lingkup
pengerjaan. Kemudian penulis membuat visi arsitektur serta membuat
rancangan arsitektur yang mencakup arsitektur bisnis, arsitektur data,
arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 51
35
Universitas Indonesia
Kerangka berfikir
Input Proses OutputP
has
e
Model Organisasi
Stakeholder Concern
Permasalahan
Arsitektur Teknologi Saat Ini
Preliminasi
Lingkup pengerjaan
Prinsip-prinsip arsitekur
Pembuatan visi arsitektur
Rancangan arsitektur, bisnis, data, aplikasi dan
teknologi
Identifikasi solusi
Gap analysis
Target arsitektur bisnis
Target arsitektur data
Target arsitektur aplikasi
Target arsitektur teknologi
Kesimpulan
Gambar 2.9 Kerangka berpikir Perancangan Arsitektur Teknologi
Informasi pada PT. XYZ Menggunakan Kerangka TOGAF dan
Virtualisasi
Sumber: (Manik, 2012)
Namun pada penelitian yang dilakukan oleh manik (2012), kerangka
pemikiran masih menyatu dengan dengan tahapan penelitian. Selain itu,
penulis dalam penelitian tersebut juga tidak mencantumkan alasan
penggunaan TOGAF sebagai kerangka kerja perancangan infrastruktur.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 52
36
Universitas Indonesia
Sehingga menjadikan pertanyaan mengapa TOGAF dipergunakan dalam
penelitian tersebut.
c. Perencanaan Implementasi Virtualisasi: Studi Kasus PT. XYZ, oleh Irfan
Shofwan Su’ud (2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Su’ud (2011) adalah perencanaan
implementasi teknologi virtualisasi dengan melakukan identifikasi kebutuhan
sistem informasi yang berjalan di organisasi tempat penelitian. Pada penelitian
ini, penulis menuliskan perbandingan kerangka kerja implementasi virtualisasi
yang telah ada. Kerangka pemikiran yang digunakan pada penelitian tersebut
digambarkan pada Gambar 2.10.
Value Analysis
Usulan framework perencanaan
virtualisasi
Perencanaan implementasi
virtualisasi dari berbagai literatur
Gambar 2.10 Kerangka berpikir Perencanaan Implementasi Virtualisasi:
Studi Kasus PT. XYZ
Sumber: (Su'ud, 2011)
Pada penelitian ini, penulis membagi penelitian tersebut ke dalam 5 tahap,
yaitu pengumpulan data, analisis, pengawasan, perencanaan, dan
implementasi. Penulis tidak menuliskan alasan penggunaan virtualisasi pada
bagian pendahuluan penelitian. Kemudian penulis juga tidak merumuskan
research question sehingga maksud penelitian tersebut tidak diketahui
sebelum membaca hasil penelitian.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 53
37
Universitas Indonesia
d. Perancangan Infrastruktur Layanan Self Service Intranet PT. Siemens
Indonesia, oleh Arief Wahyu Nugraha (2003).
Pada penelitian ini penulis melakukan perancangan infrastruktur untuk
memenuhi kebutuhan aplikasi Self Service menggunakan metode
Infrastructure Pattern Matching (Nugraha, 2003). Ilustrasi kerangka berpikir
yang digunakan dalam penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.11
berikut ini.
Konsep layanan self service
Lingkup layanan self service
Portofolio infrastruktur
teknologi
Kebutuhan manajemen
terhadap layanan self service dan infrastrukturnya
Visi arsitektur layanan self
service
Pola layanan self
service (infastructure
pattern matching)
Rancangan infrastruktur untuk
layanan self service
Gambar 2.11 Kerangka berpikir Perancangan Infrastruktur untuk
Layanan Self Service Intranet
Sumber: (Nugraha, 2003)
Pada penelitian tersebut, penulis melakukan pengumpulan informasi pada
tahap awal mengenai konsep layanan self service, kemudian menyusun
portofolio infrastruktur teknologi informasi yang ada di PT. Siemens
Indonesia serta mengumpulkan kebutuhan manajemen terhadap layanan self
service. Kemudian setelah informasi didapatkan, maka dapat diketahui visi
arsitektur yang akan dibangun sebagai acuan pengembangan infrastruktur.
Lalu visi ini dimanfaatkan untuk identifikasi pola layanan yang menerapkan
konsep self service menggunakan metode Infrastucture Pattern Matching
yang kemudian digunakan dalam merancang desain infrastruktur yang
memenuhi konsep layanan self service di PT. Siemens Indonesia.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 54
38
Universitas Indonesia
Kelebihan yang dimiliki penelitian ini salah satunya adalah adanya kerangka
berpikir yang menggambarkan hubungan sebab akibat antar variabel yang
digunakan pada penelitian tersebut. Karena dengan adanya kerangka berpikir
tersebut dapat mempermudah penulis dalam menentukan variabel yang
dibutuhkan pada penelitian, serta mempermudah pembaca dalam memahami
konsep penelitian secara menyeluruh. Namun demikian, penulis tidak
menuliskan alasan penggunaan pendekatan self service dalam percancangan
infrastruktur tersebut. Sehingga dapat menimbulkan argumen dalam
penggunaan pendekatan tersebut.
Tabel 2.6 merupakan ringkasan perbandingan dari keempat penelitian tersebut.
Tabel 2.6 Perbandingan Penelitian
Faktor Suhandi, 2013 Manik, 2012 Su’ud, 2011 Nugraha, 2003
Metode/
Kerangka
Kerja
TOGAF ADM,
enterprise
architecture
TOGAF ADM Custom Infrastructure
Pattern Matching
(IPM)
Pendekatan Cloud
computing
Virtualisasi Virtualisasi Self-Service
Application
Keluaran Rancangan
arsitektur
Visi arsitektur,
rancangan
arsitektur
Hasil
identifikasi
kinerja
menggunakan
foglight
Visi arsitektur,
pola layanan,
desain
infrastruktur
Kritik dan
Saran
Tidak
mencantumkan
visi arsitektur
Tidak
mencantumkan
alasan
penggunaan
TOGAF, tidak
mencantumkan
kerangka
pemikiran
Tidak
mencantumkan
alasan
penggunaan
virtualisasi,
pertanyaan
penelitian tidak
jelas
Bahasan
mengenai
keaadaan
organisasi tidak
fokus dan kurang
mendalam
2.8 Kerangka Berpikir Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan 4 hasil penelitian serupa sebagai materi
referensi penelitian. Keempat hasil penelitian tersebut digunakan untuk
menentukan jenis penelitian serta variabel apa yang ada pada penelitian terkait.
Variabel tersebut antara lain, gambaran permasalahan yang terjadi di organisasi,
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 55
39
Universitas Indonesia
keinginan dari pihak-pihak yang berkepentingan, serta keadaan infrastruktur saat
ini. Variabel tersebut diperlukan untuk mendapatkan visi arsitektur yang akan
digunakan sebagai gambaran umum dari model infrastruktur yang akan dibangun.
Kemudian TOGAF dipergunakan sebagai acuan kerangka kerja dalam
mendukung perancangan infrastruktur. Penelitian ini, menggunakan TOGAF 9.1
sebagai kerangka kerja perancangan infrastruktur yang akan dibuat. Alasan
menggunakan TOGAF, karena TOGAF merupakan best practice yang banyak
digunakan di seluruh dunia dalam menyusun rancangan infrastruktur. Portofolio
infrastruktur yang ada pada universitas dapat dimanfaatkan untuk membantu
mendapatkan gambaran kondisi yang ada di universitas sehingga dapat terjadi
keselarasan antara universitas dan FKUI. Gambaran kerangka berpikir pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.12 berikut ini.
Rancangan Infrastruktur
Kebutuhan
stakeholderVisi Arsitektur
Kondisi As-Is
Masalah yang
dihadapi
TOGAF 9.1(ADM)
TEORI(Virtualisasi)
Portofolio infrastruktur universitas
Gambar 2.12 Kerangka berpikir penelitian
Berdasarkan Gambar 2.12, maka rancangan infrastruktur dipengaruhi oleh visi
arsitektur, portofolio infrastruktur universitas serta teori yang terkait dengan
perancangan infrastruktur yaitu TOGAF ADM sebagai kerangka kerja yang
menjadi acuan perancangan infrastruktur serta didukung dengan pendekatan
virtualisasi untuk mewujudkan infrastruktur yang adaptif. Visi arsitektur
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 56
40
Universitas Indonesia
didapatkan dari analisis kondisi saat ini, kebutuhan pemangku kepentingan serta
permasalahan yang dihadapi.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 57
41 Universitas Indonesia
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai tahapan penelitian yang digunakan untuk
merumuskan rancangan infrastruktur teknologi informasi dalam mendukung
kebutuhan strategis FKUI serta rencana kerja penyusunan karya akhir ini.
3.1 Alur Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan TOGAF ADM
seperti yang dibahas pada subbab 2.5.4. Tahapan-tahapan pada penelitian ini
dapat diilustrasikan pada Gambar 3.1. Berikut ini adalah langkah-langkah yang
dilakukan:
a. Merumuskan permasalahan, tahap ini bertujuan untuk menentukan
permasalahan yang akan menjadi landasan dilakukannya penelitian ini.
Kemudian, tahap ini juga bermanfaat dalam menentukan batasan penelitian
agar lingkup penelitian tidak terlalu meluas namun tidak terlalu kecil. Tahap
ini menghasilkan keluaran sebuah pertanyaan penelitian yang jawabannya
merupakan hasil dari penelitian. Pada penelitian ini, dirumuskan sebuah
pertanyaan penelitian yaitu: “Bagaimana rancangan infrastruktur
teknologi informasi yang adaptif untuk mendukung kebutuhan strategis
FKUI?”
b. Studi literatur, tahap ini bertujuan untuk mempelajari dokumen referensi
terkait dengan organisasi dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.
Selain mengkaji teori, pada tahap ini juga dilakukan pengkajian terhadap
penelitian-penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan. Tahap ini
menghasilkan sebuah teoritical framework yang menjadi landasan
pelaksanaan penelitian.
c. Pengumpulan data, tahap ini dilakukan pengumpulan informasi mengenai
kebutuhan strategis yang dibutuhkan FKUI, ekspektasi dari para pemangku
kepentingan, serta keadaan infrastruktur saat ini. Data yang dikumpulkan
bersifat kualitatif, pengumpulan data akan dilakukan melalui wawancara dan
observasi.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 58
42
Universitas Indonesia
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 59
43
Universitas Indonesia
d. Apabila data yang didapatkan belum cukup, maka dilakukan pengambilan data
kembali. Namun apabila data yang dikumpulkan sudah cukup maka tahap
selanjutnya adalah melakukan analisis data yang telah dikumpulkan.
e. Melakukan analisis hasil pengumpulan data dan studi literatur dalam proses
perancangan sesuai dengan tahapan-tahapan dari kerangka pikir penelitian
dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM.
f. Melakukan penarikan kesimpulan serta saran terkait dengan hasil penelitian
yang sudah dilakukan.
3.2 Kerangka Pikir Penelitian
Pada penelitian ini tahapan yang dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan pada
kerangka kerja TOGAF ADM. Proses yang dijalankan dimulai dari fase
preliminary sampai dengan opportunity and solution sesuai dengan batasan pada
penelitian ini. Fase TOGAF ADM yang akan dijalankan yaitu:
a. Fase preliminary
Fase ini merupakan tahap persiapan dalam mendefinisikan kerangka dan
prinsip. Tujuan tahap ini adalah memastikan komitmen dari pemangku
kepentingan, menentukan kerangka kerja dan metodologi secara rinci yang
akan digunakan dalam pengembangan arsitektur enterprise. Kerangka kerja
dielaborasi dalam bentuk visi arsitektur, sedangkan prinsip-prinsip dielaborasi
untuk masing-masing arsitektur yang akan dibahas antara lain proses bisnis,
data, aplikasi dan teknologi.
b. Fase requirements management
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah menggali kebutuhan
organisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan proses pengelolaan
kebutuhan arsitektur selama siklus ADM, mengidentifikasi kebutuhan
organisasi, mengelola dan mendistribusikan kepada tahap yang relevan.
Requirements yang dibutuhkan bukan hanya terkait dengan kebutuhan
strategis organisasi tetapi juga mencakup kebutuhan mahasiswa dan
masyarakat.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 60
44
Universitas Indonesia
c. Fase architecture vision
Fase ini dilakukan untuk menentukan ruang lingkup, tujuan bisnis, sasaran
bisnis, profil organisasi, struktur organisasi, identifikasi pemangku
kepentingan, visi misi organisasi serta memetakan seluruh strategi yang akan
dilakukan. Tujuan fase ini adalah menciptakan keselarasasan pandangan
mengenai arsitektur enterprise dalam mencapai tujuan organisasi dengan
merumuskan strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan
dikembangkan. Tahap ini berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mendapatkan arsitektur yang ideal.
d. Fase business architecture
Pada tahap ini dilakukan deskripsi terhadap arsitektur bisnis saat ini, sasaran
dan menentukan kesenjangan antara arsitektur bisnis serta mendefinisikan
kondisi awal arsitektur bisnis. Pada tahap ini dilakukan pemodelan bisnis
dengan memilih perangkat yang tepat untuk menggambarkan arsitektur bisnis.
Pemodelan arsitektur bisnis dilakukan dengan mengidentifikasi area
fungsional utama, menentukan fungsi bisnis, serta fungsional pendukung.
e. Fase information systems architecture
Tahap ini memberikan penekanan bagaimana arsitektur sistem informasi
dibangun. Arsitektur sistem informasi mencakup arsitektur data dan arsitektur
aplikasi yang akan diterapkan pada organisasi. Pada arsitektur data, kegiatan
yang dijalankan adalah melakukan identifikasi seluruh komponen data yang
dibutuhkan organisasi berdasarkan kebutuhan area fungsional bisnis yang
telah ditentukan. Identifikasi dilakukan untuk menentukan kandidat entitas
data, memberikan definisi entitas data, dan membuat relasi antara fungsi bisnis
dan entitas data. Sedangkan pada arsitektur aplikasi, identifikasi dilakukan
untuk menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan dalam melakukan proses
data dan mendukung bisnis, serta membuat pemodelan arsitektur aplikasi.
f. Fase technology architecture
Tahap ini dilakukan definisi terhadap kebutuhan teknologi yang menjadi dasar
pada saat implementasi. Pengembangan arsitektur teknologi dilakukan dengan
menentukan kandidat teknologi yang akan digunakan untuk menghasilkan
pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 61
45
Universitas Indonesia
mencakup perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam melakukan definisi
prinsip platform teknologi, dilakukan dengan melihat 7 area yang mencakup
sistem operasi, manajemen data, aplikasi, perangkat keras, komunikasi,
komputasi pemakai, dan keamanan.
g. Fase opportunity and solution
Tahap ini memberikan penekanan terhadap manfaat yang diperoleh dari
arsitektur enterprise. Arsitektur enterprise yang mencakup arsitektur bisnis,
data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi dilakukan evaluasi
kesenjangan untuk menciptakan strategi untuk solusi. Evaluasi dan strategi
untuk solusi menjadi baseline bagi pemangku kepentingan untuk memilik dan
menentukan arsitektur yang akan diterapkan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Narasumber yang
dipilih adalah pemangku kepentingan yang memiliki peranan menyeluruh
terhadap inti kegiatan di FKUI yaitu manajer pendidikan dan kemahasiswaan,
ketua Medical Education Unit, koordinator sumber daya manusia, penanggung
jawab perpustakaan serta unit Pelayanan dan Pengembangan Sistem Informasi.
Observasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi sebenarnya di lapangan.
Dengan melakukan observasi, penulis dapat mengetahui kondisi infrastruktur TI
serta sistem informasi yang dimiliki organisasi. Observasi juga dilakukan dengan
mempelajari dokumen-dokumen terkait infrastruktur TI di FKUI untuk
memperdalam pemahaman terhadap permasalahan yang terjadi di FKUI.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan
infrastruktur dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM dan
Virtualisasi. Hasil pengolahan data serta observasi dianalisis dengan
menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM pada tahap preliminary untuk
mendapatkan prinsip-prinsip arsitektur. Kemudian, dengan merujuk hasil
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 62
46
Universitas Indonesia
pengolahan wawancara dan observasi disusun visi arsitektur dengan berpedoman
terhadap prinsip-prinsip arsitektur yang telah dibuat.
3.5 Metode Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan dengan penalaran induktif.
Penalaran induktif adalah penalaran yang berawal dari hal-hal spesifik ke hal-hal
yang lebih umum (Worster, 2013).
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 63
47 Universitas Indonesia
BAB IV
PROFIL ORGANISASI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah organisasi, visi, misi, tujuan dan
struktur organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tempat penelitian
ini dilakukan.
4.1 Sejarah
Sejarah FKUI tidak terlepas dari sejarah pendidikan dokter di Indonesia yang
dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Adapun momentum pendidikan
kedokteran di Indonesia lahir pada tanggal 2 Januari 1849 melalui Keputusan
Gubernemen No.22. Ketetapan tersebut menjadi titik awal penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia (Nederlandsch Indie), yang pada saat itu diselenggarakan
di Rumah Sakit Militer.
Dua tahun kemudian, pada bulan Januari 1851, dibuka Sekolah Pendidikan
Kedokteran di Weltevreden dengan lama pendidikan dua tahun dan jumlah siswa
12 orang. Titik terang semakin terlihat ketika lulusan sekolah tersebut diberi gelar
Dokter Djawa melalui Surat Keputusan Gubernemen tanggal 5 Juni 1853 No. 10.
Namun demikian, meskipun diberi gelar dokter, lulusan sekolah tersebut hanya
dipekerjakan sebagai Mantri Cacar.
Pada tahun 1898, barulah berdiri sekolah pendidikan kedokteran yang disebut
STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen). Untuk memantapkan
kualitas lulusan dalam hak praktik, pada akhir tahun 1919, didirikan Rumah Sakit
Pusat CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekenhuis, Sekarang disebut RSCM) yang
dipakai sebagai rumah sakit pendidikan oleh siswa STOVIA. Kemerdekaan
Republik Indonesia menjadi penghantar berubahnya nama sekolah menjadi
Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia, tepatnya pada bulan Februari
1946. Setahun kemudian, Belanda yang kembali menginvasi Indonesia
melangsungkan kegiatan pendidikan kedokteran dengan memakai nama
Genesskundige Faculteit, Nood-Universiteit van Indonesie. Namun, pendidikan
kedokteran pada Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia tetap
dilaksanakan.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 64
48
Universitas Indonesia
Tercatat pada tanggal 2 Februari 1950, kedua institusi itu melebur menjadi satu.
Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia dan Genesskundige Faculteit,
Nood-Universiteit van Indonesie, digabung dan disatukan dengan memakai nama
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4.2 Visi, Misi dan Tata Nilai
FKUI memiliki visi “Pada tahun 2014, FKUI menjadi fakultas kedokteran riset
terkemuka di Asia Pasifik dan 80 terbaik di dunia”. Sedangkan misi FKUI adalah
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran bertaraf internasional yang berbasis
kompetensi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Melaksanakan penelitian kedokteran yang berkualitas internasional dalam
upaya pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
c. Melaksanakan clinical governance dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di RSCM dan RS pendidikan lainnya.
d. Berperan aktif dalam penentuan kebijakan di bidang pendidikan kedokteran
dan pelayanan kesehatan untuk peningkatan taraf dan kualitas kehidupan
masyarakat Indonesia.
FKUI senantiasa berusaha menciptakan sistem pendidikan yang mampu
mempersiapkan mahasiswa-mahasiswi untuk bersaing secara global dalam segala
aspek, baik di bidang ilmu sains, sosial humaniora dan kedokteran, dengan
mengedepankan nilai-nilai utama:
Integrity, menjalankan tugas dan fungsi dengan penuh tanggung jawab, jujur,
tepercaya, bermartabat serta menjunjung tinggi etika profesi.
Visionary, memiliki wawasan dan kemampuan untuk menjadi yang terkemuka
berlandaskan kemanusiaan dalam upaya mencapai masyarakat yang sehat dan
sejahtera.
Excellence, memiliki kreativitas, melakukan inovasi serta perbaikan
berkesinambungan untuk menghasilkan karya unggul.
Care for others, memiliki budaya menolong yang ditunjukkan melalui empati,
kepedulian, kesantunan, kebersamaan dan kesejawatan dalam melayani.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 65
49
Universitas Indonesia
4.3 Sasaran Strategis
Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan FKUI telah membuat sasaran strategis
yang tertuang dalam rencana strategis FKUI tahun 2010-2014. Berikut ini adalah
sasaran strategis tersebut:
1. Terwujudnya atmosfer akademik, budaya berkinerja dan menolong.
2. Terwujudnya sarana dan fasilitas bertaraf internasional dengan sistem
manajemen yang handal.
3. Terwujudnya Pusat Pengembangan Pendidikan Kedokteran.
4. Terwujudnya integrasi pendidikan antar rumpun ilmu kesehatan.
5. Mendapatnya akreditasi internasional untuk Program Undergraduate.
6. Mewujudnya FKUI sebagai best 80 di dunia.
7. Terwujudnya pusat-pusat penelitian yang lintas dan multi disiplin dan
bekerjasama dengan PEMDA dan industri.
8. Terwujudnya pendidikan yang berbasis riset dan kompetensi dengan
mengintegrasikan aspek pasien safety.
9. Terwujudnya translasional riset.
10. Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan.
11. Terwujudnya pelayanan prima.
12. Terwujudnya layanan kesehatan yang paripurna.
13. Terwujudnya integrasi proses pendidikan, pelayanan dan riset berbasis IT.
14. Termaksimalkannya sumber-sumber keuangan yang berasal dari luar biaya
pendidikan.
15. Tersedianya biaya pendidikan, penelitian dan pengembangan.
16. Terwujudnya staf akademik yang memiliki kinerja excellent.
17. Terwujudnya kepuasan mahasiswa, dosen, pegawai dan masyarakat.
18. Terwujudnya cost effectiveness dalam pendidikan, pelayanan dan riset.
19. Terwujudnya citra sebagai best teaching hospital.
4.4 Struktur Organisasi
Pimpinan Fakultas adalah Dekan, Wakil Dekan, Sekretaris Fakultas dan para
Manajer yang berada di bawah pimpinan Universitas Indonesia dengan tugas
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 66
50
Universitas Indonesia
antara lain menjalankan fungsi pengelolaan fakultas secara keseluruhan,
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, membina sivitas akademika (dosen dan mahasiswa), serta membina
hubungan dengan alumni, lingkungan fakultas, dan masyarakat. Gambar 4.1
menjelaskan bagan struktur organisasi FKUI.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Fakultas
Dekanat yang terdiri dari Dekan dan Wakil Dekan FKUI yang bertugas sebagai
pimpinan dan penanggungjawab tertinggi tingkat fakultas di lingkungan Fakultas;
Sekretaris Fakultas yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan di bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga
terselenggaranya kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan tridarma perguruan
tinggi; para Manajer yang bertugas membantu kerja pimpinan sesuai dengan
jabatannya dalam menjalankan kegiatan di dalam lingkungan fakultas.
4.5 Fasilitas
FKUI saat ini memiliki tiga lokasi kampus berbeda, kampus utama terletak di
Salemba dengan total luas area 16.209 m2, kampus kedua ada di Pegangsaan dan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 67
51
Universitas Indonesia
kampus ketiga adalah gedung Rumpun Ilmu Kesehatan yang berada di lingkungan
kampus UI Depok. Ada 15 departemen pre-klinik dan 18 departemen klinik di
FKUI. Program studi yang dimiliki FKUI dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Program Studi di FKUI
Sumber: (FKUI, 2014a)
No Jenjang Program Studi
1 S1 Reguler Pendidikan Dokter
2 S1 Kls Internasional Pendidikan Dokter Kelas Khusus Internasional
3 Profesi Profesi Dokter
4 Profesi Kls Internasional Profesi Dokter Kelas Khusus Internasional
5 S2 Ilmu Biomedik
6 S2 Ilmu Gizi
7 S2 Kedokteran Kerja
8 S2 Pendidikan Kedokteran
9 S2 Kedokteran Klinis
10 S3 Ilmu Biomedik
11 S3 Ilmu Gizi
12 S3 Ilmu Kedokteran
13 Spesialis 1 Anestesiologi
14 Spesialis 1 Ilmu Bedah
15 Spesialis 1 Ilmu Penyakit Dalam
16 Spesialis 1 Ilmu Kesehatan Anak
17 Spesialis 1 Obstetri & Ginekologi
18 Spesialis 1 Ilmu Penyakit Saraf
19 Spesialis 1 Ilmu Kedokteran Jiwa
20 Spesialis 1 Ilmu Kesehatan Mata
21 Spesialis 1 Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin
22 Spesialis 1 Ilmu Penyakit Telinga, Hidung & Tenggorok
23 Spesialis 1 Ilmu Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
24 Spesialis 1 Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
25 Spesialis 1 Radiologi
26 Spesialis 1 Ilmu Kedokteran Forensik
27 Spesialis 1 Patologi Anatomik
28 Spesialis 1 Patologi Klinik
29 Spesialis 1 Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi
30 Spesialis 1 Urologi
31 Spesialis 1 Ilmu Bedah Syaraf
32 Spesialis 1 Ilmu Rehabilitasi Medik
33 Spesialis 1 Ilmu Bedah Plastik
34 Spesialis 1 Ilmu Kedokteran Olahraga
35 Spesialis 1 Mikrobiologi Klinik
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 68
52
Universitas Indonesia
No Jenjang Program Studi
36 Spesialis 1 Farmakologi Klinik
37 Spesialis 1 Kedokteran Okupasi
38 Spesialis 1 Bedah Torak Kardiovaskular
39 Spesialis 1 Onkologi Radiasi
40 Spesialis 1 Kedokteran Penerbangan
41 Spesialis 1 Ilmu Gizi Klinik
42 Spesialis 1 Parasitologi Klinik
43 Spesialis 1 Akupunktur Medik
44 Spesialis 2 Ilmu Penyakit Dalam
45 Spesialis 2 Ilmu Kesehatan Anak
46 Spesialis 2 Ilmu Bedah
47 Spesialis 2 Obstetri & Ginekologi
Berikut ini adalah fasilitas yang dimiliki FKUI dalam menunjang kegiatan
tridarma staf akademik maupun mahasiswa:
1. Sarana perkuliahan
1. Ruang Kuliah
2. Ruang Diskusi
3. Ruang Konferensi
2. Sarana praktikum
1. Laboratorium terpadu
2. Laboratorium biomedik
3. Laboratorium komputer
3. Sarana teknologi informasi
1. Layanan internet
2. E-learning
3. Alat bantu pembelajaran
4. Video Conference
4. Perpustakaan
1. Akses online jurnal
2. Digital library
4.6 Sumber Daya Manusia
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat ini memiliki 664 orang staf
pengajar. Profesor dan dosen tetap di FKUI bekerja 40 jam per minggu meliputi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 69
53
Universitas Indonesia
tugas mengajar, melakukan riset, pelayanan masyarakat di klinik dan tugas-tugas
administratif yang berkaitan dengan jabatan di Departemen. Tabel 4.2
memperlihatkan data tenaga pendidik berdasarkan kualifikasi pendidikan dan
satuan administrasi pangkalan (SATMINKAL).
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik
Sumber: (FKUI, 2014b)
Kualifikasi BHMN/PUI DIKBUD KEMKES Total
S1 7 1 0 8
S2 24 74 17 115
S3 17 84 91 192
SP1 30 51 100 181
SP2 3 18 147 168
Grand Total 81 228 355 664
Dalam menjalankan kegiatan tridarma, FKUI tidak terlepas dari dukungan staf
kependidikan. Tenaga kependidikan memberikan peranan penting terhadap
pelaksanaan kegiatan tridarma dengan memberikan layanan terbaik sesuai dengan
kualifikasi staf kependidikan. Tabel 4.3 memperlihatkan data tenaga kependidikan
berdasarkan kualifikasi pendidikan dan status kepegawaian.
Tabel 4.3 Data Tenaga Kependidikan
Sumber: (FKUI, 2014b)
Status
Kepegawaian
Kualifikasi Pendidikan Total
D1 D3 S1 S2 SD SMA SMP
PKWT 0 4 29 2 0 5 0 40
PNS 0 4 22 5 8 77 6 122
PUI 2 38 52 1 2 63 5 163
Grand Total 2 46 103 8 10 145 11 325
4.7 Statistik Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat ini memiliki mahasiswa aktif
sebanyak 4287 orang yang tersebar ke dalam 47 program studi. Tabel 4.4
merupakan data mahasiswa aktif berdasarkan jenjang akademik.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 70
54
Universitas Indonesia
Tabel 4.4 Jumlah Mahasiswa Aktif
Sumber: (FKUI, 2014c)
Jenjang Jumlah
Strata 1 1045
Strata 2 439
Strata 3 326
Profesi 229
Spesialis 1 2075
Spesialis 2 173
Total 4287
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 71
55 Universitas Indonesia
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data-data terkait penelitian sehingga
menghasilkan sebuah keluaran yang menjadi tujuan penelitian dengan
menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM.
5.1 Fase Preliminary: Framework and Principles
Pada tahap ini dilakukan persiapan perencanaan arsitektur enterprise. Tujuan
tahapan ini adalah mengkonfirmasi komitmen dari manajemen, menentukan
kerangka kerja dan metodologi yang akan digunakan untuk pengembangan
arsitektur enterprise. Kerangka kerja yang dipilih dalam melakukan perencanaan
arsitektur pada penelitian ini adalah TOGAF ADM.
Prinsip-prinsip arsitektur terdiri dari prinsip bisnis, prinsip data, prinsip aplikasi
dan prinsip teknologi. Prinsip-prinsip tersebut akan menjadi acuan perancangan
infrastuktur yang akan mempengaruhi pengembangan, pemeliharaan serta
pengelolaan infrastruktur. Berdasarkan (The Open Group, 2011) penulisan prinsip
harus mencakup nama, pernyataan, alasan, dan implikasi seperti yang dijelaskan
pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Template Penulisan Prinsip-Prinsip Arsitektur
Nama Menggambarkan isi dari aturan yang mudah diingat. Platform
teknologi yang spesifik sebaiknya tidak jabarkan pada nama.
Menghidari penggunaan kata-kata bermakna ganda.
Pernyataan Mendefinisikan aturan-aturan mendasar secara jelas, singkat
serta tidak bermakna ganda.
Alasan Memberikan penjelasan akan keuntungan yang didapatkan
dengan penerapan prinsip.
Implikasi Memberi penekanan pada kebutuhan, baik kepada bisnis dan
TI dalam melaksanakan prinsip, dapak terhadap bisnis serta
konsekuensi dari penerapan prinsip harus didefinisikan
dengan jelas.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 72
56
Universitas Indonesia
Berikut ini adalah prinsip-prinsip arsitektur yang telah ditetapkan pada penelitian
ini:
1. Prinsip Bisnis
Prinsip 1 Mendukung kebutuhan strategis organisasi
Pernyataan Kebutuhan strategis masa mendatang FKUI hanya dapat
dicapai apabila sistem kerja di FKUI didukung penuh
oleh sistem TI.
Alasan Untuk memberikan dukungan terhadap kebutuhan
strategis di masa mendatang diperlukan dukungan TI
untuk pengelolaan informasi terkait pelaksanaan tridarma
perguruan tinggi untuk menentukan strategi dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian.
Implikasi 1. Pengelolaan informasi harus mampu memberikan
informasi yang cepat, tepat dan akurat yang
bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pendidikan
dan penelitian.
2. Pengelolaan informasi harus mampu memberikan
informasi untuk mendukung penentuan arah kebijakan
berdasarkan informasi yang kuat.
Prinsip 2 Mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian
Pernyataan TI harus dapat mendukung kegiatan pendidikan dan
penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Alasan TI harus mampu mendukung kegiatan pendidikan dan
penelitian yang selalu dinamis, untuk itu diperlukan
infastruktur yang adaptif untuk mengantisipasi perubahan
kebutuhan organisasi di masa mendatang.
Implikasi 1. Sivitas FKUI harus memiliki kompetensi TIK
2. Pengembangan SI/TI harus memperhatikan kebutuhan
organisasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 73
57
Universitas Indonesia
dan penelitian.
3. Membuat rancangan model data, aplikasi dan
teknologi untuk mendukung kegiatan pendidikan dan
penelitian
2. Prinsip Data
Prinsip 3 Data dapat digunakan secara bersama-sama
Pernyataan Integrasi dan pengelolaan informasi memegang peranan
penting dalam manajemen data pendidikan di FKUI untuk
kebutuhan internal dan eksternal, manajemen evaluasi
sumber daya manusia FKUI, manajemen data untuk
penjaminan mutu pendidikan, manajemen data penelitian,
manajemen keuangan dan anggaran.
Alasan Kecepatan dan kemudahan akses menjadi salah satu
penilaian kualitas layanan TI yang diberikan oleh sebuah
sistem. Hal tersebut akan memberikan kecepatan dalam
proses pengambilan keputusan, dengan demikian akan
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
sebuah siklus proses.
Implikasi 1. Standarisasi pemodelan data secara logis dengan
memanfaatkan pemodelan ER diagram dan lain-lain.
2. Standarisasi pengelolaan data secara fisik dengan
prosedur kerja yang meliputi standar teknis perangkat
penyimpanan data, konfigurasi dan proses
perpindahan data antar sistem.
3. Pihak pengguna data harus mengikuti standar dalam
melakukan akses terhadap data yang ada sehingga
memudahkan pengawasan .
Prinsip 4 Integrasi data
Pernyataan Mengembangkan sistem terintegrasi yang mudah
digunakan untuk berbagi data oleh semua unit
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 74
58
Universitas Indonesia
Alasan Agar data memiliki single point of truth
Implikasi Harus membuat sistem yang dapat mengintergrasikan
data secara keseluruhan
Prinsip 5 Keamanan data
Pernyataan Data harus dijaga dari penggunaan yang tidak seharusnya.
Data harus dijamin tidak dapat dimanipulasi oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab yang berpotensi
menyebabkan ketidaknyamanan maupun kesalahan yang
berakibat buruk.
Alasan Data merupakan sumber informasi yang harus dijaga
untuk mencegah penyalahgunaan data oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab.
Implikasi Data-data yang bersifat confidential harus disimpan
dalam suatu sistem yang memiliki pengamanan yang
memadai.
3. Prinsip Aplikasi
Prinsip 6 Open Source
Pernyataan Aplikasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan
kebutuhan organisasi.
Alasan Aplikasi dapat dengan mudah dimodifikasi sesuai
kebutuhan jika menggunakan Open Source.
Implikasi Jika terjadi masalah tidak ada dukungan dari perusahaan
tertentu seperti pada proprietary software.
Prinsip 7 User friendliness
Pernyataan Peran TI di FKUI saat ini semakin signifikan sehingga
diperlukan perbaikan manajemen informasi dan user-
friendliness.
Alasan Untuk meningkatkan manajemen informasi maka
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 75
59
Universitas Indonesia
diperlukan aplikasi yang mengedepankan user-
friendliness untuk mendorong penggunaan aplikasi secara
luas.
Implikasi 1. Pengembangan aplikasi perlu melibatkan pengguna
2. Rancangan interface harus mendukung kebutuhan
kemudahan pemakaian.
Prinsip 8 Open Standard
Pernyataan Aplikasi harus dapat berjalan pada semua platform
teknologi yang berbeda, tidak tergantung kepada
teknologi tertentu.
Alasan Aplikasi yang independen terhadap platform teknologi
akan membuat pengembangan, pemutakhiran, dan
operasional lebih efektif dan efisien.
Implikasi 1. Prinsip ini membutukan standarisasi yang mendukung
pengembangan aplikasi secara terbuka.
2. Perlu mengembangkan middleware untuk
mengintegrasikan aplikasi secara luas.
4. Prinsip Teknologi
Prinsip 9 Ketersediaan
Pernyataan Arsitektur harus menjamin ketersediaan sistem dan data
selalu dalam keadaan tersedia sehingga senantiasa dapat
memberikan layanan saat dibutuhkan.
Alasan Ketersediaan akan memberikan layanan secara penuh
sehingga layanan dapat digunakan kapan pun.
Implikasi 1. Dibutuhkan standar dan mekanisme untuk menjaga
layanan tetap berjalan.
2. Perlu adanya redundancy untuk menjaga ketersediaan
layanan.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 76
60
Universitas Indonesia
Prinsip 10 Keterandalan
Pernyataan Arsitektur memberikan jaminan bahwa sistem dapat
berjalan dengan baik dan handal.
Alasan Sistem yang handal akan memberikan dukungan terhadap
kebutuhan organisasi dengan baik.
Implikasi Perlu adanya perencanaan kapasistas sistem.
Prinsip 11 Scalability
Pernyataan Arsitektur dapat mengakomodasi kebutuhan organisasi
terkait dengan penambahan kapasitas dengan mudah dan
cepat.
Alasan Untuk mengakomodasi penambahan kapasitas perlu
adanya arsitektur yang secara cepat mendukung
kebutuhan organisasi.
Implikasi Pemilihan teknologi yang adaptif
Prinsip 12 Interoperability
Pernyataan Arsitektur dapat memberikan jaminan bahwa sebuah
sistem dapat berkomunikasi dengan sistem lainnya.
Alasan Interoperabilitas dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas layanan TI
Implikasi Perlu dibuat pemetaan sistem yang saling terkait.
Prinsip 13 Agility
Pernyataan Arsitektur harus mampu beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan kebutuhan organisasi
Alasan Perkembangan organisasi di masa mendatang tidak dapat
dihindari, sehingga diperlukan teknologi adaptif yang
mampu mengakomodari perubahan kebutuhan organisasi.
Implikasi Proses pengaturan standar, peninjauan ulang standar, dan
revisi standar secara periodik.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 77
61
Universitas Indonesia
5.1.1 Menentukan kerangka kerja dan metodologi
Kerangka kerja yang digunakan pada perancangan arsitektur teknologi informasi
adaptif di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah kerangka kerja
TOGAF yang mengacu kepada TOGAF Architecture Development Method
(ADM) yang memberikan metodologi secara terperinci mengenai bagaimana
membangun dan mengelola serta menerapkan arsitektur enterprise.
5.1.2 Komitmen manajemen
Faktor yang mendukung suksesnya pembangunan arsitektur enterprise salah
satunya adalah dukungan manajemen terhadap SI/TI. Dengan demikian, perlu
dipastikan terlebih dahulu komitmen dari manajemen agar proses berikutnya
dapat dijalankan dengan baik.
Pada tahap ini telah diperoleh dukungan dan komitmen dari manajemen yang
menyatakan bahwa “Kebutuhan strategis masa mendatang FKUI hanya dapat
dicapai apabila sistem kerja di FKUI didukung penuh oleh sistem TI” (Sudarsono,
2014). Pernyataan tersebut menunjukan kesadaran manajemen akan pentingnya
pemanfaatan TI dalam mendukung kebutuhan strategis di masa mendatang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen berkomitmen untuk
meningkatkan pemanfaatan TI dalam memajukan kinerja FKUI secara
keseluruhan. Secara faktual komitmen manajemen dalam memanfaatkan teknologi
informasi menginduk kepada kebijakan Universitas Indonesia melalui Surat
Keputusan Rektor nomor 585B/SK/R/UI/2006 tentang kebijakan teknologi
informasi di Universitas Indonesia yang menyatakan bahwa penyediaan fasilitas
komputer dan komunikasi secara luas untuk digunakan oleh mahasiswa dan staf
Universitas Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung penting dalam
mendukung kegiatan riset, belajar mengajar ataupun kerja administrasi.
5.2 Fase Requirement Management
Tahap ini bertujuan menyediakan proses pengelolaan kebutuhan arsitektur selama
fase pada siklus ADM, mengumpulkan, menginventarisasi, serta mengidentifikasi
semua kebutuhan enterprise, menyimpan kemudian mendistribusikan kepada
tahap TOGAF ADM yang terkait. Tahap ini merupakan tahap yang penting
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 78
62
Universitas Indonesia
karena terkait dengan rencana strategis serta kebijakan manajemen.
Perkembangan sistem informasi pada masa yang akan datang harus selaras dengan
kebutuhan organisasi. Berikut ini adalah requirement management yang
berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibangun:
5.2.1 Architecture vision
Visi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Pada Tahun 2014, FKUI menjadi
fakultas kedokteran riset terkemuka di Asia Pasifik dan 80 terbaik di dunia.
Dengan demikian, langkah-langkah yang dilakukan oleh FKUI dapat dilihat
melalui 4 perspektif dalam mendukung pencapaian visi tersebut, yaitu:
a. Perspektif konsumen
Mewujudkan FKUI sebagai 80 terbaik di dunia.
Mewujudkan kepuasan mahasiswa, dosen dan pegawai.
Mewujudkan akreditasi nasional/internasional
b. Perspektif proses bisnis
Mewujudkan pusat-pusat penelitian dan kerjasama daerah serta
industri.
Mewujudkan pendidikan berbasis kompetensi dan riset.
Mewujudkan pusat pengembangan pendidikan kedokteran.
Mewujudkan integrasi pendidikan antar rumpun ilmu kesehatan.
Mewujudkan pelayanan prima dan manusiawi.
Mewujudkan sistem jaringan pelayan dan pendidikan.
Mewujudkan translasional riset.
Mewujudkan integrasi proses pelayanan, pendidikan dan riset berbasis
TI
Mewujudkan cost effectiveness.
c. Perspektif learning and growth
Mewujudkan sarana, prasarana dan sistem manajemen.
Mewujudkan staf dengan kompetensi ekselen.
Mewujudkan atmosfer akademik dan budaya berkinerja.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 79
63
Universitas Indonesia
d. Perspektif keuangan
Termaksimalkan sumber dana non-pendidikan.
5.2.2 Business architecture
Arsitektur bisnis adalah interpretasi aktivitas yang dilakukan setiap hari secara
terorganisasi berdasarkan visi dan misi organisasi. Dengan arsitektur bisnis dapat
diidentifikasi proses bisnis yang berkaitan dengan proses di FKUI. Dengan
dilakukan identifikasi terhadap proses bisnis maka dapat dilakukan penetapan
tugas dan tanggung jawab, sehingga fungsi bisnis yang ada dapat berjalan dengan
baik.
5.2.3 Information system architecture
Pada tahap ini lebih ditekankan mengenai bagaimana arsitektur sistem informasi
dikembangkan. Requirement management pada tahap information system
architecture dilihat dari 2 dimensi, yaitu dimensi application architecture dan
dimensi data architecture. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dimensi
application architecture dan dimensi data architecture:
a. Application architecture
Kebutuhan organisasi terhadap arsitektur aplikasi adalah kebutuhan organisasi
akan aplikasi yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan tridarma
perguruan tinggi. Aplikasi yang dimaksud harus mampu memberikan
informasi secara akurat, handal, relevan, up to date, dan lengkap. Dengan
demikian diperlukan aplikasi terintegrasi yang berjalan pada suatu platform
standar. Selain itu aplikasi juga harus bersifat online sehingga dapat diakses
kapanpun dan dimanapun. Aplikasi harus mempertimbangkan aspek user
friendliness sehingga dapat meningkatkan kefasihan dan kesadaran akan
manfaat teknologi informasi.
b. Data architecture
Pada arsitektur data, organisasi membutuhkan sumber data yang tersentralisasi
serta terintegrasi yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 80
64
Universitas Indonesia
pengolahan data. Dengan demikian, informasi dapat tersedia secara cepat dan
reliable sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk
memajukan kinerja organisasi secara holistik.
5.2.4 Technology architecture
Arsitektur teknologi adalah konfigurasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk
menjalankan aplikasi-aplikasi pada arsitektur sistem informasi. Manajemen
memiliki harapan bahwa teknologi yang digunakan saat ini dapat lebih
dioptimalkan dalam pengembangan sistem agar keterandalan sistem dapat
meningkat secara berkelanjutan serta memperhatikan aspek kefasihan pengguna.
5.2.5 Opportunities and solutions
Pada tahap opportunities and solutions, manajemen mengharapkan adanya
rencana dalam pengembangan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan
strategis FKUI. Perencanaan akan memberikan dampak terhadap pengembangan
sistem informasi serta investasi teknologi informasi menjadi lebih terarah sesuai
dengan kebutuhan FKUI.
5.3 Fase Architecture Vision
Pada tahap ini dilakukan terlebih dahulu identifikasi requirement management
untuk visi arsitektur. Identifikasi yang dilakukan pada tahap ini direpresentasikan
melalui aspek visi dan misi, tujuan bisnis, sasaran bisnis, serta ruang lingkup.
5.3.1 Visi dan misi FKUI
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai objek enterprise dari
penelitian ini telah menetapkan visi: “Pada Tahun 2014, FKUI menjadi fakultas
kedokteran riset terkemuka di Asia Pasifik dan 80 terbaik di dunia”.
Dalam mencapai visi tersebut FKUI menetapkan misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran bertaraf internasional yang
berbasis kompetensi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 81
65
Universitas Indonesia
2. Melaksanakan penelitian kedokteran yang berkualitas internasional dalam
upaya pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
3. Melaksanakan clinical governance dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di RSCM dan RS Pendidikan lainnya.
4. Berperan aktif dalam penentuan kebijakan di bidang pendidikan
kedokteran dan pelayanan kesehatan untuk peningkatan taraf dan kualitas
kehidupan masyarakat Indonesia.
5.3.2 Tujuan bisnis (business goals)
Untuk mencapai visi yang telah ditargetkan, FKUI telah menentukan tujuan bisnis
yang merupakan manifestasi terhadap visi yang telah ditentukan tersebut. Tujuan
bisnis FKUI adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya peningkatan jumlah hasil pendidikan yang berkualitas,
berdaya saing dan berdaya juang, kreatif dan inovatif, diakui secara
internasional serta memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
2. Terlaksananya penelitian kedokteran yang berkualitas internasional dan
dapat ditranslasikan dalam pelayanan kesehatan.
3. Terlaksananya clinical governance dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di RSCM dan RS Pendidikan lainnya serta tercapainya peran
FKUI di dalam menentukan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan dan
pendidikan kedokteran di Indonesia.
4. Tercapainya pertumbuhan ventura akademik kedokteran untuk menunjang
kualitas pendidikan, penelitian, dan pelayanan masyarakat yang bertaraf
internasional.
5. Terselenggaranya manajemen fakultas yang akuntabel dengan sistem
otonomi yang berimbang dan transparan.
5.3.3 Sasaran bisnis (business objective)
FKUI merupakan sebuah institusi pendidikan tinggi memiliki kewajiban untuk
menjalankan tridarma perguruan tinggi yaitu kegiatan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
bisnis utama FKUI adalah menyelenggarakan layanan tridarma perguruan tinggi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 82
66
Universitas Indonesia
yang berkualitas dan berdaya saing dengan sasaran strategis yang dipaparkan pada
Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Sasaran strategis menjawab tantangan strategis FKUI 2010-2014
Sumber: (FKUI, 2010)
Tantangan Strategis Sasaran Strategis
Tercapainya peningkatan jumlah
hasil pendidikan yang
berkualitas, berdaya saing dan
berdaya juang, kreatif dan
inovatif, diakui secara
internasional serta memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi.
Terwujudnya atmosfer akademik, budaya
berkinerja dan menolong (SS1)
Terwujudnya sarana dan fasilitas bertaraf
internasional dengan sistem manajemen
yang handal (SS2)
Terwujudnya Pusat Pengembangan
Pendidikan Kedokteran (SS3)
Terwujudnya integrasi pendidikan antar
rumpun ilmu kesehatan (SS4)
Mendapatnya akreditasi internasional untuk
Program Undergraduate (SS5)
Mewujudnya FKUI sebagai best 80 di
dunia (SS6)
Terlaksananya penelitian
kedokteran yang berkualitas
internasional dan dapat
ditranslasikan dalam pelayanan
kesehatan.
Terwujudnya pusat-pusat penelitian yang
lintas dan multi disiplin dan bekerjasama
dengan PEMDA dan industri (SS7)
Terwujudnya pendidikan yang berbasis
riset dan kompetensi dengan
mengintegrasikan aspek pasien safety
(SS8)
Terwujudnya translasional riset (SS9)
Terlaksananya clinical
governance dalam
penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di RSCM dan RS
Pendidikan lainnya serta
tercapainya peran FKUI di
dalam menentukan kebijakan di
bidang pelayanan kesehatan dan
pendidikan kedokteran di
Indonesia.
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan
dan pendidikan (SS10)
Terwujudnya pelayanan prima (SS11)
Terwujudnya layanan kesehatan yang
paripurna (SS12)
Terwujudnya integrasi proses pendidikan,
pelayanan dan riset berbasis IT (SS13)
Tercapainya pertumbuhan
ventura akademik kedokteran
untuk menunjang kualitas
Termaksimalkannya sumber-sumber
keuangan yang berasal dari luar biaya
pendidikan (SS14)
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 83
67
Universitas Indonesia
Tantangan Strategis Sasaran Strategis
pendidikan, penelitian, dan
pelayanan masyarakat yang
bertaraf internasional.
Tersedianya biaya pendidikan, penelitian
dan pengembangan (SS15)
Terselenggaranya manajemen
fakultas yang akuntabel dengan
sistem otonomi yang berimbang
dan transparan.
Terwujudnya staf akademik yang memiliki
kinerja excellent (SS16)
Terwujudnya kepuasan mahasiswa, dosen,
pegawai dan masyarakat (SS17)
Terwujudnya cost efectiveness dalam
pendidikan, pelayanan dan riset (SS18)
Terwujudnya citra sebagai best teaching
hospital (SS19)
5.3.4 Ruang lingkup (scope)
Ruang lingkup penelitian karya akhir ini adalah melakukan analisis dan
perancangan infrastruktur teknologi informasi yang mencakup arsitektur bisnis,
arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi.
5.3.5 Struktur organisasi
Pada Gambar 4.1 telah digambarkan mengenai struktur organisasi FKUI.
Pimpinan Fakultas adalah Dekan, Wakil Dekan, Sekretaris Fakultas dan para
Manajer yang berada di bawah pimpinan Universitas Indonesia dengan tugas
antara lain menjalankan fungsi pengelolaan fakultas secara keseluruhan,
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, membina sivitas akademika (dosen dan mahasiswa), serta membina
hubungan dengan alumni, lingkungan fakultas dan masyarakat.
5.3.6 Stakeholder
Stakeholder sangat terkait dengan kepentingan, artinya semua yang melandasi
suatu pihak menjadi stakeholder adalah ada atau tidaknya kepentingan dari pihak
tersebut. Identifikasi stakeholder needs FKUI dijabarkan pada Tabel 5.3.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 84
68
Universitas Indonesia
Tabel 5.3 Identifikasi stakeholder needs FKUI
Stakeholders Kebutuhan
Publik/masyarakat
Pemenuhan hak asasi manusia atas hidup dan
kehidupan yang sehat bagi setiap individu
Jumlah dokter yang memadai pada pelayanan
kesehatan primer di Indonesia
Ketersediaan dokter yang memiliki kemampuan
untuk berkonstribusi dalam proses pencapaian
Millenium Developmental Goals (MDG) dalam
bidang kesehatan yang dimaklumatkan oleh United
Nations
Ketersediaan dokter yang memenuhi profil World
Health Organization (WHO) dan standar kompetensi
nasional dokter Indonesia
Mahasiswa/lulusan Lingkungan pendidikan yang mendukung proses
belajar mengajar
Kualitas pendidikan kedokteran yang baik:
- Staf akademik yang mendukung proses belajar
aktif
- Fasilitas belajar mengajar yang memadai
- Kurikulum berbasis kompetensi yang sistematis
- Sistem penilaian mahasiswa yang akuntabel dan
transparan
Kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu dan
teknologi kedokteran
Kemampuan untuk melanjutkan jenjang akademik
dan pendidikan profesional
Kesiapan menjadi dokter yang dapat berkompetisi di
tingkat internasional
Kemampuan untuk menjadi pembelajar seumur
hidup
Professional Memberikan pelayanan bermutu terhadap pasien
dengan menggunakan pendekatan sosial budaya
Lulusan kedokteran yang beretika, profesional dan
mencerminkan diri sendiri
Generasi mendatang Lulusan yang mampu untuk selalu mengikuti
aktivitas pengembangan personal dan profesional
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteran
Ilmu pengetahuan Lulusan yang mampu melakukan riset ilmiah
Lulusan yang mampu menyelesaikan permasalahan
medis dan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan
Lulusan yang mampu mengelaborasi pemasalahan
medis berdasarkan pengetahuan biomedis, klinis,
epidemiologi, dan perilaku
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 85
69
Universitas Indonesia
5.4 Fase Business Architecture
Pada tahap ini dilakukan dengan tujuan memahami kondisi saat ini dari proses
bisnis FKUI kemudian selanjutnya membuat usulan perbaikan dengan membuat
model arsitektur bisnis. Tahapan yang dilakukan pada fase arsitektur bisnis
meliputi:
5.4.1 Analisis lingkungan bisnis FKUI
Analisis lingkungan internal dan eksternal dimanfaatkan untuk mengetahui
masalah serta kesempatan bisnis yang digunakan pada pembuatan perencanaan
infrastruktur TI. Setiap organisasi memiliki karakteristik tersendiri yang
membedakannya dengan organisasi lain, oleh karena itu penting untuk
mempelajari faktor-faktor internal dalam sebuah organisasi. Namun demikian,
faktor eksternal juga memiliki peranan penting karena berpengaruh terhadap
eksistensi sebuah organisasi.
5.4.1.1 Analisis bisnis internal FKUI
Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis bisnis internal FKUI dengan
menggunakan analisis value chain dan analisis strength and weakness.
a. Analisis value chain internal
Value chain digunakan dalam memodelkan bisnis dengan menjelaskan area
fungsional utama dan area fungsional pendukung. Value chain FKUI dapat dilihat
pada Gambar 5.1.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 86
70
Universitas Indonesia
Gambar 5.1 Value Chain Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Dari analisis pada Gambar 5.1, terdapat 7 aktivitas pendukung dan 3 aktivitas
utama FKUI. Penjabaran mengenai hasil analisis value chain tersebut adalah
sebagai berikut:
Aktivitas utama
Aktivitas utama dari FKUI adalah sebagai berikut:
- Pendidikan
Pendidikan pada aktivitas utama ini meliputi perencanaan, penerimaan,
proses belajar mengajar serta yudisium dan wisuda sesuai dengan
undang-undang pendidikan No. 12 tahun 2012. Penjelasan secara lebih
detail adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan adalah perencanaan dari keseluruhan
aktivitas yang akan dilakukan selama satu tahun dimulai dari
perencanaan tentang anggaran belanja kebutuhan fakultas, sarana
dan prasarana yang dibutuhkan selama perkuliahan, sistem
informasi yang dibutuhkan, jumlah penerimaan mahasiswa per
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 87
71
Universitas Indonesia
semester baik penerimaan mahasiswa S1, S2, S3, Spesialis 1 dan
Spesialis 2.
b. Penerimaaan mahasiswa baru
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap awal semester. Pola
penerimaan FKUI mengikuti pola penerimaan UI yang terdiri dari
beberapa jalur, yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merupakan jalur penerimaan
umum yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia; jalur
Seleksi Masuk UI (SIMAK UI) yang dilakukan oleh Universitas
Indonesia. Namun ada beberapa jalur lain yang tidak tentu ada
pada setiap periode penerimaan mahasiswa baru tergantung
dengan kebijakan pemerintah seperti jalur Prestasi dan
Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), jalur Ujian Masuk
Bersama (UMB), dan jalur Kerjasama Daerah dan Industri
(KSDI).
c. Kegiatan akademik
Kegiatan akademik yang berlangsung di FKUI terdiri atas 5
kegiatan, yaitu penjadwalan, registrasi akademik, belajar-
mengajar, bimbingan, dan evaluasi yang dilakukan setiap
semester.
Penjadwalan
Ketua program studi bertugas untuk menentukan mata
kuliah beserta dosen yang akan mengajar mata kuliah
tersebut selama satu semester. Kemudian bagian
administrasi akademik menyusun jadwal perkuliahan,
dosen pengajar mata kuliah, dan ruangan kuliah yang akan
digunakan.
Registrasi akademik
Sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa harus melakukan
registrasi akademik yang periodenya telah ditetapkan oleh
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 88
72
Universitas Indonesia
UI. Dalam registrasi akademik, mahasiswa diharuskan
mengisi Isian Rencana Studi (IRS). Mahasiswa dapat
mengikuti perkuliahan jika IRS yang diajukan telah
disetujui oleh Pembimbing Akademik mahasiswa tersebut.
Belajar-mengajar
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di FKUI
meliputi kegiatan perkuliahan, belajar mandiri, diskusi,
praktikum di laboratorium, dan praktik klinik di lahan
pendidikan jejaring.
Bimbingan
Untuk mata kuliah spesial seperti skripsi/tesis/disertasi
mahasiswa dapat melakukan kegiatan bimbingan kepada
dosen yang telah ditunjuk yang bertugas sebagai
pembimbing dari mahasiswa. Sedangkan untuk praktek
klinik, bimbingan di lapangan dilakukan oleh Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk mengukur
kemampuan mahasiswa dalam menerima materi
perkuliahan yang telah diajarkan oleh dosen dalam bentuk
berupa ujian baik secara ujian tertulis dan ujian praktek
serta dapat menentukan kelanjutan studi mahasiswa pada
semester selanjutnya. Dosen menilai dan memasukkan nilai
ujian mahasiswa yang mengambil mata kuliahnya.
Indikator Kemampuan mahasiswa dapat dilihat dari IP dan
IPK. Indeks Prestasi (IP) adalah angka yang menunjukkan
prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dalam satu
semester dan dihitung setiap akhir semester. IPK (Indeks
Prestasi Kumulatif) merupakan angka yang menunjukkan
prestasi atau kewajiban belajar mahasiswa secara kumulatif
mulai dari semester pertama sampai semester paling akhir
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 89
73
Universitas Indonesia
yang ditempuh dan dihitung pada akhir program
perkuliahan mahasiswa.
d. Yudisium dan wisuda
Yudisium merupakan penetapan hasil studi mahasiswa pada suatu
program studi yang diikuti oleh mahasiswa. Mahasiswa FKUI
yang telah ditetapkan lulus dapat mendaftar wisuda. Wisuda
merupakan pengakuan akademik terhadap para lulusan yang telah
menyelesaikan pendidikannya.
- Penelitian
Kegiatan penelitian di FKUI dikoordinasi oleh unit riset kedokteran
yang selalu berusaha untuk membangun, mengembangkan pusat riset
dengan standar internasional sehingga dapat memberikan wadah bagi
riset dasar, terapan, klinik dan epidemiologi yang pada akhirnya
bermanfaat untuk peningkatan pelayanan medik kepada masyarakat.
Unit riset yang sesuai dengan visinya sebagai pusat unggulan riset dan
acuan nasional dan regional/internasional. Memiliki 3 proses bisnis
dalam proses bisnis inti penelitian:
a. Pengajuan Penelitian
Peneliti mengajukan penelitian kepada komite kaji etik untuk
disesuaikan dengan prosedur yang ada agar penelitian sudah sesuai
standar. Standard yang digunakan adalah Good Clinical Practice
(GCP) dan International Convention on Harmonization of Good
Clinical Trial Practice (ICH-GCP). Pada tahap ini, peneliti
mengajukan formulir yang sudah diisi, sinopsis (ringkasan
proposal) yang disediakan, dan proposal lengkap, masing-masing
sebanyak 20 rangkap. Proposal harus sudah ditandatangani oleh
pimpinan institusi tempat penelitian dilakukan. Untuk penelitian
yang berkaitan dengan pendidikan (penelitian PPDS, S2, S3,
mahasiswa), proposal harus ditandatangani oleh pembimbing.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 90
74
Universitas Indonesia
Proposal harus dilengkapi kurikulum vitae peneliti utama
(principal investigator) dan peneliti pendamping (co-investigator),
lembaran persetujuan (informed consent) yang terdiri dari: 1)
informasi untuk subjek penelitian, 2) lembaran persetujuan subjek
(lembar tanda tangan).
b. Operasional Penelitian
Peneliti bersama pendamping melakukan penelitian sesuai apa
yang sudah diajukan dan disetujui oleh komite kaji etik. Penelitian
harus diawasi oleh pembimbing sesuai standar GCP dan ICH-
GCP. Setelah selesai, peneliti dapat mengajukan permohonan
expert judgement.
c. Publikasi dan Pelaporan Penelitian
Hasil penelitian yang sudah melalui expert judgment dan dianggap
layak untuk dipublikasikan oleh komite kaji etik, maka wajib
dipublikasikan baik melalui FK UI maupun melalui UI.
- Pengabdian masyarakat
Setiap civitas akademik di FKUI dapat melakukan serta memberikan
kontribusinya berupa hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pengabdian masyarakat dilakukan dengan bentuk pelayanan terhadap
masyarakat melalui penelitian yang menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat serta pelayanan kesehatan lainnya yang dapat
diberikan. Maupun berupa kegiatan sosial kemasyarakatan seperti
bantuan medis dan penyuluhan kesehatan.
Aktivitas pendukung
Aktivitas pendukung dari FKUI adalah sebagai berikut:
- Administrasi Pendidikan
Aktivitas yang dilakukan administrasi pendidikan adalah memfasilitasi
administrasi kegiatan pendidikan untuk mendukung terselenggaranya
kegiatan pendidikan yang efektif. Administrasi pendidikan berperan
penting dalam pengelolaan kegiatan pendidikan untuk menjaga sinergi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 91
75
Universitas Indonesia
sumber daya pendidikan. Administrasi pendidikan telah menjadi
bagian integral FKUI untuk menghasilkan manusia yang siap
berkompetisi.
- Fasilitas, umum, dan sekretariat
Kegiatan utama yang dilakukan adalah menjamin kelancaran kegiatan
tridarma perguruan tinggi di FKUI dengan menyediakan dukungan
terhadap sarana dan prasarana. Melakukan pengadaan, perawatan dan
perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang ada.
- Teknologi informasi
Memiliki tugas pokok untuk pengelolaan prasarana teknologi informasi
dan pengolahan data untuk mendukung terlaksananya tridarma
perguruan tinggi serta mengendalikan sumber daya SI/TI.
- Sumber daya manusia
Memiliki tugas melaksanakan kegiatan administrasi pegawai,
pemberdayaan, pengembangan serta reward and punishment. Sumber
daya manusia juga memiliki peranan dalam peningkatan kualitas
dosen.
- Keuangan
Memiliki tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan anggaran dan
keuangan serta melakukan pengawasan internal.
- Hubungan Masyarakat
Humas adalah salah satu bagian di FKUI yang mempunyai peran dan
fungsi untuk mempublikasikan FKUI melalui berbagai macam materi
publikasi serta kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan yang
dilakukan antara lain; Mensosialisasikan segala bentuk kegiatan
maupun acara kehumasan yang diselenggarakan oleh Fakultas maupun
Departemen. Memperkenalkan kepada siswa-siswi SMA mengenai
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 92
76
Universitas Indonesia
kampus FKUI beserta kegiatannya agar para siswa-siswi SMA dapat
lebih mengenal FKUI. Menjalin kerjasama dan hubungan yang lebih
erat lagi terhadap mitra FKUI yang dalam hal ini antara lain adalah
Perguruan Tinggi dan institusi lain baik yang berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Mempublikasikan setiap kegiatan baik
akademik maupun non akademik ke dalam lingkungan dan keluar
FKUI. Menjalin komunikasi yang efektif dengan para stakeholder
melalui informasi yang diberikan melalui beragam materi publikasi.
- Kerjasama dan Pengampuan
FKUI menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik luar maupun
dalam negeri. Kerjasama yang pertama dan utama dilakukan dengan
rumah sakit. Untuk membidangi lahirnya tenaga dokter yang berkelas
dunia, kemitraan dengan rumah sakit menjadi konsentrasi tersendiri
fakultas ini. Saat ini FKUI berkerjasama dengan beberapa rumah sakit
yang ada di Indonesia diantaranya: Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, Rumah Sakit Persahabatan, dan Rumah Sakit
Fatmawati. Selain itu FKUI juga bekerjasama dengan beberapa
universitas di luar negeri diantaranya: Kobe University (Jepang), The
University of Western Australia (Australia), dan Leiden University
(Belanda). Selain itu FKUI
b. Analisis strength and weakness
Analisis strength and weakness dilakukan untuk menggambarkan pemetaan
kondisi kekuatan dan kelemahan FKUI. Berdasarkan hasil analisis dari
berbagai sumber antara lain dokumen Renstra FKUI 2010-2014, dan hasil
observasi serta wawancara, maka hasil analisis kondisi kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki FKUI adalah sebagai berikut:
Kekuatan (strength)
Faktor internal yang menjadi aspek kekuatan yang dimiliki oleh FKUI
saat ini adalah sebagai berikut:
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 93
77
Universitas Indonesia
- Kompetensi standar bagi lulusan dokter telah diregulasikan
pada tingkat nasional, dan standar tersebut menjadi salah satu
acuan utama dalam merancang kurikulum di FKUI (S1).
- FKUI menyadari pentingnya aspek sosial budaya dalam
pelayanan kesehatan dan telah mengintegrasikannya ke dalam
kurikulum (S2).
- FKUI diberikan dukungan infrastruktur teknologi informasi
dan komunikasi yang memadai oleh universitas (S3).
- Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar, media e-
learning telah dipergunakan, media e-learning digunakan
terutama sebagai repositori materi pendidikan dan sebagai
media diskusi interaktif (S4).
- FKUI menyediakan akses perpustakaan, baik online maupun
offline dalam mendukung proses pembelajaran mahasiswa (S5).
- FKUI memiliki staf pengajar yang berpengalaman dan
berkompeten (S6).
- Proses administrasi akademik di FKUI telah terintegrasi
dengan universitas (S7).
- FKUI masih menjadi primadona calon mahasiswa di Indonesia
(S8).
- Seluruh aspek proses pendidikan di FKUI selalu menyesuaikan
dengan peraturan terbaru di Indonesia (S9).
- Proses penelitian diatur oleh komite kaji etik untuk persetujuan
dan penyesuaian dengan standar (S10).
- Pengabdian masyarakat dilakukan oleh mahasiswa dan dosen
dengan mengikuti ketetapan dari universitas dimana pedoman
tersebut sudah mengikuti berbagai standar dan regulasi (S11).
- FKUI menjalin kerjasama dengan berbagai elemen di dalam
dan luar negeri, baik dengan pemerintah, rumah sakit, dan
institusi pendidikan lain (S12).
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 94
78
Universitas Indonesia
Kelemahan (weakness)
Faktor internal yang menjadi aspek kelemahan FKUI adalah sebagai
berikut:
- Rendahnya komitmen sebagian staf pengajar dalam ketertiban
administrasi pendidikan (W1).
- Komunikasi dengan alumni, publik dan stakeholder’s masih
perlu diperbaiki melalui desain hubungan sistematis sehingga
arus informasi dapat diberikan dengan jelas dan komprehensif
(W2).
- Program pengembangan staf pengajar dan staf administrasi
perlu didukung dengan dokumentasi yang baik serta sistem
monitoring (W3).
- Sistem pelayanan kepada mahasiswa membutuhkan tim khusus
yang selalu siap memberikan informasi apapun yang mereka
butuhkan (W4).
- Meskipun sistem administrasi pendidikan telah terintegrasi
namun mekanisme pembuatan laporan belum maksimal (W5).
- Sistem administrasi secara keseluruhan masih bercampur
secara manual dan komputerisasi (W6).
- Proses knowledge sharing di unit kerja belum efektif (W7).
- FKUI sebenarnya sudah melakukan banyak penelitian, namun
belum terdokumentasi dan terpublikasi dengan baik (W8).
- Minimnya konten digital yang dimiliki FKUI sehingga belum
dapat meningkatkan posisi webomatric (W9).
- Website FKUI belum berperan optimal sebagai media branding
(W10).
- FKUI belum memiliki sistem informasi strategis yang
memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan (W11).
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 95
79
Universitas Indonesia
5.4.1.2 Analisis bisnis eksternal FKUI
Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis bisnis eksternal FKUI dengan
menggunakan analisis eksternal value chain dan analisis opportunity and threats.
a. Analisis eksternal value chain
Analisis eksternal value chain mendeskripsikan bagaimana proses bisnis
organisasi berhubungan dengan organisasi lain di luar FKUI. Dengan demikian,
dapat diidentifikasi bagaimana aliran informasi dari organisasi lain memiliki
pengaruh terhadap bisnis internal organisasi. Analisis eksternal value chain FKUI
dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2 Eksternal Value Chain FKUI
Dari eksternal value chain tersebut, maka dapat dilihat bahwa FKUI menjalin
kerjasama dengan melibatkan beberapa stakeholder eksternal. Organisasi yang
menjalin kerjasama dengan FKUI dan bentuk kerjasamanya adalah sebagai
berikut:
Universitas, FKUI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Universitas Indonesia sebagai induk organisasi. Proses bisnis terintegrasi
antara Universitas Indonesia dan FKUI antara lain proses administrasi
pendidikan dengan penggunaan sistem informasi akademik next
generation, dengan sistem ini data akademik menjadi single point of truth
dimana penerbitan ijazah dan transkrip akademik hanya dapat dilakukan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 96
80
Universitas Indonesia
oleh universitas untuk menjamin validitas data akademik. Selain itu,
proses terintegrasi lainnya antara universitas dan fakultas juga dilakukan
pada sistem anggaran, sistem keuangan, sistem biaya pendidikan,
pengelolaan fasilitas, sistem kepegawaian, serta pengelolaan aset.
Lembaga sponsor beasiswa, lembaga ini adalah organisasi di luar FKUI
yang memberikan dukungan beasiswa bagi mahasiswa FKUI. Organisasi
tersebut antara lain HPEQ, Tanoto Foundation, Sampoerna, Dikti,
Pertamina, BRI, Bank Indonesia, Supersemar dan lain sebagainya.
Kerjasama dengan universitas lain, FKUI menyelenggarakan kegiatan
kerjasama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. FKUI
melakukan kerjasama dengan Newcastle University, Monash University
dan Melbourne University dengan menyelenggarakan program double
degree untuk program S1 pendidikan dokter kelas khusus internasional.
Kemudian selain itu FKUI juga menjalin kerjasama dalam bidang
pengampuan, joint doctoral programe, kolaborasi penelitian, pertukaran
akademis, pertukaran staf, dan kolaborasi akademik dengan universitas di
dalam maupun luar negeri. Universitas dalam negeri yang menjalin
kerjasama dengan FKUI antara lain Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Universitas Tanjungpura, Universitas Bengkulu, dan
Universitas Palangkaraya. Sedangkan universitas luar negeri yang
menjalin kerjasama dengan FKUI antara lain Juntedo University, The
Universite Joseph Fourier, Erasmus University, The Dutch School of
Gynecological Oncology and Pelvic Surgery Utrecht, University Medical
Center Utrecht and Julius Center dan Kobe University.
Pemerintah, FKUI selain memiliki kewajiban untuk selalu berkoordinasi
dengan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, FKUI juga menjalin kerjasama
dalam bidang lain. Sebagai contoh, FKUI menjalin kerjasama dengan
pemerintah daerah DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas kesehatan di
DKI Jakarta. FKUI juga menjalin kerjasama dengan bidang pemerataan
kesehatan di Indonesia dengan Kementrian Kesehatan melalui program
internship. FKUI juga melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 97
81
Universitas Indonesia
asing. Sebagai contoh FKUI melakukan kerjasama dengan Japan
International Cooperation Agency (JICA) dalam bidang kolaborasi
penelitian.
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) merupakan suatu badan otonom,
mandiri, non struktural dan bersifat independen, yang bertanggung jawab
kepada Presiden RI. FKUI berhubungan erat dengan KKI dalam
menentukan standar kompetensi dokter. Setiap lulusan dokter harus
melalui tahap Uji Kompetensi Dokter Indonesia yang diselenggarakan
oleh KKI.
Rumah sakit dan industri, FKUI menjalin kerjasama dengan rumah sakit
dan industri. Kemitraan dengan rumah sakit menjadi konsentrasi tersendiri
FKUI yang menyadari betul bahwa pondasi hubungan yang kuat antara
fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan turut menjadi kunci
penting suksesnya pendidikan kedokteran. Beberapa rumah sakit yang
bekerjasama dengan FKUI antara lain RS Cipto Mangunkusumo, RS
Persahabatan, RS Fatmawati, RPI Sulianti Saroso, RSJ Harapan Kita,
RSAB Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RSUD Tangerang, RSUD
Pasar Rebo, RSUD Duren Sawit, RSAL Mintohardjo, RS Gatot Subroto,
dan RS Halim Perdanakusuma.
b. Analisis opportunity and threats
Analisis opportunity and threats bertujuan untuk mengidentifikasi peluang yang
dapat dimanfaatkan dan ancaman yang dapat menghambat. Berdasarkan observasi
dan wawancara maka hasil analisis opportunity and threats adalah sebagai
berikut:
Peluang (opportunity)
Berikut ini adalah peluang yang seharusnya dapat dimanfaatkan:
- Potensi kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian terhadap masyarakat terbuka luas (O1).
- Pesatnya perkembangan teknologi yang dapat mendukung proses
tridarma (O2).
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 98
82
Universitas Indonesia
- Kebutuhan akan tenaga kesehatan yang berkualitas semakin
meningkat (O3).
- Keinginan calon mahasiswa akan pendidikan yang berkualitas
(O4).
- Menjangkau global marketplace melalui layanan online (O5).
- Dukungan pemerintah dalam subsidi dana pendidikan (O6).
Ancaman (threats)
Berikut ini adalah ancaman yang seharusnya dapat diantisipasi:
- Kompetisi yang terus meningkat dari fakultas kedokteran di dalam
maupun luar negeri (T1).
- Perubahan regulasi pemerintah dalam bidang pendidikan maupun
kesehatan (T2).
- Perkembangan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat
(T3).
- Perkembangan ilmu kedokteran yang terus mengalami perubahan
(T4).
5.4.2 Alternatif strategi bisnis
Dari hasil identifikasi analisis internal (value chain, analisis SW) dan analisis
bisnis eksternal (eksternal value chain, analisis OT), maka dipetakan alternative
strategi bisnis melalui TOWS matriks pada Tabel 5.4.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 99
83
Universitas Indonesia
Tabel 5.4 TOWS Matriks
(S)trengths (W)eakness
(O)p
port
un
ity
Strategi SO
Meningkatkan kerjasama dalam
pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat (SO1)
Meningkatkan computer literacy
dengan meningkatkan user
friendliness pada setiap sistem
yang dikembangkan di FKUI
(SO2)
Meningkatkan keterandalan
infrastruktur teknologi informasi
(SO3)
Meningkatkan aksesibilitas
sistem informasi (SO4)
Mendukung akuntabilitas
kegiatan tridarma dan kegiatan
pendukung demi terciptanya
good corporate governance
(SO5)
Meningkatkan corporate
branding untuk meningkatkan
citra fakultas di dalam dan luar
negeri (SO6)
Meningkatkan penelitian
translasional (SO7)
Meningkatkan konten digital
untuk mendukung corporate
branding (SO8)
Strategi WO
Mencanangkan good corporate
governance dalam tata kelola
organisasi (WO1)
Mendorong kesadaran akan
manfaat teknologi informasi
dalam meningkatkan kinerja
(WO2)
Meningkatkan tata kelola
administrasi penelitian (WO3)
Memaksimalkan website FKUI
sebagai media corporate
branding (WO4)
Meningkatkan aksesibilitas
informasi agar arus informasi
dapat disampaikan dengan jelas
dan komprehensif (WO5)
Mendorong proses knowledge
sharing secara menyeluruh
(WO6)
Meningkatkan adaptifitas
infrastruktur teknologi informasi
(WO7)
(T)h
reats
Strategi ST
Memaksimalkan investasi dan
peran teknologi informasi dalam
berkompetisi dengan kompetitor
(ST1)
Memaksimalkan perencanaan
sehingga dapat secara terus
menerus menyelaraskan dengan
regulasi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
(ST2)
Meningkatkan kerjasama dalam
upaya peningkatan kualitas
pembelajaran (ST3)
Strategi WT
Meningkatkan peran staf
pengajar dalam kegiatan
administrasi akademik (WT1)
Meningkatkan dokumentasi
penelitian (WT2)
Memaksimalkan kegiatan
tridarma dengan tren teknologi
yang selalu update (WT3)
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 100
84
Universitas Indonesia
5.4.3 Pemetaan critical success factor (CSF)
Hasil analisis bisnis internal dan eksternal dan pemetaan alternatif strategi
kekuatan terhadap peluang, kelemahan terhadap peluang, kekuatan terhadap
ancaman, dan kelemahan terhadap ancaman. Langkah berikutnya adalah
memetakannya ke dalam CSF untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi pada
unit kerja dan indikator kinerja (Lampiran 13).
5.5 Fase Information System Architecture
Tahap ini memiliki tujuan untuk menciptakan model arsitektur sistem informasi.
Tahapan ini terdiri dari 2 arsitektur, yaitu arsitektur aplikasi dan arsitektur data.
Arsitektur aplikasi membahas tentang aplikasi yang ada saat ini serta aplikasi
yang akan dikembangkan, sedangkan arsitektur data meliputi arsitektur data saat
ini serta arsitektur data yang diusulkan. Perancangan arsitektur sistem informasi
ini mengacu kepada arsitektur bisnis yang telah dijabarkan sebelumnya.
5.5.1 Arsitektur aplikasi
Berikut ini akan dibahas mengenai portofolio arsitektur aplikasi eksisting yang
dipergunakan pada FKUI serta portofolio arsitektur aplikasi yang diharapkan.
5.5.1.1 Arsitektur aplikasi saat ini
Pada umumnya aplikasi yang dipergunakan saat ini dikembangkan oleh Direktorat
Pelayanan dan Pengembangan Sistem Informasi (PPSI) UI. Namun demikian, ada
beberapa aplikasi yang dibutuhkan pada operasional internal FKUI yang
dikembangkan oleh unit kerja PPSI FKUI. Pada Tabel 5.5 adalah daftar aplikasi
yang digunakan oleh FKUI.
Tabel 5.5 Daftar Aplikasi FKUI
No Sistem Informasi Deskripsi
1 Executive
Information
System
Universitas Indonesia sudah dan sedang
mengembangkan aplikasi sistem informasi
manajemen untuk menangani data akademik, aset,
sumber daya manusia, keuangan, kemahasiswaan dan
alumni, penjaminan mutu akademik, serta
kepustakaan. Untuk makin mendayagunakan
sumberdaya aplikasi yang dimiliki, khususnya untuk
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 101
85
Universitas Indonesia
No Sistem Informasi Deskripsi
menunjang proses pengambilan keputusan oleh
manajemen, Universitas Indonesia membangun data
warehouse di mana di atas data warehouse ini akan
berjalan aplikasi Executive Information System (EIS)
serta di masa datang juga akan dibangun aplikasi
Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan (Decision
Support System/DSS).
2 Sistem Informasi
Akademik Next
Generation
Aplikasi Sistem Informasi Akademik Next
Generation (SIAK-NG) adalah aplikasi yang
berbasiskan web yang digunakan untuk membantu
menunjang kegiatan akademik di Universitas
Indonesia. Aplikasi ini bersifat online dan dapat
diakses oleh pengguna Mahasiswa yang terhubung ke
jaringan Internet sehingga mahasiswa dapat
menggunakan aplikasi ini dari mana saja dan kapan
saja. SIAKNG juga mengintegrasikan proses bisnis
dari semua fakultas di Universitas Indonesia sehingga
memudahkan proses pemantauan.
3 Sistem Informasi
Biaya Pendidikan
Sistem Informasi Biaya Pendidikan adalah sistem
informasi berbasis web yang digunakan untuk
mengelola biaya pendidikan Universitas Indonesia.
Sistem informasi ini terhubung secara langsung
dengan sistem pembayaran Host-to-Host. Pengguna
sistem informasi biaya pendidikan adalah Direktorat
Keuangan Universitas Indonesia, Deputi Mahalum,
Wakil Dekan Non Akademis Fakultas/Program
Pascasarjana (PPS), Manajer Mahalum Fakultas/PPS,
dan Manajer Keuangan Fakultas/PPS.
4 Sistem Informasi
Kepegawaian
Aplikasi SIPEG (Sistem Informasi Kepegawaian)
Universitas Indonesia adalah aplikasi berbasis web
yang digunakan untuk menunjang proses administrasi
kepegawaian di Universitas Indonesia. SIPEG
bertujuan untuk membuat manajemen sumber daya
manusia di UI menjadi terintegrasi, terpadu dan
reliable dengan cara memberikan potret kondisi
kepegawaian terakhir. Fungsi SIPEG antara lain
untuk menunjang dan mempercepat proses promosi
pegawai, baik jabatan, pangkat dan gaji. Selain itu
SIPEG juga membantu dosen dalam penghitungan
angka kredit kumulatif dan merekapitulasi kegiatan-
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. SIPEG
membantu penyebaran berita dari pihak Universitas
ke Fakultas dan pegawai secara lebih cepat. SIPEG
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 102
86
Universitas Indonesia
No Sistem Informasi Deskripsi
juga memfasilitasi pegawai yang ingin bertanya
mengenai proses kepegawaian kepada pihak SDM
UI.
5 Sistem Informasi
Penerimaan
Mahasiswa Baru
Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan merupakan
suatu aplikasi berbasis web yang berguna untuk
menunjang proses administrasi pendaftaran
mahasiswa baru yang biasa dilakukan oleh panitia
penerimaan. Pada sistem ini mengelola seluruh data
yang terkait dengan data pendaftar calon mahasiswa
baru dan menampilkan seluruh informasi yang
berkaitan dengan proses registrasi dan persyaratannya
untuk seluruh jenjang pendidikan yang ada di UI.
6 Sistem Informasi
Penjaminan Mutu
Akademik
Aplikasi Sistem Informasi Penjaminan Mutu
Akademik merupakan suatu aplikasi berbasis web
yang berguna untuk menunjang proses Evaluasi
Internal Semester (EVIN) yang merupakan kegiatan
Kontrol Mutu (Quality Control) dalam Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas
Indonesia. Instrumen EVIN semester dirancang
berdasarkan kebutuhan UI dalam melihat
ketercapaian mutu penyelenggaraan program studi
dalam kurun waktu satu semester berdasarkan kriteria
dan indikator yang telah ditetapkan. Indikator yang
digunakan merujuk kepada Standar Nasional
Pendidikan, Komponen Mutu untuk Akreditasi
Program Studi oleh BAN PT serta Kriteria Mutu
yang dikeluarkan oleh Asean University Network-
Quality Assurance (AUN QA).
7 Sistem Informasi
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
SILAKIP adalah sistem informasi berbasis web yang
digunakan untuk mengelola Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dari setiap Unit Kerja di
lingkungan Universitas Indonesia. Pengelola
SILAKIP adalah Direktorat Umum dan Fasilitas,
Kantor Perencanaan dan Pengembangan, sedangkan
pengguna SILAKIP adalah administrator unit kerja
yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk itu, para
Dekan, Direktur, Deputi, Kepala Kantor dan Wakil
Dekan Bidang Administrasi.
8 Evaluasi Dosen
oleh Mahasiswa Sistem Informasi Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa
secara Online yang dikembangkan saat ini digunakan
untuk membantu proses peningkatan standar proses
belajar mengajar dan peningkatan mutu pendidikan.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 103
87
Universitas Indonesia
No Sistem Informasi Deskripsi
Serta dosen dapat mengetahui langsung tingkat
keberhasilan dalam menyampaikan mata kuliah yang
diampu, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan
cara pengajaran.
9 Sistem Informasi
Anggaran
berbasis kinerja
Aplikasi Sistem Informasi Anggaran Berbasis
Kinerja merupakan suatu aplikasi berbasis web yang
berguna untuk menunjang proses pengelolaan
anggaran berbasis kinerja.
10 Webmail UI webmail adalah dasar email berbasis web.
Keutamaanya adalah mengirim dan manerima email
dan mengatur pesan, alamat dan folder email.
11 Sistem Informasi
Manajemen Surat Sistem Informasi Manajemen Surat adalah sistem
informasi berbasis web yang digunakan sebagai
pencatatan surat masuk dan surat keluar sesuai
dengan klasifikasi masing-masing sehingga
memudahkan untuk pelacakan surat jika sewaktu-
waktu dibutuhkan.
12 Library
Automation and
Digital Archives
LONTAR adalah sistem informasi berbasis web yang
digunakan sebagai fasilitas pencarian berbagai
informasi tentang kepustakaan dan buku-buku
referensi dari berbagai sumber yang dimiliki oleh
Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Pengguna
LONTAR adalah para dosen dan mahasiswa
Universitas Indonesia.
13 Sistem Informasi
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
Sistem Informasi Riset dan Pengabdian Masyarakat
yang dikembangkan saat ini akan digunakan untuk
membantu kelancaran proses bisnis kegiatan riset
para peneliti yang berasal dari UI maupun dari luar
UI. Selain itu sistem tersebut juga berhubungan
dengan sistem lain yang dimiliki oleh universitas
yaitu sistem kepegawaian dan sistem informasi
eksekutif.
14 Sistem Informasi
Kelola Sistem Kelola adalah sistem Knowledge Base untuk
pengembangan, pengelolaan dan quality control
segala macam sistem layanan di UI. Fasilitas ini
sifatnya terbuka bagi organisasi-organisasi setingkat
fakultas untuk melakukan pengembangan software
maupun manajemen & kontrol yang berhubungan
dengan Bisnis Proses utama Universitas.
15 Sistem Informasi Sistem informasi aset dan fasilitas yang
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 104
88
Universitas Indonesia
No Sistem Informasi Deskripsi
Aset dan Fasilitas dikembangkan saat ini akan digunakan untuk
membantu para eksekutif Universitas Indonesia guna
memudahkan untuk pengambilan keputusan atas aset
(misal untuk kepentingan utilitas, penataan kawasan).
Memudahkan dalam analisis aset, sehingga dapat
ditentunkan kebijakan terbaik. Optimalisasi Nilai
dan Jumlah Aset. Proses monitoring terhadap aset
lebih optimum (kinerja aset terkontrol), sehingga
akan memberikan nilai kemanfaatan atas aset yang
selalu tinggi).
16 Pendaftaran
Wisuda Online Aplikasi Sistem Informasi Pendaftaran Wisuda
Online merupakan suatu aplikasi berbasis web yang
berguna untuk menunjang proses administrasi
pendaftaran calon wisudawan yang biasa dilakukan
oleh panitia wisuda. Pada sistem ini mengelola
seluruh data yang terkait dengan data pendaftar calon
wisudawan baru dan menampilkan seluruh informasi
yang berkaitan dengan proses registrasi dan
persyaratannya.
17 Sistem Informasi
Alumni Sistem Informasi Alumni adalah sistem informasi
berbasis web yang digunakan untuk memberikan
informasi yang terkait dengan alumni Universitas
Indonesia yang dikelola oleh Direktorat Hubungan
Alumni UI. Pengguna SIA adalah para mahasiswa
dan alumni Universitas Indonesia.
18 Document
Management
System
Sistem Manajemen Surat yang dikembangkan saat ini
didesain untuk membantu kelancaran komunikasi di
lingkungan Universitas Indonesia dan
memaksimalkan efisiensi kerja dan produktivitas
pegawai yang menangani pengarsipan surat dengan
menyediakan tool untuk membantu otomatisasi
pencatatan surat masuk dan surat keluar yang semula
dilakukan secara manual.
19 e-Learning E-Learning adalah sistem pembelajaran berbasis web
yang digunakan sebagai fasilitas pembelajaran jarak
jauh yang dikelola oleh Kantor Pengembangan dan
Pelayanan Sumber Daya Pembelajaran. Fasilitas e-
Learning yang tersedia antara lain CML (Computer
Mediated Learning) dan SCELE (Student Centered
E-Learning Environment). Pengguna CML dan
SCELE adalah para dosen dan mahasiswa Universitas
Indonesia.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 105
89
Universitas Indonesia
No Sistem Informasi Deskripsi
20 Web Personal
Dosen Web Personal Dosen yang dikembangkan saat ini
akan digunakan sebagai tempat penyimpanan file-file
material dan publikasi ilmiah sivitas akademika
sehingga dapat membantu kerapihan penyimpanan
data hasil karya masing-masing individu. Serta dosen
dapat memberikan informasi mengenai materi dan
hasil karya yang telah dihasilkan, biografi dan
riwayat pendidikan.
21 Sistem Informasi
Prestasi
Mahasiswa
Sistem Prestasi Mahasiswa adalah sistem informasi
berbasis web yang digunakan untuk
mengadministrasi data non-akademik mahasiswa.
Sistem ini digunakan oleh mahasiswa untuk
mendapat pengakuan secara resmi dari universitas
atas prestasi yang diraihnya, dan digunakan pula oleh
universitas untuk talent scouting.
22 Single Sign On Merupakan sistem berbasis web yang digunakan
sebagai fasilitas untuk menampilkan informasi yang
berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan
aplikasi smartcard sebagai kartu identitas mahasiswa
dan staf UI.
23 Sistem Informasi
Penelitian (unit
riset kedokteran)
(mru.fk.ui.ac.id)
Merupakan sistem berbasis web yang digunakan
untuk merekam informasi penelitian kedokteran yang
dilakukan oleh staff maupun mahasiswa.
24 SMS Gateway Merupakan sistem berbasis web yang digunakan
untuk menyebarluaskan informasi melalui media
short messaging services (SMS).
25 Sistem Informasi
Kas
Merupakan sistem berbasis web yang digunakan
untuk pengelolaan kas.
Dari daftar aplikasi yang dipergunakan oleh FKUI pada Tabel 5.5, langkah
selanjutnya yang dilakukan adalah memetakan ke dalam portofolio aplikasi pada
Tabel 5.6.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 106
90
Universitas Indonesia
Tabel 5.6 Portofolio Aplikasi FKUI
No Aplikasi
Dampak
Terhadap
Layanan Saat
ini
Dampak
Layanan untuk
Tujuan
Organisasi di
Masa depan
Kuadran
1 Executive
Information System Low High
High
Potential
2 Sistem Informasi
Akademik Next
Generation
High Low Key
Operational
3 Sistem Informasi
Biaya Pendidikan High Low
Key
Operational
4 Sistem Informasi
Kepegawaian High Low
Key
Operational
5 Sistem Informasi
Penerimaan
Mahasiswa Baru
High Low Key
Operational
6 Sistem Informasi
Penjaminan Mutu
Akademik
High Low Key
Operational
7 Sistem Informasi
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
High Low Key
Operational
8 Evaluasi Dosen oleh
Mahasiswa Low Low Support
9 Sistem Informasi
Anggaran berbasis
kinerja
High Low Key
Operational
10 Webmail Low Low Support
11 Sistem Informasi
Manajemen Surat Low Low Support
12 Library Automation
and Digital Archives High Low
Key
Operational
13 Sistem Informasi
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
High Low Key
Operational
14 Sistem Informasi
Kelola High Low
Key
Operational
15 Sistem Informasi
Aset dan Fasilitas High Low
Key
Operational
16 Pendaftaran Wisuda
Online High Low
Key
Operational
17 Sistem Informasi Low Low Support
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 107
91
Universitas Indonesia
No Aplikasi
Dampak
Terhadap
Layanan Saat
ini
Dampak
Layanan untuk
Tujuan
Organisasi di
Masa depan
Kuadran
Alumni
18 Document
Management System High Low
Key
Operational
19 e-Learning High Low
Key
Operational
20 Web Personal
Dosen Low Low Support
21 Sistem Informasi
Prestasi Mahasiswa Low Low Support
22 Sistem Informasi
Penelitian (unit riset
kedokteran)
(mru.fk.ui.ac.id)
High High Strategic
23 Single Sign On High Low
Key
Operational
24 SMS Gateway Low Low Support
25 Sistem Informasi
Kas High Low
Key
Operasional
Dari portofolio aplikasi pada Tabel 5.6 dipetakan ke dalam matriks McFarlan.
Matriks McFarlan merupakan ilustrasi bagaimana SI/TI memberikan konstribusi
terhadap strategi organisasi (Ward & Peppard, 2002). Pemetaan aplikasi ke dalam
matriks McFarlan dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7 Matriks McFarlan Aplikasi Eksisting
Strategic High Potential
Executive Information System Sistem Informasi Penelitian (unit
riset kedokteran)
Support Key Operational
Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa
Webmail
Sistem Informasi Manajemen Surat
Sistem Informasi Alumni
Web Personal Dosen
Sistem Informasi Prestasi
Mahasiswa
SMS Gateway
Sistem Informasi Akademik Next
Generation
Sistem Informasi Biaya Pendidikan
Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem Informasi Penerimaan
Mahasiswa Baru
Sistem Informasi Penjaminan Mutu
Akademik
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 108
92
Universitas Indonesia
Sistem Informasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Sistem Informasi Anggaran
Berbasis Kinerja
Sistem Informasi Kas
Library Automation and Digital
Archives
Sistem Informasi Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
Sistem Informasi Kelola
Sistem Informasi Aset dan Fasilitas
Pendaftaran Wisuda online
Document Management System
e-Learning
Single Sign-On
5.5.1.2 Arsitektur aplikasi yang diharapkan
Hasil analisis SWOT dan CSF (Lampiran 13) digunakan untuk menemukan pola
solusi SI masa depan yang selaras dengan proses bisnis yang dilakukan oleh FKUI
dengan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan sistem informasi. Berikut ini
adalah hasil analisis mengenai kebutuhan sistem informasi di FKUI.
Critical success factor dan pola solusi sistem informasi
Hasil dari analisis critical success factor dipetakan terhadap pola solusi sistem
informasi seperti pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Pemetaan CSF dan Pola Solusi Sistem Informasi
Unit Kerja Tujuan CSF Indikator
Kinerja Pola Solusi Solusi SI
Pendidikan Terselenggaranya
aktifitas administrasi
pendidikan yang
efektif, efisien dan
akuntabel
Ketersediaan
data akademik
yang mutakhir
Keakuratan
data akademik
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
memfasilitasi
seluruh proses
kegiatan
administrasi
pendidikan
SIAKNG
KELOLA
SIPKA
SIMKAS
SIBP
Penerimaan
**DSS
SSO
Kemahasiswaan
dan Alumni
Terselenggaranya
kegiatan
kemahasiswaan yang
tepat guna
Ketersediaan
informasi
kegiatan
kemahasiswaan
Waktu
pengolahan
data kegiatan
kemahasiswaan
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
mengakomodir
SIPRESMA
KELOLA
SIPKA
SIMKAS
SIBP Ketersediaan Keakuratan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 109
93
Universitas Indonesia
Unit Kerja Tujuan CSF Indikator
Kinerja Pola Solusi Solusi SI
informasi
beasiswa
data beasiswa kegiatan
kemahasiswaan
dan alumni
**PORTAL
-ALUMNI
**SIWA
**DSS
SSO
Tersedianya
data alumni
dan
penyampaian
informasi
kepada alumni
dengan lebih
sistematis
Waktu
penyampaian
informasi
Penelitian Terciptanya
lingkungan dan
budaya penelitian
yang mendukung
pengembangan
pendidikan,
pengajaran, serta
pengabdian pada
masyarakat
Ketersediaan
data penelitian
secara cepat
Waktu
pencarian
informasi
penelitian
Sistem
informasi
penelitian yang
terintegrasi dan
komprehensif
yang
mendukung
kegiatan
penelitian
SI-MRU
SIPKA
SIMKAS
SIRIP
KELOLA
SSO
**DSS
Anggaran dan
Keuangan
Tersedianya
informasi anggaran
dan keuangan yang
akuntabel, akurat dan
transparan
Ketersediaan
data anggaran
yang mutakhir
Keakuratan
data anggaran
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
menunjang
keuangan dan
anggaran
SIPKA
SIMKAS
SIBP
KELOLA
SSO
**DSS
Ketersediaan
data keuangan
Keakuratan
data keuangan
Ketersediaan
informasi
pencapaian
kinerja
Waktu
penyampaian
informasi
Umum dan
Fasilitas
Tersedianya sarana
dan prasarana yang
baik untuk
menunjang
pelaksanaan kegiatan
tridarma
Ketersediaan
data aset yang
mutakhir
Keakuratan
aset
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
menunjang
kegiatan umum
dan fasilitas
SIMAK
SIPKA
KELOLA
SIMKAS
**SI-
Inventory
**SI-
Fasilitas
SSO
**DSS
Ketersediaan
informasi
penggunaan
sarana dan
prasarana
Waktu
pencarian
informasi
penggunaan
sarana dan
prasarana
Sumber Daya
Manusia
Tersedianya layanan
kepegawaian yang
efektif dan efisien
Ketersediaan
data
kepegawaian
Keakuratan
data
kepegawaian
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
menunjang
administrasi
kepegawaian
SIPEG
SIAKNG
SIPKA
SIMKAS
KELOLA
SSO
**Sistem-
Rekrutmen
**DSS
Hukum dan
Kerjasama
Tersedianya layanan
hukum dan
kerjasama yang
efektif dan efisien
Ketersediaan
data hukum
dan kerjasama
Waktu
pencarian
informasi
hukum dan
kerjasama
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
menunjang
administrasi
SIMKAS
SIPKA
KELOLA
SSO
**SIHAKA
**DSS
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 110
94
Universitas Indonesia
Unit Kerja Tujuan CSF Indikator
Kinerja Pola Solusi Solusi SI
hukum dan
kerjasama
Perpustakaan Terlaksananya
layanan kepustakaan
yang mutakhir serta
efektif dan efisien
bagi seluruh civitas
akademika
Ketersediaan
data
kepustakaan
Waktu
pencarian
informasi
kepustakaan
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
menunjang
kegiatan
kepustakaan
LONTAR
UNGGAH
SIPKA
SIMKAS
SLIMS
KELOLA
SSO
**DSS
Ketersediaan
data tugas
akhir
Waktu
pencarian
informasi tugas
akhir
Humas dan IRO Menciptakan,
mempertahankan dan
melindungi reputasi
organisasi,
memperluas prestis,
serta menampilkan
citra-citra yang
mendukung
Ketersediaan
data kegiatan
Waktu
penyampaian
informasi
kegiatan
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
menunjang
kegiatan
kehumasan dan
hubungan
internasional
SIPKA
SIMKAS
KELOLA
SSO
Content-
Manageme
nt-System
SMS-
Gateway
**DSS
Ketersediaan
informasi
mengenai
profil
organisasi
Waktu
penyampaian
informasi
mengenai
organisasi
Sekretariat Terlaksananya
prinsip tata kelola
organisasi yang baik
(transparan,
akuntabel,
bertanggungjawab,
independen, dan
berkeadilan)
Ketersediaan
data tata
persuratan
Waktu
penelusuran
informasi
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
medukung
kegiatan
kesekretariatan
SIPKA
SIMKAS
KELOLA
SSO
SILAKIP
**DSS
Pelayanan dan
Pengembangan
Sistem
Informasi
Mengumpulkan,
mengolah,
menyajikan dan
menyimpan data dan
informasi serta
menyediakan
pelayanan internal
dan eksternal untuk
program-program
pendidikan,
penelitian dan
pengabdian
masyarakat dengan
didukung oleh
infrastruktur
teknologi informasi
dan komunikasi
Ketersediaan
data proyek
Keakuratan
data
manajemen
proyek
Sistem
informasi
terintegrasi
yang
menunjang
kegiatan
pelayanan dan
pengembangan
sistem
informasi
SIPKA
SIMKAS
KELOLA
SSO
**Network-
Monitor
**IT-
Service-
Manageme
nt
Ketersediaan
data layanan
teknologi
informasi
Waktu layanan
teknologi
informasi
Portofolio aplikasi masa depan
Dari hasil analisis kebutuhan sistem informasi FKUI, maka diperoleh portofolio
aplikasi masa depan yang menjadi kesatuan strategi sistem informasi FKUI.
Portofolio aplikasi ini merupakan daftar aplikasi yang diajukan untuk
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 111
95
Universitas Indonesia
diimplementasikan di FKUI. Tabel 5.9 adalah daftar aplikasi yang menjadi
strategi sistem informasi yang selaras dengan strategi bisnis FKUI untuk
mendukung kebutuhan strategis organisasi.
Tabel 5.9 Portofolio Aplikasi Masa Depan
No Aplikasi
Dampak
Terhadap
Layanan
Saat ini
Dampak
Layanan
untuk
Tujuan
Organisasi di
Masa depan
Kuadran
1 Executive Information
System Low High
High
Potential
2 Sistem Informasi
Akademik Next
Generation
High Low Key
Operational
3 Sistem Informasi Biaya
Pendidikan High Low Key
Operational
4 Sistem Informasi
Kepegawaian High Low Key
Operational
5 Sistem Informasi
Penerimaan Mahasiswa
Baru
High Low Key
Operational
6 Sistem Informasi
Penjaminan Mutu
Akademik
High Low Key
Operational
7 Sistem Informasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
High Low Key
Operational
8 Evaluasi Dosen oleh
Mahasiswa Low Low Support
9 Sistem Informasi
Anggaran Berbasis
Kinerja
High Low Key
Operational
10 Webmail Low Low Support
11 Sistem Informasi
Manajemen Surat Low Low Support
12 Library Automation and
Digital Archives High Low Key
Operational
13 Sistem Informasi
Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
High Low Key
Operational
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 112
96
Universitas Indonesia
No Aplikasi
Dampak
Terhadap
Layanan
Saat ini
Dampak
Layanan
untuk
Tujuan
Organisasi di
Masa depan
Kuadran
14 Sistem Informasi Kelola High Low
Key
Operational
15 Sistem Informasi Aset
dan Fasilitas High Low Key
Operational
16 Pendaftaran Wisuda
Online High Low Key
Operational
17 Sistem Informasi Alumni Low Low Support
18 Document Management
System High Low Key
Operational
19 e-Learning High Low
Key
Operational
20 Web Personal Dosen Low Low Support
21 Sistem Informasi Prestasi
Mahasiswa Low Low Support
22 Sistem Informasi
Penelitian (unit riset
kedokteran)
(mru.fk.ui.ac.id)
High High Strategic
23 Single Sign On High Low
Key
Operational
24 SMS Gateway Low Low Support
25 Sistem Informasi Kas High Low
Key
Operational
26 **Decision Support
System High High Strategic
27 **Portal Alumni Low Low Support
28 **Sistem Informasi
Kemahasiswaan High Low Key
Operational
29 **Sistem Informasi
Inventori High Low Key
Operational
30 **Sistem Informasi
Fasilitas High Low Key
Operational
31 **Sistem Rekrutmen Low Low Support
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 113
97
Universitas Indonesia
No Aplikasi
Dampak
Terhadap
Layanan
Saat ini
Dampak
Layanan
untuk
Tujuan
Organisasi di
Masa depan
Kuadran
32 **Sistem Informasi
Hukum dan Kerjasama High Low Key
Operational
33 **Network Management High Low
Key
Operational
34 **IT Service
Management High Low Key
Operational
35 **Sistem Informasi
Pengabdian Masyarakat High Low Key
Operational
Pemetaan Maktriks McFarlan
Dari portofolio aplikasi masa depan pada Tabel 5.9 dipetakan ke dalam matriks
McFarlan aplikasi masa depan pada Tabel 5.10.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 114
98
Universitas Indonesia
Tabel 5.10 Matriks McFarlan Aplikasi Masa Depan
Strategic High Potential
Executive Information System
**Decision Support System
Sistem Informasi Penelitian (unit
riset kedokteran)
Support Key Operational
Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa
Webmail
Sistem Informasi Manajemen Surat
Sistem Informasi Alumni
Web Personal Dosen
Sistem Informasi Prestasi
Mahasiswa
SMS Gateway
**Portal Alumni
**Sistem Rekrutmen
Sistem Informasi Akademik Next
Generation
Sistem Informasi Biaya Pendidikan
Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem Informasi Penerimaan
Mahasiswa Baru
Sistem Informasi Penjaminan Mutu
Akademik
Sistem Informasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Sistem Informasi Anggaran
Berbasis Kinerja
Sistem Informasi KAS
Library Automation and Digital
Archives
Sistem Informasi Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
Sistem Informasi Kelola
Sistem Informasi Aset dan Fasilitas
Pendaftaran Wisuda online
Document Management System
e-Learning
Single Sign-On
**Sistem Informasi
Kemahasiswaan
**Sistem Informasi Inventori
**Sistem Informasi Fasilitas
**Sistem Informasi Hukum dan
Kerjasama
**Sistem Informasi Pengabdian
Masyarakat
**Network Management
**IT Service Management
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 115
99
Universitas Indonesia
Usulan aplikasi masa depan
Gambar 5.3 adalah usulan aplikasi masa depan yang dihasilkan dari pola solusi
sistem informasi.
Gambar 5.3 Usulan Aplikasi Masa Depan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 116
100
Universitas Indonesia
5.5.2 Arsitektur data
Berikut ini akan dibahas mengenai arsitektur data eksisting yang dipergunakan
pada FKUI serta arsitektur data yang diharapkan.
5.5.2.1 Arsitektur data saat ini
Arsitektur data saat ini yang ada pada FKUI adalah sebagai berikut:
a. Aktifitas Utama
Berikut ini adalah arsitektur data dari aktivitas utama FKUI.
Penyelengaraan Pendidikan
Tabel 5.11 Data Penyelenggaraan Pendidikan
Aktivitas Data
Perencanaan (NOT-online) Data_Rancangan_Pengajaran
Penerimaan Mahasiswa (online) Data pendaftar (id_user, username,
password, email, nama_sesuai_identitas,
nama_sesuai_ijazah, alamat,
no_identitas, jenis_identitas,
kewarganegaraan, tempat_lahir,
tanggal_lahir, sekolah_asal,
alamat_sekolah_asal,
program_studi_asal, no_ijazah, ipk,
tanggal_lulus)
Data fakultas (id_fakultas,
nama_fakultas)
Data program_studi (id_prodi,
id_fakultas, nama_prodi, peminatan,
kelas, daya_tampung)
Data periode_pendaftaran (id_periode,
tanggal_mulai, tanggal_selesai)
Data pendaftaran (id_pendaftaran,
status_pembayaran, status_lulus)
Data pilihan_program_studi
(id_pendaftaran, id_program_studi)
Data ujian (id_pendaftaran,
tanggal_ujian, tempat_ujian)
Kegiatan Akademik (online) Data mahasiswa (kode_mahasiswa,
kode_organisasi, jenjang, kurikulum,
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 117
101
Universitas Indonesia
Aktivitas Data
nama, nama_sesuai_ijazah, tempat_lahir,
tanggal_lahir,
jenjang_pendidikan_terakhir,
jalur_masuk, agama, jenis_kelamin,
kewarganegaraan, alamat,
status_perkawinan)
Data dosen (nip_dosen, nama, skema)
Data kurikulum (kode_kurikulum, tahun,
total_sks, maksimal_masa_studi)
Data kurikulum_mata_kuliah
(kode_kurikulum, kode_mata_kuliah,
nama_mata_kuliah_indonesia,
nama_mata_kuliah_inggris, sks,
jenis_mata_kuliah)
Data jadwal (id_jadwal,
kode_mata_kuliah, kapasitas,
koordinator_kelas, tanggal_mulai,
tanggal_selesai, ruang)
Data pengajar (id_jadwal, nip_dosen,
bobot)
Data irs (kode_mahasiswa,
kode_organisasi, tahun, term,
kode_mata_kuliah, nilai_huruf)
Data dosen_bimbingan
(kode_mahasiswa, kode_dosen)
Data status_akademik (kode_mahasiswa,
tahun, term, status)
Data pembayaran (kode_mahasiswa,
tahun, term, jumlah_tagihan, status)
Data lulusan (kode_mahasiswa,
tanggal_lulus, tahun, term, ipk, predikat)
Data transkrip (kode_mahasiswa,
kode_mata_kuliah, nilai_huruf)
Data ruang (id_ruang, nama_ruang,
kapasitas)
Yudisium dan Wisuda (online) Data_laporan_yudisium
(kode_mahasiswa, nama_mahasiswa,
jumlah_sks, ipk, tanggal_lulus)
Data_draft_transkrip_yudisium
(kode_mahasiswa, kd_mata_kuliah,
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 118
102
Universitas Indonesia
Aktivitas Data
nama_mata_kuliah, sks, jumlah_sks, ipk,
judul_karya_ilmiah)
Data_pendaftar_wisuda
(kode_mahasiswa, nama_mahasiswa,
status_akademik, alamat, email, telp,
ukuran_toga, status_bayar)
Penelitian
Tabel 5.12 Data Penelitian
Aktivitas Data
Pengajuan Penelitian (online) Data_pengajuan (id_pengajuan,
id_peneliti {kode_mahasiswa /
nip_dosen, judul_penelitian
id_sumber_dana, persetujuan)
Data_sumber_dana
(id_sumber_dana,
nama_sumber_dana)
Operasional Penelitian (online) Data_penelitian (id_penelitian,
no_lolos_kaji_etik,
tanggal_lolos_kaji_etik,
tanggal_mulai_penelitian,
tanggal_selesai_penelitian,
fokus_penelitian, level_pendidikan,
adviser, kategori, departemen)
Publikasi dan Pelaporan Penelitian
(online)
Data_publikasi (id_penelitian,
abstrak, tempat_publikasi,
jenis_publikasi, tahun_publikasi)
Pengabdian Masyarakat
Tabel 5.13 Data Pengabdian Masyarakat
Aktivitas Data
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
(NOT-online)
Data_pengmas (id_pengmas,
kegiatan, jenis_pengabdian,
tanggal_pelaksanaan, output,
id_sumber_dana)
Data_sumber_dana
(id_sumber_dana,
nama_sumber_dana)
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 119
103
Universitas Indonesia
b. Aktivitas Pendukung
Administrasi Pendidikan
Tabel 5.14 Data Administrasi Pendidikan
Data
Data_Administrasi_Pendidikan
Data_Mutu_Akademik
Data_Himpunan_Peraturan_Akademik
Data_Rancangan_Pengajaran
Data_Kurikulum
Data_EPSBED
Sumber Daya Manusia
Tabel 5.15 Data Sumber Daya Manusia
Data
Data_Dosen
Data_Staf_Kependidikan
Data_Sertifikasi_Dosen
Data_Pelatihan
Data_Cuti_Pegawai
Data_Gaji_Pegawai
Keuangan
Tabel 5.16 Data Keuangan
Data
Data_Anggaran
Data_Realiasi
Data_Penerimaan
Umum, Fasilitas dan Sekretariat
Tabel 5.17 Data Umum, Fasilitas dan Seketariat
Data
Data_Inventaris_Aset
Data_Penggunaan_Ruangan
Data_Persediaan_barang
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 120
104
Universitas Indonesia
Data_Operasional
Data_Pencapaian_Kinerja
Teknologi Informasi
Tabel 5.18 Data Teknologi Informasi
Data
Data_Pengelolaan_TI
Data_Aset_TI
Hubungan masyarakat
Tabel 5.19 Data Hubungan Masyarakat
Data
Data_Profil_Organisasi
Data_Knowledge_Base
Data_Kegiatan_Fakultas
Kerjasama dan Pengampuan
Tabel 5.20 Data Kerjasama dan Pengampuan
Data
Data_Kerjasama
Data_Pengampuan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 121
105
Universitas Indonesia
5.5.2.2 Arsitektur data usulan
Aktivitas Utama
Penyelenggaraan pendidikan
Diagram use case pendidikan
Gambar 5.4 Diagram use case pendidikan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 122
106
Universitas Indonesia
Class diagram Pendidikan
Gambar 5.5 Class diagram pendidikan
Penelitian
Diagram use case penelitian
Gambar 5.6 Diagram Use Case Penelitian
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 123
107
Universitas Indonesia
Class diagram penelitian
Gambar 5.7 Class Diagram Penelitian
Pengabdian Masyarakat
Diagram use case pengabdian masyarakat
Gambar 5.8 Diagram Use Case Pengabdian Masyarakat
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 124
108
Universitas Indonesia
Class diagram pengabdian masyarakat
Gambar 5.9 Class Diagram Pengabdian Masyarakat
Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang menjamin berjalannya kegiatan
tridarma perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik. Aktivitas tersebut
diilustrasikan ke dalam diagram use case dan class diagram berikut ini.
Gambar 5.10 Diagram Use Case Pendukung Kegiatan Tridarma
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 125
109
Universitas Indonesia
Gambar 5.11 Class Diagram Pendukung Kegiatan Tridarma
5.6 Fase Technology Architecture
Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi platform teknologi yang ada saat ini
serta melihat secara langsung penggunaan platform teknologi saat ini terhadap
aplikasi yang diilustrasikan dalam bentuk matriks, kemudian membuat usulan
platform teknologi yang sesuai dengan kebutuhan FKUI. Infrastruktur TI terdiri
dari peralatan, sistem, perangkat lunak, dan service yang dipergunakan secara
umum di seluruh organisasi.
Menurut Nama (2013), berdasarkan dokumen PeGi dari Kementerian Komunikasi
dan Informatika pada sub dimensi infrastruktur merumuskan 7 aspek pembentuk
infrastruktur, yaitu:
1. Data Center
2. Jaringan Data
3. Keamanan
4. Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
5. Disaster Recovery
6. Pemeliharaan TIK
7. Inventaris peralatan TIK
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 126
110
Universitas Indonesia
5.6.1 Kondisi technology architecture saat ini
Arsitektur teknologi dinilai berdasarkan kerangka kerja sub dimensi penilaian
infrastruktur PeGI (5 komponen teknologi, yaitu data center, komputer desktop,
perangkat jaringan, peranti keras tambahan, perangkat lunak, peranti penyimpanan
data, ruang dan fasilitas pendukung). Berikut ini adalah deskripsi dari masing-
masing komponen tersebut.
5.6.1.1 Data center
Menurut dokumen PeGI yang tercakup dalam sub dimensi data center adalah
sebagai berikut; server, komputer desktop, jaringan data serta peralatan data,
peranti lunak tambahan (printer, scanner), peranti lunak sistem operasi, peranti
lunak basis data, peranti penyimpanan data, ruangan serta fasilitas pedukung
seperti pendingin ruangan, listrik, dan kontrol akses.
a. Server
Pada saat ini ada 3 server operasional yang berjalan pada data center, dengan
spesifikasi dan fungsi yang beragam. Ketiga server tersebut dipergunakan untuk
aplikasi sms gateway, voice over internet protocol, dan sistem manajemen
dokumen. Operasional server pada saat ini masih dikelola secara konvensional,
artinya hanya satu sistem operasi yang ter-install pada setiap server.
Padahal berdasarkan spesifikasi server, sangat mungkin untuk difungsikan dalam
mode vitualisasi. Dengan vitualisasi pengembangan server akan lebih adaptif ke
depan karena pemeliharan server akan lebih mudah, dan waktu implementasi akan
lebih cepat sehingga lebih efisien dalam pengelolaan operasional server. FKUI
saat ini masih memanfaatkan data center milik PPSI UI untuk menempatkan
beberapa aplikasi yang dijaga untuk tetap hidup. Gambaran topologi jaringan
server saat ini disajikan pada Gambar 5.12.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 127
111
Universitas Indonesia
Gambar 5.12 Topologi Jaringan Server As-Is
b. Komputer desktop
Komputer desktop yang dimiliki oleh FKUI yang tercatat adalah sebanyak 187
unit, terhubung melalui jaringan universitas Indonesia terpadu (JUITA) yang
tersebar di seluruh departemen di FKUI dan RSCM. Saat ini komputer desktop
masih menggunakan arsitektur Fat Client, artinya pada beban pengelolaan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 128
112
Universitas Indonesia
aplikasi ada pada client, server hanya mengolah data saja. Ilustrasi arsitektur Fat
Client saat ini dapat dilihat pada Gambar 5.13. Pada gedung Rumpun Ilmu
Kesehatan yang berlokasi di kampus UI Depok, FKUI memiliki 12 komputer
desktop dengan teknologi thin client dimana satu PC melayani 5 thin client.
Gambar 5.13 Arsitektur Fat-Client As-Is
c. Perangkat Jaringan
FKUI memiliki perangkat jaringan dengan berbagai macam produk dan vendor
dalam membentuk jaringan intranet. Hubungan antar node pada setiap unit kerja
memanfaatkan perangkat switching dari Cisco System. Perangkat switching pada
setiap node merupakan manageable switch yang terhubung melalui fiber optic.
Kemudian, didistribusikan ke level di bawahnya menggunakan Fast Ethernet
maupun wireless.
d. Peranti keras tambahan (printer, scanner, etc)
Penyelenggaraan kegiatan akademik atau kegiatan perkantoran pada umumnya di
Indonesia tidak telepas dari berkas fisik. Oleh karena itu, untuk menjamin
kelancaran kegiatan perkantoran maka di setiap unit kerja telah tersedia perangkat
keras pendukung seperti printer untuk mencetak berkas. Beberapa unit kerja telah
memanfaatkan jenis network printer, tujuan pemilihan printer dengan jenis
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 129
113
Universitas Indonesia
tersebut adalah membuat penggunaan printer lebih efisien karena sebuah printer
dapat dipergunakan oleh banyak pengguna tanpa bergantung kepada pengguna
tertentu, dengan demikian biaya operasional printer dapat ditekan. Namun
demikian, sebagian besar unit kerja masih banyak yang menggunakan printer
secara personal. Kemudian selain itu, untuk mendorong pemanfaatan e-filing,
maka disediakan juga perangkat pemindai yang akan melakukan transformasi dari
berkas fisik ke bentuk digital sehingga dapat tersimpan di dalam sistem
manajemen dokumen, dengan demikian maka pencarian beskas akan jauh lebih
mudah jika sewaktu-waktu diperlukan karena berkas dikelola dengan baik.
e. Perangkat lunak sistem operasi dan basis data
Sistem operasi yang dipergunakan di FKUI sebagian besar adalah produk
Microsoft untuk komputer desktop. Produk tersebut dipilih karena sifat user
friendliness yang menjadi keunggulan dari produk tersebut. Untuk sistem operasi
server, perangkat lunak sistem operasi yang dipergunakan adalah LINUX.
Dengan alasan, bahwa sistem operasi berbasis open source tersebut selain murah,
LINUX juga memberikan performa terbaik pada implementasinya sebagai sistem
operasi server. Kemudian untuk aplikasi basis data hampir seluruhnya
menggunakan MySQL. Basis data lain yang digunakan adalah Microsoft Access
Database untuk mendukung aplikasi absensi biometrik.
f. Peranti penyimpanan data
Sebagai media penyimpanan data, data center FKUI memanfaatkan harddisk
yang ada pada masing-masing server, eksternal harddrive, serta media
penyimpanan seperti CD/DVD.
g. Ruangan dan fasilitas pendukung (penyejuk udara, listrik, akses kontrol)
Ruang data center FKUI masih tergabung dengan ruang kerja unit PPSI FK di
gedung Skill Lab FKUI. Penyejuk udara menggunakan 2 AC Split dengan
kapasitas 4 Paard Kracht (PK). Belum adanya pasokan listrik cadangan,
sehingga saat terjadi gangguan pasokan listrik maka dipastikan terjadi gangguan
layanan sistem informasi. Ruangan hanya dikunci dengan menggunakan kunci
konvensional, siapa saja dapat memasuki ruangan data center ini, belum ada
aturan yang mengatur tentang akses kontrol terhadap data center.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 130
114
Universitas Indonesia
5.6.1.2 Jaringan data
Local Area Network (LAN) FKUI merupakan kesatuan Jaringan Universitas
Indonesia Terpadu (JUITA). Setiap node di FKUI terhubung menggunakan kabel
fiber optic dengan kapasitas kanal bandwidth sebesar 1 Gbps. Node tersebut
ditempatkan pada setiap gedung atau unit kerja, yang menjangkau FKUI maupun
RSCM sebagai rumah sakit pendidikan utama. Pada Gambar 5.14 dapat dilihat
topologi jaringan FKUI saat ini.
Gambar 5.14 Topologi Jaringan FKUI As-Is
Media nirkabel juga digunakan untuk memperluas akses data ke perangkat
bergerak maupun tidak bergerak seluruh sivitas FKUI. Seluruh area fakultas saat
ini, sebagian besar sudah terlayani akses data secara nirkabel. Fasilitas akses data
secara nirkabel belum sepenuhnya menggunakan standar UI.
Secara struktur skema jaringan di FKUI merupakan bagian JUITA yang
mengalami peningkatan cukup baik dalam beberapa tahun terakhir ini seperti
peningkatan bandwidth internet hingga 170 Mbps, 3x 155 Mbps untuk Indonesia
Higher Education Research Network (INHERENT), dan 200 Mbps untuk IIX. UI
telah memanfaatkan IPv6 dari tahun 2005, kemudian pada tahun 2010 UI telah
memanfaatkan blok IPv6 milik UI sendiri.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 131
115
Universitas Indonesia
Sistem jaringan di UI memiliki fasilitas pengawasan koneksi LAN dan WAN.
Pengawasan sistem berdasarkan Cisco technology yang memiliki peranan dalam
pengawasan kebijakan jaringan dan keamanan dari Backbone ke tingkat distribusi
jaringan. Selain itu UI juga memiliki jaringan WAN yang dimanfaatkan oleh
FKUI yaitu jaringan khusus untuk video conference sejak bergabung dengan
Global Development Learning Network (GDLN) yang disponsori oleh Bank
Dunia.
5.6.1.3 Keamanan
Keamanan fisik data center masih menggunakan metode konvensional, meskipun
demikian ruangan data center memiliki akses berlapis. Lapisan pertama adalah
lapisan terluar Universitas Indonesia kampus salemba yang dijaga oleh satuan
pengamanan dari unit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) UI. Lapisan kedua
adalah lingkungan fakultas yang dijaga unit satuan pengamanan fakultas. Di
beberapa lokasi lingkungan fakultas terpasang CCTV, namun demikian CCTV
tersebut tidak menjangkau lokasi data center.
Sedangkan untuk menjaga data center dari bahaya kebakaran telah tersedia alat
pemadam api ringan dengan bahan CO2. Data center belum memiliki Fire
Sprinkle System, sehingga sangat beresiko apabila terjadi kebakaran terutama jika
terjadi di luar jam kerja. Keamanan dari sisi jaringan memanfaatkan firewall DMZ
dengan membuat segmentasi jaringan untuk meletakkan server yang bisa diakses
publik dengan aman tanpa harus bisa mengganggu keamanan sistem yang lain.
Intrusion Prevention System (IPS) untuk monitoring traffic jaringan, mendeteksi
aktivitas yang mencurigakan, dan melakukan pencegahan dini terhadap intrusi
atau kejadian yang dapat membuat jaringan menjadi berjalan tidak seperti
sebagaimana mestinya masih belum dipergunakan. Belum ada kebijakan
mengenai penggunaan antivirus di lingkungan FKUI, penggunaan antivirus
menjadi tanggungjawab pengguna.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 132
116
Universitas Indonesia
5.6.1.4 Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
Data center belum dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa UPS. Dengan
demikian, apabila terjadi gangguan pasokan listrik maka sangat beresiko terhadap
kerusakan hardware maupun integritas data.
5.6.1.5 Disaster recovery
Pada saat ini FKUI belum memiliki dokumen rencana pemulihan akibat bencana
terkait perencanaan terhadap antisipasi gangguan yang mungkin terjadi sebagai
akibat terjadinya bencana seperti kebakaran, pencurian, kegagalan hardware dan
bencana yang tak terduga lainnya.
5.6.2 Usulan technology architecture
Berikut ini akan dijelaskan mengenai usulan teknologi arsitektur masa depan.
5.6.2.1 Identifikasi prinsip teknologi
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap prinsip dasar untuk platform
teknologi yang dibutuhkan untuk memberikan dukungan terhadap lingkungan
dalam berbagi data. Prinsip-prinsip dasar yang telah ditentukan dimanfaatkan
untuk menetapkan platform serta arahan penyediaan teknologi dalam mendukung
proses bisnis FKUI.
Prinsip-prinsip dasar teknologi diturunkan dari tema strategis TI yang
diselaraskan dengan sasaran strategis FKUI pada Tabel 5.2 dan alternatif strategi
bisnis pada Tabel 5.4 yang diharapkan akan mendorong keunggulan dalam
penciptaan dan penyebaran pengetahuan. Tabel 5.21 menyajikan tema strategis TI
untuk menentukan prinsip-prinsip dasar teknologi.
Tabel 5.21 Tema strategis TI untuk menentukan prinsip dasar teknologi
No Sasaran
Strategis
Alternatif
Strategi
Bisnis
Tema
Strategis TI Prinsip Dasar
1 SS1, SS2,
SS3, SS6,
SS13, SS17
SO2, SO3,
SO4, WO2,
WO5, WO6,
WT3
Menciptakan
ubiquitous
campus
environtment
1.1 Infrastuktur IT modern yang
familiar untuk mahasiswa
dan staf
1.2 Meningkatkan dukungan
dan ketersediaan dukungan
TI
1.3 Tingkat kepuasan yang
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 133
117
Universitas Indonesia
No Sasaran
Strategis
Alternatif
Strategi
Bisnis
Tema
Strategis TI Prinsip Dasar
tinggi terhadap kebutuhan
dukungan TI
1.4 Meningkatkan akses ke
FKUI dengan
memanfaatkan perangkat
pribadi
1.5 Meningkatkan akses
informasi FKUI kapan pun
dan dimana pun
2 SS7, SS9,
SS13, SS15,
SS18
SO1, SO5,
SO7, WO1,
WO2, WO3,
WO5, WO6,
WT2
Peningkatan
manajemen
penelitian
2.1 Mengurangi waktu dan
usaha untuk menyelesaikan
administrasi penelitian
2.2 Meningkatkan akuntabilitas
penelitian dengan
memanfaatkan TI
2.3 Meningkatkan knowledge
management untuk
penelitian kedokteran
3 SS1, SS2,
SS3, SS4,
SS5, SS6,
SS10, SS11,
SS13, SS16,
SS17, SS18
SO2, SO4,
SO5, WO1,
WO2, WO3,
WO5, WO6,
ST1, ST2,
WT1, WT3
Peningkatan
sistem dan
pelaporan untuk
mendukung
layanan
administrasi
3.1 Meningkatkan kecerdasan
bisnis untuk pelaporan yang
lebih sederhana dan
konsisten
3.2 Meningkatkan manajemen
informasi
3.3 Mengurangi beban
pelaporan manajemen
informasi
3.4 Meningkatkan kualitas data
3.5 Menstandarisasi pelaporan
dan tools manipulasi data
4 SS2, SS3,
SS4, SS5,
SS6, SS11,
SS13, SS16,
SS17, SS18,
SS19
SO2, SO3,
SO4, SO6,
SO8, WO5,
WO7, ST1,
ST2, WT3
Infrastruktur TI
yang modern
4.1 Mengedepankan faktor
adaptifitas layanan TI ke
depan
4.2 Meningkatkan layanan TI
untuk sivitas yang berada di
rumah sakit jejaring
4.3 Meningkatkan dukungan TI
untuk pembelajaran jarak
jauh bidang kedokteran
4.4 Layanan TI terpusat yang
efisien dan sesuai dengan
kebutuhan operasional
bisnis
4.5 Meningkatkan akses
informasi
4.6 Mengurangi jumlah login
untuk mengakses sistem TI
FKUI
4.7 Meningkatkan layanan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 134
118
Universitas Indonesia
No Sasaran
Strategis
Alternatif
Strategi
Bisnis
Tema
Strategis TI Prinsip Dasar
desktop
4.8 Jaringan data dan
telekomunikasi dengan
kinerja tinggi
4.9 Berkonstribusi dalam upaya
mengurangi emisi karbon
5.6.2.2 Mengaplikasikan tren teknologi
Mengaplikasikan tren teknologi terkini dalam dunia pendidikan menjadi salah
satu strategi institusi pendidikan tinggi dalam bersaing di kancah internasional.
Berdasarkan laporan New Media Consortium pada tahun 2014, tren yang dapat
mempercepat adopsi teknologi pada institusi pendidikan tinggi, antara lain:
a. Growing Ubiquity of Social Media
Media sosial mengubah cara orang berinteraksi, mengemukakan gagasan dan
informasi, serta menilai kualitas konten dan konstribusi. Lebih dari 1,2 miliar
orang menggunakan Facebook secara teratur sesuai dengan jumlah yang dirilis
pada Oktober 2013; laporan terbaru dari Business Insider melaporkan 2,7 miliar
orang - hampir mencapai 40% dari populasi dunia - secara teratur menggunakan
media sosial. Pendidik, mahasiswa, alumni dan masyarakat umum secara rutin
menggunakan media sosial untuk berbagi berita tentang perkembangan ilmiah dan
lainnya. Dampak dari perubahan tersebut dalam komunikasi ilmiah serta
kredibilitas informasi masih perlu dilihat kembali. Namun demikian, jelas bahwa
media sosial telah menemukan traksi yang signifikan di hampir setiap sektor
pendidikan.
b. Integration of Online, Hybrid, and Collaborative Learning
Paradigma pendidikan beralih untuk lebih mencakup pembelajaran online,
pembelajaran hybrid, dan model kolaboratif. Mahasiswa menghabiskan banyak
waktu luang mereka di internet, belajar, dan bertukar informasi baru. Institusi
yang yang menganut model pembelajaran tatap muka, online dan hybrid memiliki
potensi untuk meningkatkan keterampilan peserta didik secara online sehingga
perserta didik memiliki kemandirian akademik. Lingkungan belajar online
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 135
119
Universitas Indonesia
menghasilkan manfaat berbeda dari kampus fisik, termasuk peluang untuk
meningkatkan kolaborasi sekaligus meningkatkan computer literacy. Model
hybrid, jika dirancang dan diimplementasi dengan benar, memungkinkan
mahasiwa untuk melakukan beberapa aktivitas di kampus, sementara melakukan
aktivitas lainnya melalui jaringan, dengan demikian dapat mengambil manfaat
dari kedua lingkungan tersebut.
c. Rise of Data-Driven Learning and Asssesment
Meningkatnya minat dalam menggunakan sumber-sumber baru data untuk
personalisasi pengalaman belajar dan untuk pengukuran kinerja. Peserta didik
dapat berpartisipasi dalam kegiatan online kemudian meninggalkan jejak yang
jelas untuk analisis data yang dapat diekstraksi menjadi sebuah pengetahuan.
Percobanan analisis pembelajaran dan proyek percontohan sedang meneliti cara
untuk menggunakan data tersebut untuk memodifikasi strategi dan proses belajar.
Dashboard menyaring informasi tersebut sehingga kemajuan mahasiswa dapat
dipantau secara real time. Saat bidang analisis pembelajaran telah mencapai
kematangan, maka harapannya adalah bahwa informasi tersebut akan
memungkinan perbaikan berkesinambungan dari hasil belajar.
d. Shift from Students as Consumer to Students as Creators
Sebuah perubahan terjadi dalam ilmu pendidikan di universitas di seluruh dunia.
Mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu belajar dengan membuat dan menciptakan
bukan mengkonsumsi konten pembelajaran. Kreativitas, seperti yang
digambarkan oleh pertumbuahan user-generated video dan proyek crowdfunded
dalam beberapa tahun terakhir.
e. Agile Approaches to Change
Kesepakatan yang berkembang di antara banyak pemikiran para pemimpin
pendidikan tinggi bahwa kepemimpinan kelembagaan dan kurikulum akan
mendapat manfaat dari model agile startup. Pendidik sedang mengembangkan
pendekatan dan program baru berdasarkan model ini yang memicu perubahan top-
down dan dapat diimplementasikan di berbagai pengaturan kelembagaan. Dengan
menggunakan teknologi sebagai katalis untuk mempromosikan budaya inovasi
secara lebih luas, dengan biaya yang efektif. Program eksperimen lain sedang
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 136
120
Universitas Indonesia
dikembangkan untuk mengajar dan meningkatkan struktur organisasi agar lebih
efektif memelihara kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan fakultas.
f. Evolution of Online Learning
Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran persepsi pembelajaran
online ke titik di mana hal ini dilihat sebagai altenatif untuk beberapa bentuk
pembelajaran tatap muka. Nilai yang ditawarkan pembelajaran online sekarang
telah dipahami dengan baik, dengan fleksibilitas, kemudahan akses, dan integrasi
multimedia serta teknologi canggih.
5.6.2.3 Mendefinisikan platform teknologi
Tahap ini akan menentukan strategi pengalokasian aplikasi dan data serta
memberikan definisi mengenai platform teknologi yang akan mendukung aplikasi
dan data sesuai dengan kebutuhan fungsi bisnis. Diharapkan dengan
mendefinisikan platform teknologi yang adaptif dapat mengakomodasi perubahan
organisasi di masa mendatang, sehingga dapat mendukung FKUI untuk
mewujudkan fakultas kedokteran berkelas dunia sesuai dengan visi arsitektur
yang direpresentasikan melalui visi organisasi pada sub bab 5.3.1.
a. Server
Berdasarkan indentifikasi, FKUI memiliki server yang beroperasi sebanyak 3 unit,
2 unit diantaranya adalah server dengan kinerja memadai untuk difungsikan
sebagai server dengan mode virtualisasi. Dengan memanfaatkan virtualisasi maka
server akan lebih adaptif, karena pemeliharaan akan lebih mudah dan penambahan
kapasitas akan dilakukan dengan lebih cepat, sehingga operasional server akan
lebih efisien. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar teknologi poin 1.2, 1.3, 4.1 dan
4.4 pada Tabel 5.2.
Namun demikian, kedua server tersebut perlu dilakukan peningkatan dengan
penambahan storage sebesar 1 Terabyte dan kapasitas RAM sebesar 32 GHz pada
masing-masing mesin. Server-server tersebut akan beroperasi secara redundant
untuk meningkatkan ketersediaan. Diharapkan kedua server tersebut mampu
mengoptimalisasi server secara efektif dan efisien. Selain itu, dampak dari
mengurangi jumlah server yang beroperasi adalah menekan jumlah penggunaan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 137
121
Universitas Indonesia
energi sehingga dapat berkonstribusi dalam pengurangan polusi karbon untuk
mewujudkan green campus seperti yang tercermin pada Tabel 5.2 prinsip dasar
teknologi poin 4.9.
b. Personal komputer
Pada saat ini jumlah personal komputer yang ada di FKUI sudah sangat memadai
karena di setiap unit sudah tersedia perangkat personal komputer. Namun
demikian, diperlukan penggantian personal komputer yang sesuai dengan
kebutuhan namun efisien dalam operasionalnya. Dengan pemanfaatan virtual
desktop infrastructure (VDI) dimana 1 personal komputer dapat melayani
beberapa klien.
Solusi VDI merupakan solusi yang adaptif sesuai dengan prinsip dasar teknologi
pada Tabel 5.2 poin 1.2, 4.1, 4.7, dan 4.9 karena selain dapat berkonstribusi
terhadap cost efficiency dan energy efficiency, VDI juga memudahkan dalam
penambahan perangkat karena instalasi perangkat dapat dilakukan yang cepat dan
mudah, serta memudahkan pengelolaan dan pemeliharaan seperti pemutahiran
sistem operasi, aplikasi dan antivirus.
c. Wireless network
Dalam meningkatkan akses informasi salah satu yang harus menjadi perhatian
adalah bagaimana sivitas dapat mengakses informasi tersebut. FKUI telah
menyediakan hotspot pada beberapa tempat sehingga sivitas dapat memanfaatnya
untuk mengakses informasi dari perangkat pribadi mereka sesuai dengan prinsip
dasar teknologi poin 1.3, 1.4, dan 1.5 pada Tabel 5.2. Namun demikian, belum
semua area tercakup dalam layanan internet nirkabel tersebut, belum lagi
konfigurasi yang tidak terlalu familiar terhadap pengguna awam.
Di beberapa tempat memang sudah tepasang hotspot dengan standar UI yang
sudah adaptif sehingga lebih mudah untuk melakukan koneksi internet tanpa perlu
mengkonfigurasi pengaturan proxy sehingga perangkat mobile dapat dengan
mudah terkoneksi dengan jaringan FKUI. Dengan demikian, agar lebih adaptif
perlu penataan kembali jaringan nirkabel dengan perencanaan yang memadai dan
menggunakan hotspot dengan standar UI sehingga dengan mudah mahasiswa,
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 138
122
Universitas Indonesia
staf, dan tamu yang sedang berkunjung sekali pun dapat dengan leluasa
menggunakan layanan internet dengan cepat dan reliable kapan pun / dimana pun
untuk mengakses informasi sesuai dengan prinsip dasar teknologi poin 1.5, 4.1,
4.5, dan 4.8 pada Tabel 5.2.
d. Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router
berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Penambahan router masih perlu
dilakukan untuk menjangkau lahan pendidikan utama FKUI di RSCM. Router
juga perlu dikonfigurasi ulang untuk menjaga ketersediaan layanan internet
dengan solusi failover.
Agar lebih adaptif untuk mempermudah pengaturan jaringan dilakukan melalui
segmentasi IP dan virtual LAN (VLAN). Dengan memanfaatkan VLAN
departemen yang memiliki data sensitif dapat terpisah dari jaringan yang ada,
akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.
Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk
upgrade jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa workgroup secara logic
(broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan
meningkatkan performa sesuai dengan prinsip dasar teknologi poin 4.8 pada Tabel
5.2. Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena pengguna dengan
kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama sesuai dengan prinsip
dasar teknologi poin 4.1 Tabel 5.2.
e. Network Printer
Printer adalah perangkat untuk menunjang produktifitas kerja keseharian. Pada
umumnya di lingkungan FKUI, 1 unit komputer dilengkapi dengan 1 unit printer.
Dapat kita bayangkan jika di dalam suatu ruangan terdapat 10 karyawan, tentunya
akan dilengkapi dengan 10 meja ditambah perangkat komputer dan printer, hal ini
tentunya tidak efisien karena saat pengadaannya memerlukan dana yang cukup
besar termasuk saat operasional dan perawatan.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 139
123
Universitas Indonesia
Untuk itu agar lebih adaptif dapat menerapkan printer sharing dengan
memanfaatkan perangkat printer yang mendukung koneksi melalui TCP/IP.
Network printer memungkinkan printer untuk dapat digunakan secara bersama
tanpa bergantung kepada salah satu komputer. Dengan demikian, maka akan
terwujud cost efficiency namun tetap mendukung produktifitas kerja secara
optimal. Network printer sesuai dengan prinsip dasar teknologi poin 1.1, 1.2, 1.3,
dan 4.1 pada Tabel 5.2.
f. Virtualisasi Server
Teknologi virtualisasi memiliki banyak manfaat dan cocok untuk diterapkan pada
organisasi sebagai salah satu pilihan. Teknologi vitualisasi mendukung adaptifitas
infrastuktur hal ini mendukung prinsip dasar teknologi poin 4.1 pada Tabel 5.2,
berikut ini adalah beberapa manfaat implementasi teknologi virtualisasi (Rivai,
2014):
Pengurangan biaya investasi hardware
Investasi hardware dapat di tekan lebih rendah karena virtualisasi
mendayagunakan kapasitas yang sudah ada, tidak perlu ada penambahan
perangkat komputer, server dan peripheral secara fisik. Kalau pun ada
penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk
mendukung stabilitas kerja komputer induk. Investasi tersebut jika dihitung
secara finansial masih jauh lebih hemat dibandingkan dengan investasi
hardware baru.
Kemudahan backup dan recovery
Server-server yang dijalankan di dalam sebuah mesin virtual dapat disimpan
dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika saat server
tersebut crash, tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup
mengambil salinan image yang sudah disimpan, me-restore data hasil backup
terakhir dan server berjalan seperti sedia kala, sehingga menghemat waktu,
tenaga dan sumber daya.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 140
124
Universitas Indonesia
Kemudahan deployment
Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada
mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja
para staf TI dan mempercepat proses implementasi suatu sistem.
Mengurangi panas
Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang
server/data center. Hal tersebut dakan berdampak pada pengurangan biaya
pendingin/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik.
Mengurangi biaya space
Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk
menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location
server/data center, akan berdampak kepada pengurangan biaya sewa.
Kemudahan pemeliharaan dan pengelolaan
Jumlah server yang lebih sedikit otomatis mengurangi waktu dan biaya untuk
mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah
server yang harus ditangani.
Standarisasi hardware
Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses
pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi
masalah. Sistem tidak perlu melakuakan suatu deteksi ulang hardware
sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik.
Kemudahan replacement
Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan.
Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi,
dapat dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan
virtual machine ke server lain yang lebih powerful.
g. High definition video conference equipment
Saat ini FKUI memiliki 3 perangkat high definition video conference, untuk
mendukung perkuliahan jarak jauh, kolaborasi penelitian, dan long distance
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 141
125
Universitas Indonesia
meeting sesuai dengan prinsip dasar teknologi poin 4.2 dan 4.3 pada Tabel 5.2.
Selain itu pemanfaatan perangkat video conference juga mendukung tren online
learning pada sub bab 5.6.2.2.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 142
126
Universitas Indonesia
5.7 Fase Opportunity and Solution
Pada tahap ini dilakukan identifikasi parameter strategis dengan melakukan
evaluasi kesenjangan dari arsitektur enterprise yang mencakup arsitektur bisnis,
data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi untuk selanjutnya membuat
strategi untuk solusi.
5.7.1 Pola solusi pengembangan aplikasi
Berdasarkan hubungan antara tujuan strategis organisasi dan fungsi bisnis, pada
tabel 5.22 diperoleh analisa kesenjangan mengenai usulan modul aplikasi untuk
mendukung layanan bisnis pada Gambar 5.15.
Gambar 5.15 Katalog layanan bisnis FKUI
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 143
127
Universitas Indonesia
Tabel 5.22 Analisis kesenjangan aplikasi saat ini dan masa depan
TO BE EIS
SIA
KN
G
SIB
P
SIP
EG
SIM
AK
SIP
MA
SILA
KIP
EDO
M
SIP
KA
WEB
MA
IL
LON
TAR
SIR
IP
Ke
lola
SIM
AF
Wis
ud
a O
nlin
e
Alu
mn
i
SCEL
E
We
b D
ose
n
SIP
RES
MA
SSO
SIM
KA
S
DM
S
SMS
SIR
ISET
DM
S
Tid
ak A
da
EIS R
SIAKNG R
SIBP R
SIPEG R
SIMAK R
SIPMA R
SILAKIP R
EDOM R
SIPKA R
WEBMAIL R
LONTAR R
SIRIP R
Kelola R
SIMAF R
Wisuda Online R
Alumni R
SCELE R
Web Dosen R
SIPRESMA R
AS IS
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 144
128
Universitas Indonesia
TO BE EIS
SIA
KN
G
SIB
P
SIP
EG
SIM
AK
SIP
MA
SILA
KIP
EDO
M
SIP
KA
WEB
MA
IL
LON
TAR
SIR
IP
Ke
lola
SIM
AF
Wis
ud
a O
nlin
e
Alu
mn
i
SCEL
E
We
b D
ose
n
SIP
RES
MA
SSO
SIM
KA
S
DM
S
SMS
SIR
ISET
DM
S
Tid
ak A
da
SSO R
SIMKAS R
DMS U
SMS U
SIRISET U
DMS U
DSS A
Portal Alumni A
SIMAS A
SITORI A
SIFAS A
Rektrutmen A
SIHUKA A
CACTI A
ITSM A
SIPENGMAS A
Keterangan: Retain (R), Upgrade (U), Add (A)
AS IS
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 145
129
Universitas Indonesia
5.7.2 Pola solusi pengembangan teknologi
Berdasarkan hasil perbandingan platform teknologi yang digunakan saat ini
dengan arsitektur ideal yang diajukan, maka selanjutnya adalah membuat strategi
pengembangan infrastruktur teknologi masa depan. Berdasarkan hasil analisis
kencenderungan teknologi, prinsip arsitektur dan platform teknologi, dirumuskan
beberapa usulan strategi pengembangan teknologi pada Tabel 5.23
Tabel 5.23 Strategi Pengembangan Teknologi
No Dimensi Strategi Pengembangan Keterangan
1 Data Center Penambahan kapasitas
memory
Melakukan penambahan
kapasitas memory sebesar
32 Gbyte minimal pada
setiap server
Penambahan kapasitas
processor
Melakukan peningkatan
kemampuan processor
untuk meningkatkan
kapasitas komputasi
Mengadopsi konsep
infrastructure as a service
(IaaS)
Melakukan perancanan
dan implementasi
komputasi awan dengan
teknologi virtualisasi
Mengadopsi konsep
sistem redundant
Server dibuat redudansi
untuk menjaga
ketersediaan layanan TI
2 Jaringan Data Memperluas jaringan fiber
optic
Melakukan perluasan jalur
fiber optic untuk
meningkatkan performa
layanan sampai ke rumah
sakit jejaring
Penambahan perangkat
VoIP
Melakukan penambahan
perangkat IP phone
sebagai media komunikasi
melalui protocol IP, hingga
ke level individu.
Penambahan dan
konfigurasi ulang
perangkat akses point
Melakukan konfigurasi
ulang perangkat akses
point sesuai dengan
standar universitas serta
melakukan site survey
untuk memetakan daerah
yang masih belum
terjangkau wifi kemudian
menambahkan akses point
di daerah tersebut
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 146
130
Universitas Indonesia
No Dimensi Strategi Pengembangan Keterangan
Mengadopsi konsep
redundant network
Mempersiapkan jalur
internet alternatif dalam
upaya menjaga
ketersediaan layanan
Meningkatkan kemudahan
akses di rumah sakit
jejaring
Menyediakan kemudahan
akses untuk memberikan
layanan yang sama kepada
sivitas yang berada di
rumah sakit jejaring
3 Personal
Komputer
Mengadopsi virtual
desktop infrastructure
Melakukan implementasi
konsep virtual desktop
infrastructure untuk
efisiensi
4 Fasilitas
Pendukung
Menggunakan sumber
listrik cadangan
Menyediakan sumber
listrik cadangan untuk
menjaga pasokan listrik
perangkat TI
Menerapkan pest-control Menerapkan pest-control
untuk meminimalisasi
terjadinya gangguan akibat
hama
Strategi pengembangan infrastuktur dalam mewujudkan infrastruktur yang adaptif
untuk menjawab tantangan bahwa FKUI memiliki karakteristik yang berbeda
dengan fakultas lain di UI. Dapat diwujudkan dalam memperluas layanan untuk
meningkatkan kemudahan akses di rumah sakit jejaring, sehingga sivitas yang
berada di rumah sakit jejaring memiliki layanan TI yang sama dengan sivitas yang
berada di lingkungan kampus FKUI.
Selain memperluas akses layanan TI, diperlukan juga kesiapan infrastruktur untuk
meningkatkan sumber daya pembelajaran yang memerlukan dukungan TI seperti
perkuliahan jarak jauh antara lain; video conference, web streaming untuk live
surgery dari ruang operasi di rumah sakit. Dengan demikian, infrastrfuktur yang
adaptif diharapkan dapat mendukung proses pendidikan kedokteran menjadi
efektif dan efisien. Efektif yang dimaksud adalah mahasiswa dapat melihat dan
mempelajari secara langsung proses operasi sehingga mahasiswa menjadi lebih
siap sebelum praktek secara nyata. Efisien karena untuk menggunakan layanan TI
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 147
131
Universitas Indonesia
dapat dilakukan dari rumah sakit jejaring tidak perlu datang ke kampus atau harus
berada di ruang operasi.
Berikut ini adalah analisis kesenjangan infrastruktur teknologi eksisting dan
infrastruktur teknologi yang dibutuhkan. Analisis kesenjangan infrastruktur
teknologi disajikan pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24 Analisis Kesenjangan Teknologi
AS IS Serv
er
Ro
ute
r
LAN
WLA
N
PC
Net
wo
rk S
tora
ge
Gen
set
Ba
cku
p L
ink
Server Upgrade
Router Retain
LAN Upgrade
WLAN Upgrade
PC Replace
Tidak Ada Add Add Add
Berdasarkan analisis kesenjangan pada Tabel 5.24 terdapat penambahan perangkat
berupa network storage, genset, dan backup link. Selain itu ada 1 perangkat yang
diganti yaitu PC, serta ada 3 perangkat yang dimutakhirkan yaitu LAN, WLAN
dan server. Berikut ini adalah deskripsi hasil analisis dari masing-masing
kesenjangan:
1) Server
Kondisi saat ini 1 server berperan sebagai host suatu aplikasi dimana aplikasi
dan database terdapat pada 1 server yang sama sedangkan utilitas server
minim, dengan demikian maka akan lebih efisien apabila server yang
beroperasi dapat dikurangi jumlahnya. Dengan mengoptimalkan server
dengan performa yang baik dan kemampuan untuk berbagi pakai dengan
aplikasi lain pada mesin yang sama. Agar infrastruktur menjadi adaptif maka
teknologi virtualisasi dengan konsep Infrastructure as a Service (IaaS) dapat
menjadi alternatif solusi untuk mengefisienkan operasional server. Dengan
TO BE
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 148
132
Universitas Indonesia
demikian, diperlukan penambahan kapasitas memory, processor dan storage
untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.
2) WLAN
Wireless LAN merupakan salah satu media untuk meningkatkan akses
informasi. Saat ini untuk melakukan koneksi ke Wireless LAN masih harus
melakukan konfigurasi proxy, hanya 13 akses point yang menggunakan
standar universitas. Agar lebih adaptif perlu dilakukan konfigurasi ulang untuk
akses point yang belum menggunakan standar universitas. Selain itu
diperlukan penambahan dan penempatan ulang akses point sehingga
mencakup area yang lebih luas. Sehingga penggunaan wireless LAN dapat
lebih mudah digunakan dalam mendukung kebutuhan organisasi.
3) PC
Pemanfaatan personal komputer saat ini tidak efisien, 1 karyawan
menggunakan 1 personal komputer dan 1 printer hanya untuk melakukan
pekerjaan korespondensi. Sehingga investasi dan manfaat yang dihasilkan
tidak seimbang. Dengan demikian, untuk menciptakan infrastruktur yang
adaptif maka penggantian personal komputer dengan thin client akan lebih
efisien baik dari sisi investasi maupun operasional.
4) LAN
LAN saat ini masih menggunakan instalasi lama dengan banyak sambungan
dan tidak tertata dengan baik, oleh karena itu agar lebih adaptif diperlukan
peremajaan LAN dengan mengganti kabel lama tersebut dengan kabel baru
yang lebih seragam menggunakan UTP CAT-5e serta melakukan penataan
instalasi LAN agar memudahkan jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan.
5) Network Storage
Kondisi saat ini aplikasi dan storage berada pada 1 mesin yang sama, kondisi
tersebut mengakibatkan adanya single point of failure, jika terjadi gangguan
pada server maka layanan TI akan terganggu. Dengan demikian, untuk
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 149
133
Universitas Indonesia
menciptakan infrastruktur yang adaptif dilakukan pemisahan server aplikasi
dan storage dilakukan sebagai solusi apabila terjadi kegagalan pada aplikasi,
perbaikan tidak mengganggu akses data serta memudahkan pengembangan
dimasa yang akan datang.
6) Genset
Kondisi saat ini infrastruktur TI belum memiliki sumber listrik alternatif,
sehingga ketika terjadi pemadaman listrik maka layanan TI ikut tergganggu.
Oleh karena itu dibutuhkan penambahan genset untuk menjaga ketersediaan
layanan TI.
7) Backup Link
Untuk menjamin ketersediaan layanan TI, diperlukan backup link sebagai jalur
alternatif jika jalur utama terjadi gangguan. Backup link menggunakan
jaringan yang disewa dari penyedia layanan jaringan yang berbeda dengan
jalur utama, dengan demikian faktor penyedia layanan jaringan tidak menjadi
single point of failure.
5.7.3 Rancangan arsitektur teknologi informasi
Rancangan arsitektur teknologi informasi diilustrasikan pada Gambar 5.16 berikut
ini. Aplikasi didukung oleh layanan integrasi sehingga dapat saling bertukar data.
Dengan demikian, infrastruktur akan lebih adaptif untuk pengembangan saat ini
dan masa mendatang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 150
134
Universitas Indonesia
Gambar 5.16 Rancangan Arsitektur Teknologi Informasi
5.7.4 Topologi infrastruktur teknologi informasi
Pada Gambar 5.17 adalah rancangan topologi infrastuktur teknologi informasi
secara global yang diusulkan.
Gambar 5.17 Usulan Topologi Infrastruktur Global
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 151
135
Universitas Indonesia
Pada Gambar 5.17 digambarkan bahwa untuk memberikan layanan TI yang
adaptif untuk menciptakan ubiquitous campus environment sehingga dapat
memberikan layanan TI yang sama kapan pun dan dimana pun, untuk rumah sakit
jejaring memanfaatkan local loop dari penyedia jaringan, sehingga rumah sakit
jejaring tergabung pada jaringan yang sama dengan jaringan kampus FKUI.
Sedangkan, untuk sivitas yang berada di ruang publik dapat menggunakan
layanan VPN untuk dapat menggunakan layanan TI.
Local loop menggunakan 2 jalur yang berbeda secara redundant dengan penyedia
jaringan yang berbeda untuk menjaga ketersediaan layanan. Local loop juga
dimanfaatkan sebagai jalur cadangan FKUI untuk menjaga ketersedian layanan
dengan UI depok. Usulan topologi infrastruktur secara lebih detail dapat dilihat
pada Gambar 5.18 berikut ini.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 152
136
Universitas Indonesia
Gambar 5.18 Usulan Topologi Jaringan Virtual
5.7.5 Rancangan teknologi thin client
Teknologi thin client merupakan konsep virtualisasi desktop dengan
memanfaatkan jaringan komputer yang mengoptimalkan sumber daya server
untuk melakukan pemrosesan dan distribusi data hasil komputasi dan media kerja
dari aplikasi atau perangkat lunak pengguna. Optimalisasi kinerja server untuk
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 153
137
Universitas Indonesia
melakukan komputasi akan menekan aktivasi komputasi di sisi pengguna.
Sementara itu, perangkat terminal pengguna berperan sebagai antar muka
perangkat masukan dan keluaran sistem. Usulan infrastruktur virtual desktop
diilustrasikan pada Gambar 5.19 berikut ini.
Gambar 5.19 Usulan Virtual Desktop Infrastructure
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 154
138
Universitas Indonesia
Agar lebih adaptif untuk mengakomodir kebutuhan organisasi saat ini dan di masa
mendatang. Setiap workgroup memiliki 2 thin client server yang redundant untuk
melayani beberapa kelompok pengguna seperti yang tersaji pada Gambar 5.19.
Server redundancy bertujuan untuk menjaga ketersedian layanan TI jika sewaktu-
waktu salah satu server terjadi gangguan. Printer dan Scanner mempergunakan
perangkat yang mendukung fungsi jaringan, sehingga lebih adaptif untuk
dipergunakan untuk berbagi pakai.
5.7.6 Rancangan teknologi cloud computing
Berdasarkan prinsip pengembangan arsitektur TI poin 4.1, 4.1, dan 4.9 pada Tabel
5.2 maka diusulkan rancangan teknologi cloud computing untuk menciptakan
infrastruktur yang adaptif untuk mengakomodasi kebutuhan organisasi pada saat
ini maupun masa mendatang.
Konsep vitualisasi dengan bare-metal system dapat dimanfaatkan sebagai
Infrastructure as a Service (IaaS) dengan membuat virtualisasi terhadap platform
sistem operasi, processor, memory, disk diatas bare-metal system yang memiliki
kemampuan resizing terhadap guest OS dengan efisien. Bare-metal system artinya
virtual machine diinstall langsung pada hardware tidak pada host operating
system seperti yang diilustrasikan pada Gambar 5.20.
Gambar 5.20 Bare-Metal (Hypervisor) Architecture
Sumber: www.ni.com
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 155
139
Universitas Indonesia
Pada Gambar 5.21 merupakan rancangan topologi jaringan infrastruktur
komputasi awan FKUI yang diusulkan.
Gambar 5.21 Topologi Jaringan Private Cloud FKUI
Pada Gambar 5.21 private cloud FKUI menggunakan jaringan yang sama dengan
universitas sehingga interoperabilitas dapat terjaga dengan baik. Selain itu juga
dilakukan penambahan jalur backup untuk menjaga ketersediaan layanan. Dengan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 156
140
Universitas Indonesia
demikian, infrastruktur menjadi lebih adaptif untuk melayani kebutuhan
organisasi saat ini maupun yang akan datang. Virtualisasi server menggunakan
solusi dari VMWare yaitu VMWare Vsphere Hypervisor atau ESXi. Pada Gambar
5.22 berikut ini digambarkan skema virtualisasi server yang diusulkan.
Gambar 5.22 Skema Virtualisasi Server
Rancangan virtualisasi menggunakan 2 server dan 2 storage area network seperti
yang digambarkan pada Gambar 5.22. Hal tersebut bertujuan untuk menjamin
high availability dan redundancy layanan TI. Ketika terjadi kegagalan pada salah
satu server secara otomatis server lainnya mendukung melalui mekanisme
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 157
141
Universitas Indonesia
failover. Virtual Machine (VM) pada setiap node dan spesifikasi rancangan serta
fungsi pada perangkat virtual dapat dilihat pada Tabel 2.25.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 158
142
Universitas Indonesia
Tabel 5.25 Virtual Machine Node
No. Nama-Node Storage VM-Node Processor Memory OS Fungsi
1 Gatotkaca 3-Tera-NFS-1 VMG-1 Xeon 4 Core 8 GigaByte Linux DMS-1
3-Tera-NFS-1 VMG-2 Xeon 4 Core 8 GigaByte Windows SMSGateway-1
3-Tera-NFS-1 VMG-3 Xeon 4 Core 8 GigaByte Linux VoIP-1
3-Tera-NFS-1 VMG-4 Xeon 4 Core 8 GigaByte Linux DSS-1
2 Nakula 3-Tera-NFS-2 VMN-1 Xeon 4 Core 8 GigaByte Linux DMS-2
3-Tera-NFS-2 VMN-2 Xeon 4 Core 8 GigaByte Windows SMSGateway-2
3-Tera-NFS-2 VMN-3 Xeon 4 Core 8 GigaByte Linux VoIP-2
3-Tera-NFS-2 VMN-4 Xeon 4 Core 8 GigaByte Linux DSS-2
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 159
143 Universitas Indonesia
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
yang sudah dilakukan.
6.1 Kesimpulan
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membuat rancangan
infrastruktur TI adaptif untuk mendukung kebutuhan strategis FKUI. Berdasarkan
hasil penelitian, penulis telah menghasilkan rancangan infrastruktur TI adaptif
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Rancangan infrastruktur TI yang telah dibuat sudah mencapai kriteria adaptif
karena:
1. Dapat meningkatkan akses layanan TI di rumah sakit jejaring dan ruang
publik. (effectiveness)
2. Mendukung peningkatan pembelajaran jarak jauh kedokteran melalui
interoperabilitas sistem jaringan dengan memanfaatkan VLAN sesuai dengan
penjelasan pada sub bab 5.7.4. (effectiveness)
3. Menurunkan konsumsi energi perangkat TI karena menggunakan vitualisasi
server seperti yang dijelaskan pada sub bab 5.7.6 serta virtualisasi desktop
seperti yang dijelaskan pada sub bab 5.7.5. (efficiency)
4. Meningkatkan kecepatan implementasi layanan TI. (agility)
Penjelasan secara lebih detail mengenai perancangan infrastruktur TI adaptif
untuk mendukung kebutuhan strategis FKUI adalah sebagai berikut:
1. Pada tahap preliminary berhasil mengidentifikasi komitmen dari manajemen
mengenai pemanfaatan TI untuk mencapai kebutuhan strategis mada
mendatang. Pada tahap ini juga berhasil ditetapkan 13 prinsip arsitektur
sebagai dasar tahapan perancangan selanjutnya.
2. Tahap architecture vision disusun berdasarkan visi dan misi, tujuan bisnis dan
sasaran bisnis sesuai rencana strategis FKUI. Pada tahap ini juga berhasil
diidentifikasi kebutuhan stakeholder FKUI.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 160
144
Universitas Indonesia
3. Tahap business architecture berhasil menetapkan alternatif strategi bisnis
yang diperoleh dari analisis lingkungan external dan internal. Pada tahap ini
juga berhasil diidentifikasi kebutuhan informasi melalui pemetaan critical
success factor.
4. Tahap information system architecture diidentifikasi portofolio aplikasi usulan
yang menjadi kebutuhan FKUI berasarkan kesenjangan aplikasi yang sudah
ada. Pada tahap ini dihasilkan 9 aplikasi yang diusulkan untuk meningkatkan
performa organisasi serta mendukung tujuan strategis FKUI yaitu; Decision
Support System, Portal Alumni, Sistem Informasi Kemahasiswaan, Sistem
Informasi Inventori, Sistem Informasi Fasilitas, Sistem Rekrutmen, Sistem
Informasi Hukum dan Kerjasama, Network Management, IT Service
Management dan Sistem Informasi Pengabdian Masyarakat.
5. Tahap technology architecture menghasilkan prinsip dasar pengembangan
teknologi informasi untuk mendukung tujuan strategis organisasi yang
dituangkan dalam IT Strategic Theme. Rancangan arsitektur teknologi
mendukung pemerataan akses layanan TI untuk mendukung proses tridarma
perguruan tinggi khususnya bidang kedokteran di mana lahan pendidikan
menggunakan beberapa tempat yang terpisah secara geografis. Pemerataan
layanan TI akan berdampak terhadap meningkatnya proses pembelajaran jarak
jauh untuk pendidikan kedokteran
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini dikelompokan menjadi dua
yaitu saran untuk organisasi tempat studi kasus dan saran untuk penelitian sejenis.
Saran yang dapat diberikan untuk FKUI sebagai tempat studi kasus adalah
menerapkan infrastuktur TI yang sudah dirancang untuk memperluas akses
informasi dan pemerataan layanan TI yang ditujukan untuk mendukung
lingkungan pembelajaran jarak jauh bidang kedokteran. Dengan demikian, FKUI
perlu membentuk satuan kerja dengan melibatkan seluruh stakeholder yang
bertanggung jawab dalam penerapan hasil penelitian ini agar pemanfaatan
infrastruktur TI dapat maksimal.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 161
145
Universitas Indonesia
Saran untuk penelitian sejenis adalah melanjutkan penelitian yang telah dilakukan
melalui proses ADM secara menyeluruh sampai tahap Architecture Change
Management. Melakukan penelitian perancangan infrastruktur TI dengan
menggunakan kerangka kerja arsitektur lain untuk merancang infrastruktur TI
yang mendukung kegiatan perguruan tinggi.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 162
146 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
CIO Council. (2001). A Practical Guide to Federal Enterprise Architecture.
Boston: U.S. Customs Service.
Deighton, D. (2012). Enterprise Architecture Framework 2.0. University of
Birmingham.
FEAF. (1999). Federal Enterprise Architecture Framework. The Chief
Information Officers Council.
FKUI. (2010). Rencana Strategis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Tahun 2010-2014. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
FKUI. (2014a, April 13). Program Akademik. Diambil kembali dari Website
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
http://fk.ui.ac.id/?page=content.view&alias=academic_program
FKUI. (2014b). Laporan Bidang Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
FKUI. (2014c). Laporan Bidang Administrasi Pendidikan dan SIAK NG. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Manik, A. E. (2012). Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi pada PT XYZ
Menggunakan Kerangka TOGAF dan Virtualisasi [Karya Akhir]. Jakarta:
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
Minoli, D. (2008). Enterprise Architecture A to Z. London: CRC Press.
Nama, G. F. (2013). Perancangan infrastruktur teknologi informasi adaptif pada
Universitas Lampung. Jakarta: Program Studi Magister Teknologi
Informasi Fasilkom UI.
Nugraha, A. W. (2003). Perancangan Infrastruktur Layanan Self Service PT.
Siemens Indonesia [Tesis]. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia.
Rivai, M. (2014). Modul Panduan Training VMware vSphere 5. Bekasi: PT
Excellent Infotama Kreasindo.
Robertson, B., & Sribar, V. (2001). The Adaptive Enterprise : IT Infrastructure
Strategies to Manage Change and Enable Growth. Intel Press.
Ross, J. W., Weill, P., & Robertson, D. C. (2006). Enterprise Architecture as
Strategy. Boston: Harvard Business School Press.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 163
147
Universitas Indonesia
Rouhani, B. D., Mahrin, M. N., Nikpay, F., & Nikfard, P. (2013). A Comparison
Enterprise Architecture Implementation Methodologies. International
Conference on Informatics and Creative Multimedia (hal. 6). Advanced
Informatics School University Technology, Malaysia.
Schekkerman, J. (2004). How to Survive in the Jungle of Enterprise Architecture
Frameworks. Trafford.
Sessions, R. (2007). A Comparison of the Top Four Enterprise Architecture
Methodologies. ObjectWatch, Inc.
Setiawan, E. B. (2009). Pemilihan EA Framework. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI).
Sudarsono, N. C. (2014, April 13). Wawancara Penelitian [Manajer Pendidikan
dan Kemahasiwaan]. (D. Kurniawan, Pewawancara)
Suhandi, Y. (2013). Perancangan Enterprise Architecture pada PT.XYZ
Mengunakan Togaf ADM Berbasiskan Cloud Computing: Studi Kasus
PT.XYZ [Karya Akhir]. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia.
Su'ud, I. S. (2011). Perencanaan Implementasi Virtualisasi: Studi Kasus PT. XYZ
[Karya Akhir]. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
The Open Group. (2002). Other Architecturs/Framework. Diambil kembali dari
The Open Group Website:
http://www.opengroup.org/architecture/0210can/togaf8/doc-
review/togaf8cr/c/p4/others/others.htm
The Open Group. (2011). TOGAF Version 9.1. The Open Group.
VMware. (2006). Virtualization Overview. Palo Alto CA: VMware Inc.
Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning for Information System, 3rd ed.
New York: Wiley.
Worster, W. T. (2013). The Inductive and Deductive Method in Customer
International Law Analysis: Traditional and Modern Approach. Dipetik
Juni 16, 2013, dari Academia.edu:
http://www.academia.edu/2369892/The_Inductive_and_Deductive_Metho
ds_in_Customary_International_Law_Analysis_Traditional_and_Modern_
Approaches
Zachman, J. A. (2008). John Zachman's Concise Definition of the Enterprise
Framework.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 164
148
Universitas Indonesia
Zachman, J. P. (2011). http://www.zachman.com/ea-articles-reference/54-the-
zachman-framework-evolution. Diambil kembali dari Zachman
International.
Zhao, Y. (2008). Service Oriented Infrastructure Framework. IEEE Congress on
Services 2008-Part I, 99-100.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 165
149
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 1
Transkrip wawancara
Narasumber : dr. Ardi Findyartini, PhD (Ketua Medical Education Unit– FKUI)
Tanggal : Thu, 10 Apr 2014 05:48:47 -0700 (PDT)
Media : Email
Daftar Pertanyaan:
1. Terkait dengan visi dan misi FKUI, perkembangan FKUI ingin dibawa ke
arah mana? menurut anda apa yang harus dilakukan FKUI untuk mencapai
visi tersebut?
Jawaban:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ingin [BUS menjadi institusi
pendidikan kedokteran terkemuka di Asia Pasifik]. Misi lebih spesifik
adalah dalam [BUS mengembangkan diri menjadi institusi pendidikan
yang excellent dengan program pendidikan sesuai benchmarking
internasional], [CON mengedepankan good governance] dan good clinical
governance, dan menekankan penelitian translasional dan penelitian
unggulan sesuai kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan
kesehatan.
2. Menurut anda dalam mencapai tujuan yang telah anda paparkan, apakah
teknologi memiliki peranan penting?
Jawaban:
[CON Teknologi memegang peranan sangat penting dalam mencapai visi
dan misi FKUI di atas]. Teknologi kedokteran dan kesehatan sangat
berkembang dan menunjang pengembangan penelitian terkini di FKUI.
Selain itu, teknologi pendidikan kedokteran juga makin berkembang dan
memanfaatkan multimedia, teknologi simulasi dan [CON manajemen
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 166
150
Universitas Indonesia
teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses
pendidikan] di seluruh program di FKUI (program pendidikan dokter,
program pendidikan dokter spesialis, dan program magister).
[CON Integrasi dan pengelolaan informasi memegang peranan penting
dalam manajemen data pendidikan di FKUI untuk kebutuhan internal dan
eksternal, manajemen evaluasi sumber daya manusia FKUI, manajemen
data untuk penjaminan mutu pendidikan, manajemen data penelitian,
manajemen keuangan dan anggaran] dan lain-lain. [CON Teknologi
informasi memungkinkan pemutakhiran data secara berkesinambungan,
akses data secara cepat dan mudah oleh unit terkait, dan integrasi data
lintas sektoral].
3. Menurut anda bagaimana peranan TI di FKUI saat ini? Apakah TI
merupakan competitive advantage dalam bersaing dengan fakultas
kedokteran di dalam dan luar negeri? Bagaimana pendapat anda?
Jawaban:
Peran teknologi informasi di FKUI saat ini sangat penting, dan saya sangat
setuju teknologi informasi merupakan competitive advantage dalam
bersaing dengan fakultas kedokteran di dalam dan di luar negeri. [REQ
Akses informasi dengan cepat] oleh staf pengajar, staf kependidikan,
pengelola program studi, potential candidate, masyarakat luas sangat
diperlukan dan menentukan level akreditasi suatu institusi.
Peran teknologi informasi di FKUI saat ini semakin signifikan sehingga
diperlukan [REG perbaikan manajemen informasi, dan user-friendliness].
a. manajemen data pendidikan di FKUI:
- [REQ manajemen informasi dalam modul (SceLE)]
- [REQ manajemen informasi pengelolaan pendidikan dan nilai
(SIAKNG)]
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 167
151
Universitas Indonesia
- [REQ manajemen data penjaminan mutu (EVITAH &
EVISEM)]
b. manajemen evaluasi sumber daya manusia (staf pengajar dan staf
kependidikan) di FKUI
- [REQ manajemen informasi sumber daya manusia (SIPEG)]
c. manajemen data keuangan
- [REQ manajemen data keuangan dan anggaran (SIPKA, dll)]
Selain pengelolaan informasi untuk kebutuhan internal, FKUI juga
berusaha [REQ menyebarluaskan informasi ke stakeholder terkait melalui
website] Universitas Indonesia dan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (www.fk.ui.ac.id).
4. Apa yang anda harapkan dari peran TI di FKUI dalam mendukung
kebutuhan strategis FKUI dalam mencapai visi FKUI terkait dengan
bidang anda?
Jawaban:
Saya mengharapkan agar [CON teknologi informasi dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin dalam integrasi data pendidikan], terutama dihubungkan
dengan standar penjaminan mutu pendidikan di seluruh strata di FKUI.
Dengan [REQ integrasi data] ini, saya juga berharap unit-unit terkait lebih
jelas perannya dalam [REQ mengelola dan memutakhirkan data] yang
bersangkutan. Selain itu, [REQ teknologi informasi seharusnya bersifat
memudahkan bukan menyulitkan, sehingga seluruh perumusan
programnya sebaiknya mengedepankan user-friendliness sehingga
database mudah diakses, mudah dimutakhirkan, mudah dikelola dan
senantiasa aman].
5. Bagaimana mengenai ruang lingkup yang harus didukung oleh TI?
mengingat pelaksanaan kegiatan tridarma tidak hanya dilakukan di
lingkungan FKUI?
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 168
152
Universitas Indonesia
Jawaban:
[CON Teknologi informasi seharusnya bisa dimanfaatkan di semua
bidang, baik pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat]. [REQ
Adanya teknologi informasi yang baik di lingkungan fakultas, yang
diintegrasikan dengan platform-platform terkait di tingkat universitas],
menurut saya justru akan [CON mempermudah pengelolaan informasi]
dan [CON mendukung penjaminan mutu pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat di tingkat fakultas dan universitas].
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 169
153
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 2
Transkrip wawancara
Narasumber : dr. Nani Cahyani, SpKO (Manajer Pendidikan dan
Kemahasiswaan – FKUI)
Tanggal : Sun, Apr 13, 2014 at 7:22 AM
Media : Email
Daftar Pertanyaan:
1. Terkait dengan visi dan misi FKUI, perkembangan FKUI ingin dibawa ke
arah mana? menurut anda apa yang harus dilakukan FKUI untuk mencapai
visi tersebut?
Jawaban:
FKUI mempunyai visi menjadi institusi pendidikan dan riset terbaik, yang
dapat memberi yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan. Untuk
mencapai hal tersebut tentunya semua yang ada di FKUI sejak
perancangannya harus berupaya mencapai tingkat ekselen, baik dari sisi
SDM maupun piranti lunak dan keras pendukung kinerja SDM.
2. Menurut anda dalam mencapai tujuan yang telah anda paparkan, apakah
teknologi memiliki peranan penting?
Jawaban:
[CON Teknologi mempunyai peran sangat penting, khususnya karena
teknologi berpotensi meningkatkan kinerja organisasi]. Namun demikian
perlu disadari bahwa teknologi yang didukung oleh ilmu merupakan hal
yang dinamis, yang pemanfaatannya secara cerdas akan menentukan
ketercapaian kinerja organisasi yang ekselen.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 170
154
Universitas Indonesia
3. Menurut anda bagaimana peranan TI di FKUI saat ini? Apakah TI
merupakan competitive advantage dalam bersaing dengan fakultas
kedokteran di dalam dan luar negeri? Bagaimana pendapat anda?
Jawaban:
Dengan [CON meningkatnya computer literacy di FKUI, TI memiliki
peran yang sangat besar dalam memajukan kinerja FKUI secara
keseluruhan]. Pada saat ini TI telah digunakan untuk [REQ meningkatkan
komunikasi antar unit untuk mendapatkan kualitas informasi yang baik],
serta [REQ meningkatkan kecepatan pemrosesan data dan informasi]. Fitur
TI umum yang dimanfaatkan oleh organisasi FKUI merupakan hal yang
juga berlaku di fakultas kedokteran lainnya. Namun demikian ada fitur
khusus yang merupakan competitive advantage dalam bersaing dengan
fakultas kedokteran lain antara lain berbagai aplikasi sistem informasi
yang telah dikembangkan di UI dan sedang dikembangkan di FKUI.
4. Apa yang anda harapkan dari peran TI di FKUI dalam mendukung
kebutuhan strategis FKUI dalam mencapai visi FKUI terkait dengan
bidang anda?
Jawaban:
Kebutuhan strategis masa mendatang FKUI hanya dapat dicapai apabila
[CON sistem kerja di FKUI didukung penuh oleh sistem TI]. Sebagaimana
telah dibuktikan di saat sekarang, penatalaksaan administrasi pendidikan
yang terdiri atas sistem informasi kurikulum khususnya hasil evaluasi,
database peserta didik, dan berbagai informasi lainnya menjadi sangat
efisien dan efektif dengan dukungan TI. Di masa yang akan datang,
computer literacy dan [REQ kemampuan analisis data] diharapkan
menjadi pendukung berbagai keputusan strategis sehingga pencapaian visi
FKUI sebagai institusi pendidikan kedokteran terbaik dapat tercapai.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 171
155
Universitas Indonesia
5. Bagaimana mengenai ruang lingkup yang harus didukung oleh TI?
mengingat pelaksanaan kegiatan tridarma tidak hanya dilakukan di
lingkungan FKUI?
Jawaban:
[REQ Ruang lingkup yang harus didukung oleh TI di FKUI harus
mendukung sebanyak-banyaknya aspek yang menjadi tugas FKUI sebagai
institusi pendidikan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat)]. Sebagai institusi pendidikan tinggi bidang kedokteran,
[REQ sistem TI FKUI juga harus dapat mendukung hubungannya dengan
RS Pendidikan dan fasilitas pelayanan kesehatan] sebagai wahana jejaring
pendidikan. Mengingat besarnya lingkup yang harus dicakup, [CON
sistem TI di FKUI harus dibangun melalui perencanaan bertahap dan
berjenjang, dengan tujuan yang jelas], sehingga dapat senantiasa menjadi
pendukung sistem kerja di FKUI.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 172
156
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 3
Transkrip wawancara
Narasumber : Dini Sutrisno, SE (Koordinator SDM – FKUI)
Tanggal : Thu, Apr 17, 2014 at 9:09 AM
Media : Email
Daftar Pertanyaan:
1. Terkait dengan visi dan misi FKUI, perkembangan FKUI ingin dibawa ke
arah mana? menurut anda apa yang harus dilakukan FKUI untuk mencapai
visi tersebut?
Jawaban:
FKUI harus membuat KPI jangka panjang dan jangka pendek yang mudah
terukur dan dilakukan hingga level individu
2. Menurut anda dalam mencapai tujuan yang telah anda paparkan, apakah
teknologi memiliki peranan penting?
Jawaban:
Pasti
3. Menurut anda bagaimana peranan TI di FKUI saat ini? Apakah TI
merupakan competitive advantage dalam bersaing dengan fakultas
kedokteran di dalam dan luar negeri? Bagaimana pendapat anda?
Jawaban:
IT FKUI saat ini belum sampai taraf competitive advantage. Hanya
sekedar menjalankan program yang disediakan oleh UI. FKUI
belum menggunakan teknologi informasi untuk mempermudah dan
menunjang kegiatannya.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 173
157
Universitas Indonesia
IT di FKUI belum mampu membuat semua unit terintegrasi dengan
sistem. Seringkali terjadi overlapping antar unit.
IT harusnya tidak sekedar menjalankan tugas rutin, tapi harus lebih
ke pengembangan sistem informasi
4. Apa yang anda harapkan dari peran TI di FKUI dalam mendukung
kebutuhan strategis FKUI dalam mencapai visi FKUI terkait dengan
bidang anda?
Jawaban:
Harapan terhadap IT FKUI yaitu :
Mampu [REQ mengembangkan sistem terintegrasi] yang mudah
digunakan oleh semua user/unit
[CON IT dapat Memahami kebutuhan akan sistem informasi] yang
ada di FKUI khususnya di SDM, contoh sistem informasi
kepegawaian yang saat ini disediakan oleh UI belum mampu
membaca kebutuhan masing-masing fakultas, karena masing-
masing [CON fakultas memiliki keunikan sendiri]. Sistem
informasi DMS khusus FKUI yang ada saat ini pun belum efektif
digunakan sebagai sarana yang lebih luas. IT perlu mengevaluasi
berkala terhadap sistem yang ada di FKUI untuk [CON
pengembangan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang]
[REQ KPI baik level individu, level unit maupun level fakultas
dapat dengan mudah dihitung dengan sistem, sehingga evaluasi
kinerja dapat lebih mudah dilaksanakan]
[CON IT dapat menjadi alat monev yang efektif]
IT perlu SDM yang mampu melakukan pengembangan sistem
informasi
5. Bagaimana mengenai ruang lingkup yang harus didukung oleh TI?
mengingat pelaksanaan kegiatan tridarma tidak hanya dilakukan di
lingkungan FKUI?
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 174
158
Universitas Indonesia
Jawaban:
Ruang lingkup yg harus didukung oleh IT :
Harus [REQ web base sehingga bisa diakses diluar FKUI]
Ruang lingkup melihat pada kebutuhan masing-masing unit, ada
data-data yg harusnya bisa diintegrasi dan data yang hanya untuk
unit tersebut.
Sistem informasi yang buat harus ada evaluasi berkala minimal 1
tahun sekali untuk melihat perubahan kebutuhan sistem
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 175
159
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 4
Transkrip wawancara
Narasumber : Putri Pratiwi, S.Hum (Penanggung Jawab Perpustakaan – FKUI)
Tanggal : Thu, Apr 17, 2014 at 9:31 AM
Media : Email
Daftar Pertanyaan:
1. Terkait dengan visi dan misi FKUI, perkembangan FKUI ingin dibawa ke
arah mana? menurut anda apa yang harus dilakukan FKUI untuk mencapai
visi tersebut?
Jawaban:
Memperbaiki struktur organisasi, sistem pembagian kerja, dan
infrastruktur. Juga menambah SDM TI yang mahir dan profesional.
2. Menurut anda dalam mencapai tujuan yang telah anda paparkan, apakah
teknologi memiliki peranan penting?
Jawaban:
Tentu. Teknologi dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari dari yang
sederhana hingga yang rumit.
3. Menurut anda bagaimana peranan TI di FKUI saat ini? Apakah TI
merupakan competitive advantage dalam bersaing dengan fakultas
kedokteran di dalam dan luar negeri? Bagaimana pendapat anda?
Jawaban:
Belum. Karena setiap sistem operasional/sistem manajemen sebuah unit
berjalan sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi. Harusnya TI di FK UI dapat
menjadi pusat penangan seluruh sistem yang ada di FK UI.
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 176
160
Universitas Indonesia
4. Apa yang anda harapkan dari peran TI di FKUI dalam mendukung
kebutuhan strategis FKUI dalam mencapai visi FKUI terkait dengan
bidang anda?
Jawaban:
TI dapat menjadi [CON pusat solusi mengenai infrastruktur dan sistem TI]
yang diperlukan di FK UI. tidak hanya di fakultas tapi juga di prodi yang
terletak di RSCM, RSPersahabatan, dan RS Harapan Kita. Agar [REQ
content dapat diakses oleh semua mahasiswa dan staf pengajar dengan
lebih mudah].
5. Bagaimana mengenai ruang lingkup yang harus didukung oleh TI?
mengingat pelaksanaan kegiatan tridarma tidak hanya dilakukan di
lingkungan FKUI?
Jawaban:
Sda
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 177
161
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 5
Hasil Indentifikasi Prinsip Bisnis (BUS), Concerns (CON), dan Requirements
(REQ)
BUS CON REQ
Menjadi institusi
pendidikan kedokteran
terkemuka di Asia
Pasifik
Mengedepankan good
governance
Akses informasi dengan
cepat
Mengembangkan diri
menjadi institusi
pendidikan yang
excellent dengan
program pendidikan
sesuai benchmarking
internasional
Teknologi memegang
peranan sangat penting
dalam mencapai visi dan
misi FKUI
Perbaikan manajemen
informasi, dan user-
friendliness
Manajemen teknologi
informasi dalam
meningkatkan kualitas
penyelenggaraan proses
pendidikan
Manajemen informasi
dalam modul
Integrasi dan
pengelolaan informasi
memegang peranan
penting dalam
manajemen data
pendidikan di FKUI
untuk kebutuhan internal
dan eksternal,
manajemen evaluasi
sumber daya manusia
FKUI, manajemen data
untuk penjaminan mutu
pendidikan, manajemen
data penelitian,
manajemen keuangan
dan anggaran
Manajemen informasi
pengelolaan pendidikan
dan nilai
Teknologi informasi
memungkinkan
pemutakhiran data
secara
berkesinambungan,
akses data secara cepat
dan mudah oleh unit
terkait, dan integrasi data
lintas sektoral
Manajemen data
penjaminan mutu
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 178
162
Universitas Indonesia
BUS CON REQ
Teknologi informasi
dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin dalam
integrasi data pendidikan
Manajemen informasi
sumber daya manusia
Teknologi informasi
seharusnya bisa
dimanfaatkan di semua
bidang, baik pendidikan,
penelitian dan
pengabdian masyarakat
Manajemen data
keuangan dan anggaran
Mempermudah
pengelolaan informasi
Menyebarluaskan
informasi ke stakeholder
terkait melalui website
Mendukung penjaminan
mutu pendidikan,
penelitian dan
pengabdian masyarakat
di tingkat fakultas dan
universitas
Integrasi data
Teknologi mempunyai
peran sangat penting,
khususnya karena
teknologi berpotensi
meningkatkan kinerja
organisasi
Mengelola dan
memutakhirkan data
Meningkatnya computer
literacy di FKUI, TI
memiliki peran yang
sangat besar dalam
memajukan kinerja
FKUI secara
keseluruhan
Teknologi informasi
seharusnya bersifat
memudahkan bukan
menyulitkan, sehingga
seluruh perumusan
programnya sebaiknya
mengedepankan user-
friendliness sehingga
database mudah diakses,
mudah dimutakhirkan,
mudah dikelola dan
senantiasa aman
Sistem kerja di FKUI
didukung penuh oleh
sistem TI
Adanya teknologi
informasi yang baik di
lingkungan fakultas,
yang diintegrasikan
dengan platform-
platform terkait di
tingkat universitas
Sistem TI di FKUI harus
dibangun melalui
perencanaan bertahap
Meningkatkan
komunikasi antar unit
untuk mendapatkan
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 179
163
Universitas Indonesia
BUS CON REQ
dan berjenjang, dengan
tujuan yang jelas
kualitas informasi yang
baik
Bagian IT dapat
Memahami kebutuhan
akan sistem informasi
Meningkatkan kecepatan
pemrosesan data dan
informasi
Fakultas memiliki
keunikan sendiri
Kemampuan analisis
data
Pengembangan sesuai
dengan kebutuhan yang
berkembang
Ruang lingkup yang
harus didukung oleh TI
di FKUI harus
mendukung sebanyak-
banyaknya aspek yang
menjadi tugas FKUI
sebagai institusi
pendidikan tinggi
(pendidikan, penelitian
dan pengabdian pada
masyarakat)
IT dapat menjadi alat
monev yang efektif
Sistem TI FKUI juga
harus dapat mendukung
hubungannya dengan RS
Pendidikan dan fasilitas
pelayanan kesehatan
Mengembangkan sistem
terintegrasi
KPI baik level individu,
level unit maupun level
fakultas dapat dengan
mudah dihitung dengan
sistem, sehingga
evaluasi kinerja dapat
lebih mudah
dilaksanakan
Web based sehingga bisa
diakses di luar FKUI
Content dapat diakses
oleh semua mahasiswa
dan staf pengajar dengan
lebih mudah
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 180
164
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 6
Daftar Perangkat Jaringan FKUI
ID Vendor Location Date Purchased IP Address Peripheral Type
1 CISCO 2960 KKI 2/18/2012 192.168.5.2 Catalyst
2 CISCO 2960 Perpustakaan 2/18/2012 192.168.5.3 Catalyst
3 CISCO 2960 LABKOM 2/18/2012 192.168.5.4 Catalyst
4 CISCO 2960 Dekanat 2/18/2012 192.168.5.5 Catalyst
5 CISCO 2960 PAF lt 3 2/18/2012 192.168.5.6 Catalyst
6 CISCO 2960 Forensik - RSCM 2/18/2012 192.168.5.7 Catalyst
7 CISCO 2960 Radiologi 2/18/2012 192.168.5.8 Catalyst
8 CISCO 2960 Gedung A Lt 2 - RSCM 2/18/2012 192.168.5.9 Catalyst
9 CISCO WS-2960-24TC-L Parasitologi 2/18/2012 192.168.5.10 Catalyst
10 CISCO WS-2960-24TC-L Dept Anastesi - RSCM 2/18/2012 192.168.5.11 Catalyst
11 CISCO WS-2960-24TC-L Dept Kimia 2/18/2012 192.168.5.12 Catalyst
12 CISCO WS-2960-8TC-L Cadangan 2/18/2012 192.168.5.13 Catalyst
13 CISCO WS-2960-24TC-S Dept Gizi - RSCM 2/18/2012 192.168.5.14 Catalyst
14 CISCO WS-2960-24TC-S Dept Faal - FKUI 7/21/2010 192.168.5.15 Catalyst
15 Quantum Finger spot Dept Farmasi 2/28/2012 152.118.7.115 Scan Finger
16 Quantum Finger spot PAF lt 3 2/28/2012 152.118.7.111 Scan Finger
17 Quantum Finger spot Dept Faal 2/28/2012 152.118.7.114 Scan Finger
18 Quantum Finger spot Dept Anatomi 2/28/2012 152.118.7.116 Scan Finger
19 Quantum Finger spot Dept Mikrobiologi 2/28/2012 152.118.7.120 Scan Finger
20 Quantum Finger spot Dept Parasitologi 2/28/2012 152.118.7.117 Scan Finger
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 181
165
Universitas Indonesia
ID Vendor Location Date Purchased IP Address Peripheral Type
21 Quantum Finger spot Dept Kimia 2/28/2012 152.118.7.121 Scan Finger
22 Quantum Finger spot Dept IKK 2/28/2012 152.118.7.119 Scan Finger
23 Quantum Finger spot Dept Patologi Anatomik 2/28/2012 152.118.7.118 Scan Finger
24 Quantum Finger spot Dept Histologi 2/28/2012 152.118.7.112 Scan Finger
25 Quantum Finger spot Dept Biologi 2/28/2012 152.118.7.113 Scan Finger
26 EnGenius EAP-9550 Dept IKO on IKK 3/14/2012 10.5.160.23 Access Point
27 3COM Dept Kimia 3/14/2012 152.118.223.3 Access Point
28 EnGenius EAP 9550 Dept Kimia 3/26/2012 10.5.160.3 Access Point
29 EnGenius EAP-3660 Perpustakaan 3/14/2012 10.5.160.9 Access Point
30 EnGenius EAP-3660 KKI LT 5 3/14/2012 10.5.160.10 Access Point
31 EnGenius EAP-3660 Museum PA 3/14/2012 10.5.160.12 Access Point
32 TP-LINK TR-WL941-ND LABKOM 3/14/2012 152.118.223.8 Access Point
33 TP-LINK Router TU Farmakologi 3/26/2012 152.118.5.9 Wireless Router
34 TP-LINK Router Ruang Manajer 3/26/2012 152.118.5.32 Wireless Router
35 TP-LINK Router TU ICCU 3/26/2012 152.118.5.40 Wireless Router
36 TP-LINK Router Lt 2 LHK 3/26/2012 152.118.5.42 Wireless Router
37 TP-LINK Router Perpustakaan Lt 1 3/26/2012 152.118.5.44 Wireless Router
38 TP-LINK Router Ruang Sekretaris Dekan 3/26/2012 152.118.5.51 Wireless Router
39 TP-LINK Router Lab Lt 7 3/26/2012 152.118.5.53 Wireless Router
40 TP-LINK Router TU - Faal 3/26/2012 152.118.5.54 Wireless Router
41 TP-LINK TR-WL941-ND Ruang MRU dulu 3/26/2012 152.118.5.63 Wireless Router
42 TP-LINK Router TU 3/26/2012 152.118.5.69 Wireless Router
43 TP-LINK Router TU 3/26/2012 152.118.5.210 Wireless Router
44 TP-LINK Router DPK Ubay 3/26/2012 152.118.5.223 Wireless Router
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 182
166
Universitas Indonesia
ID Vendor Location Date Purchased IP Address Peripheral Type
45 TP-LINK Router Aula 3/26/2012 152.118.5.225 Wireless Router
46 TP-LINK Router Lt 4 Depan Lift 3/26/2012 152.118.5.103 Wireless Router
47 EnGenius EAP-300 Auditorium Patologi
Anatomi
6/26/2012 10.5.160.6 Access Point
48 EnGenius EAP-300 PPDS Patologi Anatomi 6/26/2012 10.5.160.7 Access Point
49 EnGenius EAP-300 Perpustakaan Patologi
Anatomi
6/26/2012 10.5.160.8 Access Point
50 EnGenius EAP-300 Ruang Diskusi Parasitologi 7/17/2012 152.118.223.12 Access Point
51 EnGenius EAP-300 Ruang Diskusi Parasitologi 7/17/2012 152.118.223.13 Access Point
52 EnGenius EAP-300 Ruang Diskusi Parasitologi 7/17/2012 152.118.223.14 Access Point
53 EnGenius EAP-300 Stok 7/17/2012 152.118.223.15 Access Point
54 EnGenius EAP-300 Stock 7/17/2012 152.118.223.16 Access Point
55 EnGenius EAP-300 KKI LT 7 7/17/2012 152.118.223.17 Access Point
56 EnGenius EAP-300 Kelas Dept Kimia 7/17/2012 152.118.223.18 Access Point
57 EnGenius EAP-300 Selasar aula depan 7/17/2012 152.118.223.19 Access Point
58 EnGenius EAP-300 Stock 7/17/2012 152.118.223.20 Access Point
59 EnGenius EAP-300 Stock 7/17/2012 152.118.223.21 Access Point
60 CISCO WS-2960-24TC-L KKI lantai 7 9/17/2012 192.168.5.16 Catalyst
61 EnGenius EAP-3660 Dept Faal 10/2/2012 152.118.223.22 Access Point
62 CISCO WS-C2960-24LT-L 8/15/2013 Catalyst
63 CISCO WS-2960-24TC-S Museum Anatomi 12/16/2013 192.168.5.18 Catalyst
64 CISCO WS-2960-24TC-S Perpus Parasit 12/16/2013 192.168.5.19 Catalyst
65 3COM WL546 LABKOM 4/3/2014 Access Point
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 183
167
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 7
Daftar Perangkat Komputer FKUI
ID Vendor Location Department Date Purchased Workgroup IP Address
1 1 Faal 3/24/2011 DHCP
2 Biokim 001 UMUM Biokimia 3/24/2011 DHCP router
3 keuangan - comp.tamu (rakitan) PAF Keuangan 4/8/2011 152.118.5.225 Under NAT
4 Hsto 001 Histologi HISTOLOGI 4/8/2011 152.118.5.31
5 PPDs 001 PPDs Pendidikan 4/8/2011 152.118.5.81
6 SDM 001 SDM SDM 4/8/2011 dhcp wireless r
7 SLAB 001 Skill lab Skill Lab 4/8/2011 10.0.1.12
8 DELL XPS 8300 Fei Information Technology 4/18/2011 152.118.24.10 152.118.5.12
9 KEU 002 PAF Keuangan 6/6/2011 dhcp wireless r
10 Microsoft Rakitan - J&W MJI Sekretariat MJI 9/26/2011 dynamic under N
11 Rakitan Een Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
12 Rakitan Annisa H Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 Under NAT
13 Rakitan Dewi Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
14 Rakitan Rita Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
15 HP compaq Evo Sulis Keuangan 11/8/2000 152.118.5.225 Under NAT
16 Rakitan Erna T Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 Under NAT
17 HP Pavilion Rahma Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
18 HP All in one Mia SDM 11/8/2011 152.118.5.241 under NAT
19 Rakitan PC Maila SDM 11/8/2011 152.118.5.241 Under NAT
20 Rakitan Dini SDM 11/8/2011 152.118.5.241 Under NAT
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 184
168
Universitas Indonesia
ID Vendor Location Department Date Purchased Workgroup IP Address
21 Rakitan Emly SDM 11/8/2011 152.118.5.241 under NAT
22 Rakitan Unang SDM 11/8/2011 152.118.5.241 under NAT
23 Rakitan Maila 2 SDM 11/8/2011 152.118.5.241 under NAT
24 Rakitan Sarino SDM 11/8/2011 152.118.5.241 under NAT
25 HP all in one PC Dede SDM 10/8/2011 152.118.5.241 under NAT
26 Rakitan Adith SDM 11/8/2011 152.118.5.241 Under NAT
27 Rakitan Syaefuddin SDM 11/8/2011 152.118.5.241 under NAT
28 Rakitan Diah SDM 11/8/2011 152.118.5.241 Under NAT
29 Rakitan Endang Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
30 Rakitan Rini Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
31 HP Pavilion 061 Evi Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
32 Rakitan Endah Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
33 Rakitan Reny Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
34 Rakitan Reta Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
35 Rakitan Widayanti Keuangan 11/8/2011 152.118.5.228 under NAT
36 Rakitan Reta 2 Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 under NAT
37 Rakitan Januar - PPDS Pendidikan 11/8/2011 152.118.24.10 152.118.5.39
38 DELL XPS 8300 Nopa Krismanto Information Technology 10/1/2011 152.118.24.10 152.118.5.7
39 Rakitan Ary PPDS Pendidikan 11/14/2011 152.118.24.10 152.118.5.91
40 Rakitan Mulyani PPDS Pendidikan 11/14/2011 152.118.24.10 152.118.5.85
41 Rakitan Eni PPDS Pendidikan 11/14/2011 152.118.24.10 152.118.5.81
42 Rakitan Apry Keuangan 11/14/2011 152.118.5.225 Under NAT
43 HP Pro 2000 MT Muthia Pengampuan 11/14/2011 152.118.5.42 Under NAT
44 Rakitan Dita Pengampuan 11/14/2011 152.118.5.42 Under NAT
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 185
169
Universitas Indonesia
ID Vendor Location Department Date Purchased Workgroup IP Address
45 DELL XPS 8300 Lord Bowie Information Technology 11/14/2011 152.118.24.10 152.118.5.4
46 Rakitan Kayah Sekretariat 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
47 Rakitan Barnas Sekretariat 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
48 Rakitan guniarti Sekretariat 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
49 IBM Buday Ekspedisi 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
50 Rakitan Dwi Retno Umum dan Fasilitas 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
51 Rakitan Puji Umum dan Fasilitas 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
52 Rakitan Arief Umum dan Fasilitas 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
53 Rakitan H.Suparyono Umum dan Fasilitas 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
54 HP Pavilion 061 Hendi Umum dan Fasilitas 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
55 Rakitan Opie Umum dan Fasilitas 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
56 Rakitan Purwanto Umum dan Fasilitas 11/21/2011 152.118.5.27 Under NAT
57 Rakitan Diaz Umum dan Fasilitas 11/22/2011 152.118.5.27 Under NAT
58 Rakitan - Gigabyte Uli Keuangan 11/8/2011 152.118.5.225 Under NAT
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 186
170
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 8
Skema Router FKUI
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 187
171
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 9
Peta Jaringan FKUI
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 188
172
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 10
Peta Jalur Fiber Opti k FKUI
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 189
173
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 11
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 190
174
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 191
175
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 192
176
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 193
177
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 194
178
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 195
179
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 196
180
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 197
181
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 198
182
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 12
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 199
183
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 200
184
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 201
185
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 202
186
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 203
187
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 204
188
Universitas Indonesia
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 205
189
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 13
ANALISIS SWOT DAN CSF
Unit Kerja Tugas dan Fungsi Tujuan Informasi Strategi
SWOT CSF
Indikator
Kinerja
Pendidikan Melaksanakan layanan
administrasi
pendidikan dalam
menunjang
pelaksanaan kegiatan
belajar dan mengajar
Terselenggaranya
aktifitas
administrasi
pendidikan yang
efektif, efisien dan
akuntabel
Informasi
kegiatan
akademik
ST1, WO2,
WT1, SO5,
ST3
Ketersediaan
data akademik
yang mutakhir
Keakuratan
data akademik
Kemahasiswaan dan
Alumni
Melaksanakan layanan
kemahasiswaan
Terselenggaranya
kegiatan
kemahasiswaan
yang tepat guna
Informasi
kegiatan
kemahasiswaan
WO3, W07,
WO1, WO2,
SO5
Ketersediaan
informasi
kegiatan
kemahasiswaan
Waktu
pengolahan
data kegiatan
kemahasiswaan
Informasi
beasiswa
WO5, WO1,
SO5
Ketersediaan
informasi
beasiswa
Keakuratan
data beasiswa
Informasi alumni WO5, SO4,
SO5
Tersedianya
data alumni
dan
penyampaian
informasi
kepada alumni
dengan lebih
sistematis
Waktu
penyampaian
informasi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 206
190
Universitas Indonesia
Unit Kerja Tugas dan Fungsi Tujuan Informasi Strategi
SWOT CSF
Indikator
Kinerja
Penelitian Mengembangkan dan
mengelola penelitian
dengan standar
internasional sehingga
dapat memberikan
wadah bagi penelitian
dasar, terapan, Klinik
dan epidemiologi yang
bermanfaat untuk
peningkatan
pelayanan medik
kepada masyarakat
Terciptanya
lingkungan dan
budaya penelitian
yang mendukung
pengembangan
pendidikan,
pengajaran serta
pengabdian pada
masyarakat
Informasi
penelitian
SO1, SO2,
SO4, SO5,
WO3, WO5,
SO7, WT2
Ketersediaan
data penelitian
secara cepat
Waktu
pencarian
informasi
penelitian
Anggaran dan
Keuangan
Melaksanakan
kegiatan pengelolaan
anggaran dan
keuangan
Tersedianya
informasi
anggaran dan
keuangan yang
akuntabel, akurat
dan transparan
Informasi
anggaran
WO1, WO2,
SO4, SO5
Ketersediaan
data anggaran
yang mutakhir
Keakuratan
data anggaran
Informasi
keuangan
WO1, WO2,
SO4, SO5
Ketersediaan
data keuangan
yang mutakhir
Keakuratan
data keuangan
Informasi laporan
kinerja
WO1, WO2,
SO4, SO5,
WO5
Ketersediaan
informasi
pencapaian
kinerja
Waktu
penyampaian
informasi
Umum dan Fasilitas Melaksanakan layanan
pengelolaan sarana
dan prasarana
Tersedianya
sarana dan
prasarana yang
Informasi aset WO2, WO5,
SO4
Ketersediaan
data aset yang
mutakhir
Keakuratan
data aset
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 207
191
Universitas Indonesia
Unit Kerja Tugas dan Fungsi Tujuan Informasi Strategi
SWOT CSF
Indikator
Kinerja
pendidikan baik untuk
menunjang
pelaksanaan
kegiatan tridarma
Informasi
penggunaan
sarana dan
prasarana
WO2, WO5,
SO4, WO6
Ketersediaan
informasi
penggunaan
sarana dan
prasarana
Waktu
pencarian
informasi
penggunaan
sarana dan
prasarana
Sumber Daya
Manusia
Melaksanakan
kegiatan pengelolaan,
pembinaan, dan
pengembangan
sumber daya manusia
Tersedianya
layanan
kepegawaian yang
efektif dan efisien
Informasi
Kepegawaian
ST2, WO2,
SO5, WO5
Ketersediaan
data
kepegawaian
Keakuratan
data
kepegawaian
Hukum dan
Kerjasama
Melaksanakan
kegiatan hukum dan
kerjasama
Tersedianya
layanan hukum
dan kerjasama
yang efektif dan
efisien
Informasi hukum
dan kerjasama
ST2, WO2,
SO5, WO5,
SO1
Ketersediaan
data hukum
dan kerjasama
Waktu
pencarian
informasi
hukum dan
kerjasama
Perpustakaan Melaksakan kegiatan
kepustakaan
Terlaksananya
layanan
kepustakaan yang
mutakhir serta
efektif dan efisien
bagi seluruh
civitas akademika
Informasi
kepustakaan
SO2, SO4,
SO5, WO2,
WO5
Ketersediaan
data
kepustakaan
Waktu
pencarian
informasi
kepustakaan
Informasi tugas
akhir
WO5, WO2,
SO4
Ketersediaan
data tugas
akhir
Waktu
pencarian
informasi tugas
akhir
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 208
192
Universitas Indonesia
Unit Kerja Tugas dan Fungsi Tujuan Informasi Strategi
SWOT CSF
Indikator
Kinerja
Humas dan IRO Melaksanakan
kegiatan hubungan
masyarakat dan
hubungan
internasional
Menciptakan,
mempertahankan
dan melindungi
reputasi
organisasi,
memperluas
prestis, serta
menampilkan
citra-citra yang
mendukung
Informasi
kegiatan
W04, W05,
W06
Ketersediaan
data kegiatan
Waktu
penyampaian
informasi
kegiatan
Informasi profil
organisasi
W04, W05,
W06, SO6,
SO8, WT3
Ketersediaan
informasi
mengenai
profil
organisasi
Waktu
penyampaian
informasi
mengenai
organisasi
Sekretariat Melaksanakan
kegiatan tata usaha
Telaksananya
prinsip tata kelola
organisasi yang
baik (transparan,
akuntabel,
bertanggungjawab,
independen, dan
berkeadilan)
Informasi tata
persuratan
WO1, WO2,
WO5, SO5
Ketersediaan
data tata
persuratan
Waktu
penelusuran
informasi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014
Page 209
193
Universitas Indonesia
Unit Kerja Tugas dan Fungsi Tujuan Informasi Strategi
SWOT CSF
Indikator
Kinerja
Pelayanan dan
Pengembangan
Sistem Informasi
Menangani
Pengembangan Sistem
Informasi dan
memberikan
pelayanan dukungan
Teknologi Informasi
bagi Civitas
Akademika
Mengumpulkan,
mengolah,
menyajikan dan
menyimpan data
dan informasi
serta menyediakan
pelayanan internal
dan eksternal
untuk program-
program
pendidikan,
penelitian dan
pengabdian
kepada masyarakat
dengan didukung
oleh infrastruktur
teknologi
informasi dan
komunikasi yang
handal
Informasi
manajemen
proyek
SO2, WO2,
WO4, WO5,
ST1, WO6
Ketersediaan
data proyek
Keakuratan
data
manajemen
proyek
Informasi layanan
teknologi
informasi
SO3, WO4,
WO6, WO5,
ST1, WT3,
ST2
Ketersediaan
data layanan
teknologi
informasi
Waktu layanan
teknologi
informasi
Perancangan infrastruktur …, Dedy Kurniawan, Fasilkom UI, 2014