Top Banner
SISTEM INTEGUMEN H.Dedy Ahmad S, S.Kep, Ners, M.Kep
36

Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Jul 15, 2016

Download

Documents

Trio

sistem integumen dasar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

SISTEM INTEGUMEN

H.Dedy Ahmad S, S.Kep, Ners, M.Kep

Page 2: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

ANATOMI

Page 3: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan merupakan pelindung bagian dalam tubuh

Kulit (integumen)

Page 4: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Sruktur Kulit

Hipodermis

KorneumlusidumGranulosum

spinosumGerminativum/basal

Page 5: Pertemuan 1 (Pa Dedy)
Page 6: Pertemuan 1 (Pa Dedy)
Page 7: Pertemuan 1 (Pa Dedy)
Page 8: Pertemuan 1 (Pa Dedy)
Page 9: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

1. Epidermis 2. DermisLapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial

jaringan lemak & areolar• Kulit tipis kulit yg menutupi sbgn besar

permukaan tubuh• Kulit tebal kulit yg menutupi telapak

tangan & kaki

Struktur kulit (membran kutan)

Page 10: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:1. Stratum corneum

tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit

2. Stratum lucidumTdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas batas antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak berikatan dg proteinmenghambat masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.

3. Stratum granulosumProses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi, inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.

EPIDERMIS

Page 11: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

4. Stratum spinosumTdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini kaya akan RNA yg menginisiasi sintesis protein untuk produksi keratin.

5. Stratum basaleTdd 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis aktivitas regenerasi sel berpindah dari lapisan terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (growth layer) stratum spinosum + stratum basale

EPIDERMIS

Page 12: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Tdd lapis tipis papil & retikular tebal Lapisan dermis lebih tebal drpd epidermis Bny tdp jaringan saraf & ujung-ujung saraf

reseptor sensori somatik Bny tdp pembuluh darah regulasi suhu

tubuh

DERMIS

Page 13: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

1. Lapisan papil (dermal papillae)2. Lapisan retikular

- tdd retikulum jaringan serat kolagen (terbanyak) & serat elastin- tmpt menempelnya serat otot rangka (wajah & kulit kepala) & otot polos (arrector pili muscles/ akar rambut)- tdpt reseptor sensori somatik (rasa nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)

DERMIS

Page 14: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan di dlm sel epidermis

Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis

Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.

Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd:(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH

Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi

Warna Kulit

Page 15: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

1. Kelenjar sudorifera / keringat. Terdiri dari 2 macam :

a. Kelenjar ekrin.Menghasilkan keringat.

b. Kelenjar apokrin.Kelenjar sudorifera yang

terdeferensiasi.Mis : Kelenjar pada ketiak, areola

mamae, liang telinga, kel mamae.

KELENJAR KULIT

Page 16: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

MEKANO RESEPTOR

Page 17: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

FUNGSI KULIT SEBAGAI :

1. MEKANORESEPTOR, raba, tekan, getar, gerak2. THERMORESEPTOR, temperatur3. RESEPTOR NYERI, mekanisme protektif

PENGGOLONGAN FUNGSI :A. GLABROUS (tidak berambut), reseptornya :

1. Paccini (terbesar dan terdalam), untuk tekanan2. Meissner (di epiderrmis), utk taktil dan sakit3. Merkel4. Ruffini, utk panas

B. KULIT BERAMBUT, reseptornya :1. Paccini 2. Merkel3. Ruffini4. Reseptor di daerah rambut

Page 18: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

1. RANGSANG EKSTEROCEPTIVE, rangsang dari kulit2. RANGSANG PROPRIOSEPTIF, rangsang visceral3. RANGSANG INTEROCEPTIVE, rangsang dr. dalam tubuh4. RANGSANG KINESTESI, rangsang dari sendi dan otot

Page 19: Pertemuan 1 (Pa Dedy)
Page 20: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Kulit berfungsi sebagai:- Mengeluarkan keringat- Melindungi bagian dalam tubuh dari

gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia

- Mengatur suhu tubuh- Menerima rangsangan dari luar- Mengurangi kehilangan air

Fungsi Kulit

Page 21: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Mrpkn organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex, extensive)

Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)

Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm

Sistem Integumen

Page 22: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

PELINDUNG; dr kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & … mekanik, kimia, atau suhu

PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu

PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas

FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi mll cadangan lemak; sintesis vitamin D

EKSKRESI & ABSORPSI

Fungsi Sistem Integumen

Page 23: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

2. Kelenjar sebacea Sekresinya dialirkan ke folikel rambut. Menghasilkan sebum. Fungsi sebum : emolien, bakterisid, barier

terhadap evaporasi. Jerawat/bisul merupakan infeksi pada kelenjar

sebacea. Peranan kulit dalam termoregulasi:

Evaporasi melalui kelenjar keringat. Lemak sebagai insulator panas. Pembuluh darah bervasodilatasi/vasokonstriksi

untuk melepas panas.

Page 24: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Suhu Tubuh Suhu yang dimaksud adalah panas atau

dingin suatu substansi, suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.

Pengaturan Suhu Tubuh

Page 25: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Regulasi

Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan perilaku.

Agar suhu tubuh Map konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan.

Hubungan diregulasi melalui mekanisme neurologis dan kardiovaskular

Page 26: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Kontrol Neural Dan VaskularHipotalamus, yang terletak antara hemisfer serebral, mengontrol suhu tubuh sebagaimana kerja termostat da lam rumah. Suhu yang nyaman adalah pada "set point" di mana sistem panas beroperasi.

Hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas, dan hipotalamus posterior mengontrol produksi panas.

Bila set saraf di hipotalamus anterior menjadi panas melebihi set point, impuls akan dikirim untuk menurunkan suhu tubuh

Page 27: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Mekanisme pengeluaran panas termasuk berkeringat, vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah, dan hambatan produksi panas.

Darah didistribusi kembali ke pembuluh darah permukaan untuk meningkatkan pengeluaran panas.

Jika hipotalamus posterior merasakan suhu tubuh lebih rendah dari set point, me kanisme konservasi panas bekerja.

Vasokonstriksi (pe nyempitan) pembuluh darah mengurangi aliran darah ke kulit dan ekstremitas.

Page 28: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Panas diproduksi di dalam tubuh melalui metabolisme, yang merupakan reaksi kimia pada semua set tubuh. Makanan merupakan sumber bahan bakar yang utama bagi metabolisme

Bila metabolisme meningkat, panas tambahan akan diproduksi. Ketika metabolisme menurun, panas yang diproduksi lebih sedikit. Produksi panas terjadi selama istirahat, gerakan otot polos, getaran otot dan termogenesis tanpa menggigil.

Produksi Panas

Page 29: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan. struktur kulit dan paparan terhadap lingkungan secara konstan, pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi

Pengeluaran Panas

Page 30: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Radiasi Radiasi adalah perpindahan panas dari

permukaan suatu objek ke permukaan objek lain tanpa keduanya bersentuhan

Panas menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih dingin di sekelilingnya. Penyebaran meningkat bila per bedaan suhu antara objek juga meningkat.

Page 31: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Konduksi Konduksi adalah perpindahan panas dari

satu objek ke objek lain dengan kontak langsung. Ketika kulit hangat menyentuh objek yang lebih dingin, panas hilang. Ketika suhu dua objek sama, kehilangan panas konduktif terhenti. Panas berkonduksi melalui benda pa dat, gas, dan cair.

Page 32: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Konveksi Konveksi adalah perpindahan panas ka rena

gerakan udara. Panas dikonduksi pertama kali pada molekul udara secara langsung dalam kontak dengan kulit. Arus udara membawa udara hangat. Pada saat kecepatan arus udara meningkat, kehilangan panas konvektif meningkat

Page 33: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Evaporasi Evaporasi adalah perpindahan energi panas

ketika cairan berubah menjadi gas. Selama eva porasi, kira-kira 0,6 kalori panas hilang untuk setiap gram air yang menguap (Guyton, 1991). Tubuh secara kontinu kehilangan panas melalui evaporasi. Kira-kira 600 sampai 900 ml sehari menguap dari kulit dan paru, yang meng akibatkan kehilangan air dan panas

Page 34: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Kulit Pada Regulasi Suhu Peran kulit pada regulasi suhu meliputi

insulasi (isolasi) tubuh, vasokonstriksi (yang mempengaruhi jumlah aliran darah dan kehilangan panas pada kulit), dan sensasi suhu. Kulit, jaringan subkutan, dan lemak menyimpan panas di dalam tubuh.

Page 35: Pertemuan 1 (Pa Dedy)

Manusia secara sadar bertindak untuk mempertahankan suhu tubuh yang nyaman ketika terpajan pada suhu ekstrem. Kemampuan individu untuk mengontrol suhu tubuh tergantung pada:

1. Derajat ekstrim tubuh2. Kemampuan individu untuk merasakan

kenyamanan atau ketidaknyamanan3. Proses fikir atau emosi4. Mobilitas atau kemampuan individu untuk

melepaskan atau menambahkan pakaian.

Kontrol Perilaku

Page 36: Pertemuan 1 (Pa Dedy)