Ukuran Status Kesehatan dalam Epidemiologi: Mortalitas-Rate dan
RasioPENDAHULUAN Dari estimasi, perbandingan antara angka kelahiran
terakhir dengan angka kematian adalah bahwa setiap lima hari lebih
dari satu juta orang ditambahkan dalam populasi dunia, ini berarti
populasi dunia bertambah sebanyak 75 sampai 80 juta orang setiap
tahun. Jika laju pertumbuhan sekarang meningkat kira-kira 41 tahun
mendatang populasi dunia akan menjadi dua kali lipatnya. Jumlah
penduduk di negara belum berkembang, dengan laju pertumbuhan yang
sekarang, akan menjadi dua kali lipat setelah 20 sampai 25 tahun.
Disisi lain, jika penyebaran AIDS terus berlanjut, angka ini
mungkin akan berubah secara signifikan. Pemerintah Afrika Selatan
merasa khawatir dengan penyebaran AIDS di suku Zulu. Salah satu
rumah sakit di Pietermaritzburg, Afrika Selatan yang melakukan
pemeriksaan AIDS pada pasien kulit hitam, melaporkan bahwa pada
tahun 1989, 1 dari 3000 tes dinyatakan HIV positif, sementara di
bulan Januari 1990, 1 dari 500 tes dinyatakan HIV positif. Sampai
tahun 1991, 1 dari 186 tes dinyatakan HIV positif, sementara di
bulan Januari 1992, 1 dari 4 tes dinyatakan HIV positif. Dari hasil
tersebut dapat disimpulakan bahwa sampai tahun 2007 dengan laju
pertumbuhan seperti itu, 7 juta anggota suku Zulu akan punah.
Selain itu, diprediksikan juga bahwa sampai tahun 2012, akibat AIDS
jumlah penduduk Afrika Selatan akan berkurang 3 juta pada orang
kulit hitam dan 1 juta pada orang kulit putih. Negara Malawi, di
Afrika, 32% dari 8,5 juta penduduk terinfeksi AIDS, dan data
statistik negara Botswana, Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe
menunjukkan angka yang hampir sama seriusnya. Di Amerika Serikat,
biaya untuk merawat semua pasien AIDS diterapkan sebesar 5,8
miliar. Sejak tahun 1981, 145.000 orang di Amerika Serikat
meninggal akibat AIDS.
Sekarang di seluruh dunia muncul kepedulian terhadap ukuran
kesehatan masyarakat yang mencakup kegunaan bidang epidemiologi
dalam menyelusuri penyakit dan mengkaji data populasi. Data
statistik vital, sekaligus penyakit, ketidakmampuan, cedera, dan
isu-isu terkait lain dalam populasi perlu dipahami dan diselidiki.
Penelusuran terhadap berbagai faktor yang memengaruhi status
kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran
dan statistik yang distandardisasi, yang hasilnya kemudian juga
disajikan dalam tampilan yang distandardisasi. Bab ini membahas
metode-metode epidemiologi yang sudah distandardisasi untuk
menyelidiki dan menganalisis kesehatan masyarakat sekaligus data
populasi dan data statistik vital.STATISTIK MORTALITAS
Mortalitas adalah istilah yang berarti kematian, atau
menjelaskan kematian dan isu-isu yang terkait. Statistik tentang
kematian merupakan salah satu bagian dan dasar dari data statistik
vital, epidemiologi dan data kependudukan. Statistik mortalitas
yang dilaporkan berdasarkan dari informasi yang ada dalam arsip
akte kematian di area registrasi kematian. Area registrasi kematian
adalah wilayah geografis, kota, kabupaten, atau provinsi yang
mengeluarkan data mortalitas.
Badan-badan kesehatan masyarakat dan national center of health
statistics membuat tabel mortalitas, yang diterbitkan secara
teratur. Tabel mortalitas yang dipublikasikan tersebut melaporkan
bahwa jumlah kemtian yang aktual dan angka kematian berdasarkan
usia, jenis kelamin, dan penyebab kematian. Tabel kematian khusus
menyajikan variabel tersebut sekaligus deskriptor statistik vital
seperti ras, agama, pekerjaan, pendidikan, dsb., yang berhubungan
dengan angka kematian.RATE
Inti dari epidemiologi adalah kebutuhan untuk mengkaji besarnya
pertumbuhan, penyakit, ketidakmampuan, cedera, dan kematian di
dalam populasi. Yang tidak kalah penting adalah kebutuhan untuk
mengkaji dan menganalisis beberapa atau semua faktor yang
memengaruhi ukuran status kesehatan tersebut. Namun, dasar untuk
dapat memahami makna data dan statistik adalah dengan mengatahui
jumlah penyakit, kecelakaan, kesakitan, ketidak mampuan, atau
kematian ynag secara teratur terjadi di dalam populasi.Penting juga
untuk menyajikan data dan statistik dalam bentuk yang masuk akal
dan dapat dibandingkan antara satu populasi dengan yang lain.
Sering kita lihat kisah di koran atau majalah yang melaporkan
kejadian luar biasa (KLB) penyakit atau masalah kesehatan lain.
Bukan hal yang luar biasa jika dalam kisah di surat kabar ditemukan
pernyataan seperti, 58 siswa dilaporkan terjakit penyakit campak,
atau 70% anak dari kalangan miskin yang diwawancarai mengalami
karies gigi. Pernyataan seperti itu tidak memperlihatkan suatu
perbandingan dan tidak terlalu bermakna atau informasi yang
disampaikan kurang jelas.Kesulitan dengan pernyataan seperti itu
membuat pembaca tidak mengetahui berapa jumlah menjadi
perbandingan: 58 dari berapa banyak siswa? atau 70% dari berapa
anak? masalah yang muncul adalah bagaimana kita mencoba mendapatkan
gambaran yang jelas tentang penyakit atau cedera, sementara jumlah
populasi totalnya tidak disajikan untuk perbandingan. Jika ada data
statistik tentang campak disajikan, misalnya 58 dari 100 siswa,
maka pernyataan itu memiliki makna yang berbeda dengan 58 dari
280.000 siswa. Begitu pula halnya dengan presentase. Jika
disebutkan 70% dari 10 anak yang diwawancara. Hal itu
memperlihatkan jumlah sampel yang terlalu sedikit, yang mungkin
tidak mewakili semua anak dari kalangan miskin, dan berarti hanya
ada sejumlah kecil anak yang seharusnya beresiko. Jika studi
menyatakan 70% dari 1000 anak miskin yang dipilih secara acak dari
daftar penerima tunjangan sosial, makna temuan akan sangat berbeda
dan orang yang beresiko sangat banyak. Kemudian, jika tanggal dan
waktu disertakan dalam data, data tersebut akan memberikan hasil
yang lebih signifikan secara statistik. Semakin singkat periode
waktunya semakin besar masalah dan semakin tinggi jumlah orang yang
beresikko. Jika periode waktu standar seperti 1 tahun yang dipakai,
perbandingan dengan data statistik atau data populasi lain yang
menggunakan ukuran terstandardisasi yang sama dapat dilakukan.Saat
seorang ahli epidemiologi ingin membandingkan satu kota, kabupaten,
atau provinsi, satu dengan lainnya, maka presentase saja tidak
cukup. Oleh karna itu, rate dibutuhkan agar satu populasi dapat
dibandingkan secara akurat dan benar dengan populasi lain.
Berdasarkan populasi umum, rate adalah jumlah atau angka sesuatu
yang diukur dalam unit lain; jumlah atau tingkatan sesuatu dalam
hubungannya dengan unit sesuatu yang lain. Rate adalah ukuran suatu
kejadian, kondisi, cedera, ketidakmampuan, atau kematian pada suatu
unit dalam populasi, dan dengan suatu periode waktu.Rate, yang
biasa digunakan dalam epidemiologi, adalah angka atau frekuensi
suatu penyakit perbesar unit populasi. Besar unit dinyatakan dalam
100, 1.000, 10.000. contoh, rate (angka) bunuh diri di Amerika
Serikat pada tahun 1993 adalah 8,7 per 10.000 populasi. Dalam tabel
dan grafik tentang data statistik vital dan data epidemiologi yang
dikeluarkan oleh badan-badan negara dan organisasi lain yang
membuat laporan data statistik vital, pendekatan yang dilakukan
berjumlah ratusan. Tulisan per-100.000 populasi biasanya
dicantumkan dibagian tepi, di atas atau di bawah sebuah grafik.
Periode waktu juga dimasukkan sebagai bagian dari rate. Periode
waktu harus dinyatakan dengan jelas dalam tabel dan data oleh ahli
epidemiologi.Rate mengukur besarnya (jumlah) penyakit, cedera, atau
kematian dalam populasi, kelompok, komunitas, atau area geografis
dengan menguhubungkan kasus penyakit pada populasi awal. Rumus
dasar untuk rate mencakup pembilang (jumlah kasus penyakit),
penyebut (jumlah populasi dalam wilayah) dan periode waktu. Rumus
rate disajikan dalam bentuk pecahan.Ada tiga faktor pokok yang
diperlukan untuk menghitung rate. Pertama, pembilang dalam rumus
rate (yang mencakup jumlah individu yang terjangkit, sakit,
terpajan, dsb.). kedua, penyebut (total populasi yang diteliti,
jumlah total dalam kelompok yang terpajan sumber) dan ketiga,
periode waktu yang spesifik (biasanya dalam tahun). Hasil yang
didapat biasanya dikalikan dengan 100 atau 1.000 untuk menghasilkan
rate. Pembilang dibatasi dengan kumpulan karakteristik yang
spesifik sperti usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, agama, dan
lain-lain. Penyebut dibatasi pada populasi kelompok studi atau
populasi total; mis., kota, sekolah, provinsi, kelompok usia,
populasi total suatu negara, dan lain-lain.
Jika pembilang dibatasi hanya pada laki-laki, penyebut juga
dibatasi pada laki-laki, kemudian jika pembilang digunakan untuk
mempelajari kondisi ibu hamil dalam populas, dst. Perbandingan yang
sama dan seimbang harus dibuat dalam rumus rate. Penyebut dapat
menentukan batasan rumus, misalnya penetapan populasi beresiko
mereka yang kemungkinan terpajan penyakit. Pembilang disini
mencakup mereka yang terpajan pada risiko.Dari sudut pandang
matematis, rate dianggap sebagai salah satu jenis rasio. Ciri dari
rate adalah bahwa waktu merupakan satu elemen dan bahwa terdapat
perbedaan hubungan antara penyebut dfan pembilang. Waktu merupakan
unsur penyebut.Dengan kata lain, rate adalah pernyataan numerik,
yang menggunakan sebuah rumus untuk menghitung frekuensi suatu
kejadian yang berasal dari pembagian jumlah kasus (pembilang)
dengan jumlah populasi total yang mengalami kejadian tersebut
(penyebut atau populasi berisiko), kemudian hasilnya dikalikan 100,
1.000, atau 10.000 (suatu konstanta) untuk mengetahui jumlah kasus
yang terjadi pada unit populasi tersebut.
Rate =
jumlah kasus
Rate yang tinggi seperti halnya rate yang rendah memberikan
informasi dan wawasan yang berguna mengenai penyebab, penyebaran,
penularan, dan efek keseluruhan penyakit pada suatu populasi.
Kelompok yang sehat dapat dibandingkan pada kelompok sakit yang
hidup di wilayah yang sama tempat kelompok pertama itu seharusnya
juga terkena penyakit, tetapi kenyataannya tidak. Dari sini, ahli
epidemiologi akan mendapatkan banyak informasi tentang penyebaran
penyakit juga cara mengembangkan tindakan pengendalian penyakit
itu. Angka AIDS tinggi ditemukan pada kaum homoseksual dan angka
AIDS rendah ditemukan pada pasangan monogami, yang semuanya tinggal
dalam komunitas yang sama dan ikut berpartisipasi dalam penelitian
tentang penyebab dan penularan penyakit. Penularan AIDS lebih
berkaitan dengan perilaku seksual dan percampuran cairan tubuh,
khususnya darah serta tidak berkaitan dengan karakteristik
populasi, dan hal tersebut bukan satu-satunya contoh yang
menunjukkan cara pembuatan dan penggunaan rate.
GAMBAR 4.3 Diagram hubungan rasio dengan rate, proporsi,
prevalensi, dan persentil
Rate mewakili populasi total. Rate juga mewakili kelompok di
dalam populasi. Ada 3 tipe rate: crude rate (angka kasar), adjusted
rate (angka yang disesuaikan), dan spesifik rate (angka spesifik).
Specifik rate ditunjukkan untuk kelompok di dalam populasi. Gambar
4.3 menyajikan bagan hubungan di antara berbagai jenis ukuran dalam
epidemiologi dengan rasio.Rasio
Perbedaan antara proporsi dan persentase adalah bahwa persentase
merupakan hasil perkalian dengan 100, yang memindahkan titik
desimal 2 langkah ke kanan. Proporsi adalah jika nilai desimal
tetap dan tidak berpindah.Kunci Penggunaan Rate
kunci penggunaan rate, pembuatan rumus rate baru, dan untuk
penerapan rate pada lingkungan atau situasi baru atau berbeda
adalah dengan mengkualifikasi apa yang sedang anda kerjakan atau
apa yang telah anda kerjakan. Jika menggunakan rate yang berbeda
dari yang biadsa digunakan, pastikan untuk memberikan definisi atau
keterangan pada penyebut dan pembilang, dan juga penjelasan
mengenai tujuan dan kegunaan rate tersebut. Pastikan semua aplikasi
baru lainnya mencerminkan sifatnya sebagai rate dan bukan suatu
proporsi dengan memastikan bahwa jumlah kasus yang ada dalam
pembilang merupakan bagian dari jumlah populasi yang ada di
penyebut.RASIO
Seperti yang disajikan dalam Gambar 4.3, istilah rate sering
dipakai dalam epidemiologi. Beberapa ukuran yang dinyatakan sebagai
rate pada kenyataan adalah rasio. Definisi umum rasio adalah
hubungan dalam angka, tingkatan, atau penjumlahan, yang terbentuk
antara dua hal; hubungan yang kuat dalam hal jumlah atau tingkatan
diantara dua hal yang serupa, misalnya 25 laki-laki terhadap 30
perempuan. Dari segi matematis rasio adalah hasil dari suatu
penjumlahan yang dibagi dengan jenis penjumlahan lain dan
dinyatakan dalam bentuk pecahan. Dalam statistik deskriptif, rasio
tidak terlalu berguna dibandingkan rate dan bahkan tidak terlalu
bermakna dalam statistik inferensial. Rasio juga merupakan ukuran
umum yang tersusun dari rate, proporsi, atau persentase.
Dalam rasio, pembilang tidak masuk dalam populasi yang termasuk
dalam penyebut. Tidak ada batasan dalam rentang atau dimensi rasio,
sementara pada rate, persentase, prevalensi, proporsi, dsb.,
terdapat batasan. Tidak seperti persentase, rasio bisa melampaui
100%. Rasio dalam epidemiologi dinyatakan dalm persentase sehingga
menimbulkan kerncuan. Angka yang diukur dan dihitung dapat
dimasukkan dalm penyebuta dan pembilang.
Karena sifatnya yang lebih umum, rasio merupakan angka relatif
yang menunjukkan tingkatan suatu kejadian yang berkaitan dengna
kejadian lain. Semua rate dapat dianggap sebagai rasio, tetapi
rasio belum tentu rate. Dalam epidemiologi, rasio kurang bermanfaat
dibandingkan rate karena elemen waktunya dihilangkan sehingga
hasilnya lebih umum.
Istilah dan ukuran lain yang digunakan dalam epidemiologi adalah
rate ratio, yang merupakan modifikasi dari rate dan merupakan rasio
dari dua rate. (lihat rasio, rate dan odds ratio). Di bawah ini
beberapa contoh yang dapat mempermudah pemahaman anda. Rate ratio
bukan rasio umum, tetapi penggunaan lebih spesifik. Disebut rasio
apabila rate dari suatu kelompok berisiko dibandingkan dengan rate
populasi tidak berisiko, atau sekelompok anak yang tidak
diimunisasi dalam sebuah sekolah dibandingkan dengan anak yang
pernah menderita campak atau diimunisasi dalam periode waktu
tertentu.
Pendapat yang tidak terlalu kaku tentang rate juga dipakai dalam
epidemiologi. Rate sejati sudah dibahas di atas. Angka kelahiran
dan angka kematian merupakan rate sejati. Akan tetapi, angka
serangan bukan rate sejati.(lihat angka serangan). Angka kematian
bayi baru lahir (neonatal mortality rate), angka kematian perinatal
(perinatal mortality rate), atau angka kematian lainnya yang
mewakilisebagian kecil kematian bukanlah rate sejati. Faktor apapun
yang berubah atau berkurang seiring perjalanan waktu tidak termasuk
rate sejati. Angka kematian bayi tidak termasuk rate, tetapi
proporsi.selain itu, angka insidensi dan angka prevalensi kumulatif
juga bukan rate sejati.
Rate sejati hanya ada jika pembilang dimasukkan sebagai bagian
dari penyebut dan jika penyebut mewakili keseluruhan populasi yang
bermasalah atau keseluruhan populasi yang berisiko. Rate dapat
mewakili suatu kelompok atau populasi total atau subkelompok, yang
dinyatakan dalam specific rate, mis., crude rate, specific rate,
dan adjusted rate. Rate yang berkaitan dengan populasi keseluruhan
disebut sebagai crude rate atau adjusted rate. Angka kasar, angka
spesifik, dan angka yang disesuaikan dibahas secara rinci di bawah
ini.
Odds ratio (atau risk ratio atau risk odds ratio) adalah istilah
yang banyak digunakan dalam mengkaji morbiditas (kesakitan)
daripada mortalitas dan hanya disinggung sedikit disini. Dalam data
statistik kematian, odds ratio mungkin merupakan rasio peluang
terjadinya kematian jika terpajan agens yang mengancam kehidupan
terhadap peluang tidak terjadinya kematian jika tidak terpajan.
Rumus Untuk RasioRasio adalah hubungan yang kuat antara dua
sesuatu atau hal yang serupa sehingga rasio didapat melalui
pembagian satu kuantitas dengan kuantitas lain. Hasil bagi satu
kuantitas dengan kuantitas lain yang serupa biasanya dinyatakan
dalam bentuk pecahan; 5 kasus campak dibandingkam dengan 30 anak
tanpa campak akan menjadi:
Rasio 5 banding 30 atau 5/30
PROPORSI
Proporsi adalah suatu bentuk persentase, sementara persentase
merupakan tipe khusus proporsi. Persentase adalah suatu bagian
tertentu atau suatu angka dalam setiap ratusan; setiap bagian atau
proporsi dari satu kesatuan. Proporsi adalah hubungan diantara
jumlah, angka, besar, atau tingkatan sesuatu, dan jumlah, angka,
ukuran, atau tungkatan sesuatu yang lain. Secara matematis,
proporsi adalah suatu pernyataan kesetaraan diantara dua rasio.
Dalam epidemiologi, jika jumlah orang yang saat itu mengalami
penyakit atau kondisi dibandingkan dengan keseluruhan jumlah orang
yang pernah mengalami penyakit atau kondisi itu, hal ini disebut
proporsi. Jika dinyatakan dalam perbandingannya dengan populasi
keseluruhan, hal itu disebut rate. Dalam epidemiologi, salah satu
rasio yang digunakan adalah rasio kematian bayi (fetal death
ratio), yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kematian bayi
dibanding kan dengan kelahiran hidup. Total jumlah angka kematian
akibat penyebab tertentu dapat dinyatakan sebagai suatu proporsi
dari semua kematian, tetapi tidak untuk semua kelahiran.
Dalam epidemiologi, proporsi adalah rasio yang pembilangnya
merupakan bagian dari penyebut. Dalam sebuah definisi yang kaku,
suatu proporsi harus berada pada kisaran 0,0 sampai 1,0. Perbedaan
penting antara rasio dan proporsi adalah bahwa pembilang pada
proporsi juga termasuk populasi yang diwakili penyebut.Rumus Untuk
Proporsi (Persentase)Perlu diingat bahwa di dalam proporsi, kita
harus membandingkan populasi atau kesakitan di dalam populasi itu
sendiri. Untuk menguabah pecahan menjadi persentase, angka desimal
hasil pembagian pembilang dengan penyebut kemudian x 100; yang
mengubah desimal menjadi persentase. Jika dibiarkan tetap desimal,
ini beraryi proporsi. Contoh berikutnya memperlihatkan cara
menghitung proporsi.
Contoh: 40 anak saat ini menderita campak, keseluruhan anak yang
berjumlah 80 pernah mengalami campak.
40 sekarang sedang sakit
MORTALITASDiakhir tahun 1600-an, Graunt mengembangkan suatu
sistem penelusuran dan pemahaman terhadap penyebab kematian yang
disebut sebagai bills of mortality. William Far (1807-1883), yang
ditunjuk sebagai Registrar General di Inggris, kemudian
mengmbangkan ide Graunt tersebut. Sistem registrasi Farr untuk data
statistik vital menjadi landasan pengumpulan data penggunaan data
statistik yang dikaitkan dengan kematian.
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik
vital untuk kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada tiga hal umum
yang menyebabkan kematian: (1) degenerasi organ vital dan kondisi
terkait; (2) status penyakit; dan (3) sebagai akibat mesyarakat
atau lingkungan (bunuh diri, kecelakaan, bencana alam, dsb).
Mortalitas
Di banyak negar industri dan negara maju, ada peraturan yang
mengharuskan dilakukannya registrasi kejadian vital: kelahiran,
pernikahan, dan kematian. Secara hukum, data kematian merupakan
data yang paling dilindungi dari semua kejadian vital, dan
mortalitas merupakan landasan untuk semua data statistik vital.
Semua keamatian harus diarsipkan (dalam akte) oleh dokter atau ahli
koroner. Jika ada tindak kejahatan yang menyebabkan kematian,
hampir semua negara bagian mewajibkan dilakukannya autopsi dan
hasilnya dicatat. Temuan autopsi dijadikan sebagai data objektif
untuk mengonfirmasi penyebab kematian dan merupakan data yang
paling akurat. Diagnosis dokter terhadap hal penyebab tidak selalu
benar-benar tepat karena dokter sulit membuat suatu diagnosis
penyebab kematian yang akurat tanpa melakukan autopsi. Dokter yang
menandatangani akte mungkin bukan dokter yang menolong sehingga
informasi tentang penyebab kematian menjadi tidak lengkap dan
catatan hanya berisi apa yang dia ketahui tentang penyebab
penyakit. Semua kematian dicatat dan dilaporkan ke departemen
kesehatan tingkat lokal dan kekantor data ststistik vital negara
bagian. Laporan statistik kejadian vital, termasuk kematian, juga
harus dilaporkan ke National Center for Health Statistic.
Pelaksanaan registrasi kelahiran, kematian bayi, kematian, dan
kejadian vital lainnya di Amerika Serikat merupakan tugas negara
bagian pemerintahan lokal. Hukum disetiap negara bagian menetapkan
pelaksanaan sistem registrasi vital yang berkesinambungan,
permanen, dan bersifat wajib. Setiap sistem bergantung pada upaya
dokter, petugas RS, ahli koroner, dan petugas pemeriksaan kesehatan
dalam menyiapkan atau mengonfirmasi informasi yang dibutuhkan guna
melengkapi catatan kematian asli.Penyebab KematianThe National
Center for Health Statistic mengembangkan dan merekomendasi
penggunaan akte kematian standar (Standard Certificate of Death) di
Amerika Serikat. Setiap negara bagian diharapkan memasukkan
informasi minimum pada akte kematian yang diajukan untuk U.S.
Standard Certificate of Death. Beberapa negara bagian menyertakan
informasi tambahan yang dianggap penting. Data statistik kematian
sangat penting dalam kegiatan di bidang epidemiologi karena
informasi dari akte kematian sangat berguna. Akte kematian tidakj
hanya memberikan informasi tentang angka kematian total. Tetapi
juga memberikan informasi tentang kependudukan dan fakta penting
lain tentang setiap orang yang meninggal, mis., tanggal kelahiran
(untuk studi kohort) dan tanggal kematian (untuk keakuratan usia),
usia, tempat kematian, tempat tinggal, pekerjaan, jenis kelamin,
penyebabkematian, status perkawinan. Informasi lain yang mungkin
dimasukkan, mis., jenis cedera, tempat dan waktu kecelakaan, dsb.
Penyebab Kematian pada Akte KematianCara penyajian penyebab
kematian dalam akte kematian sangat penting. Causes of Death and
Underlying Causes of Death. Diajukan dalam ICD-9-CM (International
Classification of Diseases-9th Edition-Clinical Modification) dan
digunakan dalam akte kematian. Penyebab kematian yang dicantumkan
dalam akte kematian adalah semua penyakit, cedera, dan kondisi
sakit yang mengakibatkan atau bekonstribusi dalam kematian. Keadaan
yang betkaitan dengan kecelakaan atau tindak kejahatan yang
mengakibatkan kematian juga cacat.
Pada tahun 1999 di Amerika Serikat, penyebab kematian yang
dicantumkan dalam akte di klasifikasikan dengan menggunakan
kode-kode dalam ICD-10-CM.
Penyebab Dasar Kematian
Pada akte kematian terdapat ruang untuk penyebab dasar kematian
(underlying cause of death). Item tersebut dicantumkan dalam akte
kematian tepat di bawah penyebab utama (main cause) kematian.
Penyebab dasar adalah penyakit atau cedera apapun yang memulai
serangkaian kejadian yang berakhir pada kematian. Segala tindak
kejahatan atau kecelakaan yang mengakibatkan kematian akan
dicantumkan dalam akte kematian di bagian tersebut.Data Akte
KematianData dari akte kematian dan sistem pelaporan kematian resmi
memberikan suatu database untuk mempelajari berbagai masalah dan
kejadian epidemiologis. Penyebab utama kematian adalah hal pertama
yang dimasukkan dalam akte kematian. Kemudian, ada 2 penyebab
tambahan atau pendororng yang dapat dicantumkan. Diagnisus daftar
kematian dilakukan sesuai dengan ICD-9-CM. Penyakit dan kondisi
yang ada pada saat kematian kemungkinan memiliki nilai epidemiologi
yang sama besarnya dengan penyebab penyakit yang dicantumkan.TIGA
TINGKATAN RATE (PENGGUNAAN UMUM)
Rate yang biasa digunakan untuk menyajikan data atau informasi
untuk keseluruhan populasi atua kelompok, disebut crude rate (angka
kasar). Penyesuaian atau pengubahan angka kasar secara matematis
disebut adjusted rate (angka yang disesuaikan). Rate apapun yang
menyampaikan informasi atau data tentang kelompok dalam populasi
disebut rate spesific (angka spesifik).Crude RateCrude rate
didasarkan pada jumlah pengalaman atau peristiwa yang terjadi dalam
populasi pada periode waktu tertentu. Dua crude rate yang sangat
penting dalam metode epidemiologi adalah (1) angka kematian kasar,
crude death rate/CDR dan (2) angka kelahiran kasar, crude birth
rate/CBR. Rumus CBR pada dasarnya sama dengan rumus CDR, hanya
penyebutnya adalah jumlah kelahiran total. Data statistik umum
keseluruhan dan informasi kejadian vital berasal dari crude rate,
dengan menggumakan rata-rata populasi sebagai penyebut untuk setiap
faktor statistik populasi. Perbedaan yang unik, karakteristik,
perilaku, risiko, kejadian, pengalaman, atau implikasi subkelompok
kebudayaan atau bagian dari sesuatu populasi tidak dapat
dicerminkan pada angka kematian kasar.
Crude rate tidak dinyatakan dalam persentase, tetapi sebagai
rate peratusan populasi. Besar populasi atau kelompok yang
digunakan untuk perbandingan biasanya menentukan angka mana yang
akan dipilih sebagai pembanding atau harus mencerminkan besar
populasi tersebut. Jika populasi kecil, rate untuk perbandingan
adalah 100. Kelompok yang lebih besar per 1.000 atau 10.000. jika
kelompoknya sangat besar, 100.000 dan dalam beberapa kasus 500.000
atau 1.000.000 dapat digunakan.
Crude rate adalah rangkuman angka dan dikembangkan hanya dari
data minimum dan informasi yang terbatas serta baik untuk
perbandingan satu negara dengan lainnya. Crude rate mempunyai
beberapa kelemahan, antar lain perhitungan ini mengabaikan
informasi yang diperoleh dari subkelompok dan kejadian khusus,
crude rate tidak dapat memperlihatkan perbedaan yang ditemukan di
dalam atau di antara subkelompok.TIPE RATE/RASIO MORTALITAS
Banyak jenis kematian (mortality rate) yang berbeda digunakan
dalam epidemiologi. Berikut tipe rate/rasio mortalitas.
Tipe Rate/Rasio Mortalitas
Angka kematiam tahunan (annual death rate)
Angka kematian kasar (crude death rate)
Angka (rasio) kematian bayi (infant mortality rate/ratio)
Angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate)
Angka kematian pascaneonatal (postneonatal mortality rate) Angka
kematian perinatal (perinatal mortality rate) Rasio lahir mati
(fetal death ratio)
Angka lahir mati (fetal death rate) Angka abortus (abortion
rate)
Angka kematian ibu (maternal mortality rate)
Angka kematian yang disesuaikan (adjusted mortality rate) Rasio
kematian terstandardisasikan (standardized mortality ratio)
Angka kematian spesifik (usia) (specific death rate [age])
Angka kematian proporsional-angka fatalitas kasus (proportionate
mortality raete-case fatality rate). Mortality crossover- mortality
time trendAngka Kematian Tahunan
Ukuran kematian yang pertama dan paling dasar adalah angka
kematian umum (general mortality rate). Angka kematian umum di
lihat dari 3 aspek:
1. Kelompok populasi yang terpajan pada risiko kematian
2. Periode waktu
3. Jumlah kematian yang terjadi pada kelompok populasi selama
periode waktu tersebut.Dalam angka kematian tahunan (annual death
rate, ADR), pembilangnya adalah jumlah kematian yang terjadi di
populasi sementara penyebutnya adalah jumlah penduduk total. Data
untuk penyebut diambil dari sumber-sumber umumseperti sensus atau
estimasi jumlah populasi hasil perhitungan. Beberapa ahli
epidemiologi menganggapnya sebagai angka kematian kasar.
Angka kematian tahunan semua penyebab=
Angka Kematian KasarAngka kematian kasar pokok lainnya adalah
angka kematian kasar (crude death rate, CDR). Istilah crude (kasar)
digunakan karena setiap aspek kematian tidak memperhitungkan usia,
jenis kelamin, atau variabel lain. Angka kematian kasar merupakan
angka rangkuman yang didasarkan pada jumlah kematian aktual dalam
populasi selama periode tertentu. CDR dipakai karena perhitungan
tersebut hanya membutuhkan 3 potong informasi: (1) jumlah kematian
total, (2) populasi total, (3) periode waktu tertentu.
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian total dalam setahun
yang dibagi dengan total rata-rata populasi, seperti 100, 1.000,
10.000, atau 100.000. untuk menghitung rate, hasil diatas harus
dikalikan dengan 1.000 atau konstanta lain populasi. Elemen waktu
ditentukan oleh ahli epidemiologi.
CDR = jumlah kematian total per tahun
MORTALITAS BAYI
Mortalitas bayi adalah indikator utama status kesehatan penduduk
dan ukuran kunci status kesehatan suatu komunitas atau populasi.
Angka kematian bayi (infant mortality rate, IMR), sebenarnya bukan
rate sejati tetapi rasio, adalah suatu ukuran untuk jumlah kematian
dalam periode satu tahun.
Mortalitas bayi memang signifikan sebagai indikator status
kesehatan karena mencerminkan status kesehatatn ibu dan anak saat
kehamilan dan proses pelahiran. Tidak ada yang lebih rapuh dari
pada bayi yang baru lahir yang bergantung sepenuhnya pada orang
dewasa untuk bisa bertahan, bertumbuh kembang, dan tumbuh menjadi
anak yang sehat. Tidak ada yang lebih tidak berdaya daripada janin
dalam kandungan ibu yang bergantung sepenuhnya pada ibu sehingga
ibu harus makan dengan baik, sehat secara fisik, dan menghindari
konsumsi obat-obatan, alkohol, dan tembakau agar janin dapat lahir
dalam keadaan sehat dan normal.
Mortalitas bayi mencerminkan pemeliharaan nutrisi pranatal dan
pascanatal, atau kekurangan dalam hal tersebut. Jika ibu mendapat
asupan kalori dan nutrien yang cukup termasuk kenaikan berat badan
yang sesuai saat hamil, ini akan meningkatkat berat lahir bayi dan
mengurangi kematian serta kesakitan bayi. Perolehan pelayanan
kesehatan yang cepat saat kehamilan adalah, sekaligus tidak
mengkonsumsi obat-obatan, zat kimia, alkohol, dan tidak merokok
dapar mengurangi kematian bayi. Pemberian imunisasi pada bayi baru
lahir pada waktu yang sesuai juga kan mengurangi kematian bayi. Di
beberapa negara belum berkembang di Afrika lebih dari 150 bayi
meninggal per-1.000 kelahiran un tuk setiap tahunnya dan dibeberapa
negara maju, industri, dan megara berpenduduk homogen, kurang dari
8 bayi meninggal dalam 1.000 kelahiran setiap tahun. Dibanyak
negara belum berkembang, perawatan pranatal masih sulit ditemukan,
demikian pula dengan kegiatan pokok dalam kesehatan masyarakat
seperti imunisasi, sanitasi, dan pengendalian infeksi, yang juga
berkonstribusi pada tingginya ngka kematian bayi. Bayi yang lahir
dari orang tua kelahiran Amerika-Meksiko kemungkinannya untuk
dilahirkan diluar rumah sakit dua kali lipat lebih besar daripada
bayi ras lain. Selain itu, dilaporkan juga bahwa data statistik
kaum Hispanik (Latin) sering kali tidak akurat, karena menjelang
persalinan mereka akan kembali ketempat kelahirannya, atau sengaja
tidak melaporkan kejadian kematian atau kelahiran yang berkaitan
denga pelahiran dalam keluarganya karena tidak percaya dengan
pemerintah Amerika Serikat. Namun, populasi Hispanik di Amerika
Serikat cukup heterogen dan tindakan pencegahan kematian bayi dapat
diarahkan pada faktor-faktor risiko dan hasil yang berkaitan dengan
etnis tertentu dalam populasi sehingga kematian bayi dapat dengan
mudah dikurangi.
IMR di Amerika Serikat tahun1990 adalah 9,2 kematian per-1.000
kelahiran hidup. Pada tahun 1989, IMR pada semua ras adalah 9,1
per- 1.000 kelahiran hidup. Di kalangan kulit hitam, IMR nya
sebesar 18,6 dan untuk kulit putih sebesar 8,1 per-1000. Di Amerika
Serikat, IMR menurun tajam selama beberapa tahun dan terus menurun.
Pada tahun 1990, untuk setiap 1.000 kelahiran hidup di kalangan
kulit hitam, 18 bayi meninggal sebelum berusia satu tahun. IMR
untuk kulit putih sebesar 7,9.Angka Kematian Bayi
Definisi khusus mortalitas bayi sangat diperlukan untuk
menghitung secara akurat angka kematian bayi dan definisi tersebut
harus ditaati. Mortalitas bayi mencakup semua kematian anak mulai
dari saat lahir sampai 365 hari kehidupan. Mortalitas bayi adalah
angka kematian pada anak yang usianya kurang dari satu tahun.
Penyebutnya adalah jumlah kelahiran hidup untuk periode waktu yang
sama: satu tahun. Tujuan dari angka kematian bayi adalah agar
pembilang hanya mencakup kejadian yang terjadi dalam populasi
penyebut. Kemudian ada anggapan bahwa jumlah kematian bayi terjadi
dalam periode waktu yang sama dan dalam populasi yang sama dengan
jumlah kelahiran hidup (live birth). Angka kematian di bawah satu
tahun didasarkan pada populasi total (penyebut). Pembilang nya
mencakup jumlah kematian anak di bawah usia satu tahun. Angka
kematian bayi tidak memiliki definisi yang pasti dari suatu rate
dan indikator ini sesungguhnya merupakan suatu rasio. Berikut
rumusan angka kematian bayi.
Angka kematian bayi =
Angka kematian bayi =
San Bernardino County, California, County yang wilayahnya
terluas di Amerika Serikat memiliki angak kematian bayi yang
diperlihatkan dalam perhitungan berikut:
San Bernardino County (1988) = 291
Angka Kematian BayiWaktu yang paling berbahaya bagi bayi adalah
waktu tepat sebelum dan sesudah lahir. Neonatal rate menggambarkan
buruknya perawatan pranatal, berat badan lahir rendah, infeksi,
kurangnya sarana-prasarana kesehatan, cedera, prematuritas, dan
defek/cacat lahir.perhatian khusus di arahkan pada sistem pelaporan
kematian bayi baru lahir. Beberapa khasus kematian bayi yang
memiliki berat badan sangat rendah (di bawah 2500 gram) mungkin
tidak dilaporkan, dan hal ini mungkin lebih banyak terjadi pada
bayi dengan berat badan sangat rendah: di awah 1000 gr.
Angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate)
didefinisikan sebagai jumlah kematian bayi di bawah usia 28 hari
(pembilang) dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Penyebut mencakup jumlah total lahir hidup dalam periode waktu yang
sama. Hasil perhitungan biasanya dinyatakan dalam kematian per
1.000 (atau 10.000 atau 100.000, seperti ketentuan).
Angka kematian bayi baru lahir =
Angka Kematian Pascaneonatal
Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri
kematian di negara belum berkembang, terutama pada wilayah tempat
bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya akibat malnutrisi,
defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi. Angka kematian bayi baru
lahir adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0 sampai dengan
28 hari per-1000.
Mortalitas Bayi
Kelahiran dalam satu tahun kalender. Angka kematian
pascaneonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari
sampai 1 tahun per-1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun kalender.
Jumlah kematian antara 28 hari dan 1 tahun dijadikan penyebut dan
dalam periode waktu yang sama. Indikator ini biasanya dinyatakan
dalam kematian per 1.000 (atau 10.000 atau 100.000, seperti
ketentuam).
Angka kematian pascaneonatal =
Angka Kematian PerinatalPeriode yang paling besar risiko
kematiannya bagi umat manusia adalah periode perinatal dan periode
setelah usia 60 tahun. Di dalam kedokteran klinis, evaluasi
terhadap kematian anak dalam beberapa hari atau beberapa jam bahkan
beberapa menit setelah lahir merupakan hal yang penting agar
kematian dan kesakitan yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam
periode tersebut bisa dicegah. Angka kematian perinatal (perinatal
mortality rate) menghubungkan kematian janin ditingkat lanjut
kehidupannya, saat lahir, maupun saat kanak-kanak akhir dan
dinyatakan dalam jumlah kematian pada minggu ke-20 atau lebih
gestasi di tambah dengan semua kematian bayi baru lahir pada
periode waktu tertentu. Cara kedua adalah menambahkan angka
kematian janin (minggu ke-28 gestasi) dengan kematian pasca lahir
(minggu pertama)(pembilang). Penyebutnya mencakup semua kematian
janin (28 minggu gestasi) ditambah dengan kelahiran hidup. beberapa
sumber menyarankan penggunaan dua periode kematian perinatal.
Periode I kematian perinatal adalah 28 minggu gestasi sampai 28
hari setelah lahir. Periode II kematian perinatal adalah 20 minggu
gestasi sampai 28 hari setelah lahir. (seperti yang dipakai di
negara maju/industri)Angka kematian perinatal =
x 1.000
Angka kematian perinatal =
x 1.000
(WHO menggunakan teknik pengumpulan data statistik vital dan
sistem pencatatan yang tidak konsisten dan tidak terlalu formal
untuk negara-negara anggotanya)
Angka kematian perinatal=
x 1.000
Angka Kematian Janin dan Rasio Kematian Janin
Istilah kematian janin penggunaannya sama dengan istilah lahir
mati. Kematian janin adalah kematian yang terjadi akibat keluar
atau dikeluarkannya janin dari rahim. Jika bayi tidak bernapas atau
tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan saat lahir, bayi dinyatakan
meninggal. Tanda-tanda kehidupan biasanya ditentukan dari
pernapasan, detak jantung, detak tali pusat, atau gerakan otot
volunter. Angka kematian janin dikembangkan sebagai suatu ukuran
risiko dimasa kehanilan. Angka kematian janin biasanya dihitung
berdasarkan kematian setelah minggu ke-20 atau dalam beberapa kasus
setelah minggu ke-28 gestasi. Negara dan lembaga yang berbeda
menggunakan waktu kehamilan yang juga berbeda untuk mengukur angka
kematian janin sehingga datanya sulit dibandingkan.
Angka Kematian JaninAngka kematian janin adalah proporsi jumlah
kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode
waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pembilang merupakan laporan
kematian yang aktual dan penyebut mencakup jumlah kematian janin
ditambah lahir hidup pada periode waktu tertentu biasanya satu
tahun.
Angka kematian janin =
x 1.000
Rasio Kematian JaninUntuk membantu mempelajari dan
mengklarifikasi isu dalam statistik seputar kematian janin yang
belum dilahirkan, rasio kematian jnain juga dapt digunakan. Rasi
kematian janin (fetal death ratio, FDR) digunakan sebagai ukuran
risiko pada tahap lanjut kehamilan. Rasio ini mengukur kematian
janin yang dihubungkan dan dibandingkan dengan jumlah kelahiran
hidup. pembilangnya adalah jumlah aktual kematian janin pada
periode waktu tertentu (1 tahun). Penyebutnya adalah jumlah
kelahiran hidup dalam periode waktu yang sama (1 tahun) dan sering
kali dinyatakan per-1.000 penduduk (sebentar indikator ini bukan
rate sejati karena memasukkan elemen waktu yang menggunakan per
1.000 penduduk untuk mendapatkan hasil). Ada dua pendekatan/rumus
yang digunakan untuk menghitung rasio ini.
Rasio Kematian Janin (1) =
Rasio kematian janin (2) =ABORTUSPenghentian kehamilan dengan
sengaja sebelum janin mampu untuk hidup diluar kandungan disebut
abortus. Abortus telah menjadi tindakan lagal (dengan ketentuan dan
keterbatasan dibeberapa tempat dan negara bagian) di sebagian besar
wilayah Amerika Serikat, semenjak dikeluarkannya keputusan supreme
court of roe v. Wade ditahun 1973. The Alan Gutmacher Institute dan
center for disease control and prevention, melakukan pendataan
statistik tentang abortus. Menurut centers for disease control and
prevention, ciri-ciri perempuan yang melakukan abortus adalah kulit
putih, tidak menikah tidak mempunyai anak yang lahir hidup, dan
berumur 24 tahun atau lebih muda. Angka abortus dikalangan
perempuan Amerika Serikat lebih besar dari pada di negara industri
lain. Sekitar separu kejadian abortus pada tahun 1990 dilakukan
saat kehamilan memasuki minggu ke-8 yang 88%-nya dilakukan pada 12
minggu pertama kehamilan. Sekitar 97% abortus dilakukan melalui
kuretase. Dari tahun 1972 sampai 1988, antara 3,9% sampai 8,2%
abortus dilakukan antara minggu 16 sampai ke-20 kehamilan dan
antara 0,9% sampai 1,3% abortus setelah minggu ke-21 kehamilan.
Jumlah abortus yang dilakukan pada tahun 1988 adalah 1.371.285 atau
352 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan ditahun 1980 adalah
1.297,606 atau 359 per 1.000 kelahiran hidup.Angka AbortusAngka
abortus pada tahun 1985 adalah 28 per-1.000 perempuan dengan usia
antara 15-44 tahun. Dari mereka yang menjalani abortus untuk
pertama kalinya dapat diperkirakan bahwa 76 dari 100 wanita yang
memiliki riwayat abortus sebelumnya akan menjalani abortus
lagi.
Angka abortus =
x 1.000 ANGKA KEMATIAN IBUMortalitas ibu merupakan salah satu
indikator utama status kesehatan suatu populasi. Indikator ini dan
mortalitas bayi sudah lazim digunakan untuk membandingkan status
kesehatan negara Amerika Serikat dengan negara lain.
Angka mortalitas ibu yang terendah biasa ditemukan pada negara
yang memiliki homogenitas tinggi, negara industri, negara
maju.negara yang belum berkembang memiliki angka yang lebih tinggi
akibat tingginya angka kemiskinan dan kurangnya kegiatan kesehatan
masyarakat. Di Amerika Serikat, angka kematian ibu biasanya lebih
tinggi pada orang kulit hitam dan latin dibandingkan angka kematian
ibunkulit putih dan asia. Usi juga berpengaruh terhadap mortalitas
ibu. Angka kematian ibu pada ibu yang masih remaja dan ibu yang
lebih tua lebih tinggi daripada angka kematian ibu pada ibu dengan
masa subur yang berusia 20-35 tahun. Rumah sakit dan dokter
membedakan tipe kamatian ibu kedalam dua kelompok: (1) kematian
akibat penyebab obstetrik langsung, yang dikaitkan dengan penyebab
obstetrik dan penyelenggaraan layanan kesehatan, (2) tidak
langsung, yang dikaitkan dengan kondisi yang sudah dialami dan
kematian bukan disebabkan oleh tindakan penyelenggara layanan
kesehatan.
Mortalitas ibu dikaitakan dengan komplikasi kehamilan dan proses
melahirkan. Kematian ibu mencerminkan seberapa baik penanganan
manajemen medis pada proses pelahiran. Hal tersebut juga
mencerminkan jumlah kasus perdarahan, toksemia, dan infeksi yang
terjadi. Tindakan sanitasi dan kesehatan masyarakat dan juga
pengobatan medis lanjut, perawatan dan prosedur obstetrik juga
membantu di dalam menurunkan angka kematian ibu. Perawatan
pranatal, kesinambungan dalam pertawatan kehamilan, juga analisis
laboratorium untuk golongan darah, pemeriksaan medis untuk
memusnahkan penyakit, konseling gizi, tindakan pencegahan merokok
dan penyalahgunaan alkohol serta obat semua berkonstribusi dalam
penurunan angka kematian ibu. Tingkat pendidikan, tingkat
kemiskinan, dan status sosial ekonomi merupakan faktor-faktor yang
juga berkonstribusi dalam mortalitas ibu. Mortalitas ibu dipandang
sebagai suatu bentuk kehilangan yang sangat besar dikalangan
masyarakat karena peristiwa tersebut mengguncang kehidupan anggota
keluarga, menghancurkan struktur keluarga muda, mempersingkat
kehidupan ibu di usia dini, yang menyebabkan anak yang masih kecil
tidak mempunyai ibu. Angka kematian ibu (maternal mortality rate,
MMR) didasarkan pada risiko kematian ibu berkaitan dengan proses
melahirkan, persalinan dan pelahiran, perawatan obstetrik,
komplikasi kehamilan, dan masa nifas.
WHO mendefinisikan mortalitas ibu sebagai kematian perempuan
yang mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah akhir
kehamilannya, terlepas dari lamanya kehamilan atau letak
kehamilannya. Kematian wanita akibat penyebab yang berkaitan dengan
kehamilan dan atau penatalaksanaannya juga dimasukkan sebagai
kematian ibu. Kematian yang tiba-tiba atau peristiwa apa pun yang
tidak berkaitan dengan penyebab di saat kehamilan, kelahiran, atau
nifas tidak dimasukkan kedalam mortalitas ibu.
Pembilang mencakup semua kematian di seputar kehamilan atau
akibat kehamilan atau kematian akibat penyebab di saat nifas.
Jumlah ibu hamil dimasukkan kategori populasi berisiko mengalami
kematian akibat penyebab di saat nifas. Kelompok populasi atau
wilayah geogrrafis seperti kota, provinsi, negara bagian, atau
negara harus diidentifikasi dan angka yang digunakan sebagai
pembilang dan penyebut harus mewakili wilayah geografis dan
kelompok populasi yang sama. Kasus kelahiran hidup lebih mudah
dilacak daripada kasus kematian bayi karena kelahiran hidup secara
teratur dicatat dalam formulir standar. Karena jumlah total ibu
hamil tidak diketahui, rumus angka kematian ibu menggunakan
kelahiran hidup.
Angka kematian ibu=
x 100.000
ANGKA KEMATIAN YANG DISESUAIKANKonsep dasar epidemiologi adalah
penyesuaian rate, suatu manipulasi statistik yang merupakan proses
perangkuman rate. Sering kali, saat angka disajikan, efek dari
perbedaan dalam komposisi variabel di antara atau dalam kelompok
atau populasi perlu dikontrol melalui prosedur matematis, sehingga
penyesuaian sangat diperlukan. Penyesuaian paling sering diterapkan
pada rate atau ukuran asosiasi. Jika dua kelompok atau lebih akan
dibandingkan, dan jika risiko kelompok berbeda, atau keberadaan
variabel ketiga membua rancu penyajian angka, perlu dilakukan
penyesuaian terhadap data. Penyesuaian rate memungkinkan
dilakukannya perbandingan karena perbedaan di dalam
variabel-variabel yang dipilih telah dikontrol. Penyesuaian lazim
dilakukan pada variabel usia, usia langsung, dan usia tidak
langsung.Angka Kematian yang Disesuaikan dengan Usia atau Rasio
Mortalitas TerstandardisasikanAngka kematian yang disesuaikan usia
(age adjusted death rate) merupakan suatu teknik perangkuman
penyajian data kematian yang menghilangkan beberapa keterbatasan
dalam angka kematian kasar. Dari semua data epidemiologi atau
demografi yang dapat memperlihatkan perbedaan antar subelemen atau
subkelompok dalam populasi, variabel usia, sebagai alat untuk
perbandingan, dapat lebih banyak memperlihatkan perbedaan. Suatu
raete yang disesuaikan memperlihatkan angka rangkuman tunggal untuk
kelompok atau populasi keseluruhan. Penyesuaian matematis dilakukan
untuk menyingkirkan perbedaan atau efek perbedaan dalam
variabel-variabel yang ada di dalam populasi. Usia adalah variabel
yang paling lazim disesuaikan karena perbedaan usia memberikan
pengaruh paling besar terhadap angka kematian dan kesakitan.
Penyesuaian juga dapat dilakuakan pada variabel lain, jika
diperlukan, seperti pada ras, agama, jenis kelamin, status
perkawinan, dan lain-lain.
Metode langsung metode pertama untuk menyingkirkan perbedaan
pengaruh adalah metode langsung. Dalam metode ini dipakai total
populasi atau subkelompok populasi. Selain itu, rate subjek menurut
kategori usia juga dimasukkan. Seleksi kategori dan kelompok
populasi dapat dilakukan secara acak. Rate menurut usia dari dua
atau lebih kelompok dibandingkan dengan suatu kelompok yang
memiliki penyusunan usia yang lazim, disebut sebagai populasi
standar.
Setelah populasi standar ditentukan, angka kematian menurut usia
kemudian ditetapkan untuk kedua kelompok tersebut, lalu
dibandingkan dengan angka pada kelompok usia yang sama dari
populasi standar yang dipilih. Teknik ini memperlihatkan jumlah
kematian yang mungkin terjadi dalam populasi standar jika angka
menurut usia terlalu menyebar. Angka ini pada dasarnya merupakan
suatu perkiraan terhadap apa yang mungkin terjadi di dalam
populasi. Rate sifat atau karakteristik tertentu dari dua kelompok
atau lebih kemudian di rata-rata, yang didasarkan pada distribusi
populasi standar. Setelah selesai, rate rata-rata dapat
dibandingkan.
Metode tidak langsung penyesuaian tidak langsung lebih disukai
daripada penyesuaian langsung jika dalam kelompok usia tertentu
hanya terdapat angka kecil. Masalah pengambilan sampel (sampling)
dapat terjadi pada kelompok kecil. Jika penyesuaian tidak langsung
digunakan, rate akan lebih stabil karena angka tersebut didasarkan
pada populasi standar yang besar. Alih-alih membandingka angka
menurut usia subkelompok pada populasi standar, angka menurut usia
populasi standar justru digunakan, tetapi dalam porsi yang sama
dengan kelompok studi tersebut. Dari proses ini dihasilkan jumlah
kasus yang diperkirakan terjadi dalam subkelompok tetapi hanya jika
angka menurut usia dari populasi standar berguna bagi subkelompok.
Dua populasi akan dibandingkan jika angka menurut usia dari salah
satu kelompok tidak diketahui atau bervariasi karena jumlahnya
kecil, yang berarti meramalkan angka yang lebih stabil untuk
kelompok studi berdasarkan populasi standar.Rasio Kematian
TerstandardisasikanPendekatan yang lebih umum lainnya pada
penyesuaian usia adalah rasio kematian terstandardisasikan
(standardized mortality ratio, SMR). Konsep standardisasi di
dasarkan pada ukuran bobot karakteristik dari rate spesifik
berdasarakan distribusi standar usia, ras, agama, atau kategori
lain. Rate terstandardisasikan akan memberikan hasil yang sama
dengan rate kasar jika kelompok yang ratenya disesuaikan memiliki
sifat dan variabel yang sama dengan yang disyaratkan dalam
penyesuaian. Jumlah perkiraan kematian dalam sekelompok studi yang
lebih kecil dibandingka dengan jumlah kematian sebenarnya hasil
pengamatan. Jumlah kematian dalam suatu kelompok tertentu
dinyatakan dalam persentase jumlah perkiraan kematian dalam
kelompok yang sama jika setiap keolmpok usianyang memiliki rate
sama dalam kelompok tersebut mengalami risiko atau pajanan yang
sama dengan yang dialami populasi standar. Dengan kata lain, rasio
jumlah kematian dalam kelompok tertentu inilah yang dibandingkan
dengan jumlah perkiraan kematian dalam kelompok yang sama, asalkan
struktur rate kelompok yang sama dengan struktur rate populasi
standar. Itu adalah rasio dari jumlah kematian yang dibandingkan
dengan jumlah perkiraan kematian yang terjadi jika rate spesifik
dalam populasi standar dibandingkan pada kelompok studi.Rasio
kematian standar = kematian hasil pengamatan x 100
Rasio Kematian Proporsional (PMR)Beberapa catatan studi kohort
tidak lengkap dan tidak cukup untuk membantu menentukan lama risiko
dan riwayat kerja dalam studi epidemiologi kohort okupasional.
Dalam beberapa kasus hanya akte kematian yang tersedia. Dalam
keadaan seperti itu penggunaan rasio kematian proporsional
(proportionate mortality ratio, PMR) dan SMR masih dapat
diandalkan. Pada studi kesehatan kerja, PMR yang dipakai didasarkan
pada kematian akibat penyebab khusus dalam suatu kelompok kohort.
Perkiraan jumlah kematian juga diperhitungkan. Rumus PMR disajikan
dibawah ini. Pembilnagnya sama dengan pembilang PMR. Perkiraan
kematian juga dimasukkan dalam PMR dan dihitung dengan menggunakan
proporsi total kematian dalam populasi studi. PMR adalah jumlah
kematian akibat penyebab khusus dalam periode tertentu per 100 atau
1.000 kematian yang terjadi pada periode waktu yang sama. PMR harus
menggunakan populasi studi (kohort) bukan populasi umum dan jangan
dibandingkan dengan kematian dari distribusi yang berbeda.
PMR =
x 100
Angka Kematian Spesifik
Salah satu angka kematian spesifik yang paling umum adalah angka
kematian menurut usia (age specific mortality rate). Jika usia di
sepanjang rentang kehidupan ditandai dan grafik garis digunakan,
dalam angka kematian, akan terbentuk kurva J yang disebut sebagai
hukum Gompertz. Komponen geografi seperti usia, jenis kelamin,
agama, pekerjaan, dll. Juga digunakan dalam angka kematian
spesifik. Angka kematian juga dipakai untuk memilih atau menentukan
kelompok atau subkelompok tertentu dalam populasi. Angka kematian
spesifik juga memberikan gambaran yang lebih luas tentang suatu
kelompok atau subkelompok dan memberikan data dan informasi yang
lebih bermakna daripada angka kematian kasar. Angka kematian
spesifik yang paling umum adalah angka kematian menurut usia, ras,
dan jenis kelamin. Penetapan angka kematian spesifik sama dengan
penetapan angka kematian kasar, hanya ditambah beberapa perubahan
kecil dan fokusnya lebih spesifik. Penyebut dan pembilangnya
dibatasi pada suatu kelompok, khusus seperti kelompok usia. Contoh,
dibawah ini disajikan rumus untuk menghitung angka kematian pada
remaja usia kurang dari 14 tahun, yang memperlihatkan perbedaan
penyebut dan pembilang dalam angka kematian spesifik. Contoh rumus
kedua untuk angka kematian spesifik pada lansia usia 55 tahun
keatas juga disajikan. Dengan menggunakan rumus dibawah sebagai
acuan, ahli epidemiologi dapat dengan mudah menentukan dan
memasukkan populasi yang tepat untuk penyebut atau pembilang. Ahli
epidemiologi bebas mengidentifikasi subkelompok yang sesuai dan
memasukkan kedalam rumus informasi yang dibutuhkan untuk angka
kematian pada subkelompok khusus, baik gender, ras, agama, kematian
akibat penyakit jantung, kematian akibat kanker, dll.
Angka kematian menurut usia=
x 100.000
Angka kematian menurut usia=
x 100.000
Gambar 4.11 memperlihatkan salah satu contoh hukum gompertz.
Kematian lebih tinggi pada tahun-tahun pertama kehidupan dan turun
drastis sampai tingkat yang terendah di tahun-tahun pertama masa
kanak-kanak dan secara bertahap meningkat di dekade akhir
kehidupan. Setelah usia sekitar 40 tahun, angka kematian meningkat
secara logaritma untuk tahun-tahun akhir kehidupan. Benjamin
Gompertz mengembangkan kurva survival untuk populasi di pedesaan
Inggris pada pertengahan tahun 1800-an.Angka (Rasio) Kematian
Proporsional
Angka kematian proporsional (proportionate mortality rate, PMR)
dinyatakan sebagai angka kematian akibat penyakit atau penyebab
khusus dalam periode waktu tertentu per 100 atau 1.000 atau 100.000
kematian di tahun atau periode yang sama. Beberapa ahli
epidemiologi memperingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan
indikator ini. Jika PMR digunakan untuk membandingkan perbedaan
antar kelompok yang berbeda antar periode waktu yang berbeda, ada
beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Jika populasi yang
berbeda memiliki penyebab penyakit yang beragam yang dapat
mengakibatkan kematian dan jika angka kematian dibandingkan dengan
menggunakan PMR, hasilnya akan menunjukkan penyimpangan. Karena
termasuk dalam proporsi, untuk menjadikannya sebagai rate, hasilnya
harus dikalikan dengan 100 dan disajikan dalam bentuk persentase.
PMR bukan ukuran risiko atau probabilitas kematian yang disebabkan
oleh penyebab khusus dalam kelompok. Membandingkan persentase
memang selalu berisiko, dan ini memang berlaku pada PMR. Rate, dan
bukannya proporsi, merupakan alat perbandingan yang lebih
akurat.Contoh PMR Dua kota memiliki populasi sebesar 1.000.000.
Angka kematian dari semua penyebab di Pusat kota adalah 400 atau 40
per 100.000.
Angka kematian dari semua penyebab di Pinggiran kota adalah 900
atau 900 per 100.000.
Anka kasus kanker di kedua kota adalah 4 per-100.000 atau 40
kematian perkota. Risiko kematian akibat kanker di kedua kota
adalah sama. Persentase semua kematian akibat kanker merupakan
angka (rasio) kematian proporsional. Untuk masing-masing kota,
PMR-nya adalahPusat kota = 40 terhadap 400 x 100 = 10%
40/400 x 100 = 10%Pinggiran kota = 40 terhadap 90 x 100 = 8%
40/900 x 100 = 8%Selisih antara kedua persentase PMR tidak dapat
memperlihatkan risiko kematian akibat kanker pada kedua kota
tersebut, meskipun jumlah yang sebenarnya adalah sama. Kematian
dari semua penyebab adalah berbeda. PMR dapat dipakai untuk
menentukan sampai sejauh mana penyebab khusus kematian
berkontribusi dalam semua kematian yang terjadi dalam subkelompok
atau populasi tertentu. Proporsi ini juga dapat membantu pihak
perencana kesehatan atau ahli epidemiologi untuk memastikan manakah
penyebab kematian atau penyakit terkait yang dapat mengakibatkan
kematian dan manakah yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
Pembilang PMR mencakup kematian akibat penyakit tertentu atau
akibat penyebab khusus. Penyebutnya mencakup kematian dari semua
kasus dikalikan denagn 1.000, 10.000 atau 100.000.
Angka kematian proporsional =
x 1.000Angka Kematian Menurut Penyebab
Angka kematian menurut penyebab (cause specific mortality rate)
merupakan angka kematian yang berfokus pada kematian akibat
penyebab atau sumber tertentu. Angka kematian untuk beberapa
penyakit khusus seperti penyakit jantung, dapat disajikan menurut
penyebab khusus kematian, subkelompok, atau berbagai kelompok usia,
gender, agama, atau menurut keseluruhan populasi. Pembilang
indikator ini mencakup kematian akibat penyakit tertentu dalam
subkelompok pada periode waktu tertentu. Penyebutnya adalah total
subkelompok populasi pada periode waktu yang sama dan biasanya
dinyatakan dalam ratusan, seperti 100, 1.000, 10.000 atau 100.000.
rate menurut usia juga digunakan dalam indikator ini. Pola kematian
menurut usia akibat suatu penyakit, misalnya kanker, memperlihatkan
perubahan yang jelas dari satu kelompok usia ke kelompok
berikutnya.
Angka kematian =
x 100.000Angka (Rasio) Fatalitas Kasus
Angka fatalitas kasus digunakan untuk menghubungkan kematian
dengan kesakitan. Di zaman modern, yang penyakit muncul akibat
penyebab lingkungan dan pekerjaan, rasio ini mungkin memiliki
kegunaan lebih luas daripada untuk penyakit infeksi saja. Zat
kimia, cedera, atau bencana dapat menyebabkan kematian akut
sehingga perlu ditindak lanjuti. Angka fatalitas kasus (case
fatality rate) adalah angka atau proporsi orang yang meninggal
akibat suatu penyakit atau kambuhan penyakit tersebut dalam periode
waktu yang sama. Periode waktu mungkin berhubungan dengan epidemi
atua kejadian luar biasa (KLB) di suatu wilayah atau pada penyakit
endemik atau kambuhan mencakup beberapa periode waktu. Salah satu
kegunaan indikator ini adalah untuk mengukur berbagai aspek atau
sifat penyakit seperti patogenesis, keparahan, atau virulensi.
Di masa lampau, angka fatalitas kasus lebih banyak digunakan
untuk mengukur penyakit infeksi akut. Namun, indikator ini juga
dapat diterapkan untuk kasus keracunan atau pajanan terhadap zat
kimia atau penyebab kematian nonpenyakit dan berjangka pendek
lainnya. Penggunaan angka fatalitas kasus dalam penyakit kronis
terbatas karena waktu awitan sulit dipastikan dan waktu diagnosis
sampai kematian memiliki durasi yang lebih panjang. Jumlah kematian
yang terjadi pada periode waktu yang lalu mungkin sedikit
berhubungan dengan jumlah kasus baru yang muncul. Tindakan
pencegahan dan pengendalian sudah diterapkan pada kasus baru,
tetapi kasus pajanan dahulu dan pajanan jangka panjang masih bisa
meninggal. Kapanpun angka fatalitas kasus dipakai, akan lebih baik
jika pernyataan yang berkaitan dengan elemen waktu juga disertakan.
Jika angka fatalitas kasus diterapkan pada limbah kimia dan limbah
berbahaya, atau pada pajanan terjhadap kesehatan kerja, dimensi
waktu memiliki beberapa kelemahan dan mungkin beragam. Pajanan
pekerjaan atau zat kimia selain dapat menyebabkan kematian akut
juga dapat menyebabkan kekambuhan penyakit kronis yang
mengakibatkan kematian ditahun mendatang. Pada angka fatalitas
kasus, pembilangnya mencakup jumlah total kematian akibat penyakit
tertentu dalam periode waktu tertentu. Penyebutnya mencakup total
jumlah kasus yang terjadi dalam periode waktu yang sama.
Angka fatalitas kasus (1)=
x 100
Angka fatalitas kasus (2)=
x 100
X 1.000
Populasi di area dalam periode waktu tertentu
(0,50 adalah proporsi. 50% adalah persentase)
= 50% yang sakit
= 0,50x100
= 40 dibagi dengan 80
80 total kasus campak
Jumlah angka kematian selama periode waktu 12 bulan tertentu
X 1.000
Jumlah penduduk pada pertengahan periode waktu
= 858,0
X 100.000
2.134.000
248.709.873
X 100.000
Total rata-rata populasi pada tahun tersebut
Jumlah kematian anak usia kurang dari 1 tahun dalam satu
tahun
X 1.000
Jumlah kematian anak usia kurang dari 1 tahun dalam satu
tahun
Jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama
X 100.000
Populasi total
usia kurang dari 1 tahun
= 10,4
28.013
X 1.000
Jumlah kematian bayi berusia di bawah 28 hari
X 1.000
Jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama
Jumlah kematian bayi antara usia 28 hari sampai 1 tahun
X 1.000
Jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama
Jumlah kematian janin 28 minggu atau lebih gestasi+kematian
pasca lahir (7 hari)
Periode I
Total kematian janin + lahir hidup dalam periode waktu yang
sama
Jumlah kematian janin 20 minggu atau lebih gestasi+kematian
pasca lahir (7 hari)
Periode II
Total kelahiran (lahir mati dan lahir hidup) dalam periode waktu
yang sama
Jumlah kematian janin 28 minggu atau lebih gestasi+kematian
pasca lahir (7 hari)
WHO
Total kelahiran hidup dalam tahun itu
Jumlah kematian janin dalam satu periode waktu (1 tahun)
Total kematian janin + lahir hidup dalam periode waktu yang
sama
Jumlah kematian janin setelah 28 minggu atau lebih gestasi
Jumlah total kelahiran hidup pada periode waktu yang sama (1
tahun)
Jumlah kematian janin dalam periode waktu tertentu (1 tahun)
Jumlah total kelahiran hidup pada periode waktu yang sama (1
tahun)
Jumlah aborsi yang dilakukan per tahun
Jumlah total perempuan usia 15-44 tahun di tahun yang sama
Jumlah kematian akibat penyebab saat nifas dalam tahunda
populasi tertentu
Jumlah total kelahiran hidup pada periode (1 tahun) dan populasi
yang sama
Perkiraan kematian
Kematian hasil observasi akibat penyebab khusus
Perkiraan kematian akibat penyebab yang sama
Jumlah kematian anak usia 1-14 tahun pada kelompok yang
ditentukan
Total anak usia 1-14 tahun dalam periode yang sama
Jumlah kematian lansia usia 55+ dipedesaan pada tahun
tertentu
Rata-rata populasi lansia dipedesaan dalam periode yang sama
(1tahun)
Total kematian dalam populasi yang sama
Angka kematian akibat penyebab/penyakit tertentu
Jumlah kematian akibat penyakit tertentu dalam subkelompok pada
tahun tertentu
Total kematian dalam populasi/subkelompok pada periode yang sama
(1tahun)(populasi berisiko)
Menurut penyebab
Jumlah kematian pada penyakit tertentu pada tahun tertentu
Jumlah kasus terdiagnosis pada periode waktu yang sama
Jumlah kematian pada penyakit atau penyebab tertentu
Jumlah kasus yang terjadi pada periode waktu yang sama