UJI PROTEIN (KELAS XII) Tujuan : 1. Mengetahui adanya ikatan peptida dalam protein dengan tes biuret. 2. Mengetahui adanya inti benzena dengan uji Xanthoproteat. 3. Mengetahui adanya ikatan belerang (S) dengan uji Timbal asetat. Alat dan Bahan : Alat dan Bahan Gelas kimia Agar-agar Pipet tetes Gelatin Tabung reaksi Kapas Penjepit tabung Larutan Tembaga (II) asetat 1% (CuSO 4 ) Kaki 3 dan kasa Larutan Natrium hidroksida 6 M (NaOH) Spatula kaca Larutan Natrium hidroksida 3 M (NaOH) Gelas Ukur Larutan Timbal (II) asetat {Pb (CH 3 COO) 2 } Susu Larutan CH 3 COOH 3 M Cara Kerja : 1. Uji biuret Jika positif (+) akan berwarna ungu. Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan ± 2-3 tetes CuSO 4 . Kemudian masukkan 1 ml NaOH 0,1 M. amati perubahan yang terjadi. Ulangi cara kerja tersebut menggunakan susu, gelatin, agar- agar, dan kapas. Bila ada yang tidak larut setelah ditambahkan NaOH, panaskan dahulu beberapa menit hingga semua larut, lalu dinginkan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UJI PROTEIN (KELAS XII)
Tujuan :
1. Mengetahui adanya ikatan peptida dalam protein dengan tes biuret.2. Mengetahui adanya inti benzena dengan uji Xanthoproteat.3. Mengetahui adanya ikatan belerang (S) dengan uji Timbal asetat.
Alat dan Bahan :
Alat dan BahanGelas kimia Agar-agarPipet tetes GelatinTabung reaksi KapasPenjepit tabung Larutan Tembaga (II) asetat 1% (CuSO4)Kaki 3 dan kasa Larutan Natrium hidroksida 6 M (NaOH)Spatula kaca Larutan Natrium hidroksida 3 M (NaOH)Gelas Ukur Larutan Timbal (II) asetat {Pb (CH3COO)2}Susu Larutan CH3COOH 3 M
Cara Kerja :
1. Uji biuret
Jika positif (+) akan berwarna ungu.
Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan ± 2-3 tetes CuSO4. Kemudian masukkan 1 ml NaOH 0,1 M. amati perubahan yang terjadi.
Ulangi cara kerja tersebut menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas. Bila ada yang tidak larut setelah ditambahkan NaOH, panaskan dahulu beberapa menit hingga semua larut, lalu dinginkan.
1. Tes Xanthoproteat
Untuk mendeteksi ada tidaknya inti benzena.
Jika positif (+) berwarna kuning jingga.
Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 tetes HNO3 pekat, panaskan selama ± 2 menit. Kemudian dinginkan, setelah dingin masukkan NaOH 6 M tetes demi tetes hingga berlebih. Amati perubahan yang terjadi.
Ulangi cara kerja tersebut dengan menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas.
1. Uji Timbal asetat
Untuk menguji ada tidaknya ikatan belerang (S).
Jika positif (+) akan berwarna kehitaman.
Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 0,5 ml NaOH 6 M dan panaskan ± 2 menit. Kemudian dinginkan, setelah itu masukkan 2 ml CH3COOH 3 M. tutup tabung reaksi dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan Pb(CH3COO)2. Panaskan ± 2 menit. Amati perubahan yang terjadi.
Ulangi langkah kerja tersebut menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas.
Hasil Pengamatanm :
Bahan Uji Biuret Uji Xanthoproteat Uji Timbal asetatPutih telur Ungu (+) Oranye (+) Tidak hitam (-)Susu Ungu (+) Oranye (+) Hitam (+)Gelatin Ungu (+) Kuning (+) Hitam (+)Agar-agar Ungu (+) Oranye (+) Hitam (+)Kapas Biru (-) Putih bening (-) Hitam (+)
Kesimpulan :
1. Ikatan peptida bereaksi dengan larutan biuret akan berwarna ungu. Sedangkan yang tidak berwarna ungu berarti mengandung glikosida.
2. Inti benzena bereaksi dengan larutan Xanthoproteat akan berwarna kuning jingga.3. Ikatan S bereaksi dengan larutan Timbal asetat akan berwarna hitam pada kertas saring.
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
REAKSI UJI PROTEIN
NAMA : RR.DYAH RORO ARIWULAN
NIM : H 411 10 272
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : ASMAN KUMIK
HARI/TANGGAL : RABU/26 OKTOBER 2011
LABORATORIUM BIOKIMIAJURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya
unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Sifat-sifat dan fungsi
protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein dalam
organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan
pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai
zat antibodi.
Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam
tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai
biokatalisator.
Kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein,
misalnya pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein
nabati.
Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami.
Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein sederhana.
Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang dikenal sebagai gugus
prostetik di samping kerangka utama asam amino.
Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa
yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya
perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang
tidak disertai dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi
khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda
antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein (albumin)
dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu sama dengan pereaksi uji
lainnya.
Untuk membuktikan kebenaran teori tersebut maka dianggap penting melakukan
percobaan ini
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan menguji kandungan protein dalam senyawa sampel.
1.2.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengidentifikasi adanya protein dengan tes biuret.
2. Untuk mengidentifikasi adanya protein dengan tes pengendapan logam.
3. Untuk mengidentiikasi adanya protein dengan tes pengendapan dengan alkohol.
1.3 Prinsip Percobaan
Reaksi Biuret Ikatan peptida yang menyusun protein dalam suasana basa akan berwarna
ungu dengan Cu. Pengendapan dengan Logam Reaksi ion logam dengan protein mengakibatkan
terjadinya endapan. Pengendapan dengan Alkohol menyebabkan penurunan kelarutan protein
akibat penambahan pelarut organik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil penyusunnya yang
disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu, dengan jumlah dan struktur tertentu.
Molekul-molekul ini merupakan bahan pembangun sel hidup. Protein yang paling sederhana
terdiri atas 50 asam amino, tetapi ada beberapa protein yang memiliki ribuan asam amino. Hal
yang terpenting adalah ketidakhadiran, penambahan, atau penggantian satu saja asam amino
pada sebuah struktur protein dapat menyebabkan protein tersebut menjadi gumpalan molekul
yang tidak berguna. Setiap asam amino harus terletak pada urutan yang benar dan struktur yang
tepat (Poedjiadi, 1994).
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus menjadi
asam-asam amino, yang diabsorsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil
oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel
tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan
untuk biosintesis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat
masuk kedalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh dimana
terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun
yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk
digunakan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel
(Poedjiadi, 1994).
Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus
amino dan gugus hidroksil. Jumlah asam amino yang terdapat di alam ada beratus – ratus
jumlahnya, namun yang diketahui ikut membangun protein hanya sekitar 20 macam. Sifat asam
amino antara lain memiliki titik leleh di atas 200 °C, larut dalam senyawa polar dan tidak larut
dalam senyawa nonpolar serta memiliki momen dipol yang besar (Anonim a, 2011).
Beberapa Reaksi Uji Protein (Page, 1989) :
A. Percobaan berdasarkan reaksi warna:
1) Percobaan kadar-N
Kapur natron, yaitu campuran NaOH dan Ca(OH)2 dalam tabung reaksi dengan larutan
protein dipanaskan. Keluarlah Amoniak dan Amina.Lakmus merah yang dibasahi
menjadi biru.
2) Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein. Setelah
dicampur terjadi pengendapan putih yang dapat berubah menjadikuning apabila
dipanaskan.. reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti Benzen yang terdapata pada
molekul protein. Jadi, reaksi ini positif untuk protein, fenilalanin dan triptofan. Kulit kita
bila kena asam nitrat berwarna kuning, itu juga karena terjadi reaksi xantoprotein ini.
3) Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, apabila
pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang
dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk
fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang
berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan reaksi positif.
4) Reaksi Biuret
Larutan Protein + NaOH + CuSO4 lembayung Berlaku untuk
senyawaan yang mempunyai jumlah ikatan peptida > 1. Reaksi ini dapat dipakai untuk
penentuan protein secara kualitatif dan kuantitatif.
Beberapa reaksi uji terhadap protein, tes biuret merupakan salah satu cara untuk
mengidentifikasi adanya protein, dalam larutan basa biuret memberikan warna violet dengan
CuSO4 karena akan terbentuk kompleks Cu2+ dengan gugus CO dan gugus NH dari rantai peptida
dalam suasana basa. Pengendapan dengan logam diketahui bahwa protein mempunyai daya
untuk menawarkan racun. Salting out, apabila terdapat garam-garam anorganik alam presentase
tinggi dalam larutan protein, maka kelarutan protein akan berkurang, sehingga mengakibatkan
pengendapan. Pengendapan dengan alkohol, penambahan pelarut organik seperti aseton atau
alkohol akan menurunkan kelarutan protein pada kedudukan dan distribusi dari gugus hidrofil
polar dan hidrofob polar di dalam molekul hingga menghasilkan protein yang dipol (Tim Dosen
Kimia, 2011).
Fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses
pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam tubuh kita. Di
bawah ini beberapa fungsi protein yaitu (Anonim b, 2011):
a. Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti
replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam
sistem biologis.
b. Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh
protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan
mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen
utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
c. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein
berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat
mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti