I. Nomor Percobaan : 02 II. Nama Percobaan : Reaksi uji terhadap protein III. Tujuan Percobaan : Untuk menguji kandungan yang terdapat di dalam protein. IV. Landasan Teori : Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu 2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning. Protein mengandung asam amino berinti benzen, jika ditambahkan asam nitrat pekat akan mengendap dengan endapan berwarna putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan warnanya akan berubah Nursa’id Fitria Page 1
34
Embed
Laporan tetap biokim 1 (reaksi uji terhadap protein)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Nomor Percobaan : 02
II. Nama Percobaan : Reaksi uji terhadap protein
III. Tujuan Percobaan : Untuk menguji kandungan yang terdapat
di dalam protein.
IV. Landasan Teori :
Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada
pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan
berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif
terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas
atau dipeptida.
Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas
akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu.
Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Protein mengandung asam amino berinti benzen, jika ditambahkan asam
nitrat pekat akan mengendap dengan endapan berwarna putih yang dapat berubah
menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana
basa akan terionisasi dan warnanya akan berubah menjadi lebih tua atau jingga.
Rekasi ini didasarkan pada uji nitrasi inti benzena yang terdapat pada mulekul
protein menjadi senyawa intro yang berwarna kuning
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa.
Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan
ada yang sukar larut. Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti
eter dan kloroform. Apabila protein dipanaskan atau ditambah etanol absolut, maka
protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini disebabkan etanol menarik mantel
air yang melingkupi molekul-molkeul protein.
Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik
pelarutnya.
Nursa’id Fitria Page 1
Protein seperti asam amino bebas memiliki titik isoelektrik yang berbeda-
beda. Titik Isoelektrik (TI) adalah daerah pH tertentu dimana protein tidak
mempunyai selisih muatan atau jumlah muatan positif dan negatifnya sama,
sehingga tidak bergerak ketika diletakkan dalam medan listrik. Pada pH isoelektrik
(pI), suatu protein sangat mudah diendapkan karena pada saat itu muatan listriknya
nol.
Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat
bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Disamping berat molekul yang
berbeda-beda, protein mempunyai sifat yang berbeda-beda pula. Ada protein yang
mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang tidak larut dalam air. Rambut dan kuku
adalah suatu jenis protein yan tidak larut dalam air dan tidak mudah bereaksi,
sedangkan protein yang dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan mudah
bereaksi (Anna P, 1994).
Meskipun tidak ada sistem klasifikasi yang biasa diterima secara universal,
protein dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan, bentuk, fungsi biologi serta
struktur tiga dimensinya. Setelah system dengan pemakaian terbatas pada ilmu
biokimia klinik membedakan “albumin”, “globulin”, “histon”, dan lain-lain.
Berdasarkan kelarutannya dalam larutan garam akueso. Protein dapat pula
diklasiikasikan berdasarkan bentuk keseluruhannya. Jadi, protein globular (missal,
banyak enzim) mempunyai rantai polipeptida yang berpilin serta terlipat secara padat
rasionya tidak lebih dari 3-4. Protein pibrosa memiliki rasio aksial lebih besar dari 10
(Robert K, ).
Fungsi dari protein dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berikut ini,
yaitu (Jan Koolman-Klaus,) :
1. Membentuk dan empertahankan struktur.
Protein struktur bertanggung jawab terhadap stabilitas mekanik dari organ
dan jaringan.
2. Transport.
Protein transport yang terkenal adalah hemoglobin dari eritrosit yang sangat
diperlukan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida antara paru-paru dan
jaringan. Di dalam plasma darah juga ditemukan sejumlah protein dengan fungsi
transport. Albumin serum mengangkut asam lemak bebas dan bilirubin. Kanal ion
Nursa’id Fitria Page 2
dan protein membrane integral lainnya mengatur transport dari ion-ion dan metabolit
melalui membran biologik.
3. Perlindungan dan pertahanan.
Sistem imun melindungi organisme dari penyebab penyakit dan substansi
yang asing bagi tubuh. Contohnya ialah imunoglobulin G sebagai komponen yang
penting.
4. Pengendali dan pengatur.
Pada rantai sinyal biokimiawi protein-protein bekerja sebagai pembawa
sinyal maupun sebagai reseptor hormon. Sebagi contoh adalah kompleks antara
hormon insulin dan reseptor insulin. Protein yang berikatan dengan DNA
mempunyai peranan yang menentukan pada regulasi metabolisme zat-zat antara
diferensiasi suatu jaringan dan organ.
5. Katalisator.
Enzim merupakan kelompok yang sangat besar dengan protein yang beribu-
ribu. Enzim yan kecil mempunyai berat molekul sekitar 10-15 kDa, yang sedang
sekitar 100 kDa, dan yang terdiri dari 12 subunit mencapai ukuran lebih dari 500
kDa.
6. Pergerakan.
Aktin dan myosin bersama-sama bertanggung jawab pada kontraksi otot dan
peristiwa gerak lainnya.
7. Penyimpanan.
Pada benih-benih tumbuh-tumbuhan dijumpai protein cadangan khusus yang
juga penting untuk kebutuhan makanan manusia.
Sangat luar biasa pula bahwa semua protein di dalam semua makhluk, tanpa
memandang fungsi dan aktivitas biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang
sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai
aktivitas biologi. Lalu apakah yang memberikan aktifitas enzimnya, protein lain
aktivitas hormon, dan lain lagi aktivitas antibody? Bagaimana kimiawi protein-
protein ini berbeda? Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena
masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino
merupakan abjad struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam
jumlah deret yang hamper tidak terbatas, untuk membuat berbagai porotein dalam
jumlah yang hamper tidak terbatas pula (Albert L, 1982).
Nursa’id Fitria Page 3
Berdasarkan fungsinya, protein dapat digolongkan dalam bentuk enzim
(ribonuklease, tripsin), protein transport (hemoglobin, albumin serum, mioglobin,
lipoprotein), protein nutrient dan penyimpanan (gliadin = gandum, ovalbumin =