Top Banner

of 24

UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNGAL ALAMIAH

Jul 07, 2018

Download

Documents

Fabrian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    1/24

    UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE,

    LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI

    DAN ANTIFUNGAL ALAMIAH

    Fabrian Charli N!"r#h#

    $%&'

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    2/24

    BAB I

    (ENDAHULUAN

    Metabolit sekunder tanaman merupakan produk metabolisme yang tidak 

     bersifat esensial dan dapat berfungsi sebagai antibakteri, antifungi dan antiparasit.

    Maka dari itu, metabolit sekunder yang berasal dari tanaman sangat berpotensi

    untuk dimanfaatkan sebagai obat herbal alami. Beberapa jenis tanaman di

    Indonesia yang mengandung metabolit sekunder yang berfungsi sebagai

    antibakteri adalah senyawa  piperine (alkaloid) dari sirih merah yang dapat

    menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit  Lactobacillus sp.,

     Micrococcus sp., E. coli, E. faecalis (Ghoshal et al ., 1!) dan senyawa anthemic

    acid (fenolik) dari chamomile yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri

     patogen M. tuberculosis, S. typhimurium, dan S. aureus (Bose, 1"#).

    Berbagai metabolit sekunder seperti caffeic acid (terpenoid) dari thyme

    ($ild, 1%) dan  pulegone serta  piperitone oxide dari  Mentha suaveolens

    (&ietrella et al ., '11) berperan penting sebagai antifungi (antijamur) yang dapat

    menghambat pertumbuhan jamur patogen seperti mucosal candidiasis dan

     Aspergillosis. elain itu, *ahe ( Zingiber officinale), lengkuas ( Alpinia galanga)

    dan teh hijau (Camellia sinensis) diketahui mengandung berbagai metabolit

    sekunder seperti senyawa fenolik, fla+onoid dan senyawasenyawa lainnya yang

     bersifat sebagai antibakteri dan antifungi sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan

    sebagai obat antibiotik alamiah (-ijaya et al ., 1").

    &enelitian ini bertujuan untuk mempelajari mengenai akti+itas antibakteri

    dan antijamur (antifungi) dari ekstrak jahe, lengkuas, dan teh hijau menggunakan

     pelarut etanol, air dan etil asetat untuk dapat dibuktikan potensinya sebagai

    sumber senyawa antibiotik alami yang potensial.

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    3/24

    BAB II

    TINJAUAN (USTAKA

    alam tanaman terkandung banyak senyawa biokimia dan senyawa anti

     bakteri terutama dalam tanaman obat, seperti lengkuas, jahe, dan teh. /andungan

     biokimia ini kemudian dimanfaatkan untuk dapat mengobati penyakit yang

    disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, bahkan dapat juga digunakan untuk 

    mengobati berbagai ma0am penyakit. Beberapa jenis tanaman rempah seperti

    lengkuas, ken0ur, kunir, kunyit, dan jahe memiliki bentuk yang tidak jauh

     berbeda. anaman rempah tersebut dikelompokkan ke dalam anggota dalam famili

     Zingiberaceae. &ada lengkuas ( Alpinia galanga 2.), bagian yang sering

    dimanfaatkan dari tanaman ini adalah akar rimpangnya ($ohlmuth, '#).

    3impang lengkuas mengandung lebih kurang 1 4 minyak atsiri berwarna

    kuning kehijauan yang terutama terdiri dari metilsinamat %# 4, sineol ' 4 5 6 4,

    eugenol, kamfer 1 4, seskuiterpen, 7pinen, galangin, basonin, alpinen, dan lainlain.

    elain itu rimpang juga mengandung resin yang disebut galangol, kristal berwarna

    kuning yang disebut kaemferida dan galangin, kadinen, heksabidrokadalen hidrat,

    kuersetin, amilum, beberapa senyawa fla+onoid dan lainlain. enyawa transkofineril

    diasetat yang dikandung dalam lengkuas mampu menghambat pembentukan tumor.

    3impang lengkuas biasanya dimanfaatkan untuk membantu mengatasi rematik,

     bronkhitis, paruparu, mempermudah pengeluaran angin dari dalam tubuh, diare,

    mual, dan meningkatkan nafsu makan. anaman lengkuas dapat dibedakan menjadi

    lengkuas merah dan putih. 2engkuas putih banyak digunakan sebagai rempah atau

     bumbu dapur untuk membuat masakan sedangkan yang banyak digunakan sebagai

    obat adalah lengkuas merah. /hasiatnya yang sudah dibuktikan se0ara ilmiah melalui

     berbagai penelitian adalah sebagai anti jamur. &arutan rimpang lengkuas kerap

    digunakan sebagai obat penyakit kulit, terutama yang disebabkan oleh jamur, seperti

     panu, kurap, dan lain sebagainya. 8fek farmakologi ini umumnya diperoleh dari

    rimpang yang mengandung senyawa basonin, eugenol, galangan, dan galangol

    (inaga, '1%).

    *ahe ( Zingiber officinale (2.)  Rosc.) mempunyai kegunaan yang 0ukup

     beragam antara lain sebagai rempah, minyak atsiri, pemberi aroma dan digunakan

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    4/24

    sebagai obat. Berdasarkan bentuk, warna dan ukuran rimpang terdapat tiga jenis jahe

    yang dikenal masyarakat umum, yaitu jahe putih besar, jahe putih ke0il, dan jahe

    merah. Menurut penelitian 9ernani dan 9ayani ('1), jahe merah mempunyai

    kandungan kandungan pati ("', 4), minyak atsiri (6, 4), dan ekstrak yang larut

    dalam alkohol (,6 4) lebih tinggi dibandingkan jahe putih. /omponen utama dari

     jahe segar adalah senyawa homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol.

    Gingerol merupakan senyawa yang sangat tidak stabil dan dengan adanya panas atau

    suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol (2ee et al ., '#).

    anaman jahe yang paling banyak digunakan adalah bagian rimpangnya.

    Berdasarkan efek farmakologisnya, jahe merah memiliki manfaat untuk melan0arkan

    sirkulasi darah, mengobati rematik, sakit gigi, mengurangi kolesterol, meningkatkan

    sistem kekebalan tubuh, mual, demam, menghangatkan tubuh, anti radang dan

     penambah nafsu makan. /andungan senyawa kimia dari jahe merah terdiri dari

    gingerol, :ingeron, dan shogaol. elain itu jahe merah mengandung 1 6 4 minyak 

    atsiri dan % ;." 4 oleoresin. /andungan minyak atsiri berperan menimbulkan aroma

     pedas pada jahe dan oleoresin berperan menimbulkan rasa pedas. Berbagai manfaat

    yang terkandung dalam jahe disebabkan adanya kandungan berbagai senyawa aktif,

    seperti minyak atsiri, :ingiberena (:ingerona), :ingiberol, kamfena, lemonin,

     bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin. Bahanbahan tersebut

    merupakan sumber bahan baku penting untuk industri farmasi (ehat3aga, '16).

    /onsentrasi gingerol dari jahe kering akan berkurang dibandingkan dalam

     jahe segar, sedangkan shogaol akan meningkat. /omponen lainnya yang terkandung

    dalam jahe adalah senyawa ingeneol, dan bersama shogaol, keduanya mempunyai

    akti+itas sebagai anti+irus. enyawa gingerol telah terbukti mempunyai akti+itas

    sebagai antipiretik, antitusif, hipotensif, anti inflamasi, analgesik, antitumor,

    antikanker, antioksidan, dan anti jamur. enyawa :inger:one yang terdapat dalam

     jahe sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri  Escherichia coli

     penyebab diare. Gingerol mempunyai akti+itas antibakteri untuk mulut dan gusi.

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    5/24

    eh hijau merupakan kelompok dari !heaceae, spesies Camelia sinensis 2.

    eh hijau memiliki kandungan biokimia utama katekin atau polifenol teh. /atekin teh

     bersifat anti bakteri (bakteri dan +irus), antioksidan, antiradiasi, antiinflamasi,

    melan0arkan sekresi air seni, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. /atekin

    merupakan kelompok utama dari substansi teh hijau dan paling berpengaruh terhadap

    seluruh komponen teh. alam pengolahannya, senyawa tidak berwarna ini, baik 

    langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan sifat produk teh, yaitu dari segi

    rasa, warna, dan aroma. /andungan lain yang terdapat dalam teh, di antaranya

    fla+anoid, alkaloid, klorofil, protein dan asamasam amino, asam organik, resin,

    +itamin, dan mineral (u:uki et al. '1').

    /eefektifan akti+itas antibakteri dari teh ditentukan dari jenis teh yang

    ditentukan proses fermentasi teh, bakteri yang diuji, dan metode ektraksi teh.

    ebagian besar senyawa aktif polifenol tersusun atas katekin. /atekin ini terdiri dari

    empat ma0am, yaitu epikatekin (8?), epigallokatekin (8G?), epikatekin6gallat

    (8?G), dan epigallokatekin6gallat (8G?G). ari keempat ma0am, senyawa katekin

    ini yang paling banyak adalah senyawa epigallokatekin6gallat (8G?G), yang

    komposisinya lebih dari "4 dari total keseluruhan katekin. /atekin pada teh hijau

    ini bermanfaat untuk terdapat '" 4 dari berat kering daun teh. 8pigallokatekin6

    gallat (8G?G) merupakan salah satu dari keempat ma0am katekin yang paling

     banyak terdapat dalam teh (iwari et al. '" > ?hen et al. '1).

    &elarut ( solvent ) organik yang digunakan untuk mengekstrak senyawa kimia

    dari sampel umumnya dibedakan berdasarkan kelarutannya atau polaritasnya, yaitu

    larutan polar, semi polar, dan non polar. &olaritas dari suatu senyawa dijelaskan dalam

    dua istilah, yaitu momen dipol dan konstanta dielektrik. ipol adalah dua muatan

    yang berbeda yang terdapat pada molekul suatu :at gaya tarik menarik antar molekul.

    Gaya tarikmenarik berkaitan dengan sifat fisis :at yaitu titik 0air, titik didih, rapatan,

    dan kelarutan (9unt, '16).

    2arutan yang memiliki polaritas yang tinggi 0enderung memiliki titik didih

    yang tinggi karena kekuatan antar molekul lebih kuat pada pelarut polar, sehingga

    membutuhkan energi yang banyak untuk menghan0urkan kekuatan antar molekuler.

    &elarut polar memiliki tingkat kepolaran yang lebih tinggi, 0ontohnya. air, metanol,

    etanol, dan asam asetat. itik didih air 1 @?, metanol !" @?, etanol ; @?, dan asam

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    6/24

    asetat 11# @?. &elarut semi polar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah

    daripada pelarut polar, 0ontohnya aseton, etil asetat, dan kloroform. itik didih aseton

    "! @?, etil asetat ;; @?, dan kloroform !1 @?. edangkan pelarut non polar 

    merupakan pelarut yang hampir sama sekali tidak polar, 0ontohnya heksana, dan

    dietil eter. itik didih heksana ! @?, dan dietil eter 6" @? (9unt, '16A 0ribd In0,

    '1%).

    alam tujuan untuk mengektraks sampel yang sudah dilarutkan dengan

     pelarut organik, dapat dilakukan berbagai ma0am metode ektraksi, seperti dengan

    menggunakan maserasi, perkolasi, refluks, sohlet, distilasi uap, dan ektraksi

    ultrasonik. 8kstraksi adalah proses pemisahan suatu atau beberapa :at dari suatu

     padatan atau 0airan dengan bantuan pelarut organik. ujuan utama dari proses

    ektraksi adalah pemisahan :at:at aktif atau senyawa kimia yang diinginkan dari

    sampel. 8kstraksi biasa digunakan untuk memisahkan dua :at berdasarkan perbedaan

    kelarutan (Mahdi > Cltikriti, '1).

    Maserasi merupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan

     beberapa kali pengo0okkan yang dilakukan pada suhu ruangan. &ada dasarnya,

    sampel direndam dalam pelarut dan sesekali dilakukan pengo0okkan, perendaman

    dilakukan selama '% jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut yang baru.

    &erkolasi merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna

    (exhaustive extraction" dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai se0ara lambat

     pada sampel dalam suatu perkolator. 3efluks merupakan ekstraksi dengan pelarut

    yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah

     pelarut tertentu, dengan adanya pendingin balik (kondensor), biasa dilakukan tiga

    sampai lima kali pengulangan pada residu pertama (Mahdi > Cltikriti, '1).

    &ada metode ekstraksi sohlet, sampel yang sudah dihan0urkan dimasukkan

    ke dalam kertas saring dan dimasukkan ke dalam tabung ka0a yang di dalamnya

    sudah terdapat pelarut. Metode ini merupakan ekstraksi yang umum digunakan untuk 

    ekstraksi senyawa dari sampel padat. &elarut polar, semi polar dan non polar dapat

    digunakan untuk mengekstraksi sampel padat dengan menggunakan metode ini.

    &rinsip kerja sohlet adalah ekstraksi berkelanjutan dengan menggunakan pelarut

    yang jumlahnya relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Metode ekstraksi

    dengan menggunakan sohlet memerlukan waktu yang lama, efisiensi ektraksi yang

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    7/24

    tinggi, dan tidak 0o0ok digunakan untuk ekstraksi senyawa organik yang suhunya

    tidak stabil (?hemo, '6).

    8ktraksi ultrasonik menggunakan getaran ultrasonik untuk ektraksi sampel

    dengan pelarut polar yang terdapat di ultrasonic bath. Dmumnya digunakan untuk 

    ektraksi senyawa kimia dari sample padat karena metodenya yang sederhana.

    istilasi uap digunakan pada 0ampuran senyawasenyawa yang memiliki titik didih

    men0apai ' @? atau lebih. istilasi uap dapat digunakan untuk 0ampuran yang

    tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. ?ampuran

    dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam 0ampuran dan mungkin ditambah

     juga dengan pemanasan. Dap dari 0ampuran akan naik ke atas menuju ke kondensor 

    dan akhirnya masuk ke labu distilat (eidel, '1').

    Cdapun beberapa ma0am metode pemisahan 0ampuran antara pelarut dengan

    ekstrak yang diinginkan, di antaranya filtrasi, dekantasi, setrifugasi, distilasi, dan

    e+aporasi. ujuan dari pemisahan ini untuk mendapatkan hasil pelarut dan ekstrak 

    dalam wadah yang terpisah, berdasarkan karakterisasi fisiknya. =iltrasi adalah metode

     pemisahan yang digunakan untuk memisahkan 0airan dan padatan yang tidak larut

    dengan menggunakan penyaring berdasarkan perbedaan ukuran partikel. ekantasi

    dilakukan dengan 0ara menuang 0airan se0ara perlahanlahan, dan padatan akan

    tertinggal di dalam wadah tersebut, namun hasilnya kurang efektif. Metode jenis ini

    sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan

     jumlah 0ampurannya lebih sedikit. istilasi adalah metode pemisahan 0ampuran :at

    0air dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih (Mustafa, '16).

    etelah ekstrak sampel didapatkan, maka dilakukan metode pemisahan

    ekstrak dengan menggunakan metode rotary evaporator. &rinsip kerja dari metode ini

    adalah dengan memisahkan ekstrak dari 0airan pelarutnya dengan pemanasan yang

    diper0epat oleh putaran dari labu alas bulat, pelarut dapat menguap "1 E? di bawah

    titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. engan

     bantuan pompa +akum, uap larutan pelarut akan menguap naik ke kondensor dan

    mengalami kondensasi menjadi molekulmolekul 0airan pelarut murni yang

    ditampung dalam labu alas bulat penampung (leimat, '1').

    Candida albicans (dapat diartikan juga sebagai monilia) merupakan salah satu

     jenis fungi yang dapat menyebabkan penyakit pada kulit, tenggorokan, genital, mulut,

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    8/24

    dan darah. C. albicans dapat menjadi agen penyakit infeksi bila terjadi pertumbuhan

    yang berlebihan karena keaadaan lingkungan yang memungkinnya untuk bertumbuh.

    C. albicans umumnya hidup di kulit atau mukus membran tanpa menyebabkan

    infeksi. Bila pertumbuhannya berlebihan dapat menyebabkan gejala penyakit,

    tergantung dari bagian tubuh yang diinfeksi. Infeksi yang ditimbulkan

    mikroorganisme ini dapat disebut juga dengan  yeast infection atau candidiasis

    moniliasis (9ealth ?entral, '1%).

     Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang hidup dalam usus

    manusia.  E. coli dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen di saluran

     pen0ernaan dan membantu pembusukan sisasisa makanan dalam usus besar.

    ebagian besar bakteri E. coli merupakan bekteri baik ) E. Coli yang tidak berbahaya

    dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi +itamin /. Cdapula bakteri

    8.0oli yang merugikan tipe F1";9;, dapat mengakibatkan kera0unan makanan yang

    serius pada manusia yaitu diare berdarah, dan bila berlanjut akan menyebabkan gagal

    ginjal, yang dikenal dengan nama hemolytic uremic syndrome (Medi0al Hews oday,

    '1%).

    alam menguji akti+itas anti bakteri, dapat digunakan menggunakan agar 

    difussion methods, yang dapat dibedakan menjadi metode paper disc ataupun #ell 

    diffusion. &arameter ada atau tidaknya mikroba dapat dilihat dari akti+itas

    mikroba yang dapat men0erna medium, dan ditandai dengan :ona bening. Metode

     paper disc merupakan metode dimana  paper disc diletakkan di atas permukaan

    medium agar bakteri, lalu diberikan senyawa antibakteri atau senyawa yang akan

    diuji keberadaan akti+itasnya. Metode ini membutuhkan +olume sampel sangat

    sedikit, dan efektif karena tingkat absorbansi dari  paper disc itu sama asalkan

    ukuran  paper disc nya sama. edangkan untuk metode #ell diffusion, perlu

    melubangi medium agar untuk membentuk #ell , dan kemudian senyawa anti

     bakteri dimasukkan ke dalamnya. /edua metode ini samasama perlu diinkubasi

    agar dapat diketahui akti+itas anti bakterinya (-algas et al. ';).

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    9/24

    BAB III

    METODE

    $)& Ala* +an Bahan

    Clat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sohlet, rotary

    e+aporator, heater, o+en, erlenmeyer, 0orong, blender, timbangan meja,  spreader ,

    0awan petri, gelas ukur, pisau, mesin autoklaf, inkubator, pinset, pipet mikro,

    spiritus, ose, kertas saring dan tips.

    Bahan yang digunakan adalah  paper dis$ , ampicillin (1! gJ m2), 14

    fungiderm, air, etanol !4, etil asetat, lengkuas, jahe, teh hijau, benang, medium

     Luria %roth (2B), dekstrosa, yeast extract , pepton, bacteriological agar , medium

     &utrient Agar (HC), medium  'otato (extrose Agar (&C), alumunium  foil ,

    +aselin, dan alkohol ;4.

    $)$ Cara Kra

    $)$)& (r-ia.an Sa/.l

    /ulit permukaan lengkuas, jahe, dan teh hijau dibersihkan menggunakan

    air, lalu dipotong dengan pisau hingga berukuran ke0il. &otongan sampel

    dihan0urkan dengan mesin blender lalu disebarkan pada nampan. ampel

    dikeringkan selama 6% hari dalam inkubator bersuhu "@?.

    $)$)$ E0-*ra0-i +n"an S#1hl*

    ampel ditimbang sebanyak 1' gram (!,;" gram untuk lengkuas) dengan

    timbangan meja lalu dibungkus dengan kertas saring yang diikat juga dengan

     benang. Masingmasing sampel disiapkan sebanyak 6 bungkus dengan berat yang

    sama. &elarut berupa air, etanol, dan etil asetat dimasukan ke dalam labu bundar 

    sebanyak 1# ml. ampel dimasukan ke dalam thimble dan +aselin dioleskan pada

    kedua ujung sohlet. Bagian atas sohlet dihubungkan dengan kondensor dan

     bagian bawah sohlet dihubungkan dengan labu bundar. Cir dialirkan se0ara

     perlahan melalui kondensor dan heater dijalankan pada inter+al ; selama K%"

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    10/24

     jam hingga sampel terekstrak sebanyak 6 kali. 9asil ekstraksi pada labu bundar 

    dipindahkan ke dalam labu takar " ml.

    $)$)2 (/i-ahan (lar!* +an E0-*ra0 Ka-ar

    Dntuk pelarut air, hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam wadah tahan panas

    dan dipanaskan menggunakan heater pada suhu ' @?. Dntuk pelarut etanol dan

    etil asetat,  Rotary evaporator dihubungkan dengan labu bundar kosong untuk 

    menampung pelarut yang akan dipisahkan dari sampel. 8kstrak dimasukan ke

    dalam labu bundar dan dihubungkan ke alat rotary evaporator . Rotary evaporator 

    diturunkan hingga labu bundar berisi sampel menyentuh air yang telah

    dipanaskan. Rotary evaporator dijalankan pada ke0epatan 1' rpm pada suhu K"

    @? untuk etanol dan K! @? untuk etil asetat, serta kondensor dinyalakan dan

    dijaga suhunya pada '1 @? dengan menambahkan es batu pada air kondensor.

     Rotary eveporator dijalankan hingga pelarut sepenuhnya terpisah dari konsentrat

    ekstrak sampel. 8kstrak sampel disimpan ke dalam botol sampel untuk diuji

    akti+itas antibakteri dan antijamurnya.

    $)$)3 (r-ia.an K!l*!r Cair E. coli +an C. Albicans

    Medium 2B dan GL& (14 dekstorsa, 14  yeast extract , dan 14 pepton)

    dibuat sebanyak '," ml dan disimpan dalam tabung reaksi untuk diinokulasi dengan

    kultur mikroba. Inokulum E.coli dan C. albicans diambil dari kultur padat yang telah

    ditumbuhkan sebelumnya menggunakan ose dan dipindahkan ke medium 2B (untuk 

     E. coli) dan GL& (untuk C. albicans). /ultur diinkubasi pada suhu 6;@? selama '%

     jam.

    $)$)4 Ui A0*i5i*a- An*iba0*ri +an An*ia/!r E0-*ra0 Ka-ar Sa/.l

    Medium HC dan &C 1 4 agar dibuat sebanyak masingmasing 1" ml

    dan disterilisasi. Medium kemudian dituang ke dalam 0awan petri se0ara aseptis.

    /ultur  E. coli  pada medium 2B 0air diinokulasikan sebanyak 1 2 pada

    medium HC dengan metode spread , sedangkan kultur C. albicans pada medium

    GL& 0air diinokulasikan sebanyak 1 2 ke medium &C, lalu di spread . /ultur 

    mikroba pada medium padat dibuat duplo untuk masingmasing pelarut.  'aper 

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    11/24

    dis$ steril sebanyak ; buah diletakan se0ara melingkar pada tiap medium padat,

    dan diletakkan K1" menit setelah penuangan medium (atau setelah permukaan

    agar kering). ampel yang akan diuji kemudian diteteskan sebanyak " 2 di atas

     paper disc dengan urutan nomor 1 kontrol (fungiderm untuk antijamur dan

    ampicillin untuk antibakteri), '. air, 6. etanol, %. etil asetat, ". ekstrak dengan

     pelarut air, !. ekstrak dengan pelarut etanol, dan ;. ekstrak dengan pelarut etil

    asetat. " 2 ke atas paper disc. /ultur diinkubasi pada suhu 6;@? selama '% jam

    dan dilakukan pengamatan terhadap pembentukan :ona bening (clear )one)

    dengan parameter berupa diameter :ona bening.

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    12/24

    BAB I6

    HASIL DAN (EMBAHASAN

    &ada praktikum ini dilakukan ekstraksi lengkuas, jahe, dan teh hijau

    menggunakan pelarut etil asetat, etanol, dan air. Ckti+itas antibakteri ekstrak diuji

    terhadap E. coli, sedangkan akti+itas antijamur ekstrak diuji terhadap C. albicans.

    9asil dari penelitian ini dapat dilihat pada abel 6.1 dan 6.'.

    abel 6.1 9asil pengukuran :ona bening pengujian anti bakteri

     Ho Drutan sampel

    iameter :ona bening(dalam 0m, diameter paper disc ,"

    0m)

    2engkuas *ahe eh

    1 /ontrol positif ,#" 1 ,#

    ' Cir tanpa ekstrak

    6 8tanol !4 tanpa ekstrak , ,;"

    % 8til asetat tanpa ekstrak ,;" ,! ,;"

    " 8kstrak dengan pelarut air ,;

    !

    8kstrak dengan pelarut

    etanol ,# ,

    ;

    8kstrak dengan pelarut etil

    asetat 1," ' ,;/eterangan.&engukuran diameter :ona bening (dalam 0m) dari berbagai jenis sampelmenggunakan metode disc diffusion. 9asil yang ditampilkan adalah diameter :ona bening sebelumdikurangi dengan diameter  paper disc. &engujian dilakukan se0ara duplo, dan hasil yangditampilkan adalah ratarata diameter dari kedua pengulangan. 9asil negatif () menunjukkan tidak 

    terdapatnya :ona bening di sekitar  paper disc. Medium padat yang digunakan adalah HC,sedangkan inokulum target yang diuji adalah Escherichia coli. &engamatan dilakukan setelah '% jam diinkubasi pada suhu 6; ?.

    alam penelitian ini, antibiotik ampicilin  digunakan sebagai kontrol positif (). Berdasarkan data pada abel 6.1, terlihat bahwa se0ara keseluruhan

     paper disc yang diberikan sampel ampicilin menunjukkan adanya :ona bening.

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    13/24

    8kstrak lengkuas mengandung berbagai senyawa seperti geraniol. *+,cineol

     -,bisabolene , pinene -,caryophylene eugenol camphor dan methyl cinnamate.

    Mekanisme kerja dari monoterpenes ( geraniol *+,cineole pinene dan limonene),

     ses/uiterpenes (caryophyllene dan bisabolene), serta phenylpropanes (eugenol metil 

    eugenol dan methyl chavicol ) dalam minyak lengkuas serupa dengan sama dengan

    mekanisme kelompok senyawa terpenes dan senyawa fenolik lainnyaA yaitu berperan

    dalam perusakkan membran sitoplasma dan pembekuan isi sel (8ad et al ., '!).

    idak terbentuknya :ona bening pada ekstrak lengkuas dengan pelarut lainnya diduga

    disebabkan oleh terlalu sedikitnya konsentrasi senyawasenyawa diatas dalam tiap

    ekstrak.

    edangkan pada ekstrak jahe dapat dilihat pada tabel 6.1 bahwa hampir 

    seluruh ekstrak dalam berbagai pelarut menunjukan akti+itas anti bakteri.

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    14/24

    seperti pada tabel 6.1 ekstrak teh hijau dengan pelarut etanol menunjukkan :ona

     bening yang paling besar dibandingkan dengan ekstrak dengan pelarutpelarut

    lainnya. /urangnya akti+itas anti bakteri oleh ekstrak teh hijau dengan pelarut

     pelarut lainnya kemungkinan disebabkan kurangnya konsentrasi senyawa

    senyawa diatas ketika proses ekstraksi berlangsung.

    &engujian terhadap ekstrak kasar sampel selanjutnya adalah uji akti+itas

    antijamur, dengan melihat kemampuan penghambatan pertumbuhan khamir Candida

    albicans menggunakan metode yang sama, yaitu disc diffusion. Melalui penambahan

     berbagai sampel pada  paper disc, diharapkan larutan yang ditambahkan akan se0ara

    alami mengalami difusi ke luar menuju area di sekitar  paper disc. 9asil positif dari

    akti+itas antijamur ditunjukkan dengan terbentuknya :ona penghambatan di sekitar 

     paper disc, yang merepresentasikan keberadaan senyawa antijamur pada sampel yang

    ditambahkan pada paper disc (C0e+edo et al ., '11). &engamatan penampakan :ona

     bening hasil akti+itas antijamur dapat dilihat pada abel 6.'.

    abel 6.' 9asil pengukuran :ona bening pengujian antijamur 

     Ho Drutan sampel

    iameter :ona bening(dalam 0m, diameter paper disc ,"

    0m)

    2engkuas *ahe eh

    1 /ontrol positif ,#" ,# ,"

    ' Cir tanpa ekstrak ,"

    6 8tanol !4 tanpa ekstrak ,; ,""

    % 8til asetat tanpa ekstrak , ,#

    " 8kstrak dengan pelarut air ,; ,;

    ! 8kstrak dengan pelarut etanol ,;" ,;

    ; 8kstrak dengan pelarut etilasetat 1,1 1/eterangan.&engukuran diameter :ona bening (dalam 0m) dari berbagai jenis sampelmenggunakan metode disc diffusion. 9asil yang ditampilkan adalah diameter :ona bening sebelumdikurangi dengan diameter  paper disc. &engujian dilakukan se0ara duplo, dan hasil yangditampilkan adalah ratarata diameter dari kedua pengulangan. 9asil negatif () menunjukkan tidak terdapatnya :ona bening di sekitar paper disc. Medium padat yang digunakan adalah &C dengan penambahan agar sebanyak 14, sedangkan inokulum target yang diuji adalah Candida albicans.

    &engamatan dilakukan setelah '% jam diinkubasi pada suhu 6; ?.

    alam pengujian akti+itas antijamur terhadap C. albicans, digunakan larutan

    14 fungiderm sebagai kontrol positif atau senyawa yang dipastikan memiliki

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    15/24

    akti+itas antijamur. Berdasarkan data pada abel %.', terlihat bahwa seluruh disc yang

    diberikan sampel 14 fungiderm menunjukkan adanya :ona bening pertumbuhan C.

    albicans. Ckti+itas antijamur yang dimiliki fungiderm sehingga dapat menghambat

     pertumbuhan C. albicans didapatkan dari kandungan clotrima)ole di dalamnya

    (/onime, ').

    Berdasarkan hasil pada abel 6.', didapatkan akti+itas antijamur paling baik 

    adalah sampel lengkuas yang diekstrak menggunakan etil asetat (diameter 

     penghambatan ,' 0m setelah dikurangi dengan diameter 1  penghambatan sampel

     pelarut) dan sampel lengkuas yang diekstrak dengan air (diameter penghambatan ,'

    0m). edangkan ekstrak lengkuas dengan menggunakan pelarut air dan etanol !4

    tidak menunjukkan akti+itas antijamur yang ditunjukkan dengan tidak terdapatnya

    :ona bening pertumbuhan C. albicans.

    /eberadaan akti+itas antijamur pada sampel lengkuas yang diekstrak 

    dihasilkan oleh senyawasenyawa fenolik dan terpena yang berhasil terekstrak,

    seperti geraniol , eugenol , camphor , methyl 0innamate, 1,#cineole (monoterpena

    teroksigenasi), Nbisabolene dan N selinene (terpena), O pinene, dan N

    caryophyllene ( ses/uiterpene) (anla8ad et al ., '!A ?hudiwal et al ., '1)./omponenkomponen terpena dan fenolik akan menghambat pertumbuhan C.

    albicans dengan merusak membran sitoplasma, sehingga menyebabkan kebo0oran

    sitoplasma ke luar sel, dan terlibat dalam proses koagulasi atau penggumpalan

    dari konten yang terdapat di dalam sel khamir (&attaratanawadee et al ., '!A

    anla8ad et al ., '!). enyawa yang terkandung dan terekstrak dalam lengkuas

     juga akan berperan dalam destruksi mitokondria dan pelipatan membran nukleus,

    sehingga berakibat fatal bagi sel khamir yang terpapar senyawa tersebut.

    edangkan tidak adanya akti+itas antijamur pada ekstrak sampel lengkuas dengan

    air dan etanol !4 dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. /ondisi pertama yang

    diduga menjadi penyebab tidak adanya akti+itas antijamur sampel lengkuas yang

    diekstrak dengan pelarut air dan etanol !4 adalah tidak terekstraknya komponen

    antijamur yang terkandung dalam lengkuas.

    /ondisi kedua yang mungkin terjadi disebabkan terlalu sedikitnya

    konsentrasi senyawa antijamur yang terekstrak, dikarenakan kurangnya waktu

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    16/24

    ekstraksi maupun ketidak0o0okkan pelarut yang digunakan. 9al ini dapat

    mengakibatkan tidak terlihatnya akti+itas penghambatan pertumbuhan C.

    albicans, karena akti+itas penghambatan yang dimiliki senyawa antijamur dalam

    lengkuas bergantung pada konsentrasi senyawa antijamur. Cpabila proses

    ekstraksi hanya mendapatkan ekstrak senyawa antijamur lengkuas dengan

    konsentrasi di bawah nilai minimum inhibitory concentration (MI?), tidak akan

    terlihat adanya :ona bening C. albicans melalui uji yang dilakukan (Clnafi,

    '1%). /onsentrasi senyawa antijamur hasil ekstraksi dengan menggunakan

     pelarut tertentu yang dibutuhkan untuk menghambat pertumbuhan C. Albicans.

    &engamatan kedua dilakukan dengan sampel yang diekstrak adalah teh

    hijau. Berdasarkan hasil pada abel %.', didapatkan akti+itas antijamur yang

     paling baik dimiliki oleh ekstrak teh hijau dengan pelarut air (diameter :ona

     penghambatan ,' 0m), diikuti dengan ekstrak teh hijau menggunakan pelarut

    etanol !4 (,1" 0m). edangkan ekstrak teh hijau dengan pelarut etil asetat tidak 

    menunjukkan adanya akti+itas antijamur.. /eberadaan akti+itas antijamur yang

    dimiliki ekstrak teh hijau berasal dari komponen polifenol yang dikandung dalam

    teh hijau dan berhasil terekstrak. /omponen polifenol tersebut merupakan

    fla+onol (termasuk ke dalam fla+onoid) yang terbentuk dari monomer katekin.

    /atekin yang terkandung dalam teh hijau dan berhasil terekstrak inilah yang

    menyebabkan ekstrak teh hijau memiliki akti+itas antijamur, salah satunya

    terhadap C. albicans. Beberapa komponen katekin yang umumnya terekstrak 

    adalah epigallocatechin (8G?), epigallocatechin gallate (8G?G), dan

     gallocatechin (G?), namun juga terdapat komponen katekin lainnya yang bersifat

    minor , seperti epicatechin gallate (8?G), epicatechin (8?), dan catechin (?)

    (9irasawa > akada, '%A C0e+edo et al ., '11). /emampuan antijamur yang

     bersifat fungisidal atau membunuh sel fungi, dimiliki senyawa katekin berkaitan

    dengan  gallic acid dan gugus hidroksil yang dimilikinya. /atekin akan

    menyerang membran sel dan mengakibatkan lisis, serta menginduksi kebo0oran

    se0ara 0epat pada molekulmolekul ke0il dalam intraliposomal space dan

    kemudian mengakibatkan terjadinya agregasi pada liposom (9irasawa > akada,

    '%). /eberadaan gugus hidroksil pada katekin akan dapat membentuk ikatan

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    17/24

    hidrogen dengan sisi aktif en:im pada khamir, menghasilkan terinakti+asinya

    en:im dan mengganggu fungsional sel khamir (&attaratanawadee et al ., '!).

    /omponen lain dari teh hijau yang terekstrak dan memiliki akti+itas antijamur 

    adalah kafein (C0e+edo et al ., '11A /im et al ., '16).

    edangkan tidak adanya akti+itas antijamur pada ekstrak teh hijau dengan

     pelarut etil asetat diduga memiliki kondisi yang sama dengan sampel lengkuas.

    /onsentrasi senyawa katekin yang seharusnya terekstrak dan dapat menghambat

     pertumbuhan C. albicans seharusnya berada di atas 61,'1'" mgJ 2 (bergantung

     pada strain C. albicans yang digunakan), dan diduga pada sampel yang diekstrak 

    dengan pelarut etil asetat berada di bawah nilai tersebut atau bahkan tidak 

    terekstrak sama sekali (9irasawa > akada, '%). e0ara keseluruhan, kontrol

     positif yang digunakan memiliki akti+itas antijamur yang lebih baik (:ona

     penghambatan ,%" 0m) dibandingkan dengan ekstrak teh hijau dengan berbagai

     pelarut (:ona penghambatan tertinggi ,' 0m). alah satu kondisi yang mungkin

    diduga menjadi penyebab rendahnya efekti+itas antijamur dari ekstrak teh hijau

    adalah mekanisme kerja katekin yang bergantung pada p9. /ondisi asam yang

    terdapat pada medium p9 akan melemahkan kemampuan katekin dalam

    menghambat pertumbuhan C. albicans, sehingga menurunkan efekti+itas dan

    efisiensi ekstrak teh hijau sebagai agen antijamur. /atekin akan bekerja dengan

     baik pada suhu netral (nilai p9 sekitar !,";) (9irasawa > akada, '%A Cr0hana

    > Cbraham, '11).

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    18/24

    &engujian akti+itas antijamur yang terakhir dilakukan pada sampel jahe.

    Berdasarkan hasil pada abel %.', dapat dilihat bahwa kemampuan antijamur yang

     paling baik dimiliki oleh ekstrak jahe dengan pelarut etil asetat (:ona

     penghambatan ,' 0m), diikuti ekstrak jahe dengan pelarut etanol !4 (:ona

     penghambatan ," 0m). edangkan pada ekstrak jahe dengan pelarut air, tidak 

    didapatkan adanya akti+itas antijamur. /eberadaan akti+itas penghambatan C.

    albicans ada karena kandungan  gingerol dan  shogaol (komponen fenolik),

     )ingiberene, Nbisabolene (terpena), O'' famesene, N ses/uiphellandrene, serta O

    curcumene yang berhasil terekstrak (upreetha et al ., '11A 9asan et al ., '1').

    /eseluruhan senyawa yang diduga berhasil terekstrak dengan menggunakan

     pelarut etanol !4 dan etil asetat tersebut, mulai dari komponen fenolik, hingga

    komponen terpena, se0ara teoritis memiliki akti+itas antijamur. /omponen

    komponen tersebut akan menyerang membran sel C. albicans, sehingga

    mempengaruhi integritas membran dengan meningkatkan permeabilitas sel dan

    menginduksi kebo0oran intraseluler ke luar sel. /omponen fenolik dan terpena

    tersebut juga akan mengganggu fungsi pada membran, seperti fungsi transpor 

    elektron, penyerapan nutrien, sintesis protein dan asam nukleat, serta akti+itas

    en:im (9assan et al ., '1'). edangkan untuk sampel yang tidak menunjukkan

    akti+itas antijamur, yaitu ekstrak jahe dengan pelarut air, kembali diduga senyawa

    yang seharusnya terkandung sedikit atau bahkan tidak terekstrak sama sekali,

     berkaitan dengan polaritas pelarut yang digunakan dan lamanya proses ekstraksi

    yang dilakukan. e0ara keseluruhan, dibandingkan dengan kontrol positif, ekstrak 

     jahe dengan berbagai pelarut tetap menunjukkan akti+itas yang tidak terlalu baik.

    Dntuk itu, diperlukan pengerjaan ekstraksi yang lebih baik lagi sehingga

    didapatkan ekstrak senyawa antijamur dalam jumlah yang banyak. Dntuk 

     beberapa data, ada yang menunjukkan akti+itas pelarut murni seperti etanol yang

    menghambat pertumbuhan C. albicans. Cdanya penghambatan pertumbuhan

    khamir tersebut disebabkan toksisitas yang dimiliki oleh etanol sendiri, dan

    toksisitas tersebut bersifat antijamur bagi C. albicans (upreetha et al ., '11).

     

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    19/24

    BAB 6

    KESIM(ULAN

    ari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa ekstraksi senyawa anti

     bakteri dari rempahrempah dan daun teh dilakukan berdasarkan perbedaan

    tingkat polaritas, menggunakan pelarut organik dengan polaritas yang berbeda

     pula. edangkan pemisahan dari pelarut dilakukan berdasarkan perbedaan titik 

    didih menggunakan rotary e+aporator. 9asil pengujian akti+itas anti bakteri

    terbaik tiap sampel adalah ekstrak lengkuas dengan pelarut etil asetat , ekstrak teh

    hijau dengan pelarut etil asetat, ekstrak jahe dengan pelarut etanol, dan sampel

    yang paling berpotensi digunakan sebagai agen anti bakteri adalah jahe (diameter 

     penghambatan ,' 0m). edangkan hasil pengujian akti+itas anti jamur terbaik 

    tiap sampel adalah ekstrak lengkuas dengan pelarut etil asetat dan air, ekstrak teh

    hijau dengan pelarut air, ekstrak jahe dengan pelarut etil asetat, dan sampel yang

     paling berpotensi digunakan sebagai agen anti jamur adalah ketiga sampel dengan

    ketiga pelarut terbaik (diameter penghambatan ,' 0m).

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    20/24

    DAFTAR (USTAKA

    Cbabutain, I. M. '11. Cntimi0robial a0ti+ity of ethanoli0 etra0ts from somemedi0inal plant. Australian 2ournal of %asic and Applied Sciences, " !;#!#6.

    C0e+edo, . et al . '11. Antimicrobial 'roperties of 3arious 4reen !ea 'roducts

    5ith and 5ithout !he Addition of Sugar . 3etrie+ed from rew Dni+ersity

    httpJJwww.drew.eduJgo+s0hoolJfilesJ'11eam6&aper.pdf (! Cpril '1%).

    Clnafi, C. 8. '1%. he pharma0ologi0al a0ti+ities of  Alpnia galangal C

    re+iew. 6nternational 2ournal for 'harmaceutical Research Scholars, 6 !;!1%.

    Cr0hana, . > Cbraham, *. '11. ?omparati+e analysis of antimi0robial a0ti+ity

    of leaf etra0ts from fresh green tea, 0ommer0ial green tea and bla0k tea on

     pathogens. 2ournal of Applied 'harmaceutical Science, 1 1%1"'.

    Cr0hana, . > Cbraham, *. '11. ?omparati+e analysis of antimi0robial a0ti+ity

    of leaf etra0ts from fresh green tea, 0ommer0ial green tea and bla0k tea on

     pathogens. 2ournal of Applied 'harmaceutical Science 1 (#)A '11 1%1"'.

    Bose, & /. 1"#. Fn some bio0hemi0al properties of natural 0oumarins. 2ournal 

    of 6ndian Chemical Society, "# 6!;56;".

    ?abrera, ?., Crta0ho, 3., > Gimene:, 3. '!. Benefi0ial 8ffe0ts of Green ea.  2  Am Coll &utr . '"(');.

    ?hemo. '6.  %eginners 4uide to Soxhlet Extractions. 3etrie+ed from

    Cnaboli0minds Cr0hi+e

    httpsJJwww.erowid.orgJar0hi+eJrhodiumJpdfJsohlet%dummies.pdf (6 *uli '1%).

    ?hen, omani, 3. . '1. Alpinia galanga $illd. Cno+er+iew on phytopharma0ologi0al properties.  6ndian 2ournal of &atural 

     'roducts and Resources, 1 1%61%.

    ?owan, M. M. 1. &lant produ0ts as antimi0robial agents. Clinical 

     Microbiology Revie#, 1' "!%5"#'.

    rugBank. '1%. Clotrima)ole. 3etrie+ed from rugBank

    httpJJwww.drugbank.0aJdrugsJB'"; (! Cpril '1%).

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    21/24

    8ad, . H., *ang0hud, C., ?honhen0hob, -., > uppakul, &. '!.  Antimicrobial 

     Activity of Cinnamon Clove and 4alangal Essential 8ils and !heir 'rincipal 

    Constituents and 'ossible Application in Active 'ac$aging . 3etrie+ed fromhttpJJwww.jonnsaromatherapy.0omJpdfJanla8adQCntimi0robialQC0ti+ityQ?inna

    monQ?lo+eQGalangalQ'!.pdf (' *uni '1%).

    =i0ker, ?., mith, M. 2., Ckpagana, /., Gbeassor, M., Crnason, *. . '6. Bioassayguided isolation and identifi0ation

    of anti jamur 0ompounds from ginger. 'hytothery Research 1; #;'.

    Ghoshal, ., &rasad, B. H. /. > 2akshmi, -. 1!. Cntiamoebi0 a0ti+ity of  'iper 

    longum fruits against  Entamoeba histolytica in vitro and in vivo.  2ournal of 

     Ethnopharmacology, " 1!;51;.

    9artmann, . ';. =rom waste produ0ts to e0o0hemi0als fifty years resear0h of 

     plant se0ondary metabolism. 'hytochemistry, !# '#61'#%!.

    9asan, 9. C., 3aauf, C. M. 3., 3a:ik, B. M. C. > 9assan, B. C. 3. '16.

    ?hemi0al 0omposition and antimi0robial a0ti+ity of the 0rude etra0ts isolated

    from Zingiber officinale  by different sol+ents.  'harmaceutica Analytica Acta, 6

    1".

    9ealth ?entral. '1%. Candida albicans. 3etrie+ed from 9ealth ?entral

    httpJJwww.health0entral.0omJen0y0lopediaJ%#J61'.html (6 *uli '1%).

    9ernani > 9ayani, 8. '1. Identifi0ation of ?hemi0al ?omponents on 3ed

    Ginger ( Zingiber officinale var. Rubrum) by G?M. &ro0. International eminar 

    on Hatural &rodu0ts ?hemistry and Dtili:ation of Hatural 3esour0es. 96,9nesco,

    *akarta "1"".

    9erniani > $inarti, ?. '16. /andungan bahan aktif jahe dan pemanfaatannya

    dalam bidang kesehatan. %alai %esar 'enelitian dan 'engembangan 'ascapanen

     'ertanian, 1'"1%'.

    9irasawa, M. > akada, /. '%. Multiple effe0ts of green tea 0ate0hin on theantifungan a0ti+ity of antimy0oti0s against Candida albicans.  2ournal of 

     Antimicrobial Chemotherapy, "6 ''"''.

    9unt, I. 3. '16.  Recrystalli)ation. 3etrie+ed from epartment of ?hemistry

    Dni+ersity of ?algary httpJJwww.0hem.u0algary.0aJ0oursesJ6"6J

    laboratoryJre0rystallisation.pdf (6 *uli '1%).

    /aushik, ., Lada+, *., /aushik, &., a0her, . > 3ani, 3. '11. ?urrent

     pharma0ologi0al and phyto0hemi0al studies of the plant  Alpinia galanga. 2ournal 

    of Chinese 6ntegrative Medicine, 1!11!".

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    22/24

    /im, L$., ?hun, 9. *., /im, I$., 2iu, 9B. > Chn, $. . '16. Cntimi0robial

    and anti jamur effe0ts of green tea etra0ts against mi0roorganisms 0ausing

    +aginitis. 7ood Science and %iotechnology, '' ;16;1.

    /onime. '.  7ungisides : Antiparasites , 7ungiderm. 3etrie+ed from

    /onime &harma0euti0al 2aboratories Indonesia

    httpJJwww.konime.0omJprodu0tJpharma0euti0alJobatbebasJfungisides

    antiparasitesJfungiderm (! Cpril '1%).

    2ee, 9. ., 2im, ., 2im, G. *., 2ee, ., /im, 8. * > 9ong, /. *. '#. Cnti+iral

    effe0t of ingenol and gingerol during 9I-1 repli0ation in M% human

    lympho0ytes. Antiviral Research, 1' 6%6;.

    Ma0onald, &. H. '1. !#o,;ybrid Systems. Hew *ersey 9umana &ress.Mahdi, > Cltikriti, L. '1.  Extraction of &atural 'roducts. 3etrie+ed from

    Dppsala Dni+ersitet httpJJwww.fkog.uu.seJ0ourseJaJbiolaktJbiolakt

    ar0hi+eJBiolCkt4''1'Jtudentpresentationer9'14'(kopia)

    JBiolCkt9'1Q8traktionHat&rodQLassirQu:anJ8tra0tion4'of4'natural

    4'produ0tsQfilesJ&age%;.htm (6 *uli '1%).

    Medi0al Hews oday. '1%. 5hat is E. coli< 0Escherichia coli". 3etrie+ed from

    Medi0al Hews oday httpJJwww.medi0alnewstoday.0omJarti0lesJ !#"11.php (6

    *uli '1%).

    Miri, &., *. Bae * >. 2ee, . . '#. Cntiba0terial a0ti+ity of R1Sgingerol and

    R1'Sgingerol isolated from ginger rhi:ome against periodontal ba0teria.

     'hytothery Research, ''1%%!1%%.

    Mondello, =., e Bernardis, =., Girolamo, C., al+atore, G. > ?assone, C. '6.

    In +itro and in +i+o a0ti+ity of tea tree oil against a:olesus0eptible and resistant

    human pathogeni0 yeasts. 2ournal Antimicrobial Chemotherapy, "1 1''651''.

    Mustafa, . '16. Separation !echni/ues. 3etrie+ed from epartment of 

    ?hemistry =DDC httpJJ0hem

    fuuast.weebly.0omJuploadsJ1J'J#JJ1'#%%66JseparationQte0hniTuesQbyQdr.Qsana Qmustafa.pdf (6 *uli '1%).

    &attaratanawadee, 8., 3a0htanapun, ?., $an0haitanawong, &. >

    Mahakarn0hanakul, $. '!. Cntimi0robial a0ti+ity of spi0e etra0ts against

     pathogeni0 and spoilage mi0roorganisms.  =asetsart 2ournal 0&atural Science",

    % 1"1!".

    &ietrella, ., Cngiolella, 2. > -a+ala, 8. '11. Benefi0ial effe0t of  Mentha

     suaveolens essential oil in the treatment of +aginal 0andidiasis assessed by real

    time monitoring of infe0tion. %MC Complementary Alternative Medicine, 11 1#.

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    23/24

    anla8ad, H., *ang0hud, C., ?honhen0hob, -. > uppakul, &. '!. Mi0robial

    C0ti+ity of ?innamon, ?lo+e and Galangal 8ssential Fil and heir &rin0ipal

    ?onstituents, and &ossible Cppli0ation in C0ti+e &a0kaging, dalam !he *>th 6A'R6 5orld Conference on 'ac$aging , '" Fktober '!, okyo, *epang.

    0ribd In0. '1%.  'elarut 'olar dan &on 'olar dengan !iti$ (idih dan !iti$ 

     Leleh. 3etrie+ed from 0ribd In0 httpJJwww.s0ribd.0omJdo0J"!'616%1J&elarut

    &olaranHon&olardengantitikdidhdanleleh (6 *uli '1%).

    ehat3aga. '16. 2ahe Rimpang A?aib 'ereda &yeri 0Remati$". 3etrie+ed from

    ehat3aga.0om httpJJwww.sehatraga.0omJjaherimpangajaibperedanyeri

    rematikJ (6 *uli '1%).

    eidel, -. '1'.  6nitial and %ul$ Extraction. 3etrie+ed fromhttpJJmedia.aon.esJpdfJ""6#%Q'.pdf (6 *uli '1%).

    inaga, 8. '1%.  =andungan dalam ;erbal Rempah Leng$uas. 3etrie+ed from

    Borobudur Hatural 9erbal Industry httpJJwww.jamuborobudur.0omJkandungan

    dalamrempahherballengkuasJ (6 *uli '1%).

    upreetha, ., Mannur, ., imon, . &., *ain, *., ikare, . > Mahuli, C. '11.

    Cnti jamur a0ti+ity of ginger etra0t on Candida albicans Cn in+itro study.

     2ournal of (ental Sciences and Research, ' 1#'1.

    u:uki, L., Miyoshi, H., Isemura, M.. '1'. 9ealthpromoting effe0ts of green tea.

    !he 2apan Academy Revie#. ## ##11.

    iwari, 3. &., Bharti, . /., /aur, 9. , ikshit, 3. & > 9oondal, G. . '".

    ynergisti0 antimi0robial a0ti+ity of tea > antibioti0.  6ndian 2ournal Meical 

     Research, 1'' ##%.

    leimat, B. '1'. Rotary Evaporators. 3etrie+ed from $ater 3eDse e0hnology

    httpJJwww.desware.netJample?haptersJ%J#!".pdf (6 *uli '1%).

    -algas, ?., ou:a, . M , mania, 8. =. C, mania, C. ';. 0reening methods to

    determine antiba0terial a0ti+ity of natural produ0ts.  %ra)ilian 2ournal of  Microbiology 6# 6!6#.

    -ijaya, /., Cnanthan, . > Halini, 3. 1". Cntiba0terial effe0t of theafla+in,

     polyphenon ! (Camellia sinensis) and Euphorbia hirta on Shigella spp.Ua 0ell

    0ulture study. 2ournal of Ethnopharmacology, % 11"511#

    $alsh, . *. > ion, . M. 1!. pe0trum of My0oses. alam  %aron@s

     Medical Microbiology 0th ed.". Dni+ of eas Medi0al Bran0h.

    $ild, 3. 1%. !he Complete %oo$ of &atural and Medicinal Cures. 8maus

    3odale &ress, In0.

  • 8/18/2019 UJI EFEKTIFITAS SENYAWA BIOAKTIF DARI JAHE, LENGKUAS DAN THE HIJAU SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNG…

    24/24

    $ohlmuth, 9. '#. 'hytochemistry and 'haramcology of 'lants from the ginger 

     family Zingiberaceae. 3etrie+ed from outhern ?ross Dni+ersity

    httpJJepubs.s0u.edu.auJ0giJ+iew0ontent.0giVarti0leW1'#>0ontetWtheses (6 *uli

    '1%).