DAN EKSTR UJI EFEK HIPOGL KOMBINASI EKSTRAK ETA RAK ETANOL SARANG SEMUT ( PADA MENCIT (Mus ELISABET ANITA RAN N111 07 611 PROGRAM STUDI F FAKULTAS FAR UNIVERSITAS HASA MAKASSAR 2012 LIKEMIK ANOL PROPOLIS (Myrmecodia pendens Merr & Perry musculus) NDALINGGI 1 FARMASI RMASI ANUDDIN R y)
70
Embed
UJI EFEK HIPOGLIKEMIK KOMBINASI EKSTRAK ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...dalam 5 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 ekor, sebelum perlakuan hewan uji dipuasakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAN EKSTRAK
UJI EFEK HIPOGLIKEMIK
KOMBINASI EKSTRAK ETANOL
DAN EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (
PADA MENCIT (Mus musculus
ELISABET ANITA RANDALINGGI
N111 07 611
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
EFEK HIPOGLIKEMIK
ETANOL PROPOLIS
ARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry
us musculus)
RANDALINGGI
N111 07 611
FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
erry)
UJI EFEK HIPOGLIKEMIK
KOMBINASI EKSTRAK ETANOL PROPOLIS
DAN EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry)
PADA MENCIT (Mus musculus)
SKRIPSI
Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana
ELISABET ANITA RANDALINGGI N111 07 611
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2012
DAN EKSTRAK
Panitia Penguji Skripsi
1. Ketua
Prof. Dr. H.
2. Sekretaris
Dr. Mufidah, S.Si., M.Si., Apt.
3. Anggota
Prof. Dr. H. Faisal Attamimi,
4. Ex Officio
Prof. Dr. rer
5. Ex Officio
Drs. H. Burhanuddin Taebe, M.Si., Apt.
6. Ex Officio
Usmar, S.Si
PENGESAHAN
UJI EFEK HIPOGLIKEMIKKOMBINASI EKSTRAK ETANOL
DAN EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Perry)
PADA MENCIT (Mus musculus
Oleh : Elisabet Anita Randalinggi
N111 07 611
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Pada Tanggal, 4 Desember
Panitia Penguji Skripsi
H. M. Natsir Djide, MS., Apt.
Sekretaris
Dr. Mufidah, S.Si., M.Si., Apt.
H. Faisal Attamimi, MS.
Ex Officio
rer-nat. Hj. Marianti A. Manggau, Apt.
Ex Officio
Burhanuddin Taebe, M.Si., Apt.
Ex Officio
S.Si., M.Si., Apt.
Mengetahui :Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Elly Wahyudin, DEANIP. 19560114 198601 2 001
PENGESAHAN
UJI EFEK HIPOGLIKEMIK ETANOL PROPOLIS
ARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr &
us musculus)
Elisabet Anita Randalinggi 11
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
4 Desember 2012
:…………………
: …………………
: …………………
Manggau, Apt. : …………………
: …………………
: …………………
Mengetahui : Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin
Dr. Elly Wahyudin, DEA., Apt. 9560114 198601 2 001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri,
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar,
maka skripsi dan gelar yang diperoleh, batal demi hukum.
Makassar, 4 Desember 2012
Penyusun,
Elisabet Anita Randalinggi
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat TUHAN Yang Maha
Esa dan Maha Pengasih, atas segala perkenaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Efek Hipoglikemik Kombinasi Ekstrak
Etanol Propolis dan Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia pendens Merr &
Perry) pada Mencit (Mus musculus)”.
Penyusunan skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa
dukungan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ayahanda tercinta Frans Upa dan Ibunda tercinta Martha Ruru, yang telah
membesarkan ananda, dan dengan penuh kesabaran serta ketulusan hati
senantiasa mendoakan ananda sehingga ananda bisa menyelesaikan kuliah
sampai saat ini. Terimakasih kepada kakak-kakakku tersayang Urpa
Randalinggi, dan Niko Randalinggi yang selalu memberikan dukungan, dan
mendoakan penulis.
2. Ibu Prof. Dr.rer-nat. Hj. Marianti A. Manggau, Apt., sebagai pembimbing
utama, Bapak Drs. H. Burhanuddin Taebe, M.Si., Apt., sebagai pembimbing
pertama, dan Bapak Usmar, S.Si., M.Si., Apt., sebagai pembimbing kedua
yang telah meluangkan waktu dalam memberi petunjuk, dan menyumbangkan
pikiran, dan tenaganya dalam membimbing mulai saat perencanaan penelitian
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. M. Natsir Djide, MS., Apt., Ibu Dr. Mufidah, S.Si., M.Si.,
Apt., dan Bapak Prof. Dr. H. Faisal Attamimi, MS., selaku tim penguji yang
sudah menyediakan waktu untuk menguji dan memberikan saran untuk
penyempurnaan skripsi ini.
4. Ibu Prof. Dr. Hj. Asnah Marzuki, M.Si., Apt., sebagai penasehat akademik atas
segala perhatian dan nasehatnya selama perkuliahan.
5. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Elly Wahyudin,
DEA, Apt., Wakil Dekan I Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt., Wakil Dekan II
Prof. Dr. rer-nat. Hj. Marianti A. Manggau Apt., dan Wakil Dekan III Drs. Abd.
Muzakkir Rewa, M.Si., Apt.
6. Segenap Dosen, Asisten Dosen, Staf Laboratorium, dan Staf pegawai
Fakultas Farmasi atas bantuannya selama ini.
7. Penulis juga mengucapkan terima kasih atas semua dukungan, bantuan dan
doanya selama ini kepada Bapak Andi sekeluarga, Bapak Rian sekeluarga,
Ibu Sari sekeluarga, Bapak Arfan sekeluarga dan semua keluarga yang tidak
sempat penulis sebutkan.
8. Ucapan terimakasih juga kepada sahabat-sahabatku yang selalu setia
memberikan bantuan, doa, semangat, kasih sayang, teguran, dan motivasi
yang besar kepada penulis: Zainab Jumira Saimima, Nur Nazmi Selan, Zusy
Fatma Lulun, Christina Lumamuly, Ferawati Silehu, Vera Amelia, Milka
Tonapa, Musnaeni T., Mersy Wattimena, Nunung, Niken, dan Sumena.
Mastin, Grisye, Friska, Akmal, Aksan, Husban, Masdar dan seluruh teman-
teman angkatan 2007 Farmasi Unhas, serta rekan-rekan dan semua pihak
yang tidak sempat penulis sebutkan terima kasih atas bantuan dan doanya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyajikannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak untuk skripsi ini sehingga bisa bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan penyusunan skripsi berikutnya.
Makassar, 4 Desember 2012
Elisabet Anita Randalinggi
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang uji efek hipoglikemik kombinasi ekstrak
etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) pada mencit (Mus musculus). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) terhadap penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan yang dibagi dalam 5 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 ekor, sebelum perlakuan hewan uji dipuasakan 8-16 jam lalu kadar glukosa darah diukur sebagai glukosa darah puasa. Setelah 1 jam, kemudian diberikan suspensi glukosa 15% b/v. Kelompok I sebagai kontrol negatif yang diberikan suspensi NaCMC 1% b/v, kelompok II yang diberikan ekstrak etanol propolis 1,26% b/v, kelompok III yang diberikan ekstrak etanol sarang semut 8,4% b/v, kelompok IV yang diberikan kombinasi ekstrak etanol propolis 0,63% dan ekstrak etanol sarang semut 4,2% b/v, dan kelompok V sebagai kontrol positif yang diberikan suspensi glibenklamid 0,00195% b/v. Pemberian dilakukan secara oral dengan volume pemberian 1 ml /30 g BB. Berdasarkan analisis statistik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND), hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut maupun kombinasi ekstrak etanol propolis dengan ekstrak etanol sarang semut memiliki efek yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan kontrol negatif (NaCMC) namun belum memberikan perbedaan efek yang signifikan bila dibandingkan dengan kontrol positif (glibenklamid) dalam menurunkan kadar gula darah, sehingga untuk mendapatkan efek hipoglikemik tidak perlu dikombinasikan.
ABSTRACT
The research about the hypoglycemic effect of the combination of ethanol
extract of propolis with the ant-plants (Myrmecodia pendens Merr & Perry) of ethanol extract in mice (Mus musculus) has been conducted. The research was aimed to observe the effect of the combination ethanol extract of propolis with the ant-plants (Myrmecodia pendans Merr & Perry) of ethanol extract on lowering blood glucose levels. This research used 25 male mices which were divided into 5 groups, each group consisted of 5 animals, the animals test was fasted 8-16 hours prior treatment then blood glucose levels was measured as fasting blood glucose. An hour later was given 15% w/v glucose suspension. Group I as negative control group was given 1% w/v NaCMC suspension, group II was given 1,26% w/v the ethanol extract of propolis, group III was given 8,4% w/v the ethanol extract of the ant-plants, group IV as the combination group was given 0,63% the ethanol extract of propolis with 4,2% w/v the ethanol extract of the ant-plants, and group V as positive control group was given 0,00195% w/v glibenclamide suspension. The treatment was given with volume of 1 ml/30g BW by orally. From the result of the statistical analysis with Completely Randomized Design (CRD), and followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT), the result showed that a treatment of extract ethanol of propolis and extract ethanol of the ant-plants or a combination of ethanol extract of propolis with the ant-plants of ethanol extract had effect significantly if compared with NaCMC as negative control but had not effect significantly if compared with glibenclamide as positive control to decrease blood glucose levels, so as to obatain hypoglicemic effect not have to combinated.
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN ………………………………………………………. iii PENGESAHAN ……………………………………………………….. iv PERNYATAAN ………………………………………………………... v UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………… vi ABSTRAK ……………………………………………………………... ix ABSTRACT ……………………………………………………………. x DAFTAR ISI …………………………………………………………… xi DAFTAR TABEL ……………………………………………………… xiv DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... xv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xvi BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….. 4
III.5 Pemilihan dan penyaiapan Hewan Uji ………………….. 39 III.6 Perlakuan Terhadap Hewan uji …………………………. 39 III.7 Pengukuran Kadar Glukosa Darah Hewan Uji ………… 40 III.8 Pengambilan Data Analisis ………………………………. 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………….. 41 IV.1 Hasil Penelitian ……………………………………………. 41 IV.2 Pembahasan ………………………………………………. 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………... 47 V.1 Kesimpulan …………………………………………………. 47 V.2 Saran ………………………………………………………... 47
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perubahan rata-rata kadar glukosa darah mencit jantan sebagai efek
kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) dengan kontrol negatif (NaCMC) dan kontrol positif (glibenklamid) ........................ 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar anatomi pangkareas ......................................................... 23
2. Grafik laju penuruan kadar glukosa darah pada masing-masing kelompok tiap jam setelah perlakuan ............................................. 42
3. Penurunan rata-rata kadar glukosa darah mencit dengan perlakuan Na.CMC 1% b/v ............................................................. 58
4. Penurunan rata-rata kadar glukosa darah mencit dengan perlakuan ekstrak etanol propolis 1,26% b/v .................................. 58
5. Penurunan rata-rata kadar glukosa darah mencit dengan perlakuan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens merr. & perry) 8,4% b/v .................................................................. 59
6. Penurunan rata-rata kadar glukosa darah mencit dengan perlakuan kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) 0,63 dan 4,2% b/v .......................................................................................... 59
7. Penurunan rata-rata kadar glukosa darah mencit dengan perlakuan glibenklamid 0,00195% b/v ............................................ 60
8. Sampel propolis ……………………………………………………….. 63
9. Sampel sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) …….. 63
10. Foto alat glukometer dengan contoh strip ...................................... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Skema Kerja ................................................................................... 52
3. Volume Maksimum Larutan Obat yang Diberikan Pada Hewan Coba ............................................................................................... 55
4. Perbandingan Luas Permukaan Tubuh Hewan Percobaan (Konversi Dosis) ……………………………………………………….. 56
5. Hasil Lengkap Pengukuran Kadar Glukosa Darah Sebagai Efek Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Propolis dan Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) Pada Mencit (Mus musculus) Dengan Kontrol Negatif (NaCMC), dan Kontrol Positif (Glibenklamid) …………………………………………………. 57
6. Profil Penurunan Kadar Glukosa Darah Sebagai Efek Pemberian Masing-Masing Perlakuan ……………………………………………. 58
7. Analisis Statistika Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Propolis dan Ekstrak Etanol Sarang Semut Serta Kombinasinya, Dibandingkan dengan Kontrol Negatif (NaCMC), dan Kontrol Positif (Glibenklamid) …………………………………………………. 61
8. Gambar Sampel dan Alat …………………………………………….. 63
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes melitus biasa disebut juga diabetes, DM atau kencing manis
adalah suatu sindroma klinik, disertai peningkatan glukosa darah atau
hiperglikemia yang disebabkan oleh difensiasi insulin relatif atau absolut dan
apabila tidak segera di atasi akan terjadi gangguan metabolisme lemak dan
protein (1).
Selama ini pengobatan diabetes melitus biasanya dilakukan dengan
pemberian obat-obat Antidiabetik oral, atau dengan suntikan insulin. Disamping
itu banyak pula di antara penderita diabetes berusaha mengendalikan kadar
glukosa darahnya dengan cara tradisional yaitu menggunakan bahan alam.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan
oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad lalu dan kembalinya perhatian
masyarakat pada pengobatan menggunakan bahan alam yang dikenal dengan
istilah “kembali ke alam” disebabkan karena obat tradisional memiliki efek
samping yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan obat sintesis (2).
Propolis adalah bahan perekat yang bersifat resin yang dikumpulkan oleh
lebah pekerja dari kuncup (cabang atau daun), kulit tumbuhan atau bagian-bagian
lain dari tanaman, dikelola dengan saliva dan enzim yang ada di lebah dan
mencampurnya dengan lilin yang ada dalam sarangnya untuk digunakan
menambal dan mensterilkan sarangnya (3).
Propolis memiliki efek antihiperglikemik, dimana kandungan propolis
seperti flavonoid, asam klorogenat, asam sinamat, asam ferulik, dan ester asam
kafeik fenetil merupakan antioksidan kuat, dan dapat digunakan untuk
menurunkan kadar glukosa darah. Telah dilaporkan bahwa ekstrak etanol propolis
pada konsentrasi 1,26% b/v dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit
jantan (4,5,6).
Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) merupakan suku
Rubiaceae yang berasal dari Papua dan Papua Nugini adalah tumbuhan epifit
yang menempel di pohon-pohon besar, yang batang bagian bawahnya
menggelembung berisi rongga-rongga yang disediakan sebagai sarang semut
jenis tertentu (7).
Sarang semut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit
diabetes, kandungan senyawa seperti kuersetin, luteolin, rutin, apigenin,
kaempferol, alfa-tokoferol, tannin dan stigmasterol dapat digunakan untuk
mengontrol kadar glukosa darah, dan meningkatkan produksi insulin, serta
menghambat kerja enzim alfa-glukosidase di usus. Telah dilaporkan bahwa
konsentrasi ekstrak etanol sarang semut pada konsentrasi 8,4% b/v dapat
menurunkan kadar kolestrol total darah pada mencit jantan (8,9,10).
Berdasarkan penelitian farmakologi propolis dan sarang semut di
masyarakat pada umumnya, permasalahan yang timbul adalah apakah ekstrak
etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut lebih baik di-kombinasikan atau
digunakan sendiri-sendiri dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit.
Untuk memecahkan masalah tersebut, maka telah dilakukan penelitian uji efek
hipoglikemik kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut
pada mencit.
Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk menguji efek masing-masing
ekstrak dan kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit. Sedangkan tujuan
penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi ekstrak etanol
propolis dan ekstrak etanol sarang semut dalam menurunkan kadar glukosa
darah pada mencit, sehingga diharapkan mampu memberikan informasi dan
melengkapi data tumbuhan khususnya propolis dan sarang semut dalam
pengembangan obat tradisional.
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes melitus biasa disebut juga diabetes, DM atau kencing manis
adalah suatu sindroma klinik, disertai peningkatan glukosa darah atau
hiperglikemia yang disebabkan oleh difensiasi insulin relatif atau absolut dan
apabila tidak segera di atasi akan terjadi gangguan metabolisme lemak dan
protein (1).
Selama ini pengobatan diabetes melitus biasanya dilakukan dengan
pemberian obat-obat Antidiabetik oral, atau dengan suntikan insulin. Disamping
itu banyak pula di antara penderita diabetes berusaha mengendalikan kadar
glukosa darahnya dengan cara tradisional yaitu menggunakan bahan alam.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan
oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad lalu dan kembalinya perhatian
masyarakat pada pengobatan menggunakan bahan alam yang dikenal dengan
istilah “kembali ke alam” disebabkan karena obat tradisional memiliki efek
samping yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan obat sintesis (2).
Propolis adalah bahan perekat yang bersifat resin yang dikumpulkan oleh
lebah pekerja dari kuncup (cabang atau daun), kulit tumbuhan atau bagian-bagian
lain dari tanaman, dikelola dengan saliva dan enzim yang ada di lebah dan
mencampurnya dengan lilin yang ada dalam sarangnya untuk digunakan
menambal dan mensterilkan sarangnya (3).
Propolis memiliki efek antihiperglikemik, dimana kandungan propolis
seperti flavonoid, asam klorogenat, asam sinamat, asam ferulik, dan ester asam
kafeik fenetil merupakan antioksidan kuat, dan dapat digunakan untuk
menurunkan kadar glukosa darah. Telah dilaporkan bahwa ekstrak etanol propolis
pada konsentrasi 1,26% b/v dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit
jantan (4,5,6).
Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) merupakan suku
Rubiaceae yang berasal dari Papua dan Papua Nugini adalah tumbuhan epifit
yang menempel di pohon-pohon besar, yang batang bagian bawahnya
menggelembung berisi rongga-rongga yang disediakan sebagai sarang semut
jenis tertentu (7).
Sarang semut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit
diabetes, kandungan senyawa seperti kuersetin, luteolin, rutin, apigenin,
kaempferol, alfa-tokoferol, tannin dan stigmasterol dapat digunakan untuk
mengontrol kadar glukosa darah, dan meningkatkan produksi insulin, serta
menghambat kerja enzim alfa-glukosidase di usus. Telah dilaporkan bahwa
konsentrasi ekstrak etanol sarang semut pada konsentrasi 8,4% b/v dapat
menurunkan kadar kolestrol total darah pada mencit jantan (8,9,10).
Berdasarkan penelitian farmakologi propolis dan sarang semut di
masyarakat pada umumnya, permasalahan yang timbul adalah apakah ekstrak
etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut lebih baik di-kombinasikan atau
digunakan sendiri-sendiri dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit.
Untuk memecahkan masalah tersebut, maka telah dilakukan penelitian uji efek
hipoglikemik kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut
pada mencit.
Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk menguji efek masing-masing
ekstrak dan kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit. Sedangkan tujuan
penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi ekstrak etanol
propolis dan ekstrak etanol sarang semut dalam menurunkan kadar glukosa
darah pada mencit, sehingga diharapkan mampu memberikan informasi dan
melengkapi data tumbuhan khususnya propolis dan sarang semut dalam
pengembangan obat tradisional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah
kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada
pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. WHO merekomendasi penggunaan obat
tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit
degeneratif dan kanker (11).
Salah satu penggunaan obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat
adalah Propolis dan Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry).
II.1 Uraian Lebah Trigona sp. dan Propolis
II.1.1 Lebah Trigona sp.
Lebah madu Trigona sp. merupakan salah satu serangga sosial yang hidup
berkelompok membentuk koloni. Trigona sp. banyak ditemukan hidup di daerah
tropis dan sub tropis, ditemukan di Amerika Selatan dan Asia selatan (12).
Lebah Trigona sp. memiliki taksonomi sebagai berikut: (3,13,14)
Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Anak divisi : Mandibulata
Kelas : Insekta
Anak kelas : Pterygota
Bangsa : Hymenoptera
Anak bangsa : Clistogastra
Suku : Apidae
Anak suku : Apinae
Marga : Trigona
Jenis : Trigona sp.
Trigona sp. dalam bahasa daerah disebut klanceng (jawa), gala-gala
(sumatra), dan teuweul (sunda), memiliki jumlah madu yang dihasilkan lebih
sedikit dan lebih sulit diekstrak, namun jumlah propolis yang dihasilkan lebih
banyak dibandingkan dengan lebah jenis lain (12).
Trigona sp. merupakan salah satu lebah tanpa sengat. Mereka tidak
memiliki sengat yang dapat digunakan untuk pertahankan diri. Namun beberapa
spesies Trigona mempertahankan dirinya dengan gigitan (12).
Di alam bebas lebah tinggal di gua-gua dalam hutan termasuk di tebing-
tebingnya. Selain itu lebah membuat sarang di dalam lubang-lubang pohon,
celah-celah dinding atau lubang bambu di dalam rumah, dan tidak suka berpindah
rumah karena lebah ratunya sangat gemuk dan tidak bisa terbang (3,15).
Sarang Trigona sp. dibangun dari campuran lilin dan resin propolis
tanaman. Didalam sarang terdapat sel-sel anakan yang dilindungi oleh selubung
yang lembut yang disebut involucrum dan sel-sel ini dikelilingi tempat
penyimpanan makanan (12).
Salah satu sifat lebah madu yang memungkinkannya bertahan hidup pada
kondisi lingkungan yang berbeda-beda adalah kemampuannya mengatur
temperatur didalam sarang. Oleh karena itu lebah membuat sarang yang
terlindung, volume ruang yang cukup, arah pintu dan pemanfaatan ruang yang
baik. Koloni lebah lebih suka memilih ruangan dengan pintu masuk mengarah
keselatan dan terletak didasar ruangan dan lubang-lubang kecil pada sarang
akan ditutup dengan propolis (15).
II.1.2 Propolis
II.1.2.1 Uraian Propolis
Propolis adalah bahan perekat atau dempul yang bersifat resin yang
dikumpulkan oleh lebah pekerja dari kuncup (cabang atau daun), kulit tumbuhan
atau bagian-bagian lain dari tanaman yang kemudian dihisap lebah, selanjutnya
dicampur dengan saliva dan berbagai enzim dalam lebah dan mencampurkannya
dengan lilin yang ada dalam sarangnya dan digunakan untuk menutup celah-
celah, mendempul retakan-retakan, dan mensterilkan sarangnya (15,16).
Resin-resin yang dikumpulkan dari bermacam-macam tumbuhan ini
dicampur dengan saliva dan enzim dalam lebah sehingga menghasilkan resin
baru yang berbeda dari resin asalnya. Baunya yang spesifik, segar, di-sebabkan
kandungan resin dan minyak esterisnya (16).
Propolis berwarna kuning sampai coklat tua, bahkan ada yang transparan,
yang dipengaruhi oleh kandungan flavonoidnya. Hal ini di-pengaruhi oleh
temperaturnya. Pada temperatur dibawah 15C, propolis keras dan rapuh tapi
kembali lebih lengket pada temperatur yang lebih tinggi (24-45C). Propolis
umumnya meleleh pada temperatur 60-70C dan beberapa sampel mempunyai
titik leleh diatas 100C (17).
II.1.2.2 Morfologi Propolis
Propolis yang bersifat lengket menyerupai lem, digunakan oleh lebah
sebagai perlindungan bagi telur-telur agar tetap dalam kondisi yang suci hama.
Cairan kental itu dioles-oleskan merata dalam lubang sarang. Selain itu, propolis
juga digunakan sebagai bahan penambal sarang yang mengalami kerusakan.
Umumnya berwarna kuning sampai cokelat tua bahkan ada pula yang transparan
(18).
II.1.2.3 Kandungan Kimia
Kandungan utama propolis, yaitu 45-55% resin (flavonoid, asam kafeat dan
esternya), 25-35% lilin lebah alias wax dan asam lemak (asam lemak dan
esternya), 10% minyak essensial (volatil), 5 % polen atau serbuk sari (protein dan
asam amino bebas), dan 5% senyawa organik dan mineral (nutrisi, seng,
magnesium, besi, tembaga, keton, lakton, quinon, steroid, dan gula). Propolis
juga mengandung segudang senyawa bermanfaat bagi kesehatan tubuh
diantaranya, yaitu asam klorogenat, asam kafeat, asam quinik, asam sinamat,
asam kafeat fenetil ester, asam ferulat, asam benzoat dan esternya, asam fenolat
dan esternya, senyawa alkaloid, khususnya bioflavanoid yang meliputi 50% dari
propolis. (4,17,19).
II.1.2.4 Kegunaan Propolis
Propolis digunakan sebagai antifungi, antivirus, antibiotik, antimikroba,
Hasil pengukuran kadar glukosa darah mencit selama 5 jam diperoleh rata-rata
penurunan kadar glukosa darah akibat pengaruh pemberian kombinasi ekstrak etanol
propolis dan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) pada
mencit (Mus musculus) jantan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Perubahan rata-rata kadar glukosa darah pada mencit jantan sebagai efek kombinasi ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) dengan kontrol negatif (NaCMC) dan kontrol positif (glibenklamid).
Perlakuan (b/v)
Glukosa Darah Puasa (mg/dl)
Glukosa Darah
Setelah Induksi (mg/dl)
Kadar Glukosa Tiap Jam Setelah pemberian Perlakuan Sediaan Uji (mg/dl)
etanol propolis 0,63 dan ekstrak etanol sarang semut 4,2 % b/v, dan glibenklamid
0,00195% b/v menunjukkan perbedaan efek yang sangat signifikan terhadap
penurunan kadar glukosa darah pada mencit bila dibandingkan dengan kontrol
negatif (NaCMC) akan tetapi tidak memberikan perbedaan efek yang signifikan
bila dibandingkan dengan kontrol positif (glibenklamid). Hal ini berarti tidak perlu
dikombinasikan antara kedua ekstrak tersebut, cukup diberikan dari salah satu
ekstrak sampel dengan dosis yang sesuai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak
etanol propolis dengan konsentrasi 1,26% b/v dan ekstrak etanol sarang semut
dengan konsentrasi 8,4% b/v maupun kombinasi ekstrak etanol propolis 0,63
dengan ekstrak etanol sarang semut 4,2 % b/v memiliki efek menurunkan kadar
glukosa darah yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan kontrol negatif
(NaCMC) namun belum memberikan perbedaan efek yang signifikan bila
dibandingkan dengan kontrol positif (glibenklamid). Hal ini berarti tidak perlu
dilakukan kombinasi untuk mem-berikan efek yang signifikan.
V.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode
pengujian yang berbeda untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol propolis
dan ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) sebagai
antidiabetes.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gunawan, S.G. (Editor). Farmakologi dan Terapi, ed. 5. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik. Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Jakarta. 2007. Hal: 481-494
2. Widowati, L., Dzulkarnain, B., Tanaman Obat Untuk Diabetes Mellitus Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta. 2005. Hal: 53-54
3. Sarwono,B., Lebah Madu. Agromedia Pustaka. Jakarta. 2001. Hal: 17-76
4. Sforcin, J.M., Bankova, S., Propolis: Is There a Potential for the Development of New Drugs?. Journal of Ethnopharmacology, Vol.133, No.2011, Departement of Microbiology, Biosciences Institute, UNESP, Institute of Organic Chemistry with Center of Phytochemistry, Bulgarian Academic of Sciences. Brazil. Oktober 2010. Hal: 255-258
5. Yajing, L., Minli, C., Hongzhuan X., and Fuliang, H., Effect of Encapsulated Propolis on Blood Glycemic Control, Lipid Metabolism, and Insulin Resistance in Type 2 Diabetes Mellitus Rats. Departement of Applied Engineering, Zhejiang Economic and Trade Polythechnic, Laboratory Animal Research Center, Zhejiang Traditional Chinese Medicine University. Hangzhou, China. Vol.2012. April 2011. Hal: 3-6
6. Abo-Salem, O.M., El-Edel, R.H., Harisa, G.E.I., El-Halawany N., and Ghonaim, M.M., Experimental Diabetic Nephropathy Can Be Prevented by Propolis: Effect on Metabolic Distrubances and Renal Oxidative Parameters. Pharmacology and Toxicology Departement and Biochemistry Department, Faculty of Pharmacy, Al-Azahar University Cairo, Clinical Pathology Department and Microbiology and Immunology Department, Faculty of Medicine, Menoufiya University, Cell Biology Department, National Reseacrh Center. Giza, Egypt. Vol. 22, No.2. April 2009. Hal: 206-209
7. Subroto, M.A., Gempur Penyakit dengan Sarang Semut. Swadaya. Jakarta. 2006. Hal: 15-21
8. Engida, A.M., Kasim, N.S., Tsigie, Y.A., Ismadji, S., Yi-Hsu, J., Extraction, Identification and Quantitative HPLC Analysis of Flavonoids from Sarang Semut (Myrmecodia penden). Departement of Chemical Engineering National Taiwan University of Science and Technology, Keelung Road, Taiwan, Departement of Chemical Engineering, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Surabaya, Indonesia, Departement of Chemical Engineering, Can Tho University, Viet Nam. Vol.41. Januari 2012. Hal:392
9. Kim, J.S., Kwon, C.S., Son, K.H., Inhibition of Alpha-glucosidase and Amylase by Luteolin, a Flavonoid. Departement of Animal Science and Biotecnology, Kyungpook National University. Taegu, Korea. Vol.64, No.11. November 2000. Hal: 61
10. Guspari, A., Efek Ekstrak Sarang Semut (Hydnophytum Sp.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin. Makassar. 2011. Hal: 24-27
11. Sari, L.O.R.K., Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol.3, No.1, April 2006. Hal: 1-2
12. Free J.B., Bees and Mankind. George Allen and Unwin. Boston, London. 1982.
13. Heard, T.A., The Role of Stingless Bees in Crop Pollination. CSIRO Entomology, PMB 3 Indooroopilly. Australia. 1999. Hal: 183-200
14. Rasmusen, C., Molecular Phylogeny of Stingless Bees: Insights into Divergence Times, Biogeography, and Nest Architectur Evolution (Hymenoptera: Apidae: Meliponini). Aarhus University. Denmark. 1999. Hal: 39-134
15. Sihombing, D.T.H., Ilmu Beternak Lebah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1997. Hal: 127
16. Gojmerac, W.L., Bees, Beekeeping, Honey and Pollination. AVI Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut. 1983.
17. Krell, R., Propolis, Value Added Products from Beekeeping. Agriculture and Consumer Protection, Food Agriculture Organization Services Bulletin, No.124. Food Agriculture Organization of the United Nations. Rome. 1996.
18. Franz J.B., Sehat dengan Terapi Lebah (Apitherapy). Terjemahan oleh Febrian, A., Jakarta. PT. Elex Media Komputindo Gramedia. 2008. Hal: 3-66
19. Gomez-Caravaca, A.M., Gomez-Romero, M., Arraez-Roman, D., Segura-
Carretero, A., Fernandez-Gutierrez, A., Advances in the Analysis of Phenolic Compounds in Product Derived from Bees. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, Vol.41, Departement of Analysis Chemistry, Faculty of Sciences, University of Granada. Granada, Spain. 2006. Hal:1231
20. Huxley C.R., The Ant-Plants Myrmecordia and Hydnophytum (Rubiaceae), and The Relationships Between Their Morphology, Ant Occupants, Physiology and Ecology. Department of Biology, University of Papua New Guinea, Port Moresby. Papua New Guinea. 1978. Hal: 231-268
21. Wardiyono. Sonnetaria ovate backer [monograph on internet]. Bogor: Prosea dan Yayasan Kehati; 2009 [accessed 24 Juni 2009]. Available from: http://www.proseanet.org
22. Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2005. Hal: 13-48
23. Leslie, R.D.G., Buku Pintar Kesehatan Diabetes. Penerbit Arcan. Jakarta. 1991. Hal: 4-7
24. Wijayakusuma H., Bebas Diabetes Mellitus ala Hembing. Puspa Swara. Jakarta. 2007. Hal: 6-8
25. Misnadiarly. Diabetes Mellitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi, ed.1. Pustaka Populer Obor. Jakarta. 2006. Hal: 14-22
26. Corwin, E.J., Buku Saku Patologi. Terjemahan oleh Pakaryaningsih, E., Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2001. Hal: 546-553
27. Tan H.T., & Rahardja K., Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2002. Hal: 741-755
28. Katzung B.G., Farmakologi Dasar dan Klinik, ed. 8. Terjemahan oleh Sjabana, D., Isbandianti, E., Basori, A., Salemba Medika. Jakarta. 1997. Hal: 663-680
29. Price S.A., Wilson, L.M., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, ed. 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1995. Hal: 1259-1270
30. Mutschler E. Dinamika Obat, ed. 5. Terjemahan oleh Mathilda B.W., dan Anna S.R., Universitas Indonesia Press. Bandung. 1986. Hal: 345
31. Ganong, W.F., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed. 20. Terjemahan oleh Widjajakusumah, D., Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2002. Hal: 321-328
32. Mahmudatussadeh. Metode analisis kadar glukosa darah. [serial on the internet]. 2005 [dikutip 17 September 2011]. Available from: www.scribd.com
33. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1979. Farmakope Indonesia, ed.3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal: 9.
34. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Bhakti Husada. Jakarta. 1986. Hal: 2-32
35. Ansel HC. Pengantar Sediaan Farmas, ed. 4. Terjemah oleh Faridah Ibrahim. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 2005. Hal: 607.
37. Sandhar, H.K., Kumar, B., Prasher, S., Tiwari, P., Salhan, M., Sharma, P., A Review of Phytochemestry and Pharmacology of Flavonoids. Internationale Pharmaceutica Sciencia. Lovely School of Pharmaceutical Science, Lovely Professional University. Phagwara, Punjab, India. Vol.1. Maret 2011. Hal: 25-38.
38. Roblatt, M., Ziment, I., Evidence-Based Herbal Medicine. Hanley and Belfus. Philadelpihia. 2002.
39. Malole, M.B.M., Pramono C.S.U., Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Di Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 1989. Hal:62
40. Sirait, M., Hargono, D., Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik. Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1991. Hal: 15, 195