Top Banner
HIDRAULIKA TERAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER Simulasi Backwater Pada Pertemuan Drainase Saluran Utama dengan Saluran Kolektor Menggunakan Software HEC-RAS 4.1.0 Dikerjakan Oleh: Listyo Rini Ekaningtyas 10/319341/TK/38470 JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
88

UAS Hidraulika Terapan

Jul 15, 2016

Download

Documents

UAS HT
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UAS Hidraulika Terapan

HIDRAULIKA TERAPAN

UJIAN AKHIR SEMESTER

Simulasi Backwater Pada Pertemuan Drainase Saluran Utama

dengan Saluran Kolektor Menggunakan Software HEC-RAS 4.1.0

Dikerjakan Oleh:

Listyo Rini Ekaningtyas

10/319341/TK/38470

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 2: UAS Hidraulika Terapan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

BAB I TANPA SKENARIO (SOAL)........................................................................4

1. 1. Pendahuluan................................................................................................4

1. 2. Soal dan Ketentuan.....................................................................................4

1. 3. Geometry Saluran........................................................................................6

1. 3. 1. Cross Section.......................................................................................7

1. 3. 2. Junction..............................................................................................17

1. 3. 3. Jembatan............................................................................................17

1. 3. 4. Pintu Air.............................................................................................20

1. 3. 5. Gorong-gorong...................................................................................22

1. 4. Unsteady Flow..........................................................................................29

1. 4. 1. Boundary Condition...........................................................................29

1. 4. 2. Initial Condition.................................................................................34

1. 5. Output HEC-RAS 4.1.0.............................................................................35

1. 5. 1. Elevasi Air Maksimum di Saluran Kolektor Hulu.............................35

1. 5. 2. Elevasi Maksimum Saluran Utama Hulu...........................................41

1. 5. 3. Elevation maksimum di Saluran Utama Hilir....................................44

BAB II SKENARIO I (Pemberian Pintu Air di Saluran utama)...........................49

2. 1. Data...........................................................................................................49

2. 1. 1. Inline Structure Data..........................................................................50

2. 1. 2. Weir Embankment Pintu Air :...........................................................51

2. 1. 3. Gate:...................................................................................................52

Page 3: UAS Hidraulika Terapan

2. 2. Output setelah pemberian pintu air HEC RAS 4.1.0 :..............................53

2. 2. 1. Elevasi Maksimum pada Saluran Kolektor Hulu..............................53

2. 2. 2. Elevasi Maksimum pada Saluran Utama Hulu..................................58

2. 2. 3. Elevasi maksimum Saluran Utama Hilir...........................................63

BAB III Skenario II (Pemberian tanggul di area banjir).........................................68

3. 1. Geometry...................................................................................................68

3. 2. Pemberian tanggul di Saluran Kolektor Hulu dari cross section 0 – 400069

3. 3. Output Pemberian tanggul di Saluran Kolektor cross section 0-4000

dengan HEC RAS 4.1.0...........................................................................................75

3. 3. 1. Elevasi Maksimum pada cross section..............................................75

BAB IV KESIMPULAN.........................................................................................79

4. 1. Kesimpulan...............................................................................................79

4. 2. Pembahasan...............................................................................................80

Page 4: UAS Hidraulika Terapan

BAB I

TANPA SKENARIO (SOAL)

I. 1. Pendahuluan

Tugas ini dilaksanakan dalam rangka ujian akhir semester yang dilaksanakan

pada tanggal 9 Januari 2015. Pada ujian ini mahasiswa diberikan soal pengoperasian

software HEC RAS 4.1.0 dengan membuat simulasi saluran drainase. Dalam

membuat simulasi ini mahasiswa perlu melakukan input seperti geometry saluran,

cross section tampang dan lain-lain. Setelah itu apabila dalam simulasi ini

mengalami banjir maka mahasiswa perlu melakukan penanganan untuk simulasi ini.

I. 2. Soal dan Ketentuan

Ketentuan: Dikerjakan di luar ruang ujian sebagai take home examination. Dikumpulkan pada Rabu, 14 Januari 2015, pk. 10:00 di MPBA dalam bentuk

print-out naskah laporan dan project file lengkap. Data dan parameter yang tidak diberikan pada soal harap ditetapkan sendiri.

Sebuah jaring saluran drainase terdiri dari dua ruas yang bertemu di satu titik. Sebuah pintu air automatic (buka-tutup berdasarkan beda tinggi muka air) ditempatkan di pertemuan kedua saluran. Saluran drainase memotong jalan sehingga diperlukan gorong-gorong dan jembatan. Gambar dan table di bawah ini menyajikan data jarring saluran drainase tersebut.

Page 5: UAS Hidraulika Terapan

Data geometri saluran drainase dan sungai disajikan pada tabel di bawah ini:

Geometri UkuranSaluran Kolektor

Panjang Ruas 2+3+1.5 = 6.5 kmKemiringan memanjang dasar saluran 0.0005Tampang Lintang Saluran persegi panjangLebar dasar saluran 4 mKedalaman Saluran 2 m

Saluran UtamaPanjang ruas 2.5+3+1.5 = 11 kmKemiringan memanjang dasar saluran 0.0005 (hulu junction), 0.0002 (hilir junction)Tampang Lintang Saluran TrapeziumLebar dasar saluran 15 mKedalaman Saluran 4 mKemiringan talud (V:H) 1 dan 0.5Elevasi dasar saluran di hilir 0.00 m

JunctionJarak antara RS di sekitar junction 30 mElevasi dasar saluran diketiga Rs di sekitar junction sama dengan elevasi dasar saluran Utama pada

lintang di hilir junction

Syarat batas hilir Saluran Utama : muka air normal

Syarat batas hulu Saluran Utama dan Saluran Kolektor: Hidrograf debit aliran.

Page 6: UAS Hidraulika Terapan

Lakukan simulasi aliran dan diskusikan hasilnya. Jika aliran meluap (ganti hidrograf aliran apabila aliran tidak meluap), tambahkan pompa air atau tanggul atau struktur hidraulika yang lain sedemikian hingga aliran tidak meluap. Tetapkan sendiri berbagai data atau parameter yang diperlukan. Upayakan agar data dan parameter tersebut selaras dengan yang dijumpai di lapangan. Apabila dipandang perlu, Saudara boleh mengubah geometri saluran dan sungai, maupun hidrograf aliran.

Gunakan imajinasi dan daya kreasi Saudara untuk menyusun skenario simulasi. Paparkan skenario dan hasil simulasi yang Saudara lakukan. Format naskah laporan ditetapkan sendiri.

I. 3. Geometry Saluran

Mahasiswa memulai tugas dengan membuat folder project yang akan

digunakan. Kemudian unsur utama yang harus dikerjakan adalah pembuatan

geometry saluran.

Page 7: UAS Hidraulika Terapan

I. 3. 1. Cross Section

River Station “Sal.Utama Hilir”

Cross Section : 0

Page 8: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 3990

Cross Section : 4010

Page 9: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 5400

Cross Section : 5470

Page 10: UAS Hidraulika Terapan

River Stasion “Sal. Utama Hulu”

Cross Section : 5530

Cross Section : 5600

Page 11: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 8450

Cross section : 8510

Page 12: UAS Hidraulika Terapan
Page 13: UAS Hidraulika Terapan

Cross section : 11000

River Station” Sal. Kolektor Hulu”

Cross Section : 0

Page 14: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 190

Cross Section : 210

Page 15: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 1500

Cross Section : 4490

Page 16: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 4510

River Station Farikha Drainase

Cross Section : 6500

Page 17: UAS Hidraulika Terapan

I. 3. 2. Junction

Merupakan titik pertemuan dari saluran utama dengan saluran kolektor.

Nama Junction : 38470

I. 3. 3. Jembatan

Page 18: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 4000 (Sal. Utama Hilir)

Page 19: UAS Hidraulika Terapan

Deck/Roadway Data untuk Jembatan :

Pier untuk jembatan :

Page 20: UAS Hidraulika Terapan

Sloping Embankment untuk Jembatan :

I. 3. 4. Pintu Air

Page 21: UAS Hidraulika Terapan

Incline Structure (Pintu Air)

Cross section : 200 (Sal. Kolektor Hilir)

Initial gate untuk pintu air

Page 22: UAS Hidraulika Terapan

Weir Embankment pada pintu air :

I. 3. 5. Gorong-gorong

Gorong-Gorong di Saluran Utama Hulu (8500)

Cross Section : 8500 (Sal. Utama Hulu)

Page 23: UAS Hidraulika Terapan
Page 24: UAS Hidraulika Terapan

Deck/Roadway untuk gorong-gorong :

Page 25: UAS Hidraulika Terapan

Culvert untuk gorong-gorong :

Gorong-Gorong di Saluran Kolektor Hulu (4500)

Cross Section : 4500 (Sal. Kolektor Hulu)

Page 26: UAS Hidraulika Terapan
Page 27: UAS Hidraulika Terapan

Deck/Roadway untuk data gorong-gorong:

Page 28: UAS Hidraulika Terapan

Culvert untuk data gorong-gorong di Sal. Kolektor:

Page 29: UAS Hidraulika Terapan

I. 4. Unsteady Flow

I. 4. 1. Boundary Condition

Page 30: UAS Hidraulika Terapan

I. 4. 1. 1. Saluran Kolektor hulu : Flow Hydrograph

Page 31: UAS Hidraulika Terapan

I. 4. 1. 2. Saluran Kolektor Hulu – 200 IS : Elevation Gates Opening

Page 32: UAS Hidraulika Terapan

I. 4. 1. 3. Saluran Utama Hulu : Flow Hydrograph

Page 33: UAS Hidraulika Terapan

I. 4. 1. 4. Saluran Utama Hilir : Normal Depth

Page 34: UAS Hidraulika Terapan

I. 4. 2. Initial Condition

Page 35: UAS Hidraulika Terapan

I. 5. Output HEC-RAS 4.1.0

I. 5. 1. Elevasi Air Maksimum di Saluran Kolektor Hulu

Cross Section : 0

Page 36: UAS Hidraulika Terapan
Page 37: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 200 IS (Pintu air)

Page 38: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 1500

Page 39: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 4500 (Gorong-gorong)

Page 40: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 6500

Page 41: UAS Hidraulika Terapan

I. 5. 2. Elevasi Maksimum Saluran Utama Hulu

Cross Section : 5600

Page 42: UAS Hidraulika Terapan

Cross section : 8500 (gorong-gorong)

Page 43: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 11000

Page 44: UAS Hidraulika Terapan

I. 5. 3. Elevation maksimum di Saluran Utama Hilir

Cross Section : 5470

Page 45: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 4000 (Jembatan)

Page 46: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 0

Page 47: UAS Hidraulika Terapan

Kesimpulan :

Pada Saluran Kolektor cross section 0-1500 termasuk pintu air terjadi

luapan / banjir. Dimana elevasi maksimum pada jam puncak (15.00). Untuk selain

Saluran tersebut tidak terjadi luapan, dan elevasi tertinggi pada masing-masing cross

section terjadi pada jam – jam puncak (13.00-16.00). Banjir atau lupan dapat

ditangani dengan beberapa cara : pemberian pintu air, pembuatan tanggul,

normalisasi, pembuatan kolam retensi dan lain-lain.

Namun dalam kasus ini pembuatan kolam retensi tidak cocok untuk saluran drainase

karena biasanya kolam retensi digunakan untuk sungai. Normalisasi bisa dilakukan

untuk mengurangi luapan, namun hal itu sulit dilakukan di lapangan karena

mengubah tampang saluran.

Page 48: UAS Hidraulika Terapan
Page 49: UAS Hidraulika Terapan

BAB II

SKENARIO I

(Pemberian Pintu Air di Saluran utama)

II. 1. Data

Terjadi luapan di titk Saluran Kolektor dekat pintu air. Hal ini disebabkan

oleh aliran debit yang cukup tinggi dari Saluran utama Hulu, sehingga dilakukan

penanganan dengan pemberian pintu air di saluran utama cross section 5700. Untuk

data yang lain masih menggunakan tanpa scenario.

Page 50: UAS Hidraulika Terapan

II. 1. 1. Inline Structure Data

Page 51: UAS Hidraulika Terapan

II. 1. 2. Weir Embankment Pintu Air :

Page 52: UAS Hidraulika Terapan

II. 1. 3. Gate:

Page 53: UAS Hidraulika Terapan

II. 2. Output setelah pemberian pintu air HEC RAS 4.1.0 :

II. 2. 1. Elevasi Maksimum pada Saluran Kolektor Hulu

Cross Section : 0

Page 54: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 200 IS

Page 55: UAS Hidraulika Terapan

Cross section : 1500

Page 56: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 4500 (Gorong-gorong)

Page 57: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 6500

Page 58: UAS Hidraulika Terapan

II. 2. 2. Elevasi Maksimum pada Saluran Utama Hulu

Cross Section : 5530

Page 59: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 5600

Page 60: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 5700 (Pintu Air Tambahan)

Page 61: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section :8500 (Gorong-gorong)

Page 62: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 11000

Page 63: UAS Hidraulika Terapan

II. 2. 3. Elevasi maksimum Saluran Utama Hilir

Cross section :0

Page 64: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 4000 (Jembatan)

Page 65: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 5400

Page 66: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 5470

Page 67: UAS Hidraulika Terapan

Kesimpulan :

Penanganan dilakukan dengan penambahan pintu air ternyata tidak mengurangi

luapan atau banjir. Di beberapa titik luapan semakin tinggi setelah diberikan pintu air.

Kejadian itu dikarenakan oleh tinggi dasar saluran yang tidak sama sehingga terjadi

backwater di cross section 5500 (Tinggi saluran utama = 5.1 m dan tinggi saluran

koletor = 3.1) sedangkan elevasi maksimum di cross section 5500 Saluran utama

tersebut adalah 3.98 m sehingga di saluran kolektor menyesuaikan menjadi 3.98 m

(Terjadi luapan).

Page 68: UAS Hidraulika Terapan

BAB III

Skenario II (Pemberian tanggul di area banjir)

III. 1. Geometry

Data tidak ada yang berubah dari geometry awalnya. Penambahan pintu air

yang sudah dilakukan di Skenario 1 ternyata masih tidak membuahkan hasil.

Sehingga pada Skenario 2 ini dicoba untuk diberikan tanggul pada titik banjir hingga

tinggi Saluran Kolektor Hulu dapat menyeimbangi tinggi Saluran Utama Hulu (5.1

m).

Penentuan jarak tanggul dilaksanakan :

Kemiringan saluran Kolektor Hulu : 0.0002

Elevasi Saluran Utama : 5.1 m

Elevasi Saluran Kolektor Hulu : 3.1 m

2x

=510000

x=2∗100005

x=4000 m

X ?+

3.1

+

5.1

0.0005

Page 69: UAS Hidraulika Terapan

III. 2. Pemberian tanggul di Saluran Kolektor Hulu dari cross section 0 – 4000

Cross Section : 0

Page 70: UAS Hidraulika Terapan

Tabel penggunaan tanggul di cross section 0

\

Cross Section : 210

Page 71: UAS Hidraulika Terapan

Tanggul untuk cross section 210

Data tanggul untuk cross section 210 :

Page 72: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 1500

Tanggul untuk cross section 1500

Page 73: UAS Hidraulika Terapan

Data Tanggul untuk cross section 1500

Cross Section : 4000

Page 74: UAS Hidraulika Terapan

Tanggul untuk cross section 4000

Data tanggul untuk cross section 4000

Page 75: UAS Hidraulika Terapan

III. 3. Output Pemberian tanggul di Saluran Kolektor cross section 0-4000

dengan HEC RAS 4.1.0

III. 3. 1. Elevasi Maksimum pada cross section.

Cross Section :0

Page 76: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 200 (Pintu Air)

Page 77: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 1500

Page 78: UAS Hidraulika Terapan

Cross Section : 4000

Page 79: UAS Hidraulika Terapan

BAB IV

KESIMPULANDari simulasi yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

IV. 1. Kesimpulan

Parameter yang yang digunakan dalam input data geometri berdasarkan dari buku modul panduan menggunakan HEC-RAS milik Pak

Istiarto (Dosen JTSL UGM). Sedang data yang lain diambil dari Internet. Seperti nilai koefisien manning di saluran drainase diambil 0,02 karena

dianggap terbuat dari pasangan batu (0.017-0.03).

Rekap Output

Cross Section

Tanpa Skenario

Keterangan

Penambahan Pintu Air (Skenario 1)

Keterangan

Pemberian tanggul

KeteranganElevasi Maksimum Elevasi Maksimum Elevasi Maksimum

Saluran Permukaan air Saluran Permukaan

air Saluran Permukaan air

Saluran Kolektor Hulu0 3.1 4.04 Meluap 3.1 3.98 Meluap 5.1 4.04 Aman

200 IS (Pintu Air) 3.2 4.04 Meluap 3.2 3.98 Meluap 5.1 4.04 Aman

1500 3.85 4.05 Meluap 3.85 3.9805 Meluap 5.1 4.04 Aman4500 (Gorong-

Gorong) 5.345 4.74 Aman 5.36 4.72 Aman 5.345 4.74 Aman

6500 6.35 5.96 Aman 6.35 5.97 Aman 6.35 5.96 AmanSaluran Utama Hulu

Laporan Simulasi Drainase HEC RAS 4.1.0

Page 80: UAS Hidraulika Terapan

11000 7.88 6.47 Aman 7.88 6.49 Aman 7.88 6.47 Aman8500 (Gorong-

Gorong) 6.605 5.11 Aman 6.605 5.13 Aman 6.605 5.11 Aman

5600 5.15 4.06 Aman 5.15 4.03 Aman 5.15 4.06 Aman5530 5.115 4.04 Aman 5.115 4.02 Aman 5.115 4.04 Aman

Saluran Utama Hilir5470 5.085 4.04 Aman 5.085 4.02 Aman 5.085 4.04 Aman

4000 (Jembatan) 4.8 3.69 Aman 4.8 3.66 Aman 4.8 3.69 Aman0 4 2.889 Aman 4 2.76 Aman 4 2.889 Aman

IV. 2. Pembahasan

a. Tingkat kesulitan dari kasus ini yaitu karena elevasi pertemuan antara saluran drainase utama dengan saluran drainase kolektor tinggi

salurannya tidak sama menyebabkan terjadinya luapan air di cross section 0 pada Saluran Kolektor Hulu,

b. Untuk menangani luapan pada scenario 1 diberi pintu air pada Saluran Utama Hulu cross section 5700, namun dengan adanya pintu air

hanya menurunkan tinggi luapan sekitar 0,06 m. Selain itu, pada file HEC-RAS dan tidak dicantumkan dalam laporan dilakukan

penanganan dengan salutran utama, namun cara itu membuat banjir semakin tinggi dan tidak hanya di saluran kolektor namun juga di

saluran utama. Penanganan dengan kolam retensi tidak dilakukan karena kolam retensi tidak cocok untuk system drainase, biasanya

kolam retensi dilakuakn utuk water body (sungai).

c. Sehingga penanganganan yang dapat dilakukan adalah membuat tanggul untuk menyamakan elevasi atas dari saluran utama yaitu 5,1

m, sehingga dibuat tanggul sampai cross section 4000 setinggi 5,1 m. dengan adanya tanggul pada elevasi maksimum air sudah tidak

meluap lagi, walaupun pada elevasi maksimum pintu air akan tenggelam. Namun air tidak akan meluap ke daerah samping saluran

kolektor.

Laporan Simulasi Drainase HEC RAS 4.1.0