BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik menggunakan statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan untuk mengubah peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut atau Perancangan percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah. Adapun tujuan secara umum dari suatu perancangan percobaan ini adalah memilih perubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap respon (Y), memilih gugus perubah X yang paling mendekati nilai harapan (Y), Memilih gugus perubah X yang menyebabkan keragaman respon paling kecil, Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh perubah tak terkendali paling kecil. Prinsip dalam perancangan percobaan tersebut adalah: pengacakan (randomization), pengulangan, (replication) dan pengendalian lokal (local control). Prinsip itu dibutuhkan untuk pendugaan yang sahih (valid) dari galat percobaan (experimental error) dan usaha meminimumkan galat percobaan guna meningkatkan ketelitian percobaan. Secara garis besar rancangan percobaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik menggunakan
statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan untuk mengubah peubah input
menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut atau Perancangan
percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan
dengan tujuan utama mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah.
Adapun tujuan secara umum dari suatu perancangan percobaan ini adalah memilih
perubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap respon (Y), memilih gugus perubah
X yang paling mendekati nilai harapan (Y), Memilih gugus perubah X yang menyebabkan
keragaman respon paling kecil, Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh
perubah tak terkendali paling kecil.
Prinsip dalam perancangan percobaan tersebut adalah: pengacakan (randomization),
pengulangan, (replication) dan pengendalian lokal (local control). Prinsip itu dibutuhkan
untuk pendugaan yang sahih (valid) dari galat percobaan (experimental error) dan usaha
meminimumkan galat percobaan guna meningkatkan ketelitian percobaan.
Secara garis besar rancangan percobaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Rancangan Perlakuan : satu faktor, dua faktor, tiga faktor atau lebih.
2. Rancangan Lingkungan: RAL, RAKL, RBSL, Rancangan lattice.
Dalam proses melakukan pengolahan data dapat dikerjakan baik secara manual
maupun menggunakan bantuan software-software pengolah data Statistika seperti SPSS.
Kajian klasik perancangan percobaan menggunakan pendekatan frequentist, yaitu
mengandalkan analisis varians sebagai metode statistika pokok untuk pengambilan
kesimpulan.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah atau tutorial
dalam melakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.
Rancangan Acak Lengkap digunakan untuk percobaan yang mempunyai media atau
tempat percobaan yang seragam atau homogen, sehingga RAL banyak digunakan untuk
percobaan laboraturium, dan rumah kaca.
Pengolahan dan analisis data RAL menggunakan software SPSS sebagai berikut:
a. Menyusun data di Microsoft Excel untuk selanjutnya dicopy dalam program SPSS
a.) b.) Gambar a.) data di MS. Excel b.) data setelah dicopy ke SPSS
b. Mengubah judul data seperti perlakuan, ulangan, dan hasil data pada variable view
a.)
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 2
b.)Gambar a.) variable view SPSS untuk mengubah nama atau judul
c.) Tampilan data view setelah di ubah
c. Kemudian untuk memilih model linear yang akan digunakan klik analyze pada
toolbar, kemudian pilih General Linear Model dan klik Univariate.
d. Setelah klik univariate kemudian akan tampil jendela univariate seperti gambar
dibawah. Untuk setiap rancangan percobaan memiliki sub varian yang berbeda
untuk data yang dianalisis. Sub varian percobaan RAL yaitu hanya data karakteristik
dan perlakuan.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 3
Untuk kolom dependent variable masukan hasil, dan untuk fixed factor masukan
perlakuan.
e. Selanjutnya adalah klik Model, pilih custom, dan masukan perlakuan kemudian klik
continue.
f. Setelah klik continue maka akan kembali ke tampilan jendela univariate. Untuk
analisis selanjutnya klik post hoc untuk menguji lanjut. Masukan perlakuan dan pilih
uji LSD dan Duncan sebagai uji lanjut, kemudian continue.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 4
g. Setelah klik continue, maka akan kembali ke tampilan jendela univariate. Setelah
model dan post hoc selesai, kemudian klik Ok untuk melihat hasil dari data yang
didapat selama pengamatan.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 5
Dari Tabel Test of Between-Subjects Effects dapat di interpretasikan bahwa
keterangan sig .00 berarti data yang didapat menunjukan signifikan. Sedangkan pada
tabel homogeneous, dapat diketahui interaksi antara tiap perlakuan. Pada kolom
subset terdiri dari 4 kolom yang dimana kolom tersebut menunjukan notasi yang
dihasilkan dari interaksi tersebut. Berikut notasi yang muncul adalah a, ab, b, bc, cd,
dan d.
2.2 Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok adalah suatu percobaan dimana faktor yang
dicobakannya lebih dari satu. Rancangan ini dipilih apabila satuan percobaan yang digunakan
tidak seragam, sehingga perlu pengelompokan.
Pengolahan dan analisis data RAK menggunakan software SPSS sebagai berikut:
a. Langkah pertama untuk melakukan analisis data RAK sama seperti percobaan
RAL yaitu menyusun data pada Microsoft Excel untuk di copy ke SPSS.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 6
b. Mengubah judul data seperti perlakuan, ulangan, dan hasil data pada variable view
c. Kemudian untuk memilih model linear yang akan digunakan klik analyze pada
toolbar, kemudian pilih General Linear Model dan klik Univariate.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 7
d. Setelah klik univariate kemudian akan tampil jendela univariate seperti gambar
dibawah. Sub varian untuk percobaan RAK yaitu data karakteristik, perlakuan, dan
ulangan atau kelompok.
e. Pada listbox dependent variable masukan hasil, dan untuk list box fixed factors
masukan perlakuan dan ulangan.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 8
f. Langkah selanjutnya adalah klik model dan pilih custom. Masukan ulangan dan perlakuan. Klik continue.
g. Setelah memilih model, langkah selanjutnya adalah menentukan uji lanjut. Klik post hoc, masukan perlakuan dan pilih uji LSD dan Duncan. Klik Continue.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 9
h. Kemudian akan muncul hasil data anova yang selanjutnya untuk diinterpretasikan
atau di analisis.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 10
Dari tabel diatas menunjukan hasil data yang siginifikan ditandai dengan
keterangan sig .00. kemudian untuk tabel homogenous, terdiri dari 8 kolom subset
yang menunjukan notasi dari interaksi setiap perlakuan.
2.3 Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial)Percobaan faktorial dengan rancangan dasar rancangan acak kelompok (RAK) adalah
percobaan dimana faktor yang dicobakan lebih dari satu faktor dan menggunakan RAK
sebagai rancangan percobaannya. Rancangan ini dipilih apabila satuan percobaan yang
digunakan tidak seragam, sehingga perlu pengelompokan.
Pengolahan dan analisis data RAK Faktorial menggunakan sofware SPSS sebagai
berikut:
a. Menyusun data di Microsoft Excel untuk memudahkan input data kedalam SPSS
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 11
b. Mengubah judul data seperti perlakuan, faktor, ulangan, hasil data pada variable
view
c. Kemudian untuk memilih model linear yang akan digunakan klik analyze pada
toolbar, kemudian pilih General Linear Model dan klik Univariate.
d. Setelah klik univariate kemudian akan tampil jendela univariate. Sub varian untuk
percobaan RAK Faktorial yaitu data karakteristik, perlakuan, faktor yang diujikan,
dan ulangan.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 12
e. Pada listbox dependent variable masukan hasil, dan untuk list box fixed factors
masukan vatietas, perlakuan, dan ulangan.
f. Langkah selanjutnya adalah klik model dan pilih custom. Masukan ulangan,
kemudian klik varietas ctrl perlakuan dan untuk type pilih main effects,
selanjutnya masukan varietas ctrl perlakuan dengan type interaksi. Kemudian klik
continue.
g. Setelah memilih model, langkah selanjutnya adalah menentukan uji lanjut. Klik
post hoc, masukan varietas dan perlakuan dan pilih uji Tukey. Klik Continue.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 13
h. Kemudian akan muncul hasil data anova yang selanjutnya untuk diinterpretasikan
atau di analisis.
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Hasil
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 47.178a 17 2.775 18.347 .000
Intercept 1474.014 1 1474.014 9.745E3 .000
Ulangan 2.600 3 .867 5.729 .002
Varietas 1.053 2 .526 3.480 .040
Perlakuan 41.235 4 10.309 68.153 .000
Varietas * Perlakuan 2.291 8 .286 1.893 .087
Error 6.353 42 .151
Total 1527.544 60
Corrected Total 53.531 59
a. R Squared = ,881 (Adjusted R Squared = ,833)
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 14
Varietas
Hasil
Tukey HSD
Varietas N
Subset
1
1 20 4.76940
2 20 5.04200
3 20 5.05810
Sig. .060
Means for groups in
homogeneous subsets are
displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean
Square(Error) = ,151.
Perlakuan
Hasil
Tukey HSD
Perlaku
an N
Subset
1 2 3
0 12 3.48333
1 12 4.76100
2 12 5.07183
3 12 5.66967
4 12 5.79667
Sig. 1.000 .304 .929
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,151.
Dari hasil Anova diatas maka dapat dilihat pada tabel tests of between-subject
effect faktor dari varietas, serta pengaruh antara varietas dan perlakuan nitrogen tidak
menunjukan hasil yang signifikan. Sedangkan untuk perlakuan nitrogen sendiri
menunjukan hasil yang signifikan. Dari tabel homogenous juga memperlihatkan
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 15
faktor varietas tidak memberikan perbedaan yang nyata pada setiap taraf. Sedangakan
tabel homogenous dari perlakuan nitrogen menunjukan adanya perbedaan pada setiap
pelakuan (taraf) yang menghasilkan 3 kolom subset
2.4 Rancangan Petak Terbagi (Split Plot)
Rancangan petak terbagi merupakan rancangan yang terdiri dari dua faktor. Faktor
pertama dijadikan sebagai petak utama (main plot) dan faktor keduadijadikan sebagai anak
petak (subplot). Rancangan petak terbagi mengalokasikan faktor yang terpenting ke dalam
anak petak dan seterusnya faktor yang kurang penting dialokasikan ke dalam petak yang
lebih besar (petak utama). Rancangan split plot bertujuan untuk mengevaluasi dua
kepentingan sekaligus agar mendapatkan jawaban informasi dari hasil percobaan.
Rancangan split plot dapat meningkatkan ketelitian pada faktor tertentu dibandingkan
terhadap faktor lain.
Pengolahan dan analisis data Rancangan petak terbagi menggunakan sofware SPSS
sebagai berikut:
a. Menyusun data di Microsoft Excel untuk memudahkan input data kedalam SPSS
b. Mengubah judul data seperti varietas, nitrogen, ulangan, hasil data pada variable
view
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 16
c. Kemudian untuk memilih model linear yang akan digunakan klik analyze pada
toolbar, kemudian pilih General Linear Model dan klik Univariate.
d. Setelah klik univariate kemudian akan tampil jendela univariate. Sub varian untuk
percobaan Rancangan petak terbagi yaitu hasil data karakteristik, faktor yang
diujikan (main plot dan sub plot), dan ulangan atau kelompok. Dalam rancangan
petak terbagi ini faktor yang digunakan sebagai main plot adalah nitrogen,
sedangkan untuk faktor yang digunakan sebagai sub plot adalah varietas.
e. Pada listbox dependent variable masukan hasil, dan untuk list box fixed factors
masukan vatietas dan nitrogen sedangkan untuk listbox random factors masukan
ulangan.
Tutorial SPSS Rancangan Percobaan | 17
f. Langkah selanjutnya adalah klik model dan pilih custom. Masukan ulangan,