KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya dan nikmat kesehatan yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan Refreshing yang berjudul “ Mata Merah Dengan Visus Menurun” Refreshing ini disusun dalam rangka meningkatkan pengetahuan sekaligus memenuhi tugas kepaniteraan dokter muda Stase Mata Rumah Sakit Islam Jakarta. Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Hasri Darni, Sp.M 2. Orang tua yang selalu mendukung baik secara moril dan materi dan selalu mendoakan keberhasilan penyusun 3. Teman-teman sejawat atas dukungan dan kerjasamanya Semoga dengan adanya Refreshing ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penyusun dan berguna bagi penyusun maupun peserta didik lainnya. Penyusun menyadari bahwa Refreshing ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik untuk membangun Refreshing yang lebih baik dimasa yang akan datang. Terimakasih Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 3 Mei 2015 Penyusun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya dan nikmat kesehatan yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan Refreshing yang berjudul “ Mata Merah Dengan Visus Menurun”
Refreshing ini disusun dalam rangka meningkatkan pengetahuan sekaligus memenuhi tugas kepaniteraan dokter muda Stase Mata Rumah Sakit Islam Jakarta. Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Dr. Hasri Darni, Sp.M2. Orang tua yang selalu mendukung baik secara moril dan materi dan selalu mendoakan ke-
berhasilan penyusun3. Teman-teman sejawat atas dukungan dan kerjasamanya
Semoga dengan adanya Refreshing ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penyusun dan berguna bagi penyusun maupun peserta didik lainnya.
Penyusun menyadari bahwa Refreshing ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik untuk membangun Refreshing yang lebih baik dimasa yang akan datang. Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 3 Mei 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler/tekanan dalam bola mata relatif cukup
besar untuk menyebabkan kerusakan papil saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang
Di Indonesia, glaukoma diderita oleh 3% dari total populasi penduduk. Umumnya penderita
glaukoma telah berusia lanjut. Pada usia diatas 50 tahun, tingkat resiko menderita glaukoma
meningkat sekitar 10%. Hampir separuh penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka
menderita penyakit tersebut.
Pada kebanyakan kasus, peningkatan tekanan di dalam bola mata menjadi faktor resiko
terpenting sebagai penyebab glaukoma. Bila tekanan tersebut melampaui batas toleransi ketahanan
sel-sel syaraf optik maka sel-sel tersebut akan mati dan berakibat hilangnya sebagian atau
keseluruhan penglihatan.12
Glaukoma tidak hanya disebabkan oleh tekanan yang tinggi di dalam mata. Sembilan
puluh persen (90%) penderita dengan tekanan yang tinggi tidak menderita glaukoma, sedangkan
sepertiga dari penderita glaukoma memiliki tekanan normal
Mengingat fatalnya akibat penyakit glaukoma terhadap penglihatan, deteksi dini glaukoma untuk
mencegah kerusakan saraf mata lebih lanjut menjadi sangat penting.
Kebutaan akibat glaukoma bersifat irreversibel/menetap tidak seperti kebutaan karena
katarak yang dapat diatasi setelah dilakukan operasi pengambilan lensa katarak. Jadi usaha
pencegahan kebutaan pada glaukoma bersifat prevensi/pencegahan kebutaan dengan jalan
menemukan dan mengobati/ menangani penderita sedini mungkin. Sayangnya tidak mudah untuk
menemukan glaukoma dalam stadium awal karena sebagian besar kasus glaukoma awal tidak
memberikan gejala yang berarti bahkan asimptomatik, kalaupun ada gejala biasanya hanya berupa
rasa tidak enak di mata, pegal-pegal di mata atau sakit kepala separoh yang ringan. Gejala-gejala
tersebut tidak menyebabkan penderita memeriksakan ke dokter atau paramedis. Disamping
ketidaktahuan penderita tentang penyakitnya maka peranan tenaga medis dalam mendiagnosis
glaukoma awal juga perlu mendapat perhatian, sehingga dapat menemukan glaukoma dalam
stadium dini.12
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI
A. Anatomi Sudut Filtrasi
Terdapat dalam limbus
Dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir membran Descemet (Schwalbe
line) dengan membran Bowman
Mengelilingi kanal schlemn dan Trabekula sampai BMD
Dalam stroma terdapat serabut saraf dan akhir A.Siliaris anterior
Trabekula terdiri atas :
a) Trabekula Korneoskleral
Serabutnya berasal dari stroma kornea ke belakang dan mengelilingi kanal
schlemn berinsersi di sklera
b) Trabekula Uveal
Berasal dari stroma kornea ke skleralspur (insersi m.siliaris) dan sebagian
ke m. siliaris meridional
c) Schwalbe line menuju ke jaringan pengikat m.siliaris radialis dan sirkularis
d) Ligamentum pektinatum rudimenter
Berasal dari permukaan anterior iris menuju kedapan trabekula
http://www.bartleby.com/107/225.html
B. Fisiologi
Komposisi Humor Aqueus
Humor aqueus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan
posterior mata. Volumenya adalah sekitar 250ul, dan kecepatan pembentukannya, yang
bervariasi diurnal, adalah 1,5-2 ul/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi dari plasma.
Komposisi humor aqueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang lebih tinggi dari protein, urea dan glukosa
yang lebih rendah.
Pembentukan dan Aliran Humor Aqueus
Humor Aqueus diproduksi oleh corpus siliare. Ultrafiltrat plasma yang dihasilkan
di stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel
siliaris. Setelah masuk kekamera posterior Humor Aqueus mengalir melalui pupil ke
kamera anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior. Selama periode ini,
terjadi pertukaran diferensial komponen-komponen dengan darah di iris.
Peradangan atau trauma intraokular menyebabkan peningkatan konsentrasi protein.
Hal ini disebut Humor Aqueus Plasmoid dan sangat mirip dengan serup darah.