Tugas UTS Mata Kuliah Pencemaran Udara [TM091549] eralatan endeteksi dan engendali olutan dari Sumber Stasioner Disusun Oleh: Akhmat Busori 2107100140 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABA YA 2011
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
|Tugas UTS|Mata Kuliah Pencemaran Udara [TM091549]
Jurusan Teknik MesinFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA2
Sumber stasioner : Industri, Pembangkit listrik, Pembakaran (perapian, kompor,
furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar, Gas buang pabrik yang
menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2. Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang ada
seperti dari kegiatan tranfortasi, kegiatan industri dan lain-lain. Masing-masing sumber pencemar menghasilkan bahan pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis dan
pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemaran udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas
bahan bakar yang digunakan, teknologi yang digunakan serta pengawasan yang dilakukan.
|Tugas UTS|Mata Kuliah Pencemaran Udara [TM091549]
Jurusan Teknik MesinFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA4
sumber pencemar. Untuk menanggulangi polutan yang menjadi emisi dari kegiatan manusia,
telah dirancang dan dibuat berbagai macam peralatan untuk mendeteksi dan menanggulangi
pencemaran udara.
METODA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Jika pengendalian pencemaran ingin diterapkan, maka berbagai pendekatan dapat dipilih
untuk menentukan metoda pengendalian pencemaran udara. Pengendalian pencemaran yang
dapat dilakukan mencakup: pengendalian pada sumber dan pengenceran, sehingga senyawa
pencemar itu tidak berbahaya lagi baik untuk lingkungan fisik dan biotik maupun untuk
kesehatan manusia.
Pengendalian senyawa pencemar pada sumber merupakan upaya yang paling berhasil-guna bahkan pengendalian ini dapat menghilangkan atau paling sedikit mengurangi kadar
senyawa pencemar dalam aliran udara atau fasa gas yang dibebaskan ke lingkungan.
Pengendalian pencemaran dapat dicapai dengan pengubahan :
(a) jenis senyawa pembantu yang digunakan dalam proses,
(b) jenis peralatan proses,
(c) kondisi operasi, dan
(d) keseluruhan proses produksi itu sendiri.
Pemilihan tingkat kerja (actions) itu selalu dikaitkan dengan penilaian ekonomik seluruh
produksi. Hal-hal yang menyulitkan adalah proses produksi yang berada di bawah lisensi. Jika
pembentukan senyawa pencemar itu tidak dapat dihindarkan lagi, maka pemasangan alat
untuk menangkap senyawa ini harus dilakukan. Secara umum penghilangan senyawa
pencemar dengan tuntas tidak mungkin diterapkan tanpa pembiayaan yang besar. Metoda
pengumpulan senyawa pencemar yang akan memasuki atmosfir adalah metoda yang
didasarkan atas pengurangan (reduction) senyawa pencemar.
Berbagai jenis alat pengumpul (collectors) didasarkan atas pengurangan kadar debu saja
atau kadar debu dan gas. Prinsip pengurangan kadar debu dalam aliran gas yang dibebaskan
ke lingkungan dipaparkan dalam Tabel 2 dan prinsip pengurangan kadar debu dan gas secara
simultan dituliskan dalam Tabel 3. Metoda pemisahan ini diterapkan dalam berbagai
|Tugas UTS|Mata Kuliah Pencemaran Udara [TM091549]
Jurusan Teknik MesinFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA5
rancangan alat pemisah debu dari aliran gas atau udara. Alat pemisah debu atau pengumpul
debu ini dapat dipilah dalam :
a. pemisahan secara mekanis,
b. pemisahan dengan cara penapisan,
c. pemisahan dengan cara basah, dan
d. pemisahan secara elektrostatik.
Upaya pembersihan aliran gas atau udara sebelum dibebaskan ke lingkungan dapat
dihubungkan dengan kebutuhan proses produksi, perolehan produk samping atau
perlindungan lingkungan. Seringkali alat ini merupakan bagian integral suatu proses, jika
sasaran utama adalah penghilangan gas yang beracun atau mudah terbakar.
Debu ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk, komposisi kimia, densitas ( true,apparent, bulk density), daya kohesi, sifat higroskopik dan lain-lain. Variabel yang aneka
ragam ini mengakibatkan bahwa pemilihan alat dan sistem pengendalian pencemaran udara
oleh debu dan gas harus berhubungan dengan sasaran masalah pembersihan gas dan watak
kinerja alat di samping penilaian ekonomik. Misal : pembersihan debu dengan cara kering
memiliki keunggulan dalam biaya proses ulang untuk pengumpulan produk samping, jika
dibandingkan dengan pemisah debu dengan cara basah. Kerugian sistem kering ini adalah
penambahan alat untuk penggantian udara segar, karena debu yang halus yang beterbangan di
ruang atau debu yang higroskopik tidak dapat ditangani dengan baik. Tabel 2 menyatakan
watak operasi berbagai alat pemisah debu.
Tabel 2 Prinsip pemisahan debu
No Jenis Pemisahan Merode
1 Pemisah Brown Pemisahan jenis ini menerapkan gerakan partikel menurut Brown.
Alat ini dapat memisahkan debu dengan rentang ukuran 0,01 –
0,05 mikron. Alat yang dipatenkan dibentuk oleh susunan filamen
gelas dengan jarak antar filamen yang lebih kecil dari lintasan
bebas rata-rata partikel.
2 Penapisan Deretan penapis atau penapis kantung (filter bag) akan dapat
menghilangkan debu hingga ukuran diameter 0,1 mikron. Penapis
ini dibatasi oleh pembebanan yang rendah, karena pembersihan