Manajemen dan Penilaian Kinerja
Manajemen dan
Penilaian Kinerja
Mengidentifikasi dan MengukurKinerja Karyawan
Sistem Manajemen Kinerja Proses untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur,
mengevaluasi, meningkatan, dan memberi penghargaan kinerja karyawan.
Kinerja Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
karyawan. Kuantitas dari hasil • Kehadiran Kualitas dari hasil • Kemampuan bekerjasama Ketepatan waktu dari hasil
Kriteria Kinerja Elemen yang paling penting dalam pekerjaan.
Hasil OrganisasionalTujuan tercapai atau tidak tercapai
Akibat Manajemen Kinerjaa. Perkembangan e.
Kenaikan gajib. Produktivitas f.
Pemecatanc. Peningkatan g. Lain-
laind. Disiplin
Kinerja Karyawan
Hubungan antara Strategi,
Akibat, dan Hasil
Organisasional
Hubungan antara Strategi,
Akibat, dan Hasil
Organisasional
Strategi Operasional
Praktik Manajemen Kinerjaa. Mengidentifikasi tingkat kinerja yang
diharapkanb. Mendorong kinerja tingkat tinggi.c. Mengukur kinerja individu; kemudian
mengevaluasinya.d. Menyediakan umpan balik pada kinerja
individu.e. Menyediakan bimbingan sesuai
kebutuhan.f. Memberikan penghargaan atau
pendisiplinan berdasarkan kinerja.
Informasi Berdasar-sifat
InformasiBerdasar-hasil
InformasiBerdasar-perilaku
Jenis Informasi Kinerja
Kinerja Pekerjaan?
Kinerja Pekerjaan?
Masalah Potensial Pada Kriteria Kinerja
Kekurangan
Kontaminasi
Kriteria
Kinerja
Objektivitas
Standar Kinerja
Standar kinerja Tingkat yang diharapkan dari kinerja
oPembanding kinerjaoTujuanoTarget
Karakteristik standar yang ditetapkan dengan baik
Realistis Terukur Jelas dipahami
Istilah yang Mendefinisikan Standar
Pada Suatu Perusahaan
5
Menonjol - orang tersebut sangat berhasil dalam kriteria pekerjaan ini sehingga harus diberi catatan khusus. Dibandingkan terhadap standar biasa dan seluruh departemen,kinerja ini berada di peringkat 10% teratas.
4Sangat baik – kinerja pada tingkat ini adalah di atas rata rata dalam unit,dibandingkan dengan standard an hasil unit yang umum.
3Memuaskan - kinerja ini ada pada atau lebih tinggi dari standar minimum. Tingkat kinerja ini merupakan apa yang diharapkan dari kebanyakaan karyawan yang berpengalaman dan kompeten.
2Marginal – kinerja yang ada dibawah standar tingkat minimum pada dimensi kerja tersebut. Tetapi,terdapat potensi untuk meningkatkan peringkat dalam kerangka waktu yang pantas.
1Tidak memuaskan – kinerja dalam hal ini jauh dibawah standar pekerjaan .apakah orang tersebut dapat meningkat untuk memenuhi standar minimum patut di pertanyakan .
Penggunaan dalam Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja Adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.
Penilaian Kinerja dapat terjadi dalam dua cara :
a) Penilaian Informal, terjadi dengan adanya kontak sehari-hari (tidak formal) dan biasanya tidak terdokumentasi (tidak terjadwal dan tercatat)
b) Penilaian Sistematis, terjadi dengan adanya penyusunan pertemuan (formal) dan biasanya penilaian ini terdokumentasi (terjadwal dan tercatat)
Penggunaan dalam Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
Sumber Utama informasi dan Umpan Balik
Sumber Utama informasi dan Umpan Balik
Pengelola Upah dan Gaji
Pengelola Upah dan Gaji
Mengidentifikasi Kekuatan
dan Kelemahan
Mengidentifikasi Kekuatan
dan Kelemahan
Penggunaan dalam Penilaian Kinerja
Kritik dalam Penilaian Kinerja :
1. Fokus terlalu banyak pada individu dan tidak sedikit untuk mengembangkan karyawan.
2. Karyawan dan supervisor percaya proses penilaian yang serius cacat.
3. Penilaian tidak konsisten, berorientasi jangka pendek, subjektif, dan berguna hanya pada ekstrem kinerja.
Peran Penilaian Kinerja yang Berkonflik
Penilaian Kinerja
Penggunaan Adminstratif
1. Kompensasi2. Promosi3. Pemecatan4. Perampingan5. Pemberhentian
Sementara
Penggunaan Pengembangan
1. Mengidentifikasi Kekuatan2. Mengidentifikasi bidang-
bidang untuk pertumbuhan3. Perencanaan Pengembangan4. Pelatihan dan perencanaan
karier
11–12
Pembagian Umum Tanggung Jawab SDM: Penilaian Kinerja
11–13
Siapa yang Melakukan Penilaian?
Para supervisor yang menilai karyawan mereka
Para karyawan yang menilai atasan mereka
Anggota tim yang menilai sesamanya
Sumber-sumber dari luar
Karyawan menilai diri sendiri
Penilaian dan multisumber (umpan balik 360o)
11–14
Penilaian Kinerja Tradisional :
Logika dan Proses
11–15
Karyawan Menilai Manajer Keuntungan :
Membantu dalam mengidentifikasi manajer yang kompeten.
Berfungsi untuk membuat manajer lebih responsif terhadap karyawan.
Dapat berkontribusi untuk pengembangan karir manajer.
Kerugian :
Reaksi negatif dari manajer untuk penilaian karyawan.
Ketakutan bawahan akan memberi penilaian yang subjektif.
11–16
Menilai Tim/Rekan Kerja
Keuntungan :
Membantu /tinggi setiap individu. meningkatkan kinerja yang rendah
Masing-masing memiliki kesempatan untuk mengamati rekan-rekan lainnya.
Penilaian rekan fokus pada kontribusi individu terhadap kinerja tim.
Kerugian :
Berpengaruh secara negatif pada hubungan kerja.
Dapat menciptakan kesulitan bagi manajer dalam menentukan kinerja individu.
ORANG YANG
DINILAI
Manajer
Rekan Kerja/Rekan Sebaya
Bawahan
Evaluasi Diri
Sendiri
Pelanggan
Penilaian dari Multisumber
Metode Penilaian
Kerja
Metode-metode Penilaian kerja
Metode Komparatif• Penetuan
Peringkat• Distribusi
Paksa
Metode Perilaku/Tujuan• Pendekatan
penilaian Perilaku• Manajemen
Berdasarkan Tujuan
Metode Penilaian Kategori• Skala Penilaian
Grafis• Checklist
Metode Naratif• Kejadian
Penting• Esai• Tinjauan
Lapangan
Skala Penilaian Grafis
Skala yang memungkinkan penilai untuk menandai kinerja karyawan pada rangkaian kesatuan. Skala kriteria kerja Skala perilaku
Kekurangan Pembatasan pada berbagai kemungkinan tanggapan
penilai Perbedaan dalam penafsiran makna skala item dan
rentang besaran oleh penilai Skala-skala yang dirancang buruk yang mendorong
kesalahan di bagian penilai Kurangnya formulir penilaian yang membatasi
efektivitas dari penilaian.
Metode Penilaian Kategori
Checklist
Alat penilaian kinerja yang menggunakan daftar pernyataan atau kata-kata yang diberi tanda oleh penilai. Dapat diukur dengan menerapkan bobot dengan
tanda khusus
Kekurangan Penafsiran makna item bagi penilai Pembobotan menciptakan masalah dalam
interpretasi penilaian Pemberian bobot untuk item oleh orang lain selain
penilai
Metode Penilaian Kategori
Contoh Formulir Penilaian Kinerja
Contoh Formulir Penilaian Kinerja
Metode Komparatif
• Penentuan Peringkat–Mengurutkan kinerja semua karyawan
dari yang tertinggi hingga yang terendah.
– Kelemahan• Tidak menunjukkan ukuran perbedaan
kinerja di antara karyawan.• Menyiratkan bahwa karyawan dengan
peringkat terendah kinerjanya tidak memuaskan • Menjadi proses yang berat jika kelompok
yang akan ditentukan peringkatnya sangat besar
Distribusi Paksa Metode penilaian kinerja di mana penilaian
karyawan didistribusikan sepanjang kurva berbentuk lonceng.
Kelemahan Mengasumsikan distribusi normal kinerja. Penolakan oleh manajer untuk menempatkan
individu dalam kelompok terendah atau tertinggi. Memberikan penjelasan untuk penempatan dalam
kelompok yang lebih tinggi atau lebih rendah bisa jadi sulit.
Tidak siap untuk diterapkan dalam kelompok-kelompok kecil karyawan.
Metode Komparatif
11–25
Distribusi Paksa pada Kurva Berbentuk Lonceng
Metode NaratifKejadian Penting Manajer menyimpan catatan tertulis
mengenai kinerja karyawan baik yang menguntungkan maupun yang merugikan .
Kerugian :- Tidak semua supervisor mendefinisikan kejadian
penting dengan cara yang sama- Komentar harian atau mingguan mengenai
kinerja karyawan akan memakan waktu yang lama
- Kekhawatiran karyawan terhadap “buku hitam” yang ditulis manajer
Metode esai Manajer menulis sebuah esai pendek yang
menggambarkan kinerja karyawan.
Kerugian:●Tergantung pada keterampilan menulis
manajer dan kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri.
● Beberapa supervisor tidak dapat mengekspresikan diri dengan baik dalam tulisan sehingga menghasilkan deskripsi yang buruk mengenai kinerja karyawan.
Metode Naratif
Tinjauan Lapangan
Pendekatan ini dapat memasukkan departemen SDM sebagai peninjau, atau independen dari luar organisai.
Metode ini berasumsi bahwa pihak luar tersebut cukup mengetahui tentang keadaan pekerjaan tersebut untuk membantu supervisor memberikan penilaian yang lebih akurat dan menyeluruh.
Metode Naratif
Metode Perilaku atau Tujuan
Penilaian Pendekatan Perilaku
Menilai perilaku karyawan bukan karakteristik lain. Terdiri dari serangkaian skala dibuat oleh:
●Mengidentifikasi dimensi tugas penting●Membuat laporan menggambarkan berbagai perilaku
yang diinginkan dan tidak diinginkan (“anchor”). Jenis skala perilaku :
●Skala penilaian berdasarkan perilaku berlabuh (BAR)●Skala observasi perilaku (BOS)●Skala ekspektasi perilaku (BES)
Keterampilan Layanan Pelanggan
Menonjol
5 Menggunakan ungkapan positif untuk menjelaskan produk
4Menawarkan informasi tambahan yang berhubungan ketika ditanya oleh pelanggan
Memuaskan
3Menawarkan produk lain kepada pelanggan ketika barang yang diminta tidak tersedia
2Mengecewakan pelanggan karena harus menunggu untuk suatau barang yang telah habis persediaan
Tidak memuaskan
1Berdebat dengan pelanggan mengenai kecocokan dari produk yang diminta
Manajemen Berdasarkan Tujuan
Manajemen berdasarkan tujuan (Management by Objectives-MBO) Menentukan tujuan kinerja yang telah disepakati oleh
seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Ide-ide Pokok MBO: Keterlibatan karyawan membuat tingkat komitmen
dan kinerja yang lebih tinggi Tujuan yang didefinisikan dengan jelas dan tepat
akan mendorong karyawan untuk bekerja secara efektif guna mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Tujuan kinerja harus dapat terukur dan harus mendefinisikan hasil-hasil.
Proses MBO
Tinjauan dan persetujuan pekerjaan
Penentuan Tujuan Terpadu
Diskusi kinerja berlanjut
Perkembangan dari standar kinerja
Kesalahan Penilai yang Umum Kesalahan Penilai Pengaruh dalam
Praktik
Standar yang beragam
Efek ke-terakhir-an/ke-pertama-an
Tedensi sentral, kelunakan, kekakuan
Bias penilai
Efek halo/kerucut
Kesalahan kontras
Mirip saya/lain dengan saya
Waktu diterimanya informasi memengaruhi penilaian
Kinerja serupa dinilai secara berbeda
Setiap orang dinilai sama
Faktor-faktor tertentu melampaui yang lainnya
Gerleralisasi dibuat hanya dari satu ciri
Perbandingan dibuat terhadap oprang lain, bukan terhadap standar
Penilai membandingkan karyawan dengan dirinya
Kesalahan penarikan contoh(sampling)
Informasi yang tersedia tidak cukup atau tidak akurat
Umpan Balik sebagai Sistem
Sistem Umpan Balik
Data
Tindakan Berdasarkan
Evaluasi
Evaluasi dari Data
LAKUKAN
Persiapan sebelumnya Fokuskan pada kinerja dan
pengembangan. Berikan alasan spesifik pada
penilaian Putuskan langkah spesifik
yang harus diambil untuk peningkatan
Pertimbnagkan peran supervisor dalam kinerja bawahan
Tegaskan perilaku yang diinginkan
Fokuskan pada kinerja di masa depan
JANGAN LAKUKAN
χ Mendominasi pembicaraanχ Menguliahi karyawanχ Mencampur adukkan penilaian
pekerjaan dengan masalah gaji atau promosi
χ Berkonsentrasi hanya pada hal-hal negatif
χ Bersikap terlalu kritis atau “mengulang-ngulang” pembahasan pada kegagalan
χ Merasakan keharusan bahwa kedua belah pihak mencapai kesepakatan dalam sebuah area.
χ Membandingkan seorang karyawan dengan karyawan lain
Petunjuk Wawancara Penilaian
Sistem manajemen kerja yang efektif seharusnya :● Konsisten dengan misi strategi sebuah
organisasi● Bermanfaat sebagai alat pengembangan● Berguna sebagai alat pengembangan● Sesuai dengan hukum dan berkaitan dengan
pekerjaan● Dipandang adil secara umum oleh para
karyawan● Efektif dalam mengdokumentasi kinerja
karyawan
Sistem Manajemen Kinerja
Reaksi Manajer
Reaksi Karyawan yang Dinilai
Penekanan pada peningkatan diri dan aspek pengembangan dari penilaian tampaknya menjadi cara yang paling efektif untuk mengurangi reaksi persaingan dari mereka yng berpartisipasi dalam proses penilaian.
Wawancara Penilaian
Wawancara penilaian dapat memberikan baik kesempatan maupun bahaya.
Hal ini dapat menjadi pengalaman yang emosional bagi manajer dan bagi karyawan, karena manajer harus mengomunikasikan baik pujian atau kritik yang membangun.
Menjadi seorang hakim di satu sisi serta seorang pelatih dan pembimbing di sisi lain dapat menyebabkan konflik internal dan kebingungan bagi manajer.
Fakta bahwa penilaian dapat mempengaruhi karir karyawan di masa depan juga menyebabkan penilai mengubah dan membiaskan penilaian mereka.