E – GOVERNMENT disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi semester 5 yang dibimbing oleh Ibu Riani Lubis, S. T., M. T. oleh : Ronan D Malelak (10108561) Nurul Akromah (10108566) R. Mochamad Reza N. H. (10108567) Rizky Dinung Utami (10108583) Emil Solecha (10108598) IF – 12 / V
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
E – GOVERNMENTdisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi semester
5 yang dibimbing oleh Ibu Riani Lubis, S. T., M. T.
oleh :
Ronan D Malelak (10108561)
Nurul Akromah (10108566)
R. Mochamad Reza N. H. (10108567)
Rizky Dinung Utami (10108583)
Emil Solecha (10108598)
IF – 12 / V
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2010
KATA PENGANTAR
ي�م� ح� الر� م�ن� ح� الر� الله� م� ب�س�
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Sistem Informasi mengenai E - Government ini dengan baik.
Tugas Sistem Informasi mengenai E - Government ini ditujukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi semester 5 Fakultas
Teknik Jurusan Teknik Informatika yang dibimbing oleh Ibu Riani Lubis, S. T.,
M. T.
Untuk itu, kami haturkan terima kasih pada pihak-pihak yang baik secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan, karena keterbatasan dan
kekurangan yang ada pada diri kami, sehingga saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan. Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami sebagai penulis, khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandung, Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................. 2
1.4 Manfaat dan Kegunaan ..................................................................... 3
Sebetulnya inisiatif E-Government di Indonesia sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu. Dalam inisiatif Nusantara 21, Telematika, dan saat ini Telematika versi dua (Tim Koordinasi Telematika Indonesia) topik E-Government sudah muncul. Inisiatif implementasi E-Government di Indonesia antara lain:
Penayangan hasil pemilu 1999 secara on-line dan real time.
RI-Net. Sistem ini menyediakan email dan akses Internet kepada para pejabat. Informasi lengkap dapat diperoleh di http://www.ri.go.id
Info RI. Penyedia informasi dari BIKN.
Penggunaan berbagai media komunikasi elektronik (Internet) di beberapa pemerintah daerah tempat.
2.7 Hambatan dalam Mengimplementasikan E-Government di Indonesia
Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan
mempermudah urusan belum merasuk di Indonesia. Bahkan ada pameo
yang mengatakan: “Apabila bisa dipersulit mengapa dipermudah?”. Banyak
oknum yang menggunakan kesempatan dengan mepersulit mendapatkan
informasi ini.
Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang
kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja).
Padahal kemampuan mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan
juga menjadi bagian dari standar software engineering.
Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah
bidang yang baru. Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang
handal di bidang teknologi informasi. SDM yang handal ini biasanya ada di
lingkungan bisnis / industri. Kekurangan SDM ini menjadi salah satu
penghambat implementasi dari e-government. Sayang sekali kekurangan
kemampuan pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan
menjual solusi yang salah dan mahal.
Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur
telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di
berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau
bahkan aliran listrik. Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatif
mahal. Pemerintah juga belum menyiapkan pendanaan (budget) untuk
keperluan ini.
Tempat akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses
informasi jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri,
pemerintah dan masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access
point yang terjangkau, misalnya di perpustakaan umum (public library). Di
Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan
tempat-tempat umum lainnya.
2.8 Menuju E – Government [3]
Gambar 1. Transformasi Menuju e-Government
Transformasi
Manajemen Perubahan Perubahan Budaya Kerja Perubahan Proses Kerja SOP dan Kebijakan Politik Peraturan dan Perundangan Leadership
Pemanfaatan ICT
Penggunaan Internet Penggunaan Infrastruktur Telematika Penggunaan Sistem Aplikasi Standarisasi Metadata Transaksi Elektronik Electronic Data Interchange Electronic Documentation
Melaksanakan E-Government artinya menyelenggarakan roda
pemerintahan dengan bantuan (memanfaatkan) teknologi IT. Dalam arti kata
lain adalah melakukan transformasi sistem proses kerja ke sistem yang berbasis
elektronik. Beberapa organisasi yang pada awalnya disusun untuk keperluan
proses kerja secara manual pada akhirnya bisa jadi perlu dirubah dan
disesuaikan untuk memungkinkan berjalannya sistem elektronik secara efektif
dan optimal.
Tentu saja tidak semua proses kerja dapat ditransformsi ke dalam
sistem elektronik. Ada beberapa yang masih harus mengunakan sistem manual,
tetapi ada sebagian besar lainnya yang dapat dikerjakan dengan lebih cepat,
efektif dan efisien melalui bantuan sistem elektronik.
PenyelenggaraanPemerintahan Secara
MANUAL
Government to e-Government
TRANSFORMASIPenyelenggaraan
Pemerintahan
Berbasis ICT
Beberapa contoh fungsi kepemerintahan yang penyelenggaraannya
dapat dibantu melalui sistem elektronik adalah,
Pelayanan Masyarakat
Kepegawaian
Keuangan Daerah
Pengelolaan Aset, dan sebagainya.
2.8.1 Transformasi Fungsi Pemerintahan
Berikut ini adalah beberapa hal yang mengalami perubahan
diakibatkan terjadinya transformasi sistem kerja dari manual ke elektronik, oleh
karena itu proses perubahannya perlu dikelola dengan baik sehingga
transisinya bisa berjalan lancar.
Perubahan Budaya Kerja
Perubahan Proses Kerja (Bisnis
Proses)
SOP dan Kebijakan Politik
Peraturan dan Perundangan
Leadership
2.8.2 Kerangka Arsitektur E – Government
Salah satu kata kunci e-government adalah pemanfaatan ICT. Ini artinya
bahwa akan ada unsur-unsur ICT seperti sistem aplikasi, sistem infrastruktur,
jaringan telematika dan lain-lain yang dipakai dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan. Beberapa hal mendasar tentang pemanfaatan ICT ini berkaitan
dengan :
Penggunaan Internet
Penggunaan Infrastruktur Telematika
Penggunaan Sistem Aplikasi
Standarisasi Metadata
Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik
Sistem Dokumentasi Elektronik
2.8.3 Tingkatan E-Government
Untuk membangun e-government, Inpres No. 3/2003 juga menjelaskan
beberapa strategi yang bisa diimplementasikan, salah satu diantaranya adalah
membangun e-government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan
sasaran yang terukur, sehingga mudah difahami dan diikuti oleh semua pihak.
Pengembangan e-government dapat dilaksanakan melalui 4 (empat)
tingkatan. Semakin tinggi tingkatannya, diperlukan dukungan sistem manajemen,
proses kerja dan transaksi informasi antar instansi yang semakin kompleks pula.
Upaya untuk menaikkan tingkatan tanpa dukungan memadai, berpotensi untuk
mengalami kegagalan.
Tingkat 1 – Persiapan, yang meliputi pembuatan situs informasi di setiap
lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah misalnya
warnet.
Tingkat 2 – Pematangan, yang meliputi pembuatan situs informasi publik
interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.
Tingkat 3 – Pemantapan, yang meliputi pembuatan situs transaksi
pelayanan publik dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan
lembaga lain.
Tingkat 4 – Pemanfaatan, yang meliputi pembuatan situs aplikasi untuk
pelayanan yang bersifat G2G, G2B, dan G2C yang terintegrasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari laporan ini antara lain :
1. E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat
meningkatkan hubungan antar Pemerintah dan pihak-pihak lain.
2. Penggunaan E-Government mempunyai empat tipe relasi yaitu G2C, G2B,
G2G, G2E.
3. Pengimplementasian E-Government di Indonesia masih mempunyai
banyak hambatan.
4. Pengembangan E-Government dapat dilaksanakan melalui 4 (empat)
tingkatan yaitu persiapan, pematangan, pemantapan, dan pemanfaatan.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain :
1. Sebaiknya E-Government di Indonesia diterapkan dengan sistem ICT
yang lebih baik, agar komunikasi antara kalangan masyarakat, bisnis dan
pemerintah berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Dalam pengimplementasian E-Government sebaiknya lebih berani
melakukan eksperimen-eksperimen baru agar segala hambatan bisa diatasi
dan penerapan E-Government bisa berjalan dengan baik sesuai dengan
kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Legislative Analyst’s Office, “E-Government in California: Providing
Services to Citizens Through the Internet”, 24 January 2001.