BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan
dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian
baik bagi klien, dokter, perawat, bidan maupun masyarakat pada
umunya.Kehamilan kembar memberiakan dampak meningkatnya morbiditas
dan mortalitas, karena itu mempertimbangkan kehamilan kembar
sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan.
Berbagai komplikasi lebih sering ditemukan pada kehamilan kembar
baik terhadap ibu maupun janin yang berada dalam kandungan
(Cunningham, 1995).Frekwensi kehamilan kembar menurut Greulich
dikutip Sarwono (1997) menyatakan ferkwensi kehamilan kembar pada
121 juta persalinan adalah Gemelly 1:85 triplet, kuadriplet
1:160743, dan quintiplet 1:41.600.000. Berbagi faktor predisposisi
terjadinya kehamilan kembar antara lain ras, heriditer, umur, dan
paritas ibu ( Sarwono 1997 ).Penanganan dalam kehamilan merupakan
hal yang sangat penting untuk kepentingan ibu dan janin yang
dikandungnya. Upaya pencegahan terjadinya preeklamsi dan eklamsi,
partus, prematurus dan anemi merupakan prioritas tindakan baik tim
medis maupun perawatan.I.2 Rumusan Masalah1. Apa tanda dan gejala
dari hamil kembar ?2.Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil
dengan kehamilan kembar ?
I.3 TUJUAN1. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari hamil kembar
2.Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
kehamilan kembar
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori2.1.1 DefinisiKehamilan multipel ( multiple
pregnancy ) adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Sering disebut juga sebagai kehamilan kembar ( twin pregnancy ).
Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian baik bagi klien,
dokter, perawat, bidan maupun masyarakat pada umumnyaIbu yang
melahirkan bayi kembar akan lebih banyak membutuhkan dukungan, baik
itu secara lahiriah maupun jasmaniah. Kehamilan kembar memang
beresiko terhadap persalinan yang lebih besar dibanding kehamilan
tunggal. Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin
tinggi resiko yang akan ditanggung ibu. Namun, dengan segala risiko
tersebut yang penting, rajin berkonsultasi ke dokter dan ikuti
semua saran kesehatan bagi kehamilan dan persalinan kembar untuk
mencegah segala kemungkinanWanita dengan kehamilan kembar
memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil
yang memuaskan bagi ibu dan janin.
2.1.2 EtiologiBangsa, herediter, dan paritas hanya mempunyai
pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari dua telur.
Juga obat klomid dan hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk
menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigot.
Faktor-faktor tersebut dan mungkin faktor lain dan mekanisme
tertentu menyebabkan matangnya dua atau lebih folikel de graf atau
terbentuknya dua ovum atau lebih dalam satu folikel. Pada
fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika
telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari stau dan jika
semua embrio yang kemudian dimasukkan kedalam rongga rahim ibu
tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari
satu telur, faktor bangsa, herediter, umur dan paritas tidak atau
sedikit sekali mempengaruhi terjadinya kehamilan kembar itu.
Diperkirakan disini sebabnya adalah faktor penghambat pada masa
pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor penghambat yang
mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk, menghasilkan
kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta seperti
kehamilan kembar dizigot. Bila faktor penghambat terjadi setelah
blastula tetapi sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi
kehamilan kembar dengan 2 amnion sebelum primitive streak tampak,
maka kan terjadi kehamilan kembar denagan satu amnion. Setelah
primitive streak terbentuk, maka akan terjadi kembar dempet dalam
berbagai bentuk.
2.1.3 Jenis Kehamilan Kembar Kembar dizigotik atau fraternal
(DZ)Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi
karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang
berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada
dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang
bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan
lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila
mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot.Kembar
dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan
berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat
memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.Kajian juga
menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada
keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan
yang mampu menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat
mengatur pengeluaran sel telur).Istilah kembar dampit diberikan
bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.
Kembar monozigotik atau identik (MZ)Kembar monozigotik terjadi
ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah
menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin
yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan
zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal
sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Hasil akhir dari proses
pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi,
dengan uraian sebagai berikut : a. Apabila pembelahan terjadi
didalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua embrio, dua
amnion serta dua chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan
di chorionik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau
suatu plasenta tunggal yang menyatu.b. Apabila pembelahan terjadi
antara hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi,
masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan chorion bersama,
dengan demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik,
monochorionik.c. Apabila terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan
dimana amnion telah terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan dua
embrio dengan kantong amnion bersama, atau kehamilan kembar
monoamnionik, monochorionik.d. Apabila pembuahan terjadi lebih
belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik terbentuk, maka
pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.
Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi
plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic)
atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi
amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat
menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari
kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau
mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.Kembar MZ
selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon)
kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu.
Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan perbedaan
kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi
pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa,
tingkat kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau
gaya hidup yang berbeda.
SuperfekundasiSuperfekundasi adalah pembuahan dua telur yang
dikeluarkan pada ovulasi yang sama pada dua koitus yang dilakukan
dengan jarak waktu pendek. Kehamilan kembar ini sukar dibedakan
dengan kehamilan kembar dizigotik SuperfetasiSuperfetasi adalah
kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau beberapa bulan
setelah kehamilan pertama terjadi. Keadaan ini pada manusia belum
pernah dibuktikan, akan tetapi dapat ditemukan pada kuda.
2.1.4 PatofisiologiPada kehamilan kembar distensi uterus
berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan seringkali
terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260
hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir
rata-rata kehamilan kembar 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet
1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat
plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat
satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut
adalah monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion,
maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering
dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu
berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi
bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion
terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.Secara umum,
derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada
kehamilan kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester
1 sering mengalami nausea dan muntah yang melebihi yang
dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal. Perluasan volume darah
maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar,
dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935
ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan
dari janin tunggal. Massa sel darah merah meningkat juga, namun
secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar
dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan anemia
fisiologis yang lebih nyata. Kadar haemoglobin. kehamilan kembar
dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana
diperbandingkan dengan kehamilan tunggal, cardiac output meningkat
sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan
stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak
meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan.
Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10 L atau lebih dan berat
lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua monozygot, dapat
terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata
sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut. Dalam keadaan ini mudah
terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera
abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan
berat dari uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan
wanita untuk lebih sekedar duduk.Pada kehamilan kembar yang dengan
komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat mengalami
komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari
uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output
maternal dengan segera kembali ke normal setelah persalinan. Dalam
kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan
untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk
memungkinkan kehamilan Berbagai macam stress kehamilan serta
kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang
serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan
kembar
2.1.5 Pertumbuhan Janin Kembar
1. Berat badan 1 janin kehamilan kembar rata rata 1000 gram
lebih ringan dari jenis tunggal2. Berat badan baru lahir biasanya
pada kembar dua di bawah 2500 gram, triplet dibawah 2000 gram,
kuadriplet 1500 gram, dan quintuplet dibawah 1000 gram3. Berat
badan masing masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya
berselisih antara 50 sampai 1000 gram, dan karena pembegian
sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu lebih kurang tumbuh dari
yang lainnya4. Pada kehamilan kembar dizigotik :Dapat terjadi janin
yang satu meninggal dan janin yang lain tumbuh sampai cukup
bulan.Janin yang mati bisa diresorbsi ( Kalau pada kehamilan muda
), atau pada kehamilan yang agak tua, janin jadi pipih yang disebut
fetus papyraseus atau kompresus.5. Pada kehamilan kembar
monozogotik :Pembuluh darah janin yang satu beranastomis dengan
janin yang lainnya, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat
harus diikat untuk menghindari pendarahan. Karena itu janin yang
satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi monstrum, seperti
akardiakus dan kelainan lainnya.Dapat terjadi sindroma transfuse
fetal : pada janin yang mendapat darah lebih banyak terjadi
hidramnion,polisitemia,oedema, dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan
janin kedua terlihat kecil, anemis, dehidrasi, oligohidrami, dan
mikrokardia, karena kurang mendapat darah.
2.1.6 Letak pada presentasi janinPada kehamilan kembar sering
terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula
letak janin kedua, dapat berubah setelah janin pertama lahir,
misalnya : dari letak lintang dapat berubah menjadi letak sungsang
atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presantasi dan posisi
bisa terjadi. Yang paling sering di jumpai adalah :a. Kedua janin
dalam letak membujur, presentasi kepala ( 44-47%)b. Letak membujur,
presentasi kepala bokong ( 37-38%)c. Keduanya presentasi bokong (
8-10 )d. Letak lintang dan presentasi kepala ( 5-5,3%)e. Letak
lintang dan presentasi bokong ( 1,5-2%)f. Dua-duanya letak lintang
( 0,2-0,6%)g. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya,
karena dapat terjadi kunci-mengunci ( Interlocking )2.1.7 Diagnosis
Kehamilan KembarSedikit kehamilan kembar (kehamilan multipel)
terdiagnosis pada pertengahan pertama kehamilan kecuali dengan
scanning ultrasound. Meluasnya penggunaan pencitraan
ultrasonografik telah sangat mengurangi insidensi tidak
terdeteksinya kehamilan kembar sebelum persalinan. Dengan
pemeriksaan ultrasonografi yang cermat, kantung gestasional yang
terpisah pada kehamilan kembar dapat diidentifikasi sangat
dini.Riwayat kembar, usia maternal lanjut, paritas tinggi, dan
ukuran ibu besar pada keluarga dari pihak ibu serta riwayat pernah
hamil kembar merupakan petunjuk yang lemah, tetapi riwayat baru
mendapat klomifen atau gonadotropin atau kehamilan yang diperoleh
dari teknologi reproduksi dengan bantuan merupakan petunjuk yang
kuat.Pemeriksaan klinis disertai pengukuran akurat tinggi fundus
merupakan hal yang penting. Selama trimester kedua, ukuran uterus
lebih besar daripada yang diperkirakan untuk usia gestasi yang
dihitung berdasarkan data haid.Pada pertengahan kedua, kehamilan
multipel dapat diduga jika: Lingkar abdomen dan ukuran uterus lebih
besar dibandingkan dengan usia kehamilan. Palpasi menunjukkan
kelebihan bagian janin, dan dapat dideteksi dua bagian kepala
janin. Namun secara umum, janin kembar sulit didiagnosis dengan
palpasi bagian-bagian tubuh janin sebelum trimester ketiga. Bahkan
pada tahap lanjut kehamilan, mungkin sangat sulit mengidentifikasi
kembar dengan palpasi transabdominal, terutama apabila salah satu
kembar, terletak di atas kembar lainnya, apabila ibu gemuk, atau
apabila terdapat hidramnion. Pemeriksaan lain yang dapat digunakan
untuk membantu menegakkan diagnosis kehamilan kembar adalah: Bunyi
Jantung JaninMenjelang akhir trimester pertama, kerja jantung janin
dapat dideteksi dengan peralatan ultrasonik Doppler. Beberapa waktu
sesudahnya kita dapat mengidentifikasi dua jantung janin apabila
frekuensi keduanya jelas berbeda satu sama lain serta dengan
frekuensi denyut jantung ibu. Dengan menggunakan stetoskop janin
aural biasa, bunyi jantung janin pada kembar dapat diidentifikasi
melalui pemeriksaan yang cermat pada usia kehamilan 18-20 minggu.
Pemeriksaan RadiologisRadiograf abdomen ibu sebagai upaya
membuktikan adanya janin multipel dapat membantu pada
keadaan-keadaan tertentu yang jarang, biasanya apabila terdapat
gestasi multipel ordo tinggi dan belum jelas berapa banyak janin
yang ada. Akan tetapi pemeriksaan dengan rotgen sudah jarang
dilakukan untuk mendiagnosa kehamilan ganda karena cahaya
penyinaran Pemeriksaan BiokimiawiJumlah gonadotropin korionik dalam
plasma dan urin, secara rata-rata lebih tinggi daripada yang
dijumpai pada kehamilan tunggal. Kembar sering terdiagnosis sewaktu
dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein serum ibu, walaupun
pemeriksaan ini saja tidak bersifat diagnostik.
1. Diagnosis pasti :Secara klinis :a. Terdapat 2 kepala, 2
bokong, dan 1 atau 2 punggungb. Terdengar 2 DJJ di tempat yang
berjauhan dengan perbedaan 10 denyut permenit atau lebih.c.
Sonogram dapat membuat diagnose kehamilan kembar pada triwulan
pertamad. USG atau foto roentgen :Bayangan janin lebih dari 1 .
Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan janin atau
lebih dengan 1atau 2 kantong amnion. Diagnosis dengan USG sudah
setelah kehamilan 6-8 minggu dapat menentukan diagnosis akurat
jumlah janin pada uterus dari jumlah kantong gestasional yang
terlihat2. Diagnosis Differensial :a. Kehamilan tunggal dengan
janin besarb. Hidramnion, adalah suatu kondisi dimana jumlah air
ketuban melebihi dari batas normal. Untuk keadaan normal air
ketuban berjumlah sebanyak antara 1 2 liter, sedangkan kasus
hidramnion melebihi batas dari 2 liter yaitu antara 4 5 liter.
Hidramnion dapat menyertai kehamilan kembar, kadang-kadang kelainan
hanya terdapat pada satu kantong amnion, dan lainnya
oligohidramnion. Pemeriksaan USG dapat menentukan apakah pada
hidramnion ada kehamilan kembar atau tidakc. Mola Hidatidosa, biasa
disebut hamil anggur, adalah kelainan di dalam kehamilan dimana
jaringan plasenta (ari-ari) berkembang dan membelah terus menerus
dalam jumlah yang berlebihand. Kehamilan dengan tumor ( mioma/kista
ovarium )Tidak terdengarnya dua denyut jantung pada pemeriksaan
berulang, bagian kecil dan besar yang sukar digerakkan, lokasinya
yang tidak berubah, dan pemeriksaan rontgen dapat membedakan kedua
hal tersebut. Dewasa ini dengan USG.
2.1.8 Pengaruh Terhadap Ibu dan Janin1. Terhadap Ibu- Kebutuhan
akan zat-zat bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan
defisiensi zat-zat lainnya.- Kemungkinan terjadinya hidamnion
bertambah 10 kali lebih besar- Frekuensi pre-eklamsi eklamsi lebih
sering.- Karena uterus yang besar ibu mengeluh sesak napas, sering
miksi, serta terjadi udema dan varises pada tungkai dan vulva.-
Dapat terjadi inersia uteri, pendarahan post partum, dan solusio
plasenta setelah anak pertama lahir.2. Terhadap JaninUsia kehamilan
tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan
kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet,
yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan
terjadinya bayi premature akan tinggi.Bila sesudah bayi pertama
lahir terjadi solusio plasenta, maka angka kematian bayi kedua
tinggi.Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan
mempertinggi angka kematian janin.2.1.9 Penatalaksanaan Kehamilan
Kembar
Perawatan Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan
mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakan
pemeriksaan ulang harus lebih sering ( 1x seminggu pada kehamilan
> 32 minggu ) Perbanyak istirahat dengan sering berbaring,
sehingga aliran darah ke plasenta meningkat dan pertumbuhan janin
menjadi lebih pesat. Perbanyak makanan mengandung protein, dan
makan lebih sering, namun dengan porsi lebih sedikit. Karena
kebutuhan zat besi pada ibu hamil kembar lebih besar untuk
mencukupi kebutuhan 2 janin dan agar pengeceran volume darah ibu
lebih meningkat. Karenanya, ibu perlu sering melakukan pemeriksaan
kadar Hb dan mengetahui jenis golongan darah serta rhesus ibu untuk
persiapan tranfusi jika diperlukan. Setelah kehamilan 30 minggu,
koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan
merangsang portus prematurus. Pemakaian korset gurita yang tidak
terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan. Periksa
darah lengkap, Hb, dan golongan darah. Pematangan paru janin bila
ada tanda tanda portus prematurus yang mengancam dengan pemberian
bethametason 24 mg/hari. BATAS waktu kelahiran anak kedua antara 5
- 15 menit sesudah anak pertama. Jika terlalu cepat, trauma
persalinan pada anak kedua lebih besar ( setelah ikut stress pada
waktu anak pertama lahir, harus mengalami stress lagi pada
persalinannya sendiri ). Jika terlalu lama, dapat terjadi hipoksia.
Minum secara teratur suplemen penambah darah yang diberikan oleh
dokter untuk mencegah anemia dan sekaligus sebagai nutrisi untuk
kedua janin. Rawat inap bila :- Ada kelainan obstetric- Ada
his/pembukaan serviks- Adanya hipertensi- Pertumbuhan salah satu
janin terganggu - Kondisi social yang tidak baik-
Profilaksis/mencegah portus prematurus dengan obat tokolitik.
Untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas perinatal pada
kehamilan kembar, perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mencegah
terjadinya komplikasi seawall mungkin. Diagnosis dini kehamilan
kembar harus dapat ditegakkan sebagai perencanaan pengelolaan
kehamilan. Mulai umur kehamilan 24 minggu pemeriksaan antenatal
dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah usia kehamilan 36 minggu
pemeriksaan dilakukan tiap minggu. Istirahat baring dianjurkan
lebih banyak karena hal itu menyebabkan aliran darah keplasenta
meningkat agar pertumbuhan janin baik.Kebutuhan kalori, protein,
mineral, vitamin dan asam lemak esential harus cukup oleh karena
kebutuhan yang meningkat pada kehamilan kembar. Kebutuhan kalori
harus ditingkatkan sebesar 300 kalori perhari. Pemberian 60 sampai
100 mg zat besi perhari, dan 1 mg asam folat diberikan untuk
menambah zat gizi lain yang telah diberikan. Pemeriksaan
ultrasonografi dilakukan untuk mengetahui adanya diskordansi pada
kedua janin pengukuran lingkar perut merupakan indikator yang
sensitif dalam menentukan diskordansi.Pada kehamilan kembar terjadi
peningkatan risiko persalinan preterm, sehingga dilakukan pemberian
kortikosteroid diperlukan untuk pematangan paru berupa betamethsone
12 mg/hari , untuk 2 hari saja. Bila tak ada betamethasone dapat
diberikan dexamethasone serta pemberian tokolitik. Percepatan
Pematangan Fungsi ParuBerdasarkan observasi sebelumnya bahwa
kortikosteroid yang diberikan kepada domba betina dapat mempercepat
pematangan paru janin preterm, Liggins dan Howie (1972) melakukan
studi acak untuk mengevaluasi efek betametason yang diberikan pada
ibu (12 mg secara intramuskular dalam dua dosis, selang 24 jam)
untuk mencegah gawat nafas pada bayi preterm yang kemudian
dilahirkan. Bayi bayi yang dilahirkan sebelum minggu ke-34
mengalami penurunan signifikan insiden gawat nafas dan kematian
neonatal akibat penyakit membran hialin bila kelahirannya ditunda
sekurang-kurangnya 24 jam setelah selesai pemberian betametason 24
jam kepada ibu sampai 7 hari setelah selesai terapi steroidGlack
(1979) menekankan bahwa produksi surfaktan kemungkinan dipercepat
jauh sebelum aterm pada kehamilan yang dipersulit oleh sejumlah
kondisi dan stress pada ibu atau janin. Seperti penyakit ginjal
kronis, kardiovaskuler kronis, hipertensi kehamilan, kecanduan
heroin, pertumbuhan janin terhambat, infark plasenta,
korioamnionitis, atau ketuban pecah preterm. Pandangan ini dianut
secara luas meskipun data terbaru menyangkal hubungan iniOwen dak
(1990) menyimpulkan bahwa suatu kehamilan yang mengalami stress
(terutama hipertensi pada kehamilan) tak banyak memberi keuntungan
terhadap ketahanan hidup janin. Demikian pula Hallal dan Bottoms
(1993) mengkaji 1395 kehamilan yang dilahirkan pada usia gestasi
antara 24 dan 35 minggu serta menemukan bahwa ketuban pecah dini
tidak berkaitan dengan pematangan paru yang lebih
cepat.Kortikosteroid mempercepat produksi surfaktan dari pneumosit
dan mengurangi insiden kematian neonatus, perdarahan intraserebral,
dan enterokolitis. Dosis betametason yang dianjurkan adalah 12.0 mg
intramuskular, diulang dalam 24 jam.7 Deksametason diberikan dalam
dosis 5 mg dengan interval 6 jam hingga tercapai dosis total 20 mg.
Pemberian kortikosteroid harus dimulai 24-48 jam sebelum
persalinan.8 Kortikosteroid diberikan untuk menginduksi pematangan
paru janin pada kehamilan 24 sampai 34 minggu jika tidak ditemukan
tanda-tanda infeksi. Pemberian kortikosteriod pada kehamilan kurang
dari 23 minggu masih kontroversi. Pemberian kortikosteroid pada
kehamilan kurang dari 23 minggu tidak berguna untuk memperbaiki
keadaan pernafasan karena pada janin kurang dari 23 minggu belum
terbentuk sel pneumosit yang memproduksi
surfaktan.Penelitian-penelitian yang dimulai tahun 1970an, yang
menindaklanjuti perkembangan anak-anak yang diberi terapi antenatal
kortikosteroid sampai umur 12 tahun tidak memperlihatkan efek buruk
dibidang perkembangan saraf jangka panjang. Hal ini diukur
berdasarkan adanya gangguan belajar, perilaku, dan motorik atau
sensorik (National Institute of Health Consensus Development Panel,
1995). Namun terdapat efek jangka pendek pada ibu, antara lain
edema paru, infeksi dan pengendalian glukosa yang lebih sulit pada
ibu diabetik. Tidak dilaporkan adanya efek jangka panjang pada
ibu.Kortikosteroid tidak hanya mempengaruhi pematangan paru saja,
melainkan juga merangsang persalinan. Jenssen dan Wright (1977),
Mati dkk (1973) melaporkan bahwa kortikosteroid dapat menginduksi
persalinan pada manusia lebih dari 20 tahun yang lalu. Selain itu,
Elliot dan Radin (1995) mengkonfirmasi bahwa kortikosteroid
menginduksi kontraksi uterus dan persalinan preterm pada manusia.
Esplin dkk (2000) membandingkan perkembangan mental dan psikomotor
pada 429 bayi dengan berat lahir rendah yang terpajan dua kali atau
lebih pemberian kortikosteroid antenatal dengan bayi yang terpajan
satu kali pemberian atau tidak mendapatkan pajanan sama sekali.
Mereka tidak menemukan adanya manfaat pada dosis berulang. Pajanan
terhadap pemberian kortikosteroid berulang secara independen dan
signifikan diikuti dengan perkembangan psikomotor yang
abnormalVermillion dkk (2000) dalam sebuah analisis terhadap 453
bayi, menetapkan bahwa sepsis neonatorum awitan dini,
korioamnionitis dan kematian neonatal secara signifikan berhubungan
dengan pemberian betametason dosis multiple pada ibu. Thorp (2000)
dan Guinn (2001) dkk melakukan percobaan prospektif besar dan tidak
menemukan manfaat pada pemberian steroid berulang. Dilaporkan
terdapat penurunan lingkar kepala yang signifikan pada bayi-bayi
yang terpajan steroid. Mercer dkk (2001) melaporkan penurunan berat
dan panjang badan lahir yang bergantung dosis pada neonatus yang
terpajan terapi steroid antenatal.
2.1.10 Penanganan Dalam PersalinanSemua persiapan untuk
resusitasi dan perawatan bayi prematur disediakan. Golongan darah
ibu sudah ditentukan dan persediaan darah diadakan mengingat
kemungkinan perdarahan post partum lebih besar.Kala I diperlakukan
seperti biasa bila anak pertama letaknya memanjang. Karena sebagian
besar persalinan kembar bersalin prematur, maka pemakaian sedativa
perlu dibatasi. Episiotomi mediolateral dikerjakan untuk
memperpendek kala pangeluaran dan mengurangi tekanan pada kepala
bayi.Setelah bayi pertama lahir, segera dilakukan pemeriksaan luar
dan vagina untuk mengetahuio letak dan keadaan janin kedua. Bila
janin dalam letak memanjang, selaput ketuban dipecahkan dan air
ketuban dialirkan perlahan-lahan untuk menghindari prolapsus
funikuli. Penderita dianjurkan meneran atau dilakukan tekanan
terkendali pada fundus uteri, agar bagian bawah janin masuk dalam
panggul dan lahir spontan karena jalan lahir telah dillui
anakpertama.Tenggang waktu antara lahirnya anak pertama dan kedua
adalah 5 sampai 15 menit. Kelahiran anak kedua kurang dari 5 menit
setelah anak pertama lahir, dengan tindakan yang cepat ini dapat
menimbulkan trauma persalinan pada anak. Kelahiran anak kedua lebuh
dari 30 menit dapat mnimbulkan insufisiensi uteroplasenta, karena
berkurangnya volume uterus dan juga dapa terjadi solutio plasenta
sebelum anak kedua diulahirkan.Seksio sesaria pada kehamilan kembar
dilakukan atas indikasi janin pertama dalam letak lintang,
prolapsus funikuli, plasenta previa, dll.
BAB IIITinjauan Keperawatan3.1 Pengkajian1. Anamnesis : Perut
lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan.
Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.Uterus terasa lebih
cepat membesar. Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan
kembar. Apakah telah mendapat pengobatan infertilitas.2. Inspeksi
dan palpasi : Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus
lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.Gerakan gerakan
janin terasa lebih sering . Bagian bagian kecil terasa lebih
banyak. Teraba ada 3 bagian besar janin. Teraba ada 2 balotement 3.
Auskultasi : Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang
agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per
menit atau bila dihitung bersamaan terdapata selisih 10.4. Rotgen
foto abdomen : Tampak gambaran 2 Janin. 5. Ultrasografi : Bila
tampak 2 janin atau 2 jantung yang berdenyut yang telah dapat
ditentukan pada triwulan I atau pada kehamilan 10 minggu.6.
Elektrokardiogramn total : Terdapat gambaran 2 EKG yang berbeda
dari kedua janin.7. Reaksi kehamilan : Karena pada hamil kembar
pada umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG
akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang
kadang sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola
hidatidosa. Kadangkala diagnose baru diketahui setelah bayi pertama
lahir, uterus masih besar, ternyata masih ada janin satu lamgi
dalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan
hidramnion dan toksemia gravidarum.8. Pemeriksaan klinik
gejala-gejala dan tanda-tanda : Adanya cairan amnion yang
berlebihan dan renggangan dinding perut menyebabkan diagnosis
dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50 % diagnosis kehamilan
ganda dibuat secara tepat jika berat satu janin kurang dari 2500
gram, dan 75 % jika berat badan satu janin lebih dari 2500 gram.
Untuk menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda perlu
dipikirkan bila dalam pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut;
besarnya uterus melebihi lamanya amenorea, uterus tumbuh lebih
cepat dari kehamilan normal, banyak bagian kecil teraba, teraba
tiga bagian besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ
dengan perbedaan 10 atau lebih.v
3.2 Diagnosa Keperawatan1. Perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan nutrisi
ibu dan janin.2. Resiko tinggi injury berhubungan dengan kelahiran
premature3. Gangguan rasa nyaman (sesak) berhubungan dengan
ekspansi paru tidak optimal.4. Kecemasan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan prosedur penatalaksanaan kehamilan kembar3.3
Perencanaan Keperawatan
1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan meningkatnya kebutuhan nutrisi ibu dan janin.Tujuan :
Kebutuhan nutrisi ibu dan janin terpenuhi dengan kriteria hasil BB
ibu sesuai dengan TB dan usia kehamilan, kebutuhan kalori, protein
terpenuhiIntervensi:a. Kaji intake makananRasional : Mengetahui
kebutuhan nutrisi ibub. Jelaskan pentingnya nutrisi kepada ibu :
yaitu untuk ibu dan janin yang dikandungnyaRasional : Menambah daya
tahan tubuh dan kelemahan fisikc. Konsul gizi tentang pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi kliend. Anjurkan makan sedikit tapi
seringRasional : Intake tambahan 300 kalori/hari, protein 1,5
gram/kg BB, suplemen tablet Fe 60-1000 mg/hari memenuhi kebutuhan
nutrisi.e. Pantau BB ibu setiap kali kunjunganRasional : Mengetahui
perubahan berat badan ibu dihubungkan intake nutrisi yang adekuat2.
Resiko tinggi injury berhubungan dengan kelahiran prematureTujuan :
Tidak terjadi injury pada ibu bila terjadi kelahiran
prematureIntervensi :a. Anjurkan ibu untuk bedrest selama trimester
IIIRasional : Meningkatkan perfusi uterineb. Anjurkan ibu untuk
menghindari hubungan suami istri selama kehamilan trimester
IIIRasional : Hal ini dapat meningkatkan kontraksi uterus sehingga
bias terjadi kelahiran premature
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan meningkatnya
kontraksi uterus dan penambahan berat uterus.Tujuan : Ibu mampu
toleransi terhadap nyeri yang dialaminyaIntervensi :a. Anjurkan ibu
untuk menggunakan sabut ibu hamil, dan tidur dengan posisi miring
kiriRasional : Posisi miring kiri mengurangi penekanan pada aorta
dan vena cava serta mencegah terjadinya hipertensi.b. Anjurkan
keluarga untuk memberikan lingkungan yang nyaman bagi ibuRasional :
Membuat ibu merasa lebih nyaman
BAB IVTINJAUAN KASUS
4.1 KASUSA. IDENTITAS Nama: Ny. E.Z Nama suami: Tn. Y.B Umur: 30
TahunUmur: 34 Tahun Suku/Bangsa: Jawa/IndonesiaSuku/bangsa:
Madura/Indonesia. Agama: IslamAgama: Islam Pendidikan:
SMEAPendidikan: SMA Pekerjaan: SwastaPekerjaan : Swasta Alamat:
Jl.WonokusumoAlamat: Jl.Wonokusumo Wetan No.57,sby wetan No.57,sby
Status perkawinan : Kawin 1 xUsia perkawinan : 11 Tahun.
B. RIWAYAT KEPERAWATAN a. Persepsi Terhadap Kehamilan1. Mengapa
ibu datang keklinik karena kehamilan sudah memasuki ming- gu ke
37/38 dan diduga kembar.2. Persepsi Ibu terhadap kehamilan ibu
mengharapkan anaknya nanti lahir dengan selamat dan bila Tuhan
mengijinkan anak perempuan karena su- dah mempunyai 2 anak
lelaki.3. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan dalam
kehidupan sehari- hari? ya,karena kehamilan/perut ibu sangat
besar,sehingga aktivitas men jadi terbatas,ibu sering mengalami
nyeri pinggang.4. Harapan yang ibu inginkan selama masa
kehamilan,tidak mengalami ke- lainan selama kehamilan hingga
persalinan nanti.5. Ibu tinggal dengan suami dan 2 orang anak
laki-laki serta pembantu.6. Siapa orang yang terpenting bagi ibu ?
Suami dan anak-anak.7. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini
sangat mendukung 8. Kesiapan mental menjadi ibu : ya,walau khawatir
mengenai proses per- salinan nanti (keselamatan diri dan
bayinya).
b. Riwayat Obstetri 1. Riwayat Menstruasi : Menarche : Umur 12
tahunSiklus : teratus tiap bulan Banyaknya : BanyakLamanya : 5 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 26 Nopember 2000 Keluhan : Nyeri
pinggang,keluar lendir warna putih.2. Riwayat Kehamilan Anak
KeKehamilanPersalinanKomplikasi NifasAnak
NO.TAHUNUmur ke-hamilanpenyulitjenisPeno
longpenyulitLase-rasiInfeksiperdarahanJenisbbpj
I
II1992
19969 bln
9 blnTdk ada
Tdk adaSpon-tan
Spon-tanBidan
BidanTdk ada
Tdk adaTdk ada
Tdk adaTd k ada
Tdk adaTdk ada
Tdk adaLaki-laki
Laki-laki2,9 kg
2,7 kgLupa
Lupa
3. Kehamilan Sekarang Diagnosa : G3 P2 A 0 H 0 Mg 0 H 2
Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah ANC : 5 Kali tapi status
hilang/terselip Keluhan selama Hamil :Mual dan muntah pada
trimester pertama,pusing ya bila bangun dari duduk atau
tiduran,saat ini sering nyeri pinggang dan kesulitan melakukan
aktivitas sehari-hari. Pengobatan selama hamil Tidak ada Pergerakan
janin Ya sejak usia kehamilan 6 bulan ,ramai/banyak Rencana
perawatan bayi : sendiri dibantu oleh orang tua dan pembantu
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Breast care: Ya
Perineal care: Ya Nutrisi: Ya Senam Nifas: Ya KB: Ya Menyusui:
Untuk 2 atau lebih bayi sekaligus belum tahu caranya3. Riwayat
Keluarga BerencanaMelaksanakan KB: ya,jenis kontrasepsi yg
digunakan : Pil KB,sejak setelah anak pertama lahir,tidak ada
masalah berhubungan dengan penggunaan PilC. Riwayat
KesehatanPenyakit yang pernah dialami ibu : Tidak adaPengobatan
yang didapat : Tidak adaRiwayat penyakit keluarga : DM (-),Jantung
(-),Hipertensi (-),Gemelli (-)Secara keseluruhan dalam keluarga
klien tidak ada yang memiliki penyakit Tersebut diatas.D. Kebutuhan
Dasar Khusus1.Pola Nutrisi Frekuensi makan : 3 x sehari Nafsu makan
: Baik Jenis makanan rumah : Nasi,lauk pauk,buah-buahan kadang susu
Makanan yg tidak disukai/alergi/pantangan : Tidak ada2.Pola
eliminasi BAK sering 5 6 x/hari,warna kuning muda,keluhan terlalu
sering kencing BAB teratur 1 x hari,warna kuning,bau agak
menusuk,konsistensi lem-bek,keluhan tidak ada.3.Pola Personal
Hygiene Mandi 2 3 x/hari, pakai sabun mandi. Oral hygiene/gosok
gigi 3 x/hari; pagi,siang,sore atau setelah makan Cuci rambut 2
x/minggu,pakai shampo4.Pola Istirahat dan Tidur Lama tidur 7 8
jam/hari,sebelum tidur minum air putih,selama hami posisi tidur
terus terlentang,miring agak sulit5. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III
klien istirahat bekerja hanya diam dirumah,membantu memasak dan
bersih-bersih rumah,olahraga jalan-jalan pagi dan ikut senam hamil
0,5 jam 1 jam keluhan dalam aktivitas nyeri pinggang dan pusing 6.
Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan Merokok,minuman keras
dan ketergantungan obat : tidak ada7. Sistem UrogenitalBAK 5 6
x/hari terkontrol,jumlah 1500 cc 2000 cc/24 jam,warna kuning
jernih.
8 . Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos
mentis Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 80 x/mnt Respirasi : 20
x/mnt Suhu : 36,70c Berat Badan : 70 Kg Tinggi Badan : 150 cm.
9.Sistem penglihatan Mata simetris, kelopak mata normal,gerakan
mata normal,pergerakaan ti dak ada kelainan,konjuntiva
normal/merah10.Sistem pernapasan Jalan napas bersih,pernapasan
tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas, suara napas
vesikuler,tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.11.Sirkulasi
Jantung Kecepatan denyut apikal 86 x/mnt,irama teratur,bunyi S1S2
tung-gal,sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak,
klien sering pusing12.Sistem pencernaa Gigi tidak ada carries,tidak
memakai gigi palsu13.Sistem integumen dan muskuloskletalTurgor
kulit elastis,warna kulit kemerahan,kontraktur pada ekstrimitas
tidak,kesulitan pergerakan tidak, kedua ekstrimitas bawah
edema.14.Dada dan axillaMamae membesar ya,areola mamae warna coklat
kehitaman,papila ma mae menonjol,colostrum keluar sedikit.E.
PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN DAN GENITAL
PEMERIKSAAN ANTENATAL
A. Inspeksi Membesar, arah kedepan,linea alba dan nigra
(+),Striae albican,Luka bekas epistiotomi (+)B. Palpasi Leopold I :
TFU : 48 cm Berisi : 2 orang janin (perabaan) Leopold II : Punggung
bayi I teraba disamping kanan agak kebawah,bayi ke II pada samping
kiri agak keatas. Leopold III: Bagian bawah anak belum masuk pintu
atas panggul. Leopold IV: Bagian bawah anak adalah bahu dan belum
masuk rongga pang-gul.tangan konvergen. Osborn test : Tidak
dilakukan TBJ : Tidak dilakukan Kontraksi : Belum ada,hanya
kadang-kadang mulas seperti mau BAB.C. Auskultasi DJJ : 121 x/mnt /
121 x/mnt, kuat dan teratur
Data Tambahan : G3P20002, 5 tahun menikah. HPHT : 26 Nopember
2000 Tapsiran Persalinan : 2 September 2001 Periksa kencing bukan
hamil saat kehamilan 6 bulan.
F. Data penunjanga. Laboratorium Hb : 11 gr % Albumin : + 1b.
USG : Hasil tidak dibawa/status hilang (terselip)c. Rontgen : Hasil
tidak dibawa/status hilang (terselip)d.Terapi : vitamin B 1 x 1 tab
Aktifet 2 x 1 Kalk 1 x 1 tab
G. ANALISA DATA
DATAETIOLOGIMASALAHPARAF
S: Kx.mengeluh pi-nggangnya sakit & cepat lelah.D: BB= 70
Kg,Ha-mil 37/38 mgg, ke- hamilan kembar,aktivitas terbatas, sering
pusing,TD=140/ 90 mmHg,Nadi= 80 x/mnt
Hamil 37/38 mgg
Perubahan bentuk dan berat badan serta kehamilan kembar
Pembesaran uterus yg menekan diafragma dan peningkatan volume
darah
Keletihan/kelelahanIntoleransi aktivitas
S: Kx.merasa kha-watir dng proses persalinan nantiO: Banyak
bertanya gelisah,tdk konsentrasi dlm menjawab pertanyaan,riwayat
keturunan kembar tdk ada, TD=140/90 mmHgHamil 37/38 mgg
Kehamilan kembar
Prosedur invasif yg akan dilakukan
cemas
Cemas
S: Kx.mengeluh se ring pusing,keletih an,nyeri pinggang. O:
TD=140/90 mm Hg,ekstrimitas bawah edema,BB=70 Kg,TB= 150 cm,hamil
kembar.Hamil 37/38 mgg
BB tidak sesuai TB,hamil kembar,edema tungkai,-TD=140/90
mmHg
Keletihan
cideraResiko terjadi cidera
H. RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.E.Z No.Rekam Medis : 10013155Kunjungan Ke :
V
NODIAGNOSA KEPERAWATANTUJUAN DAN KRITERIA
HASILINTERVENSIRASIONAL
1Intoleransi aktivitas b/d keletihan Klien dapat mengetahui
aktivitas yg bisa dan boleh dilakukan. Dg KH :-Dpt diidentifikasi
faktor-faktor yg menurunkan intoleran aktivitas.-Klien mampu
menyebutkan aktivitas yg boleh ia lakukan,spt: jalan,melipat
pakaian,menata meja11. Kaji respon klien terhadap aktivitas,spt
mengukur TTV22. Berikan penyuluhan tentang penyebab keletihan pada
pertengahan masa kehamilan akhir dan aktivitas yg dilakukan saat
hamil33. Ajarkan klien metode penghematan energi u/ aktivitas11.
Dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan kx mela kukan
aktivitas22. Dapat diketahui penyebab keletihan & aktivas yg
dpt dilakukan saat hamil, klien dapat melakukan/melaksanakan tanpa
perasaan khawatir.3.3. Klien dapat melakukan aktivitas secara
efektif tanpa pemborosan energi.
2Cemas b/d prosedur invasif saat akhir kehamilanCemas berkurang
atau hilang setelah diberikan penyuluhanDg KH:-Klien menjelaskan ia
tidak lagi khawatir.Tidak lagi gelisah.1 1. Kaji tingkat
kecemasan(ringan,sedang,berat,panic)2 2. Berikan kenyaman &
ke-tentraman hati.3.3. Jelaskan tentang perawatan hamil,
persalinan, pasca persalinan,prognosa & prosedur yg mungkin
dila kukan.1 1. Dapat dilakukan penanganan secara cepat dan
tepat.2.2. Meyakinkan klien bahwa ia benar mendapat
pertolongan.3.3. Mengurangi kecemasan karena klien sudah mengerti
apa yg akan, dihadapi/jalani nya nanti
3Resiko terjadi cidera b/d keletihan akibat peningkatan
BB,kehamilan kembarCidera tidak terjadi, setelah diberikan
penyuluhan.Dg KH :- Dapat mengidentifikasi factor -faktor yg
meningkatkan kemungkinan thd cidera.- Dapat menerangkan cara agar
tidak sampai cidera.- TD= 120/80 mmHg 1. 1. Anjurkan klien u/ tidak
melakukan aktivitas sendiri dan menghindari aktivitas yg
membahayakan diri dan kandungannya.2. 2. Anjurkan klien u/ kontrol
minimal 2 x/bulan3. 3. Ajarkan klien u/ melakukan aktivitas yg aman
& ringan.4. 4. Pantau TTV setiap kali kontrol11. Dapat dicegah
terjadinya cidera.2 2. Persalinan sudah dekat u/ mengehindari
penyulit saat persalinan dan dapat segera diatasi.3 3. Aktivitas
tetap dapat dilakukan dengan resiko cidera minimal.4 4. Kelainan
menjelang proses persalinan dapat segera diketahui dan diatasi
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. E.ZNo. Rekam Medis : 10013155Kunjungan Ke :
VNO.DIAGNOSATGLJAMIMPLEMENTASIEVALUASI (SOAP)
1
2
315/8/01
1. Melakukan anamnesa2. Mengukur TB= 150 cm dan menimbang BB= 70
Kg, TD=120/80 mmHg,Nadi= 80 x/mnt, RR= 20 x/mnt.3. Menanyakan
penyebab keletihan klien,saat aktivitas, setelah aktivitas atau
saat istirahat ? setelah aktivitas.4. Memberikan penyuluhan bahwa
penyebab keletihan adalah akibat peningkatan BB terutama dng
kehamilan kembar dimana kehamilan sudah memasuki minggu
terakhir,serta aktivitas yg bisa dilakukan.1. Mengajarkan cara
penghematan energi spt istirahat yg cukup,duduk saat melakukan
aktivitas,segera hentikan aktivitas bila kelelahan2. Memberikan
penjelasan tentang perawatan kehamilan terutama kehamilan kembar,
proses persalinan,pasca persalinan & prosedur invasif yg
mungkin akan dilakukan (Operasi scVacuum,Forcep)3. Mendamping klien
selama pemeriksaan4. Mengevaluasi tingkat kecemasan klien.5.
Menyarankan klien untuk kontrol terus minimal 2 x/bulan.
1. Menganjurkan klien agar selalu didampingi oleh suami/keluarga
serta melakukan aktivitas yg ringan dan aman.2. Mengukur TD= 120/80
mmHg; Nadi= 80 x/mnt; RR= 20 x/ mnt.
S S: Klien sudah tidak mengeluh nyeri,klien dapat menjelaskan
& mengidentifikasi faktor penyebab keletihannya serta aktivitas
yg bisa dilakukanOO: TD= 120/80 mmHg, Nadi= 80 x/mnt, RR= 20
x/mnt.AA: Masalah teratasi,klien sudah mengetahui penyebab
keletihannya serta tahu cara pengehematan energi.P P: Hentikan
rencana intervensi
S S: Klien mengatakan tidak lagi merasa khawatir OO: Klien tidak
lagi gelisah,tenang dan tidak lagi tegang.AA: Masalah teratasiP P:
Hentikan Intervensi.
S
S: O O: Klien dapat menjelaskan faktor apa saja yg dpt
menimbulkan cidera, TD normalkAA: Masalah teratasi P P: Rencana
intervensi tdk diteruskan,tapi tetap lakukan pengawasan terhadap
klien.
F. WOC
BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanKehamilan ganda atau kembar adalah
kehamilan dengan dua janin atau lebih ( Rustam Mochtar,1998
).Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan
paritas, sering mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur, factor obat
obat induksi ovulasi ; profertil, clomid, dan hermonegonadotropin
dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebiah dari 2,
factor keturunan. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata rata
1000 gram lebih ringan dari janin tunggal. Terdapat beberapa
perbedaan ciri, sifat, antara kembar monozogotik dan dizigotik.
Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah
kebutuhan akan zat zat lainnya, terhadap janin yaitu usia kehamilan
tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan
kembar : 25 % pada gemelli, 50 % pada triplet, 75 % pada quadruplet
yang akan lahir pada 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan
terjadinya bayi premature akan tinggi.5.2 Saran Bagi
MahasiswaDiharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa dalam memberikan Asuhan Keperawatan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Petugas petugas Kesehatan\Diharapkan dengan makalah ini
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga dapat memaksimalkan
kita untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pada kasus
kehamilan ganda.
DAFTAR PUSTAKABagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad,1993.
Obstetri Fisiologi.Eleman BandungCarpenito,Lynda Juall, 2001. Buku
Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC. Jakarta ...2001. Diktat
Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001 PSIK.FK.
Unair,Surabaya.Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo & JNKKR-POGI, Jakarta.Dewi, yusmiati.2007.
Operasi Caesar. Jakarta : EDSA MahkotaMochtar, Rustam. 1998.
Sinopsis Obstetri Jilid I. Obstetri fisiologi. Jakarta :
EGChttp://www.enformasi.com/2009/03/kehamilan-kembar.html. Diakses
pada tanggal 28 Maret
2010http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=75.
Diakses pada tanggal 28 Maret
2010http://www.infoibu.com/tipsinfosehat/kehamilan%20kembar.htm.
Diakses pada tanggal 28 Maret
2010http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/09/kehamilan-kembar.html.
Diakses pada tanggal 28 Maret
2010http://www.klikdokter.com/illness/detail/25. Diakses pada
tanggal 28 Maret 2010