TUGAS
TEKNOLOGI LAN DAN TEKNOLOGI WLAN
Mat.Kuliah : KOMDAT & PENG.JARINGANDosen : Husain, S.kom
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEMETES 3 KELAS B
Nama Anggota :1. Robiuzzaman (1310530106)2. Wayan Mardike
(1310530095)3. Dodi Ahmad (1210510004)4. M. Rodi Taufik Akbar
(1310530126)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK)
BUMIGORA MATARAMT.A. 2014-2015
54
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami masih diberi kesempatan
untuk menyusun makalah ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Dosen dan teman-teman semua yang telah
memberikan dukungan dan semangat kepada kami dalam penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Mataram 3 Desember 2014
PENULIS
DAFTAR ISIHalaman judul iKata pengantar iiDaftar isi iiiDaftar
Gambar viBAB 1 PENDAHULUAN 91.1 Latar Belakang 91.2 Tujuan dan
Manfaat 9BAB 2TEKNOLOGI LAN DAN TEKNOLOGI WLAN 102.1 Teknologi
Local Area Network (LAN) 102.1.1 Pengertian LAN 102.1.2 Komponen
dan Prinsip Kerja Lan 102.1.3 Keuntungan dan Kerugian Lan 122.2
Teknologi Wirelees Local Area Network (WLAN) 132.2.1 Pengertian
WLAN 132.2.2 Komponen dan Prinsip Kerja Wirelees LAN 132.2.3
Keuntungan dan Kerugian Wirelees LAN 15
BAB 3PEMBAHASAN MATERI 163.1 Teknologi Local Area Network (LAN)
163.1.1 Topologi LAN 16 a. Mesh (Point to Point) 16 b. Bintang 17
c. Cincin 18 d. Bus 19 e. Tree 203.1.2 Peralatan dan perangkat
(LAN) 21 a. Kabel UTP 21 b. Konektor RJ45 22 c. Tang Krimping 23 d.
Kartu Jaringan 23 e. Switch/Hub 24
f. Kabel Tester 253.1.3 Instalasi LAN 25 a. Pengkabelan 25 b.
Konfigurasi IP 32 c. Folder dan Printer Sharing 363.2 Teknologi
Wirelees Local Area Network (WLAN) 393.2.1 Topologi 39 a.
Independent Basic Service Set (IBBS) 39 b. Basic Service Set (BBS)
39 c. Extended Service Set (ESS) 393.2.2 Protokol dan Media Akses
40 a. Protocol Contentionless 40 1. Fixed Assigment Scheduleng 40
2. Deman Schduleng 40 b. Protokol Connection 40 1. Repeated Random
Access Protocol 40 2. Random Access Reservation 41 c. Protokol CDMA
413.2.3 Peralatan & Perangkat (WLAN) 41 a. Access Point 41 b.
Box Access Point 42 c. Antenna Omni 42 d. Kabel Pigtail 43 e. POE
(Power Over Ethernet) 43 f. Kabel UTP 44 g. penangkal petir 44 h.
Tower 453.2.4 Instalasi WLAN 45 a. Konfigurasi IP 45 b. Folder dan
Printer Sharing
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 534.1 Kesimpulan 534.2 Saran Saran
53DAFTAR PUSTAKA 54
DAFTAR GAMBARGamabar 2.1. Hubungan Antara Server Dengan Work
Station 12Gambar 2.2. Mode Adhoc 13Gambar 3.2. Topoli Mesh Banyak
Komputer 16Gambar 3.3. Topologi Bintang 17Gambar 3.4. Topologi
Cincin 18Gambar 3.5. Topologi Buss 19Gambar 3.6. Topologi Tree
20Gambar 3.7. Kabel UTP 21Gambar 3.8. Konektor RJ-45 22Gambar 3.9.
Tang Krimping 23 Gambar 3.10. Kartu Jaringan (LAN Card) 23Gambar
3.11. Switch/Hub 24Gambar 3.12 Kabel tester 25Gambar 3.13. Kabel
UTP 26Gambar 3.14. T568A & T568B 26Gambar 3.15. Kabel UTP yang
Sudah Diurutkan 27Gambar 3.16. Konektor RJ-45 & Kebael UTP
27Gambar 3.17. Penjempitan Menggunakan Tang Krimping 28Gambar 3.18.
Pengkabelan Cross (Cross Over Kabel) 28Gambar 3.19. Kabel Tester
29Gambar 3.20. Port Konektor RJ-45 pada Kartu jaringan Motherboard
29
Gambar 3.21. Port Konektor RJ-45 pada Hub 30Gambar 3.22.
Pengkabelan Stright (straight through kabel) 30Gambar 3.23.
Tampilan Control Panel Pada Windows XP 31Gambar 3.24. Network and
Internet Connection 31Gambar 3.25. Local Area Connection 32Gambar
3.26. Lambang LAN 33Gambar 3.27. Local Area Connection (TCP/IP)
33Gambar 3.28. Kotak Dialog Internet Protocol (TCP/IP) Propertise
33Gambar 3.29. Internet Protocol (TCP/IP) Propertise 34Gambar 3.30.
Jendela Command Promt 34Gambar 3.31. Ipconfig pada CMD 35Gambar
3.32. Cara mengecek Komputer Apakah Sudah Terkoneksi 35Gambar 3.33.
Komputer Sudah Terkoneksi Jaringan 35Gambar 3.34. Membuat File
Sharing 36Gambar 3.35. Control Panel Printer And Faxes 37Gambar
3.36. Cannon IP 1200 Propertise 37Gambar 3.37. Folder My Network
Places 38Gambar 3.38. Printer 38Gambar 3.39. Access Point 41Gambar
3.40. Box Access Point 42Gambar 3.41. Antena Omni 42Gambar 3.42.
Kabel Pigtil 43Gambar 3.43. POE (Power Over Etherneet) 43Gambar
3.44. Kabel UTP 44Gambar 3.45. Penangkal Petir (Lightning Arrester)
44
Gambar 3.46. Tower 45Gambar 3.47. Instalasi Access Point
46Gambar 3.48. Jendela Network Conecction 46Gambar 3.49. Jendela
Local Area Connection Propertise 47Gambar 3.50. Setting IP 47Gambar
3.51. Login Access Point 48Gambar 3.52. Basic Setup Access Point
49Gambar 3.53. Basic wirelees Security 50Gambar 3.54. Instalasi Usb
Wireless Adapter 50Gambar 3.55. konfigurasiUSB Wireless Adapter
51Gambar 3.56. License Agreement 51Gambar 3.57. Koneksi ke Access
Point Pada Linksys Network Monitor 52
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMasih teringat jelas dalam pikiran kita saat
teknologi internet masih belum berkembang di Negara kita. Saat itu,
untuk mengirim sebuah data saja dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya
yang tidak sedikit . apalagi sejumlah data penting yang sifatnya
urgent atau harus segera dikirim, mungkin seseorang harus merogoh
kocek dalam-dalam untuk mengirimkan data tersebut.Tapi kini semua
itu telah berlalu. Saat ini kita tak perlu mengorbankan biaya yang
besar untuk mengirimkan sebuah data, baik data teks, gambar atau
bahkan video. Pekerjaan yang dulu mungkin dikerjakan oleh beberapa
orang , kini dapat kita lakukan sendiri hanya dengan perantara
telepon selular. itulah salah satu manfaat dari internet yang telah
kita nikmati saat ini internet kini seakan-akan telah menjadi salah
satu bagian dari kehidupan manusia modern yang tak mungkin
terpisahkan. Namun dalam praktiknya, banyak kendala yang kita
hadapi dalam menggunakan teknologi ini. untuk bisa menggunakan
internet harus ada siasat dan strategi khusus agar teknologi ini
dapat kita gunakan secara efektif dan efisien. Salah satu bentuk
siasat untuk mengakses komputer adalah sistem jaringa jaringan LAN
dan WLAN. Dengan ini, kita tidak perlu menggunakan internet dari
modem untuk mengakses data dari komputer lain yang masih dalam satu
gedung dengan file sharing. Selain itu ada juga siasat lain untuk
mengawasi penggunaan internet , yang biasa disebut . Dari latar
belakang inilah penulis berinisiatif untuk memberikan sedikit
gambaran tentang sistem jaringan lokal (LAN) dan (WLAN). 1.2 Tujuan
Dan ManfaatAgar setiap Mahasiswa/wi STMIK Bumigora Mataram
mengetahui seluruh materi tentang Tenologi LAN dan WLAN serta cara
kerja Local Area Network (LAN) dan Wirelees Local Area Network
(WLAN).Jadi manfaatnya agar Mahasiswa/i STMIK Bumigora Mataram
dapat dengan mudah membuat sebuah jaringan melalui sistem operasi
kabel jaringan dan system operasi wirelees.
BAB 2TEKNOLOGI LAN DAN TEKNOLOGI WLAN2.1. Teknologi Local Area
Network (LAN)2.1.1 Pengertian Local Arean Network (LAN) Local Area
Network atau jaringan komputer lokal adalah sebuah jaringan
komputer yang terbatas hanya pada sebuah wilayah kecil saja. Dari
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa LAN ini hanya
terbatas pada suatu wilayah/ kompleks saja. Contoh dari LAN yang
sering kita temui yaitu jaringan komputer di kompleks gedung
perkantoran, warnet, caf, rumah pribadi dll. Dengan teknologi LAN
ini kita dapat saling berbagi data yang telah kita simpan dalam
folder sharing, selain itu juga kita dapat menggunakan 1 printer
secara bersama-sama dalam satu jaringan komputer lokal ini. Pada
umumnya LAN ini menggunakan teknologi IEEE 802.3 Ethernet dengan
kecepatan transfer data hingga 1000 Megabit per sekon (Mbps) yang
disambungkan dengan perantara switch dan router. Namun akhir-akhir
ini beberapa jaringan lokal menggunakan teknologi 802.11b atau
biasa disebut Wi-fi (Wireless Fidelity). Wi-fi ini merupakan
teknologi wireless (nirkabel) sehingga dalam instalasinya lebih
praktis dibanding LAN yang berbasis Ethernet. Karena kita tidak
perlu lagi susah-susah untuk menarik kabel untuk menyambungkan
antara komputer satu dengan komputer yang lainnya. Tempat-tempat
yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasanya
disebut hotspot. Kita biasanya dapat menjumpai hotspot ini di
kompleks perhotelan, caf, kampus, taman hiburan dll.2.1.2 Komponen
dan Prinsip Kerja LANAda 2 kompenen utama dalam sebuah jaringan
komputer lokal (LAN) yaitu node dan link.1. Node Node adalah titik
yang dapat menghasilkan input data atau menerima data tersebut atau
juga kedua-duanya. Node node berupa komputer yang saling terhubung.
2. Link
Link adalah jalur transimisi data/informasi antar node. Link ini
berupa hubungan antara node yang satu dengan node yang lainnya
dalam sebuah jaringan.Prinsip kerja LAN tergantung dengan pola atau
topologinya. Jika jaringan tersebut menggunakan pola tidak terpusat
maka setiap komputer yang terhubung dengan jaringan disebut host.
Namun jika jaringan tersebut terpusat maka akan ada istilah server
dan workstation. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada
penjelasan dibawah ini.a. Server Server adalah sebuah komputer yang
berfungsi untuk mengendalikan jaringan. Dari komputer server ini
kita dapat mengendalikan, mengirim data dan menerima data dari
komputer-komputer workstasion. Jika LAN ini terhubung dengan sebuah
modem, maka di server ini kita bisa mengatur bandwith yang bisa
digunakan oleh masing-masing komputer workstasion saat mengakses
internet. Kita juga dapat memblokir situs-situs yang tidak kita
kehendaki, seperti yang berhubungan dengan pornografi, cybercrime,
kekerasan dll. Biasanya data yang digunakan secara bersama-sama
(share), di simpan dalam folder yang berada di komputer server.
Selain itu perangkat-perangkat yang digunakan secara bersama-sama
biasanya juga bekerja di komputer server ini, seperti printer, disk
dll.b. Workstasion Workstation ini adalah sebuah sistem komputer
yang terhubung dengan server.Workstation ini bisa berupa sejumlah
komputer yang saling terhubung atau juga bisa berbentuk sebuah
komputer besar seperti sistem minikomputer. Workstation yang berupa
sejumlah komputer terkadang disebut client. Client-client ini
saling terhubung dengan bantuan hub atau switch yang kemudian
dihubungkan lagi dengan komputer server. Sehingga antara client
dengan client ataupun antara client dengan server dapat saling
bertukar data secara langsung. Setelah komputer server dan
workstation saling terhubung maka terbentuklah sebuah link
(jaringan). Link inilah yang menjadi media
Gambar 2.1. Hubungan Antara Server Dengan Work Station
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa semua komputer
workstation terhubung dengan perangkat hub yang kemudian diteruskan
lagi ke server. Setelah semua node-node itu saling terhubung
terbentuklah sebuah link yang saling menyatu. Selain itu, Printer
yang terpasang di komputer server dapat juga digunakan oleh
komputer client dengan bantuan hub.
2.1.3 Keuntungan dan kerugian LANKeuntungan : Pertukaran file
dapat dilakukan dengan mudah Dapat melakukan control jaringan
Proses back up data lebih mudah Kerja lebih efektif Dengan adanya
fasilitas sharing maka terjadi efisiensi waktu dan biaya
Dll.Kerugian : Jika ada satu komputer terkena virus berpotensi
menginfeksi komputer lain dalam jaringan. Berpotensi munculnya
pencurian data oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dll.
2.2. Teknologi Wirelees Local Area Network (WLAN)2.2.1.
Pengertian Wireslees Local Area Network (WLAN) Jaringan lokal tanpa
kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana
media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared
(IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh
penggunadalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak
dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor
yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan
untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA,
telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki
kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa
menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. 2.2.2.
Komponen dan Prinsip Kerja Wirelees LANJaringan WLAN dapat bekerja
dalam dua mode yaitu:1. Mode Ad-HocMode ad-hoc sering disebut
sebagai jaringan peer to peer atau disebut juga jaringan point to
point. Mode ad-hoc memungkinkan hubungan antar komputer pada
jaringan WLAN tanpa melalui suatu access point. Tidak seperti pada
jaringan kabel yang mana jaringan point to point hanya berlangsung
antara dua komputer, jaringan point to point pada jaringan WLAN
dapat dilakukan oleh tiga komputer secara bersama. Semua komputer
dapat berhubungan secara langsung dan menggunakan sumber daya yang
ada secara bersama.Pada jaringan point to point, masing-masing
komputer cukup dipasang kartu WLAN dan tidak diperlukan peralatan
lain. Pada jaringan ini, hanya dimungkinkan terjadinya hubungan
antar komputer dalam kelompokjaringan tersebut dan tidak dapat
untuk mengakses jaringan lain kecuali salah satu komputer
difungsikan sebagai bridge. Jikajumlah komputer sudah mencapai tiga
dan ada komputer lain yang ingin masuk pada jaringan ini, maka
biasanya tidak akan berhasil sampai salah satu dari komputer yang
ada memutuskan hubungan dengan jaringan. Intinya, pada jaringan
point to point WLAN hanya diijinkan untuk hubungan antar tiga
komputer.
Gambar 2.2. Mode Adhoc
2. Mode InfrastukturJaringan WLAN yang bekerja pada mode ad-hoc
hanya dibatasi untuk hubungan antar tiga komputer. Untuk
menghubungkan banyak komputer, jaringan WLAN harus dijalankan
menggunakan mode infrastruktur. Untuk menyusun jaringan WLAN yang
bekerja pada mode infrastruktur diperlukan peralatan tambahan
berupa wireless access point (WAP) atau disebut secara singkat
dengan access point. Access point berlaku seperti hub atau switch
pada jaringan kabel, sehingga access point akan menjadi pusat dari
jaringan WLAN.Access point pada jaringan WLAN dapat berupa
dedicated access point dan PC access point. Yang dimaksud dedicated
access point adalah access point yang dibuat oleh pabrik, sedangkan
PC access point adalah komputer yang difungsikan sebagai access
point setelah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu. Dedicated
access point biasanya sudah dilengkapi dengan banyak fasilitas dan
kemampuan untuk melakukan konfigurasi jaringan WLAN yang terhubung
pada access point tersebut. Umumnya jaringan WLAN yang disusun
sekarang menggunakan dedicated access point karena peralatan ini
harganya tidak terlalu mahal.Prinsip kerja Wireless LAN menggunakan
electromagnetic airwaves (radio atau infrared) untuk menukarkan
informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus tergantung
pada sambungan secara fisik. Gelombang radio biasa digunakan
sebagai pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke
penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang
pembawa sehingga bisa diextract pada ujung penerima. Data ini
umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari pembawa oleh sinyal
informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah
dimodulasikan pada gelombag radio pembawa, sinyal radio akan
menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena
frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi ditambahkan
pada sinyal carrier. Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu
ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi interferensi satu
sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda
frekuensinya. Untuk mengextract data, radio penerimanya diatur
dalam satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada
konfigurasi wireless LAN tertentu, transmitter/receiver
(transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada
jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel standard.
Sebuah access point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user
dan bisa dipakai dalam jarak beberapa puluh meter. Access point
biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga
diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki.
End user access wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters,
biasa terdapat pada PC card pada notebook atau laptop komputer,
atau sebagai card dalam desktop computer, atau terintegrasi dalam
hand-held komputer.2.2.3 Keuntungan dan kerugian WLANKeuntungan :
Mobilitas Tinggi Kemudahan dan kecepatan instalasi Menurunkan biaya
kepemilikan Fleksibel ScalableKerugian : Delay yang besar Biaya
peralatan mahal Adanya masalah propagasi radio seperti terhalang,
terpantul, dan banyak sumber interfrensi. Kapasitas jaringan
menghadapai keterbatasan spectrum. Keamanan / kerahasiaan data
kurang terjamin.
BAB 3PEMBAHASAN MATERI
3.1. Teknologi Local Area Network (LAN)3.1.1. Topologi
LANTopologi adalah pola/bentuk hubungan antar node dalam suatu
jaringan. Ada beberapa jenis topologi dalam LAN diantaranya :a.
Topologi Mesh (Point to point)
Gambar 3.1. Topologi mesh 2 komputer
Gambar 3.2. Topologi mesh banyak komputer
Topologi mesh adalah jaringan yang menghubungkan komputer secara
point to point (titik ke titik). Artinya semua komputer akan
terhubung satu per satu tanpa ada yang terputus. Dalam topologi
mesh ini jaringan menggunakan pola yang tidak terpusat. Kelebihan
Fault tolerant (kemampuan sistem untuk terus bekerja ketika ada
kegagalan komponen) sangat besar karena banyaknya link dengan
setiap node. Kekurangan biaya instalasi mahal instalasi memakan
waktu lama karena harus satu-satu manajemen jaringan rumit
troubleshooting jaringan sukar.
b. Topologi Bintang (Star Topologi)
Gambar 3.3 Topologi bintangTopologi bintang adalah jaringan yang
menghubungkan semua komputer dengan konsentrator berupa perangkat
hub atau switch. Dalam topologi ini jaringan menggunakan pola yang
terpusat sehingga ada komputer yang berfungsi sebagai server dan
adapula yang bertindak sebagai workstation. Keuntungan : Instalasi
mudah Biaya instalasi murah Penambahan node bisa dilakukan dengan
mudah Troubleshooting mudah Jika salah satu kabel ada yang putus
jaringan tetep bisa berfungsi Manajemen terpusat dan memudahkan
untuk jaringan dalam skala besar. Kekurangan Jika switch atau hub
rusak maka jaringan akan lumpuh total.
c. Topologi Cincin (Ring Network)
Gambar 3.4. Topologi cincinTopologi cincin adalah jaringan yang
menghubungkan host dengan host lainnya dalam lingkaran tertutup.
Host adalah komputer yang terhubung dengan suatu jaringan. Topologi
ini menggunakan pola jaringan yang tidak terpusat. Kelebihan :
Proses instalasi mudah Biaya instalasi murah Penambahan node dapat
dilakukan dengan mudah Bekerja baik pada network skala kecil
Kekurangan ika kabel putus atau rusak maka jaringan lumpuh total
Proses troubleshooting cukup sukar Manajemen network dalam skala
besar sulit dilakukan
d. e. Topologi Bus
Gambar 3.5. Topologi BusTopologi bus adalah jaringan yang
menggunakan sebuah kabel untuk menghubungkan semua komputer.
Sehingga semua host terhubung secara langsung dengan kabel
tersebut. Topologi ini menggunakan pola jaringan yang tidak
terpusat. Kelebihan Proses instalasi mudah Biaya instalasi murah
Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah Bekerja baik pada
network skala kecil Kekurangan Jika kabel putus atau rusak maka
jaringan lumpuh total Proses troubleshooting cukup sukar Manajemen
network dalam skala besar sulit dilakukan
f. g. Topologi Pohon (Tree Nework)
Gambar 3.6. Topologi TreeTopologi tree network adalah jaringan
komputer terpusat yang mana terdapat tingkatan simpul (node).
Dimana simpul yang diatas dapat mengatur simpul yang dibawahnya,
data yang menuju simpul bawah pun harus melewati simpul atas dulu.
Demikian pula sebaliknya. Kelebihan Penambahan node bisa dilakukan
dengan mudah Troubleshooting mudah Jika salah satu kabel ada yang
putus jaringan tetep bisa berfungsi Manajemen terpusat dan
memudahkan untuk jaringan dalam skala besar. Dapat membentuk
kelompok jaringan-jaringan tersendiri. Jika ada switch yang mati,
maka jaringan yang mati hanya yang berada di switch tersebut.
Kekurangan Jika ada switch yang paling atas mati maka jaringan yang
dibawahnya akan mati total.
3.1.2. Peralatan dan perangkat yang dibutuhkan untuk membuat
LANPeralatan dan perangkat yang dibutuhkan dalam membuat sebuah
jaringan komputer lokal (LAN) yang berbasis kabel adalah sebagai
berikut :c. Kabel UTP (unshielded twisted pairs)
Gambar 3.7. Kabel UTPKabel UTP adalah kabel yang khusus
digunakan untuk transmisi data (mentransfer dan menerima data).
Disebut unshielded karena kabelini tidak delengakapi pelindung
sehingga rentan terhadap interferensi elektromagnetik. Kabel ini
terdiri dari 4 pasang kabel (Pairs)yang saling terpilin (twisted)
atau saling berlilitan. 4 pasang kabel ini mempunyai warna yang
berbeda beda yaitu :
1. Biru dan biru putih2. Oranye dan oranye putih3. Hijau dan
hijau putih4. Cokelat dan cokelat putihKabel UTP terdiri dari 5
kategori tapi yang terkenal hanya 2, yaitu kategori 3 dan kategori
5. UTP kategori 3 mempunyai kecepatan transmisi data sampai 10 mbps
dan UTP kategori 5 mempunyai kecepatan transmisi data hingga 100
mbps. Secara lengkap dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Tabel UTP Dalam prakteknya nanti penggunaan kabel UTP
menggunakan 2 metode, yaitu metode cross dan straight. Metode ini
tergantung dengan perangkat apa yang akan disambungkan.d. Konektor
RJ-45
Gambar 3.8. Konektor RJ-45Konektor RJ-45 (Registered Jack
45)adalah konektor kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam
topologi jaringan LAN maupun tipe jaringan komputer lainnya.
Konektor ini memiliki 8 pin yang digunakan untuk menghubungkan
kabel ke PC atau Hub.
e. f. Tang Krimping
Gambar 3.9. Tang KrimpingTang crimping adalah sejenis tang yang
khusus digunakan untuk memasang konektor RJ-45 dengan kabel UTP.
Sehingga konektor yang terpasang pada kabel UTP tidak terlepas.
Selain itu tang ini juga dapat digunakan untuk meratakan ujung
kabel UTP agar kabel-kabel UTP dapat tepat tersambung dengan pin
pada konektor RJ-45.
g. Kartu Jaringan (LAN Card)
Gambar 3.10. Kartu Jaringan (LAN Card)
Kartu jaringan adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai
penghubung antara komputer dan jaringan . kartu jaringan ini
terkadang juga disebut NIC (network interface card). Biasanya alat
ini ditancapkan ke dalam sebuah slot yang ada pada motherboard.
Dari kartu inilah nantinya akan dibuat penomoran IP lokal dalam
jaringan LAN.h. Switch / Hub
Gambar 3.11. Switch/HubSwitch/Hub adalah sebuah perangkat yang
digunakan untuk menyatukan komputer client (workstation) menjadi
jaringan yang selanjutnya akan dihubungkan menuju komputer server.
Switch dan hub sebenarnya memiliki fungsi yang sama yaitu untuk
membentuk suatu jaringan komputer. Bedanya antara hub dengan
switch, hub setelah menerima data alat ini akan mentransmisikan
data ke semua port yang ada, sementara switch setelah menerima data
akan mengirimkan data hanya pada komputer yang berkepentingan saja.
Selain itu biasanya switch digunakan untuk jaringan lokal yang
wilayahnya luas.Untuk LAN yang jangkauannya luas biasanya juga
menggunakan router. Router ini adalah alat yang digunakan untuk
mengatur lalu-lintas data. Router ini juga berfungsi untuk
menentukan dan memilih jalur yang akan dilalui oleh data. i. Kabel
tester
Gambar 3.12. Kabel TesterKabel tester adalah alat yang digunakan
untuk mengecek apakah kabel utp yang dipasang ke konektor RJ-45
sudah terpasang dengan benar belum. Di alat ini ada 8 lampu
indicator yang sesuai dengan banyaknya pin dalam konektor RJ-45.
Jika kabel UTP telah terpasang dengan benar maka semua lampu
indicator akan menyala, tapi jika ada yang belum terpasang maka
lampu indicator akan mati.
3.1.3 Instalasi LANLangkah-langkah yang harus kita kerjakan
dalam membuat jaringan LAN adalah sebagai berikut :a.
PengkabelanSebelum kita melakukan instalasi, tentukan dulu berapa
komputer yang akan kita buat LAN. Selain itu tentukan dulu
perangkat apa yang akan disambungkan. Karena beda perangkat,beda
pula cara pengkabelannya.Ada 2 macam metode pengkabelan, yaitu
cross dan straight. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat
penjelasan di bawah ini.1. Metode Cross (Cross over kabel)Metode
ini biasanya digunakan untuk menyambungkan 2 perangkat yang sama
seperti komputer dengan komputer, switch dengan switch, hub dengan
hub dll. Jadi jika kita ingin membuat jaringan LAN dengan 2
komputer maka kita harus menggunakan metode croos ini. Selain itu
metode cross ini juga digunakan untuk menghubungkan antara switch
dengan hub serta komputer dengan router. Adapun langkah-langkah
dalam pengkabelan metode cross adalah sebagai berikut:a) a. Kupas
kedua ujung kulit luar kabel UTP dengan gunting atau mata pisau
tang krimping sepanjang kurang lebih 5 cm.
Gambar 3.13. Kabel UTPb. Urutkan warna kabel UTP, dengan aturan
jika ujung satu diurutkan dengan konfigurasi T568A maka ujung yang
lain diurutkan dengan konfigurasi T568B. (konfigurasi dapat dilihat
pada gambar di bawah)
Gambar 3.14. T568A dan T568Bc. Setelah ujung kabel diurutkan,
maka ratakan ujung tersebut agar dapat tersambung dengan baik pada
konektor RJ-45
Gambar 3.15 Kabael UTPd. Masukkan ujung kabel tersebut pada
konektor RJ-45 dengan hati-hati jangan sampai ada yang tertukar dan
kendor.
Gambar 3.16 RJ-45 & Kabel UTPe. Kemudian crimping / jepit
kabel UTP yang sudah dimasukkan ke dalam konektor RJ-45 tadi dengan
tang crimping sampai ada bunyi klik. Tapi jangan telalu
keras,karena jika terlalu keras bisa mengakibatkan konektor
pecah.
Gambar 3.17 Tang Krimpingh. Setelah selesai di crimping maka
hasilnya akan seperti ini.
Gambar 3.18. Pengkabelan Cross (Cross over kabel)a) Setelah
kabel UTP terpasang, anda dapat mengecheck dengan kabel tester.
Jika ada lampu indicator yang tidak menyala berarti ada kabel UTP
yang tidak terkoneksi dengan konektor, silahkan membuatnya lagi.
Tapi jika semua lampu indicator menyala, berarti kabel sudah
terpasang dengan baik di konektor.
Gambar 3.19 Kabel Testerb) Sambungkan kabel UTP yang telah
terpasang konektor tadi ke perangkat yang akan disambungkan, jika
komputer maka tancapkan kabel tadi pada kartu jaringan yang berada
di motherboard komputer. Jika berupa hub atau switch, maka
tancapkan pada port yang telah disediakan.
Gambar 3.20. Port Konektor RJ-45 pada kartu jaringan
motherboard
Gambar 3.21. Port konektor RJ-45 pada hub.
1. Metode straight (straight through kabel)Metode ini biasanya
digunakan untuk menyambungkan 2 perangkat yang berbeda. Seperti
komputer dengan switch, komputer dengan modem dll.Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :1. Kupas kedua ujung
kulit kabel UTP kurang lebih 5 cm dengan gunting atau mata pisau
tang crimping.2. Urutkan kabel UTP dengan konfigurasi yang sama
antara ujung satu dengan ujung yang lainnya (Jika ujung yang satu
menggunakan konfigurasi T568 A maka ujung yang lain pun T568 A,
begitu juga sebaliknya)
Gambar 3.22. Pengkabelan Stright (straight through kabel)3.
Ratakan kedua ujung kabel UTP dengan tang crimping1. 4. Masukkan
kabel UTP ke konektor RJ-45 dengan hati-hati agar tidak tertukar
dan tidak kendor. Setelah itu jepit dengan tang crimping sampai
berbunyi klik.5. Tes kabel UTP yang telah terpasang konektor tadi
dengan kabel tester. 6. Sambungkan kabel UTP yang sudah dipasang
konektor tadi ke perangkat yang akan disambungkan (komputer,
switch. Hub, dll.)A. Setting LAN di komputer.1. Setelah kabel UTP
terpasang dengan baik, untuk operating system windows xp, klik
start control panel network and internet connection.
Gambar 3.23. Tampilan Control Panel pada Windows XP2. Setelah
itu klik network connection
Gambar 3.24. network and internet connection Akan muncul
Gambar 3.25. Local Area ConnectionJika tanda silang merahnya
sudah hilang seperti gambar diatas, berarti komputer telah
terkoneksi dengan jaringan. B. Konfigurasi IP addressSetelah
jaringan fisik terinstal, kita harus mengkonfigurasi IP address di
masing-masing komputer. Dengan tujuan agar antar komputer dapat
saling terkoneksi/berkomunikasi. IP address adalah pengalamatan
jaringan komputer yang terdiri dari 32 bit biner. Untuk membuat
jaringan LAN kita dapat menggunakan salah satu kelas di bawah ini.
Kelas A = 10.x.x.x dengan subnet mask 255.0.0.0Kelas B = 172.16.x.x
sampai 172.31.x.x dengan subnet mask 255.255.0.0Kelas C =
192.168.x.x dengan subnet mask 255.255.255.0Dalam satu jaringan LAN
harus menggunakan kelas yang sama. Untuk kesempatan kali ini kita
dengan asumsi komputer yang terkoneksi sedikit maka menggunakan
kelas C. Kelas C ini mampu mengkoneksi hingga 254 komputer. Jadi
kita menggunakan IP : 192.169.x.x dengan subnet mask
255.255.255.0.Angka 255.255.255.0 maksudnya 24 bit dalam IP address
merupakan network address, sedang 8 bit berikutnya adalah host ID
(255 (10)= 11111111(2) jadi 255 itu sama dengan 8 bit). Nilai x di
atas dapat diisi terserah dengan range 1-254. Jadi 192.168.x adalah
network address sedangkan x adalah host ID. Tetapi tidak boleh ada
komputer yang mempunyai IP sama karena bisa membuat jaringan
bingung sehingga tidak terkoneksi. Adapun langkah-langkah dalam
mensetting IP adalah sebagai berikut :1. Klik start control panel
network connection sehingga muncul lambang LAN
Gambar 3.26. Lambang LAN2. Dobel klik pada lambang LAN hingga
muncul local connection area status. Setelah itu dobel klik pada
ikon internet protocol (TCP/IP) tunggu hingga muncul kotak dialog
baru.
Gambar 3.27. Local Area Connection3. Setelah muncul kotak dialog
internet protocol (TCP/IP)properties. Pilih use the following IP
address
Gambar 3.28. Kotak Dialog Internet Protocol
(TCP/IP)Properties
4. 5. Masukkan nilai IP address yang kita inginkan antara
192.168.1.1 hingga 192.168.1.254, misalkan komputer 1 kita beri IP
192.168.1.2, komputer 2 kita beri IP 192.168.1.3 dst. Subnet mask
kita isi 255.255.255.0 dan default gateway kita isi 192.168.1.1
atau bisa juga kita kosongkan, nanti akan terisi secara
otomatis.
Gambar 3.29. Internet Protocol (TCP/IP)Properties6. Setelah
terisi semua, klik ok pada semua kotak dialog yang muncul7. Untuk
mengecek apakah IP address yang kita masukkan tadi sudah tersetting
atau belum dapat kita cek dengan klik start run -- setelah itu
ketik cmd enter. Sehingga muncul jendela command prompt.
Gambar 3.30. Jendela Command Prompt.8. Setelah itu ketikkan
ipconfig (tanpa tanda petik) pada jendela tersebut, maka IP address
yang telah kita setting tadi akan muncul di jendela command
prompt.
Gambar 3.31. ipconfig pada CMD9. Untuk mengecek apakah komputer
sudah terkoneksi dengan jaringan dapat kita ping ke komputer lain
(missal client 4), dengan cara klik run ketik ping 192.168.1.4 t
(-t diketik agar jendela ping tidak segera hilang).
Gambar 3.32. Cara Mengecek Komputre Apakah Sudah TerkoneksiJika
telah terkoneksi maka akan muncul seperti ini.
Gambar 3.33. Komputer Sudah Terkoneksi Jairingan
a. C. Folder dan printer sharing Dalam jaringan LAN biasanya ada
file atau perangkat yang digunakan secara bersama-sama yang
biasanya disebut sharing. Adapun cara untuk membuat file sharing
adalah dengan klik kanan folder yang akan dishare, pilih tab
sharing
Gambar 3.34. Membuat File SharingSetelah itu pilih option share
this folder apply tunggu sampai proses selesai Ok. Maka akan folder
tersebut sudah dapat di share (diakses dari komputer lain dalam
LAN). Selain folder beberapa perangkata juga bisa dishare, salah
satunya adalah printer. Adapun cara untuk membuat printer sharing
adalah sebagai berikut :1. Klik control panel printer and faxes,2.
setelah muncul lambang printer, klik kanan printer yang akan
dishare dan pilih option sharing.
Gambar 3.35. Control Panel Printer And Faxes3. Setelah itu pilih
option share this printer, beri nama printer, klik apply dan
ok.
Gambar 3.36. Canon IP 1200 PropertiesUntuk mengakses folder yang
dishare dapat dilakukan dengan mencarinya di folder my network
places atau juga dengan mengetikkan alamat IP address komputer
tujuan pada address bar di jendela windows explorer.
Gambar 3.37. Folder My Network PlacesMaka folder yang dishare
akan muncul dan dapat kita akses. Sedangkan untuk printer, dapat
kita lihat saat kita mau mencetak suatu data maka printer yang
telah dishare akan muncul. Seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.38. Printer Jika sudah muncul, tinggal kita pilih dan
print, maka kita bisa mencetak dengan printer yang telah di share
tadi.
3.2 Teknologi Wirelees Local Area Network (WLAN)3.2.1
TopologiTeknik nirkabel internet berbasis Wireless atau Wireless
LAN (WLAN) bertumpu pada konsep yang ditentukan oleh standart IEEE
802.11 (tepatnya IEEE 802.11b). terlepas dari jenis PHY (lapisan
fisik)yang dipilih, IEEE 802.11 mendukung 3 (tiga) topologi dasar
untuk WLAN, yaitu :a. Independent Basic Service Set
(IBSS)Konfigurasi IBSS dikenal sebagi konfigurasi independen atau
jaringan ad-hoc. Secara logika, konfigurasi IBSS meirip dengan
jaringan office peer-to-perr di mana tidak ada satu titik (node)
yang berfungsi sebagai server. Dalam WLAN jenis IBSS sejumlah node
nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu dangan lainnya
secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis IBSS ini dikenal juga dengan
nama ad-hoc network, biasanya diimplementasikan di perkantoran,
ruang di dalam hotel, lapangan terbang, dan lainnya. Biasanya IBSS
menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan tidak
disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan Internet yang lebih
besar.b. Basic Service Set (BSS)BSS yang terdiri dari satu buah
acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis ini dikenal juga
sebagai manage network di jaringan WLAN, acces point (AP) bertindak
sebagai server logical disebuah sel atau kanal WLAN. Komunikasi
antara dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP
kemudian AP akan mengulang data yang dikirim ke B.c. Extended
Service Set (ESS)ESS terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap
(masing-masing mempunyai access point). AP dihubungkan satu sama
lain menggunakan distribution system (DS), biasanya berupa ethernet
LAN atau teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi
standart yang biasa digunakan warnet dalam membangun jaringan
Internetnya. Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak router atau
bridge yang akan menghubungkan jaringan nirkabel LAN dengan LAN
berbasis kabel.
3.2.2 Protokol dan Media AksesProtokol yang sering digunakan
oleh Jaringan Wireless yaitu teknik Multiple Akses (MA) terdiri
dari FMDA dan CDMA. Berdasarkan cara pengaksesannya protokol
Multiple Akses (MA) terdiri atas :3.2.2.1.Protokol
ContentionlessProtokol ini menjadwakan waktu transmisi setiap user
untuk menghindari terjadinya tubrukan paket data apabila beberapa
user mengakses suatu kanal pada saat yang sama. Penjadwalan
dilakukan dengan cara :a. Fixed Assignment SchedulingProtokol ini
memberikan keleluasaan pada user untuk mengakses jaringan kapan
saja dan mengalokasikan suatu bagian yang fixed kepada setiap user.
Bagian yang fixed tersebut dapat berupa time slot (TDMA) atau
frekuensi (FDMA). Kelemahan tipe ini terletak pada in-efesiensi
jaringan, karena time slot atau frekuensi yang telah dialokasikan
untuk user tertentu, tidak dapat digunakan oleh user lain, walaupun
time slot / frekuensi tersebut tidak digunakan.b.Demand
ShedulingProtokol ini menghindari terjadinya in-efisien jarirangan
dengan mengalokasikan jaringan kepada seyiap user yang memiliki
paket data yang hendak dikirimkan. Demand scheduling terbagi atas
token-passing yang menggunakan topologi ring atau bus dan roll-call
poling yang menggunakan topologi star. 3.2.2.2. Protocol
ContetionProtokol ini tidak melakukan penjadwalan pada transmisi
peket, sehingga setiap user diberi kebebasan untuk mengirim paket
kapan saja. Untuk menghindari terjadinya tabrakan antar paket data,
dilakukan dengan cara :a. Repeated Random Access ProtocolKeunikan
protokol ini terletak pada adanya paket acknowledgement dari
penerima ke pengirim untuk menginformasikan bahwa paket telah
diterima. Jika pengirim ridak menerima paket acknowledgement dari
penerima, maka pengirim akan mengirim kembali paket datanya
b.Random Access With ReservationPada protokol ini, setiap user
dapat melakukan transmisi data setiap saat. Untuk user yang
berhasil mengirim paket data ke penerima, akan memperoleh alokasi
kanal yang disebut reservasi, untuk pengirim paket data
selanjutnya.3.2.2.3 Protocol CDMAProtokol CDMA berada di antara
protokol contentionless dan contention. Protokol CDMA merupakan
salah satu teknik multiple akses yang tidak membedakan transmisi
berdasarkan frekuensi atau time slot, tetapi berdasarkan kode. Kode
ini digunakan untuk mentrasformasikan sinyal user ke dalam sinyal
spread-spektrum. Dengan cara ini, hanya sinyal yang diinginkan yang
dapat di transformasikan sedangkan yang lainnya di abaikan.3.2.3.
Peralatan dan Perangkat yang dibutuhkan untuk membuat WLANLangsung
saja, perangkat yang dibutuhkan antara lain : Access Point, Box
Access Point, Antena Omni, Kabel Pigtail, POE (Power Over
Ethernet), Kabel UTP, Penangkal Petir (Lightning Arrester), dan
Towera. Access Point
Gambar 3.39. Access PointFungsi Access Point ibaratnya sebagai
Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan
jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para
client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari
tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio,
ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan
dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan
dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
b. Box Access Point
Gambar 3.40. Box Access PointBerfungsi untuk melindungi access
point anda, berbentuk kotak terbuat dari plastik atau plat besi,
rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box
ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.c.Antena
Omni
Gambar 3.41. Antena OmniUntuk memperluas coverage area hingga
beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meski
ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni,
namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk
memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni
eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. Antena Omni ini
memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa
menjangkau client dari arah..
d. Kabel Pigtail
Gambar 3.42. Kabel PigtilKabel Pigtail atau kabel jumperl
diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan
access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1
meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss
dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor
disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.e.
POE (Power Over Ethernet)
Gambar 3.43. POE (Power Over Etherneet)Agar kabel listrik tidak
dinaikkan ke atas untuk menghidupkan access point maka anda
memerlukan alat POE ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui
kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak
perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih
praktis dan hemat.
f. Kabel UTP
Gambar 3.44. Kabel UTPKabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah
jenis kabel yang terbuat dari penghantar tembaga memiliki isolasi
dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu
melindungi dari api dan kerusakan fisik. Kabel UTP diperlukan untuk
menghubungkan antara access point dengan jaringan LAN anda. , Jadi
di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke
Hub/Switch,a. Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Gambar 3.45. Penangkal Petir (Lightning Arrester)Penangkal petir
ini berfungsi sebagai penyaluran kelebihan beban listrik saat petir
menyambar kabel grounding. Komponen ini dipasang pada kabel jumper
antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding
untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga
kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat
grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless
tetap rentan terhadap serangan petir.
h. Tower
Gambar 3.46. TowerFungsi tower ini adalah untuk mendapatkan
jangkuan coverage yang maksimal. Perlu diketahui bahwa kabel UTP
hanya memiliki jangkauan 100 m. Anda perlu menaikkan antenna Omni
eksternal ke tempat yang lebih tinggi agar WLAN bisa menangkap
sinyal dengan baik. Dengan menggunakan tower ini bisa diharapkan
jangkauan coverage bisa mencapai puluhan kilometer.3.2.4 Instalasi
WLANa. Konfigurasi IP Konfigurasi Access Point Pada sub bab ini
akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access
point.Langkah-langkah adalah sebagai berikut:1. Letakkan Access
Point pada tempat yang optimum, biasanya berada di tengah tengah
dan line of sight dengan PCs maupun wireless accessories (adapter
dan router).2. Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu
mengover wireless network dengan baik. Normalnya, performansi yang
paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang lebih
tinggi.3. Hubungkan AC power adapter ke socket Power Accees Point4.
Hubungkan ujung kabel UTP straight ke Access Point dan ujung kabel
lainnya ke switch
Gambar 3.47. Instalasi Access Point
5. Klik start, Connect to, lalu pilih Show All Connection pada
komputer.6. Klik kanan pada Local Area Connection lalu pilih
status.
Gambar 3.48. jendela Network Connection7. Klik Properties pada
Local Area Connection status, LAlu klik properties pada internet
Protocol TCP/IP.
Gambar 3.49. Jendela Local Area Connection Properties
8. Setting IP Address komputer anda dengan IP 192.168.1.2 subnet
mask 255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1
Gambar 3.50. Setting IP
9. Buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan
pastikan proxy pada anda kosong10. Ketik 192.168.1.1 adalah Address
filrd net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address deflaut dari
Access Point Linksys ini.11. Ketik admin pada username dan pada
password (username dan password deflaut accsess point Linksys ini
adalah admin).
Gambar 3.51. Login Access Point12. Setting tab setup seperti
dibawa ini :Internet Setup- Internet Connection type : Automatic
Configuration DHCP- Optional Setting- Router Name : WRT54G
(default)- Host Name : (kosong)- Domain Name : (kosong) - MTU :
Auto (default)Network Setup- Router IP :- Local IP Address :
192.168.1.1 (default)- Subnet Mask : 255.255.255.0- Network Address
Server Setting - DHCP Server : Enable (Access Point member ikan
alamat IP pada masing - masing Host secara otomatis)
- Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan
diberikandimulai dari 192.168.1.100)- Maximum Number : 50 (Jumlah
host yang akan diberikan alamat IPof DHCP User oleh akses point
dibatasi hanya 50 host)- Client Lease Time : 0 (default)- Static
DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)- WINS : 0.0.0.0 (default)- Time
Setting- Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)- Klik Save
Settings
Gambar 3.52. Basic Setup Access Point13. 13. Klik Tab Wireless,
lalu konfigurasi seperti berikut :- Wireless Network Mode :
Mixed(default Access Point yang akansupport pada standard 802.11b
dan 82.11g)- Wireless Network Name : Lab Wireless (Nama Access
Point yang akan (SSID) terdeteksi di jaringan wireless )- Wireless
Channel : 6- 2.437 GHz (default kanal yang digunakan)- Wireless
SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan
wireless) 14. Klik Save Setting
Gambar 3.53. Basic Wirelees Security Konfigurasi ClientHubungkan
kabel USB pada port USB adapter, lalu hubungkan kabel USB pada port
USB komputer.
Gambar 3.54. konfigurasiUSB Wireless Adapter1. 1. Windows XP
akan secara otomatis mendeteksi adapter. Masukkan CD ROM setup pada
CD - ROM drive. Kemudian Setupwizzard akan otomatis muncul
(jikatidak,run manual dengan setup.exe dari driver)
Gambar 3.55. Instalasi Usb Wireless Adapter2. Klik pada tombol
next setelah memilih Install3. Pada licence agreement klik
Next.
Gambar 3.56. License Agreement
4. Setelah tahap instalasi selesai akan tampil window Creating a
Profile dan secara otomatis wireless adapter akan mencari sinyal di
sekitar yang aktif.5. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect.
Maka Usb Wirel ess Adapter akanterhubung dengan Access Point Lab
Wireless.
Gamabar 3.57. Koneksi ke Access Point Pada Linksys Network
Monitor
BAB 4KESIMPULAN DAN SARAN4.1 KesimpulanDi dalam makalah ini
terdapat 4 BAB teori tentang Teknologi Local Area Network (LAN) dan
Teknologi Wirelees Local Area Network (WLAN). Pada BAB I berisi
tentang latar belakang serta tujuan dan manfaat. Pada BAB II berisi
tentang pengertian, komponen/prinsip kerja, dan kelebihan
&kekurangan. Serta pada BAB III berisi juga tentang cara
konfigurasi IP pada LAN dan WLAN, folder & printer sharing, dan
pengkabelan pada LAN. Dan pada BAB IV atau bab terakhir berisi
tentang kesimpulan dan saran.Di harapkan kepada Mahasiswa/wi agar
dapat mengetahui tentang ubuntu server. Dengan selesainya makalah
ini maka selesai juga teori yang ada di dalam makalah ini, walaupun
materi di dalam makalah ini sangat tidak lengkap, tetapi di
harapkan kepada siswa agar dapat memahaminya.4.2 Saran SaranSaran
saya terhadap mahasiswa/wi yang misalnya telah membaca makalah ini
agar dapat mengetahui tentang ubuntu server dan cara
mengkonfigurasi jaringan di ubuntu server, serta menjadi motivasi
untuk lebih giat belajar agar dapat mencapai cita-citanya
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
MUH SUMARDIN S, 2013 Makalah lan (local area network)
http://www.slideshare.net/maddintoni/makalah-lan-local-area-
network07 November 2014, jam 13:25
Jaringan+Wireless+LAN+dan+WLAN
https://www.google.com/search?q=makalahlanlocalareanetwork-130628203821-phpapp02&ie=utf-8&oe=utf-8#q=Jaringan+Wireless+LAN+dan+WLAN01
desember 2014, Jam 18:01