1
KELOMPOK 3
Nama : Putu Martha Risnadinata(0804405013)
Ferdy Arhami(0804405014)
Wayan Agus Esa Sugiartawan(0804405015)
I Wayan Gita Permana(0804405018)
Linda Rosiana(0804405019)
Sang Ketut Suprianto(0804405020)
I Nengah Dwi Armada Yasa(0804405021)
I Putu Wahyu Eka Suryawan(0804405022)
I Gede Putu Bagus Primadasa(0804405023)
I Nyoman Heriana(0804405024)I.STANDAR DAN PROTOKOL
Protokol adalah sebuah sinonim yang bisa kita sinonimkan sebagai
rule atau aturan main. Standar adalah rule yang telah disepakati
untuk diaplikasikan.Berikiu adalah penjelasan mengenai standar dan
protokol.
PROTOKOL
Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi
antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau
perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan
mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua
entiti dibutuhkan pengertian di antara kedua belah pihak.
Pengertian ini lah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol
adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data.
Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan
kapan terjadinya komunikasi. Elemen-elemen penting daripada
protokol adalah: syntax, semantics, dan timing.
-Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam
urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh,
sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit
pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat
penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya
sendiri.-Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan
kata lain adalahbagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat
diterjemahkan.-Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data
harus dikirim dan seberapacepat data tersebut dikirim. Sebagai
contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar100 Megabits per
detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada
kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada
sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau
musnah.STANDAR
Standar adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan
pemeliharaan sebuah kompetisi pasar daripada manufaktur perangkat
komunikasi dan menjadi jaminan interoperability data dalam proses
komunikasi. Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam 2
kategori yakni kategori de facto (konvensi) dan de jure (secara
hukum atau regulasi).ORGANISASI STANDAR
Di bawah ini adalah beberapa organisasi yang concern dengan
perkembangan standar teknologi telekomunikasi dan data
internasional maupun dari Amerika.-International Standards
Organization (ISO).
-International Telecommunications Union-Telecommunication
Standards Section (ITUT).-American National Standards
Institute(ANSI).
-Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
-Electronic Industries Association (EIA).
Selain itu terdapat pula organisasi yang bersifat forum ilmiah
seperti Frame Relay Forum dan ATM Forum. Kemudian ada pula
organisasi yang berfungsi sebagai agen regulasi, misalnya Federal
Communications Commision (FCC).
STANDAR INTERNET
Standar internet adalah sebuah proses jalan panjang yang teruji
dan terspesifikasi sehingga menjadi berguna bagi siapa yang bekerja
dengan internet. Tentu saja spesifikasi ini dimulai dengan sebuah
draft. Kemudian draft internet ini menjadi dokumen acuan kerja yang
memiliki umur 6 bulan. Setelah itu akan mendapatkan rekomendasi
dari otoritas Internet dan dipublikasikan sebagai Requestfor
Comment (RFC).
ADMINISTRASI INTERNET
Internet yang pada mulanya merupakan jaringan komputer skala
kecil di kalangan akademisi makin bertambah luas bahkan untuk
kepentingan militer, komersial dan hiburan. Semakin luasnya
aktivitas internet tersebut diperlukan koordinasi dan administrasi
untuk mengaturnya. Mulai dari tingkat pengorganisasian nama domain
dari root sampai organisasi yang mengatur nama domain untuk root
negara. Juga ada organisasi yang mengadministratif standar teknis
internet dan mendistribusikan atau mengumpulkan informasi tentang
TCP/IP. Di antaranya adalah :
-Internet Society (ISOC)
-Internet Architecture Board (IAB)
-Internet Engineering Task Force (IETF)
II.OSI LAYER DAN TCP/IP LAYER
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model
for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang
dikembangkan oleh badan International Organization for
Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri
merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini
disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer
model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer
sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk
standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas
antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak
adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak
bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk
mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya
inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh
beberapa faktor berikut:
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model
referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet
Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA
adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi
(seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang
bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi
kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol
jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang
diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI
Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun
1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut
dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP).
Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995,
dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model
jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model
ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data
dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan
dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network
Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack)
mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan
sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol
jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan
berinteraksi.
Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data
unit pada setiap lapisan
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai
berikut
Lapisan ke-Nama lapisanKeterangan
7Application layerBerfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi
dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat
mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan
NFS.
6Presentation layerBerfungsi untuk mentranslasikan data yang
hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level
ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software),
seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network
shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP)).
5Session layerBerfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi
dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level
ini juga dilakukan resolusi nama.
4Transport layerBerfungsi untuk memecah data ke dalam
paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda
bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah
jalan.
3Network layerBerfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,
membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing
melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch
layer-3.
2Data-link layerBefungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain
itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control
Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2
beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua
level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan
Media Access Control (MAC).
1Physical layerBerfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan
pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel
atau radio.
TCP/IP Protokol
Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
adalah protokol yang dikembangkan sebagai bagian dari penelitian
yang dilakukan oleh Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA).
Gambar 1. Gambaran umum protokol TCP/IP
TCP/IP adalah salah satu jenis protokol (aturan) yang
memungkinkan sekumpulan komputer dapat berkomunikasi dan bertukar
data di dalam suatu network (jaringan). Selain Internet, TCP/IP
juga dapat diterapkan pada jaringan LAN dan WAN.Model Jaringan
TCP/IPSusunan Model jaringan TCP/IP sangat mirip dengan referensi
model dari OSI pada lower layer, yaitu pada layer 1 physical dan
layer 2 data-link. Berikut ilustrasi perbandingan model OSI dan
TCP/IP.
Gambar 2. Perbandingan Model OSI (kiri) dan TCP/IP Layer
(kanan)
Catatan : Layer physical dan data link dari susunan TCP/IP
sering disebut network interface layer.Datagram TCP/IP
Informasi TCP/IP ditransfer dalam sebuah urutan datagram. Satu
pesan ditransfer sebagai rentetan datagram yang disusun kembali
menjadi seperti pesan semula pada sisi penerima.Layer Protocol
TCP/IP
Ilustrasi berikut menggambarkan susunan tiga layer dari Protokol
TCP/IP:
1. Application Layer
2. Transport Layer
3. Internet Layer
.
Fungsi TCP :
1. TCP bertugas memecah pesan-pesan menjadi beberapa segment,
menyatukan kembali (reassemble) pada stasiun tujuan, mengirimkan
kembali apapun yang tidak diterima, dan menyatukan kembali
pesan-pesan tersebut dari beberapa segment.
2. TCP menyediakan sirkuit virtual antara aplikasi end-user.
Pembahasan OSI Layer dan TCP/IP
Sistem berlapis pada komunikasi dibuat agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien, misalnya
pada OSI Layer. Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem
jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI
berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu
jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang
berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak
perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.OSI Reference Model pun
akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang
harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat
berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata,
semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA)
memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI
Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik
awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di
dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi
dengan baik.
Pembahasan OSI Layer dengan TCP/IPLayer dan Perbandingannya.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya
masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di
atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan
protokol dan standard.
Model OSI Keterangan
Gambar 3. Gambar model OSI Layer
sKetika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data
tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai
dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi
penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi.
Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan
ditambahkan satu kode, sedangkan pada sisi penerima kode dicopot
sesuai dengan layernya.Model OSI
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan
dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol
jaringan dan metode transmisi.Adapun fungsi dari tiap layer yaitu
:
a. Application LayerMenyediakan jasa untuk aplikasi pengguna.
Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara
program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang
jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya.b. Presentation Layer / Lapisan PresentasiAdalah lapisan
keenam dari bawah dalam model referensi jaringan terbuka OSI. Pada
lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari
lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter (ASCII,
Unicode, EBCDIC, atau set karakter lainnya), interpretasi
perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur
TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol
lapisan ini secara khusus.
c. Session Layer / Lapisan SesiAdalah lapisan kelima dari bawah
dalam model referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi
antara node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan
sesi tidak tahu menahu mengenai efisiensi dan keandalan dalam
transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi
tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model
OSI (lapisan fisik, lapisan data-link, lapisan jaringan dan lapisan
transport).
Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi
antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur sesi
komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung
dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam
jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi
pengenalan nama pada tingkat nama jaringan logis dan juga
menetapkan port TCP / port-port komunikasi. Sebagai contoh,
protokol NetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah protokol yang
berjalan pada lapisan ini.
Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di
dalam beberapa protokol jaringan populer, seperti halnya TCP/IP
atau IPX/SPX. Akan tetapi, tiga lapisan tertinggi di dalam model
OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi, dan lapisan aplikasi)
seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai
sebuah lapisan aplikasi saja.
d. Transport Layer / Lapisan TransporAdalah lapisan keempat dari
model referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab
untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada
protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud
antara lain:1. Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa
perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak
data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang
menerimanya.2. Mengurutkan paket (packet sequencing) yang dilakukan
untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen
data (proses ini disebut dengan proses segmentasi / segmentation),
dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.3. Penanganan
kesalahan dan fitur acknowledgmet untuk menjamin bahwa data telah
dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data
tidak sampai ke tujuan.4. Multiplexing, yang dapat digunakan untuk
menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya
melalui satu jalur data saja.5. Pembentukan sirkuit virtual, yang
dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang
hendak berkomunikasi.Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan
transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol
TCP/IP.
e. Lapisan Jaringan / Network Layer
Adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan
OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi
berikut:1. Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing)
terhadap paket-paket melalui jaringan.
2. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua
node di dalam sebuah jaringan.3. Mentransfer data, membuat dan
mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.Lapisan
jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan
connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di
atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat
dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link
(lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.
Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam
lapisan ini. Router IP juga melakukan fungsi routing-nya di dalam
lapisan ini.
f. Data Link LayerMenyediakan link untuk data, memaketkannya
menjadi frame yang berhubungan dengan hardware, kemudian diangkut
melalui media. Komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur
komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan
error.g. Physical LayerBertanggung jawab atas proses data menjadi
bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga
koneksi fisik antar sistem.
Transmission Control Protocol
Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang
berada di lapisan transport (baik itu dalam tujuh lapis model
referensi OSI atau model DARPA ) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP
dispesifikasikan dalam RFC 793.Karakteristik TCP
TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:1. Berorientasi
Sambungan (Connection-Oriented)
Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses
yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk
membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan
menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection
termination).2. Full-DuplexUntuk setiap host TCP, koneksi yang
terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur
keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang
lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara
simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP
sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah
acknowledgment dari data yang masuk.3. Dapat Diandalkan
(Reliable)Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan
dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive
acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket acknowledgment
dari penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol
TCP) akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen
duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai
dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan
segmen-segmen TCP. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP
mengimplementasikan penghitungan TCP Checksum.4. Byte StreamTCP
melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk
dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan
(kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap
header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian,
TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP
tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol
lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus
menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia pahami.5.
Memiliki Layanan Flow ControlUntuk mencegah data terlalu banyak
dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan
internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang
dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus-menerus memantau dan
membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk
mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat
disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control
dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih
tersedia dalam pihak penerima.
6. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan
aplikasi (dalam DARPA Reference Model).7. Mengirimkan Paket secara
"one-to-one"Hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit
logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat
berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara
one-to-many.TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi
membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang layanan
tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi tersebut.
Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan
FTP.Segmen TCPSegmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai
datagram-datagram IP (datagram merupakan satuan protokol data unit
pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas sebuah
header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan
menggunakan header IP dari protokol IP.
Proses enkapsulasi data protokol TCP/IP : Data aplikasi + header
TCP + header IP + header network interface (Ethernet, Token Ring,
dll) + trailer network interface/Sebuah segmen dapat berukuran
hingga 65495 byte: 216-(ukuran header IP terkecil (20 byte)+ukuran
header TCP terkecil (20 byte)). Datagram IP tersebut akan
dienkapsulasi lagi dengan menggunakan header protokol network
interface (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model) menjadi
frame lapisan Network Interface. Gambar berikut mengilustrasikan
data yang dikirimkan ke sebuah host.
Di dalam header IP dari sebuah segmen TCP, field Source IP
Address diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host
yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Sementara itu, field
Destination IP Address juga akan diatur menjadi alamat unicast dari
sebuah antarmuka host tertentu yang dituju. Hal ini dikarenakan,
protokol TCP hanya mendukung transmisi one-to-one.Header TCPUkuran
dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field
yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header
paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20
byte.Format header TCP, dilengkapi dengan ukuran setiap
field-nya
Nama FieldUkuranKeterangan
Source Port2 byte (16 bit)Mengindikasikan sumber protokol
lapisan aplikasi yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan.
Gabungan antara field Source IP Address dalam header IP dan field
Source Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket
sumber, yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen
dikirimkan. Lihat juga Port TCP.
Destination Port2 byte (16 bit)Mengindikasikan tujuan protokol
lapisan aplikasi yang menerima segmen TCP yang bersangkutan.
Gabungan antara field Destination IP Address dalam header IP dan
field Destination Port dalam field header TCP disebut juga sebagai
socket tujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana segmen
akan dikirimkan.
Sequence Number4 byte (32 bit)Mengindikasikan nomor urut dari
oktet pertama dari data di dalam sebuah segmen TCP yang hendak
dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun tidak ada data
(payload) dalam segmen.Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP,
segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field
ini akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini
berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam
koneksi adalah ISN+1.
Acknowledgment Number4 byte (32 bit)Mengindikasikan nomor urut
dari oktet selanjutnya dalam aliran byte yang diharapkan oleh untuk
diterima oleh pengirim dari si penerima pada pengiriman
selanjutnya. Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi
segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1.
Data Offset4 bitMengindikasikan di mana data dalam segmen TCP
dimulai. Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP.
Seperti halnya field Header Length dalam header IP, field ini
merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah
segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan), field
ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP dimulai
dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data
Offset diset ke nilai maksimumnya (24=16) yakni 15, header TCP
dengan ukuran terbesar dapat memiliki panjang hingga 60 byte.
Reserved6 bitDireservasikan untuk digunakan pada masa depan.
Pengirim segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.
Flags6 bitMengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam
jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK (Acknowledgment),
PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN (Finish).
Window2 byte (16 bit)Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia
yang dimiliki oleh buffer host penerima segmen yang bersangkutan.
Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk
menyimpan byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran
window ke setiap segmen, penerima segmen TCP memberitahukan kepada
pengirim segmen berapa banyak data yang dapat dikirimkan dan
disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim segmen
tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive
Buffer. Jika tidak ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai
dari field ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak
akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima hingga nilai field
ini berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu
lintas data atau flow control.
Checksum2 byte (16 bit)Mampu melakukan pengecekan integritas
segmen TCP (header-nya dan payload-nya). Nilai field Checksum akan
diatur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum.
Urgent Pointer2 byte (16 bit)Menandakan lokasi data yang
dianggap "urgent" dalam segmen.
Options4 byte (32 bit)Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi
tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga
ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan menggunakan field Data
offset.
Port TCP
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk
menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi
dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan
port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA (Internet
Assigned Number Authorit). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa
port TCP yang telah umum digunakan.
Nomor Port TCPKeterangan
20File Transfer Protocol/FTP (digunakan untuk saluran data)
21File Transfer Protocol/FTP (digunakan untuk saluran
kontrol)
25Simple Mail Transfer Protocol/SMTP yang digunakan untuk
mengirim e-mail
23Telnet
80Hypertext Transfer Protocol/HTTP yang digunakan untuk World
Wide Web.
110Post Office Protocol 3/POP3 yang digunakan untuk menerima
e-mail.
139NetBIOS over TCP session service
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port
UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP
merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol
lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah
antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu,
protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP
dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh
protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan
nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP)
menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Sehingga, dua protokol
tersebut sangat berbeda. Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor
port, perlu menyebutkan jenis port yang digunakannya, karena hal
tersebut mampu membingungkan (ambigu).TCP FlagSebuah segmen TCP
dapat memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang mengindikasikan
segmen yang bersangkutan, seperti yang disebutkan dalam tabel
berikut.
Nama FlagKeterangan
URGMengindikasikan bahwa beberapa bagian dari segmen TCP
mengandung data yang sangat penting, dan field Urgent Pointer dalam
header TCP harus digunakan untuk menentukan lokasi di mana data
penting tersebut berada dalam segmen.
ACKMengindikasikan field Acknowledgment mengandung oktet
selanjutnya yang diharapkan dalam koneksi. Flag ini selalu diset,
kecuali pada segmen pertama pada pembuatan sesi koneksi TCP.
PSHMengindikasikan bahwa isi dari TCP Receive buffer harus
diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi. Data dalam receive
buffer harus berisi sebuah blok data yang berurutan (kontigu),
dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata lain,
sebuah segmen yang memiliki flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah
ada satu byte pun data yang hilang dari aliran byte segmen
tersebut; data tidak dapat diberikan kepada protokol lapisan
aplikasi hingga segmen yang hilang tersebut datang. Normalnya, TCP
Receive buffer akan dikosongkan (dengan kata lain, isi dari buffer
akan diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi) ketika buffer
tersebut berisi data yang kontigu atau ketika dalam "proses
perawatan". Flag PSH ini dapat mengubah hal seperti itu, dan
membuat akan TCP segera mengosongkan TCP Receive buffer. Flag PSH
umumnya digunakan dalam protokol lapisan aplikasi yang bersifat
interaktif, seperti halnya Telnet, karena setiap penekanan tombol
dalam sesi terminal virtual akan dikirimkan dengan sebuah flag PSH
diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan lainnya dari flag ini
adalah pada segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan
menggunakan protokol FTP. Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH
aktif tidak harus segera di-acknowledge oleh penerima.
RSTMengindikasikan bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan.
Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang berjalan (aktif), sebuah
segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 akan dikirimkan sebagai
respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang ternyata
segmen tersebut bukan yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi
gagal. Pengiriman segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 untuk
sebuah koneksi aktif akan menutup koneksi secara paksa, sehingga
data yang disimpan dalam buffer akan dibuang (dihilangkan). Untuk
sebuah koneksi TCP yang sedang dibuat, segmen dengan flag RST aktif
akan dikirimkan sebagai respons terhadap request pembuatan koneksi
untuk mencegah percobaan pembuatan koneksi.
SYNMengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung
Initial Sequence Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi
TCP, TCP akan mengirimkan sebuah segmen dengan flag SYN diset ke
nilai 1. Setiap host TCP lainnya akan memberikan jawaban
(acknowledgment) dari segmen dengan flag SYN tersebut dengan
menganggap bahwa segmen tersebut merupakan sekumpulan byte dari
data. Field Acknowledgment Number dari sebuah segmen SYN diatur ke
nilai ISN + 1.
FINMenandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam
mengirimkan data dalam sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi
TCP akhirnya dihentikan (akibat sudah tidak ada data yang
dikirimkan lagi), setiap host TCP akan mengirimkan sebuah segmen
TCP dengan flag FIN diset ke nilai 1. Sebuah host TCP tidak akan
mengirimkan segmen dengan flag FIN hingga semua data yang
dikirimkannya telah diterima dengan baik (menerima paket
acknowledgment) oleh penerima. Setiap host akan menganggap sebuah
segmen TCP dengan flag FIN sebagai sekumpulan byte dari data.
Ketika dua host TCP telah mengirimkan segmen TCP dengan flag FIN
dan menerima acknowledgment dari segmen tersebut, maka koneksi TCP
pun akan dihentikan.
TCP Three-way Handshake
HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:TCP_Three_Way_Handshake.png"
\o "Proses pembuatan koneksi (TCP Three way handshake)"
Gambar 4. Proses Three way handshake
Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan "Three-way
Handshake". Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan
sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang
dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window.
Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:1. Host pertama (yang
ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan
flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk
berkomunikasi).2. Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan
segmen dengan acknowledgmett dan juga SYN kepada host pertama.3.
Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan
host kedua.TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk
mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang
sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi
data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik.
Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang
reliable.
Persamaan Model OSI dan TCP/IP
Adapun persamaan model OSI dan TCP/IP yaitu :
1. Keduanya memiliki layer (lapisan).
2. Sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki
layanan yang berbeda.
3. Memiliki transport dan network layer yang sama.
4. Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet
switching.
5. Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa
diperbandingkan.6. Dua-duanya menggunakan teknologi
packet-switching, bukan circuit-switching (Teknologi
Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).Perbedaan Model
OSI dan TCP/IP :Adapun perbedaan model OSI dan TCP/IP yaitu :1. OSI
layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.2.
Tiga layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation,
dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu
layer application.
3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer
Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap
sama.
4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari
Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer
Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah
dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
5. TCP/IP layer merupakan Protocol Spesific, sedangkan OSI Layer
adalah Protocol Independen.Perbedaan OSI Layer dan TCP IP Layer
Layer Model Referensi OSI
Dalam model referensi OSI terdapat 7 layer, dimana setiap layer
memiliki fungsi jaringan yang berbed, diantaranya :
Layer 7. Application
Layer 6. Presentation
Layer 5. Session
Layer 4. Transport
Layer 3. Network
Layer 2. Data link
Layer 1. Physical
Fungsi Aplication Layer (Layer 7 OSI)Application layer (Layer 7
OSI) adalah layer OSI yang terdekat dengan user, menyediakan
network services bagi aplikasi user. Berbeda dengan layer yang
lain, Layer 7 tidak menyediakan service bagi layer OSI lain. Contoh
aplikasi ini adalah program spreadsheet, word processing, dan
terminal bank. Layer 7 menetapkan adanya partner komunikasi yang
diinginkan, menetapkan dan mensinkronkan kesepakatan prosedur untuk
error recovery serta mengotrol integritas data. Jika ingin
mengingat Layer 7 dengan beberapa kata, pikirkan tentang
browsers.
Fungsi Layer 6 OSIBertanggung jawab bagaimana data dikonversi
dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII
untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode
konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Fungsi Layer 5 OSISession layer (Layer 5 OSI) menetapkan,
mengatur, dan menghentikan sesi antara dua host yang berkomunikasi.
Layer 5 menyediakan services bagi Layer 6 dan mensinkronkan dialog
antara dua Layer 6 serta mengatur pertukaran data mereka. Disamping
mengatur sesi, Layer 5 menyediakan perlengkapan untuk transfer data
yang efisien, kelas pelayanan dan laporan pengecualian masalah
Layer 5, 6 dan 7. Jika ingin mengingat Layer 5 dalam beberapa kata,
pikirkan dialog dan percakapan (conversation).
Fungsi Layer 4 OSITransport layer (layer 4 OSI) membuat segment
data pada sistem host yang mengirim kemudian mengumpulkan kembali
menjadi aliran data pada sistem host yang menerima. Secara khusus
Layer 4 menjamin transport antara dua host. Dalam menyediakan
pelayanan komunikasi, Layer 4 menetapkan, menjaga dan menghentikan
sirkuit virtual. Dalam menyediakan reliable service, Layer 4
menggunakan transport error detection dan recovery serta
information flow control. Jika ingin mengingat Layer 4 dalam
beberapa kata, pikirkan tentang quality of service dan
reliability.
Fungsi Layer 3 OSINetwork layer (Layer 3 OSI) adalah sebuah
layer yang kompleks yang menyediakan skema pengalamatan,
konektifitas dan pemilihan lintasan (path selection) antara dua
sistem host yang mungkin berlokasi pada jaringan yang terpisah
secara geografis. Jika ingin mengingat Layer 3 dengan mudah,
pikirkan tentang pemilihan lintasan, perutean (routing), dan
pengalamatan (addressing).
Fungsi Layer 2 OSIData link layer (Layer 2 OSI) menyediakan
transit data yang terpercaya yang melintasi sebuah sambungan
langsung (physical link). Dalam melakukan hal ini, Layer 2
menggunakan pengalamatan fisik (physical addressing), topologi
jaringan, akses jaringan, pemberitahuan kesalahan (error
notification), pengiriman frame yang berurutan dan kontrol aliran.
Jika ingin mengingat Layer 2 dengan mudah, pikirkan tentang frame
dan kontrol akses media (media access control).
Fungsi Layer 1 OSIPhysical layer (Layer 1 OSI) mendefinisikan
spesifikasi fungsional, prosedural, mekanikal dan elektrikal untuk
mengaktifkan, menjaga dan mematikan sambungan langsung antara dua
sistem. Misalnya tingkat tegangan, waktu perubahan tegangan,
kecepatan data, jarak pengiriman maksimum, konektor fisik, dan lain
sebagainya. Jika ingin mengingat Layer 1 dengan mudah, pikirkan
tentang sinyal dan media.
Enkapulasi DataEnkapsulasi membungkus data dengan informasi
protokol yang diperlukan sebelum dikirim. Sehingga, ketika bergerak
turun melewati layer-layer OSI, paket data menerima header,
trailer, dan informasi lain. Lima langkah konversi untuk
enkapsulasi data sebagai berikut :
- Membuat data
- Masukkan data dalam segment
- Masukkan segment dalam paket atau datagram
- Masukkan paket dalam frame
- Konversi frame ke pola 1 dan 0 (bit)
Model Referensi TCP/IPMeski model referensi OSI lebih umum
digunakan tapi secara teknis dan historis, model referensi standar
internet adalah Transmission Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP). Model ini memiliki 4 layer, diantaranya :
- Application
- Transport
- Internet
- NetworkFungsi Layer 4 TCP/IPApplication layer (Layer 4) model
TCP/IP berkutat dengan urusan presentasi, encoding dan dialog
control. TCP/IP mengkombinasikan session, presentation dan
application dalam satu layer dan mengasumsikan data telah siap
dienkapsulasi pada layer berikutnya.
Fungsi Layer 3 TCP/IPTransport layer (layer 3 TCP/IP) berkutat
dengan urusan quality of service dari reliability, flow control dan
error corection. Salah satu dari protokolnya, transmission control
protocol (TCP), menyediakan cara yang fleksibel dan sempurna untuk
komunikasi jaringan yang reliable, well-flowing, low-error. TCP
berdialog antara pengirim dan penerima ketika melakukan enkapsulasi
data ke dalam segment. TCP adalah protokol connection-oriented,
artinya segment bergerak bolak-balik antara dua host untuk
memberitahukan bahwa koneksi terjadi selama waktu tertentu (packet
switching).
Fungsi Layer 2 TCP/IPInternet layer (Layer 2 TCP/IP) berfungsi
mengirim paket antara jaringan yang berbeda dan menentukan lintasan
yang ditempuh. Protokol spesifik layer ini adalah Internet protocol
(IP). Best path determination and packet switching occur at this
layer.
Fungsi Layer 1 TCP/IPNetwork layer (Layer 1 TCP/IP) juga disebut
layer host-to-network. Layer ini menyediakan segala sesuatu yang
dibutuhkan paket data untuk membuat sambungan langsung (physical
link) termasuk detil teknologi LAN dan WAN dan seluruh detil dalam
Physical dan Data link layer (Layer 1 dan layer 2 OSI).