ROBERTUS
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDalam dunia industri, penulis sering menjumpai
macam-macam bearing. Dimana bearing biasa digunakan sebagai
bantalan poros supaya pada saat perpindahan daya, mengurangi
terjadinya kehilangan daya akibat gesekan.
1.2 Tujuan PenulisanTujuan pertama dari penulisan ini ialah
untuk memaksimalkan perolehan persentase sistem penilaian Tugas
Elemen Mesin I sehingga diharapkan dapat membantu nilai UTS/UAS dan
tujuan kedua ialah : Meningkatkan pemahaman tentang teori bantalan
yang mana didalamnya juga terdapat perhitungan beban dan umur
bantalan luncur yang telah diperoleh dalam perkuliahan. Mampu
menentukan pemilihan bahan dasar yang tepat disesuaikan dengan
fungsi bantalan tersebut. Mampu merencanakan sebuah bantalan luncur
yang sesuai dengan subjek yang akan mengunakan bantalan luncur
(poros engkol/crankshaft). Setelah membaca dan memahami teori
pelepasan dan pemasangan bantalan, penulis diharapkan mampu :
Menentukan dan menggunakan pelumas yang sesuai untuk bantalan dan
poros dengan baik dan benar.
1.3 Batasan MasalahAgar permasalahan dalam penelitian ini tidak
terlalu melebar dari tujuan yang ingin dicapai, maka perlu
ditentukan batasan masalah, adapun batasan permasalahan adalah
sebagai berikut: Perencanaan bantalan luncur. Perencanaan
pelumasan.
1.4 Sistematika PenulisanSistematika penulisan karya tulis ini
meliputi :BAB I. PENDAHULUANDalam bab ini berisi latar belakang
pemilihan topik, latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah
dan sistematika penulisan.BAB II. TEORI DASARDalam bab ini
menguraikan tentang teori yang mendasar tentang bearing, pelumasan
bearing dan poros.BAB III . PERENCANAAN DAN ANALISA PERHITUNGAN
Dalam bab ini berisi tentang perhitungan perencanaan bantalan dan
perhitungan pertencanaan pelumasan.BAB IV. KESIMPULAN Kesimpulan,
dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran tentang
hasil dari pengujian yang telah dilakukan.DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRANBAB II TEORI DASAR
2.1 Bantalan ( Bearing )Bantalan (bearing) adalah Elemen Mesin
yang digunakan untuk menumpu poros yang berbeban, sehingga putaran
atau gesekan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman
dan tahan atau memisahkan antara bagian yang berputar dengan bagian
yang diam. Bantalan tersebut dapat memikul beban radial, aksial dan
kombinasi serta harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen
mesin lainnya bekerja dengan baik.
A. Jenis-jenis bantalan.
a. Bantalan bola radial alur baris tunggal. b. Bantalan bola
radial alur baris tunggal
c. Bantalan bola kontak sudut baris tunggal. d. Bantalan bola
baris kontak sudut ganda.
e. Bantalan rol bulat ganda.f. Bantalan rol silinder baris
tunggal.
g. Bantalan bola aksial arah ganda.g. Bantalan rol silinder.h.
Bantalan bola aksial satu arah.
B. Klasifikasi Bantalan.a. Berdasarkan arah beban terhadap
poros. Bantalan radial/radial bearing : menahan beban dalam arah
radial Bantalan aksial/thrust bearing : menahan beban dalam arak
aksial Bantalan kombinasi : mampu menahan kombinasi beban dalam
arah radial dan arah aksial.
Gambar 1.1 Arah beban pada bantalan
Gambar 1.2 Bantalan radial
Gambar 1.3 Bantalan aksial
b. Berdasarkan gerakan terhadap poros.1. Bantalan luncura.
Bantalan radial Arah beban yang di tumpu bantalan ini adalah tegak
lurus terhadap sumbu poros.b. Bantalan aksialArah beban bantalan
ini adalah sejajar sumbu poros.2. Bantalan gelindinga. Bantalan
bolab. Bantalan peluruc. Bantalan jarum d. Bantalan rol bulat e.
Bantalan rol kerucut
A. Bantalan luncurPada bantalan ini terjadi gesekan luncur
antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh
permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.
Keuntungan Bantalan Luncur : Mudah dipasang. Baik pada putaran
tinggi. Mudah dibuat. Sangat baik Pada goncangan dan getaran yang
kuat. Jauh lebih murah dari bantalan gelinding. Memerlukan diameter
pemasangan yang lebih kecil.
Pada bantalan luncur tidak ada elemen lain antara bantalan
dengan bagian yang bergerak. Bantalan ini dipakai pada poros-poros
yang berputar dengan kecepatan tinggi dan contoh pemakaiannya
adalah pada poros engkol (crankshaft).
Gambar 2.0 Poros engkol (crank shaft)
1. Hal penting dalam desain bantalan luncur.a. Kekuatan
bantalan. b. Pemilihan perbandingan panjang dan diameter bantalan
(l/d).c. Tekanan pada bantalan.d. Harga tekanan dan kecepatan
(pv).e. Tebal minimum selaput minyak pelumas. f. Kenaikkan
temperature.
2. Prosedur desain bantalan luncur. a. Hitung panjang bantalan
dengan memilih l/d dari tabel bantalan luncur.b. Hitung tekanan
bantalan
c. Tentukan viskositas pelumas (Z) yang diperlukan. d. Hitung
modulus bantalan (perbandingan): = Dengan n putaran poros.
e. Hitung ratio clearance (dari tabel) : c/d = f. Hitung
koefisien gesekan :
() = : faktor koreksi = 0,002 untuk l/d dengan nilai (0,75
2,8)
g. Hitung panas yang timbul = .W.v (kg-m/min)= (kcal/min)
Dimana:
h. Hitung panas yang dapat dipindahkan :
= C.A ( )
C : koefisien perpindahan panas A : luas proyeksi = d x l:
temperatur bantalan : temperatur udara
3. Catatan dalam desain. Modulus bantalan Z x n / p = k Z x n /p
normal = 3k Z x n /p beban berat = 15k
Pemilihan l/d 1. Semakin kecil l/d, maka semakin rendah pula
kemampuan bantalan menahan beban. 2. Semakin besar l /d , maka
semakin besar pula panas yang timbul. 3. Dengan memperbesar l /d,
kebocoran pelumas di ujung bantalan dapat diperkecil. 4. Semakin
besar l /d, menyebabkan tekanan tidak merata. 5. Jika pelumas tidak
merata, maka l /d diperkecil. 6. Semakin besar l /d, temperatur
makin tinggi. 7. l/d harus ditentukan berdasarkan lokasi yang
tersedia. 8. l /d tergantung dari jenis bahan bantalan, makin lunak
maka l /d makin besar.
Harga koefisien perpindahan panas ( C) 1. Bantalan dengan
ventilasi : 0,0007 0,0020 2. Bantalan tanpa ventilasi : 0,0002
0,0006, satuan kkal/min./
Temperatur bantalan :
( ) = 0,5 ( )
: temperatur bantalan : temperatur udara. : temperatur lapisan
pelumas, tidak boleh lebih dari
B. Bantalan gelinding. Pada bantalan ini terjadi gesekan
gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui
elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol
bulat.Sifat dari Bantalan Gelinding : Gerakan awal jauh lebih
kecil. Gesekan kerja lebih kecil sehingga penimbulan panas lebih
kecil pada pembebanan yang sama. Pelumasan yang terus menerus yang
sederhana. Kemampuan dukung yang lebih besar setiap lebar
bantalan.
Kelemahan Bantalan gelinding : Kebisingan pada bantalan
Bantalannya dipecah-pecah Kejutan yang kuat pada putaran bebas
a. Gesekan luncur b. Gesekan gelindingGambar 2.1 Gesekan pada
bantalan luncur dan gelinding.
Kerja gesekan (kerja yang hilang) pada bantalan gelinding
ditimbulkan secara bersama-sama dari : Kehilangan histerisis
(peredaman bahan pada perubahan bentuk elastis). Luncuran dari
badan gelinding pada sarangan dan pinggirannya. Tahan melalui benda
asing (debu dan serpihan). Kerugian ventilasi (gesekan udara) pada
bantalan kecepatan tinggi.
Kerja yang hilang tersebut dapat dikurangi melalui : Pendekapan
yang efektif, sehingga benda asing dari luar tidak dapat masuk.
Menggunakan gesekan cairan pada permukaan luncur. Jumlah dan
viskositas yang cukup dari bahan pelumas dan sistem pelumas yang
sesuai. Pemilihan bantalan yang sesuai dengan mesin / alat yang
digunakan.
Bagian terpenting dari bantalan gelinding : Ring luar dan ring
dalam Bola atau bagian yang menggelinding Ring pemisah (untuk
memisahkan bola satu dengan yang lain)
c.Rumus dasar bantalanRumus yang digunakan pada saat perencanaan
bantalan yaitu : Beban bantalanW = w/lDimana :W = beban batalan
(kg)l = panjang bantalan (mm)w = beban persatuan panjang
(kg/mm)
Tekanan bantalanp = (kg/mm2)Dimana :d = diameter poros ( mm )l =
panjang bantalan ( mm )w = beban persatuan panjang ( kg / ) Tebal
minimum selaput minyak Gambar 2.2 Jarak h terhadap jarak e
h = c / 2 ( (mm)Dimana :h = tebal selaput minyak (mm)D =
diameter dalam (mm)d = diameter poros (mm)jarak pusat (mm)
perbandingan eksentrisitas.
c = kelonggaran diametral c = D dHarga kelonggaran yang
dikehendaki kira - kira sebesar 1/1000 diameter.
C. PelumasanDalam sistem transmisi pada mesin mesin yang
bergerak, diperlukan suatu sistem pelumasan guna mengurangi
hubungan kontak dari dua bagian yang bergerak. Apabila tidak ada
pelumasan maka akan mempercepat terjadinya kerusakan pada komponen
mesin tersebut.
a. Klasifikasi pelumasanSistem pelumasan dalam dunia permesinan
dapat dikellompokkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Pelumasan menurut bentuknya Pelumasan padat. Pelumasan semi
padat. Pelumasan cair.2. Pelumasan menurut caranya Pelumasan tangan
: Dipakai untuk beban yang ringan dan kerja yang tidak kontinu.
Pelumasan tetes : Minyak diteteskan dengan jumlah yang teratur
melalui sebuah katup jarum. Pelumasan sumbu : Pelumasan dengan
menggunakan sumbu untuk menghisap minyak. Pelumasan percik : Minyak
dari bak penampung dipercikkan dan biasanya digunakan dalam
pelumasan torak, silinder motor yang mempunyai putaran tinggi.
Pelumasan cincin : Pelumasan ini dengan menggunakan cincin yang
digantung pada poros sehingga ikut berputar bersama poros dan
mengangkat minyak dari bawah. Pelumasan pompa : Disini pompa
digunakan untuk mengalirkan minyak ke bantalan karena sifat minyak
yang kental. Pelimasan gravitasi : Dari sebuah tangki di atas
bantalan minyak dialirkan oleh gaya beratnya sendiri.
b. Tujuan dan fungsi pelumasan1. Mengurangi daya energi pada
bagian bagian mesin yang saling bergesekan.2. Untuk memelihara
ukuran sebenarnya ( menahan keausan ) dari bagian mesin yang
bergerak.3. Membuang kotoran kotoran yang diakkibatkan oleh
pergesekan antara koponen yang bergerak
2.2 PorosPoros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari
setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama sama
dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang
oleh poros. Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir
dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling,
roda gigi, puli sabuk, atau sproket rantai, dan lain lain.
A. Macam-macam poros 1. GandarPoros ini hanya untuk menopang
bagian mesin yang diam, berayun atau berputar, tetapi tidak
menderita momen putar. Dengan demikian tegangan utamanya adalah
tekukan (bending).
Gambar 2.3 Poros gandar
2. SpindelPoros transmisi yang relatif pendek, seperti poros
utama mesinperkakas dimana beban utamanya berupa puntiran. Syarat
yang harus harus dipenuhi oleh poros ini adalah deformasinya harus
kecil.
Gambar 2.4 Poros spindle
3. Poros transmisi Poros macam ini mendapat beban puntiran
murni, atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini
melalui kopling, roda gigi, pully sabuk, sproket rantai dan
lain-lain.
Gambar 2.5 Poros transmisiB. Hal-hal penting dalam perencanaan
poros1. Kekuatan poros. Sebuah poros harus direncanakan hingga
cukup kuat menahan beban yang diberikan.2. Kekakuan
porosKekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan
macam-macam mesin yang akan dilayani oleh poros tersebut. 3. Korosi
Poros-poros yang sering terjadi kontak dengan fluida yang korosif,
bahan-bahan tahan korosi harus dipilih.4. Bahan porosBaja
khrom-nikel, baja khrom-nikel-molibden, dll.
C. Poros dengan beban puntirPoros ini mendapat pembebanan utama
berupa torsi, seperti pada poros motor dengan sebuah kopling. Jika
diketahui bahwa poros yang akan direncanakan tidak mendapat beban
lain kecuali torsi, maka diameter poros tersebut dapat lebih kecil
dari pada yang dibayangkan. Tata cara perencanaan diberikan dalam
sebuah diagram aliran. Hal hal yang perlu diperhatikan akan
diuraikan seperti dibawah ini.
Pertama kali ambilah suatu kasus dimana daya harus
ditransmisikan dan putaran poros (rpm) diberikan. Dalam hal ini
perlu dilakukan pemeriksaan terhadap daya tersebut. Jika adalah
daya output dari motor penggerak, maka berbagai macam faktor
keamanan biasanya dapat diambil dalam perencanaan, sehingga koreksi
pertama dapat diambil kecil. Jika faktor koreksi adalah maka daya
rencana (kW) sebagai patokan.
Jika daya diberikan dalam daya kuda (PS), maka harus dikalikan
dengan 0,733 untuk mendapatkan daya dalam kW, sehingga :
Bila momen rencana dibebankan pada suatu diameter poros , maka
tegangan geser yang terjadi adalah :
Untuk harga 5,6, ini diambil untuk bahan SF dengan kekuatan yang
dijamin, dan untuk bahan S-C dengan pengaruh masa, dan baja paduan
dinyatakan dengan . Untuk memasukan pengaruh pengaruh ini dalam
perhitungan perlu diambil faktor yang dinyatakan sebagai dengan
harga sebesar 1,3 sampai 3,0. Sehingga dapat dihitung dengan :
Tabel 1.1. Faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan, .Daya
yang akan ditransmisikan
Daya rata rata yang diperlukanDaya maksimum yang diperlukanDaya
normal1,2 2,00,8 1,21,0 1,5
Dari persamaan diatas diperoleh rumus untuk menghitung diameter
poros sebagai berikut :
Dimana : : 1,0 beban dikenakan secara halus.1,0 1,5 sedikit
kejutan atau tumbukan.1,5 3,0 beban dikenakan dengan kejutan atau
tumbukan besar
: jika diperkirakan akan terjadi pemakaian beban lentur yang
harganya 1,2 2,3D. Poros dengan beban lentur murniPoros dengan
beban lentur murni biasanya terjadi pada gandar dari kereta tambang
dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran, melainkan
diasumsikan mendapat pembebanan lentur saja. Meskipun pada
kenyataannya gandar ini tidak hanya mendapat beban statis, tetapi
juga mendapat beban dinamis.
E. Poros dengan beban puntir dan lentur
Dengan : = Daya rencana (HP)
= Faktor koreksi
= Daya nominal output dari motor penggerak (HP)
T = 9,74.10Dengan : T = Momen puntir (N.mm) n = putaran motor
penggerak (rpm) Tegangan geser :
Maka diameter poros untuk beban puntir dan lentur :
d
Dengan : d= Diameter poros (mm)
= Tegangan geser (kg/mm)
k= Faktor korelasi
k = Faktor koreksi Tegangan geser maksimum
BAB IIIDATA DAN SPESIFIKASI
A. Data Spesifikasi Mesin Diesel Model : Dong Feng Diesel Engine
R175A Tipe: Mendatar, 4 Langkah, Pendinginan Air Jumlah Silinder :
Satu Silinder Diameter x Langkah (mm): 75x80 Sistem Pembakaran:
Indirect Isi Silinder (cc): 353 Tenaga Maksimum (HP/rpm): 7/2600
Tenaga Kontiniu (HP/rpm): 6/2600 Daya input: 4.41 kw Daya output :
5.59 kw Sistem Pendingin: Hopper Cara Menghidupkan: Dengan Engkol
Arah Putaran: Berlawanan arah jarum jam dilihat dari sisi roda
penerus (FlyWheel) FlyWheel: 30 kg Ukuran (PxLxT) (mm): 589x341x463
Berat Bersih (Kg): 65
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
a. Analisa gaya gaya Skema gaya - gaya
30 kg1324,6 kg
BA
Persamaan keseimbangan
+ RB 30
kg
kg
Beban tekanan pada pistonTekanan pembakaran motor bakar 4
langkah : Langkah kompresi 30-40 kg/ Langah kerja/usaha 80-110 kg/P
= F = p x A = = 1324,6 kg
Tekanan efektif rata-rata pada piston
Volume langkah piston
=
b. Perhitungan bantalanBerdasarkan Tabel 1.2, nomor bantalan
yang digunakan adalah 310 , dengan spesifikasi:Jenis bantalan :
Bantalan gelinding Diameter luar bantalan (D) = 110 mm Diameter
dalam bantalan (D) = 50 mm Lebar bantalan (b) = 27 mm Kapasitas
nominal dinamis spesifik (C) = 4,8 kgKapasitas nominal statis (Co )
= 3,55 kg1. Perhitungan beban ekivalen Pr =X V Fr + Y Fa= 0,56.
1.1324,6+1,45.0= 741,77 kg2. Perhitungan umur nominal Factor
kecepatanfn = = = = 0,004 Factor umurfh = = 0,004 = = 0,000025 Umur
nominalLn= = 500.= 1,9. Umur BantalanL= = = jam= 0,0064 jam
Menentukan beban rata-rata P
= 1= 741,77 kgDimana:P = 3 untuk bantalan bola = 1 karena tanpa
variasi beban dan putaran.
Tabel 1. 2 Nomor bantalan gelindingTable 1.2 Harga Xr dan Ya
Untuk Beban Dinamis Ekuivalen
c. Perhitungan bantalan Data spesifikasi :Daya (P) = 4.41
kwDiameter poros (d) = 50 mmPutaran mesin (n) = 2600 rpm
a. Bahan bantalan Bahan yang di gunakan = PerungguTekanan
permukaan yg diizinkan = 0,7 - 2,0 kg/Faktor tekanan kecepatan yang
diizinkan = 0,2Tabel 1.1 Sifat-sifat bahan bantalan luncurBahan
bantalanKekerasan Tekanana maks. yang di perbolehkan
(kg/)Temperatur maks. yang di perbolehkan (
Besi cor160-1800,3-0,6150
Perunggu50-1000,7-2,0200
Kuningan 80-1500,7-2,0200
Perunggu fosfor100-2001,5-6,0250
Logam putih berdasarkan Sn20-300,6-1,0150
Logam putih berdasarkan Pb15-200,6-0,8150
Paduan cadmium30-401,0-1,4250
Kelmet 20-301,0-1,8170
Padun alumunium 45-502,8100-150
Perunggu timah hitam 40-802,0-3,2220-250
b. Panjang bantalan l/d diambil dari tabel 1.2Panjang bantalan
dari tabel ( no. 6 ) : 1 2 Asumsi panjang bantalan : 1,5l = 1.5 x d
= 1.5 x 50 = 75 mmJadi panjang bantalan yang sebenarnya adalah 75
mm
c. Tekanan bantalan Asumsi W = 28 kg = = = 0,0074 kg/ = = = 6,8
(m/s)
Harga tekanan dapat di terima perunggu , dimana Pa = 0,7-2,0 kg/
sedangkan nilai tekanan pada perhitungan tidak melebihi batas
maksimum, itu artinya masih aman untuk digunakan.
d. Harga tekanan dan kecepatan .
0,0074 kg/x 6,8 m/s
e. Viskositas pelumasDari tabel pelumas untuk tipe minyak
pelumas SAE 10Temperatur udara ruang kerja = 15,5 Temperatur
lapisan pelumas to = 65.Diperoleh viskositas pelumas (Z) = 0,012
kg/cm-s. 1 cp = 0,01 poise = 0,01 dyne-s/
Tabel 2.3 viskositas absolut
f. Modulus bantalan aktual
teoritis dari tabel = 28Pemeriksaan terhadap harga K minimum
beban normal
= 3K dengan
K = = 9,33
Ternyata K aktual (4216,2 ) telah di atas nilai K minimum
(9.33), maka bantalan aman.
g. Ratio clearance 0,0013 untuk generator, motor dan pompa
sentifugal.
h. Koefisien gesekan
==
i. Panas yang timbul
= 0,13 x 4082= 530,66 kcal/min
j. Panas yang dapat dipindahkan
CA(- ) kcal/min = C .l .d. (- ) (- ) = 0,5 ( ) = 0,5 ( 65 15,5 )
= 24,75C = 0,0004 kcal/min// = 0,371 kcal/min